Anda di halaman 1dari 270

KURIKULUM OPERASIOAN

SMA NEGERI 1 JAKENAN


KABUPATEN PATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JAKENAN
Jalan Jakenan-Winong Km 1,5 Desa Puluhan Tengah, Jakenan, Pati
Telepon: (0295) 4791639, Faksimile: (0295) 4791639
Website: sman1jakenan.sch.id, Email: imtaila@yahoo.com

i
ii
iii
SURAT PENETAPAN

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. Sudarto, M.Pd.

NIP : 1966061319940310005

Jabatan : Kepala Sekolah

Unit kerja : SMA NEGERI 1 JAKENAN

Menetapkan dokumen kurikulum SMA NEGERI 1 JAKENAN dinyatakan berlaku


untuk tahun pelajaran 2022/2023.

Demikian penetapan KOSP ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kurikulum di SMA NEGERI 1 JAKENAN.
Ditetapkan di : Kabupaten Pati
Tanggal : 30 Juni 2021

Mengetahui : Yang Menetapkan,


Komite Sekolah, Kepala Sekolah

Bambang Merdikowarno Drs. Sudarto, M.Pd.


NIP. 19660613 199403 1 005

Dicetak menggunakan e-KTSP / https://neraca.pdkjateng.go.id/ektsp


Dicetak tgl: 30-06-21 Halaman 1

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nya
Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 dapat disusun tanpa meninggalkan
amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, khususnya mengenai pasal-pasal yang berkaitan dengan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 disusun dengan mengacu pada
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/
15244 tanggal 31 Mei 2022 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dengan Berbasis Elektronik (E-KTSP) dan Kurikulum Operasional Tingkat Pendidikan (E-KOSP)
pada Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan
Sekolah Luar Biasa di Provinsi Jawa Tengah
Kami pun menyadari bahwa Kurikulum ini dapat dikembangkan dan disusun karena adanya
bantuan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi, masukan, arahan, dan pemikiran
demi terwujudnya Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini masih jauh dari kesempurnaan.
Namun demikian, kami masih berusaha untuk menyusun kurikulum ini secara realistis dan empiris
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pati, 20 Juni 2022


Kepala Sekolah SMAN 1 Jakenan

Drs. Sudarto, M.Pd.


NIP 19660613 199403 1 005

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PENETAPAN .................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ v
DAFTAR ISI............................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


A. Latar Belakang 1
B. Karakteristik Satuan Pendidikan 2
C. Dasar Hukum 6

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH 8


A. Visi SMA Negeri 1 Jakenan 8
B. Misi SMA Negeri 1 Jakenan 8
C. Tujuan SMA Negeri 1 Jakenan 8

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


SMA NEGERI 1 JAKENAN 10

A. Pengaturan Beban Belajar 10


B. Pembelajaran Kegiatan Intrakurikulur 11
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 12
D. Ekstrakurikuler 13
E. Program Pendukung 18
F. Strategi Pembelajaran 18
G. Penilaian Hasil Belajar 20
H. Kalender Pendidikan 23

BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN 28


A. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Sekolah 28
B. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Kelas 29

BAB V EVALUASI, PENDAMPINGAN, DAN PENGEMBANGAN


PROFESIONAL 31
BAB VI PENUTUP 34
LAMPIRAN 35
Lampiran 1. Peraturan Akademik 35
Lampiran 2. Pengembangan Diri 58
Lampiran 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 62
Lampiran 4. Jenis Ekstrakurikuler 64

vi
Lampiran 5. Program Unggulan 69
Lampiran 6. Asesmen 75
Lampiran 7. Contoh ATP dan Modul Ajar 79
Lampiran 8. Contoh Modul Projek 79
Lampiran 9. SK Tim Pengembang Kurikulum 245

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Satuan Pendidikan adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan. Agar
semua program pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik, maka harus didukung
oleh perencanaan yang baik. Salah satu dokumen yang harus disiapkan di dalam sistem
perencanaan di sekolah adalah dokumen Kurikulum Tingkat Operasional Pendidikan (KOSP).
Kurikulum memiliki posisi strategis karena secara umum kurikulum merupakan deskripsi visi,
misi dan tujuan pendidikan suatu bangsa, di dalamnya terkandung sentral muatan- muatan nilai
yang akan ditransformasikan kepada peserta didik.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang mengimplementasikan kurikulum merdeka.
KOSP berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan seluruh pemangku kepentingan untuk fokus
pada pencapaian tujuan, dengan menerapkan aturan, prosedur, dan program, serta proses kegiatan
yang dikembangkan bersama dan ditetapkan oleh Kepala satuan pendidikan, Komite Pembelajaran,
Tim pengembang Kurikulum dan komite sekolah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan
lingkungan dalam menghadapi perubahan kehidupan di abad XXI yang dinamis. Sesuai dengan
Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 KOSP Sekolah Menengah Atas disahkan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Tahun Ajaran 2022/2023, Sekolah pelaksana kurikulum merdeka baik program sekolah
penggerak Angkatan I maupun II, dan pelaksana IKM (mandiri berubah dan mandiri berbagi),
melaksanakan proses pengesahan dokumen KOSP berbasis elektronik, yang selanjutnya disebut e-
KOSP. Melalui e-KOSP ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dokumen kurikulum yang
dihasilkan oleh satuan pendidikan dan layanan pengesahan KOSP menjadi lebih efisien.
Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun 2022/2023 sangat diperlukan untuk
mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan dalam bidang akademis maupun nonakademis, memelihara budaya daerah dan
kelestarian lingkungan, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa, dan
menjadi sekolah yang ramah anak.
1
B. Karakteristik Satuan Pendidikan
1. Data Umum
Data umum SMA Negeri 1 Jakenan adalah sebagai berikut.
Nama sekolah : SMA Negeri 1 Jakenan
NPSN : 20339018
NSS : 301031809025
NIS : 300250
Alamat : Jalan Jakenan-Winong Km 1,5 Desa Puluhan
Tengah, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati
59182
Koordinat : -6.759444,111.142056
Akreditasi :A
Kepemilikan Tanah : Milik Pemerintah
1) Luas Tanah : 24.766 m 2
2) Luas Bangunan : 7.378 m2
Nomor Telepon : 0295-4790212

2. Sejarah Singkat
SMA Negeri 1 Jakenan merupakan satu-satunya sekolah menengah atas berstatus
negeri yang berada di bagian selatan Kabupaten Pati. Sekolah ini berada di tengah-tengah
antara Kecamatan Jakenan, Kecamatan Winong, Kecamatan Jaken, Kecamatan
Pucakwangi, dan Kecamatan Juwana.
SMA Negeri 1 Jakenan secara resmi berdiri sejak dikeluarkannya Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0601/0/1985 tanggal 22 November 1985
Tentang Pembukaan, Panunggalan, dan Penegerian Sekolah Menengah Umum Tingkat
Atas. Saat itu yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah Prof. Dr.
Fuad Hassan.
SMA Negeri 1 Jakenan didirikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat
Jakenan dan sekitarnya karena banyak lulusan SLTP yang tidak tertampung untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itulah, Pemerintah
menetapkan pembukaan sekolah menengah atas negeri di wilayah Kecamatan Jakenan.
Pada awal berdiri, Pjs Kepala SMA Negeri 1 Jakenan adalah Roeslani Narimo, B.A.
Pada saat itu beliau juga menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 1 Pati. Selanjutnya,
kepemimpinan SMA Negeri 1 Jakenan adalah seperti tertera pada tabel berikut.

No. Nama Masa Jabatan


1 Chaeruman, B.A. 1987-1989
2
2 Setyati, B.A. 1989-1992
3 Dra. Warastini 1992-1995
4 Drs. Supriyadi, M.Pd. 1995-1999
5 Dra. Azizah, M.M. 1999-2004
6 Drs. Suparno Hadi P., M.M. 2004-2007
7 Sukari, S.Pd., M.M. 2007-2012
8 Kaslan, S.Pd.Mat.,M.M. 2012-2019
9 Wiyarso, S.Pd. M.M. 2019-2022
10 Drs. Sudarto, M.Pd. 2022-Sekarang

3. Kondisi Fisik dan Fasilitas Sekolah


a. Kondisi Umum
Pada awal berdiri luas tanah 21.180 m² dan mulai tahun 2008 sampai sekarang
luas tanah bertambah luas menjadi 24.766 m². Bangunan SMA Negeri 1 Jakenan terletak
di tanah kas milik Pemerintah Provinsi. Batas geografis SMA N 1 Jakenan adalah
sebagai berikut.
Sebelah utara : kanal irigasi persawahan,
Sebelah Selatan : Jalan Raya Jakenan-Winong,
Sebelah Timur : sawah milik Bapak Wartaya dan rumah
Bapak Darsono,
Sebelah Barat : sawah milik Pedukuhan Dukuhmulyo,
Desa Dukuhmulyo, Kecamatan Jakenan.

Kondisi fisik SMA Negeri 1 Jakenan dalam keadaan baik dan didukung fasilitas
penunjang yang memadai guna kelancaran proses belajar mengajar. Kondisi bangunan di
SMA Negeri 1 Jakenan cukup baik dan bersih. Lingkungan sekolah sangat kondusif
untuk kegiatan belajar mengajar karena banyak terdapat tanaman hijau dan pepohonan di
sekitar sekolah. SMA Negeri 1 Jakenan memiliki sarana prasarana yang memadai di
antaranya, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru ruang tata
usaha, ruang piket/lobi/unit pelayanan informasi, ruang arsip, ruang komite, gedung
serba guna, student centre, ruang pendopo, ruang osis dan unit organisasi sekolah,
musola, koperasi siswa, kantin, ruang uks siswa putra-putri, ruang uks guru, ruang
bimbingan dan konseling, area parkir, toilet, wastafel, jalan cor, halaman berpaving,
taman di setiap depan kelas, dan gudang.
b. Fasilitas Pendukung KBM

3
Selain sarana dan prasana tersebut, SMA Negeri 1 Jakenan juga memiliki fasilitas
pendukung pembelajaran yang lengkap. SMA Negeri 1 Jakenan memiliki 36 ruang kelas
untuk kegiatan belajar mengajar. Ada dua titik hotspot area dengan masing-masing
radius 70 m dengan kecepatan bandwidth 60 mbps. Masing-masing kelas telah memiliki
kelengkapan fasilitas yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar, seperti meja,
kursi, papan tulis, whiteboard, penghapus, LCD projector, layar LCD, kipas angin,
speaker aktif, speaker bel, almari literasi, almari, dan fasilitas penunjang lainnya.
Selain ruang kelas, fasilitas pendukung lain adalah laboratorium. Laboratorium
SMA Negeri 1 Jakenan terbagi menjadi:
(1) Laboratorium komputer sebanyak lima ruang dengan jumlah komputer sebanyak
160 set komputer lengkap;
(2) Laboratorium bahasa sebanyak dua ruang;
(3) Laboratorium biologi sebanyak dua ruang;
(4) Laboratorium fisika sebanyak dua ruang;
(5) Laboratorium kimia sebayak satu ruang;
(6) Laboratorium IPS sebanyak satu ruang;
(7) Laboratorium PKWU sebanyak satu ruang.
SMA Negeri 1 Jakenan juga memiliki lapangan olahraga indoor dan outdoor.
Lapangan olahraga tersebut dapat digunakan untuk berbagai aktivitas olahraga, seperti
basket, sepakbola, footsal, tenis, voli, badminton, dan lain-lain. Lapangan ini juga sering
digunakan untuk upacara dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Fasilitas pendukung lainnya adalah Perpustakaan Widya Utama. Perpustakaan ini
terletak di tempat yang strategis karena diapit oleh musala, koperasi, ruang keterampilan,
dan lapangan olahraga terbuka. Perpustakaan digunakan untuk menyimpan buku-buku
pelajaran, referensi, bacaan, majalah, surat kabar, dan kamus yang dapat digunakan
peserta didik sebagai media pembelajaran. Perpustakaan Widya Tama memiliki ruang
baca yang cukup luas dengan fasilitas penunjang yang lengkap seperti AC dan televisi
sebagai media pembelajaran. Sistem sirkulasi peminjaman sudah berbasis TIK. Koleksi
buku yang ada di perpustakaan milik SMA Negeri 1 Jakenan ini cukup lengkap, di
antaranya buku-buku referensi, karya fiksi dan nonfiksi, karya siswa dan guru, dan
sebagainya. Juga koleksi buku-buku literasi di setiap ruang kelas.
UKS dan ruang terbuka hijau berupa taman, kandang penangkaran burung, lokasi
hidroponik, dan kebun sayur di SMA Negeri 1 Jakenan merupakan fasilitas pendukung
sebagai sarana menuju hidup sehat bagi siswa, guru, staf TU, karyawan, dan pihak lain
yang terkait dengan sekolah.

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun Pelajaran 2022/2023

4
SMA Negeri 1 Jakenan memiliki sejumlah guru dan tenaga kependidikan. Guru yang
ada sejumlah 85 orang dengan rincian guru berstatus PNS sejumlah 43 orang, guru PPPK
sejumlah 19 orang, guru berstatus pegawai kontrak Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16
orang, dan guru tamu sebanyak 7 orang.
Guru di SMA Negeri 1 Jakenan ini berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu
dan budaya. Enam belas orang guru telah menempuh jenjang pendidikan S-2, satu orang
guru masih berijazahkan diploma tiga, dan sisanya berijazah jenjang S-1.
Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 1 Jakenan bertugas sebagai tenaga dalam
bidang administrasi, pengarsipan dan perpustakaan, perlengkapan, kebersihan, kesehatan,
dan keamanan. Di bidang administrasi, karyawan bertugas mengatur segala kegiatan surat-
menyurat yang berhubungan dengan sekolah. Tugas karyawan di bidang pengarsipan adalah
mengatur dan mengurus semua dokumen sekolah sesuai standar manajemen mutu yang
berlaku di SMA Negeri 1 Jakenan. Di bidang perlengkapan, tugas karyawan adalah ikut
mengatur, menyediakan dan merawat sarana prasarana yang mendukung kegiatan belajar
mengajar. Di bidang kebersihan, petugas kebersihan bertugas membersihkan lingkungan
sekolah. Tenaga kesehatan di SMA Negeri 1 Jakenan bertugas mengurus UKS yang
membantu menangani masalah kesehatan murid, guru, dan tenaga kependidikan yang lain.
Di bidang keamanan, ada satpam dan penjaga sekolah yang bertugas menjaga keamanan
sekolah.
Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 34 orang, dengan rincian 11 orang dalam
bidang administrasi, 3 orang bidang keuangan, 5 orang bidang perpustakaan dan kearsipan,
2 orang satpam, 7 orang tenaga kebersihan, 1 orang di bidang kesehatan, dan 3 orang tenaga
TIK. Tenaga kependidikan yang sudah berpendidikan S-1 sebanyak 20 orang dan 14 orang
berpendidikan SMA.

5. Keadaan Peserta Didik


Satu hal yang tidak dapat ditinggalkan dalam proses belajar mengajar adalah peserta
didik. Peserta didik adalah faktor yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Peserta
didik di SMA Negeri 1 Jakenan mayoritas berasal dari daerah dengan latar belakang
pertanian sebagai mata pencaharian terbesar masyarakat.

6. Program Unggulan Sekolah


Mengingat kondisi fisik, fasilitas yang tersedia di sekolah, jumlah pendidik, tenaga
kependidikan, dan masyarakat di sekitar lokasi sekolah, program unggulan yang akan
dijadikan sebagai ciri khas SMA Negeri1 Jakenan adalah menuju sekolah adiwiyata, yang
ramah anak, dan menyenangkan.

5
C. Dasar Hukum
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tetang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 2
57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6762);
4. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar
dan Menengah;
5. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; 6. Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
8. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
9. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Nomor
008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka;
10. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada
Kurikulum Merdeka;
11. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.5/04678 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Di Provinsi Jawa Tengah.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan

6
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5157);

D. Tujuan Penyusunan KTSP


Tujuan penyusunan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
adalah :
1. Menyediakan acuan kepala sekolah dan segenap warga sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program pelaksanaan Kurikulum Merdeka dengan tujuan
yang terukur.
2. Menyediakan dokumen acuan operasional bagi D inas P endidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah serta pengawas pendidikan dalam melakukan koordinasi dan
supervisi pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan.
3. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan
rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi program.
4. Menyediakan acuan untuk menyusun instrumen pengukuran ketercapaian program.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih memahami
arah penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan

7
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi Sekolah
Santun dalam perilaku, unggul dalam prestasi, berbudaya luhur, berwawasan global dan
lingkungan hidup.

B. Misi Sekolah
1. Membentuk warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan seluruh komponen sekolah secara optimal baik dalam bidang akademis
maupun nonakademis yang berwawasan lingkungan sehingga mampu bersaing secara
global.
3. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mampu mengukir prestasi akademik
tingkat regional, nasional, internasional dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di perguruan tinggi negeri
maupun perguruan tinggi swasta.
4. Mengembangkan potensi peserta didik untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga dan
seni di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
5. Membentuk warga sekolah yang berbudaya literasi, sehat, bersih dan peduli lingkungan.
6. Menciptakan kondisi sekolah yang sehat, indah, nyaman, menyenangkan, berwawasan
lingkungan dan mendukung budaya literasi.
7. Membangun mitra kerja dalam upaya memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Sumber Daya Alam (SDA).

C. Tujuan Sekolah
Tujuan SMA Negeri 1 Jakenan adalah:
1. Menyiapkan warga sekolah agar menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Menyiapkan seluruh komponen sekolah secara optimal baik dalam bidang akademis
maupun nonakademis yang berwawasan lingkungan sehingga mampu bersaing secara
global.
3. Membekali peserta didik agar mampu mengukir prestasi akademik tingkat regional,
nasional, internasional dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi khususnya di perguruan tinggi ternama, baik PTN
maupun PTS.
4. Membekali peserta didik untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga dan seni.
5. Meningkatkan kesadaran warga sekolah agar senantiasa menerapkan budaya literasi, sehat,
8
bersih dan peduli lingkungan.
6. Meningkatkan kondisi sekolah yang sehat, indah, nyaman, menyenangkan, dan peduli
terhadap lingkungan serta mendukung budaya literasi.
7. Meningkatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan
pengendalian dan atau mencegah polusi dan pencemaran lingkungan.
8. Bekerjasama dengan unsur komite, masyarakat, instansi terkait, dan narasumber yang
berkompeten di bidangnya dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA).

9
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Pengaturan Beban Belajar


Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan pada SMA N 1 Jakenan sebagai
Pelaksana kurikulum merdeka didasarkan atas Kerangka Kurikulum Merdeka yang telah
disiapkan oleh pemerintah meliputi : (1) Struktur Kurikulum, Jabaran mata pelajaran beserta
alokasi jam pembelajaran; (2) Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang tertuang
dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah yang memandu 8 segala kebijakan dan
pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen; (3)
Capaian Pembelajaran, kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu; dan (4) Prinsip Pembelajaran dan Asesmen,
berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase E untuk kelas X; dan
b. Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.
SMA Negeri 1 Jakenan baru menerapkan kurikulum merdeka tahun ini, maka fase yang
digunakan untuk struktur kurikulum adalah Fase E, yang ditujukan untuk kelas X.
sedangkan untuk kelas XI dan XII masih menggunakan kurikulum 2013.
Struktur Kurikulum SMA adalah sebagai berikut:
Alokasi Alokasi Alokasi
Mata Pelajaran Intrakurikuler Intrakurikuler Projek Per Total Total
Per Tahun Minggu Tahun JP Per JP Per
Tahun Minggu
Pendidikan Agama dan Budi 72 2 36 108 3
Pekerti
Pendidikan Pancasila 54 2 18 72 2
Bahasa Indonesia 108 3 36 144 4
Matematika 108 3 36 144 4
Fisika 72 2 36 108 3
Kimia 72 2 36 108 3
Biologi 72 2 36 108 3
Sosiologi 72 2 36 108 3
Ekonomi 72 2 36 108 3
Sejarah 72 2 36 108 3
Geografi 72 2 36 108 2

10
Bahasa Inggris 54 2 18 72 3
Pendidikan Jasmani Olahraga 72 2 36 108 3
dan Kesehatan
Informatika 72 2 36 108 3
Seni dan Prakarya **: 54 2 18 72 2
1. Seni Musik
2. Prakarya dan
Kewirausahaan
Bahasa Jawa 72 2 - 72 2
Total 1170 34 486 1656 46

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X

B. Intrakurikuler
1. Model Pembelajaran Terintegrasi 
Muatan intrakurikuler dan projek SMA Negeri 1 Jakenan diatur dalam pengorganisasian
pembelajaran dengan acuan seperti berikut ini:
1. Diatur dalam dua bentuk, yaitu:
a) Reguler, dilaksanakan setiap minggu yaitu untuk mata pelajaran
(a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
(b) Bahasa Indonesia
(c) Matematika
(d) PJOK
(e) Bahasa Daerah (Mulok)
b) Pola 4 Mingguan
1) Pola ini digunakan untuk mata pelajaran selain poin (1) dan dibagi menjadi dua
kelompok. Sebagai contoh pembagian kelompok di Fase E.
Untuk Fase E:
- Kelompok Mata Pelajaran 1: IPA (Fisika, Kimia, Biologi), Bahasa Inggris, dan
Informatika.
- Kelompok Mata Pelajaran 2: IPS (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), PPKn,
dan Seni Budaya.
Untuk Kelas XI dan XII masih menggunakan Kurikulum 2013. Pembelajaran
dijadwalkan secara regular.
2) Untuk pola 4 Mingguan, setiap alokasi waktu memiliki siklus dalam 4 minggu.

11
3) Dalam satu semester minimal memuat 4 siklus dan ditambah 2 minggu (waktu
kegiatan tengah semester dan akhir semester). Dari pembagian ini, setiap kelompok
mata pelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus dalam satu semester.
4) Setiap siklus pembelajaran diatur dalam 32 jam pelajaran per minggu.

2. Pengorganisasian pembelajaran Intrakurikuler 


a. Pengorganisasian pembelajaran SMA N 1 Jakenan untuk Fase  E.
1. Sistem penerapan masing-masing mata pelajaran dalam pembelajaran terbagi menjadi
dua sistem yaitu sistem regular dan system block. 
2. Semua mata pelajaran pada fase E diitegrasikan dengan Proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dengan prosentasi Proyek 25% masing-masing mapel. 
3. Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila bersifat integrasi dengan lebih dari
dua mapel sesuai dengan tema yang ditetapkan di  SMA N 1 Jakenan. 
4. Total alokasi waktu satu minggu 47 JP untuk intrakurikuler dan Proyek penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Namun, dengan adanya sistem blok, maka alokasi waktu untuk setiap
bulan bisa berbeda.  

C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel,
baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus
mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan
waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.
1. Muatan dan Tema Projek
a. Setiap tema besar suatu projek dilaksanakan dengan alokasi waktu 4 minggu.
b. Pada Semester 1 diprogramkan untuk menyelesaikan dua tema projek besar,
sedangkan pada Semester 2 diprogramkan satu tema.
c. Setiap projek dilaksanakan dengan bentuk kolaborasi beberapa mata pelajaran dan
diatur dalam dua sampai empat kelompok mata pelajaran. Kelompok mata pelajaran
sama dengan kelompok mata pelajaran dalam 11 kegiatan Intrakurikuler.
d. Setiap siklus pelaksanaan projek diatur dalam 16 jam pelajaran per minggu.
e. Alokasi waktu projek di setiap mata pelajaran memiliki alokasi 25-33%.
2. Prosedur Pemilihan Tema Projek
a. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas
dan semester tertentu.

12
b. Setiap mata pelajaran di kelompok Mata Pelajaran tersebut melakukan analisis
kesesuaian materi pokok (berdasarkan Capaian Pembelajaran) yang sesuai dengan tema
projek.
c. Jika sebagian besarmata pelajaranmemiliki materi pokok yang sesuai maka tema
projek tersebut dapat dilakukan di kelas dan semester yang ditentukan. Jika banyak
mata pelejaran yang tidak sesuai, dapat memilih tema yang lain.
d. Mata Pelajaran-mapel yang sesuai dapat membentuk kelompok beberapa mata
pelajaran untuk mengembangkan sub tema.
e. Setiap mata pelajaran mengembangkan indikator yang akan dicapai.
f. Setiap mata pelajaran menentukan hasil yang harus dicapai. g. Setiap mata pelajaran
merancang lembar aktivitas siswa.
3. Strategi Pembelajaran Projek
Pembelajaran berbasis projek dilaksanakan dengan Model Project Based Learning
(Contohnya Model Lucas). Langkah-langkah pembelajaran dapat dijelaskan seperti pada
tabel berikut.
Bagian Fase Pemebelajaran Strategi
1. Penentuan projek
I 2. Perancangan penyelesaian projek
3. Penyusunan jadwal
4. Penyelesaian dengan fasilitasi &
II monitoring guru
5. Penyusunan laporan & presentasi
III 6. Evaluasi proses dan hasil projek

D. Ekstrakurikuler
Kegiatan Pengembangan diri peserta didik dilakukan dengan memberikan kegiatan
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional yang
terdiri atas ekstrakurikuler wajib kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan.

a. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan


Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan berpedoman pada Permendikbud
Nomor 63 Tahun 2014.
1) Kegiatan Blok dilaksanakan melalui perkemahan (wajib untuk peserta didik) dapat
dilakukan pada saat PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau pada hari libur
semester 36 jp per tahun.

13
2) Aktualisasi mata pelajaran (wajib untuk semua peserta didik); kegiatan-kegiatan
sebagai aktualisasi mata pelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran untuk
dilaksanakan kepada pembina pramuka dan dilaksanakan pada kegiatan kepramukaan,
wajib 120 menit per minggu.
3) Gugus depan (untuk peserta didik yang berminat, lihat pedoman/peraturan
pelaksanaan ekstrakurikuler dan kepramukaan).
Penetapan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di tingkat
pendidikan dasar dan menengah adalah Permendikbud RI Nomor 63 tahun 2015. Model
Pelaksanaan ektrakurikuler kepramukaan antara lain : Blok, Aktualisasi dan Reguler.
Masing-masing model pelaksanaan kepramukaan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Model Blok
Model Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran
baru. Bersifat wajib setahun sekali berlaku bagi seluruh peserta didik terjadwal dan
diberikan penilaian. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model
blok ini dalam kegiatan penerimaan tamu ambalan.
2) Model Aktualisasi
Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan seminggu sekali, dalam bentuk penerapan sikap
dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksankan dalam kegiatan
kepramukaan. Bersifat wajib, rutin, terjadwal berlaku untuk seluruh peserta didik
dalam setianp kelas dan diberikan penilaian formal. Biasanya SMA Negeri 1
Jakenan melakukan kegiatan model blok ini dalam kegiatan latihan rutin setiap hari
Kamis dari pukul 14.00 – 15.30.
3) Model Reguler
Model Reguler adalah pola kegiatan sukarela berbasis minat yang
dilaksanakan di gugus depan yang diikuti oleh siswa yang berminat, pelaksanaan
kegiatan sepenuhnya diatur dan dikelola oleh gugus depan pada satuan pendidikan.
Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model reguler ini dalam
kegiatan pelantikan laksana, napak tilas, baksos, dll. Setiap peserta ekstra pramuka
minimal mencapai tingkatan pramuka penegak bantara dan nilai yang diperoleh
minimal B.

14
Materi Kepramukaan
Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan
sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapat dikembangkan
melalui kegiatan kepramukaan antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersabahat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Berikut keterampilan kepramukaan yang
dapat membentuk karakter peserta didik termasuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan :
a. keterampilan tali temali
b. keterampilan pertolongan pertama gawat darurat
c. ketangkasan pionering
d. keterampilan morse dan semaphore
e. keterampilan membaca sandi pramuka
f. penjelajahan dengan tanda jejak
g. kegiatan pengembaraan dan pengenalan lingkungan
h. kegiatan kemah Praja Muda Karana pelestari lingkungan
i. keterampilan baris berbaris
j. keterampilan menentukan arah
k. internalisasi nilai-nilai karakter positif

b. Ekstrakurikuler Pilihan
Ekstrakurikuler pilihan mencakup beberapa bidang seperti berikut ini.
1) Bidang keagamaan
Kegiatan pengembangan di bidang keagamaan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, cinta alam dan penuh kasih sayang terhadap semua
ciptaan Tuhan.
Ekstrakurikuler bidang keagamaan meliputi:
a) Rohani Islam --BTA dan Tilawatil Qur’an--
b) Rohani Kristen dan Katholik
c) Seni Rebana

2) Bidang Pecinta Alam (PA)


Untuk memfasilitasi siswa yang mempunyai jiwa petualang dan pecinta alam serta
lingkungan, sekolah menyediakan ekstrakurikuler pilihan PA (Pecinta Alam).
Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik
peserta didik agar mempunyai kebiasaan untuk selalu mengagumi, menyayangi

15
alam, menjaga, memelihara, mempertahankan, serta memperbaiki alam,
memanfaatkan, mengambil makanan dan hasil yang dibutuhkan dari alam dengan
tidak meninggalkan jejak negatif serta menyadari, menghayati, dan mengamalkan
sepenuhnya kerja antar sesama komponen alam yang saling bergantung.

3) Bidang keolahragaan
Kegiatan pengembangan di bidang olah raga dimaksudkan untuk menjaga kesehatan
jasmani, melatih budaya sportif, disiplin, kerjasama dalam tim, dan hidup sehat di
lingkungan yang sehat.
Ektrakurikuler bidang keolahragaan meluputi:
a) basket
b) bola voli
c) karate
d) sepak bola dan footsal
e) tenis lapangan
f) badminton
g) pencak silat

4) Bidang Kepemimpinan
Kegiatan pengembangan di bidang kepemimpinan dimaksudkan untuk
meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa. Kesadaran akan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara yang selalu berjiwa patriot, berjiwa sosial,
mengenal hak asasi manusia, kemajemukan, kesetaraan gender dan tanggung jawab
kelestarian lingkungan yang bersih dan sehat.
Ekstrakurikuler bidang kepemimpinan adalah LKS.

5) Bidang Keilmiahan
Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik
dalam mengembangkan kreativitas, ekspresi, dan kepekaan terhadap lingkungan
untuk dituangkan dalam bentuk karya ilmiah.
Ekstrakurikuler bidang keilmiahan meliputi:
a) Karya Ilmiah Remaja (KIR)
b) Kelompok Sains Sekolah (KSS)

6) Kelompok Majalah Kreasi


Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang
signifikan. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang
amat penting manakala seseorang terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi
16
sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga
mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu
bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya. Kepekaan siswa untuk dapat
menemukan fakta-fakta dalam masyarakat sekaligus kepeduliannya terhadap
lingkungan dapat diasah melalui:
a) Ektrakurikuler jurnalistik
b) English Convertation Club

7) Bidang Kesehatan
Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik agar
mampu meningkatkan derajat kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat serta
menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
Ekstrakurikuler di bidang ini adalah KKR.

8) Bidang Seni
Kegiatan pengembangan di bidang seni dimaksudkan untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan potensi peserta didik di bidang kesenian,
mengembangkan daya apresiasi dan krativitas seni sehingga peserta didik dapat
menciptakan keharmonisan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ekstrakurikuler bidang seni meliputi:
a) Paduan Suara
b) Seni Musik
c) Seni rias
d) Karawitan
e) Kethoprak
f) Bengkel Sastra

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih satu jenis


ekstrakurikuler pilihan yang ada di SMA Negeri 1 Jakenan. Segala aktivitas peserta didik
berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan guru
pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan setiap hari Rabu dengan waktu 2 X
45 menit dengan fasilitator guru pembina dan konselor Kegiatan Pembimbingan, kecuali
ekstrakurikuler Kelompok Sains Sekolah (KSS) yang dilaksanakan secara terpisah
dengan pelaksanaan kegiatan pengembangan diri ekstrakurikuler yang lainnya. Hal ini
dilakukan untuk mengefektifkan kegiatan, menambah konsentrasi peserta didik, dan

17
memberi kesempatan kepada peserta KSS yang mempunyai kegemaran di bidang yang
lain agar tetap bisa ikut dalam kegiatan pengembangan diri.

E. Program Pendukung
Program pendukung adalah kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler, maka
sekolah mengadakan serangkaian kegiatan dalam rangka menguatkan intrakurikuler  sekolah
(baik mata pelajaran maupun Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.  Macam program
pendukung di SMA Negeri 1 Jakenan adalah sebagai berikut : 

1. Literasi 10. Pesantren Kilat


2. Psikotes 11. Bakti sosial
3. Kunjungan Universitas 12. Pembiasaan Sholat Dhuhur 
4. Perkemahan Pramuka Berjama'ah
5. Kegiatan Persiapan Lomba Rutin  (lomba akademik 13. Pembiasaan Sholat Jum’at
dan nonakademik) 14. Pembiasaan doa awal dan akhir 
6. Peringatan hari besar nasional dipimpin pelajar:
7. Kegiatan tengah semester 15. Jum'at BBS (Bersih, beriman,  Sehat)
8. Peringatan Hari Besar  Keagamaan

F. Strategi Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran kepada pelajar, SMA Negeri 1 Jakenan 
menetapkan suatu standar strategi pembelajaran untuk diterapkan oleh guru dalam  masing-
masing mata pelajaran. Standar strategi pembelajaran yang ditetapkan disusun  berdasarkan
prinsip untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan  melibatkan pemahaman
semua bagian konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama  lain. Strategi ini diharapkan
membuat pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan  melibatkan pelajar dalam proses
pembelajaran. 
Adapun standar strategi pembelajaran yang ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Jakenan adalah
sebagai berikut: 
1. Koordinasi Persiapan Pembelajaran 
Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang mata
pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk  Proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan
terhadap jalan nya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan  sesuai dengan
silabus. 

2. Prosedur 
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam 1 kali pertemuan standarnya adalah  terdiri
dari kegiatan Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen  minimal yang
18
harus dilaksanakan oleh guru namun guru diperbolehkan untuk  menambah variasi agar
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama  tetap memperhatikan
ketercukupan waktu pertemuan.  

Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut : 
No Kegiatan Komponen Minimal

1 Pembuka 1. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis pelajar


2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memberikan apersepsi

2 Inti 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai model pembelajaran  yang


dipilih
2. Melakukan integrasi keterampilan Literasi, 4C  (Communication,
Collaboration, Critical Thinking &  Creativity) dan HOTS
(High Order Thinking Skill) dalam  pembelajaran

3 Penutup 1. Melakukan refleksi


2. Menyampaikan rencana tindak lanjut

  3. Model Pembelajaran 


Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMA Negeri 1 Jakenan dipilih berdasar
kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan  kontekstual dalam
kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar  model pembelajaran SMA
Negeri 1 Jakenan tersebut adalah: 

1. Problem Based Learning 


2. Project Based Learning 
3. Cooperative Learning 
4. Discovery Learning 

4. Media Pembelajaran

Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMA Negeri 1 Jakenan menetapkan


standar media pembelajaran yang akan digunakan. Standar media pembelajaran yang
ditetapkan mengacu pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan
memberi pengalaman belajar yang kaya pada pelajar. 
Jenis standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan dibedakan menjadi  2,
yaitu media wajib dan media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran  yang harus
dipergunakan dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media  pembelajaran
yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru  diperbolehkan
menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap  memperhatikan tujuan
dan efektifitas pembelajaran.  

19
Standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan baik yang wajib atau yang
pilihan dapat dilihat di tabel berikut :

NO Jenis Media Keterangan


1 Wajib 1. LMS Google Pembelajaran
Classroom dilaksanakan secara  digital dan
2. Konten belajar paperless
digital Ruang
Guru
3. Gadget / Gawai
/ Laptop

2 Pilihan 1. Alat peraga Disesuaikan kebutuhan  pembelajaran


2. LCD Projector /
TV Plasma
3. Papan Tulis
4. Laboratorium
5. Aplikasi Video
Conference Zoom
6. Internet

G. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Pembelajaran
NO ASESMEN PELAKSANAAN DESKRIPSI
1 Asesmen diagnosis
a Asesmen Diagnotis Kognitif; Awal tahun pelajaran
Bertujuan mendiognosis Pada awal lingkup
kemampuan dasar siswa dalam materi
sebuah topik pelajaran Sebelum menyusun
modul ajar mandiri
yang dibuat oleh guru
b Asesmen Diagnotis Non Persiapan (diberikan
Kognitif ;dilaksanakan pada awal pertanyaan sesuai
pembelajaran untuk menggali dengan hal-hal yang
kesehteraan psikologis dan social akan digali)
emosi siswa, aktivitas belajar di Pelaksanaan (meminta
rumah, kondisi keluarga, siswa untuk bercerita
pergaulan, karakter, dan minat tentang perasaan Ketika
siswa belajar di rumah)
Tindak lanjut
20
2 Asesmen Formatif
Guru melakukan asesmen formatif Dilaksanakan selama
sepanjang proses pembelajaran. proses pembelajaran
Penilaian ini mengintegrasikan
penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
3 Asesmen Sumatif
Guru melakukan assesmen Dilaksanakan pada
sumatif pada setiap akhir ruang akhir unit
lingkup materi, akhir semester pembelajaran, dengan
atau akhir fase. menggunakan alat tes

Jenis assesmen yang dilakukan diserahkan kepada guru dengan mempertimbangkan


karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan
tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.

TEKNIK ASESMEN DESKRIPSI


Observasi Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara
keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukandalam tugas
atau aktivitas rutin/harian
Kinerja Penilaian yang menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan
dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja
dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau
membuat portofolio.
Projek Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu.
Tes Tertulis/ Lisan Peserta didik mengerjakan soal tes tertulis maupun penilaian
dilakukan secara lisan (Perorangan/individu).

INSTRUMEN DESKRIPSI
ASESMEN
Rubrik Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik, sehingga guru dapat menyediakan

21
bantuan yang diperlukan peserta didik untuk meningkatkan kinerja.
Rubrik juga dapat digunakan oleh guru untuk memusatkan
perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang
akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai
terbaik
Eksemplar Contoh hasil karya yang dijadikan sebagai standar pencapaian dan
pembanding. Guru dapat menggunakancontoh hasil karya peserta
didik sebagai acuan indikator penilaian.
Ceklis Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.
Catatan Anekdotal Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Catatan
difokuskan pada performa dan perilaku peserta didik yang penting,
disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
yang telah dilakukan.
Grafik Perkembangan Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan
(Kontinum) belajar

Penilaian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Penilaian proyek dilakukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran untuk tiap
tema proyek. Setiap proyek telah ditentukan sasaran dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan
dilakukan penguatan. Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila harus tercapai melalui tiga proyek
yang dilakukan sekolah. Masing-masing dimensi ditentukan elemennya kemudian diturunkan
menjadi indikator yang akan diukur sehingga penilaian proyek menjadi valid dan reliabel. Sekolah
memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu, teknik, instrumen, kriteriapenilaian yang
dilakukan.
a. Cara Pengolahan Nilai
Pengolahan nilai dilakukan dengan mengolah seluruh nilai formatif dan sumatif untukdijadikan
nilai rapor.
Data berupa kuantitatif dan kualitatif dioleh dengan rincian sebagai berikut.
 Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
 Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian
Kompetensi dalam rapor.
b. Kriteria kenaikan Fase adalah sebagai berikut:
 Peserta didik telah menyelesaikan studi mengenai pelajaran yang diwajibkan selama1 tahun
(dengan minimal kehadiran 90% dari pertemuan terjadwal)
 Memiliki sikap baik berdasarkan rekomendasi wali kelas dan guruBK.

22
 Menyelesaikan seluruh Capaian Pembelajaran semua mata pelajaran pada satu fase dengan
capaian minimal. Peserta didik yang belum menyelesaikan capaian pembelajaran dengan
capaian minimal yang diharapkan maka wajib mengikuti remedial dengan guru mata
pelajaran pada fase tersebut (guru mata pelajaran pada fase yang capaian pembelajarannya
belum mencapai capaian minimal yang diharapkan. Remedial dilakukan di luar jam
pembelajaran reguler).
 Menyelesaikan 3 tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tingkat
perkembangan pada tahap “Sudah Berkembang Sesuai Harapan”.
 Mengikuti ekstrakurikuler wajib Pramuka dengan hasil minimal Baik.

H. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan
setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Awal Tahun Pelajaran


Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung diisi dengan pengenalan
kultur dan karakteristik sekolah. Peserta didik selama 3 (tiga) hari pertama melaksanakan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yaitu mulai tanggal 11 sampai dengan 13 Juli 2022.
Sedangkan permulaan tahun pembelajaran efektif untuk kelas XI dan XII dimulai pada hari Senin
tanggal 11 Juli 2022.

Pengaturan Waktu Belajar Efektif


1. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan,
yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.

Pengaturan Waktu Libur


Pengaturan waktu libur ditetapkan berdasarkan :
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan atau/Menteri Agama untuk libur umum,
yang terkait hari libur nasional dan libur keagamaan

23
2. Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan atau satuan
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

Pengaturan Waktu Penilaian


Pengaturan waktu Penilaian ditetapkan berdasarkan :
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 Jakenan selama 1(satu) tahun
adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Permulaan tahun Awal Tahun 11 Juli 2022
pelajaran pelajaran
2. Minggu efektif 35 Minggu Digunakan untuk kegiatan
belajar pembelajaran efektif pada
setiap satuan pendidikan
3. Ujian /ulangan 6 minggu : Pada semester 1
Semester 1, 1. Ulangan Harian
(3 minggu) 2. Penilaian Tengah
Semester 5-9
September 2022
3. Penilaian Akhir
Semester Gasal 28
November – 10
Desember 2022
Semester 2, Pada semester 2
(3 minggu) 1. Ulangan Harian
2. Penilaian Tengah
Semester 27 Februari -
4 Maret 2022
3. Penilaian Akhir Tahun
29 Mei – 10 Juni 2022
4. Hari libur 3 minggu 1. Hari Raya Natal 25
keagamaan Desember 2022
2. Libur awal Ramadhan 23
Maret 2022
3. Hari Raya Idul Fitri 21 –
22 April 2022
5. Pembagian rapor Akhir semester 1 16 Desember 2022

6. Peringatan Hari 1 hari 10 Januari 2023


Sejuta Pohon
7. Ujian Sekolah 2 minggu 3 – 14 April 2023
(US)

8. Peringatan Hari 1 hari 22 April 2023


Bumi

9. Pembagian rapor Akhir semester 2 23 Juni 2023

10. Libur Akhir tahun 2 minggu 26 Juni – 15 Juli 2023


pelajaran

24
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
11. Program remedial 1. sepanjang hari 1. untuk Remedial proses
efektif belajar
2. 3 hari efektif 2. untuk Remedial test
dilaksanakan setelah
ulangan akhir semester
atau ulangan kenaikan
kelas
12. Hari libur 2 minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional Peraturan Pemerintah
daerah dan pusat

13. Hari libur khusus 2 hari Hari Ulang Tahun dan


kegiatan Sosial SMA
Negeri 1 Jakenan

25
Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Jakenan tahun pelajaran 2022/2023 secara rinci seperti berikut
ini.

26
27
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN,
A. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Sekolah
Pembelajaran pada dasarnya meerupakan aktivita yang dilakukan secara tertata dan teratur,
berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap
kegiatan pembelajaran bukan merupakan projeksi keinginan dari guru secara sepihak, namun
merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum.
Perencanaan pembelajaran lingkup sekolah meliputi penyusunan KOSP, menganalisis CP,
menentukan TP, ATP, membuat Modul Ajar dan Modul Projek. Penyusunan KOSP dilakukan oleh Tim
Komite Pembelajaran.
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam Keputusan Menteri Republik
Indonesia No 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
2. Tujuan Pembelajaran (TP)
Tujuan Pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian aspek kompetensi yakni pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang diperoleh dari peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan
pembelajaran, yang disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu
yang menjadi prasyarat menuju CP. Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan
kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) dan
dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) tetapi juga
mengikutsertakan perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (beriman, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif,
bernalar kritis, dan mandiri).
3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara
sistematis dan logis didalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga
khir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP.
4. Modul ajar
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang
secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan.

Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila
sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik,
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis
perkembangan jangka panjang, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), modul
pembelajaran dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas peserta didik, dan
asesmen untuk mengecek apabila tujuan pembelajaran dicapai peserta didik.

28
B. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Kelas
1. Koordinasi Persiapan Pembelajaran
Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang mata
pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan
terhadap jalan nya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan
Aluran Tujuan Pembelajaran.
2. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam 1 kali pertemuan standarnya adalah
terdiri dari kegiatan Pembuka, Inti, dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen
minimal yang harus dilaksanakan oleh guru namun guru diperbolehkan untuk menambah
variasi agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama tetap
memperhatikan ketercukupan waktu pertemuan.

Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut : 
No Kegiatan Komponen Minimal

1 Pembuka 1. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis pelajar


2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memberikan apersepsi

2 Inti 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai model pembelajaran  yang


dipilih
2. Melakukan integrasi keterampilan Literasi, 4C  (Communication,
Collaboration, Critical Thinking &  Creativity) dan HOTS (High
Order Thinking Skill) dalam  pembelajaran

3 Penutup 1. Melakukan refleksi


2. Menyampaikan rencana tindak lanjut

  3. Model Pembelajaran 


Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMA Negeri 1 Jakenan dipilih
berdasar kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan  kontekstual
dalam kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar  model
pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan tersebut adalah: 

1. Problem Based Learning 


2. Project Based Learning 
3. Cooperative Learning 
4. Discovery Learning 

29
4. Media Pembelajaran

Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMA Negeri 1 Jakenan menetapkan


standar media pembelajaran yang akan digunakan. Standar media pembelajaran yang
ditetapkan mengacu pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan
memberi pengalaman belajar yang kaya pada pelajar. 
Jenis standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan dibedakan menjadi  2,
yaitu media wajib dan media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran  yang harus
dipergunakan dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media  pembelajaran
yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru  diperbolehkan
menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap  memperhatikan tujuan
dan efektifitas pembelajaran.  
Standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan baik yang wajib atau yang
pilihan dapat dilihat di tabel berikut :

NO Jenis Media Keterangan


1 Wajib 1. LMS Google Pembelajaran
Classroom dilaksanakan secara  digital dan
2. Konten belajar paperless
digital Ruang
Guru
3. Gadget / Gawai
/ Laptop

2 Pilihan 1. Alat peraga Disesuaikan kebutuhan  pembelajaran


2. LCD Projector /
TV Plasma
3. Papan Tulis
4. Laboratorium
5. Aplikasi Video
Conference Zoom
6. Internet

30
BAB V
EVALUASI, PENDAMPINGAN,
DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan oleh SMA
Negeri 1 Jakenan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan, dan setiap program yang direncanakan mengalami peningkatan kualitas secara
berkelanjutan. Kegiatan evaluasi, pendampingan, dan pengembangan profesional meliputi tiga area
kegiatan, yaitu:
1) Kegiatan Intrakurikuler,
2) Kegiatan Ekstrakurikuler, dan
3) Kegiatan Pendukung.
Bentuk pelaksanaan kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SMA
negeri 1 Jakenan dapat dilihat pada tabel berikut :

No Bentuk dan Teknik Strategi Pihak yang terlibat Waktu

Kegiatan Intrakurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1. Observasi Sasaran: Sebelum
2. Pemberian Semua guru evaluasi dan
Feedback Pendamping: sesudah evaluasi
3. Pemberian Guru
b. Mentoring Reward Sasaran: Sesudah evaluasi
Semua guru
Pendamping:
Guru dengan mata
pelajaran yang sama
atau serumpun
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Observasi Sasaran: Semua guru Dua kali dalam 1
Pembelajaran 2. Pemberian tahun
feetback
Alur tujuan 3. Pemberian reward Supervisor: Kepala
pembelajaran (ATP), Sekolah, Wakil
Modul ajar, integrasi Kepala Sekolah
profil pelajar bidang kurikulum
Pancasila, penilaian,

31
dll)
b. Supervisi Dua kali dalam 1
Administrasi tahun
c. .MGMP tingkat Per Unit Mata
sekolah Pelajaran
3 Pengembangan Profesional
a. Pelatihan rutin 1. Pemberian Sasaran: Dilakukan enam
berdasarkan rencana pembinaan Semua guru bulan sekali
kebutuhan kurikulum lanjutan
1. Pelatihan penguatan 2. Pemberian reward
penulisan karya
ilmiah
Narasumber:
2. Pelatihan penguatan
Tenaga ahli
pembelajaran
HOTS
3. Pelatihan penguatan
pembuatan media
berbasis online
b. Pelatihan klinikal Sasaran: Insidentil
Dilakukan untuk Semua guru/ guru
memenuhi kebutuhan tertentu
pengajar dalam
memperbaiki kualitas
proses pembelajaran Narasumber:

berdasarkan hasil Tenaga ahli

evaluasi
Kegiatan Ekstrakurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1. Pemberian Sasaran: sesudah evaluasi
feedback Semua pengajar
2. Pemberian ekstrakurikuler
pembinaan
lanjutan Pendamping:
3. Pemberian reward Tim Pengawas
Ekstrakurikuler
b. Mentoring Sasaran: Sesudah evaluasi
Semua guru

32
Pendamping:
Guru dengan mata
pelajaran yang sama
atau serumpun
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Pemberian Sasaran: Dua kali dalam 1
Pembelajaran feedback Semua guru tahun
- Keterlaksanaan 2. Pemberian
program kegiatan pembinaan Supervisor:
- Capaian program lanjutan Kepala Sekolah,

kegiatan (capaian 3. Pemberian reward Wakil Kepala

profil pelajar Sekolah bidang

Pancasila dan kurikulum

capaian prestasi
b. Supervisi administrasi Dua kali dalam 1
tahun
3 Pengembangan Profesional
Pelatihan Klinikal 1. Pemberian Sasaran: Insidental
Dilakukan untuk pembinaan Semua guru/ guru
memenuhi kebutuhan lanjutan tertentu
pengajar dalam 2. Pemberian reward
memperbaiki kualitas Narasumber:
proses pembelajaran Tenaga ahli
berdasarkan hasil
evaluasi

33
BAB VI

PENUTUP

Demikianlah penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah kelas X (Fase E) SMA


Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 telah selesai dilaksanakan, dengan harapan segala
upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA
Negeri 1 Jakenan.
Semoga dengan tersusunnya Kurikulum Operasional Sekolah ini, dapat membawa
perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan
waktu dan kemampuan kami. Oleh sebab itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
kesempurnaan kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan.
Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Kurikulum SMA Negeri 1
Jakenan ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT, membalas
amal baik Bapak/Ibu/Sdr., dengan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya kepada Allah jualah kita
semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Aamiin

34
LAMPIRAN 1. PERATURAN AKADEMIK

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 JAKENAN

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

BAB 1

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Latar Belakang

Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dang menengah
wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar kompetensi kelulusan,
standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar asesmen pendidikan.

Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan


perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
kab/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja,
pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen. Bagian utama dari
pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum
dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik. Dalam upaya memenuhi kebutuhan satuan
pendidikan guna mempercepat pemenuhan standar pengelolaan pendidikan, maka SMA Negeri 1
Jakenan telah menyusun dan menerbitkan “Peraturan Akademik SMA Negeri 1 Jakenan Tahun
Pelajaran 2020/2021”.

Pasal 2

Tujuan

a) Petunjuk operasional dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran.
b) Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di
SMA Negeri 1 Jakenan.

35
Pasal 3

Landasan

a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional;
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan;
c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 (Jo PP 66 tahun 2010)
tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan;
d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SMA;
e) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
f) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
g) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
h) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Asesmen Pendidikan;
i) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Tujuan Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
j) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan;
k) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
Prasarana;
l) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Pasal 4

Pengertian dan Konsep

1. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh
semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran.
2. Peraturan akademik berisi tentang :
a. Persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan tugas guru;
b. Ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;
36
c. Ketentuan mengenai hak peserta didik untuk menggunakan fasilitas belajar,
laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku
perpustakaan.
d. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas dan
konselor;
e. Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidikan dan ditetapkan oleh kepala
sekolah
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan. KKTP pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk
kelompok mata pelajaran merupakan nilai batas ambang kompetensi.
4. Asesmen hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,
kompetnsi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.
5. Sumatif adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Tujuan Pembelajaran (TP) atau lebih.
6. Asesmen tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang memrepresentasikan seluruh
TP pada periode tersebut
7. Sumatif Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang memrepresentasikan semua TP pada semester tersebut.
8. Sumatif Akhir Tahunr adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan
pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan TP pada semester tersebut.
9. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
10. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.
11. Pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan
minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
12. Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, yang dapat
digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler.

37
13. Layanan konsultasi kepada mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan diri,
yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik agar siap
dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan dalam belajar,
menguasai keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap
mata pelajaran.
14. Tim Pengembangan kurikulum sekolah dan selanjutnya disebut TPK sekolah adalah tim yang
ditetapkan oleh kepala sekolah yang bertugas untuk merancang dan mengembangkan
kurikulum, yang terdiri atas guru/wakil kepala sekolah, tenaga kependidikan, guru
BK/konselor.
15. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki tugas dan wewenang
untuk membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar dan pengembangan karier. Bidang pelayanan pengembangan kemampuan
belajar dimaksudkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
untuk mengikuti pendidikan sekolah secara mandiri.

38
BAB II

Persyaratan Minimal Kehadiran Peserta Didik

Pasal 5

Syarat Persentase Minimal Kehadiran Peserta Didik untuk Dapat Mengikuti

Sumatif Akhir Semester 1

a) Peserta didik berhak mengikuti Sumatif Akhir Semester bila persentase kehadiran peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata pelajaran minimal
75% dari jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil.
b) Peserta didik dinyatakan tidak berhak mengikuti Sumatif Akhir Semester bila persentase
kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata
pelajaran kurang dari 75% dari jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil.
c) Bagi peserta didik yang dinyatakan tidak memenuhi syarat persentase minimal kehadiran
(75%) untuk dapat mengikuti Sumatif Akhir Semester maka peserta didik yang
bersangkutan wajib mengerjakan tugas mata pelajaran dari guru yang bersangkutan.
d) Bagi peserta didik yang persentase minimal kehadirannya kurang dari 75% dari jumlah hari
belajar efektif pada semester ganjil dan telah menyelesaikan tugas mata pelajaran yang
diberikan guru yang bersangkutan dapat diikutsertakan dalam Sumatif Akhir Semester,
tetapi pelaksanaan ulangannya ditempatkan secara khusus dan tersendiri.
e) Syarat kehadiran tersebut di atas tidak diperhitungkan bagi peserta didik yang tidak hadir
karena sakit, mengikuti kegiatan mewakili sekolah, mewakili pemerintah daerah ataupun
mewakili Negara yang dibuktikan dengan surat izin atau surat tugas.

Pasal 6

Syarat Persentase Minimal Kehadiran Peserta Didik untuk Dapat Mengikuti

Sumatif Akhir Tahun

a) Setiap peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru mata
pelajaran, baik tugas mandiri maupun tugas kelompok.
b) Batas waktu penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, ditetapkan
oleh masing-masing guru mata pelajaran, dengan ketentuan paling lambat sampai dengan
batas waktu asesmen yang diberikan oleh guru maupun oleh sekolah secara kolektif
sebelum penyerahan laporan capaian kompetensi peserta didik (LCKPD) disampaikan
kepada orang tua peserta didik.

39
c) Setiap tugas yang diberikan guru mata pelajaran kepada peserta didik, wajib diperiksa dan
dinilai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
d) Setiap peserta didik berhak mendapatkan kembali tugas yang telah diperiksa dan dinilai
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
e) Setiap peserta didik berhak mengetahui hasil asesmen terhadap tugas yang diberikan guru
kepadanya dan hasil asesmen tugas tersebut merupan salah satu bagian dari penilain akhir
proses dan hasil belajar peserta didik.

BAB III

KETENTUAN PELAKSANAAN ASESMEN DAN UJIAN

Pasal 7

Pelaksanaan asesmen

1. Waktu dan teknis pelaksanaan asesmen ditentukan oleh masing-masing guru mata
pelajaran.
2. Asesmen adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Tujuan Pembelajaran (TP) atau lebih.
3. Asesmen dilaksanakan bila guru telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran minimal satu
Tujuan Pembelajaran (TP).
4. Peserta didik dapat mengikuti Asesmen bila telah mengikuti kegiatan pembelajaran pada
Tujuan Pembelajaran (TP) yang diujikan dengan syarat persentase kehadiran mengikuti
kegiatan pembelajaran pada TP yang diujikan minimal 70%.
5. Bentuk soal yang diujikan dalam Asesmen dirancang oleh masing-masing guru dalam
bentuk soal uraian dan atau pilihan ganda atau bentuk lain yang sesuai dengan karakter tiap
mata pelajaran.
6. Alokasi waktu pelaksanaan Asesmen ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran
dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat kesukaran soal yang diujikan.
7. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti Asesmen karena alasan tertentu.
8. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Asesmen pada waktu yang telah ditentukan
karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan maka dapat mengikuti Asesmen
susulan pada waktu yang ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan
ketentuan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti
Asesmen.
9. Peserta didik yang tidak hadir mengikuti Asesmen pada waktu yang telah ditentukan karena
alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan peserta didik yang
bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti Asesmen maka peserta didik yang

40
bersangkutan diharuskan mengikuti Asesmen susulan yang dilakukan secara tulis dan atau
lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Syarat untuk mengikuti Asesmen maka
peserta didik yang bersangkutan diharuskan terlebih dahulu menyelesaikan tugas-tugas
belajar yang diberikan dan selanjutnya baru diperkenankan mengikuti Asesmen susulan
yang dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Pasal 8

Pelaksanaan Sumatif Tengah Semester

a) Waktu dan teknis pelaksanaan sumatif tengah semester ditentukan oleh satuan pendidikan
yang disesuaikan dengan program dan kalender pendidikan yang telah ditetapkan.
b) Sumatif tengah semester dilaksanakan setelah guru melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran.
c) Cakupan sumatif tengah semester meliputi seluruh indikator yang memrepresentasikan
seluruh Tujuan Pembelajaran (TP) pada periode tersebut.

Pasal 9

Pelaksanaan Sumatif Akhir Semester

a) Waktu dan teknis pelaksanaan Sumatif Akhir Semester ditentukan oleh satuan pendidikan
yang disesuaikan dengan program dan kalender pendidikan yang telah ditetapkan.
b) Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh pendidik untuk mengatur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester ganjil.
c) Cakupan materi soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester harus mencakup seluruh
indikator yang merepresentasikan semua Tujuan Pembelajaran (TP) yang telah dipelajari
pada semester ganjil.
d) Sumatif Akhir Semester dilaksanakan secara kolektif oleh sekolah-sekolah yang di
koordinasi oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) bersama-sama dengan panitia
Sumatif Akhir Semester (Kelompok Kerja PAS).
e) Soal-soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester pada mata pelajaran yang tidak
dikoordinasi oleh MKKS dirancang secara bersama-sama oleh guru mata pelajaran pada
kelas yang paralel. Dengan demikian, soal-soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester
berlaku pada seluruh mata pelajaran sejenis pada jenjang, kelas, dan jurusan yang paralel.
6. Bentuk soal yang diujikan pada ulangan akhir semester dirancang oleh masing-masing guru
dan harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku pada penyusunan naskah soal
(kisi-kisi soal, penskoran, pembobotan, analisis butir soal, dll)

41
7. Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan Sumatif Akhir Semester ditentukan oleh bidang
akademik/kurikulum bersama-sama dengan panitia Sumatif Akhir Semester dengan
mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat kesulitan soal yang di
ujikan.
8. Persyaratan mengikuti Sumatif Akhir Semester, bila :
1) Telah memenuhi syarat minimal persentase kehadiran dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada tiap mata pelajaran sebagai mana tersebut pada bab 2 pasal 5.
2) Telah mengikuti seluruh Sumatif maupun tugas lain dari guru yang bersangkutan dan
asesmen tengah semester ganjil.
3) Telah memenuhi syarat administrasi yang ditetapkan oleh sekolah
9. Peserta didik yang tidak mengikuti Sumatif Akhir Semester pada waktu yang telah
ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan (sebagaimana yang
tersebut pada bab 2 pasal 5 ayat 5), maka berhak mengikuti Sumatif Akhir Semester
susulan pada waktu yang telah ditentukan kemudian oleh sekolah dengan ketentuan peserta
didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan akhir semester.
10. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Sumatif Akhir Semester pada waktu yang
telah ditentukan karena alasan tertentu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan peserta
didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti Sumatif Akhir Semester,
maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan mengikuti Sumatif Akhir Semester yang
dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
11. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Sumatif Akhir Semester pada waktu yang
telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan, tetap memenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir semester, maka
peserta didik diharuskan terlebih mengikuti pelajaran tambahan atau penyelesaian tugas
mata pelajaran yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dan selanjutnya baru
diperkenankan mengikuti Sumatif Akhir Semester susulan yang dilakukan tersendiri oleh
guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Pasal 10

Pelaksanaan Ujian Sekolah

a) Waktu dan teknis pelaksanaan diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b) Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh SMA Negeri 1 Jakenan.
c) Ujian sekolah terdiri dari Ujian Tertulis dan Ujian Praktik.
d) Ujian Sekolah dilaksanakan dua kali, yang terdiri atas ujian sekolah utama dan ujian
sekolah ulangan,
42
e) Ujian sekolah susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan hadir
dan membuktikan dengan keterangan yang sah
f) Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah seluruh mata pelajaran yang
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jakenan.
g) Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Negeri 1 Jakenan berhak
mengikuti ujian sekolah dengan persyaratan :
1) Memiliki laporan lengkap asesmen hasil belajar pada SMA Negeri 1 Jakenan mulai
semester I sampai dengan semester V;
2) Memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh sekolah;
3) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan di sertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti ujian sekolah utama dapat mengikuti ujian sekolah susulan.

43
BAB IV

KETENTUAN PELAKSANAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Pasal 11

Ketentuan Pelaksanaan Remedial

a) Ketentuan pelaksanaan remedial diatur oleh masing-masing guru mata pelajaran.


b) Guru berkewajiban memberikan remedial bagi siswa yang belum tuntas pada satu atau lebih
Tujuan Pembelajaran (TP).
c) Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk memperbaiki prestasi
belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah.
d) Pelaksanaan remedial hanya dilakukan terhadap peserta didik yang dalam asesmen proses
atau hasil belajar yang diperolehnya, baik pada satu TP maupun pada satu mata pelajaran
yang belum mencapai KKTP yang telah ditetapkan.
e) Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir asesmen harian untuk TP yang
telah diajarkan.
f) Peserta didik yang nilainya belum mencapai nilai KKTP diberi kesempatan mengikuti
remedial maksimal 3 (tiga) kali.
g) Batas pelaksanaan waktu remedial paling lambat sampai dengan akhir semester.
h) Apabila sampai batas waktu yang ditentukan siswa belum melaksanakan remedial maka
wali kelas berhak menulis nilai siswa yang bersangkutan dengan nilai sebelum remedial
(tidak tuntas) secara permanen pada Buku Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik.
i) Pelaksanaan remedial dapat dilakukan setelah peserta didik mempelajari TP tertentu.
j) Pelaksanaan remedial dilakukan pagi hari bukan saat kegiatan belajar mengajar efektif di
kelas
k) Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik dengan cara:
 mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan metode dan media yang
berbeda;
 mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru, misalnya bimbingan
perorangan;
 mengerjakan tugas-tugas latihan secara khusus yang diberikan oleh guru;
 mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan oleh teman sekelasnya yang memiliki
kecepatan yang lebih baik sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru pada mata
pelajaran yang bersangkutan.

44
l) Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui asesmen diperoleh
dari asesmen proses dan asesmen hasil. Asesmen proses diperoleh melalui postes, tes
kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan asesmen hasil diperoleh melalui Sumatif.
m) Jika peserta didik tidak lulus karena asesmen hasil yang tidak memenuhi kriteria minimal,
maka peserta didik yang bersangkutan hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran
ulang jika diperlukan. Namun, apabila ketidaklulusan peserta didik akibat asesmen proses
yang tidak diikuti (misal kinerja praktik, diskusi/presentasi kelompok), maka sebaiknya
peserta didik mengulang semua proses yang harus diikuti.
n) Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak boleh di bawah nilai KKTP yang
telah ditetapkan dan atau tidak melebihi nilai terendah yang diperoleh siswa yang tuntas.

Pasal 12
Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan
a) Ketentuan pelaksanaan pengayaan diatur oleh masing-masing guru mata pelajaran.
b) Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan
minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak dilakukan oleh semua peserta didik.
c) Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan
kecakapannya.
d) Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi, tutor sebaya, membaca dan
lain-lain yang menekankan pada penguatan TP tertentu dan tidak ada asesmen didalamnya.
e) Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk antara lain melalui :
 Belajar Kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pelajaran bersama
pada jam-jam di luar pelajaran sekolah biasa sambil menunggu teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
 Belajar mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar mengenal sesuatu yang diminati.
 Pembelajaran berbasis tema
Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari
hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
 Pemadatan kurikulum
Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta
didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan
kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.

45
f) Sekolah dapat memfsilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan dalam bentuk
kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan kompetensi tertentu, misalnya
untuk bidang sains. Pembelajaran pengayaan seperti ini dilakukan untuk membantu peserta
didik mempersiapkan diri mengikuti kompetensi tingkat nasional maupun internasional,
seperti olimpiade sains internasional.
g) Asesmen hasil belajar kegiatan pengayaan, tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa,
tetapi hanya dilakukan dalam bentuk portofolio dan dihargai sebagai nilai tambah (lebih)
dari peserta didik yang normal.

46
BAB V
KETENTUAN KENAIKAN KELAS DAN PEMILIHAN MAPEL PEMINATAN

Pasal 13
Ketentuan Kenaikan Kelas
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
2. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada asesmen hasil belajar pada semester genap,
dengan mempertimbangkan seluruh SK/TP atau CP/TP yang belum tuntas pada semester
ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKTP yang ditetapkan, sebelum akhir semester
genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang
belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKTP yang ditetapkan, maka yang
bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu
mencapai KKTP yang dimaksud. Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap
mempertimbangkan hasil belajar peserta selama satu tahun pelajaran yang sedang
berlangsung.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar lebih dari 2 (dua) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan
keterampilan. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKTP pada semester ganjil
dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai setiap
aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
4. Kehadiran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran minimal 80 % dari jumlah hari
belajar efektif pada semester 2 Tahun Pelajaran.
5. Penjelasan tentang aspek pengetahuan (kognitif), praktik (psikomotorik) dan sikap (afektif)
berkaitan dengan ketentuan kenaikan kelas.
6. Aspek Pengetahuan (kognitif)
 Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman
intelektual. Nilai pada aspek pengetahuan (kognitif) dinyatakan dengan angka bilangan
dengan rentang nilai 0-100.
 Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) dilakukan pada seluruh mata pelajaran.
 Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) dilakukan melalui kegiatan asesmen proses,
asesmen harian dan asesmen semester.
7. Aspek praktik (psikomotor)
 Asesmen aspek praktik (psikomotorik) berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman
intelektual. Nilai pada aspek praktik (psikomotorik) dinyatakan dengan angka bilangan
dengan rentang nilai 0-100.
 Asesmen aspek praktik (psikomotorik) dilakukan pada seluruh mata pelajaran.

47
 Asesmen aspek praktik (psikomotorik) dilakukan melalui kegiatan asesmen praktik,
proyek dan fortofolio.
8. Aspek nilai (afektif)
 Asesmen sikap (afektif) dinyatakan dengan huruf, yaitu A (Sangat Baik), B (Baik), C
(Cukup) dan D (Kurang).
 Asesmen sikap (afektif) dilakukan pada seluruh mata pelajaran.
 Asesmen sikap (afektif) dilakukan melalui asesmen observasi, asesmen diri sendiri,
asesmen teman dan jurnal guru.
9. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Nilai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diberikan di akhir tahun ajaran berupa nilai
deskripsi.

Pasal 14

Ketentuan Pemilihan Mata Pelajaran Peminatan

1. Pemilihan mata pelajaran yang diminati dilaksanakan di fase F (kelas XI dan XII), dengan
memperhatikan mata pelajaran yang diminati oleh siswa.

Bab VI

KETENTUAN KELULUSAN UJIAN SEKOLAH DAN KELULUSAN DARI SATUAN


PENDIDIKAN

Pasal 15

Ketentuan Kelulusan Ujian Sekolah

1. Sekolah menetapkan nilai minimal kelulusan untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dalam
ujian sekolah.
2. Penetapan batas kelulusan merupakan hasil pertimbangan Komite Sekolah SMA Negeri 1
Jakenan.
3. Penetapan batas kelulusan diumumkan kepada peserta didik dan disampaikan kepada orang tua
peserta didik dan masyarakat selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum ujian dilaksanakan.
4. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki nilai rata-rata sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh sekolah, baik untuk
ujian sekolah tulis maupun ujian sekolah praktik;
b. mencapai nilai minimal batas kelulusan untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan SMA Negeri 1 Jakenan.
48
5. Penentuan kelulusan ujian sekolah dilakukan melalui rapat dewan pendidik SMA Negeri 1
Jakenan.

Pasal 16

Ketentuan Kelulusan SMA Negeri 1 Jakenan

Dalam merumuskan ketentuan kelulusan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 72, yaitu peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan menengah setelah :

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b) Memperoleh nilai minimal baik pada asesmen akhir untuk seluruh mata pelajaran;
c) Lulus ujian sekolah.

49
BAB VII

KETENTUAN PESERTA DIDIK DALAM PENGGUNAAN RUANG BELAJAR (SARANA


PRASARANA SEKOLAH)

Pasal 17

Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Ruang Belajar

a) Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran pada jam belajar efektif.
b) Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk kegiatan diskusi,
seminar, dan lain-lain yang dilaksanakan di luar jam belajar efektif dalam upaya
peningkatan wawasan pengetahuan peserta didik.
c) Penggunaan ruang belajar di luar jam belajar efektif harus dilaporkan serta mendapat izin
dari pihak sekolah.
d) Dalam setiap penggunaan ruang belajar setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara
kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang belajar.

Pasal 18

Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Laboratorium IPA

(Fisika, Kimia, Biologi)

a) Peserta didik berhak menggunakan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) sebagai
sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum baik pada jam belajar efektif maupun di
luar jam belajar efektif.
b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium IPA (Fisika, Kimia,
Biologi) minimal 2 (dua) kali dalam satu semester sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum
yang disusun oleh ketua laboratorium.
c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium IPA (media
pembelajaran, alat, dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan
praktikum.
d) Penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) di luar jam belajar efektif untuk
kegiatan praktikum harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah.
e) Setiap penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) oleh peserta didik baik pada
jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinasi dan diawasi oleh
guru mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran.

50
f) Dalam setiap penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) setiap peserta didik
wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium
serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia,
Biologi).

Pasal 19

Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa

a) Peserta didik berhak menggunakan Laboratorium Komputer dan Bahasa sebagai sarana
untuk melaksanakan kegiatan praktikum, baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam
belajar efektif.
b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di Laboratorium Komputer dan
Bahasa sesuai dengan jadwal dan materi kegiatan praktikum yang disusun oleh kepala
laboratorium.
c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium Komputer
dan Bahasa (media pembelajaran, alat dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk
melaksanakan kegiatan praktikum.
d) Penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa di luar jam belajar efektif untuk kegiatan
praktikum atau kegiatan lainnya harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah.
e) Setiap penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa oleh peserta didik, baik pada jam
belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinasi dan diawasi oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran.
f) Dalam setiap penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa setiap peserta didik wajib
menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium serta
mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa.

Pasal 20

Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Laboratorium IPS

a) Peserta didik berhak menggunakan Laboratorium IPS sebagai sarana untuk melaksanakan
kegiatan praktikum, baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif.
b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di Laboratorium IPS sesuai dengan
jadwal dan materi kegiatan praktikum yang disusun oleh kepala laboratorium.

51
c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium IPS (media
pembelajaran, alat dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan
praktikum.
d) Penggunaan Laboratorium IPS di luar jam belajar efektif untuk kegiatan praktikum atau
kegiatan lainnya harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah.
e) Setiap penggunaan Laboratorium IPS oleh peserta didik, baik pada jam belajar efektif
maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinasi dan diawasi oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran.
f) Dalam setiap penggunaan Laboratorium IPS setiap peserta didik wajib menjaga dan
memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium serta mematuhi
tata tertib yang berlaku dalam penggunaan Laboratorium IPS.

Pasal 20

Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Perpustakaan

a) Peserta didik berhak menggunakan perpustakaan sebagai sarana untuk menambah wawasan
pengetahuan sesuai dengan waktu kunjungan yang ditetapkan oleh petugas perpustakaan.
b) Peserta didik berhak mengikuti kegiatan pembelajaran di perpustakaan dengan bimbingan
guru mata pelajaran.
c) Peserta didik berhak mengakses bahan ajar yang tersedia di perpustakaan untuk kepentingan
pembelajaran.
d) Dalam setiap penggunaan perpustakaan, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara
kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang perpustakaan serta mematuhi tata tertib yang
berlaku dalam ruang perpustakaan.

Pasal 21

Ketentuan Hak Peserta didik dalam Penggunaan

Buku Perpustakaan dan Buku Referensi

a) Peserta didik berhak membaca dan mencatat seluruh buku perpustakaan dan buku referensi
lainnya di dalam ruang perpustakaan untuk kepentingan pembelajaran.
b) Peserta didik berhak meminjam buku perpustakaan dan buku referensi lainnya sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam peminjaman buku-buku perpustakaan
dan buku-buku referensi yang telah ditetapkan sekolah.
c) Dalam setiap penggunaan buku perpustakaan dan buku referensi lainnya, setiap peserta
didik wajib menjaga dan memelihara kondisi buku-buku yang digunakan.

52
Pasal 22

Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan

Sarana dan Fasilitas Olahraga

a) Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas olahraga untuk kegiatan praktikum
pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta dikoordinasi dan
diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
b) Penggunaan sarana dan fasilitas olahraga di luar kegiatan sebagaimana pada butir I, harus
dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah.
c) Dalam setiap penggunaan sarana dan fasilitas olahraga, setiap peserta didik wajib menjaga
dan memelihara kondisi sarana dan fasilitas yang digunakan agar terhindar dan terpelihara
dari kerusakan.

Pasal 23

Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Media Lainnya

1. Peserta didik berhak menggunakan media lainnya yang tersedia di sekolah (LCD Proyektor,
Tape Recorder, Alat Musik, Sound sistem, TV, dll) untuk kepentingan pembelajaran.
2. Penggunaan setiap media tersebut pada butir 1, harus dilaporkan serta mendapat izin dari
pihak sekolah serta dikoordinasi oleh guru atau penanggungjawabnya,
3. Dalam setiap penggunaan media, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara
kondisi media yang digunakan agar terhindar dari kerusakan.

53
BAB VIII

KETENTUAN LAYANAN KONSULTASI DENGAN GURU, WALI KELAS

DAN GURU BK/KONSELOR

Pasal 24

Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran

a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
b) Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada
peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran.
c) Layanan konsultasi dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran sekolah sepanjang guru
yang bersangkutan tidak sedang tugas mengajar di kelas.
d) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran di luar jam pembelajaran sekolah dapat
dilakukan pada waktu yang tentukan secara bersama antara peserta didik dan guru, namun
pelaksanaannya tetap di lingkungan sekolah.
e) Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran yang bersifat mendesak, dapat dilakukan
melalui telepon atau media lain sesuai dengan kepentingannya.
f) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran guru
yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan dalam mengikuti pembelajara, kesulitan
dalam mengerjakan tugas, dan lainnya.

Pasal 25

Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Wali Kelas

a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelasnya.
b) Layanan konsultasi dengan wali kelas dimaksudkan untuk memberi bimbingan kepada
peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai dalam mengikuti seluruh kegiatan
pembelajaran.
c) Layanan konsultasi dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat, baik di dalam jam
pelajaran maupun di luar jam pelajaran.
d) Layanan konsultasi dengan wali kelas di luar jam pelajaran sekolah dapat dilakukan pada
waktu yang ditentukan secara bersama antara peserta didik dan wali kelas.

54
e) Layanan konsultasi dengan wali kelas yang bersifat mendesak, dapat dilakukan melalui
telepon atau media lain sesuai dengan kepentingannya.
f) Layanan konsultasi dengan wali kelas hanya terkait dengan masalah siswa di kelas yang
bersangkutan.

Pasal 26

Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Guru BK/Konselor

a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor.
b) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru BK dapat dilakukan
setiap saat selama Guru BK/Konselor masih dapat melayani.
c) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor terkait
dengan berbagai masalah siswa di kelas, maupun masalah yang berkaitan dengan pergaulan
siswa yang bersangkutan yang bersifat dapat menghambat keaktifan dan keberhasilan siswa
dalam proses belajar.
d) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor terkait
dengan minat, potensi, dan permasalahan lainnya yang mendukung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran peserta didik.
e) Siswa yang mempunyai kepentingan-kepentingan khusus dan mendesak, dengan seizin guru
dapat meninggalkan pelajaran/kelas untuk mendapatkan layanan konsultasi dengan Guru
BK/Konselor.
f) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran guru
yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan mengikuti pembelajaran, kesulitan dalam
mengerjakan tugas, dan lainnya.
g) Jenis-jenis layanan akademik yang berhak diperoleh peserta didik dari Guru BK/Konselor,
meliputi:
a. Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan Pengenalan Lingkungan
Sekolah (PLS);
b. Layanan Informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan
atau non verbal, baik kepada siswa maupun orang tua murid;
c. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial,
pengayaan, pemantapan, try out, dan lain-lain;
d. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian kelompok
atau kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat siswa agar mereka berprestasi secara
optimal;
e. Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang
tehnik membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal, dan lain-lain;
55
f. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok dimana
setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan yang telah
mereka pilih sehingga anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman anggota
kelompok lainnya.

56
BAB IX

PENUTUP

Pasal 27

Peraturan akademik ini disampaikan dan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait untuk
dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana yang diatur.

Pasal 28

Hal-hal yang belum diatur dan belum sempurna dalam penyusunan peraturan akademik ini akan
ditentukan dan diperbaiki kemudian.

Pasal 29

Peraturan akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan atau terhitung mulai Tahun Pelajaran
2022/2023.

