Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

MA SABILUL ULUM MAYONG

Nama Mahasiswa : Lilik Nihlahuz Zulfa

NIM : 191320000431

Dosen Pembimbing Lapangan : Drs. H. Amir Gufron, M. Ag.

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

TAHUN 2021
DESKRIPSI HASIL REFLEKSI HASIL PENGAMATAN

A. Budaya dan Kultur Sekolah


1. Profil Sekolah
- Dalam observasi yang dilaksanakan di MA Sabilul Ulum Mayong,
terdapat visi misi yang terdapat di sekolah tersebut, yaitu:
Visi : “Terwujudnya Generasi Islam yang ber-IMTAQ dan IPTEK
yang santun cerdas aktif dan kreatif”.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.
2. Mendidik sumber daya manusia dalam keilmuan dan praktek agama.
3. Mengembangkan pembentukan karakter islam yang mampu diterapkan di
masyarakat.
- Berikut adalah Rencana Kerja Sekolah (RKS) dari MA Sabilul Ulum
tahun ajaran 2022/ 2023
I. PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
1 Menyusun strategi mengajar, mengsiasati pelaksanaan kurikulum
berbasis kompetensi
2 Pendalaman materi untuk pelajaran muatan lokal Unggulan
3 Membantu guru lain dalam memahami materi yang sulit
4 Mendorong setiap guru untuk mengikuti MGMP
5 Berusaha secara maksimal melengkapi sarana dan alat bantu
pengajaran

II. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN DIRI DAN


KEDISIPLINAN SISWA
1. Mengidentifikasi pelanggaran yang sering dilakukan siswa
2. Membentuk tim guru yang akan menangani pelanggaran siswa
3. Menyusun aturan tindakan dan sanksi
4. Membuat kegiatan ekstra yang diminati oleh siswa.
5. Menyusun kegiatan pembiasaan Siswa
III. PROGRAM LAYANAN ADMINISTRASI UMUM
1. Melengkapi data administrasi KBM
2. Melengkapi data administrasi siswa
3. Melengkapi data administrasi guru dan karyawan
4. Melengkapi data administrasi keuangan
5. Melengkapi data administrasi sarana dan prasarana
6. Melengkapi data administrasi surat – menyurat

IV. PROGRAM PERPUSTAKAAN DAN PENGADAAN BUKU


1 Mengidentifikasi kebutuhan buku untuk guru dan siswa
2 Membeli buku sesuai dengan kebutuhan dengan anggaran yang
tersedia
3 Meningkatkan layanan perpustakaan agar mendukung proses
belajar mengajar di kelas dan pelaksanaan diskusi kelompok
4 Pengadaan perpustakaan digital

V. PROGRAM BUDAYA DAN LINGKUNGAN (KARAKTER


MADRASAH)
1 Menegakkan disiplin kerja dengan mengacu pada tata tertib guru /
karyawan
2 Pembiasaan penyebaran salam baik guru, siswa / karyawan
3 Pembiasaan membaca asmaul khusna, sholawat nariyyah, bahriyah
kubro, nadhom Al Fiyyah dan baca Al Qur’an sebelum kegiatan
KBM dimulai
4 Pembiasaan sholat dhuha baik siswa, guru dan karyawan
5 Pembiasaan sholat berjamaah bagi siswa, guru dan karyawan
6 Pembiasaan membaca sholawat bakhriyyah kubro setelah sholat
dhukha
7 Pembiasaan membaca sholawat Burdah setelah kegiatan KBM
8 Pembiasaan membacara rangkaian bacaan Tahlil setiap hari kamis
setelah KBM
9 Pembiasaan menghkhatamkan membaca Al quran di kegiataan
tadarrus maiyyah
10 Penghijauan lingkungan madrasah dengan tanaman pot
11 Melengkapi sarana dan prasarana olahraga dan kesenian.

