Anda di halaman 1dari 42

STERILISASI INSTRUMEN STAINLESS STEEL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Pelaksanaan proses sterilisasi instrumen dari bahan stainless steel yang
telah dikemas .
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan proses
sterilisasi instrumen dari bahan stainless steel yang telah di kemas.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
Prosedur 1. Paket instrument dimasukan dalam sterilisator (autoclave).
2. Petugas CSSU melakukan program sterilisasi dengan suhu 134 0C.
3. Petugas CSSU mendokumentasikan hasil rekam data proses
sterilisasi pada buku laporan sterilisasi.
4. Setelah proses sterilisasi selesai 10 – 15 menit kemudian, petugas
CSSU mengeluarkan paket instrument dari mesin sterilisator.
5. Paket instrument steril disimpan pada rak instrumen di ruang
penyimpanan alat steril dengan suhu 22 0C – 30 0C, kelembaban 45
– 75%

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU.


PROSES STERILISASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu sistem pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk
menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan proses
sterilisasi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit.
Prosedur a) Pembagian Ruangan Sterilisasi
1. Ruangan dekontaminasi : pada ruang ini terjadi proses
penerimaan alat/instrumen kotor, dekontaminasi dan
pembersihan.
2. Ruangan pengemasan alat dan linen untuk melakukan
pengemasan terhadap alat bongkar pasang alat/instrumen dan
penyimpanan barang bersih dan linen disortir, dilipat dan
dikemas untuk persiapan sterilisasi
3. Ruang sterilisasi : ruang dimana dipergunakan untuk operasional
mesin sterilisasi.
4. Ruang penyimpanan alat steril : ruang yang dipergunakan untuk
penyimpanan alat steril.
5. Ruang distribusi alat steril : ruangan yang dipergunakan untuk
penyerahan instrumen steril.
b) Tahap-tahap sterilisasi
1. Alat-alat/instrumen dari ruangan yang akan disterilkan disortir
sesuai jenisnya.
Alat/instrumen kotor habis pakai dimasukkan ke dalam bak
rendaman yang berisi cairan enzymatic dengan perbandingan 5
ml dengan 1 liter air selama 5 menit, kemudian dicuci secara
manual, dipacking,sterilisasi dan disimpan di ruang penyimpanan
kemudian didistribusikan.
2. Lidi, kasa, roll gas dan peck dilakukan packing, sterilisasi dan
PROSES STERILISASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
SPO - /BSD-BA- 1
YMS/IX/2021
Rumah Sakit Pusri
disimpan di lemari penyimpanan/ruang penyimpanan alat steril,
untuk didstribusikan. Linen bersih dari laundry dilakukan
penyortiran dan pelipatan (melipat linen).
c) Monitoring Mutu Sterilisasi
1. Kontrol kualitas secara visual, kontrol kualitas dengan cara
melihat bentuk dan keadaan fisik alat/instrumen setelah
disterilkan, bila terdapat kerusakan pada pembungkus atau
adanya perubahan fisik barang maka barang tersebut tidak dapat
digunakan atau harus dikemas dan disteril ulang.
2. Uji Bowiedick, digunakan untuk menguji pengosongan udara
dari chamber mesin sterilisasi, masukkan test bowiedick dalam
mesin autoclave yang kosong, tepatnya dibagian bawah diatas
drain sebelum operasional mesin autoclave , hasil baik atau tidak
dapat dilihat dari perubahan warna dari kertas bowiedick.
3. Indikator Strip, dimasukkan pada packing alat/instrumen hasil
dapat dilihat pada perubahan warna indikator strip.
4. Autoclave tape dipergunakan sebagai perekat packing linen,
hasil dapat dilihat pada perubahan warna autoclavetape,
5. Uji biakan kuman/kultur pada alat/instrumen yang sudah
disterilkan
Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU
MENCUCI INSTRUMEN STAINLESS STEEL DAN SLANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Membersihkan instrument / alat-alat dari kotoran dan menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme tidak termasuk sporanya
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mencuci instrumen
stainless steel, botol wsd, alat plastik / karet di CSSU.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
Prosedur 1. Mencuci instrumen stainless steel di CSSU.
a. Petugas memakai scort plastik, masker, sarung tangan, kaca mata
(gogle) dan alas kaki (sepatu bot).
b. Instrumen stainless steel yang diterima dari Instalasi Rawat Inap
dibilas dengan air mengalir/air bersih.
c. Instrumen direndam dalam bak menggunakan cairan enzymatic
dengan perbandingan 1 bungkus dalam 5 liter air, direndam
selama 5 menit.
d. Instrumen habis pakai untuk kasus hepatitis B direndam dengan
chlorine (presept 0,5gr) dengan perbandingan 9 tablet dengan 1
liter air direndam selama 15 menit dan di cuci tersendiri/dicuci
terpisah.
e. Petugas memakai scort plastik, masker, sarung tangan, kaca mata
(gogle) dan alas kaki (sepatu bot).
f. Jika alat dirakit lebih dari satu komponen dan semua sambungan
harus dibuka untuk memastikan seluruh permukaan alat tercuci
bersih. Instrumen yang telah selesai dicuci, dikeringkan
diserahkan ke ruang packing instrumen
2. Mencuci slang vacum di CSSU.
Slang vacum habis dipakai dari kamar operasi direndam dengan
presept 0,5 gr perbandingan 4 tablet dalam 1 liter air direndam
selama 15 menit, kemudian dispoel dengan air mengalir, dicuci,
dibilas sampai bersih setelah itu dikeringkan dengan spoel pengering
dan dilap dengan kain bersih kemudian diserahkan ke ruangan
packing.
MENCUCI INSTRUMEN STAINLESS STEEL DAN SLANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU
DEKONTAMINASI PERALATAN KRITIKAL UNTUK PROSES
STERILISASI DI CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
Rumah Sakit Pusri SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan mikroorganisme dan
kotoran yang melekat pada peralatan medis sehingga aman untuk
penggunaan selanjutnya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
dekontaminasi peralatan kritikal untuk proses sterilisasi di CSSU.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Petugas melakukan kebersihan tangan
2. Petugas memakai alat-alat pelindung diri (topi, masker, sarung
tangan, kacamata, skort dan sepatu boots kedap air).
3. Instrumen stainless steel yang diterima dari Instalasi Rawat Inap
dibilas dengan air mengalir/air bersih.
4. Instrumen habis pakai untuk kasus HIV dan hepatitis B direndam
dengan chlorine (presept 0,5gr) dengan perbandingan 9 tablet
dengan 1 liter air direndam selama 15 menit dan di cuci
tersendiri/dicuci terpisah, kemudian dibilas dengan air mengalir.
5. Instrumen direndam dalam bak menggunakan cairan enzymatic
dengan perbandingan 5 ml dalam 1 liter air, direndam selama 5
menit.
6. Dekontaminasi dilakukan di CSSU, apabila di ruangan tidak ada
ruang dekontaminasi dan APD lengkap.
7. Semua instrumen / peralatan medis dibersihkan dan disikat dengan
sikat instrumen dengan air mengalir didalam washbak lalu dibilas.
8. Jika alat dirakit lebih dari satu komponen dan semua sambungan
harus dibuka untuk memastikan seluruh permukaan alat tercuci
bersih. Instrumen yang telah selesai dikeringkan dan dipacking,
diserahkan ke ruang packing instrumen.
9. Lepas APD, lakukan kebersihan tangan.
10. Intrumen dikemas dan dibungkus dengan menggunakan kain tenun
2 lapis atau dikemas dalam steril pouches.
DEKONTAMINASI PERALATAN KRITIKAL UNTUK PROSES
STERILISASI DI CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
Rumah Sakit Pusri SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
11. Berilah tanda :
- Kode paket : sesuai isi paket / nama bagian
- Waktu sterilisasi : tanggal / jam sterilisasi dan tanggal
kadaluarsa.
12. Untuk Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU central semua proses
dekontaminasi peralatan medis kritical dilakukan di CSSU.
13. Untuk Instalasi Rawat Inap proses dekontaminasi instrumen
dilakukan di CSSU