57
LAMPIRAN 2 : PENGEMBANGAN DIRI

Bimbingan Konseling
a. Konsep
Peserta didik kini berada dalam situasi kehidupan yang kompleks, penuh
dengan tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan sehingga memerlukan
kompetensi hidup agar berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta
bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis,
berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling
untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai kemandirian sehingga mampu,
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan
diri secara bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan
hidupnya melalui sikap peduli pada lingkungan.
Dalam implementasi kurikulum 2013, program BK dilaksanakan oleh guru
bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu
tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu
siswa/konseling mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera
dan bahagia dalam kehidupannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi dan sinergitas kerja
antarguru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah,
staf administrasi, orang tua, dan pihak yang dapat membantu kelancaran proses dan
pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir.

b. Fungsi Layanan BK
Layanan Program Bimbingan dan Konseling di sekolah bagi siswa berfungsi
untuk :
1) Perluasan pemahaman diri dan lingkungan;
2) Pendorong pertumbuhan dan perkembangan;
3) Proses penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
4) Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir;
5) Solusi atas masalah;
6) Perbaikan dan penyembuhan;
7) Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif di dalam lingkungan yang
bersih, sehat, rapi, dan nyaman;
8) Pengembangan potensi dri secara optimal;

58
c. Asas Pelayanan
Asas pelayanan yang harus dijadikan pertimbangan dalam layanan
Bimbingan meliputi:
1) Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling;
2) Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
3) Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
4) Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
5) Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
6) Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan konseli;
7) Kedinamisan dalam memandang konseli.
8) Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ;
9) Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan norma
kehidupan yang berlaku;
10) Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik dan
profesional;
11) Alih-tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan kewenangan;
12) Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik.

d. Prinsip Bimbingan dan Konseling


1) Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa dan tidak
diskriminatif.
2) Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta didik
memiliki keunikan masing-masing.
3) Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun pandangan positif
pada diri dan lingkungannya.
4) Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan.
5) Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
6) Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan.
7) Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.
8) Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang berbasis hasil
analisis kebutuhan siswa sesuai dengan perkembangannya.
9) Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar
perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang dicapai.

e. Komponen Program Bimbingan dan Konseling


1) Program Layanan Bimbingan dan Konseling
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan
dalam bentuk program tahunan dan program semester meliputi kegiatan:

59
a) Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan
pengalaman terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan diri dengan
tugas-tugas perkembangan secara alamiah dan normal.
b) Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik belajar sesuai
dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk merencanakan masa
depannya.
c) Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam menghadap
masalah dalam proses.
2) Bidang Layanan
a) BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan perkembangan, cipta rasa,
karsa; kedewasaan, aktualisasi diri, dan tanggung jawab.
b) BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif, keterampilan
berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam hubungan sosial.
c) BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri, sikap dan
keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan, kesiapan mental
menghadapi ujian sehingga mendapat hasil belajar yang optimal.
d) BK Karier merupakan bimbingan untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorsi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir secara
rasional dan realistis.

f. Struktur Program
Program layanan meliputi program tahunan dan program semesteran dengan
mempertimbangkan komponen program berikut:
1) Rasional
2) Visi dan misi
3) Deskripsi Kebutuhan
4) Tujuan
5) Komponen Program
6) Bidang Layanan
7) Rencana Kegiatan
8) Tema/Topik
9) Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
10) Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut
11) Rencana Anggaran

60
g. Bentuk Layanan BK di Dalam Kelas
Bentuk layanan program Bimbingan dan Konseling di sekolah di
laksanakan dalam bentuk :
1) Tatap muka terjadwal.
2) Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu.
3) Materi layanan meliputi : aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar, karir
serta materi lain yang peserta didik perlukan.
4) Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal
(RPLBK).

h. Bentuk Layanan BK di Luar Kelas


Layanan BK di luar kelas dilaksanakan dalam bentuk :
1) Konseling individual,
2) Konseling Kelompok,
3) Bimbingan kelompok,
4) Bimbingan kelas besar dan lintas kelas,
5) Konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseling,
6) Konferensi kasus atau membahas masalah konseli,
7) Kunjungan rumah,
8) Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami perlakuan yang
tidak mendidik.
9) Kolaborasi, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak.
10) Alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan
keahlian profesional lain.
11) Pengelolaan media,
12) Pengelolaan kontak masalah, dan
13) Manajemen program berbasis komptensi,
14) Penelitian dan pengembangan
15) Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan lain yang
relevan.

61
LAMPIRAN 3 : PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA Negeri 1 Jakenan

1. Muatan dan Tema Projek


Pembelajaran projek di SMA Negeri 1 Jakenan ini memenuhi:
a. Setiap semester, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 4 tema besar, sehingga setiap
tema besar diberikan alokasi waktu 4 minggu.
b. Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek Profil Pelajar Pancasila dan
projek SMA Negeri 1 Jakenan.
c. Tema-tema besar tersebut dibagi dalam dua kelompok mata pelajaran, sehingga tiap
kelompok mata pelajaran akan menyelesaikan 2 tema projek.
d. Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tema projek kecil yang dapat
diselesaikan dengan cara kolaborasi 2 sampai 4 mata pelajaran.

2. Prosedur Pemilihan Tema Projek


a. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas dan
semester tertentu.
b. Setiap mata pelajaran di kelompok Mata Pelajaran tersebut melakukan analisis kesesuaian
materi pokok (berdasarkan Capaian Pembelajaran) yang sesuai dengan tema projek.
c. Jika sebagian besar mata pelajaran memiliki materi pokok yang sesuai maka tema projek
tersebut dapat dilakukan di kelas dan semester yang ditentukan. Jika banyak mata pelejaran
yang tidak sesuai, dapat memilih tema yang lain.
d. Mata Pelajaran-mapel yang sesuai dapat membentuk kelompok beberapa mata pelajaran
untuk mengembangkan sub tema.
e. Setiap mata pelajaran mengembangkan indikator yang akan dicapai.
f. Setiap mata pelajaran menentukan hasil yang harus dicapai.
g. Setiap mata pelajaran merancang lembar aktivitas siswa

62
Rincian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila :

NO SEMESTE TEMA JADWAL PELAKSANAAN


R TEORI PROJEK
1 1 Tema 4: Bulan Juli sampai Bulan Agustus 2022 minggu
Agustus 2022 ke 5, dan September minggu
Bangunlah Jiwa minggu ke 4 ke 1, 3, dan 4.
Raganya
Peserta didik diharapkan
dapat membangun Bentuk projeknya:
kesadaran dan ketrampilan Kegiatan anti bullying
untuk memelihara (pementasan)
kesehatan fisik dan
mental, baik untuk dirinya
maupun orang sekitarnya.
Tema 5: Bulan September Bulan November 2022
2022 minggu ke minggu ke 3 dan 4
Suara Demokrasi 5, dan Oktober,
Peserta didik diharapkan November Bentuk projeknya:
untuk dap minggu ke 1 dan Pemilihan ketua OSIS Lomba
2. Debat
2 Tema 1: Bulan Januari, Bulan Mei 2022 minggu ke 2,
Februari, Maret, 3, dan 4.
April 2022,
Gaya Hidup minggu ke 4 dan Bentuk projek:
Berkelanjutan 5. Kerja bakti Penghijauan
Peserta didik diharapkan lingkungan sekolah Membuat
membangun kesadaran taman unggulan
untuk memiliki sikap dan
berprilaku ramah
lingkungan serta mencari
jalan keluar untuk
mengatasi permasalahan
lingkunga

63
LAMPIRAN 4. EKSTRAKURIKULER

Kegiatan Pengembangan diri peserta didik dilakukan dengan memberikan kegiatan


ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional yang
terdiri atas ekstrakurikuler wajib kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan.

c. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan


Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan berpedoman pada Permendikbud
Nomor 63 Tahun 2014.
4) Kegiatan Blok dilaksanakan melalui perkemahan (wajib untuk peserta didik) dapat
dilakukan pada saat PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau pada hari libur
semester 36 jp per tahun.
5) Aktualisasi mata pelajaran (wajib untuk semua peserta didik); kegiatan-kegiatan
sebagai aktualisasi mata pelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran untuk
dilaksanakan kepada pembina pramuka dan dilaksanakan pada kegiatan kepramukaan,
wajib 120 menit per minggu.
6) Gugus depan (untuk peserta didik yang berminat, lihat pedoman/peraturan
pelaksanaan ekstrakurikuler dan kepramukaan).
Penetapan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di tingkat
pendidikan dasar dan menengah adalah Permendikbud RI Nomor 63 tahun 2015. Model
Pelaksanaan ektrakurikuler kepramukaan antara lain : Blok, Aktualisasi dan Reguler.
Masing-masing model pelaksanaan kepramukaan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
4) Model Blok
Model Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran
baru. Bersifat wajib setahun sekali berlaku bagi seluruh peserta didik terjadwal dan
diberikan penilaian. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model
blok ini dalam kegiatan penerimaan tamu ambalan.
5) Model Aktualisasi
Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan seminggu sekali, dalam bentuk penerapan sikap
dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksankan dalam kegiatan
kepramukaan. Bersifat wajib, rutin, terjadwal berlaku untuk seluruh peserta didik
dalam setianp kelas dan diberikan penilaian formal. Biasanya SMA Negeri 1
Jakenan melakukan kegiatan model blok ini dalam kegiatan latihan rutin setiap hari
Kamis dari pukul 14.00 – 15.30.
64
6) Model Reguler
Model Reguler adalah pola kegiatan sukarela berbasis minat yang
dilaksanakan di gugus depan yang diikuti oleh siswa yang berminat, pelaksanaan
kegiatan sepenuhnya diatur dan dikelola oleh gugus depan pada satuan pendidikan.
Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model reguler ini dalam
kegiatan pelantikan laksana, napak tilas, baksos, dll. Setiap peserta ekstra pramuka
minimal mencapai tingkatan pramuka penegak bantara dan nilai yang diperoleh
minimal B.
Materi Kepramukaan
Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan
sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapat dikembangkan
melalui kegiatan kepramukaan antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersabahat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Berikut keterampilan kepramukaan yang
dapat membentuk karakter peserta didik termasuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan :
l. keterampilan tali temali
m. keterampilan pertolongan pertama gawat darurat
n. ketangkasan pionering
o. keterampilan morse dan semaphore
p. keterampilan membaca sandi pramuka
q. penjelajahan dengan tanda jejak
r. kegiatan pengembaraan dan pengenalan lingkungan
s. kegiatan kemah Praja Muda Karana pelestari lingkungan
t. keterampilan baris berbaris
u. keterampilan menentukan arah
v. internalisasi nilai-nilai karakter positif

d. Ekstrakurikuler Pilihan
Ekstrakurikuler pilihan mencakup beberapa bidang seperti berikut ini.
1) Bidang keagamaan
Kegiatan pengembangan di bidang keagamaan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, cinta alam dan penuh kasih sayang terhadap semua
ciptaan Tuhan.
Ekstrakurikuler bidang keagamaan meliputi:
d) Rohani Islam --BTA dan Tilawatil Qur’an--
65
e) Rohani Kristen dan Katholik
f) Seni Rebana

2) Bidang Pecinta Alam (PA)


Untuk memfasilitasi siswa yang mempunyai jiwa petualang dan pecinta alam serta
lingkungan, sekolah menyediakan ekstrakurikuler pilihan PA (Pecinta Alam).
Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik
peserta didik agar mempunyai kebiasaan untuk selalu mengagumi, menyayangi
alam, menjaga, memelihara, mempertahankan, serta memperbaiki alam,
memanfaatkan, mengambil makanan dan hasil yang dibutuhkan dari alam dengan
tidak meninggalkan jejak negatif serta menyadari, menghayati, dan mengamalkan
sepenuhnya kerja antar sesama komponen alam yang saling bergantung.

3) Bidang keolahragaan
Kegiatan pengembangan di bidang olah raga dimaksudkan untuk menjaga kesehatan
jasmani, melatih budaya sportif, disiplin, kerjasama dalam tim, dan hidup sehat di
lingkungan yang sehat.
Ektrakurikuler bidang keolahragaan meluputi:
h) basket
i) bola voli
j) karate
k) sepak bola dan footsal
l) tenis lapangan
m) badminton
n) pencak silat

4) Bidang Kepemimpinan
Kegiatan pengembangan di bidang kepemimpinan dimaksudkan untuk
meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa. Kesadaran akan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara yang selalu berjiwa patriot, berjiwa sosial,
mengenal hak asasi manusia, kemajemukan, kesetaraan gender dan tanggung jawab
kelestarian lingkungan yang bersih dan sehat.
Ekstrakurikuler bidang kepemimpinan adalah LKS.

5) Bidang Keilmiahan
Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik
dalam mengembangkan kreativitas, ekspresi, dan kepekaan terhadap lingkungan
untuk dituangkan dalam bentuk karya ilmiah.
66
Ekstrakurikuler bidang keilmiahan meliputi:
c) Karya Ilmiah Remaja (KIR)
d) Kelompok Sains Sekolah (KSS)

6) Kelompok Majalah Kreasi


Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang
signifikan. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang
amat penting manakala seseorang terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi
sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga
mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu
bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya. Kepekaan siswa untuk dapat
menemukan fakta-fakta dalam masyarakat sekaligus kepeduliannya terhadap
lingkungan dapat diasah melalui:
c) Ektrakurikuler jurnalistik
d) English Convertation Club

7) Bidang Kesehatan
Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik agar
mampu meningkatkan derajat kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat serta
menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
Ekstrakurikuler di bidang ini adalah KKR.

8) Bidang Seni
Kegiatan pengembangan di bidang seni dimaksudkan untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan potensi peserta didik di bidang kesenian,
mengembangkan daya apresiasi dan krativitas seni sehingga peserta didik dapat
menciptakan keharmonisan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ekstrakurikuler bidang seni meliputi:
g) Paduan Suara
h) Seni Musik
i) Seni rias
j) Karawitan
k) Kethoprak
l) Bengkel Sastra

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih satu jenis


ekstrakurikuler pilihan yang ada di SMA Negeri 1 Jakenan. Segala aktivitas peserta didik

67
berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan guru
pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan setiap hari Rabu dengan waktu 2 X
45 menit dengan fasilitator guru pembina dan konselor Kegiatan Pembimbingan, kecuali
ekstrakurikuler Kelompok Sains Sekolah (KSS) yang dilaksanakan secara terpisah
dengan pelaksanaan kegiatan pengembangan diri ekstrakurikuler yang lainnya. Hal ini
dilakukan untuk mengefektifkan kegiatan, menambah konsentrasi peserta didik, dan
memberi kesempatan kepada peserta KSS yang mempunyai kegemaran di bidang yang
lain agar tetap bisa ikut dalam kegiatan pengembangan diri.

68
LAMPIRAN 5. PROGRAM UNGGULAN

1. Sekolah Adiwiyata
Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan
berbudaya lingkungan hidup di sekolah. Program Adiwiyata dilaksanakan berdasarkan
prinsip edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Adapun komponen program Adiwiyata
meliputi aspek kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, aspek kurikulum sekolah
berbasis lingkungan, aspek kegiatan sekolah berbasis partisipatif dan aspek sarana prasarana
pendukung sekolah yang ramah lingkungan.
Berdasarkan peraturan menteri lingkungan hidup Republik Indonesia Nomor 05
tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata, yang mana program ini
antara lain diikuti oleh sekolah menengah atas. Oleh karena itu, tahun pelajaran 2022/2023
SMA Negeri 1 Jakenan melanjutkan pelaksanaan program Calon Sekolah Adiwiyata.
Untuk menunjang pelaksanaan program Calon Sekolah Adiwiyata, dibentuklah tim
pelaksana program sekolah Adiwiyata SMA Negeri 1 Jakenan yang terdiri dari
Penanggungjawab, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Tim Portofolio, Tim Penghijauan,
Penataan Taman dan perawatan Tanaman, Tim Tanaman Obat Keluarga, Tim
Keanekaragaman hayati, Flora, Fauna dan Penangkaran Hewan, Tim Pengelolaan sampah
dan pengelolaan hasil sampah, Tim Polisi Lingkungan, Tim kebersihan, Tim kesehatan
lingkungan, Tim uji kelayakan dan pengawasan makanan (kantin sehat), Pembantu umum,
pengelola kantin, Tim Dokumentasi, Tim Posterisasi, dan Tim Pembinaan Mental. Langkah
selanjutnya semua tim melaksanakan pemetaan potensi masalah dan lingkungan,
menentukan jenis kegiatan, dan target capaian kegiatan (perubahan perilaku, perubahan
kondisi fisik lingkungan hidup).
2. Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)
Sekolah sebagai faktor penentu bagi perkembangan kepribadian siswa dalam cara
berpikir, bersikap maupun cara berperilaku mengantarkan manusia muda (siswa) ke alam
kedewasaan. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kekeluargaan, kesejajaran, kasih
sayang, dan kebebasan bertanggung jawab. Namun, seiring berjalannya waktu terjadi
perubahan peradaban. Sekolah yang seharusnya mendewasakan tereduksi menjadi
menggurui dan digurui atau sekadar pengajaran saja.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab
1 Pasal 1 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

69
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, menyatakan bahwa
sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menyenangkan. Jadi siswa merasa senang berada
di sekolah bukan hanya saat bel istirahat atau pulang saja mereka senang. Gerakan sekolah
menyenangkan tidak hanya menjadi wacana, namun pemerintah telah berupaya untuk
membentuk gerakan tersebut dan menerapkannya. Terbukti bahwa telah dibentuk web
sekolah menyenangkan yang memposting kegiatan-kegiatan pelatihan, workshop maupun
penelitian atau penerapan langsung.
Muhammad Nur Rizal adalah inisiator Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dan
baru-baru ini diundang ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta untuk menjelaskan gerakan
yang dibuat, dan bertukar pikiran dengan para pegiat dan pemerhati pendidikan. Gerakan
sekolah menyenangkan merupakan perpaduan dari beberapa konsep yaitu sehat, aman,
ramah anak, dan menyenangkan. Jika dilihat sekilas, sekolah-sekolah di Indonesia belum
memenuhi ketiga konsep tersebut.
Di era milenial diharapkan semua sekolah bisa melaksanakan gerakan sekolah
menyenangkan, begitu juga dengan SMA Negeri I Jakenan. Tiga puluh empat tahun usia
SMA Negeri 1 Jakenan dalam mengabdikan diri di bidang pendidikan merupakan usia yang
panjang dan matang bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai predikat nama baik
dan nama besar. Kemampuan SMA Negeri 1 Jakenan dalam menjaga dan mengatur ritme
dan strategi untuk terus mempertahankan kepercayaan pemerintah dan masyarakat sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang senantiasa mencetak prestasi gemilang dan
menyumbangkan alumni yang cerdas, tangguh, dan mumpuni, di tingkat daerah, regional,
nasional maupun internasional.
Berdasarkan uraian di atas dan arahan dari Kepala SMA Negeri 1 Jakenan, Bapak
Wiyarso, S.Pd.,M.M., pada tahun pelajaran 2022/2023 ini SMA Negeri I Jakenan berproses
melaksanakan gerakan sekolah menyenangkan (GSM), berbarengan dengan gerakan literasi
sekolah (GLS), dan Adiwiyata.

a) Tujuan Gerakan Sekolah Menyenangkan


1) Menjadikan sekolah menyenangkan bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan,
orang tua, dan warga sekitar sekolah.
2) Menjadikan tempat terbaik setiap warga sekolah untuk menyampaikan bakat, minat,
dan prestasi yang dimilikinya.
3) Memberi peluang kepada peserta didik mempelajari keterampilan dan tidak hanya
fakta-fakta keterampilan.
4) Melatih siswa bertanggung jawab terhadap sesuatu dan untuk mengambil keputusan
yang penting.

70
5) Mengajak siswa berpikir tentang berinteraksi dan berusaha berkontribusi pada
kehidupan di luar dinding sekolah.
6) Menyadarkan sekolah bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa
kapanpun, di manapun dan hanya sebagian yang perlu dilakukan di dinding sekolah.
7) Menyadarkan guru bahwa lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai wahana dan
tempat pembelajaran yang menyenangkan bagi semua warga sekolah.
8) Memasukkan berbagai variasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.

b) Program Gerakan Sekolah Menyenangkan


1) Pembelajaran yang Menyenangkan
a. Setting tempat duduk, yaitu lesehan, ke Gedung Serba Guna (GSG), Student
Center (SC), Musala, Perpustakaan, Ruang Baca, Literasi, kebun sekolah,
hutan sekolah, taman sekolah, dan sebagainya.
b. Variasi pembelajaran, yaitu ice breaking, diskusi, presentasi, sosiodrama,
praktik laboratorium, praktik lapangan, listening, dan lain-lain sesuai karakter
masing-masing mata pelajaran.
2) Sarana Prasarana
a. Membentuk zona-zona, seperti zona kebersihan, zona harapan, zona sepatu,
zona kebaikan, zona cita-cita, sudut baca, dan lain sebagainya.
b. Finger print (tempat presensi siswa dan guru ketika berangkat dan pulang).
c. Mading pada setiap kelas.
d. Kantin bersih dan sehat.
e. Fasilitas UKS yang memadai.
f. Peduli dan ramah lingkungan hidup, seperti penanaman biopori, penanaman
sejuta pohon, penanaman toga, menyediakan tempat sampah, dan lain-lain.
3) Keterlibatan orang tua dan alumni
a. Orang tua mengajar di sekolah.
b. Orang tua di rumah melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga.
c. Seminar bersama antara orang tua dan siswa.

4) Penanaman karakter
a. Menerapkan 5-S, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun.
b. Menerapkan sekolah bebas pungli, narkoba, pornoaksi, pornografi, dan
bullying.

71
c. Melatih keberanian siswa dalam menyalurkan bakat pentas seni pada event-
event tertentu. Misalnya 17 Agustus, HUT Sekolah, Hari Pahlawan, Bulan
Bahasa, Hari Santri, dan lain sebagainya.
d. Menerapkan tertib lalu lintas pelajar.
e. Membiasakan siswa peduli dan ramah pada tumbuhan dan mahluk lain ciptaan
Tuhan.
f. Membiasakan siswa menjaga kebersihan, yaitu dengan mengadakan Jumat
bersih setiap 2 minggu sekali, dan membuang sampah pada tempatnya.
g. Membiasakan pola hidup sehat, yaitu dengan mengadakan Jumat sehat tiap 2
minggu sekali.
h. Menyanyikan lagu wajib Nasional sebelum pelajaran pertama dimulai.
c) Dokumentasi Gerakan Sekolah Menyenangkan
Setiap program dari kegiatan GSM didokumentasikan ke Foto, YouTube, dan
Video yang dapat diunduh melalui website sekolah,

3. Gerakan Sekolah Ramah Anak


Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan
informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu
menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan,
diskriminasi dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak tertuma dalam
perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawaasan dan mekanisme pengaduan terkait
pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.
a) Konsep Sekolah Ramah Anak
Sekolah ramah anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan
perlindungan anak selama 8 jam anak berada di sekolah, melalui upaya sekolah
untuk menjadikan sekolah :
B ersih
A man
R amah
I ndah
I inklusif
S ehat
A sri
N yaman
b) Komponen Sekolah Ramah Anak
- Kebijakan SRA (komitment tertulis, SK Tim SRA, program yang mendukung
SRA)

72
- Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak (Penerapan Disiplin Positif)
- Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-hak Anak dan SRA
- Sarana dan Prasarana yang ramah anak (tidak membahayakan anak, mencegah
anak agar tidak celaka)
- Partisipasi anak
- Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Stakeholder lainnya,
dan Alumni
c) Tujuan Sekolah Ramah Anak
- Mencegah kekerasan terhadap anak dan warga sekolah lainnya
- Mencegah anak mendapatkan kesakitan karena keracunan makanan dan
lingkungan yang tidak sehat
- Mencegah kecelakaan di Sekolah yang disebabkan prasarana maupun bencana
alam
- Mencegah anak menjadi perokok dan pengguna napza
- Menciptakan hubungan antarwarga sekolah yang lebih baik, akrab dan berkualitas
- Memudahkan pemantauan kondisi anak selama anak berada di sekolah
- Memudahkan mencapai tujuan Pendidikan
- Menciptakan lingkungan yang hijau dan tertata
- Ciri khusus anak menjadi lebih betah di sekolah
- Anak terbiasa dengan pembiasaan-pembiasaan yang positif.
d) Tahapan Pembentukan
1) Persiapan
- Komitmen sekolah
- Sosialisasi konsultasi dengan anak
- Melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
- Identifikasi potensi
- Konsultasi dengan anak
2) Perencanaan
- Menyusun rencana program tahunan
- Merencanakan kesinambungan kebijakan, Program dan Kegiatan yang sudah ada
(Inovasi, UKS, Adiwiyata, GSM) serta program lainnya.
- Membuat mekanisme pengaduan
3) Pelaksanaan
- Melaksanakan Rencana Aksi/program SRA Tahunan dengan mengoptimalkan
semua sumber daya termasuk dr pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha,
alumni, dll.
- Melakukan upaya pemenuhan kategori SRA tertinggi (Kategori 5)

73
4) Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
- Pemantauan setiap 3 bulan
- Evaluasi setiap 6 bulan
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan memiliki program Pendidikan kecakapan hidup kepada
para peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup (life skills) merupakan salah satu
program pendidikan nonformal yang memiliki peran penting dalam rangka membekali
peserta didik belajar agar dapat hidup secara mandiri.
Pendidikan Kecakapan hidup (PKH) atau life skill secara umum diartikan sebagai
pendidikan yang memberikan bekal berbagai pengetahuan dan kecakapan yang penting
dimiliki oleh seseorang sehingga mereka dapat bekerja dan hidup mandiri. Program
pendidikan kecakapan hidup dimaknai sebagai program pendidikan keterampilan hidup
yang untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik agar mengikuti berbagai
keterampilan sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan kerja yang memadai
untuk bekerja dan/atau berusaha mandiri. Berkaitan dengan hal tersebut maka pendidikan
kecakapan hidup menerapkan pendekatan 4 in 1, sebagai berikut :
b. Jelas lowongan kerja bagi peserta didik
c. Jelas kurikulum dan proses untuk memberikan kursus dan pelatihan
d. Jelas pelaksanaan uji kompetensi peserta
e. Jelas penempatan peserta sesuai lowowngan
SMA N 1 Jakenan memiliki program unggulan pembuatan pupuk kompos yang sudah
termasuk dalam program sekolah unggulan Sekolah Adiwiyata. Dalam pembuatan pupuk
kompos ini dimasukkan kedalam program Pendidikan kecakapan hidup. Berikut ini adalah
proses program Pendidikan kecakapan hidup :
- Proses Belajar Mengajar Pembuatan Pupuk Kompos
Peserta didik diberikan teori, penguatan pengetahuan dan pemahaman tentang
pembuatan pupuk kompos
- Praktik
Peserta didik diberikan pelatihan tentang prosedur pembuatan pupuk kompos.
- Sarana dan prasarana
Tersedia Sarana dan Prasarana mulai dari proses pembuatan sampai proses
pengemasan pupuk kompos.

74
LAMPIRAN 6 : ASESMEN

PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN

Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) merupakan dokumen yang berisi prinsip,
strategi, dan contoh-contoh yang dapat memandu guru dan satuan pendidikan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan asesmen. Pembelajaran yang dimaksud meliputi
aktivitas merumuskan capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran dan cara mencapai
tujuan pembelajaran tersebut. Sementara asesmen adalah aktivitas selama proses pembelajaran
untuk mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam panduan ini, pembelajaran dan
asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran
yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran
yang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan adalah asesmen formatif yang
berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik. Pemerintah telah menetapkan Capaian
Pembelajaran yang menjadi rujukan utama dalam pengembangan rancangan pembelajaran,
khususnya untuk kegiatan intrakurikuler1. Panduan ini memfasilitasi proses berpikir dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis capaian pembelajaran
tujuan pembelajaran mengembangkan alur tujuan pembelajaran, modul ajar, serta asesmen pada
awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi. Dokumen ini juga memuat perencanaan serta
pelaksanaan asesmen yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, dan pelaporan hasil
penilaian atau asesmen. PPA difokuskan untuk pembelajaran dan asesmen intrakurikuler,
sedangkan panduan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila disampaikan dalam dokumen
terpisah.
Perubahan paradigma dalam asesmen, yakni asesmen as learning, asesmen for learning,
asesmen of learning. Selama ini fokusnya lebih besar pada asesmen of learning yakni penilaian
dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran. Pada kurikulum merdeka penilaian lebih difokuskan
pada asesmen as learning dimana penilaian itu sebagai pembelajaran dimana peserta didik terlibat
menilai dirinya sendiri. Sedangkan asesmen for learning merupakan penilaian formatif. Dalam
Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian asesmen as learning dan asesmen for learning. Prinsip
asesmen adalah; 1) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, 2) Asesmen
dirancang dan dilakukan sesuai tujuan, 3) Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat
dipercaya, 4) Asesmen meliputi bentuk tugas, teknik, instrument yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang 65 ditargetkan, 5) Laporan kemajuan belajar dan capaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif.
Penilaian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Jakenan ada 2 yaitu: penilaian pembelajaran
dan penilaian proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

75
1. Penilain Pembelajaran
NO ASESMEN PELAKSANAAN DESKRIPSI
1 Asesmen diagnosis
a Asesmen Diagnotis Kognitif; Awal tahun pelajaran
Bertujuan mendiognosis Pada awal lingkup
kemampuan dasar siswa dalam materi
sebuah topik pelajaran Sebelum menyusun
modul ajar mandiri
yang dibuat oleh guru
b Asesmen Diagnotis Non Persiapan (diberikan
Kognitif ;dilaksanakan pada awal pertanyaan sesuai
pembelajaran untuk menggali dengan hal-hal yang
kesehteraan psikologis dan social akan digali)
emosi siswa, aktivitas belajar di Pelaksanaan (meminta
rumah, kondisi keluarga, siswa untuk bercerita
pergaulan, karakter, dan minat tentang perasaan Ketika
siswa belajar di rumah)
Tindak lanjut
2 Asesmen Formatif
Guru melakukan asesmen formatif Dilaksanakan selama
sepanjang proses pembelajaran. proses pembelajaran
Penilaian ini mengintegrasikan
penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
3 Asesmen Sumatif
Guru melakukan assesmen Dilaksanakan pada
sumatif pada setiap akhir ruang akhir unit
lingkup materi, akhir semester pembelajaran, dengan
atau akhir fase. menggunakan alat tes

Jenis assesmen yang dilakukan diserahkan kepada guru dengan mempertimbangkan


karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan
tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.

TEKNIK ASESMEN DESKRIPSI


Observasi Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara

76
keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukandalam tugas
atau aktivitas rutin/harian
Kinerja Penilaian yang menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan
dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja
dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau
membuat portofolio.
Projek Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu.
Tes Tertulis/ Lisan Peserta didik mengerjakan soal tes tertulis maupun penilaian
dilakukan secara lisan (Perorangan/individu).

INSTRUMEN DESKRIPSI
ASESMEN
Rubrik Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik, sehingga guru dapat menyediakan
bantuan yang diperlukan peserta didik untuk meningkatkan kinerja.
Rubrik juga dapat digunakan oleh guru untuk memusatkan
perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang
akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai
terbaik
Eksemplar Contoh hasil karya yang dijadikan sebagai standar pencapaian dan
pembanding. Guru dapat menggunakancontoh hasil karya peserta
didik sebagai acuan indikator penilaian.
Ceklis Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.
Catatan Anekdotal Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Catatan
difokuskan pada performa dan perilaku peserta didik yang penting,
disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
yang telah dilakukan.
Grafik Perkembangan Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan
(Kontinum) belajar

77
2. Penilaian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Penilaian proyek dilakukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran untuk tiap
tema proyek. Setiap proyek telah ditentukan sasaran dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan
dilakukan penguatan. Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila harus tercapai melalui tiga proyek
yang dilakukan sekolah. Masing-masing dimensi ditentukan elemennya kemudian diturunkan
menjadi indikator yang akan diukur sehingga penilaian proyek menjadi valid dan reliabel. Sekolah
memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu, teknik, instrumen, kriteriapenilaian yang
dilakukan.
a. Cara Pengolahan Nilai
Pengolahan nilai dilakukan dengan mengolah seluruh nilai formatif dan sumatif untukdijadikan
nilai rapor.
Data berupa kuantitatif dan kualitatif dioleh dengan rincian sebagai berikut.
 Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
 Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian
Kompetensi dalamrapor.
b. Kriteria kenaikan Fase adalah sebagai berikut:
 Peserta didik telah menyelesaikan studi mengenai pelajaran yang diwajibkan selama1 tahun
(dengan minimal kehadiran 90% dari pertemuan terjadwal)
 Memiliki sikap baik berdasarkan rekomendasi wali kelas dan guruBK.
 Menyelesaikan seluruh Capaian Pembelajaran semua mata pelajaran pada satu fase dengan
capaian minimal. Peserta didik yang belum menyelesaikan capaian pembelajaran dengan
capaian minimal yang diharapkan maka wajib mengikuti remedial dengan guru mata
pelajaran pada fase tersebut (guru mata pelajaran pada fase yang capaian pembelajarannya
belum mencapai capaian minimal yang diharapkan. Remedial dilakukan di luar jam
pembelajaran reguler).
 Menyelesaikan 3 tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tingkat
perkembangan pada tahap “Sudah Berkembang Sesuai Harapan”.
 Mengikuti ekstrakurikuler wajib Pramuka dengan hasil minimal Baik.

78
LAMPIRAN 7. CONTOH ATP DAN MODUL AJAR
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jakenan


Mata Pelajaran : Biologi

Guru Mata Pelajaran : Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.

Fase: E Capaian Pembelajaran:


(Kls. Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu
X) global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut
antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan
merefleksi, serta mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual
menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan
global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan
sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua
upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan
(SDGs). Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila.

Elemen :
Pemahaman Biologi
Mencakup materi keanekaragaman hayati dan peranannya, virus dan peranannya,
perubahan lingkungan, ekosistem, bioteknologi, biologi sel, sistem organ pada manusia,
evolusi, genetika, pertumbuhan dan perkembangan, serta inovasi teknologi biologi.

Keterampilan Proses
Keterampilan saintifik yang mencakup (1) mengamati, (2) mempertanyakan dan
memprediksi, (3) merencanakan dan melakukan penyelidikan, (4) memproses dan
menganalisis data dan informasi, (5) mengevaluasi dan merefleksi dan (6)
mengkomunikasikan hasil.

Konten (Materi Model;


Jam Profil Pelajar
No.TP Tujuan Pembelajaran inti/ Pokok metode
Pelajaran Pancasila
Bahasan) pembelajaran
10.1 Mendeskripsikan ciri- Ciri-ciri Virus 2 Model :  Bernalar Kritis
ciri virus secara tertulis Discovery
dengan menyimak Learning
video atau menelaah
gambar beberapa virus Metode:
diskusi, ceramah,
tanya jawab

10.2 Membedakan proses Replikasi Virus 2 Model :  Bernalar Kritis


replikasi virus baik itu (siklus litik dan Problem Based
siklus litik maupun siklus lisogenik) Learning
siklus lisogenik dengan
menyajikan diagram Metode:
venn diskusi, ceramah

10.3 Mengidentifikasi Peranan Virus 2 Model:  Bernalar Kritis


79
peranan virus dengan Problem Based
menyajikan daftar Learning
peranan virus yang Metode:
menguntungkan dan diskusi, ceramah
merugikan

10.4 Menciptakan solusi Pencegahan 4 Model:  Kreatif


terhadap pencegahan Penyebaran Virus Project Based  Bergotong-
penyebaran virus yang Learning royong
Metode:
ada di sekitarnya
diskusi, ceramah
melalui kampanye
dengan berbagai media
berdasarkan hasil
telaah informasi

10.5 Mendeskripsikan Peranan Virus 2 Model:  Bernalar Kritis


peranan virus dalam dalam Problem Based
bioteknologi dengan Bioteknologi Learning
menampilkan tabel
manfaat dan kerugian Metode:
virus dari hasil diskusi, ceramah
menelaah artikel

10.6 Mengidentifikasi Tingkatan 4 Model:  Bergotong


tingkatan Keanekaragaman Problem Based Royong
keanekaragaman hayati Hayati Learning
dengan menyajikan
laporan dari hasil Metode:
pengamatan di diskusi, ceramah
lingkungan sekitar

10.7 Mendeskripsikan Keanekaragaman 4 Model:  Mandiri


keanekaragaman hayati Hayati Indonesia Problem Based  Berbhineka
indonesia dengan Learning global
menyajikan laporan
dari hasil pengamatan Metode:
lingkungan diskusi, ceramah

10.8 Menyajikan hasil Pengelompokan 4 Model:  Kreatif


pengelompokkan Keanekaragaman Project Based
keanekeragaman hayati Hayati Learning
berdasarkan dasar berdasarkan
klasifikasi tertentu Klasifikasi Metode:
dalam bentuk poster diskusi, ceramah

10.9 Mendeskripsikan Manfaat 2 Model:  Kreatif


manfaat Keanekaragaman Problem Based
keanekaragaman hayati Hayati Learning
dengan menyajikan
data hasil paparan Metode:
manfaat spesies diskusi, ceramah
tertentu dengan
80
berbagai media

10.10 Menganalisis Peranan 2 Model:  Bernalar Kritis


bioteknologi yang bioteknologi Project Based
dapat diterapkan dalam dalam Learning
pelestarian keanekaragaman
keanekaragam hayati hayati Metode:
khususnya mengatasi diskusi, ceramah
kelangkaan
keanekaragaman hayati
dengan menyajikan
bagan proses
bioteknologi dari hasil
telaah artikel

10.11 Menciptakan solusi Kampanye 6 Model:  Bernalar Kritis


terhadap erosi Pencegahan Erosi Project Based
keanekaragaman hayati Keanekaragaman Learning  Kreatif
yang ada di sekitarnya Hayati
melalui kampanye Metode:
dengan berbagai media diskusi, ceramah

10.12 Mengidentifikasi Komponen 2 Model :  Bergotong


komponen ekosistem Ekosistem Problem Based Royong
dengan menyajikan Learning
laporan hasil
pengamatan ekosistem Metode:
di lingkungan diskusi, ceramah
sekitarnya

10.13 Menyusun jaring-jaring Jaring-jaring 2 Model :  Bernalar Kritis


makanan atau rantai Makanan dan Problem Based
makanan dari hasil Rantai Makanan Learning
pengamatan ekosistem
yang ada di lingkungan Metode:
sekitar diskusi, ceramah

10.14 Menganalisis interaksi Interaksi antar 2 Model :  Bernalar Kritis


yang terjadi antar komponen Problem Based
komponen ekosistem ekosistem Learning
dengan menyajikan
data hasil pengamatan Metode:
di lingkungan sekitar diskusi, ceramah

10.15 Mengidentifikasi Perubahan 2 Model :  Bergotong-


perubahan lingkungan Lingkungan Problem Based royong
yang terjadi di Learning
sekitarnya dengan
menyajikan laporan Metode:
hasil pengamatan diskusi, ceramah

10.16 Menganalisis penyebab Penyebab dan 6 Model :  Bernalar Kritis


dan dampak negatif dampak negatif Problem Based
81
dari perubahan dari perubahan Learning
lingkungan dengan lingkungan
menyajikan data hasil Metode:
kajian literatur atau diskusi, ceramah
pengamatan atau
wawancara

10.17 Mendeskripsikan Bioteknologi 2 Model :  Bernalar kritis


bioteknologi yang Perubahan Problem Based
dapat diterapkan dalam Lingkungan Learning
mengatasi perubahan
lingkungan dengan Metode:
menyajikan diagram diskusi, ceramah
dari hasil kajian
literatur atau
wawancara

10.18 Menciptakan solusi Solusi 2 Model:  Bernalar kritis


terhadap permasalahan Permasalahan Project Based  kreatif
lingkungan yang ada di Lingkungan Learning
sekitarnya dengan
melakukan projek Metode:
sederhana. diskusi, ceramah

Kab. Pati, Juni 2022


Guru Mata Pelajaran

Ririn Hamidatus S, S.Pd


NIP. 198309092010012

82
MODUL AJAR

TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jakenan


Mata Pelajaran : Biologi
Nama Guru : Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.
Fase / Kelas : E/X
Pertemuan / JP : 3 / 6 JP

I. Tujuan Pembelajaran
10.1. Mendeskripsikan ciri-ciri virus secara tertulis dengan menyimak video atau menelaah
gambar beberapa virus.
10.2. Membedakan proses replikasi virus baik itu siklus litik maupun siklus lisogenik dengan
menyajikan diagram venn.
10.3. Mengidentifikasi peranan virus dengan menyajikan daftar peranan virus yang
menguntungkan dan merugikan.
II. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

A. Pendahuluan (15 Menit)


 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.

B. Kegiatan Inti (60 Menit)


 Peserta didik diberi pengantar dengan sebuah
Stimulus artikel/berita untuk memusatkan perhatian pada topik
materi: Ciri-ciri virus.

83
Perhatikan artikel berikut!

Virus Flu Burung Mulai Menular Antar Manusia


Ancaman virus H7N9 ternyata belum berakhir. Malah, hasil analisis mendalam
terhadap kasus di China menunjukkan virus ini menular antar manusia. Hasil penelitian ini
telah dipublikasikan dalam British Medival Journal (BMJ). Penelitian ini menganalisis
kasus penularan di sebuah keluarga di China Timur dan bukti – bukti menunjukkan tejadi
penularan virus ini dari pasien (usia 60 tahun) kepada anak perempuannya.

(Sumber:http://health.kompas.com/read/2013/08/07/1328022/Virus.H7N9.Bisa.Menular.
AntarManusia, diakses 21 Juni 2021 pada pukul 09.22 WIB )

Guru mengelompokkan peserta didik sebanyak 3 – 4


orang setiap kelompok, kemudian memberikan
Identifikasi Masalah
kesempatan kepada peserta didik untuk
(Untuk Eksplorasi Konsep)
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan topik materi dan merencanakan
lingkup materi apa saja yang akan dipelajari.