VI. PROGRAM UNGGULAN (UNGGULAN MADRASAH)


1. Takhfid
2. Kemasyarakatan
3. Kajian kitab salafy

MA Sabilul Ulum Mayong memiliki struktur organisasi sekolah, yaitu:


a) Ketua Yayasan: Mustain S.Ud
b) Komite : Sutikno S.Pd.
c) Kepala Madrasah : Noor Wahid, S.Pd.I.
d) Waka Kurikulum : Muhammad Ainun Najib, S.Pd
e) Asisten WaKa Kur : Muhammad Muslim, S.Pd
f) Waka Kesiswaan : Amin Sodik, SE
g) Waka Humas : Ruminingsih, S.Sos
h) Waka Sarpras : Muhammad Febrilianto Saputro, S.Pd.
i) Pembina OSIS : Dwi Apriliani, S.Pd
j) Pembina Pramuka Putra : Sofi’i, S.Pd
k) Pembina Pramuka Putri : Khusnu Amalia
l) Pembina Lomba dan Kompetensi :
a. Purwo Margo Utami, S.Pd
b. Nor Addi Juliantana, S.Pd.I
m) Ka TU : Sulikan, S.Pd. I.
n) Staf TU :
a. Bend Mad : Lida Nafihah
b. Bend BOS : Fitri Sundari S.Pd
c. UMUM : Muhammad Ubaidur Rohman S.Pd.I
: Muhammad Hanabila Husna
d. Teknisi : Arif Mujiharto, S.Kom
o) BK a. : Utama
1. Nur Sayyidah S.Pd
2. Khusnu Amalia
b. : Pendamping
1. Kholidatun, SH
2. Ruminingsih S.Sos

p) Ka Perpustakaan : Anisah Nuroniyah, S.Pd


q) Ka Lab MIPA : Ahmad Naufal Attaqi, S.Pd., M.Sc
r) Ka Lab. Komputer : Arif Mujiharto, S.Kom
s) Wali Kelas :
a. - Kelas X MIPA 1 : Maulida Akmala Nisa’, S.Pd
b. - Kelas X MIPA 2 : Yuning Iriani, S.Pd
c. - Kelas X IPS 1 : Nabila Putri Maziana, S.Pd
d. - Kelas X IPS 2 : Purwo Margo Utami, S Pd
e. - Kelas X IPS 3 : Muhammad Muslim, S Pd
f. - Kelas XI MIPA 1 : Fardina Dzakiya
g. - Kelas XI MIPA 2 : Lailatul Izza, S.Pd
h. - Kelas XI IPS 1 : Luluk Lutfiana S Sy
i. - Kelas XI IPS 2 : M.Tahsinul Khafid, S.Pd
j. - Kelas XI IPS 3 : Anisa Nuroniyah, SPd
k. - Kelas XII MIPA 1 : Dwi Apriliani, S Pd
l. - Kelas XII MIPA 2 : Nur Sayidah, S.Pd
m. - Kelas XII IPS 1 : Noor Addi Juliantana, SPd I
n. - Kelas XII IPS 2 : Sofi’I, S.Pd
o. - Kelas XII IPS 3 : Fitri Sundari, S.Pd