Unit Terkait 1. Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. Instalasi Rawat Inap
PENERIMAAN LINEN BERSIH DARI LAUNDRY KE CSSU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Penerimaan linen bersih dari petugas laundry ke petugas CSSU.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penerimaan linen bersih dari laundry ke CSSU.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur a. Linen bersih dibawa menggunakan kereta dorong (troly warna biru)
dialasi dengan kain bersih warna putih dan ditutup dengan kain putih
bersih.
b. Petugas CSSU menerima linen bersih.
c. Petugas CSSU dan laundry melakukan serah terima linen bersih,
mengecek dan melakukan tanda tangan di buku rekapitulasi cucian
harian.
d. Untuk linen yang masih kotor dikembalikan ke laundry.
e. Linen diambil dan dipindahkan dari kereta dorong ke trolly CSSU,
kemudian dibawa ke ruang melipat linen.

Unit Terkait 1. Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. Unit Laundry.
PENGIRIMAN LINEN KOTOR DARI CSSU KE LAUNDRY
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Menyerahkan linen kotor dari petugas CSSU ke bagian laundry untuk
dicuci sehingga siap dipakai kembali
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pengiriman
linen kotor ke laundry.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Linen dari kamar operasi yang terkontaminasi /infeksius dan linen
yang non infeksius dikumpulkan di trolley pakaian kotor di Spoel
Hoek.
2. Pengiriman linen kotor pada hari kerja (Senin s/d Jum’at)
dilakukan dua kali sehari yaitu jam 07.00 dan jam 13.00.
3. Pengambilan linen kotor pada hari libur dilakukan satu kali sehari
yaitu jam 07.00.
4. Petugas CSSU menyiapkan trolley khusus pakaian kotor yang
beralas plastik hitam dan formulir pengiriman linen.
5. Linen infeksi dipisahkan dari linen non infeksi
6. Linen infeksi dihitung dan dimasukkan dalam kantong plastik
kuning, diikat dan disertakan catatan jumah linen.
7. Linen yang sudah dimasukkan dalam kantung plastik , dimasukkan
ke dalam trolley untuk dibawa ke laundry oleh petugas CSSU.
8. Penghitungan linen infeksius dihitung ulang di ruang laundry.
9. Petugas laundry/petugas CSSU memakai sarung tangan dan masker
untuk memisahkan macam-macam linen tidak infeksi yang akan
dicuci (duk, jas, perlak untuk memudahkan penghitungan). Jumlah
linen di catat oleh petugas laundry di formulir yang
tersedia/diserahterimakan antara petugas laundry dan petugas
CSSU.
PENGIRIMAN LINEN KOTOR DARI CSSU KE LAUNDRY
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
10. Formulir 1 (satu) lembar untuk ruang CSSU.
11. Petugas/pelaksana mencuci tangan sesudah melakukan tindakan.

Unit Terkait 1. Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. Unit Laundry
MENGAMBIL INSTRUMEN STERIL DARI CSSU KE RUANG
PERAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
Rumah Sakit Pusri SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Pengambilan instrumen alat steril dari bagian CSSU ke unit/pengguna.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengambil instrumen
steril dari CSSU keInstalasi Rawat Inap.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Petugas dari Instalasi Rawat Inap mengambil alat steril melalui loket
distribusi.
- Hari kerja : jam 08.00 - 17.30 wib
- Hari Sabtu/Minggu/libur : jam 09.00 - 15.00 wib
2. Petugas CSSU menyerahkan barang yang telah disterilkan kepada
petugas ruangan dan mengisi buku ekspedisi barang steril.
3. Petugas ruangan menghitung jumlah dan jenis barang yang steril
serta mencocokkan dengan buku ekspedisi barang steril.
4. Petugas ruangan yang menerima barang steril dan petugas CSSU
menandatangani buku ekspedisi barang steril.
5. Bila petugas meminjam alat tertentu, petugas Instalasi Rawat Inap
menulis di buku peminjaman, nama alat yang dipinjam diparaf
petugas CSSU, tulis nama jelas :
- Petugas CSSU membuat bon pinjaman rangkap dua, satu untuk
bukti Instalasi Rawat Inap dan satu lagi disimpan di CSSU
untuk arsip.
- Petugas CSSU mencatat di buku peminjaman CSSU serta
mencatat jumlahnya pada formulir yang telah tersedia di CSSU.

