Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIDOREJO
Jl. Serma Marzuki no. 1, Sidorejo, Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam
e-mail: pkmsidorejo_pagaralam@yahoo.com fb.com/pkmsidorejopga

KERANGKA ACUAN KEGIATAN DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA DAN NAPZA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 18, Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.
2. Gambaran Umum
Masalah kesehatan jiwa masyarakat dewasa ini semakin meningkat, yaitu dengan semakin
meningkatnya tindak kekerasan, tingginya kenakalan remaja, meningkatnya penyalahgunaan NAPZA,
meningkatnya tawuran dan pengangguran merupakan indikasi keadaan masyarakat yang sakit.
Saat ini perkiraan jumlah penderita gangguan jiwa di dunia adalah sekitar 450 jiwa termasuk
Schizophrenia (WHO,2017). Secara global, kontributor terbesar beban penyakit (DALYs) dan penyebab
kematian saat ini adalah penyakit kardiovaskuler (31,8%). Namun jika dilihat dari YLDs (tahun hilang
akibat kesakitan atau kecacatan), maka persentase kontributor lebih oada gangguan mental (14,4%).
Kondisi untuk Asia Tenggara tidak berbeda dengan situasi global dimana penyebab kematian terbesar
adalah penyakit kardiovaskuler (31,5%), tapi dilihat dari YLDs kontributor lebih besar pada gangguan
mental. (13,5%). (InfoDaTin, Kesehatan Jiwa, 2019)
Akan tetapi tidak selamanya orang yang berobat ke Rumh Sakit Jiwa (RSJ) menderita gangguan
jiwa. Sebab dalam gangguan jiwa ada beberapa fase yang perlu diketahui masyarakat. Dengan
demikian, peran puskesmas sangat besar dalam melakukan penapisan atau deteksi dini terhadap
pasien gangguan jiwa sebelum dirujuk ke RSJ.

B. KEGIATAN YANG DILAKUKAN


1. Uraian Kegiatan
a. Pendataan penderita gangguan jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo
b. Pengobatan pasien dengan gangguan jiwa yang masih bisa dilakukan di fasilitas kesehatan
tingkat puskesmas.
c. Rujukan pasien dengan gangguan jiwa berat ke Rumah Sakit.
d. Penyuluhan kesehatan jiwa di posyandu, sekolah, puskesmas dan sebagainya.
e. Penyuluhan kesehatan jiwa dan bahaya penyalahgunaan NAPZA di sekolah SMP dan SMA.
2. Batasan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dari Bulan Januari s/d Desember 2021

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud Kegiatan
Maksud dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan jiwa sehingga status kesehatan jiwa masyarakat meningkat.
2. Tujuan Kegiatan
a. Terpaparnya informasi kesehatan jiwa dan deteksi dini gangguan jiwa kepada tenaga
puskesmas sehingga puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan deteksi dini
gangguan jiwa masyarakat.
b. Terpaparnya informasi kesehatan jiwa kepada kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh
agama, aparat desa dan kelompok beresiko agar terbangun pandangan dan sikap yang positif.
c. Terbangunnya sistem rujukan yang baik sehingga pelayanan kesehatan jiwa dapat
berkesinambungan.
D. Indikator Keluaran
1. Kuwalitatif
a. Terkumpulnya data penderita gangguan jiwa dari seluruh wilayah kerja Puskesmas Sidorejo.
b. Terlaksananya upaya kuratif pengobatan pasien dengan gangguan jiwa yang masih bisa diterapi
di tingkat Puskesmas Sidorejo.
c. Berjalannya sistem rujukan dan rujukan balik pasien dengan gangguan jiwa berat.
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai gangguan jiwa dalam hal ini masyarakat
mampu mengendalikan resiko dan faktor pemicu gangguan jiwa, masayarakat dalam lingkup
kecil yaitu keluarga juga diharapkan peka dalam membantu memfasilitasi pasien penderita
gangguan jiwa untuk mendapatkan pengobatan rutin.
e. Diharapkan tingkat penggunaan NAPZA, rokok dan sebagainya di kalangan remaja SMP dan
SMA di seluruh wilayah kerja Puskesmas Sidorejo.
2. Kuantitatif

NO Kegiatan Target Capaian


Pendataan penderita gangguan jiwa di Wilayah
1 23 Desa 100%
Kerja Puskesmas Sidorejo .
Pengobatan pasien dengan gangguan jiwa di
2 30 Pasien
puskesmas 100%
Rujukan pasien dengan gangguan jiwa berat ke
3 5 Pasien
Rumah Sakit. 100%
Penyuluhan kesehatan jiwa di posyandu dan sekolah 23 Posyandu 100%
4
18 Sekolah 100%

5 Penyuluhan kesehatan jiwa dan bahaya 18 Sekolah


penyalahgunaan NAPZA di sekolah SMP dan SMA. 100%

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan


1. Pendataan penderita gangguan jiwa dilakukan dengan cara pendataan dimana pemegang program
turun ke lapangan dan akan dibantu oleh perangkat desa diantaranya kepala dusun, kepala RT dan
RW untuk menunjukkan keluarga dengan penderita gangguan jiwa.
2. Upaya kuratif penanganan penderita gangguan jiwa akan dilaksanakan berintegrasi dengan
pelayanan medis serta penyediaan obat – obatan psikofarmaka yang standar sesuai dengan
kapasitas puskesmas.
3. Dibentuk sistem rujukan pasien dengan gangguan jiwa ke fasilitas kesehatan lebih lanjut untuk
pasien gangguan jiwa berat yang tidak dapat dilayani di puskesmas.
4. Penyuluhan kesehatan jiwa akan diberikan pada masyarakat melalui penyuluhan posyandu,
sekolah, penyuluhan di puskesmas, pembuatan leaflet dan poster mengenai penyakit gangguan
jiwa.
5. Penyuluhan mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA pada anak sekolah SMP dan SMA di wilayah
kerja Puskesmas Sidorejo
F. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo.
G. Jadwal Kegiatan

NO Kegiatan Pelaksanaan
Pendataan penderita gangguan jiwa di Wilayah
1 Jan-21
Kerja Puskesmas Sidorejo .
Pengobatan pasien dengan gangguan jiwa di
2 Jan-Des 2021
puskesmas
Rujukan pasien dengan gangguan jiwa berat ke
3 Jan-Des 2021
Rumah Sakit.
Penyuluhan kesehatan jiwa di posyandu dan sekolah
4 Sep-21

5 Penyuluhan kesehatan jiwa dan bahaya Okt-21


penyalahgunaan NAPZA di sekolah SMP dan SMA.

H. Pembiayaan
Sumber dana kegiatan Posyandu lansia adalah dari Anggaran Dana BOK Tahun 2021.

I. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat sebagai acuan dan kelancaran dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut.

Pagar Alam, Maret 2021


Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo

Sudri, SKM
NIP. 197107061996031001

Anda mungkin juga menyukai