t) Kebersihan : 1. Sokib
2. Khambali
u) Keamanan
a. Penjaga : 1. Sidqi amna

2. Khambali
b. Satpam : 1. Sokib

2. Sarana dan Prasarana Sekolah


MA Sabilul Ulum Mayong memiliki jumlah rombongan belajar/
rombel/ ruang kelas sebanyak 15 kelas. Luas lahan gedung tersebut seluas
1769 m2 Keadaan gedung sekolah baik dan layak untuk tempat belajar para
siswa. Ada dua gedung pembelajaran di MA Sabilul Ulum, yaitu gedung
lama yang bergabung dengan MTs dan MI Sabilul Ulum dan gedung baru
yaitu gedung MA Sabilul Ulum sendiri. Di sana terdapat berbagai sarana dan
prasarana, diantaranya: 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru yang
bergabung dengan ruang TU sekolah, 1 ruang perpustakaan dan akan dibagi
dengan ruang laboratorium IPA, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang
UKS yang ada di belakang tempat satpam. Untuk pelaksanaan upacara
sendiri, sekolah telah menyediakan lapangan untuk upacara. Namun, untuk
tempat olahraga, para siswa akan diarahkan ke lapangan Mayong. Terdapat 4
WC untuk siswa (2 putra & 2 putri), 2 WC untuk guru (guru & kepsek).
Untuk tempat ibadah sendiri, khusus yang digedung baru MA, akan
dilaksanakan di teras depan kelas, sedangkan yang digedung lama, akan
diarahkan untuk ke masjid umum disamping MTs Sabilul Ulum. Media
pembelajaran yang disediakan cukup beragam, diantaranya dengan
menggunakan buku pegangan seperti LKS dan buku paket, papan tulis dan
proyektor yang disediakan oleh sekolah dengan menghubungi pihak sekolah,
karena tidak disediakan di setiap kelasnya. Dalam penataan ruang kelas
untuk kegiatan belajar mengajar sudah baik dan efektik, karena jumlah siswa
yang cukup di setiap kelasnya sekitar 23 sampai 29 siswa.
3. Kultur Sekolah
Di setiap sekolah, tentunya memiliki berbagai kultur/ budaya yang
dilaksanakan setiap harinya atau berdasarkan jadwal rutinan sekolah. Begitu
pula dengan MA Sabilul Ulum Mayong. Di sana terdapat berbagai kultur
yang sangat bagus untuk diterapkan pada siswa dan guru. Diantaranya,
upacara bendera setiap hari senin dan peringatan hari-hari besar nasional
lainnya.

Selain itu beberapa kegiatan keagamaan yang dilaksanakan setiap


harinya diantaranya, pembacaan asmaul husna sebelum bel pelajaran dimulai
yang dipandu dari kantor yang diwakili oleh beberapa siswa menggunakan
speaker. Kemudian adanya pelaksanaan solat dluha berjama’ah setelah
pelajaran ke-3 dan 4 sekitar 10 menit dari jam 09.00 WIB. Menjelang waktu
dhuhur siswa dan guru di wajibkan pula untuk solat dhuhur berjama’ah. Dan
untuk siswi yang berhalangan di wajibkan untuk membaca sholawat nariyah
hingga solat selesai. Di MA tersebut ada suatu rutinan dimana setiap tanggal
26 di tiap bulan, akan dilaksanakan tadarus ma’iyyah, dimana para siswa dan
guru membaca Al Qur’an 1 – 2 juz sesuai dengan pembagian. Dalam acara
tersebut, siswa dan juga para guru baik perempuan maupun laki-laki harus
mengenakan sarung seragam yang telah ditentukan oleh sekolah untuk acara
tersebut. Acara tersebut dimaksudkan untuk mengenang dan mendoakan
leluhur atau pendiri yayasan tersebut. Untuk acara tahun baru Islam, para
siswa diajak untuk beristighotsah dan doa bersama di gedung sekolah.
Sekolah tersebut juga mengadakan berbagai ekstrakurikuler
diantaranya, pramuka, bola volly, tata boga, tata rias, English Conversation,
seni baca Al Qur’an, rebbana dan masih banyak lagi. Budaya sehari-hari
yang bisa dilihat di sana yaitu, para siswa bersalaman denga para guru ketika
masuk gerbang sekolah. Cara berkomunikasi mereka bagus dan sopan,
menggunakan bahasa yang baik, terlebih menggunakan bahasa krama.
Peraturan yang diterapkan di sana tegas, contohnya: siswa yang telat masuk
sekolah akan di amankan oleh guru yang bertugas menjaga ketertiban
berupa, siswa diminta setoran 5 ayat Al Qur’an dari surat Yasin atau Al
Waqi’ah dan atau surat-surat yang lain. Dalam berpakaian, siswa
mengenakan pakaian yang rapi lengkap beserta atributnya. Para siswa dan
guru senantiasa mentaati peraturan sekolah. Para guru mampu mengatur
waktu dalam memulai dan mengakhiri waktu pembelajaran sesuai peraturan.
Para guru di sana menjadi teladan bagi para siswa, memiliki antusias yang
tinggi dalam mengajar. Baik para guru maupun siswa, mereka sama-sama
saling menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