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap


PENYERAHAN INSTRUMENT / ALAT STERIL DARI CSSU KE
KAMAR BEDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Menyerahkan instrumen steril (siap pakai) dari CSSU ke Unit Bedah,
Anastesi, dan CSSU.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penyerahan instrumen/alat steril dari CSSU ke Unit Bedah, Anastesi,
dan CSSU.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur  Petugas CSSU menyiapkan instrumen/alat steril sesuai dengan
jadwal operasi yang sudah dibuat oleh Unit Bedah, Anastesi, dan
CSSU.
 Petugas CSSU membawa instrumen/alat steril dengan menggunakan
kontainer khusus alat steril untuk diserahkan ke Unit Bedah,
Anastesi, dan CSSU.
 Instrumen/alat steril diserahkan oleh petugas CSSU kepada petugas
Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU, dokumentasikan jumlah
instrumen/alat steril dan nama masing-masing petugas pada buku
serah terima alat.

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


MENGANTAR INSTRUMEN YANG TELAH DIGUNAKAN
DARI RUANG PERAWATAN KE CSSU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Suatu cara membawa instrumen habis pakai/kotor ke bagian CSSU
untuk dilakukan dekontaminasi, pembersihan dan sterilisasi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengantar instrumen
habis pakai/kotor dari ruangan perawatan ke CSSU.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit.
Prosedur 1. Petugas ruangan mengantar instrumen habis pakai/kotor ke bagian
CSSU dengan menggunakan tempat khusus (kontainer) dengan
tutup berwarna merah muda diterima oleh petugas CSSU diloket
penerimaan.
- Hari kerja (pagi) : jam 08.00 - 11.00
- Hari kerja (sore) : jam 14.30 - 16.00.
- Sabtu/Minggu/libur : jam 09.00 - 11.00.
2. Petugas CSSU menerima instrumen/alat kotor dan meneliti
kelengkapan dan kebutuhannya.
3. Bila ditemukan instrumen rusak/ tidak bisa digunakan lagi, maka
dilakukan penggantian oleh bagian CSSU dan dicatat di buku
CSSU.
4. Bila ada instrumen/alat hilang harus membuat laporan tertulis,
ditanda tangani oleh kepala ruangan, penggantian dilakukan oleh
unit yang menghilangkan.
5. Petugas CSSU menghitung jumlah dan jenis instrumen, menulis
pada formulir penerimaan.
6. Petugas CSSU dan petugas ruangan menulis nama pada buku
expedisi ruangan dan formulir penerimaan.

Unit Terkait 1. Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. Instalasi Rawat Inap
PENERIMAAN DAN PENYERAHAN INSTRUMEN KOTOR
DARI KAMAR OPERASI KE CSSU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Menerima instrumen kotor, linen kotor dari petugas kamar operasi ke
CSSU untuk dicuci dan disterilkan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penerimaan dan penyerahan instrumen kotor dari kamar operasi ke
CSSU
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Instrumen/alat kotor habis pakai dimasukkan ke dalam kontainer
yang berisi cairan enzymatic dengan perbadingan 25 mg dengan 5
liter air rendaman selama 5 – 15 menit.
2. Petugas Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU membawa instrumen/alat
kotor dari Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU ke CSSU dengan
menggunakan kontainer untuk alat-alat kotor.
3. Instrumen/alat kotor diserahkan oleh petugas kamar operasi dan
diterima oleh petugas CSSU di ruang dekontaminasi untuk dilakukan
pencucian
4. Pengiriman instrumen/alat-alat kotor dari pukul 07.00 sampai dengan
21.00 WIB.
5. Instrumen/alat kotor diperiksa dan dicek kelengkapannya oleh
petugas CSSU, bila instrumen/alat tidak lengkap petugas kamar
operasi harus melengkapi/mengganti alat yang kurang/hilang dan
menulis kekurangan alat tersebut pada set operasi.
6. Dokumentasikan penerimaan dan penyerahan, jumlah instrumen/alat
kotor dan nama petugas yang menerima dan yang menyerahkan di
buku CSSU.

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


ALAT PELINDUNG DIRI (APD) YANG DIPERGUNAKAN DI
RUANGAN CSSU (R. DEKONTRAMINASI, R. PACKING,
R.STERILISASI, R. PENYIMPANAN ALAT-ALAT STERIL DAN
R. DISTRIBUSI)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Rumah Sakit Pusri SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1 1/2

Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Merupakan pelindung barier yang umumnya disebut alat pelindung diri
yang terdiri dari : sarung tangan, masker, kaca mata, topi,
gaun/apron/scort plastik, alas kaki/sepatu bot, sarung tangan anti panas.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemakaian alat
pelindung diri (APD) yang di yang dipergunakan di ruangan CSSU
(R.dekontraminasi, R.packing, R.sterilisasi,R. penyimpanan alat-alat
steril dan R.distribusi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Alat pelindung diri (APD) yang dipergunakan pada saat penerimaan
instrumen kotor/habis pakai.
a. Tutup kepala/topi
b. Masker
c. Sarung tangan
d. Alas kaki/sandal
2. Alat pelindung diri (APD) yang dipergunakan pada saat mencuci
instrument.
a. Tutup kepala/topi
b. Masker
c. Sepatu bot
d. Sarung tangan
e. kaca mata
f. Scort plastik/gaun apron
3. Alat pelindung (APD) diri pada saat packing instrument&linen
a. Tutup kepala/topi
b. Masker
c. Alas kaki/sandal
4. Alat pelindung diri (APD) yang dipergunakan pada saat operasional
mesin sterilisasi :
a. Tutup kepala/topi
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) YANG DIPERGUNAKAN DI
RUANGAN CSSu (R. DEKONTRAMINASI, R. PACKING,
R.STERILISASI, R. PENYIMPANAN ALAT-ALAT STERIL DAN
R. DISTRIBUSI)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Rumah Sakit Pusri 2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
b. Masker
c. Sarung tangan anti panas
d. Alas kaki/sandal
5. Alat pelindung diri (APD) yang dipergunakan pada saat
menyimpan alat instrumen steril dan mengambil instrumen steril di
ruang penyimpanan :
a. Tutup kepala/topi
b. Masker
c. Sarung tangan anti panas
d. Alas kaki/sandal
6. Alat pelindung diri (APD) yang dipergunakan pada saat pemberian
instrumen steril (distribusi)
a. Tutup kepala/topi
b. Masker
c. Alas kaki/sandal
7. Membersihkan ruang dekontaminasi: alat pelindung yang
digunakan berupa skort plastik, sarung tangan, masker, topi, dan
sepatu tahan air.
8. Membersihkan ruang steril: alat pelindung yang dipakai berupa
skort, sarung tangan, masker, topi, dan alas kaki, semuanya steril.
9. Membersihkan ruang lain: skort, sarung tangan, masker dan topi.