Contoh pertanyaan yang diharapkan:

 Mengapa virus dapat menular antar spesies (hewan ke manusia)?


 Apa yang menyebabkan virus dapat menyerang manusia?
 Bagaimana cara mencegah tejadinya penularan virus
antar spesies?

Apabila muncul pertanyaan yang tidak diharapkan, Guru


mengutarakan kepada Peserta didik, bahwa pertanyaan yang
belum terakomodasi akan terjawab saat Peserta didik
melakukan pencarian jawaban.

84
 Guru memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk
mengumpulkan informasi, menganalisis materi (terlampir),
Penyelidikan/ dan membuat kesimpulan yang akan diambil terkait topik
yang diselidiki.
Investigasi
 Peserta didik saling bertukar informasi, berdiskusi,
mengklarifikasi, dan mempersatukan ide pendapat.
 Peserta didik menuliskannya pada lembar kerja (terlampir)

Link Video: https://www.youtube.com/watch?v=itgIZNzV_bQ

Link Gambar: Https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and- dentistry/viral-structure

Materi Biologi

Perhatikan gambar struktur virus berikut ini!

Sumber: https://haloedukasi.com/pengertian-virus-tmv, diakses pada 21 Juni 2021, Pukul:


10:59 WIB.

Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil (1 x 10 -6 mm) sehingga sangat sulit untuk
diamati. Virus juga merupakan penyebab penyakit dan memiliki risiko penularan cukup
tinggi sehingga pengamatan virus tidak dapat dilakukan.

85
A. Sejarah Penemuan Virus
Virus pertama kali diartikan sebagai racun, gen yang berpetualang, dan agen penyebab
penyakit. Beberapa tokoh dalam penemuan virus pertama:

1) Adolf Mayer (1883) - Jerman


Percobaan diawali dari munculnya penyakit bintik kuning pada daun tembakau. Ia
mencoba menyemprotkan getah tanaman sakit ke tanaman sehat, hasilnya tanaman
sehat tertular.

2) Dmitri Ivanovski (1892) - Russia


Ia mencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri sebelum
disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular. Ia
menyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari bakteri yang lolos
saringan yang menularkan penyakit.

3) Martinus W. Beijerinck (1896) - Belanda


Ia menemukan bahwa partikel itu dapat bereproduksi pada tanaman, tapi tidak pada
medium pertumbuhan bakteri. Ia menyimpulkan bahwa partikel itu hanya dapat hidup
pada makhluk hidup yang diserangnya.

4) Wendell M. Stanley (1935) - Amerika


Ia berhasil mengkristalkan partikel tersebut. Partikel mikroskopis itu lalu dinamai
TMV (Tobacco Mosaic Virus).

B. Ciri Umum Virus


1) Ukuran
Virus berukuran mikroskopis (25-300 nm), dapat diamati dengan mikroskop elektron.
Virus terkecil adalah Poliovirus, virus terbesar adalah TMV.

2) Sifat
Virus adalah parasit obligat intraseluler, yaitu hanya dapat hidup pada sel inang (hospes)
yang hidup. Virus bersifat hidup dan sifat mati.

Sifat hidup (seluler):

- Memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA).
- Dapat bereproduksi, namun dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan pada sel
hospes yang hidup.
Sifat mati (aseluler):

- Dapat dikristalkan dan dicairkan.


86
- Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel.
3) Struktur
Satu struktur partikel virus disebut sebagai virion. Virus/virion terdiri atas:

a. Asam nukleat, pembawa materi genetik virus yang digunakan untuk replikasi. Virus
hanya memiliki salah satu asam nukleat (DNA atau RNA), tidak keduanya.
b. Kapsid, selubung protein di sekitar asam nukleat yang tersusun atas
kapsomer.
Fungsi kapsid:

- Pelindung asam nukleat dari enzim.


- Reseptor virus ketika akan menginfeksi sel hospes.
- Penghasil protein enzim untuk menembus membran sel hospes. Satu kesatuan
asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid.
c. Sampul (envelope), lapisan tambahan nukleokapsid yang melindungi dan membantu
virus memasuki hospes.
Sampul virus mengandung:

- Protein dan fosfolipid milik hospes.


- Protein dan glikoprotein milik virus
d. Selubung ekor, pembungkus ekor yang terdiri dari cincin berjumlah 12 atau 24.
e. Papan dasar (base plate), tempat jarum penusuk berupa perpanjangan serabut ekor
yang digunakan saat adsorpsi.
4) Bentuk

87
 Klasifikasi virus dibuat berdasarkan empat macam klasifikasi: ketentuan ICTV, asam
nukleat, sampul, dan habitatnya. Aturan ICTV (International Committee on Taxonomy
of Viruses) dalam klasifikasi virus:
1) Klasifikasi tidak mengikuti klasifikasi Linneaus (binomial nomenclature).
2) Klasifikasi hanya terdiri dari 4 takson: ordo, famili, genus dan spesies.
3) Nama ordo diberi akhiran –virales, famili akhiran –viridae, genus akhiran –virus.
4) Penamaan spesies menggunakan bahasa Inggris dan kata terakhir ditambahkan
virus.
 Berdasarkan asam nukleat, virus terdiri dari:

1) Deoksiribovirus, virus dengan DNA.

Contoh: bakteriofage, Measles virus, adenovirus, hepatitis B, herpesvirus, poxvirus,


papillomavirus, parvovirus.

2) Ribovirus, virus dengan RNA.

Contoh: TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus, poliovirus, hepatitis C, rubella virus,
H5N1 virus, dan virus pada manusia lainnya.
 Klasifikasi berdasarkan asam nukleat menurut Baltimore:

1) ssDNA (single-stranded DNA)

Yaitu virus dengan DNA berpilin tunggal. Contoh: adenovirus, herpesvirus.

2) dsDNA (double-stranded DNA)

Yaitu virus dengan DNA berpilin ganda. Contoh: parvovirus.

3) dsRNA (double-stranded RNA)

Yaitu virus dengan RNA berpilin ganda. Contoh: reovirus.

4) ssRNA– (single-stranded RNA)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang membentuk mRNA menggunakan
88
enzim RNA polimerase.

Contoh: H5N1 virus, rabies virus.

5) ssRNA+ (single-stranded RNA +)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang RNAnya dapat langsung menjadi
mRNA.

Contoh: TMV, rubella virus, coronavirus.

6) ssRNA-RT atau dsRNA-RT (RNA-reverse transcriptase)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal atau ganda yang membentuk mRNA
dengan mengubah RNA menjadi DNA dengan enzim transkripsi balik, lalu dibentuk
mRNA.

Contoh: HIV (ssRNA-RT), hepatitis B virus (dsRNA-RT).

7) ssDNA (single-stranded DNA)

Yaitu virus dengan DNA berpilin tunggal. Contoh: adenovirus, herpesvirus.

8) dsDNA (double-stranded DNA)

Yaitu virus dengan DNA berpilin ganda. Contoh: parvovirus.

9) dsRNA (double-stranded RNA)

Yaitu virus dengan RNA berpilin ganda. Contoh: reovirus.

10) ssRNA– (single-stranded RNA)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang membentuk mRNA menggunakan
enzim RNA polimerase. Contoh: H5N1 virus, rabies.

11) ssRNA+ (single-stranded RNA +)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang RNAnya dapat langsung menjadi
mRNA.

Contoh: TMV, rubella virus, coronavirus.

12) ssRNA-RT atau dsRNA-RT (RNA-reverse transcriptase)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal atau ganda yang membentuk mRNA
dengan mengubah RNA menjadi DNA dengan enzim transkripsi balik, lalu dibentuk
mRNA.

Contoh: HIV (ssRNA-RT), hepatitis B virus (dsRNA-RT).


 Berdasarkan sampul, virus terdiri dari:

Virus bersampul, contoh: HIV, herpesvirus, dan human papillomavirus.

Virus telanjang, contoh: Adenovirus, Papovavirus, Parvovirus dan Reovirus.


 Berdasarkan habitat (sel hospes), virus terdiri dari:

89
1) Virus prokariotik (bakteri) Contoh: bakteriofage.
2) Virus eukariotik (protista dan fungi) Contoh: Mycovirus.
3) Virus tumbuhan
Contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic virus), CiLV (citrus leprosis virus).

4) Virus hewan
Contoh: HIV, Measles, influenza, rabies, dll.

5) Ribovirus, virus dengan RNA.


Contoh: TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus, poliovirus, hepatitis C, rubella virus,
H5N1 virus, dan virus pada manusia lainnya.

6) Virus prokariotik (bakteri) Contoh: bakteriofage.


7) Virus eukariotik (protista dan fungi) Contoh: Mycovirus.
8) Virus tumbuhan
Contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic virus), CiLV (citrus leprosis virus).

9) Virus hewan
Contoh: HIV, Measles, influenza, rabies, dll.

Pertanyaan Mandiri

1. Bagaimanakah ukuran tubuh virus bila dibandingkan dengan ukuran bakteri?


2. Virus menunjukkan gejala/ ciri sebagai makhluk hidup. Mengapa demikian?
3. Berdasarkan identifikasi ciri struktur yang sudah dilakukan, apakah virus dapat disebut
sebagi sel? Berikan alasannya.
4. Apakah virus dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup? Berikan alasan anda.
5. Menurut pemahaman anda, bagaimana ciri-ciri virus?

 Anggota kelompok menentukan materi penting dalam topik


diskusi
 Setiap kelompok melakukan presentasi dengan
Menarik Simpulan
pengorganisasian oleh guru.
 Peserta didik yang lain mengajukan pertanyaan,
mengklarifikasi, atau membrikan tanggapan.

90
C. Penutup (15 Menit)
 Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang telah dibahas bersama.
 Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
 Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
 Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.

LAMPIRAN LEMBAR KERJA

Nama Anggota Kelompok: 1.

2.

3.

Lembar Kerja ini digunakan untuk mengakomodir Peserta didik saat


proses pembelajaran berlangsung.

A. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul


……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

B. Informasi yang diperoleh dan dikumpulkan


……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

91
Pertemuan 2

A. Pendahuluan (15 Menit)


 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
 Guru enyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.

B. Kegiatan Inti (60 Menit)

 Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk


memusatkan perhatian pada topik materi: Daur replikasi
Stimulus virus (litik dan lisogenik).

 Guru menampilkan link video penyebaran virus covid-


19 bereplikasi di dalam tubuh manusia.

Link Video: https://www.youtube.com/watch?v=nhCTqKVYn1I

 Guru mengelompokkan Peserta didik sebanyak 3 – 4


orang setiap kelompok, kemudian memberikan
Identifikasi Masalah kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan topik materi dan merencanakan
lingkup materi apa saja yang akan dipelajari.

Replikasi virus merupakan proses reproduksi pada virus. Proses replikasi virus dapat
diamati dengan jelas pada bakteriofag yang menyerang bakteri Echericia coli. Virus yang
menyerang tumbhan, hewan, manusia mempunyai cara replikasi hamper sama dengan
bakteriofag yaitu melalui siklus litik dan lisogenik.
 Apa yang membedakan antara siklus litik dan lisogenik?
 Bagaimana tahapan pada masing-masing siklus tersebut?

92
 Peserta didik mengamati dengan seksama materi dalam
bentuk gambar/video yang disajikan dan mencoba

Pengumpulan Data menginterpretasikannya.


 Peserta didik mencari dan membaca berbagai referensi dari
berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi.

Link Video:

https://youtu.be/TmMS-UM4QBA
Link Gambar:

https://catatangurubiologi.blogspot.com/2016/11/reproduksi-
virus.html

Cara hidup virus yaitu dengan parasit obligat intraseluler, artinya virus hanya dapat
hidup pada sel hidup.Tahap-tahap dalam reproduksi virus: adsorbsi, penetrasi, sintesis
(eklifase), pematangan, dan lisis. Reproduksi virus dapat melalui;
1) Siklus litik; sel inang mati dan tebentuk virion baru.
2) Siklus lisogenik; sel inang hanya mengandung profag, bisa membelah dan tidak
mati,serta tidak tebentuk virion baru.

Replikasi, yaitu memper-banyak diri pada sel inang yang hidup (hospes), jika tidak,
virus akan mengkristalkan diri. Reproduksi virus terdiri dari dua siklus, yaitu siklus litik dan
siklus lisogenik.

Virus memiliki mekanisme pembentukan mRNA berbeda- beda.

1) Pada virus ssRNA-, RNA membutuhkan enzim RNA polimerase untuk membentuk
mRNA, dimana DNA diubah menjadi RNA.

2) Pada virus ssRNA+, RNA dapat langsung menjadi mRNA. Pada virus dsRNA-RT dan
ssRNA-RT, RNA diubah terlebih dahulu menjadi DNA dengan enzim transkripsi.

93
Pertanyaan Mandiri

1. Perhatikan gambar siklus hidup bakteriofag. Apa yang membedakan antara siklus litik
dan lisogenik?
2. Berdasarkan ciri-ciri reproduksi virus, apakah virus dapat berkembang biak di luar sel
hidup? Berikan alasannya.

 Berdiskusi tentang materi daur replikasi virus.


Pembuktian
 Peserta didik membuat diagram venn perbedaan daur litik
dan lisogenik.

94
Contoh diagram venn replikasi virus:

Sumber: https://q4sains.wordpress.com/2014/05/02/virus/ diakses pada 23 Juni 2021, Pukul:


10:48 WIB.

 Peserta didik menyampaikan hasil diskusi tentang materi


berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Menarik Simpulan
secara klasikal.
 Peserta didik mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan.
 Peserta didik bertanya atas presentasi tentang materi
replikasi virus, dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.

C. Penutup (15 Menit)


 Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas.
 Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
 Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
 Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.

95
Nama Anggota Kelompok: 1.
2.
3.
Lembar Kerja ini digunakan untuk menggambar diagram venn dan
menuliskan keterangan.
A. Gambar

B. Keterangan
…………………………………………………………………….....
………….……………………………………………………………
………….……………………………………………………………
………….……………………………………………………………
………….
LAMPIRAN LEMBAR KERJA

Pertemuan 3

A. Pendahuluan (15 Menit)


 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.

B. Kegiatan Inti (60 Menit)

 Peserta didik diberikan apersepsi untuk memusatkan


Stimulus
perhatian pada topik materi : Peranan Virus

96
Taukah kamu, bahwa sebuah Negara dapat terganggu stabilitas sosialnya karena
disebabkan oleh wabah virus. Virus dapat menyebabkan pandemic global yang berimbas
kepada seluruh sector di dalam pemerintahan tersebut. Tak heran jika para ilmuwan dan
peneliti berlomba-lomba untuk menghasilkan vaksin ataupun membuat obat untuk
menanggulangi virus tersebut.

Di dunia ini hampir semua virus merugikan bagi manusia karena bersifat parasit.
Virus yang merugikan tersebut dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti rubella,
AIDS, flu burung, dan influenza. Setiap jenis penyakit memiliki gejala dan cara
penanganan yang berbeda-beda. Untuk memperdalam salah satu jenis penyakit akibat
virus, lakukan kegiatan berikut.

 Guru mengelompokkan Peserta didik sebanyak 3 – 4


orang setiap kelompok, kemudian memberikan
Identifikasi Masalah kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
topik materi dan merencanakan lingkup materi apa saja
yang akan dipelajari.

Penyakit Rubella
Rubella merupakan penyakit akut yang bisa menginfeksi anak dan dewasa.
Penyakit rubella kerap terjadi pada wanita yang disertai gejala demam tinggi,
bercak kemerahan atau ruam pada kulit yang biasanya di bagian telinga belakang
yang disertai dengan pilek dan batuk.
"Jika wanita hamil terserang rubella, wanita tersebut dapat mengalami
keguguran atau melahirkan bayi yang memiliki kelainan pada jantung, mata,
pendengaran, dan pada sistem saraf pusat," kata Lely, seorang bidang di Kelurahan
Pengadegan, Jakarta Selatan dalam keterangannya, Jumat (11/8/2017).
Sumber: https://www.tribunnews.com/kesehatan/2017/08/12/kas us-rubella-terus-
mengalami-peningkatan-setiap-tahun. diakses pada 23 Juni 2021, Pukul: 11:06 WIB

97
Pertanyaan Stimulus

1. Virus apakah yang menyebabkan penyakit rubella?


2. Apakah rubella dapat memicu terjadinya penyakit berbahaya lainnya?
Jelaskan!
3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk menyembukan/mencegah penyakit
rubella?
Pengumpulan Data
Materi  Peserta didik mengamati dengan seksama materi
dalam bentuk video yang disajikan dan mencoba
menginterpretasikannya.

 Peserta didik mencari dan membaca berbagai referensi


dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang materi.

 Peserta didik mengajukan pertanyaan berkaiatan


dengan materi.

Link video:
https://www.youtube.com/watch?v=CoRXhn9VxEM
Materi

98
 Viroid adalah molekul RNA tunggal bebas yang menjangkiti tumbuhan.
 Viroid hanya berupa molekul RNA tanpa kapsid, namun menyebabkan penyakit seperti
virus.
 Prion adalah molekul RNA tunggal bebas yang menjangkiti sistem saraf hewan atau
manusia. Prion hanya berupa molekul RNA tanpa kapsid, yang menyebabkan penyakit
pada sistem saraf.
 Peran Virus Yang Menguntungkan:
1. Vektor rekayasa genetika
2. Melemahkan bakteri pathogen
3. Pembuatan Vaksin
Contoh vaksin: vaksin polio salk, vaksin polio oral (OPV), vaksin rabies, vaksin
hepatitis B, vaksin influenza, vaksin cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps,
Rubella).
 Pencegahan Terhadap Virus :
Virus bersifat patogen saat:
1. Virus melakukan fase lisis/pelepasan sehingga sel mengalami kematian.
2. Produksi toksin oleh sel yang terjangkit.
3. Adanya komponen toksik yang dimiliki virus, misalnya sampul virus.
Pembuktian
 Berdiskusi tentang data dari materi peranan
virus.

99
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal.

Pertanyaan Mandiri

1. Seorang bayi menderita cacar air sebelum mendapatkan imunisasi dari puskesmas.
Apakah bayi tersebut perlu diimunisasi cacar air setelah sembuh? Jelaskan!

2. Penyakit influenza yang disebabkan oleh virus sering menyerang manusia berulang kali.
Apakah virus yang menyerang manusia itu jenis virus yang sama? Jelaskan!

 Menyampaikan hasil diskusi tentang materi berupa


kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya.

 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara


Menarik kesimpulan klasikal.

 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan.

Bertanya atas presentasi tentang materi peranan virus,


dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

C. Penutup (15 Menit)

 Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas.

 Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.

 Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.

 Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.

III. Assesmen
No Bentuk Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
Penilaian
1 Formatif Pengamatan antusiasme Peserta
didik Selama proses KBM
Laporan tertulis
Presentasi

2 Sumatif Soal tes pilihan ganda dan urain Setelah proses KBM

100
 Assesmen Formatif

a. Rubrik Pengamatan Antusiasme Peserta Didik


Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru selama proses diskusi kelompok. Lembaran ini
mencatat daya antusiasme Peserta Didik secara perorangan.

Instrumen Penilaian Antusiasme


Disiplin Kerjasama Kritis Nilai
No Nama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 akhir
1
2
3

Rubrik Penilaian Antusiasme

Indikator Deskripsi kriteria Skor

1) Tertib mengikuti intruksi 4 = jika empat indikator terlibat


2) Mengerjakan tugas 3 = jika tiga indikator terlibat
tepat waktu 2 = jika dua indikator terlibat
1 = jika satu indikator terlibat
Disiplin 3) Tidak melakukan
kegiatan yang tidak
diminta
4) Tidak membuat
kondisi kelas menjadi
tidak kondusif
1) Melakukan tugas 4 = jika empat indikator terlibat
dengan baik 3 = jika tiga indikator terlibat
2) Peran serta aktif dalam 2 = jika dua indikator terlibat
Kerjasama kegiatan diskusi 1= jika satu indikator terlibat
kelompok
3) Mengajukan usul
pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas
sesuai yang ditugaskan

101
1) Berani bertanya 4 = jika empat indikator terlibat
3 = jika tiga indikator terlibat
2) Berani berpendapat
2 = jika dua indikator terlibat
Kritis 3) Berani menjawab
1 = jika satu indikator terlibat
pertanyaan
4) Berani tampil di depan
kelas

Nilai akhir diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

b. Penilaian Laporan
Indikator Jumlah
No. Nama siswa Nilai
1 2 3 4 Skor

1
2
3
4
5

Rubrik Penilaian Laporan

No Indikator Deskripsi kriteria Skor


1 Sistematika laporan Sangat baik 4

Identitas Baik 3

Pendahuluan Cukup 2
Kurang 1
Hasil

Kesimpulan

Sumber/referensi

2 Kebenaran konsep/ ide yang Sangat sesuai 4

dipaparkan sesuai dengan Sesuai 3


materi yang dipelajari. Cukup sesuai 2

102
Kurang sesuai 1
3 Penggunaan/ penyususnan Sangat baik 4

kata atau kalimat di dalam laporan Baik 3


sehingga mudah dipahami. Cukup 2
Kurang 1
4 Kesesuaian isi laporan yang Sangat sesuai 4

ditulis oleh Peserta didik terhadap Sesuai 3


tujuan yang diharapkan. Cukup sesuai 2
Kurang sesuai 1

Rentangan angka Rubrik penilaian Kategori


85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang

c. Penilaian presentasi
Indikator Jumlah
No. Nama siswa Nilai
1 2 3 4 Skor

1
2
3
4
5

Rubrik Penilaian Presentasi

No Indikator Deskripsi kriteria Skor


1 Penguasaan materi Sangat menguasai materi 4
Menguasai materi 3
Cukup menguasai materi 2
Kurang menguasai materi 1
2 Alat peraga yang Sangat manarik 4
103
digunakan Menarik 3
Cukup menarik 2
Kurang menarik 1
3 Kerjasama Sangat Baik 4
Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
4 Penyampaian/ Sangat menarik 4
Performance Menarik 3
Cukup menarik 2
Kurang menarik 1

104
Rentangan angka Rubrik penilaian Kategori
85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang

Penilian Sumatif
a. Pilihan Ganda
1. Perhatikan sifat-sifat mikroorganisme berikut!
1) Tubuh tersusun atas DNA atau RNA saja.
2) Memiliki sifat selalu merugikan.
3) Hanya dapat berkembang biak dalam sel hospes.
4) Terdiri atas satu sel.
5) Dapat membentuk Kristal.
Karakteristik yang dimiliki oleh virus terdapat pada angka….

A. 1), 2), dan 3)


B. 1), 2), dan 5)
C. 1), 3), dan 5)
D. 2), 3), dan 4)
E. 2), 3), dan 5)
2. Virus dapat bereproduksi di dalam sel inang dengan cara melekatkan bagian ekornya.
Lalu memasukan matei genetic ke sel tersebut dengan tujuan….
A. Mengendalikan sintesis protein dan membentuk bagian-bagian tubuh virus.
B. Mengeluarkan organel-organel sel inang untuk tempat reproduksi virus
C. Melumpuhkan sel inang agar tidak dapat melakukan pembelahan.
D. Menghancurkan sel inang dan menggantinya dengan sel virus.
E. Memacu produksi enzim untuk merusak sel inang.
3. Virus cacar pada manusia hanya dapat menyerang sel kulit dan menimbulkan luka
cacar di seluruh tubuh. Virus ini tidak dapat menyerang sel-sel tubuh yang lain
karena….
A. Sel kulit sangat rentan terhadap virus sehingga mudah terinfeksi
B. Sel-sel tubuh yang lain tidak mempunyai reseptor untuk virus cacar
C. Sel-sel tubuh yang lain memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi
D. Sel kulit terlatak paling luar sehingga langsung berhubungan dengan udara luar
E. Komponen yang dibutuhkan untuk replikasi virus hanya ada pada sel kulit
4. Replikasi virus dapat tejadi melalui dua siklus yang berbeda. Pada tahap sintesis dalam siklus
105
lisogenik terjadi tahapan….
A. Sel bakteri mengalami lisis, kemudian dinding bakteri pecah.
B. DNA virus masuk ke sel bakteri, dan mengendalikan aktivitasnya.
C. Penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus-virus baru
D. Asam nukleat virus bergabung dengan asam nukleat bakteri
E. Asam nukleat virus secara alami akan memisahkan diri dari asam nukleat
bakteri.
5. Tubuh kita tidak terasa sakit ketika terinfeksi virus yang berada pada daur
lisogenik, tetapi baru terasa sakit jika virus sudah memasuki daur litik. Keadaan ini
dikarenakan pada daur lisogenik….
A. Virus tidak bersifat parasit, sehingga tubuh tidak bereaksi apapun.
B. Virus belum cukup matang untuk menginfeksi jaringan pada tubuh.
C. Virus tidak dapat masuk ke daur litik karena belum melalui fase penetrasi.
D. Virus dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia secara perlahan
E. Virus di dalam sel sehingga tidak terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh .

Rubrik penilaian
No Jawaban Skor
1 C 1
2 A 1
3 B 1
4 E 1
5 D 1

jumlah nilai yang diperoleh


= x 100
Nilai jumlah skor maksimum (5)

b. Uraian
1. Apakah semua virus mempunyai struktur tubuh yang sama? Berikan deskripsi
struktur virus-virus yang anda amati gambarnya.
2. Apakah ada persamaan ciri yang dimiliki oleh virus yang Anda amati fotonya?
Berikan deskripsi ciri umum struktur virus!
3. Berdasarkan ciri-ciri reproduksi virus, apakah virus dapat
berkembang biak diluar sel hidup? Mengapa?

106
Rubrik penilaian
No Jawaban Skor
1 Tidak, Virus terdiri dari asam nukleat (DNA/ RNA), 3
Kapsid, amplop atau selubung virus (tidak semua
memiliki), seludang ekor, lempeng dasar dan serabut ekor.
Contoh: TMV memiliki asam nukleat, kapsomer, namun
tidak memiliki seludang ekor.
Influenza virus, memiliki glikoprotein, RNA, kapsid,
dan amplop.
2 Ada, ciri-ciri umum virus: 4
1) Parasit obligat
2) Memiliki satu macam asam nukleat
3) Virus bersifat seperti tak hidup apabila diluar
sel inang.
4) Berukuran mikroskopis
3 Tidak, karena virus untuk melakukan replikasi harus 3
membutuhkan sel inang.

jumlah nilai yang diperoleh


= x 100
Nilai jumlah skor maksimum (5)

IV. Pengayaan dan Remidial

A. Soal Pengayaan

Perhatikan artikel berikut!


Infeksi Virus Ebola
Infeksi virus ebola adalah salah satu penyakit akibat virus paling mematikan
di dunia. Menurut WHO, angka kematian penyakit ebola berada di kisaran 50
persen, tepatnya antara 25-90 persen.
Sejak ditemukan pada tahun 1976, sebagian besar kasus dan wabah ebola
terjadi di Afrika. Wabah tersebut bemula dari pedesaan di Guinea tenggara,
lalu berpindah ke perkotaan, melintasi perbatasan sampai ke Sierra Leone,
Liberia, dan menjadi pandemic global dalam beberapa bulan.
Sumber: https://health.kompas.com/read/2020/06/02/190700968/
mengenal-sejarah-virus-ebola diakses pada; Minggu, 4 Juli 2021 pukul: 12:56
WIB.

107
Berdasarkan artikel tersebut, buatlah info grafis tentang penyakit yang disebabkan oleh virus
ebola serta upaya pencegahannya!

A. Soal Remidial
Untuk peserta didik yang belum menguasai materi replikasi virus.

Replikasi virus merupakan proses reproduksi pada virus. Replikasi virus berlangsung
melalui daur litik dan daur lisogenik. Bagaimana perbedaan kedua daur tersebut?

Rubrik penilaian
No Jawaban Skor
1 Litik: DNA Virus merusak DNA sel kemudian 10
menggantikan fungsi sel dan memecahkan sel. Virus

melakukan replikasi untuk selanjutnya tercipta bakteriofage.


Proses tersebut akan menimbulkan indikasi infeksi virus.
Lisogenik: DNA virus melebur dengan DNA sel serta tidak
menghancurkan sel inang. Proses tersebut tidak
menunjukkan indikasi infeksi virus.

Opsi soal remedial lain


Untuk Peserta didik yang belum menguasai materi peranan virus:
1. Roseola adalah sebuah infeksi yang terjadi dengan gejala berupa demam dan adanya
ruam merah muda di kulit anak. Umumnya, roseola terjadi pada anak usia enam
bulan hingga satu setengah tahun. Gejala roseola terjadi setelah tiga atau empat hari
kemudian dengan diikuti dengan demam yang mereda dan dilanjutkan munculnya
ruam berwarna merah muda pada bagian punggung, perut dan dada. Dengan mencari
referensi yang relevan, apakah ada gejala-gejala lain yang mungkin timbul karena
infeksi virus tersebut? Virus apa yang menyebabkan penyakit roseola?
Kab. Pati, Juni 2022
Guru Mata Pelajaran

Ririn Hamidatus S, S.Pd


NIP. 198309092010012

108
BIO.E.ATP.10.4-10.5
VIRUS (2)

A. Identitas Umum
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jakenan
Nama Guru : Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.
Nama Mapel : Biologi
Perkiraan Jumlah Moda Alokasi
Jenjang Kelas
Peserta Didik Pembelajaran Waktu
Perpaduan Tatap
SMA X 36 6 JP
Muka

Ketersediaan Materi:

a. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK


b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK
d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK

B. Tujuan Pembelajaran
10.4 Menciptakan solusi terhadap pencegahan penyebaran virus yang ada di sekitarnya
melalui kampanye dengan berbagai media berdasarkan hasil telaah informasi.
10.5 Mendeskripsikan peranan virus dalam bioteknologi dengan menampilkan tabel manfaat
dan kerugian virus dari hasil menelaah artikel.
Elemen Capaian Pembelajaran : - Pemahaman Sains
- Keterampilan Proses

C. Profil Pelajar Pancasila


Kreatif, Bergotong royong, Bernalar kritis

D. Sarana dan Prasarana


1. Laptop/ Komputer / Gawai
2. Alat Tulis

E. Metode/Model Pembelajaran
1. Model : Problem Based Learning
2. Metode : Wawancara, observasi, diskusi dan tanya jawab

F. Materi Prasyarat
Karakteristik/ciri-ciri virus

G. Pertanyaan Pemantik
Anda telah mengetahui tentang karakteristik virus dan peranan virus. Peranan virus ada
yang menguntungkan ada pula yang merugikan. Pada peranan virus yang merugikan, banyak
virus yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Virus tersebut dapat menginfeksi makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, bahkan manusia.

109
Ada beberapa yang menunjukkan gejala ringan, sedang, hingga berat. Salah satu kasus yang
sangat menarik perhatian dunia sehingga menjadi sebuah pandemi yaitu penyebaran virus
corona 19 atau Covid-19, berawal ditemukan pada tahun 2019 pertama kali di Negara China,
hingga tahun 2021 telah menyebar di berbagai Negara diseluruh belahan dunia. Menurut
kalian, Bagaimanakah solusi untuk mengatasi masalah tersebut? Untuk memperdalam
pemahaman Anda mengenai peranan virus yang merugikan, buatlah solusi terhadap penyakit
yang diakibatkan oleh infeksi virus yang ada di lingkungan/ daerah sekitar. Kemudian buatlah
media kampanye untuk memberikan infografis kepada masyarakat.

H. Pemahaman Bermakna
Peserta didik akan memahami bahwa virus merupakan partikel mikroskopik yang dapat
menginfeksi sel organisme. Selain itu virus juga memiliki manfaat dalam bidang bioteknologi
diantaranya untuk pembuatan vaksin, interferon, profag, dan peta kromosom.

I. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Persiapan Pembelajaran

1. Presensi peserta didik


2. Laptop/gawai
3. Rubrik penilaian formatif
4. Lembar kerja peserta didik

Pembukaan (15 Menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.


Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi karakteristik virus.
Menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.

Kegiatan Inti (60 menit)


Peserta didik membuat kelompok beranggotakan 3-4
orang, Guru menyampaikan masalah yang akan
Stimulus
dipecahkan secara kelompok, dengan referensi bacaan
berikut ini, atau dengan topik lain yang relevan.

Penyakit covid-19 merupakan salah satu jenis penyakit menular. Penularan tersebut
dapat terjadi akibat menghirup udara yang tercemar mengandung virus dari orang lain yang
terinfeksi (misalnya melalui batuk dan bersin). Oleh karena itu, apabila Anda mengalami
gejala batuk dan bersin sebaiknya membiasakan diri untuk menutup mulut saat batuk atau
bersin menggunakan tisu. Dengan demikian, Anda dapat mencegah terjadinya penularan

110
penyakit covid-19 kepada orang lain. Selain itu anda biasanya akan disarankan untuk isolasi
sampai tidak ada gejala lagi atau sampai sembuh

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
Identifikasi masalah
berkaitan dengan materi, serta memastikan setiap anggota
dapat berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok.

Covid-19 hanya salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada di
lingkungan sekitar, lalu apakah ada contoh penyakit lain? Misalnya di sekitar lingkungan
daerah tempat tinggal kalian, bagaimana solusi pencegahannya?

Opsi permasalahan lain:


Ebola
Ebola adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika
tidak segera ditangani. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Afrika pada 1976. Virus ebola
sendiri awalnya hidup pada tubh hewan, kemudian menjangkiti manusia melalui darah hewan
yang terkontaminasi virus. Hingga kini, virus tersebut sudah menyebar ke berbagai Negara di
dunia.
Ebola hanya salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada di
lingkungan sekitar, lalu apakah ada contoh penyakit lain? Misalnya di sekitar lingkungan
daerah tempat tinggal kalian, bagaimana solusi pencegahannya?

Sumber: https://www.halodoc.com/kesehatan/ebola diakses pada hari Selasa, 6 Juli 2021,


Pukul: 19:30 WIB.

Polio

Penyakit polio disebabkan oleh virus polio. Virus tersebut masuk melalui rongga mulut
atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah. Penyebaran virus polio
dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi
makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Virus ini juga bisa menyebar
melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin, namun lebih jarang tejadi.
Beberapa gejala polio diantaranya, demam, sakit kepala, radang tenggorokan, muntah, otot
mulai lemah, kaku di leher dan punggung, dan nyeri serta mati rasa bagian lengan atau tungkai.
Polio hanya salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada di
lingkungan sekitar, lalu apakah ada contoh penyakit lain? Misalnya di sekitar lingkungan
daerah tempat tinggal kalian, bagaimana solusi pencegahannya?

Sumber: https://www.alodokter.com/polio diakses pada hari Selasa, 6 Juli 2021, Pukul: 19:39
WIB.
Dapat juga Guru mencari permasalahan lain seperti Virus Demam berdarah, Hepatitis, HIV –
AIDS, Meningitis, SARS, dsb

1. Peserta didik mengamati gambar/video materi


pendukung yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
Pengumpulan data 2. Guru membimbing Peserta didik untuk mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber
guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
permasalahan pada materi.

Peserta didik mengamati gambar/ video tentang penyakit- penyakit yang disebabkan
oleh virus. Link video: https://youtu.be/q1YpmlbZyZA atau dengan referensi/sumber lain yang
relevan.

Pembuktian 1. Guru membimbing keterlibatan Peserta didik dalam

111
proses penyelidikan/ pengumpulan data untuk mencari
solusi dengan menganalisis permasalahan yang terjadi,
kemudian menuliskannya pada LKPD.

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama :
Kelas :
Alamat :
Kondisi Penyakit Solusi/Rekomendasi

1. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dari


masing-masing kelompok.
2. Peserta didik mengemukakan pendapat/ solusi atas
permasalahan penyakit yang ditemukan, kemudian
Menarik kesimpulan ditanggapi oleh kelompok/peseta didik yang lain.
3. Peserta didik membuat 2 konten infografis (gambar,
video, vlog, dsb.) sebagai solusi terhadap penyakit
yang ada di lingkungan sekitar sebagai media
kampanye. (Penilaian Proyek).

RUBRIK PENILAIAN MEDIA KAMPANYE

Nilai
Indikator
4 3 2 1
Media sederhana dan mudah dipahami
Informasi menarik perhatian
Terdapat pesan kepada masyarakat
Design menarik
Solusi yang diberikan/keorisinilan solusi
TOTAL

Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal

A (Sangat baik) =
90 – 100
B (Baik) =
80 – 89
C (Cukup) =
75 – 79
D (Kurang) <74=
Penutup (15 menit)
1. Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
3. Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.

112
4. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.

Setelah Peserta didik memperdalam pemahaman materi


solusi pencegahan penyakit virus. Guru sebaiknya
mengarahkan Peserta didik untuk mencari informasi dari
sumber referensi yang lain. Selanjutnya apabila Peserta
didik memberikan pertanyaan, Guru memfasilitasi dengan
membuka diskusi atau memberikan konfirmasi di
pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2

Pembukaan (15 Menit)

Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.


Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Guru mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya,
Guru menyampaikan tatacara sistem penilaian dalam belajar.

Kegiatan Inti (60 menit)


Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
(3-4 orang), kemudian Peserta didik diberi motivasi untuk
memusatkan perhatian pada topik permasalahan: Peran
Stimulus virus dalam bioteknologi dengan referensi artikel berikut
ini, atau apabila Guru memiliki permasalahan lain yang
relevan dengan materi, dapat pula dijadikan topik
permasalahan.

Perhatikan artikel berikut:


Peran Bioteknologi dalam Pembuatan Vaksin Covid-19

Untuk mengendalikan penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 23 juta oramg di
seluruh dunia, berbagai perusahaan berlomba membuat vaksin dan obat COVID-19. Salah satu
kunci dalam penemuan vaksin tersebut berasal dari kemampuan penerapan ilmu bioteknologi.
Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari teknologi pemanfaatan
makhluk hidup dalam skala besar untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia.
Vaksin merupakan sediaan biologis yang diberikan kepada individu sehat untuk menyiapkan
sistem kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi bakteri atau virus patogen (penyebab
penyakit).
Bioteknologi berpengaruh dalam resiko pembuatan vaksin. Untuk itu, bioteknologi
berperan penting untuk memastikan vaksin yang diproduksi aman dan efektif.

113
Sumber: https://m.wartaekonomi.co.id/berita300951/begini-peran-bioteknologi-dalam-
pembuatan-vaksin-covid-19 diakses pada: Rabu, 30 Juni 2021, Pukul: 09:12 WIB.

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan topic permasalahan tersebut. Pertanyaan
yang diharapkan seperti:
Identifikasi Masalah
1. Kandungan apa yang terdapat dalam vaksin?
2. Mengapa vaksinasi dapat mencegah infeksi penyakit
oleh virus?
3. Bagaimana peran virus dalam bioteknologi saat ini?

Apabila muncul pertanyaan yang tidak diharapkan, Guru


mengutarakan kepada Peserta didik, bahwa pertanyaan yang
belum terakomodasi akan terjawab saat Peserta didik melakukan
pencarian jawaban.

1. Peserta didik mengamati dengan seksama materi


pendukung dalam bentuk gambar/video yang disajikan
dan mencoba menginterpretasikannya.
Pengumpulan Data 2. Guru membimbing Peserta didik untuk mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber
guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
topik permasalahan.

Aktivitas 1

1. Carilah beberapa artikel yang berkaitan dengan virus.


2. Buatlah tabel manfaat dan kerugian yang disebabkan oleh virus tersebut.
3. Deskripsikan peranan virus dalam kaitannya dengan bioteknologi.

1. Peserta didik mencari artikel dan menyelesaikan


aktivitas 1, atau berdiskusi hasil telaah literatur.
Pembuktian
2. Guru membimbing peserta didik dalam pengumpulan
informasi yang relevan.
1. Mempresentasikan hasil diskusi.
2. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
Menarik Kesimpulan
dilakukan.
3. Tanya jawab dan saling melengkapi pernyataan.

Penutup (15 menit)


1. Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas.
2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
3. Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
4. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.

114
6. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.

Setelah Peserta didik memperdalam pemahaman materi solusi


pencegahan penyakit virus. Guru sebaiknya mengarahkan
Peserta didik untuk mencari informasi dari sumber referensi
yang lain. Selanjutnya apabila Peserta didik memberikan
pertanyaan, Guru memfasilitasi dengan membuka diskusi atau
memberikan konfirmasi di pertemuan berikutnya.