MA Sabilul Ulum memiliki budaya literasi, yaitu membaca surat


Yasin, Waqi’ah dan Mulk serta nadhom alfiyah sesuai jenjang kelas sebelum
pelajaran dimulai dan didampingi oleh guru di jam pertama pelajaran. Di
setiap kelas belum terdapat ruang sudut baca. Di setiap kelas terdapat
gambar atau tulisan-tulisan yang dapat memotivasi dalam pembelajaran. Para
warga sekolah memiliki antusias dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan
baik pengajar maupun siswa dalam penggunaan buku sebagai bahan
pembelajaran.

Layanan bimbingan dan konseling di MA Sabilul Ulum ditangani


oleh 4 guru BK, 2 guru BK Utama (Bu Nur Sayyidah S.Pd dan Bu
Khusnu Amalia) dan 2 guru BK pendamping ( Bu Kholidatun, S.H. dan
Ruminingsih S.Sos.). Bentuk-bentuk layanan BK yang dilaksanakan di
sana diantaranya ada layanan individu, layanan klasikal penertiban/ tata
tertib siswa. Peranan BK juga menangani kehadiran siswa yang
prosentasenya minimal 70% sebagai syarat kenaikan kelas. Langkah-
langkah yang dilakukan oleh BK dalam menangani permasalahan siswa
diantaranya dengan konseling individu, home visit dan pemanggilan
orang tua siswa. Evaluasi pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh
BK diantaranya evaluasi setiap pekan, koordinasi bersama waka
kesiswaan.
Kepemimpinan sekolah di MA Sabilul Ulum dipegang oleh Bapak
Noor Wahid, S. Pd. I, selaku kepala madrasah. Beliau memiliki kepribadian
yang baik, sehingga disukai dan dijadikan panutan oleh seluruh warga
sekolah. Beliau memiliki kemampuan menejerial untuk menjadikan sekolah
menjadi lebih baik dan berprestasi. Sebagai kepala madrasah beliau memiliki
motivasi yang tinggi dalam bekerja dan mengatasai segala kendala. Tidak
hanya pengawasan secara global, beliau juga sering berkeliling ke setiap
kelas guna pengawasan proses pembelajaran. Beliau selalu memberikan
arahan serta motivasi bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tak
hanya itu, beliau mempunyai serta berperan aktif dalam kepengurusan
seperti organisasi profesi (KKG, PGRI, IGI, dan sebagainya).

B. Kompetensi Guru
1. Kompetensi Pedagogik
Observasi kompetensi guru yang dilaksanakan di MA Sabilul Ulum
dengan guru Bahasa Inggris, Bu Dwi Apriliani, S. Pd. Dalam pengamatan
tersebut, guru mampu memahami karakteristik para siswa yang berkaitan
dengan aspek fisik, intelektual sosial – emosional, moral, spiritual dan
latar belakang sosial budaya. Beliau mampu mengidentfikasi potensi
peserta didik di MA Sabilul Ulum. Dalam mengidentifikasi kesulitan tiap
peserta didik, beliau menanyakan satu per satu siswa mengenai kesulitan
dalam menyelesaikan soal. Dalam mengajar, beliau menerapkan teori dan
prinsip pembelajaran yang mendidik dengan baik. Pendekatan yang beliau
terapkan dalam pembelajaran yaitu scientific approach, dimana beliau
mengaitkan berbagai hal yang berkaitan di lingkungan sosial dengan
materi yang sedang diajarkan. Sehingga siswa berpikir serta
mengutarakan pendapatnya. Pendampingan terhadap siswa juga
disesuaikan dengan jenjang sekolah yang beliau ampu. Dimana beliau
tetap mendampingi mereka dengan baik dan tegas. Materi disesuaikan
dengan jenjang siswa, yaitu setingkat Madrasah Aliyah kelas XI. Dalam
penyampaian materinya, beliau menyampaikan materi secara runtut
menggunakan media buku LKS. Guru membuat Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru
menyediakan kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa untuk berpikir
dan bersikap kritis dan kreatif. Dalam berkomunikasi dengan siswa, guru
menggunakan bahasa yang efektif dan empatik sehingga siswa mudah
untuk merespon dan mengungkapkan pendapatnya. Dalam
pelaksanaannya, guru menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar
yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik.
Dalam melaksanakan peningkatan pembelajaran, guru menggunakan
informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial
dan pengayaan. Lalu mengkomunikasikannya dengan pemangku
kepentigan. Guru melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan serta menjadikannya sebagai bahan perbaikan dan
pengembangan di MA Sabilul Ulum Mayong.