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


MONITORING DAN EVALUASI MUTU
PROSES & HASIL STERILISASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu cara untuk mengontrol proses sterilisasi yang menjamin bahwa
peralatan medis yang disediakan adalah benar-benar steril.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam monitoring dan
evaluasi mutu proses dan hasil sterilisasi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur A. Kontrol Kualitas Sterilisasi
1. Kontrol kondisi mesin sterilisator setiap hari :
- Pembersihan mesin sterilisator
- Blow-down (pembuangan sisa steam)
2. Pemberian nomor lot pada setiap kemasan
3. Waktu kadaluarsa.
Setiap kemasan steril yang akan digunakan harus diberi label
yang mengindikasikan waktu kadaluarsa.
B. Indikator Sterilisasi
1. Indikator Mekanik
Indikator suhu maupun tekanan yang menunjukan mesin
sterilisator berjalan baik.
2. Kontrol Secara Visual
Kontrol kualitas dengan cara melihat bentuk dan keadaan fisik
barang, bila terdapat kerusakan pada pembungkus atau adanya
perubahan fisik barang maka barang tersebut tidak dapat
digunakan lagi atau harus dekemas atau disteril ulang.
3. Indikator external + Indikator internal
- Indikator external : digunakan dibagian luar setiap kemasan
- Indikator internal : digunakan dibagian dalam setiap
kemasan.
4. Leak Test
Uji kebocoran udara pada mesin
MONITORING DAN EVALUASI MUTU
PROSES & HASIL STERILISASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
5. Bowie-Dick Test
Uji fungsi vacum mesin sterilisator

6. Indikator biologi ( Attest Test )


Uji terhadap kuman Bacillus Stearothermophyllus yang
dianggap kuman yang paling tahan panas

7. Uji Sterilitas ( kultur )


Uji tehadap hasil sterilisasi apakah ada kuman yang tumbuh.

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


INDIKATOR KIMIA EXTERNAL/INTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu cara untuk mengetahui peralatan yang disterilkan sudah melalui
proses sterlisasi sehingga selain digunakan diluar kemasan ada juga
yang diletakkan didalam kemasan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemantauan indikator
kimia external/internal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur A. Indikator External berbentuk tape.
1. Tempelkan indikator External diluar kemasan bisa sebagai
indikator, bisa juga dijadikan segel kemasan.
2. Setelah melalui proses sterilisasi garis-garis pada tape akan
mengalami perubahan warna dari warna putih menjadi hitam.
B. Indikator Internal berbentuk strip.
1. Letakan strip inikator internal didalam setiap kemasan yang akan
disterilkan.
2. Setelah melalui proses sterilisasi garis-garis pada tape akan
mengalami perubahan warna dari warna putih menjadi hitam.
C. Sterigage termasuk Indikator Internal
Sterigage merupakan indikator internal kelas V yang dipergunakan
untuk mengukur semua kritikal variabel dari semua proses serilisasi.
Adapun cara pemakaiannya adalah sterigage diletakkan dibagian
tengah kemasan/bagian yang sulit terjangkau steam yang dimonitor
antara lain suhu, waktu, dan tekanan (steam) hasil dapat dilihat dari
perubahan warna, bila hasil baik,strip berubah dari warna putih
menjadi hitam, diperkirakan 80% kuman mati mendekati hasil
pemeriksaan BI (biologi indikator).
Untuk kemasan menggunakan pouches hanya menggunakan
indikator internal, karena pada kemasan pouches sudah ada
INDIKATOR KIMIA EXTERNAL/INTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
external. Dimana setelah melalui proses sterilisasi garis warna
merah muda dengan tulisan steam akan mengalami perubahan
warna menjadi coklat.

Unit Terkait 1. Instalasi ICU, Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. Instalasi Rawat Jalan
3. IGD
PENANGANAN INSTRUMEN HILANG DI CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Penanganan terhadap instrument CSSU yang hilang baik, IGD, Poli dan
Ruangan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan penangan
instrumen hilang di CSSU
Kebijakan SK/368/GPM/IX/2021 Pedoman pelayanan Rumah Sakit tentang
penanganan istrumen hilang di CSSU.
Prosedur 1. Petugas CSSU mencatat, memeriksa kondisi dan kelengkapan
instrumen
2. Bila ditemukan instrumen tidak lengkap, petugas CSSU
mengembalikan instrumen tersebut ke petugas ruangan.
3. Petugas CSSU mengkonfirmasikan ke petugas ruangan, mengenai
instrumen yang kurang tersebut.
4. Apabila instrumen ketinggalan di ruangan, maka instrumen harus
segera di kirim ke CSSU.
5. Apabila instrumen tersebut dinyatakan hilang oleh penanggung
jawab ruangan, maka petugas yang menghilangkan mengisi
formulir kronologis / berita acara kehilangan.
6. Petugas CSSU mencatat instrumen yang hilang tersebut di buku
pencatatan alat hilang/rusak.
7. Koordinasikan dengan petugas CSSU mengenai ukuran dan jenis
instrumen yang akan diganti.
8. Penggantian instrumen lamanya tidak boleh lebih dari 1 (satu)
bulan.
9. Instrumen yang telah diganti diserahterimakan ke petugas CSSU
secara tertulis.

Unit Terkait 1. Instalasi ICU, Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. IGD
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Inap
PEMANTAUAN BARANG STERIL DI TIAP-TIAP RUANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Cara mengawasi / memantau barang steril yang disimpan di tiap-tiap
bagian dan cara menilai apakah barang steril tersebut kemungkinan
sudah terkontaminasi kuman atau belum.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemantauan barang
steril di tiap-tiap bagian.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit

Prosedur 1. Petugas CSSU atau petugas ruangan melakukan pengecekan alat


steril setiap hari.
2. Perhatikan batas tanggal pemakaian (tanggal kadaluarsa) pada tiap-
tiap kemasan steril. Masa berlaku barang steril (kemasan kain
tenun berdasarkan waktu adalah 7 hari, kertas krep 3 bulan dan
kemasan pouches satu tahun).
3. Prioritaskan pemakaian barang yang hampir mendekati tanggal
kadaluarsa.
4. Pastikan bahwa kemasan masih utuh, segel tidak rusak, dan
kemasan dalam keadaan kering dan tidak ada noda.
5. Hindarkan hal-hal yang menyebabkan barang steril terkontaminasi,
misalnya bungkusnya robek, basah, sering dipegang-pegang, dan
kondisi area penyimpan yang terbuka, lembab, kotor, dan
sebagainya.
6. Kembalikan paket barang/kemasan ke bagian CSSU bila telah
melewati masa kadaluarsa atau kemasannya tidak utuh, segel rusak,
atau kemasan basah.