J. Perangkat Assesmen
No Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
1 Formatif a. Sikap Selama proses KBM
b. Laporan observasi
2 Sumatif Soal tes pilihan ganda dan Setelah KBM
uraian

a. Rubrik Penilaian Sikap


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru selama proses diskusi kelompok. Lembaran ini mencatat
antusiasme peserta didik secara perorangan.

Instrumen Penilaian Sikap


Disiplin Kerjasama Kritis Nilai
No Nama 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 akhir

1
2
3
4
5
6

Rubrik Penilaian Sikap


Indikator Deskripsi kriteria Skor
1. Tertib mengikuti intruksi 4 = jika empat indikator terlihat
2. Mengerjakan tugas tepat 3 = jika tiga indikator terlihat
waktu 2 = jika dua indikator terihat
3. Tidak melakukan kegiatan 1 = jika satu indikator terlihat
yang tidak diminta
Disiplin 4. Tidak membuat kondisi
kelas menjadi tidak
kondusif
Kerjasama 1. Melakukan tugas dengan 4 = jika empat indikator terlihat
baik 3 = jika tiga indikator terlihat
2. Peran serta aktif dalam 2 = jika dua indikator terihat

115
kegiatan diskusi kelompok 1 = jika satu indikator terlihat
3. Mengajukan usul pemecahan
masalah
4. Mengerjakan tugas sesuai
yang ditugaskan
1. Berani bertanya 4 = jika empat indikator terlihat
2. Berani berpendapat 3 = jika tiga indikator terlihat
Kritis
3. Berani menjawab pertanyaan 2 = jika dua indikator terihat
4. Berani tampil di depan kelas 1 = jika satu indikator terlihat

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

b. Penilaian Presentasi
Indikator Jumlah
No. Nama siswa Nilai
1 2 3 4 Skor

1
2
3
4
5

No Indikator Deskripsi kriteria Skor


1 Penguasaan materi Sangat menguasai materi 4
Menguasai materi 3
Cukup menguasai materi 2
Kurang menguasai materi 1
2 Alat peraga yang digunakan Sangat manarik 4
Menarik 3
Cukup menarik 2
Kurang menarik 1
3 Kerjasama Sangat Baik 4
Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
4 Penyampaian/Performance Sangat menarik 4
Menarik 3
Cukup menarik 2
Kurang menarik 1

116
Jumlah nilai yang diperoleh
Nilai Laporan = x 100
Jumlah skor maksimum

Rentangan Rubrik
Kategori
angka penilaian
85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang

c. Penilaian Sumatif
I. Pilihan Ganda
1. Perhatikan gejala-gejala suatu penyakit berikut!
1) Muncul bintil-bintil tampak seperti luka melepuh pada kulit.
2) Timbul bercak merah pada seluruh tubuh.
3) Terjadi pendarahan hebat pada usus besar dan paru-paru.
4) Sakit kepala, demam tinggi, dan nyeri pada otot.
5) Air kencing berwarna gelap, kotoran pucat, dan tubuh menguning.
Gejala seseorang yang terserang virus Ebola ditunjukkan oleh angka….
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

2. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus ditunjukkan dalam tabel berikut.
Nama Penyakit Bagian Tubuh yang di serang
(1) Demam berdarah Paru-paru
(2) Polio Saraf dan otak
(3) Hepatitis Sel-sel hati
(4) AIDS Sel darah merah

Pasangan yang tepat antara nama penyakit dan bagian tubuh yang di serang virus
terdapat pada angka….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

3. Virus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bioteknologi. Salah satu pemanfaatan


virus yang menguntungkan bagi manusia dalam bidang pertanian adalah….
A. produksi biopestisida dalam bidang pertanian
B. produksi buah-buahan tanpa mengandung biji
C. peningkatan sifat antigenitas pada vaksin
D. peningkatan sifat patogenitas pada vaksin
E. pemanfaatan profag untuk membuat antigen

4. Perhatikan beberapa pola hidup berikut!


1) Dalam satu hari tidur selama 5 jam.
2) Berolahraga secara teratur.
3) Mengonsumsi vitamin setiap hari.
4) Menghindari rokok dan minuman beralkohol.
5) Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.

117
Pola hidup sehat yang dapat mengakibatkan tubuh tidak mudah terserang virus
ditunjukkan oleh angka….
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

5. Perhatikan beberapa jenis penyakit berikut!


1) Tumor pada sapi
2) New Castle Disease
3) Campak
4) Herpes
5) AIDS
Penyakit yang disebabkan Paramyxovirus terdapat pada angka….
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 3) dan 4)
E. 3) dan 5)

6. Berikut penyakit yang disebabkan oleh virus dengan penularan melalui perantara
manusia yang benar adalah….
A. Polio, AIDS, dan hepatitis
B. Rabies, Cacar air, dan AIDS
C. Cacar air, rabies, dan hepatitis
D. Demam berdarah, rabies, dan polio
E. Influenza, demam berdarah, dan rabies

7. Seseorang menderita penyakit yang disebabkan oleh virus. Gejala-gejala yang


timbul pada diri penderita diantaranya demam tinggi, sakit kepala, muntah darah,
dan jumlah trombositnya menurun. Berdasarkan gejala-gejala tersebut, jenis
penyakit yang diderita yaitu….
A. polio
B. cacar
C. herpes
D. influenza
E. demam berdarah

8. Suatu jenis virus menyerang hati (liver) manusia. Infeksi virus tersebut akan
mengakibatkan peradangan hati akut yang dapat berkembang menjadi kanker hati.
Virus yang dimaksud adalah…
A. Human Papilloma Virus
B. Hepatitis B Virus
C. Warzer Virus
D. Adenovirus
E. HIV

9. Virus lebih banyak merugikan manusia karena menimbulkan berbagai macam


penyakit. Penyakit pada manusia yang disebabkan virus dan mengakibatkan
peradangan pada selaput otak adalah….
A. gondong
B. trakom
C. meningitis
D. ebola
E. herpes

118
10. SARS atau Severe Acute Respiratory Sindrome menyerang berbagai Negara di
dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus….
A. Measles virus
B. Mumps virus
C. Herpes virus
D. Coronavirus
E. Rhabdovirus

Kunci Jawaban :
1. C
2. C
3. A
4. D
5. B
6. A
7. E
8. B
9. C
10. D

II. Uraian
1. Virus Corona adalah sebutan untuk berbagai jenis virus dari keluarga
coronaviridae. Virus ini umumnya ditemukan pada hewan, namun beberapa jenis
dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada manusia. Sementara itu,
Covid-19 adalah salah satu penyakit yang disebabkan leh virus corona jenis baru
yang pertama kali ditemukan pada Desember 2019 lalu. Berdasarkan kajian
literature, maka:
a. Bagaimanakah cara penularan penyakit covid-19?
b. Apa solusi yang dapat anda lakukan untuk pencegahan penyakit tersebut.
2. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat ditakuti oleh manusia
adalah AIDS. AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV sebenarnya tidak langsung
menyebabkan kematian, tetapi penderita perlahan-lahan akan mengalami banyak
infeksi. Mengapa demikian?
3. Penyakit influenza yang disebabkan oleh virus sering menyerang manusia berulang
kali. Apakah virus yang menyerang manusia tersebut merupakan virus yang sama?
Jelaskan alasannya.

119
Pola Hidup Sehat
Hingga sampai saat ini Indonesia masih berjuang untuk melawan virus
covid-19. Setap harinya kasus angka positif Covid-19 bertambah.
Masyarakat selalu diperingatkan oleh pemerintah untuk mengikuti
protocol kesehatan karena hal tersebut menjadi kebutuhan kita semua.
Tentu tidak mudah untuk menghentikan penyebaran virus covid-19.
Untuk itu kita dianjurkan untuk meningkatkan imun tubuh supaya dapat
menangkal virus covid-19. Salah satu cara untuk meningkatkan imun
tubuh adalah menerapkan pola hidup sehat.
Sumber: https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/1177-
pentingnya-menjaga-pola-hidup-sehat-selama-masa-pandemi diakses
pada: Senin, 5 Juli 2021, Pukul: 21:32 WIB.

Berdasarkan isu tersebut, menurut anda bagaimana cara


menerapkan pola hidup sehat agar tidak mudah terserang
virus?

K. Pengayaan dan Remedial


1. Soal Pengayaan
Link Kuis Online: https://quizizz.com/admin/quiz/60dc07264af930001edfc2f8 atau
http://gg.gg/Pengayaan_Virus1257
2. Soal Remedial

Berdasarkan kajian materi karakteristik dan peranan virus yang telah dibahas
bersama, coba carilah literatur yang relevan dengan materi tersebut,
kemudian kerjakan beberapa soal berikut ini:
Mengapa profag merupakan virus yang menguntungkan?
Apakah virus dapat dilawan dengan antibiotic? Jelaskan
Mengapa virus memiliki sifat parasit obligat?

L. Refleksi
Dengan menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, peserta didik mampu membuat
media informasi untuk memberitahukan kepada masyarakat luas tentang solusi-solusi terhadap
pencegahan/ pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus, dan mengenal lebih dekat
tentang pemanfaatan virus dalam bidang bioteknologi untuk keberlangsungan hidup manusia.
Selanjutnya, Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses kegiatan belajar mengajar. Pemahaman materi (sudah memahami
atau belum memahami), terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran (silahkan menggunakan link releksi yang harus diisi dengan menggunakan
aplikasi form yang sesuai). Format yang bisa digunakan sebagai berikut:

Refleksi Guru Refleksi Peserta didik

120
M. Glosarium
 Gawai : Alat yang bertujuan spesifik untuk berkomunikasi/ HP.
 Problem Based Learning : Model pembelajaran berbasis masalah.
 Kampanye : Usaha untuk memberitahu, membujuk perilaku khalayak.
 Mikroskopik : Berukuran sangat kecil.
 Physical distancing : Menjaga jarak fisik
 Antibodi : sistem kekebalan tubuh yang bekerja melindungi tubuh.
 Interferon : protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan
senyawa berbahaya, seperti virus, bakteri, atau patogen lain.
 Patogen : Agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya.
 Lisis : peristiwa pecah atau rusaknya integritas membran sel dan menyebabkan keluarnya
organel sel.

N. Lampiran Materi
Peranan Virus

121
 Peran menguntungkan virus bagi manusia:
1) Vektor rekayasa genetika
Virus dapat direkayasa dengan disisipi gen yang menguntungkan, sehingga virus dapat
menjadi pembawa/vektor.
2) Melemahkan bakteri patogen
Bakteri yang disisipi virus akan membentuk profage yang bersifat tidak ganas, sehingga
sifat patogen menjadi lemah.
3) Pembuatan vaksin
Vaksin adalah antigen (virus) yang telah lemah atau hilang patogenitasnya dan dapat
merangsang ingatan imunologis dan pembentukan antibodi dan interferon tubuh secara
alami.
Contoh vaksin: vaksin polio salk, vaksin polio oral (OPV), vaksin rabies, vaksin
hepatitis B, vaksin influenza, vaksin cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps,
Rubella).

Pencegahan terhadap virus:


Virus bersifat patogen saat: 1) Virus melakukan fase lisis/pelepasan sehingga sel
mengalami kematian; 2) Produksi toksin oleh sel yang terjangkit; dan 3) Adanya komponen
toksik yang dimiliki virus, misalnya sampul virus.
Tubuh secara alami membentuk pertahanan berupa interferon yang memperingatkan
sel-sel tubuh akan bahaya dari virus. Akan tetapi, kecepatan pembentukan interferon tidak
sebanding dengan replikasi virus, sehingga virus masih dapat menjangkiti sel- sel tubuh. (akan
dipelajari di Biologi 3).
Pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan virus pada umumnya adalah dengan
menjaga agar kekebalan tubuh tidak turun. Pencegahan terhadap virus antara lain: 1) Memiliki
gaya hidup dan pola makan baik; 2) Melakukan vaksinasi terhadap penyakit; 3) Tidak
melakukan kontak cairan dengan orang/hewan yang terjangkit virus, karena virus dapat
disebarkan melalui cairan tubuh.

O. Sumber Bacaan Guru


Guru beserta peserta didik dapat menggunakan buku referensi dibawah ini dalam kegiatan
pembelajaran. Namun apabila memiliki referensi lain, dapat pula dipergunakan.
 Khristiyono. 2016. Buku Penilaian Biologi. Jakarta: Erlangga.
 Henny P., dkk. 2019. Pegangan Guru BIOLOGI untuk SMA/MA. Yogyakarta: PT
Penerbit Intan Pariwara

P. Daftar Pustaka
 Henny P., dkk. 2019. Pegangan Guru BIOLOGI untuk SMA/MA. Yogyakarta: PT Penerbit
Intan Pariwara.
 Khristiyono. 2016. Buku Penilaian Biologi. Jakarta: Erlangga.
 Materi78. (23 Juni 2013). Materi Biologi. Diakses pada 30 Juni 2021, dari
materi78.worpress.com

Kab. Pati, Juni 2022


Guru Mata Pelajaran

Ririn Hamidatus S, S.Pd

122
BIO.E.ATP.10.6-10.11

KEANEKARAGAMAN
HAYATI

Cari tahu Yuk!


Mengapa keanekaragaman hayati di Indonesia
termasuk tiga besar di dunia??????
A. Informasi Umum
1. Identitas
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jakenan
Nama Guru : Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.
Nama Mapel : Biologi

Perkiraan Moda Alokasi


Fase Jenjang Kelas
Jumlah Siswa Pembelajaran Waktu
E SMA X 36 Tatap Muka 22 JP

Ketersediaan materi :
a. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK (untuk Slow
learner )
d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK

2. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri, berkebinekaan global, kreatif, bernalar kritis

3. Persiapan Pembelajaran
a. Materi Ajar (terlampir), Bapak/Ibu silahkan mencetaknya untuk dipergunakan saat
pembelajaran.
b. Link meeting secara virtual dengan google meet atau Zoom untuk pembelajaran
Synchronous
c. Rubrik penilaian (terlampir)

4. Metode/Model Pembelajaran
a. Pendekatan pembelajaran : Lingkungan
b. Model Pembelajaran :
Discovery Learning (pertemuan 1 s.d. 3) dan Problem Based Learning (Pertemuan 4)
c. Metode : Ceramah interaktif dan Diskusi

123
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning, peserta
didik dapat menciptakan solusi atas permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional, atau
global terkait pemahaman keanekaragaman hayati melalui kegiatan mengamati,
mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan,
memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi dan
mengomunikasikan hasil.
2. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat pertama yang perlu dikuasai peserta didik adalah pemahaman
mengenai berbagai jenis keanekaragaman hayati (KH) dari tingkat gen, jenis, hingga
ekosistem. Pengetahuan prasyarat kedua yang perlu dikuasi peserta didik agar tercapai
tujuan pembelajaran adalah mengenai penguasaan dasar klasifikasi. Tahapan klasifikasi
mahluk hidup itu ada tiga, yaitu 1) Melakukan identifikasi mahluk hidup; 2) Melakukan
pengelompokan mahluk hidup; dan 3) Melakukan pemberian nama mahluk hidup tersebut.
Melakukan klasifikasi makhluk hidup bisa dilakukan dengan mengamati morfologi,
anatomi, fisiologi, kromosom, serta tingkah laku organisme tersebut. Pengamatan
mengenai Kromosom sulit untuk diamati, karena memerlukan alat dan proses khusus agar
kromosom bisa terlihat. Oleh sebab itu, pandu peserta didik untuk mengidentifikasi
morfologi serta tingkah lakunya saja dahulu sebagai tahap awal melakukan klasifikasi ini.
Gunakan alat pembanding seperti gambar, spesimen (awetan hewan ataupun tumbuhan),
kunci identifikasi (ini untuk hewan ataupun tumbuhan yang sudah diketahui namanya).
Kunci identifikasi sendiri sering juga disebut sebagai kunci determinasi. Beberapa website
yang bisa diakses untuk beberapa kunci determinasi yang siap digunakan sebagai berikut:
http://fmipa.unj.ac.id/biologi/elearning/kunci-determinasi-paku/
https://gurusekolah.co.id/kunci-determinasi-lengkap-pengertian-dan-contoh-kunci-
determinasi/
Atau bisa membuat kunci determinasi sendiri, dengan langkah-lagkah sebagai
berikut:
a. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan
yang lain ditolak
b. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
c. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang
d. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
e. Setiap kuplet diberi nomor
f. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik

Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/kunci-determinasi/ dan


https://www.materikelasipa.net/2018/09/cara-membuat-kunci-determinasi-beserta.html

3. Pemahaman Bermakna
Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik karena
beberapa alasan. Pertama, menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis
mahluk hidup yang mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di
sekitar, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya
dengan layak. Kedua, memiliki manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa
keberadaan setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan
lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi organisme
tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk mengatasinya. Ketiga melestarikan
sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup
manusia. Tumbuhan dan hewan yang hidup berinteraksi satu sama lain saling memberikan
manfaat satu sama lain, jika keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan
lestari untuk sama-sama dipergunakan.
4. Pertanyaan pemantik di awal pertemuan untuk bisa memahami kebermaknaan
mempelajari mengenai Keanekaragaman Hayati. (dipilih salah satu stimulus yang
paling sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas)

124
a. Perhatikan infografis berikut!

https://images.app.goo.gl/NWENd2Vx4bFc5j1c7

Berdasarkan infografis tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

b. Perhatikan grafik berikut!

https://www.globalforestwatch.org/blog/id/data-and-research/data-kehilangan-tutupan-
pohon-global-2019/

Berdasarkan grafik tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

c. Perhatikan tayangan video berikut!


https://youtu.be/1JNkNR63YLI

Berdasarkan video tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

125
d. Perhatikan gambar berikut!

https://images.app.goo.gl/dG61Lfot7w4xZHXi7

https://images.app.goo.gl/5HRNkPGh3TGGQ4F18

Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

Setelah peserta didik mengajukan pertanyaan, silahkan Bapak/Ibu Guru mencatat


pertanyaan tersebut dengan baik (di papan tulis, di file tayangan kelas PJJ, atau dengan
menyebutkan kembali dari catatan). Kemudian, ikuti kegiatan pembelajaran dari
pertemuan ke-1 hingga ke-4 untuk bisa menemukan jawaban dari peserta didik tersebut.

5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
126
(4 JP)
Tujuan :
Peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati
gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
a. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem; atau bisa diunduh dari internet dengan link
Rekomendasi : Irnaningtyas. 2019. Buku Paket Biologi Kelas X. Erlangga.
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera.

b. Kegiatan Pembelajaran

Pembukaan (15 Menit)

Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
peserta didik melakukan pre-test.
Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik
Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernah kalian
memperhatikan mengapa wajah kalian walaupun ada kemiripan, tapi tampak
berbeda dengan kakak atau adik meskipun berasal dari orang tua yang sama? ”

Kegiatan Inti
Guru mengajak peserta didik menuju luar kelas untuk
mengarahkannya memperhatikan halaman/kebun/taman
yang ada di sekolah. Kemudian pilih dua jenis rumput
Stimulus
yang berbeda atau dua jenis daun dari pohon yang
berbeda yang memiliki kemiripan bentuk dan arahkan
peserta didik menemukan perbedaan dan persamaannya.
1. Guru mengelompokkan peserta didik sebanyak 3-4
orang setiap kelompok
2. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh
setiap peserta didik dalam LKPD, guru mengarahkan
peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan
Identifikasi masalah
paling penting yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
3. Guru mengutarakan bahwa pertanyaan terpilih
tersebut akan dicari jawabannya sendiri oleh
kelompoknya.
Pengumpulan dan 1. Guru memberikan materi (terlampir) kepada peserta
pengolahan data. didik untuk membantu menemukan jawaban dari
pertanyaan.

127
2. Guru membantu dan mengarahkan peserta didik
menemukan jawaban di setiap kelompok dengan
memberikan jawaban-jawaban tidak langsung.
3. Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan peserta
didik, peserta didik menyimpulkan jawaban dan
mencatatnya di LKPD.
1. Hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah
dicatat dalam LKPD, kemudian dikemukakan oleh
peserta didik di kelas. Guru mempersilahkan peserta
Pembuktian didik yang lain untuk memberikan tanggapan,
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau pertanyaan.
2. Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi
respon teman-temannya tersebut.
Guru mempersilahkan peserta didik untuk menuliskan
Menarik Kesimpulan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih
dan diajukan pada LKPD masing-masing

Penutup (15 menit)


6. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan mengenai deskripsi
keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem.
7. Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu memberikan materi yang ada dalam modul untuk dipelajari
oleh peserta didik.
8. Guru memberikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu
halaman yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait
tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran Format yang bisa
digunakan sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti pengertian keanekargaman
hayati?
2 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati gen dan jenis?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah saya sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
lingkungan tempat tinggal saya?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti pengertian
keanekargaman hayati?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati gen dan jenis?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan

128
No Pernyataan Ya Tidak
keanekaragaman hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah 90% sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah 90% peserta didik sudah mengidentifikasi apa
saja yang bisa dilakukan untuk melestarikan
keanekaragaman hayati di lingkungan tempat
tinggalnya?
6 Apakah peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?

c. Perangkat Asesmen
1) Asesmen formatif (diberikan pada saat Pretest dan Post test)
Pilihlah jawaban yang paling tepat (setiap soal bernilai 20)
1. Pilih contoh keanekaragaman hayati tingkat gen yang paling tepat dari pasangan
organisme berikut ini!
A. Ayam hutan – Burung
B. Ayam hutan – Burung unta
C. Singa jantan – Singa betina
D. Kucing – Tikus
E. Cicak – Tokek
2. Ekosistem danau yang terbentuk dari keanekaragaman hayati gen dan jenis juga
komponen abiotik lainnya adalah kekayaan lingkungan untuk bisa menunjang
kehidupan di sekitarnya. Apa hal paling penting yang menyebabkan ekosistem
memiliki nilai kebermafaatan tinggi seperti itu?
A. Adanya faktor biotik dan abiotik khas danau seperti alga air tawar dan ikan
sehingga keanekaragaman hayati semakin tinggi
B. Adanya faktor biotik khas danau seperti ikan dan ganggang yang
menyebabkan ekosistem danau menjadi luas dan jadi sumber air
C. Jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda juga jenis airnya yang tawar
sehingga bisa digunakan untuk sumber air sehari-hari
D. Faktor biotik seperti ikan, ganggang, kerang air tawar; yang berinteraksi
dengan faktor abiotik seperti air, tanah, udara, dan iklim
E. Adanya keadaan iklim dari ekosistem danau yang khas sehingga berbagai
organisme bisa tumbuh dan berkembang
3. Mana contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dari pilihan-pilihan di bawah
ini?
A. .

B. .

C. .

D. .

129
E. .

4. Apakah Anda setuju bahwa Gambar yang ditampilkan berikut merupakan


keanekaragaman tingkat gen?

A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai bumbu dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang (Zingiberaceae) dan
bukan berasal dari satu spesies yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat dan ada
yang digunakan untuk bumbu masakan.
5. Hal apa yang paling menentukan bahwa organisme di bawah ini adalah contoh
keanekaragaman hayati tingkat jenis?

A. Memiliki genus yang sama


B. Memiliki famili yang sama
C. Memiliki variasi yang sama
D. Memiliki spesies yang sama
E. Memiliki kingdom yang sama

2) Asesmen Diskusi
Indikator:
1) Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD (adanya
pertanyaan, data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
2) Hasil original dari diskusi kelompok

Rubrik:
Score Deskriptor

130
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya

Daftar Cek:
No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2

1.

2.

… … dst.

3) Asesmen Sikap
Indikator:
1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik :
Score Deskriptor
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Daftar Cek:
No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2

1.

2.

… … dst.

d. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a) Aktivitas
Amati ekosistem unik yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik, silahkan
memilih danau, tepi pantai, kebun, sawah, atau bukit. Kemudian arahkan peserta
didik untuk mengidentifikasi ada berapa banyak jenis tanaman dan hewan yang
dikenali melalui observasi. Hasil observasi dapat dituliskan pada tabel berikut.

Tabel hasil observasi keanekaragaman mahluk hidup


Nama :
Kelas :
Jenis Habitat :

131
Keanekaragaman Nama Spesies/Famili Nama Daerah

Gen

Jenis

Ekosistem

b) Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai
kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan
ekosistem dimana mereka melangsungkan kehidupannya. Setiap tingkatan
organisme tersebut penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang
memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai
contoh, keanekaragaman spesies menghasilkan berbagai macam flora dan fauna
yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan
kebutuhan hidup lainnya (Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) ke-
anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri
dan protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik dalam satu spesies, 3)
keaneka- ragaman komunitas. Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya
dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan
hidup di bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity,
berdasarkan keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam Sumarni,
2014), Indonesia menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia setelah Brazil
untuk mamalia, urutan keempat dunia untuk reptil, urutan kelima dunia untuk
burung, urutan keenam untuk amfibi, urutan keempat dunia untuk dunia tumbuhan,
urutan pertama dunia untuk tumbuhan palmae, urutan ketiga dunia untuk ikan air
tawar setelah Brazil dan Columbia.
c) Asesmen Pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
1-5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100

132
Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai remedial.
a) Aktivitas
 Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
 Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
 Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
 Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b) Materi
(terlampir)
c) Asesmen Remedial
Menggunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

e. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Materi : Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem)

Nama : ____________ Kelas :


_____________

Kelompok : ____________ Tanggal. :


_____________

A. Tujuan:
Anda mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman
hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.

B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan
tempat tinggal atau di lingkungan sekolah. Kesimpulan hasil pengamatan akan
ditampilkan dan didiskusikan bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.

C. Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.

1. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait


dengan pengamatan yang 133 dilakukan menggunakan kata tanya “apa”,
“mengapa”, dan “di mana”.

a. ______
b. ______

4. Simpulkan berdasarkan data yang Anda catat di no.3 untuk menjawab


pertanyaan yang dipilih kelompok di no.2

5. Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda
penting untuk melengkapi jawaban Anda di no. 4.

6. Silahkan tulis jawaban dari pertanyaan no.2 hasil diskusi kelas


(penyempurnaan jawaban no.4)

2. Materi
Anda tentu sering memperhatikan lingkungan tempat Anda beraktivitas.
Tidak hanya ada bangunan dan Gedung, Anda juga akan mendapati organisme
berupa hewan dan tumbuhan. Sekalipun di rumah, tentu Anda tidak sendirian
bukan? Selain ada keluarga, Anda juga pasti mendapati organisme lain seperti
cicak, nyamuk, lalat, laba-laba, kucing, anjing, ayam, tanaman hias, rumput, lumut,
dan sebagainya. Setiap organisme yang teramati memiliki ciri-ciri yang umum
maupun khusus. Ciri umumnya seperti bernafas, bergerak, berkembang biak,
memberikan respon terhadap rangsang, tumbuh, dan lain-lain. ciri khususnya tentu

134
Anda lebih paham, bahwa organisme yang telah disebutkan sebelumnya satu sama
lain pasti punya ciri khusus yang tidak dimiliki oleh organisme lainnya.
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk,
penampilan, perilaku, dan lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa
organisme sejenis berinteraksi dalam suatu populasi, kemudian berbagai organisme
berinteraksi dalam suatu komunitas, kemudian mahluk hidup dalam suatu
komunitas berinteraksi dengan benda-benda tidak hidup seperti udara, iklim,
kelembaban, air, tanah, dan sebagainya untuk membentuk ekosistem. Biologi
mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga tingkatan yaitu tingkat gen,
tingkat jenis, dan tingkat ekosistem. Kita bahas satu persatu Yuk!
 Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar berikut.

Kita barangkali pernah melihat atau sengaja mengamati keanekaragaman


bentuk, penampilan dan sifat-sifat lain pada suatu makhluk hidup. Misalnya,
pada durian untuk tumbuhan dan ayam untuk hewan, yang ternyata dalam jenis
yang sama kita temukan banyak keragaman, baik dalam bentuk, penampilan,
ukuran maupun sifat-sifatnya. Kita mengenal adanya durian petruk, durian
montong, durian lampung, durian limau, durian timas dan sebagainya.
Demikian juga pada hewan, seperti ayam, ada ayam cemani, ayam pelung,
ayam bangkok, dan ayam serama, dan ayam negeri. Ini merupakan bukti
terdapatnya keanekaragaman di dalam lingkungan jenis. Keanekaragaman ini
dinamakan keanekaragaman genetik atau keanekaragaman plasma nutfah.
Pada keanekaragaman genetik, setiap jenis pada umumnya terdiri atas
beberapa populasi yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali
jumlahnya. Seperti yang telah kita pelajari bersama bahwa seluruh warga suatu
jenis itu memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama. Akan tetapi,
setiap dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor penyusun kebakaan. Faktor inilah
yang menentukan apakah seekor ayam itu berbulu putih, berjengger tunggal,
berparuh tajam, dan berbadan besar atau sifat lainnya. Untuk setiap yang
tampak tadi atau yang tidak jelas terlihat, ada faktor pengaturnya yang disebut
dengan gen. Sekalipun individu-individu satu jenis itu memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama, setiap individu ternyata memiliki komponen
faktor yang berbeda, tergantung pada tetuanya. Susunan perangkat faktor
genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang bersangkutan.
Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman susunan
faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan
faktor genetik yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain,
meskipun dalam jenis yang sama. Tetapi, walaupun masing-masing individu itu
memiliki susunan genetik yang berbeda, di dalam tingkat jenisnya akan terdapat

135
pengelompokan yang memungkinkan adanya kisaran kesamaan dalam taraf-
taraf tertentu, membentuk lungkang (pool) individu yang mempunyai kesamaan
dalam kisaran lingkungan itu.
Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan
seksual maupun secara buatan dengan proses budi daya manusia. Hewan dan
tumbuhan tertentu dibudidayakan untuk diambil manfaatnya, misalnya
persilangan antara tanaman anggrek atau persilangan antara bunga kamboja
jepang (Adenium) akan menghasilkan warna dan bentuk bunga yang beraneka
ragam.

Berbagai jenis Adenium

 Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada
berbagai species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati
tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk
hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka
termasuk dalam satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik,
tingkah laku dan habitat. jika dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa
jenis tumbuhan yang menyerupai rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu
mereka berbeda.
Perhatikan gambar berikut:

Padi Sereh

136
Jagung

Rumput

 Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini
menggambarkan jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau
ekosistem. Faktor interaksi abiotik dan biotik komposisi jenis populasi
organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini.
Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam satu
ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam
ekosistem tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan
fisik dan kimia di sekitarnya. Dengan demikian, interaksi antarorganisme
ditentukan oleh keseluruhan jenis, faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun
ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai
macam kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang
dihasilkan pun akan berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra
pencirian ekosistem, yaitu perbedaan energitika, pendauran hara, dan
produktivitasnya. Dari kenyataan di atas, memberikan kejelasan kepada kita
adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin suatu ekosistem yang
ada itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan fisik
dan kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan
terdiri dari kombinasi jenis dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda
dengan susunan kombinasi ekosistem yang lain. Paling sedikit terdapat 47
ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita
menjumpai berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun,
ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem
laut, dan ekosistem danau. Masing-masing ekosistem tersebut memiliki jenis
tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada ekosistem gurun kita akan
menemukan beberapa jenis hewan melata, serangga, dan beberapa tumbuhan
seperti tumbuhan gurun, kaktus, rumput liar. Pada ekosistem danau kita akan
menemukan beberapa jenis hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan
invertebrata, dan beberapa tanaman air, seperti eceng gondok, ganggang, dan
kiambang.

3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di internet maupun
cetak.
 Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

137
 Sunarmi, 2014. Melestarikan Keanekaragaman Hayati Melalui Pembelajaran Di
Luar Kelas Dan Tugas Yang Menantang, Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6,
Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
 https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-
hayati-melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
 Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul
1. Materi Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman
Hayati. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/

138
Pertemuan 2
(4 JP)
Tujuan :
Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal
masing-masing melalui kegiatan observasi.

a. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera

b. Kegiatan Pembelajaran

Pembukaan (15 Menit)

Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Peserta didik melakukan pre-test.
Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik
menemukakan apa perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan
ekosistem untuk mengingatkan materi di pertemuan sebelumnya.
Guru membagikan LKPeserta didik yang akan digunakan dalam pembelajaran
Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Apakah Anda sudah tau apa
saja tumbuhan dan hewan khas yang dimiliki oleh daerah kita? ”

Kegiatan Inti
Stimulus Guru mengajak peserta didik memperhatikan Gambar
keanekargaman hayati khas Indonesia (terlampir),
kemudian arahkan Peserta didik mengidentifikasi hewan
dan tumbuhan apa saja yang merupakan khas daerah
tempat tinggalnya.

139
• Guru mengelompokkan Peserta didik sebanyak 3-4
orang setiap kelompok
• Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh
setiap Peserta didik dalam LKPD, guru mengarahkan
Peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan
Identifikasi masalah
paling penting yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
• Guru menyampaikan bahwa pertanyaan terpilih
tersebut akan dicari jawabannya sendiri oleh
kelompok
• Guru memberikan materi (terlampir) kepada Peserta
didik untuk membantu menemukan jawaban dari
pertanyaan.
• Guru membantu dan mengarahkan Peserta didik
Pengumpulan Data menemukan jawaban di setiap kelompok dengan
memberikan jawaban-jawaban tidak langsung.
• Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan Peserta
didik, Peserta didik menyimpulkan jawaban dan
mencatatnya di LK Peserta didik.
• Guru memfasilitasi Peserta didik untuk bisa
mengolah data ke dalam bentuk tabel yang
disediakan dalam LKPD
• Guru mengarahkan Peserta didik membuat laporan
sesuai format yang disediakan dalam LKPD.
Pengolahan Data
• Laporan boleh ditulis langsung menggunakan alat
tulis yang dimiliki Peserta didik, atau bagi kelas
yang memiliki fasilitas tablet/computer, bisa
langsung membuatnya berupa soft file word atau
tayangan power point.
Pembuktian • Hasil pengumpulan dan pengolahan data dalam
bentuk laporan dan atau tayangan power point,
kemudian dikemukakan oleh Peserta didik di kelas.
• Guru mempersilahkan Peserta didik yang lain untuk

140
memberikan tanggapan, persetujuan, ketidak
setujuan, dan atau pertanyaan.
• Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi
respon teman-temannya tersebut apabila menemui
kesulitan.
Guru mempersilahkan peserta didik untuk menuliskan
Menarik Kesimpulan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih
dan diajukan pada LKPD masing-masing

Penutup (15 menit)


1. Membuat kesimpulan
Guru membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai
keanekaragaman hayati Indonesia yang khas terdapat di tempat tinggal masing-
masing.
2. Post-test
3. Penugasan
Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk dipelajari oleh
Peserta didik.
Guru memberikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu
halaman yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait
tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran Format yang bisa
digunakan sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia?
2 Apakah saya sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia di daerah saya?
3 Apakah saya sudah paham persebaran Flora dan Fauna
di Indonesia?
4 Apakah saya sudah dapat mendeskripsikan bagaimana
cara yang bisa saya lakukan untuk menjaga keragaman
flora dan fauna daerah?

Refleksi untuk Peserta Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia di daerahnya?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham persebaran
Flora dan Fauna di Indonesia?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah dapat mendeskripsikan
bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk menjaga

141
No Pernyataan Ya Tidak
keragaman flora dan fauna daerah?

c. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan hasil observasi yang
Anda lakukan!
1. Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau
nama latinnya akan menambah poin nilai.
2. Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau
nama latinnya akan menambah poin nilai.
3. Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah
jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?
4. Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda
menjadi langka/punah?
5. Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus
langka menjadi lestari kembali?
2. Asesmen Unjuk Kerja Laporan
Indikator:
1. Adanya latar belakang (alasan) yang mendasari dilakukannya pengamatan
2. Adanya tujuan dilakukannya pengamatan
3. Adanya waktu, metode, dan lokasi pengamatan
4. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan
5. Adanya hasil pengamatan berupa tabel atau paparan
6. Adanya kesimpulan sesuai dengan tujuan

Rubrik
Score Deskriptor
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6 indikator tersebut
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari 6 indikator
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari 6 indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 6 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 6 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 6 indikator

Daftar Cek Peserta Didik:


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2

1.

2.

… … dst.

3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis:
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi dengan panca indera
3. Mengolah informasi dan gagasan
4. Merefleksi pemikirannya sendiri

142
Rubrik
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Daftar Cek Peserta Didik:
No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2

1.

2.

… … dst.

Indikator bekerja sama (gotong royong)


1. Bekerja sama
2. Berkomunikasi positif
3. Tanggap terhadap keadaan
4. Mau berbagi hal-hal positif

Rubrik
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik:


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2

1.

2.

… … dst.

d. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a) Aktivitas
1. Lakukan kajian Pustaka di perpustakaan daerahmu atau melalui penelusuran
Pustaka di internet mengenai berapa banyak tumbuhan dan hewan khas
Indonesia di Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur. Minimal Anda
tuliskan 5 nama hewan dan tumbuhan khas untuk setiap wilayah tersebut ya..!.
Hasil penelusuran pustaka dapat dituliskan pada tabel berikut.

Berbagai keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia

143
Nama :
Kelas :
Judul pustaka yang dibaca :

Indonesia Jenis Hewan Jenis Tumbuhan


Bagian Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin

1. 1. 1. 1.

2. 2. 2. 2.

3. 3. 3. 3.
Barat
4. 4. 4. 4.

5. 5. 5. 5.

… … … …

1. 1. 1. 1.

2. 2. 2. 2.

3. 3. 3. 3.
Tengah
4. 4. 4. 4.

5. 5. 5. 5.

… … … …

1. 1. 1. 1.

2. 2. 2. 2.

3. 3. 3. 3.
Timur
4. 4. 4. 4.

5. 5. 5. 5.

… … … …

2. Bisakah Anda analisis, mengapa Fauna yang ada di daerah Barat mirip dengan
Fauna yang ada di Asia; dan mengapa yang ada di daerah Timur mirip dengan
Fauna yang ada di Australia? Anda boleh analisis mengenai hal tersebut melalui
web ini ya,
https://slideplayer.info/slide/11937756/

b) Materi
Akses materi dari link http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

c) Asesmen Pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
144
1-5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100

Remedial
Bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai remedial.
a) Aktivitas
 Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
 Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
 Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
 Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b) Materi
(terlampir)
c) Asesmen Remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

145
e. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Materi : Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Nama : ____________ Kelas : _____________

Kelompok : ____________ Tanggal. : _____________

A. Tujuan:
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.

B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.

C. Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.

7. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan
pengamatan yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.

d. ______

e. ______

f. ______

8. Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok
untuk memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu mendeskripsikan
keanekaragaman hayati Indonesia di daerah tempat tinggal Anda.

d. ______

e. ______

146
1. Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI

(tuliskan nama Daerah tempat tinggalmu)

2. Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi
mengenai berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”

Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”

3. Metode Pengamatan : pengamatan langsung, studi bacaan, wawancara *)

4. Waktu dan Lokasi


Nama Daerah (boleh Alamat) :

Waktu (hari dan Tanggal) :

147
5. Data hasil pengamatan

Jenis Hewan Jenis Tumbuhan


Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin

….

Jika menelusuri bacaan, tuliskan sumber bacaan yang Anda gunakan di bawah
ini.