2. Kompetensi Kepribadian
Dalam observasi yang dilakukan, guru mampu menghargai tiap
karakter peserta didik tanpa membedakan latar belakang tiap siswa. Guru
memiliki karakteristik jujur, tegas dan simpatik. Guru menunjukkan siswa
yang sesuai dengan norma agama yang dianut dengan baik dimana
mencerminkan akhlak yang baik untuk diteladani oleh para siswa.
Kewibawaan sudah melekat dalam pribadi guru dalam menghadapi siswa
saat pembelajaran dikelas maupun diluar pembelajaran kelas. Saat
pelaksanaan pembelajaran, guru menunjukkan semangat mengajar yang
tinggi dan bertanggungjawab. Dalam proses pengajarannya, guru
memahami, menerapkan serta berperilaku sesuai dengan kode etik profesi
guru.

3. Kompetensi Sosial
Guru mampu memposisikan diri dan bersikap objektif terhadap siswa,
sesama guru dan lingkungan sekitar. Tidak ada diskriminatif yang
dilakukan oleh guru. Guru berkomunikasi dengan siapapun dengan santun
dan empatik. Guru mengajak orang tua siswa dan masyarakat dalam
program pembelajaran dan cara mengatasi kesulitan belajar siswa. Guru
mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam peningkatan
efektifitas sebagai pendidik. Dalam tugasnya, guru melaksanakan
berbagai program kerja guna mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah tersebut. Guru mengkomunikasikan hasil-hasil
inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri baik secara lisan,
tulisan dan bentuk lainnya.

4. Kompetensi Profesional
Guru bersikap profesional dalam penguasaan materi, struktur, konsep
dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
Guru menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran dan bidang pengembangan yang diampu. Dalam pengembangan
keprofesionalan secara berkelanjutan, guru melaksanakan tindakan
reflektif serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