Unit Terkait 1. Instalasi ICU, Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. Instalasi Rawat Inap
3. IGD
4. Instalasi Rawat Jalan
PERAWATAN INSTRUMEN DI CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Melakukan perawatan dan pembersihan instrumen setiap hari sebelum
dilakukan sterilisasi dan untuk instrumen yang jarang dipakai dalam
kondisi steril adalah satu bulan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan perawatan
instrumen di CSSU
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur a. Instrumen habis pakai.
1. Petugas menerima Instrumen dari area dekontaminasi
2. Petugas memeriksa Instrumen dan memisahkan dari instrumen
berkarat atau korosi.
3. Gunakan pakaian atau pelindung pada saat proses pembersihan
karat seperti : sarung tangan, face mask, topi, apron dan kaca
mata .
4. Lakukan perendaman untuk instrumen berkarat/korosi dengan
menggunakan cairan surgistin dengan perbandingan 200 ml
surgistin : 1 liter air hangat (suhu 50 0C– 80 0C) selama minimal
10 menit (semakin lama perendaman akan semakin efektif
surgistin bekerja) sehingga karat dan korosi akan lebih mudah
dibersihkan.
5. Gunakan baki yang landai agar dapat merendam seluruh bagian
instrumen, buka sela-sela engsel instrumen dan pastikan semua
bagian instrumen telah terendam dalam larutan surgistin,
bersihkan instrumen yang telah direndam dalam larutan surgistin
dengan menggunakan sikat lembut sampai karat dan korosi yang
menempel hilang.
6. Apabila karat atau korosi belum hilang dapat dibersihkan/digosok
dengan menggunakan autosol sampai karat/korosi hilang
PERAWATAN INSTRUMEN DI CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
7. Kemudian bersihkan dengan desinfektan dan bilas instrumen
dengan air bersih dan keringkan.
8. Lakukan pelumasan untuk instrumen yang engselnya kaku/keras
dengan menggunakan premixslip/parafin.
b. Instrumen jarang dipakai
4. Lakukan pemeriksaan diarea penyimpanan instrumen untuk
melihat instrumen yang jarang dipakai
5. Jika instrumen yang jarang dipakai ditemukan maka dilakukan
perawatan seperti instrumen habis pakai

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi dan CSSU


ALAS KAKI/SANDAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu alat yang dipergunakan untuk alas kaki/sandal yang dapat
melindungi kaki dari kototoran dan benda tajam.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mendisiplinkan
pemakaian alas kaki/sandal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Petugas menyiapkan alas kaki semi steril (dipergunakan untuk dalam
ruangan CSSU) dan nonsteril (untuk kamar mandi).
2. Pisahkan dan beri nama tempat penyimpanan alas kaki semi steril
dan non steril.
3. Petugas memakai sandal semi steril di ruangan CSSU.
4. Petugas memakai sandal non steril di kamar mandi.
5. Bersihkan sandal/alas kaki sehari sekali dengan menggunakan
detergen/disinfektan.
6. Keringkan sandal dan letakkan pada rak masing-masing

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


LALU LINTAS PETUGAS UNIT TERKAIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu pengaturan jalur jalan yang harus dilalui petugas unit terkait pada
waktu mengantar barang kotor / non steril ke CSSU dan mengambil
barang steril dari CSSU.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam lalulintas petugas unit
terkait.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Petugas Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU membawa alat/instrumen
kotor / onsteril ke CSSU melalui loket kamar operasi menuju ruang
dekontaminasi CSSU.
2. Petugas ruangan membawa alat/instrumen kotor / onsteril ke CSSU
melalui loket pendistribusian barang kotor di ruang CSSU.
3. Petugas CSSU mengantar instrumen steril melalui loket
penyimpanan alat/instrumen steril menuju ruang Unit Bedah,
Anastesi, dan CSSU.
4. Petugas ruangan yang mengambil barang steril, melalui loket
pendistribusian barang steril di CSSU.

Unit Terkait 1. Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
LALU LINTAS BARANG/ALAT YANG AKAN/TELAH
DISTERILKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu pengaturan jalur barang/alat yang akan dan telah disterilkan di
CSSU.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam lalulintas barang/alat
yang akan/telah disterilkan.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Barang kotor/onsteril dimasukkan ruang dekontaminasi melalui
loket penerimaan, selanjutnya dilakukan dekontaminasi, pencucian,
dan pengeringan.
2. Setelah kering, barang/instrumen dimasukkan ke dalam ruang
pengemasan dan labelisasi, selanjutnya dikemas dan di beri label.
3. Selanjutnya barang/instrumen yang telah dikemas, disusun dalam
autoclave untuk disterilkan.
4. Setelah proses sterilisasi selesai, barang disimpan di ruang
penyimpanan barang.
5. Barang steril didistribusikan ke unit perawatan melalui loket steril,
untuk distribusi barang steril yang ke Unit Bedah, Anastesi, dan
CSSU melalui loket penyimpanan alat steril.
6. Barang steril disimpan di tiap-tiap bagian pada tempat khusus, jauh
dari kemungkinan kontaminasi kuman, hingga digunakan.
7. Barang yang dikemas dengan bungkus linen satu minggu, kertas
krep 3 bulan, pouches satu tahun tidak digunakan, harus disterilkan
kembali di CSSU.

Unit Terkait 1. Instalasi ICU, Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instlasi Gawat Darurat
LALU LINTAS PETUGAS CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direkturr
Pengertian Suatu pengaturan alur masuk dan keluar petugas CSSU
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam lalulintas petugas
CSSU.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit
Prosedur 1. Petugas harus selalu menjaga kebersihan dirinya..
2. Di ruang karyawan, petugas melepas sepatu/alas kaki, menyimpan
barang bawaan dan mengganti pakaian dengan pakaian CSSU.
3. Masuklah ke dalam ruang kerja sesuai pembagian tugas.
4. Petugas yang mengantar barang steril ke Unit Bedah, Anastesi, dan
CSSU adalah petugas sore hari melalui koridor Unit Bedah,
Anastesi, dan CSSU, kecuali operasi tambahan alat/instrumen
diantar oleh petugas dinas pagi.
5. Alat/instrumen kotor diantar oleh petugas kamar operasi melalui
koridor di loket) ke ruang dekontaminasi.
6. Petugas yang mengantar barang kotor dari Instalasi Rawat Inap
melalui melalui loket penerimaan CSSU.
7. Setelah selesai bekerja, atau pada waktu akan keluar, petugas keluar
melalui ruang karyawan, terlebih dahulu mengganti baju kerja dan
melepas alas kaki.
8. Semua petugas CSSU harus selalu menjaga keamanan, kebersihan,
dan kenyamanan ruang kerjanya.