6. Kesimpulan

148
2. Materi
Materi dapat diakses pada link berikut.
http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.pdf
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html

Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi


merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi.
Istilah ini sering dikaitkan dengan jenis (spesies). Keanekaragaman kehidupan di
bumi sampai saat ini telah dipertelakan sekitar 1,4 juta jenis tumbuhan dan hewan.
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik yang tidak
dapat ditemukan di tempat-tempat lain.
Dilihat dari segi wilayah biogegografis, Indonesia terjepit diantara dua
wilayah, yaitu Indo-Malaya atau Oriental dan Australis. Lokasi ini sangat strategis,
senada dengan lokasi geografis Indonesia yang juga terletak pada jalur perdagangan
antara asia dengan afrika dan australia. Keanekaragaman hayati Indonesia yang
sangat besar ini merupakan salah satu sumber daya alam unggulan milik Indonesia.
Selain dapat dimanfaatkan untuk wisata dan kegiatan kebudayaan, keanekaragaman
hayati ini juga dapat dimanfaatkan menjadi obat atau bahan industri lainnya.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh adanya
dangkalan sahul dan dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora,
fauna, dan manusia purba antara Asia dengan Australia. Namun, kini dangkalan
tersebut sudah berubah menjadi laut transgresi yaitu laut Arafuru dan laut Jawa.
Secara garis besar, flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu flora dan
fauna Asiatis, Peralihan, dan Australis. Sebelum kita membahas mengenai tiap-tiap
jenis flora dan fauna, kita akan membahas dulu mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna serta garis-garis yang membatasi
persebaran flora dan fauna tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia


adalah: 1) Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat mempengaruhi
karakteristik makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut; 2) Faktor Tanah,
memiliki kandungan mineral dan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesuburan
tanaman yang tumbuh di lokasi tersebut. Tentu saja, daerah dengan tanah yang
subur seperti delta sungai atau dataran aluvial akan memiliki keanekaragaman
hayati yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah gersang seperti gurun
pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik yang dimaksud disini adalah keberadaan
hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya seperti bakteri dalam suatu
ekosistem; 4) Faktor Topografi, Selain mempengaruhi kondisi iklim lokal, topografi
dan bentukan relief muka bumi juga mempengaruhi sedimentasi serta erosi yang
terjadi di permukaan bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi tanah yang ada di
wilayah tersebut; 5) Garis Wallace, Weber, dan Lydekker, khusus mengenai
pembagian imajiner ini akan dibahas sebagai berikut.
Perhatikan Gambar berikut.

149
Gambar yang menunjuukan Garis Imajiner Wallace, Weber, dan Lydekker.
http://www.starfish.ch/Zeichnung/Karten/Wallaceline.gif

A. Garis Wallace dan Garis Weber


Jika Anda pernah mendengar mengenai kedua garis ini, Anda tidak perlu
membayangkan bahwa garis tersebut nyata ada dan nampak oleh indera mata.
Kedua garis ini merupakan garis khayal atau tidak nyata yang hanya
ditampilkan pada peta saja. Garis ini membagi dan memisahkan Indonesia
menjadi tiga wilayah bagian. Garis-garis ini bahkan sangat rekat dengan
persebaran flora dan fauna pada wilayah Indonesia. Karena Indonesia dibagi
menjadi tiga bagian maka garis yang membaginya terdiri dari dua garis.
Garis ini merupakan sebuah garis khayal yang memisahkan Indonesia
pada bagian Tengah dan Indonesia pada bagian Timur. Garis ini dibuat karena
kedua daerah di Indonesia ini memiliki karakteristik flora dan fauna yang
sangat berbeda. Penemu garis ini adalah seorang ilmuwan bernama Alfred
Russel Wallace. Wallace mulai menyadari bahwa ada perbedaan flora fauna
pada kedua daerah tersebut setelah mengunjungi Hindia Timur sekitar abad ke
19. Seperti penemunya, garis ini kemudian diberi nama yang sama yaitu garis
Wallace. Alfred Russel Wallace membuat sebuah penelitian yang menunjukkan
hasil adanya perbedaan hewan di Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian
barat.
Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia menjadi dua bagian.
Jika garis sebelumnya membagi Indonesia bagian timur dan juga bagian barat,
maka garis weber ini membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan bagian
timur. Karena garis weber membagi Indonesia menjadi timur dan tengah maka
letaknya juga tepat membelah Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian
tengah. Secara lebih tepat, garis ini terletak diantara pulau Papua dan pulau
Sulawesi.
Garis Wllace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi
dengan pulau Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini
berada diantara pulau Lombok dan pulau Bali. Garis ini membagi wilayah
Sulawesi dan Nusa Tenggara menjadi beberapa wilayah yaitu Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga Timor. Wilayah-
wilayah ini masuk pada tipe Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini
memiliki ciri khas tersendiri pada jenis faunanya. Salah satu wilayah yang
mempunyai jenis fauna paling khas adalah Pulau Sulawesi. Contoh binatang
atau fauna khas Sulawesi adalah sapi hutan.

150
Membahas lebih lanjut mengenai jenis flora dan fauna yang dibagi oleh
garis-garis Wallace terdiri dari dua jenis tipe yaitu tipe peralihan dan tipe
asiatis. Tipe yang paling khas adalah tipe asiatis. Flora dan fauna tipe ini
tersebar di wilayah Indonesia khususnya bagian barat yang terdiri dari pulau
Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Tipe asiatis diberi nama demikian karena
memiliki kemiripan dengan binatang dan tanaman yang tumbuh di benua Asia.
B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square
di London. menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal
sebagai Garis Lydekker, yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan
Australia-Nugini di sebelah timur. Garis ini bertujuan untuk memisahkan
antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang ditinggali oleh
flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis Lydekker
merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan
daerah yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan
flora dan fauna australis.

Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat
keanekaragaman di planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang
dimiliki tak dapat dibandingkan dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina,
Malaysia dan Papua Nugini merupakan kawasan geografi tumbuhan Malesiana.
Kawasan ini memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan terdapat sekitar 25.000
jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian besar diantaranya
terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan
memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae
(keluarga anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan
berkayu suku Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki
sekitar 386 jenis. Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara lain
disebabkan oleh struktur vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi
dengan berbagai lapisan stratanya menciptakan kondisi lingkungan yang
memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan lain seperti lumut, liana, dan
perdu dapat hidup di bawahnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan
dengan apa yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas.
Indonesia memiliki 11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah
bakteri dan Cyanophyceae (ganggang biru) mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis
dan algae 1800 jenis. Jumlah tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis
tanaman penghasil buah-buahan, 360 jenis tanaman sayuran, 70 jenis tanaman
umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 50 jenis tanaman rempah. Sementara tanaman
obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana 74% diantaranya masih
hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari
beberapa tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-
merantian memiliki nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di
wilayah Asia. Tanaman meranti-merantian merupakan jenis tanaman epifit sebagai
tanaman khas wilayah Asia. Tanaman meranti termasuk dalam kelompok
pepohonan yang berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang
berada di Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia untuk memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan
amoldi juga menghiasi tipe ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi
tumbuhan jenis bunga satu-satunya yang merupakan tipe Asiatis atas hasil
pembagian dari garis Wallace. Bunga Anggrek banyak ditemukan di hutan-hutan di

151
Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan menempel pada tumbuhan-tumbuhan yang
lain. Namun meskipun bergantung pada tumbuhan lain namun tidak menjadi parasit
bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu melakukan fotosintesis secara mandiri.
Selain Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-pakuan dan pohon jati yang
mendiami flora tipe asiatis.

Kekayaan Flora
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia
yang termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama
zona orientalis di bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama
daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti harimau, macan kumbang, orang utan,
banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini merupakan fauna khas zona
oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang
terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau tersebut
dapat dijumpai hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota,
kakatua, dan cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona
peralihan yang disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat
dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa
Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu-satunya terdapat di dunia,
yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung parkit. Secara
keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling sedikit 40 ribu jenis
fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak
dengan baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak
ditemukan di benua Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera.
Selanjutnya yang juga terkenal sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau
Sumatera. Namun sayangnya, kedua hewan ini sekarang banyak diburu untuk
diambil bagian tertentu dari tubuhnya kemudian selanjutnya dijual. Fauna
selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan garis Wallace adalah badak bercula satu
dan banteng. Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga dilihat sedang
mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di negeri ini.

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi
3 Bagian
 https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
 Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan
pelajar.
 https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
 Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
 LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press.
Jakarta.
 http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
 Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
MELALUI PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG
MENANTANG, Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014,
hlm. 38-49
 https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-
hayati-melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
 Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul
1. Materi Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman
Hayati. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336

152
 http://repository.ut.ac.id/4375/
 Zubi, Teresa. 2017. Wallacea. Starfish Diving. Blog.
 http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html

153
Pertemuan 3
(4 JP)

Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam
bentuk poster berdasarkan klasifikasi alami
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan secara
lisan dan atau tayangan

a. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPeserta didik)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan : laptop, atau PC, printer dengan hasil berwarna, dan kertas
film.
b. Kegiatan Pembelajaran

Pembukaan (15 Menit)

Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya
Peserta didik melakukan pre-test
Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik
menyebutkan kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-
masing, hasil dari proses KBM pertemuan sebelumnya.
Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda
menanyakan alasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus
dengan pakaian sehari-hari? ”

Kegiatan Inti
Stimulus  Guru mempersilahkan tampilkan gambar (untuk kelas
PJJ) atau tunjukkan tanaman rumput dan tanaman
cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kelas
tatap muka.
 Akan lebih baik jika Guru menggunakan produk hasil
pengamatan dari pertemuan kedua.

154
 Kemudian tanyakan kepada Peserta didik, “setujukah
Anda jika saya mengatakan bahwa kedua tanaman ini
sama-sama berada pada kelompok tanaman rumput-
rumputan? Dan Jika keduanya punah dari muka Bumi,
maka tidak ada dampak apapun bagi manusia”
 Guru mengakomodasi jawaban Peserta didik dengan
tidak membenarkan atau menyalahkan jawaban
apapun yang dikemukakan.
 Kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya akan
disajikan dalam LKPeserta didik.
 Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis
keanekaragaman hayati Indonesia di daerah Peserta
didik masing-masing (pertemuan sebelumnya)
persilahkan Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan
2 tumbuhan.
 Guru mengarahkan Peserta didik untuk menanggapi
Identifikasi masalah pernyataan dalam LKPD.
 Jjawaban setuju ataupun tidak setuju yang
dikemukakan Peserta didik, harus disertakan
alasannya.
 Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya,
arahkan peserta didik untuk membuktikan bahwa
pernyataan dan alasannya tersebut benar
Pengumpulan dan  Guru yang kegiatannya Asyncronous dapat
pengolahan data. mengarahkan Peserta didik melakukan perekaman
video masing-masing kelompok saat bekerja, lalu link
rekaman dikirim kepada guru atau diunggah ke drive
kelas.
 Guru mengelompokkan Peserta didik ke dalam lima
kelompok.
 Masing-masing kelompok mengamati gambar 4
organisme yang telah dipilih dalam LKPD, kemudian
hasil pengamatan dituliskan.
 Guru harus menahan diri untuk tidak memberikan
jawaban langsung apabila ada Peserta didik yang
bertanya mengenai fungsi, atau manfaat dari berbagai
organisme tersebut secara ekologi. Selalu arahkan
untuk mencari sendiri jawaban yang benar.
 Guru mengarahkan Peserta didik untuk mengamati
dulu semua ciri morfologi dan perilaku keempat
organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki,

155
berjalan dengan empat kaki, berjalan dengan dua kaki,
ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh rambut, ditutupi oleh
bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan
insang, bernafas dengan paru-paru, dapat memanjat,
dll.
 Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam
LKPD dengan melakukan pertanya Ya dan Tidak,
kriteria di isi sendiri oleh Peserta didik berdasarkan
pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan
pola dan contoh.

Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan


pohon dikotomi sebagai berikut.
1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor
2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang
dimaksud

Selanjutnya, Peserta didik dibimbing untuk membuat


kunci determinasi yang akan dituangkan sebagai
bagan determinasi dalam bentuk poster.

Guru mengingatkan Peserta didik untuk menjawab


pertanyaan kedua mengenai “setujukan Anda, Jika
organisme yang diamati tersebut punah dari muka
Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi manusia?”

156
 Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat
dipresentasikan.
 Guru memfasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi,
memberikan tanggapan, sanggahan, dan atau
persetujuan atas diagram dikotomi yang telah
disajikan.
Pembuktian  Guru mengarahkan Peserta didik untuk menggali
dalam diskusi mengenai kebenaran manfaat
keberadaan organisme yang diamati oleh setiap
kelompok.
 Perbaiki konsep-konsep yang kurang tepat dengan
memberikan feedback atau tanggapan yang datang
dari proses diskusi kelas.
Guru mengarahkan peserta didik untuk menuliskan
jawaban dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di
poin stimulus pada LKPD yang dimiliki, dan memberikan
Menarik Kesimpulan
feedback nilai untuk Poster yang telah ditampilkan.
Produk sebaiknya dipajang di kelas hingga modul
mengenai keanekaragaman hayati diselesaikan

Penutup (15 menit)


4. Membuat kesimpulan
Guru membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai manfaat dan
cara pengelompokkan organisme.
5. Post-test
6. Penugasan
Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi mengenai Bioteknologi.
Guru memberikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu
halaman yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait
tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran Format yang bisa
digunakan sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti cara membuat diagram
dikotomi dengan klasifikasi alami?
2 Apakah saya sudah paham cara membuat kunci dan
bagan determinasi?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan Klasifikasi sistem
buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah saya sudah paham manfaat organisme bagi
kehidupan ?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti cara
membuat diagram dikotomi dengan klasifikasi alami?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham cara membuat
kunci dan bagan determinasi?

157
No Pernyataan Ya Tidak
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
Klasifikasi sistem buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah paham manfaat
organisme bagi kehidupan?
5 Apakah seluruh Peserta didik nampak mengikuti
pembelajaran dengan gembira dan antusias?

c. Perangkat Asesmen
1) Asesmen Formatif
Perhatikan gambar dua hewan di bawah ini!

Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci
dikotom yang dapat Anda perhatikan berikut ini.
1 a. Bertulang belakang lanjut ke nomor 2

b. Tidak bertulang belakang Echinodermata

2 a. Melahirkan lanjut ke nomor 4

b. Bertelur lanjut ke nomor 3

3 a. Ditutupi sisik Reptil

b. Tidak ditutupi sisik lanjut ke nomor 4

4 a. Ditutupi rambut lanjut ke nomor 5

b. Ditutupi Bulu lanjut ke nomor 6

5 a. Memiliki kelenjar mamae Mamalia

b. Tidak memiliki kelenjar mamae lanjut ke nomor 6

6 a. Bergerak dengan sayap Aves

158
b. Bergerak dengan sirip Pisces

Diagram Kunci Determinasi

2) Asesmen unjuk kerja poster


Indikator:
1. Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami
2. Kalimatnya singkat dan jelas
3. Warna dan gambar menarik
4. Tujuan pembuatan poster langsung terihat
5. Isi Poster sesuai dengan konsep dan konteks

Rubrik:

Score Deskriptor
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator tersebut
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
159
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik:


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2

1.

2.

… … dst.

3) Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis:
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi dengan panca indera
3. Mengolah informasi dan gagasan
4. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik:


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2

1.

2.

… … dst.

d. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a) Aktivitas
Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A hingga H berikut ini!

160
b) Materi
(terlampir)
c) Asesmen Pengayaan
Nilai = Jumlah kunci determinasi yang benar x 1,5
Remedial
Bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai remedial.
a) Aktivitas
 Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
 Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
 Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
 Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b) Materi
(terlampir)
c) Asesmen Remedial
Menggunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

161
e. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Materi : Klasifikasi dan Determinasi

Nama : Kelas :

Kelompok : Tanggal :

A. Tujuan:
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk
poster berdasarkan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan
data satu spesies tertentu melalui Poster

B. Kegiatan:
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10
organisme (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di
daerah Anda, sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.

162
1. Ya, saya Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena
___________________________________

______________________________________________________________________
________

______________________________________________________________________
________

______________________________________________________________________
________

Tidak, saya Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena


____________________________

______________________________________________________________________
________

______________________________________________________________________
________

______________________________________________________________________
________

2. Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut


adalah, melalui pohon dikotomi yang saya buat.

163
3. Berdasarkan pengisian nomor 2, maka kunci dikotominya adalah, (Perhatikan contoh).

P1. apakah mereka memiliki kaki?


Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3
P2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5
P3. Apakah mereka ………

… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

4. Berdasarkan kegiatan nomor 1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada
pernyataan Anda bahwa Anda (menyetujui/tidak menyetujui)* pernyataan di awal
LKPeserta didik?

Ya, saya Setuju/tidak setuju* dengan pernyataan tersebut. Karena

Organisme pertama yaitu (________________) memiliki ciri-


ciri_________________________

________________________________________________________________________
______

dan
manfaat_________________________________________________________________
___

________________________________________________________________________
______

Organisme kedua yaitu (________________) memiliki ciri-


ciri___________________________

________________________________________________________________________
164
2. Materi
Materi dapat diakses pada link
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf

A. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi makhluk hidup merujuk pada kegiatan pengelompokan
makhluk idup berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada
setiap makhluk tersebut. Kegiatan pengelompokkan ini bukan hal yang mudah,
sebab diperlukan ketelitian dalam menentukkan parameter yang digunakan
sebagai ciri khas atau pembeda dari organisme lainnya. Itu berarti, diperlukan
upaya observasi lebih lanjut pada beberapa organisme yang kemudian dipilih
menjadi sebuah kategori atau kelompok.
Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa
berdasarkan tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau
anatomi, serta manfaat dari makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari
mengenai klasifikasi makhluk hidup pada tingkat-tingkat berbeda atau takson
berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang dipelopori oleh Carolus
Linnaeus sebagai bapak taksonomi dunia. Ilmu taksonomi menjadi salah satu
ilmu yang sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan
seiring dengan ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan
makhluk hidup dari awal ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa
kali perkembangan dari mulai sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.

B. Tahapan Klasifikasi Mahluk Hidup


1. Pengamatan Sifat Mahluk Hidup
Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara
mengamati dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi
(fungsi faal tubuh).
2. Pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri yang diamati
Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan sifat
atau persamaan dan perbedaan yang diamati.
3. Pemberian nama Mahluk hidup
Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah member
nama makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan
makhluk hidup salah satunya adalah system tata nama ganda (Binomial
Nomenclature).

C. Takson dalam Klasifikasi Mahluk Hidup


Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti susunan,
penyusunan, penataan atau taxon yang berarti unt dalam klasifikasi objek
biologi, dan nomos yang berarti hokum. Tingkatan makhluk hidup pada
taksonomi disebut takson. Tiap takson menunjukkan kesamaan sifat yang
banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi hingga paling rendah
dituliskan sebagai berikut.

165
Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica
https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Ursus americanus


https://images.app.goo.gl/4PoEAFCdiGRkWY2p7

D. Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)


1. Penulisan spesies
 Terdiri atas dua kata
 Menggunakan huruf latin
 Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi
 Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital
 Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil
 Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata
penunjuk spesies dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau

166
diberi tanda hubung
 Varietas dipisah

Contoh:

Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)

2. Penulisan Familia (suku)


Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk
hewan)
Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)
3. Penulisan Ordo (bangsa)
Ditambah akhiran –ales
Contoh: Zingiberales
4. Penulisan Classis (kelas)
Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut
Contoh Equisetinae, Mycotina
E. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Pada konteks keanekaragaman hayati, pengelompokan sangat perlu
untuk dilakukan. agar mempersempit objek kajian, sehingga akan
mempermudah untuk mengenal, mempelajari, dan akhirnya memanfaatkan
makhluk hidup untuk kepentingan manusia. Pengelompokan makhluk hidup
dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Sistem pengelompokkan tersebut yaitu
artifisial, natural, dan filogeni.
1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan
berdasarkan pada karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan
manusia. Misalnya pada tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan,
diantaranya berdasarkan:
a. Umur
Kita mengenal ada tumbuhan semusim/setahun (annual), contoh
diantaranya Cabe, Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan,
contoh diantaranya Jati, Kihujan, Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.
b. Kegunaanya
Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti
Padi, Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong,
Mahkota Dewa, dan Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni,
Gaharu, dan lain-lain.
c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat
bertahan di daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit
(tumbuhan air seperti Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber
karbohidrat seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan
sumber protein seperti Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang
Hijau. Tumbuhan sumber lemak seperti Kelapa Sawit, Kemiri, dan
Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial ini akan memudahkan
kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia.
2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada
karakter-karakter alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya

167
berasarkan karakter morfologi. Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini
adalah Carolus Linnaeus. Ia adalah yang pertama kali meletakkan dasar-
dasar klasifikasi termasuk sistem tata nama binomial nomenclature.
Awalnnya, Carolus Linnaeus mengajukan sistem klasifikasi 2
Kingdom, yaitu Plantae dan Animalia. Namun selanjutnya Whittaker
menyempurnakannya menjadi sistem klasifikasi 5 Kingdom. Kingdom
Fungi dikeluarkan dari Plantae, kemudian membentuk kingdom baru yaitu
Monera dan Protista. Monera yaitu golongan organisme yang merupakan
prokariotik, sedangkan Protista yaitu golongan organisme mikroskopis yang
merupakan organisme eukariotik.
Setelah Whittaker, ilmuwan asal Amerika Carl Woese
menyempurnakannya menjadi sistem klasifikasi 6 kingdom, yaitu
Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Namun
selanjutnya Kingdom Protista sudah tidak berlaku karena anggotanya
polyphyletic, yaitu ada yang mendekati karakter tumbuhan, hewan, bahkan
fungi. Sama halnya dengan Kingdom Monera yang sudah tidak valid lagi
sebagai suatu takson karena anggotanya terdiri dari dua golongan yang
sangat berbeda karakternya (Bacteria dan Archaebacteria). Oleh karena itu
dibentuklah sistem klasifikasi 3 domain yang dinilai dapat mewadahi
kingdom-kingdom sebelumnya yang bermasalah (Protista dan Monera).
Ketiga domain tersebut yaitu Bacteria, Archaea, dan Eucarya.
Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada
morfologi dari alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji,
morfologi akar, batang, dan daun. Sedangkan pada hewan biasanya
diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel, keberadaan tulang punggung,
saluran pencernaan, sistem rangka, dan lain- lain.

Berikut adalah perkembangan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 5


kingdom

3. Sistem Klasifikasi Filogeni


Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan
organisme berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik
organisme sejak sel pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa.
Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi.

168
Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada organisme yang secara
morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter genetik yang
dekat.
Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang
mendasari sistem klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson,
Cronquist, dan lainnya. Biasanya klasifikasi modern ini dilakukan dengan
memperhatikan kecenderungan evolusi organisme itu lebih maju atau masih
primitif adalah dengan melihat pelestarian atau penyusutan dari struktur sel
atau tubuhnya akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh, dalam
klasifikasi modern tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat
diantaranya:
 Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
 Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
 Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan
berbijitertutup
 Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih
primitive dari pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik
sedikit.
 Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada
tumbuhan berbunga mahkota bersatu.
Pada klasifikasi hewan karakter yang diperhatikan untuk
penggolongannya yaitu jumlah sel tubuhnya dan perkembangan sel
tubuhnya, serta jaringan embrionalnya. Hewan yang memiliki jaringan
embrional triploblastik (ada ektoderm, mesoderm, endoderm) akan memiliki
struktur tubuh yang lebih sempurna daripada organisme diploblastik
(ektoderm dan endoderm saja, tapi tidak memiliki mesoderm).
Secara umum, untuk melihat tingkat-tIngkat perkembangan makhluk
hidup sebagai dasar klasifikasinya perlu diperhatikan: struktur selnya
(prokariotik/eukariotik); jumlah sel tubuhnya (uniseluler/multiseluler);
jaringan embrionalnya (diploblastik/triploblastik); bentuk tubuh dan organ
tubuhnya (thallus/kormus); pergiliran keturunannya (bentuk
gametofit/sporofit); dan sifat- sifat khas morfologis lainnya seperti
perkembangan bagian-bagian bunganya dibandingkan lainnya.
F. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi,
seperti yang telah dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan
klasifikasi sederhana berdasarkan karakter yang diinginkan. Banyak metode
yang dapat kita gunakan untuk mengetahui identitas suatu jenis organisme,
diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan dengan
spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi
atau kunci determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian
pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari
jenis organisme yang ingin kita ketahui identitasnya.
Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis
tumbuhan tersebut. Untuk menguji kunci determinasi yang sudah Anda rancang,
Anda dapat melakukannya dengan cara meminta kawan lain untuk
mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat
mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi
tersebut sudah baik. Model dari kunci determinasi bermacam-macam, namun
yang paling sering digunakan adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini

169
disusun atas dasar pengelompokkan ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua
kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar persamaan dan perbedaan
sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya dilakukan
pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya
diperoleh sifat ciri yang spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis
suatu organisme.
Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di
lingkungan sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar,
maka kita harus memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan
tersebut. Agar dapat digunakan oleh orang lain, maka istilah yang digunakan
harus istilah ilmiah yang umum. Dalam perancangan kunci determinasi model
dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua pernyataan yang saling
berkebalikan. Pada setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor baru yang
akan mengarahkan pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan
berhenti pada nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba
Anda perhatikan contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van
Steenis, 1997)

Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi,


pernyataan yang dibuat pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri
morfologi yang paling umum terlebih dahulu, kemudian selanjutnya diikuti
dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci determinasi tersebut merupakan
kunci dikotomi karena selalu bercabang dua, jika dibuat bagannya maka akan
seperti Gambar berikut.

170
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
 Arifin, Z. ___. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi
SMA Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon
Guru PPPK.
 https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-
PB9.pdf
 Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
 LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press.
Jakarta.
 http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
 Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi,
Sistem, Contoh Soal!. Blog. Eduka Sistem.
 https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/

Pertemuan 4
(8 JP)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media
sosial

a. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan Dasar
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
 Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi Keanekaragaman
hayati
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet

b. Kegiatan Pembelajaran (8 JP)

Pembukaan (15 Menit)

Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
Guru mempersilahkan Peserta didik 171 untuk mengumpulkan tugas rangkuman
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Peserta didik melakukan pre-test.
Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
menemukakan apa manfaat keberadaan Keanekaragaman hayati di lingkungan
dan kehidupan masayarakat.
Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang pernah mendengar
bahwa saat ini mahluk hidup yang sudah punah bisa dilestarikan dengan
teknologi cloning?”

Kegiatan Inti
 Lakukan brainstorming mengenai Bioteknologi selama 10
menit. Hasil resume yang dikumpulkan Peserta didik dapat
dijadikan pijakan awal mengenai pemahaman dasar Peserta
didik mengenai Bioteknologi.
 Guru mempersilahkan mengunduh dua artikel ini untuk
dijadikan pemantik ide Peserta didik dalam pengatasi erosi
keanekaragaman hayati.
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-
pelestarian-lingkungan.html
dan
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-
solusi-pencemaran-lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
 Setelah artikel tersebut dibagikan kepada Peserta didik
kemudian persilahkan Peserta didik mengkajinya.
Orientasi peserta didik  Selesai membaca, Guru menunjuk langsung 5 orang
kepada masalah perwakilan kelas untuk mengemukakan inti dari kedua
artikel tersebut. Tuliskan resume dari ke-5 Peserta didik
tersebut di papan tulis
 Sambil menyimak, persilahkan Peserta didik yang lain
membuat resumenya maksimal sebanyak 2 alinea.
Pembuatan resume dilakukan langsung dalam LKPeserta
didik.
 Kemudian berikan stimulus berupa pertanyaan, “apakah
Anda punya ide lain mengenai solusi menggunakan
Bioteknologi agar erosi keanekaragaman hayati dapat
dicegah dan atau diatasi?”
 Ide-ide yang bermunculan harus diakomodasi oleh Guru
dengan dituliskan di papan tulis/whiteboard application
untuk dibahas -bagaimana merealisasikannya-, minimal 3
Peserta didik sebagai contoh bagaimana tindak lanjutnya.
 Peserta didik duduk berkelompok, kemudian diberikan
kesempatan untuk berdiskusi merancang penyelesaian
masalah dengan cara membagi tugas untuk mendapatkan
Mengorganisasikan
data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk merealisasikan
peserta didik
ide yang diajukan pada fase 2
 Hasil diskusi di tulis dalam LKPeserta didik yang telah
diberikan.
 Guru melakukan pemantauan keterlibatan Peserta didik
dalam mengumpulkan data/bahan/alat selama proses
penyelidikan untuk merealisasikan ide.
Membimbing
 Guru melakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap
penyelidikan individu
progress yang dicapai oleh Peserta didik. Bisa dilakukan di
dan kelompok
sekolah untuk kelas tatap muka.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan
penilaian psikomotor.
Mengembangkan dan  Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan untuk
menyajikan hasil karya pembuatan laporan, poster, pamphlet atau konsep sosialisasi
yang akan digunakan Peserta didik berbagai media
presentasi ide yang dihasilkan.
 Guru melakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap
progress yang dicapai oleh Peserta didik. Bisa dilakukan di
sekolah untuk kelas tatap muka
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan

172
penilaian psikomotor.
 Guru meyakinkan konten yang digunakan oleh Peserta didik
sesuai usia dan sasaran.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan
penilaian kemajuan setiap kelompok menggunakan Tabel
pencatatan di bawah ini

Bimbingan I Bimbingan II Bimbingan


III
Kelompok
Hasi Saran Hasil Saran Hasi Saran
l l
1
2
3

 Peserta didik dipersilahkan untuk presentasi secara
berkelompok di kelas mengenai ide.
 Bagi Peserta didik yang mensosialisasikan dengan
Menganalisa dan menggunakan media sosial, menampilkan idenya, respon
mengevaluasi proses dari kolom komentar atau DM, serta ketercapaian jumlah
pemecahan masalah penonton.
 Peserta didik yang lain, menyimak kemudian memberikan
masukan dan saran untuk peningkatan dan perbaikan ide
tersebut.

Penutup (15 menit)


1. Membuat kesimpulan
Guru membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pentingnya
mencegah erosi Keanekaragaman hayati dan ide apa saja hasil pembelajaran untuk
mengatasi erosi Keanekaragaman hayati tersebut
2. Post-test
3. Penugasan
Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta
didik.
Guru memberikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman
yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait
tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran Format yang bisa
digunakan sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti apa yang bisa saya lakukan
untuk melestarikan keanekaragaman hayati di daerah
saya menggunakan bioteknologi?
2 Apakah saya ingin melanjutkan kampanye untuk
penyelamatan lingkungan setelah pembelajaran selesai?

173
Refleksi untuk Guru
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti apa yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
daerahnya menggunakan bioteknologi?
2 Apakah 90% peserta didik berkeinginan melanjutkan
kampanye penyelamatan lingkungan setelah
pembelajaran selesai?
3 Apakah Peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?

c. Perangkat Asesmen
1) Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang diakukan
Peserta didik dengan Indikator:
 Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi keanekaragaman hayati
terselamatkan dengan Bioteknologi.
 Latar belakang ide rasional dan realistis.
 Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
 Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil diskusi
dan saran guru.

Rubrik:

Score Deskriptor
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut

2) Asesmen Usaha Kelompok


Indikator:
1. Sosialisasi berupa pembuatan laporan, dan poster atau kampanye di media
sosial
2. Anggota kelompok melakukan kolaborasi dalam realisasi ide
3. Partisipasi Anggota kelompok minimal 80% di setiap fase

Rubrik:
Score Deskriptor
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok

3) Asesmen Sikap
Indikator:
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi dengan panca indera
3. Mengolah informasi dan gagasan
4. Merefleksi pemikirannya sendiri

174
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik:


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2

1.

2.

… … dst.

d. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik

175
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Materi : Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi Erosi Keanekaragaman Hayati

Nama :
Kelas :
Kelompok :
Tanggal :

A. Tujuan
 Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk
mengatasi kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
 Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara
kampanye di media sosial
B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut,
silahkan ajukan ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi
tersebut.
C. Simpulan yang dapat Anda ambil dari masing-masing artikel tersebut?
Artikel pertama

Artikel kedua

D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja
Bioteknologi dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?

E. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam


mengatasi erosi keanekaragaman hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa,
bagaimana, siapa, kapan, dan dimana)

F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk
diajukan alternatif pemecahan masalahnya!

G. Berdasarkan pemilihan pertanyaan kelompok, buat rancangan untuk


menyelesaikan permasalahan tersebut!
 Rancangan dibuat secara berkelompok dalam bentuk outline, silahkan
ditulis menggunakan word atau tulisan tangan.
 Diskusikan dengan guru hasil rancangan anda.
176
 Perbaiki rancangan hasil diskusi dengan guru
H. Presentasi Kelas
Catatan untuk kelompok yang Solusi/saran untuk
Kelompok
tampil kelompok yang tampil

II

III

IV

2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh
seorang sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini
digunakan untuk menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan
organisme hidup. Ereky memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat
diselesaikan melalui bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran
yang bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang
pengembangan jenis hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika
atau DNA rekombinan, yang lain bermimpi tentang sumber obat terapi yang lestari
bagi umat manusia. Beberapa malah memiliki visi untuk menumbuhkan tanaman
yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap hama dan penyakit sebagai sumber
pangan manusia, yang terus bertambah populasinya. Jawaban dari pertanyaan ini
akan sangat beragam tergantung dari siapa yang kita tanya. Apakah semua ini
merupakan definisi yang tepat untuk istilah bioteknologi? Jawabannya adalah tidak.
Pengertian yang sempit tidak dapat mendefinisikan bioteknologi.

Bioteknologi adalah perpaduan yang harmonis antara biologi dan teknologi.


Secara terminologi, bioteknologi dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem
biologi, makhluk hidup dan produknya untuk mengubah atau memperbaiki
kesehatan umat manusia dan lingkungannya. Dengan merangkum semua pengertian
di atas maka bioteknologi dapat kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip
dasar sains dan perekayasaan atas proses material dengan bantuan agen biologi
untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa. Tampaknya keunggulan bioteknologi
telah mengambil alih dan menjadi revolusi baru dalam ilmu biologi, melalui
pengelolaan produk- produk alami menggantikan proses kimiawi dan industri.
Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang,
seperti bioteknologi kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat- obatan,
bioteknologi pertanian, bioteknologi industri. Bioteknologi merupakan ilmu dan
sains masa depan yang menarik minat para ilmuwan, serta akan melahirkan suatu

177
revolusi besar dalam kehidupan kita dengan menunjukkan bagaimana cara hidup
yang lebih nyaman, bebas dari berbagai macam penyakit dan stres.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi
Komputasi, Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan,
Teknologi Rekayasa Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika,
enzimologi, dan sebagainya. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada
mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar
bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan metode tertentu,
dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin ilmu. Menurut
perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:
A. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional
biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar.
Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan
pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan
teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit
primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa
contoh Bioteknologi konvensional di bidang makanan, dapat terlihat seperti
pada Gambar berikut ini.

178
Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa
mikroorganisme yang terlibat dari produk-produk tersebut adalah.

Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian, adalah


sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan

2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua
individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies.
Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah
untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas
X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan
dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen
pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang
memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan
hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek.
3. Hidroponik

179
Selain di bidang pangan dan pertanian, bioteknologi konvensional
juga telah dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas kehidupan manusia di
bidang industry, pengobatan, peternakan, dan lainnya.

B. Bioteknologi Modern (Melibatkan perubahan DNA organisme)


Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan
produk dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan
peralatan canggih. Dalam bioteknologi modern selain menggunakan
mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian- bagian tubuh
mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan
menerapkan teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan
manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA
baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau
menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah
dengan membuat organisme transgenik.
Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat
menyusun pola gen sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang
sifat-sifatnya sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini dikenal juga dengan istilah
DNA rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu organisme ke
organisme lain. Pengaturan pola genetik ini melibatkan penggunaan gen
organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme tertentu. Organisme
yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal
dengan istilah organisme transgenik.
1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan
susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini
merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil
panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu
membunuh hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Untuk membuat
suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau
pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan,
cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka
dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada
tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning

180
(agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk
transfer gen).
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri
sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri
tersebut. Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang
cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel
tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian
daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri
Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA
dengan bantuan listrik). Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan
untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu tahan hama, tahan
herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.
2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada
awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk
menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi
rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak
yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar
dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi modern
mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin
menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi
modern dibidang kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi
konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan lebih terjamin
menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat- alat canggih
lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan
hormon.
Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa
dan sejenisnya. Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang
jadi baan pertimbangan ilmuwan untuk bisa selalu dijadikan renungan
bagaimana meningkatkan kualitas produknya. Kita bisa ambil salah satu
contoh Beberapa kelebihan dan kekurangan dari aspek-aspek Bioteknologi
tanaman sebagai berikut.

Aspek Kelebihan Kekurangan


Keragaman genetic Mudah dalam pertukaran Meningkatkan
plasma nutfah; sumber keseragaman dan
pemuliaan yang lebih luas; kerentanan; erosi
sumber genetik bagi produk genetik
baru; mengurangi kegagalan
panen
Identifikasi plasma Menghilangkan sifat-sifat Mengabaikan kondisi
nutfah yang tidak diinginkan; dan kearifan lokal,
pengembangan kultivar baru seperti hama dan
lebih cepat penyakit lokal
Perbanyakan Produksi tanaman baru Mengurangi potensi
kultivar dengan variasi yang luas; biologis jangka panjang
replanting dapat dilakukan bagi tanaman
dalam musim tanam yang
sama

181
Produksi Peningkatan hasil panen Kelebihan produksi:
yang signifikan stabilitas pasar
terganggu; pendapatan
ekspor berkurang
Hama dan penyakit Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi
menghilangkan hama dan organisme alami dengan
penyakit epidemik konsekuensi yang tidak
kita pahami
Plasma Nutfah Kemudahan dalam Penyimpanan
penyimpanan jangka panjang terkonsentrasi di
beberapa negara,yang
berpotensi untuk
dieksploitasi atau
diskriminasi
Lingkungan Pengembangan organisme Pelepasan
yang mampu bertahan hidup mikroorganisme hasil
pada lingkungan alam yang rekayasa genetika dapat
sulit mengganggu
keseimbangan alam

e. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak.
 https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/
BAB-XII_BIOTEKNOLOGI.pdf
 http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf
 https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html
 https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
 Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

f. Glosarium
 Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
 Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
 Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan
memiliki iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
 Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
 Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
 Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
 Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
 Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan
hasil interaksi antara genotip dengan lingkungan.
 Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
 Gen : unit dasar pewarisan sifat.
 Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel
setiap individu suatu spesies.
 Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
 Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
 Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter
genetisnya.
 Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan
berbagai variasi bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
 Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi
interaksi.
 Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri
yang dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini
182
jika direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut kultivar
dengan demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
 Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis
pada keturunannya.
 Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
 Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
 Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
 Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
 Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
 Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri
berbeda yang jelas.
 Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari,
bukan untuk berbiak

Kab. Pati, Juni 2022


Guru Mata Pelajaran

Ririn Hamidatus S, S.Pd

183
MODUL AJAR

TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jakenan


Mata Pelajaran : Biologi
Nama Guru : Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.
Fase / Kelas : E/X
Pertemuan / JP : 3 / 6 JP

IV. Tujuan Pembelajaran


10.11. Mengidentifikasi komponen ekosistem dengan menyajikan laporan hasil pengamatan
ekosistem di lingkungan sekitarnya
10.12. Menyusun jaring-jaring makanan atau rantai makanan dari hasil pengamatan ekosistem
yang ada di lingkungan sekitar
10.13. Menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen ekosistem dengan menyajikan data
hasil pengamatan di lingkungan sekitar

V. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1
D. Pendahuluan (15 Menit)
 Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
 Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
 Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk
Mempersiapkan
belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru
Peserta Didik
mematuhi protokol kesehatan.
 Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.

