Anda di halaman 1dari 5

Fraktur Palatoalveolar

ICD-10 :
1. Tujuan Pembelajaran - Tujuan Pembelajaran Umum

- Tujuan Pembelajaran Khusus


2. Pokok Bahasan
3. Kompetensi + Algoritma
4. Persiapan Sesi +
referensi
5. Tujuan Sesi
6. Tujuan Pembelajaran
7. Strategi & Metode
Pembelajaran
8. Pencapaian
Pembelajaran
9. Penuntun Belajar
10. Daftar Tilik
Fraktur Ramus Mandibula
ICD-10 : S02.64
1. Tujuan Pembelajaran
1.1 Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu memahami dan mengerti tentang
patofisiologi fraktur mandibula, menegakkan diagnosis dan pengelolaan fraktur
mandibula, work up penderita dengan fraktur mandibula sera tindakan operatif yang
sesuai sera perawatan pasca operasinya

1.2 Tujuan Pembelajaran Khusus


12.1. Mampu memahami dan menjelaskan embriologi regio kepala dan leher
khususnya regio oro fasial (tingkat kompetensi K6,A5)
1.2.2. Mampu memahami dan menjelaskan gambaran klinis, radiologis, fraktur
mandibula (tingkat kompetensi K6, A5)
1.2.3. Mampu memahami dan menjelaskan pemeriksaan penunjang diagnosis fraktur
mandibula seperti foto X-ray: panoramik AP, Lateral dan PA skull (tingkat kompetensi
K6,A5)
1.2.4. Mampu menjelaskan penyebab fraktur mandibula dikaitkan dengan
kemungkinan arah benturan (lingkat kompetensi KG,A5)
1.2.5. Mampu menjelaskan garis trajectory di mandibula dan dalam kaitannya dengan
perawatan fiksasi rigid menggunakan plat mini (tingkat kompetensi
K6,A5)
1.2.6. Mampu memahami dan menjelaskan tehnik operasi fraktur mandibula serta
komplikasi operasi (tingkat kompetensi K6,A5) (tingkat kompetensi K6,A5)
1.2.7. Mampu melakukan work-up penderita dengan fraktur malar dan maksila/
sepertiga wajah/ sepertiga wajah meliputi: anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, pemerksaan radiologis seperti dimaksud
1.2.3 (tingkat kompetensi K6,A5), selanjutnya melakukan pemeriksaan vital sign:
respirasi, pulse rate, tekanan darah
1.2.8. Mampu melakukan immediate assesment: (primary survey) unhak memperbaiki
vital sign sampai fungi organ kembali ke nortaal termasuk dalam tahapan kesclamatan
jiwa: stabilitas pada sistem kardio-pulmuner, airway mempunyai ventilasi baik dan
memahami bahwa merupakan Langkah terpenting
1.2.9. Mampu melakukan perawatan pada hal yang berpotensi pada keselamatan jiwa,
seperti: perdarahan masif: pressure dressing, packing, clamping pada pembuluh darah
(tingkat kompetensi K6, P5, AS)
1.2.10. Merahami tentang status neurologik pasien dan mengevaluasi keadaan
cervical spine (lingkat kompetensi K6,A5)
1.2.11. Memahami bahwa benturan aka dapai berakibat pada cervical spine (tingkat
kompelensi K6,AS)
1.2.12. Merahami tehnik Tiksasi leher (menggunakan collar
neck) (lingkat
kompetensi K6, P5, AS)
1.2.13. Memahami bila terjadi fraktur mandibula yang menyertai fraktur wajah yanz
menyebabkan lidah kolaps dan bahya terhadap sumbatan jalan nafas dan
dapal, menangani keadaan ini dengan cara menarik fragmen rahang ke
anterior (tingkat kompetensi K6, P5, A5)
1.2.14. Mampu mermahami dan menangani bila terdapa corpus alenum yang dapat