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


PENANGANAN KECELAKAAN KARENA B3 ( HYPOKLORIT,
LYSOL FORMAL DEHIDE, ALKOHOL ) DI CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
Rumah Sakit Pusri SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu petunjuk cara menolong korban kecelakaan karena hypoklorit.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan
kecelakaan karena hypoklorit
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
kebijakan pelayanan rumah sakit

Prosedur 1. Pertolongan dasar:


a. Bawa korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
b. Berikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas,
ventilasi dan oksigen lembab 100% dan penatalaksanaan
sirkulasi.
2. Tindakan pertolongan pada pemaparan mata:
a. Tengadahkan kepala dan miring ke sisi mata yang terkena.
b. Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan
irigasi dengan air bersih atau NaCl 0,9% perlahan selama 15-20
menit.
c. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
d. Jangan biarkan korban menggosok mata.
e. Tutuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim/konsul
ke IGD untuk pemeriksaan dan tatalaksana sementara.
3. Tindakan pertolongan paparan pada kulit:
a. Pada saat memberi pertolongan, gunakan alat pelindung diri
seperti sarung tangan, masker, apron.
b. Bawa pasien segera ke kran terdekat.
c. Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi dan
buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
d. Jika tidak tersedia air, sekalah bagian kulit dengan kain atau
kertas secara perlahan
e. Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir
minimal 10 menit.
f. Jika tidak tersedia air, sekalah bagian kulit dengan kain atau
kertas secara perlahan.
g. Keringkan dengan handuk kering dan lembut.
PENANGANAN KECELAKAAN KARENA HYPOKLORIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
4. Tindakan pertolongan paparan gastrointestinal
a. Segera beri pasien susu untuk diminum secepat mungkin untuk
pengenceran. Untuk orang dewasa maksimal 250 cc sekali
minum, anak-anak 100 ml.
b. Tidak boleh dirangsang muntah dan diberikan karbon aktif.
c. Dalam keadaan tertentu, pemasangan pipa lambung yang lembut
dan fleksibel dapat dipertimbangkan setelah pengenceran dan
pemeriksaan endoskopi.
d. Pengenceran dengan demulsen seperti susu atau antasida.

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


EVALUASI & TINDAK LANJUT PELAYANAN DI CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
Rumah Sakit Pusri SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu tata cara menilai keberhasilan / kemajuan pelayanan sterilisasi di
bagian CSSU.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam evaluasi dan tindak
lanjut pelayanan di CSSU.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
Prosedur Lakukan evaluasi dan tindak lanjut pelayanan di CSSD:
1. Evaluasi proses sterilisasi :
Dilakukan dengan menggunakan indikator baik indikator fisik /
mekanik, kimia, maupun biologi. Bila hasilnya tidak bagus berarti
ada gangguan pada sterilisator dan segera dilakukan perbaikan.
2. Evaluasi mutu hasil sterilisasi :
Dilakukan dengan cara uji mikrobiologis dengan biakan / kultur
(dilakukan oleh BBLK). Bila hasilnya masih tumbuh kuman berarti
mutu sterilisasi jelek, sehingga harus dicari penyebabnya apakah
pada alat, sumber daya manusia (petugas), pelaksanaan SPO yang
tidak benar atau SPO nya yang kurang sesuai dan segera dilakukan
perbaikan.
3. Evaluasi pelaksanaan prosedur tetap CSSU :
Evaluasi pelaksanaan prosedur tetap dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh prosedur tetap itu dilaksanakan oleh petugas. Evaluasi
dilakukan 1 kali /tahun, dengan cara mengobservasi petugas dalam
melakukan prosedur tertentu, dengan menggunakan instrumen yang
berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang petugas dalam
melaksanakan suatu prosedur tertentu. Bila nilainya masih kurang
dari 75% maka harus dilakukan sosialisasi ulang.
4. Evaluasi pelayanan CSSU:
EVALUASI & TINDAK LANJUT PELAYANAN DI CSSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
Rumah Sakit Pusri SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Evaluasi pelayanan CSSU dilakukan setahun sekali dengan cara
membagi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan antara lain
tentang:
- Pemenuhan kebutuhan barang steril di unit masing-masing.
- Kecepatan pelayanan CSSU
- Cara petugas CSSU dalam memberikan pelayanan
- Hasil sterilisasi
- Kritik dan saran
Kuesioner dibagikan kepada seluruh unit terkait, hasilnya
direkapitulasi dan dievaluasi. Bila masih banyak yang menjawab
kurang memuaskan maka
segera dilakukan perbaikan sesuai permasalahan yang masih ada.
Kritik dan saran segera ditindaklanjuti.

5. Evaluasi mutu air bersih CSSU


Dilakukan tiap 6 bulan sekali. Sampel air dari kran CSSU dikirim ke
BBLK untuk dilakukan uji mutu air bersih. Bila hasilnya belum
baik, dicari penyebabnya dan dilakukan tindak lanjut, dapat berupa
pengurasan bak, pembersihan saluran..

6. Evaluasi pemeriksaan mikrobiologi ruang penyimpan barang steril


(udara,/AC, rak instrumen). Dilakukan dengan kultur udara/AC dan
rak penyimpan. Jadwal pelaksanaan tiap 6 bulan sekali dilakukan
oleh BBLK.

7. Hasil evaluaasi dan analisa untuk dicari solusinya dan dilaporkan


kepada manajemen Rumah Sakit.