E. Kegiatan Inti (60 Menit)


 Meminta peserta didik meperhatikan lingkungan sekitar kelas
kemudian bertanya : Apakah lingkungan kalian hanya terdiri
Orientasi Peserta dari mahluk hidup saja?
Didik Pada Masalah  Mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa
dilingkungan sekitar tidak hanya terdapat mahluk hidup tetapi
juga terdapat benda mati.
 Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5
Mengorganisasikan

184
orang. (Guru dapat memvariasikan kelompok berdasarkan
Peserta Didik
sarana yang dimiliki atau kemampuan kognitif peserta didik)
 Peserta didik secara berkelompok mengamati ekosistem
sekitarnya.
Membimbing
 Guru membimbing siswa dalam penyelidikan Individu dan
Penyelidikan Individu
Kelompok.
dan Kelompok
 Peserta didik secara individu mencatat semua komponen
ekosistem yang ditemukan pada saat melakukan observasi.
 Peserta didik mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD) yang
Mengembangkan dan
telah disediakan (LKPD terlampir).
menyajikan hasil
 Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
karya
menyiapkan karya yang sesuai.
Menganalisis dan  Peserta didik melakukan presentasi hasil kerja.
mengevaluasi Proses  Guru mengevaluasi hasil kerja peserta didik.
pemecahan Masalah

185
F. Penutup (15 Menit)
 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Peserta didik menyampaikan salam penutup.
 Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-1

186
187
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-1

Rubrik Penilaian LKPD 1 ( Pengelompokkan Komponen Biotik dan Abiotik)


No Kriteria Skor
1 Menempatkan komponen biotik dalam tabel komponen biotik 1
2 Menempatkan komponen abiotik dalam tabel komponen abiotik 1
3 Menyebutkan minimal 3 komponen biotik 1
4 Menyebutkan minimal 3 komponen abiotik 1
Total 4

Tabel Perkembangan Peserta Didik

No. Kriter Perkembangan


ia Sudah Mulai Belum
1 Mampu menempatkan komponen
biotik dalam tabel komponen biotik
2 Mampu menempatkan komponen
abiotik dalam tabel komponen Hanya dua Hanya satu
Semua kriteria
abiotik kriteria kriteria
terpenuhi
3 Mampu menyebutkan minimal 3 terpenuhi terpenuhi
komponen biotik
4 Mampu menyebutkan minimal 3
komponen abiotik

Catatan : Peserta didik dikatakan perkembangannya melampaui teman sejawatnya apabila


peserta didik memiliki capaian melampaui kriteria yang telah ditargetkan seperti
mengelompokkan komponen biotik kedalam produsen, konsumen dan lain
sebagainya.
Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan kembali
oleh guru maupun tutor sebaya. Materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

188
Materi Ajar

Materi selengkapnya dapat diakses pada:

http://www.dunia-mulyadi.com/2015/04/materi- ekologi-ekosistem.html)

A. Definisi Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai suatu tatanan
kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling
mempengaruhi. Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit biosistem. Definisi ekosistem
menurut ahli:

A.G Tansley
Ekosistem sebagai suatu unit ekologi dimana didalamnya terdapat struktur dan fungsi.
Struktur dalam ekosistem tersebut berhubungan dengan keanekaragaman spesies atau dalam
bahasa inggris merupakan species diversity. Pada ekosistem yang memiliki struktur kompleks, maka
akan terdapat keanekaragaman spesies yang cukup tinggi. Sedangkan fungsi yang dimaksudkan
adalah yang berhubungan dengan siklus materi serta arus energi melalui komponen ekosistem.

Woodbury
Ekosistem menurut woodbury merupakan tatanan kesatuan secara kompleks di sebuah
wilayah yang terdapat habitat, tumbuhan dan binatang. Kondisi ini kemudian dipertimbangkan
sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya dapat menjadi bagian mata rantai siklus
materi serta aliran energi.
B. Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun
ekosistem ini sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam ekosistem kemudian
dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen hidup dan komponen tak hidup. Selain itu
komponen hidup dapat disebut juga sebagai komponen biotik, dan komponen tak hidup dapat
disebut sebagai komponen abiotik.
1) Komponen Biotik
Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah makhluk
hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa adanya makhluk hidup
didalamya. Keberadaan makhluk hidup kemudian membentuk suatu rantai makanan dalam
suatu ekosistem. Beberapa contoh dari komponen biotik yang ada lingkungan sekitar kita,
antara lain:
a) Organisme Autotrof atau Produsen, disebut sebagai produsen karena organisme ini mampu
membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi organisme lain yang

189
tinggal di ekosistem. Produsen kemudian akan membuat makanan dengan menyerap
senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah menjadi senyawa organik melalui
suatu proses yang dinamakan sebagai fotosistensis.
b) Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan organisme pertama.
Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari organisme autotrof atau produsen dan
akan memakan sesama organisme heterotrof lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa organisme heterotrof adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik
dari organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi dan makanannya. Sebagai
contoh adalah manusia dan hewan. Ketiganya nanti dibagi lagi berdasarkan makanannya
menjadi Herbivora, Karnivora serta Omnivora
c) Pengurai atau Dekomposer, merupakan Golongan terakhir dari komponen biotik dalam
sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme yang menguraikan sisa- sisa
makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati. Dengan kata lain, pengurai adalah
organisme yang bekerja untuk merubah bahan bahan organik dari organisme yang telah mati
menjadi senyawa anorganik melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau
dekomposer akan menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena
perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa contoh pengurai
atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal adalah ganggang, jamur,
bakteri, cacing, dan lain sebagainya.
2) Komponen Abiotik
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen yang tak hidup.
Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-benda bukan
makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut mempengaruhi kelangsungan hidup.
Beberapa jenis komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan
udara, dan banyak lagi benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem. Berikut beberapa
diantaranya:
a. Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu,
contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur
sendiri suhu tubuhnya.
b. Air: Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme
Contohnya Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan
memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir.
c. Garam: Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam
organisme melalui Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial yang
dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.
d. Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan
mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga
proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.

190
Pertemuan Ke-2
A. Pendahuluan (15 Menit)
 Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
 Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
 Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik
Mempersiapkan
untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik
Peserta Didik
dan guru mematuhi protokol kesehatan.
 Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
 Meminta murid memperhatikan video mengenai
proses makan memakan pada suatu ekosistem.
( Sumber Video : https://www.youtube.com/ watch?
v=F_em2AHb7J0)
 Apabila tidak tersedia fasilitas LCD proyektor maka
video dapat diganti dengan gambar :
(https://richagambar.blogs pot.com/2020/05/paling-
populer-12-gambar- burung-pemakan.html

Apersepsi

 Mengarahkan peserta didik untuk memahami antara


komponen biotik pada suatu ekosistem terjadi
peristiwa makan dan dimakan.

B. Kegiatan Inti (60 Menit)


 Peserta didik mencermati kembali hasil pekerjaanya
pada LKPD 1.

191
 Peserta didik mengerjakan lembar kerja peserta didik
(LKPD) 2. Pada LKPD 2 peserta didik akan
melakukan dua kegiatan yaitu :
a. Peserta didik mengelompokkan komponen biotik
ke dalam produsen, konsumen, pengurai dan
detritivor.
b. Peserta didik membuat jaring- jaring makanan
sesuai dengan pengelompokkan komponen
biotik.
 Guru mendampingi peserta didik dalam mebuat tabel
serta jaring-jaring makanan.

C. Penutup (15 Menit)


 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti
pembelajaran.
 Peserta didik menyampaikan salam penutup
 Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.

192
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-2

193
194
Rubrik Penialian Pertemuan Ke-2

Rubrik Penilaian Pengelompokkan Komponen Biotik

No Kriteria Skor
1 Meletakkan produsen pada kolom produsen 1
2 Meletakkan konsumen pada kolom konnsumen 1
3 Meletakkan Pengurai pada kolom pengurai 1
4 Meletakkan detritivor pada kolom detritivor 1
Total 4
Nilai : Jumlah Skor x 100
4

Rubrik Penilaian Jaring-Jaring/Rantai Makanan


No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Semua kriteria 4 4
1. Menuliskan minimal dua alternatif terpenuhi
jaring- jaring makanan Satu kriteria 2
(Catatan : apabila peserta didik tidak terpenuhi
memungkinkan membuat jaring-jaring
makanan maka sesuikan kriteria penilaian)
2. Peristiwa makan dan dimakan benar
2 Tampilan Semua kriteria 4 3
1. Gambar jelas terpenuhi
2. Posisi gambar, tanda panah dan tulisan Tiga kriteria 3
sesuai pada tempatnya. terpenuhi
3. Gambar, tulisan serta tanda panah Dua kriteria 2
dapat dibaca/dilihat dengan jelas terpenuhi
4. Keterangan yang berupa tulisan dijabarkan Satu kriteria 1
secara efektif dan efisien. terpenuhi

3 Ketepatan waktu Tepat waktu 4 2


Terlambat 1 hari 3
Terlambat 2 hari 2
Terlambat 3 hari 1

Nilai Jaring-jaring/rantai makanan : Jumlah Skor x Bobot x 100

195
40

Tabel Perkembangan Peserta Didik

No. Kriteria Perkembangan


Sudah Mulai Belum
1 Mampu menempatkan produsen, Semua Hanya dua Hanya satu
konsumen, pengurai kriteria kriteria kriteria
dan detritivor pada kolom yang benar terpenuhi terpenuhi terpenuhi
2 Mampu mempresentasikan, bertanya,
memberikan sara
dan pernyataan dengan baik
3 Mampu membuat jaring-jaring makanan
4 Mampu memahami aliran energi pada
jaring-jaring
makanan dan piramida energi.

Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila


peserta didik telah melampaui kriteria yang ditargetkan misalnya : peserta didik
mampu mengidentifikasi jenis jaring-jaring makanan. Apakah jaring-jaring
makanan tersebut dapat ditemukan pada ekosistem pantai, sungai, kebun atau
yang lainnya.
Tindak Lanjut Penialian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan
kembali oleh guru maupun tutor sebaya.

196
Materi Ajar Pertemuan Ke-2
Rantai dan Jaring-Jaring Makanan
Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Meskipun rantai
makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda. Rantai makanan
adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup berdasar urutan
tertentu yang terdapat peran produsen, konsumen dan dekomposer (pengurai) untuk
kelangsungan hidup. Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari
produsen, konsumen dan pengurai. Lain halnya dengan jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling
terhubung, dan tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Tujuan mendasar dari jaring
makanan adalah menggambarkan rantai makanan antar spesies dalam suatu komunitas.
Jaring makanan dapat dibangun untuk menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di
jaring makanan dapat dibedakan menjadi spesies basal (autotrof, seperti tanaman), spesies
perantara (herbivora dan karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan kalajengking),
dan spesies puncak atau predator (karnivora tingkat tinggi).

Gambar 1. Jaring-Jaring Makanan (sumber :


https://roboguru.ruangguru.com/)
Bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar audio visual, Bapak atau Ibu dapat
menampilkan video berikut ini :
1. https://www.youtube.com/watch?v=9lcp-M8zcz8
2. https://www.youtube.com/watch?v=I5EI9ZxqTN8
3. https://www.youtube.com/watch?v=2u4MnU0D_GA
Materi Untuk Peserta Didik Dengan Pencapaian Tinggi

Peserta didik diminta menecermati video di bawah ini, kemudian membuat pertanyaan
bagaimana perusakan hutan dapat menganggu rantai makanan?

197
https://www.youtube.com/watch?v=DaTUet809OY

198
Pertemuan Ke-3
A. Pendahuluan (15 Menit)
 Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
 Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
 Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik
Mempersiapkan
untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik
Peserta Didik
dan guru mematuhi protokol kesehatan.
 Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
 Peserta didik mencermati gambar di bawah ini :
(https://alamsketsa.blogspot.com/2019/11/25-viral-
gambar-kupu-kupu- hinggap-di.html)

Apersepsi

 Peserta didik menjawab pertanyaan : Apa yang


dilakukan kupu-kupu pada gambar? Apakah hal
tersebut merugikan tumbuhan bunga?
 Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami
bahwa pada ekosistem terjadi sebuah interaksi antara
komponen ekosistem.

B. Kegiatan Inti (60 Menit)


 Peserta didik mencermati kembali hasil pekerjaanya
pada LKPD 1 dan 2.
 Peserta didik mengerjakan LKPD 3 (terlampir)
Adapun kegiatan pada LKPD 3 adalah : Peserta didik
menentukan interaksi yang terjadi pada ekosistem
yang diamati.
 Guru mendampingi peserta didik dalam menentukan
jenis interaksi yang terjadi pada ekosistem yang
diamati.
 Peserta didik mengkomunikasikan hasil pekerjaanya

199
melalui power point, poster atau infografis.

C. Penutup (15 Menit)


 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan (lembar refleksi kegiatan pembelajaran terlampir)
 Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti
pembelajaran.
 Peserta didik menyampaikan salam penutup
 Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.

200
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-3

201
Rubrik Penialian Pertemuan Ke-3

Rubrik Penilaian Infografik, Poster atau Power Point


No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Semua kriteria 4 4
1. Jenis interaksi benar terpenuhi
2. Mencantumkan minimal dari 2 interaksi Satu kriteria 2
terpenuhi
2 Tampilan Infografis/poster/ppt Semua kriteria 4 3
1. Gambar pendukung tidak mendominasi terpenuhi
informasi utama Tiga kriteria 3
2. Tulisan menggunakan font dan terpenuhi
ukuran yang mudah dibaca Dua kriteria 2
3. Komposisi warna poster, infografis dan terpenuhi
ppt serasi Satu kriteria 1
4. Penempatan elemen-elemen terpenuhi
(seperti gambar, tulisan, dan
lainnya) sesuai.
3 Ketepatan waktu Tepat waktu 4 2
Terlambat satu hari 3
Terlambat dua hari 2
Terlambat tiga hari 1
Nilai: Jumlah Skor x Bobot x 100

40
Tabel Perkembangan Peserta Didik

No. Kriteria Perkembangan


Sudah Mulai Belum
1 Mampu menjelaskan jenis-jenis Semua kriteria Hanya dua Hanya satu
interaksi terpenuhi kriteria kriteria
2 Mampu menentukan jenis-jenis terpenuhi terpenuhi
interaksi pada komponen
ekosistem
3 Mampu memberikan contoh
interaksi
pada organisme

202
Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila
peserta didik melampaui kriteria yang telah ditargetkan. Misalnya peserta didik
mampu membuat contoh interaksi yang terjadi antar ekosistem.
Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan
Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.

203
Materi Ajar

Interaksi Antar Mahluk Hidup

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian
banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat
erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
1. Interaksi Antar Organisme
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral.
Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini
sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga
berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya,
yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu
organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya
sehingga bersifat merugikan inangnya.contoh : Plasmodium dengan
manusia,Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah
satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya
anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang
saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang
hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

Materi Untuk Murid Dengan Pencapaian Tinggi


1. Interaksi Antar populasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara

204
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antar populasi adalah
sebagai berikut. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di
sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal
sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi
antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi
persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
2. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.
Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang,
burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,
fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam
bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari
kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya
melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas
dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang
berbeda misalnya laut dan darat.

205
TES SUMATIF MODUL 1 (DURASI 60 MENIT)
Soal Essay
1. Perhatikan gambar ekosistem kolam di bawah ini! (skor 2)

Berdasarkan gambar di atas, kelompokanlah komponen ekosistem ke dalam komponen


biotik dan abiotik.
No Nama Komponen
Biotik Abiotik
1
2
dst

2. Perhatikan gambar taman di bawah ini! (skor 4)

Berdasarkan gambar A dan B di atas, tentukanlah jenis interaksi antar organisme yang mungkin
terjadi antara komponen biotik pada masing-masing gambar.

206
No Jenis Interaksi Nama Organisme
1 Predasi (contoh) Organisme X dan Organisme Y
2
dst

3. Ni Putu sedang berjalan-jalan ke kebun neneknya. Sesampainya di kebun, ni putu


mengamati berbagai hewan dan tumbuhan. Adapun hewan dan tumbuhan tersebut adalah :
(skor 4)
a. Kupu-Kupu
b. Ulat
c. Jagung
d. Ayam
e. Petani
f. Cacing
Silahkan dibuat jaring-jaring makanan yang mungkin terbentuk dari hewan dan tumbuhan
tersebut.

Pedoman Penskoran Tes Sumatif


1. Pedoman Penskoran Soal Nomor 1 (total skor 2)
No. Kriteria Skor
1 Menyebutkan minimal 2 komponen biotik yang benar sesuai 1
dengan gambar
2 Menyebutkan minimal 2 komponen 1
abioti yang benar sesuai dengan gambar.

2. Soal No 2 (total skor 4)


No. Jenis Interaksi Skor
1 Menyebutkan dua contoh interaksi yang benar pada gambar A 2

2 Menyebutkan dua contoh interaksi yang benar pada gambar B 2

207
3. Soal No 3 (total skor 4)
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Semua kriteria 4 4
1. Menuliskan minimal dua terpenuhi
alternatif jaring-jaring Satu kriteria 2
makanan terpenuhi
2. Peristiwa makan dan dimakan
benar
2 Tampilan Semua kriteria 4 3
1. Gambar jelas terpenuhi
2. Posisi gambar, tanda panah Tiga kriteria 3
dan tulisan sesuai pada terpenuhi
tempatnya. Dua kriteria 2
3. Gambar, tulisan serta terpenuhi
tanda panah dapat Satu kriteria 1
dibaca/dilihat dengan terpenuhi
jelas
4. Keterangan yang berupa tulisan
dijabarkan secara efektif dan
efisien.

Nilai Jaring-jaring makanan : Jumlah Skor x Bobot


5

208
Pengayaan Dan Remedial

A. Pengayaan

Guru meminta peserta didik untuk mencermati berita berikut ini :


https://www.balipost.com/news/2020/05/16/122851/Serangan-Hama-Tikus-Masih-
Hantui...html

Berdasarkan berita tersebut bahwa telah terjadi serangan hama tikus pada sawah-sawah
yang terdapat di Kabupaten Tabanan, Bali. Serangan tersebut telah banyak merugikan
petani.

Selanjutnya minta peserta didik untuk menjawab perntanyaan berikut :

1. Setelah kalian paham mengenaik komponen ekosistem serta interaksi yang terjadi di
dalamnya. Perkirakan mengapa terjadi ledakan populasi tikus pada Kabupaten Tabanan?
2. Saran apa yang dapat kalian berikan untuk para petani di Kabupaten Tabanan?
Catatan : Silahkan cek jawabab peserta didik, namun Bapak/Ibu tidak perlu memasukkannya ke
dalam penilaian.

B. Remedial

Untuk peserta didik yang belum mencapai kriteria, maka Guru dapat melakukan kegiatan berikut :

Kegiatan Pembelajaran
Guru dapat memberikan jam tambahan diluar jam pembelajaran untuk memberikan
pemahaman materi terkait ekosistem untuk peserta didik yang akan mengikuti remedial.

Agar kegiatan remedial tidak menganggung waktu pembelajaran, Bapak ibu dapat mengunggah
soal remedial secara online melalui LMS.

1. Memberikan bimbingan secara individu mengenai materi komponen ekosistem,


jaring-jaring makanan serta interaksi antara ekosistem
2. Memberikan bimbingan kelompok
3. Meminta bantuan kepada teman sebaya murid untuk memberikan penjelasan
mengenai materi terkait

Materi
Untuk materi, Bapak/Ibu dapat menggunakan materi sebelumnya (materi terlampir)

Soal
Untuk soal remedial Bapak/Ibu dapat menggunakan soal test sumatif atau membuatkan
soal dengan tingkat kesulitan yang sama.

209
Contoh Soal Remedial Yang Memiliki Tingkat Kesulitan Sama Dengan Tes
Sumatif (Guru dapat mengembangkan soal lainnya)
1. Perhatikan gambar ekosistem kebun di bawah ini! (skor 2)

Berdasarkan gambar di atas, kelompokkanlah komponen ekosistem ke dalam


komponen biotik dan abiotik.
No Nama Komponen
Biotik Abiotik
1
2
dst

210
Lembar Refleksi Kegiatan Pembelajaran Modul Ajar

Halo anak-anak, setelah kalian mengikuti pembelajaran dari pertemuan pertama sampai
dengan ketiga silahkan isi tabel refleksi pada tabel di bawah ini!

Tabel Refleksi Diri Peserta Didik Modul


No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya mampu mengidentifikasi komponen biotik.
2 Saya mampu mengidentifikasi komponen abiotik.
3 Saya mampu mengelompokkan komponen biotik dan abiotik.
4 Saya mampu membuat jaring-jaring makanan.
5 Saya mampu membuat jaring-jaring makanan.
6 Saya merasa senang dengan proses pembelajaran
(apabila kalian merasa tidak senang, jelaskan bagian
mana dari proses membelajaran yang membuat kalian
tidak nyaman)
……………………………………………………………………
……………………………………..............................................
……………………………………………………………………

Tabel Refleksi Diri Guru Modul

No. Pertanyaan Ya Tidak


1 Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai waktu yang telah
ditentukan
2 Metode atau model yang digunakan pada proses pembelajaran
modul 1 sesuai dengan topik
3 Tujuan pembelajaran tercapai
4 Terdapat tantangan dalam melaksanakan proses pembelajaran
(jika ada silahkan dijabarkan)
a………………………………………………………………
b…………………………………………………………………
c…………………………………………………………………
5 Peserta didik merasa senang dan nyaman dalam mengikuti
pembelajaran (uraikan alasannya baik jawabannya Ya atau
Tidak)
a………………………………………………………………………
……………………
b…………………………………………………………………………
…………………

211
Tindak Lanjut Refleksi
Guru dapat menggunakan hasil refleksi dari guru maupun peserta didik untuk memperbaiki
proses pembelajaran berikutnya.

Kab. Pati, Juni 2022


Guru Mata Pelajaran

Ririn Hamidatus S, S.Pd


NIP. 19830909201001

212
MODUL AJAR

TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jakenan


Mata Pelajaran : Biologi
Nama Guru : Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.
Fase / Kelas : E/X
Pertemuan / JP : 3 / 6 JP

VI. Tujuan Pembelajaran


10.15. Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya dengan menyajikan
laporan hasil pengamatan.

10.16. Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari perubahan lingkungan dengan
menyajikan data hasil kajian literatur atau pengamatan atau wawancara.

10.17. Mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan dalam mengatasi perubahan


lingkungan dengan menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau wawancara.

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1
G. Pendahuluan (10 Menit)
 Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
 Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
 Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk
Mempersiapkan
belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru
Peserta Didik
mematuhi protokol kesehatan.
 Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.

H. Kegiatan Inti (70 Menit)


Orientasi Peserta  Meminta peserta didik untuk memperhatikan gambar
Didik Pada Masalah berikut :

213
Gambar 1. Lapangan Tahun 2013

Gambar 2. Lapangan Tahun 2017

 Peserta didik menjawab pertanyaan : apakah yang berubah


dari lingkungan kalian? Mengapa demikian?
 Mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa
lingkungan senantiasa berubah dan memiliki dampak
negatif maupun positif.
 Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok
heterogen yang terdiri dari 4-5 orang.
 Peserta didik bersama guru menyepakati wilayah yang akan
diobservasi. Bapak/Ibu dapat memilih wilayah yang telah
Mengorganisasikan mengalami kerusakan akibat perubahan lingkungan.
Peserta Didik Misalnya :
a) wilayah yang awalnya bersih dari sampah, namun saat ini
telah berubah menjadi tempat pembuangan sampah liar, b)
garis pantai yang semakin sempit, c) luas sawah yang
semakin sempit dan lain sebagainya.

Membimbing  Peserta didik melakukan observasi pada wilayah yang telah di


Penyelidikan Individu sepakati.
dan Kelompok Catatan : apabila wilayah yang akan diamati jauh dari sekolah
maka Bapak/Ibu mengarahkan peserta didik agar melakukan
observasi setelah pembelajaran selesai.

 Peserta didik melakukan wawancara dengan warga sekitar


atau tokoh adat dan dinas lingkungan hidup untuk mengetahui
penyebab dari perubahan lingkungan setempat (data ini akan
diperlukan pada pertemuan ke-2)

214
 Guru membimbing siswa dalam penyelidikan Individu dan
Kelompok.

 Peserta didik mencatat hasil temuannya pada lembar kerja


Mengembangkan dan
peserta didik yang telah di sediakan.
menyajikan hasil
 Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
karya
menyiapkan karya yang sesuai.
 Peserta didik melaporkan hasil diskusinya secara tertulis.
Menganalisis dan isinya harus mencakup dokumentasi wilayah observasi,
mengevaluasi Proses dokumentasi saat melakukan observasi, temuan perubahan
pemecahan Masalah serta catatan khusus jika ada.Guru mengevaluasi hasil kerja
peserta didik.

I. Penutup (10 Menit)


 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Peserta didik menyampaikan salam penutup.
 Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.

215
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-1

216
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-1
Tabel Rubrik Penilaian Laporan Observasi

No Kriteria Skor Bobot


1 Isi Laporan Semua kriteria 4 6
1. Menyebutkan minimal 3 aspek perubahan terpenuhi
yang terjadi (dapat ditunjau dari segi luas Tiga kriteria 3
wilayah, komposisi komponen ekosistem, terpenuhi
kondisi pencemaran dan lain sebagainya) Dua kriteria 2
2. Penjelasan perubahan yang terjadi terpenuhi
dipaparkan secara jelas Hanya satu kriteria 1
3. Data hasil pengamatan ditampilkan dalam terpenuhi
bentuk tabel/gambar/infografis dan
lainnya
4. Mengaitkan konsep-konsep biologi dalam proses
perubahan lingkungan
2 Tampilan Laporan Semua kriteria 4 4
1. Tata letak elemen (gambar, tulisan dan terpenuhi
lainnya sesuai pada temptnya. Hanya tiga 3
2. Foto dokumentasi wilayah jelas kriteria terpenuhi
3. Menggunakan media yang interaktif Hanya dua 2
4. Tulisan dapat dibaca dengan jelas kriteria terpenuhi
Hanya satu 1
kriteria terpenuhi

Nilai : Jumlah skor x bobot x 100


40

Tabel Perkembangan Peserta Didik

No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan perubahan lingkungan dilihat Memenuhi Memenuhi Memenuhi
dari 1 kriteria 2 kriteria semua
berbagai aspek kriteria
2 Mampu menggali informasi dari berbagai sumber
mengenai perubahan lingkungan
3 Mampu menyampaikan hasil diskusi dengan jelas,
menggunakan bahasa baik dan benar

Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila


peserta didik telah memenuhi semua kriteria dan memiliki capaian tambahan seperti
mampu menampilkan solusi untuk mengurangi masalah lingkungan.

Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi (materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan
Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.

217
Materi Ajar Pertemuan Ke-1
A. Definisi Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan hidup dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umum serta makhluk hidup lain. Berdasarkan
pengertian diatas, pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
B. Hukum Lingkungan
Berdasarkan aspek, maka hukum lingkungan meliputi hukum tata lingkungan, hukum
perlindungan lingkungan, hukum kesehatan lingkungan, hukum pencemaran lingkungan, hukum
lingkungan internasional, hukum perselisihan lingkungan. Dalam penyimpulannya, mengemukakan
bahwa hukum lingkungan adalah hukum yang mengatur tatananan lingkungan untuk mencapai
keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
hidup sosial budaya. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum
lingkungan ialah keseluruhan peraturan yang mengatur tentang tatanan lingkungan untuk mencapai
keselarasan hubungan manusia dengan lingkungan yang pelaksanaan peraturan tersebut dapat
dipaksakan dengan sanksi oleh penguasa/pihak berwenang.
C. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkungan menurut Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terencana
yang memadukan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial kedalam strategi pembangunan untuk
menjamin keutuhan lingkungan hidup. Pembangunan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
mutu hidup manusia. Pada pelaksanaannya, pembangunan dihadapkan pada dua sisi, yaitu jumlah
penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi dan sumber daya alam yang terbatas.
Untuk menyelesaikannya dengan cara pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana,
pembangunan yang berkesinambungan sepanjang masa dan peningkatan kualitas hidup
D. Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan

1. Definisi Pencemaran Lingkungan


Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan
manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya
2. Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan
Lingkungan dibentuk oleh kegiatan yang dilakukan manusia. Perubahan yang terjadi pada

218
lingkungan akan mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain baik langsung maupun
tidak langsung. Istilah pencemaran digunakan untuk melukiskan bagaimana keadaan alam yang lebih
berat dri sekedar pengotoran saja. Dalam perkembangannya, istilah pencemaran lingkungan
mengalami kekhususan yaitu pencemaran udara, air,dan tanah. Setiap pencemaran berasal dari sumber
tertentu. Sumber ini sangat penting karena dapat dijadikan pedoman untuk menghilangkan
pencemaran pada lingkungan. Jenis-jenis pencemaran lingkungan, antara lain:
a. Pencemaran Air Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan oleh manusia dan
makhluk hidup lain. Pencemaran air merupakan perubahan yang terjadi pada penampungan air,
seperti danau, sungai, rawa dan laut akibat kegiatan manusia. Pengertian pencemaran air
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran air disebabkan oleh berbagai hal dan karakteristeik berbeda- beda,
contohnya: sampah organik, limbah rumah tangga, dan limbah industri. Untuk itu, diperlukan
upaya pengendalian terhadap sumber air supaya kualitas air tetap terjaga dan sesuai dengan
mutu air. Pengendalian pada sumber air dilakukan dengan cara memelihara fungsi air dan
memenuhi baku mutu air. Pencemaran air dapat mengakibatkan gangguan hidup makhluk lain.
Gangguan tersebut antara lain: gangguan fisik terhadap badan air yang menyangkut suhu, bau,
rasa dan kekeruhan, gangguan kimia terhadap badan air adanya senyawa organik maupun
anorganik, gangguan biologis karena adanya mikroorganisme, tumbuhan dan hewan.
Pencemaran air sangat mempengaruhi keseimbangan kehidupan dan kelangsungan hidup
manusia, maka pencemaran air harus dihilangkan atau dikendalikan.
b. Pencemaran Udara Udara sangat penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup. Sebagai
sumber daya alam, udara harus dilindungi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup
lain.pencemaran udara bersumber dari pencemar udara misalnya pembakaran batu bara, bahan
bakar minyak dan pembakaran lainnya. Kadar pencemar yang tinggi mempunyai dampk yang
lebih merugikan. Keadaan cuaca dan meteorologi mempengaruhi pembentukan penyebaran
pencemaran udara. Peredaran pencemaran udara dimulai dari sumber sampai ke lingkungan
berakhir pada permukaan tanah dan perairan. Pencemaran yang dimaksud merugikan adalah
pencemaran yang sudah melampaui ambang batas daya tampung atas kemampuan yang dapat
mengakibatkan berbagai efek negatif sampai fatal. Untuk mendapatkan udara yang sesuai
dengan kualitas yang diinginkan maka pengendalian pencemaran udara harus dilakukan.
Pengertian pencemaran udara berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 1
Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara adalah masuknya atau dimasukkannya
zat, energi,dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia,sehingga mutu
udara turun sampai ke tingkat tertentu yangmenyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya. Secara garis besar pencemaran udara dibagi menjadi dua bagian yaitu pencemaran
udara bebas dan pencemaran udara ruangan. Bahan yang dapat mencemari udara berbentuk
partikel dan gas. Penyebab pencemaran udara berasal dari alam maupun kegiatan manusia.
Adanya pencemaran udara harus mengatahui baku mutu udara atau nilai ambang batas. Baku
mutu udara bermanfaat untuk menentukan batas kadar yang diperbolehkan bagi bahan
pencemar udara namun tidak menimbulkan gangguan terhadap kehidupan makhluk hidup.
c. Tanah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, disamping
sebagi ruang hidup juga mempunyai fungsi produksi yaitu sebagai penghasil biomassa seperti
makanan, kayu, obat-obatan. Selain itu, tanah juga berperan menjaga kelestarian sumber daya
air dan lingkungan hidup secara umum. Artinya pemanfaatan tanah harus dilakukan dengan
bijaksana dan perencanaan untuk kepentingan yang akan datang. Tanah bisa dimanfaatkan
secara berkelanjutan apabila kegiatan pengendalian perusakan tanah sudah sesuai dengan
tingkat mutu yang diinginkan Ditinjau dari terjadinya pencemaran tanah dapat di bagi menjadi

219
dua yaitu, terjadi dengan sendirinya yang disebabkan alam dan perbuatan manusia dan terjadi
karena adanya pencemaran yang berasal dari air, udara maupun tanah. Sumber kerusakan tanah
berkaitan dengan usaha penggunanan tanah untuk pertanian, perkebunan, dan hutan termasuk
kegiatan pertambangan, pemukiman, dan industri. Pencemaran yang terjadi pada tanah
merupakan keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan
tanah alami

Materi Untuk Peserta Didik Dengan Pencapaian Tinggi


Bapak/Ibu dapat meminta peserta didik untuk mencermati video mengenai hujan asam,
selanjutnya peserta didik akan mencatat perubahan yang terjadi setelah terjadinya hujan asam
pada wilayah tersebut.

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=bAZ9h2Uos2Y

220
Pertemuan Ke-2
D. Pendahuluan (10 Menit)
 Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
 Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
 Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk
Mempersiapkan
belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru
Peserta Didik
mematuhi protokol kesehatan.
 Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.

E. Kegiatan Inti (70 Menit)


 Peserta didik mencermati gambar yang diberikan oleh
guru

Orientasi Peserta
Didik Pada
Masalah

 Peserta didik diminta menentukan salah satu penyebab


dari perubahan lingkungan yang terjadi pada gambar
tersebut.
 Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa
perubahan lingkungan dapat dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan dan disebabkan oleh banyak faktor
 Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok
Mengorganisasikan
(pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan pertama)
Peserta Didik

 Peserta didik mencermati Kembali hasil observasi pada


Membimbing
pertemuan pertama.
Penyelidikan
 Guru membimbing siswa dalam penyelidikan Individu
Individu dan
dan Kelompok.
Kelompok

Mengembangkan  Peserta didik membuat “fishbone diagram” untuk

221
mengetahui penyebab serta dampak yang ditimbulkan
akibat kerusakan lingkungan. Fishbone dapat dibuat
secara digital atau manual tergantung minat dan bakat
serta sarana peserta didik.
dan menyajikan  Untuk memperkaya “ Fishbone diagram” yang dibuat,
hasil karya peserta didik dapat mencermati Kembali hasil wawancara
dengan tokoh adat atau warga sekitar serta dari kajian
literatur.
 Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai.
Menganalisis dan  Peserta didik mengkomunikasikan “Fishbone diagram”
mengevaluasi yang telah dibuat.
Proses pemecahan
Masalah

F. Penutup (10 Menit)


 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti
pembelajaran.
 Peserta didik menyampaikan salam penutup
 Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.

222
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-2

223
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-2
Tabel 1. Rubrik Penilaian Fishbone

No Kriteria Skor Bobot


1 Isi Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 6
1.Terdapat masalah utama pada bagian Hanya tiga kriteria 3
kepala terpenuhi
2.Menyebutkan minimal 2 Hanya dua kriteria 2
penyebab potensial pada bagian terpenuhi
tulangnya. Hanya satu 1
3.Menjabarkan masing-masing kriteria terpenuhi
penyebab yang
memungkinkan
4.Penjabaran benar
2 Tampilan Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 4
1. Perbandingan ukuran antara Hanya tiga kriteria 3
kepala dengan tulang sesuai. terpenuhi
2. Tulisan dapat dibaca Hanya dua kriteria 2
3. Bersih dan rapi terpenuhi
4. Pengaturan warna menarik Hanya satu kriteria 1
terpenuhi

Nilai Laporan: Jumlah Skor x Bobot X 100


40
Tabel Perkembangan Peserta Didik

No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan penyebab perubahan Memenuhi Memenuhi Memenuhi
lingkungan dari berbagai aspek 1 kriteria 2 kriteria semua
2 Mampu menggali informasi dari berbagai kriteria
sumber mengenai perubahan lingkungan
3 Mampu menyampaikan hasil diskusi dengan
jelas, menggunakan bahasa baik dan benar

Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila


peserta didik memenuhi semua kriteria capaian dan memiliki capaian lain seperti dapat
menunjukkan rancangan solusi dari masalah lingkungan.

Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan
pendampingan Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.

224
Materi Ajar Pertemuan Ke-2

Kerusakan Lingkungan
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor
alam maupun faktor manusia.
a) Kerusakan Lingkungan karena faktor manusia. Manusia memiliki berbagai jenis
kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan
tersebut manusia memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Semakin banyak
jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses
pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam terdapat zat sisa yang
tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena dianggap tidak ada
manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai dengan mestinya akan
mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama- kelamaan lingkungan menjadi
rusak. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan pencemaran terjadi dimana-mana
berdampak pada menurunya kemampuan kungan menimbulkan dampak buruk bagi
manusia seperti penyakit dan bencana alam. Beberapa kegiatan manusia yang dapat
meneyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yaitu: 1) Penebangan hutan 2)
Penambangan liar 3) Pembangunan perumahan 4) Penerapan intensifikasi pertanian )
b) Perubahan lingkungan karena faktor alam. Sadar atau tidak lingkungan yang kita
tempati sebenarnya selalu berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas
seehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang berada didalamnya.namun dalam
jangka waktu yang sangat lamadan berangsur-angsur lingkungan bumi berbah menjadi
lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan itu
terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam yang dapat
mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain bencana alam, seperti
gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
Usaha Manusia Menangani Limbah
Selain mencemari lingkungan, banyaknya limbah di permukaan bumi, baik di tanah
maupun di perairan, juga menimbulkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang
mata. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, usaha-usaha yang dapat dilakukan. antara lain mengolah
limbah secara langsung atau tanpa didaur ulang dan mengolah limbah dengan didaur ulang.
1. Penanganan limbah organik padat :
a. Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan
sebagai pupuk melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos adalah
sampah kering maupun hijau dari sisa tanaman, sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan
makanan. Gas Bio, yaitu pengubahan sampah organik yang berasal dari tinja manusia
maupun kotoran hewan menjadi gas yang dapat berfungsi sebagai bahan bakar alternatif.

225
Kandungan gas bio antara lain metana ( CH4) dalam komposisi yang terbanyak,
karbondioksida ( CO2 ), Nitrogen ( N2 ), Karbonmonoksida ( CO ), Oksigen (O2), dan
hidrogen sulfida (H2S). Gas metana murni adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa. Supaya efektif, proses pengubahan ini harus pada tingkat kelembaban yang
sesuai, suhu tetap dan pH netral.
b. Makanan ternak (Hog Feeding), adalah pengolahan sampah organik menjadi makanan
ternak. Agar sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan
dibersihkan terlebih dulu agar tidak tercampur dengan sampah yang mengandung logam
berat atau bahan-bahan yang membahayakan kesehatan ternak.
2. Penanganan limbah anorganik padat :
a. Empat R ( 4 R = replace, reduce, recycle dan reuse )
Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang
ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai
pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak
menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain. Reduce yaitu usaha mengurangi
pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya membawa
tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi
ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain- lain daripada membeli botol
setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan
besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran
lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui penanganan dan teknologi khusus.
Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk
lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan
keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang bisa mendapat
penghasilan.Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan
baju, pot tanaman.Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara
menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah
dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan
kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas.
b. Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada
suhu tinggi. Insenerator efisien karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80
%. Residunya berupa abu sekitar 5 – 10 % dari total volume sampah yang dibakar dan
dapat digunakan sebagai penimbun tanah. Kekurangan alat ini adalah mahal dan tidak
bisa memusnahkan sampah logam.
c. Sanitary Landfill, adalah metode penanganan limbah padat dengan cara membuangnya
pada area tertentu.
d. Penghancuran sampah (pulverisation), adalah proses pengolahan sampah anorganik
padat dengan cara menghancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi dengan

226
alat pelumat sampah sehingga sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang
dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau letaknya rendah.
e. Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu proses pengolahan sampah dengan cara
mengepres sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak
tempat.
3. Penanganan Limbah cair
Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam
bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi
polutan. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan
yaitu :
1) Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang
berukuran besar dan mudah mengendap.
2) Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan
lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.
3) Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari
dalam air atau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis.
4) Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik
terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan
tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif.
5) Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang dilakukan untuk
memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa
tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan
kecil dan teknologi ini termasuk mahal.
6) Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat,
senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia
tertentu yang diperlukan.
7) Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme
alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik.
Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien.

Peserta didik dengan pencapaian tinggi dapat diminta untuk mencermati video inspirasi
berikut untuk menambah khasanah ilmu.

https://www.youtube.com/watch?v=SYn_WacbtB8

227
Petunjuk Pembuatan Fishbone

Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi
sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan
sebagainya. Langkah-Langkah Pembuatan Fish Bone
1. Menyepakati Pernyataan Masalah
a. Sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah ini
diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secara visual dalam fishbone seperti “kepala ikan”.
b. Tuliskan masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya
Potensial Pembersihan Kabut Oli”.
c. Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat
panah horizontal panjang menuju ke arah kotak (lihat Gambar 1).

d. Mengidentifikasi Katagori
Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap cabang
mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai
“cause”, atau secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”.