berpotensi menyumbat jalan nafas (lingkat kompetensi K6,A5)
1.2.15. Mampu melakukan pemeriksaan fisik setelah sistem kardiopulmuner dan
fungsi neurologis, melakukan pemeriksaan pada daerah lain yang berpotensi
menglari trauma; dada, abdomen dan regio pelvis (secondary surve)
(tingkat kompetensi K6,AS)
1.2.16. Mampu melakukan evaluasi terhadap kejadian trauma berkaitan dengan
adanya laserasi, abrasi, contusio, regio yang mengalami edema aizu
1.2.17. Mampu melakukan evaluasi pada gangguan visus, pergerakan ekstra okuler
dan pergerakan pupil
1.2.18. Mampu melakukan evaluasi neurologi pada seluruh saraf kranial (lingkat
kompetensi K6, P5, A5):
a
visual acuity atau perubahan pupil kemungkinan gangguan pada N Il atau Ill alau
akibat benturan langsung pada orbit
D,
Uneven pupil/ Aniscoria terdapat dugaan perdarahan intrakranial (subdural atau
epidural tau intraparenchrymal)
C.
Pupil asimetri atau tidak berbentuk bulat terdapat kemungkinan perforasi bola
10aLa
d. Pergerakan bola mata abnormal dapat disebabkan ole karena masalab neurologis
pada N III, TV atau 'VI atau dapat discbakan oleh karena ristriksi olot maia oleh
karena terjepit fragmen fraktur pada kasus fraktur orbita korpleks
Gangguan motorik pada otot fasialis dapat dikarenakan trauma N VTI
Gangguan pada tot pengunyahan dan gangguan sensasi pada regio fasial
dapatdisebabkan oleh karena gangguan pada N V
1.2.19. Mampu melakukan langkah-langkab pemeriksaan regio wajah terhadap
kemungkinan trauma mandibula dan tulang-tulang lain di regio wajah
Mampu melakukan langkah-langkah pemeriksaan pada fraktur mandibula
(tingkat kompetensi K6, PS, A5)
1.2.20. Memahami klasifikasi fraktur mandibula berdasarkan regio anatominya
(tingkat kompetensi KG, AS)
1,2.20. Memahami klasifikasi fraktur mandibula berdasarkan regio anatominya
(tingkat kompetensi K6, A5)
1.2.21. Meinahami dengan benar garis trajectory wajah dan mengelahui letak pilar-
pilar wajah sebagai dasar melalukan perawatan bedah fraktur malar, maksila!
sepertiga wajah (tingkat kompetensi K6, PS, AS)
1.2.22. Merahami perbaikan oklusi (tingkat kompetensi K6, A5)
1,.2.23. Memahami babrwa mekanis benturan pada mandibula dan akibatnya pada
macam fraktur di mandibula (tingkat kompetensi K6, P5, AS)
1,2,.24, Mampu melakukan fiksasi intermaksiler dengan posisi oklusi benar (lingkat
kompetensi K6, P5, A5)
1,2.25, Mampu memutuskan fraktur mandibula telah dapat dilakukan operasi seguai
dengan keadaan kesehatan umumnya (tingkat kompetensi K6, P5, A5)

2. Pokok Bahasan
3. Kompetensi + Algoritma
4. Persiapan Sesi + referensi
5. Tujuan Sesi
6. Tujuan Pembelajaran
7. Strategi & Metode Pembelajaran
8. Pencapaian Pembelajaran
9. Penuntun Belajar
10. Daftar Tilik
Trauma Jaringan Lunak
ICD-10 :
11. Tujuan Pembelajaran - Tujuan Pembelajaran Umum

- Tujuan PEmbelajaran Khusus


12. Pokok Bahasan
13. Kompetensi + Algoritma
14. Persiapan Sesi +
referensi
15. Tujuan Sesi
16. Tujuan Pembelajaran
17. Strategi & Metode
Pembelajaran
18. Pencapaian
Pembelajaran
19. Penuntun Belajar
20. Daftar Tilik

Anda mungkin juga menyukai