Anda di halaman 1dari 1

Resensi Film Jendral Soedirman, Olympia Callista XI AK 2/ 29

Judul film : Jendral Soedirman


Sutradara : Viva Westi
Tanggal Rilis : Kamis, 27 Agustus 2015
Jenderal Soedirman dengan tim kecil yang terdiri dari tentara dan dokter pribadinya melakukan
perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama 7 bulan. Di saat itu para
pemimpin politik sedang berlindung di Keraton Kesultanan usai Yogyakarta jatuh ke tangan
Belanda pada Agresi Militer II.
Awalnya tim yang dipimpin Jendral Soedirman tersebut diikuti oleh Belanda, tetapi Jenderal
Soedirman dan para prajuritnya berhasil lolos dan mendirikan markas sementara di Sobo dekat
Gunung Lawu. Pada waktu itu Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap dan diasingkan Belanda
yang mengakibatkan pemerintahan lumpuh. Sementara itu, Jenderal Soedirman yang berada di
hutan secara otomatis memimpin pemerintahan darurat militer bersama Pemerintah Darurat
Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. Selama gerilya, dengan perintah dan strateginya, ia
mampu mengomandoi aktivitas militer di Pulau Jawa termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di
Yogyakarta yang diusulkan Sri Sultan HB IX. Jenderal Soedirman menjadikan pulau Jawa
sebagai medan perang gerilya yang luas dan membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu.

Dalam film ini diceritakan bahwa Jenderal Soedirman berjuang dalam keadaan sakit parah yaitu
paru-parunya sebelah terluka, tetapi dengan semangatnya yang tinggi, sang jenderal terus
melakukan perjuangan sebagai rasa cintanya pada tanah air. Beberapa kali Jenderal Soedirman
berhadapan dengan tentara Belanda, tapi mereka tidak berhasil menangkapnya. Tim gerilya yang
dipimpin Jenderal Soedirman mampu membuat pasukan Jenderal Spoor frustasi walaupun
mereka sudah mengerahkan armada darat dan udara karena di medan perang tidak dapat
menguasai.

Kerja sama antara TNI dan rakyatlah yang akhirnya memenangkan perang, yang membuat
Belanda akhirnya menghentikan agresi militernya dan mengakui kedaulatan RI secara utuh.
Setelah Bung Karno dan Bung Hatta kembali dari pengasingan, Jenderal Soedirman
mengembalikan pemerintahan darurat milter ke pemerintah yang sah di bawah pimpinan
Soekarno Hatta.

Anda mungkin juga menyukai