3. Menemukan Penyebab-Penyebab Potensial

228
a) Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus
ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana
gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab:
Karyawan tidak mengikuti prosedur!” Karena penyebabnya karyawan (manusia),
maka diletakkan di bawah “Man”.
b) Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari
garis diagonal.
c) Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub-
sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa karyawan disebut tidak
mengikuti prosedur? Jawab: karena tidak memakai APD” (lihat Gambar 3).
d) Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan
beberapa kategori.

4. Mengkaji Dan Menyepakati Penyebab Yang Paling Memungkinkan


a) Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua
sebab-sebab dan sub-subnya.
b) Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan
merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
c) Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling
memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
d) Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari
permasalahan teridentifikasi.
e) Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau
sudah sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.
f) Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram (lihat
Gambar 4).

229
Pertemuan Ke-3
D. Pendahuluan (10 Menit)
 Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
 Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
 Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik
Mempersiapkan
untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik
Peserta Didik
dan guru mematuhi protokol kesehatan.
 Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.

E. Kegiatan Inti (160 Menit)


 Peserta didik mencermati dua video di bawah ini.
a. https://www.youtube.c om/watch?v=-
XSbpUia0yk
b. https://www.youtube.c om/watch?v=4m9Pc7Pl 9Zo

Catatan : Apabila di sekolah Bapak/Ibu tidak terdapat


Orientasi Peserta
LCD proyektor maka Bapak/Ibu dapat mengambil contoh
Didik Pada gambar pada PJJ sinkron untuk ditampilkan pada peserta
Masalah didik.
 Peserta didik menjawab pertanyaan : dari kedua video
tersebut, video manakah yang menerapkan bioteknologi
dalam menganggulangi kerusakan lingkungan?
 Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa
untuk menyelesaikan kerusakan lingkungan dapat
menggunakan bioteknologi sederhana.
 Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok
Mengorganisasikan
(pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan pertama)
Peserta Didik

Membimbing  Peserta didik mencermati “fishbone diagram” yang telah


Penyelidikan dibuat.
Individu dan  Guru membimbing peserta didik dalam penyelidikan
Kelompok

230
secara individual maupun kelompok.

 Selanjutnya peserta didik akan berdiskusi mengenai


bioteknologi tepat guna untuk menyelesaikan kerusakan
lingkungan.
 Guru membimbing peserta didik berdiskusi mengenai
Mengembangkan bioteknologi tepat guna untuk menyelesaikan kerusakan
dan menyajikan lingkungan.
hasil karya  Peserta didik membuat rancangan, gambar bagan, poster
atau infografis yang menerangkan Langkah- langkah
penerapan bioteknologi yang paling tepat untuk
menyelesaikan perubahan lingkungan tersebut.

Menganalisis dan  Peserta didik mempresentasikan hasil karyanya.


mengevaluasi
Proses pemecahan
Masalah

F. Penutup (10 Menit)


 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan (lembar refleksi kegiatan pembelajaran terlampir)
 Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti
pembelajaran.
 Peserta didik menyampaikan salam penutup
 Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.

231
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-3

232
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-3
Rubrik Penilaian Bioteknologi
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Semua kriteria terpenuhi 4 6
1. Ide menarik Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
2. Pemilihan jenis Hanya dua kriteria terpenuhi 2
bioteknologi tepat Hanya satu kriteria terpenuhi 1
3. Mudah dilakukan
4. Solusi yang diberikan
dapat mengatasi
permasalahan lingkungan
2 Tampilan Media Penyajian Semua kriteria terpenuhi 4 4
1. Menggunakan bahasa Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
yang baik dan benar Hanya dua kriteria terpenuhi 2
2. Menggunakan gambar Hanya satu kriteria terpenuhi 1
yang jelas
3. Tulisan dapat dibaca
4. Komposisi warna menarik

Nilai Laporan: Jumlah Skor x Bobot x 100


40

Tabel Perkembangan Murid

No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan jenis bioteknologi Memenuhi 1 Memenuhi 2 Memenuhi
yang tepat untuk mengatasi permasalahan Kriteria kriteria semua
lingkungan kriteria
2 Mampu membuat membuat Langkah-
langkah bioteknologi yang akan dilakukan
3 Mampu menyampaikan hasil diskusi
dengan jelas, menggunakan bahasa
baik dan benar
Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta
didik memenuhi semua kriteri dan memiliki capaian tambahan seperti diagram bioteknologi yang
dibuat peserta didik memunculkan teknik-teknik terbaru atau solusi yang diberikan masih
orisinil.

Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan
233 tutor sebaya.
pendampingan Kembali oleh guru maupun
Materi Ajar Pertemuan Ke-3
(materi bioteknologi secara lengkap dapat dilihat pada modul guru pembelajar mata pelajaran
biologi tingkat SMA)

Definisi Bioteknologi

Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi,


biokimia, genetika, dan biologi molekuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional
adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian bagiannya untuk menghasilkan
barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika
ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang
sudah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa pada skala industry

Jenis-Jenis Bioteknologi
1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional mencakup pemanfaatan organisme untuk menghasilkan


barang dan jasa secara tradisional. Ciri utama dari bioteknologi konvensional adalah tidak adanya
rekayasa genetik sehingga makhluk hidup yang terlibat dalam proses bioteknologi tersebut masih
memiliki sifat alaminya. Jika pun ada, rekayasa yang dilakukan belum terarah dan hasilnya
belum dapat dipastikan. Contohnya adalah pencarian bibit unggul tanaman melalui radiasi.
Teknik mutasi yang dilakukan menghasilkan tanaman mutan dengan sifat yang berbeda-beda dan
tidak dapat dipastikan. Barulah melalui proses penyortiran didapatkan tanaman dengan sifat unggul
yang diinginkan. Teknologi-teknologi yang mendasari bioteknologi konvensional,
diantaranya yaitu:
a. Teknologi bioproses
Teknologi bioproses adalah teknologi yang berkaitan dengan segala operasi dan proses yang
memanfaatkan mikroorganisme, baik dalam fasa hidupnya maupun produk-produk enzimnya.
Teknologi bioproses merupakan gabungan antara bioteknologi dan teknik kimia. Fermentasi
memegang peranan penting dalam bioproses, karena merupakan kunci (proses utama) bagi produksi
bahan-bahan yang berbasis biologis. Bahan-bahan yang diuhasilkan melalui fermentasi merupakan
hasil-hasil metabolit sel mikroba, misalnya antibiotik, asam- asam organik, aldehid, alkohol, fussel
oil, dan sebagainya. Di samping hasil-hasil metabolit tersebut, fermentasi juga dapat diterapkan

234
untuk menghasilkan biomassa sel mikroba seperti ragi roti (baker yeast) yang digunakan dalam
pembuatan roti. Untuk menghasilkan tiap- tiap produk fermentasi di atas dibutuhkan kondisi
fermentasi yang berbeda-beda dan jenis mikroba yang bervariasi juga karakteristiknya. Oleh
karena itu, diperlukan keadaan lingkungan, substrat (media), serta perlakuan (treatment) yang sesuai
sehingga produk yang dihasilkan optimal.
b. Teknologi Bioremediasi
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu “bio” dan “remediasi” yang dapat diartikan sebagai
proses dalam menyelesaikan masalah. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme
untuk mengurangi polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim- enzim yang diproduksi
oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan.
Peristiwa ini disebut biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi,
saat polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi
metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Bioremediasi dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu :
c. Biostimulasi Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air
atau tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang
telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
d. Bioaugmentasi Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu
ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan
dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat.
e. Bioremediasi Intrinsik Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah
yang tercemar
f. Teknologi Kultur Jaringan
Menurut Narayanaswamy (1994), kultur jaringan merupakan teknik dengan menggunakan
bagian kecil dari organ tanaman atau sekelompok tanaman yang ditumbuhkan dalam suatu sistem
yang terisolasi pada medium dengan nutrisi tertentu baik medium padat seperti agar atau dipelihara
dalam suspensi cair. Medium tersebut memiliki kondisi bebas jamur dan bakteri serta kondisi
lingkungan yang terkontrol baik temperatur maupun cahaya untuk waktu yang tidak terbatas.
g. Teknologi Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan
mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal
dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat
khusus yang disebut insemination gun.

235
II. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan terarah
sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering digunakan adalah dengan
melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil
sesuai dengan yang diinginkan. Dalam prosesnya, bioteknologi modern dapat berlangsung hingga
merubah susunan gen (mutasi gen) yang disebut dengan rekayasa genetika. Beberapa contoh produk
bioteknologi modern
diantaranya: insulin manusia, vaksin, antibodi monoklonal, dan hormon
pertumbuhanTeknologi-teknologi yang telah dikembangkan dalam bioteknologi modern,
diantaranya yaitu:
1. Teknologi hibridoma Fusi sel (teknologi hibridoma) adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel
dari jaringan-jaringan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang berbeda,
sehingga diperoleh satu sel tunggal (sel hibrid). Selanjutnya, sel hibrid dapat dikembangbiakkan,
sehingga diperoleh bertriliun-triliun sel, yang masing-masing mengandung satu set gen komplit
dari dua sel aslinya. Sebagai contoh, salah satu dari dua sel yang asli merupakan sel tubuh manusia.
Sel tersebut khusus mensekresikan produk yang berguna seperti antibodi atau hormon. Hormon atau
antibodi disekresikan tubuh dalam jumlah sangat sedikit, karena hasil produksi dikendalikan
mekanisme pengaturan sel yang normal.
2. Teknologi Vaksin, Pembuatan vaksin biasanya memerlukan organisme hidup seperti toksin bakteri atau
immune sera dalam jumlah besar. Pertumbuhan bakteri biasanya dilakukan pada media cair dalam
bejana fermentor. Media ditetapkan secara kimia dan kondisi pembiakan diatur dengan tepat,
seperti temperatur, pH, oksigen dan sebagainya. Untuk pembuatan vaksin virus, pertumbuhan
dapat dilakukan dalam host atau biakan sel hidup. Vaksin smallpox dapat dibiakkan pada dermis
anak sapi domba, kerbau atau yang lain. Vaksin influenza dan yellow fever dapat dibiakkan pada
fertile hen’s eggs. Beberapa virus dapat ditumbuhkan pada biakan sel. Biasanya sel disiapkan dari
monkey kidney, chick embryo atau human diploid cells.
3. Teknologi Rekayasa Genetika Pemuliaan tanaman secara tradisional dan rekayasa genetika,
sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan perbaikan tanaman.
Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi tanaman, dengan tujuan tanaman tersebut menjadi
lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyakit. Selama puluhan bahkan ratusan tahun yang
lalu, para petani dan para pemulia tanaman telah berhasil memuliakan tanaman padi, jagung, dan
tebu, sehingga tanaman tanaman tersebut mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki kualitas panen
yang lebih baik. Prinsip rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman, yaitu memperbaiki
sifat-sifat tanaman dengan menambahkan sifat-sifat ketahanan terhadap cekaman mahluk hidup
pengganggu maupun cekaman lingkungan yang kurang menguntungkan serta memperbaiki
kualitas nutrisi makanan. Rekayasa genetika adalah kelanjutan dari pemuliaan secara tradisional.
Dalam arti paling luas merupakan penerapan genetika untuk kepentingan manusia akan tetapi
masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan
teknik-teknik genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah
sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu
Materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi

236
Apabila di kelas Bapak/Ibu terdapat peserta didik dengan pencapaian tingg, Bapak/Ibu dapat
meminta peserta didik untuk mencermati video berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=UelnoQ0jBdc Selanjutnya Bapak/Ibu dapat mengarahkan peserta
didik untuk menemukan penyebab dari permasalahan lingkungan tersebut. Setelah itu, ajak peserta
didik untuk berdiskusi mengenai kemungkinan bioteknologi yang dapat mengurangi atau
mengatasi permasalahan tersebut.

237
Tes Sumatif Modul 2 (Durasi 90 Menit)

Nama : Kelas :

Soal Uraian

1. Perhatikan grafik berikut ini! (skor 4)

Luas Sawah Pada Beberapa Kabupaten Di


70000 Bali
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
Tahun 2010 Tahun 2012 Tahun 2014 Tahun 2016

JembranaTabananBadung

Informasi pembangunan hotel dan villa pada Kabupaten Badung, Tabanan dan Jembrana.
“Bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, maka beberapa
Kabupaten tujuan wisatawan telah menambah jumlah villa dan hotel baik hotel
bintang tiga sampai hotel binta lima” (https://bali.bps.go.id/)
Pertanyaan :
1. Identifikasilah dua kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat
berkurangnya luas sawah ditinjau dari segi ekosistem dan ekonomi
(skor 2)
………………………………………………………………………………………
……………………………
2. Tentukan 2 penyebab yang mengakibatkan semakin berkurangnya luas
sawah di Kabupaten Tabanan (skor 2)
………………………………………………………………………………………
……………………………
3. Tentukan dua solusi yang dapat mengurangi dampak negatif
dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari kerusakan
lingkungan tersebut. (skor 2)
………………………………………………………………………………………
……………………………

238
4. Perhatikan gambar di wilayah di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, buatlah


“fishbone diagram” yang terdiri dari
pernyataan masalah, penyebab
potensial serta penyebab yang paling
memungkinkan. (skor 3)

……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………
………………………

239
Pedoman Penskoran Tes Sumatif

1. Soal Nomor 1

No Kriteria Skor Bobot


1 Menyebutkan 2 dampak yang benar dari 2 1
perubahan lingkungan pada aspek ekonomi
dengan benar
Menyebutkan 1 dampak yang benar dari 1
perubahan lingkungan pada aspek ekonomi
dengan benar
Tidak menyebutkan dampak yang benar 0
dari perubahan lingkungan pada aspek
ekonomi
Skor 2

2. Soal Nomor 2
No Kriteria Skor Bobot
1 Menyebutkan 2 penyebab yang benar 2 1
Menyebutkan 1 penyebab yang benar 1
Tidak menyebutkan penyebab 0
Skor 2

3. Soal Nomor 3
No Kriteria Skor Bobot
1 Menyebutkan 2 solusi yang sesuai 2 1
Menyebutkan 1 solusi yang sesuai 1
Tidak menyebutkan solusi 0
Skor 2

240
4. Soal Nomor 2

No Kriteria Skor Bobot


1 Isi Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 6
1. Terdapat masalah utama pada Hanya tiga kriteria 3
bagian kepala terpenuhi
2. Menyebutkan minimal 2 Hanya dua kriteria 2
penyebab potensial pada bagian terpenuhi
tulangnya. Hanya satu kriteria 1
3.Menjabarkan masing-masing terpenuhi
penyebab yang memungkinkan
4.Penjabaran benar
2 Tampilan Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 4
1. Perbandingan ukuran antara Hanya tiga kriteria 3
kepala dengan tulang sesuai. terpenuhi
2. Tulisan dapat dibaca Hanya dua kriteria 2
3. Bersih dan rapi terpenuhi
4. Pengaturan warna menarik Hanya satu kriteria 1
terpenuhi

Pengayaan Dan Remedial

A. Pengayaan
1. Materi
Materi untuk murid dengan pencapaian tinggi dapat diakses pada
link berikut :
https://www.bps.go.id/statictable/2020/07/13/2110/rekapitulasi-luas-
penutupan- lahan-hutan-dan-non-hutan-menurut-provinsi-tahun-
2014-2019-ribu-ha-.html

2. Aktivitas
a. Murid mencermati berbagai informasi yang tersedia pada materi yang telah
diberikan berupa : 1) peningkatan jumlah penduduk, 2) perubahan luas hutan
pada masing-masing provinsi, 3) mencermati berbagai infografis pada link yang
tersedia.
b. Murid membuat menentukan satu permasalahan lingkungan yang mungkin
muncul berdasarkan data-data yang terdapat pada link. Murid dapat
mengambil tema mengenai kependudukan, berkurangnya jumlah hutan, dampak
paradigma baru perekononian terhadap lingkungan dan lain sebagainya.
c. Murid menciptakan solusi untuk mengatasai permasalahan tersebut.

3. Penilaian

241
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Semua kriteria 4 6
1. Ide menarik terpenuhi
2. Ide Orisinal Hanya tiga kriteria 3
3. Mudah dilakukan terpenuhi
4. Solusi yang diberikan dapat Hanya dua kriteria 2
mengatasi permasalahan terpenuhi
lingkungan Hanya satu kriteria 1
terpenuhi
2 Tampilan Media Penyajian Semua kriteria 4 4
1. Menggunakan bahasa yang baik terpenuhi
dan benar Hanya tiga kriteria 3
2. Menggunakan gambar yang jelas terpenuhi
3. Tulisan dapat dibaca Hanya dua kriteria 2
4. Komposisi warna menarik terpenuhi
Hanya satu kriteria 1
terpenuhi

Nilai Laporan :
Jumlah Skor x
Bobot X 100

242
B. Remedial

Untuk murid yang belum mencapai kriteria, maka Bapak/Ibu dapat melakukan kegiatan
berikut :

Kegiatan Pembelajaran

Bapak/Ibu dapat memberikan jam tambahan diluar jam pembelajaran untuk memberikan pemahaman
materi terkait ekosistem untuk peserta didik yang akan mengikuti remedial.

Agar kegiatan remedial tidak menganggung waktu


pembelajaran, Bapak ibu dapat mengunggah soal
remedial secara online melalui LMS.

1. Memberikan bimbingan secara individu mengenai materi komponen ekosistem, jaring-jaring


makanan serta interaksi antara ekosistem

2. Memberikan bimbingan kelompok

3. Meminta bantuan kepada teman sebaya murid untuk memberikan penjrlasan mengenai materi
terkait

Materi
Untuk materi, Bapak/Ibu dapat menggunakan materi sebelumnya (materi terlampir)
Soal
Untuk soal remedial Bapak/Ibu dapat menggunakan soal test sumatif atau membuatkan soal
dengan tingkat kesulitan yang sama.
Contoh Soal Remedial Yang Memiliki Tingkat Kesulitan Sama
Dengan Tes Sumatif (Bapak/Ibu dapat
mengembangkan soal lainnya)

1.Perhatikan gambar di wilayah di bawah ini!

Berdasarkan gambar di samping,


buatlah “fishbone diagram” yang
terdiri dari pernyataan masalah,
penyebab potensial serta penyebab yang
paling memungkinkan. (skor 3)

243
Lembar Refleksi Kegiatah Pembelajaran Modul Ajar
Halo anak-anak, setelah kalian mengikuti pembelajaran dari pertemuan
pertama sampai dengan ketiga silahkan isi tabel refleksi pada tabel di
bawah ini!

Tabel Refleksi Diri Peserta Didik

No. Pertanyaan Ya Tidak


1 Saya mampu mengidentifikasi kerusakan linkungan yang
terjadi di sekitarnya
2 Saya mampu menentukan penyebab perubahan lingkungan
yang terjadi di sekitarnya.
3 Saya mampu menentukan dampak negatif dari perubahan
lingkungan yang terjadi
4 Saya mampu menentukan jenis bioteknologi yang sesuai untuk
mengatasi kerusakan lingkungan
5 Saya mampu membuat rancangan bioteknologi yang sesuai
untuk mengatasi kerusakan lingkungan dalam bentuk diagram
6 Saya merasa senang saat mengikuti pembelajaran
(apabila tidak, jabarkan bagian mana atau kegiatan mana
yang membuat kalian tidak senang)
………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………
……………………

Tabel Refleksi Diri Guru

No. Pertanyaan Ya Tidak


1 Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai waktu yang telah
ditentukan
2 Metode atau model yang digunakan pada proses pembelajaran
modul 1 sesuai dengan topik
3 Tujuan pembelajaran tercapai
4 Terdapat tantangan dalam melaksanakan proses pembelajaran
(jika ada silahkan dijabarkan)
a……………………………………………………………………………
…………………..
b………………………………………………………………………
………………………..
c………………………………………………………………………
………………………...
5 Peserta didik merasa senang dan nyaman dalam mengikuti
pembelajaran (uraikan alasannya baik jawabannya Ya atau
Tidak)
a………………………………………………………………………
……………………
b………………………………………………………………………
……………………

244
Tindak Lanjut Refleksi

Bapak/Ibu dapat menggunakan hasil refleksi dari guru maupun peserta didik untuk
memperbaiki proses pembelajaran berikutnya.

Kab. Pati, Juni 2022


Guru Mata Pelajaran

Ririn Hamidatus S, S.Pd


NIP. 198309092010012

245
Lampiran 9 : SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
JAKENAN
Jalan Jakenan-Winong Km 1,5 Desa Puluhantengah, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati 59182
Telepon 0295-4790212, Surat Elektronik imtaila@yahoo.com

KEPUTUSAN

KEPALA SMA NEGERI 1 JAKENAN

NOMOR : 421.3/299/ 2022

Tentang

TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)

SMA NEGERI 1 JAKENAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Kepala SMA Negeri 1 Jakenan


Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar penyusunan Kurikulum Berbasis
Elektronik (EKOSP dan EKTSP) di SMA Negeri 1 Jakenan Tahun
Pelajaran 2022/2023, Kepala Sekolah perlu menetapkan Tim
Pengembang Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran
2022/2023.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan


Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

246
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tetang Standar Nasional
Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87,
Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 14, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor
6762);
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 106);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018
Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1687);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018
tentang perubahan atas Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 SMA/MA;
9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
13. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran;
14. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 48);
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2018 Nomor 49);

247
16. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka;
17. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Suplemen Profil
Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka;
18. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah Nomor 423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal
Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Di
Provinsi Jawa Tengah.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Tim Pengembang Kurikulum (TPK) tingkat sekolah seperti tersebut pada
lampiran I Keputusan ini;
Kedua : Menugaskan personil TPK untuk melaksanakan tugas seperti tersebut pada
lampiran II Keputusan ini;
Ketiga : Setiap personil TPK dalam melaksanakan tugas harus melaporkan tugas dan hasil
pekerjaannya kepada Kepala Sekolah;
Keempat : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada
anggaran yang sesuai;
Kelima : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagaimana
mestinya;
Keenam : Keputusan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakenan
Pada tanggal : 9 Mei 2022

Kepala Sekolah,

Drs. Sudarto, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP 19660613 199403 1 005

Tembusan :
1. Yang bersangkutan.
2. Arsip.

248
Lampiran I SK Kepala SMA Negeri 1 Jakenan
Nomor : 421.3/299/ 2022
Tanggal : 9 Mei 2022

SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)


SMA NEGERI 1 JAKENAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Ketua : Drs. Sudarto, M.Pd.

Koordinator Pengembang Kurikulum : Widyarini Emma Widjaja, S.Pd.

Anggota Tim Pengembang Kurikulum : 1. Moch. Kasdari, S.Pd., M.Si.


2. Agung Hartono,S.Pd., M. Si.
3. Sholihul Fuad, S.Pd., M. Si.
4. Drs. Mashuri, M.Pd.
5. Suparjo, S.Pd., M.Si.
6. Eny Mutjayati, S.Pd.
7. Dian Kusumawati, S.Pd., M.Pd., M.Si.
8. Siti Markonah, S.Pd., M.Si.
9. Siti Zumaroch, S.Pd., M.Si.
Operator : Rilo Adi Nugraheni, S.Kom.

Petugas Umum : 1. Erike Desviatus S., S.Kom.

Kepala Sekolah,

Drs. Sudarto, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP 19660613 199403 1 005

249
Lampiran II SK Kepala SMA Negeri 1 Jakenan
Nomor : 421.3/299/ 2022
Tanggal : 9 Mei 2022

TUGAS POKOK DAN FUNGSI TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)


SMA NEGERI 1 JAKENAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
No
Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi
.
1 Ketua 1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berkaitan
dengan proses pengembangan Kurikulum.
2. Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada staf dan
guru / karyawan demi kelancaran kegiatan.
2 Koordinator 1. Mempelajari pedoman yang berlaku yang ada kaitannya
Pengembang dengan proses pengembangan Kurikulum.
Kurikulum 2. Mengikuti Workshop atau kegiatan sejenis untuk menambah
wawasan dan pengertian dalam pengembangan Kurikulum.
3. Menjabarkan secara teknis tentang pengembangan
Kurikulum dan mendelegasikan / mengatur secara teknis
penyusunan pengembangan Kurikulum.
4. Mengatur jadwal pengembangan.
5. Bertanggung jawab tehadap proses pengembangan sampai
diperoleh dokumen pengembangan Kurikulum.
3 Anggota Tim 1. Memberi masukan dan data yang dibutuhkan dalam
Pengembang penyusunan pengembangan Kurikulum.
Kurikulum 2. Membantu koordinator bilamana diperlukan demi kelancaran
proses penyusunan pengembangan Kurikulum.
4 Operator 1. Membantu pengunggahan data ke aplikasi
E_KTSP.
5 Petugas Umum 1. Membantu menyiapkan ATK, peralatan, dan perlengkapan
yang diperlukan dalam penyusunan kurikulum.
2. Membantu pengetikan data.
3. Membantu penjilidan dokumen KTSP.

Kepala Sekolah,

Drs. Sudarto, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP 19660613 199403 1 005

250
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
JAKENAN
Jalan Jakenan-Winong Km 1,5 Desa Puluhantengah, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati 59182
Telepon 0295-4790212, Surat Elektronik imtaila@yahoo.com

KEPUTUSAN

KEPALA SMA NEGERI 1 JAKENAN

NOMOR : 421.3/ 298/ 2022

Tentang

Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SMA Negeri 1 Jakenan

Tahun Pelajaran 2022/2023

Kepala SMA Negeri 1 Jakenan

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2016 setiap sekolah wajib

menerapkan sistem penjaminan mutu sekolah;

2. Bahwa untuk melaksanakan poin 1 di atas perlu ditetapkan Tim Penjaminan


Mutu Pendidikan SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 di
SMA Negeri 1 Jakenan.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan


Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

251
21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tetang Standar Nasional
Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87,
Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 14, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor
6762);
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 106);
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018
Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1687);
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018
tentang perubahan atas Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 SMA/MA;
26. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
29. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
30. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran;
31. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 48);
32. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2018 Nomor 49);

252
33. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka;
34. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Suplemen Profil
Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka;
35. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah Nomor 423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal
Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Di
Provinsi Jawa Tengah.
MEMUTUSKAN

Menetapkan:

Pertama : Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran
2022/2023 sebagaimana tercantum pada lampiran I keputusan ini.

Kedua : Tugas pokok dan fungsi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SMA Negeri 1
Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagaimana tercantum pada lampiran II
keputusan ini.

Ketiga : Instrumen Audit penjaminan mutu sebagaimana tercantum dalam lampiran III
keputusan ini.

Keempat : Masing- masing petugas melaporkan pelaksanaan tugasnya secara tertulis


setelah tugas selesai.

Kelima : Biaya dan bahan yang timbul akibat keputusan ini dibebankan kepada
anggaran sekolah yang sesuai untuk itu.

Keenam : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan
seperlunya.

Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakenan
Pada tanggal : 9 Mei 2022
Kepala Sekolah,

Drs. Sudarto, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP 19660613 199403 1 005
Tembusan :

253
3. Yang bersangkutan.
4. Arsip.

254
Lampiran I SK Kepala SMA Negeri 1 Jakenan
Nomor : 421.3/ 298/ 2022
Tanggal : 9 Mei 2022

TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 JAKENAN


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

I. Tim Pengembang Sekolah


Penanggung Jawab Drs. Sudarto, M.Pd.

Ketua Widyarini Emma Widjaja, S.Pd.

Pengembang komponen:

1. Standar Isi Koordinator: Eni Woelandari, S.Pd.

Anggota :

1. Aris Syaiful Huda, S.Pd.I.


2. Wahid Nugroho, S.Pd.
2. Standar Kompetensi Lulusan Koordinator: Sri Muryanti,M.Pd.

Anggota :

1. Bibit Zumrotun, S.Psi.


2. Wahyu Tri Utomo, S.Pd.
3. Standar Proses Koordinator: Mashuri, S.Pd., M.Pd.

Anggota :

1. Dian Kusumawati, M.Pd. M. Si.


2. Yuni Ida Nursanti, S.Sn.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Koordinator: Siti Zumaroch, S.Pd., M.Si.
Kependidikan
Anggota :

1. Ngarnari, S.Pd.
2. Widi Astuti, S.E.
3. Erike Desviatus S, S.Kom.
5. Standar Sarana dan Prasarana Koordinator: Moch. Kasdari, S.Pd., M.Si.

Anggota :

1. Drs. Sunarto, M.M.

255
2. Muhamad Nurchamid, S.Pd.
6. Standar Pengelolaan Koordinator: Sholihul Fuad, S.Pd., M.Si.

Anggota :

1. Siti Markonah, S.Pd., M.M.


2. Eny Mutjayati, S.Pd., M.Si.
7. Standar Pembiayaan Koordinator: Gagus Prastyawan, S.Pd.

Anggota :

1. Baskoro Julendra, S.Pd.


2. Tika Diandani, S.Pd.

8. Standar Penilaian Koordinator: Rohmad, S.Pd.

Anggota :

1. Suparjo, S.Pd., M.Si.


2. Widiyo Nugroho, S.Pd.

II. Tim Auditor Mutu Pendidikan

Penanggung Jawab Drs. Sudarto, M.Pd.

Ketua Ririn Hamidatus Sy., S.Pd.

Sekretaris Dra. Hartutik

Anggota Mudiyono, S.Pd.

Kepala Sekolah,

Drs. Sudarto, M.Pd..


Pembina Tk. I
NIP 19660613 199403 1 005

256
Lampiran II SK Kepala SMA Negeri 1 Jakenan
Nomor : 421.3/ 298/ 2022
Tanggal : 9 Mei 2022

TUGAS POKOK DAN FUNGSI TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


SMA NEGERI 1 JAKENAN TAHUN AJARAN 2022/2023

I. Tim Pengembang Sekolah


No. Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi

1 Ketua 1 Menyusun dan menjabarkan program penjaminan


mutu sekolah
2 Menyusun pembagian tugas penanggung jawab 8
standar nasional pendidikan.
3 Mengoordinasi keterlaksanaan program
penjaminan mutu sekolah.
4 Menyusun laporan keterlaksanaan program
penjaminan mutu sekolah.
2 Pengembang 1 Melakukan analisis kontek meliputi analisis
Komponen perundangan, analisis lingkungan dan analisis
Isi kondisi sekolah.
2 Analisis perundanganmeliputi Permendikbud
No. 24 tahun 2016, Permendikbud No. 21
tahun 2016, Permendikbud No. 61 tahun
2014, permendikbud No. 58 tahun 2014,
permendikbud No. 36 tahun 2018 dan
Permendikbud No. 37 tahun 2018, Permendikbudristek
No. 7 Tahun 2022.
3 Analisis kondisi lingkungan meliputi komite
sekolah, masyarakat, dinas pendidikan, sumber
daya alam, dan sosial budaya.
4 Analisis kondisi sekolah meliputi kompetensi
lulusan, isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan serta
pembiayaan.
5 Mengorganisasikan muatan kurikuler satuan
pendidikan yang terdiri dari muatan intrakurikuler,
ekstrakurikuler dan kokurikuler.
3 Pengembang 1 Menganalisis esensi Standar Kompetensi
Komponen Lulusan.
SKL 2 Mengidentifikasi tuntutan SKL aspek sikap,

257
No. Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi

pengetahuan dan keterampilan.


3 Merumuskan aktivitas kegiatan
ekstrakurikuler dan kokurikuler yang dapat
menunjang tercapanya SKL.
4 menentukan dokumen yang relevan dengan
kegiatan pemenuhan SKL.
4 Pengembang 1 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
Komponen guru melakukan analisis SKL-KI-KD
Standar dan
Proses indikator.

2 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua


guru menyusun program tahunan.
3 Mengoordunasikan dan bertanggung jawab semua
guru menganalisis minggu efektif.
4 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru menganalisis minggu efektif.
5 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru menyusun program semester (promes).
6 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru mengembangkan mereview dan merevisi
silabus meliputi identitas, KI, KD, Indikator,
materi pokok, kegiatan pembelajaran, teknik
penilaian, alokasi waktu, sumber belajar.
7 Memvalidasi silabus untuk disahkan kepala
sekolah.
8 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru mereview, merevisi dan menyusun RPP
mengacu silabus yang meliputi identitas, KI,
KD, indikator, tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, langkah-langkah, teknik dan
instrumen penilaian.
9 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru mengembangkan langkah-langkah
pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan.
10 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru menyusun kegiatan pendahuluan
meliputi; apersepsi, motivasi, penyampaian
materi pokok, tujuan dan manfaat, rencana
kegiatan pembelajaran, dan ruang lingkup
penilaian.
11 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua

258
No. Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi

guru menyusun kegiatan inti yang


menggambarkan penerapan pendekatan,
model dan metode pembelajaran untuk
mengembangkan karakter, literasi, berpikir kritis,
kreatif, komunikasi dan kolaborasi.
12 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
menyusun kegiatan penutup, memuat; simpulan
pembelajaran, refleksi, umpan balik, tugas terstruktur,
dan informasi pertemuan selanjutnya
13 Memvalidasi RPP untuk disahkan kepala sekolah
14 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
memastikan prasyarat pembelajaran.
15 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melaksanakan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan, inti, penutup untuk mencapai kompetensi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan.
16 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melakukan kegiatan pendahuluan meliputi; apersepsi,
motivasi, penyampaian materi pokok, tujuan dan
manfaat, rencana kegiatan pembelajaran, dan ruang
lingkup penilaian.
17 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melakukan kegiatan inti yang menggambarkan
penerapan pendekatan, model dan metode
pembelajaran untuk mengembangkan karakter, literasi,
berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi.
18 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melakukan kegiatan penutup, meliputi simpulan
pembelajaran, refleksi, umpan balik, tugas terstruktur,
dan informasi pertemuan selanjutnya.
19 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melaksanakan penilaian proses dan hasil dengan
berbagai teknik penilaian.
20 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru menganalisis hasil penilaian, menindaklanjuti
hasil penilaian dengan pengayaan dan remidi.
5 Pengembang 1 Melakukan pemetaan kebutuhan PTK.
Komponen
Standar PTK 2 Melakukan identifikasi kualifikasi akademik PTK
3 Mengusulkan kepala sekolah untuk
pemberdayaan PTK sesuai kualifikasinya.
4 Mengusulkan Kepala Sekolah mengoordinasikan

259
No. Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi

pelaksanaan pengembangan keprofesian


berkelanjutan terhadap pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di sekolah.
5 Mengusulkan Kepala sekolah mengoordinasikan
pelaksanaan penilaian kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan.
6 Mengusulkan Kepala sekolah mempersiapkan
danmenetapkantimpenilaisesuai
persyaratan.
7 Mengusulkan Kepala Sekolah penerbitkan SK
penilai PKG dan koordinator PKB.
8 Mengusulkan Kepala sekolah melakukan
sosialisasi PKG.
9 Menekan agar Penilai mencermati buku 2.
10 Menyiapkan instrumen PKG.
11 Menyusun jadwal Penilai melaksanakan
penilaian kinerja guru.
12 Mengusulkan Kepala Sekolah pengembangan
karir pendidik dan tenaga kependidikan.
6 Pengembang 1 Melakukan pemetaan sarpras.
komponen 2 Melakukan analisis kebutuhan sarpras
Standar 3 Menyusun rekomendasi pemenuhan sarpras
Sarpras menetapkan dan mengesahkan rekomendasi
pemenuhan sarpras.
4 Menyusun rencana operasional pemenuhan sarpras
(ROPS).
5 Mengusulkan Kepala Sekolah memvalidasi
Rencana operasional pemenuhan sarpras
(ROPS).
6 Merealisasikan ROPS, mengevaluasi hasil
pelaksanaan ROPS dan membuat
rekomendasi tindak lanjut.
7 Menetapkan Standar Mutu Sarpras.
7 Pengembang 1 Melaksanakan analisis konteks.
komponen 2 Menyusun visi, melakukan validasi visi,
Standar menetapkan visi.
Pengelolaan 3 Melakukan sosialisasi visi.
4 Menyusun misi, melakukan validasi misi dan
menetapkan misi.
5 Melakukan sosialisasi misi.
6 Menyusun tujuan sekolah, melakukan validasi
tujuan sekolah dan menetapkan tujuan
sekolah.

260
No. Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi

7 Melakukan sosialisasi tujuan sekolah.


8 Menyusun peraturan akademik sekolah.
9 Menyusun kode etik sekolah.
10 Menyusun tata tertib sekolah.
11 Melakukan validasi peraturan akademik, kode
etik, tata tertib.
12 Melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
13 Menyusun RKJM, melakukan validasi RKJM
14 Mengusulkan sekolah menetapkan RKJM.
15 Melakukan sosialisasi RKJM.
16 Menyusun RKT dan RKAS, melakukan validasi
RKT dan RKAS.
17 Mengusulkan Sekolah menetapkan RKT dan
RKAS.
18 Melakukan sosialisasi RKT dan RKAS.
19 Melakukan rencana kerja sekolah.
20 Mengusulkan Kepala Sekolah menyusun
rencana program pengawasan.
21 Mengusulkan Kepala Sekolah melaksanakan
pengawasan.
22 Mengusulkan Kepala Sekolah melakukan
analisis hasil pengawasan.
23 Mengusulkan Kepala sekolah melaksanakan
tindak lanjut hasil pengawasan.
24 Mengusulkan Kepala Sekolah menyusun
laporan hasil pengawasan.
8 Pengembang 1 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
Komponen guru menetapkan KKM berdasarkan daya
Standar dukung, kompleksitas, intake siswa dan
Penilaian analisis hasil penilaian.
2 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru menetapkan KKM satuan pendidikan
berdasarkan rerata atau terendah atau modus.
3 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru menetapkan predikat dan rentang
predikat mengacu KKM.
4 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru menyusun kisi-kisi instrumen penilaian
pengetahuan untuk PH.
5 Mengoordinasikan penyusunan kisi-kisi Instrumen
Penilaian Pengetahuan untuk PTS (Penilaian Tengah
Semester) dan PAS (Penilaian Akhir
Semester).

261
No. Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi

6 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru


merancang instrumen, rubrik, pedoman penskoran dan
pedoman penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan untuk PH (Penilaian Harian).
7 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
Mengoordinasikan perancangan instrumen, rubrik,
pedoman penskoran dan pedoman penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan untuk PTS dan PAS.
8 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
menganalisis kualitas instrumen (konstruksi, materi,
bahasa) untuk PH.
9 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
menganalisis kualitas instrumen (konstruksi, materi,
bahasa) untuk PTS dan PAS
10 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua
guru melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan untuk PH.
11 Mengoordinasikan pelaksanaan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan untuk PTS dan PAS.
12 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melakukan analisis penilaian.
13 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melakukan tindak lanjut penilaian.
14 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melakukan pengolahan penilaian oleh pendidik.
15 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melakukan pengolahan penilaian oleh sekolah.
16 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab semua guru
melaporkan penilaian oleh pendidik.
17 Menyusun laporan penilaian oleh sekolah kepada dinas
pendidikan dan kebudayaan provinsi melalui CDP.
9 Pengembang 1 Melakukan analisis RKAS.
Standar 2 Melakukan penggalian sumber dana bersama
Komponen bendahara.
Pembiayaan 3 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab
bendahara merealisasikan anggaran.
4 Mengoordinasikan dan bertanggung jawab
bendahara menyusun laporan pertanggung-
jawaban keuangan.

II. Tim Auditor Mutu Pendidikan


No. Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi
1 Ketua 1. Menyusun dan menjabarkan audit program

262
pelaksanaan penjaminan mutu sekolah
melalui instrument audit.
2. Menyusun pambagian tugas audit 8 standar
nasional pendidikan.
3. Mengoordinasikan keterlaksanaan audit program
penjaminan mutu sekolah.
4. Menyusun laporan keterlaksanaan audit
program penjaminan mutu sekolah.
5. Menyusun rekomendasi perbaikan sistem
penjaminan mutu.
2 Sekretaris 1. Mndokumentasikan segala kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan audit program
penjaminan mutu sekolah.
2. Membantu tugas kepala sekolah.
3. Bertanggung jawab kepada kpala sekolah.
3 Anggota 1. melaksanakan audit keterlaksanaan program
penjaminan mutu sekolah terhadap 8 SNP
2. melaporkan hasil audit.
3. bertanggung jawab kepada ketua Tim Auditor
Mutu Pendidikan.

Kepala Sekolah,

Drs. Sudarto, M.Pd..


Pembina Tk. I
NIP 19660613 199403 1 005

263

Anda mungkin juga menyukai