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


PERAWATAN ALAT ELEKTROMEDIK
(MESIN AUTOCLAVE)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Membersihkan/merawat alat elektromedik agar alat berfungsi
baik/normal.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan perawatan
alat eletromedik (mesin autoclave).
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
Prosedur 1. Bagian pintu, dinding autoclave, satu minggu sekali dibersihkan
dengan parafin liquid.
2. Bagian dalam mesin (chamber autoclave) satu minggu sekali
dibersihkan dengan air bersih.
3. Petugas teknik setiap tiga bulan mengontrol alat elektromedik.
4. Dilakukan kalibrasi alat sterilisasi (mesin autoclave) satu kali dalam
satu tahun.
5. Untuk kelancaran operasional dilakukan service kontrak untuk
mesin autoclave dan mesin suhu rendah.
6. Kerusakan ringan pada alat elektromedik dapat ditangani teknisi dari
RS Pusri, bila kerusakan berat dapat memanggil teknisi dari supplier
alat tersebut

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


PELAPORAN KEGIATAN STERILISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu proses mengumpulkan data-data kegiatan pelayanan sterilisasi
meliputi data penerimaan barang onsteril, proses sterilisasi, inventarisasi
barang steril dan onsteril, kemudian membuat rangkumannya untuk
dijadikan laporan bulanan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pelaporan
kegiatan sterilisasi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit

Prosedur 1. Buat laporan harian yang melaporkan seluruh kegiatan harian di


CSSU yang di catat dalam buku laporan harian CSSU.
2. Buat laporan bulanan pemakaian alat steril yang diperlukan Unit
Bedah, Anastesi, dan CSSU dan Instalasi Rawat Inap dengan
mencetak laporan bulanan dari komputer.
3. Buat laporan tahunan seluruh kegiatan sterilisasi dalam setahun dari
komputer.
4. Laporan bulanan dikirim ke masing-masing unit yang menggunakan
alat steril.
5. Simpan laporan tahunan ke lemari arsip.

Unit Terkait - Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


- Instalasi Rawat Inap
PENCATATAN KEGIATAN STERILISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021

dr Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
Pengertian Suatu tata cara pencatatan kegiatan pelayanan sterilisasi mulai dari
penerimaan barang onsteril, proses sterilisasi, inventarisasi barang steril
dan nonsteril, hingga pendistribusian barang steril setiap hari.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pencatatan
kegiatan sterilisasi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
Prosedur 1. Catat ke dalam buku penerimaan barang onsteril tentang
penerimaan barang onsteril yang meliputi :
- Unit / bagian pengirim / pemohon
- Tanggal dan waktu penerimaan
- Nama barang yang dikirm
- Kemasan / satuan barang / paket
- Jumlah barang
- Nama orang yang mengirim
- Nama petugas CSSU yang menerima.

2. Catat produksi sediaan kasa, kapas lidi, ke dalam buku catatan


produksi yang meliputi :
- Tanggal produksi
- Jumlah produksi
- Kemasan / satuan produksi.

3. Catat proses sterilisasi ke dalam buku laporan sterilisasi Harian


yang meliputi :
- Tanggal sterilisasi ; di kolom “tanggal”,
- Nomor proses ; di kolom “nomor proses”,
- Kemasan / satuan barang di kolom “kemasan / satuan”
- Jumlah barang di kolom “jumlah”,
- Nama sterilisator di kolom “sterilisator”, dengan cara
mencentang kolom pilihan sterilisator yang dimaksud,
- Nama operator di kolom “operator
PENCATATAN KEGIATAN STERILISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
4. Catat pendistribusian barang steril ke dalam buku pendistribusian
barang steril yang meliputi :
- Unit / bagian penerima
- Tanggal dan waktu pendistribusian
- Nama barang / paket yang didistribusikan
- Jumlah barang
- Nama orang yang menerima
- Nama petugas CSSU.
5. Kelompokkan catatan-catatan laporan sterilisasi harian tersebut dan
simpan ke lemari arsip.

Unit Terkait - Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


PEMBERSIHAN DAN DESINFEKSI
RUANG PENYIMPANAN BARANG STERIL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu proses membersihkan dan meminimalkan kontaminasi kuman di
ruang penyimpanan barang steril.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


pembersihan dan desinfeksi ruang penyimpanan barang steril.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang


Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit

Prosedur 1. Petugas menggunakan sarung tangan dan masker.


2. Jadwal pembersihan dan desinfeksi ruang penyimpanan sebagai
berikut.
a. Lantai ruangan dibersihkan setiap hari.
b. Almari penyimpan, meja dan rak instrumen dibersihkan
seminggu sekali.
c. Dinding dan pintu ruangan dibersihkan seminggu sekali.
d. Service pendingin ruangan/Ac dilakukan oleh bagian tehnik.
2. Desinfektan yang dipakai untuk membersihkan dinding, pintu dan
lemari adalah 4 tablet presept 0,5 gram + 1 liter air.
3. Kain lap/pel dicelupkan ke dalam larutan desinfektan (4 tablet
presept 0,5 gram + 1 liter air ) dan digunakan untuk mengepel.
4. Setelah kegiatan selesai, tinggalkan ruangan dalam keadaan kering,
jangan sampai ada cairan yang tertinggal, selanjutnya petugas
kembali membersihkan diri dengan air dan sabun
Unit Terkait Unit Bedah , Aanstesi, dan CSSU
PEMBERSIHAN RUANG DEKONTAMINASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Suatu tata cara pembersihan ruang dekontaminasi agar bersih dan bebas
dari mikroorganisme.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pembersi-
han ruang dekontaminasi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit

Prosedur 1. Ruangan dan peralatan di dalamnya dibersihkan setiap hari,


sebelum dan setelah selesai bekerja.
2. Petugas mengenakan alat pelindung diri, dan cucilah tangan
sebelum mulai bekerja.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan: sapu, kain pel, lap/busa,
desinfektan dan sebagainya.
4. Meja dan permukaan kerja lainnya dibersihkan dengan lap
menggunakan air + presept 0,5 gr dengan perbandingan 4 tablet
presept dan air satu liter air, kemudian dibilas dengan lap yang
dibasahi air biasa, dan dikeringkan dengan lap kering.
5. Washbak dibersihkan dengan Vim, kemudian dibilas dengan air,
dan dikeringkan.
6. Lantai dipel dengan larutan Presept 0,5 gr dengan perbandingan 4
tablet presept dan air satu liter air.
7. Setelah kegiatan selesai, bersihkan semua peralatan dan APD,
keringkan dan simpan di tempat masing-masing.
8. Cucilah kembali tangan anda.