C. Proses Belajar
1. Aktivitas Guru
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan,
guru harus memiliki beberapa persiapan. Dari pengamatan yang telah
dilaksanakan, guru memiliki Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
di setiap pertemuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dan
dilengkapi dengan kesiapan diri dari penampilan, rasa percaya diri dan
semangat dalam mengajar.
Pendahuluan dalam aktivitas pembelajaran diawali dengan salam dan
sapaan untuk para siswa. Guru membangun motivasi belajar siswa beserta
menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari tersebut. Dalam memulai
pelajaran, guru menanyakan kembali pelajaran di pertemuan sebelumnya
guna meningkatkan ingatan siswa pada materi-materi yang telah
diajarkan. Selanjutnya guru memulai pelajaran yang akan disampaikan
dengan mengaitkan isu-isu terkini dengan materi yang akan disampaikan
kepada siswa. Dalam penyampaian materi guru menyampaikan materi
dengan runtut dilengkapi dengan buku pegangan yang sama dengan
siswa, yaitu buku LKS sehingga siswa mampu mengikuti pembelajaran
dengan mudah.
Dalam pembelajaran yang dilaksanakan guru memiliki strategi sendiri
dalam mengatur kelas. Dalam keadaan kelas yang tidak teratur, guru
mampu mengatur kelas dengan bijak dan tegas. Serta guru mempunyai
manajemen waktu yang baik dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan. Guru mengajak siswa untuk menganalisis
keadaan yang sedang terjadi saat ini yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab oleh
guru dan siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dalam membantu siswa
mengatasi masalah dalam belajar siswa, sehingga mampu meningkatkan
kemampuan kognitif siswa. Dalam berkomunikasi, guru meminta siswa
untuk membaca soal, dilanjutkan dengan mengartikannya dan menjawab
pertanyaan beserta artinya. Dimana hal tersebut, menjadikan siswa berani
mengemukakan hasil belajar secara langsung dimana siswa lain juga
berpartisipasi dalam memberikan respon satu dengan yang lain.
Komunikasi yang dilakukan ole guru dengan siswa, menggunakan bahasa
yang santun dan mudah dipahami oleh siswa. Dalam pengamatan
pembelajaran Bahasa Inggris, guru menggunakan Bahasa Inggris,
Indonesia dan Jawa Krama. Dimana hal tersebut, mampu menjaga bahasa
sehari-hari siswa yang baik namun mereka tetap bisa menambah kosa
kata Bahasa Inggris.
2. Aktivitas Siswa
Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, antusiasme siswa
cukup berperan aktif. Dalam pembelajaran tersebut, siswa yang diminta
untuk membaca dan menginterpretasi soal, mampu menjawabnya dengan
tepat dengan bimbingan guru. Interaksi antara siswa dengan guru berjalan
dengan baik komunikatif. Hasil belajar yang dilaksanakan mendapatkan
hasil yang baik. Siswa mengerti dengan tugas yang diberikan sehingga
mampu meneyelesaikannya dengan baik.
3. Penanganan Kesulitan Belajar
Beberapa jenis kesulitan belajar yang dialami oleh para siswa
diantaranya, dari cara membaca dan mengartikan beberapa kalimat. Disini
guru mendampingi siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut. Siswa
didatangi satu per satu untuk dibimbing. Jika ada siswa yang nilainya
kurang dari ketentuan, guru akan memberi tugas remedial. Jika tidak,
maka guru akan melanjutkannya dengan tugas pengayaan untuk melatih
kemampuan kognitif siswa. Guru mengadakan evaluasi dan penilaian
hasil belajar siswa untuk mengetahui kemampuan siswa serta
meningkatkan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan.

D. Evaluasi Pembelajaran
1. Aspek Afektif
Guru memiliki format dalam penilaian sikap siswa yang meliputi
perilaku siswa dalam pembelajaran. Adanya lembar observasi dalam
penilaian sikap siswa. Dilanjutkan dengan penanganan lanjutan terhadap
siswa dan deskripsi perilaku siswa.
2. Aspek Kognitif
Dalam penilaian kemampuan siswa, guru telah menyiapkan berbagai
format penilaian. Diantaranya berupa penugasan dan tugas-tugas yang
lain. Dilanjutkan dengan pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan
penilaian, pemanfaatan hasil penilaian dan dilampirkan dalam bentuk
laporan hasil belajar siswa.
3. Aspek Psikomotorik
Tidak hanya penilaian sikap dan pengetahuan, siswa juga dinilai
dalam aspek psikomotorik atau keterampilan. Disini siwa diminta untuk
menunjukkan hasil kerja berupa presentasi atau praktik. Dilanjutkan
dengan pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian,
pemanfaatan hasil penilaian dan dilampirkan dalam bentuk laporan hasil
belajar siswa.
PENUTUP
A. Rekomendasi
Sistem kegiatan sekolah di MA Sabilul Ulum sudah sangat bagus dan
seimbang. Baik dari kegiatan umum maupun keagamaan. Di sini, saya
merekomendasikan untuk dibangunkannya sebuah tempat ibadah
yang memadai untuk warga sekolah MA Sabilul Ulum sehingga
kegiatan keagamaan berjalan dengan lebih nyaman dan baik.
B. Saran
Dari sistem gedung sekolah yang masih terpisah dengan lokal kelas
XI, di sini, saya menyarankan untu menambah lokal kelas lagi
sehingga siswa dari kelas X – XII bisa menjadi satu lokasi dan
kegiatan apapun menjadi lebih mudah pengawasannya.

Anda mungkin juga menyukai