Unit Terkait Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


PEMELIHARAAN KEBERSIHAN RUANGAN CSSU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Memelihara dan membersihkan ruangan CSSU meliputi lantai, dinding,
kaca, meja kerja dan alat-alat lain yang ada di CSSU.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
pemeliharaan kebersihan ruangan CSSU.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit

Prosedur 1. Petugas menggunakan sarung tangan dan masker.


2. Pagi dan sore petugas CSSU membesihkan meja, kursi lemari dan
alat-alat lain dengan lap bersih dan disinfektan.
3. Pagi dan sore lantai ruang CSSU disapu dan dipel oleh petugas
kebersihan/cleaner.
4. Satu minggu sekali :
 Ruang CSSU dan koridor dibongkar besar dan terakhir dibilas
dengan larutan clorin.
 Jendela, kaca ruang CSSU bagian luar dan dalam dibersihkan
dengan lap bersih kemudian dikeringkan.
 Rak-rak instrumen dibersihkan dengan disinfektan presept
sampai kering dan bersih. Dengan perbandingan 4 tablet : 1 liter
air.
 Dinding ruangan dibersihkan dengan disinfektan dengan presept
0,5 gram, 4 tablet untuk 1 liter air.
5. Sampah infeksi dimasukkan ke dalam kantong plastik warna kuning
kemudian diikat dan diletakkan di utility.
6. Sampah tidak infeksi dimasukkan ke dalam kantong plastik warna
hitam, kemudian diikat dan diletakkan di utility. Benda-benda tajam
dimasukkan ke-dalam safety box/tempat tahan benda tajam
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN RUANGAN CSSU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Rumah Sakit Pusri
7. Petugas kebersihan/cleaner, setiap hari sampah dibuang pada
tempat yang telah ditentukan oleh rumah sakit, sampah non infeksi
dalam kantong plastik hitam dibuang di tempat pembuangan
sampah atau TPS RS Pusri . Sampah infeksi dalam kantong plastik
kuning dan benda tajam dalam safety box dikelola oleh pihak ketiga
yang bekerjasama dengan rumah sakit.
8. Setiap selesai mengosongkan tempat sampah, diharuskan
memasang kembali kantong plastik (hitam atau kuning) untuk
pelapis tempat sampah bagian dalam.
9. Tempat sampah dicuci bersih tiap satu minggu sekali.
10. Setelah kegiatan selesai, tinggalkan ruangan dalam keadaan kering,
jangan sampai ada cairan yang tertinggal. Lepaskan alas kaki dan
baju. Kain lap / pel dicuci, dikeringkan, selanjutnya petugas
kembali membersihkan diri dengan air dan sabun..
10. Kelembaban ruangan, suhu dan tekanan udara diukur menggunakan
alat hygrometer diilakukan sehari sekali.

Unit Terkait 1. Unit Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. K3 RS
PEMBERSIHAN DAN PERAWATAN TROLY PENGANGKUT
INSTRUMEN STERIL, TROLY INSTRUMEN KOTOR DAN
PEMBERSIHAN KONTAINER INSTRUMEN STERIL DAN
KONTAINER KOTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Rumah Sakit Pusri 1/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 September 2021
dr Benny Setiawan, Sp.An
Direktur
Pengertian Memelihara dan membersihkan troly pengangkut instrumen steril,
instrumen kotor dan pembersihan kontainer instrumen steril dan
kontainer kotor dengan menggunakan desinfectan dan air bersih
dilakukan oleh petugas CSSU dan petugas ruangan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
pembersihan dan perawatan troly pengangkut instrumen steril, troly
instrumen kotor, pembersihan kontainer instrumen steril dan kontainer
kotor.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Pusri No. SK/368/GPM/IX/2021 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit

Prosedur A. Pembersihan dan perawatan troly pengangkut instrumen steril.


 Lakukan pengecekan troly dalam kondisi baik atau tidak, apabila
rusak lapor kebagian umum untuk perbaikan.
 Siapkan desinfektan berupa chlorine 0,5 gram (sodium
dichlorisocyanurate) dengan perbandingan 4 tablet : 1 liter air
dan lap pembersih.
 Bersihkan troly pengangkut instrumen steril setiap hari atau pada
saat akan dipergunakan dengan menggunakan desinfektan dan
lap pembersih sampai bersih dan keringkan.
 Letakkan troly pengangkut instrumen steril pada tempatnya.
B. Pembersihan dan perawatan troly pengangkut instrumen
kotor.
 Siapkan desinfektan berupa chlorine 0,5 gram (sodium
dichlorisocyanurate) dengan perbandingan 4 tablet : 1 liter air dan
lap pembersih.
 Bersihkan troly pengangkut instrumen kotor setiap hari habis
dipergunakan oleh petugas ruangan dengan menggunakan
desinfektan dan lap pembersih sampai bersih dan keringkan.
 Letakkan troly pengangkut instrumen kotor pada tempatnya
PEMBERSIHAN DAN PERAWATAN TROLY PENGANGKUT
INSTRUMEN STERIL, TROLY INSTRUMEN KOTOR DAN
PEMBERSIHAN KONTAINER INSTRUMEN STERIL DAN
KONTAINER KOTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Rumah Sakit Pusri 2/2
SPO - /BSD-BA-YMS/IX/2021 1
C. Pembersihan dan perawatan kontainer instrumen steril
 Lakukan pengecekan terhadap kondisi kontainer instrumen
steril.
 Siapkan desinfektan berupa chlorine 0,5 gram (sodium
dichlorisocyanurate) dengan perbandingan 4 tablet : 1 liter air
dan lap pembersih.
 Bersihkan kontainer instrumen steril menggunakan desinfektan
dan lap pembersih sampai bersih setiap hari atau pada saat akan
dipergunakan oleh petugas CSSU.
 Simpan kontainer instrumen steril pada tempatnya.
D. Pembersihan dan perawatan kontainer instrumen kotor.
 Kontainer instrumen kotor diserahkan pada petugas CSSU
 Lakukan pengecekan terhadap kondisi kontainer instrumen
kotor.
 Bersihkan kontainer instrumen kotor setiap hari habis di
pergunakan oleh petugas CSSU.
 Bersihkan kontainer menggunakan sabun/detergen.
 Kemudian cuci/bilas kontainer dengan air bersih/air mengalir.
 Keringkan kontainer dengan lap bersih
 Simpan kontainer pada tempatnya.
 Pengambilan kontainer oleh petugas ruangan.

Unit Terkait 1. Instalasi ICU, Bedah, Anastesi, dan CSSU


2. IGD
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai