Anda di halaman 1dari 1113

-6-

LAMPIRAN
PERATURAN BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 4 TAHUN 2021
TENTANG STANDAR DATA STATISTIK
NASIONAL

STANDAR DATA STATISTIK NASIONAL

BAB I
KODE STANDAR DATA STATISTIK NASIONAL

Arti dan Makna Kode Standar Data Statistik Nasional (SDSN)

1. Setiap Kode Standar Data Statistik menunjukkan Jenis Indikator,


Konsep, Definisi, dan Klasifikasi yang Unik dari Standar Data
Statistik yang ada di dalamnya.
2. Setiap Kode Standar Data Statistik terdiri dari 10-11 karakter yang
tersusun atas 1-2 digit alfabet yang menunjukkan jenis indikator,
diikuti 5 digit numerik yang menunjukkan nomor urut Konsep,
kemudian 2 digit numerik berikutnya yang menunjukkan nomor urut
Definisi pada konsep yang sama, dan 2 digit numerik terakhir yang
menunjukkan nomor urut Klasifikasi pada Konsep dan Definisi yang
sama.
3. Untuk format penulisan Kode Standar Data Statistik, sebagai berikut:

A1 A2 B1 B2 B3 B4 B5 . C1 C2 . D1 D2

Nomor Urut Konsep

Kode Indikator Nomor Urut Definisi Nomor Urut


Klasifikasi

Kode Indikator Keterangan Indikator


SD Indikator SDGs
SP Indikator Statistik Sosial dan Kependudukan
-7-

Kode Indikator Keterangan Indikator


ST Indikator Statistik Pertanian (Berkaitan dengan Pertanian,
Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan,
Perikanan, Kehutanan)
SE Indikator Statistik Ekonomi
UL Indikator Umum/Lainnya (tidak diketahui/tidak
mempunyai Indikator/Indikator Tertentu yang tidak
dicakup di Kode Indikator SD, SP, ST, dan SE)
Catatan: Kode Indikator sebisa mungkin merupakan singkatan/akronim
dari Kegiatan/Sektor Statistik yang dimaksud
Contoh:
SD00001.00.00
SP00055.00.00
SE00392.00.00
ST01246.00.00
UL17645.00.00

4. Jika Standar Data Statistik digunakan di beberapa Indikator, maka


Kode SDS merujuk Standar Data Statistik dengan kode yang lebih
dahulu ditetapkan/telah memiliki nomor kode.
Contoh:
Konsep Jenis Kelamin terdapat di Indikator SDGs (SD) dan Indikator
Statistik Kependudukan (SP), karena Konsep Jenis Kelamin telah
ditetapkan pertama kali menggunakan Kode SD00290.00.00, maka
Konsep Jenis Kelamin pada indikator SP tetap menggunakan Kode
SD00290.00.00 dengan catatan Standar Data Statistik yang
digunakan untuk Konsep Jenis Kelamin tersebut sama.

5. Jika Suatu Konsep hanya memiliki satu (1) definisi maka Nomor Urut
Definisinya adalah 00, tetapi jika suatu Konsep memiliki lebih dari
satu (1) definisi maka Nomor Urut Definisinya diurut mulai dari 01,
02, dst.
Contoh:
Kode SDSN Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
SD00877.01.00 Keluarga Unit terkecil dalam masyarakat Klasifikasi Jumlah Keluarga
yang terdiri dari suami istri atau berdasarkan
suami istri dan anaknya, atau analisis atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan sesuai
anaknya, atau keluarga sedarah kebutuhan
dalam garis lurus ke atas atau ke
bawah sampai dengan derajat
ketiga.
SD00877.02.00 Keluarga Seseorang atau sekelompok Klasifikasi Jumlah Keluarga
orang yang terdaftar dalam Kartu berdasarkan
Keluarga (KK), tidak termasuk analisis atau
-8-

mereka yang terdaftar dalam KK sesuai


tetapi tidak tinggal bersama kebutuhan
keluarga tersebut. Jika tidak
memiliki KK, konsep keluarga
mengacu pada UU No. 52 Tahun
2009.

6. Jika suatu Konsep dengan Definisi tertentu hanya memiliki satu (1)
klasifikasi maka Nomor Urut Klasifikasinya adalah 00, tetapi jika
suatu Konsep dengan Definisi tertentu memiliki lebih dari satu (1)
klasifikasi maka Nomor Urut Klasifikasinya diurut mulai dari 01, 02,
dst.
Contoh:
Kode SDSN Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
SD00282.01.01 Penduduk Semua orang yang berdomisili Klasifikasi Jumlah; Orang;
di wilayah Negara Kesatuan Berdasarkan persentase persen
Republik Indonesia selama 1 Jenis Kelamin:
tahun atau lebih dan atau 1. Laki-Laki
mereka yang berdomisili 2. Perempuan
kurang dari 1 tahun tetapi
bertujuan untuk menetap.
SD00282.01.02 Penduduk Semua orang yang berdomisili Klasifikasi Jumlah; Orang;
di wilayah Negara Kesatuan Berdasarkan persentase persen
Republik Indonesia selama 1 Usia:
tahun atau lebih dan atau 1. Usia 0-14
mereka yang berdomisili tahun
kurang dari 1 tahun tetapi 2. Usia 15-64
bertujuan untuk menetap. tahun
3. Usia 65
tahun ke atas

7. Untuk Konsep yang memiliki lebih dari satu (1) Ukuran dan Satuan,
penulisan Ukuran dan Satuan dipisahkan menggunakan tanda baca
titik koma (;). Jika satu (1) Ukuran memiliki memiliki lebih dari satu
(1) Satuan, maka penulisan Satuan dipisahkan dengan tanda baca
koma (,).
Contoh:
Kode SDSN Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
SP00300.00.00 Suku Kelompok etnis dan Klasifikasi Jumlah; Suku,
budaya masyarakat yang berdasarkan analisis Persentase Orang;
terbentuk secara turun atau sesuai Persen
temurun. kebutuhan

8. Perubahan/Pemutakhiran/Revisi pada komponen Standar Data


Statistik (Konsep, Definisi, Klasifikasi, Satuan, Ukuran) yang
-9-

ditetapkan sebelumnya, tidak merubah Kode Standar Data Statistik


Nasional.

9. Standar Data Statistik yang dihapus/dihilangkan karena sudah tidak


relevan dan/atau alasan lainnya, maka Kode Standar Data Statistik
Nasionalnya tidak dapat digunakan untuk Kode Standar Data
Statistik Nasional yang baru.

10. Pemberian kode Standar Data Statistik Nasional untuk Standar Data
Statistik Baru melanjutkan Kode Standar Data Statistik terakhir
sebelumnya dengan memperhatikan kelompok indikator (SD, SE, SP,
ST, atau UL) yg bersesuaian.

A. Kaidah dan Aturan dalam Penulisan Standar Data Statistik pada Standar
Data Statistik Nasional:
1. Masing-masing Indikator dan/atau Variabel dan/atau Konsep harus
memiliki Standar Data Statistik.
2. Masing-masing Indikator dan/atau Variabel harus dituliskan Konsep
yang terkait meskipun konsep tersebut dimiliki oleh Indikator
dan/atau Variabel yang lain.
3. Yang dimaksud dengan “Klasifikasi berdasarkan analisis atau sesuai
kebutuhan” memiliki makna, sebagai berikut:
 Digunakan pada konsep tunggal yang tidak dapat
diklasifikasikan lagi;
 Hanya bersifat sementara; belum diketahui klasifikasi yang
biasanya digunakan/belum memiliki rujukan yang valid
dan/atau terdapat banyak klasifikasi yang dipakai oleh berbagai
pengguna sehingga sulit untuk menentukan klasifikasi yang
akan digunakan dalam Standar Data Statistik; dan
 Kedepannya secara bertahap istilah “Klasifikasi berdasarkan
analisis atau sesuai kebutuhan” tidak digunakan lagi sehingga
klasifikasi yang ada sudah terstandardisasi untuk kebutuhan
SDS.
BAB II

STANDAR DATA STATISTIK NASIONAL

No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1 SD00562.02.00 1.1.1* Tingkat kemiskinan Garis Sejumlah uang yang dibutuhkan seseorang untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
ekstrim kemiskinan memenuhi kebutuhan dasar minimum untuk hidup analisis atau sesuai
nasional layak. Garis kemiskinan dihitung berdasarkan data kebutuhan
pengeluaran/konsumsi terdiri dari Garis Kemikinan
Makanan yaitu harga dari 2.100 kkal/kapita/hari
ditambah dengan Garis Kemiskinan non-makanan
yang dihitung dengan metode budget share dari
komoditas dalam keranjang non-makanan terhadap
kelompok komoditas non-makanan yang dikumpulkan
Susenas modul konsumsi.
2 SD00893.01.02 1.1.1* Tingkat kemiskinan Kemiskinan Suatu situasi dimana seseorang tidak dapat/mampu 1. Head Count Index Persentase Persen

- 10 -
ekstrim memenuhi kebutuhan dasar minimum yang diperlukan (HCI-P0)
untuk hidup layak dan bermartabat. Pemerintah (BPS 2. Indeks Kedalaman
dan beberapa pihak dalam beberapa seminar dan Kemiskinan (Poverty
pertemuan) menyepakati mengukur kemiskinan dari Gap Index-P1)
sudut ekonomi dengan pendekatan uang (monetary 3. Indeks Keparahan
approach) Kemiskinan (Poverty
Severity Index-P2)
3 SD01490.00.00 1.1.1* Tingkat kemiskinan Persentase Jumlah pekerja dengan konsumsi perkapita < 1 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
ekstrim pekerja yang PPP(Purchasing Power Parity) dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai
hidup dibawah seluruh pekerja pada periode waktu yang sama dikali kebutuhan
garis seratus.
kemiskinan
internasional
4 SD01525.00.00 1.1.1* Tingkat kemiskinan Persentase Jumlah penduduk dengan pengeluaran perkapita < 1 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
ekstrim penduduk PPP (Purchasing Power Parity) dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai
yang hidup penduduk pada periode waktu yang sama dikali kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dibawah garis seratus.
kemiskinan
internasional
5 SD01738.00.00 1.1.1* Tingkat kemiskinan Proporsi Persentase penduduk dengan pendapatan kurang dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
ekstrim penduduk 1,90 dollar AS pada PPP (Purchasing Power Parity) analisis atau sesuai
dibawah garis 2011 kebutuhan
kemiskinan
internasional
6 SD01198.00.00 1.1.1* Tingkat kemiskinan Tingkat Tingkat kemiskinan ekstrim pada metadata ini Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
ekstrim kemiskinan mengukur 2 hal, yaitu: analisis atau sesuai
ekstrim 1. Pesentase penduduk yang hidup dibawah garis kebutuhan
kemiskinan internasional menurut jenis kelamin,
umur, status pekerjaan dan wilayah tempat tinggal
(perkotaan/pedesaan)
2. Persentase pekerja yang hidup dibawah garis

- 11 -
kemiskinan internasional menurut jenis kelamin,
umur, status pekerjaan dan wilayah tempat tinggal
(perkotaan/pedesaan)
7 SD00560.00.00 1.2.1* Persentase Garis Representase dari jumlah rupiah minimum yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
penduduk yang kemiskinan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok analisis atau sesuai
hidup di bawah minimun makanan yang setara dengan 2100 kebutuhan
garis kemiskinan kkal/kapita/hari dan kebutuhan pokok bukan
nasional, menurut makanan.
jenis kelamin dan
kelompok umur.
8 SD00680.00.00 1.2.1* Persentase Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
penduduk yang biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2. Perempuan persentase persen
hidup di bawah Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
garis kemiskinan
nasional, menurut
jenis kelamin dan
kelompok umur.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
9 SD00893.02.02 1.2.1* Persentase Kemiskinan Ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi 1. Head Count Index Persentase Persen
penduduk yang kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang (HCI-P0)
hidup di bawah diukur dari sisi pengeluaran. 2. Indeks Kedalaman
garis kemiskinan Kemiskinan (Poverty
nasional, menurut Gap Index-P1)
jenis kelamin dan 3. Indeks Keparahan
kelompok umur. Kemiskinan (Poverty
Severity Index-P2)
10 SD00282.01.04 1.2.1* Persentase Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penduduk yang Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
hidup di bawah lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
garis kemiskinan tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
nasional, menurut
jenis kelamin dan
kelompok umur.

- 12 -
11 SD01475.00.00 1.2.1* Persentase Pengeluaran Perkiraan barang dan jasa yang dikonsumsi berasal 1. Produksi Sendiri Nilai Rupiah
penduduk yang dari hasil produksi sendiri dan pemberian dari pihak 2. Pemberian dari Pihak
hidup di bawah lain. Lain
garis kemiskinan
nasional, menurut
jenis kelamin dan
kelompok umur.
12 SD01524.00.00 1.2.1* Persentase Persentase Jumlah penduduk yang berada di bawah garis 1. Laki-laki; Persentase Persen
penduduk yang penduduk kemiskinan pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah 2. Perempuan
hidup di bawah yang hidup di penduduk seluruhnya pada periode waktu yang sama
garis kemiskinan bawah garis dinyatakan dalam satuan persen (%)
nasional, menurut kemiskinan
jenis kelamin dan nasional,
kelompok umur. menurut jenis
kelamin dan
kelompok
umur
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
13 SD01254.01.02 1.2.1* Persentase Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
penduduk yang dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur analisis atau sesuai Rata-rata; Persen
hidup di bawah ulang tahun yang terakhir. kebutuhan Persentase
garis kemiskinan
nasional, menurut
jenis kelamin dan
kelompok umur.
14 SD00813.00.00 1.2.2* Persentase laki-laki, Indikator Indikator kemiskinan dari pelbagai dimensi selain Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
perempuan dan Kemiskinan kurangnya pendapatan. analisis atau sesuai
anakanak dari Multidimensi kebutuhan
semua usia, yang (IKM)
hidup dalam
kemiskinan dalam
berbagai dimensi,
sesuai dengan

- 13 -
definisi nasional
15 SD00895.00.00 1.2.2* Persentase laki-laki, Kemiskinan Kekurangan atau tidak memiliki akses pada pelbagai 1. Kesehatan dan Gizi Persentase Persen
perempuan dan pelbagai kebutuhan dasar bagi kehidupan seperti perumahan, 2. Pendidikan
anakanak dari dimensi sanitasi, air bersih, perawatan kesehatan, pendidikan, 3. Standar Hidup
semua usia, yang dan asset pokok untuk bertahan hidup secara layak.
hidup dalam Analisis ini memperlihatkan pelbagai aspek
kemiskinan dalam kemiskinan yang berbeda dan luas dari kemiskinan
berbagai dimensi, yang diukur berdasarkan pendapatan. Tiga dimensi
sesuai dengan yang digunakan meliputi: Kesehatan dan Gizi,
definisi nasional Pendidikan, dan Standar Hidup yang diukur
menggunakan 12 indikator.
16 SD01480.00.00 1.2.2* Persentase laki-laki, Persentase Banyaknya penduduk laki-laki, perempuan, dan anak- 1. Perkotaan Persentase Persen
perempuan dan laki-laki, anak dari semua usia yang berada di bawah garis 2. Perdesaan
anak-anak dari perempuan kemiskinan nasional dalam berbagai dimensi dibagi
semua usia, yang dan anak-anak dengan jumlah penduduk pada periode waktu yang
hidup dalam dari semua sama dinyatakan dalam satuan persen (%)
kemiskinan dalam usia, yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berbagai dimensi, hidup dalam
sesuai dengan kemiskinan
definisi nasional dalam berbagai
dimensi, sesuai
dengan definisi
nasional
17 SD00298.00.00 1.3.1* Proporsi penduduk Penerima Program-program perlindungan sosial yang dilakukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
yang menerima Program oleh pemerintah pemerintah untuk masyarakat miskin analisis atau sesuai Persentase Tangga;
program Perlindungan seperti bantuan tunai terkait, Beras Miskin kebutuhan Persen
perlindungan sosial, Sosial (Raskin)/Beras Sejahtera (Rastra), kredit usaha,
menurut jenis Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Perlindungan
kelamin, untuk Sosial (KPS)/Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan
kategori kelompok Program Keluarga Harapan.
anak berkebutuhan
khusus, Rumah tangga penerima program perlindungan sosial

- 14 -
pengangguran,
lansia, penyandang
difabilitas, ibu
hamil/ melahirkan,
korban kecelakaan
kerja, kelompok
miskin dan rentan.
18 SD01507.00.00 1.3.1* Proporsi penduduk Persentase Rasio dari penerima program perlindungan sosial PBI Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang menerima penduduk terhadap total penduduk miskin dan rentan. analisis atau sesuai
program miskin dan kebutuhan
perlindungan sosial, rentan
menurut jenis penerima
kelamin, untuk manfaat
kategori kelompok
semua anak,
pengangguran,
lansia, penyandang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
difabilitas, ibu
hamil/melahirkan,
korban kecelakaan
kerja, kelompok
miskin dan rentan
19 SD01667.00.00 1.3.1* Proporsi penduduk Program Program jaminan sosial mencakup program jaminan 1. Jaminan kesehatan Jumlah Peserta
yang menerima jaminan sosial kesehatan, hari tua, pensiun, pengangguran, kematian 2. Jaminan hari tua
program dan perawatan jangka 3. Jaminan pensiun
perlindungan sosial, panjang, sedangkan program bantuan sosial dapat 4. Jaminan
menurut jenis diberikan dalam bentuk bantuan tunai bersyarat, pengangguran
kelamin, untuk misalnya program PKH dan bantuan non – tunai, 5. Jaminan kematian
kategori kelompok misalnya program bantuan sembako. 6. Jaminan perawatan
semua anak, jangka panjang
pengangguran,
lansia, penyandang

- 15 -
difabilitas, ibu
hamil/melahirkan,
korban kecelakaan
kerja, kelompok
miskin dan rentan
20 SD01746.00.00 1.3.1* Proporsi penduduk Proporsi Persentase penduduk miskin dan rentan penerima Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang menerima penduduk manfaat adalah rasio dari penerima program analisis atau sesuai
program yang menerima perlindungan sosial PBI terhadap total penduduk kebutuhan
perlindungan sosial, program miskin dan rentan.
menurut jenis perlindungan
kelamin, untuk sosial,
kategori kelompok menurut jenis
semua anak, kelamin, untuk
pengangguran, kategori
lansia, penyandang kelompok
difabilitas, ibu semua anak,
hamil/melahirkan, pengangguran,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
korban kecelakaan lansia,
kerja, kelompok penyandang
miskin dan rentan difabilitas, ibu
hamil/melahir
kan, korban
kecelakaan
kerja,
kelompok
miskin dan
rentan
21 SD01110.00.00 1.3.1* Proporsi penduduk Sistem Terdiri atas program jaminan sosial dan program 1. Program Jaminan Jumlah; Rumah
yang menerima perlindungan bantuan sosial yang dilaksanakan secara sinergi dan Sosial Persentase Tangga;
program sosial terpadu berdasarkan pendekatan siklus hidup. Sistem 2. Program Bantuan Persen
perlindungan sosial, perlindungan sosial mencakup dua skema Sosial
menurut jenis pembiayaan, yaitu pembiyaaan yang bersumber dari

- 16 -
kelamin, untuk kontribusi masyarakat, misalnya pada program –
kategori kelompok program asuransi sosial dan pembiayaan yang
semua anak, bersumber dari pajak, misalnya PBI dan
pengangguran, programprogram bantuan sosial.
lansia, penyandang
difabilitas, ibu
hamil/melahirkan,
korban kecelakaan
kerja, kelompok
miskin dan rentan
22 SD00548.00.00 1.3.1.(a) Proporsi peserta Fakir Miskin Orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber 1. Perkotaan; Jumlah; Orang;
jaminan kesehatan mata pencaharian dan tidak mempunyai kemampuan 2. Perdesaan persentase persen
melalui SJSN memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi
Bidang Kesehatan kemanusiaan atau orang yang mempunyai sumber
mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan.
23 SD00662.00.00 1.3.1.(a) Proporsi peserta Jaminan Program jaminan sosial yang diselenggarakan secara 1. JAMKESMAS/ Jumlah; Kegiatan/pro
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jaminan kesehatan Kesehatan nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan JAMKESDA Persentase gram; Persen
melalui SJSN prinsip ekuitas dengan tujuan menjamin agar peserta 2. Surat miskin/Surat
Bidang Kesehatan memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan Keterangan Tidak
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar Mampu (SKTM),
kesehatan. Jaminan kesehatan meliputi JAMKESMAS/ 3. BPJS kesehatan
JAMKESDA, Surat miskin/Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM), dan BPJS kesehatan.
24 SD00297.00.00 1.3.1.(a) Proporsi peserta Penerima Peserta jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
jaminan kesehatan Bantuan Iuran tidak mampu sebagaimana diamanatkan dalam UU analisis atau sesuai Persentase Persen
melalui SJSN (PBI) Sistem Jaminan Sosial Nasional yang iurannya dibayar kebutuhan
Bidang Kesehatan oleh pemerintah sebagai peserta program jaminan
kesehatan.
25 SD01429.00.00 1.3.1.(a) Proporsi peserta Perlindungan Semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan 1. Bantuan sosial Jumlah; Orang;
jaminan kesehatan sosial menangani risiko dari guncangan dan kerentanan 2. Jaminan sosial Persentase persen
melalui SJSN sosial. Segala bentuk kebijakan dan intervensi publik

- 17 -
Bidang Kesehatan yang dilakukan
untuk merespon beragam risiko dan kerentanan baik
yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial terutama
yang dialami oleh mereka yang hidup dalam
kemiskinan.
26 SD01767.00.00 1.3.1.(a) Proporsi peserta Proporsi Proporsi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN 1. Perkotaan; Persentase Persen
jaminan kesehatan peserta Bidang Kesehatan (Badan Penyelenggaran Jaminan 2. Perdesaan
melalui SJSN jaminan Sosial/BPJS) dibandingkan dengan jumlah penduduk
Bidang Kesehatan kesehatan miskin dan rentan (penduduk 40%
melalui Sistem terbawah/pendapatan terendah).
Jaminan Sosial
Nasional
(SJSN) Bidang
Kesehatan
27 SD01107.00.00 1.3.1.(a) Proporsi peserta Sistem Suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan 1. Jaminan Kesehatan Jumlah; Kegiatan/Pro
jaminan kesehatan Jaminan Sosial sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan 2. Jaminan Kecelakan Persentase gram; Persen
melalui SJSN Nasional sosial. Kerja
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Bidang Kesehatan (SJSN) 3. Jaminan Hari Tua
4. Jaminan Pensiunan
5. Jaminan Kematian
28 SD00659.00.00 1.3.1.(b) Proporsi peserta Jaminan Hari Manfaat uang tunai yang dibayarkan sekaligus pada 1. Saat usia pensiun Jumlah; Kepesertaan;
program Jaminan Tua (JHT) saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia, 2. Saat meninggal dunia Persentase Persen
Sosial Bidang atau mengalami cacat total tetap. 3. Saat mengalami cacat
Ketenagakerjaan. total tetap
29 SD00660.00.00 1.3.1.(b) Proporsi peserta Jaminan Manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan 1. Uang Tunai Jumlah; Kepesertaan;
program Jaminan Kecelakaan kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami 2. Pelayanan Kesehatan Persentase Persen
Sosial Bidang Kerja (JKK) kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh
Ketenagakerjaan. lingkungan kerja.
30 SD00661.00.00 1.3.1.(b) Proporsi peserta Jaminan Manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris 1. Meninggal karena Jumlah; Kepesertaan;
program Jaminan Kematian ketika peserta meninggal dunia bukan akibat sakit Persentase Persen
Sosial Bidang (JKm) kecelakaan kerja. 2. Meninggal bukan
Ketenagakerjaan. akibat kecelakaan kerja

- 18 -
31 SD00664.00.00 1.3.1.(b) Proporsi peserta Jaminan Bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan 1. Saat usia pensiun Jumlah; Kepesertaan;
program Jaminan Pensiun (JP) yang layak bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan 2. Saat meninggal dunia Persentase Persen
Sosial Bidang memberikan penghasilan setelah mereka memasuki 3. Saat mengalami cacat
Ketenagakerjaan. usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau total tetap
meninggal dunia
32 SD00665.01.00 1.3.1.(b) Proporsi peserta Jaminan Sosial Salah satu bentuk perlindungan sosial untuk 1. Jaminan Kesehatan Jumlah; Kegiatan/pro
program Jaminan menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi 2. Jaminan Kecelaka Persentase gram; Persen
Sosial Bidang kebutuhan dasar hidupnya dengan layak. Kerja
Ketenagakerjaan. 3. Jaminan Hari Tua
4. Jaminan Pensiun
5. Jaminan Kematian
33 SD00666.01.02 1.3.1.(b) Proporsi peserta Jaminan Sosial Merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial 1. Jaminan Kecelakaan Jumlah; Kegiatan/pro
program Jaminan Bidang Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan Kerja Persentase gram; Persen
Sosial Bidang Ketenagakerjaa menggunakan mekanisme asuransi sosial yang bersifat 2. Jaminan Hari Tua
Ketenagakerjaan. n wajib berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 3. Jaminan Pensiun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 4. Jaminan Kematian
Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan bertujuan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak
kepada setiap orang yang telah membayar iuran
apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan
hilang atau berkurangnya pendapatan karena
menderita sakit, mengalami kecelakaan kerja,
memasuki usia lanjut/pensiun, atau meninggal dunia.
34 SD01680.00.00 1.3.1.(b) Proporsi peserta Proporsi Banyaknya pekerja yang telah membayar iuran (Pasal Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
program Jaminan peserta 1 angka 8 UU SJSN), yang memiliki jaminan analisis atau sesuai
Sosial Bidang program kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, kebutuhan
Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial dan jaminan kematian.
Bidang
Ketenagakerjaa
n.
35 SD00439.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ Akses pada Merujuk pada ketersediaan dari fasilitas cuci tangan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga Fasilitas dengan sabun dan air. Lihat defisi pada SDG 6.2. analisis atau sesuai

- 19 -
dengan Penyehatan kebutuhan
akses terhadap Dasar
pelayanan dasar
36 SD00440.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ Akses pada Merujuk pada air minum berasal dari sumber yang 1. PAM Persentase Persen
rumah tangga layanan air baik dan tersedia dengan waktu pengambilan tidak 2. Mata air
dengan minum lebih dari 30 menit pp termasuk waktu antrian. 3. Sumur bor
akses terhadap Sumber air yang meningkat kualitasnya termasuk dari 4. Sumur galian yang
pelayanan dasar PAM, mata air, sumur bor, sumur galian yang terlindung
terlindung, penampungan air hujan, dan air kemasan. 5. Penampungan air
Lihat defisi pada SDG indikator 6.1. hujan
6. Air kemasan
37 SD00441.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ Akses pada Akses pada layanan dasar menyangkut kecukupan dan 1. Akses pada layanan Persentase Persen
rumah tangga layanan dasar layanan terjangkau yang dapat diandalkan dengan air minum
dengan kualitas memadai, yaitu Akses pada layanan air 2. Akses pada Layanan
akses terhadap minum,Akses pada Layanan Sanitasi Dasar, Akses Sanitasi Dasar
pelayanan dasar pada Mobilitas Dasar, Akses pada Fasilitas Penyehatan 3. Akses pada Mobilitas
Dasar Dasar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4. Akses pada Fasilitas
Penyehatan Dasar
38 SD00444.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ Akses pada Merujuk pada penggunaan fasilitas yang ditingkatkan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga Layanan yang tidak digunakan bersama dengan rumahtangga analisis atau sesuai
dengan Sanitasi Dasar lain. Lihat defiisi pada SDG 6.2. kebutuhan
akses terhadap
pelayanan dasar
39 SD00450.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ Akses pada Merujuk pada akses pada jalan yang dapat digunakan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga Mobilitas sepanjang musim di pedesaan (lihat SDG 9.1.1) atau analisis atau sesuai
dengan Dasar mempunyai akses pada transportasi umum di kebutuhan
akses terhadap perkotaan (lihat SDG 11.2.1). Penghitungan “Akses
pelayanan dasar pada Mobilitas Dasar” karenanya merupakan
kombinasi dari hal di atas.
40 SD00831.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ Indikator Merujuk pada system penyediaan layanan publik yang 1. Air minum sanitasi Jumlah Rumah
rumah tangga pelayanan memenuhi kebutuhan dasar manusia: air mnium, dan penyehatan tangga

- 20 -
dengan dasar sanitasi dan penyehatan, energi, mobilitas, 2. Energi
akses terhadap pembuangan sampah, pelayanan kesehatan, 3. Mobilitas
pelayanan dasar pendidikan dan 4. Pembuangan sampah
teknologi informasi. 5. Pelayanan kesehatan
6. Pendidikan
7. Teknologi informasi.
41 SD00687.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ JFPD Jumlah penduduk yang bertempat tinggal di satuan 1. Perkotaan Jumlah Rumah
rumah tangga (Penduduk wilayah (desa) yang mempunyai fasilitas cuci tangan 2. Perdesaan tangga
dengan dengan akses dengan sabun dan air mengalir
akses terhadap pada Fasilitas
pelayanan dasar Penyehatan
Dasar)
42 SD00688.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ JPAM Jumlah penduduk yang mempunyai akses pada air 1. PAM Jumlah Rumah
rumah tangga (Penduduk minum yang bersumber dari PAM, mata air, sumur 2. Mata air tangga
dengan dengan akses bor, sumur galian yang terlindung, penampungan air 3. Sumur bor
akses terhadap pada layanan hujan, dan air kemasan yang dialirkan dengan pipa. 4. Sumur galian yang
pelayanan dasar air minum) Mata air dan sumur bor/galian tersebut harus berjarak terlindung
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lebih > 10 meter dari tempat pembuangan limbah dan 5. Penampungan air
tangki septik. hujan
6. Air kemasan
43 SD00689.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ JPMD JPMD (Penduduk dengan akses pada Mobilitas Dasar) 1. Perkotaan Jumlah Rumah
rumah tangga (Penduduk di Pedesaan: 2. Perdesaan tangga
dengan dengan akses Jumlah penduduk yang tinggal di satuan wilayah
akses terhadap pada Mobilitas (desa) pedesaan yang mempunyai jalan beraspal atau
pelayanan dasar Dasar) di sirtu yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda-4
pedesaan dan sepanjang tahun.
perkotaan JPMD (Penduduk dengan akses pada Mobilitas Dasar)
Perkotaan:
Jumlah penduduk yang tinggal di suatu wilayah (desa)
perkotaaan dimana terdapat jaminan pelayanan
angkutan umum berbayar dengan waktu pelayanannya
diketahui.

- 21 -
44 SD00690.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ JPSD Jumlah penduduk yang mempunyai akses pada 1. Perkotaan Jumlah Rumah
rumah tangga (Penduduk jamban leher angsa yang berfungsi dengan 2. Perdesaan tangga
dengan dengan akses pembuangan limbah tangki septik. Jamban yang
akses terhadap pada Layanan digunakan merupakan jamban yang hanya digunakan
pelayanan dasar Sanitasi Dasar) oleh rumahtangga sendiri.
45 SD00282.01.04 1.4.1* Proporsi penduduk/ Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
rumah tangga Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
dengan lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
akses terhadap tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
pelayanan dasar
46 SD01506.00.00 1.4.1* Proporsi penduduk/ Persentase Jumlah penduduk dengan akses pada semua layanan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga penduduk dasar dibagi dengan jumlah penduduk pada periode analisis atau sesuai
dengan dengan akses yang sama dikalikan seratus, dimana akses pada kebutuhan
akses terhadap pada layanan layanan dasar diperoleh dari JPAM (Penduduk dengan
pelayanan dasar dasar akses pada layanan air minum), JPSD (Penduduk
dengan akses pada Layanan Sanitasi Dasar), JPMD
(Penduduk dengan akses pada Mobilitas Dasar) di
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pedesaan dan perkotaan, dan JFPD (Penduduk dengan
akses pada Fasilitas Penyehatan Dasar).
47 SD01050.02.00 1.4.1* Proporsi Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
penduduk/rumah sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
tangga dengan akses biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
terhadap pelayanan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
dasar adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
menjadi satu.
48 SD01052.00.00 1.4.1* Proporsi Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
penduduk/rumah Biasa sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan analisis atau sesuai Persentase Tangga;
tangga dengan akses (Ordinary biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. kebutuhan Persen
terhadap pelayanan Household)
dasar
49 SD01053.00.00 1.4.1* Proporsi Rumah Tangga Orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
penduduk/rumah Khusus asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah analisis atau sesuai Persentase Tangga;

- 22 -
tangga dengan akses (Special tahanan yang pengurusan sehari-harinya dikelola oleh kebutuhan Persen
terhadap pelayanan Household) suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang
dasar yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah
10 orang atau lebih.
50 SD00406.00.00 1.4.2* Proporsi dari Bebas sewa Jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain 1. Perkotaan Jumlah; Rumah
penduduk dewasa milik orang (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh rt 2. Perdesaan Persentase Tangga;
yang mendapatkan lain (Status tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun. Persen
hak atas tanah yang Penguasaan
didasari oleh Tempat
dokumen hukum Tinggal)
dan yang memiliki
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
51 SD00407.00.00 1.4.2* Proporsi dari Bebas sewa Jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri 1. Perkotaan Jumlah; Rumah
penduduk dewasa milik orang melainkan milik orang tua/sanak/saudara, dan tidak 2. Perdesaan Persentase Tangga;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang mendapatkan tua/sanak/sau mengeluarkan suatu pembayaran apapun Persen
hak atas tanah yang dara (Status untuk mendiami tempat tinggal tersebut
didasari oleh Penguasaan
dokumen hukum Tempat
dan yang memiliki Tinggal)
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
52 SD00570.00.00 1.4.2* Proporsi dari Hak atas Meliputi dua subkomponen: (i) hak kepemilikan diakui 1. hak kepemilikan Jumlah; Rumah
penduduk dewasa hunian sebagai dokumen yang sah dan memberikan kepastian diakui sebagai dokumen Persentase Tangga;
yang mendapatkan terjamin bermukim, dan (ii) persepsi sebagai hunian terjamin, yang sah Persen
hak atas tanah yang karena jenis kepemilikan dari hunian dianggap 2. persepsi sebagai
didasari oleh didukung oleh dokumen yang sah, dimana keduanya hunian terjamin
dokumen hukum perlu ditunjukkan sebagai hunian terjamin.

- 23 -
dan yang memiliki
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
53 SD00991.00.00 1.4.2* Proporsi dari Kontrak Jika tempat tinggal tersebut disewa oleh 1. Perkotaan Jumlah; Rumah
penduduk dewasa (Status krt/art dalam jangka waktu tertentu berdasarkan 2. Perdesaan Persentase Tangga;
yang mendapatkan Penguasaan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, Persen
hak atas tanah yang Tempat misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayarannya
didasari oleh Tinggal) biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur
dokumen hukum menurut persetujuan kedua belah pihak.
dan yang memiliki
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
54 SD00013.00.00 1.4.2* Proporsi dari Lainnya Jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan 1. Perkotaan Jumlah; Rumah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penduduk dewasa (Status ke dalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat 2. Perdesaan Persentase Tangga;
yang mendapatkan Penguasaan tinggal milik bersama, rumah adat. Persen
hak atas tanah yang Tempat
didasari oleh Tinggal)
dokumen hukum
dan yang memiliki
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
55 SD00114.00.00 1.4.2* Proporsi dari Milik sendiri Jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan 1. Perkotaan Jumlah; Rumah
penduduk dewasa (Status betul-betul sudah milik krt atau salah satu seorang 2. Perdesaan Persentase Tangga;
yang mendapatkan Penguasaan art. Rumah yang dibeli Persen
hak atas tanah yang Tempat Tinggal secara angsuran melalui kredit bank atau rumah
didasari oleh dengan status sewa beli dianggap sebagai rumah milik

- 24 -
dokumen hukum sendiri.
dan yang memiliki
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
56 SD00284.02.00 1.4.2* Proporsi dari Penduduk Penduduk yang berumur 18 tahun dan lebih, dan 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
penduduk dewasa dewasa penduduk yang berumur dibawah 18 2. Perempuan Persentase Persen
yang mendapatkan tahun tetapi sudah kawin.
hak atas tanah yang
didasari oleh
dokumen hukum
dan yang memiliki
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
57 SD01695.00.00 1.4.2* Proporsi dari Proporsi dari Penggunaan lahan untuk perumahan dan hunian, 1. Milik sendiri Persentase Persen
penduduk dewasa penduduk yaitu hunian yang memberikan kepastian bermukim 2. Kontrak
yang mendapatkan dewasa yang (secure tenure) terdiri dari: (a) milik sendiri, (b) 3. Sewa
hak atas tanah yang mendapatkan sewa/kontrak, (c) 4. Bebas sewa milik
didasari oleh hak atas tanah dinas, (d) bebas sewa, (e) lainnya. orang lain
dokumen hukum yang didasari 5. Bebas sewa milik
dan yang memiliki oleh dokumen orang
hak atas tanah hukum dan tua/sanak/saudara
berdasarkan jenis yang memiliki 6. Rumah dinas
kelamin dan tipe hak atas tanah 7. Lainnya
kepemilikan. berdasarkan
jenis kelamin
dan tipe
kepemilikan.
58 SD01046.00.00 1.4.2* Proporsi dari Rumah dinas Jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain 1. Perkotaan Jumlah; Rumah

- 25 -
penduduk dewasa (Status (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh rt 2. Perdesaan Persentase Tangga;
yang mendapatkan Penguasaan tanpa mengeluarkan Persen
hak atas tanah yang Tempat suatu pembayaran apapun
didasari oleh Tinggal)
dokumen hukum
dan yang memiliki
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
59 SD01098.00.00 1.4.2* Proporsi dari Sewa (Status Jika tempat tinggal tersebut disewa oleh 1. Perkotaan Jumlah; Rumah
penduduk dewasa Penguasaan krt atau salah seorang art dengan pembayaran 2. Perdesaan Persentase Tangga;
yang mendapatkan Tempat sewanya secara teratur dan terus menerus tanpa Persen
hak atas tanah yang Tinggal) batasan waktu tertentu
didasari oleh
dokumen hukum
dan yang memiliki
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
hak atas tanah
berdasarkan jenis
kelamin dan tipe
kepemilikan.
60 SD00415.00.00 1.5.1* Jumlah korban Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam 1. Bencana Alam Jumlah Kejadian
meninggal, hilang dan mengganggu kehidupan dan penghidupan 2. Bencana Non Alam bencana
dan terkena dampak masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam 3. Bencana Sosial
bencana per dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia
100.000 orang. sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis
61 SD00416.00.00 1.5.1* Jumlah korban Bencana alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau 1. Gempa Bumi Jumlah Kejadian
meninggal, hilang serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam 2. Tsunami
dan terkena dampak antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung 3. Gunung Meletus

- 26 -
bencana per meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah 4. Banjir
100.000 orang. longsor. 5. kekeringan
6. Angin Topan
7. Tanah Longsor
62 SD00418.00.00 1.5.1* Jumlah korban Bencana Sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau 1. Kerusuhan Jumlah Kejadian
meninggal, hilang serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia Sosial/Huru hara
dan terkena dampak yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau 2. Aksi Teror
bencana per antarkomunitas masyarakat, dan teror. 3. Sabotase
100.000 orang.
63 SD00724.00.00 1.5.1* Jumlah korban Jumlah korban Jumlah orang yang dilaporkan hilang atau tidak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang hilang ditemukan atau tidak diketahui keberadaannya setelah analisis atau sesuai
dan terkena dampak terjadi bencana. kebutuhan
bencana per
100.000 orang.
64 SD00725.00.00 1.5.1* Jumlah korban Jumlah Jumlah korban hilang akibat bencana dibagi jumlah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang Korban hilang penduduk pada periode yang sama dikali 100.000 dan analisis atau sesuai
dan terkena dampak per 100.000 dinyatakan dengan satuan orang. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bencana per orang
100.000 orang.
65 SD00726.00.00 1.5.1* Jumlah korban Jumlah Jumlah korban mengungsi akibat bencana dibagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang Korban jumlah penduduk pada periode yang sama dikali analisis atau sesuai
dan terkena dampak mengungsi 100.000 dan dinyatakan dengan satuan orang. kebutuhan
bencana per akibat bencana
100.000 orang. per 100.000
orang
66 SD00727.00.01 1.5.1* Jumlah korban Jumlah korban Jumlah orang yang dilaporkan tewas atau meninggal Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang meninggal dunia akibat bencana. analisis atau sesuai
dan terkena dampak kebutuhan
bencana per
100.000 orang.
67 SD00728.00.00 1.5.1* Jumlah korban Jumlah Jumlah korban meninggal akibat bencana dibagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang Korban jumlah penduduk pada periode yang sama dikali analisis atau sesuai

- 27 -
dan terkena dampak meninggal per 100.000 dan dinyatakan dengan satuan orang. kebutuhan
bencana per 100.000 orang
100.000 orang.
68 SD00729.02.01 1.5.1* Jumlah korban Jumlah korban Jumlah korban meninggal, hilang, dan terkena Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang meninggal, dampak bencana dibagi jumlah penduduk pada analisis atau sesuai
dan terkena dampak hilang dan periode yang sama dikali 100.000 dan dinyatakan kebutuhan
bencana per terkena dengan satuan orang.
100.000 orang. dampak
bencana per
100.000 orang.
69 SD00729.02.02 1.5.1* Jumlah korban Jumlah korban Jumlah korban meninggal, hilang, dan terkena 1. Korban Meninggal Jumlah Orang
meninggal, hilang meninggal, dampak bencana dibagi jumlah penduduk pada 2. Korban Hilang
dan terkena dampak hilang dan periode yang sama dikali 100.000 dan dinyatakan 3. Korban Terdampak
bencana per terkena dengan satuan orang.
100.000 orang. dampak
bencana per
100.000 orang.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
70 SD00731.00.00 1.5.1* Jumlah korban Jumlah korban Jumlah orang atau sekelompok orang yang menderita Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang terdampak akibat dampak buruk bencana, seperti kerusakan analisis atau sesuai
dan terkena dampak (luka dan dan/atau kerugian harta benda, namun masih dapat kebutuhan
bencana per pengungsi) menempati tempat tinggalnya. Korban terdampak yang
100.000 orang. dihitung merupakan korban terdampak langsung yang
terdiri atas korban terluka/sakit dan pengungsi.
71 SD00732.00.00 1.5.1* Jumlah korban Jumlah Korban terkena dampak bencana (korban terluka dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang Korban terkena korban mengungsi) dibagi jumlah penduduk pada analisis atau sesuai
dan terkena dampak dampak periode yang sama dikali 100.000 dan dinyatakan kebutuhan
bencana per bencana per dengan satuan orang.
100.000 orang. 100.000 orang
72 SD00733.00.00 1.5.1* Jumlah korban Jumlah Jumlah korban terluka akibat bencana dibagi jumlah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang Korban terluka penduduk pada periode yang sama dikali 100.000 dan analisis atau sesuai
dan terkena dampak akibat bencana dinyatakan dengan satuan orang. kebutuhan
bencana per per 100.000

- 28 -
100.000 orang. orang
73 SD00996.01.01 1.5.1* Jumlah korban Korban Korban dari peristiwa atau rangkaian peristiwa yang 1. Meninggal dan hilang Jumlah Orang
meninggal, hilang Bencana mengancam dan mengganggu kehidupan dan 2. Luka – luka
dan terkena dampak penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh 3. Menderita dan
bencana per faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor mengungsi.
100.000 orang. manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
74 SD00997.00.00 1.5.1* Jumlah korban Korban Hilang Orang yang dilaporkan hilang atau tidak ditemukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang atau tidak diketahui keberadaannya setelah terjadi analisis atau sesuai
dan terkena dampak bencana. kebutuhan
bencana per
100.000 orang.
75 SD01003.00.00 1.5.1* Jumlah korban Korban Orang yang mengalami luka-luka atau sakit, dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang luka/sakit keadaan luka ringan, maupun luka parah/berat, baik analisis atau sesuai
dan terkena dampak yang berobat jalan maupun kebutuhan
bencana per rawat inap.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
100.000 orang.
76 SD00063.00.00 1.5.1* Jumlah korban Lokasi Daerah yang mendapatkan fasilitasi peningkatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Daerah/lokas
meninggal, hilang penguatan kapasitas dalam hal penguatan pengurangan risiko analisis atau sesuai i
dan terkena dampak pengurangan bencana daerah. kebutuhan
bencana per risiko bencana
100.000 orang. daerah
77 SD01350.00.00 1.5.1* Jumlah korban Pengungsi Orang/sekelompok orang yang terpaksa atau dipaksa Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang keluar dari tempat tinggalnya ke tempat yang lebih analisis atau sesuai
dan terkena dampak aman dalam upaya menyelamatkan diri/jiwa untuk kebutuhan
bencana per jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak
100.000 orang. buruk bencana.
78 SD01036.00.00 1.5.1* Jumlah korban Risiko Bencana Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana 1. Kerugian Material Jumlah; Kerugian;Per
meninggal, hilang pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang 2. Kerugian Non Persentase sen
dan terkena dampak dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, Material
bencana per hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau

- 29 -
100.000 orang. kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
79 SD00415.00.00 1.5.2* Jumlah kerugian Bencana peristiwa atau rangkaian 1. Bencana Alam Jumlah Kejadian
ekonomi langsung peristiwa yang mengancam dan mengganggu 2. Bencana Non Alam bencana
akibat bencana kehidupan dan penghidupan masyarakat yang 3. Bencana Sosial
terhadap PDB disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis (IRBI Tahun 2013, BNPB).
80 SD00722.00.00 1.5.2* Jumlah kerugian Jumlah Jumlah Kerugian langsung bidang pertanian akibat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
ekonomi langsung kerugian bencana ditambah Jumlah Kerugian ekonomis analisis atau sesuai persentase persen
akibat bencana ekonomi langsung pada semua kerusakan dan kehancuran kebutuhan
terhadap PDB langsung asset produktif akibat bencana ditambah Jumlah
akibat bencana Kerugian ekonomis di sector perumahan akibat
terhadap PDB bencana ditambah Jumlah Kerugian ekonomis
langsung diakibatkan rusak dan hancurnya
infrastruktur vital akibat bencana ditambah jumlah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kerugian ekonomis langsung akibat rusak dan
hancurnya warisan budaya akibat bencana dibagi
dengan PDB.
81 SD00924.00.00 1.5.2* Jumlah kerugian Kerugian Penilaian kerugian ekonomi pasca bencana pada 1. Kerugian Material Nilai; Rupiah;
ekonomi langsung Ekonomi berbagai sektor pembangunan (pemukiman, 2. Kerugian Non persentase persen
akibat bencana Langsung infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas Material
terhadap PDB Akibat sektor) yang diakibatkan oleh bencana pada sebuah
Bencana kota.
82 SD00924.00.00 1.5.2* Jumlah kerugian Kerugian Penilaian kerugian ekonomi pasca bencana pada 1. Kerugian Material Jumlah; Rupiah;
ekonomi langsung Ekonomi berbagai sektor pembangunan (pemukiman, 2. Kerugian Non persentase persen
akibat bencana Langsung infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas Material
terhadap PDB Akibat sektor) yang diakibatkan oleh bencana pada sebuah
Bencana provinsi.
83 SD00926.00.00 1.5.2* Jumlah kerugian Kerugian Total dampak ekonomis terdiri dari kerugian ekonomis 1. Kerugian Ekonomis Nilai Rupiah
ekonomi langsung ekonomis langsung dan kerugian ekonomis tak langsung. Langsung

- 30 -
akibat bencana 2. Kerugian Ekonomis
terhadap PDB Tidak Langsung
84 SD00928.00.00 1.5.2* Jumlah kerugian Kerugian Nilai keuangan dari kerusakan total dan sebagian dari 1. Pemukiman Nilai Rupiah
ekonomi langsung ekonomis asset fisik di daerah terdampak. Kerugian ekonomi 2. Infrastruktur
akibat bencana langsung langsung akibat bencana adalah penilaian kerugian 3. Ekonomi produktif
terhadap PDB ekonomi pasca bencana pada berbagai sektor 4. Sosial
pembangunan (pemukiman, infrastruktur, ekonomi 5. Lintas sektor
produktif, sosial dan lintas sektor) yang diakibatkan
oleh bencana pada sebuah provinsi. Kerugian
ekonomis langsung setara dengan kerusakan fisik.
85 SD00929.00.00 1.5.2* Jumlah kerugian Kerugian Penurunan nilai tambah ekonomis sebagai akibat 1. Pemukiman Nilai Rupiah
ekonomi langsung ekonomis tidak kerugian ekonomi langsung dan/atau dampak pada 2. Infrastruktur
akibat bencana langsung penduduk dan lingkungan. 3. Ekonomi produktif
terhadap PDB 4. Sosial
5. Lintas sektor
86 SD00525.00.02 1.5.3* Rencana dan Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/ atau rencana aksi 1. Jakstra PB: 5 tahun Jumlah Dokumen
implementasi strategi pencegahan bencana untuk mengurangi ancaman dan 2. Renas PB dan RPBD:
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
strategi nasional pengurangan kerentanan serta meningkatkan kemampuan 5 tahun
pengurangan risiko risiko bencana masyarakat dalam menghadapi bencana, termasuk 3. RAN dan RAD PRB: 3
bencana yang (PRB) tingkat rencana aksi adaptasi perubahan iklim. tahun
selaras dengan nasional dan Dokumen strategi PRB setidaknya tercantum dalam 4. RAN dan RAD API: 5
Sendai Framework daerah dokumen Kebijakan dan Strategi Penanggulangan tahun.
for Disaster Bencana (Jakstra PB); Rencana Penanggulangan
Reduction 2015- Bencana Nasional (Renas PB) dan Rencana
2030 Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD), Rencana
Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN PRB),
dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko
Bencana (RAD PRB), serta Rencana Aksi Nasional
Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) dan Rencana Aksi
Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API).
87 SD00525.00.01 1.5.3* Rencana dan Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/ atau rencana aksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
implementasi strategi pencegahan bencana untuk mengurangi ancaman dan analisis atau sesuai

- 31 -
strategi nasional pengurangan kerentanan serta meningkatkan kemampuan kebutuhan
pengurangan risiko risiko bencana masyarakat dalam menghadapi bencana, termasuk
bencana yang (PRB) tingkat rencana aksi adaptasi perubahan iklim.
selaras dengan nasional dan Dokumen strategi PRB setidaknya tercantum dalam
Sendai Framework daerah dokumen Kebijakan dan Strategi Penanggulangan
for Disaster Bencana (Jakstra PB); Rencana Penanggulangan
Reduction 2015- Bencana Nasional (Renas PB) dan Rencana
2030 Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD), Rencana
Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN PRB),
dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko
Bencana (RAD PRB), serta Rencana Aksi Nasional
Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) dan Rencana Aksi
Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API).
88 SD00947.01.00 1.5.3* Rencana dan Infrastruktur Fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras, dan 1. Infrastruktur Jumlah; Infrastruktur
implementasi lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan transportasi Persentase ; Persen
strategi nasional kepada masyarakat dan mendukung jaringan struktur 2. Infrastruktur jalan
pengurangan risiko agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat 3. Infrastruktur
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bencana yang dapat berjalan dengan baik. pengairan
selaras dengan 4. Infrastruktur air
Sendai Framework minum
for Disaster 5. Infrastruktur air
Reduction 2015- limbah
2030 6. Infrastruktur
telekomunikasi
7. Infrastruktur
ketenagalistrikan
8. Infrastruktur minyak
dan gas bumi
9. Infrastruktur lain
yang tidak termasuk
diatas
89 SD00924.00.00 1.5.3* Rencana dan Kerugian Penilaian kerugian ekonomi pasca bencana pada 1. Kerugian Material Jumlah; Rupiah;

- 32 -
implementasi Ekonomi berbagai sektor pembangunan (pemukiman, 2. Kerugian Non persentase persen
strategi nasional Langsung infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas Material
pengurangan risiko Akibat sektor) yang diakibatkan oleh bencana pada sebuah
bencana yang Bencana provinsi.
selaras dengan
Sendai Framework
for Disaster
Reduction 2015-
2030
90 SD00213.00.00 1.5.3* Rencana dan Pelayanan Pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar 1. Pendidikan Jumlah; Pelayanan;
implementasi Dasar warga negara. 2. Kesehatan Persentase Persen
strategi nasional 3. Infrastruktur
pengurangan risiko
bencana yang
selaras dengan
Sendai Framework
for Disaster
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Reduction 2015-
2030
91 SD00524.00.02 1.5.4* Persentase Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi 1. RPBD: 5 tahun dan Jumlah Dokumen
pemerintah daerah strategi pencegahan bencana tingkat daerah untuk mengurangi laporan pencapaian
yang mengadopsi pengurangan ancaman dan kerentanan serta meningkatkan 2. RAD PRB: 3 tahun
dan menerapkan risiko bencana kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana, dan laporan pencapaian
strategi (PRB) tingkat termasuk rencana aksi adaptasi perubahan iklim. 3. RAD API: 5 tahun
pengurangan risiko daerah Dokumen strategi PRB setidaknya tercantum dalam dan laporan pencapaian
bencana daerah dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Daerah
yang selaras dengan (RPBD), dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko
strategi Bencana (RAD PRB), serta Rencana Aksi Daerah
pengurangan risiko Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API)
bencana nasional.
92 SD01494.00.00 1.5.4* Persentase Persentase Jumlah pemerintah daerah yang telah melaksanakan 1. Kabupaten Persentase Persen
pemerintah daerah pemerintah dibagi dengan jumlah daerah dikalikan 100 persen. 2. Kota

- 33 -
yang mengadopsi daerah yang
dan menerapkan mengadopsi
strategi dan
pengurangan risiko menerapkan
bencana daerah strategi
yang selaras dengan pengurangan
strategi risiko bencana
pengurangan risiko daerah yang
bencana nasional. selaras dengan
strategi
pengurangan
risiko bencana
nasional.
93 SD00879.00.00 1.a.1* Proporsi sumber Keluarga Keluarga miskin dan rentan (40% berpendapatan 1. Perkotaan; Jumlah Keluarga
daya yang miskin yang terendah) yang menjadi peserta Program Keluarga 2. Perdesaan
dialokasikan oleh mendapatkan Harapan oleh Kementerian Sosial.
pemerintah secara bantuan tunai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
langsung untuk bersyarat/Prog
program ram Keluarga
pemberantasan Harapan
kemiskinan.
94 SD00880.00.00 1.4.1.(k) Persentase rumah Keluarga Keluarga pengguna/pelanggan listrik selain PLN, Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
tangga miskin dan Pengguna misalnya diesel/generator, listrik diusahakan oleh analisis atau sesuai jumlah keluarga
rentan yang sumber Listrik Non- pemerintah daerah, swasta, atau listrik swadaya kebutuhan
penerangan PLN masyarakat.
utamanya listrik
baik dari PLN dan
bukan PLN.
95 SD00881.00.00 1.4.1.(k) Persentase rumah Keluarga Keluarga pengguna/pelanggan listrik yang disalurkan Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
tangga miskin dan Pengguna oleh PLN, dengan atau tanpa meteran resmi dari PLN. analisis atau sesuai jumlah keluarga
rentan yang sumber Listrik kebutuhan
penerangan Perusahaan

- 34 -
utamanya listrik Listrik Negara
baik dari PLN dan (PLN)
bukan PLN.
96 SD01661.00.00 1.a.1* Proporsi sumber Pengeluaran Besarnya pengeluaran belanja pemerintah untuk Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
daya yang untuk layanan pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial pada analisis atau sesuai Persentase Persen
dialokasikan oleh pokok periode tertentu dibagi dengan total belanja pemerintah kebutuhan
pemerintah secara (pendidikan, pada periode yang sama.
langsung untuk kesehatan dan
program perlindungan
pemberantasan sosial) sebagai
kemiskinan. persentase dari
total belanja
pemerintah
97 SD01669.01.00 1.a.1* Proporsi sumber Program Program asistensi sosial kepada rumah tangga yang Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
daya yang Keluarga memenuhi kualifikasi tertentu dengan memberlakukan analisis atau sesuai Jumlah Rumah
dialokasikan oleh Harapan (PKH) persyaratan dalam rangka untuk mengubah perilaku kebutuhan Tangga/Kelu
pemerintah secara miskin dengan memberikan bantuan tunai kepada arga
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
langsung untuk rumah tangga/keluarga miskin dan rumah
program tangga/keluarga sangat miskin.
pemberantasan
kemiskinan.
98 SD01669.02.00 1.a.1* Proporsi sumber Program Program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
daya yang Keluarga Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga analisis atau sesuai Jumlah Rumah
dialokasikan oleh Harapan (PKH) penerima manfaat PKH. kebutuhan Tangga/Kelu
pemerintah secara arga
langsung untuk
program
pemberantasan
kemiskinan.
99 SD01673.00.00 1.a.1* Proporsi sumber Program Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
daya yang Penanggulanga daerah, dunia usaha, serta masyarakat untuk analisis atau sesuai Persentase Persen
dialokasikan oleh n Kemiskinan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin kebutuhan

- 35 -
pemerintah secara melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,
langsung untuk pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta
program program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan
pemberantasan ekonomi.
kemiskinan.
100 SD01789.00.00 1.a.1* Proporsi sumber Proporsi Jumlah alokasi dana untuk penanggulangan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
daya yang sumber daya kemiskinan dari seluruh sektor dibagi dengan total analisis atau sesuai
dialokasikan oleh yang APBN dinyatakan dalam satuan persen (%). kebutuhan
pemerintah secara dialokasikan
langsung untuk oleh
program pemerintah
pemberantasan secara
kemiskinan. langsung
untuk program
pemberantasan
kemiskinan.
101 SD01055.00.00 1.a.1* Proporsi sumber Rumah tangga Keluarga miskin dan rentan yang menjadi peserta Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Keluarga/Ru
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
daya yang yang Program Keluarga Harapan. analisis atau sesuai Persentase mah Tangga;
dialokasikan oleh mendapatkan kebutuhan Persen
pemerintah secara bantuan tunai
langsung untuk bersyarat/
program Program
pemberantasan Keluarga
kemiskinan. Harapan
102 SD01588.00.00 1.a.2* Pengeluaran untuk Pengeluaran Pengeluaran oleh sektor pemerintah termasuk Classification of the Nilai Rupiah
layanan pokok Pemerintah pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang Functions of
(pendidikan, berada di bawah judul pembelian pemerintah dan Government (COFOG)
kesehatan dan termasuk pengeluaran yang tidak untuk barang dan
perlindungan sosial) jasa, yang disebut pembayaran transfer.
sebagai persentase
dari total belanja
pemerintah.

- 36 -
103 SD01594.00.00 1.a.2* Pengeluaran untuk Pengeluaran Besarnya pengeluaran belanja pemerintah untuk 1. APBN Nilai Rupiah
layanan pokok pemerintah kesehatan selain gaji yang dialokasikan minimal 2. APBD
(pendidikan, untuk sebesar 5% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
kesehatan dan kesehatan Negara (APBN) pada sektor kesehatan. Sedangkan
perlindungan sosial) alokasi di daerah minimal 10% dari Anggaran
sebagai persentase Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
dari total belanja
pemerintah.
104 SD01596.00.00 1.a.2* Pengeluaran untuk Pengeluaran Besarnya pengeluaran belanja pemerintah untuk 1. APBN Nilai Rupiah
layanan pokok pemerintah pendidikan (termasuk gaji) yang dialokasikan minimal 2. APBD
(pendidikan, untuk 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
kesehatan dan pendidikan (APBN) pada sektor pendidikan. (Amandemen UUD
perlindungan sosial) 1945). Di daerah alokasi minimal 20% dari Anggaran
sebagai persentase Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (Amandemen
dari total belanja UUD 1945)
pemerintah.
105 SD01601.00.00 1.a.2* Pengeluaran untuk Pengeluaran meliputi: 1. Program Jaminan Nilai Rupiah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
layanan pokok pemerintah 1. Jumlah dana yang dikeluarkan pemerintah untuk Sosial
(pendidikan, untuk perlindungan kesehatan melalui jaminan sosial (PBI) 2. Program Bantuan
kesehatan dan perlindungan yang berasal dari APBN. Sosial
perlindungan sosial) sosial 2. Jumlah dana yang dikeluarkan pemerintah untuk
sebagai persentase bantuan sosial (KIP, KPS, PKH, Rastra/Raskin) yang
dari total belanja berasal dari APBN
pemerintah.
106 SD01754.00.00 1.b.1 Proporsi Proporsi ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengeluaran rutin pengeluaran analisis atau sesuai
dan pembangunan rutin dan kebutuhan
pada sektor-sektor pembangunan
yang memberi pada sektor-
manfaat pada sektor yang
kelompok memberi
perempuan, manfaat pada

- 37 -
kelompok miskin kelompok
dan rentan. perempuan,
kelompok
miskin dan
rentan.
107 SD00622.01.00 10.1.1* Rasio Gini Indeks Gini Indeks Gini atau Rasio Gini merupakan indikator yang 1. Rasio Gini bernilai 0 Rasio Indeks
atau Rasio Gini menunjukkan tingkat ketimpangan pengeluaran secara menunjukkan adanya
menyeluruh. Nilai Rasio Gini berkisar antara 0 hingga pemerataan pendapatan
1. Nilai Rasio Gini yang semakin mendekati 1 yang sempurna, atau
mengindikasikan tingkat ketimpangan yang semakin setiap orang memiliki
tinggi. Rasio Gini bernilai 0 menunjukkan adanya pendapatan yang sama.
pemerataan pendapatan yang sempurna, atau setiap 2. Koefisien Gini
orang memiliki pendapatan yang sama. Sedangkan, bernilai 1 menunjukkan
Rasio Gini bernilai 1 menunjukkan ketimpangan yang ketimpangan yang
sempurna, atau satu orang memiliki segalanya sempurna, atau satu
sementara orang-orang lainnya tidak memiliki apa-apa. orang memiliki
Dengan kata lain, Rasio Gini diupayakan agar segalanya sementara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mendekati 0 untuk menunjukkan adanya pemerataan orang-orang lainnya
distribusi pendapatan antar penduduk. tidak memiliki apaapa.

Dengan kata lain,


Koefisien Gini
diupayakan agar
mendekati 0 untuk
menunjukkan adanya
pemerataan distribusi
pendapatan antar
penduduk.
108 SD00622.02.00 10.1.1* Rasio Gini Indeks Gini Rasio Gini diperoleh dengan 1 dikurangi frekuensi 1. Rasio Gini bernilai 0 Rasio Indeks
atau Rasio Gini penduduk dalam kelas pengeluaran ke-i dikalikan menunjukkan adanya
dengan penjumlahan frekuensi kumulatif dari total pemerataan pendapatan
pengeluaran dalam kelas pengeluaran ke-i dan yang sempurna, atau

- 38 -
frekuensi kumulatif dari total pengeluaran dalam kelas setiap orang memiliki
pengeluaran ke (i-1) pendapatan yang sama.
2. Koefisien Gini
bernilai 1 menunjukkan
ketimpangan yang
sempurna, atau satu
orang memiliki
segalanya sementara
orang-orang lainnya
tidak memiliki apaapa.

Dengan kata lain,


Koefisien Gini
diupayakan agar
mendekati 0 untuk
menunjukkan adanya
pemerataan distribusi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pendapatan antar
penduduk.
109 SD00560.00.00 10.1.1.(a) Persentase Garis Representase dari jumlah rupiah minimum yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penduduk yang kemiskinan dibutuhkan untuk analisis atau sesuai persentase persen
hidup di bawah memenuhi kebutuhan pokok minimun makanan yang kebutuhan
garis kemiskinan setara dengan 2100 kkal/kapita/hari dan kebutuhan
nasional, menurut pokok bukan makanan.
jenis kelamin dan
kelompok umur.
110 SD00893.02.02 10.1.1.(a) Persentase Kemiskinan Ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi 1. Head Count Index Persentase Persen
penduduk yang kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (HCI-P0)
hidup di bawah (diukur dari sisi pengeluaran). 2. Indeks Kedalaman
garis kemiskinan Kemiskinan (Poverty
nasional, menurut Gap Index-P1)
jenis kelamin dan 3. Indeks Keparahan

- 39 -
kelompok umur. Kemiskinan (Poverty
Severity Index-P2)
111 SD00285.00.00 10.1.1.(a) Persentase Penduduk di Batas pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penduduk yang Bawah Garis kebutuhan minimal kalori yang diperlukan tubuh analisis atau sesuai persentase persen
hidup di bawah Kemiskinan untuk beraktivitas, ditambah dengan kebutuhan non kebutuhan
garis kemiskinan makanan (perumahan, pakaian, pendidikan,
nasional, menurut kesehatan, transpor, dan kebutuhan pokok lainnya).
jenis kelamin dan Karena data pendapatan tidak tersedia maka dipakai
kelompok umur. pendekatan data konsumsi/ pengeluaran. Termasuk
pengeluaran adalah perkiraan barang dan jasa yang
dikonsumsi berasal dari hasil produksi sendiri dan
pemberian dari pihak lain
112 SD01524.00.00 10.1.1.(a) Persentase Persentase Jumlah penduduk yang berada di bawah garis 1. Laki-laki; Persentase Persen
penduduk yang penduduk kemiskinan pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah 2. Perempuan
hidup di bawah yang hidup di penduduk seluruhnya pada periode waktu yang sama
garis kemiskinan bawah garis dinyatakan dalam satuan persen (%)
nasional, menurut kemiskinan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jenis kelamin dan nasional,
kelompok umur. menurut jenis
kelamin dan
kelompok
umur.
113 SD01526.00.00 10.1.1.(a) Persentase Persentase Banyaknya penduduk yang berada dibawah garis Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk yang penduduk kemiskinan nasional dibagi dengan jumlah penduduk analisis atau sesuai
hidup di bawah yang hidup pada periode waktu yang sama dinyatakan dalam kebutuhan
garis kemiskinan dibawah garis persentase. Garis kemiskinan merupakan representase
nasional, menurut kemiskinan dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk
jenis kelamin dan nasional memenuhi kebutuhan pokok minimun makanan yang
kelompok umur. setara dengan 2100 kkal/kapita/hari dan kebutuhan
pokok bukan makanan.
114 SD00496.02.00 10.1.1.(b) Jumlah desa Desa Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas 1. Desa Adat Jumlah; Desa; Persen
tertinggal. wilayah yang berwenang untuk mengatur dan 2. Desa Mandiri Persentase

- 40 -
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan 3. Desa Berkembang
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa 4. Desa Tertinggal
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
115 SD00498.00.00 10.1.1.(b) Jumlah desa Desa Tertinggal Desa yang mempunyai ketersediaan dan akses Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa; Persen
tertinggal. terhadap pelayanan dasar, infrastruktur, analisis atau sesuai Persentase
aksesibilitas/transportasi pelayanan umum, dan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan yang masih minim.
(Bappenas, Indeks Pembangunan Desa). Desa
tertinggal adalah desa yang memiliki nilai IPD kurang
dari atau sama dengan 50.
116 SD00703.00.00 10.1.1.(b) Jumlah desa Jumlah desa Jumlah desa tertinggal sesuai Indeks Pembangunan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa; Persen
tertinggal. tertinggal Desa. analisis atau sesuai Persentase
kebutuhan
117 SD00497.00.00 10.1.1.(c) Jumlah Desa Desa Mandiri Desa yang mempunyai ketersediaan dan akses Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa; Persen
Mandiri. terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, analisis atau sesuai Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
infrastruktur yang memadai, aksesibilitas transportasi kebutuhan
yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus, serta
penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat
baik. Desa Mandiri adalah desa yang memiliki nilai
Indeks Pembangunan Desa (IPD) lebih dari 75.
118 SD00697.00.00 10.1.1.(c) Jumlah Desa Indeks Ukuran yang disusun untuk menilai tingkat kemajuan 1. Indeks > 75 (Mandiri) Indeks Indeks
Mandiri. Pembangunan atau perkembangan desa di Indonesia. IPD dapat 2. Indeks 50–75
Desa (IPD) digunakan untuk mengidentifikasi kondisi (Berkembang)
pembangunan desa yang mencakup 5 dimensi dan 42 3. Indeks < 50
indikator yang menggambarkan ketersediaan dan (Tertinggal)
aksesibilitas pelayanan pada masyarakat desa. (BRS IDI 2017)
119 SD00702.00.00 10.1.1.(c) Jumlah Desa Jumlah Desa Jumlah Desa Mandiri sesuai Indeks Pembangunan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa; Persen
Mandiri. Mandiri Desa. analisis atau sesuai Persentase
kebutuhan
120 SD00464.00.01 10.1.1.(d) Jumlah Daerah Daerah Daerah tertinggal (atau Kabupaten tertinggal) adalah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;

- 41 -
Tertinggal tertinggal (atau daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya analisis atau sesuai Persentase Persen
Kabupaten kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain kebutuhan
tertinggal) dalam skala nasional, sesuai Peraturan Presiden No. 3
Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal
Tahun 2020-2024.
Daerah/kabupaten tertinggal ditetapkan berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
1. Perekonomian masyarakat
2. Sumber daya manusia
3. Sarana dan prasarana
4. Kemampuan keuangan daerah
5. Aksesibilitas
6. Karakteristik daerah.
121 SD00696.00.00 10.1.1.(d) Jumlah Daerah Jumlah Jumlah daerah atau kabupaten yang sudah meningkat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
Tertinggal Daerah statusnya dari daerah atau kabupaten tertinggal. analisis atau sesuai Persentase Persen
Tertinggal kebutuhan
122 SD00511.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Aksesibilitas Terdiri dari indikator: 1. Sangat mudah Jarak; Km; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertumbuhan - Rata-rata jarak dari kantor desa ke kantor kabupaten dijangkau Persentase
ekonomi di daerah yang membawahi; 2. Cukup mudah
tertinggal. - Persentase desa dengan jarak pelayanan kesehatan ≥ dijangkau
5 km; dan 3. Sulit dijangkau
- Rata-rata jarak dari desa ke pusat pelayanan 4. Sangat sulit
pendidikan dasar dijangkau
123 SD00519.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Aksesibilitas Terdiri dari indikator: Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
pertumbuhan Daerah - Rata-rata jarak dari kantor desa ke kantor kabupaten analisis atau sesuai Persentase Persen
ekonomi di daerah Tertinggal yang membawahi kebutuhan
tertinggal. - Persentase desa dengan jarak pelayanan kesehatan ≥
5 km
- Rata-rata jarak dari desa ke pusat pelayanan
pendidikan dasar.
124 SD00464.00.01 10.1.1.(e) Rata-rata Daerah Daerah tertinggal (atau Kabupaten tertinggal) adalah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
pertumbuhan tertinggal (atau daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya analisis atau sesuai Persentase Persen

- 42 -
ekonomi di daerah Kabupaten kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain kebutuhan
tertinggal. tertinggal) dalam skala nasional, sesuai Peraturan Presiden No. 3
Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal
Tahun 2020-2024. Daerah/kabupaten tertinggal
ditetapkan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Perekonomian masyarakat
2. Sumber daya manusia
3. Sarana dan prasarana
4. Kemampuan keuangan daerah
5. Aksesibilitas
6. Karakteristik daerah.
125 SD00789.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Karakteristik Terdiri dari indikator: Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pertumbuhan Daerah - Persentase Desa Gempa Bumi: Jumlah desa dengan analisis atau sesuai
ekonomi di daerah keberadaan gempa bumi dan yang mengalami gempa kebutuhan
tertinggal. bumi selama 3 tahun terakhir di bagi dengan 100%
-Persentase Desa Tanah Longsor: Jumlah desa dengan
keberadaan tanah longsor dan yang mengalami tanah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
longsor selama 3 tahun terakhir di bagi dengan 100%
-Persentase Desa Banjir: Jumlah desa yang mengalami
banjir selama 3 tahun terakhir di bagi dengan 100%.
- Persentase Desa Bencana Lainnya: Jumlah desa yang
mengalami bencana lainnya selama 3 tahun terakhir di
bagi dengan 100%
- Persentase Desa di Kawasan Hutan Lindung: Jumlah
desa yang memiliki kawasan hutan lindung di bagi
dengan 100%
- Persentase Desa Berlahan Kritis: Jumlah desa yang
memiliki lahan kritis di bagi dengan 100%.
- Persentase Desa Konflik satu tahun terakhir: Jumlah
desa yang mengalami konflik selama 1 tahun terakhir
di bagi dengan 100%
126 SD00790.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Karakteristik Kriteria karakteristik daerah tertinggal meliputi: Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;

- 43 -
pertumbuhan Daerah - jumlah desa tertinggal analisis atau sesuai Persentase Persen
ekonomi di daerah Tertinggal - daerah rawan pangan kebutuhan
tertinggal. - daerah perbatasan
- daerah rawan bencana
- daerah pasca konflik
- daerah pulau kecil dan terluar.
127 SD00960.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Keuangan Kemampuan Keuangan Daerah (KKD) adalah Selisih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pertumbuhan Daerah antara Penerimaan Umum Daerah (PAD, DAU dan analisis atau sesuai
ekonomi di daerah DBH) dengan Belanja Pegawai (Gaji PNSD), KKD kebutuhan
tertinggal. menggambarkan kemampuan keuangan yang dimiliki
daerah untuk melakukan pembangunan di daerahnya
128 SD00286.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Penduduk Penduduk yang memiliki rata- rata pengeluaran Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
pertumbuhan miskin perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. analisis atau sesuai
ekonomi di daerah kebutuhan
tertinggal.
129 SD01527.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Pengeluaran Jumlah konsumsi yang dikeluarkan mencerminkan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
pertumbuhan konsumsi per jumlah pendapatan dari rumah tangga dan menjadi analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ekonomi di daerah kapita salah satu parameter untuk mengukur tingkat kebutuhan
tertinggal. kesejahteraan di suatu wilayah.
130 SD01396.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Perekonomian Terdiri dari indikator Persentase penduduk miskin dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pertumbuhan Masyarakat Pengeluaran konsumsi per kapita. analisis atau sesuai
ekonomi di daerah kebutuhan
tertinggal.
131 SD01397.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Perekonomian Terdiri dari indikator: Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
pertumbuhan Masyarakat - Persentase Penduduk Miskin analisis atau sesuai Persentase Persen
ekonomi di daerah Daerah - Pengeluaran konsumsi per kapita. kebutuhan
tertinggal. Tertinggal
132 SD01595.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Pertumbuhan Perkembangan produksi barang dan jasa di suatu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pertumbuhan ekonomi wilayah perekonomian pada tahun tertentu terhadap analisis atau sesuai
ekonomi di daerah nilai tahun sebelumnya yang dihitung berdasarkan kebutuhan
tertinggal. PDB/PDRB atas dasar harga konstan.
133 SD01595.02.00 10.1.1.(e) Rata-rata Pertumbuhan Proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 44 -
pertumbuhan Ekonomi secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih analisis atau sesuai
ekonomi di daerah baik selama periode tertentu. kebutuhan
tertinggal.
134 SD01204.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Rata-rata Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal 1. Berpotensi maju Persentase Persen
pertumbuhan pertumbuhan diperoleh dari pembagian antara penjumlahan 2. Agak tertinggal
ekonomi di daerah ekonomi di pertumbuhan ekonomi dari n daerah tertinggal dengan 3. Tertinggal
tertinggal. daerah banyaknya daerah tertinggal. 4. Sangat tertinggal
tertinggal. 5. Parah
135 SD01072.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Sarana dan Terdiri dari indikator: Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
pertumbuhan Prasarana - Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama analisis atau sesuai Persentase Persen
ekonomi di daerah Daerah terluas aspal/beton kebutuhan
tertinggal. Tertinggal - Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama
terluas diperkeras
- Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama
terluas tanah
- Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama
terluas lainnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
- Persentase rumah tangga pengguna telepon
- Persentase rumah tangga pengguna listrik
-Persentase rumah tangga pengguna air bersih
-Persentase desa yang mempunyai pasar tanpa
bangunan permanen/semi permanen
-Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Per 1000
Penduduk
- Jumlah Dokter Per 1000 Penduduk
-Jumlah SD dan SMP per 1000 penduduk
136 SD01150.00.00 10.1.1.(e) Rata-rata Sumber Daya Terdiri dari indikator: Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
pertumbuhan Manusia - Angka Harapan Hidup analisis atau sesuai Persentase Persen
ekonomi di daerah Daerah - Rata-Rata Lama Sekolah kebutuhan
tertinggal. Tertinggal - Angka Melek Huruf.
137 SD00464.00.01 10.1.1.(f) Persentase Daerah Daerah tertinggal (atau Kabupaten tertinggal) adalah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
penduduk miskin di tertinggal (atau daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya analisis atau sesuai Persentase Persen

- 45 -
daerah tertinggal. Kabupaten kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain kebutuhan
tertinggal) dalam skala nasional, sesuai Peraturan Presiden No. 3
Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal
Tahun 2020-2024.
Daerah/kabupaten tertinggal ditetapkan berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
1. Perekonomian masyarakat
2. Sumber daya manusia
3. Sarana dan prasarana
4. Kemampuan keuangan daerah
5. Aksesibilitas
6. Karakteristik daerah.
138 SD00893.02.02 10.1.1.(f) Persentase Kemiskinan Ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi 1. Head Count Index Persentase Persen
penduduk miskin di kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang (HCI-P0)
daerah tertinggal. diukur dari sisi pengeluaran. 2. Indeks Kedalaman
Kemiskinan (Poverty
Gap Index-P1)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Indeks Keparahan
Kemiskinan (Poverty
Severity Index-P2)
139 SD00286.00.00 10.1.1.(f) Persentase Penduduk Penduduk yang memiliki rata- rata pengeluaran Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
penduduk miskin di miskin perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. analisis atau sesuai
daerah tertinggal. kebutuhan
140 SD01508.00.00 10.1.1.(f) Persentase Persentase Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal 1. Berpotensi maju Persentase Persen
penduduk miskin di penduduk diperoleh dari pembagian penduduk miskin di daerah 2. Agak tertinggal
daerah tertinggal. miskin di tertinggal dengan penduduk di daerah tertinggal dan 3. Tertinggal
daerah dikalikan 100 persen. 4. Sangat tertinggal
tertinggal. 5. Parah
141 SD00513.01.00 10.2.1* Proporsi penduduk Disabilitas Ketidakmampuan melaksanakan suatu 1. Kesulitan Membaca Jumlah Kasus
yang hidup di bawah aktivitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya 2. Kesulitan Mendengar
50 persen dari orang normal yang disebabkan oleh kondisi 3. Berbicara Tidak
median pendapatan, impairment (kehilangan atau ketidakmampuan) yang Lancar

- 46 -
menurut jenis berhubungan dengan usia dan masyarakat. Gangguan 4. Kesulitan
kelamin dan fungsi atau keterbatasan antara lain kesulitan Memahami/Hilang
penyandang membaca (reading difficulty), kesulitan mendengar Ingatan/Gangguan Jiwa
difabilitas. (hearing difficulty), berbicara tidak lancar (cannot 5. Lambat Dalam
speak fluently), kesulitan memahami/hilang Belajar/Memahami
ingatan/gangguan jiwa (difficult understand), lambat Pelajaran
dalam belajar/memahami pelajaran (slow learning), 6. Keterbatasan
keterbatasan berjalan (walking limitations), Berjalan
keterbatasan bergerak (limited movements), kesulitan 7. Keterbatasan
mengambil barang kecil menggunakan jari (difficulty in Bergerak
picking up small objects). 8. Kesulitan Mengambil
Barang Kecil
Menggunakan Jari
142 SD00088.00.00 10.2.1* Proporsi penduduk Median Nilai tengah yang membagi sebaran data pengeluaran Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
yang hidup di bawah pengeluaran per kapita seluruh penduduk menjadi dua kelompok analisis atau sesuai
50 persen dari per kapita yang sama jumlahnya. kebutuhan
median pendapatan,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menurut jenis
kelamin dan
penyandang
difabilitas.
143 SD00271.01.00 10.2.1* Proporsi penduduk Pendapatan/Pe Meliputi upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
yang hidup di bawah nghasilan yang telah diselesaikan, upah lembur, semua bonus analisis atau sesuai Persentase Persen
50 persen dari dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak kebutuhan
median pendapatan, bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur,
menurut jenis penghargaan; dan nilai pembayaran sejenisnya.
kelamin dan Terdapat dua komponen, yaitu: 1.untuk jam kerja
penyandang biasa atau untuk pekrjaan yang telah diselesaikan, dan
difabilitas. 2.untuk lembur Semua komponen pendapatan lainnya
dikumpulkan secara agregat.
144 SD00287.00.00 10.2.1* Proporsi penduduk Penduduk Jumlah penduduk yang memiliki tingkat pendapatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang hidup di bawah yang hidup di (diproksi dengan pengeluaran) dibawah 50 persen dari analisis atau sesuai Persentase Persen

- 47 -
50 persen dari bawah 50 nilai median pengeluaran dibagi dengan jumlah kebutuhan
median pendapatan, persen dari penduduk pada periode waktu yang sama dinyatakan
menurut jenis median dalam persentase.
kelamin dan pendapatan
penyandang penduduk
difabilitas. yang hidup di
bawah 50
persen dari
median
pendapatan
145 SD01742.00.00 10.2.1* Proporsi penduduk Proporsi Jumlah penduduk yang memiliki tingkat pengeluaran 1. Kesulitan Membaca Jumlah; Orang;
yang hidup di bawah penduduk perkapita di bawah 50 persen dari nilai median 2. Kesulitan Mendengar Persentase Persen
50 persen dari yang hidup di pengeluaran perkapita dibagi dengan jumlah penduduk 3. Berbicara Tidak
median pendapatan, bawah 50 seluruhnya dinyatakan dalam persentase. Lancar
menurut jenis persen dari 4. Kesulitan
kelamin dan median Memahami/Hilang
penyandang pendapatan, Ingatan/Gangguan Jiwa
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
difabilitas. menurut jenis 5. Lambat Dalam
kelamin dan Belajar/Memahami
penyandang Pelajaran
difabilitas. 6. Keterbatasan
Berjalan
7. Keterbatasan
Bergerak
8. Kesulitan Mengambil
Barang Kecil
Menggunakan Jari
146 SD01743.00.00 10.2.1* Proporsi penduduk Proporsi Jumlah penduduk yang memiliki tingkat pengeluaran 1. Laki-laki; Jumlah; Orang;
yang hidup di bawah penduduk perkapita di bawah 50 persen dari nilai median 2. Perempuan Persentase Persen
50 persen dari yang hidup di pengeluaran perkapita dibagi dengan jumlah penduduk
median pendapatan, bawah 50 seluruhnya dinyatakan dalam persentase.
menurut jenis persen dari

- 48 -
kelamin dan median
penyandang pendapatan,
difabilitas. menurut jenis
kelamin dan
penyandang
difabilitas.
147 SD00514.00.01 10.3.1 Proporsi penduduk Diskriminasi Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengecualian yang 1. Dasar agama Jumlah Kasus
yang melaporkan langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada 2. Suku
merasa pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, 3. Ras
didiskriminasikan etnik, kelompok, golongan, status sosial, status 4. Etnik
atau dilecehkan ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, 5. Kelompok
dalam kurun 12 yang berakibat, pengurangan, penyimpangan atau 6. Golongan
bulan terakhir atas penghapusan, pengakuan, pelaksanaan atau 7. Status Sosial
dasar larangan penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar 8. Status Ekonomi
diskriminasi sesuai dalam kehidupan baik individual maupun kolektif 9. Jenis Kelamin
hukum dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, 10. Bahasa
internasional Hak dan aspek kehidupan lainnya. 11. Keyakinan Politik
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Asasi Manusia
148 SD01745.00.00 10.3.1 Proporsi penduduk Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang melaporkan penduduk dikembangkan.*** analisis atau sesuai
merasa yang kebutuhan
didiskriminasikan melaporkan
atau dilecehkan merasa
dalam kurun 12 didiskriminasik
bulan terakhir atas an atau
dasar larangan dilecehkan
diskriminasi sesuai dalam kurun
hukum 12 bulan
internasional Hak terakhir atas
Asasi Manusia dasar larangan
diskriminasi
sesuai hukum

- 49 -
internasional
Hak Asasi
Manusia
149 SD00425.00.00 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan. Berkumpul Aktivitas kemasyarakatan dalam bentuk pertemuan 1. Rapat Jumlah Aktivitas
yang melibatkan lebih dari 2 (dua) orang. 2. Rapat Umum
3. Mogok
4. Konser Musik
5. Rapat Akbar (di
lapangan)
6. Kegiatan Peribadatan
150 SD00426.02.00 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan. Berserikat Mendirikan atau membentuk organisasi, baik terdaftar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Organisasi
atau tidak terdaftar di lembaga pemerintah. analisis atau sesuai
kebutuhan
151 SD00621.02.00 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan. Indeks Indeks yang terdapat pada Indeks Demokrasi Indonesia 1. Baik (indeks > 80) Indeks Indeks
Demokrasi (IDI) yang merupakan salah satu aspek dalam 2. Sedang (indeks 60–
Indonesia (IDI) pengukuran IDI. Indeks ini mengukur kebebasan 80)
setiap individu sebagai warga negara yang dijamin oleh 3. Buruk (indeks < 60)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
negara berdasarkan peraturan perundang- (BRS IDI 2017)
undangan.indeks yang terdapat pada Indeks
Demokrasi Indonesia (IDI) yang merupakan salah satu
aspek dalam pengukuran IDI. Indeks ini mengukur
kebebasan setiap individu sebagai warga negara yang
dijamin oleh negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
152 SD00875.00.02 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan. Indeks Indeks Kebebasan merupakan aspek pertama yang 1. Kebebasan Indeks Indeks
Kebebasan. membentuk Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). Indeks berkeyakinan
ini mengukur kebebasan setiap individu sebagai warga 2. Kebebasan
negara yang dijamin berdasarkan peraturan berkumpul
perundang-undangan yang berlaku. Setiap warga 3. Kebebasan
negara harus dijamin kebebasannya untuk dapat berpendapat
beraktifitas dan mengekspresikan sikap dan 4. Kebebasan berserikat
gagasannya serta berdaulat untuk terbebas dari 5. Kebebasan dari

- 50 -
ancaman kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi diskriminasi
dalam bidang politik, ekonomi dan sosial
153 SD00829.00.00 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan Kebebasan Kebebasan individu untuk untuk meyakini Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Berkeyakinan kepercayaan atau agama di luar kepercayaan atau analisis atau sesuai
agama yang ditetapkan pemerintah, serta tidak adanya kebutuhan
tindakan represi dari satu kelompok masyarakat
terhadap kelompok masyarakat lain yang menolak
kebijakan pemerintah terkait dengan salah satu
keyakinan;
154 SD00830.00.00 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan Kebebasan hak seseorang untuk berkumpul dengan orang atau Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Berkumpul kelompok lain dan mengemukakan, menyampaikan analisis atau sesuai
dukungan, dan mempertahankan gagasan mereka. kebutuhan
155 SD00832.01.00 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan. Kebebasan Kebebasan individu dan kelompok untuk Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Berpendapat mengeluarkan pendapat, pandangan, kehendak, dan analisis atau sesuai
perasaan, tanpa adanya dan pembatasan. kebutuhan
156 SD00833.00.00 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan. Kebebasan Hak seseorang untuk bergabung dengan suatu Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Berserikat kelompok dan juga keluar dari kelompok tersebut analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
secara sukarela. kebutuhan
157 SD00834.00.00 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan. Kebebasan dari Kebebasan dari perlakuan yang membedakan individu Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Diskriminasi warganegara dalam hak dan kewajiban yang dia miliki analisis atau sesuai
di mana pembedaan tersebut didasarkan pada alasan kebutuhan
gender, agama, afiliasi politik, suku/ras, umur, ODHA,
dan hambatan fisik.
158 SD00568.00.00 10.3.1.(b) Jumlah penanganan Hak Asasi Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan 1. Hak untuk Hidup Persentase Persen
pengaduan Manusia (HAM) keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang 2. Hak Berkeluarga dan
pelanggaran Hak Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib Melanjutkan Keturunan
Asasi Manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, 3. Hak Mengembangkan
(HAM). hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi Diri
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat 4. Hak Memperoleh
manusia. Keadilan
5. Hak Atas Kebebasan
Pribadi

- 51 -
6. Hak atas Rasa Aman
7. Hak atas
Kesejahteraan
8. Hak Turut Serta
dalam Pemerintahan
9. Hak Wanita
10. Hak Anak
159 SD00694.00.00 10.3.1.(b) Jumlah penanganan Jumlah berkas Seluruh jumlah berkas yang ditangani hingga sampai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Berkas;
pengaduan penanganan dengan penanganannya ditutup oleh Bagian Dukungan analisis atau sesuai Kasus
pelanggaran Hak pengaduan Pelayanan Pengaduan, Bagian Dukungan Pemantauan kebutuhan
Asasi Manusia pelanggaran dan Penyelidikan, atau Bagian Dukungan Mediasi.
(HAM). HAM
160 SD00752.00.00 10.3.1.(b) Jumlah penanganan Jumlah Jumlah seluruh penanganan pengaduan pelanggaran Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
pengaduan penanganan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam kurun waktu 12 analisis atau sesuai Persentase Persen
pelanggaran Hak pengaduan bulan terakhir kebutuhan
Asasi Manusia pelanggaran
(HAM). Hak Asasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Manusia (HAM)
161 SD00212.00.00 10.3.1.(b) Jumlah penanganan Pelanggaran Setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
pengaduan Hak Asasi termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
pelanggaran Hak Manusia (HAM) disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum kebutuhan
Asasi Manusia mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau
(HAM). mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak
mendapatkan, atau khawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
162 SD01799.00.00 10.3.1.(b) Jumlah penanganan Pengaduan Pengaduan hanya akan mendapatkan pelayanan 1. Terselesaikan Jumlah Kasus
pengaduan pelanggaran apabila disertai dengan identitas pengadu yang 2. Tidak terselesaikan
pelanggaran Hak hak asasi benar dan keterangan atau bukti awal yang
Asasi Manusia manusia jelas tentang materi yang diadukan. Dalam hal
(HAM). pengaduan dilakukan oleh pihak lain, maka

- 52 -
pengaduan harus disertai dengan persetujuan
dari pihak yang hak asasinya dilanggar sebagai
korban, kecuali untuk pelanggaran hak asasi
manusia tertentu berdasarkan pertimbangan
Komnas HAM. Pengaduan pelanggaran HAM meliputi
pula pengaduan
melalui perwakilan mengenai pelanggaran
hak asasi manusia yang dialami oleh kelompok
masyarakat.
163 SD00569.00.00 10.3.1.(c) Jumlah penanganan Hak Asasi Hak untuk bebas dari kekerasan dan diskriminasi atas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengaduan Perempuan dasar ras, etnis, jenis kelamin, agama/keyakinan, analisis atau sesuai
pelanggaran Hak orientasi politik, kelas dan pekerjaan, dll terutama kebutuhan
Asasi Manusia berbasis gender
(HAM) perempuan
terutama kekerasan
terhadap
perempuan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
164 SD00751.00.00 10.3.1.(c) Jumlah penanganan Jumlah Jumlah penanganan pengaduan pelanggaran Hak 1. Terselesaikan Jumlah Kasus
pengaduan Penanganan Asasi Manusia (HAM) perempuan terutama kekerasan 2. Tidak terselesaikan
pelanggaran Hak pengaduan terhadap perempuan dalam kurun waktu satu tahun
Asasi Manusia pelanggaran tertentu atau 12 bulan terakhir.
(HAM) perempuan Hak Asasi
terutama kekerasan Manusia (HAM)
terhadap perempuan
perempuan. terutama
kekerasan
terhadap
perempuan
165 SD00865.00.01 10.3.1.(c) Jumlah penanganan Kekerasan Setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin 1. Tindak kekerasan Jumlah Kasus
pengaduan Terhadap yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan secara fisik, seksual,
pelanggaran Hak Perempuan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual, dan psikologis terjadi
Asasi Manusia atau psikologis, termasuk ancaman tindakan-tindakan dalam keluarga

- 53 -
(HAM) perempuan semacam itu, pemaksaan atau perampasan 2. Kekerasan secara
terutama kekerasan kemerdekaan secara sewenangwenang, baik yang fisik, seksual, dan
terhadap terjadi di depan umum atau dalam kehidupan pribadi. psikologis yang terjadi
perempuan. dalam masyarakat luas
3. Kekerasan secara
fisik, seksual, dan
psikologis yang
dilakukan atau
dibenarkan oleh negara
166 SD00250.00.00 10.3.1.(c) Jumlah penanganan Penanganan Semua kasus pengaduan pelanggaran HAM yang 1. Terselesaikan Jumlah Kasus
pengaduan pengaduan melanggar HAM perempuan seperti tersebut di atas 2. Tidak terselesaikan
pelanggaran Hak pelanggaran yang ditangani oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan
Asasi Manusia HAM terhadap Perempuan
(HAM) perempuan perempuan
terutama kekerasan
terhadap
perempuan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
167 SD00514.00.02 10.3.1.(d) Jumlah kebijakan Diskriminasi Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang 1. Agama Jumlah Kasus
yang diskriminatif langsung ataupun tak langsung didasarkan pada 2. Suku
dalam 12 bulan lalu pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, 3. Ras/etnik
berdasarkan etnik, kelompok, golongan, status sosial, status 4. Kelompok/golongan
pelarangan ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik yang 5. Status
diskriminasi berakibat pengurangan, penyimpangan, atau sosial/ekonomi
menurut hukum penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau 6. Jenis kelamin
HAM Internasional. penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar 7. Bahasa
dalam kehidupan baik individual maupun kolektif 8. Keyakinan politik
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya
dan aspek kehidupan lainnya
168 SD00720.02.02 10.3.1.(d) Jumlah kebijakan Jumlah Jumlah kebijakan yang diskriminatif dalam kurun 1. Agama Jumlah Kebijakan
yang diskriminatif Kebijakan yang waktu satu tahun tertentu atau 12 bulan terakhir 2. Suku
dalam 12 bulan lalu diskriminatif 3. Ras/etnik
berdasarkan dalam 12 4. Kelompok/golongan

- 54 -
pelarangan bulan lalu 5. Status
diskriminasi berdasarkan sosial/ekonomi
menurut hukum pelarangan 6. Jenis kelamin
HAM Internasional. diskriminasi 7. Bahasa
menurut 8. Keyakinan politik
hukum HAM
internasional
169 SD00840.00.01 10.3.1.(d) Jumlah kebijakan Kebijakan yang Kebijakan yang memuat unsur pembatasan, 1. Agama Jumlah Kebijakan
yang diskriminatif Diskriminatif pembedaan, pengucilan dan/atau pengabaian yang 2. Suku
dalam 12 bulan lalu langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada 3. Ras/etnik
berdasarkan pembedaan atas dasar apapun, termasuk agama, 4. Kelompok/golongan
pelarangan suku, ras, etnis, kelompok, golongan, status sosial, 5. Status
diskriminasi status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan sosial/ekonomi
menurut hukum politik, yang berakibat pada pengurangan, 6. Jenis kelamin
HAM Internasional. penyimpangan atau penghapusan pengakuan, 7. Bahasa
pelaksanaan, atau penggunaan HAM dan kebebasan 8. Keyakinan politik
dasar dalam kehidupan baik individu maupun kolektif
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya
dan aspek kehidupan lainnya.
170 SD01796.00.00 10.4.1 Proporsi upah dan Proporsi upah ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
subsidi dan subsidi dikembangkan.*** analisis atau sesuai
perlindungan sosial perlindungan kebutuhan
dari pemberi kerja sosial dari
terhadap PDB pemberi kerja
terhadap PDB
171 SD01140.00.00 10.4.1 Proporsi upah dan Subsidi Semua bantuan dalam bentuk uang atau barang yang Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
subsidi diberikan pemerintah pada perusahaan swasta analisis atau sesuai
perlindungan sosial maupun perusahaan pemerintah. Yang dimaksud kebutuhan
dari pemberi kerja dengan subsidi dalam bentuk barang adalah subsidi
terhadap PDB untuk barang-barang yang habis dipakai dalam satu
kali proses produksi, sehingga bantuan berupa barang
modal dan dalam bentuk uang untuk pembentukan

- 55 -
modal tidak termasuk. Tujuan pemberian subsidi,
antara lain, adalah menjaga kestabilan harga,
menutupi kerugian yang diderita perusahaan dan lain-
lain. Data yang tercakup dalam perincian subsidi ini
adalah subsidi bahan bakar dan subsidi pupuk.
172 SD01264.00.00 10.4.1 Proporsi upah dan Upah Suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
subsidi kepada pekerja untuk pekerjaan atau jasa yang telah analisis atau sesuai
perlindungan sosial atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam kebutuhan
dari pemberi kerja bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu
terhadap PDB persetujuan, atau perundang-undangan dan
dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara
pengusaha dengan pekerja termasuk tunjangan baik
untuk pekerja sendiri maupun keluarganya.
173 SD00665.02.00 10.4.1.(a) Persentase rencana Jaminan Sosial Bentuk pengurangan risiko melalui pemberian 1. Jaminan Kesehatan Jumlah; Kegiatan/pro
anggaran untuk tujangan pendapatan (income support) dan/atau 2. Jaminan Kecelakaan Persentase gram; Persen
belanja fungsi penanggungan biaya ketika sakit, kelahiran, Kerja
perlindungan sosial kecelakaan saat bekerja, usia lanjut serta kematian. 3. Jaminan Hari Tua
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pemerintah pusat. 4. Jaminan Pensiun
5. Jaminan Kematian
174 SD01429.00.00 10.4.1.(a) Persentase rencana Perlindungan Semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan 1. Bantuan sosial Jumlah; Kegiatan/pro
anggaran untuk Sosial menangani risiko dari guncangan dan kerentanan 2. Jaminan sosial Persentase gram; Persen
belanja fungsi sosial. Segala bentuk kebijakan dan intervensi publik
perlindungan sosial yang dilakukan
pemerintah pusat. untuk merespon beragam risiko dan kerentanan baik
yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial terutama
yang dialami oleh mereka yang hidup dalam
kemiskinan.
175 SD01541.00.00 10.4.1.(a) Persentase rencana Persentase Persentase rencana anggaran untuk belanja fungsi 1. Bantuan sosial Persentase Persen
anggaran untuk rencana diperoleh dari pembagian jumlah belanja fungsi 2. Jaminan sosial
belanja fungsi anggaran perlindungan sosial pemerintah pusat dengan jumlah
perlindungan sosial untuk belanja total belanja emerintah pusat dan dikalikan 100
pemerintah pusat. fungsi persen.

- 56 -
perlindungan
sosial
pemerintah
pusat
176 SD01663.00.00 10.4.1.(a) Persentase rencana Program Memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
anggaran untuk Bantuan Sosial sosial dalam rangka pelaksanaan penanggulangan analisis atau sesuai
belanja fungsi kemiskinan. kebutuhan
perlindungan sosial
pemerintah pusat.
177 SD00666.01.01 10.4.1.(b) Proporsi peserta Jaminan Sosial Merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial 1. Jaminan Kecelakaan Jumlah; Kegiatan/pro
Program Jaminan Bidang Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan Kerja (JKK) Persentase gram; Persen
Sosial Bidang Ketenagakerjaa menggunakan mekanisme asuransi sosial yang bersifat 2. Jaminan Hari Tua
Ketenagakerjaan. n wajib berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun (JHT)
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 3. Jaminan Pensiun (JP)
Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan bertujuan 4. Jaminan Kematian
untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak (JKm)
kepada setiap orang yang telah membayar iuran
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan
hilang atau berkurangnya pendapatan karena
menderita sakit, mengalami kecelakaan kerja,
memasuki usia lanjut/pensiun, atau meninggal dunia.
178 SD01769.00.00 10.4.1.(b) Proporsi peserta Proporsi Banyaknya pekerja yang telah membayar iuran (Pasal 1. Jaminan Kecelakaan Jumlah; Kegiatan/pro
Program Jaminan peserta 1 angka 8 UU SJSN), yang memiliki jaminan Kerja (JKK) Persentase gram; Persen
Sosial Bidang Program kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, 2. Jaminan Hari Tua
Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial dan jaminan kematian. (JHT)
Bidang 3. Jaminan Pensiun (JP)
Ketenagakerjaa 4. Jaminan Kematian
n (JKm)
179 SD00557.01.00 10.5.1 Financial Soundness Financial Indikator kesehatan keuangan (FSI) memberikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Indicator (FSI) Soundness wawasan tentang kesehatan keuangan dan kesehatan analisis atau sesuai
Indicator (FSI) lembaga keuangan suatu negara serta sektor kebutuhan
perusahaan dan rumah tangga. FSI mendukung

- 57 -
analisis stabilitas ekonomi dan keuangan.
180 SD00557.02.00 10.5.1 Financial Soundness Financial Indikator terkini tingkat kesehatan sektor keuangan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Indicator (FSI) Soundness suatu negara yang disajikan secara komprehensif, analisis atau sesuai
Indicator (FSI) sekaligus menggambarkan kondisi Perusahaan dan kebutuhan
Rumah Tangga selaku counterpart-nya. Indikator FSI
mencakup indikator utama yang menggambarkan
tingkat kesehatan sektor perbankan, dan indikator
pendukung yang menyajikan indikator kesehatan
sektor perbankan lainnya serta indikator lainnya yang
berdampak terhadap kesehatan sektor keuangan.
181 SD00371.00.00 10.5.1.(a) Indikator Kesehatan Asset Harta total, yang disajikan bersama kewajiban di 1. Aser lancar Persentase Persen
Perbankan neraca dalam bentuk stok/posisi pada suatu waktu 2. Aset tetap
tertentu dan biasanya disusun pada awal dan akhir
periode akuntansi. Posisi aset tersebut merupakan
akumulasi dari transaksi dan aliran lainnya dalam
suatu periode waktu tertentu.
182 SD00823.00.00 10.5.1.(a) Indikator Kesehatan Indikator Indikator yang mengukur tingkat kesehatan sektor Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Perbankan Kesehatan perbankan. analisis atau sesuai
Perbankan kebutuhan
183 SD00151.00.00 10.5.1.(a) Indikator Kesehatan Nonperforming Kredit yang tingkat ketertagihan atau kolektibilitasnya Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Perbankan loans tergolong kurang lancer, diragukan atau macet, sesuai analisis atau sesuai
ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. kebutuhan
Kredit ini disebut bermasalah karena terdapat
keraguan dalam pengembaliannya.
184 SD00153.00.00 10.5.1.(a) Indikator Kesehatan Nonperforming Indikator proksi kualitas aset perbankan yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Perbankan loans to total digunakan untuk mengidentifikasi masalah terkait analisis atau sesuai
gross loans kualitas aset dalam portofolio kredit. kebutuhan
185 SD01288.00.00 10.5.1.(a) Indikator Kesehatan Regulatory Tier Indikator yang mengukur tingkat ketahanan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Perbankan 1 capital to perbankan dalam neraca. analisis atau sesuai
risk- weighted kebutuhan
assets
186 SD01346.00.00 10.5.1.(a) Indikator Kesehatan Return on Indikator profitabilitas bank yang digunakan untuk 1. Aser lancar Persentase Persen

- 58 -
Perbankan assets mengukur tingkat efisiensi bank dalam mengelola 2. Aset tetap
asetnya.
187 SD01038.00.00 10.5.1.(a) Indikator Kesehatan Risk- weighted Rasio kecukupan modal bank yang diukur Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Perbankan assets (Aktiva berdasarkan perbandingan antara jumlah modal analisis atau sesuai
Tertimbang dengan aktiva tertimbang menurut risiko. Yang kebutuhan
Menurut termasuk aktiva berisiko (risk assets) adalah semua
Risiko) aktiva/aset bank, kecuali kas dan surat berharga
pemerintah. ATMR yang digunakan dalam perhitungan
kewajiban penyediaan moda minimum (KPMM) sesuai
ketentuan Bank Indonesia, terdiri dari ATMR untuk
risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar.
188 SD01225.00.00 10.5.1.(a) Indikator Kesehatan Total gross Semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Perbankan loans dipermasakan dengan itu, berdasarkan persetujuan analisis atau sesuai
atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank kebutuhan
dengan pihak lain.
189 SD00125.00.00 10.6.1 Proporsi anggota Negara Negara dengan pendapatan 996 hinnga 12055 US$/ 1. Lower middle Jumlah; Negara;
dan hak suara Berpenghasilan tahun perkapita 2. Upper middle persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
negara-negara Menengah
berkembang di (Middle Income
organisasi Countries)
internasional.
190 SD00126.00.00 10.6.1 Proporsi anggota Negara Negara dengan pendapatan kurang dari 996 US$/ Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Negara;
dan hak suara Berpenghasilan tahun perkapita analisis atau sesuai persentase Persen
negara-negara Rendah (Low kebutuhan
berkembang di Income
organisasi Countries)
internasional.
191 SD00133.00.00 10.6.1 Proporsi anggota Negara-Negara Negara-negara yang termasuk ke dalam kategori 1. Negara Jumlah; Negara;
dan hak suara Berkembang negara dengan pendapatan menengah dan rendah (low Berpenghasilan Rendah persentase Persen
negara-negara and middle income countries). (Low Income Countries)
berkembang di 2. Negara
organisasi Berpenghasilan

- 59 -
internasional. Menengah (Middle
Income Countries)
192 SD00170.00.00 10.6.1 Proporsi anggota Organisasi Organisasi antar pemerintah yang diakui sebagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Organisasi
dan hak suara Internasional subjek hukum internasional dan mempunyai kapasitas analisis atau sesuai
negara-negara untuk membuat perjanjian internasional. kebutuhan
berkembang di
organisasi
internasional.
193 SD01689.00.00 10.6.1 Proporsi anggota Proporsi ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dan hak suara anggota dan analisis atau sesuai
negara-negara hak suara kebutuhan
berkembang di negara-negara
organisasi berkembang di
internasional. organisasi
internasional
194 SD00433.00.00 10.7.1 Proporsi biaya Biaya Biaya yang terjadi dalam proses rekrutmen agar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
rekrutmen yang Rekruitment pekerja mendapatkan pekerjaan atau penempatan, analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ditanggung pekerja terlepas dari cara, waktu atau lokasi. Ini sama dengan kebutuhan
terhadap jumlah yang harus dibayar pekerja migran dan / atau
pendapatan keluarga mereka untuk menemukan, memenuhi syarat
tahunan di negara untuk, dan mendapatkan tawaran kerja nyata dari
ujuan. majikan asing dan untuk mencapai tempat pekerjaan
untuk pekerjaan pertama di luar negeri.
195 SD00271.02.00 10.7.1 Proporsi biaya Pendapatan/Pe Pendapatan aktual yang diterima untuk bulan terakhir Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
rekrutmen yang nghasilan di pekerjaan pertama di negara tujuan, termasuk analisis atau sesuai Persentase Persen
ditanggung pekerja bonus dan penghasilan lainnya (misalnya untuk kerja kebutuhan
terhadap lembur). Penyesuaian harus dilakukan untuk setiap
pendapatan pengurangan pajak negara tujuan dan sosial
tahunan di negara kontribusi keamanan, serta untuk setiap pengurangan
ujuan. upah yang dilakukan untuk memulihkan biaya
rekrutmen awalnya dibayar oleh majikan.
196 SD01691.00.00 10.7.1 Proporsi biaya Proporsi biaya ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 60 -
rekrutmen yang rekrutmen dikembangkan.*** analisis atau sesuai
ditanggung pekerja yang kebutuhan
terhadap ditanggung
pendapatan pekerja
tahunan di negara terhadap
tujuan. pendapatan
tahunan di
negara tujuan
197 SD00838.00.00 10.7.2 Jumlah negara yang Kebijakan Sejauh mana migran memiliki kesamaan dalam akses Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
mengimplementasik Migran ke layanan, termasuk perawatan kesehatan, analisis atau sesuai
an kebijakan migran pendidikan, pekerjaan layak, jaminan sosial dan kebutuhan
yang baik. manfaat kesejahteraan.
198 SD00132.00.00 10.7.2 Jumlah negara yang Negara yang ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
mengimplementasik mengimplemen dikembangkan.*** analisis atau sesuai
an kebijakan migran tasikan kebutuhan
yang baik. kebijakan
migran yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
baik
199 SD00705.00.00 10.7.2.(a) Jumlah dokumen Jumlah Jumlah dokumen kerjasama ketenagakerjaan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
kerjasama dokumen perlindungan pekerja migran antara negara Indonesia analisis atau sesuai
ketenagakerjaan dan kerjasama dengan negara tujuan penempatan. kebutuhan
perlindungan ketenagakerjaa
pekerja migran n dan
antara negara RI perlindungan
dengan negara pekerja migran
tujuan penempatan antara negara
RI dengan
negara tujuan
penempatan
200 SD00943.00.00 10.7.2.(a) Jumlah dokumen Ketenagakerjaa Segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerjasama n pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. analisis atau sesuai
ketenagakerjaan dan kebutuhan

- 61 -
perlindungan
pekerja migran
antara negara RI
dengan negara
tujuan penempatan
201 SD00200.01.00 10.7.2.(a) Jumlah dokumen Pekerja Migran Setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat 1. Pekerja migran Jumlah; Orang;
kerjasama Indonesia untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja internal Persentase Persen
ketenagakerjaan dan untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. 2. Pekerja migran
perlindungan internasional.
pekerja migran
antara negara RI
dengan negara
tujuan penempatan
202 SD01173.00.00 10.7.2.(a) Jumlah dokumen Tenaga Kerja Setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kerjasama Indonesia (TKI) untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja analisis atau sesuai Persentase Persen
ketenagakerjaan dan untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. kebutuhan
perlindungan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pekerja migran
antara negara RI
dengan negara
tujuan penempatan
203 SD00708.00.00 10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi Jumlah Jumlah fasilitasi pelayanan penempatan Tenaga Kerja Klasifikasi berdasarkan Jumlah Fasilitas
pelayanan fasilitasi Luar Negeri (TKLN) berdasarkan okupasi. analisis atau sesuai
penempatan TKLN pelayanan kebutuhan
berdasarkan penempatan
okupasi TKLN
berdasarkan
okupasi
204 SD00200.01.00 10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi Pekerja Migran Setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat 1. Pekerja migran Jumlah; Orang;
pelayanan Indonesia untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja internal Persentase Persen
penempatan TKLN untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah 2. Pekerja migran
berdasarkan internasional.

- 62 -
okupasi
205 SD00292.00.00 10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi Penempatan Kegiatan pelayanan untuk mempertemukan pekerja 1. Pekerja migran Jumlah Lokasi
pelayanan pekerja migran migran Indonesia sesuai bakat, minat dan internal penempatan
penempatan TKLN Indonesia kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri 2. Pekerja migran
berdasarkan yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, internasional.
okupasi pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan,
penampungan, persiapan pemberangkatan,
pemberangkatan sampai ke negara penempatan, dan
pemulangan dari negara penempatan.
206 SD00293.00.00 10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi Penempatan Kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lokasi;
pelayanan TKI bakat, minat dan kemampuannya dengan pemberi analisis atau sesuai Persentase Persen
penempatan TKLN kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses kebutuhan
berdasarkan perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan
okupasi pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan,
pemberangkatan sampai ke negara penempatan, dan
pemulangan dari negara penempatan
207 SD01172.00.00 10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi Tenaga kerja Warga negara asing pemegang visa dengan maksud Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pelayanan asing bekerja di wilayah Indonesia. analisis atau sesuai Persentase Persen
penempatan TKLN kebutuhan
berdasarkan
okupasi
208 SD01173.00.00 10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi Tenaga Kerja Setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pelayanan Indonesia (TKI) untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja analisis atau sesuai Persentase Persen
penempatan TKLN untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. kebutuhan
berdasarkan
okupasi
209 SD00431.00.00 10.a.1 Besaran nilai tarif Besaran nilai ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Nilai USD/kg
yang diberlakukan tarif yang analisis atau sesuai
untuk mengimpor diberlakukan kebutuhan
dari negara kurang untuk
berkembang/berkem mengimpor
bang dengan tarif dari negara

- 63 -
nol persen. kurang
berkembang/b
erkembang
dengan tarif
nol persen
210 SD01163.00.00 10.a.1 Besaran nilai tarif Tarif Bea masuk untuk impor barang dagangan, dipungut Klasifikasi berdasarkan Nilai; USD/kg;
yang diberlakukan berdasarkan ad valorem (persentase nilai) atau analisis atau sesuai Persentase Persen
untuk mengimpor berdasarkan ketentuan tertentu (mis. $ 7 per 100 kg). kebutuhan
dari negara kurang Tarif dapat digunakan untuk menciptakan keuntungan
berkembang/berkem harga untuk barang-barang yang diproduksi secara
bang dengan tarif lokal yang serupa dan untuk meningkatkan
nol persen. pendapatan pemerintah. Langkah-langkah pemulihan
perdagangan dan pajak tidak dianggap sebagai tarif
211 SD00225.00.00 10.b.1 Total aliran Pembangunan Rangkaian upaya pembangunan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
sumberdaya yang Nasional berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek analisis atau sesuai
masuk untuk kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, untuk kebutuhan
pembangunan, melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terpilah berdasarkan sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-
negara negara Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
penerima dan donor
serta jenis aliran
(misalnya, bantuan
pembangunan
resmi, investasi
asing langsung,
serta aliran yang
lain).
212 SD01217.00.00 10.b.1 Total aliran Total aliran ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
sumberdaya yang sumberdaya analisis atau sesuai
masuk untuk yang masuk kebutuhan
pembangunan, untuk
terpilah berdasarkan pembangunan,

- 64 -
negara negara terpilah
penerima dan donor berdasarkan
serta jenis aliran negara-negara
(misalnya, bantuan penerima dan
pembangunan donor serta
resmi, investasi jenis aliran
asing langsung, (misalnya,
serta aliran yang bantuan
lain). pembangunan
resmi,
investasi asing
langsung, serta
aliran yang
lain)
213 SD01692.00.00 10.c.1 Proporsi biaya Proporsi biaya ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
remitansi dari remitansi dari analisis atau sesuai
jumlah yang jumlah yang kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dikirimkan. dikirimkan
214 SD01327.00.00 10.c.1 Proporsi biaya Remitansi Bagian dari gaji/penghasilan yang dikirimkan kepada 1. Remitansi uang Nilai; Rupiah/USD;
remitansi dari keluarganya di luar negeri (home country). 2. Remitansi barang Persentase Persen
jumlah yang berharga
dikirimkan.
215 SD01327.03.00 10.c.1 Proporsi biaya Remitansi Transfer uang yang dilakukan oleh pekerja asing 1. Remitansi uang Nilai; Rupiah/USD;
remitansi dari (migran) ke penerima negara asalnya. 2. Remitansi barang Persentase Persen
jumlah yang berharga
dikirimkan.
216 SD00457.00.00 11.1.1 Proporsi populasi Daerah kumuh Daerah atau kawasan tempat tinggal (hunian) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
penduduk perkotaan dihuni sekelompok orang yang menempati bangunan analisis atau sesuai Jumlah Daerah/Kaw
yang tinggal di sementara, tidak ada akses air yang aman untuk kebutuhan asan
daerah kumuh, diminum, tidak ada fasilitas sanitasi yang layak, dan
permukiman liar kondisi lingkungan yang tidak memadai.
atau rumah yang

- 65 -
tidak layak
217 SD00460.00.00 11.1.1 Proporsi populasi Daerah Suatu wilayah administatif setingkat desa/kelurahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
penduduk perkotaan Perkotaan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal analisis atau sesuai Persentase Persen
yang tinggal di kepadatan penduduk, persentase rumah tangga kebutuhan
daerah kumuh, pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti
permukiman liar jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana
atau rumah yang kesehatan umum, dan sebagainya.
tidak layak
218 SD01431.00.00 11.1.1 Proporsi populasi Permukiman Permukiman kumuh biasanya berada di lokasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemukiman;
penduduk perkotaan Kumuh marjinal (tidak boleh dijadikan tempat tinggal), analisis atau sesuai Persentase Persen
yang tinggal di misalnya: bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kebutuhan
daerah kumuh, sepanjang aliran drainase, di bawah jembatan (layang),
permukiman liar pasar, dan sebagainya. Wilayah yang terdiri dari
atau rumah yang beberapa tempat tinggal yang biasanya ditandai oleh:
tidak layak a. Banyak rumah tidak layak huni.
b. Banyak saluran pembuangan limbah yang macet.
c. Penduduk/bangunan sangat padat.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
d. Banyak penduduk yang buang air besar tidak di
jamban.
e. Biasanya berada di areal marginal (seperti di tepi
sungai, pinggir rel kereta
api atau lainnya).
219 SD01432.00.00 11.1.1 Proporsi populasi Permukiman Pemukiman yang dibangun secara tidak resmi (liar) Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemukiman;
penduduk perkotaan Liar pada lahan kosong di kota yang merupakan milik analisis atau sesuai Persentase Persen
yang tinggal di pemerintah maupun swasta, yang didiami oleh orang kebutuhan
daerah kumuh, yang miskin karena tidak mempunyai akses terhadap
permukiman liar pemilikan lahan tetap.
atau rumah yang
tidak layak
220 SD01771.00.00 11.1.1 Proporsi populasi Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk perkotaan populasi dikembangkan.*** analisis atau sesuai
yang tinggal di penduduk kebutuhan

- 66 -
daerah kumuh, perkotaan yang
permukiman liar tinggal di
atau rumah yang daerah kumuh,
tidak layak permukiman
liar atau
rumah yang
tidak layak
221 SD01057.00.00 11.1.1 Proporsi populasi Rumah tidak Rumah yang tidak memenuhi persyaratan Tidak layak huni: 3 Jumlah; Rumah;
penduduk perkotaan layak huni keselamatan, bangunan dan kecukupan minimum luas indikator atau lebih Persentase Persen
yang tinggal di bangunan serta kesehatan penghuninya
daerah kumuh, Derajat kelayakan rumah tempat tinggal diukur dari
permukiman liar dua aspek yaitu (1) kualitas fisik rumah dan (2)
atau rumah yang kualitas fasilitas rumah. Kualitas fisik rumah tempat
tidak layak tinggal diukur dengan 3 variabel, yaitu : jenis atap
terluas, jenis dinding terluas dan jenis lantai terluas;
sedangkan kualitas fasilitas rumah diukur dengan tiga
variabel, yaitu: luas lantai per kapita, sumber
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penerangan dan ketersediaan fasilitas tempat buang
air besar (WC). Terdapat 7 (tujuh) indikator penyusun
rumah tidak layak yaitu: 1. Sufficient living area
Rumah tangga dikategorikan memenuhi salah satu
indikator penyusun rumah tidak layak huni apabila
luas lantai per kapita kurang dari 7,2 m2 karena tidak
memenuhi sufficient living area atau kecukupan luas
lantai hunian. 2. Jenis bahan bangunan utama atap
rumah terluas Rumah tangga dikategorikan memenuhi
salah satu indikator penyusun rumah tidak layak huni
apabila jenis bahan bangunan utama atap rumah
terluas adalah jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia atau
lainnya. 3. Jenis bahan bangunan utama dinding
rumah terluas Rumah tangga dikategorikan memenuhi
salah satu indikator penyusun rumah tidak layak huni

- 67 -
apabila jenis bahan bangunan utama dinding rumah
terluas adalah bambu atau lainnya. 4. Jenis bahan
bangunan utama lantai rumah terluas Rumah tangga
dikategorikan memenuhi salah satu indikator
penyusun rumah tidak layak huni apabila jenis bahan
bangunan utama lantai rumah terluas adalah tanah
atau lainnya. 5. Kepemikan akses terhadap layanan
sanitasi layak Rumah tangga dikategorikan memenuhi
salah satu indikator penyusun rumah tidak layak huni
apabila tidak memiliki akses terhadap layanan sanitasi
layak. 6. Kepemilikan akses terhadap sumber air
minum layak Rumah tangga dikategorikan memenuhi
salah satu indikator penyusun rumah tidak layak huni
apabila tidak memiliki akses terhadap sumber air
minum layak. 7. Sumber utama penerangan Rumah
tangga dikategorikan memenuhi salah satu indikator
penyusun rumah tidak layak huni apabila sumber
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
utama penerangan rumah tangga adalah non listrik.
Dari 7 (tujuh) indikator penyusun rumah tidak layak
huni, rumah tangga dikategorikan menempati rumah
tidak layak huni apabila memenuhi 3 (tiga) atau lebih
indikator penyusun.
222 SD00596.00.00 11.1.1.(a) Persentase rumah Hunian Hunian didefinisikan terjangkau apabila pengeluaran 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Rupiah;
tangga yang Terjangkau hunian, baik berupa sewa dan cicilan rumah, tidak Darussalam Persentase Persen
memiliki akses melebihi dari 30%. 12. Sumatera Utara
terhadap hunian 13. Sumatera Barat
yang layak dan 14. Riau
terjangkau 15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka

- 68 -
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
223 SD01550.00.00 11.1.1.(a) Persentase rumah Persentase Persentase rumah tangga yang tinggal pada rumah 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen
tangga yang rumah tangga yang memenuhi empat kriteria diatas dengan harga Darussalam
memiliki akses yang memiliki yang terjangkau baik untuk dimiliki maupun sewa oleh 12. Sumatera Utara
terhadap hunian akses terhadap seluruh lapisan masyarakat dibandingkan dengan 13. Sumatera Barat

- 69 -
yang layak dan hunian yang jumlah rumah tangga secara keseluruhan. 14. Riau
terjangkau layak dan 15. Jambi
terjangkau 16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara

- 70 -
91. Papua Barat
94. Papua
224 SD01047.01.01 11.1.1.(a) Persentase rumah Rumah layak Rumah tangga yang menempati rumah layak huni 1. Layak huni Jumlah; Rumah;
tangga yang huni adalah rumah tangga dengan memperhatikan kondisi (maksimum dua Persentase Persen
memiliki akses rumah berdasar 7 (tujuh) indikator pembentuk berikut: indikator pembentuk
terhadap hunian 1. Luas lantai per kapita yang kurang baik)
yang layak dan 2. Air minum layak 2. Rawan layak huni
terjangkau 3. Santasi Layak (ada tiga indikator
4. Jenis atap terluas pembentuk yang kurang
5. Jenis lantai terluas baik)
6. Jenis dinding terluas
7. Sumber penerangan listrik
225 SD01048.00.00 11.1.1.(a) Persentase rumah Rumah layak Rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Rumah;
tangga yang huni dan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan Darussalam Persentase Persen
memiliki akses terjangkau serta kesehatan penghuninya, yang mampu dijangkau 12. Sumatera Utara
terhadap hunian oleh seluruh lapisan masyarakat. 13. Sumatera Barat
yang layak dan 14. Riau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terjangkau 15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara

- 71 -
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
94. Papua
226 SD00680.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
yang mendapatkan biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2. Perempuan persentase persen
akses yang nyaman Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
pada transportasi
publik, terpilah
menurut jenis
kelamin, kelompok
usia, dan
penyandang
disabilitas
227 SD00898.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Kendaraan Setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan 1. Rute Tertentu Jumlah; Kendaraan;
yang mendapatkan Bermotor barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 2. Tidak Berute persentase Persen
akses yang nyaman Umum
pada transportasi

- 72 -
publik, terpilah
menurut jenis
kelamin, kelompok
usia, dan
penyandang
disabilitas
228 SD00945.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Keterbatasan Terganggunya fungsi gerak, antara lain amputasi, 1. Perkotaan; Persentase Persen
yang mendapatkan Fisik lumpuh layuh atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP), 2. Perdesaan
akses yang nyaman akibat stroke, akibat kusta, dan orang kecil.
pada transportasi
publik, terpilah
menurut jenis
kelamin, kelompok
usia, dan
penyandang
disabilitas
229 SD00946.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Keterbatasan Terganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasan 1. Perkotaan; Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang mendapatkan Intelektual di bawah rata-rata, antara lain lambat belajar, 2. Perdesaan
akses yang nyaman disabilitas grahita dan down syndrom.
pada transportasi
publik, terpilah
menurut jenis
kelamin, kelompok
usia, dan
penyandang
disabilitas
230 SD00948.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Keterbatasan Terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku, antara 1. Perkotaan; Persentase Persen
yang mendapatkan Mental lain: 2. Perdesaan
akses yang nyaman a. psikososial di antaranya skizofrenia, bipolar, depresi,
pada transportasi anxietas, dan gangguan kepribadian; dan
publik, terpilah b. disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada
menurut jenis kemampuan interaksi sosial di antaranya autis dan

- 73 -
kelamin, kelompok hiperaktif.
usia, dan
penyandang
disabilitas
231 SD00949.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Keterbatasan Terganggunya salah satu fungsi dari panca indera, 1. Perkotaan; Persentase Persen
yang mendapatkan Sensorik antara lain disabilitas netra, disabilitas rungu, 2. Perdesaan
akses yang nyaman dan/atau disabilitas wicara.
pada transportasi
publik, terpilah
menurut jenis
kelamin, kelompok
usia, dan
penyandang
disabilitas
232 SD01811.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Pengguna Jasa Setiap orang dan atau badan hukum yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pengguna;
yang mendapatkan menggunakan jasa angkutan baik untuk angkutan analisis atau sesuai persentase Persen
akses yang nyaman orang maupun barang. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pada transportasi
publik, terpilah
menurut jenis
kelamin, kelompok
usia, dan
penyandang
disabilitas
233 SD01365.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Penyandang Setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang/Penya
yang mendapatkan Disabilitas intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka analisis atau sesuai Persentase ndang;
akses yang nyaman waktu lama yang dalam berinteraksi dengan kebutuhan Persen
pada transportasi lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan
publik, terpilah untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan
menurut jenis warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
kelamin, kelompok
usia, dan

- 74 -
penyandang
disabilitas
234 SD01529.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Persentase Banyaknya orang yang menggunakan kendaraan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang mendapatkan Pengguna bermotor umum di perkotaan dibandingkan dengan analisis atau sesuai
akses yang nyaman Moda jumlah penduduk di perkotaan. kebutuhan
pada transportasi Transportasi
publik, terpilah Umum di
menurut jenis Perkotaan
kelamin, kelompok
usia, dan
penyandang
disabilitas
235 SD01533.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Persentase Jumlah penyandang disabilitas penerima program Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang mendapatkan penyandang rehabilitas sosial di bagi dengan jumlah populasi analisis atau sesuai
akses yang nyaman disabilitas penyandang disabilitas. kebutuhan
pada transportasi yang miskin
publik, terpilah dan rentan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menurut jenis yang terpenuhi
kelamin, kelompok hak dasarnya
usia, dan dan
penyandang inklusivitas
disabilitas
236 SD01775.00.00 11.2.1 Proporsi populasi Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang mendapatkan populasi yang dikembangkan.*** analisis atau sesuai
akses yang nyaman mendapatkan kebutuhan
pada transportasi akses yang
publik, terpilah nyaman pada
menurut jenis transportasi
kelamin, kelompok publik, terpilah
usia, dan menurut jenis
penyandang kelamin,
disabilitas kelompok usia,

- 75 -
dan
penyandang
difabilitas
237 SD01243.00.02 11.2.1 Proporsi populasi Transportasi Perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke 1. Darat Jumlah; Jenis
yang mendapatkan tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. 2. Laut Persentase Transportasi;
akses yang nyaman 3. Udara Persen
pada transportasi
publik, terpilah
menurut jenis
kelamin, kelompok
usia, dan
penyandang
disabilitas
238 SD01244.00.03 11.2.1 Proporsi populasi Transportasi Jasa transportasi (memindahkan orang atau barang 1. Bus. Jumlah; Jenis
yang mendapatkan Publik/Umum dari satu tempat ke tempat lain), penumpang 2. Transportasi berbasis Persentase Transportasi;
akses yang nyaman diharuskan membayar ongkos. Transportasi umum rel kereta Persen
pada transportasi tidak harus memiliki trayek dan izin beroperasi. 3. Ojek
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
publik, terpilah 4 Becak dan becak
menurut jenis otomatis.
kelamin, kelompok 5. Taksi.
usia, dan 6. Kapal penumpang
penyandang
disabilitas
239 SD00363.00.00 11.2.1.(a) Proporsi populasi Angkutan Jasa angkutan orang dan/atau barang dengan 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Jenis
yang mendapatkan Umum kendaraan bermotor umum. Darussalam Persentase Angkutan;
akses yang nyaman 12. Sumatera Utara Persen
pada transportasi 13. Sumatera Barat
publik 14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung

- 76 -
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
240 SD00814.00.00 11.2.1.(a) Proporsi populasi Kawasan Kota dengan jumlah penduduk yang dilayani paling Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
yang mendapatkan Perkotaan sedikit 500.000 (lima ratus ribu) orang. analisis atau sesuai persentase Persen
akses yang nyaman Besar kebutuhan

- 77 -
pada transportasi
publik
241 SD00898.00.00 11.2.1.(a) Proporsi populasi Kendaraan Setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan 1. Rute Tertentu Jumlah; Kendaraan;
yang mendapatkan Bermotor barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 2. Tidak Berute Persentase Persen
akses yang nyaman Umum
pada transportasi
publik
242 SD01420.00.00 11.2.1.(a) Proporsi populasi Perkeretaapian Kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
yang mendapatkan dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, analisis atau sesuai persentase Persen
akses yang nyaman persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan kebutuhan
pada transportasi transportasi kereta api.
publik
243 SD01421.00.00 11.2.1.(a) Proporsi populasi Perkeretaapian Penyelenggaraan transportasi kereta api yang melayani 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Sistem;
yang mendapatkan Perkotaan perpindahan orang di wilayah perkotaan dan/atau Darussalam persentase Persen
akses yang nyaman perjalanan ulang-alik, baik dalam satu wilayah 12. Sumatera Utara
pada transportasi administrasi maupun lebih. 13. Sumatera Barat
publik 14. Riau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara

- 78 -
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
94. Papua
244 SD01774.00.00 11.2.1.(a) Proporsi populasi Proporsi Perbandingan jumlah penduduk dengan jarak rumah 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen
yang mendapatkan populasi yang ke tempat menunggu kendaraan/angkutan umum Darussalam
akses yang nyaman mendapatkan dengan rute tertentu terdekat dalam jarak 0,5 km 12. Sumatera Utara
pada transportasi akses yang dibandingkan jumlah semua penduduk yang berada di 13. Sumatera Barat
publik nyaman pada wilayah layanan angkutan umum tersebut. 14. Riau
transportasi 15. Jambi
publik 16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat

- 79 -
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
245 SD01245.00.04 11.2.1.(a) Proporsi populasi Transportasi Moda angkutan umum massal dan moda 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Jenis
yang mendapatkan Umum perkeretaapian perkotaan yang berjadwal, berute, Darussalam Persentase Transportasi;
akses yang nyaman aman, dan bertarif jelas. 12. Sumatera Utara Persen
pada transportasi 13. Sumatera Barat
publik 14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu

- 80 -
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
246 SD00363.00.00 11.2.1.(b) Persentase Angkutan Jasa angkutan orang dan/atau barang dengan 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Jenis
penduduk terlayani Umum kendaraan bermotor umum. Darussalam Persentase Angkutan;

- 81 -
transportasi umum 12. Sumatera Utara Persen
13. Sumatera Barat
14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat

- 82 -
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
247 SD00814.00.00 11.2.1.(b) Persentase Kawasan Kota dengan jumlah penduduk yang dilayani paling Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
penduduk terlayani Perkotaan sedikit 500.000 (lima ratus ribu) orang. analisis atau sesuai persentase Persen
transportasi umum Besar kebutuhan
248 SD00898.00.00 11.2.1.(b) Persentase Kendaraan Setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan 1. Rute Tertentu Jumlah; Kendaraan;
penduduk terlayani Bermotor barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 2. Tidak Berute Persentase Persen
transportasi umum Umum
249 SD01420.00.00 11.2.1.(b) Persentase Perkeretaapian Kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
penduduk terlayani dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, analisis atau sesuai persentase Persen
transportasi umum persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan kebutuhan
transportasi kereta api.
250 SD01421.00.00 11.2.1.(b) Persentase Perkeretaapian Penyelenggaraan transportasi kereta api yang melayani 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Sistem;
penduduk terlayani Perkotaan perpindahan orang di wilayah perkotaan dan/atau Darussalam persentase Persen
transportasi umum perjalanan ulang-alik, baik dalam satu wilayah 12. Sumatera Utara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
administrasi maupun lebih. 13. Sumatera Barat
14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten

- 83 -
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
251 SD01510.00.01 11.2.1.(b) Persentase Persentase Perbandingan jumlah penduduk yang menggunaan 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen
penduduk terlayani penduduk transportasi umum (baik kereta api maupun angkutan Darussalam
transportasi umum terlayani umum) dibandingkan jumlah semua penduduk yang 12. Sumatera Utara
transportasi berada di wilayah layanan angkutan umum tersebut. 13. Sumatera Barat
umum 14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau

- 84 -
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
252 SD01245.00.04 11.2.1.(b) Persentase Transportasi Moda angkutan umum massal dan moda 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Jenis
penduduk terlayani Umum perkeretaapian perkotaan yang berjadwal, berute, Darussalam Persentase Transportasi;
transportasi umum aman, dan bertarif jelas. 12. Sumatera Utara Persen
13. Sumatera Barat
14. Riau
15. Jambi

- 85 -
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua

- 86 -
253 SD00986.00.00 11.3.1 Rasio laju Konsumsi Perluasan area yang dibangun yang dapat diukur Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar;
peningkatan Lahan secara langsung, Luasan absolut dari tanah yang dapat analisis atau sesuai persentase persen
konsumsi tanah dieksproitasi di bidang pertanian, kehutanan atau kebutuhan
dengan laju kegiatan ekonomi lainnya, dan eskploitasi tanah yang
pertumbuhan terlalu intensif yang digunakan untuk pertanian dan
penduduk kehutanan.
254 SD00020.00.00 11.3.1 Rasio laju Laju Angka yang menunjukan tingkat pertambahan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
peningkatan Pertumbuhan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. analisis atau sesuai
konsumsi tanah Penduduk Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari kebutuhan
dengan laju penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat
pertumbuhan dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik,
penduduk geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering
digunakan di BPS adalah metode geometrik.
255 SD01830.00.00 11.3.1 Rasio laju Rasio laju ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
peningkatan peningkatan dikembangkan.*** analisis atau sesuai
konsumsi tanah konsumsi kebutuhan
dengan laju tanah dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertumbuhan laju
penduduk pertumbuhan
penduduk
256 SD00311.00.00 11.3.1.(a) Rasio laju perluasan Lahan Area tidak bervegetasi yang memiliki tutupan lahan 1. Permukiman Luas Hektar (Ha)
lahan terbangun Terbangun buatan yang biasanya bersifat kedap air dan relatif 2. Jaringan Jalan
terhadap laju permanen. 3. Jaringan Jalan
pertumbuhan Kereta Api
penduduk 4. Bandar Udara
5. Pelabuhan laut
257 SD00014.00.00 11.3.1.(a) Rasio laju perluasan Laju Perluasan Angka yang menunjikkan tingkat pertambahan area 1. Permukiman Persentase Persen
lahan terbangun Lahan tidak bervegetasi yang memiliki tutupan lahan 2. Jaringan Jalan
terhadap laju Terbangun permanen maupun semi permanen yang bersifat kedap 3. Jaringan Jalan
pertumbuhan air. Kereta Api
penduduk 4. Bandar Udara
5. Pelabuhan laut

- 87 -
258 SD00022.00.00 11.3.1.(a) Rasio laju Laju Angka yang menunjukan tingkat pertambahan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
peningkatan Pertumbuhan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. analisis atau sesuai
konsumsi tanah Penduduk Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari kebutuhan
dengan laju penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat
pertumbuhan dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik,
penduduk geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering
digunakan di BPS adalah metode geometrik.
259 SD01831.00.00 11.3.1.(a) Rasio laju perluasan Rasio laju Perbandingan laju perluasan lahan terbangun (tidak Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
lahan terbangun perluasan bervegetasi, memiliki tutupan permanen atau semi analisis atau sesuai
terhadap laju lahan permanen yang kedap air) dengan laju pertumbuhan kebutuhan
pertumbuhan terbangun penduduk pada kurun waktu yang sama.
penduduk terhadap laju
pertumbuhan
penduduk
260 SD00082.00.00 11.3.2 Proporsi kota Manajemen Para pejabat, termasuk pejabat terpilih dan pegawai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
dengan struktur Perkotaan negeri, yang bertanggung jawab atas pengelolaan kota, analisis atau sesuai persentase Persen
partisipasi langsung lintas semua sektor, seperti jalan, air, sanitasi, energi, kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
masyarakat sipil ruang publik, sertifikat tanah, dll.
dalam perencanaan
dan manajemen
kota yang
berlangsung secara
teratur dan
demokratis
261 SD00086.00.00 11.3.2 Proporsi kota Masyarakat Kombinasi organisasi pemerintah, non pemerintah, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Organisasi,
dengan struktur Sipil kelompok masyarakat, berbasis organisasi masyarakat, analisis atau sesuai persentase Kelompok;
partisipasi langsung organisasi perwakilan regional, serikat pekerja, kebutuhan Persen
masyarakat sipil lembaga penelitian, badan profesional, dan kelompok
dalam perencanaan lain yang mewakili minat dan keinginan anggota dan
dan manajemen komunitas yang lebih luas.
kota yang
berlangsung secara

- 88 -
teratur dan
demokratis
262 SD01401.00.00 11.3.2 Proporsi kota Perencanaan Proses teknis dan politik yang menyangkut Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
dengan struktur Kota pengembangan dan penggunaan tanah, bagaimana analisis atau sesuai Persentase Persen
partisipasi langsung lingkungan alami digunakan, dll. kebutuhan
masyarakat sipil
dalam perencanaan
dan manajemen
kota yang
berlangsung secara
teratur dan
demokratis
263 SD01712.00.00 11.3.2 Proporsi kota Proporsi kota ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan struktur dengan dikembangkan.*** analisis atau sesuai
partisipasi langsung struktur kebutuhan
masyarakat sipil partisipasi
dalam perencanaan langsung
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan manajemen masyarakat
kota yang sipil dalam
berlangsung secara perencanaan
teratur dan dan
demokratis manajemen
kota yang
berlangsung
secara teratur
dan
demokratis
264 SD01604.00.00 11.4.1 Total pengeluaran Pengeluaran Biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
per kapita yang per Kapita anggota rumah tangga selama sebulan baik yang analisis atau sesuai Persentase Persen
diperuntukan untuk berasal dari pembelian, pemberian maupun produksi kebutuhan
preservasi, sendiri dibagi dengan banyaknya anggota rumah
perlindungan, tangga dalam rumah tangga tersebut.

- 89 -
konservasi pada
semua warisan
budaya dan alam
(dengan Purchase
Power Parity, PPP)
265 SD01234.00.00 11.4.1 Total pengeluaran Total ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
per kapita yang pengeluaran dikembangkan.*** analisis atau sesuai
diperuntukan untuk per kapita yang kebutuhan
preservasi, diperuntukan
perlindungan, untuk
konservasi pada preservasi,
semua warisan perlindungan,
budaya dan alam konservasi
(dengan Purchase pada semua
Power Parity, PPP) warisan
budaya dan
alam (dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Purchase
Power Parity,
PPP)
266 SD00980.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Konservasi Langkah untuk melindungi, menjaga, mengelola dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Konservasi;
per kapita yang Warisan Alam merawat ekosistem, habitat, flora dan fauna langka, analisis atau sesuai Persentase Persen
diperuntukan untuk masyarakat adat, baik di dalam maupun di luar kebutuhan
preservasi, lingkungan aslinya untuk menjaga keberadaannya
perlindungan, dalam jangka waktu panjang.
konservasi pada
semua warisan
budaya dan alam
(non-PPP)
267 SD00981.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Konservasi Langkah yang diambil untuk memperpanjang usia Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Konservasi;
per kapita yang Warisan warisan budaya tertentu yang sinergis dengan upaya analisis atau sesuai Persentase Persen
diperuntukan untuk Budaya untuk memperkuat penyebaran nilai dan pesan kebutuhan

- 90 -
preservasi, budaya tersebut.
perlindungan,
konservasi pada
semua warisan
budaya dan alam
(non-PPP)
268 SD01423.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Perlindungan Proses penerapan suatu metode tertentu untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Perlindungan
per kapita yang melindungi kondisi fisik dari warisan budaya dan alam analisis atau sesuai Persentase ; Persen
diperuntukan untuk dengan menjaganya agar tidak rusak, hilang maupun kebutuhan
preservasi, hancur.
perlindungan,
konservasi pada
semua warisan
budaya dan alam
(non-PPP)
269 SD01634.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Preservasi Upaya untuk meminimalisir kerusakan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Preservasi;
per kapita yang disebabkan oleh faktor lingkungan maupun kecelakaan analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
diperuntukan untuk sehingga membahayakan warisan budaya dan alam kebutuhan
preservasi, yang dijaga maupun sekitarnya.
perlindungan,
konservasi pada
semua warisan
budaya dan alam
(non-PPP)
270 SD01218.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Total anggaran Jumlah semua anggaran yang diperuntukan untuk Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
per kapita yang untuk preservasi, perlindungan, serta konservasi warisan analisis atau sesuai Pesentase Persen
diperuntukan untuk preservasi, budaya termasuk (warisan budaya benda dan tak kebutuhan
preservasi, perlindungan, benda) dan warisan alam dibandingkan jumlah total
perlindungan, konservasi penduduk.
konservasi pada warisan
semua warisan budaya dan
budaya dan alam alam perkapita

- 91 -
(non-PPP)
271 SD01235.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Total Jumlah anggaran terkait preservasi, perlindungan, dan Klasifikasi berdasarkan Nilai, Rupiah,
per kapita yang pengeluaran konservasi warisan budaya dan alam yang dikeluarkan analisis atau sesuai Pesentase Persen
diperuntukan untuk per kapita yang dibagi jumlah penduduk yang ada di wilayah tersebut kebutuhan
preservasi, diperuntukan dalam kurun waktu yang sama, dinyatakan dalam
perlindungan, untuk satuan Rupiah perkapita.
konservasi pada preservasi,
semua warisan perlindungan,
budaya dan alam konservasi
(non-PPP) pada semua
warisan
budaya dan
alam (non-PPP)
272 SD01299.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Warisan Alam Bentukan dan kawasan alam, geologi atau fisik- Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Warisan;
per kapita yang geografis yang menjadi habitat satwa dan tanaman analisis atau sesuai Persentase Persen
diperuntukan untuk yang hampir punah, serta lokasi alam yang memiliki kebutuhan
preservasi, nilai pendidikan, konservasi atau keindahan alam.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perlindungan,
konservasi pada
semua warisan
budaya dan alam
(non-PPP)
273 SD01300.01.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Warisan Benda atau atribut tak berbenda yang merupakan jati 1. Warisan Budaya Jumlah; Warisan;
per kapita yang Budaya diri suatu masyarakat atau kaum yang diwariskan dari Benda (Cagar Budaya) Persentase Persen
diperuntukan untuk generasi-generasi sebelumnya, yang dilestarikan untuk 2. Warisan Budaya Tak
preservasi, generasi-generasi yang akan datang. Benda
perlindungan,
konservasi pada
semua warisan
budaya dan alam
(non-PPP)
274 SD01301.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Warisan Warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Warisan;

- 92 -
per kapita yang Budaya Benda bangunan, struktur, situs dan kawasan cagar budaya analisis atau sesuai Persentase Persen
diperuntukan untuk (Cagar Budaya) yang berlokasi di darat maupun perairan serta perlu kebutuhan
preservasi, dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai
perlindungan, penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan,
konservasi pada agama dan kebudayaan.
semua warisan
budaya dan alam
(non-PPP)
275 SD01303.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Warisan Praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keahlian 1. Tradisi Lisan dan Jumlah; Warisan;
per kapita yang Budaya Tak maupun alat, objek, artifak dan ruang budaya milik Ekspresi (bahasa, puisi, Persentase Persen
diperuntukan untuk Benda komunitas, kelompok maupun individu yang cerita rakyat, mantra,
preservasi, merupakan bagian dari budaya mereka. doa, nyanyian rakyat,
perlindungan, peribahasa, teka-teki
konservasi pada rakyat, pertunjukan
semua warisan dramatik, dll)
budaya dan alam 2. Seni Pertunjukan
(non-PPP) 3. Adat Istiadat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Masyarakat
4. Ritual
5. Perayaan-perayaan
6. Pengetahuan dan
kKebiasaan Perilaku
Mengenai Alam dan
Semesta
7. Keterampilan dan
Kemahiran Kerajinan
Tradisional
276 SD01304.00.00 11.4.1.(a) Total pengeluaran Warisan Suatu situs memiliki warisan budaya dan alam dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Warisan;
per kapita yang Campuran satu lokasi. analisis atau sesuai Persentase Persen
diperuntukan untuk kebutuhan
preservasi,
perlindungan,

- 93 -
konservasi pada
semua warisan
budaya dan alam
(non-PPP)
277 SD00415.00.00 11.5.1* Jumlah korban Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam 1. Bencana Alam Jumlah Kejadian
meninggal, hilang dan mengganggu kehidupan dan penghidupan 2. Bencana Non Alam
dan terkena dampak masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam 3. Bencana Sosial
bencana per dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia
100.000 orang sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis
278 SD00416.00.00 11.5.1* Jumlah korban Bencana Alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau 1. Gempa Bumi Jumlah Kejadian
meninggal, hilang serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam 2. Tsunami
dan terkena dampak antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung 3. Gunung Meletus
bencana per meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah 4. Banjir
100.000 orang longsor. 5. kekeringan
6. Angin Topan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
7. Tanah Longsor
279 SD00417.00.00 11.5.1* Jumlah korban Bencana Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau 1. gagal teknologi Jumlah Kejadian
meninggal, hilang Nonalam rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa 2. gagal Modernisasi
dan terkena dampak gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah 3. Epidemi
bencana per penyakit. 4. Wabah penyakit
100.000 orang
280 SD00418.00.00 11.5.1* Jumlah korban Bencana Sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau 1. Kerusuhan Jumlah Kejadian
meninggal, hilang serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia Sosial/Huru hara
dan terkena dampak yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau 2. Aksi Teror
bencana per antarkomunitas masyarakat, dan teror. 3. Sabotase
100.000 orang
281 SD00729.01.01 11.5.1* Jumlah korban Jumlah korban Jumlah korban meninggal, hilang, terluka, dan Klasifikasi berdasarkan Proporsi Proporsi per
meninggal, hilang meninggal, mengungsi akibat bencana dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai 100.000
dan terkena dampak hilang dan penduduk dikali dengan seratus ribu dan dinyatakan kebutuhan penduduk
bencana per terkena dengan satuan orang.

- 94 -
100.000 orang dampak
bencana per
100.000 orang
282 SD00729.01.02 11.5.1* Jumlah korban Jumlah korban Jumlah korban meninggal, hilang, terluka, dan 1. Korban Meninggal Proporsi Proporsi per
meninggal, hilang meninggal, mengungsi akibat bencana dibagi dengan jumlah 2. Korban Hilang 100.000
dan terkena dampak hilang dan penduduk dikali dengan seratus ribu dan dinyatakan 3. Korban Terdampak penduduk
bencana per terkena dengan satuan orang.
100.000 orang dampak
bencana per
100.000 orang
283 SD00996.01.02 11.5.1* Jumlah korban Korban Korban dari peristiwa atau rangkaian peristiwa yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah. Jiwa; Persen
meninggal, hilang Bencana mengancam dan mengganggu kehidupan dan analisis atau sesuai Persentase
dan terkena dampak penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh kebutuhan
bencana per faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
100.000 orang manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
284 SD00996.02.01 11.5.1* Jumlah korban Korban Orang atau sekelompok orang yang menderita atau 1. Meninggal dan hilang Jumlah. Jiwa; Persen
meninggal, hilang Bencana meninggal dunia akibat bencana. 2. Luka – luka Persentase
dan terkena dampak 3. Menderita dan
bencana per mengungsi.
100.000 orang
285 SD00996.02.02 11.5.1* Jumlah korban Korban Orang atau sekelompok orang yang menderita atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah. Jiwa; Persen
meninggal, hilang Bencana meninggal dunia akibat bencana. analisis atau sesuai Persentase
dan terkena dampak kebutuhan
bencana per
100.000 orang
286 SD00997.00.00 11.5.1* Jumlah korban Korban Hilang Orang yang dilaporkan hilang atau tidak ditemukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
meninggal, hilang atau tidak diketahui keberadaannya setelah terjadi analisis atau sesuai persentase
dan terkena dampak bencana. kebutuhan
bencana per
100.000 orang

- 95 -
287 SD01003.00.00 11.5.1* Jumlah korban Korban Orang yang mengalami luka-luka atau sakit, dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
meninggal, hilang luka/sakit keadaan luka ringan, maupun luka parah/berat, baik analisis atau sesuai persentase
dan terkena dampak yang berobat jalan maupun rawat inap. kebutuhan
bencana per
100.000 orang
288 SD01004.00.00 11.5.1* Jumlah korban Korban Orang yang dilaporkan tewas atau meninggal dunia 1. Meninggal di tempat Jumlah; Jiwa; persen
meninggal, hilang Meninggal akibat bencana. 2. Meninggal setelah persentase
dan terkena dampak dirawat
bencana per
100.000 orang
289 SD01008.00.00 11.5.1* Jumlah korban Korban Orang atau sekelompok orang yang menderita akibat 1. Korban Terluka/Sakit Jumlah; Jiwa; persen
meninggal, hilang Terdampak dampak buruk bencana, seperti kerusakan dan/atau 2. Korban Mengungsi persentase
dan terkena dampak kerugian harta benda, namun masih dapat menempati
bencana per tempat tinggalnya. Korban terdampak yang dihitung
100.000 orang merupakan korban terdampak langsung yang terdiri
atas korban terluka/ sakit dan pengungsi.
290 SD01350.00.00 11.5.1* Jumlah korban Pengungsi Orang/sekelompok orang yang terpaksa atau dipaksa Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang/pengu
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
meninggal, hilang keluar dari tempat tinggalnya ke tempat yang lebih analisis atau sesuai persentase ngsi; persen
dan terkena dampak aman dalam upaya menyelamatkan diri/jiwa untuk kebutuhan
bencana per jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak
100.000 orang buruk bencana.
291 SD00415.00.00 11.5.2 Kerugian ekonomi Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam 1. Bencana Alam Jumlah Kejadian
langsung akibat dan mengganggu kehidupan dan penghidupan 2. Bencana Non Alam
bencana terhadap masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam 3. Bencana Sosial
GDP, termasuk dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia
kerusakan bencana sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
terhadap manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
infrastruktur yang benda, dan dampak psikologis
kritis dan gangguan
terhadap pelayanan
dasar
292 SD00958.00.00 11.5.2 Kerugian ekonomi Infrastruktur Aset, sistem, maupun jaringan, berbentuk fisik 1. Pertahanan Jumlah; Infrastruktur

- 96 -
langsung akibat Kritis maupun virtual yang sangat vital, dimana gangguan keamanan Persentase ; Persen
bencana terhadap terhadapnya berpotensi mengancam keamanan, 2. Energi
GDP, termasuk kestabilan perekonomian nasional, keselamatan dan 3. Transportasi
kerusakan bencana kesehatan masyarakat atau gabungan diantaranya. 4. Sistem keuangan
terhadap 5.Berbagai layanan
infrastruktur yang publik lainnya.
kritis dan gangguan
terhadap pelayanan
dasar
293 SD00924.00.00 11.5.2 Kerugian ekonomi Kerugian Penilaian kerugian ekonomi pasca bencana pada 1. Kerugian Material Nilai; Rupiah;
langsung akibat Ekonomi berbagai sektor pembangunan (pemukiman, 2. Kerugian Non persentase persen
bencana terhadap Langsung infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas Material
GDP, termasuk Akibat sektor) yang diakibatkan oleh bencana pada sebuah
kerusakan bencana Bencana kota.
terhadap
infrastruktur yang
kritis dan gangguan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terhadap pelayanan
dasar
294 SD00925.00.00 11.5.2 Kerugian ekonomi Kerugian ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
langsung akibat ekonomi dikembangkan.*** analisis atau sesuai
bencana terhadap langsung kebutuhan
GDP, termasuk akibat bencana
kerusakan bencana terhadap GDP,
terhadap termasuk
infrastruktur yang kerusakan
kritis dan gangguan bencana
terhadap pelayanan terhadap
dasar infrastruktur
yang kritis dan
gangguan
terhadap

- 97 -
pelayanan
dasar
295 SD00213.00.00 11.5.2 Kerugian ekonomi Pelayanan Pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar 1. Pendidikan Jumlah; Pelayanan;
langsung akibat Dasar warga negara. 2. Kesehatan Persentase Persen
bencana terhadap 3. Infrastruktur
GDP, termasuk
kerusakan bencana
terhadap
infrastruktur yang
kritis dan gangguan
terhadap pelayanan
dasar
296 SD01654.00.01 11.5.2 Kerugian ekonomi Produk Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah nilai 1. Produk Domestik Nilai Rupiah
langsung akibat Domestik tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam Bruto (PDB) Atas Dasar
bencana terhadap Bruto (PDB) suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai Harga Berlaku (ADHB)
GDP, termasuk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh 2. Produk Domestik
kerusakan bencana unit ekonomi. PDB merefleksikan total pendapatan Bruto (PDB)Atas Dasar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terhadap yang diterima oleh factor-faktor produksi dalam Harga Konstan (ADHK)
infrastruktur yang kegiatan proses produksi di suatu negara selama satu
kritis dan gangguan periode (setahun).
terhadap pelayanan
dasar
297 SD00415.00.00 11.5.2.(a) Proporsi kerugian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam 1. Bencana Alam Jumlah Kejadian
ekonomi langsung dan mengganggu kehidupan dan penghidupan 2. Bencana Non Alam
akibat bencana masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan atau 3. Bencana Sosial
relatif terhadap PDB faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.
298 SD00416.00.00 11.5.2.(a) Proporsi kerugian Bencana Alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau 1. Gempa Bumi Jumlah Kejadian
ekonomi langsung serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam 2. Tsunami
akibat bencana antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung 3. Gunung Meletus

- 98 -
relatif terhadap PDB meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah 4. Banjir
longsor. 5. kekeringan
6. Angin Topan
7. Tanah Longsor
299 SD00417.00.00 11.5.2.(a) Proporsi kerugian Bencana Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau 1. gagal teknologi Jumlah Kejadian
ekonomi langsung Nonalam rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa 2. gagal Modernisasi
akibat bencana gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah 3. Epidemi
relatif terhadap PDB penyakit. 4. Wabah penyakit
300 SD00418.00.00 11.5.2.(a) Proporsi kerugian Bencana Sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau 1. Kerusuhan Jumlah Kejadian
ekonomi langsung serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia Sosial/Huru hara
akibat bencana yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau 2. Aksi Teror
relatif terhadap PDB antarkomunitas masyarakat, dan teror. 3. Sabotase
301 SD00924.00.00 11.5.2.(a) Proporsi kerugian Kerugian Penilaian kerugian ekonomi pasca bencana pada 1. Kerugian Material Nilai; Rupiah;
ekonomi langsung Ekonomi berbagai sektor pembangunan (pemukiman, 2. Kerugian Non persentase persen
akibat bencana Langsung infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas Material
relatif terhadap PDB Akibat sektor) yang diakibatkan oleh bencana pada sebuah
Bencana kota.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
302 SD00263.00.00 11.5.2.(a) Proporsi kerugian Pendapatan Jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit 1. Produk Domestik Nilai Rupiah
ekonomi langsung Domestik usaha di suatu negara tertentu dalam periode tertentu. Bruto (PDB)
akibat bencana Bruto (PDB) Jumlah nilai barang dan jasa akhir yang disediakan Pengeluaran
relatif terhadap PDB dari produksi harus sama dengan nilai barang yang 2. Produk Domestik
digunakan. Bruto (PDB) Lapangan
Usaha
303 SD01709.00.00 11.5.2.(a) Proporsi kerugian Proporsi Jumlah kerugian ekonomi langsung pada Kota ke-1 1. Kerugian Material Nilai; Rupiah;
ekonomi langsung kerugian ditambah dengan jumlah kerugian ekonomi langsung 2. Kerugian Non Persentase Persen
akibat bencana ekonomi pada Kota ke-2 hingga Kota ke-n dibagi PDB tahun Material
relatif terhadap PDB langsung yang sama dikali dengan seratus, yang dinyatakan
akibat bencana dengan persen (%).
relatif terhadap
PDB
304 SD00057.00.00 11.6.1 Proporsi limbah Limbah Padat Sisa atau hasil samping dari suatu usaha dan/atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
padat perkotaan Perkotaan kegiatan yang berwujud padat termasuk sampah. analisis atau sesuai Persentase

- 99 -
yang dikumpulkan kebutuhan
secara teratur
dengan pemrosesan
akhir yang baik
terhadap total
limbah padat
perkotan yang
dihasilkan oleh
suatu kota
305 SD00248.00.00 11.6.1 Proporsi limbah Penanganan Upaya penanganan limbah padat domestik di rumah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
padat perkotaan Limbah Padat sakit yang memenuhi standar untuk mengurangi risiko analisis atau sesuai Persentase Persen
yang dikumpulkan Perkotaan gangguan kesehatan, kenyamanan dan keindahan kebutuhan
secara teratur yang ditimbulkan.
dengan pemrosesan
akhir yang baik
terhadap total
limbah padat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perkotan yang
dihasilkan oleh
suatu kota
306 SD01721.00.00 11.6.1 Proporsi limbah Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
padat perkotaan limbah padat dikembangkan.*** analisis atau sesuai
yang dikumpulkan perkotaan yang kebutuhan
secara teratur dikumpulkan
dengan pemrosesan secara teratur
akhir yang baik dengan
terhadap total pemrosesan
limbah padat akhir yang
perkotan yang baik terhadap
dihasilkan oleh total limbah
suatu kota padat perkotan
yang

- 100 -
dihasilkan oleh
suatu kota
307 SD00251.02.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Penanganan Pemilahan dalam bentuk pengelompokkan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tindakan;
tangga di perkotaan Sampah pemisahan jenis sampah, pengumpulan dalam bentuk analisis atau sesuai Persentase Persen
yang terlayani pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber kebutuhan
pengelolaan sampah ke tempat penampungan sementara atau
sampahnya tempat pengolahan sampah terpadu, pengangkutan
dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/
atau dari tempat penampungan sampah sementara
atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju
ke tempat pemrosesan akhir, pengolahan dalam
bentuk mengubah karakteristik komposisi dan jumlah
sampah, dan/atau pemrosesan akhir sampah dalam
bentuk pengambilan sampah dan/ atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara
aman.
308 SD01461.01.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Pengelolaan Perlakuan terhadap sampah yang biasa dilakukan, 1. Pengurangan Jumlah; Kegiatan,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tangga di perkotaan sampah perilaku pemilahan sampah, perlakuan terhadap Sampah Persentase Tonase;
yang terlayani barang bekas layak pakai, serta kebiasaan membeli 2. Penanganan Sampah Persen
pengelolaan produk isi ulang.
sampahnya
309 SD01461.02.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Pengelolaan Kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan 1. Pengurangan Jumlah; Kegiatan,
tangga di perkotaan Sampah berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan Sampah Persentase Tonase;
yang terlayani penanganan sampah. 2. Penanganan Sampah Persen
pengelolaan
sampahnya
310 SD01353.00.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Pengurangan Salah satu kegiatan pokok dalam pengelolaan sampah, 1. Pembatasan Jumlah; Metrik Ton;
tangga di perkotaan Sampah pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan timbunan sampah persentase Persen
yang terlayani timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau 2. Pendauran ulang
pengelolaan pemanfaatan kembali sampah sampah
sampahnya 3. Pemanfaatan kembali
sampah

- 101 -
311 SD01353.00.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Pengurangan Salah satu kegiatan pokok dalam pengelolaan sampah. 1. Pembatasan Jumlah; Metrik Ton;
tangga di perkotaan Sampah Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan timbunan sampah persentase Persen
yang terlayani timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau 2. Pendauran ulang
pengelolaan pemanfaatan kembali sampah sampah
sampahnya 3. Pemanfaatan kembali
sampah
312 SD01543.00.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Persentase Jumlah rumah tangga di perkotaan yang memiliki Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga di perkotaan rumah tangga akses terhadap pengelolaan sampah dibandingkan analisis atau sesuai
yang terlayani di perkotaan dengan jumlah rumah tangga di perkotaan secara kebutuhan
pengelolaan yang terlayani keseluruhan.
sampahnya pengelolaan
sampahnya
313 SD01063.00.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Sampah Sisa kegiatan sehari-hari dan atau proses alam yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
tangga di perkotaan berbentuk padat analisis atau sesuai Persentase
yang terlayani kebutuhan
pengelolaan
sampahnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
314 SD01063.00.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Sampah Sisa kegiatan sehari-hari dan atau proses alam yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
tangga di perkotaan berbentuk padat. analisis atau sesuai Persentase
yang terlayani kebutuhan
pengelolaan
sampahnya
315 SD01066.00.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Sampah Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
tangga di perkotaan Rumah Tangga rumah tangga tidak termasuk tinja dan sampah analisis atau sesuai Persentase
yang terlayani spesifik kebutuhan
pengelolaan
sampahnya
316 SD01066.00.00 11.6.1.(a) Persentase rumah Sampah Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
tangga di perkotaan Rumah Tangga rumah tangga tidak termasuk tinja dan sampah analisis atau sesuai Persentase
yang terlayani spesifik. kebutuhan
pengelolaan
sampahnya

- 102 -
317 SD00251.02.00 11.6.1.(b) Persentase sampah Penanganan Pemilahan dalam bentuk pengelompokkan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tindakan;
nasional yang Sampah pemisahan jenis sampah, pengumpulan dalam bentuk analisis atau sesuai Persentase Persen
terkelola pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber kebutuhan
sampah ke tempat penampungan sementara atau
tempat pengolahan sampah terpadu, pengangkutan
dalam bentuk membawa sampah dari sumber
dan/atau dari tempat penampungan sampah
sementara atau dari tempat pengolahan sampah
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir,
pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik
komposisi dan jumlah sampah, dan/atau pemrosesan
akhir sampah dalam bentuk pengambilan sampah
dan/ atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke
media lingkungan secara aman.
318 SD01461.02.00 11.6.1.(b) Persentase sampah Pengelolaan Kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan 1. Pengurangan Jumlah; Kegiatan,
nasional yang Sampah berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan Sampah Persentase Tonase;
terkelola penanganan sampah. 2. Penanganan Sampah Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
319 SD01353.00.00 11.6.1.(b) Persentase sampah Pengurangan Salah satu kegiatan pokok dalam pengelolaan sampah. 1. Pembatasan Jumlah; Metrik Ton;
nasional yang Sampah Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan timbunan sampah persentase Persen
terkelola timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau 2. Pendauran ulang
pemanfaatan kembali sampah sampah
3. Pemanfaatan kembali
sampah
320 SD01574.00.00 11.6.1.(b) Persentase sampah Persentase Banyaknya jumlah timbulan sampah yang dikelola 1. Pengurangan Persentase Persen
nasional yang sampah sampai proses akhir dibandingkan dengan jumlah Sampah
terkelola nasional yang timbulan sampah nasional yang diproduksi secara 2. Penanganan Sampah
terkelola keseluruhan.
321 SD01063.00.00 11.6.1.(b) Persentase sampah Sampah Sisa kegiatan sehari-hari dan atau proses alam yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
nasional yang berbentuk padat. analisis atau sesuai Persentase
terkelola kebutuhan
322 SD01066.00.00 11.6.1.(b) Persentase sampah Sampah Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
nasional yang Rumah Tangga rumah tangga tidak termasuk tinja dan sampah analisis atau sesuai Persentase

- 103 -
terkelola spesifik. kebutuhan
323 SD00460.00.00 11.6.2 Rata-rata tahunan Daerah Suatu wilayah administatif setingkat desa/kelurahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
materi partikular Perkotaan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal analisis atau sesuai Persentase Persen
halus (PM 2,5 dan kepadatan penduduk, persentase rumah tangga kebutuhan
PM 10) di Perkotaan pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti
(dibobotkan jumlah jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana
penduduk) kesehatan umum, dan sebagainya.
324 SD00182.00.00 11.6.2 Rata-rata tahunan Partikulat Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 Klasifikasi berdasarkan Nilai µgram/m3
materi partikular mikron (mikrometer). analisis atau sesuai
halus (PM 2,5 dan kebutuhan
PM 10) di Perkotaan
(dibobotkan jumlah
penduduk)
325 SD01215.00.00 11.6.2 Rata-rata tahunan Rata-rata ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** 1. Sehat (NAB PM10 ≤ Nilai µgram/m3
materi partikular tahunan 150 ugram/m3)
halus (PM 2,5 dan materi 2. Tidak Sehat (NAB
PM 10) di Perkotaan partikular PM10 > 150 ugram/m3)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(dibobotkan jumlah halus (PM 2,5
penduduk) dan PM 10) di
Perkotaan
(dibobotkan
jumlah
penduduk)
326 SD00183.00.00 11.6.2.(a) Rata-rata tahunan Partikulat Partikel udara yang berukuran kurang dari 10 mikron. 1. Sehat (NAB PM10 ≤ Nilai µgram/m3
materi partikulat Halus PM 10 Nilai Ambang Batas (NAB) adalah batas konsentrasi 150 µgram/m3)
halus PM 10 polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara. 2. Tidak Sehat (NAB
NAB PM10 sebesar 150 µgram/m3. Jika nilai PM10 PM10 > 150 µgram/m3)
melewati ambang batas tersebut, maka kualitas udara
tersebut dapat dikategorikan sebagai tidak sehat.
327 SD01219.00.00 11.6.2.(a) Rata-rata tahunan Rata-rata Rata-rata tahunan PM 10 di perkotaan per jumlah 1. Sehat (NAB PM10 ≤ Nilai µgram/m3
materi partikulat tahunan penduduk. 150 ugram/m3)
halus PM 10 materi 2. Tidak Sehat (NAB

- 104 -
partikulat PM10 > 150 ugram/m3)
halus PM 10
328 SD00674.01.01 11.6.2.(b) Indeks Kualitas Indeks Dihitung dari IKU masing-masing daerah di Indonesia 11. Nanggroe Aceh Indeks Indeks
Udara Kualitas Udara setelah data konsentrasi rata-rata tahunan parameter Darussalam
pencemar udara berupa NO2, SO2 dan PM2,5 dari 12. Sumatera Utara
hasil pengukuran kualitas udara ambien 13. Sumatera Barat
kabupaten/kota. 14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah

- 105 -
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
329 SD00674.01.02 11.6.2.(b) Indeks Kualitas Indeks Dihitung dari IKU masing-masing daerah di Indonesia 1. Sangat Baik (100 > I Indeks Indeks
Udara Kualitas Udara setelah data konsentrasi rata-rata tahunan parameter > 90)
pencemar udara berupa NO2, SO2 dan PM2,5 dari 2. Baik (90 > I > 70)
hasil pengukuran kualitas udara ambien 3. Cukup (70 > I > 50)
kabupaten/kota. 4. Kurang (50 > I > 30)
5. Sangat Kurang (30 > I
> 0)
330 SD00674.02.02 11.6.2.(b) Indeks Kualitas Indeks Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah suatu nilai tanpa 1. Sangat Baik (100 > I Indeks Indeks
Udara Kualitas Udara satuan yang menunjukkan mutu atau tingkat kualitas > 90)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
udara, berupa gambaran atau nilai hasil transformasi 2. Baik (90 > I > 70)
parameter-parameter (indikator) polusi udara yang 3. Cukup (70 > I > 50)
berhubungan menjadi suatu nilai sehingga mudah 4. Kurang (50 > I > 30)
dimengerti oleh masyarakat awam. Pada saat ini 5. Sangat Kurang (30 > I
penghitungan indeks kualitas udara menggunakan dua > 0)
parameter yaitu NO2 dan SO2. Parameter NO2
mewakili emisi dari kendaraan bermotor yang
menggunakan bahan bakar bensin dan SO2 mewakili
emisi dari industri dan kendaraan diesel yang
menggunakan bahan bakar solar serta bahan bakar
yang mengandung sulfur lainnya.
331 SD01365.00.00 11.7.1 Proporsi ruang Penyandang Setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang/Penya
terbuka perkotaan Disabilitas intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka analisis atau sesuai Persentase ndang;
untuk semua, waktu lama yang dalam berinteraksi dengan kebutuhan Persen
menurut kelompok lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan

- 106 -
usia, jenis kelamin untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan
dan penyandang warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
disabilitas
332 SD01778.00.00 11.7.1 Proporsi ruang Proporsi ruang ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terbuka perkotaan terbuka dikembangkan.*** analisis atau sesuai
untuk semua, perkotaan kebutuhan
menurut kelompok untuk semua,
usia, jenis kelamin menurut
dan penyandang kelompok usia,
disabilitas jenis kelamin
dan
penyandang
disabilitas
333 SD01040.00.00 11.7.1 Proporsi ruang Ruang Terbuka Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Area; Persen
terbuka perkotaan Hijau penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh analisis atau sesuai Persentase
untuk semua, tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun kebutuhan
menurut kelompok yang sengaja ditanam.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
usia, jenis kelamin
dan penyandang
disabilitas
334 SD00653.00.01 11.7.1.(a) Proporsi ruang Jalan Prasarana transportasi darat yang meliputi segala 1. Jalan Arteri Jumlah; Jalan; Persen
terbuka perkotaan bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan 2. Jalan Kolektor Persentase
untuk semua perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, 3. Jalan Lokal,
yang berada pada permukaan tanah, di atas 4. Jalan Lingkungan
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah 5. Jalur Sepeda
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali 6. Pedestrian
jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
335 SD00800.00.00 11.7.1.(a) Proporsi ruang Kawasan Budi Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk 1. Kawasan Hutan Jumlah; Kawasan;
terbuka perkotaan Daya dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber Produksi Persentase Persen
untuk semua daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya 2.Kawasan Hutan
buatan. Rakyat
3. Kawasan Pertanian,

- 107 -
4. Kawasan
Pertambangan
5. Kawasan Peruntukan
Industri
6. Kawasan Peruntukan
Pariwisata
7. Kawasan Peruntukan
Permukiman
336 SD00812.00.00 11.7.1.(a) Proporsi ruang Kawasan Kawasan di mana kegiatan ekonomi utamanya adalah 1. Kawasan Lindung Jumlah; Kawasan;
terbuka perkotaan Perkotaan perdagangan dan jasa serta luas kawasannya tidak (Lahan Tidak Persentase Persen
untuk semua terbatas pada batas administratif. Terbangun)
2. Kawasan Budi Daya
(Lahan Terbangun)
337 SD01779.00.00 11.7.1.(a) Proporsi ruang Proporsi ruang Perbandingan luasan ruang terbuka perkotaan (RTH, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terbuka perkotaan terbuka RTNH dan jalan) dibandingkan dengan luas lahan analisis atau sesuai
untuk semua perkotaan terbangun di kawasan perkotaan. kebutuhan
untuk semua
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
338 SD01039.00.00 11.7.1.(a) Proporsi ruang Ruang Publik Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang 1. Ruang Terbuka Hijau Jumlah; Area; Persen
terbuka perkotaan penggunaannya lebih bersifat terbuka (RTH) Persentase
untuk semua 2. Ruang Terbuka Non-
Hijau (RTNH)
339 SD01041.00.00 11.7.1.(a) Proporsi ruang Ruang Terbuka Area memanjang/ jalur dan/atau mengelompok, yang 1. Taman Jumlah; Area; Persen
terbuka perkotaan Hijau (RTH) penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh 2. Taman Hutan Raya Persentase
untuk semua tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun (Tahura)
yang sengaja ditanam. Proporsi RTH pada wilayah kota 3. Jalur Sempadan
paling sedikit 30% dari luas wilayah kota, yang terdiri Sungai
dari 20% RTH publik dan 10% RTH privat. RTH yang 4. Lainnya
dimasukkan dalam perhitungan adalah RTH publik
dan RTH privat dengan pertimbangan beberapa RTH
privat juga dapat diakses semua orang, walaupun
aksesnya lebih terbatas daripada RTH publik.
340 SD01043.00.00 11.7.1.(a) Proporsi ruang Ruang Terbuka Ruang terbuka di wilayah kota/kawasan perkotaan 1. Lahan Parkir Jumlah; Area; Persen

- 108 -
terbuka perkotaan Non-Hijau yang tidak termasuk dalam kategori RTH, yaitu berupa 2. Alun-Alun Persentase
untuk semua (RTNH) lahan yang diperkeras maupun yang berupa badan air. 3. Jalan
RTNH memiliki fungsi ekologis, ekonomis, arsitektural, 4. Plasa
hingga kedaruratan. 5. Lapangan Olahraga
6. Lainnya
341 SD01044.00.00 11.7.1.(a) Proporsi ruang Ruang Terbuka Lahan terbangun yang bisa berupa ruang publik, jalan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Area; Persen
terbuka perkotaan Perkotaan serta ruang di sekitar jalan di kawasan perkotaan. analisis atau sesuai Persentase
untuk semua kebutuhan
342 SD00680.00.00 11.7.2 Proporsi orang yang Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
menjadi korban biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2. Perempuan persentase persen
kekerasan atau Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
pelecehan seksual
menurut jenis
kelamin, usia,
status disabilitas,
dan tempat kejadian
(12 bulan terakhir)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
343 SD00858.01.00 11.7.2 Proporsi orang yang Kejahatan Tindakan kejahatan dan pelanggaran yang dapat 1. Pencurian Jumlah; Kasus;
menjadi korban Kekerasan diancam dengan hukuman berdasarkan KUHP yang 2. Pencurian dengan persentase persen
kekerasan atau mengenai diri pribadi seseorang dan harta bendanya, kekerasan
pelecehan seksual misalnya penipuan, pencurian, pencurian dengan 3. Penganiayaan
menurut jenis kekerasan (termasuk penodongan, perampokan), 4. Pelecehan seksual
kelamin, usia, penganiayaan, pelecehan seksual (termasuk 5. Penculikan
status disabilitas, perkosaan, pencabulan), dan lainnya seperti 6. Pemerasan
dan tempat kejadian penculikan, pemerasan, dan sebagainya. 7. Lainnya
(12 bulan terakhir)
344 SD01002.00.00 11.7.2 Proporsi orang yang Korban Seseorang yang diri atau harta bendanya selama Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
menjadi korban Kekerasan setahun terakhir mengalami atau terkena tindak analisis atau sesuai persentase
kekerasan atau kejahatan atau usaha/percobaan tindak kejahatan kebutuhan
pelecehan seksual dengan kekerasan yang melaporkan kepada polisi.
menurut jenis
kelamin, usia,

- 109 -
status disabilitas,
dan tempat kejadian
(12 bulan terakhir)
345 SD00219.00.00 11.7.2 Proporsi orang yang Pelecehan Perbuatan menyerang kehormatan kesusilaan (cubitan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
menjadi korban Seksual colekan, tepukan, sentuhan di bagian tubuh tertentu analisis atau sesuai Persentase Persen
kekerasan atau atau gerakan) maupun perbuatan cabul yang kebutuhan
pelecehan seksual dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh
menurut jenis korban. Perbuatan tersebut dapat dilakukan dengan
kelamin, usia, kekerasan fisik, ancaman kekerasan, maupun tidak.
status disabilitas, Perkosaan (perbuatan yang dilakukan dengan
dan tempat kejadian kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa korban
(12 bulan terakhir) untuk bersetubuh dengannya) termasuk kategori
pelecehan seksual.
346 SD00258.00.00 11.7.2 Proporsi orang yang Pencurian Mengambil sesuatu barang atau ternak, yang sama 1. Perampokan Jumlah; Kasus;
menjadi korban dengan sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain 2. Penodongan Persentase Persen
kekerasan atau Kekerasan dengan maksud akan memiliki barang itu dengan 3. Pemalakan
pelecehan seksual melawan hak, yang didahului, disertai, atau diikuti 4. Penjambretan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menurut jenis dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap
kelamin, usia, orang, dengan maksud akan menyiapkan atau
status disabilitas, memudahkan pencurian itu, atau jika tertangkap
dan tempat kejadian tangan (terpergok) supaya dia dan kawannya yang
(12 bulan terakhir) turut melakukan kejahatan itu sempat melarikan diri
atau supaya barang yang dicuri tetap ada di
tangannya. Perampokan, penodongan, pemalakan,
penjambretan, termasuk dalam kategori pencurian
dengan kekerasan.
347 SD01375.00.00 11.7.2 Proporsi orang yang Penganiayaan Perbuatan dengan sengaja merusak kesehatan fisik 1. Pemukulan Jumlah; Orang;
menjadi korban orang lain baik menimbulkan penyakit 2. Penamparan persentase persen
kekerasan atau (luka/cacat/sakit) atau halangan untuk menjalankan 3. Pengeroyokan
pelecehan seksual pekerjaan sehari-hari (luka berat) maupun tidak.
menurut jenis pemukulan, penamparan, pengeroyokan, termasuk
kelamin, usia, kategori penganiayaan.

- 110 -
status disabilitas,
dan tempat kejadian
(12 bulan terakhir)
348 SD01365.00.00 11.7.2 Proporsi orang yang Penyandang Setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang/Penya
menjadi korban Disabilitas intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka analisis atau sesuai Persentase ndang;
kekerasan atau waktu lama yang dalam berinteraksi dengan kebutuhan Persen
pelecehan seksual lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan
menurut jenis untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan
kelamin, usia, warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
status disabilitas,
dan tempat kejadian
(12 bulan terakhir)
349 SD01732.00.00 11.7.2 Proporsi orang yang Proporsi orang ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
menjadi korban yang menjadi dikembangkan.*** analisis atau sesuai
kekerasan atau korban kebutuhan
pelecehan seksual kekerasan atau
menurut jenis pelecehan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kelamin, usia, seksual
status disabilitas, menurut jenis
dan tempat kejadian kelamin, usia,
(12 bulan terakhir) status
disabilitas, dan
tempat
kejadian (12
bulan terakhir)
350 SD00858.02.00 11.7.2.(a) Proporsi penduduk Kejahatan Semua tindakan kejahatan kekerasan yang dapat 1. Pencurian Jumlah; Kasus;
yang mengalami Kekerasan diancam dengan hukuman berdasarkan KUHP yang 2. Pencurian dengan Persentase Persen
kejahatan kekerasan mengenai diri pribadi seseorang, yakni pencurian kekerasan
dalam 12 bulan dengan kekerasan (termasuk penodongan, 3. Penganiayaan
terakhir perampokan), penganiayaan, pelecehan seksual 4. Pelecehan seksual
(termasuk perkosaan, pencabulan, dan sebagainya). 5. Penculikan
6. Pemerasan

- 111 -
7. Lainnya
351 SD01001.00.02 11.7.2.(a) Proporsi penduduk Korban Seseorang yang diri atau harta bendanya selama 1. Pencurian Jumlah; Kasus;
yang mengalami Kejahatan setahun terakhir mengalami atau terkena tindak 2. Pencurian dengan Persentase Persen
kejahatan kekerasan Kekerasan kejahatan kekerasan. kekerasan
dalam 12 bulan 3. Penganiayaan
terakhir 4. Pelecehan seksual
5. Penculikan
6. Pemerasan
7. Lainnya
352 SD00219.00.00 11.7.2.(a) Proporsi penduduk Pelecehan Perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
yang mengalami Seksual (cubitan, colekan, tepukan, sentuhan di bagian tubuh analisis atau sesuai Persentase Persen
kejahatan kekerasan tertentu atau gerakan) maupun perbuatan cabul yang kebutuhan
dalam 12 bulan dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh
terakhir korban. Perbuatan tersebut dapat dilakukan dengan
kekerasan fisik, ancaman kekerasan, maupun tidak.
Perkosaan (perbuatan yang dilakukan dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa korban
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
untuk bersetubuh dengannya) termasuk kategori
pelecehan seksual.
353 SD00258.00.00 11.7.2.(a) Proporsi penduduk Pencurian Mengambil sesuatu barang atau ternak, yang sama 1. Perampokan Jumlah; Kasus;
yang mengalami dengan sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain 2. Penodongan Persentase Persen
kejahatan kekerasan Kekerasan dengan maksud akan memiliki barang itu dengan 3. Pemalakan
dalam 12 bulan melawan hak, yang didahului, disertai, atau diikuti 4. Penjambretan
terakhir dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap
orang, dengan maksud akan menyiapkan atau
memudahkan pencurian itu, atau jika tertangkap
tangan (terpergok) supaya dia dan kawannya yang
turut melakukan kejahatan itu sempat melarikan diri
atau supaya barang yang dicuri tetap ada di
tangannya.
354 SD01375.00.00 11.7.2.(a) Proporsi penduduk Penganiayaan Perbuatan dengan sengaja merusak kesehatan fisik 1. Pemukulan Jumlah; Kasus;
yang mengalami orang lain baik menimbulkan penyakit 2. Penamparan Persentase Persen

- 112 -
kejahatan kekerasan (luka/cacat/sakit) atau halangan untuk menjalankan 3. Pengeroyokan
dalam 12 bulan pekerjaan sehari-hari (luka berat) maupun tidak.
terakhir Pemukulan, penamparan, pengeroyokan, termasuk
kategori penganiayaan.
355 SD01748.00.00 11.7.2.(a) Proporsi penduduk Proporsi Jumlah penduduk yang mengalami kejahatan 1. Pencurian Jumlah; Kasus;
yang mengalami penduduk kekerasan dalam 12 bulan lalu dengan jumlah 2. Pencurian dengan Persentase Persen
kejahatan kekerasan yang penduduk pada tahun tersebut, dinyatakan dalam kekerasan
dalam 12 bulan mengalami satuan persen. 3. Penganiayaan
terakhir kejahatan 4. Pelecehan seksual
kekerasan 5. Penculikan
dalam 12 6. Pemerasan
bulan terakhir 7. Lainnya
356 SD00741.00.00 11.a.1 Jumlah negara yang Jumlah negara ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
memiliki kebijakan yang memiliki analisis atau sesuai
perkotaan nasional kebijakan kebutuhan
atau rencana perkotaan
pembangunan nasional atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
daerah yang (a) rencana
merespon dinamika pembangunan
penduduk; (b) daerah yang (a)
memastikan merespon
keseimbangan dinamika
perencanaan penduduk; (b)
wilayah; dan (c) memastikan
meningkatkan ruang keseimbangan
fiskal daerah. perencanaan
wilayah; dan
(c)
meningkatkan
ruang fiskal
daerah.
357 SD00776.00.00 11.a.1.(a) Proporsi penduduk Kajian Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;

- 113 -
yang tinggal di Lingkungan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip analisis atau sesuai Persentase Persen
daerah dengan Hidup pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan kebutuhan
RTRW yang sudah Strategis terintegrasi dalam
dilengkapi KLHS (KLHS) pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program. KLHS merupakan
instrumen pencegahan kerusakan lingkungan,
sehingga setiap program pembangunan harus memiliki
kajian yang mendalam terkait aspek lingkungan. KLHS
juga dapat menjadi landasan untuk perbaikan
kebijakan dan program perencanaan di masa depan.
358 SD01751.00.00 11.a.1.(a) Proporsi penduduk Proporsi Proporsi penduduk yang tinggal di daerah dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang tinggal di penduduk RTRW yang dilengkapi KLHS dinyatakan sebagai analisis atau sesuai
daerah dengan yang tinggal di perbandingan antara jumlah penduduk di kotakota kebutuhan
RTRW yang sudah daerah dengan yang telah memiliki RTRW yang terintegrasi
dilengkapi KLHS RTRW yang KLHS terhadap jumlah penduduk keseluruhan.
sudah Satuan yang digunakan adalah persentase (%).
dilengkapi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
KLHS
359 SD01340.00.00 11.a.1.(a) Proporsi penduduk Rencana Tata Arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
yang tinggal di Ruang Wilayah wilayah. analisis atau sesuai Persentase Persen
daerah dengan (RTRW) kebutuhan
RTRW yang sudah
dilengkapi KLHS
360 SD00522.00.01 11.b.1* Rencana dan Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Dokumen;
implementasi strategi pencegahan bencana tingkat nasional untuk Darussalam persentase Persen
strategi nasional penanggulanga mengurangi ancaman dan kerentanan serta 12. Sumatera Utara
penanggulangan n bencana meningkatkan kemampuan masyarakat dalam 13. Sumatera Barat
bencana yang (PRB) tingkat menghadapi bencana, termasuk rencana aksi adaptasi 14. Riau
selaras dengan the nasional perubahan iklim. Dokumen strategi PRB setidaknya 15. Jambi
Sendai Framework tercantum dalam dokumen Rencana Induk 16. Sumatera Selatan
for Disaster Risk Penanggulangan Bencana (RIPB); dan Rencana 17. Bengkulu
Reduction 2015– Nasional Penanggulangan Nasional (Renas PB), serta 18. Lampung

- 114 -
2030 Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim (RAN API). 19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
361 SD01335.00.00 11.b.1* Rencana dan Rencana dan Indikator telah tercapai melalui tersedianya dokumen 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Dokumen;
implementasi implementasi strategi penanggulangan bencana tingkat nasional Darussalam persentase Persen
strategi nasional strategi (RIPB, Renas PB, dan/atau RAN API) yang telah 12. Sumatera Utara

- 115 -
penanggulangan nasional disahkan saat dilakukan pengumpulan data, menjadi 13. Sumatera Barat
bencana yang penanggulanga indikasi adanya kebijakan dan strategi, serta rencana 14. Riau
selaras dengan the n bencana aksi yang melandasi implementasi penanggulangan 15. Jambi
Sendai Framework yang selaras bencana di tingkat nasional pada tahun berjalan. 16. Sumatera Selatan
for Disaster Risk dengan the 17. Bengkulu
Reduction 2015– Sendai 18. Lampung
2030 Framework for 19. Kepulauan Bangka
Disaster Risk Belitung
Reduction 21. Kepulauan Riau
2015–2030 31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku

- 116 -
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
362 SD00521.00.01 11.b.2* Persentase Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Dokumen;
pemerintah daerah Strategi pencegahan bencana tingkat daerah untuk Darussalam persentase Persen
yang mengadopsi Penanggulanga menanggulangi ancaman dan kerentanan serta 12. Sumatera Utara
dan menerapkan n Bencana (PB) meningkatkan kemampuan masyarakat dalam 13. Sumatera Barat
strategi Tingkat Daerah menghadapi bencana, termasuk rencana aksi adaptasi 14. Riau
penanggulangan perubahan iklim. Dokumen strategi PRB setidaknya 15. Jambi
bencana daerah tercantum dalam dokumen Rencana Penanggulangan 16. Sumatera Selatan
yang selaras dengan Bencana Daerah (RPBD), dan Rencana Aksi Daerah 17. Bengkulu
rencana/ strategi Penanggulangan Bencana (RAD PB), serta Rencana 18. Lampung
nasional Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API). 19. Kepulauan Bangka
penanggulangan Belitung
bencana 21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara

- 117 -
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
363 SD00239.02.00 11.b.2* Persentase Pemerintah Kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemda;
pemerintah daerah Daerah Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan analisis atau sesuai Persentase Persen
yang mengadopsi urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kebutuhan
dan menerapkan daerah otonom.
strategi
penanggulangan
bencana daerah
yang selaras dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
rencana/ strategi
nasional
penanggulangan
bencana
364 SD01493.00.00 11.b.2* Persentase Persentase Pemerintah daerah yang mengadopsi, mengembangkan 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen
pemerintah daerah pemerintah dan menerapkan strategi penanggulangan bencana Darussalam
yang mengadopsi daerah yang lokal dihitung jika tersedia dokumen strategi PB 12. Sumatera Utara
dan menerapkan mengadopsi tingkat daerah (RPBD, RAD PB, dan/atau RAD API) 13. Sumatera Barat
strategi dan yang telah disahkan saat dilakukan pengumpulan data 14. Riau
penanggulangan menerapkan yang menjadi indikasi adanya kebijakan dan strategi, 15. Jambi
bencana daerah strategi serta rencana aksi yang akan melandasi implementasi 16. Sumatera Selatan
yang selaras dengan penanggulanga PB di tingkat daerah. Persentase pemerintah daerah 17. Bengkulu
rencana/ strategi n bencana yang mengadopsi, mengembangkan dan menerapkan 18. Lampung
nasional daerah yang strategi pengurangan risiko bencana lokal merupakan 19. Kepulauan Bangka
penanggulangan selaras dengan jumlah pemerintah daerah yang telah melaksanakan Belitung

- 118 -
bencana rencana/ dibagi dengan jumlah daerah dikalikan 100 persen. 21. Kepulauan Riau
strategi 31. Dki Jakarta
nasional 32. Jawa Barat
penanggulanga 33. Jawa Tengah
n bencana 34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
365 SD01449.00.00 11.c.1.(a) Persentase Daerah Persentase Persentase daerah yang memiliki perda bangunan 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen
yang memiliki Perda Daerah yang Gedung yang berkelanjutan, berketahanan, dan Darussalam
Bangunan Gedung memiliki Perda menggunakan material lokal dinyatakan dalam 12. Sumatera Utara
yang Berkelanjutan, Bangunan perbandingan jumlah daerah yang telah memiliki 13. Sumatera Barat
Berketahanan Gedung yang peraturan terkait bangunan Gedung hijau terhadap 14. Riau

- 119 -
menggunakan Berkelanjutan, jumlah seluruh daerah. Satuan yang digunakan adalah 15. Jambi
Material Lokal Berketahanan persentase (%). 16. Sumatera Selatan
menggunakan 17. Bengkulu
Material Lokal 18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat

- 120 -
94. Papua
366 SD00518.00.00 12.1.1* Rencana dan Dokumen Dokumen rencana aksi berbagai pihak dalam 1. ecolabel dan Jumlah; Dokumen;
implementasi Kerangka Kerja mendukung keberhasilan prinsip keberkelanjutan pada pengadaan publik hijau persentase persen
Strategi 10 tahun sektor/tema tertentu, yang meliputi perilaku ramah (ecolabel and green
Pelaksanaan Program lingkungan, minimum waste, pemanfaatan public procurement
Sasaran Pola Produksi dan sesuai daya dukung fisik dan memperhatikan 2. industry hijau (green
Konsumsi dan Konsumsi keseimbangan ekologis. Selain adanya dokumen industry)
Produksi Berkelanjutan program, telah disusun pula dasar hukum berupa 3. bangunan ramah
Berkelanjutan (10YFP SCP). keputusan kementerian terkait. lingkungan (green
building) dan
konstruksi
berkelanjutan
(sustainable
construction)
4. pariwisata ramah
lingkungan (sustainable
tourism dan sustainable
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tourism awards /ISTA)
5. pengelolaan limbah
dan sampah (waste
management)
6. energi baru
terbarukan, efisiensi
energi
7. pelabuhan
berkelanjutan
(sustainable port /
green port)
8. komunikasi dan
informasi berwawasan
lingkungan (green ICT)
9. inovasi dan teknologi

- 121 -
hijau (green technology)
10. keuangan
berwawasan lingkungan
(sustainability finance)
11. pertanian dan ISPO
12. perikanan
berkelanjutan
(sustainable fisheries)
13. kehutanan dengan
jasa lingkungan, SVLK,
SILIN, HHK, HHBK,
hutan tanaman energi.
367 SD01336.00.00 12.1.1* Rencana dan Rencana dan Indikator telah tercapai melalui tersedianya dokumen Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
implementasi implementasi hukum (peraturan/keputusan) terkait dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
Strategi Strategi pengembangan instrumen/kolaborasi program yang kebutuhan
Pelaksanaan Pelaksanaan disusun, telah disahkan saat dilakukan pengumpulan
Sasaran Pola Sasaran Pola data, menjadi indikasi adanya usaha-usaha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Konsumsi dan Konsumsi dan pengoordinasian dalam mengembangkan, mengadopsi,
Produksi Produksi atau mengimplementasi instrument-instrumen
Berkelanjutan Berkelanjutan kebijakan yang bertujuan kepada pelaksanaan
produksi dan konsumsi berkelanjutan.
368 SD00675.00.00 12.2.1 Jejak material Jejak Material Jumlah bahan utama yang dibutuhkan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; MF per
(material footprint) (material melayani permintaan akhir suatu negara dan dapat analisis atau sesuai Persentase kapita;
footprint) diartikan sebagai indikator untuk standar materi kebutuhan Persen
hidup/tingkat kapitalisasi ekonomi.
369 SD00988.00.00 12.2.2 Konsumsi material Konsumsi Jumlah sebenarnya bahan dalam perekonomian. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Material;
domestik (domestic material Jumlah bahan yang digunakan dalam analisis atau sesuai Persentase Persen
material domestik perekonomian nasional, menyajikan jumlah material kebutuhan
consumption) (domestic yang perlu ditangani dalam
material ekonomi, yang baik ditambahkan ke saham bahan
consumption) bangunan dan infrastruktur
transportasi atau digunakan untuk bahan bakar

- 122 -
ekonomi sebagai throughput yang
materia
370 SD00003.00.00 12.3.1 (a) Indeks (a) Indeks ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
kehilangan kehilangan analisis atau sesuai
makanan (Food loss makanan (Food kebutuhan
index); dan (b) loss index);
Indeks sampah dan (b) Indeks
makanan (Food sampah
waste index) makanan (Food
waste index)
371 SD01015.00.00 12.3.1 (a) Indeks Indeks Ukuran totalitas kerugian yang terjadi dari waktu Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
kehilangan Kehilangan pencatatan produksi pertanian hingga mencapai analisis atau sesuai
makanan (Food loss Makanan konsumen akhir sebagai makanan. Dihitung secara kebutuhan
index); dan (b) Global kuantitas, kemudian diubah menjadi pasokan energi
Indeks sampah makanan (dalam kkal) per kapita yang memungkinkan
makanan (Food agregasi konsisten dan kemudian diindeks.
waste index)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
372 SD00056.00.00 12.3.1.(a) Persentase sisa Limbah padat Limbah yang berasal dari rumah tangga, perdagangan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
makanan kota dan perdagangan, usaha kecil, gedung perkantoran analisis atau sesuai Persentase
dan lembaga (sekolah, rumah sakit, gedung kebutuhan
pemerintah). Ini juga termasuk limbah besar (mis.
Perabot lama, kasur) dan limbah dari layanan kota
tertentu, mis., Limbah dari wadah, limbah pembersih
pasar), jika dikelola sebagai sampah/limbah.
373 SD00080.00.00 12.3.1.(a) Persentase sisa Makanan Segala zat, apakah diproses, setengah diproses, atau Klasifikasi berdasarkan Berat Kg
makanan mentah - yang dimaksudkan untuk konsumsi analisis atau sesuai
manusia; termasuk minuman dan zat apa pun yang kebutuhan
telah digunakan dalam pembuatan. Makanan juga
termasuk bahan yang telah rusak dan karenanya tidak
lagi layak untuk dikonsumsi manusia, tetapi, TIDAK
termasuk kosmetik, tembakau, atau zat yang hanya
digunakan sebagai obat. Itu tidak termasuk agen

- 123 -
pengolahan yang digunakan sepanjang rantai pasokan
makanan, misalnya, air untuk membersihkan atau
memasak bahan baku di pabrik atau di rumah.
374 SD01578.00.00 12.3.1.(a) Persentase sisa Persentase sisa Persentase sisa makanan adalah jumlah sisa makanan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
makanan makanan dibagi dengan total sampah dikali seratus persen yang analisis atau sesuai
dinyatakan dengan satuan persen (%). kebutuhan
375 SD01380.00.00 12.4.1* Peran aktif dalam Peran aktif Indikator ini tercapai melalui peran aktif dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kesepakatan
mengikuti dalam mengikuti kesepakatan multilateral internasional analisis atau sesuai
kesepakatan mengikuti tentang bahan kimia dan limbah berbahaya yang kebutuhan
multilateral kesepakatan ditunjukan dengan adanya peraturan atau kebijakan
internasional multilateral yang sah saat dilakukan pengumpulan data. Hal
tentang bahan kimia internasional tersebut menjadi indikasi adanya usahausaha
dan limbah tentang bahan pengoordinasian dalam mengembangkan, mengadopsi,
berbahaya. kimia dan atau mengimplementasi kesepakatan multilateral
limbah internasional tentang bahan kimia dan limbah
berbahaya. berbahaya.
376 SD01840.00.00 12.4.1.(a) Persentase Penghapusan Upaya pelarangan produksi Merkuri, penggunaan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengurangan dan Merkuri Merkuri, dan/atau penggantian Merkuri dengan bahan analisis atau sesuai
penghapusan alternatif yang ramah terhadap kesehatan manusia kebutuhan
merkuri dari dan lingkungan hidup.
baseline 50 ton
penggunaan merkuri
377 SD01352.00.00 12.4.1.(a) Persentase Pengurangan Upaya pembatasan Merkuri secara bertahap pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengurangan dan Merkuri kegiatan peredaran Merkuri, penggunaan Merkuri, dan analisis atau sesuai
penghapusan pengendalian emisi dan lepasan Merkuri. kebutuhan
merkuri dari
baseline 50 ton
penggunaan merkuri
378 SD01530.00.00 12.4.1.(a) Persentase Persentase Persentase pengurangan dan penghapusan merkuri Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengurangan dan pengurangan dari baseline 50 ton penggunaan merkuri dihitung dari analisis atau sesuai
penghapusan dan jumlah pengurangan dan penghapusan Merkuri tahun kebutuhan
merkuri dari penghapusan berjalan dibagi dengan jumlah baseline Merkuri yang

- 124 -
baseline 50 ton merkuri dari telah ditetapkan dikali dengan seratus, dinyatakan
penggunaan merkuri baseline 50 ton dengan satuan persen.
penggunaan
merkuri
379 SD01351.00.00 12.4.1.(b) Persentase Pengurangan Berupa Hydroflorokarbon (HFC) yang merupakan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penurunan tingkat Konsumsi bahan pengganti dari Hydrochlorofluorocarbon (HCFC). analisis atau sesuai
konsumsi perusak Bahan Perusak kebutuhan
ozon dari baseline Ozon (BPO)
380 SD01532.00.00 12.4.1.(b) Persentase Persentase Jumlah penurunan konsumsi perusak ozon tahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penurunan tingkat penurunan berjalan dibagi dengan baseline yang ditetapkan dikali analisis atau sesuai
konsumsi perusak tingkat dengan seratus yang dinyatakan dengan satuan kebutuhan
ozon dari baseline konsumsi persen.
perusak ozon
dari baseline
381 SD00004.00.00 12.4.2* (a) Limbah B3 yang (a) Limbah B3 (a) Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
dihasilkan per yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang analisis atau sesuai Persentase
kapita; dan (b) dihasilkan per dihasilkan per kapita; kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Proporsi limbah B3 kapita; dan (b) (b) Proporsi timbulan limbah B3 yang dikurangi
yang ditangani / Proporsi dan/atau dihilangkan sifat bahaya dan/atau sifat
diolah berdasarkan limbah B3 racunnya menurut jenis pengolahan tertentu sesuai
jenis yang ditangani dengan peraturan perundangan.
penanganannya / / diolah
pengolahannya berdasarkan
jenis
penangananny
a/
pengolahannya
382 SD00004.00.01 12.4.2* (a) Limbah B3 yang (a) Limbah B3 (a) Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
dihasilkan per yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang analisis atau sesuai Persentase
kapita; dan (b) dihasilkan per dihasilkan per kapita; kebutuhan
Proporsi limbah B3 kapita; dan (b) (b) Proporsi timbulan limbah B3 yang dikurangi
yang ditangani / Proporsi dan/atau dihilangkan sifat bahaya dan/atau sifat

- 125 -
diolah berdasarkan limbah B3 racunnya menurut jenis pengolahan tertentu sesuai
jenis yang ditangani dengan peraturan perundangan.
penanganannya / / diolah
pengolahannya berdasarkan
jenis
penangananny
a/
pengolahannya
383 SD00380.00.00 12.4.2* (a) Limbah B3 yang Bahan Zat, energi dan/atau komponen lain karena sifat, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
dihasilkan per Berbahaya dan konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara analisis atau sesuai persentase
kapita; dan (b) Beracun (B3) langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan kebutuhan
Proporsi limbah B3 dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
yang ditangani / membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
diolah berdasarkan kelangsungan hidup manusia dan mahluk lain.
jenis
penanganannya /
pengolahannya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
384 SD00050.00.01 12.4.2* (a) Limbah B3 yang Limbah Bahan Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang 1. Limbah B3 dari Jumlah; Ton; Persen
dihasilkan per Berbahaya dan mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Sumber Spesifik Persentase
kapita; dan (b) Beracun (B3) 2. Limbah B3 dari
Proporsi limbah B3 Sumber Tidak Spesifik
yang ditangani / 3. Limbah B3 dari B3
diolah berdasarkan yang Sudah
jenis Kadaluwarsa, Tumpah
penanganannya / dan Bekas Kemasan B3
pengolahannya
385 SD00050.00.02 12.4.2* (a) Limbah B3 yang Limbah Bahan Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
dihasilkan per Berbahaya dan mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). analisis atau sesuai Persentase
kapita; dan (b) Beracun (B3) kebutuhan
Proporsi limbah B3
yang ditangani /
diolah berdasarkan

- 126 -
jenis
penanganannya /
pengolahannya
386 SD00054.01.00 12.4.2* (a) Limbah B3 yang Limbah Bahan Jumlah timbulan limbah B3 yang dikurangi dan/atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
dihasilkan per Berbahaya dan dihilangkan sifat bahaya dan/atau sifat racunnya analisis atau sesuai Persentase
kapita; dan (b) Beracun (B3) menurut jenis pengolahan tertentu sesuai dengan kebutuhan
Proporsi limbah B3 yang Diolah peraturan perundangan.
yang ditangani / Sesuai
diolah berdasarkan Peraturan
jenis Perundangan
penanganannya /
pengolahannya
387 SD00054.02.00 12.4.2* (a) Limbah B3 yang Limbah Bahan Jumlah seluruh timbulan limbah B3 dari berbagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
dihasilkan per Berbahaya dan kegiatan industri yang dikelola selama tahun berjalan. analisis atau sesuai Persentase
kapita; dan (b) Beracun (B3) kebutuhan
Proporsi limbah B3 yang Terkelola
yang ditangani / Sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
diolah berdasarkan Peraturan
jenis Perundangan
penanganannya /
pengolahannya
388 SD01194.00.00 12.5.1 Tingkat daur ulang Tingkat daur ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Nasional, ton bahan ulang Nasional, dikembangkan*** analisis atau sesuai
daur ulang ton bahan kebutuhan
daur ulang
389 SD00486.00.00 12.5.1.(a) Jumlah timbulan Daur Ulang Proses pengolahan sampah menghasilkan produk baru Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; persen
sampah yang didaur analisis atau sesuai persentase
ulang kebutuhan
390 SD00770.00.01 12.5.1.(a) Jumlah timbulan Jumlah Jumlah timbulan sisa kegiatan sehari-hari manusia 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Ton/m3;
sampah yang didaur timbulan dan/atau proses alam yang berbentuk padat (sampah Darussalam Persentase Persen
ulang sampah yang rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, 12. Sumatera Utara
didaur ulang dan sampah spesifik) yang melalui upaya 13. Sumatera Barat

- 127 -
pengurangan, pembatasan dan pemanfaatan kembali. 14. Riau
Jumlah timbulan yang didaur ulang dihitung dari 15. Jambi
berbagai tempat daur ulang termasuk dari unit recycle 16. Sumatera Selatan
center (pusat daur ulang) skala kota yang sudah 17. Bengkulu
beroperasi. 18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara

- 128 -
91. Papua Barat
94. Papua
391 SD00770.00.02 12.5.1.(a) Jumlah timbulan Jumlah Jumlah timbulan sisa kegiatan sehari-hari manusia Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton/m3;
sampah yang didaur timbulan dan/atau proses alam yang berbentuk padat (sampah analisis atau sesuai Persentase Persen
ulang sampah yang rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, kebutuhan
didaur ulang dan sampah spesifik) yang melalui upaya
pengurangan, pembatasan dan pemanfaatan kembali.
Jumlah timbulan yang didaur ulang dihitung dari
berbagai tempat daur ulang termasuk dari unit recycle
center (pusat daur ulang) skala kota yang sudah
beroperasi.
392 SD01189.01.00 12.5.1.(a) Jumlah timbulan Timbunan Banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton/m3;
sampah yang didaur Sampah dalam satuan volume maupun berat per kapita perhari analisis atau sesuai Persentase Persen
ulang atau perluas bangunan atau perpanjangan jalan. kebutuhan
393 SD00025.00.00 12.6.1* Jumlah perusahaan Laporan Laporan yang tidak terbatas pada keberlanjutan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Laporan/Dok
yang mempublikasi Berkelanjutan laporan perusahaan itu sendiri tetapi juga informasi analisis atau sesuai umen
laporan Perusahaan berkelanjutan seperti, keberlanjutan penerbitan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
keberlanjutannya informasi sebagai bagian dari laporan tahunan
perusahaan atau melaporkan informasi kepada
pemerintah nasioanal.
394 SD00026.00.00 12.6.1* Jumlah perusahaan Laporan Laporan yang diumumkan kepada masyarakat yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Laporan/Dok
yang mempublikasi Keberlanjutan memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan analisis atau sesuai umen
laporan (Sustainability Lingkungan Hidup suatu LJK, Emiten, dan Perusahaan kebutuhan
keberlanjutannya Report) Publik dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Laporan Keberlanjutan dapat disusun secara terpisah
dengan laporan tahunan, atau sebagai bagian yang
tidak terpisah dari laporan tahunan.
395 SD01603.00.00 12.6.1* Jumlah perusahaan Perusahaan Indikator ini terpenuhi jika perusahaan telah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Perusahan
yang mempublikasi yang melaporkan laporan keberlanjutannya kepada pihak analisis atau sesuai
laporan mempublikasi yang berwenang atau pihak yang ditunjuk oleh kebutuhan
keberlanjutannya laporan pemerintah untuk mengumpulkan informasi tersebut.
keberlanjutann Informasi keberlanjutan perusahaan diterbitkan

- 129 -
ya dengan memenuhi aspek-aspek yang diwajibkan
(persyaratan minimum).
396 SD01605.00.00 12.6.1.(a) Jumlah perusahaan Perusahaan Perusahaan yang mengembangkan dan menerapkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Perusahaan;
yang menerapkan yang kebijakan dan mengelola aspek lingkungan analisis atau sesuai Persentase Persen
sertifikasi SNI ISO Menerapkan berdasarkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) kebutuhan
14001. Sertifikasi SNI yang mengacu pada standar nasional dan
ISO 14001 internasional.
397 SD01095.00.00 12.6.1.(a) Jumlah perusahaan Sertifikasi SNI Standar yang disepakati secara internasional dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sertifikat;
yang menerapkan ISO 14001 menerapkan persyaratan analisis atau sesuai Persentase Persen
sertifikasi SNI ISO untuk sistem manajemen lingkungan (SML). kebutuhan
14001.
398 SD01333.00.00 12.7.1* Tingkatan (degree) Rencana Aksi Dokumen kebijakan yang mengartikulasikan prioritas 1. Rencana Jangka Jumlah; Dokumen;
kebijakan Pengadaan dan tindakan yang akan diambil otoritas publik untuk Pendek Persentase Persen
pengadaan publik Publik mendukung implementasi SPP. Rencana biasanya / 2. Rencana Jangka
dan implementasi Berkelanjutan harus diatasi dimensi lingkungan, sosial dan ekonomi Panjang
rencana aksi (SPP) SPP, dan mengenali potensi SPP untuk direalisasikan
SDGs. Pengadaan Berkelanjutan adalah Pengadaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Barang/Jasa yang bertujuan untuk mencapai nilai
manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak
hanya untuk Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
sebagai penggunanya tetapi juga untuk masyarakat,
serta signifikan mengurangi dampak negative terhadap
lingkungan dalam keseluruhan siklusi penggunaannya.
399 SD01660.00.00 12.7.1.(a) Jumlah produk Produk ramah Jumlah produk barang/jasa publik yang melalui Klasifikasi berdasarkan Jumlah Register
ramah lingkungan lingkungan pengadaan barang/jasa publik ramah analisis atau sesuai
yang teregister dan yang teregister lingkungan yang teregister (green public procurement, kebutuhan
masuk dalam dan masuk GPP) untuk memperoleh produk
pengadaan barang dalam barang/jasa ramah lingkungan yang bermanfaat
dan jasa pemerintah pengadaan kepada lembaga/institusi/perusahaan dan masyarakat
barang dan serta manfaat ekonomi, dengan dampak lingkungan
jasa yang minimal
pemerintah

- 130 -
400 SD00706.00.00 12.7.1.(b) Jumlah Dokumen Jumlah Jumlah dokumen penerapan ecolabel dihitung dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
Penerapan ekoLabel Dokumen banyaknya dokumen penerapan ekolabel Kategori-A analisis atau sesuai
Ramah Lingkungan Penerapan ditambah dengan banyaknya dokumen penerapan kebutuhan
untuk Pengadaan Label Ramah ekolabel Kategori-B ditambah dengan banyaknya
Barang dan Jasa Lingkungan dokumen penerapan ekolabel Kategori-n, yang
untuk dinyatakan dengan satuan dokumen.
Pengadaan
Barang dan
Jasa
401 SD00143.00.00 12.8.1 Tingkat Kurikulum Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai 1. Kurikulum Persentase Persen
pengarusutamaan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang pendidikan dasar dan
pendidikan warga digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan menengah
negara global dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan 2. Kurikulum
pendidikan untuk tertentu. pendidikan tinggi
pembangunan
berkelanjutan ke
dalam (a) kebijakan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum, ©
pendidikan guru
dan (d) asesmen
siswa.
402 SD00277.00.00 12.8.1 Tingkat Pendidikan Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit; persen
pengarusutamaan Nasional Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 analisis atau sesuai persentase
pendidikan warga yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan kebutuhan
negara global dan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
pendidikan untuk perubahan zaman.
pembangunan
berkelanjutan ke
dalam (a) kebijakan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum, ©

- 131 -
pendidikan guru
dan (d) asesmen
siswa.
403 SD00766.01.00 12.8.1.(a) Jumlah satuan Jumlah satuan Satuan unit pendidikan formal dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah;Per Satuan
Pendidikan formal Pendidikan Lembaga/komunitas masyarakat yang peduli dan analisis atau sesuai sentase Pendidikan;
dan formal dan berbudaya lingkungan hidup pada Provinsi-A ditambah kebutuhan Persen
Lembaga/komunitas Lembaga/kom dengan pendidikan formal dan Lembaga/komunitas
masyarakat peduli unitas masyarakat yang peduli dan berbudaya lingkungan
dan berbudaya masyarakat hidup Provinsi-B ditambah dengan pendidikan formal
lingkungan hidup peduli dan dan Lembaga/komunitas masyarakat yang peduli dan
berbudaya berbudaya lingkungan hidup Provinsi-n.
lingkungan
hidup
404 SD00970.00.00 12.8.1.(a) Jumlah satuan Komunitas Suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan 1. Kedalaman perhatian Jumlah; Komunitas;
Pendidikan formal dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama (a community persentase persen
dan bersama (communities of common interest), baik yang of interest)
Lembaga/komunitas bersifat fungsional maupun yang mempunyai 2. Tingkat interaksi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
masyarakat peduli territorial. Istilah komunitas dalam batas-batas yang tinggi (an
dan berbudaya tertentu dapat menunjuk pada warga sebuah dusun attachment community)
lingkungan hidup (dukuh atau kampung), desa, kota, suku atau bangsa.
405 SD00274.00.01 12.8.1.(a) Jumlah satuan Pendidikan Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang 1. Pendidikan dasar Jumlah; Unit; persen
Pendidikan formal Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah 2. Pendidikan persentase
dan dan pendidikan tinggi menengah
Lembaga/komunitas 3. Pendidikan tinggi
masyarakat peduli
dan berbudaya
lingkungan hidup
406 SD00274.00.02 12.8.1.(a) Jumlah satuan Pendidikan Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang 1. Tidak tamat SD Jumlah; Unit; persen
Pendidikan formal Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah 2. SD / sederajat persentase
dan dan pendidikan tinggi 3. SMP / sederajat
Lembaga/komunitas 4. SMA / sederajat
masyarakat peduli 5. DI/DII/DIII

- 132 -
dan berbudaya 6. DIV/S1
lingkungan hidup 7. S2/S3
407 SD00275.00.00 12.8.1.(a) Jumlah satuan Pendidikan Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan, yang 1. Pendidikan yang Jumlah; Unit; persen
Pendidikan formal Informal berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. dilaksanakan dalam persentase
dan keluarga, seperti
Lembaga/komunitas pembentukkan watak,
masyarakat peduli kebiasaan, dan perilaku
dan berbudaya anak oleh orang tua;
lingkungan hidup sekolah rumah
(homeschooling).
2. Pendidikan yang
diselenggarakan oleh
lingkungan, seperti
Pusat Kegiatan Belajar
Mengajar (PKBM).
408 SD00523.00.00 12.8.1.(b) Jumlah fasilitas Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
publik yang Strategi pencegahan bencana tingkat nasional dan daerah analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menerapkan Pengurangan untuk mengurangi ancaman dan kerentanan serta kebutuhan
Standar Pelayanan Risiko Bencana meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
Masyarakat (SPM) (PRB) menghadapi bencana, termasuk rencana aksi adaptasi
dan teregister. perubahan iklim.
409 SD00553.00.00 12.8.1.(b) Jumlah fasilitas Fasilitas Publik Fasilitas yang disediakan oleh pemerintah atau swasta Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas
publik yang untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan analisis atau sesuai persentase Publik;
menerapkan hidupnya kebutuhan Persen
Standar Pelayanan Fasilitas Publik yang dimaksud adalah Pasar
Masyarakat (SPM) Tradisional, Pasar Modern / Supermarket, Taman
dan teregister. Kota, Tempat Ibadah, Rest Area, Sekolah, Rumah
sakit, dan lainnya yang tercantum dalam Permen
LHK yang tertulis di atas.
410 SD00554.00.00 12.8.1.(b) Jumlah fasilitas Fasilitas Publik Fasilitas publik yang menyediakan layanan bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas
publik yang yang masyarakat meliputi sarana, informasi, edukasi dan analisis atau sesuai persentase Publik;
menerapkan Menerapkan apresiasi dengan fokus konten efisiensi pengelolaan kebutuhan Persen

- 133 -
Standar Pelayanan SPM dan sumber daya (energi, air dan material) dan
Masyarakat (SPM) Teregister pelaksanaan pengelolaan sampah.
dan teregister.
411 SD01280.00.00 12.8.1.(b) Jumlah fasilitas Registrasi Rangkaian proses pendaftaran dan penilaian Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Proses;
publik yang pemenuhan persyaratan. analisis atau sesuai Persentase Persen
menerapkan kebutuhan
Standar Pelayanan
Masyarakat (SPM)
dan teregister.
412 SD01116.00.00 12.8.1.(b) Jumlah fasilitas Standar Standar yang direncanakan, dirumuskan, ditetapkan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
publik yang Pelayanan diterapkan, dinilai kesesuaianya, dibina dan diawasi, analisis atau sesuai Persentase Persen
menerapkan Masyarakat yang bertujuan untuk menyediakan layanan bagi kebutuhan
Standar Pelayanan (SPM) masyarakat di fasilitas publik dalam rangka
Masyarakat (SPM) peningkatan kualitas lingkungan.
dan teregister.
413 SD01117.00.00 12.8.1.(b) Jumlah fasilitas Standar Standar yang direncanakan, dirumuskan, ditetapkan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
publik yang Pelayanan diterapkan, dinilai kesesuaianya, dibina dan diawasi, analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menerapkan Masyarakat yang bertujuan untuk menyediakan layanan bagi kebutuhan
Standar Pelayanan (SPM) masyarakat di fasilitas publik dalam rangka
Masyarakat (SPM) peningkatan kualitas lingkungan.
dan teregister.
414 SD00546.00.03 12.a.1* Kapasitas Energi Energi yang berasal dari 1. Panas Bumi Jumlah; Joule; persen
pembangkit energi terbarukan sumber energi terbarukan antara lain berasal dari 2, Angin persentase
terbarukan yang panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, aliran 3. Matahari
terpasang (dalam dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan 4. Angin
watt per kapita) suhu lapisan laut. 5. Biomassa (Biofuel
padat, cair, dan gas)
6. Lainnya (gelombang
laut, pasang surut)
415 SD00788.00.00 12.a.1* Kapasitas Kapasitas Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah Watt/Kapita
pembangkit energi pembangkit Energi Terbarukan (dalam watt per kapita) analisis atau sesuai
terbarukan yang energi diperoleh dengan cara membagi total daya listrik kebutuhan

- 134 -
terpasang (dalam Terbarukan maksimum yang mampu diproduksi seluruh
watt per kapita) yang terpasang pembangkit energi terbarukan dengan jumlah
(dalam watt penduduk pertengahan tahun.
per kapita)
416 SD00785.00.02 12.a.1* Kapasitas Kapasitas Daya listrik maksimum yang mampu diproduksi sesuai 1. Tegangan Rendah : Jumlah; V atau kV;
pembangkit energi Terpasang nameplate capacity pembangkit listrik. tegangan sistem antara persentase persen
terbarukan yang Listrik 100 VAC sampai 1
terpasang (dalam kVAC.
watt per kapita) 2. Tegangan menengah
tegangan sistem di atas
1 kVAC sampai 35
kVAC.
3. Tegangan tinggi :
tegangan sistem diatas
35 kVAC sampai dengan
245 kVAC.
4. Tegangan ekstra
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tinggi tegangan sistem
di atas 245 kVAC.
417 SD00785.00.03 12.a.1* Kapasitas Kapasitas Daya listrik maksimum yang mampu diproduksi sesuai 1. Tegangan ekstra Jumlah; V atau kV;
pembangkit energi Terpasang nameplate capacity pembangkit listrik. rendah tegangan sistem persentase persen
terbarukan yang Listrik setinggi-tingginya 50
terpasang (dalam VAC atau 120 VDC.
watt per kapita) 2. Tegangan rendah :
tegangan sistem yang
telah melebihi batas
nilai tegangan ekstra
rendah, tetapi besar
tegangannya setinggi-
tingginya 1000 VAC
atau 1500 VDC.
3. Tegangan menengah

- 135 -
tegangan sistem diatas
1 kVAC sampai dengan
35 kVAC.
4. Tegangan tinggi : 35
kVAC.
418 SD00282.01.04 12.a.1* Kapasitas Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pembangkit energi Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
terbarukan yang lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
terpasang (dalam tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
watt per kapita)
419 SD00101.00.00 12.b.1 Mengimplementasik Mengimplemen ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Implementasi
an perangkat tasikan analisis atau sesuai
akutansi dasar perangkat kebutuhan
untuk memantau akutansi dasar
aspek ekonomi dan untuk
lingkungan dari memantau
pariwisata aspek ekonomi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
keberlanjutan dan
lingkungan
dari pariwisata
keberlanjutan
420 SD00736.00.00 12.b.1(a) Jumlah lokasi Jumlah lokasi Jumlah lokasi penerapan sustainable tourism Klasifikasi berdasarkan Jumlah Lokasi
penerapan penerapan development dihitung dari banyaknya tempat analisis atau sesuai
sustainable tourism sustainable wisata yang menerapkan sustainable tourism kebutuhan
development tourism development di Provinsi A ditambah dengan
development banyaknya tempat wisata yang menerapkan
sustainable tourism development di Provinsi
B ditambah banyaknya tempat wisata yang
menerapkan sustainable tourism development di
Provinsi N, yang dinyatakan dengan satuan lokasi
wisata.
421 SD00180.00.00 12.b.1(a) Jumlah lokasi Pariwisata Pariwisata yang memperhitungkan dampak ekonomi, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lokasi;

- 136 -
penerapan berkelanjutan sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, analisis atau sesuai persentase persen
sustainable tourism memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, kebutuhan
development lingkungan dan masyarakat setempat serta dapat
diaplikasikan ke semua bentuk aktifitas wisata di
semua jenis destinasi wisata, termasuk wisata masal
dan berbagai jenis kegiatan wisata lainnya
422 SD01142.00.00 12.c.1* (a) Jumlah subsidi Subsidi Jumlah Subsidi Bahan Bakar Fosil dalam satu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
bahan bakar fosil bahan bakar tahun dibagi dengan Produk Domestik Bruto analisis atau sesuai
sebagai persentase fosil (PDB). kebutuhan
dari PDB sebagai
persentase
dari PDB
423 SD01143.00.00 12.c.1* (b) Jumlah subsidi Subsidi Proporsi jumlah subsidi bahan bakar fosil dilihat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
bahan bakar bahan bakar dari jumlah subsidi bahan bakar fosil dibagi analisis atau sesuai
fosil sebagai fosil sebagai dengan total pengeluaran nasional untuk Bahan kebutuhan
proporsi dari total proporsi dari Bakar Fosil di kali dengan seratus dan dinyatakan
pengeluaran total dengan satuan persen.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
nasional untuk pengeluaran
bahan bakar fosil. nasional untuk
bahan bakar
fosil.
424 SD01232.00.00 12.c.1* (b) Jumlah subsidi Total Alokasi anggaran pemerintah untuk Bahan Bakar Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
bahan bakar pengeluaran Fosil. analisis atau sesuai
fosil sebagai nasional untuk kebutuhan
proporsi dari total bahan bakar
pengeluaran fosil
nasional untuk
bahan bakar fosil.
425 SD00415.00.00 13.1.1* Jumlah korban Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam 1. Bencana Alam Jumlah Kejadian
meninggal, hilang dan mengganggu kehidupan dan penghidupan 2. Bencana Non Alam
dan terkena dampak masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam 3. Bencana Sosial
bencana per dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia

- 137 -
100.000 orang. sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis
426 SD00724.00.00 13.1.1* Jumlah korban Jumlah Jumlah orang yang dilaporkan hilang atau tidak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
meninggal, hilang Korban Hilang ditemukan atau tidak diketahui keberadaannya setelah analisis atau sesuai
dan terkena dampak terjadi bencana kebutuhan
bencana per
100.000 orang.
427 SD00727.00.02 13.1.1* Jumlah korban Jumlah Jumlah 0rang yang dilaporkan tewas atau meninggal 1. Meninggal di tempat Jumlah; Jiwa; persen
meninggal, hilang Korban dunia akibat bencana. 2. Meninggal setelah persentase
dan terkena dampak Meninggal dirawat
bencana per
100.000 orang.
428 SD00730.00.00 13.1.1* Jumlah korban Jumlah Jumlah orang atau sekelompok orang yang menderita Korban Terdampak Jumlah; Orang;
meninggal, hilang Korban akibat dampak buruk bencana, seperti kerusakan Langsung: persentase persen
dan terkena dampak Terdampak dan/atau kerugian harta benda, namun masih dapat - Korban Terluka/Sakit:
bencana per menempati tempat tinggalnya. Korban terdampak yang orang yang mengalami
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
100.000 orang. dihitung merupakan korban terdampak langsung yang luka-luka atau sakit,
terdiri atas korban terluka/ sakit dan pengungsi. dalam keadaan luka
ringan, maupun luka
parah/berat, baik yang
berobat jalan maupun
rawat inap
- Pengungsi:
orang/sekelompok
orang yang terpaksa
atau dipaksa keluar
dari tempat tinggalnya
ke tempat yang lebih
aman dalam upaya
menyelamatkan
diri/jiwa untuk jangka

- 138 -
waktu yang belum pasti
sebagai akibat dampak
buruk bencana
429 SD01005.00.00 13.1.1* Jumlah korban Korban Jumlah korban meninggal, hilang, terluka, dan Klasifikasi berdasarkan Proporsi, Proporsi per
meninggal, hilang meninggal, mengungsi akibat bencana dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai Jumlah 100.000
dan terkena dampak hilang dan penduduk dikali dengan seratus ribu dan dinyatakan kebutuhan penduduk;
bencana per terkena dengan satuan orang. Orang
100.000 orang. dampak
bencana per
100.000 orang
430 SD00522.00.02 13.1.2* Rencana dan Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
implementasi strategi pencegahan bencana tingkat nasional untuk jenis dokumen (jika ada)
strategi nasional penanggulanga mengurangi ancaman dan kerentanan serta
penanggulangan n bencana meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
bencana yang (PRB) tingkat menghadapi bencana, termasuk rencana aksi adaptasi
selaras dengan the nasional perubahan iklim.
Sendai Framework
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
for Disaster Risk
Reduction 2015–
2030
431 SD00522.00.03 13.1.2* Rencana dan Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
implementasi strategi pencegahan bencana tingkat nasional untuk analisis atau sesuai
strategi nasional penanggulanga mengurangi ancaman dan kerentanan serta kebutuhan
penanggulangan n bencana meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
bencana yang (PRB) tingkat menghadapi bencana, termasuk rencana aksi adaptasi
selaras dengan the nasional perubahan iklim.
Sendai Framework
for Disaster Risk
Reduction 2015–
2030
432 SD01338.00.00 13.1.2* Rencana dan Rencana dan Dokumen yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
implementasi implementasi berisi strategi dan/atau rencana aksi pencegahan analisis atau sesuai

- 139 -
strategi nasional strategi bencana tingkat nasional untuk mengurangi kebutuhan
penanggulangan nasional ancaman dan kerentanan serta meningkatkan
bencana yang penanggulanga kemampuan masyarakat dalam menghadapi
selaras dengan the n bencana bencana, termasuk rencana aksi adaptasi
Sendai Framework yang selaras perubahan iklim.
for Disaster Risk dengan the
Reduction 2015– Sendai
2030 Framework for
Disaster Risk
Reduction
2015–2030
433 SD00521.00.02 13.1.3* Persentase Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
pemerintah daerah strategi pencegahan bencana tingkat daerah untuk jenis dokumen (jika ada)
yang mengadopsi penanggulanga menanggulangi ancaman dan kerentanan serta
dan menerapkan n bencana (PB) meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
strategi tingkat daerah menghadapi bencana, termasuk rencana aksi adaptasi
penanggulangan perubahan iklim.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bencana daerah
yang selaras
dengan rencana/
strategi nasional
penanggulangan
bencana
434 SD01587.00.00 13.1.3* Persentase Persentase Pemerintah daerah yang mengadopsi, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah daerah pemerintah mengembangkan dan menerapkan strategi analisis atau sesuai
yang mengadopsi daerah yang penanggulangan bencana lokal dihitung jika kebutuhan
dan menerapkan mengadopsi tersedia dokumen strategi PB tingkat daerah (RPBD,
strategi dan RAD PB, dan/atau RAD API) yang telah disahkan
penanggulangan menerapkan saat dilakukan pengumpulan data yang menjadi
bencana daerah strategi indikasi adanya kebijakan dan strategi, serta
yang selaras dengan penanggulanga rencana aksi yang akan melandasi implementasi
rencana/strategi n bencana PB di tingkat daerah. Persentase pemerintah

- 140 -
nasional daerah yang daerah yang mengadopsi, mengembangkan dan
penanggulangan selaras dengan menerapkan strategi pengurangan risiko bencana
bencana rencana/strate lokal merupakan jumlah pemerintah daerah yang
gi nasional telah melaksanakan dibagi dengan jumlah daerah
penanggulanga dikalikan 100 persen.
n bencana
435 SD00515.00.00 13.2.1* Terwujudnya Dokumen Dokumen yang berisi tentang pemutakhiran Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
penyelenggaraan Biennial inventarisasi gas rumah kaca nasional termasuk analisis atau sesuai
inventarisasi gas Update Report laporan dan informasi aksi mitigasi nasional serta kebutuhan
rumah kaca (GRK), (BUR) kebutuhan dan dukungannya.
serta monitoring,
pelaporan dan
verifikasi emisi GRK
yang dilaporkan
dalam dokumen
Biennial Update
Report (BUR)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan National
Communications
436 SD00516.00.00 13.2.1* Terwujudnya Dokumen Indikator telah tercapai melalui tersedianya dokumen Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
penyelenggaraan Biennial Biennial Update Report (BUR) Indonesia yang telah analisis atau sesuai
inventarisasi gas Update Report dilaporkan saat dilakukan pengumpulan data, menjadi kebutuhan
rumah kaca (GRK), (BUR) indikasi adanya kebijakan dan strategi, serta rencana
serta monitoring, Indonesia aksi pelaksanaan mitigasi perubahan iklim pada
pelaporan dan tingkat nasional.
verifikasi emisi GRK
yang dilaporkan
dalam dokumen
Biennial Update
Report (BUR) dan
National
Communications

- 141 -
437 SD01187.00.00 13.2.1* Terwujudnya Terwujudnya Indikator telah tercapai melalui tersedianya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;
penyelenggaraan penyelenggaraa dokumen Biennial Update Report (BUR) dan analisis atau sesuai Persentase Persen
inventarisasi gas n NatCom Indonesia yang telah dilaporkan saat kebutuhan
rumah kaca (GRK), inventarisasi dilakukan pengumpulan data, menjadi indikasi
serta monitoring, gas adanya implementasi kebijakan dan strategi, serta
pelaporan dan rumah kaca rencana aksi pelaksanaan mitigasi perubahan
verifikasi emisi GRK (GRK), iklim pada tingkat nasional.
yang dilaporkan serta
dalam dokumen monitoring,
Biennial Update pelaporan dan
Report (BUR) dan verifikasi emisi
National GRK yang
Communications dilaporkan
dalam
dokumen
Biennial
Update
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Report (BUR)
dan National
Communicatio
ns
438 SD00485.01.00 13.2.2* Jumlah emisi gas Data aktifitas Besaran kegiatan pembangunan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (ha)
rumah kaca (GRK) yang berpotensi mengeluarkan atau analisis atau sesuai
per tahun menyerap emisi di satu wilayah dalam waktu tertentu. kebutuhan
Misalnya, penanaman pohon 1 juta hektar
per tahun.
439 SD00520.00.00 13.2.2* Jumlah emisi gas Dokumen Indikator telah tercapai melalui tersedianya dokumen Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
rumah kaca (GRK) pelaporan laporan penurunan emisi GRK untuk lima sektor analisis atau sesuai
per tahun penurunan prioritas saat dilakukan pengumpulan data, menjadi kebutuhan
emisi GRK indikasi adanya kebijakan dan strategi, serta rencana
aksi penurunan emisi GRK pada lima sektor prioritas
tingkat nasional.

- 142 -
440 SD00549.02.00 13.2.2* Jumlah emisi gas Faktor emisi Rata-rata emisi GRK untuk suatu sumber emisi relatif Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton
rumah kaca (GRK) terhadap unit kegiatan analisis atau sesuai Karbon/hekt
per tahun pada sumber emisi yang sama. Misalnya, faktor kebutuhan ar
emisi hutan lahan kering primer adalah 132 ton C/
ha.
441 SD00563.00.00 13.2.2* Jumlah emisi gas Gas Rumah Gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
rumah kaca (GRK) Kaca (GRK) maupun antropogenik, yang menyerap dan analisis atau sesuai Persentase
per tahun memancarkan kembali radiasi inframerah kebutuhan
442 SD00707.00.00 13.2.2* Jumlah emisi gas Jumlah emisi Jumlah emisi GRK tahunan dari kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton Karbon
rumah kaca (GRK) GRK tahunan dijalankan dalam pembangunan sektor- sektor analisis atau sesuai (ton C);
per tahun prioritas yaitu kehutanan dan lahan gambut, kebutuhan
pertanian, energi dan transportasi, industry, limbah
dan ekosistem pesisir dan laut (blue carbon).
443 SD00563.00.00 13.2.2.(a) Potensi penurunan Gas Rumah Gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
emisi GRK. Kaca (GRK) maupun antropogenik, yang menyerap dan analisis atau sesuai Persentase
memancarkan kembali radiasi inframerah kebutuhan
444 SD00027.00.00 13.2.2.(a) Potensi penurunan Laporan Dokumen pelaporan penurunan emisi GRK tahunan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Laporan/Dok
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
emisi GRK. Penurunan melalui kegiatan yang dijalankan berdasarkan RAN analisis atau sesuai umen
Emisi GRK GRK dan RAD GRK untuk lima sektor prioritas yaitu kebutuhan
Tahunan kehutanan dan lahan gambut, pertanian, energi dan
transportasi, industri, serta limbah.
445 SD01357.00.00 13.2.2.(a) Potensi penurunan Penurunan Penurunan emisi GRK tahunan melalui kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton Karbon
emisi GRK. emisi GRK dijalankan berdasarkan rencana kegiatan untuk analisis atau sesuai (ton C);
tahunan lima sektor prioritas yaitu kehutanan dan lahan kebutuhan
gambut, pertanian, energi dan transportasi,
industri, limbah serta ekosistem pesisir dan laut (blue
carbon).
446 SD01628.00.00 13.2.2.(a) Potensi penurunan Potensi Pernurunan emisi GRK dihitung dari emisi GRK Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
emisi GRK. penurunan baseline dikurangi dengan emisi proyek. analisis atau sesuai
emisi GRK. kebutuhan
447 SD01331.00.00 13.2.2.(a) Potensi penurunan Rencana Aksi Dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
emisi GRK. Daerah kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung analisis atau sesuai

- 143 -
Penurunan menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan kebutuhan
Emisi GRK target pembangunan daerah.
(RAD-GRK)
448 SD01332.00.00 13.2.2.(a) Potensi penurunan Rencana Aksi Dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
emisi GRK. Nasional kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung analisis atau sesuai
Penurunan menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan kebutuhan
Emisi GRK target pembangunan nasional.
(RAN-GRK)
449 SD01269.00.00 13.2.2.(a) Potensi penurunan Upaya Pelaksanaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
emisi GRK. penurunan rencana kerja dari berbagai kegiatan yang secara analisis atau sesuai
emisi GRK langsung dan tidak langsung menurunkan kebutuhan
emisi gas rumah kaca sesuai dengan target
pembangunan nasional maupun pembangunan
daerah.
450 SD00563.00.00 13.2.2.(b) Potensi intensitas Gas Rumah Gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
penurunan emisi Kaca (GRK) maupun antropogenik, yang menyerap dan analisis atau sesuai Persentase
GRK. memancarkan kembali radiasi inframerah kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
451 SD01021.00.00 13.2.2.(b) Potensi intensitas Intensitas Jumlah emisi GRK yang terlepas di atmosfer Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton Karbon
penurunan emisi Emisi GRK dibandingkan dengan output ekonomi (PDB) pada analisis atau sesuai Persentase (ton C)/PDB;
GRK. suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. kebutuhan Persen
452 SD01627.00.00 13.2.2.(b) Potensi intensitas Potensi Intensitas Emisi GRK dihitung dari total emisi GRK Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penurunan emisi intensitas di tahun berjalan dibagi dengan GDP di tahun analisis atau sesuai
GRK. penurunan berjalan. kebutuhan
emisi GRK.
453 SD01222.00.00 13.2.2.(b) Potensi intensitas Total Emisi Emisi pada tahun berkalan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton Karbon
penurunan emisi dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di analisis atau sesuai (ton C);
GRK. suatu wailayah/negara. kebutuhan
454 SD01270.00.00 13.2.2.(b) Potensi intensitas Upaya Pelaksanaan rencana kerja dari berbagai kegiatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
penurunan emisi penurunan yang secara langsung dan tidak langsung menurunkan analisis atau sesuai Persentase Persen
GRK. intensitas intensitas emisi gas rumah kaca kebutuhan
emisi GRK sesuai dengan target pembangunan nasional
maupun pembangunan daerah.

- 144 -
455 SD01208.00.00 13.3.1 Tingkat Tingkat Tingkat pengarusutamaan pendidikan warga negara Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengarusutamaan pengarusutam global dan pendidikan untuk pembangunan analisis atau sesuai
pendidikan warga aan pendidikan berkelanjutan ke dalam (a) kebijakan pendidikan kebutuhan
negara global dan nasional, (b) kurikulum), (c) pendidikan guru dan (d)
pendidikan untuk asesmen siswa
pembangunan
berkelanjutan ke
dalam (a) kebijakan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum), (c)
pendidikan guru
dan (d) asesmen
siswa
456 SD00766.02.00 13.3.1.(a) Jumlah satuan Jumlah satuan Banyaknya satuan Pendidikan formal dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga
Pendidikan formal Pendidikan Lembaga/komunitas masyarakat peduli dan berbudaya analisis atau sesuai Persentase Pendidikan/L
dan formal dan lingkungan hidup. kebutuhan embaga/Kom
Lembaga/komunitas Lembaga/kom unitas
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
masyarakat peduli unitas Masyarakat;
dan berbudaya masyarakat Persen
lingkungan hidup. peduli dan
berbudaya
lingkungan
hidup
457 SD00766.02.00 13.3.1.(a) Jumlah satuan Jumlah satuan Banyaknya satuan Pendidikan formal dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga
Pendidikan formal Pendidikan Lembaga/komunitas masyarakat peduli dan berbudaya analisis atau sesuai Persentase Pendidikan/L
dan formal dan lingkungan hidup. kebutuhan embaga/Kom
Lembaga/komunitas Lembaga/kom unitas
masyarakat peduli unitas Masyarakat;
dan berbudaya masyarakat Persen
lingkungan hidup. peduli dan
berbudaya
lingkungan

- 145 -
hidup.
458 SD00699.00.00 13.a.1 Jumlah dana yang Jumlah dana ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
disediakan dan yang analisis atau sesuai Persentase Persen
mobilisasinya dalam disediakan dan kebutuhan
USD per tahun mobilisasinya
terkait dengan dalam USD per
keberlanjutan tahun terkait
mobilisasi dana dengan
untuk mencapai keberlanjutan
komitmen 100 mobilisasi
milyar USD sampai dana untuk
tahun 2025 mencapai
komitmen 100
milyar USD
sampai tahun
2025
459 SD00698.00.00 13.a.1.(a) Jumlah dana publik Jumlah dana Banyaknya dana publik (budget tagging) untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(budget tagging) publik (budget pendanaan perubahan iklim. analisis atau sesuai Persentase Persen
untuk pendanaan tagging) untuk kebutuhan
perubahan iklim. pendanaan
perubahan
iklim.
460 SD00839.00.00 13.a.1.(a) Jumlah dana publik Kebijakan Suatu terobosan pemerintah dalam rangka memantau, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
(budget tagging) penandaan memobilisasi pendanaan, dan meningkatkan analisis atau sesuai Persentase Persen
untuk pendanaan anggaran kepedulian dan kesadaran terhadap dampak kebutuhan
perubahan iklim. perubahan perubahan iklim di Indonesia.
iklim
461 SD00247.00.00 13.a.1.(a) Jumlah dana publik Penandaan Proses identifikasi besaran anggaran yang dialokasikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
(budget tagging) anggaran untuk membiayai output yang spesifik dari kegiatan analisis atau sesuai Persentase Persen
untuk pendanaan perubahan yang terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. kebutuhan
perubahan iklim. iklim (climate
budget tagging)

- 146 -
462 SD00744.00.00 13.b.1 Jumlah negara- Jumlah ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
negara kurang negara-negara analisis atau sesuai
berkembang dan kurang kebutuhan
negara berkembang berkembang
kepulauan kecil dan negara
dengan nationally berkembang
determined kepulauan
contributions, kecil dengan
strategi jangka nationally
panjang, rencana determined
nasional adaptasi, contributions,
dan strategi yang strategi jangka
dilaporkan dalam panjang,
adaptation rencana
communications dan nasional
national adaptasi, dan
communications strategi yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dilaporkan
dalam
adaptation
communication
s dan national
communication
s
463 SD00797.00.00 14.1.1 (a) Indeks eutrofikasi Indeks ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pesisir dan eutrofikasi analisis atau sesuai
(b) kepadatan pesisir dan kebutuhan
sampah plastik
terapung
464 SD00900.00.00 14.1.1 (a) Indeks eutrofikasi kepadatan ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Proporsi Proporsi per
pesisir dan sampah plastik analisis atau sesuai mil (1000)
(b) kepadatan terapung kebutuhan

- 147 -
sampah plastik
terapung
465 SD01632.00.00 14.1.1.(a) Presentase Presentase Persentase penurunan sampah terbuang ke laut Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penurunan sampah penurunan dihitung dari Jumlah sampah yang terbuang ke laut analisis atau sesuai
terbuang ke laut sampah pada tahun berjalan dibagi dengan jumlah sampah kebutuhan
terbuang ke secara keseluruhan pada tahun yang sama dikali
laut dengan seratus
466 SD01064.00.00 14.1.1.(a) Presentase Sampah laut Material padat yang dihasilkan atau diproses yang 1. Sampah laut yang Jumlah; Ton atau Kg;
penurunan sampah hilang atau terbuang dan berakhir di lingkungan berada di pantai Persentase Persen
terbuang ke laut pesisir dan laut. 2. Sampah plastik di
kolom perairan laut
3. Sampah plastik di
dasar laut
4. Sampah plastik yang
dimakan hewan laut
(seperti burung laut,
penyu dan lainnya).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
467 SD01065.00.00 14.1.1.(a) Presentase Sampah laut Material padat yang dihasilkan atau diproses yang 1. Sampah laut yang Jumlah; Ton atau Kg;
penurunan sampah hilang atau terbuang dan berakhir di lingkungan berada di pantai Persentase Persen
terbuang ke laut pesisir dan laut. 2. Sampah plastik di
kolom perairan laut
3. Sampah plastik di
dasar laut
4. Sampah plastik yang
dimakan hewan laut
(seperti burung laut,
penyu dan lainnya).
468 SD01019.00.00 14.2.1* Penerapan Integrated Pengelolaan terpadu dari wilayah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;
pendekatan Coastal Zone pesisir dan laut melalui koordinasi lintas institusi analisis atau sesuai Persentase Persen
berbasis ekosistem Management dan Lembaga baik laut dan daratan. kebutuhan
dalam pengelolaan (ICZM/Pengelol
areal lautan aan Wilayah

- 148 -
Pesisir secara
Terpadu)
469 SD00295.00.00 14.2.1* Penerapan Penerapan Berdasarkan perspektif ekologi, pendekatan berbasis Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;
pendekatan pendekatan ekosistem mempertimbangkan hubungan antara analisis atau sesuai Persentase Persen
berbasis ekosistem berbasis organisme hidup, habitat, kondisi fisika dan kimia dari kebutuhan
dalam pengelolaan ekosistem ekosistem, yang menitikberatkan pada pentingnya
areal lautan dalam keterpaduan ekologi, keanekaragaman hayati dan
pengelolaan Kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
areal lautan
Berdasarkan perspektif pengelolaan, pendekatan
berbasis ekosistem juga mengacu pada strategi
pengelolaan yang terpadu dari sistem sosial-ekologi
yang mempertimbangkan faktor-faktor ekologi, sosial
dan ekonomi serta menjalankan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan.
470 SD00029.00.00 14.2.1.(a) Terkelolanya Laut Teritorial Jalur laut selebar 12 (dua belas)mil laut yang diukur Klasifikasi berdasarkan Jarak Mil
11 Wilayah dari garis pangkal Kepulauan Indonesia. analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pengelolaan kebutuhan
Perikanan Negara
Republik Indonesia
(WPPNRI) secara
berkelanjutan
471 SD01378.00.00 14.2.1.(a) Terkelolanya Perairan Semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis Klasifikasi berdasarkan Jarak Mil
11 Wilayah Kepulauan pangkal kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman analisis atau sesuai
Pengelolaan atau jarak dari pantai. kebutuhan
Perikanan Negara
Republik Indonesia
(WPPNRI) secara
berkelanjutan
472 SD01379.00.00 14.2.1.(a) Terkelolanya Perairan Semua perairan yang terletak pada sisi darat dari garis Klasifikasi berdasarkan Jarak Mil
11 Wilayah Pedalaman air rendah pantai-pantai Indonesia, termasuk analisis atau sesuai
Pengelolaan kedalamnya semuabagian dari perairan yang terletak kebutuhan

- 149 -
Perikanan Negara pada sisi darat dari suatu garis penutup.
Republik Indonesia
(WPPNRI) secara
berkelanjutan
473 SD01177.00.00 14.2.1.(a) Terkelolanya 11 Terkelolanya Banyaknya wilayah pengelolaan perikanan yang telah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Wilayah;
Wilayah Pengelolaan 11 wilayah dikelola ke-1 ditambah dengan wilayah pengelolaan analisis atau sesuai Persentase Persen
Perikanan Negara pengelolaan perikanan yang telah dikelola ke-2 hingga wilayah kebutuhan
Republik Indonesia perikanan pengelolaan perikanan yang telah dikelola ke-n yang
(WPPNRI) secara (WPP) secara dinyatakan dengan satuan wilayah pengelolaan
berkelanjutan berkelanjutan perikanan.
474 SD01307.00.00 14.2.1.(a) Terkelolanya Wilayah Wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan 1. WPPNRI 571 Jumlah; Wilayah;
11 Wilayah Pengelolaan ikan, pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian, dan 2. WPPNRI 572 Persentase Persen
Pengelolaan Perikanan pengembanganperikanan yang meliputi perairan 3. WPPNRI 573
Perikanan Negara (WPP) pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona 4. WPPNRI 711
Republik Indonesia tambahan, dan zona ekonomi eksklusif Indonesia. 5. WPPNRI 712
(WPPNRI) secara 6. WPPNRI 713
berkelanjutan 7. WPPNRI 714
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
8. WPPNRI 715
9. WPPNRI 716
10. WPPNRI 717
11. WPPNRI 718
475 SD01316.00.00 14.2.1.(a) Terkelolanya Zona Ruang yang penggunaannya disepakati bersama antara 1. Zona Tambahan Jarak Mil
11 Wilayah berbagai pemangku kepentingan dan telah ditetapkan 2. Zona Ekonomi
Pengelolaan status hukumnya. Eksklusif Indonesia
Perikanan Negara
Republik Indonesia
(WPPNRI) secara
berkelanjutan
476 SD01317.00.00 14.2.1.(a) Terkelolanya Zona Ekonomi Suatu area di luar dan berdampingan dengan laut Klasifikasi berdasarkan Jarak Mil
11 Wilayah Eksklusif teritorial Indonesia sebagaimana dimaksud dalam analisis atau sesuai
Pengelolaan Indonesia undang-undang yang mengatur mengenai perairan kebutuhan
Perikanan Negara Indonesia dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut

- 150 -
Republik Indonesia dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial
(WPPNRI) secara diukur.
berkelanjutan
477 SD01319.00.00 14.2.1.(a) Terkelolanya Zona Zona yang lebarnya tidak melebihi 24 (dua puluh Klasifikasi berdasarkan Jarak Mil
11 Wilayah Tambahan empat) mil laut yang diukur dari garis pangkal dari analisis atau sesuai
Pengelolaan mana lebar laut teritorial diukur. kebutuhan
Perikanan Negara
Republik Indonesia
(WPPNRI) secara
berkelanjutan
478 SD01042.00.00 14.3.1 Rata-rata keasaman Rata-rata Rata-rata keasaman laut (pH) yang diukur pada Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Keasaman
laut (pH) yang keasaman laut jaringan stasiun sampling yang disetujui dan memadai analisis atau sesuai
diukur pada (pH) yang kebutuhan
jaringan stasiun diukur pada
sampling yang jaringan
disetujui dan stasiun
memadai sampling yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
disetujui dan
memadai
479 SD00399.00.00 14.4.1* Proporsi tangkapan Batasan Proporsi tangkapan ikan < 100%. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
jenis ikan laut yang Biologis Aman analisis atau sesuai
berada dalam kebutuhan
batasan biologis
yang aman.
480 SD00679.00.01 14.4.1* Proporsi tangkapan Jenis Ikan segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari 1. Ikan pelagis kecil; Volume; Ton; Persen
jenis ikan laut yang siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. 2. Ikan pelagis besar; Persentase
berada dalam 3. Ikan demersal;
batasan biologis 4. Ikan karang;
yang aman. 5. Udang;
6. lobster;
7. kepiting;
8. rajungan;

- 151 -
9. cumi-cumi
10. lainnya;
481 SD00679.00.02 14.4.1* Proporsi tangkapan Jenis Ikan segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari 1. Ikan bersirip (pisces) Volume; Ton; Persen
jenis ikan laut yang siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. 2. udang, rajungan, Persentase
berada dalam kepiting, dan
batasan biologis sebangsanya (crustacea)
yang aman. 3. kerang, tiram, cumi-
cumi, gurita, siput, dan
sebangsanya (mollusca)
4. ubur-ubur dan
sebangsanya
(coelenterata)
5. tripang, bulu babi,
dan sebangsanya
(echinodermata)
5. kodok dan
sebangsanya (amphibia)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
7. buaya, penyu, kura-
kura, biawak, ular air,
dan sebangsanya
(reptilia)
8. paus, lumba-lumba,
pesut, duyung, dan
sebangsanya
(mammalia)
9. rumput laut dan
tumbuh-tumbuhan lain
yang hidupnya di dalam
air (algae)
10. biota perairan
lainnya yang ada
kaitannya dengan jenis-

- 152 -
jenis tersebut di atas
482 SD00768.00.00 14.4.1* Proporsi tangkapan Jumlah Jumlah tangkapan sebesar 80 % dari jumlah Klasifikasi berdasarkan Volume; Kg; rupiah
jenis ikan laut yang tangkapan tangkapan lestari (maksimum sustainable analisis atau sesuai nilai
berada dalam yang yield – MSY) yang diperbolehkan untuk dilakukan kebutuhan
batasan biologis diperbolehkan penangkapan.
yang aman. (JTB)
483 SD01791.00.00 14.4.1* Proporsi tangkapan Proporsi Perbandingan antara jumlah total hasil tangkapan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
jenis ikan laut yang tangkapan dalam satu analisis atau sesuai
berada dalam jenis ikan laut tahun (THTIT) terhadap jumlah tangkapan yang kebutuhan
batasan biologis yang diperbolehkan (JTB) dalam tahun yang sama,
yang aman. berada dalam dinyatakan dalam persentase.
batasan
biologis
yang aman.
484 SD01226.00.00 14.4.1* Proporsi tangkapan Total Hasil Penjumlahan dari produksi ikan dari seluruh provinsi. Klasifikasi berdasarkan Volume; Kg; Rupiah
jenis ikan laut yang Tangkapan analisis atau sesuai Nilai
berada dalam Ikan dari Laut kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
batasan biologis
yang aman.
485 SD00609.00.01 14.5.1* Jumlah luas Ikan Segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari 1. Ikan Volume; Kg; Rupiah
kawasan konservasi siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. 2. Mollusca Nilai
perairan laut. 3. Crustacea
4. Algae
5. Mamalia Air
6. Lainnya
486 SD00737.00.00 14.5.1* Jumlah luas Jumlah luas luas keseluruhan kawasan konservasi perairan 1. Dikelola Pusat Luas Hektar (Ha)
kawasan konservasi kawasan territorial pada periode waktu tertentu yang dinyatakan 2. Dikelola Daerah
perairan laut. konservasi satuan hektar (ha).
perairan laut.
487 SD00799.00.00 14.5.1* Jumlah luas Kawasan Bagian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang 1. Kawasan lindung Luas Km2
kawasan konservasi memiliki fungsi tertentuyang ditetapkan berdasarkan 2. Kawasan budi daya
perairan laut. kriteria karakteristik fisik, biologi, sosial, dan ekonomi 3. Kawasan perdesaan

- 153 -
untuk dipertahankan keberadaannya. 4. Kawasan agropolitan
5. Kawasan perkotaan
6. Kawasan
metropolitan
7. Kawasan megapolitan
8. Kawasan strategis
nasional
9. Kawasan strategis
provinsi
10. Kawasan strategis
kabupaten/kota
488 SD00806.00.00 14.5.1* Jumlah luas Kawasan Kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan 1. Dikelola Pusat Luas Km2
kawasan konservasi konservasi sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan 2. Dikelola Daerah
perairan laut. perairan sumberdaya ikan dan lingkungannya secara
berkelanjutan.
489 SD00807.00.00 14.5.1* Jumlah luas Kawasan Kawasan konservasi perairan laut meliputi kawasan 1. Dikelola Pusat Luas Km2
kawasan konservasi konservasi konservasi perairan dan taman nasional laut 2. Dikelola Daerah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perairan laut. perairan laut
490 SD01148.00.00 14.5.1* Jumlah luas Sumber Daya Potensi semua jenis ikan. 1. Ikan Perairan Laut Persentase Persen
kawasan konservasi Ikan 2. Ikan Perairan Darat
perairan laut. 3. Ikan Perairan Payau
491 SD01162.00.00 14.5.1* Jumlah luas Taman Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem 1. Dikelola Pusat Luas Km2
kawasan konservasi nasional laut asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan 2. Dikelola Daerah
perairan laut. untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi.
492 SD01320.00.00 14.5.1* Jumlah luas Zonasi Suatu bentuk rekayasa teknik pemanfaatan ruang Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
kawasan konservasi Ekosistem melalui penetapan batas-batas fungsional sesuai analisis atau sesuai
perairan laut. Pesisir dengan potensi sumber daya dan daya dukung serta kebutuhan
proses-proses ekologis yang berlangsung sebagai satu
kesatuan dalam Ekosistem pesisir.
493 SD00609.00.01 14.6.1 Tingkat Ikan Segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari 1. Ikan Volume; Kg; Rupiah

- 154 -
pelaksanaan siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. 2. Mollusca Nilai
dari instrument 3. Crustacea
internasional 4. Algae
yang bertujkuan 5. Mamalia Air
untuk memerangi 6. Lainnya
penangkapan ikan
yang illegal, tidak
dilaporkan dan
tidak diatur (IUU
fishing)
494 SD00610.00.00 14.6.1 Tingkat Ilegal Bertentangan dengan atau dilarang oleh hukum, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
pelaksanaan terutama hukum pidana. analisis atau sesuai
dari instrument kebutuhan
internasional
yang bertujkuan
untuk memerangi
penangkapan ikan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang illegal, tidak
dilaporkan dan
tidak diatur (IUU
fishing)
495 SD00253.01.00 14.6.1 Tingkat Penangkapan Kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang 1. Penangkapan ikan di Jumlah; Tindakan;
pelaksanaan ikan tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau laut Persentase Persen
dari instrument cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan 2. Penangkapan ikan di
internasional kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, perairan daratan
yang bertujkuan mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau
untuk memerangi mengawetkannya
penangkapan ikan
yang illegal, tidak
dilaporkan dan
tidak diatur (IUU
fishing)

- 155 -
496 SD01216.00.00 14.6.1 Tingkat Tingkat Tingkat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan analisis atau sesuai
dari instrument dari dari instrument kebutuhan
internasional instrument internasional
yang bertujkuan internasional yang bertujkuan
untuk memerangi yang untuk memerangi
penangkapan ikan bertujkuan penangkapan ikan
yang illegal, tidak untuk yang illegal, tidak
dilaporkan dan memerangi dilaporkan dan
tidak diatur (IUU penangkapan tidak diatur (IUU
fishing) ikan fishing)
yang illegal,
tidak
dilaporkan dan
tidak diatur
(IUU
fishing)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
497 SD00375.02.00 14.6.1.(a) Persentase Badan Usaha Perusahaan perseorangan atau perusahaan 1. Badan Usaha Milik Jumlah; Orang;
Kepatuhan persekutuan, baik yang berbadan hukum maupun Negara (BUMN) persentase persen
(Compliance) Pelaku yang tidak berbadan hukum. Badan Usaha terdiri atas 2. Badan Usaha Milik
Usaha Kelautan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Perikanan Daerah (BUMD), badan usaha swasta yang berbentuk 3. Badan usaha swasta
Perseroan Terbatas, badan hokum asing, atau yang berbentuk
koperasi. Perseroan Terbatas
4. Badan hokum asing,
atau koperasi
498 SD00420.01.00 14.6.1.(a) Persentase Bentuk Badan Suatu status badan hukum yang telah dimiliki oleh 1. PT (persero) Persentase Persen
Kepatuhan Hukum suatu kegiatan ekonomi/usaha berdasarkan akte 2. PT
(Compliance) Pelaku pendiriannya yang dikeluarkan oleh akte notaris, 3. Koperasi
Usaha Kelautan dan berupa akte notaris, atau berdasarkan suatu 4. CV
Perikanan keputusan dari pejabat yang berwenang. 5. Firma
6. Yayasan Izin khusus

- 156 -
dari instansi terkait
7. Perorangan
499 SD00853.00.00 14.6.1.(a) Persentase Kegiatan yang 1. Kegiatan perikanan yang dilakukan oleh orang atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Kepatuhan dianggap kapal asing di dalam wilayah hukum suatu negara, analisis atau sesuai Persentase Persen
(Compliance) Pelaku melakukan tanpa persetujuan dari negara yang bersangkutan kebutuhan
Usaha Kelautan dan Illegal Fishing dan/atau bertentangan dengan hukum dan peraturan
Perikanan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kegiatan perikanan yang dilakukan oleh kapal yang
mengibarkan bendera suatu negara yang menjadi
anggota dari satu organisasi pengelolaan perikanan
regional, akan tetapi kegiatan perikanan tersebut
dilakukan melalui cara yang bertentangan dengan
pengelolaan dan konservasi yang diadopsi oleh
organisasi tersebut.
3. Kegiatan perikanan yang bertentangan dengan
hukum nasional atau kewajiban internasioanal,
termasuk kewajiban negara-negara yang menjadi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
anggota organisasi pengelolaan perikanan regional.
500 SD00870.00.00 14.6.1.(a) Persentase Kelautan Hal yang berhubungan dengan Laut dan/atau kegiatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Kepatuhan di wilayah Laut yang meliputi dasar Laut dan tanah di analisis atau sesuai
(Compliance) Pelaku bawahnya, kolom air dan permukaan Laut, termasuk kebutuhan
Usaha Kelautan dan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Perikanan
501 SD00211.00.00 14.6.1.(a) Persentase Pelaku usaha orang perseorangan atau korporasi yang melakukan KBLI Jumlah; Orang;
Kepatuhan usaha prasarana dan/ atau sarana produksi persentase persen
(Compliance) Pelaku Perikanan, prasarana dan/atau sarana produksi
Usaha Kelautan dan garam, pengolahan, dan pemasaran hasil Perikanan,
Perikanan serta produksi garam yang berkedudukan di wilayah
hukum Republik Indonesia
502 SD01405.00.00 14.6.1.(a) Persentase Perikanan Semua kegiatan yang berhubungan dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
Kepatuhan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan analisis atau sesuai Persentase Persen
(Compliance) Pelaku lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari kebutuhan

- 157 -
Usaha Kelautan dan praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
Perikanan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem
bisnis perikanan.
503 SD01469.00.00 14.6.1.(a) Persentase Persentase Kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Kepatuhan Kepatuhan sumber daya kelautan dan perikanan oleh para pelaku analisis atau sesuai
(Compliance) Pelaku (Compliance) usaha kelautan dan perikanan dengan ketentuan kebutuhan
Usaha Kelautan dan Pelaku Usaha peraturan perundang-undangan di bidang kelautan
Perikanan Kelautan dan dan perikanan
Perikanan
504 SD01278.01.02 14.6.1.(a) Persentase Usaha Kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem bisnis 1. Perikanan Tangkap Jumlah; Usaha;
Kepatuhan Perikanan perikanan yang meliputi praproduksi, produksi, 2. Perikanan Budidaya Persentase Persen
(Compliance) Pelaku pascaproduksi, pengolahan, dan pemasaran.
Usaha Kelautan dan
Perikanan
505 SD01406.00.00 14.7.1 Perikanan Perikanan **Indikator global yang akan dikembangkan** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
berkelanjutan berkelanjutan analisis atau sesuai
sebagai presentase sebagai kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dari Produk presentase dari
Domestik Bruto Produk
(PDB) Domestik
Bruto (PDB)
506 SD01696.00.00 14.a.1 Proporsi dari total Proporsi dari ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengeluaran untuk total analisis atau sesuai
penelitian yang pengeluaran kebutuhan
dialokasikan untuk untuk
penelitian di bidang penelitian yang
teknologi kelautan dialokasikan
untuk
penelitian di
bidang
teknologi
kelautan

- 158 -
507 SD00400.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Akses Hak atau kesempatan untuk menggunakan atau Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka hukum/ melihat sesuatu. analisis atau sesuai
regulasi/kebijakan/ kebutuhan
kelembagaan yang
mengakui dan
melindungi hak
akses untuk
perikanan skala
kecil
508 SD00837.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Kebijakan Serangkaian ide atau rencana apa yang harus Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kebijakan;
kerangka hukum/ dilakukan dalam situasi tertentu yang telah disetujui analisis atau sesuai Persentase Persen
regulasi/kebijakan/ secara resmi oleh sekelompok orang, organisasi bisnis, kebutuhan
kelembagaan yang pemerintah, atau partai politik.
mengakui dan
melindungi hak
akses untuk
perikanan skala
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kecil
509 SD00910.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Kerangka kebijakan dan peraturan perundangan-undangan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
kerangka hukum/ hukum/ memiliki muatan untuk analisis atau sesuai
regulasi/kebijakan/ regulasi/ melindungi hak akses nelayan kecil dan pembudidaya kebutuhan
kelembagaan yang kebijakan/ ikan kecil terhadap sumber daya laut dan pasar.
mengakui dan kelembagaan
melindungi hak yang mengakui
akses untuk dan
perikanan skala melindungi
kecil hak akses
untuk
perikanan
skala kecil
510 SD00953.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Ketersediaan Indikator telah tercapai melalui tersedianya peraturan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
kerangka hukum/ kerangka perundang-undangan terkait kelembagaan yang analisis atau sesuai

- 159 -
regulasi/kebijakan/ hukum/regula mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan kebutuhan
kelembagaan yang si/kebijakan/k skala kecil yang telah disahkan dan masih berlaku saat
mengakui dan elembagaan dilakukan pengumpulan data, menjadi indikasi adanya
melindungi hak yang mengakui kerangka kebijakan dan instrument terkait penataan
akses untuk dan ruang laut nasional pada tahun berjalan.
perikanan skala melindungi
kecil hak akses
untuk
perikanan
skala kecil
511 SD00135.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Nelayan Kecil Nelayan yang melakukan penangkapan ikan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kerangka hukum/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang analisis atau sesuai persentase persen
regulasi/kebijakan/ tidak menggunakan kapal penangkap Ikan maupun kebutuhan
kelembagaan yang yang menggunakan kapal penangkap Ikan berukuran
mengakui dan paling besar 10 (sepuluh) gros ton (GT), serta
melindungi hak melakukan penangkapan ikan di perairan yang
akses untuk merupakan hak Perikanan tradisional yang telah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perikanan skala dimanfaatkan secara turun-temurun sesuai dengan
kecil budaya dan kearifan lokal
512 SD00136.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Nelayan nelayan yang melakukan penangkapan ikan di Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kerangka hukum/ Tradisional perairan yang merupakan hak Perikanan tradisional analisis atau sesuai persentase persen
regulasi/kebijakan/ yang telah dimanfaatkan secara turun-temurun sesuai kebutuhan
kelembagaan yang dengan budaya dan kearifan lokal.
mengakui dan
melindungi hak
akses untuk
perikanan skala
kecil
513 SD00187.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Pasar Rakyat Suatu area tertentu tempat bertemunya pembeli dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pasar; Persen
kerangka hukum/ penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung, analisis atau sesuai Persentase
regulasi/kebijakan/ dengan proses jual beli berbagai jenis barang konsumsi kebutuhan
kelembagaan yang melalui tawar menawar.

- 160 -
mengakui dan
melindungi hak
akses untuk
perikanan skala
kecil
514 SD00233.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Pembudi Daya Pembudi Daya Ikan yang melakukan Pembudidayaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kerangka hukum/ Ikan Kecil Ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. analisis atau sesuai Persentase Persen
regulasi/kebijakan/ kebutuhan
kelembagaan yang
mengakui dan
melindungi hak
akses untuk
perikanan skala
kecil
515 SD01386.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Peraturan Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Peraturan
kerangka hukum/ Perundangan- mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan analisis atau sesuai
regulasi/kebijakan/ undangan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kelembagaan yang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
mengakui dan Perundang-undangan.
melindungi hak
akses untuk
perikanan skala
kecil
516 SD01149.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Sumber Daya Sumber daya Laut, baik yangdapat diperbaharui Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka hukum/ Kelautan maupun yang tidak dapat diperbaharui yang memiliki analisis atau sesuai
regulasi/kebijakan/ keunggulan komparatif dan kompetitif sertadapat kebutuhan
kelembagaan yang dipertahankan dalam jangka panjang.
mengakui dan
melindungi hak
akses untuk
perikanan skala
kecil

- 161 -
517 SD01203.00.00 14.b.1* Tingkat penerapan Tingkat Tersedianya kerangka Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
kerangka hukum/ penerapan hukum/regulasi/kebijakan/kelembagaan yang analisis atau sesuai
regulasi/kebijakan/ kerangka mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan kebutuhan
kelembagaan yang hukum/regula skala kecil yang telah
mengakui dan si/kebijakan/k disahkan dan masih berlaku saat dilakukan
melindungi hak elembagaan pengumpulan data, menjadi indikasi adanya
akses untuk yang mengakui penerapan pengakuan dan perlindungan hak
perikanan skala dan akses untuk perikanan skala kecil.
kecil melindungi
hak akses
untuk
perikanan
skala kecil
518 SD00609.00.01 14.b.1.(a) Jumlah provinsi Ikan Segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari 1. Ikan Volume; Kg; Rupiah
dengan peningkatan siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. 2. Mollusca Nilai
akses pendanaan 3. Crustacea
usaha nelayan. 4. Algae
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Mamalia Air
6. Lainnya
519 SD00762.00.00 14.b.1.(a) Jumlah provinsi Jumlah Banyaknya provinsi yang telah melakukan upaya Klasifikasi berdasarkan Jumlah Provinsi
dengan peningkatan provinsi pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya analisis atau sesuai
akses pendanaan dengan Ikan Kecil terkait peningkatan akses pendanaan kebutuhan
usaha nelayan. peningkatan usaha.
akses
pendanaan
usaha nelayan.
520 SD00872.00.00 14.b.1.(a) Jumlah provinsi Kelompok Badan usaha yang dibentuk oleh Pembudidaya-Ikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
dengan peningkatan Pembudidaya Kecil berdasarkan hasil kesepakatan atau musyawarah analisis atau sesuai
akses pendanaan Ikan Kecil seluruh anggota yang dilandasi oleh keinginan kebutuhan
usaha nelayan. Pokdakan bersama untuk berusaha bersama dan
dipertanggungjawabkan secara bersama guna
meningkatkan pendapatan anggota.

- 162 -
521 SD00873.00.00 14.b.1.(a) Jumlah provinsi Kelompok Badan usaha yang dibentuk oleh Nelayan Kecil Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
dengan peningkatan Usaha berdasarkan hasil kesepakatan atau musyawarah analisis atau sesuai
akses pendanaan Bersama Kecil seluruh anggota yang dilandasi oleh keinginan kebutuhan
usaha nelayan. (KUB) bersama untuk berusaha bersama dan
dipertanggungjawabkan secara bersama guna
meningkatkan pendapatan anggota.
522 SD00134.01.00 14.b.1.(a) Jumlah provinsi Nelayan Orang yang mata pencahariannya melakukan 1. Nelayan Kecil Jumlah; Orang;
dengan peningkatan penangkapan ikan atau orang 2. Nelayan Tradisional persentase persen
akses pendanaan yang melakukan usaha penangkapan ikan 3. Nelayan Buruh
usaha nelayan. 4. Nelayan Pemilik
523 SD00228.00.00 14.b.1.(a) Jumlah provinsi Pemberdayaan Segala upaya untuk meningkatkan kemampuan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
dengan peningkatan Nelayan, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam analisis atau sesuai
akses pendanaan Pembudi Daya untuk melaksanakan Usaha Perikanan atau Usaha kebutuhan
usaha nelayan. Ikan, dan Pergaraman secara lebih baik.
Petambak
Garam
524 SD01354.00.00 14.b.1.(a) Jumlah provinsi Peningkatan Peningkatan bantuan pembiayaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dengan peningkatan akses dan pemodalan nelayan, khususnya nelayan analisis atau sesuai
akses pendanaan pendanaan kecil guna mewujudkan: (1) kemandirian, (2) kebutuhan
usaha nelayan. usaha nelayan. peningkatan usaha, (3) peningkatan kemampuan
dan kapasitas, (4) menjamin akses terhadap
sumber daya ikan dan lingkungannya, teknologi,
permodalan, sarana prasarana produksi, dan
pemasaran, dan (5) peningkatan penumbuh
kembangan Kelompok Usaha Bersama Kecil
(KUB) dan Kelompok Pembudidaya Ikan Kecil
(Pokdakan).
525 SD01148.00.00 14.b.1.(a) Jumlah provinsi Sumber Daya Potensi semua jenis ikan. 1. Ikan Perairan Laut Persentase Persen
dengan peningkatan Ikan 2. Ikan Perairan Darat
akses pendanaan 3. Ikan Perairan Payau
usaha nelayan.
526 SD00745.00.00 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Jumlah Jumlah nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;

- 163 -
yang terlindungi. nelayan yang garam yang diberikan perlindungan dalam menghadapi analisis atau sesuai persentase persen
terlindungi. permasalahan kesulitan melakukan usaha perikanan kebutuhan
atau usaha pergaraman.
527 SD00134.01.00 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Nelayan Orang yang mata pencahariannya melakukan 1. Nelayan Kecil Jumlah; Orang;
yang terlindungi. penangkapan ikan atau orang 2. Nelayan Tradisional persentase persen
yang melakukan usaha penangkapan ikan 3. Nelayan Buruh
4. Nelayan Pemilik
528 SD00137.00.00 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Nelayan yang Nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam yang 1. Nelayan Kecil Jumlah; Orang;
yang terlindungi. Terlindungi diberikan perlindungan dalam menghadapi 2. Nelayan Tradisional persentase persen
permasalahan kesulitan melakukan Usaha Perikanan 3. Nelayan Buruh
atau Usaha Pergaraman. 4. Nelayan Pemilik
529 SD00232.01.00 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Pembudi Daya Setiap Orang yang mata pencahariannya melakukan 1. Pembesaran Jumlah; Orang;
yang terlindungi. Ikan Pembudidayaan Ikan air tawar, Ikan air payau, dan 2. Pembenihan Persentase Persen
Ikan air laut. 3. Ikan Hias
530 SD00232.02.00 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Pembudi Daya Orang yang mata pencahariannya melakukan 1. Pembesaran Jumlah; Orang;
yang terlindungi. Ikan pembudidayaan ikan atau orang yang melakukan 2. Pembenihan Persentase Persen
usaha pembudidayaan ikan 3. Ikan Hias
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
531 SD01427.00.00 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Perlindungan Segala upaya untuk membantu Nelayan, Pembudidaya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
yang terlindungi. Nelayan, Ikan, dan Petambak Garam dalam menghadapi analisis atau sesuai Persentase Persen
Pembudidaya permasalahan kesulitan melakukan usaha perikanan kebutuhan
Ikan, dan atau usaha pergaraman.
Petambak
Garam
532 SD01428.00.00 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Perlindungan Segala upaya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
yang terlindungi. Nelayan, untuk membantu Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan analisis atau sesuai persentase persen
Pembudidaya Petambak Garam dalam menghadapi kebutuhan
Ikan, permasalahan kesulitan melakukan usaha
dan Petambak perikanan atau usaha pergaraman
Garam
533 SD01609.00.00 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Petambak Setiap orang yang melakukan kegiatan Usaha 1. Tambak Jumlah; Orang;
yang terlindungi. Garam Pergaraman. 2. Non Tambak Persentase Persen

- 164 -
534 SD01277.00.01 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Usaha Kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem bisnis Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Usaha;
yang terlindungi. Pergaraman Pergaraman yang meliputi praproduksi, produksi, analisis atau sesuai Persentase Persen
pascaproduksi, pengolahan, dan pemasaran. kebutuhan
535 SD01278.01.02 14.b.1.(b) Jumlah nelayan Usaha Kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem bisnis 1. Perikanan Tangkap Usaha; Orang;
yang terlindungi. Perikanan perikanan yang meliputi praproduksi, produksi, 2. Perikanan Budidaya persentase persen
pascaproduksi, pengolahan, dan pemasaran.
536 SD00028.00.00 14.c.1* Tersedianya Laut Ruang perairan di muka bumi yang menghubungkan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
kerangka kebijakan daratan dengan daratan dan bentuk-bentuk alamiah analisis atau sesuai
dan instrumen lainnya, yang merupakan kesatuan geografis dan kebutuhan
terkait pelaksanaan ekologis beserta segenap unsur terkait, dan yang batas
UNCLOS (the United dan sistemnya ditentukan oleh peraturan perundang-
Nations Convention undangan dan hukum internasional.
on the Law of the
Sea)
537 SD01149.00.00 14.c.1* Tersedianya Sumber Daya Sumber daya Laut, baik yang dapat diperbaharui Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka kebijakan Kelautan maupun yang tidak dapat diperbaharui yang memiliki analisis atau sesuai
dan instrumen keunggulan komparatif dan kompetitif serta dapat kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terkait pelaksanaan dipertahankan dalam jangka panjang.
UNCLOS (the United
Nations Convention
on the Law of the
Sea)
538 SD01185.00.00 14.c.1* Tersedianya Tersedianya Tersedianya perundang-undangan terkait Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;
kerangka kebijakan kerangka pelaksanaan UNCLOS yang telah disahkan dan analisis atau sesuai Persentase Persen
dan instrumen kebijakan masih berlaku saat dilakukan pengumpulan data, kebutuhan
terkait pelaksanaan dan instrumen menjadi indikasi adanya kerangka kebijakan
UNCLOS (the United terkait dan instrumen pelestarian dan pemanfaatan
Nations Convention pelaksanaan berkelanjutan lautan dan sumber dayanya.
on the Law of the UNCLOS (the
Sea) United Nations
Convention
on the Law of

- 165 -
the
Sea)
539 SD01258.00.00 14.c.1* Tersedianya United Nations Perjanjian internasional yang dihasilkan dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;
kerangka kebijakan Convention on Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang analisis atau sesuai Persentase Persen
dan instrumen the Law of the Hukum Laut yang ketiga (UNCLOS III) yang kebutuhan
terkait pelaksanaan Sea(UNCLOS) berlangsung dari tahun 1973 sampai dengan tahun
UNCLOS (the United 1982. Konvensi Hukum Laut ini mendefinisikan hak
Nations Convention dan tanggung jawab negara dalam penggunaan lautan
on the Law of the di dunia serta menetapkan pedoman untuk bisnis,
Sea) lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam laut.
540 SD00471.04.00 15.1.1* Proporsi kawasan Danau Wadah air dan ekosistem yang ada yang terbentuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Danau; Km2;
hutan terhadap total secara alamiah dapat berupa bagian dari sungai yang analisis atau sesuai luas; ppm;
luas lahan lebar dan kedalamnya jauh melebihi ruas–ruas lain kebutuhan Konsentras m/tahun,
dari sungai yang bersangkutan, termasuk situ, i m3/tahun,
embung dan wadah air sejenis dengan istilah sebutan kandungan ton/tahun;
lokal (telaga, ranu). ; laju; Persen
Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
541 SD00477.00.00 15.1.1* Proporsi kawasan Daratan Permukaan bumi yang tidak tertutup air. Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
hutan terhadap total analisis atau sesuai
luas lahan kebutuhan
542 SD00597.01.01 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan tanah yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan 1. Hutan Alam Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total tinggi pohon lebih dari 5 m dan tutupan tajuk lebih 2. Hutan tanaman Persentase Persen
luas lahan dari 10%. Ini tidak termasuk tanah yang ebagian besar
di bawah penggunaan lahan pertanian atau perkotaan.
543 SD00597.02.01 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan 1. Hutan Alam Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total berisi sumber daya alam hayati yang didominasi 2. Hutan tanaman Persentase Persen
luas lahan pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
544 SD00597.02.02 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan 1. Hutan Pantai Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total berisi sumber daya alam hayati yang didominasi 2. Hutan Payau Persentase Persen
luas lahan pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, 3. Hutan Rawa
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. 4. Hutan Dataran

- 166 -
rendah
5. Hutan Dataran Tinggi
6. Hutan Pegunungan
545 SD00597.02.03 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan 1. Hutan hujan Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total berisi sumber daya alam hayati yang didominasi 2. Hutan musim Persentase Persen
luas lahan pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, 3. Hutan gambut
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
546 SD00597.02.04 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan 1. Hutan Jati Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total berisi sumber daya alam hayati yang didominasi 2. Hutan pinus Persentase Persen
luas lahan pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, 3. Hutan bakau
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. 4. Hutan ramin
5. Hutan meranti
6. Hutan kamper
7. Hutan mahoni
8. Hutan sonokeling
9. Hutan
jeunjing/sengon
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
10. Hutan Bambu
11. Hutan agatis
12. Hutan ekalitus
13. Hutan kayu putih
14. Hutan cendana
15. Hutan lainnya;
547 SD00597.02.05 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan 1. Hutan tetap Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total berisi sumber daya alam hayati yang didominasi 2. Hutan cadangan Persentase Persen
luas lahan pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, 3. Hutan lainnya;
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
548 SD00597.02.06 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan 1. Hutan negara Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total berisi sumber daya alam hayati yang didominasi 2. Hutan milik Persentase Persen
luas lahan pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
549 SD00597.03.01 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu lapangan bertumbuh pohon-pohonan yang 1. Hutan Alam Luas ; Hektar ;

- 167 -
hutan terhadap total secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup 2. Hutan tanaman Persentase Persen
luas lahan alam hayati beserta alam lingkungannya dan
ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.
550 SD00597.03.02 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu lapangan bertumbuh pohon-pohonan yang 1. Hutan Pantai Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup 2. Hutan Payau Persentase Persen
luas lahan alam hayati beserta alam lingkungannya dan 3. Hutan Rawa
ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan. 4. Hutan Dataran
rendah
5. Hutan Dataran Tinggi
6. Hutan Pegunungan
551 SD00597.03.03 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu lapangan bertumbuh pohon-pohonan yang 1. Hutan hujan Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup 2. Hutan musim Persentase Persen
luas lahan alam hayati beserta alam lingkungannya dan 3. Hutan gambut
ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.
552 SD00597.03.04 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu lapangan bertumbuh pohon-pohonan yang 1. Hutan Jati Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup 2. Hutan pinus Persentase Persen
luas lahan alam hayati beserta alam lingkungannya dan 3. Hutan bakau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan. 4. Hutan ramin
5. Hutan meranti
6. Hutan kamper
7. Hutan mahoni
8. Hutan sonokeling
9. Hutan
jeunjing/sengon
10. Hutan Bambu
11. Hutan agatis
12. Hutan ekalitus
13. Hutan kayu putih
14. Hutan cendana
15. Hutan lainnya;
553 SD00597.03.05 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu lapangan bertumbuh pohon-pohonan yang 1. Hutan tetap Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup 2. Hutan cadangan Persentase Persen

- 168 -
luas lahan alam hayati beserta alam lingkungannya dan 3. Hutan lainnya;
ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.
554 SD00597.03.06 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Suatu lapangan bertumbuh pohon-pohonan yang 1. Hutan negara Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup 2. Hutan milik Persentase Persen
luas lahan alam hayati beserta alam lingkungannya dan
ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.
555 SD00597.01.02 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Tanah yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan 1. Hutan Pantai Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total tinggi pohon lebih dari 5 m dan tutupan tajuk lebih 2. Hutan Payau Persentase Persen
luas lahan dari 10%. Ini tidak termasuk tanah yang ebagian besar 3. Hutan Rawa
di bawah penggunaan lahan pertanian atau perkotaan. 4. Hutan Dataran
rendah
5. Hutan Dataran Tinggi
6. Hutan Pegunungan
556 SD00597.01.03 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Tanah yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan 1. Hutan hujan Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total tinggi pohon lebih dari 5 m dan tutupan tajuk lebih 2. Hutan musim Persentase Persen
luas lahan dari 10%. Ini tidak termasuk tanah yang ebagian besar 3. Hutan gambut
di bawah penggunaan lahan pertanian atau perkotaan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
557 SD00597.01.04 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Tanah yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan 1. Hutan Jati Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total tinggi pohon lebih dari 5 m dan tutupan tajuk lebih 2. Hutan pinus Persentase Persen
luas lahan dari 10%. Ini tidak termasuk tanah yang ebagian besar 3. Hutan bakau
di bawah penggunaan lahan pertanian atau perkotaan. 4. Hutan ramin
5. Hutan meranti
6. Hutan kamper
7. Hutan mahoni
8. Hutan sonokeling
9. Hutan
jeunjing/sengon
10. Hutan Bambu
11. Hutan agatis
12. Hutan ekalitus
13. Hutan kayu putih
14. Hutan cendana

- 169 -
15. Hutan lainnya;
558 SD00597.01.05 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Tanah yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan 1. Hutan tetap Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total tinggi pohon lebih dari 5 m dan tutupan tajuk lebih 2. Hutan cadangan Persentase Persen
luas lahan dari 10%. Ini tidak termasuk tanah yang ebagian besar 3. Hutan lainnya;
di bawah penggunaan lahan pertanian atau perkotaan.
559 SD00597.01.06 15.1.1* Proporsi kawasan Hutan Tanah yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan 1. Hutan negara Luas ; Hektar ;
hutan terhadap total tinggi pohon lebih dari 5 m dan tutupan tajuk lebih 2. Hutan milik Persentase Persen
luas lahan dari 10%. Ini tidak termasuk tanah yang ebagian besar
di bawah penggunaan lahan pertanian atau perkotaan.
560 SD00801.00.01 15.1.1* Proporsi kawasan Kawasan Wilayah tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh 1. Hutan Negara Luas Km2
hutan terhadap total Hutan pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya 2. Hutan Adat
luas lahan sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan 3. Hutan Hak
untuk menjamin kepastian hukum mengenai status 4. Hutan Produksi
kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah 5. Hutan Lindung
tertentu yang sudahditunjuk sebagai kawasan hutan 6. Hutan Konservasi
menjadi kawasan hutan tetap.
561 SD00801.00.03 15.1.1* Proporsi kawasan Kawasan Wilayah tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Klasifikasi berdasarkan Luas Km2, Ha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
hutan terhadap total Hutan pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya analisis atau sesuai
luas lahan sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan kebutuhan
untuk menjamin kepastian hukum mengenai status
kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah
tertentu yang sudahditunjuk sebagai kawasan hutan
menjadi kawasan hutan tetap.
562 SD01359.01.00 15.1.1* Proporsi kawasan Penutupan Penutupan lahan oleh vegetasi dengan komposisi dan Klasifikasi berdasarkan Luas; Ha; Persen
hutan terhadap total Hutan kerapatan tertentu, sehingga dapat tercipta fungsi analisis atau sesuai Persentase
luas lahan hutan antara lain iklim mikro, tata air, dan tempat kebutuhan
hidup satwa sebagai satu ekosistem hutan.
563 SD01377.00.00 15.1.1* Proporsi kawasan Perairan Laut teritorial Indonesia beserta perairan kepulauan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
hutan terhadap total Indonesia dan perairan pedalamannya. analisis atau sesuai
luas lahan kebutuhan
564 SD01705.00.00 15.1.1* Proporsi kawasan Proporsi Luas tutupan hutan ditambah luas tutupan lahan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
hutan terhadap total kawasan hutan (kawasan non hutan) dibagi dengan total luas daratan analisis atau sesuai

- 170 -
luas lahan terhadap total dikali dengan seratus persen, dinyatakan dengan kebutuhan
luas lahan satuan persen (%).
565 SD01310.00.00 15.1.1* Proporsi kawasan Wilayah Kesatuan wilayah pengelolaansumber daya air dalam Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
hutan terhadap total Sungai satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau- analisis atau sesuai
luas lahan pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama kebutuhan
dengan 2.000 km2.
566 SD01786.00.00 15.1.2 Proporsi situs Proporsi situs ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penting penting analisis atau sesuai
keanekaragaman keanekaragam kebutuhan
hayati daratan dan an hayati
perairan darat daratan dan
dalam kawasan perairan darat
konservasi, dalam
berdasarkan jenis kawasan
ekosistemnya konservasi,
berdasarkan
jenis
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ekosistemnya
567 SD00064.00.00 15.1.2.(a) Luas Kawasan Luas Kawasan Luas Kawasan hutan konservasi dan hutan di luar Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
Bernilai Konservasi bernilai konservasi termasuk areal penggunaan lain (APL) yang analisis atau sesuai
Tinggi (HCV) konservasi memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik dari kebutuhan
tinggi (HCV) level ekosistem, populasi hingga ke tingkat spesies,
terutama daerah-daerah yang merupakan kantung-
kantung satwa prioritas yang kemudian masuk ke
dalam kawasan ekosistem esensial.
568 SD00734.00.00 15.2.1.(a) Indikator nasional Jumlah KPH Banyaknya KPHK, KPHL dan KPHP yang telah Klasifikasi berdasarkan Jumlah KPH
sebagai proksi yang masuk diverifikasi berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh analisis atau sesuai
indikator global Kategori Maju peraturan perundang-undangan. Kriteria tersebut kebutuhan
secara umum mencakup aspek legal (kelembagaan
KPH, dokumen perencanaan), aspek produksi (hasil
hutan dan jasa), dan aspek ekonomi (investasi pada
KPH dan operasionalisasi KPH).

- 171 -
569 SD00930.00.00 15.2.1.(a) Indikator nasional Kesatuan Wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan 1. Kesatuan Hutan Jumlah KPH
sebagai proksi Pengelolaan peruntukannya, yang dapat dikelola secara efisien dan Konservasi (KPHK)
indikator global Hutan (KPH) lestari 2. Kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung (KPHL)
3. Kesatuan Pengelolaan
Hutan Produksi (KPHP)
570 SD00931.00.00 15.2.1.(a) Indikator nasional Kesatuan Kesatuan pengelolaan hutan yang luas wilayahnya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kesatuan;
sebagai proksi Pengelolaan seluruhnya atau didominasi oleh kawasan hutan analisis atau sesuai Luas; Km2; Persen
indikator global Hutan konservasi. kebutuhan Persentase
Kawasan
(KPHK)
571 SD00933.00.00 15.2.1.(a) Indikator nasional Kesatuan Kesatuan pengelolaan hutan yang luas wilayahnya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kesatuan;
sebagai proksi Pengelolaan seluruh atau didominasi oleh kawasan hutan lindung. analisis atau sesuai Luas; Km2; Persen
indikator global Hutan Lahan kebutuhan Persentase
(KPHL)
572 SD00935.00.00 15.2.1.(a) Indikator nasional Kesatuan Kesatuan pengelolaan hutan yang luas wilayahnya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kesatuan;
sebagai proksi Pengelolaan seluruh atau didominasi oleh kawasan hutan produksi. analisis atau sesuai Luas; Km2; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
indikator global Hutan kebutuhan Persentase
Produksi
(KPHP)
573 SD01843.01.00 15.2.1.(a) Indikator nasional Pengolahan Pengolahan hulu hasil hutan. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
sebagai proksi Hasil Hutan analisis atau sesuai
indikator global kebutuhan
574 SD00494.00.00 15.3.1* Proporsi lahan yang Degradasi Pengurangan atau hilangnya produktivitas Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar;
terdegradasi lahan biologis dan ekonomi dan kompleksitas lahan analisis atau sesuai Persentase Persen
terhadap luas lahan pertanian tadah hujan, lahan pertanian irigasi, atau kebutuhan
keseluruhan jangkauan, padang rumput, hutan dan lahan hutan
yang dihasilkan dari kombinasi tekanan, termasuk
penggunaan lahan dan praktik pengelolaan.
575 SD00313.00.00 15.3.1* Proporsi lahan yang Lahan Bagian daratan dari permukaan bumi sebagai suatu 1. Sangat sesuai Luas Hektar (Ha)
terdegradasi lingkungan fisik yang meliputi tanah beserta segenap 2. Cukup sesuai
terhadap luas lahan faktor yang mempengaruhi penggunaannya seperti 3. Sesuai marginal

- 172 -
keseluruhan iklim, relief, aspek geologi, dan hidrologi yang 4. Tidak sesuai
terbentuk secara alami maupun akibat pengaruh
manusia.
576 SD00067.00.00 15.3.1* Proporsi lahan yang Luas lahan Luas permukaan daratan suatu negara tidak termasuk Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar;
terdegradasi keseluruhan wilayah yang dicakup oleh perairan pedalaman, analisis atau sesuai Persentase Persen
terhadap luas lahan seperti: sungai dan danau besar. kebutuhan
keseluruhan
577 SD01718.00.00 15.3.1* Proporsi lahan yang Proporsi lahan Luas lahan yang terdegradasi yang dilakukan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terdegradasi yang rehabilitasi di dalam hutan dan lahan dibagi dengan analisis atau sesuai
terhadap luas lahan terdegradasi luas lahan keseluruhan dikali dengan seratus persen, kebutuhan
keseluruhan terhadap luas dinyatakan dengan satuan persen (%).
lahan
keseluruhan
578 SD01292.00.01 15.3.1* Proporsi lahan yang Rehabilitasi Upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
terdegradasi hutan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna analisis atau sesuai
terhadap luas lahan lahan meningkatkan daya dukung, produktivitas dan kebutuhan
keseluruhan peranannya dalam menjaga sistem penyangga
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kehidupan
579 SD01292.00.02 15.3.1* Proporsi lahan yang Rehabilitasi Upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan 1. Lahan kritis Luas Hektar
terdegradasi Hutan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna 2. Lahan terbuka,
terhadap luas lahan Lahan meningkatkan daya dukung, produktivitas dan dan/atau
keseluruhan peranannya dalam menjaga sistem penyangga 3. Lahan bekas
kehidupan kebakaran hutan dan
lahan
580 SD00805.01.02 15.4.1* Situs penting Kawasan Kawasan hutan konservasi dan kawasan konservasi 1. Cagar Alam Jumlah; Kawasan;
keanekaragaman Konservasi perairan yang meliputi kawasan suaka alam dan 2. Suaka Margasatwa Luas Hektar (Ha)
hayati pegunungan kawasan pelestarian alam serta taman buru. 3. Taman Nasional
dalam kawasan 4. Taman Wisata Alam
konservasi 5. Taman Hutan Raya
6. Taman Buru
581 SD00805.02.01 15.4.1* Situs penting Kawasan Ruang geografis, diakui, didedikasikan dan dikelola, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Situs
keanekaragaman konservasi melalui cara-cara legal atau efektif analisis atau sesuai

- 173 -
hayati pegunungan lainnya, untuk mencapai konservasi alam jangka kebutuhan
dalam kawasan panjang dengan terkait jasa ekosistem dan nilai-nilai
konservasi budaya.
582 SD00805.02.02 15.4.1* Situs penting Kawasan Ruang geografis, diakui, didedikasikan dan dikelola, 1. Cagar Alam Jumlah; Kawasan;
keanekaragaman Konservasi melalui cara-cara legal atau efektif lainnya, untuk 2. Suaka Margasatwa Luas Hektar (Ha)
hayati pegunungan mencapai konservasi alam jangka panjang dengan 3. Taman Nasional
dalam kawasan terkait jasa ekosistem dan nilai-nilai budaya. 4. Taman Wisata Alam
konservasi 5. Taman Hutan Raya
6. Taman Buru
583 SD00826.02.00 15.4.1* Situs penting Keanekaragam Keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan 1. Keanekaragaman Persentase Persen
keanekaragaman an Hayati peranan-peranan ekologisnya yang meliputi hayati daratan
hayati pegunungan keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, 2. Keanekaragaman
dalam kawasan dan keanekaragaman genetik. hayati perairan
konservasi
584 SD00826.03.00 15.4.1* Situs penting Keanekaragam Semua mahluk yang hidup di bumi termasuk semua 1. Keanekaragaman Persentase Persen
keanekaragaman an Hayati jenis tumbuhan binatang dan mikroba. hayati daratan
hayati pegunungan 2. Keanekaragaman
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dalam kawasan hayati perairan
konservasi
585 SD01112.00.00 15.4.1* Situs penting Situs penting Indikator ini mencakup area terlindung dari situs situs Klasifikasi berdasarkan Jumlah Situs
keanekaragaman keanekaragam penting untuk keanekaragaman hayati gunung analisis atau sesuai
hayati pegunungan an menunjukkan tren temporal dalam persentase rata- kebutuhan
dalam kawasan hayati rata dari setiap situs penting
konservasi pegunungan untuk keanekaragaman hayati gunung (misal situs-
dalam situs yang berkontribusi signifikan terhadap
kawasan persistensi keanekaragaman hayati global) yang
konservasi dicakup oleh kawasan lindung yang ditunjuk.
586 SD00778.00.00 15.4.2* Indeks tutupan Indeks tutupan Indeks Tutup Hijau Pegunungan (Mountain Green Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
hijau pegunungan hijau Cover Index/MGCI) dimaksudkan untuk analisis atau sesuai
pegunungan mengukur perubahan vegetasi hijau di area kebutuhan
pegunungan, yaitu: kelas tutupan lahan hutan,
lahan pertanian, padang rumput, lahan basah,

- 174 -
pemukiman, dan tanah lainnya (sesuai IPCC).
Indeks akan memberikan informasi tentang perubahan
tutupan vegetasi dan akan membantu mengidentifikasi
status konservasi lingkungan pegunungan. Mountain
Green Cover Index adalah alat yang efektif untuk
menunjukkan bagaimana ekosistem gunung berevolusi
dan untuk menilai kondisi konservasi dan
kesehatannya.
587 SD00191.00.00 15.4.2* Indeks tutupan Pegunungan Pegunungan didefinisikan sesuai dengan klasifikasi 1. Kelas 1: ketinggian> Tinggi Meter
hijau pegunungan UNEP-WCMC yang mengidentifikasi 4.500 meter
berdasarkan ketinggian, kemiringan dan rentang 2. Kelas 2: ketinggian
ketinggian lokal seperti yang dijelaskan oleh Kapos et 3.500–4.500 meter
al. (2000) 3. Kelas 3: ketinggian
2.500–3.500 meter
4. Kelas 4: ketinggian
1.500–2.500 meter dan
kemiringan> 2
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Kelas 5: ketinggian
1.000–1.500 meter dan
kemiringan> 5 atau
rentang ketinggian lokal
(radius 7 kilometer
LER)> 300 meter
6. Kelas 6: ketinggian
300-1.000 meter dan
rentang ketinggian lokal
(radius 7 kilometer)>
300 meter.
588 SD00682.00.00 15.5.1* Indeks Daftar Merah Jenis Satwa Jenis satwa terancam punah prioritas yang akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
(Red-list index) Terancam ditingkatkan populasinya saat ini terdiri dari 25 jenis analisis atau sesuai
Punah satwa, yaitu: 1) Harimau Sumatra (Panthera tigris kebutuhan
Prioritas sumatrae); 2) Gajah Sumatra (Elephas maximus

- 175 -
sumatranus); 3) Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); 4)
Owa Jawa (Hylobates moloch); 5) Banteng (Bos
javanicus); 6) Elang Jawa (Spizaetus bartelsi); 7) Jalak
Bali (Leucopsar rothchildi); 8) Kakatua Kecil Jambul
Kuning (Cacatua sulphurea); 9) Orangutan Kalimantan
(Pongo pygmaeus); 10) Komodo (Varanus komodoensis);
11) Bekantan (Nasalis larvatus); 12) Anoa (Bubalus
depressicornis and Bubalus quarlesi); 13) Babirusa
(Babyrousa babyrussa); 14) Maleo (Macrocephalon
maleo); 15) Macan Tutul
Jawa (Panthera pardus melas); 16) Rusa Bawean (Axis
kuhlii); 17) Cenderawasih (Macgregoria pulchra,
Paradisaea raggiana, Paradisaea apoda, Cicinnurus
regius, Seleucidis melanoleuca, Paradisaea rubra); 18)
Surili (Presbytis fredericae, Presbytis comata); 19)
Tarsius (Tarsius fuscus); 20) Monyet hitam Sulawesi
(Macaca nigra, Macaca maura); 21) Julang sumba
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(Rhyticeros everetii);
22) Nuri kepala hitam (Lorius domicella, Lorius lory);
23) Penyu (Chelonia mydas, Eretmochelys
imbricata); 24) Kanguru pohon (Dendrolagus
mbaiso); 25) Celepuk Rinjani (Otus jolanodea).

satwa laut dan


perairan darat, LIPI memberikan rekomendasi
terkait 308 spesies (7 taksa) terancam punah
prioritas perlindungan ditambah 35 spesies
mamalia laut.
589 SD00682.00.00 15.5.1* Indeks Daftar Merah Jenis Satwa Jenis satwa terancam punah prioritas yang akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
(Red-list index) Terancam ditingkatkan populasinya saat ini terdiri dari 25 jenis analisis atau sesuai
Punah satwa, yaitu: 1) Harimau Sumatra (Panthera tigris kebutuhan
Prioritas sumatrae); 2) Gajah Sumatra (Elephas maximus

- 176 -
sumatranus); 3) Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); 4)
Owa Jawa (Hylobates moloch); 5) Banteng (Bos
javanicus); 6) Elang Jawa (Spizaetus bartelsi); 7) Jalak
Bali (Leucopsar rothchildi); 8) Kakatua Kecil Jambul
Kuning (Cacatua sulphurea); 9) Orangutan Kalimantan
(Pongo pygmaeus); 10) Komodo (Varanus komodoensis);
11) Bekantan (Nasalis larvatus); 12) Anoa (Bubalus
depressicornis and Bubalus quarlesi); 13) Babirusa
(Babyrousa babyrussa); 14) Maleo (Macrocephalon
maleo); 15) Macan Tutul Jawa (Panthera pardus
melas); 16) Rusa Bawean (Axis kuhlii); 17)
Cenderawasih (Macgregoria pulchra, Paradisaea
raggiana, Paradisaea apoda, Cicinnurus regius,
Seleucidis melanoleuca, Paradisaea rubra); 18) Surili
(Presbytis fredericae, Presbytis comata); 19) Tarsius
(Tarsius fuscus); 20) Monyet hitam Sulawesi (Macaca
nigra, Macaca maura); 21) Julang sumba (Rhyticeros
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
everetii); 22) Nuri kepala hitam (Lorius domicella,
Lorius lory); 23) Penyu (Chelonia mydas, Eretmochelys
imbricata); 24) Kanguru pohon (Dendrolagus mbaiso);
25) Celepuk Rinjani (Otus jolanodea). Satwa laut dan
perairan darat, LIPI memberikan rekomendasi terkait
308 spesies (7 taksa) terancam punah prioritas
perlindungan ditambah 35 spesies mamalia laut.
590 SD01539.00.00 15.5.1* Indeks Daftar Merah Persentase Jumlah populasi jenis satwa ke-i tahun berjalan dibagi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
(Red-list index) populasi 25 dengan jumlah populasi jenis satwa ke-I baseline data analisis atau sesuai
jenis satwa tahun 2013 dikali dengan seratus persen, dinyatakan kebutuhan
terancam dalam satuan persen (%).
punah
prioritas
591 SD00913.00.00 15.6.1* Kerangka kerja Kerangka kerja Indikator telah tercapai melalui ketersediaan kerangka Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
legislatif, legislatif, legislasi, administrasi dan kebijakan tersebut menjadi analisis atau sesuai

- 177 -
administratif dan administratif indikasi adanya regulasi untuk memastikan pembagian kebutuhan
kebijakan untuk dan kebijakan keuntungan secara adil dan merata dari pemanfaatan
memastikan untuk sumber daya genetika pada tahun berjalan.
pembagian manfaat memastikan
yang adil dan pembagian
merata manfaat yang
adil dan
merata
592 SD01783.00.00 15.7.1 Proporsi satwa liar Proporsi satwa ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dari hasil perburuan liar dari hasil dikembangkan.*** analisis atau sesuai
atau perdagangan perburuan kebutuhan
illegal atau
perdagangan
illegal
593 SD00583.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Hasil buruan Hasil yang diperoleh dari kegiatan berburu yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
perburuan atau berwujud satwa buru baik hidup maupun mati atau analisis atau sesuai
perdagangan illegal bagian-bagiannya. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Tumbuhan dan
Satwa Liar (TSL).
594 SD00588.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Hidupan Liar Hewan dan tumbuhan yang tumbuh secara Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
perburuan atau independen dari manusia, biasanya dalam kondisi analisis atau sesuai
perdagangan illegal alami. kebutuhan
Tumbuhan dan
Satwa Liar (TSL).
595 SD00717.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Jumlah kasus Banyaknya kasus perburuan atau perdagangan ilegal Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
perburuan atau perburuan tumbuhan dan satwa liar (TSL). Banyaknya analisis atau sesuai
perdagangan illegal atau penyelesaian kasus tindak pidana LH sampai P21 kebutuhan
Tumbuhan dan perdagangan dibagi dengan banyaknya kasus tindak pidana LH yang
Satwa Liar (TSL). illegal ditangani dikali dengan seratus persen, dinyatakan
Tumbuhan dan dengan satuan persen (%).
Satwa Liar
(TSL)

- 178 -
596 SD00717.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Jumlah kasus Banyaknya kasus perburuan atau perdagangan ilegal Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
perburuan atau perburuan tumbuhan dan satwa liar (TSL). Banyaknya analisis atau sesuai
perdagangan illegal atau penyelesaian kasus tindak pidana LH sampai P21 kebutuhan
Tumbuhan dan perdagangan dibagi dengan banyaknya kasus tindak pidana LH yang
Satwa Liar (TSL). illegal ditangani dikali dengan seratus persen, dinyatakan
Tumbuhan dan dengan satuan persen (%).
Satwa Liar
(TSL).
597 SD00043.01.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Lembaga Lembaga yang bergerak di bidang konservasi 1. LK Umum Jumlah; Lembaga;
perburuan atau Konservasi (LK) tumbuhan dan/atau satwa liar di luar habitatnya (ex- 2. LK Khusus Persentase Persen
perdagangan illegal situ), baik berupa lembaga pemerintah maupun
Tumbuhan dan lembaga non-pemerintah.
Satwa Liar (TSL).
598 SD00043.02.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Lembaga Lembaga yang bergerak di bidang konservasi 1. LK Umum Jumlah; Lembaga;
perburuan atau Konservasi (LK) tumbuhan dan atau satwa liar di luar habitatnya 2. LK Khusus Persentase Persen
perdagangan illegal (exsitu) yang berfungsi untuk pengembangbiakan dan
Tumbuhan dan atau penyelamatan tumbuhan dan atau satwa dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Satwa Liar (TSL). tetap menjaga kemurnian jenis guna menjamin
kelestarian keberadaan dan pemanfaatannya.
599 SD00058.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Lingkungan Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
perburuan atau Hidup dan makhluk hidup, termasuk manusia dan analisis atau sesuai
perdagangan illegal perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kebutuhan
Tumbuhan dan kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
Satwa Liar (TSL). manusia serta makhluk hidup lain.
600 SD00245.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Penambahan Penambahan jenis satwa liar dan tumbuhan alam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Satwa
perburuan atau jenis satwa liar melalui pengembangbiakan dan atau penyelamatan analisis atau sesuai
perdagangan illegal dan tumbuhan tumbuhan dan atau satwa dengan tetap menjaga kebutuhan
Tumbuhan dan alam yang kemurnian jenis guna menjamin kelestarian
Satwa Liar (TSL). dikembangbiak keberadaan dan pemanfaatannya dari baseline data
an pada tahun 2013.
lembaga
konservasi

- 179 -
601 SD01694.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Pengembangbi Kegiatan penangkaran berupa perbanyakan individu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
perburuan atau akan melalui cara reproduksi kawin (sexual) maupun tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
perdagangan illegal Tumbuhan dan kawin (asexual) dalam lingkungan buatan dan/atau kebutuhan
Tumbuhan dan Satwa Liar semi alami serta terkontrol dengan tetap
Satwa Liar (TSL). mempertahankan kemurnian jenis.
602 SD01388.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Perburuan Segala sesuatu yang bersangkut paut dengan kegiatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
perburuan atau berburu. analisis atau sesuai
perdagangan illegal kebutuhan
Tumbuhan dan
Satwa Liar (TSL).
603 SD01390.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Perdagangan Tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Transaksi;
perburuan atau Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan melampaui analisis atau sesuai Persentase Persen
perdagangan illegal batas wilayah negara dengan tujuan pengalihan hak kebutuhan
Tumbuhan dan atas Barang dan/atau Jasa untuk memperoleh
Satwa Liar (TSL). imbalan atau kompensasi.
604 SD01075.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Satwa Liar Satwa yang masih mempunyai sifat liar, kemurnian Klasifikasi berdasarkan Jumlah Satwa
perburuan atau jenis dan genetik yang hidup di alam bebas maupun analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perdagangan illegal yang dipelihara oleh manusia. kebutuhan
Tumbuhan dan
Satwa Liar (TSL).
605 SD01090.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Sengketa Perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sengketa;
perburuan atau lingkungan dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah analisis atau sesuai Persentase Persen
perdagangan illegal hidup (LH) berdampak pada lingkungan hidup. kebutuhan
Tumbuhan dan
Satwa Liar (TSL).
606 SD01192.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Tindak pidana Suatu tindakan yang dilakukan oleh orang dan/atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
perburuan atau lingkungan badan usaha dana/atau korporasi yang berpotensi analisis atau sesuai
perdagangan illegal dan/atau telah berdampak pada lingkungan hidup. kebutuhan
Tumbuhan dan
Satwa Liar (TSL).
607 SD01248.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Tumbuhan Semua jenis sumber daya alam nabati, baik yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tumbuhan
perburuan atau hidup di darat maupun di air. analisis atau sesuai

- 180 -
perdagangan illegal kebutuhan
Tumbuhan dan
Satwa Liar (TSL).
608 SD01248.00.00 15.7.1.(a) Jumlah kasus Tumbuhan Semua jenis sumberdaya alam nabati dalam keadaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tumbuhan
perburuan atau hidup atau mati, baik belum diolah maupun telah analisis atau sesuai
perdagangan illegal diolah. kebutuhan
Tumbuhan dan
Satwa Liar (TSL).
609 SD00677.00.00 15.8.1* Kerangka legislasi Jenis Asing Jenis introduksi dan/atau penyebarannya di luar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Spesies/jenis
nasional yang Invasif (JAI) tempat penyebaran alaminya, baik dahulu maupun analisis atau sesuai (JAI)
relevan dan saat ini, mengganggu atau mencancam kebutuhan
memadai dalam keanekaragaman hayati. JAI ini dapat terjadi pada
pencegahan atau semua kelompok taksonomi, seperti hewan, ikan,
pengendalian jenis tumbuhan, jamur (fungi) dan mikroorganisme.
asing invasive (JAI)
610 SD00912.00.00 15.8.1* Kerangka legislasi Kerangka Strategi Nasional dan Arahan Rencana Aksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
nasional yang legislasi Pengelolaan Jenis Asing Invasif (JAI) di Indonesia. JAI analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
relevan dan nasional yang dapat berupa introduksi antar daerah/pulau maupun kebutuhan
memadai dalam relevan dan yang berasal dari negara lain telah sejak lama
pencegahan atau memadai diperkirakan menjadi salah satu penyebab yang cukup
pengendalian jenis dalam berpengaruh terhadap penurunan kekayaan
asing invasive (JAI) pencegahan keanekaragam hayati. Indikator telah tercapai melalui
atau ketersediaan rumusan kebijakan legislasi nasional
pengendalian yang relevan dan memadai dalam pencegahan atau
jenis asing pengendalian jenis asing invasive (JAI).
invasive (JAI)
611 SD00005.00.00 15.9.1 (a) Rencana (a) Rencana ******Indikator yang akan dikembangkan******* Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
pemanfaatan pemanfaatan analisis atau sesuai
Keanekaragaman Keanekaragam kebutuhan
Hayati Aichi 2 dari an Hayati Aichi
Rencana Strategis; 2 dari Rencana
dan Strategis; dan

- 181 -
(b) integrasi (b) integrasi
keanekaragaman keanekaragam
hayati ke dalam an hayati ke
sistem akuntansi dalam sistem
dan pelaporan akuntansi dan
nasional atau pelaporan
Sistem Akuntansi nasional atau
Lingkungan- Sistem
Ekonomi Akuntansi
Lingkungan-
Ekonomi
612 SD00824.00.00 15.9.1.(a) Rencana Keanekaragam Keanekaragaman bentuk dan susunan bentang alam, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekosistem;
pemanfaatan an Ekosistem daratan, maupun perairan dimana mahluk atau analisis atau sesuai Persentase Persen
Keanekaragaman organisme hidup berinteraksi dan membentuk kebutuhan
Hayati Aichi 2 dari keterkaitan dengan lingkungan fisiknya.
Rencana Strategis
613 SD00825.00.00 15.9.1.(a) Rencana Keanekaragam Keanekaragaman individu di dalam suatu jenis. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Genetika;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pemanfaatan an Genetika analisis atau sesuai Persentase Persen
Keanekaragaman kebutuhan
Hayati Aichi 2 dari
Rencana Strategis
614 SD00827.00.00 15.9.1.(a) Rencana Keaneragaman Keaneragaman jenis organisme yang menempati suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Spesies;
pemanfaatan Jenis ekosistem di darat maupun di perairan. analisis atau sesuai Persentase Persen
Keanekaragaman kebutuhan
Hayati Aichi 2 dari
Rencana Strategis
615 SD01342.00.00 15.9.1.(a) Rencana Rencana Indikator ini mengukur kemajuan menuju target Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
pemanfaatan pemanfaatan nasional yang ditetapkan sesuai dengan Target 2 analisis atau sesuai
Keanekaragaman Keanekaragam dari Rencana Strategis untuk Keanekaragaman kebutuhan
Hayati Aichi 2 dari an Hayati Aichi Hayati 2011-2020.
Rencana Strategis 2 dari Rencana
Strategis

- 182 -
616 SD00391.00.00 15.a.1 (a) Bantuan Bantuan ***Indikator global yang akan dikembangkan.** Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
pembangunan pembangunan analisis atau sesuai
resmi untuk dan kebutuhan
konservasi dan pengeluaran
pemanfaatan pemerintah
keanekaragaman untuk
hayati secara konservasi dan
berkelanjutan; dan pemanfaatan
(b) pendapatan keanekaragam
yang dihasilkan an hayati dan
dan pembiayaan ekosistemnya
dimobilisasi secara
dari instrumen berkelanjutan
ekonomi terkait
keanekaragaman
hayati
617 SD00396.00.00 15.a.1.(a) Bantuan Bantuan Indikator bantuan pembangunan resmi untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pembangunan pembangunan konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati analisis atau sesuai
resmi untuk resmi untuk secara berkelanjutan didefinisikan sebagai bantuan kebutuhan
konservasi dan konservasi dan dari negara/lembaga donor (ODA) dan dukungan
pemanfaatan pemanfaatan NGO/LSM untuk keanekaragaman hayati.
keanekaragaman keanekaragam
hayati secara an Jumlah pendonor yang memberikan bantuan kepada
berkelanjutan hayati secara pemerintah dengan tujuan untuk
berkelanjutan menunjang kegiatan yang berhubungan dengan
keanekaragaman hayati.
618 SD00001.00.00 15.b.1 (a) Bantuan (a) Bantuan ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
pembangunan pembangunan analisis atau sesuai
resmi untuk resmi untuk kebutuhan
konservasi dan konservasi dan
pemanfaatan pemanfaatan
keanekaragaman keanekaragam

- 183 -
hayati secara an hayati
berkelanjutan; dan secara
(b) pendapatan berkelanjutan;
yang dihasilkan dan (b)
dan pembiayaan pendapatan
dimobilisasi yang
dari instrumen dihasilkan dan
ekonomi terkait pembiayaan
keanekaragaman dimobilisasi
hayati dari instrumen
ekonomi
terkait
keanekaragam
an hayati
619 SD00396.00.00 15.b.1.(a) Bantuan Bantuan Indikator bantuan pembangunan resmi untuk Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
pembangunan pembangunan konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati analisis atau sesuai
resmi untuk resmi untuk secara berkelanjutan didefinisikan sebagai bantuan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
konservasi dan konservasi dan dari negara/lembaga donor (ODA) dan dukungan
pemanfaatan pemanfaatan NGO/LSM untuk keanekaragaman hayati.
keanekaragaman keanekaragam
hayati secara an Jumlah pendonor yang memberikan bantuan kepada
berkelanjutan hayati secara pemerintah dengan tujuan untuk
berkelanjutan menunjang kegiatan yang berhubungan dengan
keanekaragaman hayati.
620 SD01698.00.00 15.c.1 Proporsi hidupan Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
liar dari hasil hidupan liar dikembangkan.*** analisis atau sesuai
perburuan atau dari hasil kebutuhan
perdagangan gelap perburuan
atau
perdagangan
gelap
621 SD00717.00.00 15.c.1.(a) Jumlah kasus Jumlah kasus Banyaknya kasus perburuan atau perdagangan ilegal Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;

- 184 -
perburuan atau perburuan tumbuhan dan satwa liar (TSL). analisis atau sesuai Persentase Persen
perdagangan ilegal atau Banyaknya penyelesaian kasus tindak pidana LH kebutuhan
tumbuhan dan perdagangan sampai P21 dibagi dengan banyaknya kasus tindak
satwa liar (TSL) ilegal pidana LH yang ditangani dikali dengan seratus
tumbuhan dan persen, dinyatakan dengan satuan persen (%).
satwa liar (TSL)
622 SD00717.00.00 15.c.1.(a) Jumlah kasus Jumlah kasus Banyaknya kasus perburuan atau perdagangan ilegal Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
perburuan atau perburuan tumbuhan dan satwa liar (TSL). Banyaknya analisis atau sesuai Persentase Persen
perdagangan ilegal atau penyelesaian kasus tindak pidana LH sampai P21 kebutuhan
tumbuhan dan perdagangan dibagi dengan banyaknya kasus tindak pidana LH yang
satwa liar (TSL) ilegal ditangani dikali dengan seratus persen, dinyatakan
tumbuhan dan dengan satuan persen (%).
satwa liar (TSL)
623 SD00319.00.00 16.1.1 Angka korban Angka korban ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Proporsi Proporsi per
kejahatan kejahatan dikembangkan.*** analisis atau sesuai 100.000
pembunuhan per pembunuhan kebutuhan penduduk
100.000 penduduk per 100.000
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berdasarkan umur penduduk
dan jenis kelamin. berdasarkan
umur dan jenis
kelamin
624 SD00680.00.00 16.1.1 Angka korban Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
kejahatan biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2.Perempuan persentase persen
pembunuhan per Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
100.000 penduduk
berdasarkan umur
dan jenis kelamin.
625 SD00857.00.00 16.1.1 Angka korban Kejahatan Suatu tindakan atau aktivitas yang melanggar hukum, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
kejahatan atau aktivitas ilegal pada umumnya. analisis atau sesuai persentase persen
pembunuhan per kebutuhan
100.000 penduduk
berdasarkan umur

- 185 -
dan jenis kelamin.
626 SD00995.00.00 16.1.1 Angka korban Korban Orang yang mengalami penderitaan fisik, mental, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
kejahatan dan/atau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh analisis atau sesuai
pembunuhan per suatu tindak pidana. kebutuhan
100.000 penduduk
berdasarkan umur
dan jenis kelamin.
627 SD00234.00.00 16.1.1 Angka korban Pembunuhan Kejahatan dengan sengaja membunuh seseorang. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
kejahatan analisis atau sesuai
pembunuhan per kebutuhan
100.000 penduduk
berdasarkan umur
dan jenis kelamin.
628 SD00282.01.04 16.1.1 Angka korban Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kejahatan Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
pembunuhan per lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
100.000 penduduk tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berdasarkan umur
dan jenis kelamin.
629 SD01254.01.02 16.1.1 Angka korban Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
kejahatan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
pembunuhan per ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
100.000 penduduk prima/produktif (25-54
berdasarkan umur tahun)
dan jenis kelamin. 3. Kelompok umur
dewasa (55+ tahun)
(Statistik Pendapatan
Februari 2018)
630 SD00794.00.00 16.1.1.(a) Jumlah kasus Kasus Kasus-kasus yang terjadi akibat kejahatan tindakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
kejahatan Kejahatan pembunuhan, yang merujuk pada Kitab Undang- analisis atau sesuai
pembunuhan pada Pembunuhan Undang Hukum Pidana (KUHP), Buku Kedua – kebutuhan
satu tahun terakhir. Kejahatan, Bab XIX tentang kejahatan terhadap nyawa

- 186 -
yang mengakibatkan kematian.
631 SD00795.00.00 16.1.1.(a) Jumlah kasus Kasus Jumlah kasus kejahatan pembunuhan yang diukur Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
kejahatan kejahatan adalah dalam kurun waktu satu tahun terakhir atau analisis atau sesuai
pembunuhan pada pembunuhan 12 bulan terakhir. kebutuhan
satu pada satu
tahun terakhir. tahun terakhir
632 SD00884.00.00 16.1.2 Kematian Kematian Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
disebabkan konflik jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah analisis atau sesuai
per 100.000 berhenti secara permanen, atau apabila kematian kebutuhan
penduduk terpilah batang otak telah dapat dibuktikan.
berdasarkan jenis
kelamin, umur dan
penyebab kematian.
633 SD00886.00.00 16.1.2 Kematian Kematian Kematian akibat tindakan agresif antara beberapa Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
disebabkan konflik akibat konflik pihak yang langsung terkait dengan pertempuran, analisis atau sesuai
per 100.000 seperti pertikaian antar suku; Kematian akibat kebutuhan
penduduk terpilah kejahatan perang seperti menargetkan pada penduduk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berdasarkan jenis sipil; Kematian akibat segala bentuk ranjau termasuk
kelamin, umur dan dari lokasi bekas ranjau yang masih aktif maupun
penyebab kematian. dianggap tidak aktif.
634 SD00888.00.00 16.1.2 Kematian Kematian ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Proporsi Proporsi per
disebabkan konflik disebabkan dikembangkan.*** analisis atau sesuai 100.000
per 100.000 konflik per kebutuhan penduduk
penduduk terpilah 100.000
berdasarkan jenis penduduk
kelamin, umur dan terpilah
penyebab kematian. berdasarkan
jenis kelamin,
umur dan
penyebab
kematian
635 SD00975.00.00 16.1.2 Kematian Konflik Sosial/ Perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 187 -
disebabkan konflik Konflik antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang analisis atau sesuai
per 100.000 berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak kebutuhan
penduduk terpilah luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan
berdasarkan jenis disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas
kelamin, umur dan nasional dan menghambat pembangunan nasional.
penyebab kematian.
636 SD00282.01.04 16.1.2 Kematian Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
disebabkan konflik Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
per 100.000 lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
penduduk terpilah tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
berdasarkan jenis
kelamin, umur dan
penyebab kematian.
637 SD00884.00.00 16.1.2.(a) Kematian Kematian Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
disebabkan konflik jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah analisis atau sesuai
per 100.000 berhenti secara permanen, atau apabila kematian kebutuhan
penduduk. batang otak telah dapat dibuktikan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
638 SD00884.00.00 16.1.2.(a) Kematian Kematian Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
disebabkan konflik jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah analisis atau sesuai
per 100.000 berhenti secara permanen, atau apabila kematian kebutuhan
penduduk. batang otak telah dapat dibuktikan.
639 SD00891.00.01 16.1.2.(a) Kematian Kematian Jumlah korban meninggal akibat konflik dalam satu 1. Nasional Persentase Persen
disebabkan konflik disebabkan tahun terakhir dibagi dengan jumlah penduduk pada 2. Provinsi
per 100.000 konflik per 12 bulan terakhir dikalikan 100.000 penduduk. 3. Kabupaten/kota
penduduk 100.000
penduduk
640 SD00891.00.02 16.1.2.(a) Kematian Kematian Jumlah Korban meninggal akibat konflik dalam satu 1. Laki-laki Persentase Persen
disebabkan konflik disebabkan tahun terakhir dibagi dengan jumlah penduduk pada 2. Perempuan
per 100.000 konflik per 12 bulan terakhir dikalikan 100.000 penduduk.
penduduk 100.000
penduduk
641 SD00891.00.03 16.1.2.(a) Kematian Kematian Jumlah korban meninggal akibat konflik dalam satu 1. Anak-anak Persentase Persen

- 188 -
disebabkan konflik disebabkan tahun terakhir dibagi dengan jumlah penduduk pada 2. Dewasa
per 100.000 konflik per 12 bulan terakhir dikalikan 100.000 penduduk.
penduduk 100.000
penduduk
642 SD00891.00.04 16.1.2.(a) Kematian Kematian Jumlah korban meninggal akibat konflik dalam satu 1. Permasalahan yang Persentase Persen
disebabkan konflik disebabkan tahun terakhir dibagi dengan jumlah penduduk pada berkaitan dengan
per 100.000 konflik per 12 bulan terakhir dikalikan 100.000 politik, ekonomi, dan
penduduk 100.000 penduduk. sosial budaya
penduduk 2. Perseteruan
antarumat beragama
dan/atau interumat
beragama, antarsuku,
dan antaretnis
3. Sengketa batas
wilayah desa,
kabupaten/kota,
dan/atau provinsi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4. Sengketa sumber
daya alam
antarmasyarakat
dan/atau
antarmasyarakat
dengan pelaku usaha
5. Distribusi sumber
daya alam yang tidak
seimbang dalam
masyarakat
643 SD00890.00.01 16.1.2.(a) Kematian Kematian yang Kematian akibat konflik yang merujuk pada 1. Permasalahan yang Persentase Persen
disebabkan konflik disebabkan pendefinisian mengenai konflik di UndangUndang No. berkaitan dengan
per 100.000 konflik 7 Tahun 2012 mengenai Penanganan Konflik Sosial. politik, ekonomi, dan
penduduk sosial budaya
2. Perseteruan

- 189 -
antarumat beragama
dan/atau interumat
beragama, antarsuku,
dan antaretnis
3. Sengketa batas
wilayah desa,
kabupaten/kota,
dan/atau provinsi
4. Sengketa sumber
daya alam
antarmasyarakat
dan/atau
antarmasyarakat
dengan pelaku usaha
5. Distribusi sumber
daya alam yang tidak
seimbang dalam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
masyarakat
644 SD00890.00.02 16.1.2.(a) Kematian Kematian yang Kematian akibat konflik yang merujuk pada 1. laki-laki Persentase Persen
disebabkan konflik disebabkan pendefinisian mengenai konflik di UndangUndang No. 2. perempuan
per 100.000 konflik 7 Tahun 2012 mengenai Penanganan Konflik Sosial.
penduduk
645 SD00890.00.03 16.1.2.(a) Kematian Kematian yang Kematian akibat konflik yang merujuk pada 1. Nasional Persentase Persen
disebabkan konflik disebabkan pendefinisian mengenai konflik di UndangUndang No. 2. Provinsi
per 100.000 konflik 7 Tahun 2012 mengenai Penanganan Konflik Sosial. 3. Kabupaten/kota
penduduk
646 SD00890.00.04 16.1.2.(a) Kematian Kematian yang Kematian akibat konflik yang merujuk pada 1. Anak-anak Persentase Persen
disebabkan konflik disebabkan pendefinisian mengenai konflik di UndangUndang No. 2. Dewasa
per 100.000 konflik 7 Tahun 2012 mengenai Penanganan Konflik Sosial.
penduduk
647 SD00890.00.05 16.1.2.(a) Kematian Kematian yang Kematian akibat konflik yang merujuk pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
disebabkan konflik disebabkan pendefinisian mengenai konflik di UndangUndang No. analisis atau sesuai

- 190 -
per 100.000 konflik 7 Tahun 2012 mengenai Penanganan Konflik Sosial. kebutuhan
penduduk
648 SD00890.00.01 16.1.2.(a) Kematian Kematian yang kematian akibat konflik yang merujuk pada 1. Permasalahan yang Proporsion Proporsi per
disebabkan konflik disebabkan pendefinisian mengenai konflik di Undang- berkaitan dengan al 100.000
per 100.000 konflik Undang No. 7 Tahun 2012 mengenai Penanganan politik, ekonomi, dan penduduk
penduduk. Konflik Sosial. sosial budaya
2. Perseteruan
antarumat beragama
dan/atau interumat
beragama, antarsuku,
dan antaretnis
3. Sengketa batas
wilayah desa,
kabupaten/kota,
dan/atau provinsi
4. Sengketa sumber
daya alam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
antarmasyarakat
dan/atau
antarmasyarakat
dengan pelaku usaha
5. Distribusi sumber
daya alam yang tidak
seimbang dalam
masyarakat
649 SD00974.00.00 16.1.2.(a) Kematian Konflik Perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan 1. Permasalahan yang Persentase Persen
disebabkan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berkaitan dengan
konflik per 100.000 berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak politik, ekonomi, dan
penduduk. luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan sosial budaya
disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas 2. Perseteruan
nasional antarumat beragama
dan menghambat pembangunan nasional. dan/atau interumat

- 191 -
beragama, antarsuku,
dan antaretnis
3. Sengketa batas
wilayah desa,
kabupaten/kota,
dan/atau provinsi
4. Sengketa sumber
daya alam
antarmasyarakat
dan/atau
antarmasyarakat
dengan pelaku usaha
5. Distribusi sumber
daya alam yang tidak
seimbang dalam
masyarakat
650 SD00282.01.04 16.1.2.(a) Kematian Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
disebabkan Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
konflik per 100.000 lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
penduduk. tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
651 SD00282.01.04 16.1.2.(a) Kematian Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
disebabkan konflik Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
per 100.000 lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
penduduk. tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
652 SD00859.02.01 16.1.3 Proporsi penduduk Kekerasan Setiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
yang mengalami timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, analisis atau sesuai persentase persen
kekerasan secara psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk kebutuhan
fisik, psikologi atau ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
seksual dalam 12 atau perampasan kemerdekaan secara melawan
bulan terakhir. hukum
653 SD00859.02.02 16.1.3 Proporsi penduduk Kekerasan Setiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat 1. Kekerasan seksual Jumlah; Kasus;
yang mengalami timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, 2. Kekerasan fisik persentase persen

- 192 -
kekerasan secara psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk 3. Kekerasan emosional
fisik, psikologi atau ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
seksual dalam 12 atau perampasan kemerdekaan secara melawan
bulan terakhir. hukum
654 SD00860.01.00 16.1.3 Proporsi penduduk Kekerasan Kekerasan emosional mencakup kegagalan dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
yang mengalami Emosional menyediakan lingkungan yang sesuai dan mendukung, analisis atau sesuai persentase persen
kekerasan secara sehingga anak dapat mengembangkan kompetensi kebutuhan
fisik, psikologi atau sosialnya secara menyeluruh dan stabil sesuai dengan
seksual dalam 12 potensi pribadi yang dimilikinya dan konteks
bulan terakhir. masyarakat. Diukur dengan menanyakan apakah
orangtua atau pengasuh mengatakan bahwa mereka
tidak menyayangi si anak atau si anak tidak pantas
disayangi, mengatakan bahwa mereka mengharapkan
si anak tidak pernah dilahirkan atau mengharapkan si
anak mati saja; menghina atau merendahkan
655 SD00861.01.00 16.1.3 Proporsi penduduk Kekerasan Ketika seseorang menggunakan anggota tubuhnya 1. Membunuh Jumlah; Kasus;
yang mengalami Fisik atau obyek yang bisa membahayakan seorang anak 2. Menonjok persentase persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kekerasan secara atau mengontrol kegiatan/tindakan anak. Ditunjukkan 3. Menendang
fisik, psikologi atau dengan perilaku menonjok, menendang, mencambuk 4. Mencambuk atau
seksual dalam 12 atau memukul dengan benda, mencekik, membekap, memukul dengan benda
bulan terakhir. mencoba menenggelamkan atau membakar dengan 5. Mencekik
sengaja, menggunakan atau mengancam dengan pisau 6. Membekap
atau senjata lain 7. Mencoba
menenggelamkan
8. Membakar dengan
sengaja
9. Menggunakan atau
mengancam dengan
pisau atau senjata lain
656 SD00862.00.00 16.1.3 Proporsi penduduk Kekerasan Perilaku seksual yang berbahaya atau tidak diinginkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
yang mengalami Seksual yang dikenakan pada seseorang. Ini termasuk tindakan analisis atau sesuai persentase persen
kekerasan secara hubungan seksual yang kasar, keterlibatan paksa kebutuhan

- 193 -
fisik, psikologi atau dalam tindakan seksual, melakukan tindakan seksual
seksual dalam 12 tanpa persetujuan, pelecehan seksual, dll.
bulan terakhir. Kekerasan seksual diukur dengan:
1) perlakuan salah secara seksual (sexual abuse),
termasuk sentuhan seksual yang tidak diinginkan (jika
seseorang pernah melakukan sentuhan yang tidak
diinginkan secara seksual, tetapi tidak mencoba atau
memaksa responden untuk melakukan hubungan
seksual), percobaan hubungan seksual yang tidak
diinginkan, hubungan seksual dengan dengan paksaan
fisik, dan hubungan seksual di bawah tekanan non
fisik, termasuk melalui penipuan, ancaman, rayuan;
2) eksploitasi seksual, seperti dengan pemberian uang,
makanan, hadiah maupun bantuan untuk dapat
melakukan hubungan seksual atau tindak seksual
lainnya;
3) eksploitasi atau kekerasan seksual tanpa hubungan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(non-contact), misalnya berbicara atau menulis dengan
cara seksual, memaksa untuk menonton foto atau
video seks, atau memaksa untuk difoto atau berperan
dalam video seks.
657 SD00282.01.04 16.1.3 Proporsi penduduk Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang mengalami Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
kekerasan secara lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
fisik, psikologi atau tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
seksual dalam 12
bulan terakhir.
658 SD01747.00.00 16.1.3 Proporsi penduduk Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang mengalami (a) penduduk dikembangkan.*** analisis atau sesuai
kekerasan secara yang kebutuhan
fisik, (b) kekerasan mengalami (a)
psikologi atau (c) kekerasan

- 194 -
kekerasan seksual secara fisik, (b)
dalam 12 bulan kekerasan
terakhir. psikologi atau
(c)
kekerasan
seksual dalam
12 bulan
terakhir.
659 SD00858.02.00 16.1.3.(a) Proporsi penduduk Kejahatan Semua tindakan kejahatan kekerasan yang dapat 1. Pencurian Jumlah; Kasus;
yang menjadi kekerasan diancam dengan hukuman berdasarkan KUHP yang 2. Pencurian dengan persentase Persen
korban kejahatan mengenai diri pribadi seseorang, yakni pencurian kekerasan
kekerasan dalam 12 dengan kekerasan (termasuk penodongan, 3. Penganiayaan
bulan terakhir perampokan), penganiayaan, pelecehan seksual 4. Pelecehan seksual
(termasuk perkosaan, pencabulan, dan sebagainya. 5. Penculikan
6. Pemerasan
7. Lainnya
660 SD01000.00.00 16.1.3.(a) Proporsi penduduk Korban Seseorang atau harta bendanya yang mengalami atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang menjadi kejahatan terkena tindak kejahatan atau usaha /percobaan analisis atau sesuai persentase
korban kejahatan tindak kejahatan. kebutuhan
kekerasan dalam 12
bulan terakhir.
661 SD01001.00.01 16.1.3.(a) Proporsi penduduk Korban Seseorang yang diri atau harta bendanya selama Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
yang menjadi kejahatan setahun terakhir mengalami atau terkena tindak analisis atau sesuai persentase
korban kejahatan kekerasan kejahatan kekerasan. kebutuhan
kekerasan dalam 12
bulan terakhir.
662 SD00219.00.00 16.1.3.(a) Proporsi penduduk Pelecehan Perbuatan menyerang kehormatan kesusilaan (cubitan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
yang menjadi Seksual colekan, tepukan, sentuhan di bagian tubuh tertentu analisis atau sesuai Persentase Persen
korban kejahatan atau gerakan) maupun perbuatan cabul yang kebutuhan
kekerasan dalam 12 dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh
bulan terakhir. korban. Perbuatan tersebut dapat dilakukan dengan
kekerasan fisik, ancaman kekerasan, maupun tidak.

- 195 -
Perkosaan (perbuatan yang dilakukan dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa korban
untuk bersetubuh dengannya) termasuk kategori
pelecehan seksual.
663 SD00258.00.00 16.1.3.(a) Proporsi penduduk Pencurian Mengambil sesuatu barang atau ternak, yang sama 1. Perampokan Jumlah; Kasus;
yang menjadi dengan sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain 2. Penodongan Persentase Persen
korban kejahatan Kekerasan dengan maksud akan memiliki barang itu dengan 3. Pemalakan
kekerasan dalam 12 melawan hak, yang didahului, disertai, atau diikuti 4. Penjambretan
bulan terakhir. dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap
orang, dengan maksud akan menyiapkan atau
memudahkan pencurian itu, atau jika tertangkap
tangan (terpergok) supaya dia dan kawannya yang
turut melakukan kejahatan itu sempat melarikan diri
atau supaya barang yang dicuri tetap ada di
tangannya. Perampokan, penodongan, pemalakan,
penjambretan, termasuk dalam kategori pencurian
dengan kekerasan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
664 SD00282.01.04 16.1.3.(a) Proporsi penduduk Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang menjadi Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
korban kejahatan lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
kekerasan dalam 12 tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
bulan terakhir.
665 SD01375.00.00 16.1.3.(a) Proporsi penduduk Penganiayaan Perbuatan dengan sengaja merusak kesehatan fisik 1. Pemukulan Jumlah; Kasus;
yang menjadi orang lain baik menimbulkan penyakit 2. Penamparan Persentase Persen
korban kejahatan (luka/cacat/sakit) atau halangan untuk menjalankan 3. Pengeroyokan
kekerasan dalam 12 pekerjaan sehari-hari (luka berat) maupun tidak.
bulan terakhir. pemukulan, penamparan, pengeroyokan, termasuk
kategori penganiayaan.
666 SD01422.00.00 16.1.3.(a) Proporsi penduduk Perkosaan Perbuatan yang dilakukan dengan kekerasan atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
yang menjadi ancaman kekerasan, memaksa korban untuk analisis atau sesuai Persentase Persen
korban kejahatan bersetubuh dengannya. kebutuhan
kekerasan dalam 12

- 196 -
bulan terakhir.
667 SD00288.00.00 16.1.4* Proporsi penduduk Penduduk Berjalan kaki sendirian di siang hari yaitu berjalan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang yang merasa kaki di lingkungan tempat tinggal (kampung, komplek analisis atau sesuai Persentase Persen
merasa aman aman berjalan perumahan, dsb) pada waktu siang hari (hari masih kebutuhan
berjalan sendirian di terang). Berjalan kaki sendirian di malam hari yaitu
sendirian di area area tempat berjalan kaki di lingkungan tempat tinggal (kampung,
tempat tinggal pada komplek perumahan, dsb) pada waktu malam hari
tinggalnya. siang dan (hari telah gelap).
malam hari
668 SD01749.00.00 16.1.4* Proporsi penduduk Proporsi Jumlah penduduk yang merasa aman berjalan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang merasa aman penduduk sendirian di area tempat tinggalnya dibagi dengan analisis atau sesuai
berjalan sendirian di yang merasa jumlah penduduk dikalikan 100%. kebutuhan
area tempat aman berjalan
tinggalnya. sendirian di
area tempat
tinggalnya
669 SD00718.00.00 16.10.1 Jumlah kasus Jumlah kasus ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terverifikasi terverifikasi dikembangkan.*** analisis atau sesuai
atas pembunuhan, atas kebutuhan
penculikan dan pembunuhan,
penghilangan secara penculikan dan
paksa, penahanan penghilangan
sewenang-wenang secara paksa,
dan penyiksaan penahanan
terhadap jurnalis, sewenang-
awak media, serikat wenang dan
pekerja, dan penyiksaan
pembela HAM dalam terhadap
12 bulan terakhir. jurnalis, awak
media, serikat
pekerja, dan
pembela HAM

- 197 -
dalam 12
bulan terakhir
670 SD00772.00.00 16.10.1 Jumlah kasus Jurnalis Orang yang pekerjaannya mengumpulkan dan menulis Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terverifikasi berita dalam surat kabar dan sebagainya; wartawan. analisis atau sesuai
atas pembunuhan, kebutuhan
penculikan dan
penghilangan secara
paksa, penahanan
sewenang-wenang
dan penyiksaan
terhadap jurnalis,
awak media, serikat
pekerja, dan
pembela HAM dalam
12 bulan terakhir.
671 SD00227.00.00 16.10.1 Jumlah kasus Pembela HAM Orang dan/atau sekelompok orang dengan berbagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pembela;
terverifikasi latar belakang, termasuk mereka yang berasal dari analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
atas pembunuhan, korban, baik secara sukarela maupun mendapatkan kebutuhan
penculikan dan upah, yang melakukan kerja-kerja pemajuan dan
penghilangan secara perlindungan hak asasi manusia dengan cara-cara
paksa, penahanan damai.
sewenang-wenang
dan penyiksaan
terhadap jurnalis,
awak media, serikat
pekerja, dan
pembela HAM dalam
12 bulan terakhir.
672 SD00257.00.00 16.10.1 Jumlah kasus Penculikan Membawa seseorang pergi secara ilegal dengan paksa, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
terverifikasi biasanya untuk meminta uang dengan imbalan analisis atau sesuai Persentase Persen
atas pembunuhan, membebaskan mereka. kebutuhan
penculikan dan

- 198 -
penghilangan secara
paksa, penahanan
sewenang-wenang
dan penyiksaan
terhadap jurnalis,
awak media, serikat
pekerja, dan
pembela HAM dalam
12 bulan terakhir.
673 SD01842.00.00 16.10.1 Jumlah kasus Penghilangan Penangkapan, penahanan, penculikan atau tindakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
terverifikasi Secara Paksa lain yang merampas kebebasan yang dilakukan oleh analisis atau sesuai Persentase Persen
atas pembunuhan, aparat negara atau oleh orang-orang maupun kebutuhan
penculikan dan kelompok yang melakukannya dengan mendapat
penghilangan secara kewenangan, dukungan serta persetujuan dari negara,
paksa, penahanan yang diikuti dengan penyangkalan pengetahuan
sewenang-wenang terhadap adanya tindakan perampasan kebebasan
dan penyiksaan atau upaya menyembunyikan nasib serta keberadaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terhadap jurnalis, orang yang hilang sehingga menyebabkan orang-orang
awak media, serikat hilang tersebut berada di luar perlindungan hukum.
pekerja, dan
pembela HAM dalam
12 bulan terakhir.
674 SD01371.00.00 16.10.1 Jumlah kasus Penyiksaan Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
terverifikasi sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan analisis atau sesuai Persentase Persen
atas pembunuhan, yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada kebutuhan
penculikan dan seseorang untuk memperolah pengakuan atau
penghilangan secara keterangan dari orang itu atau dari orang ketiga,
paksa, penahanan dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang
sewenang-wenang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh
dan penyiksaan orang itu atau orang ketiga, atau mengancam atau
terhadap jurnalis, memaksa orang itu atau orang ketiga, atau untuk
awak media, serikat suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk

- 199 -
pekerja, dan diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan
pembela HAM dalam tersebut ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan
12 bulan terakhir. persetujuan, atau sepengetahuan pejabat publik.
675 SD01094.00.00 16.10.1 Jumlah kasus Serikat Pekerja Organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Organisasi;
terverifikasi pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar analisis atau sesuai Persentase Persen
atas pembunuhan, perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, kebutuhan
penculikan dan demokratis, dan bertanggung jawab guna
penghilangan secara memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
paksa, penahanan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
sewenang-wenang kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
dan penyiksaan
terhadap jurnalis,
awak media, serikat
pekerja, dan
pembela HAM dalam
12 bulan terakhir.
676 SD00718.00.00 16.10.1.(a) Indikator Kebebasan Jumlah kasus ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dari kekerasan bagi terverifikasi dikembangkan.*** analisis atau sesuai
jurnalis dan awak atas kebutuhan
media. pembunuhan,
penculikan dan
penghilangan
secara paksa,
penahanan
sewenang-
wenang dan
penyiksaan
terhadap
jurnalis, awak
media, serikat
pekerja, dan
pembela HAM

- 200 -
dalam 12
bulan terakhir
677 SD00772.00.00 16.10.1.(a) Indikator Kebebasan Jurnalis Orang yang pekerjaannya mengumpulkan dan menulis Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dari kekerasan bagi berita dalam surat kabar dan sebagainya; wartawan. analisis atau sesuai
jurnalis dan awak kebutuhan
media.
678 SD00227.00.00 16.10.1.(a) Indikator Kebebasan Pembela HAM Orang dan/atau sekelompok orang dengan berbagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pembela;
dari kekerasan bagi latar belakang, termasuk mereka yang berasal dari analisis atau sesuai Persentase Persen
jurnalis dan awak korban, baik secara sukarela maupun mendapatkan kebutuhan
media. upah, yang melakukan kerja-kerja pemajuan dan
perlindungan hak asasi manusia dengan cara-cara
damai.
679 SD00257.00.00 16.10.1.(a) Indikator Kebebasan Penculikan Membawa seseorang pergi secara ilegal dengan paksa, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dari kekerasan bagi biasanya untuk meminta uang dengan imbalan analisis atau sesuai Persentase Persen
jurnalis dan awak membebaskan mereka. kebutuhan
media.
680 SD01842.00.00 16.10.1.(a) Indikator Kebebasan Penghilangan Penangkapan, penahanan, penculikan atau tindakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dari kekerasan bagi Secara Paksa lain yang merampas kebebasan yang dilakukan oleh analisis atau sesuai Persentase Persen
jurnalis dan awak aparat negara atau oleh orang-orang maupun kebutuhan
media. kelompok yang melakukannya dengan mendapat
kewenangan, dukungan serta persetujuan dari negara,
yang diikuti dengan penyangkalan pengetahuan
terhadap adanya tindakan perampasan kebebasan
atau upaya menyembunyikan nasib serta keberadaan
orang yang hilang sehingga menyebabkan orang-orang
hilang tersebut berada di luar perlindungan hukum.
681 SD01371.00.00 16.10.1.(a) Indikator Kebebasan Penyiksaan Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dari kekerasan bagi sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan analisis atau sesuai Persentase Persen
jurnalis dan awak yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada kebutuhan
media. seseorang untuk memperolah pengakuan atau
keterangan dari orang itu atau dari orang ketiga,
dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang

- 201 -
telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh
orang itu atau orang ketiga, atau mengancam atau
memaksa orang itu atau orang ketiga, atau untuk
suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk
diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan
tersebut ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan
persetujuan, atau sepengetahuan pejabat publik.
682 SD01094.00.00 16.10.1.(a) Indikator Kebebasan Serikat Pekerja Organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Organisasi;
dari kekerasan bagi pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar analisis atau sesuai Persentase Persen
jurnalis dan awak perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, kebutuhan
media. demokratis, dan bertanggung jawab guna
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
683 SD00423.00.00 16.10.1.(b) Jumlah penanganan Berkas berkas yang ditangani hingga sampai dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengaduan penanganan penanganannya ditutup oleh Bagian Dukungan analisis atau sesuai
pelanggaran pengaduan Pelayanan Pengaduan, Bagian Dukungan Pemantauan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Hak Asasi Manusia pelanggaran dan Penyelidikan, atau Bagian Dukungan Mediasi.
(HAM). HAM
684 SD00424.00.00 16.10.1.(b) Jumlah penanganan Berkas Kesatuan himpunan dokumen yang saling Klasifikasi berdasarkan Jumlah Berkas;
pengaduan Pengaduan berhubungan yang berisi mengenai Pengaduan dari analisis atau sesuai Kasus
pelanggaran masyarakat. kebutuhan
Hak Asasi Manusia
(HAM).
685 SD00568.00.00 16.10.1.(b) Jumlah penanganan Hak Asasi Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan 1. Hak untuk Hidup Persentase Persen
pengaduan Manusia keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang 2. Hak Berkeluarga dan
pelanggaran Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib Melanjutkan Keturunan
Hak Asasi Manusia dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, 3. Hak Mengembangkan
(HAM). hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi Diri
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat 4. Hak Memperoleh
manusia. Keadilan
5. Hak Atas Kebebasan

- 202 -
Pribadi
6. Hak atas Rasa Aman
7. Hak atas
Kesejahteraan
8. Hak Turut Serta
dalam Pemerintahan
9. Hak Wanita
10. Hak Anak
686 SD00212.00.00 16.10.1.(b) Jumlah penanganan Pelanggaran Setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
pengaduan Hak Asasi termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
pelanggaran Manusia (HAM) disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum kebutuhan
Hak Asasi Manusia mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau
(HAM). mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak
mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
687 SD00249.00.00 16.10.1.(b) Jumlah penanganan Penanganan Jumlah seluruh penanganan pengaduan pelanggaran Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
pengaduan pengaduan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam kurun waktu 12 analisis atau sesuai Persentase Persen
pelanggaran pelanggaran bulan terakhir. kebutuhan
Hak Asasi Manusia Hak Asasi
(HAM). Manusia (HAM)
688 SD01839.00.00 16.10.1.(b) Jumlah penanganan Pengaduan Pemberitahuan dan/atau laporan yang disampaikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Laporan;
pengaduan Pelanggaran oleh seorang atau sekelompok orang kepada Komnas analisis atau sesuai Persentase Persen
pelanggaran Hak Asasi HAM tentang telah atau sedang atau diduga akan kebutuhan
Hak Asasi Manusia Manusia (HAM) terjadinya Pelanggaran Hak Asasi Manusia.
(HAM).
689 SD00569.00.00 16.10.1.(c) Jumlah penanganan Hak Asasi Hak untuk bebas dari kekerasan dan diskriminasi atas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengaduan Perempuan dasar ras, etnis, jenis kelamin, agama/keyakinan, analisis atau sesuai
pelanggaran orientasi politik, kelas dan pekerjaan, dan lain-lain, kebutuhan
Hak Asasi Manusia terutama berbasis gender.
(HAM) perempuan

- 203 -
terutama kekerasan
terhadap
perempuan.
690 SD00751.00.00 16.10.1.(c) Jumlah penanganan Jumlah Jumlah penanganan pengaduan pelanggaran Hak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
pengaduan penanganan Asasi Manusia (HAM) perempuan terutama kekerasan analisis atau sesuai Persentase Persen
pelanggaran pengaduan terhadap perempuan dalam kurun waktu satu tahun kebutuhan
Hak Asasi Manusia pelanggaran tertentu atau 12 bulan terakhir.
(HAM) perempuan Hak Asasi
terutama kekerasan Manusia (HAM)
terhadap perempuan
perempuan. terutama
kekerasan
terhadap
perempuan
691 SD00865.00.02 16.10.1.(c) Jumlah penanganan Kekerasan Setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
pengaduan Terhadap yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan analisis atau sesuai Jumlah Orang; Kasus
pelanggaran Perempuan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual, kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Hak Asasi Manusia atau psikologis, termasuk ancaman tindakan semacam
(HAM) perempuan itu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara
terutama kekerasan sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum
terhadap atau dalam kehidupan pribadi.
perempuan. Kekerasan terhadap perempuan mencakup tetapi tidak
terbatas pada hal sebagai berikut:
a. Tindak kekerasan secara fisik, seksual, dan
psikologis terjadi dalam keluarga, termasuk
pemukulan, penyalahgunaan seksual atas perempuan
kanak-kanak dalam rumah tangga, kekerasan yang
berhubungan dengan mas kawin, perkosaan dalam
perkawinan, pengrusakan alat kelamin perempuan,
dan praktik praktik tradisional lain yang berbahaya
terhadap perempuan, kekerasan di luar hubungan
suami istri, dan kekerasan yang berhubungan dengan

- 204 -
eksploitasi;
b. Kekerasan secara fisik, seksual, dan psikologis yang
terjadi dalam masyarakat luas, termasuk perkosaan,
penyalahgunaan seksual, pelecehan dan ancaman
seksual di tempat kerja, dalam lembaga-lembaga
pendidikan dan sebagainya, perdagangan perempuan
dan pelacuran paksa;
c. Kekerasan secara fisik, seksual, dan psikologis yang
dilakukan atau dibenarkan oleh negara, dimanapun
terjadinya. Kekerasan terhadap perempuan mencakup
tetapi tidak terbatas pada kekerasan fisik, psikis,
seksual, ekonomi baik di ranah
personal/privat/domestik, publik/komunitas, negara.
692 SD00250.00.00 16.10.1.(c) Jumlah penanganan Penanganan Semua kasus pengaduan pelanggaran HAM yang 1. Terselesaikan Jumlah; Kasus;
pengaduan Pengaduan melanggar HAM perempuan seperti tersebut di atas 2. Tidak terselesaikan Persentase Persen
pelanggaran Pelanggaran yang ditangani oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan
Hak Asasi Manusia HAM terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), dilaporkan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(HAM) perempuan Perempuan oleh mitra maupun yang dipantau oleh Komnas
terutama kekerasan Perempuan.
terhadap
perempuan.
693 SD00927.01.00 16.10.2* Jumlah negara yang Informasi Hasil dari proses pengolahan data atau komunikasi Klasifikasi berdasarkan Jenis; Informasi;
mengadopsi dan antara satu orang dengan orang lain melalui media analisis atau sesuai Persentase Persen
melaksanakan komunikasi, seperti: TV, radio, surat kabar, dan lain- kebutuhan
konstitusi, statutori lain.
dan/atau jaminan
kebijakan untuk
akses publik pada
informasi.
694 SD00927.02.00 16.10.2* Jumlah negara yang Informasi Keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda Klasifikasi berdasarkan Jenis; Informasi;
mengadopsi dan yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, analisis atau sesuai Persentase Persen
melaksanakan fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, kebutuhan

- 205 -
konstitusi, statutori didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
dan/atau jaminan kemasan dan format sesuai dengan perkembangan
kebijakan untuk teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik
akses publik pada ataupun non elektronik.
informasi.
695 SD00123.01.00 16.10.2* Jumlah negara yang Negara Kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah 1. Negara Berkembang Jumlah Negara
mengadopsi dan tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik 2. Negera Maju
melaksanakan dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan
konstitusi, statutori politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
dan/atau jaminan nasionalnya.
kebijakan untuk
akses publik pada
informasi.
696 SD00123.02.00 16.10.2* Jumlah negara yang Negara Organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai 1. Negara Berkembang Jumlah Negara
mengadopsi dan kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. 2. Negera Maju
melaksanakan
konstitusi, statutori
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan/atau jaminan
kebijakan untuk
akses publik pada
informasi.
697 SD00123.03.00 16.10.2* Jumlah negara yang Negara Persekutuan bangsa dalam suatu daerah yang tentu 1. Negara Berkembang Jumlah Negara
mengadopsi dan batas-batasnya dan diurus oleh badan pemerintah 2. Negera Maju
melaksanakan yang teratur.
konstitusi, statutori
dan/atau jaminan
kebijakan untuk
akses publik pada
informasi.
698 SD00130.00.00 16.10.2* Jumlah negara yang Negara yang suatu negara (atau di tingkat global, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
mengadopsi dan mengadopsi jumlah negara) memiliki konstitusi, hukum dan/ analisis atau sesuai
melaksanakan dan atau kebijakan jaminan akses publik terhadap kebutuhan

- 206 -
konstitusi, statutori melaksanakan informasi
dan/atau jaminan konstitusi,
kebijakan untuk statutori
akses publik pada dan/atau
informasi. jaminan
kebijakan
untuk akses
publik pada
informasi
699 SD00374.00.00 16.10.2.(a) Jumlah Badan Badan Publik Lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain 1. Informatif (skor 90- Persentase Persen
Publik yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan 100)
yang berkualifikasi penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh 2. Menuju Informatif
Informatif dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan (skor 80-89,9)
Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan 3. Cukup Informatif
Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah (skor 60-79,9)
sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber 4. Kurang Informatif
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (skor 40-59,9)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, 5. Tidak Informatif (skor
sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. <39,9)
700 SD00927.01.00 16.10.2.(a) Jumlah Badan Informasi Hasil dari proses pengolahan data atau komunikasi Klasifikasi berdasarkan Jenis; Informasi;
Publik antara satu orang dengan orang lain melalui media analisis atau sesuai Persentase Persen
yang berkualifikasi komunikasi, seperti: TV, radio, surat kabar, dan lain- kebutuhan
Informatif lain.
701 SD00927.02.00 16.10.2.(a) Jumlah Badan Informasi Keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda Klasifikasi berdasarkan Jenis; Informasi;
Publik yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, analisis atau sesuai Persentase Persen
yang berkualifikasi fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, kebutuhan
Informatif didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
kemasan dan format sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik
ataupun non elektronik.
702 SD00938.00.00 16.10.2.(a) Jumlah Badan Informasi Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, 1. Peningkatan Jenis; Informasi;
Publik publik dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang kewajiban Persentase Persen

- 207 -
yang berkualifikasi berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan mengumumkan
Informatif negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan informasi publik;
badan publik lainnya yang sesuai dengan undang- 2. Peningkatan
undang serta informasi lain yang berkaitan dengan kewajiban menyediakan
kepentingan publik. informasi publik;
3. Peningkatan
kewajiban mengelola
dan kewajiban;
mendokumentasikan
informasi publik; dan
4. Peningkatan
kewajiban layanan
informasi publik
703 SD01179.00.00 16.10.2.(a) Jumlah Badan Tersedianya Diukur dengan indikator kewajiban mengumumkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Badan Publik
Publik Badan Publik informasi publik, kewajiban menyediakan informasi analisis atau sesuai
yang berkualifikasi dalam publik, kewajiban mengelola dan kewajiban kebutuhan
Informatif menjalankan mendokumentasikan informasi publik, serta kewajiban
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kewajiban layanan informasi publik, yang ditunjukkan dengan
sebagaimana kriteria:
diatur dalam 1) Peningkatan kewajiban mengumumkan informasi
UU No. 14 publik;
Tahun 2008 2) Peningkatan kewajiban menyediakan informasi
tentang publik;
Keterbukaan 3) Peningkatan kewajiban mengelola dan kewajiban;
Informasi mendokumentasikan informasi publik; dan
Publik 4) Peningkatan kewajiban layanan informasi publik.
704 SD00392.00.00 16.10.2.(b) Jumlah Ajudikasi Proses penyelesaian sengketa informasi publik antara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
penyelesaian para pihak yang diputus oleh komisi informasi. analisis atau sesuai Persentase Persen
sengketa informasi kebutuhan
publik melalui
mediasi dan/atau
ajudikasi non

- 208 -
litigasi.
705 SD00927.01.00 16.10.2.(b) Jumlah Informasi Hasil dari proses pengolahan data atau komunikasi Klasifikasi berdasarkan Jenis; Informasi;
penyelesaian antara satu orang dengan orang lain melalui media analisis atau sesuai Persentase Persen
sengketa informasi komunikasi, seperti: TV, radio, surat kabar, dan lain- kebutuhan
publik melalui lain.
mediasi dan/atau
ajudikasi non
litigasi.
706 SD00927.02.00 16.10.2.(b) Jumlah Informasi Keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda Klasifikasi berdasarkan Jenis; Informasi;
penyelesaian yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, analisis atau sesuai Persentase Persen
sengketa informasi fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, kebutuhan
publik melalui didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
mediasi dan/atau kemasan dan format sesuai dengan perkembangan
ajudikasi non teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik
litigasi. ataupun non elektronik.
707 SD00938.00.00 16.10.2.(b) Jumlah Informasi Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, 1. Peningkatan Jenis; Informasi;
penyelesaian Publik dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang kewajiban Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sengketa informasi berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan mengumumkan
publik melalui negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan informasi publik;
mediasi dan/atau badan publik lainnya yang sesuai dengan undang- 2. Peningkatan
ajudikasi non undang serta informasi lain yang berkaitan dengan kewajiban menyediakan
litigasi. kepentingan publik. informasi publik;
3. Peningkatan
kewajiban mengelola
dan kewajiban;
mendokumentasikan
informasi publik; dan
4. Peningkatan
kewajiban layanan
informasi publik
708 SD00964.00.00 16.10.2.(b) Jumlah Komisi Lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan undang- Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penyelesaian Informasi undang dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan analisis atau sesuai

- 209 -
sengketa informasi petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan kebutuhan
publik melalui menyelesaikan sengketa informasi publik melalui
mediasi dan/atau mediasi dan/atau ajudikasi non litigasi.
ajudikasi non
litigasi.
709 SD00090.00.00 16.10.2.(b) Jumlah Mediasi Penyelesaian sengketa informasi publik antara para Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penyelesaian pihak melalui bantuan mediator komisi informasi. analisis atau sesuai
sengketa informasi kebutuhan
publik melalui
mediasi dan/atau
ajudikasi non
litigasi.
710 SD01800.00.00 16.10.2.(b) Jumlah Pengguna Orang yang menggunakan informasi publik Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penyelesaian Informasi sebagaimana diatur dalam undang-undang. analisis atau sesuai Persentase Persen
sengketa informasi Publik kebutuhan
publik melalui
mediasi dan/atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ajudikasi non
litigasi.
711 SD01534.00.00 16.10.2.(b) Jumlah Persentase Jumlah penyelesaian permohonan sengketa informasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penyelesaian penyelesaian teregister per tahun berjalan dibagi dengan seluruh analisis atau sesuai
sengketa informasi sengketa jumlah register sengketa per tahun berjalan dikalikan kebutuhan
publik melalui informasi 100%.
mediasi dan/atau publik melalui
ajudikasi non mediasi
litigasi. dan/atau
ajudikasi non
litigasi
712 SD01089.00.00 16.10.2.(b) Jumlah Sengketa Sengketa yang terjadi antara badan publik dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sengketa;
penyelesaian Informasi pengguna informasi publik yang berkaitan dengan hak analisis atau sesuai Persentase Persen
sengketa informasi Publik memperoleh dan menggunakan informasi berdasarkan kebutuhan
publik melalui perundang-undangan.

- 210 -
mediasi dan/atau
ajudikasi non
litigasi.
713 SD00552.00.00 16.2.1 Proporsi anak umur Agresi Meliputi memanggilnya bodoh, pemalas, tidak sayang 1. Ya, pernah Persentase Persen
1-17 tahun yang Psikologis lagi, tidak berguna atau sebutan lain yang sejenis. 2. Tidak pernah
mengalami Beberapa orang tua menggunakan makian secara lisan
hukuman fisik seperti ini saat mendidik anak untuk tidak melakukan
dan/atau agresi perilaku buruk. Selain itu, yang termasuk ke dalam
psikologis dari agresi psikologis adalah membentak atau menakuti
pengasuh dalam anak.
sebulan terakhir
714 SD00630.01.02 16.2.1 Proporsi anak umur Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak Kandung Jumlah; Orang;
1-17 tahun yang tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak Asuh persentase persen
mengalami Pada indikator ini, umur anak yakni 1-17 tahun. Anak 3. Anak Angkat
hukuman fisik yang dimaksud yakni anak kandung, anak tiri maupun 4. Anak Terlantar
dan/atau agresi anak angkat/anak adopsi, yang tinggal di rumah
psikologis dari tangga maupun tinggal di luar rumah tangga.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengasuh dalam
sebulan terakhir
715 SD00594.00.00 16.2.1 Proporsi anak umur Hukuman Tindakan yang dimaksudkan untuk menyebabkan rasa Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
1-17 tahun yang fisik/ badan sakit atau ketidaknyamanan secara fisik, tetapi tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
mengalami diniatkan untuk membuat anak cedera. Hukuman fisik kebutuhan
hukuman fisik meliputi mendorong/mengguncang badannya,
dan/atau agresi mencubit, menjewer, menampar, memukul,
psikologis dari menjambak, menendang, dan sebagainya.
pengasuh dalam Mendorong/mengguncang badan adalah menggoyang
sebulan terakhir bagian belakang badan anak lebih dari sekali, dalam
hal ini termasuk menyuruh anak berdiri. Menampar,
memukul, menjambak, atau menendang termasuk
memukul dengan tangan atau dengan benda/alat lain.
716 SD01403.00.00 16.2.1 Proporsi anak umur Pengasuh Orang dewasa yang tinggal di rumah tangga tersebut, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ruta; Persen
1-17 tahun yang termasuk ayah dan ibu, paman atau bibi, kakek atau analisis atau sesuai Persentase

- 211 -
mengalami nenek, maupun orang dewasa lain yang tinggal di kebutuhan
hukuman fisik rumah dan terlibat mengasuh anak seperti asisten
dan/atau agresi rumah tangga.
psikologis dari
pengasuh dalam
sebulan terakhir
717 SD01681.00.00 16.2.1 Proporsi anak umur Proporsi anak ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
1-17 tahun yang umur 1-17 dikembangkan.*** analisis atau sesuai
mengalami tahun yang kebutuhan
hukuman fisik mengalami
dan/atau agresi hukuman fisik
psikologis dari dan/atau
pengasuh dalam agresi
sebulan terakhir psikologis dari
pengasuh
dalam sebulan
terakhir
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
718 SD00552.00.00 16.2.1.(a) Proporsi rumah Agresi Meliputi memanggilnya bodoh, pemalas, tidak sayang 1. Ya, pernah Persentase Persen
tangga yang Psikologis lagi, tidak berguna atau sebutan lain yang sejenis. 2. Tidak pernah
memiliki anak umur Beberapa orang tua menggunakan makian secara lisan
1-17 tahun yang seperti ini saat mendidik anak untuk tidak melakukan
mengalami perilaku buruk. Selain itu, yang termasuk ke dalam
hukuman fisik agresi psikologis adalah membentak atau menakuti
dan/atau agresi anak.
psikologis dari
pengasuh dalam
setahun terakhir.
719 SD00630.01.01 16.2.1.(a) Proporsi rumah Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak kandung Jumlah; ruta; persen
tangga yang tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak tiri persentase
memiliki anak umur Pada indikator ini, umur anak yakni 1-17 tahun. Anak 3. Anak angkat/anak
1-17 tahun yang yang dimaksud yakni anak kandung, anak tiri maupun adopsi
mengalami anak angkat/anak adopsi, yang tinggal di rumah

- 212 -
hukuman fisik tangga maupun tinggal di luar rumah tangga.
dan/atau agresi
psikologis dari
pengasuh dalam
setahun terakhir.
720 SD00594.00.00 16.2.1.(a) Proporsi rumah Hukuman Tindakan yang dimaksudkan untuk menyebabkan rasa Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
tangga yang fisik/ badan sakit atau ketidaknyamanan secara fisik, tetapi tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
memiliki anak umur diniatkan untuk membuat anak cedera.Hukuman fisik kebutuhan
1-17 tahun yang meliputi mendorong/mengguncang badannya,
mengalami mencubit, menjewer, menampar, memukul,
hukuman fisik menjambak, menendang, dan sebagainya.
dan/atau agresi Mendorong/mengguncang badan adalah menggoyang
psikologis dari bagian belakang badan anak lebih dari sekali, dalam
pengasuh dalam hal ini termasuk menyuruh anak berdiri. Menampar,
setahun terakhir. memukul, menjambak, atau menendang termasuk
memukul dengan tangan atau dengan benda/alat lain.
721 SD00877.01.00 16.2.1.(a) Proporsi rumah Keluarga Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Keluarga;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tangga yang istri atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan analisis atau sesuai Persentase Persen
memiliki anak umur anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah kebutuhan
1-17 tahun yang dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai
mengalami dengan derajat ketiga.
hukuman fisik
dan/atau agresi
psikologis dari
pengasuh dalam
setahun terakhir.
722 SD00169.00.00 16.2.1.(a) Proporsi rumah Orang tua Ayah dan/atau ibu kandung, atau ayah dan/atau ibu Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen; orang
tangga yang tiri, atau ayah dan/atau ibu angkat. analisis atau sesuai jumlah
memiliki anak umur kebutuhan
1-17 tahun yang
mengalami
hukuman fisik

- 213 -
dan/atau agresi
psikologis dari
pengasuh dalam
setahun terakhir.
723 SD01403.00.00 16.2.1.(a) Proporsi rumah Pengasuh Orang dewasa yang tinggal di rumah tangga tersebut, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ruta; Persen
tangga yang termasuk ayah dan ibu, paman atau bibi, kakek atau analisis atau sesuai Persentase
memiliki anak umur nenek, maupun orang dewasa lain yang tinggal di kebutuhan
1-17 tahun yang rumah dan terlibat mengasuh anak seperti asisten
mengalami rumah tangga.
hukuman fisik
dan/atau agresi
psikologis dari
pengasuh dalam
setahun terakhir.
724 SD01780.00.00 16.2.1.(a) Proporsi rumah Proporsi Jumlah rumah tangga yang memiliki anak umur 1-17 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga tahun yang mengalami hukuman fisik dan atau agresi analisis atau sesuai
memiliki anak umur yang memiliki psikologis dibagi dengan jumlah rumah tangga yang kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1-17 tahun yang anak umur 1- memiliki anak umur 1-17 tahun dikalikan 100%.
mengalami 17 tahun yang
hukuman fisik mengalami
dan/atau agresi hukuman fisik
psikologis dari dan/atau
pengasuh dalam agresi
setahun terakhir. psikologis dari
pengasuh
dalam setahun
terakhir
725 SD01296.00.00 16.2.1.(a) Proporsi rumah Wali Orang atau badan yang dalam kenyataannya Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
tangga yang menjalankan kekuasaan asuh sebagai orang tua analisis atau sesuai
memiliki anak umur terhadap anak. kebutuhan
1-17 tahun yang
mengalami

- 214 -
hukuman fisik
dan/atau agresi
psikologis dari
pengasuh dalam
setahun terakhir.
726 SD00859.02.02 16.2.1.(b) Prevalensi anak usia Kekerasan Setiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat 1. Kekerasan seksual Jumlah; Kasus;
13-17 tahun yang timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, 2. Kekerasan fisik persentase persen
pernah mengalami psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk 3. Kekerasan emosional
kekerasan ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
sepanjang hidupnya atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum.
727 SD00860.01.00 16.2.1.(b) Prevalensi anak usia Kekerasan Kekerasan emosional mencakup kegagalan dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
13-17 tahun yang Emosional menyediakan lingkungan yang sesuai dan mendukung, analisis atau sesuai persentase persen
pernah mengalami sehingga anak dapat mengembangkan kompetensi kebutuhan
kekerasan sosialnya secara menyeluruh dan stabil sesuai dengan
sepanjang hidupnya potensi pribadi yang dimilikinya dan konteks
masyarakat. Diukur dengan menanyakan apakah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
orangtua atau pengasuh mengatakan bahwa mereka
tidak menyayangi si anak atau si anak tidak pantas
disayangi, mengatakan bahwa mereka mengharapkan
si anak tidak pernah dilahirkan atau mengharapkan si
anak mati saja; menghina atau merendahkan.
728 SD00861.01.00 16.2.1.(b) Prevalensi anak usia Kekerasan Ketika seseorang menggunakan anggota tubuhnya 1. Membunuh Jumlah; Kasus;
13-17 tahun yang Fisik atau obyek yang bisa membahayakan seorang anak 2. Menonjok persentase persen
pernah mengalami atau mengontrol kegiatan/tindakan anak. Ditunjukkan 3. Menendang
kekerasan dengan perilaku menonjok, menendang, mencambuk 4. Mencambuk atau
sepanjang hidupnya atau memukul dengan benda, mencekik, membekap, memukul dengan benda
mencoba menenggelamkan atau membakar dengan 5. Mencekik
sengaja, menggunakan atau mengancam dengan pisau 6. Membekap
atau senjata lain. 7. Mencoba
menenggelamkan
8. Membakar dengan

- 215 -
sengaja
9. Menggunakan atau
mengancam dengan
pisau atau senjata lain
729 SD00862.00.00 16.2.1.(b) Prevalensi anak usia Kekerasan Perilaku seksual yang berbahaya atau tidak diinginkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
13-17 tahun yang Seksual yang dikenakan pada seseorang. Ini termasuk tindakan analisis atau sesuai persentase persen
pernah mengalami hubungan seksual yang kasar, keterlibatan paksa kebutuhan
kekerasan dalam tindakan seksual, melakukan tindakan seksual
sepanjang hidupnya tanpa persetujuan, pelecehan seksual, dll.
Kekerasan seksual diukur dengan:
1) perlakuan salah secara seksual (sexual abuse),
termasuk sentuhan seksual yang tidak diinginkan (jika
seseorang pernah melakukan sentuhan yang tidak
diinginkan secara seksual, tetapi tidak mencoba atau
memaksa responden untuk melakukan hubungan
seksual), percobaan hubungan seksual yang tidak
diinginkan, hubungan seksual dengan dengan paksaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
fisik, dan hubungan seksual di bawah tekanan non
fisik, termasuk melalui penipuan, ancaman, rayuan;
2) eksploitasi seksual, seperti dengan pemberian uang,
makanan, hadiah maupun bantuan untuk dapat
melakukan hubungan seksual atau tindak seksual
lainnya;
3) eksploitasi atau kekerasan seksual tanpa hubungan
(non-contact), misalnya berbicara atau menulis dengan
cara seksual, memaksa untuk menonton foto atau
video seks, atau memaksa untuk difoto atau berperan
dalam video seks.
730 SD01638.00.00 16.2.1.(b) Prevalensi anak usia Prevalensi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
13-17 tahun yang anak usia 13- dikembangkan.*** analisis atau sesuai
pernah mengalami 17 tahun yang kebutuhan
kekerasan pernah

- 216 -
sepanjang hidupnya mengalami
kekerasan
sepanjang
hidupnya
731 SD01641.00.00 16.2.1.(b) Prevalensi anak usia Prevalensi Jumlah anak yang mengalami setidaknya satu bentuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
13-17 tahun yang Kekerasan kekerasan (fisik, seksual, dan emosional) dalam 12 analisis atau sesuai
pernah mengalami Terhadap Anak bulan terakhir dibagi dengan jumlah anak tahun pada kebutuhan
kekerasan periode yang sama dikalikan 100%.
sepanjang hidupnya
732 SD00862.00.00 16.2.3 Proporsi perempuan Kekerasan Perilaku seksual yang berbahaya atau tidak diinginkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dan laki-laki muda Seksual yang dikenakan pada seseorang. Ini termasuk tindakan analisis atau sesuai persentase persen
umur 18-29 tahun hubungan seksual yang kasar, keterlibatan paksa kebutuhan
yang mengalami dalam tindakan seksual, melakukan tindakan seksual
kekerasan seksual tanpa persetujuan, pelecehan seksual, dll.
sebelum umur 18 Kekerasan seksual diukur dengan:
tahun. 1) perlakuan salah secara seksual (sexual abuse),
termasuk sentuhan seksual yang tidak diinginkan (jika
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
seseorang pernah melakukan sentuhan yang tidak
diinginkan secara seksual, tetapi tidak mencoba atau
memaksa responden untuk melakukan hubungan
seksual), percobaan hubungan seksual yang tidak
diinginkan, hubungan seksual dengan dengan paksaan
fisik, dan hubungan seksual di bawah tekanan non
fisik, termasuk melalui penipuan, ancaman, rayuan;
2) eksploitasi seksual, seperti dengan pemberian uang,
makanan, hadiah maupun bantuan untuk dapat
melakukan hubungan seksual atau tindak seksual
lainnya;
3) eksploitasi atau kekerasan seksual tanpa hubungan
(non-contact), misalnya berbicara atau menulis dengan
cara seksual, memaksa untuk menonton foto atau
video seks, atau memaksa untuk difoto atau berperan

- 217 -
dalam video seks.
733 SD01756.00.00 16.2.3 Proporsi perempuan Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Proporsi; Orang;
dan laki-laki muda perempuan dikembangkan.*** analisis atau sesuai persentase persen
umur 18-29 tahun dan laki-laki kebutuhan
yang mengalami muda umur
kekerasan seksual 18-29 tahun
sebelum umur 18 yang
tahun. mengalami
kekerasan
seksual
sebelum umur
18 tahun
734 SD00862.00.00 16.2.3.(a) Proporsi perempuan Kekerasan Perilaku seksual yang berbahaya atau tidak diinginkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dan laki-laki muda Seksual yang dikenakan pada seseorang. Ini termasuk tindakan analisis atau sesuai persentase persen
umur 18-24 tahun hubungan seksual yang kasar, keterlibatan paksa kebutuhan
yang mengalami dalam tindakan seksual, melakukan tindakan seksual
kekerasan seksual tanpa persetujuan, pelecehan seksual, dll.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sebelum umur 18 Kekerasan seksual diukur dengan:
tahun. 1) perlakuan salah secara seksual (sexual abuse),
termasuk sentuhan seksual yang tidak diinginkan (jika
seseorang pernah melakukan sentuhan yang tidak
diinginkan secara seksual, tetapi tidak mencoba atau
memaksa responden untuk melakukan hubungan
seksual), percobaan hubungan seksual yang tidak
diinginkan, hubungan seksual dengan dengan paksaan
fisik, dan hubungan seksual di bawah tekanan non
fisik, termasuk melalui penipuan, ancaman, rayuan;
2) eksploitasi seksual, seperti dengan pemberian uang,
makanan, hadiah maupun bantuan untuk dapat
melakukan hubungan seksual atau tindak seksual
lainnya;
3) eksploitasi atau kekerasan seksual tanpa hubungan

- 218 -
(non-contact), misalnya berbicara atau menulis dengan
cara seksual, memaksa untuk menonton foto atau
video seks, atau memaksa untuk difoto atau berperan
dalam video seks.
735 SD00859.02.02 16.3.1 Proporsi korban Kekerasan Setiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat 1. Kekerasan seksual Jumlah; Kasus;
kekerasan dalam 12 timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, 2. Kekerasan fisik persentase persen
bulan lalu yang psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk 3. Kekerasan emosional
melaporkan kepada ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
pihak berwajib atau atau perampasan kemerdekaan secara melawan
pihak berwenang hukum.
yang diakui dalam
mekanisme resolusi
konflik.
736 SD00995.00.00 16.3.1 Proporsi korban Korban Orang yang mengalami penderitaan fisik, mental, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
kekerasan dalam 12 dan/atau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh analisis atau sesuai
bulan lalu yang suatu tindak pidana. kebutuhan
melaporkan kepada
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pihak berwajib atau
pihak berwenang
yang diakui dalam
mekanisme resolusi
konflik.
737 SD01611.00.00 16.3.1 Proporsi korban Pihak Berwajib Seseorang dengan tanggung jawab resmi untuk bidang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
kekerasan dalam 12 kegiatan tertentu. analisis atau sesuai
bulan lalu yang kebutuhan
melaporkan kepada
pihak berwajib atau
pihak berwenang
yang diakui dalam
mekanisme resolusi
konflik.
738 SD01710.00.00 16.3.1 Proporsi korban Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 219 -
kekerasan dalam 12 korban dikembangkan.*** analisis atau sesuai
bulan lalu yang kekerasan kebutuhan
melaporkan kepada dalam 12
pihak berwajib atau bulan lalu
pihak berwenang yang
yang diakui dalam melaporkan
mekanisme resolusi kepada pihak
konflik. berwajib atau
pihak
berwenang
yang diakui
dalam
mekanisme
resolusi
konflik.
739 SD01344.00.00 16.3.1 Proporsi korban Resolusi Cara bagi dua atau lebih pihak untuk menemukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Resolusi;
kekerasan dalam 12 Konflik solusi damai untuk perselisihan di antara mereka. analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bulan lalu yang Ketidaksepakatan itu bisa bersifat pribadi, finansial, kebutuhan
melaporkan kepada politis, atau emosional.
pihak berwajib atau
pihak berwenang
yang diakui dalam
mekanisme resolusi
konflik.
740 SD01002.00.00 16.3.1.(a) Proporsi korban Korban Seseorang yang diri atau harta bendanya selama Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
kekerasan dalam 12 Kekerasan setahun terakhir mengalami atau terkena tindak analisis atau sesuai persentase
bulan terakhir yang kejahatan atau usaha/percobaan tindak kejahatan kebutuhan
melaporkan kepada dengan kekerasan yang melaporkan kepada polisi.
polisi.
741 SD00219.00.00 16.3.1.(a) Proporsi korban Pelecehan Perbuatan menyerang kehormatan kesusilaan (cubitan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
kekerasan dalam 12 Seksual colekan, tepukan, sentuhan di bagian tubuh tertentu analisis atau sesuai Persentase Persen
bulan terakhir yang atau gerakan) maupun perbuatan cabul yang kebutuhan

- 220 -
melaporkan kepada dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh
polisi. korban. Perbuatan tersebut dapat dilakukan dengan
kekerasan fisik, ancaman kekerasan, maupun tidak.
Perkosaan (perbuatan yang dilakukan dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa korban
untuk bersetubuh dengannya) termasuk kategori
pelecehan seksual.
742 SD00258.00.00 16.3.1.(a) Proporsi korban Pencurian Mengambil sesuatu barang atau ternak, yang sama 1. Perampokan Jumlah; Kasus;
kekerasan dalam 12 dengan sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain 2. Penodongan Persentase Persen
bulan terakhir yang Kekerasan dengan maksud akan memiliki barang itu dengan 3. Pemalakan
melaporkan kepada melawan hak, yang didahului, disertai, atau diikuti 4. Penjambretan
polisi. dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap
orang, dengan maksud akan menyiapkan atau
memudahkan pencurian itu, atau jika tertangkap
tangan (terpergok) supaya dia dan kawannya yang
turut melakukan kejahatan itu sempat melarikan diri
atau supaya barang yang dicuri tetap ada di
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tangannya. Perampokan, penodongan, pemalakan,
penjambretan, termasuk dalam kategori pencurian
dengan kekerasan.
743 SD01375.00.00 16.3.1.(a) Proporsi korban Penganiayaan Perbuatan dengan sengaja merusak kesehatan fisik 1. Pemukulan Jumlah; Kasus;
kekerasan dalam 12 orang lain baik menimbulkan penyakit 2. Penamparan Persentase Persen
bulan terakhir yang (luka/cacat/sakit) atau halangan untuk menjalankan 3. Pengeroyokan
melaporkan kepada pekerjaan sehari-hari (luka berat) maupun tidak.
polisi. Pemukulan, penamparan, pengeroyokan, termasuk
kategori penganiayaan.
744 SD01417.00.00 16.3.1.(a) Proporsi korban Peristiwa yang Setiap peristiwa yang dilaporkan masyarakat pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
kekerasan dalam 12 dilaporkan Polri, atau peristiwa dimana pelakunya tertangkap analisis atau sesuai
bulan terakhir yang tangan oleh kepolisian. Laporan masyarakat ini akan kebutuhan
melaporkan kepada dicatat dan ditindak-lanjuti oleh Polri jika
polisi. dikategorikan memiliki cukup bukti.
745 SD01711.00.00 16.3.1.(a) Proporsi korban Proporsi Jumlah penduduk yang menjadi korban kejahatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 221 -
kekerasan dalam 12 korban dalam 12 bulan lalu dibagi dengan jumlah penduduk analisis atau sesuai
bulan terakhir yang kekerasan pada tahun tersebut dikali seratus persen yang kebutuhan
melaporkan kepada dalam 12 dinyatakan dengan satuan persen (%).
polisi. bulan terakhir
yang
melaporkan
kepada polisi.
746 SD00387.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Bantuan Jasa hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Jasa
miskin hukum hukum secara cuma-Cuma kepada penerima bantuan analisis atau sesuai
yang menerima hukum kebutuhan
bantuan
hukum secara
litigasi dan
nonlitigasi
747 SD00571.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Hak dasar meliputi hak Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
miskin atas pangan, sandang, layanan kesehatan, layanan analisis atau sesuai
yang menerima pendidikan, pekerjaan dan berusaha, dan/atau kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bantuan perumahan.
hukum secara
litigasi dan
nonlitigasi
748 SD00062.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Litigasi penyelesaian masalah hukum melalui jalur pengadilan. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
miskin yang Non litigasi merupakan penyelesaian masalah hukum analisis atau sesuai Persentase Persen
menerima bantuan melalui jalur non pengadilan. kebutuhan
hukum secara
litigasi dan
nonlitigasi
749 SD00149.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Non litigasi Penyelesaian masalah hukum melalui jalur non Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
miskin yang pengadilan. analisis atau sesuai Persentase Persen
menerima bantuan kebutuhan
hukum secara
litigasi dan

- 222 -
nonlitigasi
750 SD00166.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Orang atau Jumlah seluruh orang atau kelompok masyarakat 1. Ligitasi Persentase; Persen; orang
miskin kelompok miskin yang memperoleh bantuan hukum litigasi dan 2. Non Litigasi jumlah
yang menerima masyarakat non litigasi dalam kurun waktu satu tahun tertentu
bantuan miskin yang atau 12 bulan terakhir.
hukum secara memperoleh
litigasi dan bantuan
nonlitigasi hukum litigasi
dan non litigasi
751 SD00168.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Orang miskin orang atau kelompok orang miskin yang tidak dapat Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen; orang
miskin yang memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri analisis atau sesuai jumlah
menerima bantuan kebutuhan
hukum secara
litigasi dan
nonlitigasi
752 SD00229.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Pemberi lembaga bantuan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
miskin bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan yang analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang menerima hukum memberi layanan bantuan hukum berdasarkan kebutuhan
bantuan undang-undang.
hukum secara
litigasi dan
nonlitigasi
753 SD00242.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Pemohon orang atau kelompok yang mengajukan permohonan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemohon;
miskin bantuan bantuan hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan analisis atau sesuai Persentase Persen
yang menerima hukum hukum kebutuhan
bantuan
hukum secara
litigasi dan
nonlitigasi
754 SD00296.00.00 16.3.1.(b) Persentase orang Penerima orang atau kelompok orang miskin yang menghadapi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
miskin Bantuan masalah hukum yang meliputi setiap orang atau analisis atau sesuai Persentase Persen
yang menerima Hukum kelompok orang miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhan

- 223 -
bantuan hak dasar secara layak dan mandiri
hukum secara
litigasi dan
nonlitigasi
755 SD00385.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Advis Hukum Memberikan saran atau menyiapkan dokumen untuk 1. Memperoleh advis Persentase Persen
tidak mampu yang pihak lain, yang memengaruhi hak atau kewajiban hukum
menerima layanan hukum. 2. Tidak memperoleh
hukum berupa pos advis hukum
bantuan hukum, 3. Tidak mengetahui
sidang di luar advis hukum
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
756 SD00517.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Dokumen Dokumen tentang masalah hukum; sebuah dokumen Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
tidak mampu yang Hukum yang disusun oleh seorang pengacara. analisis atau sesuai
menerima layanan kebutuhan
hukum berupa pos
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bantuan hukum,
sidang di luar
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
757 SD00927.02.00 16.3.1.(c) Persentase orang Informasi Keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda Klasifikasi berdasarkan Jenis; Informasi;
tidak mampu yang yang mengandung nilai, makan, dan pesan, baik data, analisis atau sesuai Persentase Persen
menerima layanan fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, kebutuhan
hukum berupa pos didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
bantuan hukum, kemasan dan format sesuai dengan perkembangan
sidang di luar teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik
gedung pengadilan, ataupun nonelektronik.
dan pembebasan
biaya perkara
758 SD00866.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Kekuasaan Kekuasaan negara yang merdeka untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 224 -
tidak mampu yang Kehakiman menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum analisis atau sesuai
menerima layanan dan keadilan berdasarkan Pancasiladan Undang- kebutuhan
hukum berupa pos Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
bantuan hukum, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik
sidang di luar Indonesia.
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
759 SD00983.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Konsultasi Pertemuan untuk membahas sesuatu atau untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tidak mampu yang mendapatkan saran atau proses mendiskusikan analisis atau sesuai
menerima layanan sesuatu dengan seseorang untuk mendapatkan saran kebutuhan
hukum berupa pos atau pendapat mereka tentang hal itu.
bantuan hukum,
sidang di luar
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
760 SD00031.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Layanan Layanan yang dibentuk oleh dan ada pada setiap Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Layanan;
tidak mampu yang Hukum Pengadilan Negeri untuk memberikan layanan hukum analisis atau sesuai Persentase Persen
menerima layanan berupa informasi, konsultasi dan advis hukum, serta kebutuhan
hukum berupa pos pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan sesuai
bantuan hukum, dengan peraturan perundangundangan yang mengatur
sidang di luar tentang Kekuasaan Kehakiman dan Peradilan Umum.
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
761 SD00033.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Layanan Negara menanggung biaya proses berperkara di 1. Perkara perdata Jumlah; Layanan;
tidak mampu yang Pembebasan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah permohonan Persentase Persen
menerima layanan Biaya Perkara Agung, sehingga setiap orang atau sekelompok orang 2. Gugatan
hukum berupa pos yang tidak mampu secara ekonomi dapat berperkara 3. Eksekusi
bantuan hukum, secara cuma-cuma.
sidang di luar

- 225 -
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
762 SD00216.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Pelayanan Jumlah pelayanan peradilan bagi masyarakat miskin Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
tidak mampu yang peradilan bagi melalui sidang di luar gedung pengadilan, pembebasan analisis atau sesuai Persentase Persen
menerima layanan masyarakat biaya perkara, dan pos layanan hukum dalam kurun kebutuhan
hukum berupa pos miskin melalui waktu satu tahun tertentu atau 12 bulan terakhir.
bantuan hukum, sidang di luar
sidang di luar gedung
gedung pengadilan, pengadilan;
dan pembebasan pembebasan
biaya perkara biaya perkara;
dan Pos
Layanan
Hukum
763 SD01693.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Pengadilan Pengadilan tingkat pertama pada lingkungan peradilan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pengadilan;
tidak mampu yang Negeri umum. analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menerima layanan kebutuhan
hukum berupa pos
bantuan hukum,
sidang di luar
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
764 SD01373.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Peradilan Salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peradilan;
tidak mampu yang Umum rakyat pencari keadilan pada umumnya. analisis atau sesuai Persentase Persen
menerima layanan kebutuhan
hukum berupa pos
bantuan hukum,
sidang di luar
gedung pengadilan,
dan pembebasan

- 226 -
biaya perkara
765 SD01487.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Persentase Persentase orang tidak mampu yang menerima layanan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tidak mampu yang orang tidak hukum berupa pembebasan biaya perkara dibagi analisis atau sesuai
menerima layanan mampu yang seluruh pemohon layanan pembebasan biaya perkara kebutuhan
hukum berupa pos menerima dalam kurun waktu satu tahun tertentu atau 12 bulan
bantuan hukum, layanan terakhir dikali 100%.
sidang di luar hukum berupa
gedung pengadilan, pembebasan
dan pembebasan biaya perkara
biaya perkara
766 SD01488.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Persentase Persentase orang tidak mampu yang menerima layanan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tidak mampu yang orang tidak hukum berupa pos bantuan hukum dibagi seluruh analisis atau sesuai
menerima layanan mampu yang pemohon layanan pos bantuan hukum dalam kurun kebutuhan
hukum berupa pos menerima waktu satu tahun tertentu atau 12 bulan terakhir
bantuan hukum, layanan dikali 100%.
sidang di luar hukum berupa
gedung pengadilan, pos bantuan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan pembebasan hukum, sidang
biaya perkara di luar gedung
pengadilan,
dan
pembebasan
biaya perkara
767 SD01489.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Persentase Persentase orang tidak mampu yang menerima layanan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tidak mampu yang orang tidak hukum berupa sidang di luar gedung pengadilan analisis atau sesuai
menerima layanan mampu yang kebutuhan
hukum berupa pos menerima
bantuan hukum, layanan
sidang di luar hukum berupa
gedung pengadilan, sidang di luar
dan pembebasan gedung
biaya perkara pengadilan

- 227 -
dibagi seluruh
pemohon
layanan sidang
di luar gedung
pengadilan
dalam kurun
waktu satu
tahun tertentu
atau 12 bulan
terakhir dikali
100%
768 SD01621.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Pos Bantuan Layanan yang dibentuk oleh dan ada pada setiap Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pos; Persen
tidak mampu yang Hukum atau Pengadilan Negeri untuk memberikan layanan hukum analisis atau sesuai Persentase
menerima layanan Posbakum berupa informasi, konsultasi dan advis hukum, serta kebutuhan
hukum berupa pos pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan sesuai
bantuan hukum, dengan peraturan perundangundangan yang mengatur
sidang di luar tentang Kekuasaan Kehakiman dan Peradilan Umum
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
769 SD01100.00.00 16.3.1.(c) Persentase orang Sidang di luar Sidang dapat dilaksanakan secara tetap, berkala atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sidang;
tidak mampu yang gedung sewaktu-waktu oleh Pengadilan Negeri di suatu tempat analisis atau sesuai Persentase Persen
menerima layanan pengadilan yang ada di dalam wilayah hukumnya tetapi di luar kebutuhan
hukum berupa pos tempat kedudukan gedung Pengadilan Negeri dalam
bantuan hukum, bentuk sidang keliling atau sidang di zitting plaatz.
sidang di luar
gedung pengadilan,
dan pembebasan
biaya perkara
770 SD00121.00.00 16.3.2 Proporsi tahanan Narapidana Terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen; orang
terhadap seluruh di LAPAS. analisis atau sesuai jumlah
tahanan dan kebutuhan

- 228 -
narapidana
771 SD01160.02.00 16.3.2 Proporsi tahanan Tahanan Seseorang tersangka atau terdakwa yang ditahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
terhadap seluruh selama proses penyidikan, penuntutan, dan analisis atau sesuai Persentase Persen
tahanan dan pemeriksaan di sidang peradilan dan ditempatkan di kebutuhan
narapidana dalam Rumah Tahanan (Rutan).
772 SD01160.02.00 16.3.2 Proporsi tahanan Tahanan Tersangka pelaku tindak kejahatan/pelanggaran yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
terhadap seluruh ditahan oleh pihak kepolisian sebelum diteruskan analisis atau sesuai Persentase Persen
tahanan dan kepada Kejaksaan atau masih dalam proses kebutuhan
narapidana pengusutan lebih lanjut.
773 SD00633.00.00 16.3.2.(a) Proporsi tahanan Anak yang anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang melebihi masa berkonflik belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga analisis atau sesuai
penahanan terhadap dengan hukum melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana kebutuhan
seluruh jumlah penjara 7 (tujuh) tahun atau lebih yang ditempatkan
tahanan pada Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
(LPKS) dan Lembaga Penempatan Anak Sementara
(LPAS).
774 SD00244.00.00 16.3.2.(a) Proporsi tahanan Penahanan terhadap tersangka atau terdakwa yang melakukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tersangka;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang melebihi masa tindak pidana dan/atau percobaan maupun pemberian analisis atau sesuai Persentase Persen
penahanan terhadap bantuan dalam tindak pidana dalam hal sesuai Pasal kebutuhan
seluruh jumlah 21 ayat 4 (a) dan (b) KUHAP yang berada pada Rumah
tahanan Tahanan
775 SD01790.00.00 16.3.2.(a) Proporsi tahanan Proporsi Jumlah tahanan yang melebihi masa penahanan pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang melebihi masa tahanan yang akhir tahun t dibagi dengan jumlah tahanan pada analisis atau sesuai
penahanan terhadap melebihi masa akhir tahun t dikalikan 100%. kebutuhan
seluruh jumlah penahanan
tahanan terhadap
seluruh jumlah
tahanan
776 SD01049.00.00 16.3.2.(a) Proporsi tahanan Rumah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rutan;
yang melebihi masa tahanan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang analisis atau sesuai Persentase Persen
penahanan terhadap negara (Rutan) pengadilan. kebutuhan
seluruh jumlah

- 229 -
tahanan
777 SD01160.01.00 16.3.2.(a) Proporsi tahanan Tahanan seorang tersangka atau terdakwa yang ditempatkan di Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang melebihi masa dalam Rumah Tahanan (Rutan) sesuai Peraturan analisis atau sesuai Persentase Persen
penahanan terhadap Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik kebutuhan
seluruh jumlah Indonesia No. 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib
tahanan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara.
778 SD00624.00.00 16.4.1 Total nilai aliran Aliran Dana Penilaian terhadap aliran dana gelap/illegal dinilai dari Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
dana gelap masuk Gelap/Illegal dua sumbernya yaitu: analisis atau sesuai
dan keluar negeri 1) Perdagangan dengan nilai faktur yang tidak benar kebutuhan
(dalam US$). secara sengaja
2) Kebocoran dalam neraca pembayaran. Perdagangan
dengan nilai faktur yang tidak benar, merupakan
penyebab utama dari aliran dana gelap/illegal dari
negara-negara berkembang.
779 SD01091.00.00 16.4.2 Indikator global ini Senjata Api Perakitan barel dan aksi dari mana proyektil Klasifikasi berdasarkan Jumlah Senjata
tidak relevan untuk dilepaskan dengan menggunakan propelan yang analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Indonesia. terbakar dengan cepat. Juga disebut senjata, pistol, kebutuhan
pistol, pistol panjang, pistol, revolver, dll.
780 SD01092.00.00 16.4.2 Indikator global ini Senjata Ringan Senjata yang dirancang untuk penggunaan individu. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Senjata
tidak relevan untuk Termasuk, antara lain, revolver dan pistol yang bisa analisis atau sesuai
Indonesia. diisi sendiri, senapan dan karabin, senjata sub-mesin, kebutuhan
senapan serbu dan senapan mesin ringan.
781 SD01115.00.00 16.4.2 Indikator global ini Standar Standar yang diadopsi oleh organisasi standar Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Standar;
tidak relevan untuk Internasional internasional dan tersedia untuk umum. Definisi yang analisis atau sesuai Persentase Persen
Indonesia. diberikan dalam semua standar IEC berbunyi: kebutuhan
"Dokumen normatif, dikembangkan sesuai dengan
prosedur konsensus, yang telah disetujui oleh anggota
Komite Nasional IEC dari komite yang bertanggung
jawab sesuai dengan Bagian 1 dari Arahan ISO / IEC.
782 SD00989.00.00 16.5.1 Proporsi penduduk Kontak Komunikasi dengan seseorang, terutama dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang memiliki paling berbicara atau menulis kepada mereka secara teratur. analisis atau sesuai

- 230 -
tidak satu kontak kebutuhan
hubungan dengan
petugas, yang
membayar suap
kepada petugas atau
diminta untuk
menyuap petugas
tersebut dalam 12
bulan terakhir.
783 SD00282.01.04 16.5.1 Proporsi penduduk Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang memiliki paling Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
tidak satu kontak lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
hubungan dengan tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
petugas, yang
membayar suap
kepada petugas atau
diminta untuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menyuap petugas
tersebut dalam 12
bulan terakhir.
784 SD01610.00.00 16.5.1 Proporsi penduduk Petugas Seseorang yang memiliki posisi otoritas dalam suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
yang memiliki paling organisasi. analisis atau sesuai
tidak satu kontak kebutuhan
hubungan dengan
petugas, yang
membayar suap
kepada petugas atau
diminta untuk
menyuap petugas
tersebut dalam 12
bulan terakhir.
785 SD01138.00.00 16.5.1 Proporsi penduduk Suap Tindakan mencoba membuat seseorang melakukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Temuan;

- 231 -
yang memiliki paling sesuatu untuk Anda dengan memberi mereka uang, analisis atau sesuai Persentase Persen
tidak satu kontak hadiah, atau sesuatu yang mereka inginkan. kebutuhan
hubungan dengan
petugas, yang
membayar suap
kepada petugas atau
diminta untuk
menyuap petugas
tersebut dalam 12
bulan terakhir.
786 SD01010.00.01 16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Korupsi Perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun 1: Sangat wajar Persentase Persen
Korupsi (IPAK) pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal 2: Wajar
memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat 3: Kurang wajar
dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan 4: Tidak wajar
publik yang diperkayakan kepada mereka.
787 SD00138.00.00 16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Nepotisme pengangkatan sanak saudara, teman-teman atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
Korupsi (IPAK) rekan-rekan politik pada jabatan-jabatan publik tanpa analisis atau sesuai Persentase; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
memandang jasa mereka atau konsekuensinya pada kebutuhan Indeks
kesejahteraan publik
788 SD00237.00.00 16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Pemerasan Permintaan pemberian pemberian atau hadiah dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
Korupsi (IPAK) (extortion) pelaksanaan tugas-tugas publik, termasuk pejabat- analisis atau sesuai
pejabat yang menggunakan dana publik yang mereka kebutuhan
urus bagi keuntungan mereka sendiri atau mereka
yang bersalah melakukan penggelapan di atas harga
yang harus dibayar oleh publik.
789 SD01372.00.00 16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Penyuapan apabila seorang pegawai pemerintah menerima Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
Korupsi (IPAK) (bribery) imbalan yang disodorkan oleh seorang dengan maksud analisis atau sesuai Persentase Persen
mempengaruhinya agar memberikan perhatian kebutuhan
istimewa pada kepentingan si pemberi.
790 SD01407.00.00 16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Perilaku anti “tindakan menolak/tidak permisif terhadap segala Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tindakan;
Korupsi (IPAK) korupsi perilaku, baik yansecara langsung merupakan korupsi, analisis atau sesuai Persentase Persen
maupun kebutuhan

- 232 -
perilaku yang menjadi akar atau kebiasaan
pelanggengan perilaku korupsi di masyaryang terjadi di
keluarga, komunitas, maupun
publik”.
791 SD01408.00.00 16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Perilaku “tindakan meminta (pemerasan)/ Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
Korupsi (IPAK) korupsi memperoleh/memberi (penyuapan) imbalan uang, analisis atau sesuai Persentase Persen
barang, atau keistimewaan (nepotisme) bagi layanan kebutuhan
yang sudah seharusnya diberikan atau menggunakan
kekuasaan/wewenang untuk mencapai tujuan yang
tidak sesuai dengan standar etik/moral atau peraturan
perundang-undangan bagi kepentingan pribadi
keluarga dekat, kawan dekat)”.
792 SD00989.00.00 16.5.2 Proporsi pelaku Kontak Komunikasi dengan seseorang, terutama dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usaha yang paling berbicara atau menulis kepada mereka secara teratur: analisis atau sesuai
tidak memiliki kebutuhan
kontak dengan
petugas pemerintah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan yang membayar
suap kepada
seorang petugas,
atau diminta untuk
membayar suap oleh
petugas-petugas,
selama 12 bulan
terakhir.
793 SD00211.00.00 16.5.2 Proporsi pelaku Pelaku Usaha Orang perseorangan atau korporasi yang melakukan KBLI Jumlah; Orang;
usaha yang paling usaha prasarana dan/atau sarana produksi Perikanan, persentase persen
tidak memiliki prasarana dan/atau sarana produksi garam,
kontak dengan pengolahan, dan pemasaran hasil Perikanan, serta
petugas pemerintah produksi garam yang berkedudukan di wilayah hukum
dan yang membayar Republik Indonesia.
suap kepada

- 233 -
seorang petugas,
atau diminta untuk
membayar suap oleh
petugas-petugas,
selama 12 bulan
terakhir.
794 SD01610.00.00 16.5.2 Proporsi pelaku Petugas Seseorang yang memiliki posisi otoritas dalam suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
usaha yang paling organisasi. analisis atau sesuai
tidak memiliki kebutuhan
kontak dengan
petugas pemerintah
dan yang membayar
suap kepada
seorang petugas,
atau diminta untuk
membayar suap oleh
petugas-petugas,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
selama 12 bulan
terakhir.
795 SD01138.00.00 16.5.2 Proporsi pelaku Suap Tindakan mencoba membuat seseorang melakukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Temuan;
usaha yang paling sesuatu untuk Anda dengan memberi mereka uang, analisis atau sesuai Persentase Persen
tidak memiliki hadiah, atau sesuatu yang mereka inginkan. kebutuhan
kontak dengan
petugas pemerintah
dan yang membayar
suap kepada
seorang petugas,
atau diminta untuk
membayar suap oleh
petugas-petugas,
selama 12 bulan
terakhir.

- 234 -
796 SD00636.00.00 16.6.1* Proporsi Anggaran Rencana untuk menunjukkan berapa banyak uang 1. Klasifikasi Organisasi Jumlah Rupiah
pengeluaran utama yang akan diperoleh seseorang atau organisasi dan 2. Klasifikasi Fungsi
pemerintah berapa banyak yang akan mereka butuhkan atau 3. Klasifikasi Jenis
terhadap anggaran dapat belanjakan. Belanja
yang disetujui.
797 SD00637.00.00 16.6.1* Proporsi Anggaran Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang Klasifikasi anggaran Persentase; Persen;
pengeluaran utama Pendapatan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. meliputi: Jumlah Rupiah
pemerintah dan Belanja 1. Klasifikasi Organisasi
terhadap anggaran Negara (APBN) 2. Klasifikasi Fungsi
yang disetujui. 3. Klasifikasi Jenis
Belanja
798 SD00410.02.00 16.6.1* Proporsi Belanja Negara kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai 1. Belanja pemerintah Nilai Rupiah
pengeluaran utama pengurang nilai kekayaan bersih yang terdiri atas pusat menurut
pemerintah belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan organisasi
terhadap anggaran dana desa. 2. Belanja pemerintah
yang disetujui. pusat menurut fungsi
3. Belanja pemerintah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pusat menurut
program.
799 SD00410.01.00 16.6.1* Proporsi Belanja Negara Semua pengeluaran negara yang digunakan untuk 1. Belanja Langsung Nilai Rupiah
pengeluaran utama membiayai belanja pemerintah pusat dan belanja ke 2. Belanja Tak
pemerintah daerah. Langsung
terhadap anggaran
yang disetujui.
800 SD00411.00.00 16.6.1* Proporsi Belanja belanja pemerintah pusat yang digunakan untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengeluaran utama pemerintah menjalankan fungsi pelayanan umum, fungsi analisis atau sesuai
pemerintah pusat menurut pertahanan, fungsi ketertiban dan keamanan, fungsi kebutuhan
terhadap anggaran fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup, fungsi perumahan
yang disetujui. dan fasilitas umum, fungsi
kesehatan, fungsi pariwisata, fungsi agama, fungsi
pendidikan, dan fungsi perlindungan sosial.
801 SD00413.00.00 16.6.1* Proporsi Belanja belanja pemerintah pusat yang dialokasikan kepada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 235 -
pengeluaran utama pemerintah kementerian negara/lembaga dan bagian anggaran analisis atau sesuai
pemerintah pusat menurut bendahara umum negara kebutuhan
terhadap anggaran organisasi
yang disetujui.
802 SD00414.00.00 16.6.1* Proporsi Belanja belanja pemerintah pusat yang dialokasikan untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengeluaran utama pemerintah mencapai hasil (outcome) tertentu pada bagian analisis atau sesuai
pemerintah pusat menurut anggaran kementerian negara/lembaga dan bagian kebutuhan
terhadap anggaran program anggaran bendahara umum negara.
yang disetujui.
803 SD00239.01.00 16.6.1* Proporsi Pemerintah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemda;
pengeluaran utama Daerah lain sebagai badan eksekutif daerah yang terdiri dari analisis atau sesuai Persentase Persen
pemerintah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan kebutuhan
terhadap anggaran pemerintah kota.
yang disetujui.
804 SD00240.00.00 16.6.1* Proporsi Pemerintah Perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemerintah;
pengeluaran utama Pusat terdiri dari Presiden beserta para menterinya. analisis atau sesuai Persentase Persen
pemerintah kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terhadap anggaran
yang disetujui.
805 SD01666.00.00 16.6.1* Proporsi Pengeluaran Realisasi belanja negara berdasarkan pada Pasal 1 UU Kode anggaran dan Nilai; Rupiah;
pengeluaran utama Utama No. 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan sejenisnya Persentase Persen
pemerintah Pemerintah Belanja Negara tahun Anggaran 2016, yang dimaksud
terhadap anggaran dengan Belanja Negara adalah kewajiban pemerintah
yang disetujui. pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih yang terdiri atas belanja pemerintah pusat dan
transfer ke daerah dan dana desa.
806 SD01755.00.00 16.6.1* Proporsi Proporsi perbandingan antara anggaran yang disetujui Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengeluaran utama pengeluaran DPR/DPRD pada APBN/APBD dibandin dengan analisis atau sesuai
pemerintah utama pengeluaran pemerintah baik pusat maupun daerah. kebutuhan
terhadap anggaran pemerintah
yang disetujui. terhadap
anggaran yang

- 236 -
disetujui
807 SD00162.00.00 16.6.1.(a) Persentase instansi Opini Hasil dari pemeriksaan keuangan yang bertujuan 1. Opini Wajar Tanpa Jumlah; Opini; Persen
pemerintah yang untuk memberikan keyakinan yang memadai Pengecualian Persentase
mendapat opini (reasonable assurance) bahwa laporan keuangan telah 2. Opini Wajar dengan
Wajar Tanpa disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, Pengecualian
Pengecualian (WTP). sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum 3. Opini Tidak Wajar
di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif 4. Pernyataan Menolak
lainnya. Memberikan Opini
808 SD00163.00.00 16.6.1.(a) Persentase instansi Opini Badan Pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Opini; Persen
pemerintah yang Pemeriksa informasi keuangan yang disajikan dalam laporan analisis atau sesuai Persentase
mendapat opini Keuangan keuangan yang didasarkan pada kriteria (a) kesesuaian kebutuhan
Wajar Tanpa (BPK) dengan standar akuntansi pemerintahan; (b)
Pengecualian (WTP). kecukupan pengungkapan (adequate disclosures); (c)
kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan;
dan (d) efektivitas sistem pengendalian intern (SPI).
809 SD00164.00.00 16.6.1.(a) Persentase instansi Opini Wajar Opini audit yang akan diterbitkan jika laporan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Opini; Persen
pemerintah yang Tanpa keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas analisis atau sesuai Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mendapat opini Pengecualian dari salah saji material. kebutuhan
Wajar Tanpa (WTP)
Pengecualian (WTP).
810 SD00238.00.00 16.6.1.(a) Persentase instansi Pemeriksaan Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
pemerintah yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional analisis atau sesuai
mendapat opini berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebutuhan
Wajar Tanpa kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan
Pengecualian (WTP). informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara.
811 SD01460.00.00 16.6.1.(a) Persentase instansi Persentase Jumlah instansi pemerintah yang mendapatkan opini Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah yang instansi WTP dibagi seluruh jumlah instansi pemerintah dikali analisis atau sesuai
mendapat opini pemerintah 100%. kebutuhan
Wajar Tanpa yang mendapat
Pengecualian (WTP). opini Wajar
Tanpa

- 237 -
Pengecualian
(WTP).
812 SD01458.00.00 16.6.1.(b) Persentase instansi Persentase Jumlah instansi pemerintah yang mendapatkan skor Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Instansi
pemerintah dengan instansi SAKIP ≥ B dibagi seluruh jumlah instansi pemerintah analisis atau sesuai Persentase Pemerintah;
skor Sistem pemerintah dikali 100%. kebutuhan Persen
Akuntabilias Kinerja dengan skor
Instansi Pemerintah Sistem
(SAKIP) ≥ B Akuntabilias
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(SAKIP) ≥ B
813 SD01101.00.00 16.6.1.(b) Persentase instansi Sistem rangkaian sistemik dari berbagai aktivitas, alat dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
pemerintah dengan Akuntabilitas prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan analisis atau sesuai Persentase Persen
skor Sistem Kinerja pengukuran, pengumpulan data, pengklarifikasian dan kebutuhan
Akuntabilias Kinerja Pemerintah pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam
Instansi Pemerintah (SAKIP) rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(SAKIP) ≥ B instansi pemerintah
814 SD01113.00.00 16.6.1.(b) Persentase instansi Skor B atas Tingkat akuntabilitas suatu instansi pemerintah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Instansi
pemerintah dengan SAKIP kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat analisis atau sesuai Persentase Peraih Skor
skor Sistem digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit kebutuhan B; Persen
Akuntabilias Kinerja perbaikan.
Instansi Pemerintah
(SAKIP) ≥ B
815 SD00968.00.00 16.6.1.(c) Persentase instansi Komponen Pengukuran terhadap kapasitas dan akuntabilitas, 1. Kapasitas dan Jumlah; Unit; Persen
pemerintah dengan Hasil integritas (bersih dan bebas KKN), dan kepuasan Akuntabilitas Kinerja Persentase
Indeks Reformasi pengguna layanan Organisasi
Birokrasi (RB) ≥ B 2. Pemerintah Yang
Bersih dan Bebas KKN
3. Kualitas Pelayanan
Publik
816 SD00969.00.00 16.6.1.(c) Persentase instansi Komponen Pengukuran terhadap seluruh upaya perbaikan tata 1. Manajemen Jumlah; Unit; Persen

- 238 -
pemerintah dengan Pengungkit kelola pemerintahan yang dilakukan oleh pihak Perubahan Persentase
Indeks Reformasi internal instansi pemerintah agar mampu memberikan 2. Penataan Peraturan
Birokrasi (RB) ≥ B pelayanan yang berkualitas, efektif, efisien, akuntabel Perundangundangan
dan bebas KKN 3. Penataan dan
Penguatan Organisasi
4. Penataan
Tatalaksana
5. Penataan Sistem
Manajemen SDM
6. Penguatan
Akuntabilitas
7. Penguatan
Pengawasan
8. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
817 SD01457.00.00 16.6.1.(c) Persentase instansi Persentase Jumlah instansi pemerintah dengan indeks RB ≥ B Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah dengan instansi dibagi seluruh jumlah instansi pemerintah dikali 100% analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Indeks Reformasi pemerintah kebutuhan
Birokrasi (RB) ≥ B dengan Indeks
Reformasi
Birokrasi (RB)
≥B
818 SD01279.00.00 16.6.1.(c) Persentase instansi Reformasi Upaya berkelanjutan yang setiap tahapannya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit; Persen
pemerintah dengan Birokrasi (RB) memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke analisis atau sesuai Persentase
Indeks Reformasi arah yang lebih baik. kebutuhan
Birokrasi (RB) ≥ B
819 SD01252.00.00 16.6.1.(c) Persentase instansi Ukuran Ukuran keberhasilan Reformasi Birokrasi adalah: Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit; Persen
pemerintah dengan keberhasilan a. tidak ada korupsi; analisis atau sesuai Persentase
Indeks Reformasi Reformasi b. tidak ada pelanggaran/sanksi; kebutuhan
Birokrasi (RB) ≥ B Birokrasi c. APBN dan APBD baik;
d. semua program selesai dengan baik;
e. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;

- 239 -
f. komunikasi dengan publik baik;
g. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
h. penerapan reward dan punishment secara konsisten
dan berkelanjutan;
i. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, pro-
lapangan kerja, dan pro-pengurangan kemiskinan;
artinya, menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi
kemiskinan, dan memperbaiki kesejahteraan rakyat).
820 SD00759.00.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Indeks Sasaran dan Indikator : Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
pemerintah yang Reformasi 1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas analisis atau sesuai
memiliki nilai Indeks Birokrasi KKN kebutuhan
Reformasi Birokrasi - Indeks Perspektif Korupsi (IPK) = 5.0
Baik - Opini BPK (WTP) :
Kementerian/Lemba a) Pusat 100%
ga dan Pemerintah b) Daerah 60%
Daerah 2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
(Provinsi/Kabupaten kepada
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
/Kota). masyarakat
- Integritas Pelayanan Publik
a) Pusat 8,0
b) Daerah 8,0
- Peringkat Kemudahan Berusaha = 75
3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja
birokrasi
- Efektivitas Pemerintahan = 0,5
- Instansi Pemerintah Yang Akuntabel 80%
821 SD01016.00.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Instansi Perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah yang Daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, analisis atau sesuai
memiliki nilai Indeks sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas kebutuhan
Reformasi Birokrasi daerah, dan lembaga teknis daerah.
Baik
Kementerian/Lemba

- 240 -
ga dan Pemerintah
Daerah
(Provinsi/Kabupaten
/Kota).
822 SD01017.00.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Instansi Instansi pusat dan instansi daerah. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah yang Pemerintah analisis atau sesuai
memiliki nilai Indeks kebutuhan
Reformasi Birokrasi
Baik
Kementerian/Lemba
ga dan Pemerintah
Daerah
(Provinsi/Kabupaten
/Kota).
823 SD01018.00.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Instansi Pusat Kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah yang kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan analisis atau sesuai
memiliki nilai Indeks lembaga nonstruktural. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Reformasi Birokrasi
Baik
Kementerian/Lemba
ga dan Pemerintah
Daerah
(Provinsi/Kabupaten
/Kota).
824 SD00892.00.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Kementerian Perangkat pemerintah yang membidangi urusan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kementerian;
pemerintah yang tertentu dalam pemerintahan. analisis atau sesuai Persentase Persen
memiliki nilai Indeks kebutuhan
Reformasi Birokrasi
Baik
Kementerian/Lemba
ga dan Pemerintah
Daerah

- 241 -
(Provinsi/Kabupaten
/Kota).
825 SD00239.02.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Pemerintah Kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemda;
pemerintah yang Daerah Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan analisis atau sesuai Persentase Persen
memiliki nilai Indeks urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kebutuhan
Reformasi Birokrasi daerah otonom.
Baik
Kementerian/Lemba
ga dan Pemerintah
Daerah
(Provinsi/Kabupaten
/Kota).
826 SD01459.00.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Persentase Pengukuran dibagi ke dalam dua komponen, yaitu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah yang instansi komponen pengungkit dan hasil. Komponen analisis atau sesuai
memiliki nilai Indeks pemerintah Pengungkit adalah pengukuran terhadap seluruh kebutuhan
Reformasi Birokrasi yang memiliki upaya perbaikan tata kelola pemerintahan yang
Baik nilai Indeks dilakukan oleh pihak internal instansi pemerintah agar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kementerian/Lemba Reformasi mampu memberikan pelayanan yang berkualitas,
ga dan Pemerintah Birokrasi Baik efektif, efisien, akuntabel dan bebas KKN. Komponen
Daerah Kementerian/L Hasil adalah pengukuran terhadap kapasitas dan
(Provinsi/Kabupaten embaga dan akuntabilitas, integritas (bersih dan bebas KKN), dan
/Kota). Pemerintah kepuasan pengguna layanan.
Daerah
(Provinsi/
Kabupaten/Kot
a)
827 SD01279.01.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Reformasi Transformasi segenap aspek dalam manajemen Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
pemerintah yang Birokrasi pemerintahan menuju pemerintahan berkelas dunia. analisis atau sesuai Persentase Persen
memiliki nilai Indeks kebutuhan
Reformasi Birokrasi
Baik
Kementerian/Lemba

- 242 -
ga dan Pemerintah
Daerah
(Provinsi/Kabupaten
/Kota).
828 SD01279.02.00 16.6.1.(d) Persentase instansi Reformasi Upaya berkelanjutan yang setiap tahapannya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
pemerintah yang Birokrasi memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke analisis atau sesuai Persentase Persen
memiliki nilai Indeks arah yang lebih baik. kebutuhan
Reformasi Birokrasi
Baik
Kementerian/Lemba
ga dan Pemerintah
Daerah
(Provinsi/Kabupaten
/Kota).
829 SD00217.00.00 16.6.2 Proporsi penduduk Pelayanan Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
yang puas terhadap Publik pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
pengalaman terakhir peraturan perundangundangan bagi setiap warga kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
atas layanan publik. negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
830 SD00282.01.04 16.6.2 Proporsi penduduk Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang puas terhadap Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
pengalaman terakhir lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
atas layanan publik. tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
831 SD00901.00.02 16.6.2.(a) Jumlah Instansi Kepatuhan Perilaku yang sesuai dengan hukum yang berlaku. 1. Zona merah Jumlah Instansi
pemerintah dengan Dalam hal ini adalah perilaku lembaga untuk (kepatuhan rendah)
tingkat kepatuhan melaksanakan ketentuan terkait penyelenggaraan 2. Zona kuning
pelayanan publik pelayanan publik. (kepatuhan sedang)
kategori baik. 3. Zona hijau
(kepatuhan tinggi)
832 SD00217.00.00 16.6.2.(a) Jumlah Instansi Pelayanan Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
pemerintah dengan Publik pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan analisis atau sesuai Persentase Persen

- 243 -
tingkat kepatuhan peraturan perundangundangan bagi setiap warga kebutuhan
pelayanan publik negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
kategori baik. pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
833 SD01121.00.00 16.6.2.(a) Jumlah Instansi Standar Standar Pelayanan Publik sekurang-kurang mencakup: Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
pemerintah dengan Pelayanan a) dasar hukum analisis atau sesuai Persentase Persen
tingkat kepatuhan Publik b) persyaratan kebutuhan
pelayanan publik c) sistem, mekanisme, dan prosedur
kategori baik. d) jangka waktu penyelesaian
e) biaya/tarif
f) produk pelayanan
g) sarana, prasarana, dan/atau fasilitas
h) kompetensi pelaksana
i) pengawasan internal
j) penanganan pengaduan, saran dan masukan
k) jumlah pelaksana
l) jaminan pelayanan yang memberikan kepastian
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan
m) jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan
dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa
aman,bebas dari bahaya , dan risiko keragu-raguan
n) evaluasi kinerja pelaksana.
834 SD00504.00.00 16.7.1 Proporsi jabatan di Dewan Lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
lembaga nasional Perwakilan sebagai lembaga negara. analisis atau sesuai Persentase Persen
dan daerah, meliputi Rakyat (DPR) kebutuhan
(a) lembaga legislatif;
(b) lembaga
pelayanan publik; (c)
lembaga peradilan,
dibanding distribusi
nasional, menurut

- 244 -
jenis kelamin,
kelompok umur,
orang dengan
disabilitas dan
kelompok
masyarakat.
835 SD00505.00.00 16.7.1 Proporsi jabatan di Dewan Lembaga perwakilan rakyat daerah yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
lembaga nasional Perwakilan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara analisis atau sesuai Persentase Persen
dan daerah, meliputi Rakyat Daerah pemerintahan daerah provinsi. kebutuhan
(a) lembaga legislatif; (DPRD)
(b) lembaga Provinsi
pelayanan publik; (c)
lembaga peradilan,
dibanding distribusi
nasional, menurut
jenis kelamin,
kelompok umur,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
orang dengan
disabilitas dan
kelompok
masyarakat.
836 SD00680.00.00 16.7.1 Proporsi jabatan di Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
lembaga nasional biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2.Perempuan persentase persen
dan daerah, meliputi Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
(a) lembaga legislatif;
(b) lembaga
pelayanan publik; (c)
lembaga peradilan,
dibanding distribusi
nasional, menurut
jenis kelamin,
kelompok umur,

- 245 -
orang dengan
disabilitas dan
kelompok
masyarakat.
837 SD01254.03.01 16.7.1 Proporsi jabatan di Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
lembaga nasional kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
dan daerah, meliputi Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
(a) lembaga legislatif; usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
(b) lembaga kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
pelayanan publik; (c) tahun terakhir dari si responden.
lembaga peradilan,
dibanding distribusi
nasional, menurut
jenis kelamin,
kelompok umur,
orang dengan
disabilitas dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kelompok
masyarakat.
838 SD01254.01.02 16.7.1 Proporsi jabatan di Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
lembaga nasional dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
dan daerah, meliputi ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
(a) lembaga legislatif; prima/produktif (25-54
(b) lembaga tahun)
pelayanan publik; (c) 3. Kelompok umur
lembaga peradilan, dewasa (55+ tahun)
dibanding distribusi (Statistik Pendapatan
nasional, menurut Februari 2018)
jenis kelamin,
kelompok umur,
orang dengan
disabilitas dan

- 246 -
kelompok
masyarakat.
839 SD00504.00.00 16.7.1.(a) Persentase Dewan Lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
keterwakilan Perwakilan sebagai lembaga negara. analisis atau sesuai Persentase Persen
perempuan di Rakyat (DPR) kebutuhan
Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
(DPRD).
840 SD00773.01.00 16.7.1.(a) Persentase Kabupaten Bagian wilayah daerah provinsi yang dipimpin oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
keterwakilan Bupati. analisis atau sesuai Persentase Persen
perempuan di kebutuhan
Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(DPRD).
841 SD00773.02.00 16.7.1.(a) Persentase Kabupaten Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
keterwakilan bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan analisis atau sesuai Persentase Persen
perempuan di umum di wilayah Daerah kabupaten. kebutuhan
Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
(DPRD).
842 SD01011.00.00 16.7.1.(a) Persentase Kota Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
keterwakilan wali kota dalam menyelenggarakan urusan analisis atau sesuai Persentase
perempuan di pemerintahan umum di wilayah Daerah kota. kebutuhan
Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan

- 247 -
Rakyat Daerah
(DPRD).
843 SD01473.00.00 16.7.1.(a) Persentase Persentase Persentase perempuan anggota Dewan Perwakilan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
keterwakilan keterwakilan Rakyat (DPR) /Dewan Perwakilan Rakyat Daerah analisis atau sesuai
perempuan di perempuan di (DPRD) provinsi /DPRD kabupaten/kota terhadap kebutuhan
Dewan Perwakilan Dewan keseluruhan anggota DPR atau DPRD di tingkat
Rakyat (DPR) dan Perwakilan provinsi atau kabupaten/kota.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Rakyat Daerah dan Dewan
(DPRD). Perwakilan
Rakyat Daerah
(DPRD)
844 SD00773.01.00 16.7.1.(b) Persentase Kabupaten Bagian wilayah daerah provinsi yang dipimpin oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
keterwakilan Bupati. analisis atau sesuai Persentase Persen
perempuan sebagai kebutuhan
pengambilan
keputusan di
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lembaga eksekutif
(Eselon I dan II).
845 SD00773.02.00 16.7.1.(b) Persentase Kabupaten Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
keterwakilan bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan analisis atau sesuai Persentase Persen
perempuan sebagai umum di wilayah Daerah kabupaten. kebutuhan
pengambilan
keputusan di
lembaga eksekutif
(Eselon I dan II).
846 SD01011.00.00 16.7.1.(b) Persentase Kota Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
keterwakilan wali kota dalam menyelenggarakan urusan analisis atau sesuai Persentase
perempuan sebagai pemerintahan umum di wilayah Daerah kota. kebutuhan
pengambilan
keputusan di
lembaga eksekutif

- 248 -
(Eselon I dan II).
847 SD01474.00.00 16.7.1.(b) Persentase Persentase Proporsi perempuan di posisi kepemimpinan di Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
keterwakilan keterwakilan Proporsi perempuan di posisi kepemimpinan di analisis atau sesuai
perempuan sebagai perempuan lembaga pemerintahan pada tingkat eksekutif (eselon I kebutuhan
pengambilan sebagai dan II) terhadap keseluruhan pengambil keputusan di
keputusan di pengambilan lembaga eksekutif setara eselon I dan II.
lembaga eksekutif keputusan di
(Eselon I dan II). lembaga
eksekutif
(Eselon I dan
II).
848 SD00680.00.00 16.7.2 Proporsi penduduk Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
yang percaya pada biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2. Perempuan persentase persen
pengambilan Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
keputusan
yang inklusif dan
responsif menurut
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jenis kelamin, umur,
difabilitas dan
kelompok
masyarakat.
849 SD00282.01.04 16.7.2 Proporsi penduduk Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang percaya pada Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
pengambilan lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
keputusan tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
yang inklusif dan
responsif menurut
jenis kelamin, umur,
difabilitas dan
kelompok
masyarakat.
850 SD01715.00.00 16.7.2 Proporsi penduduk Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 249 -
yang percaya pada penduduk dikembangkan.*** analisis atau sesuai
pengambilan yang percaya kebutuhan
keputusan yang pada
inklusif dan pengambilan
responsif menurut keputusan
jenis kelamin, umur, yang inklusif
difabilitas dan dan responsif
kelompok menurut jenis
masyarakat. kelamin, umur,
difabilitas dan
kelompok
masyarakat
851 SD01254.03.01 16.7.2 Proporsi penduduk Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
yang percaya pada kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
pengambilan Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
keputusan usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
yang inklusif dan kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
responsif menurut tahun terakhir dari si responden.
jenis kelamin, umur,
difabilitas dan
kelompok
masyarakat.
852 SD01254.01.02 16.7.2 Proporsi penduduk Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
yang percaya pada dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
pengambilan ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
keputusan prima/produktif (25-54
yang inklusif dan tahun)
responsif menurut 3. Kelompok umur
jenis kelamin, umur, dewasa (55+ tahun)
difabilitas dan
kelompok (Statistik Pendapatan
masyarakat. Februari 2018)

- 250 -
853 SD00621.00.00 16.7.2.(a) Indeks Kapasitas Indeks Metode pengumpulan data menerapkan 1. Tata kelola indeks indeks
Lembaga Demokrasi Demokrasi metode triangulation dengan mengombinasikan pemerintahan yang
Indonesia (IDI) antara metode kuantitatif dan kualitatif dengan bebas dari korupsi.
rancangan tertentu sehingga data yang didapat dari 2. Penegakkan
metode yang satu akan memvalidasi (cross validate) supremasi hukum di
data yang didapat dengan metode yang lain. Terdapat 4 Indonesia.
metode utama yang digunakan di dalam pengumpulan 3. Jaminan netralitas
data penyusunan indeks dan independensi
ini yakni: Reviu Media (analisis isi berita surat penyelenggaran pemilu.
kabar) dan Reviu Dokumen (analisis isi dokumen resmi 4. Keterwakilan
yang dikeluarkan pemerintah); Focus Group perempuan dalam
Discussion (FGD); Wawancara Mendalam (indepth struktur kepengurusan
interview); partai politik.
5. Peran pemerintah
dalam tanggung jawab
perusahaan terkait
tindak merusak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lingkungan.
6. Transparansi
anggaran dalam bentuk
penyediaan informasi
APBN/D oleh
pemerintah.
7. Tindakan dan
perilaku pejabat yang
sejalan dengan nilai
demokrasi. .
854 SD00625.00.02 16.7.2.(a) Indeks Kapasitas Indeks indeks yang terdapat pada Indeks Demokrasi 1. Tata kelola indeks indeks
Lembaga Demokrasi Kapasitas Indonesia (IDI) yang merupakan aspek ketiga pemerintahan yang
Lembaga yang membentuk Indeks Demokrasi Indonesia bebas dari korupsi.
Demokrasi (IDI). Indeks ini mengukur kapasitas lembaga Signifikansi dari
negara untuk menjamin keberlangsungan indikator ini terkait

- 251 -
proses demokrasi. Tidak semua warga negara dengan ransparansi
memiliki kebebasan dan kesetaraan akses untuk sebagai prinsip tata
berpartisipasi dan memastikan dirinya terwakili kelola yang demokratis
dalam pemerintahan. Peran lembaga negara dengan pencegahan
62 TUJUAN 16 institusional terhadap
PILAR PEMBANGUNAN HUKUM & TATA KELOLA korupsi dan transaksi-
selaku pemegang otoritas kekuasaan dibutuhkan transaksi tidak adil
untuk menjamin agar kebebasan warga tidak lainnya. Demokrasi
dicederai dan kesetaraan akses warga terjamin harus terbangun di atas
baik ketika mereka melakukan partisipasi politik kredibilitas dan
maupun saat menjalani kehidupan keseharian. integritas dari
nilai-nilai demokratis.
2. Penegakkan
supremasi hukum di
Indonesia.
Signifikansi dari
indikator ini adalah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jaminan
atas keadilan hukum
bagi seluruh warga
negara
merupakan prinsip
penting dalam
demokrasi.
Lembaga peradilan yang
menjunjung tinggi
supremasi hukum bisa
dilihat dari penegakkan
etik dan perilaku
hakim.
3. Jaminan netralitas
dan independensi

- 252 -
penyelenggaran pemilu.
Signifikansi dari
indikator ini merupakan
pemilu yang
demokratis ditopang
oleh unsur
penyelenggara
pemilu yang berpegang
teguh pada etika dan
azas penyelenggaraan
pemilu. Penyelenggara
pemilu yang
professional, mandiri,
imparsial
dan independen
merupakan salah satu
ukuran
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kualitas pemilu yang
demokratis.
4. Keterwakilan
perempuan dalam
struktur
kepengurusan partai
politik. Signifikansi dari
indikator ini adalah
partai politik sebagai
representasi dari
kekuatan politik
demokoratis
yang ada di masyarakat
harus mencerminkan
pula hadirnya identitas

- 253 -
dan kepentingan
perempuan.
5. Peran pemerintah
dalam tanggung jawab
perusahaan terkait
tindak merusak
lingkungan.
Signifikansi dari
indikator ini
menunjukkan
aktivitas perusahaan
yang berdampak pada
lingkungan
menempatkan
masyarakat pada
posisi yang lemah dan
kerap dirugikan ketika
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terjadi suatu kerugian
bagi masyarakat
dalam aktivitas ekonomi
perusahaan. Untuk
mengatasi masalah
peran negara melalui
pemerintah diharapkan
hadir untuk mengatasi
dampak serta meminta
pertanggung jawaban
perusahaan.
6. Transparansi
anggaran dalam bentuk
penyediaan informasi
APBN/D oleh

- 254 -
pemerintah.
Signfikansi dari
indikator ini terkait
dengan transparansi
pencegahan
institusional terhadap
korupsi serta upaya
dalam mendorong
partisipasi dan
pengawasan
masyarakat atas
kinerja lembaga negara
dalam proses alokasi
dan distribusi sumber
daya kepada
masyarakat.
7. Tindakan dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perilaku pejabat yang
sejalan
dengan nilai demokrasi.
Signfikansi dari
indikator ini terkait
dengan pejabat publik
yang bertindak sebagai
representasi dari
seluruh lapisan,
kelompok dan golongan.
Oleh karenanya pejabat
publik dituntut untuk
bertindak dan
berperilaku yang jauh
dari sikap yang

- 255 -
diskriminatif.
855 SD00037.00.00 16.7.2.(a) Indeks Kapasitas Lembaga Partai Politik adalah organisasi yang dibentuk untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
Lembaga Demokrasi Demokrasi memperjuangkan kepentingan politik dengan cara analisis atau sesuai Persentase Persen
mempengaruhi kebijakan-kebijakan publik atau kebutuhan
perebutan kekuasaan dan jabatan publik. Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga yang
anggotanya dipilih oleh rakyat dalam Pemilu, memiliki
fungsi legislasi (membuat undang-undang),
penyusunan anggaran dan pengawasan kerja
pemerintah pusat. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) adalah lembaga legislatif yang mewakili rakyat
di tingkat provinsi atau kabupaten/kota, memiliki
fungsi legislasi (membuat peraturan daerah),
penyusunan anggaran dan pengawasan kerja
pemerintah daerah.
856 SD00241.00.00 16.7.2.(a) Indeks Kapasitas Pemilu yang Pemilu yang memenuhi standar demokratis, yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemilu;
Lembaga Demokrasi Bebas dan Adil dicerminkan oleh, antara lain: adanya kesempatan analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang sama dalam kampanye, tidak adanya manipulasi kebutuhan
dalam penghitungan suara, tidak adanya intimidasi
dan kekerasan fisik dalam memberikan suara.
857 SD01374.00.00 16.7.2.(a) Indeks Kapasitas Peradilan yang Pelaksanaan rule of law yang bebas intervensi, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peradilan;
Lembaga Demokrasi Independen penegakan hukum (law enforcement) yang konsisten analisis atau sesuai Persentase Persen
dan kesetaraan di hadapan hukum (equality before the kebutuhan
law). Hal ini penting untuk dilihat, karena supremasi
hukum merupakan landasan demokrasi. Peradilan
yang bebas dari intervensi birokrasi dan politik (dan
cabang kekuasaan yang lainnya), serta penegakan
hukum yang konsisten mengindikasikan bahwa
supremasi hukum dijunjung tinggi.
858 SD01381.00.00 16.7.2.(a) Indeks Kapasitas Peran Birokrasi Peran birokrasi dalam konsolidasi demokrasi, yaitu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Lembaga Demokrasi Pemerintahan keterbukaan dan kesungguhan pemerintah daerah analisis atau sesuai
Daerah dalam membuat kebijakan yang pro terhadap kebutuhan

- 256 -
kepentingan masyarakat banyak.
859 SD01383.00.00 16.7.2.(a) Indeks Kapasitas Peran Dewan Efektivitas pelaksanaan fungsi parlemen/ DPRD dalam Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Lembaga Demokrasi Perwakilan rangka konsolidasi demokrasi. Hal ini penting untuk analisis atau sesuai
Rakyat Daerah dilihat, karena parlemen merupakan representasi kebutuhan
(DPRD) kedaulatan rakyat untuk mewujudkan supremasi
kekuasaan sipil. Parlemen yang efektif, yakni yang
memprioritaskan kepentingan masyarakat,
diindikasikan oleh antara lain: adanya tingkat
partisipasi dan kontestasi politik yang tinggi;
berjalannya mekanisme check and balance;
akuntabilitas politik yang tinggi; dan adanya hubungan
yang kuat antara politisi dengan konstituen.
860 SD01384.00.00 16.7.2.(a) Indeks Kapasitas Peran Partai Fungsi penyerapan aspirasi masyarakat; fungsi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Lembaga Demokrasi Politik komunikasi politik (antara konstituen dengan para analisis atau sesuai
penyelenggara negara); fungsi pengkaderan dan kebutuhan
rekrutmen calon-calon pemimpin politik; serta fungsi
sosialisasi politik (La Palombara and Weiner, 1966).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
861 SD00425.00.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Berkumpul Aktivitas kemasyarakatan dalam bentuk pertemuan 1. Rapat Jumlah Kegiatan
Kebebasan yang melibatkan lebih dari dua orang, antara lain 2. Rapat Umum
rapat, rapat umum, mogok, konser musik, rapat akbar 3. Mogok
(di lapangan), dan kegiatan peribadatan. 4. Konser Musik
5. Rapat Akbar (di
lapangan)
6. Kegiatan Peribadatan
862 SD00426.01.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Berserikat Mendirikan atau membentuk organisasi baik secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Organisasi
Kebebasan legal terdaftar (dibuktikan dengan akta notaris dan analisis atau sesuai
terdaftar di Depdagri) maupun tidak. kebutuhan
863 SD00620.02.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Indeks Aspek Indeks yang terdapat pada Indeks Demokrasi Indonesia 1. Terbebas dari Indeks Indeks
Kebebasan Kebebasan (IDI) yang merupakan salah satu aspek dalam ancaman/kekerasan
pengukuran IDI. Indeks ini mengukur kebebasan yang terkait kebebasan
setiap individu sebagai warga negara yang dijamin oleh berkumpul, berekspresi,
negara berdasarkan peraturan perundang-undangan. dan berpendapat oleh

- 257 -
aparat negara.
Signifikansi indikator
ini menunjukkan bahwa
kekerasan yang
mengancam kebebasan
dan kedaulatan warga
negara untuk
berkumpul, berekspresi,
dan berpendapat adalah
indikator kunci dalam
pengukuran demokrasi.
Kekerasan mengurangi
dan menekan aksi sipil
demokratis yang
dilakukan oleh waga
negara, yang dapat
mengarah pada
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kemunduran demokrasi
mengarah pada
otoritarianisme. 2.
Terbebas dari
Ancaman/kekerasan
yang terkait kebebasan
berkumpul, berekspresi,
dan berpendapat oleh
masyarakat. 3.
Terbebas dari
ancaman/penggunaan
kekerasan yang
menghambat kebebasan
berkeyakinan.
Signifikansi dari

- 258 -
indikator ini khususnya
sebagai upaya untuk
melindungi kebebasan
berkeyakinan. Saat
indidivu, kelompok dan
komunitas diizinkan
untuk berpikir secara
bebas, mengekspresikan
dan membagikan
gagasan-gagasan
mereka pada ssaat yang
sama juga memiliki hak
untuk berkeyakinan
dan beribadah, maka
dapat dikatakan
landasan sejati dari
demokrasi telah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terbentuk. 4.
Pemenuhan hak-hak
pekerja yang bebas dari
diskriminasi terkait
pembentukan serikat
pekerja, upah, jam kerja
dan pemenuhan cuti
bagi perempuan.
Signifikansi dari
indikator ini terkait
dengan hak untuk
mengorganisir serikat
pekerja sebagai hak
mendasar bagi
kelompok yang rentan

- 259 -
secara ekonomi untuk
mendapatkan akses
terhadap sumber daya
yang layak dan
menghindari eksploitasi.
Perlindungan terhadap
hak-hak pekerja dalam
hal ini terkait upah
bermakna bahwa para
pekerja dijamin kondisi
dasarnya sehingga
mereka dapat bertindak
sebagai entitas
ekonomi. Masalah
pekerja perempuan
masih
66 TUJUAN 16 PILAR
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
PEMBANGUNAN
HUKUM & TATA
KELOLA
sering diabaikan meski
sudah diatur dalam
regulasi ketengakerjaan.
5. Terbebas dari
hambatan/gangguan
dalam penggunaan hak
pilih dalam pemilu.
Signifikansi dari
indikator ini
menjelaskan hak pilih
sebagai hak mendasar
warga negara dalam

- 260 -
masyarakat demokratis.
Ini adalah hak untuk
memilih perwakilan
politik dan untuk
mengawasi para wakil.
Hanya saat hak pilih
universal ini dijamin
secara penuh maka
pemilu dapat disebut
demokratis. 6. Terbebas
dari aturan tertulis yang
diskriminatif dan
menghambat kebebasan
berekspresi,
berpendapat,
berkumpul, dan
berkeyakinan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Signifikansi indikator
ini sebagai perwujudan
supremasi hukum agar
negara untuk bertindak
berdasarkan hukum
dan mencegah
penyalahgunaan
kewenangan untuk
kepentingan pribadi
atau kelompok.
Melindungi kebebasan
sipil adalah indikator
kunci suatu masyarakat
modern dan titik awal
dari demokrasi. Saat

- 261 -
indidivu, kelompok dan
komunitas diizinkan
untuk berpikir secara
bebas, mengekspresikan
dan membagikan
gagasan-gagasan
mereka pada sesama
warga negara, maka
dapat dikatakan
landasan sejati dari
demokrasi telah
terbentuk. 7. Pers yang
merdeka dari segala
bentuk kekerasan
dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
864 SD00621.01.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Indeks alat ukur kuantitatif yang digunakan untuk 1. Baik (indeks > 80) Indeks Indeks
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kebebasan Demokrasi mengevaluasi sejauh mana perkembangan dan 2. Sedang (indeks 60–
Indonesia (IDI) penerapan demokrasi di provinsi. 80)
3. Buruk (indeks < 60)
(BRS IDI 2017)
865 SD00829.00.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Kebebasan Kebebasan individu untuk meyakini kepercayaan atau Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Kebebasan berkeyakinan agama di luar kepercayaan atau agama yang analisis atau sesuai
ditetapkan pemerintah, serta tidak adanya tindakan kebutuhan
represi dari satu kelompok masyarakat terhadap
kelompok masyarakat lain yang menolak kebijakan
pemerintah terkait dengan salah satu keyakinan;
866 SD00832.02.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Kebebasan Kebebasan individu untuk menyampaikan pikiran, Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Kebebasan Berpendapat pendapat, pandangan, kehendak, perasaan yang bebas analisis atau sesuai
dari tekanan fisik, psikis dan pembatasan. kebutuhan
867 SD00834.00.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Kebebasan dari Kebebasan dari perlakuan yang membedakan individu Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Kebebasan Diskriminasi warganegara dalam hak dan kewajiban yang dia miliki analisis atau sesuai

- 262 -
di mana pembedaan tersebut didasarkan pada alasan kebutuhan
gender, agama, afiliasi politik, suku/ras, umur, ODHA,
dan hambatan fisik.
868 SD00835.00.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Kebebasan Kebebasan individu untuk untuk meyakini Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Kebebasan Menjalankan kepercayaan atau agama di luar kepercayaan atau analisis atau sesuai
Aturan Agama agama yang ditetapkan pemerintah, serta tidak adanya kebutuhan
tindakan represi dari satu kelompok masyarakat
terhadap kelompok masyarakat lain yang menolak
kebijakan pemerintah terkait dengan salah satu
keyakinan.
869 SD00836.00.00 16.7.2.(b) Indeks Aspek Kebebasan Diturunkan ke dalam sejumlah variabel sebagai 1. Kebebasan Indeks Indeks
Kebebasan Sipil berikut: Berkumpul dan
1. Kebebasan Berkumpul dan Berserikat Berserikat
2. Kebebasan Berpendapat 2. Kebebasan
3. Kebebasan Berkeyakinan Berpendapat
4. Kebebasan dari Diskriminasi 3. Kebebasan
Berkeyakinan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4. Kebebasan dari
Diskriminasi
870 SD00572.00.00 16.7.2.(c) Indeks Kesetaraan Hak dipilih Hak setiap individu untuk berkompetisi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
memperebutkan suara secara bebas dalam suatu analisis atau sesuai
pemilihan sebagai pejabat publik. kebutuhan
871 SD00575.01.00 16.7.2.(c) Indeks Kesetaraan Hak memilih Hak setiap individu untuk secara bebas memberikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
suara dalam pemilihan pejabat publik analisis atau sesuai
kebutuhan
872 SD00579.00.00 16.7.2.(c) Indeks Kesetaraan Hak Politik Hak politik mencakup antara lain partisipasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
responden dalam menggunakan hak pilihnya pada analisis atau sesuai
Pemilihan Umum (Pemilu)/Pemilihan Umum Kepala kebutuhan
Daerah (Pemilukada) terakhir, adanya money politics
saat pelaksanaan pemilu/pilpres/pemilukada,
kepercayaan pada kinerja Presiden, DPR, Polisi, dan
lembaga peradilan. Termasuk partisipasi responden

- 263 -
pada partai politik.
873 SD00581.00.00 16.7.2.(c) Indeks Kesetaraan Hak-Hak Hak memilih dan dipilih serta partisipasi politik dalam Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Politik pengambilan keputusan dan pengawasan. analisis atau sesuai
kebutuhan
874 SD00621.01.00 16.7.2.(c) Indeks Kesetaraan Indeks alat ukur kuantitatif yang digunakan untuk 1. Baik (indeks > 80) Indeks Indeks
Demokrasi mengevaluasi sejauh mana perkembangan dan 2. Sedang (indeks 60–
Indonesia (IDI) penerapan demokrasi di provinsi. 80)
3. Buruk (indeks < 60)
(BRS IDI 2017)
875 SD01030.00.02 16.7.2.(c) Indeks Kesetaraan Indeks merupakan aspek kedua yang membentuk Indeks 1. Keterwakilan Jumlah, Orang;
Kesetaraan Demokrasi Indonesia (IDI). Indeks ini mengukur perempuan di legislatif. persentase persen
kesetaraan akses individu untuk berpartisipasi dan Signifikansi dari
memastikan dirinya indikator ini merupakan
terwakili dalam pemerintahan. Terdapat berbagai bagian dari perwakilan
kelompok marjinal berdasarkan gender, identitas dan politik sebagai salah
kelas yang mengalami hambatan untuk berpartisipasi satu prinsip penting
dalam pemerintahan sehingga kebijakan yang diambil dalam demokrasi.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tidak mengabaikan kepentingan mereka. Prinsip Indikator ini berfokus
kesetaraan menjamin terbukanya keadilan akses pada pertanyaan
untuk keterlibatan warga secara langsung melalui apakah perwakilan
partisipasi atau melalui perwakilan untuk mewakili politik kelompok-
kepentingan berbagai kelompok warga agar tidak kelompok minoritas
terjadi monopoli sumberdaya pada sekelompok pihak sudah secara memadai
tertentu. diwujudkan.
2. Partisipasi
masyarakat dalam
memengaruhi kebijakan
publik. Signifikansi dari
indikator ini merupakan
sebagai hak mendasar
warga negara untuk
menyampaikan

- 264 -
pendapat/opini mereka.
Partisipasi yang tidak
terbatas dan kesadaran
publik akan partisipasi
aktif
adalah senjata
demokrasi yang paling
ampuh untuk
mengontrol tidak
setaranya distribusi
kekuasaan politik.
3. Terbebas dari
monopoli ekonomi.
Signifikansi dari
indikator ini yaitu
mengukur derajat
distribusi sumber daya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ekonomi yang adil di
antara berbagai
kelompok.
4. Terbebas dari
diskriminasi Jaminan
Sosial dan perlindungan
bagi orang miskin.
Signifikansi dari
indikator ini
mempertegas sistem
jaminan sosial sebagai
elemen mendasar dari
masyarakat yang
demokratis. Sistem
jaminan sosial dapat

- 265 -
mengurangi kondisi
buruknya ketimpangan
pendapatan dan
melindungi hak-hak
sosial
warga negara, sehingga
dapat memperkuat
demokrasi.
5. Kesetaraan ekonomi
(derajat kesenjangan
masyarakat).
Signifikansi indikator
ini merupakan bentuk
ketimpangan ekonomi
yang
dimaksud sebagai
ketimpangan antar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
wilayah, khsusunya di
tempat-tempat yang
memiliki berbagai
kelompok suku yang
tinggal dalam
masyarakat yang sama
atau yang menerapkan
strategi pembangunan
yang tidak merata.
Tingkat pembangunan
yang rendah dan/atau
pembangunan yang
tidak merata dapat
mewujud dalam bentuk
ketimpangan tajam

- 266 -
antara penduduk di
wilayah perkotaan dan
perdesaan.
6. Akses masyarakat
terhadap teknologi
informasi. Signifikansi
indikator ini mengukur
kesenjangan dalam
informasi. Efektivitas
masyarakat sipil antara
lain dapat ditentukan
oleh derajat akses
informasi warga negara.
Revolusi teknologi
informasi (IT) berpotensi
besar untuk membantu
pembangunan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
demokrasi. Namun dia
juga dapat
memunculkan
kesenjangan informasi,
yang semakin
meminggirkan
masyarakat yang
tidak memiliki akses
pada IT.
7. Terbebas dari
diskriminasi dalam
mendapatkan
pekerjaan. Signifikansi
dari indikator ini
merujuk pada hak

- 267 -
untuk memiliki
pekerjaan sebagai salah
satu hak paling
mendasar dalam
masyarakat demokratis.
Walaupun dalam suatu
demokrasi telah ada
perlindungan secara
sistemik terhadap hak
ini, dalam
kenyataannya banyak
orang yang haknya
untuk bekerja tidak
terpenuhi. Hak untuk
bekerja dengan
demikian merupakan
indikator penting
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dengan
mempertimbangkan
juga etidaksetaraan hak
untuk bekerja berbasis
kelas, kelompok etnis,
tingkat pendidikan,
agama, perbedaan
wilayah dan gender.
876 SD00185.00.00 16.7.2.(c) Indeks Kesetaraan Partisipasi Secara harfiah partistipasi berarti keikutsertaan. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
politik dalam Dalam konteks politik, hal ini mengacu pada analisis atau sesuai
pengambilan keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. kebutuhan
keputusan Salah satu bentuk partisipasi politik adalah
menggunakan hak pilih dalam pemilu. Bentuk lain dari
partisipasi adalah keterlibatan warga dalam segala
tahapan kebijakan, mulai sejak pembuatan keputusan

- 268 -
sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga
peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan maupun
pengawasan keputusan. Keterlibatan masyarakat
dapat dilihat dari jumlah (frekuensi) keterlibatan baik
secara individual maupun kelompok dalam berbagai
kegiatan seperti hearing, demonstrasi, mogok, dan
semacamnya. Sementara pengawasan oleh masyarakat
dapat dilakukan dalam bentuk pelaporan/pengaduan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan melalui press
statement, pengaduan kepada kepolisian, dan prakarsa
media memuat berita terkait dengan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan.
877 SD00125.00.00 16.8.1 Proporsi Negara Negara dengan pendapatan 996 hingga 12055 US$/ 1. Lower middle Jumlah; Negara;
keanggotaan dan Berpenghasilan tahun perkapita. 2. Upper middle persentase Persen
hak pengambilan Menengah
keputusan dari (Middle Income
negaranegara Countries)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berkembang di
Organisasi
Internasional
878 SD00126.00.00 16.8.1 Proporsi Negara Negara dengan pendapatan kurang dari 996 US$/ Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Negara;
keanggotaan dan Berpenghasilan tahun perkapita. analisis atau sesuai persentase Persen
hak pengambilan Rendah (Low kebutuhan
keputusan dari Income
negaranegara Countries)
berkembang di
Organisasi
Internasional
879 SD00133.00.00 16.8.1 Proporsi Negara-Negara Negara-negara yang termasuk ke dalam kategori 1. Negara Jumlah; Negara;
keanggotaan dan Berkembang negara dengan pendapatan menengah dan rendah (low Berpenghasilan Rendah persentase Persen
hak pengambilan and middle income countries). (Low Income Countries)
keputusan dari 2. Negara

- 269 -
negaranegara Berpenghasilan
berkembang di Menengah (Middle
Organisasi Income Countries)
Internasional
880 SD00170.00.00 16.8.1 Proporsi Organisasi Organisasi antar pemerintah yang diakui sebagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Organisasi
keanggotaan dan Internasional subjek hukum internasional dan mempunyai kapasitas analisis atau sesuai
hak pengambilan untuk membuat perjanjian internasional. kebutuhan
keputusan dari
negaranegara
berkembang di
Organisasi
Internasional
881 SD01706.00.00 16.8.1 Proporsi Proporsi ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
keanggotaan dan keanggotaan analisis atau sesuai
hak pengambilan dan hak kebutuhan
keputusan dari pengambilan
negara-negara keputusan dari
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berkembang di negara-negara
Organisasi berkembang di
Internasional Organisasi
Internasional
882 SD00535.00.00 16.9.1* Proporsi anak umur Akta kelahiran Surat tanda bukti kelahiran yang dikeluarkan oleh 1. Memiliki Jumlah; Orang;
di bawah 5 tahun kantor catatan sipil tiap daerah, bukan surat 2. Tidak Memiliki Persentase persen
yang kelahirannya keterangan lahir dari rumah
dicatat oleh lembaga sakit/dokter/bidan/kelurahan. Akta kelahiran
pencatatan sipil, merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh
menurut umur. negara bagi individu yang baru lahir.
883 SD00630.04.01 16.9.1* Proporsi anak umur Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak Kandung; Jumlah; Orang;
di bawah 5 tahun tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak Tiri; persentase persen
yang kelahirannya 3. Anak Angkat
dicatat oleh lembaga
pencatatan sipil,

- 270 -
menurut umur.
884 SD00903.00.00 16.9.1* Proporsi anak umur Kepemilikan Kepemilikan surat bukti otentik secara hukum tentang 1. Ya, dapat Persentase Persen
di bawah 5 tahun Akta kelahiran seseorang yang diterbitkan oleh Kantor ditunjukkan
yang kelahirannya Catatan Sipil. 2. Ya, tidak dapat
dicatat oleh lembaga ditunjukkan
pencatatan sipil, 3. Tidak memiliki
menurut umur. 4. Tidak tahu
885 SD00046.00.00 16.9.1* Proporsi anak umur Lembaga Instansi pelaksana yaitu perangkat pemerintah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
di bawah 5 tahun pencatatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab dan analisis atau sesuai Persentase Persen
yang kelahirannya sipil berwenang melaksanakan pelayanan dalam urusan kebutuhan
dicatat oleh lembaga Administrasi Kependudukan.
pencatatan sipil,
menurut umur.
886 SD01682.00.00 16.9.1* Proporsi anak umur Proporsi anak Jumlah anak umur di bawah 5 tahun yang memiliki Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
di bawah 5 tahun umur di bawah akta kelahiran dibagi dengan jumlah anak umur di analisis atau sesuai
yang kelahirannya 5 tahun yang bawah 5 tahun dikalikan 100%. kebutuhan
dicatat oleh lembaga kelahirannya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pencatatan sipil, dicatat oleh
menurut umur. lembaga
pencatatan
sipil, menurut
umur
887 SD01254.03.01 16.9.1* Proporsi anak umur Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
di bawah 5 tahun kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
yang kelahirannya Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
dicatat oleh lembaga usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
pencatatan sipil, kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
menurut umur. tahun terakhir dari si responden.
888 SD01254.01.02 16.9.1* Proporsi anak umur Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
di bawah 5 tahun dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
yang kelahirannya ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
dicatat oleh lembaga prima/produktif (25-54

- 271 -
pencatatan sipil, tahun)
menurut umur. 3. Kelompok umur
dewasa (55+ tahun)

(Statistik Pendapatan
Februari 2018)
889 SD00535.00.00 16.9.1.(a) Persentase Akta kelahiran Surat tanda bukti kelahiran yang dikeluarkan oleh 1. Memiliki Jumlah; Orang;
kepemilikan akta kantor catatan sipil tiap daerah, bukan surat 2. Tidak Memiliki Persentase persen
lahir untuk keterangan lahir dari rumah
penduduk 0-17 sakit/dokter/bidan/kelurahan. Akta kelahiran
tahun pada 40% merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh
berpendapatan negara bagi individu yang baru lahir.
bawah.
890 SD00903.00.00 16.9.1.(a) Persentase Kepemilikan Kepemilikan surat bukti otentik secara hukum tentang 1. Ya, dapat Persentase Persen
kepemilikan akta Akta kelahiran seseorang yang diterbitkan oleh Kantor ditunjukkan
lahir untuk Catatan Sipil. 2. Ya, tidak dapat
penduduk 0-17 ditunjukkan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tahun pada 40% 3. Tidak memiliki
berpendapatan 4. Tidak tahu
bawah.
891 SD00261.00.00 16.9.1.(a) Persentase Pendapatan Imbalan yang diterima baik berbentuk uang maupun Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
kepemilikan akta barang, yang dibayarkan perusahaan/kantor/majikan. analisis atau sesuai Persentase Persen
lahir untuk Imbalan dalam bentuk barang dinilai dengan harga kebutuhan
penduduk 0-17 setempat.
tahun pada 40%
berpendapatan
bawah.
892 SD00270.01.00 16.9.1.(a) Persentase Pendapatan Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
kepemilikan akta Rumah Tangga bersangkutan baik yang berasal dari pendapatan analisis atau sesuai Persentase Persen
lahir untuk kepala rumah tangga maupun pendapatan anggota- kebutuhan
penduduk 0-17 anggota rumah tangga. Pendapatan rumah tangga
tahun pada 40% dapat berasal dari balas jasa faktor produksi tenaga

- 272 -
berpendapatan kerja (upah dan gaji, keuntungan, bonus, dan lain
bawah. lain), balas jasa kapital (bunga, bagi hasil, dan lain
lain), dan pendapatan yang berasal dari pemberian
pihak lain (transfer).
893 SD00271.01.00 16.9.1.(a) Persentase Pendapatan/Pe Meliputi upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
kepemilikan akta nghasilan yang telah diselesaikan, upah lembur, semua bonus analisis atau sesuai Persentase Persen
lahir untuk dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak kebutuhan
penduduk 0-17 bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur,
tahun pada 40% penghargaan; dan nilai pembayaran sejenisnya.
berpendapatan Terdapat dua komponen, yaitu: 1. untuk jam kerja
bawah. biasa atau untuk pekerjaan yang telah diselesaikan,
dan 2. untuk lembur Semua komponen pendapatan
lainnya dikumpulkan secara agregat.
894 SD00282.01.04 16.9.1.(a) Persentase Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kepemilikan akta Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
lahir untuk lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
penduduk 0-17 tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tahun pada 40%
berpendapatan
bawah.
895 SD01470.00.00 16.9.1.(a) Persentase Persentase Jumlah penduduk 0-17 tahun pada 40% Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kepemilikan akta kepemilikan berpendapatan bawah yang memiliki akta kelahiran analisis atau sesuai
lahir untuk akta lahir dibagi dengan jumlah penduduk 0-17 tahun pada 40% kebutuhan
penduduk 0-17 untuk berpendapatan bawah dikalikan 100%.
tahun pada 40% penduduk 0-17
berpendapatan tahun pada
bawah. 40%
berpendapatan
bawah
896 SD00535.00.00 16.9.1.(b) Persentase cakupan Akta kelahiran Surat tanda bukti kelahiran yang dikeluarkan oleh 1. Memiliki Jumlah; Orang;
kepemilikan akta Dinas Kependudukan dan kantor catatan sipil tiap 2. Tidak Memiliki Persentase persen
kelahiran pada daerah, bukan surat keterangan lahir dari rumah

- 273 -
penduduk 0-17 sakit/dokter/bidan/kelurahan. Akta kelahiran
tahun merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh
negara bagi individu yang baru lahir.
897 SD00630.04.01 16.9.1.(b) Persentase cakupan Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak Kandung; Jumlah; Orang;
kepemilikan akta tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak Tiri; persentase persen
kelahiran pada 3. Anak Angkat
penduduk 0-17
tahun
898 SD00903.00.00 16.9.1.(b) Persentase cakupan Kepemilikan Kepemilikan surat bukti otentik secara hukum tentang 1. Ya, dapat Persentase Persen
kepemilikan akta Akta kelahiran seseorang yang diterbitkan oleh Kantor ditunjukkan
kelahiran pada Catatan Sipil. 2. Ya, tidak dapat
penduduk 0-17 ditunjukkan
tahun 3. Tidak memiliki
4. Tidak tahu
899 SD01444.00.00 16.9.1.(b) Persentase cakupan Persentase Jumlah anak umur 0-17 tahun yang memiliki akta Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kepemilikan akta anak yang kelahiran dibagi dengan jumlah anak umur 0-17 tahun analisis atau sesuai
kelahiran pada memiliki akta dikalikan 100%. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penduduk 0-17 kelahiran
tahun
900 SD01254.03.01 16.9.1.(b) Persentase cakupan Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
kepemilikan akta kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
kelahiran pada Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
penduduk 0-17 usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
tahun kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
tahun terakhir dari si responden.
901 SD01254.01.02 16.9.1.(b) Persentase cakupan Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
kepemilikan akta dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
kelahiran pada ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
penduduk 0-17 prima/produktif (25-54
tahun tahun)
3. Kelompok umur
dewasa (55+ tahun)

- 274 -
(Statistik Pendapatan
Februari 2018)
902 SD00967.00.00 16.a.1* Tersedianya lembaga Komnas HAM Lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
hak asasi manusia dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi analisis atau sesuai
(HAM) nasional yang melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, kebutuhan
independen yang pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.
sejalan dengan Paris Komnas HAM bertujuan untuk:
Principles. a. mengembangkan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia; dan
b. meningkatkan perlindungan dan penegakan hak
asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia
Indonesia seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
903 SD00038.00.00 16.a.1* Tersedianya lembaga Lembaga Hak Lembaga administratif independen yang dibentuk oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
hak asasi manusia Asasi Manusia negara untuk menggalakakkan dan melindungi hak analisis atau sesuai Persentase Persen
(HAM) nasional yang (HAM) Nasional asasi manusia, lembaga negara dan merupakan bagian kebutuhan
independen yang dari aparatur negara dan didanai oleh negara, namun
sejalan dengan Paris lembaga ini beroperasi dan berfungsi secara
Principles. independen dari pemerintah.
904 SD00039.00.00 16.a.1* Tersedianya lembaga Lembaga Hak Institusi dengan status akreditasi “level A” sesuai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
hak asasi manusia Asasi Manusia United Nations Paris Principles, yang diadopsi oleh UN analisis atau sesuai Persentase Persen
(HAM) nasional yang (HAM) yang General Assembly tahun 1993. Proses akreditasi kebutuhan
independen yang Independen dilaksanakan melalui peer review oleh SubCommittee
sejalan dengan Paris on Accreditation (SCA) dari ICC.
Principles.
905 SD00040.00.00 16.a.1* Tersedianya lembaga Lembaga HAM Apabila berkomitmen untuk menggalakkan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
hak asasi manusia Nasional yang melindungi HAM dengan mandat yang luas, analisis atau sesuai Persentase Persen
(HAM) nasional yang Compliance kompetensi dan kekuatan untuk menginvestigasi, kebutuhan

- 275 -
independen yang dengan Paris melaporkan situasi HAM nasional, dan
sejalan dengan Paris Principles mempublikasikan HAM melalui informasi dan edukasi.
Principles. Lembaga ini juga independen dari pemerintah,
memiliki kompetensi kuasi judisial, menangani
keluhan, dan mendampingi korban untuk membawa
kasusnya ke pengadilan. Lembaga termasuk memiliki
klasifikasi akreditasi yang baik bila kredibel, sah,
relevan dan efektif dalam mempromosikan HAM di
tingkat nasional.
906 SD01184.00.00 16.a.1* Tersedianya lembaga Tersedianya Tersedianya lembaga HAM Nasional yang berakreditasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Lembaga
hak asasi manusia lembaga hak A. Komnas HAM telah dibentuk melalui Keputusan analisis atau sesuai
(HAM) nasional yang asasi manusia Presiden RI No. 50 tahun 1993 yang dinyatakan kebutuhan
independen yang (HAM) nasional sebagai Komnas HAM berdasar UU No. 39 tahun 1999.
sejalan dengan Paris yang Komnas HAM telah terakreditasi pada level “A”.
Principles. independen
yang sejalan
dengan Paris
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Principles
907 SD00514.00.01 16.b.1 Proporsi penduduk Diskriminasi Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengecualian yang 1. Dasar agama Jumlah Kasus
yang melaporkan langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada 2. Suku
mengalami pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, 3. Ras
diskriminasi dan etnik, kelompok, golongan, status sosial, status 4. Etnik
pelecehan dalam 12 ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, 5. Kelompok
bulan lalu yang berakibat, pengurangan, penyimpangan atau 6. Golongan
berdasarkan pada penghapusan, pengakuan, pelaksanaan atau 7. Status Sosial
pelarangan penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar 8. Status Ekonomi
diskriminasi dalam kehidupan baik individual maupun kolektif 9. Jenis Kelamin
menurut hukum dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, 10. Bahasa
HAM Internasional. dan aspek kehidupan lainnya. 11. Keyakinan Politik
908 SD00592.00.00 16.b.1 Proporsi penduduk Hukum HAM Seperangkat aturan internasional yang memperkuat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang melaporkan Internasional hak dan martabat semua manusia (wanita, pria dan analisis atau sesuai
mengalami anak-anak) tanpa diskriminasi. kebutuhan

- 276 -
diskriminasi dan
pelecehan dalam 12
bulan lalu
berdasarkan pada
pelarangan
diskriminasi
menurut hukum
HAM Internasional.
909 SD00218.00.00 16.b.1 Proporsi penduduk Pelecehan Setiap perilaku yang tidak pantas dan tidak diinginkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
yang melaporkan yang mungkin secara wajar diharapkan atau dianggap analisis atau sesuai Persentase Persen
mengalami menyebabkan pelanggaran atau penghinaan bagi orang kebutuhan
diskriminasi dan lain. Pelecehan dapat berupa kata-kata, isyarat, atau
pelecehan dalam 12 tindakan yang cenderung mengganggu,
bulan lalu mengkhawatirkan, melecehkan, merendahkan,
berdasarkan pada mengintimidasi, meremehkan, menghina atau
pelarangan mempermalukan orang lain atau menciptakan
diskriminasi lingkungan kerja yang mengintimidasi, permusuhan,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menurut hukum atau menyinggung.
HAM Internasional.
910 SD00282.01.04 16.b.1 Proporsi penduduk Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang melaporkan Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
mengalami lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
diskriminasi dan tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
pelecehan dalam 12
bulan lalu
berdasarkan pada
pelarangan
diskriminasi
menurut hukum
HAM Internasional.
911 SD01744.00.00 16.b.1 Proporsi penduduk Proporsi Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang melaporkan penduduk dikembangkan. analisis atau sesuai

- 277 -
mengalami yang kebutuhan
diskriminasi dan melaporkan
pelecehan dalam 12 mengalami
bulan lalu diskriminasi
berdasarkan pada dan pelecehan
pelarangan dalam 12
diskriminasi bulan lalu
menurut hukum berdasarkan
HAM Internasional. pada
pelarangan
diskriminasi
menurut
hukum HAM
Internasional
912 SD00514.00.01 16.b.1.(a) Jumlah kebijakan Diskriminasi Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengecualian yang 1. Dasar agama Jumlah Kasus
yang diskriminatif langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada 2. Suku
dalam 12 bulan lalu pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, 3. Ras
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berdasarkan etnik, kelompok, golongan, status sosial, status 4. Etnik
pelarangan ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, 5. Kelompok
diskriminasi yang berakibat, pengurangan, penyimpangan atau 6. Golongan
menurut hukum penghapusan, pengakuan, pelaksanaan atau 7. Status Sosial
HAM Internasional. penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar 8. Status Ekonomi
dalam kehidupan baik individual maupun kolektif 9. Jenis Kelamin
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, 10. Bahasa
dan aspek kehidupan lainnya. 11. Keyakinan Politik
913 SD00592.00.00 16.b.1.(a) Jumlah kebijakan Hukum HAM Seperangkat aturan internasional yang memperkuat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang diskriminatif Internasional hak dan martabat semua manusia (wanita, pria dan analisis atau sesuai
dalam 12 bulan lalu anak-anak) tanpa diskriminasi. kebutuhan
berdasarkan
pelarangan
diskriminasi
menurut hukum

- 278 -
HAM Internasional.
914 SD00720.01.01 16.b.1.(a) Jumlah kebijakan Jumlah Jumlah seluruh kebijakan yang diskriminatif dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kebijakan
yang diskriminatif kebijakan yang kurun waktu satu tahun tertentu atau 12 bulan analisis atau sesuai
dalam 12 bulan lalu diskriminatif terakhir. kebutuhan
berdasarkan dalam 12
pelarangan bulan lalu
diskriminasi berdasarkan
menurut hukum pelarangan
HAM Internasional. diskriminasi
menurut
hukum HAM
Internasional
915 SD00840.00.02 16.b.1.(a) Jumlah kebijakan Kebijakan yang Kebijakan yang memuat unsur pembatasan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kebijakan;
yang diskriminatif Diskriminatif pembedaan, pengucilan dan/atau pengabaian yang analisis atau sesuai Persentase Persen
dalam 12 bulan lalu langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada kebutuhan
berdasarkan pembedaan atas dasar apapun, termasuk agama,
pelarangan suku, ras, etnis, kelompok, golongan, status sosial,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
diskriminasi status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan
menurut hukum politik, yang berakibat pada pengurangan,
HAM Internasional. penyimpangan atau penghapusan pengakuan,
pelaksanaan, atau penggunaan HAM dan kebebasan
dasar dalam kehidupan baik individu maupun kolektif
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya
dan aspek kehidupan lainnya.
916 SD00587.00.00 17.1.1* Total pendapatan Hibah Semua penerimaan negara baik dalam bentuk devisa 1. hibah uang Jumlah; Rupiah;
pemerintah sebagai dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, jasa, 2. hibah barang/jasa Persentase Persen
proporsi terhadap dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi 3. hibah surat berharga
PDB menurut hibah yang tidak perlu dibayar kembali dan yang tidak
sumbernya. mengikat, baik yang berasal dari dalam negeri maupun
dari luar negeri.
917 SD00262.00.00 17.1.1* Total pendapatan Pendapatan Sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah 1. Pajak daerah Nilai; Rupiah;
pemerintah sebagai Asli Daerah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak 2. Retribusi daerah Persentase Persen

- 279 -
proporsi terhadap daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan 3. Hasil perusahaan
PDB menurut kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain milik daerah
sumbernya. pendapatan asli daerah yang sah. 4. Hasil pengelolaan
daerah yang dipisahkan
5. Lain-lain pendapatan
asli daerah yang sah
918 SD00268.00.00 17.1.1* Total pendapatan Pendapatan Semua penerimaan negara yang berasal dari Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
pemerintah sebagai pajak pendapatan bea masuk dan pendapatan bea keluar analisis atau sesuai Persentase Persen
proporsi terhadap perdagangan kebutuhan
PDB menurut internasional
sumbernya.
919 SD00269.00.00 17.1.1* Total pendapatan Pendapatan Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah 1. Penerimaan Pajak Nilai; Rupiah;
pemerintah sebagai Pemerintah kekayaan bersih yang terdiri atas Penerimaan Pajak, 2. Penerimaan Negara Persentase Persen
proporsi terhadap (Negara) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Hibah Bukan Pajak (PNBP)
PDB menurut 3. Hibah
sumbernya.
920 SD00299.01.00 17.1.1* Total pendapatan Penerimaan Pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan 1. SDA Migas Nilai; Rupiah;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pemerintah sebagai Negara Bukan dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak 2. SDA Nonmigas Persentase Persen
proporsi terhadap Pajak (PNBP) langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya (pertambangan mineral
PDB menurut dan hak yang diperoleh negara, berdasarkan peraturan dan batubara,
sumbernya. perundang-undangan, yang menjadi penerimaan kehutanan, perikanan,
Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan dan dan panas bumi)
hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran 3. Bagian laba BUMN
pendapatan dan belanja negara 4. PNBP lainnya (PNBP
yang dipungut oleh K/L)
5. Pendapatan BLU
(Badan Layanan Umum)
921 SD00299.02.00 17.1.1* Total pendapatan Penerimaan Seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak 1. SDA Migas Nilai; Rupiah;
pemerintah sebagai Negara Bukan berasal dari penerimaan perpajakan. Penerimaan 2. SDA Nonmigas Persentase Persen
proporsi terhadap Pajak (PNBP) Negara Bukan Pajak yang terutang adalah Penerimaan (pertambangan mineral
PDB menurut Negara Bukan Pajak yang harus dibayar pada suatu dan batubara,
sumbernya. saat, atau dalam suatu periode tertentu menurut kehutanan, perikanan,

- 280 -
peraturan perundang-undangan yang berlaku. dan panas bumi)
3. Bagian laba BUMN
4. PNBP lainnya (PNBP
yang dipungut oleh K/L)
5. Pendapatan BLU
(Badan Layanan Umum)
922 SD00302.01.00 17.1.1* Total pendapatan Penerimaan Penerimaan dari pajak terdiri atas pajak pendapatan, Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
pemerintah sebagai Perpajakan pajak perusahaan, pajak ditahan, dan pajak deviden, analisis atau sesuai Persentase Persen
proporsi terhadap bunga dan royalti. Sejak semester pertama 1984/1985, kebutuhan
PDB menurut pajak ini telah diagregasikan kedalam penerimaan dari
sumbernya. pajak.
923 SD00302.02.00 17.1.1* Total pendapatan Penerimaan Semua penerimaan negara yang terdiri atas Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
pemerintah sebagai Perpajakan Pendapatan Pajak Dalam Negeri dan Pendapatan Pajak analisis atau sesuai Persentase Persen
proporsi terhadap Perdagangan Internasional. kebutuhan
PDB menurut
sumbernya.
924 SD01231.00.00 17.1.1* Total pendapatan Total Jumlah penerimaan perpajakan ditambah dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pemerintah sebagai pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditambah analisis atau sesuai
proporsi terhadap pemerintah dengan hibah dibagi dengan Produk Domestik Bruto kebutuhan
PDB menurut sebagai (PDB) dikalikan 100%.
sumbernya. proporsi
terhadap PDB
menurut
sumbernya
925 SD00266.00.00 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Pendapatan Semua penerimaan negara yang berasal dari Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
pajak terhadap PDB Pajak Dalam pendapatan pajak penghasilan, pendapatan pajak analisis atau sesuai Persentase Persen
Negeri pertambahan nilai barang dan jasa dan pendapatan kebutuhan
pajak penjualan atas barang mewah, pendapatan pajak
bumi dan bangunan, pendapatan cukai, dan
pendapatan pajak lainnya.
926 SD00268.00.00 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Pendapatan Semua penerimaan negara yang berasal dari Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
pajak terhadap PDB pajak pendapatan bea masuk dan pendapatan bea keluar analisis atau sesuai Persentase Persen

- 281 -
perdagangan kebutuhan
internasional
927 SD00300.01.00 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Penerimaan Penerimaan dari pajak terdiri atas pajak pendapatan, Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
pajak terhadap PDB Pajak/Perpajak pajak perusahaan, pajak ditahan, dan pajak deviden, analisis atau sesuai Persentase Persen
an bunga dan royalti. Sejak semester pertama 1984/1985, kebutuhan
pajak ini telah diagregasikan kedalam penerimaan dari
pajak.
928 SD00300.02.00 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Penerimaan Semua penerimaan negara yang terdiri atas Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
pajak terhadap PDB Pajak/Perpajak pendapatan pajak dalam negeri dan pendapatan pajak analisis atau sesuai Persentase Persen
an perdagangan internasional. kebutuhan
929 SD00303.00.00 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Penerimaan Kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh 1. Pajak Kendaraan Persentase Persen
pajak terhadap PDB perpajakan orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa Bermotor
pemerintah berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak 2. Bea Balik Nama
daerah mendapatkan imbalan secara Kendaraan Bermotor
langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi 3. Pajak Bahan Bakar
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Kendaraan Bermotor
4. Pajak Air Permukaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Pajak Rokok
930 SD01659.00.01 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Produk Jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit 1. Produk Domestik Nilai Rupiah
pajak terhadap PDB Domestik usaha dalam sektor perekonomian pada suatu wilayah, Bruto (PDB)
Regional Bruto atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir Pengeluaran
(PDRB) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di wilayah 2. Produk Domestik
tertentu. Bruto (PDB) Lapangan
Usaha
931 SD01659.00.02 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Produk Jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit 1. Produk Domestik Nilai Rupiah
pajak terhadap PDB Domestik usaha dalam sektor perekonomian pada suatu wilayah, Bruto (PDB) Atas Dasar
Regional Bruto atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir Harga Berlaku (ADHB)
(PDRB) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di wilayah 2. Produk Domestik
tertentu. Bruto (PDB)Atas Dasar
Harga Konstan (ADHK)
932 SD01837.00.00 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Rasio Total penerimaan pajak pemerintah pusat dibagi 1. Penerimaan Persentase Persen
pajak terhadap PDB penerimaan dengan PDB dikali dengan 100%. Perpajakan Pemerintah

- 282 -
pajak terhadap Pusat
PDB 2. Penerimaan
Perpajakan Pemerintah
Daerah
933 SD00637.00.00 17.1.2* Proporsi anggaran Anggaran Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang 1. Klasifikasi Organisasi Persentase; Persen;
domestik yang Pendapatan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 2. Klasifikasi Fungsi Jumlah Rupiah
didanai oleh pajak dan Belanja 3. Klasifikasi Jenis
domestik. Negara (APBN) Belanja
934 SD00410.02.00 17.1.2* Proporsi anggaran Belanja Negara Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai 1. Belanja pemerintah Nilai Rupiah
domestik yang (sebagai proksi pengurang nilai kekayaan bersih yang terdiri atas pusat menurut
didanai oleh pajak untuk belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan organisasi
domestik. Anggaran dana desa 2. Belanja pemerintah
Domestik) pusat menurut fungsi
3. Belanja pemerintah
pusat menurut
program.
935 SD00470.00.00 17.1.2* Proporsi anggaran Dana Desa Dana yang berasal dari APBN diperuntukkan bagi desa Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
domestik yang yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota untuk analisis atau sesuai Persentase Persen
didanai oleh pajak membiayai penyelenggaraan pemerintah, kebutuhan
domestik. pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat.
936 SD00267.00.00 17.1.2* Proporsi anggaran Pendapatan Semua penerimaan negara yang berasal dari Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
domestik yang Pajak Dalam pendapatan pajak penghasilan, pendapatan pajak analisis atau sesuai Persentase Persen
didanai oleh pajak Negeri/Domest pertambahan nilai barang dan jasa, dan pendapatan kebutuhan
domestik. ik pajak penjualan atas barang
mewah, pendapatan pajak bumi dan bangunan,
pendapatan cukai, dan pendapatan pajak lainnya
937 SD01686.00.00 17.1.2* Proporsi anggaran Proporsi Total pajak dalam negeri dibagi dengan total belanja Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
domestik yang anggaran negara dikalikan 100% analisis atau sesuai
didanai oleh pajak domestik yang kebutuhan
domestik. didanai oleh
pajak domestik
938 SD00559.00.00 17.10.1 Rata-rata tarif Free Trade Perjanjian diantara dua negara atau lebih untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 283 -
terbobot dunia Free Agreement membentuk wilayah perdagangan bebas dimana analisis atau sesuai
Trade Agreement perdagangan barang atau jasa diantara mereka dapat kebutuhan
(FTA) melewati perbatasan negara masing-masing tanpa
dikenakan hambatan tarif atau hambatan non tarif.
939 SD01236.00.00 17.10.1 Rata-rata tarif Rata-rata tarif Indikator yang menyediakan nilai custom duties levied Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terbobot dunia Free terbobot dunia oleh 6 negara mitra FTA. Tarif perdagangan secara analisis atau sesuai
Trade Agreement Free Trade rata-rata dengan negara mitra FTA (Australia, India, kebutuhan
(FTA) Agreement Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru dan Tiongkok)
(FTA) dihitung berdasarkan seluruh komoditas yang
diperdagangkan dan dibobot dengan pembagian ekspor
suatu komoditas terhadap ekspor total Indonesia
kepada negara-negara tersebut.
940 SD01163.00.00 17.10.1 Rata-rata tarif Tarif Bea masuk untuk impor barang dagangan, dipungut Klasifikasi berdasarkan Nilai; USD/kg;
terbobot dunia Free berdasarkan ad valorem (persentase nilai) atau analisis atau sesuai Persentase Persen
Trade Agreement berdasarkan ketentuan tertentu (mis. $ 7 per 100 kg). kebutuhan
(FTA) Tarif dapat digunakan untuk menciptakan keuntungan
harga untuk barang-barang yang diproduksi secara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lokal yang serupa dan untuk meningkatkan
pendapatan pemerintah. Langkah-langkah pemulihan
perdagangan dan pajak tidak dianggap sebagai tarif.
941 SD01164.00.00 17.10.1 Rata-rata tarif Tarif Terbobot Tarif perdagangan secara rata-rata dengan negara Klasifikasi berdasarkan Nilai; USD/kg;
terbobot dunia Free mitra FTA (Australia, India, Jepang, Korea Selatan, analisis atau sesuai Persentase Persen
Trade Agreement Selandia Baru dan Tiongkok) dihitung berdasarkan kebutuhan
(FTA) seluruh komoditas yang diperdagangkan dan dibobot
dengan pembagian ekspor suatu komoditas terhadap
ekspor total Indonesia kepada negara-negara tersebut.
942 SD00559.00.00 17.10.1.(a) Jumlah PTA/ Free Trade Perjanjian diantara dua negara atau lebih untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
FTA/CEPA yang Agreement membentuk wilayah perdagangan bebas dimana analisis atau sesuai
disepakati perdagangan barang atau jasa diantara mereka dapat kebutuhan
melewati perbatasan negara masing-masing tanpa
dikenakan hambatan tarif atau hambatan non tarif.
943 SD00764.00.00 17.10.1.(a) Jumlah Jumlah Jumlah Dokumen Kesepakatan Perundingan yang 1. PTA Jumlah Dokumen

- 284 -
PTA/FTA/CEPA PTA/FTA/CEP ditandatangani di tingkat ketua perundingan 2. FTA
yang disepakati A yang Kerjasama Perdagangan Internasional, dalam lingkup 3. CEPA
disepakati PTA, FTA, maupun CEPA, termasuk tahapan
kesepakatan Joint Feasibility Studies, dan kesepakatan
melakukan review suatu perjanjian, namun tidak
termasuk perundingan yang dalam
tahap pengusulan, maupun initial discussion.
944 SD01630.00.00 17.10.1.(a) Jumlah Prefential Perjanjian internasional dengan keanggotaan terbatas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
PTA/FTA/CEPA Trade dan bertujuan untuk mengamankan atau analisis atau sesuai
yang disepakati Agreement meningkatkan akses pasar masing-masing negara yang kebutuhan
(PTA) berpartisipasi
945 SD01631.00.00 17.10.1.(a) Jumlah Prefential Indikator yang mencerminkan komitmen Indonesia Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
PTA/FTA/CEPA Trade dalam sistem perdagangan multilateral, menyediakan analisis atau sesuai
yang disepakati Agreement jumlah dari kesepakatan di tingkat ketua perundingan kebutuhan
(PTA)/ Free Kerjasama Perdagangan Internasional yang
Trade dilaksanakan Indonesia dan mitra baik untuk
Agreement perdagangan barang, perdagangan barang dan jasa,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(FTA)/Compreh maupun perdagangan dan sektor lain dalam
ensive perekonomian (Investasi, Pendidikan, Kesehatan,
Economic Pertanian dll) yang secara strategis mencerminkan
Partnership kepentingan Indonesia terhadap mitra.
Agreement
(CEPA) yang
disepakati
946 SD00376.00.00 17.11.1 Bagian negara Bagian negara ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
berkembang dan berkembang dikembangkan.*** analisis atau sesuai
kurang berkembang dan kurang kebutuhan
pada ekspor global berkembang
pada ekspor
global
947 SD00533.01.00 17.11.1 Bagian negara Ekspor Kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. 1. Migas Berat Ton; kg;
berkembang dan 2. Non migas bersih/volu Rupiah; US$

- 285 -
kurang berkembang me; nilai
pada ekspor global
948 SD00533.02.00 17.11.1 Bagian negara Ekspor Seluruh barang yang dibawa keluar dari wilayah suatu 1. Migas Berat Ton; kg;
berkembang dan negara, baik bersifat komersial maupun bukan 2. Non migas bersih/volu Rupiah; US$
kurang berkembang komersial (barang hibah, sumbangan, hadiah), serta me; nilai
pada ekspor global barang yang akan diolah di luar negeri dan hasilnya
dimasukkan kembali ke negara tersebut secara legal.
949 SD00125.00.00 17.11.1 Bagian negara Negara Negara dengan pendapatan 996 hingga 12055 US$/ 1. Lower middle Jumlah; Negara;
berkembang dan Berpenghasilan tahun perkapita. 2. Upper middle persentase Persen
kurang berkembang Menengah
pada ekspor global (Middle Income
Countries)
950 SD00126.00.00 17.11.1 Bagian negara Negara Negara dengan pendapatan kurang dari 996 US$/ Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Negara;
berkembang dan Berpenghasilan tahun perkapita. analisis atau sesuai persentase Persen
kurang berkembang Rendah (Low kebutuhan
pada ekspor global Income
Countries)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
951 SD00127.00.00 17.11.1 Bagian negara Negara Kurang Negara berpenghasilan rendah yang menghadapi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Negara;
berkembang dan Berkembang hambatan struktural yang parah terhadap analisis atau sesuai persentase Persen
kurang berkembang (LDCs) pembangunan berkelanjutan. Sangat rentan terhadap kebutuhan
pada ekspor global guncangan ekonomi dan lingkungan serta memiliki
tingkat aset manusia yang rendah.
952 SD00133.00.00 17.11.1 Bagian negara Negara-Negara Negara-negara yang termasuk ke dalam kategori 1. Negara Jumlah; Negara;
berkembang dan Berkembang negara dengan pendapatan menengah dan rendah (low Berpenghasilan Rendah persentase Persen
kurang berkembang and middle income countries). (Low Income Countries)
pada ekspor global 2. Negara
Berpenghasilan
Menengah (Middle
Income Countries)
953 SD00533.01.00 17.11.1.(a) Pertumbuhan Ekspor Kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. 1. Migas Berat Ton; kg;
ekspor produk non 2. Non migas bersih/volu Rupiah; US$
migas me; nilai

- 286 -
954 SD00533.02.00 17.11.1.(a) Pertumbuhan Ekspor Seluruh barang yang dibawa keluar dari wilayah suatu 1. Migas Berat Ton; kg;
ekspor produk non negara, baik bersifat komersial maupun bukan 2. Non migas bersih/volu Rupiah; US$
migas komersial (barang hibah, sumbangan, hadiah), serta me; nilai
barang yang akan diolah di luar negeri dan hasilnya
dimasukkan kembali ke negara tersebut secara legal.
955 SD00536.00.00 17.11.1.(a) Pertumbuhan Ekspor Agregasi ekspor barang di luar komoditas minyak dan Klasifikasi berdasarkan Berat Ton; kg;
ekspor produk non nonmigas gas. Kelompok ekspor barang nonmigas dicatat analisis atau sesuai bersih/volu Rupiah; US$
migas berdasarkan klasifikasi yang dikeluarkan oleh Badan kebutuhan me; nilai
Pusat Statistik (BPS)
956 SD00150.00.00 17.11.1.(a) Pertumbuhan Non migas Diluar gas dan minyak bumi (tentang barang produksi, 1. Pertanian Massa Ton; kg;
ekspor produk non dan sebagainya) yang tidak tergolong gas dan minyak 2. Industri Pengolahan bersih; Rupiah; USD
migas bumi. 3. Pertambangan dan volume;
lainnya nilai
957 SD01597.00.00 17.11.1.(a) Pertumbuhan Pertumbuhan Ekspor nonmigas pada tahun ke - t dikurangi dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
ekspor produk non ekspor produk ekspor non migas pada tahun ke t-1 (tahun Harmonized System
migas non migas sebelumnya) dibagi dengan ekspor non migas pada (HS)/Buku Tarif
tahun ke t-1 dikalikan dengan 100%. Kepabeanan Indonesia
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(BTKI)
958 SD01246.00.00 17.12.1 Rata-rata tarif Rata-rata tarif ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Nilai; USD/kg;
terbobot yang yang dihadapi analisis atau sesuai Persentase Persen
dihadapi oleh oleh negara- kebutuhan
negara-negara negara
berkembang, negara berkembang,
kurang berkembang negara kurang
dan negara berkembang
berkembang pulau dan negara
kecil. berkembang
pulau kecil
959 SD01163.00.00 17.12.1 Rata-rata tarif Tarif Bea masuk untuk impor barang dagangan, dipungut Klasifikasi berdasarkan Nilai; USD/kg;
terbobot yang berdasarkan ad valorem (persentase nilai) atau analisis atau sesuai Persentase Persen
dihadapi oleh berdasarkan ketentuan tertentu (mis. $ 7 per 100 kg). kebutuhan
negara-negara Tarif dapat digunakan untuk menciptakan keuntungan

- 287 -
berkembang, negara harga untuk barang-barang yang diproduksi secara
kurang berkembang lokal yang serupa dan untuk meningkatkan
dan negara pendapatan pemerintah. Langkah-langkah pemulihan
berkembang pulau perdagangan dan pajak tidak dianggap sebagai tarif.
kecil.
960 SD00483.00.00 17.13.1* Tersedianya Dashboard Merupakan dashboard yang berisikan tentang Klasifikasi berdasarkan Indeks; Indeks;
Dashboard Makroekonomi gambaran perekonomian dan situasi pasar dengan analisis atau sesuai Proporsi;Pe Persen
Makroekonomi. membandingkan indikator kunci perekonomian dan kebutuhan rsentase
pasar secara historikal maupun real time.
961 SD01180.00.00 17.13.1* Tersedianya Tersedianya Dashboard makroekonomi berisikan namun tidak Klasifikasi berdasarkan Indeks; Indeks;
Dashboard Dashboard terbatas pada kriteria atau fungsi sebagai berikut: analisis atau sesuai Proporsi;Pe Persen
Makroekonomi. Makroekonomi 1. Alert: Memonitor pergerakan beberapa kebutuhan rsentase
indikator/variabel yang dianggap penting terhadap
stabilitas ekonomi;
2. Global: Memvisualisasikan perbandingan
indikator/variabel ekonomi dunia;
3. Forecast: Memproyeksi perkembangan ekonomi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dengan berbagai indikator kunci dalam beberapa
waktu ke depan;
4. Perkembangan Pasar: Menjelaskan pergerakan
aktual harga beberapa komoditas domestik/lokal,
komoditas dunia, indeks harga saham dan nilai tukar
mata uang dunia terhadap USD.
962 SD00743.00.00 17.14.1 Jumlah negara yang Jumlah negara ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
telah memiliki yang telah analisis atau sesuai
mekanisme untuk memiliki kebutuhan
keterpaduan mekanisme
kebijakan untuk
pembangunan keterpaduan
berkelanjutan kebijakan
pembangunan
berkelanjutan

- 288 -
963 SD00224.00.00 17.14.1 Jumlah negara yang Pembangunan Pengembangan yang memenuhi kebutuhan masa kini Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
telah memiliki Berkelanjutan tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang analisis atau sesuai
mekanisme untuk untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. kebutuhan
keterpaduan
kebijakan
pembangunan
berkelanjutan
964 SD00667.00.00 17.15.1 Jangkauan Jangkauan Indikator ini mengukur sejauh mana dan cara yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penggunaan Penggunaan digunakan dalam kerangka kerja hasil-hasil yang analisis atau sesuai
kerangka kerja dan Kerangka Kerja dikembangkan oleh negara-negara berkembang, yang kebutuhan
alat perencanaan digunakan oleh mitra pembangunan terkait untuk
yang dimiliki merencanakan upaya kerjasama pembangunan dan
negara oleh menilai kinerjanya.
penyedia kerjasama
pembangunan.
965 SD00668.00.00 17.15.1 Jangkauan Jangkauan ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
penggunaan penggunaan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kerangka kerja dan kerangka kerja kebutuhan
alat perencanaan dan alat
yang dimiliki perencanaan
negara oleh yang dimiliki
penyedia kerjasama negara oleh
pembangunan. penyedia
kerjasama
pembangunan
966 SD00911.00.00 17.16.1 Jumlah negara yang Kerangka Kerja Indikator ini mengukur kualitas dan efektivitas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
melaporkan Monitoring hubungan antara mitra pembangunan. Semakin baik analisis atau sesuai
perkembangan Efektifitas hubungan antara semua mitra terkait, semakin baik kebutuhan
kerangka kerja Pembangunan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
monitoring Multi-
efektifitas Stakeholder
pembangunan

- 289 -
multi-stakeholder
yang mendukung
pencapaian tujuan
pembangunan
berkelanjutan.
967 SD00128.00.00 17.16.1 Jumlah negara yang Negara yang ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
melaporkan melaporkan analisis atau sesuai
perkembangan perkembangan kebutuhan
kerangka kerja kerangka kerja
monitoring monitoring
efektifitas efektifitas
pembangunan pembangunan
multi-stakeholder multi-
yang mendukung stakeholder
pencapaian tujuan yang
pembangunan mendukung
berkelanjutan. pencapaian
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tujuan
pembangunan
berkelanjutan
968 SD00897.00.00 17.17.1 Jumlah komitmen Kemitraan Suatu perjanjian atau kontrak, antara entitas publik Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
untuk kemitraan Publik-Swasta dan pihak swasta, di mana: (a) pihak swasta analisis atau sesuai
publik-swasta untuk (Public Private menjalankan fungsi pemerintah untuk jangka waktu kebutuhan
infrastruktur (dalam Partnership tertentu, (b) pihak swasta menerima kompensasi untuk
US dollars). (PPP)) melakukan fungsi, secara langsung atau tidak
langsung, (c) ) pihak swasta bertanggung jawab atas
risiko yang timbul, dan (d) fasilitas publik, tanah atau
sumber daya lainnya dapat ditransfer atau disediakan
untuk pihak swasta.

An agreement or contract, between a public entity and


a private party, under which : (a) private party

- 290 -
undertakes government function for specified period of
time, (b) the private party receives compensation for
performing the function, directly or indirectly, (c) the
private party is liable for the risks arising from
performing the function and, (d) the public facilities,
land or other resources may be transferred or made
available to the private party.
969 SD00965.00.00 17.17.1 Jumlah komitmen Komitmen Perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
untuk kemitraan kontrak; tanggung jawab. analisis atau sesuai
publik-swasta untuk kebutuhan
infrastruktur (dalam
US dollars).
970 SD00966.00.00 17.17.1 Jumlah komitmen Komitmen ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Nilai USD
untuk kemitraan untuk dikembangkan.*** analisis atau sesuai
publik-swasta untuk kemitraan kebutuhan
infrastruktur (dalam publik-swasta
US dollars). dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
masyarakat
sipil (dalam US
dollars)
971 SD00086.00.00 17.17.1 Jumlah komitmen Masyarakat Kombinasi organisasi pemerintah, non pemerintah, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Organisasi,
untuk kemitraan Sipil kelompok masyarakat, berbasis organisasi masyarakat, analisis atau sesuai persentase Kelompok;
publik-swasta untuk organisasi perwakilan regional, serikat pekerja, kebutuhan Persen
infrastruktur (dalam lembaga penelitian, badan profesional, dan kelompok
US dollars). lain yang mewakili minat dan keinginan anggota dan
komunitas yang lebih luas.
972 SD00704.00.00 17.17.1.(a) Pertumbuhan Jumlah Jumlah dokumen proyek yang siap ditawarkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
ekspor produk non Dokumen ditambah dengan jumlah dokumen proyek yang sedang analisis atau sesuai
migas Daftar dalam proses penyiapan. kebutuhan
Rencana
Proyek KPBU
(DRK) yang

- 291 -
diterbitkan
setiap tahun.
973 SD00920.00.01 17.17.1.(a) Pertumbuhan Kerjasama Kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
ekspor produk non Pemerintah Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum analisis atau sesuai
migas dan Badan dengan mengacu pada spesifikasi yang telah kebutuhan
Usaha (KPBU) ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Badan Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yang sebagian
atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan
Usaha dengan memperhatikan risiko di antara para
pihak
974 SD00174.00.00 17.17.1.(a) Pertumbuhan Output tahap Daftar prioritas proyek dan dokumen studi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
ekspor produk non perencanaan pendahuluan yang disampaikan pada Kementerian analisis atau sesuai
migas PPN/BAPPENAS untuk disusun sebagai Daftar kebutuhan
Rencana KPBU yang terdiri atas KPBU siap ditawarkan
dan KPBU dalam proses penyiapan
975 SD01161.00.00 17.17.1.(a) Pertumbuhan Tahap Tahapan dimana Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tahapan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ekspor produk non perencanaan Daerah/direksi BUMN/BUMD meyusun rencana analisis atau sesuai
migas skema KPBU anggaran dana, identifikasi, pengambilan keputusan, kebutuhan
penyusunan Daftar Rencana KPBU (DRK)
976 SD00629.00.00 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Alokasi Jumlah alokasi penyiapan KPBU ditambah dengan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
ditawarkan untuk pemerintah jumlah alokasi untuk transaksi KPBU ditambah analisis atau sesuai
dilaksanakan untuk dengan jumlah alokasi dukungan pemerintah untuk kebutuhan
dengan skema penyiapan proyek KPBU.
Kerjasama proyek,
Pemerintah dan transaksi
Badan Usaha proyek, dan
(KPBU). dukungan
pemerintah
dalam
Kerjasama
Pemerintah

- 292 -
dan Badan
Usaha (KPBU)
977 SD00375.01.01 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Badan Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik 1. Badan Usaha Milik Jumlah; Orang;
ditawarkan untuk Daerah (BUMD), badan usaha swasta yang berbentuk Negara (BUMN) persentase persen
dilaksanakan Perseroan Terbatas, badan hukum asing, atau 2. Badan Usaha Milik
dengan skema koperasi. Daerah (BUMD)
Kerjasama 3. Badan usaha swasta
Pemerintah dan yang berbentuk
Badan Usaha Perseroan Terbatas
(KPBU). 4. Badan hokum asing,
atau koperasi
978 SD00375.02.00 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Badan Usaha Perusahaan perseorangan atau perusahaan 1. Badan Usaha Milik Jumlah; Orang;
ditawarkan untuk persekutuan, baik yang berbadan hukum maupun Negara (BUMN) persentase persen
dilaksanakan yang tidak berbadan hukum. Badan Usaha terdiri atas 2. Badan Usaha Milik
dengan skema Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Kerjasama Daerah (BUMD), badan usaha swasta yang berbentuk 3. Badan usaha swasta
Pemerintah dan Perseroan Terbatas, badan hokum asing, atau yang berbentuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Badan Usaha koperasi. Perseroan Terbatas
(KPBU). 4. Badan hokum asing,
atau koperasi
979 SD00529.00.00 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Dukungan Kontribusi fiskal dan/atau bentuk lainnya yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
ditawarkan untuk Pemerintah diberikan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala analisis atau sesuai Persentase Persen
dilaksanakan Daerah dan/atau menteri yang menyelenggarakan kebutuhan
dengan skema urusan pemerintah di bidang keuangan dan kekayaan
Kerjasama Negara sesuai kewenangan masing-masing
Pemerintah dan berdasarkan peraturan perundang-undangan dalam
Badan Usaha rangka meningkatkan kelayakan finansial dan
(KPBU). efektifitas KPBU.
980 SD00763.00.00 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Jumlah proyek Jumlah proyek yang sudah menandatangani perjanjian Klasifikasi berdasarkan Jumlah Proyek
ditawarkan untuk yang kerjasama ditambah dengan jumlah proyek yang sudah analisis atau sesuai
dilaksanakan ditawarkan ditetapkan pemenang ditambah dengan jumlah proyek kebutuhan
dengan skema untuk yang sedang dalam proses pelelangan

- 293 -
Kerjasama dilaksanakan
Pemerintah dan dengan skema
Badan Usaha Kerjasama
(KPBU). Pemerintah
dan Badan
Usaha (KPBU).
981 SD00920.00.01 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Kerjasama Kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
ditawarkan untuk Pemerintah Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum analisis atau sesuai
dilaksanakan dan Badan dengan mengacu pada spesifikasi yang telah kebutuhan
dengan skema Usaha (KPBU) ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala
Kerjasama Lembaga/Kepala Daerah/Badan Usaha Milik
Pemerintah dan Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yang sebagian
Badan Usaha atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan
(KPBU). Usaha dengan memperhatikan risiko di antara para
pihak
982 SD00920.00.01 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Kerjasama Kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
ditawarkan untuk Pemerintah Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dilaksanakan dan Badan dengan mengacu kepada spesifikasi yang telah kebutuhan
dengan skema Usaha (KPBU) ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/ Kepala
Kerjasama Lembaga/Kepala Daerah/ BUMN/BUMD, yang
Pemerintah dan sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya
Badan Usaha Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko
(KPBU). antara para pihak.
983 SD00174.00.00 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Output tahap Daftar prioritas proyek dan dokumen studi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
ditawarkan untuk perencanaan pendahuluan yang disampaikan pada Kementerian analisis atau sesuai
dilaksanakan PPN/BAPPENAS untuk disusun sebagai Daftar kebutuhan
dengan skema Rencana KPBU yang terdiri atas KPBU siap ditawarkan
Kerjasama dan KPBU dalam proses penyiapan
Pemerintah dan
Badan Usaha
(KPBU).
984 SD01366.00.02 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Penyediaan Kegiatan yang meliputi pekerjaan konstruksi untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 294 -
ditawarkan untuk Infrastruktur membangun atau meningkatkan kemampuan analisis atau sesuai
dilaksanakan infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan kebutuhan
dengan skema infrastruktur dan/atau pemeliharaan infrastruktur
Kerjasama dalam rangka meningkatkan kemanfaatan
Pemerintah dan infrastruktur
Badan Usaha
(KPBU).
985 SD01161.00.00 17.17.1.(b) Jumlah proyek yang Tahap Tahapan dimana Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tahapan
ditawarkan untuk perencanaan Daerah/direksi BUMN/BUMD meyusun rencana analisis atau sesuai
dilaksanakan skema KPBU anggaran dana, identifikasi, pengambilan keputusan, kebutuhan
dengan skema penyusunan Daftar Rencana KPBU (DRK)
Kerjasama
Pemerintah dan
Badan Usaha
(KPBU).
986 SD00375.01.02 17.17.1.(c) Jumlah nilai Badan Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik 1. Badan Usaha Milik Persentase Persen
investasi proyek Daerah (BUMD), badan usaha swasta yang berbentuk Negara (BUMN)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
KPBU berdasarkan Perseroan Terbatas, badan hukum asing, atau 2. Badan Usaha Milik
tahap perencanaan, koperasi. Daerah (BUMD)
penyiapan dan 3. Badan usaha swasta
transaksi. yang berbentuk
Perseroan Terbatas,
badan hukum asing,
atau koperasi.
987 SD00529.00.00 17.17.1.(c) Jumlah nilai Dukungan Kontribusi fiskal dan/atau bentuk lainnya yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
investasi proyek Pemerintah diberikan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala analisis atau sesuai
KPBU berdasarkan Daerah dan/atau menteri yang menyelenggarakan kebutuhan
tahap perencanaan, urusan pemerintah di bidang keuangan dan kekayaan
penyiapan dan negara sesuai kewenangan masing-masing
transaksi. berdasarkan peraturan perundang-undangan dalam
rangka meningkatkan kelayakan finansial
dan efektifitas KPBU.

- 295 -
988 SD00746.00.00 17.17.1.(c) Jumlah nilai Jumlah nilai Jumlah nilai investasi dalam penyiapan KPBU 1. Badan Usaha Milik Jumlah Rupiah
investasi proyek investasi ditambah dengan Jumlah nilai investasi transaksi Negara (BUMN)
KPBU berdasarkan proyek KPBU KPBU ditambah dengan Jumlah nilai investasi yang 2. Badan Usaha Milik
tahap perencanaan, berdasarkan sudah beroperasi Daerah (BUMD)
penyiapan dan tahap 3. Badan usaha swasta
transaksi. perencanaan, yang berbentuk
penyiapan dan Perseroan Terbatas,
transaksi. badan hukum asing,
atau koperasi.
989 SD00920.00.02 17.17.1.(c) Jumlah nilai Kerjasama Kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam 1. Badan Usaha Milik Persentase Persen
investasi proyek Pemerintah Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum Negara (BUMN)
KPBU berdasarkan dan Badan dengan mengacu pada spesifikasi yang telah 2. Badan Usaha Milik
tahap perencanaan, Usaha (KPBU) ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Daerah (BUMD)
penyiapan dan Lembaga/Kepala Daerah/Badan Usaha Milik 3. Badan usaha swasta
transaksi. Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yang sebagian yang berbentuk
atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Perseroan Terbatas,
Usaha dengan memperhatikan risiko di antara para badan hukum asing,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pihak atau koperasi.
990 SD01366.00.01 17.17.1.(c) Jumlah nilai Penyediaan Kegiatan yang meliputi pekerjaan konstruksi untuk 1. Badan Usaha Milik Persentase Persen
investasi proyek Infrastruktur membangun atau meningkatkan kemampuan Negara (BUMN)
KPBU berdasarkan infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan 2. Badan Usaha Milik
tahap perencanaan, infrastruktur dan/atau pemeliharaan infrastruktur Daerah (BUMD)
penyiapan dan dalam rangka meningkatkan kemanfaatan 3. Badan usaha swasta
transaksi. infrastruktur. yang berbentuk
Perseroan Terbatas,
badan hukum asing,
atau koperasi.
991 SD01653.00.00 17.18.1 Indikator-indikator Prinsip-prinsip Prinsip 1. Statistik resmi memberikan elemen yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
statistik untuk Fundamental sangat diperlukan dalam sistem informasi masyarakat analisis atau sesuai
pemantauan SDGs dari Statistik yang demokratis, melayani pemerintah, ekonomi dan kebutuhan
Resmi publik dengan data tentang situasi ekonomi,
demografis, sosial dan lingkungan. Untuk tujuan ini,

- 296 -
statistik resmi yang memenuhi uji utilitas praktis
harus disusun dan tersedia secara tidak memihak oleh
lembaga statistik resmi untuk menghormati hak warga
negara atas informasi publik.
Prinsip 2. Untuk mempertahankan kepercayaan pada
statistik resmi, lembaga statistik perlu memutuskan
secara profesional pertimbangan, termasuk prinsip-
prinsip ilmiah dan etika profesional, tentang metode
dan prosedur pengumpulan, pemrosesan,
penyimpanan, dan penyajian data statistik.
Prinsip 3. Untuk memfasilitasi interpretasi data yang
benar, lembaga statistik harus menyajikan informasi
sesuai dengan standar ilmiah tentang sumber, metode,
dan prosedur statistik.
Prinsip 4. Badan statistik berhak mengomentari
interpretasi yang salah dan penyalahgunaan statistik.
Prinsip 5. Data untuk keperluan statistik dapat diambil
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dari semua jenis sumber, baik itu survei statistik atau
catatan administratif. Badan statistik harus memilih
sumber sehubungan dengan kualitas, ketepatan
waktu, biaya dan beban responden.
Prinsip 6. Data individu dikumpulkan oleh lembaga
statistik untuk kompilasi statistik, apakah itu merujuk
pada yang orang atau hukum, harus dijaga
kerahasiaannya dan digunakan secara eksklusif untuk
tujuan statistik.
Prinsip 7. Undang-undang, peraturan, dan tindakan
yang digunakan sistem statistik untuk diumumkan
kepada publik.
Prinsip 8. Koordinasi di antara lembaga statistik di
dalam negara adalah penting untuk mencapai
konsistensi dan efisiensi dalam sistem statistik.

- 297 -
Prinsip 9. Penggunaan oleh lembaga statistik di setiap
negara konsep internasional, klasifikasi dan metode
mempromosikan konsistensi dan efisiensi sistem
statistik di semua tingkatan resmi.
Prinsip 10. Kerja sama bilateral dan multilateral dalam
statistik berkontribusi pada peningkatan sistem
statistik resmi di semua negara.
992 SD01699.00.00 17.18.1 Indikator-indikator Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
statistik untuk indikator dikembangkan.*** analisis atau sesuai
pemantauan SDGs pembangunan kebutuhan
berkelanjutan
yang
dihasilkan di
tingkat
nasional
dengan
keterpilahan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
data lengkap
yang relevan
dengan
targetnya, yang
sesuai dengan
Prinsip-prinsip
Fundamental
dari Statistik
Resmi
993 SD01159.00.00 17.18.1 Indikator-indikator Sustainable Kesepakatan pembangunan baru yang mendorong Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Goals; Persen
statistik untuk Development perubahan-perubahan yang bergeser ke arah analisis atau sesuai Persentase
pemantauan SDGs Goals (SDGs) pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak kebutuhan
asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong
pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip

- 298 -
universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan
bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan
atau “No-one Left Behind”. SDGs terdiri dari 17 Tujuan
dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya dan
pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)
yang berakhir akhir pada tahun 2015 lalu.
994 SD01589.00.00 17.18.1.(a) Persentase Persentase Kemampuan Badan Pusat Statistik untuk 1. Instansi Pemerintah Persentase Persen
pengguna data yang pengguna data menghasilkan data dan informasi statistik sebagai 2. Instansi Swasta
menggunakan data yang dasar rujukan dalam perencanaan, monitoring, dan 3. Akademisi
BPS sebagai dasar menggunakan evaluasi pembangunan nasional. 4. Lainnya
perencanaan, data BPS
monitoring dan sebagai dasar
evaluasi perencanaan,
pembangunan monitoring dan
nasional evaluasi
pembangunan
nasional
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
995 SD01591.00.00 17.18.1.(b) Persentase publikasi Persentase Kemampuan Badan Pusat Statistik untuk 1. Instansi Pemerintah Persentase Persen
statistik yang publikasi menghasilkan publikasi statistik yang bersumber dari 2. Instansi Swasta
menerapkan standar statistik aktivitas statistik yang sudah menerapkan standar 3. Akademisi
akurasi sebagai yang akurasi. 4. Lainnya
dasar perencanaan, menerapkan
monitoring dan standar
evaluasi akurasi
pembangunan sebagai dasar
nasional. perencanaan,
monitoring
dan evaluasi
pembangunan
nasional.
996 SD00742.00.00 17.18.2* Jumlah negara yang Jumlah negara Ada/tidaknya undang-undang statistik nasional yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
memiliki Undang- yang memiliki tunduk pada prinsip-prinsip fundamental statistik analisis atau sesuai

- 299 -
Undang statistik Undang- resmi kebutuhan
nasional yang Undang
tunduk pada statistik
Prinsip-prinsip nasional yang
fundamental tunduk pada
Statistik Resmi Prinsip-prinsip
fundamental
Statistik Resmi
997 SD01653.00.00 17.18.2* Jumlah negara yang Prinsip-Prinsip Prinsip 1. Statistik resmi memberikan elemen yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
memiliki Undang- Fundamental sangat diperlukan dalam sistem informasi masyarakat analisis atau sesuai
Undang statistik Statistik yang demokratis, melayani pemerintah, ekonomi dan kebutuhan
nasional yang publik dengan data tentang situasi ekonomi,
tunduk pada demografis, sosial dan lingkungan. Untuk tujuan ini,
Prinsip-prinsip statistik resmi yang memenuhi uji utilitas praktis
fundamental harus disusun dan tersedia secara tidak memihak oleh
Statistik Resmi lembaga statistik resmi untuk menghormati hak warga
negara atas informasi publik.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Prinsip 2. Untuk mempertahankan kepercayaan pada
statistik resmi, lembaga statistik perlu memutuskan
secara profesional pertimbangan, termasuk prinsip-
prinsip ilmiah dan etika profesional, tentang metode
dan prosedur pengumpulan, pemrosesan,
penyimpanan, dan penyajian data statistik.
Prinsip 3. Untuk memfasilitasi interpretasi data yang
benar, lembaga statistik harus menyajikan informasi
sesuai dengan standar ilmiah tentang sumber, metode,
dan prosedur statistik.
Prinsip 4. Badan statistik berhak mengomentari
interpretasi yang salah dan penyalahgunaan statistik.
Prinsip 5. Data untuk keperluan statistik dapat diambil
dari semua jenis sumber, baik itu survei statistik atau
catatan administratif. Badan statistik harus memilih

- 300 -
sumber sehubungan dengan kualitas, ketepatan
waktu, biaya dan beban responden.
Prinsip 6. Data individu dikumpulkan oleh lembaga
statistik untuk kompilasi statistik, apakah itu merujuk
pada yang orang atau hukum, harus dijaga
kerahasiaannya dan digunakan secara eksklusif untuk
tujuan statistik.
Prinsip 7. Undang-undang, peraturan, dan tindakan
yang digunakan sistem statistik untuk diumumkan
kepada publik.
Prinsip 8. Koordinasi di antara lembaga statistik di
dalam negara adalah penting untuk mencapai
konsistensi dan efisiensi dalam sistem statistik.
Prinsip 9. Penggunaan oleh lembaga statistik di setiap
negara konsep internasional, klasifikasi dan metode
mempromosikan konsistensi dan efisiensi sistem
statistik di semua tingkatan resmi.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Prinsip 10. Kerja sama bilateral dan multilateral dalam
statistik berkontribusi pada peningkatan sistem
statistik resmi di semua negara.
998 SD01347.00.00 17.18.2* Jumlah negara yang Review Kemampuan lembaga statistik dalam memonitor Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;
memiliki Undang- Undang- perkembangan kebutuhan statistik nasional dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
Undang statistik undang Nomor review Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang kebutuhan
nasional yang 16 Tahun 1997 Statistik.
tunduk pada Tentang
Prinsip-prinsip Statistik
fundamental
Statistik Resmi
999 SD01255.01.00 17.18.2* Jumlah negara yang Undang- Mendefinisikan aturan, regulasi, dan langkah-langkah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
memiliki Undang- Undang yang berkaitan dengan organisasi, manajemen, analisis atau sesuai
Undang statistik Statistik pemantauan dan pengawasan kegiatan statistik secara kebutuhan
nasional yang Nasional sistematis, efektif, dan efisien untuk menjamin

- 301 -
tunduk pada ketercakupan, akurasi, dan konsistensi dengan fakta,
Prinsip-prinsip guna memberikan referensi/acuan dalam penetapan
fundamental arah kebijakan, perencanaan
Statistik Resmi sosial-ekonomi, dan berkontribusi bagi pembangunan
nasional dalam bidang kesehatan, kebudayaan,
kesejahteraan dan kesetaraan.
1000 SD01255.02.00 17.18.2* Jumlah negara yang Undang- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
memiliki Undang- Undang 1997. analisis atau sesuai
Undang statistik Statistik kebutuhan
nasional yang Nasional
tunduk pada
Prinsip-prinsip
fundamental
Statistik Resmi
1001 SD00740.00.00 17.18.3 Jumlah negara Jumlah negara Implementasi rencana statistik nasional berdasarkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
dengan Perencanaan dengan National Strategies for the Development of Statistics analisis atau sesuai
Statistik Nasional Perencanaan (NSDS), yang mencakup: pelaksanaan strategi, kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang didanai dan Statistik perancangan strategi, dan proses menunggu adopsi
melaksanakan Nasional yang strategi pada tahun berjalan, yang didanai oleh
rencananya didanai dan anggaran negara.
berdasar sumber melaksanakan
pendanaan. rencananya
berdasar
sumber
pendanaan.
1002 SD00883.00.00 17.18.3 Jumlah negara Kemampuan strategi nasional untuk memproduksi data yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan Perencanaan lembaga digunakan untuk mengukur seluruh indikator SDGs analisis atau sesuai
Statistik Nasional statistik dan indikator statistik lainnya. kebutuhan
yang didanai dan (Badan Pusat
melaksanakan Statistik)
rencananya menyusun
berdasar sumber National

- 302 -
pendanaan. Strategy for
Development of
Statistics
(NSDS)
1003 SD00122.00.00 17.18.3 Jumlah negara National Sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
dengan Perencanaan Strategy for mengembangkan dan memperkuat sistem statistik. analisis atau sesuai
Statistik Nasional Development of Strategi Nasional Pengembangan Statistik menetapkan kebutuhan
yang didanai dan Statistics prioritas statistik dalam jangka menengah dan panjang
melaksanakan (NSDS) untuk memenuhi peningkatan permintaan akan
rencananya informasi dari pemerintah dan pengguna data lainnya.
berdasar sumber
pendanaan.
1004 SD01111.00.00 17.18.3 Jumlah negara Sistem Suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
dengan Perencanaan Statistik secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk analisis atau sesuai Persentase Persen
Statistik Nasional Nasional totalitas dalam penyelenggaraan statistik. kebutuhan
yang didanai dan
melaksanakan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
rencananya
berdasar sumber
pendanaan.
1005 SD01186.00.00 17.18.3 Jumlah negara Tersusunnya Kemampuan lembaga statistik (Badan Pusat Statistik) Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
dengan Perencanaan National menyusun National Strategy for Development of analisis atau sesuai
Statistik Nasional Strategy for Statistics (NSDS), yaitu strategi nasional untuk kebutuhan
yang didanai dan Development of memproduksi data yang digunakan untuk mengukur
melaksanakan Statistics seluruh indikator SDGs dan indikator statistik lainnya.
rencananya (NSDS)
berdasar sumber
pendanaan.
1006 SD00784.00.00 17.19.1 Nilai dolar atas Kapasitas Kemampuan suatu negara untuk mengumpulkan, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
semua sumber yang Statistik menganalisis, dan melakukan diseminasi terhadap analisis atau sesuai
tersedia untuk data berkualitas tinggi mengenai populasi dan kebutuhan
penguatan kapasitas ekonominya (a nation's ability to collect, analyze, and

- 303 -
statistik di disseminate high-quality data about its population and
negaranegara economy).
berkembang
1007 SD00125.00.00 17.19.1 Nilai dolar atas Negara Negara dengan pendapatan 996 hingga 12055 US$/ 1. Lower middle Jumlah; Negara;
semua sumber yang Berpenghasilan tahun perkapita. 2. Upper middle persentase Persen
tersedia untuk Menengah
penguatan kapasitas (Middle Income
statistik di Countries)
negaranegara
berkembang
1008 SD00126.00.00 17.19.1 Nilai dolar atas Negara Negara dengan pendapatan kurang dari 996 US$/ Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Negara;
semua sumber yang Berpenghasilan tahun perkapita. analisis atau sesuai persentase Persen
tersedia untuk Rendah (Low kebutuhan
penguatan kapasitas Income
statistik di Countries)
negaranegara
berkembang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1009 SD00133.00.00 17.19.1 Nilai dolar atas Negara-Negara Negara-negara yang termasuk ke dalam kategori 1. Negara Jumlah; Negara;
semua sumber yang Berkembang negara dengan pendapatan menengah dan rendah (low Berpenghasilan Rendah persentase Persen
tersedia untuk and middle income countries). (Low Income Countries)
penguatan kapasitas 2. Negara
statistik di Berpenghasilan
negaranegara Menengah (Middle
berkembang Income Countries)
1010 SD00139.00.00 17.19.1 Nilai dolar atas Nilai dolar atas ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Nilai USD
semua sumber yang semua sumber dikembangkan.*** analisis atau sesuai
tersedia untuk yang tersedia kebutuhan
penguatan kapasitas untuk
statistik di negara- penguatan
negara berkembang kapasitas
statistik di
negara-negara

- 304 -
berkembang
1011 SD01464.00.00 17.19.1.(a) Persentase K/L/D/I Persentase Jumlah K/L/D/I yang melaksanakan rekomendasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang melaksanakan K/L/D/I yang kegiatan statistik dibagi dengan jumlah K/L/D/I analisis atau sesuai
rekomendasi melaksanakan yang meminta rekomendasi kegiatan statistik kebutuhan
kegiatan statistik rekomendasi dikalikan dengan 100%
kegiatan
statistik
1012 SD01325.00.00 17.19.1.(a) Persentase K/L/D/I Rekomendasi Suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rekomendasi
yang melaksanakan kegiatan rekomendasi oleh BPS yang menyatakan bahwa analisis atau sesuai
rekomendasi statistik kegiatan statistik yang akan dilaksanakan layak kebutuhan
kegiatan statistik atau tidak layak dilanjutkan.
1013 SD00105.00.00 17.19.1.(b) Persentase K/L/D/I Metadata Informasi terstruktur yang mendeskripsikan suatu 1. Metadata Sektoral Jumlah Metadata
yang menyampaikan informasi dan menjadikannya mudah ditemukan, 2. Metadata Khusus
metadata sektoral digunakan, atau dikelola.
dan khusus sesuai
standar.
1014 SD00106.00.00 17.19.1.(b) Persentase K/L/D/I Metadata Metadata Klasifikasi berdasarkan Jumlah Metadata
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang menyampaikan khusus kegiatan statistik yang pemanfaatannya ditujukan analisis atau sesuai
metadata sektoral untuk memenuhi kebutuhan intern dari suatu kebutuhan
dan khusus sesuai instansi/perusahaan swasta dalam rangka
standar. penyelanggaran riset atau penelitian.
1015 SD00107.00.00 17.19.1.(b) Persentase K/L/D/I Metadata Metadata kegiatan statistik yang pemanfaatannya Klasifikasi berdasarkan Jumlah Metadata
yang menyampaikan sektoral ditujukan untuk analisis atau sesuai
metadata sektoral memenuhi kebutuhan instansi pemerintah kebutuhan
dan khusus sesuai tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugastugas
standar. pemerintah dan tugas pembangunan yang
merupakan tugas pokok instansi pemerintah yang
bersangkutan.
1016 SD01584.00.00 17.19.1.(b) Persentase K/L/D/I Persentase Jumlah K/L/D/I yang menyampaikan metadata Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang menyampaikan K/L/D/I yang sektoral dan khusus sesuai standar dibagi dengan analisis atau sesuai
metadata sektoral menyampaikan jumlah K/L/D/I menyampaikan metadata sektoral kebutuhan
dan khusus sesuai metadata dan khusus dikalikan dengan 100%.

- 305 -
standar. sektoral dan
khusus sesuai
standar.
1017 SD00868.00.00 17.19.2 Proporsi negara Kelahiran Ketika lahirnya janin berusia 5 bulan (22 minggu) ke 1. Lahir Hidup Persentase; Persen;
yang a) atas, bila lahirnya janin kurang dari 5 bulan 2. Lahir Mati Jumlah Kasus/Kelahi
melaksanakan dinamakan abortus/keguguran. ran/Orang
paling tidak satu
Sensus Penduduk
dan Perumahan
dalam sepuluh
tahun terakhir, dan
b) mencapai 100
persen pencatatan
kelahiran dan 80
persen pencatatan
kematian.
1018 SD00884.00.00 17.19.2 Proporsi negara Kematian Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang a) jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah analisis atau sesuai
melaksanakan berhenti secara permanen, atau apabila kematian kebutuhan
paling tidak satu batang otak telah dapat dibuktikan.
Sensus Penduduk
dan Perumahan
dalam sepuluh
tahun terakhir, dan
b) Mencapai 100
persen pencatatan
kelahiran dan 80
persen pencatatan
kematian.
1019 SD01724.00.00 17.19.2 Proporsi negara Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang negara yang a) dikembangkan.*** analisis atau sesuai
a) melaksanakan melaksanakan kebutuhan

- 306 -
paling tidak satu paling tidak
Sensus Penduduk satu Sensus
dan Perumahan Penduduk dan
dalam sepuluh Perumahan
tahun terakhir, dan dalam sepuluh
b) mencapai 100 tahun terakhir,
persen pencatatan dan b)
kelahiran dan 80 mencapai 100
persen pencatatan persen
kematian. pencatatan
kelahiran dan
80 persen
pencatatan
kematian
1020 SD01093.00.00 17.19.2 Proporsi negara Sensus Pendataan penduduk dan karakteristiknya secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sensus;
yang Penduduk menyeluruh di suatu wilayah pada periode waktu analisis atau sesuai Persentase Persen
a) melaksanakan tertentu. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
paling tidak satu
Sensus Penduduk
dan Perumahan
dalam sepuluh
tahun terakhir, dan
b) mencapai 100
persen pencatatan
kelahiran dan 80
persen pencatatan
kematian.
1021 SD01093.00.00 17.19.2.(a) Terlaksananya Sensus Pendataan penduduk dan karakteristiknya secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sensus;
Sensus Penduduk Penduduk menyeluruh di suatu wilayah pada periode waktu analisis atau sesuai Persentase Persen
dan Perumahan tertentu. kebutuhan
pada tahun 2020
1022 SD01178.00.00 17.19.2.(a) Terlaksananya Terlaksananya Kemampuan lembaga statistik (Badan Pusat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sensus;

- 307 -
Sensus Penduduk Sensus Statistik) untuk melaksanakan Sensus Penduduk analisis atau sesuai Persentase Persen
dan Perumahan Penduduk dan Perumahan pada tahun 2020 kebutuhan
pada tahun 2020 dan
Perumahan
pada tahun
2020
1023 SD00868.00.00 17.19.2.(b) Tersedianya data Kelahiran Ketika lahirnya janin berusia 5 bulan (22 minggu) ke 1. Lahir Hidup Persentase; Persen;
registrasi terkait atas, bila lahirnya janin kurang dari 5 bulan 2. Lahir Mati Jumlah Kasus/Kelahi
kelahiran dan dinamakan abortus/keguguran. ran/Orang
kematian (Vital
Statistics Register).
1024 SD00884.00.00 17.19.2.(b) Tersedianya data Kematian Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
registrasi terkait jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah analisis atau sesuai
kelahiran dan berhenti secara permanen, atau apabila kematian kebutuhan
kematian (Vital batang otak telah dapat dibuktikan.
Statistics Register).
1025 SD01280.00.00 17.19.2.(b) Tersedianya data Registrasi Rangkaian proses pendaftaran dan penilaian Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Proses;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
registrasi terkait pemenuhan persyaratan. analisis atau sesuai Persentase Persen
kelahiran dan kebutuhan
kematian (Vital
Statistics Register).
1026 SD01181.00.00 17.19.2.(b) Tersedianya data Tersedianya Kemampuan lembaga pemerintah (Kementerian Dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen
registrasi terkait data Negeri) dalam menyajikan data registrasi terkait analisis atau sesuai Persentase Administrasi;
kelahiran dan registrasi kelahiran dan kematian (Vital Statistics Register) kebutuhan Persen
kematian (Vital terkait
Statistics Register). kelahiran dan
kematian (Vital
Statistics
Register).
1027 SD00389.00.00 17.2.1 Bantuan Bantuan Bantuan pemerintah yang dirancang untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pembangunan Pembangunan mempromosikan pembangunan ekonomi dan analisis atau sesuai
Bersih, secara (Official kesejahteraan negara-negara berkembang (government kebutuhan

- 308 -
keseluruhan dan Development aid designed to promote the economic development and
kepada Assistance) welfare of developing countries).
negaranegara
kurang
berkembang,
sebagai proporsi
terhadap
Pendapatan
Nasional Bruto
dari OECD/
Komite Bantuan
Pembangunan.
1028 SD00390.00.00 17.2.1 Bantuan Bantuan ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Nilai USD
Pembangunan Pembangunan analisis atau sesuai
Bersih, secara Bersih, secara kebutuhan
keseluruhan dan keseluruhan
kepada dan kepada
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
negaranegara negara-negara
kurang kurang
berkembang, berkembang,
sebagai proporsi sebagai
terhadap proporsi
Pendapatan terhadap
Nasional Bruto Pendapatan
dari OECD/ Nasional Bruto
Komite Bantuan dari
Pembangunan. OECD/Komite
Bantuan
Pembangunan
1029 SD00127.00.00 17.2.1 Bantuan Negara Kurang Negara berpenghasilan rendah yang menghadapi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Negara;
Pembangunan Berkembang hambatan struktural yang parah terhadap analisis atau sesuai persentase Persen
Bersih, secara (LDCs) pembangunan berkelanjutan. Sangat rentan terhadap kebutuhan

- 309 -
keseluruhan dan guncangan ekonomi dan lingkungan serta memiliki
kepada tingkat aset manusia yang rendah.
negaranegara
kurang
berkembang,
sebagai proporsi
terhadap
Pendapatan
Nasional Bruto
dari OECD/
Komite Bantuan
Pembangunan.
1030 SD00172.00.00 17.2.1 Bantuan Organisasi Organisasi untuk kerja sama dan pembangunan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Organisasi
Pembangunan Kerja Sama ekonomi yang beranggotakan 36 negara Eropa dan analisis atau sesuai
Bersih, secara Ekonomi dan Amerika Utara ditambah Jepang dan Korea Selatan. kebutuhan
keseluruhan dan Pembangunan Indonesia, bersama dengan Brazil, India, dan China,
kepada (The atau BRIC menjadi key partners dari OECD yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
negaranegara Organisation didirikan pada tahun 1961 dan berpusat di Paris.
kurang for Economic
berkembang, Co-operation
sebagai proporsi and
terhadap Development
Pendapatan (OECD))
Nasional Bruto
dari OECD/
Komite Bantuan
Pembangunan.
1031 SD00264.02.01 17.2.1 Bantuan Pendapatan PDB ditambah dengan pendapatan neto dari luar 1. PNB Pengeluaran Nilai; Rupiah;
Pembangunan Nasional Bruto negeri. 2. PNB Lapangan Usaha Persentase Persen
Bersih, secara (Gross National
keseluruhan dan Product (GNP)
kepada

- 310 -
negaranegara
kurang
berkembang,
sebagai proporsi
terhadap
Pendapatan
Nasional Bruto
dari OECD/
Komite Bantuan
Pembangunan.
1032 SD00264.02.02 17.2.1 Bantuan Pendapatan PDB ditambah dengan pendapatan neto dari luar 1. PNB Atas Dasar Nilai; Rupiah;
Pembangunan Nasional Bruto negeri. Harga Konstan (ADHK) Persentase Persen
Bersih, secara (Gross National 2. PNB Atas Dasar
keseluruhan dan Product (GNP) Harga Berlaku
kepada
negaranegara
kurang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berkembang,
sebagai proporsi
terhadap
Pendapatan
Nasional Bruto
dari OECD/
Komite Bantuan
Pembangunan.
1033 SD00265.00.00 17.2.1 Bantuan Pendapatan Pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
Pembangunan Neto modal) milik penduduk Indonesia yang diterima dari analisis atau sesuai Persentase Persen
Bersih, secara luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama kebutuhan
keseluruhan dan milik penduduk asing yang diperoleh di Indonesia.
kepada
negaranegara
kurang

- 311 -
berkembang,
sebagai proporsi
terhadap
Pendapatan
Nasional Bruto
dari OECD/
Komite Bantuan
Pembangunan.
1034 SD00161.05.00 17.2.1.(a) Proporsi ODA Official Statistik jumlah bantuan dari negara maju secara 1. Pinjaman Yen Jumlah;Nil Negara; USD
terhadap PDB dan Development bilateral secara langsung kepada negara berkembang 2. Bantuan Dana Hibah ai
PNB Assistance dan/ataupun melalui organisasi internasional seperti 3. Kerjasama Teknik
(ODA) lembaga pembangunan multilateral dan institusi
keuangan internasional dengan tujuan pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan negara berkembang
meliputi perhitungan disbursement untuk ODA yang
masuk dan ODA yang keluar atau yang bersifat hibah
dan pinjaman lunak termasuk technical assistance.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1035 SD00264.01.01 17.2.1.(a) Proporsi ODA Pendapatan Nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan 1. PNB Pengeluaran Nilai Rupiah
terhadap PDB dan Nasional Bruto oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu 2. PNB Lapangan Usaha
PNB (Gross National tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara
Product (GNP) tersebut yang dihasilkan diluar negeri.
1036 SD00264.01.02 17.2.1.(a) Proporsi ODA Pendapatan Nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan 1. PNB Atas Dasar Nilai Rupiah
terhadap PDB dan Nasional Bruto oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu Harga Konstan (ADHK)
PNB (Gross National tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara 2. PNB Atas Dasar
Product (GNP) tersebut yang dihasilkan diluar negeri. Harga Berlaku
1037 SD01730.00.00 17.2.1.(a) Proporsi ODA Proporsi ODA Jumlah disbursement Official Development Assistance Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terhadap PDB dan terhadap PDB (ODA) masuk dikurangi keluar dibagi Produk Domestik analisis atau sesuai
PNB Bruto dikalikan dengan 100% kebutuhan
1038 SD01731.00.00 17.2.1.(a) Proporsi ODA Proporsi ODA Jumlah disbursement Official Development Assistance Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terhadap PDB dan terhadap PNB (ODA) masuk dikurangi keluar dibagi Produk Nasional analisis atau sesuai
PNB Bruto dikalikan dengan 100% kebutuhan
1039 SD01026.01.00 17.3.1 Investasi Asing Investasi Asing Investasi penduduk Indonesia pada suatu perusahaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD

- 312 -
Langsung (Foreign Langsung di luar negeri, yang ditandai dengan kepemilikan modal analisis atau sesuai
Direct Investment/ saham (equity capital) minimal 10%. kebutuhan
FDI), bantuan
pembangunan
dan Kerjasama
Selatan-Selatan
sebagai proporsi dari
pendapatan nasional
bruto.
1040 SD01026.02.00 17.3.1 Investasi Asing Investasi Asing Jika investor asing menanamkan modalnya untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD
Langsung (Foreign Langsung berinvestasi dalam jangka panjang di suatu analisis atau sesuai
Direct Investment/ perusahaan Indonesia. kebutuhan
FDI), bantuan
pembangunan
dan Kerjasama
Selatan-Selatan
sebagai proporsi dari
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pendapatan nasional
bruto.
1041 SD01027.00.00 17.3.1 Investasi Asing Investasi Asing ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD
Langsung (Foreign Langsung analisis atau sesuai
Direct Investment/ (Foreign Direct kebutuhan
FDI), bantuan Investment/FD
pembangunan I), bantuan
dan Kerjasama pembangunan
Selatan-Selatan dan Kerjasama
sebagai proporsi dari Selatan-
pendapatan nasional Selatan
bruto. sebagai
proporsi dari
total anggaran
domestik

- 313 -
1042 SD00921.01.00 17.3.1 Investasi Asing Kerjasama Kerjasama antara Indonesia dan negara-negara sedang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
Langsung (Foreign Selatan- berkembang melalui mekanisme saling belajar, berbagi analisis atau sesuai
Direct Selatan (KSS) pengalaman terbaik serta alih teknologi tepat guna kebutuhan
Investment/FDI), untuk mencapai kesejahteraan bersama.
bantuan
pembangunan
dan Kerjasama
Selatan-Selatan
sebagai proporsi dari
pendapatan nasional
bruto
1043 SD00921.02.00 17.3.1 Investasi Asing Kerjasama Manifestasi kerja sama antarnegara berkembang yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
Langsung (Foreign Selatan- didasarkan pada prinsip-prinsip antara lain, analisis atau sesuai
Direct Selatan (KSS) solidaritas, nonkondisionalitas, mutual benefit dan kebutuhan
Investment/FDI), non-interference. KSS perlu dikembangkan untuk
bantuan saling membantu mewujudkan kemandirian,
pembangunan mempercepat pembangunan, serta menguatkan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan Kerjasama solidaritas antarnegara berkembang.
Selatan-Selatan
sebagai proporsi dari
pendapatan nasional
bruto
1044 SD00264.02.01 17.3.2 Volume pengiriman Pendapatan PDB ditambah dengan pendapatan neto dari luar 1. PNB Pengeluaran Nilai; Rupiah;
uang/remitansi Nasional Bruto negeri. 2. PNB Lapangan Usaha Persentase Persen
(dalam US dollars) (Gross National
sebagai proporsi Product (GNP)
terhadap total PDB
1045 SD00264.02.02 17.3.2 Volume pengiriman Pendapatan PDB ditambah dengan pendapatan neto dari luar 1. PNB Atas Dasar Nilai; Rupiah;
uang/remitansi Nasional Bruto negeri. Harga Konstan (ADHK) Persentase Persen
(dalam US dollars) (Gross National 2. PNB Atas Dasar
sebagai proporsi Product (GNP) Harga Berlaku
terhadap total PDB

- 314 -
1046 SD00265.00.00 17.3.2 Volume pengiriman Pendapatan Pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
uang/remitansi Neto modal) milik penduduk Indonesia yang diterima dari analisis atau sesuai Persentase Persen
(dalam US dollars) luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama kebutuhan
sebagai proporsi milik penduduk asing yang diperoleh di Indonesia.
terhadap total PDB
1047 SD01327.01.00 17.3.2 Volume pengiriman Remitansi Bagian dari transfer dana yang umumnya dilakukan 1. Remitansi uang Nilai; Rupiah/USD;
uang/remitansi tanpa dasar /underlying pemenuhan suatu kewajiban 2. Remitansi barang Persentase Persen
(dalam US dollars) ekonomi, bernilai kecil/low value dan dilakukan antar berharga
sebagai proporsi perorangan.
terhadap total PDB
1048 SD01327.02.00 17.3.2 Volume pengiriman Remitansi Layanan jasa pengiriman uang yang dilakukan oleh 1. Remitansi uang Nilai; Rupiah/USD;
uang/remitansi pengirim dari Indonesia ke penerima di luar negeri 2. Remitansi barang Persentase Persen
(dalam US dollars) maupun sebaliknya. berharga
sebagai proporsi
terhadap total PDB
1049 SD01327.03.00 17.3.2 Volume pengiriman Remitansi Transfer uang yang dilakukan oleh pekerja asing 1. Remitansi uang Nilai; Rupiah/USD;
uang/remitansi (migran) ke penerima negara asalnya. 2. Remitansi barang Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(dalam US dollars) berharga
sebagai proporsi
terhadap total PDB
1050 SD01329.00.00 17.3.2 Volume pengiriman Remitansi Arus masuk pengiriman uang pribadi dinyatakan Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah/USD;
uang/remitansi Pribadi sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (PDB). analisis atau sesuai Persentase Persen
(dalam US dollars) The inflow of personal remittances expressed as a kebutuhan
sebagai proporsi percentage of Gross Domestic Product (GDP).
terhadap total PDB
1051 SD01173.00.00 17.3.2 Volume pengiriman Tenaga Kerja Setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
uang/remitansi Indonesia (TKI) untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja analisis atau sesuai Persentase Persen
(dalam US dollars) untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. kebutuhan
sebagai proporsi
terhadap total PDB
1052 SD01291.00.00 17.3.2 Volume pengiriman Volume ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD
uang/remitansi pengiriman dikembangkan.*** analisis atau sesuai

- 315 -
(dalam US dollars) uang/remitans kebutuhan
sebagai proporsi i (dalam US
terhadap total PDB dollars) sebagai
proporsi
terhadap total
GDP
1053 SD00112.01.00 17.3.2.(a) Proporsi volume Migran Seseorang yang datang ke suatu ekonomi dan tinggal 1. Migran Jumlah; Orang;
remitansi PMI ataupun bermaksud untuk tinggal selama satu tahun 2. Non Migran Persentase Persen
(dalam US dollars) atau lebih.
terhadap PDB
1054 SD00200.02.00 17.3.2.(a) Proporsi volume Pekerja Migran Setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau 1. Pekerja migran Jumlah; Orang;
remitansi PMI Indonesia telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di internal Persentase Persen
(dalam US dollars) luar wilayah Republik Indonesia. 2. Pekerja migran
terhadap PDB internasional.
1055 SD01797.00.00 17.3.2.(a) Proporsi volume Proporsi Total remitansi dibagi dengan PDB dikalikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
remitansi PMI volume dengan 100%. analisis atau sesuai
(dalam US dollars) remitansi PMI kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terhadap PDB (dalam US
dollars)
terhadap PDB
1056 SD01327.01.00 17.3.2.(a) Proporsi volume Remitansi Bagian dari transfer dana yang umumnya dilakukan 1. Remitansi uang Nilai; Rupiah/USD;
remitansi PMI tanpa dasar /underlying pemenuhan suatu kewajiban 2. Remitansi barang Persentase Persen
(dalam US dollars) ekonomi, bernilai kecil/low value dan dilakukan antar berharga
terhadap PDB perorangan.
1057 SD01327.02.00 17.3.2.(a) Proporsi volume Remitansi Layanan jasa pengiriman uang yang dilakukan oleh 1. Remitansi uang Nilai; Rupiah/USD;
remitansi PMI pengirim dari Indonesia ke penerima di luar negeri 2. Remitansi barang Persentase Persen
(dalam US dollars) maupun sebaliknya. berharga
terhadap PDB
1058 SD01328.00.00 17.3.2.(a) Proporsi volume Remitansi Transfer dari PMI yang tinggal di luar negeri Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah/USD;
remitansi PMI Pekerja Migran selama satu tahun atau lebih kepada keluarga di analisis atau sesuai Persentase Persen
(dalam US dollars) Indonesia (PMI) Indonesia. kebutuhan
terhadap PDB

- 316 -
1059 SD01330.00.00 17.3.2.(a) Proporsi volume Remitansi Transfer dari tenaga kerja migran kepada keluarga di Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah/USD;
remitansi PMI Tenaga Kerja negara asal. analisis atau sesuai Persentase Persen
(dalam US dollars) kebutuhan
terhadap PDB
1060 SD00458.00.00 17.4.1* Proporsi Daerah Pabean Wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
pembayaran utang darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta analisis atau sesuai
dan bunga (Debt tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Ekslusif dan kebutuhan
Service) terhadap Landas Kontinen yang didalamnya berlaku Undang-
ekspor barang dan Undang Kepabeanan.
jasa.
1061 SD00490.00.00 17.4.1* Proporsi Debt Service Rasio pembayaran Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pembayaran utang Ratio utang pokok dan bunga utang luar negeri analisis atau sesuai
dan bunga (Debt terhadap penerimaan transaksi berjalan. kebutuhan
Service) terhadap
ekspor barang dan
jasa.
1062 SD00533.01.00 17.4.1* Proporsi Ekspor Kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. 1. Migas Berat Ton; kg;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pembayaran utang 2. Non migas bersih/volu Rupiah; US$
dan bunga (Debt me; nilai
Service) terhadap
ekspor barang dan
jasa.
1063 SD00533.02.00 17.4.1* Proporsi Ekspor Seluruh barang yang dibawa keluar dari wilayah suatu 1. Migas Berat Ton; kg;
pembayaran utang negara, baik bersifat komersial maupun bukan 2. Non migas bersih/volu Rupiah; US$
dan bunga (Debt komersial (barang hibah, sumbangan, hadiah), serta me; nilai
Service) terhadap barang yang akan diolah di luar negeri dan hasilnya
ekspor barang dan dimasukkan kembali ke negara tersebut secara legal.
jasa.
1064 SD00534.00.00 17.4.1* Proporsi Ekspor Barang Pengiriman barang dan jasa yang dijual oleh penduduk 1. Migas Berat Ton; kg;
pembayaran utang dan Jasa suatu negara kepada penduduk negara lain untuk 2. Non migas bersih/volu Rupiah; US$
dan bunga (Debt mendapatkan mata uang asing dari negara pembeli. me; nilai
Service) terhadap

- 317 -
ekspor barang dan
jasa.
1065 SD00611.01.01 17.4.1* Proporsi Impor Kegiatan memasukkan barang ke dalam Daerah 1. Migas Berat Ton; m3;
pembayaran utang Pabean. 2. Non migas Bersih; Rupiah; USD
dan bunga (Debt Volume;
Service) terhadap Nilai
ekspor barang dan
jasa.
1066 SD00611.02.00 17.4.1* Proporsi Impor Pemasukan barang dan jasa yang dibeli oleh penduduk 1. Migas Berat Ton; m3;
pembayaran utang suatu negara dari penduduk negara lain yang 2. Non migas Bersih; Rupiah; USD
dan bunga (Debt berakibat timbulnya arus keluar mata uang asing dari Volume;
Service) terhadap dalam negeri. Nilai
ekspor barang dan
jasa.
1067 SD00158.00.00 17.4.1* Proporsi Obligasi SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan baik dengan 1. Obligasi Negara Jumlah Obligasi
pembayaran utang Negara (ON) kupon atau tanpa kupon. dengan kupon
dan bunga (Debt 2. Obligasi Negara tanpa
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Service) terhadap kupon
ekspor barang dan
jasa.
1068 SD00159.00.00 17.4.1* Proporsi Obligasi Memiliki jadwal pembayaran kupon yang periodik (tiga Klasifikasi berdasarkan Jumlah Obligasi
pembayaran utang Negara dengan bulan sekali atau enam bulan sekali). analisis atau sesuai
dan bunga (Debt Kupon kebutuhan
Service) terhadap
ekspor barang dan
jasa.
1069 SD00160.00.00 17.4.1* Proporsi Obligasi Tidak memiliki jadwal pembayaran kupon, dijual pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah Obligasi
pembayaran utang Negara Tanpa harga diskon dan pokoknya akan dilunasi pada saat analisis atau sesuai
dan bunga (Debt Kupon jatuh tempo. kebutuhan
Service) terhadap
ekspor barang dan
jasa.

- 318 -
1070 SD00282.01.04 17.4.1* Proporsi Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pembayaran utang Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
dan bunga (Debt lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
Service) terhadap tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
ekspor barang dan
jasa.
1071 SD01349.00.00 17.4.1* Proporsi Penerimaan Penerimaan dari transaksi ekspor barang dan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
pembayaran utang Transaksi jasa dan penerimaan pendapatan primer dan analisis atau sesuai
dan bunga (Debt Berjalan sekunder. kebutuhan
Service) terhadap
ekspor barang dan
jasa.
1072 SD01802.00.00 17.4.1* Proporsi Proporsi Jumlah (nilai) pembayaran pokok utang dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pembayaran utang pembayaran bunga utang luar negeri dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai
dan bunga (Debt utang (nilai) penerimaan transaksi berjalan dikalikan kebutuhan
Service) terhadap dan bunga 100%.
ekspor barang dan (Debt Service)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jasa. terhadap
ekspor barang
dan jasa.
1073 SD01156.00.00 17.4.1* Proporsi Surat Berharga Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Surat; Persen
pembayaran utang Syariah Negara berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian analisis atau sesuai Persentase
dan bunga (Debt (SBSN) penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang kebutuhan
Service) terhadap Rupiah maupun valuta asing.
ekspor barang dan
jasa.
1074 SD01157.00.00 17.4.1* Proporsi Surat SUN berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Surat; Persen
pembayaran utang Perbendaharaa pembayaran bunga secara diskonto. analisis atau sesuai Persentase
dan bunga (Debt n Negara (SPN) kebutuhan
Service) terhadap
ekspor barang dan
jasa.

- 319 -
1075 SD01158.00.00 17.4.1* Proporsi Surat Utang Surat berharga yang berupa surat pengakuan utang 1. Surat Jumlah; Surat; Persen
pembayaran utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang Perbendaharaan Negara Persentase
dan bunga (Debt dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara (SPN)
Service) terhadap Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. 2. Obligasi Negara (ON)
ekspor barang dan
jasa.
1076 SD01238.00.00 17.4.1* Proporsi Transaksi Mencakup barang dagangan umum emas non moneter Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Transaksi;
pembayaran utang barang ekspor dan net ekspor barang merchanting analisis atau sesuai Persentase Persen
dan bunga (Debt kebutuhan
Service) terhadap
ekspor barang dan
jasa.
1077 SD01239.00.00 17.4.1* Proporsi Transaksi Mencakup ekspor dan impor barang, jasa, pendapatan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Transaksi;
pembayaran utang Berjalan serta transfer berjalan. Transaksi finansial meliputi analisis atau sesuai Persentase Persen
dan bunga (Debt investasi langsung, investasi portofolio, derivatif kebutuhan
Service) terhadap finansial, dan investasi lainnya di luar cadangan devisa
ekspor barang dan dan kredit/pinjaman IMF yang disajikan sebagai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jasa. komponen tersendiri.
1078 SD01240.00.00 17.4.1* Proporsi Transaksi jasa Mencakup jasa manufaktur, jasa pemeliharaan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Transaksi;
pembayaran utang ekspor perbaikan, jasa transportasi, jasa perjalanan , jasa analisis atau sesuai Persentase Persen
dan bunga (Debt kontruksi, jasa asuransi dan dana pensiun, jasa kebutuhan
Service) terhadap keuangan, biaya penggunaan kekayaan intelektual,
ekspor barang dan jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi, jasa
jasa. bisnis lainnya, jasa personal, kebudayaan, dan
rekreasi, dan jasa pemerintah.
1079 SD01241.00.00 17.4.1* Proporsi Transfer Mencakup penerimaan dan pembayaran transfer Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Transfer;
pembayaran utang Berjalan berjalan oleh sektor pemerintah (government) dan analisis atau sesuai Persentase Persen
dan bunga (Debt sektor lainnya (other sectors). Transfer berjalan sektor kebutuhan
Service) terhadap lainnya mencakup pula transfer dari tenaga kerja
ekspor barang dan (workers’ remittances)
jasa.
1080 SD01285.00.00 17.4.1* Proporsi Utang Luar Posisi kewajiban aktual Klasifikasi berdasarkan Nilai USD

- 320 -
pembayaran utang Negeri penduduk Indonesia kepada bukan penduduk analisis atau sesuai
dan bunga (Debt pada suatu waktu, tidak termasuk kontinjen, yang kebutuhan
Service) terhadap membutuhkan pembayaran kembali bunga dan/
ekspor barang dan atau pokok pada waktu yang akan datang.
jasa.
1081 SD01286.00.00 17.4.1* Proporsi Utang Luar Utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat, terdiri dari 1. Utang Bilateral Nilai USD
pembayaran utang Negeri utang bilateral, multilateral, komersial, supplier, dan 2. Utang Multilateral
dan bunga (Debt Pemerintah Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan di luar 3. Utang Komersial
Service) terhadap negeri dan dalam negeri yang dimiliki oleh bukan 4. Utang Supplier
ekspor barang dan penduduk. 5. Surat Berharga
jasa. Negara (SBN)
1082 SD01287.00.00 17.4.1* Proporsi Utang Luar Utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat, terdiri dari 1. Surat Utang Negara Nilai USD
pembayaran utang Negeri utang bilateral/multilateral, fasilitas kredit ekspor 2. Surat Berharga
dan bunga (Debt Pemerintah (FKE), utang komersial, dan leasing, termasuk pula Syariah Negara
Service) terhadap Pusat Surat Berharga Negara (SBN) (yang diterbitkan di luar
ekspor barang dan maupun di dalam negeri) yang dimiliki oleh bukan
jasa. penduduk. SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). SUN terdiri
dari Obligasi Negara yang berjangka waktu lebih dari
12 (dua belas) bulan dan Surat Perbendaharaan
Negara (SPN) yang berjangka waktu sampai dengan
dua belas bulan. SBSN terdiri dari SBSN jangka
panjang (Ijarah Fixed Rate/IFR) dan Global Sukuk.
1083 SD01025.01.01 17.5.1 Jumlah negara yang Investasi Menanamkan sejumlah uang atau membeli suatu aset 1. Dalam Negeri Nilai Rupiah; USD
mengadopsi dan dengan maksud memperoleh keuntungan. 2.Luar Negeri
melaksanakan rezim
promosi investasi
untuk negaranegara
berkembang
termasuk
negaranegara
kurang

- 321 -
berkembang
1084 SD01025.01.02 17.5.1 Jumlah negara yang Investasi Menanamkan sejumlah uang atau membeli suatu aset 1. Langsung Nilai Rupiah; USD
mengadopsi dan dengan maksud memperoleh keuntungan. 2. Tidak Langsung
melaksanakan rezim
promosi investasi
untuk negaranegara
berkembang
termasuk
negaranegara
kurang
berkembang
1085 SD01025.01.03 17.5.1 Jumlah negara yang Investasi Menanamkan sejumlah uang atau membeli suatu aset 1. PMA Nilai Rupiah; USD
mengadopsi dan dengan maksud memperoleh keuntungan. 2. PMDN
melaksanakan rezim
promosi investasi
untuk negaranegara
berkembang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
termasuk
negaranegara
kurang
berkembang
1086 SD01025.01.04 17.5.1 Jumlah negara yang Investasi Menanamkan sejumlah uang atau membeli suatu aset 1. Rencana Nilai Rupiah; USD
mengadopsi dan dengan maksud memperoleh keuntungan. 2. Realisasi
melaksanakan rezim
promosi investasi
untuk negaranegara
berkembang
termasuk
negaranegara
kurang
berkembang
1087 SD01026.01.00 17.5.1 Jumlah negara yang Investasi Asing Investasi penduduk Indonesia pada suatu perusahaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD

- 322 -
mengadopsi dan Langsung di luar negeri, yang ditandai dengan kepemilikan modal analisis atau sesuai
melaksanakan rezim saham (equity capital) minimal 10%. kebutuhan
promosi investasi
untuk negaranegara
berkembang
termasuk
negaranegara
kurang
berkembang
1088 SD01026.02.00 17.5.1 Jumlah negara yang Investasi Asing Jika investor asing menanamkan modalnya untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD
mengadopsi dan Langsung berinvestasi dalam jangka panjang di suatu analisis atau sesuai
melaksanakan rezim perusahaan Indonesia. kebutuhan
promosi investasi
untuk negaranegara
berkembang
termasuk
negaranegara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kurang
berkembang
1089 SD01028.00.00 17.5.1 Jumlah negara yang Investasi Kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD
mengadopsi dan Dalam Negeri / wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan analisis atau sesuai
melaksanakan rezim Penanaman oleh penanam modal dalam negeri dengan kebutuhan
promosi investasi Investasi menggunakan modal dalam negeri.
untuk negaranegara Dalam Negeri
berkembang
termasuk
negaranegara
kurang
berkembang
1090 SD01029.00.00 17.5.1 Jumlah negara yang Investasi Menyajikan total aset dan total kewajiban, yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD
mengadopsi dan Langsung masing-masing dirinci menjadi modal saham (equity analisis atau sesuai
melaksanakan rezim capital), laba ditanam kembali (reinvested earnings), kebutuhan

- 323 -
promosi investasi dan modal lainnya (other capital).
untuk negaranegara
berkembang
termasuk
negaranegara
kurang
berkembang
1091 SD00127.00.00 17.5.1 Jumlah negara yang Negara Kurang Negara berpenghasilan rendah yang menghadapi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Negara;
mengadopsi dan Berkembang hambatan struktural yang parah terhadap analisis atau sesuai persentase Persen
melaksanakan rezim (LDCs) pembangunan berkelanjutan. Sangat rentan terhadap kebutuhan
promosi investasi guncangan ekonomi dan lingkungan serta memiliki
untuk negaranegara tingkat aset manusia yang rendah.
berkembang
termasuk
negaranegara
kurang
berkembang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1092 SD00131.00.00 17.5.1 Jumlah negara yang Negara yang ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
mengadopsi dan mengadopsi analisis atau sesuai
melaksanakan rezim dan kebutuhan
promosi investasi melaksanakan
untuk negaranegara rezim promosi
berkembang investasi untuk
termasuk negara-negara
negaranegara kurang
kurang berkembang
berkembang
1093 SD00246.00.00 17.5.1 Jumlah negara yang Penanaman Kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di 1. Warga Negara Asing Nilai Rupiah/ USD
mengadopsi dan Modal Asing wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan (WNA)
melaksanakan rezim (PMA) oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan 2. Badan Usaha Asing
promosi investasi modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan 3. Pemerintah Asing
untuk negaranegara dengan penanam modal dalam negeri.

- 324 -
berkembang
termasuk
negaranegara
kurang
berkembang
1094 SD00474.00.00 17.6.1 Langganan Akses Tetap Akses yang berkecepatan 2 Mbps untuk akses tetap 1. 256 kbit/s hingga Kecepatan Mbps
broadband Pitalebar (Fixed (fixed) dan 1 Mbps untuk akses bergerak (mobile), kurang dari 2 Mbit/s
internet tetap per Broadband) sedangkan kecepatan akses tulang punggung 2. 2 Mbit/s hingga
100 penduduk (backbone) mencapai orde ratusan Gbps. Akses tetap kurang dari 10 Mbit/s
menurut tingkat pita lebar perkotaan sebesar 20 Mbps an di pedesaan 3. Sama dengan atau
kecepatannya sebesar 10 Mbps. lebih dari 10 Mbit/s
1095 SD01024.03.00 17.6.1 Langganan Internet Jaringan komputer publik di seluruh dunia, Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
broadband menyediakan akses ke sejumlah komunikasi termasuk analisis atau sesuai
internet tetap per World Wide Web, e-mail, berita, hiburan, dan file data, kebutuhan
100 penduduk terlepas dari perangkat yang digunakan (tidak
menurut tingkat diasumsikan hanya melalui komputer, mungkin juga
kecepatannya melalui telepon seluler, tablet, PDA, mesin game, TV
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
digital, dan lainnya). Akses bisa melalui jaringan fixed
maupun mobile.
1096 SD00023.00.00 17.6.1 Langganan Langganan ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pelanggan
broadband broadband dikembangkan.*** analisis atau sesuai
internet tetap per internet tetap kebutuhan
100 penduduk per 100
menurut tingkat penduduk
kecepatannya menurut
tingkat
kecepatannya
1097 SD01613.00.00 17.6.1 Langganan Pita lebar Akses internet dengan jaminan konektivitas yang Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
broadband internet (Broadband) selalu tersambung, terjamin ketahanan dan keamanan analisis atau sesuai
tetap per 100 informasinya, serta memiliki kemampuan triple-play kebutuhan
penduduk menurut dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap
tingkat dan 1 Mbps untuk akses bergerak.

- 325 -
kecepatannya
1098 SD00456.00.00 17.6.1.(a) Persentase Akses pitalebar Akses yang berkecepatan 2 Mbps untuk akses tetap 1. 256 kbit/s hingga Kecepatan Mbps
pelanggan terlayani (broadband (fixed). kurang dari 2 Mbit/s
jaringan internet access) 2. 2 Mbit/s hingga
akses tetap pitalebar kurang dari 10 Mbit/s
(fixed broadband) 3. Sama dengan atau
terhadap total lebih dari 10 Mbit/s
rumah tangga
1099 SD01586.00.00 17.6.1.(a) Persentase Persentase Jumlah total pelanggan jaringan internet akses tetap Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pelanggan terlayani pelanggan pitalebar (fixed broadband) dibagi dengan jumlah total analisis atau sesuai
jaringan internet terlayani rumah tangga di Indonesia dikali dengan 100%. kebutuhan
akses tetap pitalebar jaringan
(fixed broadband) internet akses
terhadap total tetap pitalebar
rumah tangga (fixed
broadband)
terhadap total
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
rumah tangga
1100 SD01613.02.00 17.6.1.(a) Persentase Pitalebar Teknik transmisi berkapasitas tinggi menggunakan Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
pelanggan terlayani (broadband) berbagai frekuensi, yang memungkinkan sejumlah analisis atau sesuai
jaringan internet besar pesan dikomunikasikan secara bersamaan. kebutuhan
akses tetap pitalebar
(fixed broadband)
terhadap total
rumah tangga
1101 SD00422.02.00 17.6.1.(b) Persentase Akses Bergerak Akses yang berkecepatan 2 Mbps untuk akses tetap 1. Modem portabel Kecepatan Mbps
kecamatan Pitalebar (fixed) dan 1 Mbps untuk akses bergerak (mobile), 2. Modem nirkabel USB
yang terjangkau (Mobile sedangkan kecepatan akses tulang punggung 3. Tablet / smartphone
infrastruktur Broadband) (backbone) mencapai orde ratusan Gbps. 4. Perangkat seluler
jaringan serat optik lainnya
(kumulatif)
1102 SD00474.00.00 17.6.1.(b) Persentase Akses Tetap Akses yang berkecepatan 2 Mbps untuk akses tetap 1. 256 kbit/s hingga Kecepatan Mbps

- 326 -
kecamatan Pitalebar (Fixed (fixed) dan 1 Mbps untuk akses bergerak (mobile), kurang dari 2 Mbit/s
yang terjangkau Broadband) sedangkan kecepatan akses tulang punggung 2. 2 Mbit/s hingga
infrastruktur (backbone) mencapai orde ratusan Gbps. Akses tetap kurang dari 10 Mbit/s
jaringan serat optik pita lebar perkotaan sebesar 20 Mbps an di pedesaan 3. Sama dengan atau
(kumulatif) sebesar 10 Mbps. lebih dari 10 Mbit/s
1103 SD00459.00.00 17.6.1.(b) Persentase Daerah Suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
kecamatan yang Perdesaan yang belum memenuhi persyaratan tertentu dalam hal analisis atau sesuai Persentase Persen
terjangkau kepadatan penduduk, persentase rumah tangga kebutuhan
infrastruktur pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti
jaringan serat optik jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana
(kumulatif) kesehatan umum, dan sebagainya.
1104 SD00460.00.00 17.6.1.(b) Persentase Daerah Suatu wilayah administatif setingkat desa/kelurahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
kecamatan Perkotaan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal analisis atau sesuai Persentase Persen
yang terjangkau kepadatan penduduk, persentase rumah tangga kebutuhan
infrastruktur pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti
jaringan serat optik jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana
(kumulatif) kesehatan umum, dan sebagainya.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1105 SD00607.00.00 17.6.1.(b) Persentase Ibukota Bagian wilayah daerah provinsi yang dipimpin oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
kecamatan Kabupaten/Kot Bupati/Walikota. analisis atau sesuai Persentase Persen
yang terjangkau a (IKK) kebutuhan
infrastruktur
jaringan serat optik
(kumulatif)
1106 SD00671.00.00 17.6.1.(b) Persentase Jaringan serat Jaringan telekomunikasi utama yang berbasis kebel Klasifikasi berdasarkan Jumlah jaringan
kecamatan optik serat optik yang terbuat dari kaca atau plastik yang analisis atau sesuai
yang terjangkau sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, kebutuhan
infrastruktur dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal
jaringan serat optik cahaya dari suatu tempat ke tempat lain
(kumulatif)
1107 SD00672.00.00 17.6.1.(b) Persentase Jaringan Jaringan telekomunikasi utama yang berbasis serat Klasifikasi berdasarkan Kecepatan; Gbps
kecamatan tulang optik, menghubungkan antar ibu kota propinsi analisis atau sesuai Persentase (Gigabytes
yang terjangkau punggung dan/atau antar jaringan lainnya sehingga terbentuk kebutuhan per second);

- 327 -
infrastruktur (backbone) konfigurasi ring. Persen
jaringan serat optik telekomunikasi
(kumulatif) berbasis serat
optik
1108 SD00673.00.00 17.6.1.(b) Persentase Jaringan Jaringan telekomunikasi utama yang berbasis serat Klasifikasi berdasarkan Kecepatan; Gbps
kecamatan Tulang optik, menghubungkan antar ibu kota propinsi analisis atau sesuai Persentase (Gigabytes
yang terjangkau Punggung dan/atau antar jaringan lainnya yang menghubungkan kebutuhan per second);
infrastruktur Serat Optik kota/kabupaten sehingga terbentuk konfigurasi ring. Persen
jaringan serat optik Nasional
(kumulatif)
1109 SD00773.01.00 17.6.1.(b) Persentase Kabupaten Bagian wilayah daerah provinsi yang dipimpin oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
kecamatan Bupati. analisis atau sesuai Persentase Persen
yang terjangkau kebutuhan
infrastruktur
jaringan serat optik
(kumulatif)
1110 SD00773.02.00 17.6.1.(b) Persentase Kabupaten Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kecamatan bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan analisis atau sesuai Persentase Persen
yang terjangkau umum di wilayah Daerah kabupaten. kebutuhan
infrastruktur
jaringan serat optik
(kumulatif)
1111 SD00841.02.00 17.6.1.(b) Persentase Kecamatan Bagian wilayah daerah provinsi yang dipimpin oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kecamatan
kecamatan yang camat. analisis atau sesuai
terjangkau kebutuhan
infrastruktur
jaringan serat optik
(kumulatif)
1112 SD01011.00.00 17.6.1.(b) Persentase Kota Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
kecamatan yang wali kota dalam menyelenggarakan urusan analisis atau sesuai Persentase
terjangkau pemerintahan umum di wilayah Daerah kota. kebutuhan
infrastruktur

- 328 -
jaringan serat optik
(kumulatif)
1113 SD00165.00.00 17.6.1.(b) Persentase Optic Tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat tahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tempat ODP
kecamatan Distribution korosi, tahan cuaca, kuat dan kokoh dengan analisis atau sesuai
yang terjangkau Point (ODP) konstruksi untuk dipasang diluar. kebutuhan
infrastruktur
jaringan serat optik
(kumulatif)
1114 SD00282.01.04 17.6.1.(b) Persentase Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kecamatan Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
yang terjangkau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
infrastruktur tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
jaringan serat optik
(kumulatif)
1115 SD01462.00.00 17.6.1.(b) Persentase Persentase Jumlah IKK terkoneksi dibagi dengan jumlah total IKK Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kecamatan yang jaringan tulang dikalikan dengan 100%. analisis atau sesuai
terjangkau punggung kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
infrastruktur serat optik
jaringan serat optik nasional yang
(kumulatif) menghubungk
an Ibukota
Kabupaten/Kot
a (IKK)
1116 SD01585.00.00 17.6.1.(b) Persentase Persentase Jumlah kecamatan yang tersambung Optical Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kecamatan yang kecamatan Distribution Point (ODP) dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai
terjangkau yang total kecamatan di Indonesia dikalikan dengan 100%. kebutuhan
infrastruktur terjangkau
jaringan serat optik infrastruktur
(kumulatif) jaringan serat
optik
(kumulatif)
1117 SD01613.00.00 17.6.1.(b) Persentase Pita lebar Akses internet dengan jaminan konektivitas yang Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps

- 329 -
kecamatan yang (Broadband) selalu tersambung, terjamin ketahanan dan keamanan analisis atau sesuai
terjangkau informasinya, serta memiliki kemampuan triple-play kebutuhan
infrastruktur dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap
jaringan serat optik dan 1 Mbps untuk akses bergerak.
(kumulatif)
1118 SD01613.01.00 17.6.1.(b) Persentase Pita lebar Akses internet dengan jaminan konektivitas yang Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
kecamatan yang (Broadband) selalu tersambung, terjamin ketahanan dan keamanan analisis atau sesuai
terjangkau informasinya, serta memiliki kemampuan triple-play kebutuhan
infrastruktur dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap
jaringan serat optik dan 1 Mbps untuk akses bergerak.
(kumulatif)
1119 SD01740.00.00 17.6.1.(b) Persentase Proporsi Jumlah rumah terlayani mobile broadband dibagi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kecamatan yang penduduk dengan jumlah total penduduk dikalikan dengan analisis atau sesuai
terjangkau terlayani 100%. kebutuhan
infrastruktur mobile
jaringan serat optik broadband
(kumulatif)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1120 SD01050.02.00 17.6.1.(b) Persentase Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
kecamatan yang sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
terjangkau biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
infrastruktur dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
jaringan serat optik adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
(kumulatif) menjadi satu.
1121 SD01052.00.00 17.6.1.(b) Persentase Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
kecamatan yang Biasa sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan analisis atau sesuai Persentase Tangga;
terjangkau (Ordinary biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. kebutuhan Persen
infrastruktur Household)
jaringan serat optik
(kumulatif)
1122 SD01053.00.00 17.6.1.(b) Persentase Rumah Tangga Orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
kecamatan yang Khusus asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah analisis atau sesuai Persentase Tangga;
terjangkau (Special tahanan yang pengurusan sehari-harinya dikelola oleh kebutuhan Persen

- 330 -
infrastruktur Household) suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang
jaringan serat optik yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah
(kumulatif) 10 orang atau lebih.
1123 SD01205.00.00 17.6.1.(b) Persentase Tingkat Jumlah rumah terkoneksi fixed broadband dibagi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kecamatan penetrasi akses dengan jumlah rumah tangga dikali dengan 100%. analisis atau sesuai
yang terjangkau tetap pitalebar kebutuhan
infrastruktur (fixed
jaringan serat optik broadband) di
(kumulatif) Perkotaan dan
di Perdesaan
1124 SD01312.00.00 17.6.1.(b) Persentase Wireless Layanan telekomunikasi nirkabel yang kecepatan Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Kbps
kecamatan Broadband transmisi datanya sekurang-kurangnya 256 kbps. analisis atau sesuai
yang terjangkau kebutuhan
infrastruktur
jaringan serat optik
(kumulatif)
1125 SD00125.00.00 17.7.1 Total jumlah dana Negara Negara dengan pendapatan 996 hingga 12055 US$/ 1. Lower middle Jumlah; Negara;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
untuk negara- Berpenghasilan tahun perkapita. 2. Upper middle persentase Persen
negara berkembang Menengah
untuk (Middle Income
mempromosikan Countries)
pengembangan,
transfer,
mendiseminasikan
dan menyebarkan
teknologi yang
ramah lingkungan
1126 SD00126.00.00 17.7.1 Total jumlah dana Negara Negara dengan pendapatan kurang dari 996 US$/ Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Negara;
untuk negara- Berpenghasilan tahun perkapita. analisis atau sesuai persentase Persen
negara berkembang Rendah (Low kebutuhan
untuk Income
mempromosikan Countries)

- 331 -
pengembangan,
transfer,
mendiseminasikan
dan menyebarkan
teknologi yang
ramah lingkungan
1127 SD00133.00.00 17.7.1 Total jumlah dana Negara-Negara Negara-negara yang termasuk ke dalam kategori 1. Negara Jumlah; Negara;
untuk negara- Berkembang negara dengan pendapatan menengah dan rendah (low Berpenghasilan Rendah persentase Persen
negara berkembang and middle income countries). (Low Income Countries)
untuk 2. Negara
mempromosikan Berpenghasilan
pengembangan, Menengah (Middle
transfer, Income Countries)
mendiseminasikan
dan menyebarkan
teknologi yang
ramah lingkungan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1128 SD01168.00.00 17.7.1 Total jumlah dana Teknologi Teknologi yang dalam pembuatan dan penerapannya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teknologi;
untuk negara- Ramah menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, analisis atau sesuai Persentase Persen
negara berkembang Lingkungan proses yang efektif dan efisien dan mengeluarkan kebutuhan
untuk limbah yang minimal sehingga dapat mengurangi dan
mempromosikan mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan
pengembangan, lingkungan hidup.
transfer, Teknologi Ramah Lingkungan memenuhi persyaratan:
mendiseminasikan - Pemenuhan terhadap regulasi
dan menyebarkan - Efisien dalam penggunaan sumber daya (air, energi,
teknologi yang penggunaan bahan baku, pengunaan bahan kimia)
ramah lingkungan
1129 SD01228.00.00 17.7.1 Total jumlah dana Total jumlah ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Nilai USD
untuk negara- dana yang analisis atau sesuai
negara berkembang disetujui untuk kebutuhan
untuk negara-negara

- 332 -
mempromosikan berkembang
pengembangan, untuk
transfer, mempromosika
mendiseminasikan n
dan menyebarkan pengembangan
teknologi yang , transfer,
ramah lingkungan mendiseminasi
kan dan
menyebarkan
teknologi yang
ramah
lingkungan
1130 SD00462.00.00 17.8.1* Persentase Daerah Daerah di mana akses transportasi sulit dijangkau dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
pengguna internet Terbelakang/T mahal disebabkan oleh tidak tersedianya jalan raya, analisis atau sesuai Persentase Persen
erpencil tergantung pada jadwal tertentu, tergantung pada kebutuhan
cuaca, satu-satunya akses dengan jalan kaki, memiliki
hambatan dan tantangan alam yang besar. Daerah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tersebut tidak tersedia dan atau sangat terbatasnya
layanan fasilitas umum, fasilitas pendidikan, fasilitas
listrik, fasilitas kesehatan, fasilitas informasi dan
komunikasi, dan sarana air bersih. Pada daerah itu
juga harga-harga tinggi dan sulitnya ketersediaan
bahan pangan, sandang, dan papan atau perumahan
untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
1131 SD00463.00.00 17.8.1* Persentase Daerah Daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya 1. Berpotensi maju Jumlah; Daerah;
pengguna internet Tertinggal kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain 2. Agak tertinggal Persentase Persen
dalam skala nasional. Suatu daerah ditetapkan sebagai 3. Tertinggal
daerah tertinggal berdasarkan kriteria : (i) 4. Sangat tertinggal
Perekonomian masyarakat; (ii) Sumberdaya manusia; 5. Parah
(iii) Sarana dan Prasarana; (iv) Kemampuan keuangan
daerah; (v) Aksesibilitas; (vi) Karakteristik daerah.
1132 SD00452.00.00 17.8.1* Persentase Daerah Daerah yang termasuk kategori Tertinggal, Terdepan 1. Tertinggal Jumlah; Daerah;

- 333 -
pengguna internet Tertinggal, dan Terluar (Perbatasan). 2. Terdepan persentase Persen
Terdepan dan 3. Terluar (Perbatasan)
Tertukar (3T)
1133 SD01024.03.00 17.8.1* Persentase Internet Jaringan komputer publik di seluruh dunia, Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
pengguna internet menyediakan akses ke sejumlah komunikasi termasuk analisis atau sesuai
World Wide Web, e-mail, berita, hiburan, dan file data, kebutuhan
terlepas dari perangkat yang digunakan (tidak
diasumsikan hanya melalui komputer, mungkin juga
melalui telepon seluler, tablet, PDA, mesin game, TV
digital, dan lainnya). Akses bisa melalui jaringan fixed
maupun mobile.
1134 SD01024.03.00 17.8.1* Persentase Internet jaringan komputer global yang menyediakan berbagai Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
pengguna internet fasilitas informasi dan komunikasi, yang terdiri dari analisis atau sesuai
jaringan yang saling terhubung menggunakan protokol kebutuhan
komunikasi
standar. Akses dapat melalui suatu jaringan tetap
maupun bergerak.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1135 SD00773.01.00 17.8.1* Persentase Kabupaten Bagian wilayah daerah provinsi yang dipimpin oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
pengguna internet Bupati. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
1136 SD00773.02.00 17.8.1* Persentase Kabupaten Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
pengguna internet bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan analisis atau sesuai Persentase Persen
umum di wilayah Daerah kabupaten. kebutuhan
1137 SD00774.00.00 17.8.1* Persentase Kabupaten 3T Wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
pengguna internet (Terluar, dimaksud meliputi 26 provinsi, 142 kabupaten/kota, analisis atau sesuai Persentase Persen
Terdepan, dengan rincian sebagai berikut: kebutuhan
Tertinggal) 1. Wilayah terluar yang terdapat di 9 provinsi dengan
jumlah kabupaten/kota sebanyak 20.
2. Wilayah terdepan yang terdapat di 8 provinsi dengan
jumlah kabupaten/kota sebanyak 23.
3. Wilayah tertinggal yang terdapat di 22 provinsi
dengan jumlah kabupaten/kota sebanyak 99.

- 334 -
1138 SD00098.00.00 17.8.1* Persentase Mengakses Meluangkan waktu untuk memanfaatkan atau Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengguna internet Internet menikmati fasilitas internet, seperti mencari analisis atau sesuai
literatur/referensi, mencari/mengirim informasi/berita, kebutuhan
komunikasi, e-mail, chatting, sosial media, games
online, dan lainnya. Seseorang yang tidak memiliki
kemampuan untuk membukan dan menutup (log in
dan log out) internet dan hanya melanjutkan
permainan saja termasuk dalam mengakses internet.
Contoh: seorang anak yang bermain games online
tetapi log in (membuka internet) dibukakan oleh orang
tuanya/orang lain.
1139 SD00100.00.00 17.8.1* Persentase Menggunakan Apabila seseorang meluangkan waktu untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengguna internet Internet menggunakan internet, sehingga ia dapat analisis atau sesuai
memanfaatkan atau menikmati fasilitas internet, kebutuhan
seperti mencari literatur/referensi, mencari/mengirim
informasi/berita, komunikasi, e-mail, chatting, media
sosial, online games, dan lainnya.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1140 SD01807.00.00 17.8.1* Persentase Pengguna Individu yang tersambung internet baik dari dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pengguna
pengguna internet internet rumah maupun dari tempat lainya dengan analisis atau sesuai Internet
menggunakan perangkat apa saja baik dari komputer, kebutuhan
perangkat
mobile atau perangkat lainnya, yang merupakan milik
sendiri atau bukan.
Pengguna internet yang diukur adalah penduduk
usia di atas 5 tahun ke atas terhadap seluruh
jumlah populasi penduduk berdasarkan Survei
National Penetrasi Pengguna Internet.
1141 SD01590.00.00 17.8.1* Persentase Persentase Jumlah pengguna internet dibagi dengan jumlah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengguna internet pengguna penduduk dikalikan dengan 100%. analisis atau sesuai
internet kebutuhan
1142 SD01809.00.00 17.8.1* Persentase Pulau Pulau Pulau-pulau kecil terluar yang berpenduduk yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pulau
pengguna internet Kecil Terluar memerlukan pelayanan dasar. analisis atau sesuai

- 335 -
Berpenduduk kebutuhan
(PPKTB)
1143 SD01810.00.00 17.8.1* Persentase Pulau-Pulau Pulau-pulau dengan liuas area kurang atau sama Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pulau
pengguna internet Kecil Terluar dengan 2000 km2 yang memilliki titik dasar koordinat analisis atau sesuai
(PPKT) geografis yang menhubungkan garis pangkal laut kebutuhan
kepulauan sesuai hukum internasional dan nasional.
1144 SD01169.00.00 17.8.1* Persentase Telekomunikas Hubungan komunikasi jarak jauh melalui pemancaran, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teekomunika
pengguna internet i pengiriman, atau penerimaan segala jenis tanda, analisis atau sesuai Persentase si; Persen
isyarat, tulisan, gambar, suara atau berita melalui kebutuhan
kawat, radio, secara visual, atau sistem elektronik.
1145 SD01169.00.00 17.8.1* Persentase Telekomunikas Setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teekomunika
pengguna internet i dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, analisis atau sesuai Persentase si; Persen
isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui kebutuhan
sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik
lainnya.
1146 SD00921.01.00 17.9.1 Nilai dolar atas Kerjasama Kerjasama antara Indonesia dan negara-negara sedang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
bantuan teknis dan Selatan- berkembang melalui mekanisme saling belajar, berbagi analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pembiayaan Selatan (KSS) pengalaman terbaik serta alih teknologi tepat guna kebutuhan
(termasuk melalui untuk mencapai kesejahteraan bersama.
kerjasama
UtaraSelatan,
SelatanSelatan dan
Triangular) yang
dikomitmenkan
untuk negaranegara
berkembang
1147 SD00921.02.00 17.9.1 Nilai dolar atas Kerjasama Manifestasi kerja sama antarnegara berkembang yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
bantuan teknis dan Selatan- didasarkan pada prinsip-prinsip antara lain, analisis atau sesuai
pembiayaan Selatan (KSS) solidaritas, nonkondisionalitas, mutual benefit dan kebutuhan
(termasuk melalui non-interference. KSS perlu dikembangkan untuk
kerjasama saling membantu mewujudkan kemandirian,
UtaraSelatan, mempercepat pembangunan, serta menguatkan

- 336 -
SelatanSelatan dan solidaritas antarnegara berkembang.
Triangular) yang
dikomitmenkan
untuk negaranegara
berkembang
1148 SD00923.00.00 17.9.1 Nilai dolar atas Kerjasama Kerjasama Selatan-Selatan yang melibatkan mitra Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
bantuan teknis dan Triangular kerja sama pembangunan. Mitra Pembangunan adalah analisis atau sesuai
pembiayaan Negara dan/atau lembaga internasional yang kebutuhan
(termasuk melalui melakukan kerjasama pembangunan dengan
kerjasama Pemerintah Indonesia.
UtaraSelatan,
SelatanSelatan dan
Triangular) yang
dikomitmenkan
untuk negaranegara
berkembang
1149 SD00140.00.00 17.9.1 Nilai dolar atas Nilai dolar atas ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Nilai USD
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bantuan teknis dan bantuan teknis dikembangkan.*** analisis atau sesuai
Pembiayaan dan kebutuhan
(termasuk melalui pembiayaan
kerjasama (termasuk
UtaraSelatan, melalui
SelatanSelatan dan kerjasama
Triangular) yang Utara Selatan
dikomitmenkan Selatan
untuk negaranegara Selatan dan
berkembang Triangular)
yang
dikomitmenka
n untuk
negaranegara
berkembang

- 337 -
1150 SD00753.00.00 17.9.1.(a) Jumlah pendanaan Jumlah Jumlah pendanaan kegiatan kerja sama Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
kegiatan kerja sama pendanaan pembangunan internasional termasuk KSST. analisis atau sesuai
pembangunan kegiatan kerja kebutuhan
internasional sama
termasuk KSST pembangunan
internasional
termasuk
KSST
1151 SD00916.00.00 17.9.1.(a) Jumlah pendanaan Kerja Sama Kerja sama antara indonesia dan negara-negara sedang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kegiatan kerja sama Selatan- berkembang melalui mekanisme saling belajar, berbagi analisis atau sesuai
pembangunan Selatan (KSS) pengalaman terbaik serta alih teknologi tepat guna kebutuhan
internasional untuk mencapai kesejahteraan bersama.
termasuk KSST
1152 SD00918.00.00 17.9.1.(a) Jumlah pendanaan Kerja Sama Kerja Sama Selatan-Selatan yang melibatkan mitra Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kegiatan kerja sama Triangular kerja sama pembangunan. Mitra Pembangunan adalah analisis atau sesuai
pembangunan Negara dan/ atau lembaga internasional yang kebutuhan
internasional melakukan kerjasama pembangunan dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
termasuk KSST Pemerintah Indonesia.
1153 SD00921.02.00 17.9.1.(a) Jumlah pendanaan Kerjasama Manifestasi kerja sama antarnegara berkembang yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kegiatan kerja sama Selatan- didasarkan pada prinsip-prinsip antara lain, analisis atau sesuai
pembangunan Selatan (KSS) solidaritas, nonkondisionalitas, mutual benefit dan kebutuhan
internasional non-interference. KSS perlu dikembangkan untuk
termasuk KSST saling membantu mewujudkan kemandirian,
mempercepat pembangunan, serta menguatkan
solidaritas antarnegara berkembang.
1154 SD00922.00.00 17.9.1.(a) Jumlah pendanaan Kerjasama Kerja sama pembangunan di antara negara-negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kegiatan kerja sama Selatan- berkembang dalam rangka mencapai kemandirian analisis atau sesuai
pembangunan Selatan dan bersama yang dilandasi oleh solidaritas, kesetaraan kebutuhan
internasional Triangular (mutual opportunity) dan saling menguntungkan
termasuk KSST (KSST) (mutual benefit). Dalam perjalanannya, model kerja
sama tersebut mengalami perkembangan dengan
adanya dukungan mitra pembangunan yang dikenal

- 338 -
dengan istilah Kerja Sama Triangular (Triangular
Cooperation). Terdiri dari Kerja Sama Selatan-Selatan
(KSS) dan Kerjasama Triangular (KST).
1155 SD00761.00.00 17.9.1.(b) Jumlah program/ Jumlah Jumlah program/kegiatan Kerja Sama SelatanSelatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kegiatan Kerja Sama program/kegia dan Triangular tahun berjalan. analisis atau sesuai
Selatan-Selatan dan tan Kerja Sama kebutuhan
Triangular Selatan-
Selatan dan
Triangular
1156 SD00916.00.00 17.9.1.(b) Jumlah program/ Kerja Sama Kerja sama antara indonesia dan negara-negara sedang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kegiatan Kerja Sama Selatan- berkembang melalui mekanisme saling belajar, berbagi analisis atau sesuai
Selatan-Selatan dan Selatan (KSS) pengalaman terbaik serta alih teknologi tepat guna kebutuhan
Triangular untuk mencapai kesejahteraan bersama.
1157 SD00917.00.00 17.9.1.(b) Jumlah program/ Kerja Sama Terdiri dari Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kegiatan Kerja Sama Selatan- Kerja Sama Triangular (KST). analisis atau sesuai
Selatan-Selatan dan Selatan dan kebutuhan
Triangular Triangular
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(KSST
1158 SD00918.00.00 17.9.1.(b) Jumlah program/ Kerja Sama Kerja Sama Selatan-Selatan yang melibatkan mitra Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kegiatan Kerja Sama Triangular kerja sama pembangunan. Mitra Pembangunan adalah analisis atau sesuai
Selatan-Selatan dan Negara dan/ atau lembaga internasional yang kebutuhan
Triangular melakukan kerjasama pembangunan dengan
Pemerintah Indonesia.
1159 SD00565.00.00 2.1.1* Prevalensi Gizi Buruk Keadaan kurang zat gizi tingkat berat yang disebabkan 1. Marasmus Persentase Persen
Ketidakcukupan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam 2. Kwashiorkor
Konsumsi Pangan waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan 3. Marasmus-
((Prevalence of menurut umur (BB/U) yang berada pada <-3SD tabel kwashiorkor
Undernourishment). baku WHO-NCHS. Gizi buruk ini meliputi marasmus,
kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor.
1160 SD00867.00.00 2.1.1* Prevalensi Kekurangan Kurang gizi tingkat berat disebabkan oleh rendahnya 1. Batas gizi buruk pada Baku WHO SD
Ketidakcukupan gizi konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari balita adalah < -3.0 SD
Konsumsi Pangan (underweight) yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Gizi buruk baku WHO

- 339 -
((Prevalence of diketahui dengan cara pengukuran berat badan 2. Batas gizi kurang
Undernourishment). menurut tinggi badan dan/ atau umur dibandingkan pada balita yaitu antara
standar dengan atau tanpa tanda-tanda klinis. < -2.0 SD sampai
Cara perhitungan underweiieght adalah gizi buruk dan dengan -3.0 SD baku
gizi kurang dihitung dari berat badan dibagi dengan WHO
umur (BB/U).
1161 SD00959.00.00 2.1.1* Prevalensi Ketidakcukupa Kondisi seseorang yang secara regular mengkonsumsi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Ketidakcukupan n konsumsi sejumlah makanan yang tidak cukup untuk analisis atau sesuai
Konsumsi Pangan pangan menyediakan energi yang dibutuhkan untuk hidup kebutuhan
((Prevalence of (undernourish sehat, aktif, dan produktif. Undernourishment berbeda
Undernourishment). ment) dengan malnutrition dan undernutrition, dimana
malnutrition dan undernutrition adalah outcome
terkait status gizi.
1162 SD00959.00.00 2.1.1* Prevalensi Ketidakcukupa Kondisi seseorang yang secara regular mengkonsumsi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Ketidakcukupan n Konsumsi sejumlah makanan yang tidak cukup untuk analisis atau sesuai
Konsumsi Pangan Pangan menyediakan energi yang dibutuhkan untuk hidup kebutuhan
((Prevalence of (undernourish sehat, aktif, dan produktif. Undernourishment berbeda
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Undernourishment). ment) dengan malnutrition dan undernutrition, dimana
malnutrition dan undernutrition adalah outcome
terkait status gizi.
1163 SD01635.00.00 2.1.1* Prevalensi Prevalensi Proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Ketidakcukupan tertentu dalam jangka waktu tertentu. analisis atau sesuai
Konsumsi Pangan kebutuhan
((Prevalence of
Undernourishment).
1164 SD01643.00.00 2.1.1* Prevalensi Prevalensi Proporsi dari suatu populasi tertentu, dimana jumlah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Ketidakcukupan kekurangan anak balita mengalami kekurangan gizi (underweight) analisis atau sesuai
Konsumsi Pangan gizi dibandingkan dengan jumlah seluruh anak balita, kebutuhan
((Prevalence of (underweight) dinyatakan dalam satuan persen (%).
Undernourishment). pada anak
balita
1165 SD00777.00.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Kalori Energi yang diperoleh dari makanan dan minuman Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kkal; persen

- 340 -
dengan kerawanan serta penggunaan energi dalam aktivitas fisik. analisis atau sesuai persentase
pangan sedang atau kebutuhan
berat, berdasarkan
pada Skala berat,
Pengalaman
Kerawanan Pangan.
1166 SD00914.00.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Kerawanan kondisi suatu daerah, masyarakat atau rumahtangga Rawan pangan kronis, Persentase Persen
dengan kerawanan Pangan yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangannya rawan pangan
pangan sedang atau tidak cukup untuk memenuhi standar kebutuhan sementara
berat, berdasarkan fisiologi bagi pertemubuhan dan kesehatan sebagian
pada Skala berat, masyarakat
Pengalaman
Kerawanan Pangan.
1167 SD00942.01.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Ketahanan Ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No. 7 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan kerawanan Pangan tahun 1996, yang mengadopsi definisi dari FAO, ada 4 analisis atau sesuai
pangan sedang atau (empat) komponen yang harus dipenuhi untuk kebutuhan
berat, berdasarkan mencapai kondisi ketahanan pangan yaitu: Kecukupan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pada Skala berat, ketersediaan pangan, Stabilitas ketersediaan pangan
Pengalaman tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun
Kerawanan Pangan. ke tahun, Aksesibilitas/keterjangkaun terhadap
pangan, serta Kualitas/keamanan pangan.
1168 SD00942.02.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Ketahanan Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan kerawanan pangan dengan dengan perseorangan, yang tercermin dari analisis atau sesuai
pangan sedang atau tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun kebutuhan
berat, berdasarkan mutunya, aman,beragam, bergizi, merata dan
pada Skala berat, terjangkau serta tidak bertentangandengan agama,
Pengalaman kenyakinan dan budaya masyarakat untuk dapathidup
Kerawanan Pangan. sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
1169 SD01646.00.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Prevalensi Persentase individu di pada suatu populasi secara 1. Tidak rawan pangan Persentase Persen
dengan kerawanan penduduk nasional yang memiliki pengalaman atau mengalami atau rawan pangan
pangan sedang atau dengan tingkat kerawanan pangan sedang atau parah, ringan
berat, berdasarkan kerawanan setidaknya sekali dalam 12 bulan terakhir. Tingkat 2. Rawan pangan

- 341 -
pada Skala berat, pangan sedang keparahan kerawanan pangan bersifat laten, yang sedang atau parah
Pengalaman atau berat, diukur berdasarkan Skala Kerawanan Pengalaman 3. Rawan pangan parah
Kerawanan Pangan. berdasarkan Kerawanan Pangan (Food Insecurity Experience
Skala Scale/FIES) berdasarkan skala referensi global.
Pengalaman
Kerawanan
Pangan
1170 SD01735.00.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Proporsi Jumlah penduduk dengan asupan kalori minimum di Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan kerawanan penduduk bawah 1400 kkal dibagi dengan jumlah penduduk analisis atau sesuai
pangan sedang atau dengan asupan seluruhnya dinyatakan dalam satuan persen (%). kebutuhan
berat, berdasarkan kalori
pada Skala berat, minimum di
Pengalaman bawah 1400
Kerawanan Pangan. kkal/kapita/ha
ri
1171 SD01272.00.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Rawan pangan Mencangkup rawan pangan musiman. Rawan pangan Klasifikasi berdasarkan Skala Poin
dengan kerawanan akut atau ini terjadi karena adanya kejutan yang sangat analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pangan sedang atau transitory membatasi kepemilikan pangan oleh rumah tangga, kebutuhan
berat, berdasarkan terutama mereka yang berada di pedesaan. Bagi rumah
pada Skala berat, tangga diperkotaan rawan pangan tersebut disebabkan
Pengalaman oleh pemutusan hubungan kerja dan pengangguran.
Kerawanan Pangan.
1172 SD01274.00.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Rawan pangan Kondisi kurang pangan (untuk tingkat rumah tangga Klasifikasi berdasarkan Skala Poin
dengan kerawanan kronis berarti kepemilikan pangan lebih sedikit dari pada analisis atau sesuai
pangan sedang atau kebutuhan dan untuk tingkat individu konsumsi kebutuhan
berat, berdasarkan pangan lebih rendah dari pada kebutuhan biologis)
pada Skala berat, yang terjadi sepanjang waktu.
Pengalaman
Kerawanan Pangan.
1173 SD01199.00.00 2.1.2* Prevalensi penduduk Tingkat Tingkat konsumsi energi yang besarnya 70% dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan kerawanan Konsumsi angka yang dianjurkan (70% dari Angka Kecukupan analisis atau sesuai
pangan sedang atau Minimum Gizi=2100 kkal) kebutuhan

- 342 -
berat, berdasarkan
pada Skala berat,
Pengalaman
Kerawanan Pangan.
1174 SD01650.00.00 2.2.1* Prevalensi stunting Prevalensi Jumlah anak baduta stunting (pendek dan sangat 1. Sangat pendek : Persentase Persen
(pendek dan sangat stunting pendek) pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah Zscore <-3,0
pendek) pada anak (pendek dan anak baduta pada waktu yang sama dan dinyatakan 2. Pendek : Zscore ≥-
di bawah lima sangat pendek) dalam satuan persen (%). 3,0 s/d Zscore < -2,0
tahun/balita. pada anak di
bawah dua
tahun/baduta
1175 SD01651.00.00 2.2.1* Prevalensi stunting Prevalensi Jumlah anak balita pendek dan sangat pendek pada 1. Sangat pendek : Persentase Persen
(pendek dan sangat stunting waktu tertentu dibagi dengan jumlah anak balita pada Zscore <-3,0
pendek) pada anak (pendek dan waktu yang sama dan dinyatakan dalam satuan persen 2. Pendek : Zscore ≥-
di bawah lima sangat pendek) (%). 3,0 s/d Zscore < -2,0
tahun/balita. pada anak di
bawah lima
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tahun/balita.
1176 SD01136.01.00 2.2.1* Prevalensi stunting Stunting Kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi 1. Sangat pendek: Z- Nilai Baku Nilai
(pendek dan sangat badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. score <-3,0 SD Antropomet terstandar (Z-
pendek) pada anak Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan 2. Pendek: -3,0 SD < Z- ri Anak score)
di bawah lima yang lebih dari minus dua standar deviasi median score < -2,0 SD Balita WHO
tahun/balita. standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita stunting 3. Normal: Z-score >= - 2005
termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh 2,0 SD
banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu
saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya
asupan gizi pada bayi.
1177 SD01136.02.00 2.2.1* Prevalensi stunting Stunting Kondisi kurang gizi kronis yang diukur berdasarkan 1. Sangat pendek: Z- Nilai Baku Nilai
(pendek dan sangat indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) score <-3,0 SD Antropomet terstandar (Z-
pendek) pada anak dibandingkan dengan menggunakan standar WHO 2. Pendek: -3,0 SD < Z- ri Anak score)
di bawah lima tahun 2005. score < -2,0 SD Balita WHO
tahun/balita. 3. Normal: Z-score >= - 2005

- 343 -
2,0 SD
1178 SD01137.00.00 2.2.1* Prevalensi stunting Stunting Kondisi kurang gizi kronis yang diukur berdasarkan 1. Sangat pendek : Jumlah; Kasus;
(pendek dan sangat (pendek/sanga indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) Zscore <-3,0 Persentase Persen
pendek) pada anak t pendek) dibandingkan dengan menggunakan standar WHO 2. Pendek : Zscore ≥-
di bawah lima tahun 2005. 3,0 s/d Zscore < -2,0
tahun/balita.
1179 SD00157.00.00 2.2.2* Prevalensi wasting Obesitas Penyakit kronis dengan ciri-ciri timbunan lemak tubuh 1. Gemuk : Zscore >2, 0 Jumlah; Kasus;
(berat badan/tinggi (gemuk/sangat yang berlebih (eksesif), biasanya menggunakan ukuran s/d Zscore ≤3,0 Persentase Persen
badan) anak pada gemuk) berat badan menurut tinggi badan dibandingkan tinggi 2. Obesitas : Zscore
usia kurang dari 5 badan >2 standar WHO 2005. >3,0
tahun, berdasarkan
tipe.
1180 SD01636.00.00 2.2.2* Prevalensi wasting Prevalensi Jumlah anak balita yang menderita gemuk/sangat 1. Gemuk : Zscore >2, 0 Persentase Persen
(berat badan/tinggi anak balita gemuk pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah anak s/d Zscore ≤3,0
badan) anak pada yang menderita balita pada periode yang sama dan dinyatakan dalam 2. Obesitas : Zscore
usia kurang dari 5 obesitas satuan persen (%). >3,0
tahun, berdasarkan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tipe.
1181 SD01637.00.00 2.2.2* Prevalensi wasting Prevalensi Jumlah anak balita yang menderita kurus/sangat 1. Sangat Kurus : Persentase Persen
(berat badan/tinggi anak balita kurus dibagi dengan jumlah anak balita dan Zscore <-3,0
badan) anak pada yang menderita dinyatakan dalam satuan persen (%). 2. Kurus : Zscore ≥- 3,0
usia kurang dari 5 wasting s/d Zscore < -2,0
tahun, berdasarkan
tipe.
1182 SD01305.00.00 2.2.2* Prevalensi wasting Wasting Kondisi kurang gizi akut yang diukur berdasarkan 1. Sangat Kurus : Jumlah; Kasus;
(berat badan/tinggi (kurus) indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) Zscore <-3,0 Persentase Persen
badan) anak pada dibandingkan dengan menggunakan standar WHO 2. Kurus : Zscore ≥- 3,0
usia kurang dari 5 2005 digunakan pada balita. Penyebab langsung dari s/d Zscore < -2,0
tahun, berdasarkan wasting adalah kekurangan asupan gizi akut dan
tipe. infeksi penyakit.
1183 SD00635.00.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Anemia Suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau 1. Anemia Ringan Persentase Persen
pangan yang kapasitas sel darah merah membawa oksigen tidak 2. Anemia Akut

- 344 -
diindikasikan oleh cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. 3. Anemia Kronis
skor Pola Pangan
Harapan (PPH).
1184 SD00369.00.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi ASI (Air Susu Makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi 1. Ya Persentase Persen
pangan yang Ibu) paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan 2. Tidak
diindikasikan oleh bayi. Selain mengandung zat kekebalan yang
skor Pola Pangan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit,
Harapan (PPH). ASI juga mengandung enzim yang akan membantu
pencernaan. Memberikan ASI atau menyusui dengan
rasa kasih sayang juga dapat mempererat ikatan batin
ibu dan bayi.
1185 SD00402.00.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Bayi Anak berusia/berumur kurang dari 1 (satu) tahun. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pangan yang analisis atau sesuai
diindikasikan oleh kebutuhan
skor Pola Pangan
Harapan (PPH).
1186 SD00606.00.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Ibu hamil Ibu hamil dengan kadar Hb <11,0 g/dl yang diperiksa 1. Anemia Ringan Jumlah; Orang;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pangan yang anemia pada saat kunjungan pertama (K1). 2. Anemia Akut Persentase Persen
diindikasikan oleh 3. Anemia Kronis
skor Pola Pangan
Harapan (PPH).
1187 SD00118.00.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Kualitas Susunan beragam pangan yang didasarkan pada 1. Sangat rendah (< 55) Skor PPH Indeks
pangan yang konsumsi sumbangan energi dari kelompok pangan utama (baik 2. Rendah (55-70)
diindikasikan oleh pangan yang secara absolut maupun dari suatu ketersediaan dan 3. Cukup (71-84)
skor Pola Pangan diindikasikan konsumsi pangan. 4. Tinggi (>85).
Harapan (PPH). oleh skor Pola
Pangan
Harapan (PPH)
1188 SD00119.00.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Kualitas Susunan beragam pangan yang didasarkan pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pangan yang konsumsi sumbangan energi dari kelompok pangan utama (baik analisis atau sesuai
diindikasikan oleh pangan yang secara absolut maupun dari suatu pola ketersedaiaan kebutuhan
skor Pola Pangan diindikasikan dan atau konsumsi pangan. Menurut FAO -RA-PA, PPH

- 345 -
Harapan (PPH). oleh skor Pola adalah komposisi kelompok pangan utama yang
Pangan apabila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi
Harapan (PPH) dan zat gizi lainnya.
1189 SD01448.00.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Persentase bayi Jumlah bayi usia 0-5 bulan 29 hari yang mendapat ASI Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pangan yang usia kurang eksklusif di suatu wilayah pada periode tertentu dibagi analisis atau sesuai
diindikasikan oleh dari 6 bulan jumlah seluruh bayi usia 0-5 bulan 29 hari di suatu kebutuhan
skor Pola Pangan yang wilayah pada periode tertentu dinyatakan dalam
Harapan (PPH). mendapatkan satuan persen (%).
ASI eksklusif
1190 SD01616.01.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Pola Pangan Komposisi kelompok pangan utama yang apabila 1. Padi-padian Skor PPH Indeks
pangan yang Harapan (PPH) dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat 2. Umbi-umbian
diindikasikan oleh gizi lainnya. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi 3. Pangan Hewani
skor Pola Pangan pangan semakin beragam dan bergizi seimbang. Jika 4. Minyak dan Lemak
Harapan (PPH). skor konsumsi pangan mencapai 100, maka wilayah 5. Buah/Biji Berminyak
tersebut dikatakan tahan pangan. 6. Kacang-kacangan
7. Gula
8. Sayur dan Buah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1191 SD01616.02.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Pola Pangan Susunan beragam pangan yang didasarkan atas Klasifikasi berdasarkan Nilai Skor PPH
pangan yang Harapan (PPH) proporsi keseimbangan energi dari berbagai kelompok analisis atau sesuai
diindikasikan oleh pangan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat kebutuhan
skor Pola Pangan gizi lainnya, baik dalam jumlah maupun mutu dengan
Harapan (PPH). mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan
pangan, ekonomi, budaya dan agama.
1192 SD01114.00.00 2.2.2.(a) Kualitas konsumsi Skor Pola Nilai yang diperoleh dari perkalian persentase angka Klasifikasi berdasarkan Nilai; Skor PPH;
pangan yang Pangan kecukupan energi setiap golongan bahan pangan analisis atau sesuai Persentase Persen
diindikasikan oleh Harapan (PPH) dengan bobotnya. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi kebutuhan
skor Pola Pangan pangan semakin beragam dan bergizi seimbang. Jika
Harapan (PPH). skor konsumsi pangan mencapai 100, maka wilayah
tersebut dikatakan tahan pangan.
1193 SD00635.00.00 2.2.3 Prevalensi anemia Anemia Suatu kondisi yang menunjukkan jumlah sel darah 1. Anemia Ringan Persentase Persen
pada ibu hamil usia merah atau kapasitas sel darah merah membawa 2. Anemia Akut
15-49 tahun oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan 3. Anemia Kronis

- 346 -
fiiologis
1194 SD00606.00.00 2.2.3 Prevalensi anemia Ibu hamil Ibu hamil dengan kadar Hb <11,0 g/dl yang diperiksa 1. Anemia Ringan Jumlah; Orang;
pada ibu hamil usia anemia pada saat kunjungan pertama (K1). Ibu hamil dengan 2. Anemia Akut Persentase Persen
15-49 tahun anemia memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi 3. Anemia Kronis
dengan anemia defisiensi besi yang bisa bertahan
sepanjang usia awal anak dan menghambat
pertumbuhan sel-sel otak anak serta sel-sel tubuh
lainnya, yang mengakibatkan keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan
1195 SD01639.00.00 2.2.3 Prevalensi anemia Prevalensi Jumlah ibu hamil anemia di suatu wilayah pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pada ibu hamil usia anemia pada periode tertentu dibagi dengan jumlah seluruh ibu analisis atau sesuai
15-49 tahun ibu hamil usia hamil yang diperiksa di suatu wilayah pada periode kebutuhan
15-49 tahun tertentu dinyatakan dalam satuan persen (%).
1196 SD01662.00.00 2.3.1* Volume produksi per Produsen (1) Petani yang masuk pada dua kuintil pertama (40% 1. Petani yang masuk Persentase Persen
tenaga kerja pangan skala terbawah) dari distribusi kumulatif petani berdasarkan pada dua kuintil
menurut kelas kecil luas pengusahaan lahan di tingkat nasional (diukur pertama (40% terbawah)
usaha tani berdasarkan dalam hektare) 2. Peternak yang masuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanaman/ Food and (2) Peternak yang masuk pada kelompok dua kuintil pada kelompok dua
peternakan/ Agriculture pertama (40% terbawah) dari distribusi kumulatif kuintil pertama (40%
perikanan/kehutana Organization peternak menurut jumlah ternak/unit produksi pada terbawah)
n (FAO) tingkat nasional (diukur dalam Tropical Livestock 3. Rumah tangga yang
Units/TLU) memperoleh
(3) Rumah tangga yang memperoleh penerimaan penerimaan ekonomi
ekonomi tahunan dari kegiatan pertanian yang masuk tahunan dari kegiatan
pada kelompok dua kuintil pertama (40% terbawah) pertanian yang masuk
dari distribusi kumulatif penerimaan ekonomi tahunan pada kelompok dua
dari kegiatan pertanian per unit produksi pada tingkat kuintil pertama (40%
nasional (diukur dalam Purchasing Power Parity/ PPP terbawah)
dalam US$) tidak melebihi 34,387 PPP US$.
1197 SD01294.00.00 2.3.1* Volume produksi per Volume Rasio dari output per tahun dibagi jumlah hari orang 1. Tanaman Persentase Persen
tenaga kerja produksi per kerja (HOK) dalam tahun yang sama. Varian dari 2. Peternakan
menurut kelas tenaga kerja penghitungan di atas adalah per musim tanam (MT). 3. Perikanan

- 347 -
usaha tani menurut kelas Volume produksi pertanian dari produsen pangan 4. Kehutanan
tanaman/ usaha tani skala kecil yang mengusahakan tanaman, peternakan,
peternakan/ tanaman/peter perikanan, dan kehutanan.
perikanan/kehutana nakan/
n perikanan/keh
utanan
1198 SD00144.01.00 2.3.1.(a) Nilai tambah Nilai Tambah Besarnya nilai output dikurangi besarnya biaya 1. Nilai output Jumlah; Rupiah;
pertanian per tenaga intermediate input (biaya antara). 2. Nilai input persentase persen
kerja menurut kelas
usaha tani
tanaman/peternaka
n/perikanan/kehuta
nan.
1199 SD00147.00.00 2.3.1.(a) Nilai tambah Nilai tambah Nilai tambah pertanian dibagi dengan total tenaga 1. Tanaman Pangan Nilai Rupiah/Tena
pertanian per tenaga pertanian per kerja di sektor pertanian dinyatakan dalam rupiah per 2. Hortikultura ga Kerja
kerja menurut kelas tenaga kerja tenaga kerja. Yang dimaksud Nilai Tambah adalah 3. Perkebunan
usaha tani menurut kelas Besarnya nilai output dikurangi besarnya biaya 4. Peternakan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanaman/peternaka usaha tani intermediate input (biaya antara). 5. Perikanan
n/perikanan/kehuta tanaman/peter 6. Kehutanan
nan. nakan/perikan
an/kehutanan.
1200 SD01087.00.01 2.3.1.(a) Nilai tambah Sektor Jenis komoditi/sub sektor jika salah satu sumber KBLI Jumlah; Kegiatan;
pertanian per tenaga Pertanian penghasilan adalah sektor pertanian, meliputi: Persentase Persen
kerja menurut kelas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
usaha tani peternakan, perikanan tangkap, perikanan budidaya,
tanaman/peternaka kehutanan, dan jasa pertanian.
n/perikanan/kehuta
nan.
1201 SD01087.00.02 2.3.1.(a) Nilai tambah Sektor Jenis komoditi/sub sektor jika salah satu sumber 1. Tanaman pangan Jumlah; Kegiatan;
pertanian per tenaga Pertanian penghasilan adalah sektor pertanian, meliputi: 2. Hortikultura Persentase Persen
kerja menurut kelas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, 3. Perkebunan
usaha tani peternakan, perikanan tangkap, perikanan budidaya, 4. Peternakan

- 348 -
tanaman/peternaka kehutanan, dan jasa pertanian. 5. Perikanan tangkap
n/perikanan/kehuta 6. Perikanan budidaya
nan. 7. Kehutanan
8. Jasa pertanian
1202 SD01171.02.01 2.3.1.(a) Nilai tambah Tenaga Kerja Penduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang bekerja, 1. Bekerja Jumlah; Orang;
pertanian per tenaga yang memiliki pekerjaan namun sementara tidak 2. Pengangguran Persentase Persen
kerja menurut kelas bekerja, seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dan
usaha tani sedang mencari pekerjaan dikategorikan bekerja.
tanaman/peternaka
n/perikanan/kehuta
nan.
1203 SD01615.00.00 2.3.2* Rata-rata Podusen a. petani yang masuk pada dua kuintil pertama (40% 1. Petani yang masuk Rata-rata Pendapatan
pendapatan pangan dan terbawah) dari distribusi kumulatif petani berdasarkan pada dua kuintil
produsen pertanian pertanian luas pengusahaan lahan di tingkat nasional (diukur pertama (40% terbawah)
skala kecil, menurut skala kecil dalam hektare); 2. Peternak yang masuk
subsektor (FAO) b. peternak yang masuk pada kelompok dua kuintil pada kelompok dua
pertama (40%terbawah) dari distribusi kumulatif kuintil pertama (40%
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
peternak menurut jumlah ternak/unit produksi pada terbawah)
tingkat nasional (diukur dalam Tropical Livestock 3. Rumah tangga yang
Units/TLU); memperoleh
c. rumah tangga yang memperoleh penerimaan penerimaan ekonomi
ekonomi tahunan dari kegiatan pertanian yang masuk tahunan dari kegiatan
pada kelompok dua kuintil pertama (40% terbawah) pertanian yang masuk
dari distribusi kumulatif penerimaan ekonomi tahunan pada kelompok dua
dari kegiatan pertanian per unit produksi pada tingkat kuintil pertama (40%
nasional (diukur dalam Purchasing Power Parity/ PPP terbawah)
dalam US$) tidak melebihi 34,387 PPP US$.
1204 SD01088.00.00 2.3.2* Rata-rata Rata-rata Rata-rata pendapatan produsen pangan skala kecil 1. Petani yang masuk Jumlah; Orang;
pendapatan pendapatan sama dengan skala kecil dibagi jumlah produsen pada dua kuintil Persentase Persen
produsen pertanian produsen pangan skala kecil. pertama (40% terbawah)
skala kecil, menurut pertanian 2. Peternak yang masuk
subsektor skala kecil, pada kelompok dua

- 349 -
menurut kuintil pertama (40%
subsektor terbawah)
3. Rumah tangga yang
memperoleh
penerimaan ekonomi
tahunan dari kegiatan
pertanian yang masuk
pada kelompok dua
kuintil pertama (40%
terbawah)
1205 SD00818.00.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Kawasan Wilayah budi daya pertanian terutama pada wilayah 1. Kawasan budidaya Luas; Ha; Persen
pertanian yang Pertanian pedesaan yang memiliki hamparan Lahan Pertanian tanaman pangan Persentase
ditetapkan sebagai Pangan Pangan Berkelanjutan dan/atau hamparan Lahan 2. Kawasan budidaya
kawasan pertanian Berkelanjutan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan serta unsur hortikultura
pangan penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung 3. Kawasan budidaya
berkelanjutan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan perkebunan
nasional. 4. Kawasan budidaya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kehutanan
5. Kawasan budidaya
peternakan
1206 SD00222.00.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Lahan Lahan potensial yang dilindungi pemanfaatannya agar 1. Lahan beririgasi Luas; Km, Ha;
pertanian yang Cadangan kesesuaian dan ketersediaannya tetap terkendali 2. Lahan reklamasi Persentase Persen
ditetapkan sebagai Pertanian untuk dimanfaatkan sebagai Lahan Pertanian Pangan rawa pasang surut dan
kawasan pertanian Pangan Berkelanjutan pada masa yang akan datang non-pasang surut
pangan Berkelanjutan (lebak)
berkelanjutan 3. Lahan tidak
beririgasi.
1207 SD00306.02.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Lahan Lahan yang digunakan untuk mengusahakan tanaman 1. Lahan garapan Luas; Hektar, M2;
pertanian yang pertanian pangan dan memelihara ternak. 2. Lahan tanaman Persentase Persen
ditetapkan sebagai (agricultural permanen
kawasan pertanian land) 3. Lahan
pangan penggembalaan

- 350 -
berkelanjutan
1208 SD00307.00.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Lahan Bidang lahan pertanian yang diusahakan untuk 1. Lahan beririgasi Luas; Ha; Persen
pertanian yang Pertanian menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, 2. Lahan reklamasi Persentase
ditetapkan sebagai Pangan ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional. rawa pasang surut dan
kawasan pertanian non-pasang surut
pangan (lebak)
berkelanjutan 3. Lahan tidak
beririgasi.
1209 SD00308.00.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Lahan Bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk 1. Lahan beririgasi Luas; Ha, km2;
pertanian yang Pertanian dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna 2. Lahan reklamasi Persentase Persen
ditetapkan sebagai Pangan menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, rawa pasang surut dan
kawasan pertanian Berkelanjutan ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional non-pasang surut
pangan (lebak)
berkelanjutan 3. Lahan tidak
beririgasi.
1210 SD01419.02.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Penetapan ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kawasan
pertanian yang kawasan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ditetapkan sebagai pertanian kebutuhan
kawasan pertanian pangan
pangan berkelanjutan
berkelanjutan
1211 SD01426.00.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Perlindungan Sistem dan proses dalam merencanakan dan 1. Lahan garapan Luas; Ha; Persen
pertanian yang lahan menetapkan, mengembangkan, memanfaatkan dan 2. Lahan tanaman Persentase
ditetapkan sebagai pertanian membina, mengendalikan, dan mengawasi lahan permanen
kawasan pertanian pangan pertanian pangan dan kawasannya secara 3. Lahan
pangan berkelanjutan berkelanjutan penggembalaan
berkelanjutan
1212 SD01593.00.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Pertanian Pengelolaan dan konservasi sumber daya alam, dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
pertanian yang Berkelanjutan orientasi perubahan teknologi dan kelembagaan analisis atau sesuai Persentase Persen
ditetapkan sebagai sedemikian rupa untuk memastikan pencapaian dan kebutuhan
kawasan pertanian kepuasan berkelanjutan kebutuhan manusia untuk
pangan generasi sekarang dan mendatang. Pengembangan

- 351 -
berkelanjutan semacam itu (di bidang pertanian, kehutanan, dan
perikanan, dll.) Melestarikan sumber daya tanah, air,
tanaman dan gen hewan, tidak merusak lingkungan,
layak secara teknis, layak secara ekonomi dan dapat
diterima secara sosial.
1213 SD01723.00.00 2.4.1.(a) Proporsi luas lahan Proporsi luas Luas lahan dan cadangan lahan yang ditetapkan 11. ACEH Persentase Persen
pertanian yang lahan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan 12. SUMATERA UTARA
ditetapkan sebagai pertanian yang dibagi dengan luas pertanian pangan di suatu wilayah, 13. SUMATERA BARAT
kawasan pertanian ditetapkan dinyatakan dalam persen. 14. RIAU
pangan sebagai 15. JAMBI
berkelanjutan kawasan 16. SUMATERA
pertanian SELATAN
pangan 17. BENGKULU
berkelanjutan 18. LAMPUNG
19. KEP. BANGKA
BELITUNG
21. KEP. RIAU
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
51. BALI
52. NUSA TENGGARA
BARAT
53. NUSA TENGGARA
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
TENGAH

- 352 -
63. KALIMANTAN
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI
SELATAN
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
94. PAPUA
1214 SD00502.00.00 2.5.1* Jumlah sumber Aksesi Suatu contoh yang unik dari benih, materi tanaman, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Aksesi;
daya genetik atau tanaman yang dipelihara dalam sebuah bank analisis atau sesuai Persentase Persen
tanaman dan hewan genetik. kebutuhan
untuk pangan dan
pertanian yang
disimpan di fasilitas
konservasi, baik
jangka menengah
ataupun jangka
panjang.
1215 SD00435.00.00 2.5.1* Jumlah sumber Bibit unggul Bibit unggul ternak yang mempunyai keunggulan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Varietas
daya genetik dalam kriteria bobot dan kecepatan dalam hal analisis atau sesuai
tanaman dan hewan berkembang biak. Untuk hewan bibit unggul yaitu kebutuhan
untuk pangan dan diperoleh melalui pemuliaan ataupun pemurnian galur.

- 353 -
pertanian yang
disimpan di fasilitas
konservasi, baik
jangka menengah
ataupun jangka
panjang.
1216 SD00767.00.00 2.5.1* Jumlah sumber Jumlah 1. SDGPP tanaman dihitung sebagai jumlah total 1. SDGPP Tanaman Jumlah; Sumber
daya genetik sumber daya aksesi unik dari sumber daya tanaman yang disimpan 2. SDGPP Hewan Persentase daya; Persen
tanaman dan hewan genetik di dalam fasilitas konservasi jangka menengah dan
untuk pangan dan tanaman dan panjang. Jumlah aksesi tersebut harus mencakup
pertanian yang hewan untuk aksesi yang ada di fasilitas koleksi dasar (base
disimpan di fasilitas pangan dan collections) dan aksesi unik yang disimpan di fasilitas
konservasi, baik pertanian yang konservasi jangka menegah (sebagai koleksi aktif)
jangka menengah disimpan di hanya apabila aksesi tersebut
ataupun jangka fasilitas dipertimbangkan/dirancang menjadi bagian dari
panjang. konservasi, koleksi dasar nasional. Koleksi dasar dapat mencakup
baik jangka dalam bentuk benih, dipelihara di lapangan/kebun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menengah (fild), cryo-preserved atau koleksi in vitro, tergantung
ataupun pada spesies yang dikonservasi dan ketersediaan
jangka panjang fasilitas konservasi di setiap lokasi.
2. SDGPP hewan dihitung dari jumlah ras-ras lokal
yang disimpan dalam suatu koleksi bank genetik
dengan volume material genetik yang disimpan dalam
jumlah yang cukup untuk merekonstitusi
(menghadirkan kembali) ras hewan jika terjadi
(ancaman) mengalami kepunahan.
1217 SD00978.00.02 2.5.1* Jumlah sumber Konservasi Berupa benih tanaman dan hewan di dalam fasilitas 1. Tanaman Jumlah; Konservasi;
daya genetik sumber daya konservasi jangka menengah dan panjang (ex situ, 2. Hewan Persentase Persen
tanaman dan hewan genetik untuk bank gen) mewakili cara yang paling terpercaya untuk
untuk pangan dan pangan dan mengkonservasi SDGPP tanaman dan hewan di
pertanian yang pertanian seluruh dunia
disimpan di fasilitas (SDGPP)

- 354 -
konservasi, baik
jangka menengah
ataupun jangka
panjang.
1218 SD01290.00.00 2.5.1* Jumlah sumber Varietas Varietas yang dikembangkan oleh peneliti dan sudah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Varietas
daya genetik unggul dilepas ke masyarakat melalui penetepan Keputusan analisis atau sesuai
tanaman dan hewan Menteri Pertanian atau pejabat yang diberi kebutuhan
untuk pangan dan kewenangan untuk itu
pertanian yang
disimpan di fasilitas
konservasi, baik
jangka menengah
ataupun jangka
panjang.
1219 SD00906.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Kepunahan Status risiko yang tidak diketahui jika data terkait Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko dengan Risiko jumlah jantan produktif (breeding males) dan betina analisis atau sesuai Persentase
punah yang tidak produktif (breeding females) dari suatu rumpun ternak kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
diketahui tidak diketahui.
1220 SD00907.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Kepunahan Suatu jenis hewan dikategorikan sebagai kritis jika Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko Kritis (Critical) jumlah total betina kurang dari atau sama dengan 100 analisis atau sesuai Persentase
punah atau jumlah total pejantan kurang dari atau sama kebutuhan
dengan lima; atau ukuran populasi keseluruhan
kurang dari atau sama dengan 120 dan menurun dan
persentase betina yang dibiakkan untuk jantan dari
jenis yang sama di bawah 80 persen, dan tidak
diklasifikasikan sebagai punah.
1221 SD00908.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Kepunahan Status aman atau tidak berisiko jika jantan dan betina Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko Tidak Berisiko produktif 20:40 (sapi dan kerbau), 20:50 (kambing, analisis atau sesuai Persentase
punah domba dan babi), 20:200 (ayam, itik, angsa). kebutuhan
1222 SD00084.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Kritis Populasi kritis yang menjadi sasaran program Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko Dipertahankan konservasi aktif atau populasi yang dikelola oleh analisis atau sesuai Persentase
punah (Critical- perusahaan komersial atau lembaga penelitian. kebutuhan

- 355 -
maintained)
1223 SD01776.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Proporsi ras Mengklasifiasikan jumlah absolut berdasarkan kategori 1. Ternak besar Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko ternak lokal terbaru yang terdapat dalam Global Databank for 2. Ternak kecil Persentase
punah yang berisiko Animal Genetic Resources-FAO/Domestic Animal 3. Unggas
punah Information System (DAD-IS)
1224 SD01037.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Risiko 1. Punah: tidak ada lagi pejantan dan betina produktif. 1. Kritis (critical) Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko kepunahan 2. Kritis: jumlah ternak betina produktif ≤100 ekor, 2. Kritis dipertahankan Persentase
punah atau jantan produktif ≤5 ekor, atau jumlah total (critical maintained)
populasi ≤120 dan tren menurun, dan persentase 3. Terancam punah
betina yang dikawinkan dengan jantan dari rumpun (endangered)
yang sama < 80%. 4. Hampir punah yang
3. Kritis-dirawat: ternak yang dikategorikan kritis dipelihara (endangered
ditangani/dirawat melalui program konservasi atau maintened)
dipelihara oleh perusahaan komersial atau lembaga
penelitian.
4. Terancam punah: jumlah betina produktif >100 ekor
sampai ≤1,000 ekor; atau jumlah jantan produktif > 5
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ekor sampai ≤ 20 ekor atau total populasi ≥ 80 ekor
sampai ≤ 100 ekor dan tren meningkat, dan persentase
betina yang dikawinkan dengan jantan dari rumpun
yang sama < 80%.
5. Terancam punah–dirawat: ternak yang dikategorikan
terancam punah dirawat melalui program konservasi
atau dipelihara oleh perusahaan komersial atau
lembaga penelitian.
6. Berisiko: adalah ternak yang termasuk ke dalam
empat klasifiasi risiko kepunahan di atas.
Catat
1225 SD01058.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Rumpun asli Ternak sebagai hasil domestikasi di Indonesia 1. Ternak besar Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko (ancestor) 2. Ternak kecil Persentase
punah 3. Unggas
1226 SD01060.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Rumpun lokal Diintroduksi dan berkembang biak baik secara murni 1. Ternak besar Jumlah; Ekor; Persen

- 356 -
lokal yang berisiko atau hasil silangan (≥ 5 generasi) 2. Ternak kecil Persentase
punah 3. Unggas
1227 SD01128.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Status aman Jika jantan dan betina produktif 20:40 (sapi dan 1. Ternak besar Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko atau tidak kerbau), 20:50 (kambing, domba dan babi), 20:200 2. Ternak kecil Persentase
punah berisiko punah (ayam, itik, angsa) 3. Unggas
1228 SD01176.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Terancam Suatu jenis dikategorikan sebagai terancam punah jika Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Spesies;
lokal yang berisiko Punah jumlah total betina pemijahan lebih besar dari 100 dan jenis varietas Persentase Persen
punah (Endangered) kurang dari atau sama dengan 1.000 atau jumlah total
pejantan jantan kurang dari atau sama dengan 20 dan
lebih besar dari lima; atau ukuran populasi
keseluruhan lebih besar dari 80 dan kurang dari 100
dan meningkat dan persentase betina yang dibiakkan
untuk jantan dari breed yang sama di atas 80 persen;
atau ukuran populasi keseluruhan lebih besar dari
1.000 dan kurang dari atau sama dengan 1.200 dan
menurun dan persentase betina yang dibiakkan untuk
jantan dari breed yang sama di bawah 80 persen.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1229 SD01212.00.00 2.5.2* Proporsi ras ternak Tingkat Risiko Tingkat Risiko Kepunahan Hewan Ternak dan 1. Kepunahan Berisiko Jumlah; Ekor; Persen
lokal yang berisiko Kepunahan Sejenisnya diklasifikasikan menjadi berisiko, tidak 2. Kepunahan Tidak Persentase
punah Hewan Ternak berisiko, dan risiko yang tidak diketahui. berisiko
dan Sejenisnya 3. Kepunahan dengan
Risiko yang tidak
diketahui
1230 SD00686.00.00 2.a.1* Indeks orientasi Indeks Pangsa pengeluaran untuk pertanian terhadap total 1. IOP>1 Nilai Satuan
pertanian (IOP) orientasi pengeluaran pemerintah dibagi dengan pangsa nilai 2. IOP<1
untuk pengeluaran pertanian (IOP) tambah pertanian terhadap Produk Domestik Bruto 3. IOP=1
pemerintah (PDB). Cakupan pertanian dalam arti luas, yaitu
meliputi pertanian (tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan), kehutanan, dan perikanan.
1. Nilai IOP > 1 mereflksikan orientasi yang lebih tinggi
ke arah sektor pertanian, yaitu sektor ini menerima
proporsi pengeluaran pemerintan yang lebih tinggi

- 357 -
relatif terhadap sumbangannya bagi nilai tambah
ekonomi nasional;
2. Nilai IOP < 1 mereflksikan orientasi lebih rendah
terhadap pertanian; dan
3. Nilai IOP =1 mereflksikan orientasi pemerintah
netral terhadap sektor pertanian.
1231 SD01602.00.00 2.a.1* Indeks orientasi Pengeluaran Meliputi pengeluaran untuk implementasi kebijakan 1. Tanaman pangan Nilai Rupiah
pertanian (IOP) pemerintah dan program pembangunan pangan, pertanian, 2. Hortikultura
untuk pengeluaran untuk sektor perikanan dan kelautan, kehutanan yang dilaksanakan 3. Perkebunan
pemerintah pertanian oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan 4. Peternakan
dan Perikanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup; 5. Perikanan tangkap
dan juga pengembangan dan rehabilitasi jaringan 6. Perikanan budidaya
irigasi untuk pertanian yang dilaksanakan 7. Kehutanan
kementerian Pekerjaan Umum, serta pengeluaran 8. Jasa pertanian
subsidi untuk pertanian (antara lain pupuk dan benih)
1232 SD00161.01.00 2.a.2* Total bantuan Official Penyaluran bantuan kepada negara berkembang yang 1. Pinjaman Yen Nilai Rupiah
pembangunan (ODA) Development termasuk dalam daftar Development Assistance 2. Bantuan Dana Hibah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan bantuan lain Assistance Committee (DAC) penerima ODA dan kepada lembaga 3. Kerjasama Teknik
untuk sektor (ODA) multilateral, dimana:
pertanian a. diberikan oleh lembaga pemerintah, termasuk
negara bagian dan pemerintahan lokal atau oleh
lembaga eksekutifnya,
b. setiap transaksi dilaksanakan untuk mencapai
tujuan utama, yaitu memajukan pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
1233 SD00173.00.00 2.a.2* Total bantuan Other Official Bantuan lainnya (tidak termasuk kredit ekspor dari 1. Hibah untuk negara Nilai Rupiah
pembangunan (ODA) Flows (OOF) pemerintah) didefinisikan sebagai transaksi oleh sektor berkembang
dan bantuan lain pemerintah yang tidak memenuhi persyaratan untuk 2. Transaksi bilateral
untuk sektor kelayakan sebagai penerima ODA. resmi
pertanian 3. Perpanjangan Kredit
Ekspor

- 358 -
4. Akuisisi oleh
pemerintah dan
lembaga moneter pusat
sekuritas
5. Subsidi (hibah) untuk
sektor swasta
6. Dana untuk
mendukung investasi
swasta
1234 SD01220.00.00 2.a.2* Total bantuan Total bantuan Jumlah penyaluran bantuan Official Development 1. Tanaman pangan Nilai Rupiah
pembangunan (ODA) pembangunan Assistance [ODA] dan Other Offiial Flows (OOF) dari 2. Hortikultura
dan bantuan lain (ODA) dan semua donor untuk sektor pertanian dalam arti luas. 3. Perkebunan
untuk sektor bantuan lain 4. Peternakan
pertanian untuk sektor 5. Perikanan tangkap
pertanian 6. Perikanan budidaya
7. Kehutanan
8. Jasa pertanian
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1235 SD00528.00.00 2.b.1* Subsidi ekspor Dukungan Kebijakan transfer kepada produsen pertanian yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
pertanian. Kebijakan diukurkan pada petani dan menyatakan kontribusi analisis atau sesuai Persentase Persen
Kepada pendapatan bersih petani kebutuhan
Produsen
1236 SD01141.00.00 2.b.1* Subsidi ekspor Subsidi ekspor Jenis pengeluaran dan kuantitas anggaran subsidi 1. Pembayaran Nilai Rupiah
pertanian. pertanian ekspor seperti yang dinotifiasi oleh para anggota World langsung
Trade Organization (WTO). Kuantitas dan pengeluaran 2. Pinjaman berbiaya
anggaran dinyatakan dalam mata uang dan jumlah rendah
unit tertentu, seperti yang biasa disampaikan oleh para 3. Keringanan pajak
anggota WTO. untuk eksportir
4. Iklan internasional
yang dibiayai oleh
pemerintah
5. Bantuan biaya modal
atau biaya pelatihan

- 359 -
1237 SD00367.00.00 2.c.1* Indikator anomali Anomali Harga Catatan dari tingkat pertumbuhan majemuk yang lebih Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
harga pangan. tinggi dari rata-ratanya pada bulan tertentu oleh satu analisis atau sesuai
standar deviasi atau lebih. kebutuhan
1238 SD00804.00.00 2.c.1* Indikator anomali Indikator IAHP adalah the normalize difference of the coumpound 1. Normal, bila -0,5 ≤ Nilai Skor
harga pangan. anomali harga growth rate dari harga-harga pangan dari historis nilai IAHP < 0,5
pangan tengahnya dalam jangka waktu tertentu yang 2. Moderat tinggi, bila
ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan nilai IAHP 0,5 ≤ IAHP ≥1
karakteristik pergerakan harga dikelompokkan 3. Abnormal tinggi, bila
menurut penyimpangan standar deviasi terhadap IAHP ≥ 1
historis nilai tengahnya dalam jangka waktu tertentu
yang ditetapkan sebelumnya, yaitu:
■ normal, bila -0,5 ≤ IAHP < 0,5;
■ moderat tinggi, bila 0,5 ≤ IAHP ≥1; dan
■ abnormal tinggi, bila IAHP ≥ 1.
1239 SD00316.01.00 3.1.1* Angka Kematian Ibu Angka Banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau 1. Rendah Proporsi Per 100.000
(AKI). Kematian Ibu selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa 2. Sedang kelahiran
(AKI) memandang lama dan tempat persalinan, yang 3. Tinggi hidup
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain,
per 100.000 kelahiran hidup.
1240 SD00316.02.00 3.1.1* Angka Kematian Ibu Angka banyaknya perempuan yang meninggal dari suatu 1. Rendah Proporsi Per 100.000
(AKI). Kematian Ibu penyebab kematian terkait dengan gangguan 2. Sedang kelahiran
(AKI) kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk 3. Tinggi hidup
kecelakaan, bunuh diri atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama
kehamilan per 100.000 kelahiran hidup
1241 SD00889.00.00 3.1.1* Angka Kematian Ibu Kematian Ibu Kematian perempuan pada saat hamil atau kematian Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
(AKI) dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan analisis atau sesuai
tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat kebutuhan
persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan

- 360 -
karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh
dll
1242 SD00550.00.00 3.1.2* Proporsi perempuan Fasilitas Tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti Rumah 1. RS Pemerintah/RS Jumlah; Persen; unit
pernah kawin umur Kesehatan Sakit, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus, Swasta/RSIA persentase;
15-49 tahun yang Puskesmas, Puskesmas Pembantu, UKBM (Upaya 2. Rumah Bersalin proporsi
proses melahirkan Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat), Pos Kesehatan 3. Puskesmas
terakhirnya (a) Desa (Poskesdes), Pondok Bersalin (Poindes), Pos 4. Pustu
ditolong oleh tenaga Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Obat Desa (POD), 5. Praktik nakes
kesehatan terlatih; Pos UKK, Balai Pengobatan, Praktik Pengobatan 6. Polindes/Poskesdes
(b) di fasilitas Tradisional, Pelayanan Kesehatan Tradisional, Dukun 7. Rumah
kesehatan. Bersalin, Praktik Dokter, Klinik/Praktik Dokter 8. Lainnya
Bersama, Praktik Bidan, Bidan di Desa, Apotek,
Petugas Lapangan KB, TKBK, Pos KB.
1243 SD00936.00.00 3.1.2* Proporsi perempuan Kesehatan Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual 1. Lahir Jumlah; Orang.
pernah kawin umur maupun sosial yang memungkinkan setiap orang 2. Persentase Persen
15-49 tahun yang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Batin/Mental/Spriritual
proses melahirkan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terakhirnya (a)
ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih;
(b) di fasilitas
kesehatan.
1244 SD01399.00.00 3.1.2* Proporsi perempuan Perempuan Penduduk/anggota rumah tangga perempuan/wanita 1. Kawin Jumlah; Orang;
pernah kawin umur Pernah Kawin yang pada saat pencacahan status perkawinannya 2. Cerai Hidup persentase; persen
15-49 tahun yang kawin, cerai hidup, atau cerai mati. 3. Cerai Mati proporsi
proses melahirkan
terakhirnya (a)
ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih;
(b) di fasilitas
kesehatan.
1245 SD01536.02.00 3.1.2* Proporsi perempuan Persentase Perbandingan antara banyaknya perempuan pernah 11. ACEH Persentase Persen

- 361 -
pernah kawin umur perempuan kawin umur 15-49 tahun yang pernah melahirkan 12. SUMATERA UTARA
15-49 tahun yang pernah kawin anak lahir hidup dalam dua tahun terakhir dan proses 13. SUMATERA BARAT
proses melahirkan umur 15-49 melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan dengan 14. RIAU
terakhirnya (a) tahun yang jumlah perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun 15. JAMBI
ditolong oleh tenaga proses yang pernah melahirkan, dinyatakan dengan 16. SUMATERA
kesehatan terlatih; melahirkan persentase. Fasilitas kesehatan seperti, rumah sakit, SELATAN
(b) di fasilitas terakhirnya di rumah sakit bersalin, klinik/bidan praktek 17. BENGKULU
kesehatan. fasilitas swasta/praktek dokter, dan puskesmas/pustu/ 18. LAMPUNG
kesehatan polindes. 19. KEP. BANGKA
BELITUNG
21. KEP. RIAU
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
51. BALI
52. NUSA TENGGARA
BARAT
53. NUSA TENGGARA
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
TENGAH
63. KALIMANTAN
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA

- 362 -
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI
SELATAN
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
94. PAPUA
1246 SD01761.00.00 3.1.2* Proporsi perempuan Proporsi Perbandingan antara banyaknya perempuan pernah 11. ACEH Persentase Persen
pernah kawin umur perempuan kawin umur 15-49 tahun yang pernah melahirkan 12. SUMATERA UTARA
15-49 tahun yang pernah kawin anak lahir hidup dalam dua tahun terakhir dan proses 13. SUMATERA BARAT
proses melahirkan umur 15-49 melahirkan terakhirnya ditolong oleh tenaga kesehatan 14. RIAU
terakhirnya (a) tahun yang terlatih (memiliki kompetensi kebidanan) dengan 15. JAMBI
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ditolong oleh tenaga proses jumlah perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun 16. SUMATERA
kesehatan terlatih; melahirkan yang pernah melahirkan. Tenaga kesehatan terlatih SELATAN
(b) di fasilitas terakhirnya yang memiliki kompetensi kebidanan, yaitu seperti 17. BENGKULU
kesehatan. ditolong oleh dokter kandungan, dokter umum, dan bidan yang 18. LAMPUNG
tenaga memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar 19. KEP. BANGKA
kesehatan BELITUNG
terlatih 21. KEP. RIAU
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
51. BALI
52. NUSA TENGGARA

- 363 -
BARAT
53. NUSA TENGGARA
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
TENGAH
63. KALIMANTAN
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI
SELATAN
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
94. PAPUA
1247 SD01804.00.00 3.1.2* Proporsi perempuan Proses Proses lahirnya janin dari dalam kandungan ibu ke 1. Lahir hidup Jumlah; Kelahiran;
pernah kawin umur Melahirkan/Ke dunia, dimulai dari tanda-tanda kelahiran (rasa mulas 2. Lahir mati persentase persen
15-49 tahun yang lahiran yang berangsur-angsur makin sering, makin lama dan
proses melahirkan makin kuat, rahim terasa kencang, keluarnya lendir
terakhirnya (a) bercampur darah dari jalan lahir (vagina), keluarnya
ditolong oleh tenaga cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari
kesehatan terlatih; jalan lahir dan merasa seperti mau buang air besar bila

- 364 -
(b) di fasilitas bayi akan lahir),hingga lahirnya bayi, pemotongan tali
kesehatan. pusat, dan keluarnya plasenta.
1248 SD01174.01.00 3.1.2* Proporsi perempuan Tenaga Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang 1. Tenaga medis Jumlah; Orang;
pernah kawin umur Kesehatan kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau 2. Tenaga psikologi Persentase Persen
15-49 tahun yang keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan klinis
proses melahirkan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan 3. Tenaga keperawatan
terakhirnya (a) untuk melakukan upaya kesehatan. 4. Tenaga kebidanan
ditolong oleh tenaga 5. Tenaga kefarmasian
kesehatan terlatih; 6. Tenaga kesehatan
(b) di fasilitas masyarakat
kesehatan. 7. Tenaga kesehatan
lingkungan
8. Tenaga gizi
9. Tenaga keterapian
fisik
10. Tenaga keteknisian
medis
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
11. Tenaga teknik
biomedika
12. Tenaga kesehatan
tradisional
13. Tenaga kesehatan
lain
1249 SD01175.00.00 3.1.2* Proporsi perempuan Tenaga Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi 1. Dokter kandungan Jumlah; Orang;
pernah kawin umur Kesehatan kebidanan, yaitu seperti dokter kandungan, dokter 2. Dokter umum Persentase Persen
15-49 tahun yang Terlatih umum, bidan, perawat, dan tenaga medis lainnya yang 3. Bidan
proses melahirkan memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. 4. Perawat
terakhirnya (a) 5. Tenaga medis lainnya
ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih;
(b) di fasilitas
kesehatan.

- 365 -
1250 SD00648.00.00 3.2.1* a) Angka Kematian Angka Jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun (0-59 bulan) Nilai normatif AKBa Jumlah Orang/1000
Balita (AKBa); (b) Kematian selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang adalah ;
Angka Kematian Balita (AKBa) sama pada pertengahan tahun yang sama (termasuk 1. ≥140 = sangat tinggi
Bayi (AKB) per 1000 kematian bayi). 2. 71<AKBa <140 =
kelahiran hidup. tinggi,
3. 20<AKBa <70 =
sedang,
4. ≤20= rendah.
1251 SD00648.00.00 3.2.1* a) Angka Kematian Angka Jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun (0-59 bulan) 1. ≥140 = sangat tinggi, Rasio Orang/1000
Balita (AKBa); (b) Kematian pada tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama 2. 71<AKBa <140 =
Angka Kematian Balita (AKBa) pada pertengahan tahun yang sama (termasuk tinggi,
Bayi (AKB) per 1000 kematian bayi). 3. 20<AKBa <70 =
kelahiran hidup. sedang,
4. ≤20= rendah.
1252 SD00649.01.00 3.2.1* a) Angka Kematian Angka Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi Nilai normatif AKB Jumlah Orang
Balita (AKBa); (b) Kematian Bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada adalah:
Angka Kematian tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai 1. 70 sangat tinggi,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Bayi (AKB) per 1000 probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia 2. 40 – 70 tinggi,
kelahiran hidup. satu tahun (dinyatakan dengan per seribu kelahiran 3. 20-39 sedang,
hidup). 4. <20 rendah.
1253 SD00649.02.00 3.2.1* a) Angka Kematian Angka Banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai 1. 70 sangat tinggi, Rasio Orang/1000
Balita (AKBa); (b) Kematian Bayi umur 1 tahun pada waktu tertentu per 1000 kelahiran 2. 40 – 70 tinggi,
Angka Kematian (AKB) hidup pada periode waktu yang sama. 3. 20-39 sedang,
Bayi (AKB) per 1000 4. <20 rendah
kelahiran hidup.
1254 SD00315.00.00 3.2.1* a) Angka Kematian Angka Jumlah penduduk yang meninggal pada umur <1 Nilai normatif AKB Proporsi Per 1000
Balita (AKBa); (b) Kematian Bayi tahun pada waktu tertentu dibagi jumlah kelahiran adalah: kelahiran
Angka Kematian (AKB) per 1000 hidup pada periode waktu yang sama dan dikali 1.000. 1. 70 sangat tinggi,
Bayi (AKB) per 1000 kelahiran 2. 40 – 70 tinggi,
kelahiran hidup. hidup 3. 20-39 sedang,
4. <20 rendah.
1255 SD00618.00.00 3.2.1* a) Angka Kematian Imunisasi Imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk 1. Imunisasi rutin Jumlah; Orang; Kali;

- 366 -
Balita (AKBa); (b) Wajib seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka 2. Imunisasi tambahan persentase Persen
Angka Kematian melindungi yang bersangkutan dan masyarakat 3. Imunisasi khusus.
Bayi (AKB) per 1000 sekitarnya dari penyakit menular tertentu
kelahiran hidup.
1256 SD00869.00.00 3.2.1* a) Angka Kematian Kelahiran Anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
Balita (AKBa); (b) Hidup tanda-tanda kehidupan, walaupun mungkin hanya analisis atau sesuai Jumlah Kasus/Kelahi
Angka Kematian beberapa saat, seperti jantung berdenyut, bernafas, kebutuhan ran/Orang
Bayi (AKB) per 1000 dan menangis.
kelahiran hidup.
1257 SD00317.00.00 3.2.2* Angka Kematian Angka Jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan 1. Rendah Rasio Orang/1000
Neonatal (AKN) per Kematian meninggal dalam periode 28 hari pertama kehidupan 2. Sedang
1000 kelahiran Neonatal (AKN) dan dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran 3. Tinggi
hidup. hidup
1258 SD00318.00.00 3.2.2* Angka Kematian Angka Jumlah anak yang meninggal dalam periode 28 1. Rendah Rasio Orang/1000
Neonatal (AKN) per Kematian hari pertama kehidupan pada waktu tertentu 2. Sedang
1000 kelahiran Neonatal (AKN) dibagi jumlah seluruh kelahiran hidup pada 3. Tinggi
hidup. per 1000 periode yang sama dan dikali 1.000
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kelahiran
hidup.
1259 SD00612.00.00 3.2.2* Angka Kematian Imunisasi Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan 1. Imunisasi Dasar Jumlah; Orang;
Neonatal (AKN) per kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu 2. Imunisasi Lanjutan Persentase Persen
1000 kelahiran penyakit dengan cara memasukkan kuman penyakit
hidup. yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh, baik disuntik
maupun diminum (diteteskan dalam mulut) agar
terjadi kekebalan terhadap jenis penyakit tertentu di
dalam tubuh, sehingga bila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan.
1260 SD00613.00.00 3.2.2* Angka Kematian Imunisasi Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum umur 1 Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang; Kali;
Neonatal (AKN) per Dasar (satu) tahun. analisis atau sesuai persentase Persen
1000 kelahiran kebutuhan
hidup.

- 367 -
1261 SD00614.01.00 3.2.2* Angka Kematian Imunisasi Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum umur 1 1. Bacillus Calmette Jumlah; Orang; Kali;
Neonatal (AKN) per Dasar Lengkap (satu) tahun. Guerin (BCG), persentase Persen
1000 kelahiran Seorang anak telah menerima imunisasi lengkap 2. Diphteria Pertusis
hidup. apabila telah menerima: Tetanus-Hepatitis B-
– 1 (satu) kali imunisasi BCG; Hemophilus Influenza
– 3 (tiga) kali imunisasi DPT; type B (DPTHB-Hib),
– 3 (tiga) kali imunisasi HB; 3. Hepatitis B pada bayi
– 3 (tiga) kali imunisasi Polio; dan baru lahir,
– 1 (satu) kali imunisasi Campak. 4. Polio, dan
5. Campak
1262 SD00615.00.00 3.2.2* Angka Kematian Imunisasi Dilaksanakan untuk melindungi seseorang dan 1. Rabies Jumlah; Orang; Kali;
Neonatal (AKN) per Khusus masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi 2. Demam Kuning persentase Persen
1000 kelahiran tertentu. 3. Pneumonia
hidup. 4. Meningitis
1263 SD00616.00.00 3.2.2* Angka Kematian Imunisasi Ulangan Imunisasi dasar untuk mempertahankan 1. DPT Jumlah; Orang; Kali;
Neonatal (AKN) per Lanjutan tingkat kekebalan dan untuk memperpanjang masa 2. Hepatitis B persentase Persen
1000 kelahiran perlindungan anak yang sudah mendapatkan 3. HiB
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
hidup. imunisasi dasar. Imunisasi ini diberikan pada: 4. Campak/MR
a. anak usia bawah dua tahun (Baduta); 5. DT
b. anak usia sekolah dasar; dan 6. Td
c. wanita usia subur (WUS)
1264 SD00617.00.00 3.2.2* Angka Kematian Imunisasi Jenis Imunisasi tertentu yang diberikan pada 1. HPV Jumlah; Orang; Kali;
Neonatal (AKN) per Tambahan kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena 2. Influenza persentase Persen
1000 kelahiran penyakit sesuai dengan kajian epidemiologis pada 3. PCV
hidup. periode waktu tertentu. 4. Rotavirus
5. Varicela
6. Japanese
Encephalitis
7. Dengue
8. Tifoid
9. Hepatitis A
1265 SD00618.00.00 3.2.2* Angka Kematian Imunisasi Imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk 1. Imunisasi rutin Jumlah; Orang; Kali;

- 368 -
Neonatal (AKN) per Wajib seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka 2. Imunisasi tambahan persentase Persen
1000 kelahiran melindungi yang bersangkutan dan masyarakat 3. Imunisasi khusus.
hidup. sekitarnya dari penyakit menular tertentu
1266 SD01467.00.00 3.2.2* Angka Kematian Persentase Jumlah kabupaten/kota yang memiliki cakupan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Neonatal (AKN) per kabupaten/kot imunisasi dasar lengkap minimal 80% dari sasaran analisis atau sesuai
1000 kelahiran a yang bayinya dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah kebutuhan
hidup. mencapai 80% seluruh kabupaten/kota selama kurun waktu yang
imunisasi sama dan dikali 100%.
dasar lengkap
pada bayi
1267 SD00006.00.00 3.3.1* Jumlah infeksi Acquired Suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan 1. Infeksi Primer HIV Jumlah Orang
baru HIV per 1000 Immuno pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus 2. Stadium I
penduduk tidak Deficiency HIV dalam tubuh seseorang. 3. Stadium II
terinfeksi Syndrome 4. Stadium III
(AIDS) 5. Stadium IV
1268 SD00006.00.01 3.3.1* Jumlah infeksi Acquired Suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan 1. Kategori A Jumlah Orang
baru HIV per 1000 Immuno pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus 2. Kategori B
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penduduk tidak Deficiency HIV dalam tubuh seseorang. 3. Kategori C
terinfeksi Syndrome
(AIDS)
1269 SD00006.00.00 3.3.1* Jumlah infeksi Acquired Suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan 1. Kategori A Jumlah Orang
baru HIV per 1000 Immuno pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus 2. Kategori B
penduduk tidak Deficiency HIV dalam tubuh seseorang. 3. Kategori C
terinfeksi Syndrome
(AIDS)
1270 SD00006.00.01 3.3.1* Jumlah infeksi Acquired Suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan 1. Infeksi Primer HIV Jumlah Orang
baru HIV per 1000 Immuno pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus 2. Stadium I
penduduk tidak Defiiency HIV dalam tubuh seseorang. 3. Stadium II
terinfeksi Syndrome 4. Stadium III
(AIDS) 5. Stadium IV
1271 SD00590.00.00 3.3.1* Jumlah infeksi HIV (Human Virus yang menyebabkan Acquired Immuno Deficiency 1. HIV-1 (HIV Tipe 1) Persentase Persen
baru HIV per 1000 Immunodeficie Syndrome (AIDS) 2. HIV-2 (HIV Tipe 2)

- 369 -
penduduk tidak ncy Virus)
terinfeksi
1272 SD00595.00.00 3.3.1* Jumlah infeksi Human Virus yang menyebabkan Acquired Immuno Defiiency 1. HIV-1 (HIV Tipe 1) Persentase Persen
baru HIV per 1000 Immunodefiien Syndrome (AIDS) 2. HIV-2 (HIV Tipe 2)
penduduk tidak cy Virus (HIV)
terinfeksi
1273 SD00709.00.00 3.3.1* Jumlah infeksi Jumlah infeksi Jumlah infeksi baru HIV per 1000 penduduk tidak 1. HIV-1 (HIV Tipe 1) Proporsi Proporsi
baru HIV per 1000 baru HIV per terinfeksi, menurut jenis kelamin, umur dan populasi 2. HIV-2 (HIV Tipe 2) permil (1000)
penduduk tidak 1000 kunci
terinfeksi penduduk
tidak terinfeksi
1274 SD01640.00.00 3.3.1* Jumlah infeksi baru Prevalensi HIV Perbandingan jumlah penduduk laki–laki dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
HIV per 1000 pada Populasi perempuan umur15-49 tahun yang positif HIV dibagi analisis atau sesuai
penduduk tidak Dewasa dengan jumlah penduduk laki–laki dan perempuan kebutuhan
terinfeksi pada umur yang sama (yaitu 15-49 tahun).
1275 SD01009.00.00 3.3.2* Insidens Insiden Jumlah semua kasus TB baru dan kambuh pada Klasifikasi berdasarkan Proporsi Proporsi per
Tuberkulosis (ITB) Tuberkolosis waktu tertentu dibagi jumlah penduduk pada periode analisis atau sesuai 100.000
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
per 100.000 (ITB) per waktu yang sama kemudian dikali 100.000. kebutuhan penduduk
penduduk 100.000
penduduk
1276 SD01012.00.00 3.3.2* Insidens Insidens Jumlah kasus TB baru dan kambuh yang muncul Klasifikasi berdasarkan Proporsi Proporsi per
Tuberkulosis (ITB) Tuberkulosis selama periode waktu tertentu per 100.000 penduduk. analisis atau sesuai 100.000
per 100.000 (ITB) per kebutuhan penduduk
penduduk 100.000
penduduk
1277 SD01013.00.00 3.3.2* Insidens Insidens Jumlah kasus TB baru dan kambuh (termasuk kasus 1. TB Paru Proporsi Proporsi per
Tuberkulosis (ITB) Tuberkulosis TB pada orang yang hidup dengan HIV) yang muncul 2. TB Ekstra paru 1000
per 100.000 (ITB) per selama periode waktu tertentu per 100.000 penduduk penduduk
penduduk 100.000
penduduk
1278 SD00796.00.01 3.3.2* Insidens Kasus TB Pasien yang telah dibuktikan secara bakteriologis Berdasarkan diagnosa: Jumlah; Orang;
Tuberkulosis (ITB) (mikroskopis, kultur atau molekuler) atau didiagnosis 1. TB aktif persentase persen

- 370 -
per 100.000 menderita TB. 2. TB laten
penduduk
1279 SD00796.00.02 3.3.2* Insidens Kasus TB Pasien yang telah dibuktikan secara bakteriologis 1. TB Paru Jumlah; Kasus;
Tuberkulosis (ITB) (mikroskopis, kultur atau molekuler) atau didiagnosis 2. TB Ekstra paru Persentase Persen
per 100.000 menderita TB
penduduk
1280 SD01247.00.01 3.3.2* Insidens Tuberkulosis Penyakit menular yang disebabkan oleh 1. TB Paru Jumlah; Orang;
Tuberkulosis (ITB) (TB) Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang 2. TB Ekstra paru Persentase Persen
per 100.000 paru dan organ lainnya.
penduduk
1281 SD01247.00.02 3.3.2* Insidens Tuberkulosis Penyakit menular yang disebabkan oleh 1. TB aktif Jumlah; Orang;
Tuberkulosis (ITB) (TB) Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang 2. TB laten Persentase Persen
per 100.000 paru dan organ lainnya.
penduduk
1282 SD00366.00.00 3.3.3* Kejadian Malaria per Annual Angka kesakitan per 1.000 penduduk berisiko dalam 1. Tinggi Proporsi Proporsi per
1000 orang. Parasite satu tahun. Angka API digunakan untuk menentukan 2. Sedang 1000
Incidence (API) tingkat endemisitas malaria di suatu daerah. 3. Rendah penduduk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1283 SD00856.00.00 3.3.3* Kejadian Malaria per Kejadian Jumlah kasus malaria positif dibagi jumlah penduduk Klasifikasi berdasarkan Proporsi Proporsi per
1000 orang Malaria per berisiko pada periode waktu yang sama dikali 1.000 analisis atau sesuai 1000
1000 orang penduduk. kebutuhan penduduk
1284 SD00081.00.00 3.3.3* Kejadian Malaria per Malaria Penyakit yang disebabkan oleh plasmodium yang 1. Plasmodium Jumlah; Kasus;
1000 orang. ditularkan oleh nyamuk Anopheles falciparum (Malaria Persentase Persen
Tropika)
2. Plasmodium vivax
(Malaria Tertiana)
3. Plasmodium ovale
(Malaria Ovale)
4. Plasmodium malariae
(Malaria Quartana)
5. Plasmodium knowlesi
1285 SD00540.00.00 3.3.3.(a) Jumlah Eliminasi Suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
kabupaten/kota Malaria setempat dalam satu wilayah geografi tertentu, dan analisis atau sesuai persentase persen

- 371 -
yang mencapai bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta kebutuhan
eliminasi malaria sudah tidak ada vector malaria di wilayah tersebut,
sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan
untuk mencegah penularan kembali.
1286 SD00712.00.00 3.3.3.(a) Jumlah Jumlah Jumlah absolut kumulatif kabupaten/kota yang 11. ACEH Jumlah; Kabupaten/K
kabupaten/kota kabupaten/kot mencapai eliminasi malaria dalam satu tahun 12. SUMATERA UTARA Persentase ota; Persen
yang mencapai a yang 13. SUMATERA BARAT
eliminasi malaria mencapai 14. RIAU
eliminasi 15. JAMBI
malaria 16. SUMATERA
SELATAN
17. BENGKULU
18. LAMPUNG
19. KEP. BANGKA
BELITUNG
21. KEP. RIAU
31. DKI JAKARTA
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
51. BALI
52. NUSA TENGGARA
BARAT
53. NUSA TENGGARA
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
TENGAH
63. KALIMANTAN

- 372 -
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI
SELATAN
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
94. PAPUA
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1287 SD00501.00.00 3.3.4* Insiden Hepatitis B Deteksi Dini Dilakukan oleh tenaga kesehatan di setiap fasilitas Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
per 100.000 Infeksi pelayanan kesehatan melalui pemeriksaan darah pada analisis atau sesuai Persentase Persen
penduduk Hepatitis B ibu hamil paling sedikit 1 (satu) kali pada masa kebutuhan
kehamilan
1288 SD00585.00.01 3.3.4* Insiden Hepatitis B Hepatitis B Penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang 1. Hepatitis B akut Jumlah; Orang;
per 100.000 disebabkan oleh virus Hepatitis B 2. Hepatitis B kronik Persentase Persen
penduduk
1289 SD00585.00.02 3.3.4* Insiden Hepatitis B Hepatitis B Penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
per 100.000 disebabkan oleh virus Hepatitis B analisis atau sesuai Persentase Persen
penduduk kebutuhan
1290 SD00586.00.01 3.3.4* Insiden Hepatitis B Hepatitis B dan Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
per 100.000 C dan C yang dapat menimbulkan peradangan hati akut analisis atau sesuai Persentase Persen
penduduk atau menahun, dan dapat berlanjut menjadi sirosis kebutuhan
atau kanker hati.
1291 SD00586.00.02 3.3.4* Insiden Hepatitis B Hepatitis B dan Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B 11. ACEH Jumlah; Orang;

- 373 -
per 100.000 C dan C yang dapat menimbulkan peradangan hati akut 12. SUMATERA UTARA Persentase Persen
penduduk atau menahun, dan dapat berlanjut menjadi sirosis 13. SUMATERA BARAT
atau kanker hati 14. RIAU
15. JAMBI
16. SUMATERA
SELATAN
17. BENGKULU
18. LAMPUNG
19. KEP. BANGKA
BELITUNG
21. KEP. RIAU
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
51. BALI
52. NUSA TENGGARA
BARAT
53. NUSA TENGGARA
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
TENGAH
63. KALIMANTAN
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA

- 374 -
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI
SELATAN
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
94. PAPUA
1292 SD00998.00.00 3.3.4* Insiden Hepatitis B Insiden Jumlah kasus infeksi baru Hepatitis B pada periode 1. Hepatitis B akut Jumlah; Orang;
per 100.000 Hepatitis B per waktu tertentu dibagi jumlah penduduk yang berisiko 2. Hepatitis B kronik Persentase Persen
penduduk 100.000 pada periode yang sama dan dikali 100.000
penduduk
1293 SD01466.00.00 3.3.4* Insiden Hepatitis B Persentase Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
per 100.000 kabupaten/kot deteksi dini Hepatitis B pada kelompok berisiko dibagi analisis atau sesuai
penduduk a yang jumlah seluruh kabupaten/kota di Indonesia dikali kebutuhan
melakukan 100%.
deteksi dini
untuk infeksi
Hepatitis B
1294 SD00352.00.00 3.3.5* Jumlah orang yang Angka Jumlah orang di kabupaten/kota endemis yang telah 11. ACEH Jumlah; Kabupaten/K
memerlukan Pencapaian melaksanakan Pemberian Obat Massal Pencegahan 12. SUMATERA UTARA Persentase ota; Persen
intervensi terhadap Pengobatan (POMP) Filariasis sekali setahun selama 5 tahun 13. SUMATERA BARAT
penyakit tropis yang Penyakit berturutturut dengan cakupan POPM Filariasis 14. RIAU
terabaikan (a) Filariasis minimal 85% dari jumlah penduduk di 15. JAMBI
Filariasis dan (b) kabupaten/kota atau 65% dari jumlah sasaran POPM 16. SUMATERA
Kusta. kabupaten/kota, kemudian dilakukan survei darah jari SELATAN
dan hasilnya angka mikrofiarianya < 1% 17. BENGKULU
18. LAMPUNG

- 375 -
19. KEP. BANGKA
BELITUNG
21. KEP. RIAU
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
51. BALI
52. NUSA TENGGARA
BARAT
53. NUSA TENGGARA
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
TENGAH
63. KALIMANTAN
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI
SELATAN
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT

- 376 -
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
94. PAPUA
1295 SD00748.00.00 3.3.5* Jumlah orang yang Jumlah orang (a) Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap 11. ACEH Jumlah; Orang;
memerlukan yang penyakit tropis yang terabaikan (a) Filariasis: 12. SUMATERA UTARA Persentase Persen
intervensi terhadap memerlukan Jumlah penduduk di kabupaten/kota dengan 13. SUMATERA BARAT
penyakit tropis yang intervensi Mikrofiaria rate (Mf-rate)>1% yang mendapat POPM 14. RIAU
terabaikan (a) terhadap Filariasis dibagi jumlah seluruh penduduk di 15. JAMBI
Filariasis dan (b) penyakit tropis kabupaten/kota dengan Mf-rate>1% dan dinyatakan 16. SUMATERA
Kusta. yang dalam satuan persen (%). SELATAN
terabaikan (a) (b) Jumlah orang yang memerlukan intervensi 17. BENGKULU
Filariasis dan terhadap penyakit tropis yang terabaikan (a) Filariasis: 18. LAMPUNG
(b) Kusta. Jumlah kasus baru tanpa cacat yang ditemukan dan 19. KEP. BANGKA
diobati dibagi semua kasus baru kusta yang diobati BELITUNG
dan dinyatakan dalam satuan persen (%). 21. KEP. RIAU
31. DKI JAKARTA
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
51. BALI
52. NUSA TENGGARA
BARAT
53. NUSA TENGGARA
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
TENGAH
63. KALIMANTAN

- 377 -
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI
SELATAN
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
94. PAPUA
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1296 SD00167.00.00 3.3.5* Jumlah orang yang Kusta Penyakit menular menahun yang disebabkan oleh 1. Kusta Tuberkuloid Jumlah; Orang;
memerlukan kuman Mycobacterium leprae, yang menyerang saraf 2. Kusta Lepromatosa persentase persen
intervensi terhadap tepi, kulit dan organ lainnya (kecuali Susunan Saraf 3. Kusta Borderline
penyakit tropis yang Pusat). Sumber penularan adalah manusia, yaitu orang
terabaikan (a) yang terkena kusta yang belum mendapatkan
Filariasis dan (b) pengobatan. Penularan terjadi melalui pernafasan
Kusta. setelah kontak yang lama dan erat, karenanya maka
pada kasus, yang tertular adalah anggota keluarga
yang tinggal serumah dengan penderita.
1297 SD01361.00.00 3.3.5* Jumlah orang yang Penyakit kaki Penyakit menular disebabkan oleh cacing filaria yang 1. Filariasis kulit Jumlah; Orang;
memerlukan gajah (fiariasis) menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit 2. Filariasis limfatik persentase persen
intervensi terhadap ini dapat merusak sistem limfe, menimbulkan 3. Filariasis rongga
penyakit tropis yang pembengkakan pada tangan, kaki, glandula mammae, tubuh
terabaikan (a) dan scrotum, menimbulkan cacat seumur hidup serta
Filariasis dan (b) stigma sosial bagi penderita dan keluarganya. Upaya

- 378 -
Kusta. untuk mengatasi penyakit ini sesuai dengan metode
pengobatan WHO yaitu dengan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Filariasis sekali setahun
selama 5 Tahun.
1298 SD01361.00.00 3.3.5* Jumlah orang yang Penyakit kaki Penyakit menular disebabkan oleh cacing filaria yang 1. Filariasis kulit Jumlah; Orang;
memerlukan gajah menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit 2. Filariasis limfatik persentase persen
intervensi terhadap (filariasis) ini dapat merusak sistem limfe, menimbulkan 3. Filariasis rongga
penyakit tropis yang pembengkakan pada tangan, kaki, glandula mammae, tubuh
terabaikan (a) dan scrotum, menimbulkan cacat seumur hidup serta
Filariasis dan (b) stigma sosial bagi penderita dan keluarganya. Upaya
Kusta. untuk mengatasi penyakit ini sesuai dengan metode
pengobatan WHO yaitu dengan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Filariasis sekali setahun
selama 5 Tahun.
1299 SD01704.00.00 3.3.5* Jumlah orang yang Proporsi kasus Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat yang ditemukan 11. ACEH Persentase Persen
memerlukan kusta yang dan diobati 12. SUMATERA UTARA
intervensi terhadap ditemukan dan 13. SUMATERA BARAT
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penyakit tropis yang diobati 14. RIAU
terabaikan (a) 15. JAMBI
Filariasis dan (b) 16. SUMATERA
Kusta. SELATAN
17. BENGKULU
18. LAMPUNG
19. KEP. BANGKA
BELITUNG
21. KEP. RIAU
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN

- 379 -
51. BALI
52. NUSA TENGGARA
BARAT
53. NUSA TENGGARA
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
TENGAH
63. KALIMANTAN
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
73. SULAWESI
SELATAN
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
94. PAPUA
1300 SD00537.00.00 3.3.5.(a) Jumlah kabupaten/ Eliminasi Upaya pengurangan terhadap penyakit secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
kota dengan berkesinambungan di wilayah tertentu sehingga angka analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
eliminasi kusta. kesakitan penyakit tersebut dapat ditekan serendah kebutuhan Kabupaten/K
mungkin agar tidak menjadi masalah kesehatan di ota ; Persen
wilayah yang bersangkutan.

- 380 -
1301 SD00539.00.00 3.3.5.(a) Jumlah kabupaten/ Eliminasi Eliminasi kusta berarti angka prevalensi <1/ 10.000 Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
kota dengan Kusta penduduk. analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
eliminasi kusta. kebutuhan Kabupaten/K
ota ; Persen
1302 SD00710.00.00 3.3.5.(a) Jumlah kabupaten/ Jumlah Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang telah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
kota dengan kabupaten/ mencapai eliminasi Kusta (<1 kasus/10.000 penduduk) analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
eliminasi kusta. kota dengan pada tahun tertentu. kebutuhan Kabupaten/K
eliminasi ota ; Persen
kusta.
1303 SD01129.00.00 3.3.5.(a) Jumlah kabupaten/ Status Kondisi suatu daerah di mana penularan di Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
kota dengan Eliminasi masyarakat serta angka kesakitan dan kecacatan analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
eliminasi kusta. Kusta dapat diturunkan serendah munngkin. kebutuhan Kabupaten/K
ota ; Persen
1304 SD00538.00.00 3.3.5.(b) Jumlah kabupaten/ Eliminasi Eliminasi kusta berarti angka angka mikrofilaria Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
kota endemis Filariasis menjadi < 1%. analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
filariasis yang kebutuhan Kabupaten/K
mencapai eliminasi. ota ; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1305 SD00711.00.00 3.3.5.(b) Jumlah kabupaten/ Jumlah Akumulasi jumlah kabupaten/kota yang berhasil Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
kota endemis kabupaten/ menurunkan angka mikrofilaria menjadi < 1%. analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
filariasis yang kota endemis kebutuhan Kabupaten/K
mencapai eliminasi. filariasis yang ota ; Persen
mencapai
eliminasi.
1306 SD00252.00.00 3.3.5.(b) Jumlah kabupaten/ Penanggulanga Semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tindakan;
kota endemis n Filariasis menurunkan prevalensi (microfilaria rate) serendah analisis atau sesuai Persentase Persen
filariasis yang mungkin sehingga dapat menurunkan risiko penularan kebutuhan
mencapai eliminasi. Filariasis di suatu wilayah.
1307 SD01368.00.00 3.3.5.(b) Jumlah kabupaten/ Penyelenggaraa Penyelenggaraan Penanggulangan Filariasis Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penyelenggar
kota endemis n dilaksanakan melalui pokok kegiatan: analisis atau sesuai Persentase aan; Persen
filariasis yang Penanggulanga a. Surveilans Kesehatan; kebutuhan
mencapai eliminasi. n Filariasis b. Penanganan Penderita;
c. Pengendalian faktor risiko; dan

- 381 -
d. Komunikasi, informasi, dan edukasi.
1308 SD01306.00.00 3.3.5.(b) Jumlah kabupaten/ Wilayah Satuan kabupaten/kota yang ditentukan berdasarkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
kota endemis Endemis hasil survei data dasar prevalensi mikrofilaria analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
filariasis yang Filariasis menunjukkan angka mikrofilaria (microfilaria rate) kebutuhan Kabupaten/K
mencapai eliminasi. lebih dari dan/atau sama dengan 1% (satu persen). ota ; Persen
1309 SD00887.00.00 3.4.1 Kematian akibat Kematian Persen orang berusia 30 tahun yang akan meninggal Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
penyakit Akibat sebelum ulang tahun ke 70 karena penyakit analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
kardiovaskuler, Penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, atau penyakit kebutuhan Kabupaten/K
kanker, diabetes Jantung, pernapasan kronis, dengan asumsi bahwa ia akan ota ; Persen
atau penyakit Kanker, mengalami tingkat mortalitas saat ini pada setiap usia
pernapasan kronis Diabetes, atau dan ia tidak akan mati dari penyebab kematian lainnya
Penyakit (misalnya, cedera atau HIV / AIDS).
Pernapasan
Kronis
1310 SD00103.00.00 3.4.1.(a) Persentase merokok Merokok Aktivitas membakar tembakau maupun certutu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Nasional,
penduduk usia 10- kemudian menghisap asapnya baik menggunakan analisis atau sesuai persentase Provinsi dan
18 tahun rokok maupun pipa; setiap hari maupun kadang- kebutuhan Kabupaten/K
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kadang. ota ; Persen
1311 SD01485.00.00 3.4.1.(a) Persentase merokok Persentase Perbandingan jumlah penduduk umur 10 sampai 18 1. Merokok tiap hari Jumlah; Nasional,
penduduk usia 10- Merokok pada tahun yang merokok dengan jumlah penduduk umur 2. Merokok kadang- persentase Provinsi dan
18 tahun Penduduk 10-18 tahun. kadang Kabupaten/K
Umur ≤18 ota ; Persen
tahun
1312 SD01652.00.00 3.4.1.(b) Prevalensi tekanan Prevalensi Perbandingan jumlah penduduk umur ≥18 tahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen;
darah tinggi. tekanan darah dengan hasil pengukuran tekanan darah sistolik lebih analisis atau sesuai
tinggi besar atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan kebutuhan
darah diastolik lebih besar atau sama dengan 90
mmHg.
1313 SD01165.00.00 3.4.1.(b) Prevalensi tekanan Tekanan Darah Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
darah tinggi. Tinggi mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 jenis kelamin penderita:
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 1. Laki-laki
lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. 2. Perempuan

- 382 -
1314 SD00469.00.00 3.4.1.(c) Prevalensi obesitas Dampak Meningkatnya probabilitas terkena penyakit diabetes, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pada penduduk Obesitas jantung, stroke, kanker, osteoartritis, gangguan jenis kelamin penderita:
umur ≥18 tahun. pernapasan, depresi maupun kematian mendadak 1. Laki-laki
(Obstructive Sleeping Apneu). 2. Perempuan
1315 SD00681.00.00 3.4.1.(c) Prevalensi obesitas Indeks Massa Alat atau cara yang sederhana untuk memantau status 1. Kategori Kurus Indeks Indeks
pada penduduk Tubuh (IMT) gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan Kekurangan berat
umur ≥18 tahun. kekurangan dan kelebihan berat badan badan tingkat berat: <
17,0
2. Kategori Kurus
Kekurangan berat
badan tingkat ringan: <
17,0 – 18,4
3. Kategori Normal: 18,5
– 25,0
4. Kategori Gemuk
Kelebihan berat badan
tingkat ringan: 25,1 –
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
27,0
5. Kategori Gemuk
Kelebihan berat badan
tingkat berat: > 27,0
1316 SD01645.00.00 3.4.1.(c) Prevalensi obesitas Prevalensi Persentase jumlah penduduk umur ≥18 tahun dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen;
pada penduduk obesitas pada hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥25. analisis atau sesuai
umur ≥18 tahun. penduduk kebutuhan
umur ≥18
tahun
1317 SD00849.00.00 3.4.10 Upaya Rehabilitatif Upaya Kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Rehabilitatif Kesehatan Jiwa yang ditujukan untuk: analisis atau sesuai Persentase Persen
Kesehatan a. mencegah atau mengendalikan disabilitas; kebutuhan
Jiwa b. memulihkan fungsi sosial;
c. memulihkan fungsi okupasional; dan
d. mempersiapkan dan memberi kemampuan ODGJ

- 383 -
agar mandiri di masyarakat.
1318 SD00643.00.00 3.4.2 Angka kematian Angka Jumlah kematian akibat bunuh diri (data dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
(insidens rate) kematian kepolisian maupun dari pelayanan kesehatan) dibagi analisis atau sesuai
akibat bunuh diri. (insidens rate) jumlah seluruh kematian dan dinyatakan dalam kebutuhan
akibat bunuh satuan persen (%).
diri
1319 SD00442.00.00 3.4.2 Angka kematian Bunuh Diri Tindakan merusak diri sendiri dengan menggunakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
(insidens rate) alat, cara tertentu atau zat (obat atau racun) yang analisis atau sesuai
akibat bunuh diri. mengakibatkan kematian. kebutuhan
1320 SD01389.00.00 3.4.2 Angka kematian Percobaan Tindakan dengan sengaja merusak diri sendiri dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
(insidens rate) bunuh diri menggunakan alat, cara tertentu, atau zat (obat atau analisis atau sesuai Persentase Persen
akibat bunuh diri. racun) dengan tujuan mengakhiri kehidupan yang kebutuhan
tidak mengakibatkan kematian, namun membutuhkan
intervensi medik psikiatrik.
1321 SD00713.00.00 3.4.3 Jumlah Kab/Kota Jumlah Klasifikasi Jumlah Kab/Kota yang memiliki puskesmas Jumlah Kabupaten Metadata
yang memiliki kabupaten/kot yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa /Kota Indikator
puskesmas yang a yang sudah SDGs
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menyelenggarakan memiliki Indonesia:
upaya kesehatan minimal 20% Pilar
jiwa dari jumlah Pembanguna
seluruh n Sosial
puskesmas di (Bappenas)
kabupaten/kot
a tersebut yang
menyelenggara
kan upaya
kesehatan jiwa.
1322 SD00971.00.00 3.4.4 Kesehatan Jiwa Kesehatan jiwa Kondisi di mana seorang individu dapat berkembang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang.
secara fisik, mental, spritual dan sosial, sehingga analisis atau sesuai Persentase Persen
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, kebutuhan
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara
produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk

- 384 -
komunitasnya.
1323 SD01818.00.00 3.4.5 Indikator global Puskesmas Puskesmas yang memenuhi kriteria sebagai berikut: Klasifikasi berdasarkan Puskesmas uNIT; Persen
yang akan yang 1) Memiliki tenaga kesehatan yang sudah terlatih analisis atau sesuai ; Persen
dikembangkan. menyelengarak kesehatan jiwa kebutuhan
an upaya 2) Melakukan kegiatan promotif kesehatan jiwa
kesehatan jiwa 3) Melakukan deteksi dini
4) Layanan pengobatan dasar dan rujukan kesehatan
jiwa
1324 SD01097.00.00 3.4.6 Upaya Kesehatan Upaya Setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Jiwa Kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga dan analisis atau sesuai Persentase Persen
Jiwa masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kebutuhan
kuratif dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat
1325 SD00850.00.00 3.4.7 Upaya Kuratif Upaya Kuratif Kegiatan pemberian pelayanan kesehatan terhadap Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Kesehatan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang mencakup analisis atau sesuai Persentase Persen
Jiwa proses diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sehingga ODGJ dapat berfungsi kembali secara wajar
di linglmngan keluarga,lembaga, dan masyarakat.
1326 SD01139.00.00 3.4.8 Upaya Preventif Suatu kegiatan Klasifikasi Upaya Preventif Jumlah; Persentase Kegiatan; Undang-
untuk Persen Undang
mencegah Kesehatan
terjadinya Jiwa Nomor
masalah 18 tahun
kejiwaan dan 2014
gangguan jiwa.
1327 SD00848.00.00 3.4.9 Upaya Promotif Upaya Promotif Kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Kesehatan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Jiwa yang analisis atau sesuai Persentase Persen
Jiwa bersifat promosi Kesehatan Jiwa kebutuhan
1328 SD00445.00.00 3.5.1 Cakupan intervensi Cakupan Jumlah orang yang menerima pengobatan dalam satu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
pengobatan Intervensi tahun dibagi dengan jumlah total orang dengan analisis atau sesuai
(farmakologi, Pengobatan gangguan penggunaan narkoba pada tahun yang kebutuhan

- 385 -
psikososial, Bagi Gangguan sama.
rehabilitasi dan Penyalahgunaa
layanan pasca n Zat
intervensi) bagi
gangguan
penyalahgunaan zat.
1329 SD00551.00.00 3.5.1(a) Jumlah Fasilitas Institusi penerima wajib lapor (IPWL) baik puskesmas, 1. Puskesmas Persentase; Persen;
penyalahguna napza layanan klinik pratama, RSU atau RS khusus yang telah 2. Klinik pratama 3. Jumlah; Nasional,
yang mendapatkan kesehatan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. RSU status Provinsi dan
pelayanan 4. RS khusus Kabupaten/K
rehabilitasi medis ota ;jenis
kelamin dan
kelompok
umur
1330 SD00758.00.00 3.5.1(a) Jumlah Jumlah Jumlah absolut pecandu/penyalah guna/korban Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
penyalahguna napza penyalahguna penyalahgunaan NAPZA yang datang dan tercatat analisis atau sesuai
yang mendapatkan narkotika dan menjalani terapi dan rehabilitasi NAPZA di layanan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pelayanan pengguna rehabilitasi medis yang telah ditetapkan menjadi IPWL,
rehabilitasi medis alkohol yang baik milik sektor kesehatan, BNN, masyarakat maupun
merugikan, swasta.
yang
mengakses
layanan
rehabilitasi
medis
1331 SD00034.00.00 3.5.1(a) Jumlah Layanan Fasilitas layanan kesehatan baik Puskesmas, Klinik Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Layanan;
penyalahguna napza Rehabilitasi Pratama, RSU atau RS khusus, yang telah ditetapkan analisis atau sesuai Persentase Persen
yang mendapatkan Medis menjadi Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) oleh kebutuhan
pelayanan Menteri Kesehatan
rehabilitasi medis
1332 SD00099.00.00 3.5.1(a) Jumlah Mengakses Penyalah guna zat, termasuk narkotika dan alkohol Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
penyalahguna napza Layanan yang telah mendapatkan layanan terapi dan analisis atau sesuai

- 386 -
yang mendapatkan Rehabilitasi rehabilitasi yang pembiayaannya ditanggung oleh kebutuhan
pelayanan pemerintah.
rehabilitasi medis
1333 SD01302.00.00 3.5.1(a) Jumlah Rehabilitasi Proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penyalahguna napza Medis membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika. analisis atau sesuai Persentase Persen
yang mendapatkan kebutuhan
pelayanan
rehabilitasi medis
1334 SD01309.00.00 3.5.1(a) Jumlah Rehabilitasi Suatu proses pemulihan klien gangguan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penyalahguna napza Pengguna penyalahgunaan NAPZA, baik dalam bentuk rawat analisis atau sesuai Persentase Persen
yang mendapatkan NAPZA jalan maupun rawat inap, serta dalam jangka waktu kebutuhan
pelayanan pendek maupun panjang, yang bertujuan untuk
rehabilitasi medis mengubah perilaku dan mengembalikan fungsi
individu tersebut di masyarakat.
1335 SD00771.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Jumlah yang Absolut pecandu/penyalah guna/korban Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
mengakses layanan mengakses penyalahgunaan zat, termasuk narkotika dan alkohol, analisis atau sesuai
pasca rehabilitasi. layanan pasca yang mengakses layanan pascarehabilitasi, setelah kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
rehabilitasi selesai menjalani
program rehabilitasi.
1336 SD01006.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Korban Seseorang yang tidak sengaja menggunakan NAPZA Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
mengakses layanan Penyalahgunaa karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan/atau analisis atau sesuai persentase
pasca rehabilitasi. n NAPZA diancam untuk menggunakan NAPZA. kebutuhan
1337 SD01007.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Korban Pecandu/penyalah guna/korban penyalahgunaan zat, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
mengakses layanan penyalahgunaa termasuk narkotika dan alkohol, yang telah selesai analisis atau sesuai persentase
pasca rehabilitasi. n NAPZA yang mengikuti rehabilitasi sosial dalam panti (atau kebutuhan
mendapatkan balai/loka/lembaga rehabilitasi sosial) milik
rehabilitasi pemerintah dan masyarakat.
sosial di dalam
panti sesuai
standar
pelayanan
1338 SD00047.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Lembaga Lembaga milik Pemerintah dan masyarakat yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;

- 387 -
mengakses layanan Rehabilitasi melaksanakan proses refungsionalisasi dan analisis atau sesuai Persentase Persen
pasca rehabilitasi. Sosial bagi pengembangan untuk memungkinkan pecandu dan kebutuhan
Pecandu dan korban penyalahgunaan NAPZA mampu melaksanakan
Korban fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan
Penyalahgunaa masyarakat.
n NAPZA
1339 SD00048.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Lembaga Lembaga rehabilitasi sosial baik milik pemerintah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
mengakses layanan rehabilitasi maupun masyarakat yang telah menerima bantuan analisis atau sesuai Persentase Persen
pasca rehabilitasi. sosial korban dan/atau pengembangan kelembagaan, baik dari sisi kebutuhan
penyalahgunaa manajerial, SDM dan teknis pelayanan.
n NAPZA yang
telah
dikembangkan
/dibantu
1340 SD00188.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Pasca Kegiatan pelayanan yang merupakan tahapan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
mengakses layanan Rehabilitasi pembinaan lanjutan yang diberikan kepada pecandu analisis atau sesuai
pasca rehabilitasi. narkotika, penyalah guna narkotika, dan korban kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penyalahgunaan narkotika, setelah menjalani
rehabilitasi medis dan/atau rehabilitasi sosial, yang
merupakan bagian yang integral dalam rangkaian
rehabilitasi.
1341 SD01363.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Penyalah Guna Orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
mengakses layanan melawan hukum. analisis atau sesuai
pasca rehabilitasi. kebutuhan
1342 SD01649.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Prevalensi Jumlah sampel orang berusia 10–59 tahun yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
mengakses layanan penyalahgunaa pernah menggunakan narkoba dalam 12 bulan analisis atau sesuai
pasca rehabilitasi. n narkoba terakhir dibagi jumlah populasi nasional berusia 10–59 kebutuhan
tahun yang dinyatakan dalam satuan persen (%).
1343 SD01318.00.00 3.5.1(b) Jumlah yang Rehabilitasi Proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
mengakses layanan Sosial memungkinkan seseorang mampu melaksanakan analisis atau sesuai Persentase Persen
pasca rehabilitasi. fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan kebutuhan
masyarakat.

- 388 -
1344 SD00626.00.00 3.5.2* Konsumsi alkohol Alkohol Seseorang dikatakan pernah meminum minuman 1. Golongan A (kurang Jumlah; Orang;
(liter per kapita) oleh beralkohol apabila telah meminumnya meskipun dari 5%) persentase persen
penduduk umur ≥ hanya satu atau dua teguk. Jika hanya sekedar 2. Golongan B (5% s.d.
15 tahun dalam mengecap beberapa tetes, belumlah dikatakan 20%)
satu tahun terakhir. meminum. Minuman beralkohol yang banyak beredar 3. Golongan C (lebih
di pasaran yaitu bir, tuak, arak, angciu,ciu, brem (sari dari 20%)
ketan/tebu), anggur beras, minuman putau, mansion
house, wine, whisky, vodka, bandy, malaga, vigour,
kamput (kambing putih), cap tikus dan sebagainya
yang beralkohol atau yang disebut minuman keras.
1345 SD00739.00.00 3.5.2* Konsumsi alkohol Jumlah Perbandingan antara jumlah minuman Klasifikasi berdasarkan Volume/ju Liter/kapita
(liter per kapita) oleh Minuman keras/beralkohol (liter) yang dikonsumsi penduduk analisis atau sesuai mlah
penduduk umur ≥ Keras/Beralko umur ≥15 tahun dalam setahun terakhir dengan kebutuhan
15 tahun dalam hol (Liter per jumlah penduduk umur ≥15 tahun, dinyatakan dalam
satu tahun terakhir. Kapita 15 liter per kapita.
Tahun Keatas)
yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Dikonsumsi
oleh Penduduk
Umur ≥15
tahun
1346 SD00985.00.00 3.5.2* Konsumsi alkohol Konsumsi Jumlah minuman mengandung alkohol (liter) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
(liter per kapita) oleh alkohol (liter dikonsumsi oleh penduduk umur ≥15 tahun dalam analisis atau sesuai
penduduk umur ≥ per kapita) oleh setahun terakhir dibagi jumlah seluruh penduduk kebutuhan
15 tahun dalam penduduk umur ≥15 tahun dinyatakan dalam satuan persen (%)
satu tahun terakhir. umur ≥ 15
tahun dalam
satu tahun
terakhir
1347 SD00645.00.00 3.6.1 Angka kematian Angka ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; Persen
akibat cedera fatal kematian analisis atau sesuai Persentase
kecelakaan lalu akibat cedera kebutuhan

- 389 -
lintas. fatal
kecelakaan
lalu lintas
1348 SD00846.00.00 3.6.1 Angka kematian Kecelakaan Suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kejadian;
akibat cedera fatal Lalu Lintas disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa analisis atau sesuai Persentase Persen
kecelakaan lalu pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban kebutuhan
lintas. manusia dan/atau kerugian harta benda.
1349 SD00353.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Angka Perbandingan antara Pasangan Usia Subur (PUS) umur 1. Sterilisasi Perempuan Jumlah Orang
usia reproduksi (15- Penggunaan 15-49 tahun yang menjadi peserta KB aktif metode 2. Sterilisasi Pria
49 tahun) yang Metode kontrasepsi jangka panjang (peserta KB yang saat ini 3. Spiral/IUD
memiliki kebutuhan Kontrasepsi menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang) 4. Susuk KB
keluarga berencana Jangka dengan jumlah seluruh PUS pada periode yang sama
terpenuhi menurut Panjang dinyatakan dalam persentase
metode kontrasepsi (MKJP) Cara
modern. Modern
1350 SD00355.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Angka Perbandingan antara Jumlah perempuan usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- prevalensi reproduksi (15-49 tahun) pada kelompok perempuan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
49 tahun) yang kontrasepsi usia reproduksi 15- 49 tahun kebutuhan
memiliki kebutuhan modern pada (seluruh wanita usia subur/WUS) yang menggunakan
keluarga berencana kelompok alat kontrasepsi metode modern dengan Jumlah
terpenuhi menurut perempuan perempuan usia reproduksi (15-49
metode kontrasepsi usia tahun) pada perempuan usia reproduksi 15- 49 tahun
modern. reproduksi 15- (seluruh wanita usia subur/WUS)
49 tahun
(seluruh
wanita usia
subur/WUS)
1351 SD00356.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Angka Perbandingan antara Jumlah perempuan usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- prevalensi reproduksi (15-49 tahun) pada kelompok Perempuan analisis atau sesuai
49 tahun) yang kontrasepsi usia reproduksi 15-49 tahun kebutuhan
memiliki kebutuhan modern pada berstatus kawin (hanya Pasangan Usia Subur) yang
keluarga berencana kelompok menggunakan alat kontrasepsi modern dengan Jumlah

- 390 -
terpenuhi menurut Perempuan perempuan usia reproduksi (15-49
metode kontrasepsi usia tahun) pada Perempuan usia reproduksi 15-49 tahun
modern. reproduksi 15- berstatus kawin (hanya Pasangan Usia Subur).
49 tahun
berstatus
kawin (hanya
Pasangan Usia
Subur).
1352 SD00357.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Angka Perbandingan antara Jumlah perempuan usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- prevalensi reproduksi (15-49 tahun) pada kelompok perempuan analisis atau sesuai
49 tahun) yang kontrasepsi usia reproduksi 15- 49 tahun kebutuhan
memiliki kebutuhan pada kelompok (seluruh wanita usia subur/WUS) yang menggunakan
keluarga berencana perempuan alat kontrasepsi dengan Jumlah perempuan usia
terpenuhi menurut usia reproduksi (15-49
metode kontrasepsi reproduksi 15- tahun) pada perempuan usia reproduksi 15- 49 tahun
modern. 49 tahun (seluruh wanita usia subur/WUS)
(seluruh
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
wanita usia
subur/WUS)
1353 SD00358.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Angka Perbandingan antara Jumlah perempuan usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- prevalensi reproduksi (15-49 tahun) pada kelompok Perempuan analisis atau sesuai
49 tahun) yang kontrasepsi usia reproduksi 15-49 tahun kebutuhan
memiliki kebutuhan pada kelompok berstatus kawin (hanya Pasangan Usia Subur) yang
keluarga berencana Perempuan menggunakan alat kontrasepsi dengan Jumlah
terpenuhi menurut usia perempuan usia reproduksi (15-49
metode kontrasepsi reproduksi 15- tahun) pada Perempuan usia reproduksi 15-49 tahun
modern. 49 tahun berstatus kawin (hanya Pasangan Usia Subur).
berstatus
kawin (hanya
Pasangan Usia
Subur).
1354 SD00360.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Angka Perbandingan antara Pasangan Usia Subur (PUS) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 391 -
usia reproduksi (15- prevalensi menjadi peserta KB aktif (peserta KB yang saat ini analisis atau sesuai
49 tahun) yang penggunaan menggunakan salah satu alat kontrasepsi) dengan kebutuhan
memiliki kebutuhan metode jumlah seluruh PUS pada periode yang sama,
keluarga berencana kontrasepsi dinyatakan dalam satuan persen (%)
terpenuhi menurut (CPR) semua
metode kontrasepsi cara pada
modern. Pasangan Usia
Subur (PUS)
usia 15-49
tahun yang
berstatus
kawin
1355 SD00822.01.00 3.7.1* Proporsi perempuan Kawin Status dari seseorang yang pada saat pencacahan 1. Kawin Adat Jumlah; Orang;
usia reproduksi (15- hidup sebagai suami atau istri berdasarkan peraturan 2. Kawin Agama Persentase Persen
49 tahun) yang hukum/adat/agama, baik yang mendapatkan surat 3. Kawin Negara
memiliki kebutuhan nikah maupun tidak, namun sah menurut 4. Hidup Bersama
keluarga berencana hukum/adat/agama.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terpenuhi menurut
metode kontrasepsi
modern.
1356 SD00108.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Metode Angka pemakaian kontrasepsi (Contraceptive Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- Kontrasepsi Prevalence Rate/CPR) adalah perbandingan antara PUS analisis atau sesuai
49 tahun) yang (CPR) yang menjadi peserta KB aktif (peserta KB yang saat ini kebutuhan
memiliki kebutuhan menggunakan salah satu alat kontrasepsi) dengan
keluarga berencana jumlah PUS, dinyatakan dalam persentase.
terpenuhi menurut
metode kontrasepsi
modern.
1357 SD00109.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Metode Meliputi metode operasi pria (MOP) atau sterilisasi pria, 1. sterilisasi Jumlah Metode
usia reproduksi (15- kontrasepsi metode operasi wanita (MOW) atau dan sterilisasi perempuan/metode
49 tahun) yang modern wanita, IUD, implant KB, suntik KB, pil, kondom, operasi wanita (mow);
memiliki kebutuhan diafragma, Metode Amenorrhea Laktasi (MAL) dan 2. sterilisasi

- 392 -
keluarga berencana kontrasepsi darurat. pria/metode operasi
terpenuhi menurut pria (mop)
metode kontrasepsi 4. pil
modern. 5. spiral/IUD
6. suntik KB
7. diafragma
8. kondom
9. metode amenorrhea
laktasi (MAL)
10. kontrasepsi darurat
1358 SD01733.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Proporsi Perbandingan perempuan usia reproduksi (15-49 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- pasangan usia tahun) atau pasangannya yang aktif secara seksual analisis atau sesuai
49 tahun) yang reproduksi/su dan ingin menunda untuk memiliki anak atau tidak kebutuhan
memiliki kebutuhan bur (15-49 ingin menambah anak lagi dan menggunakan alat
keluarga berencana tahun) yang kontrasepsi metode modern dengan PUS yang
terpenuhi menurut memiliki memerlukan alat kontrasepsi.
metode kontrasepsi kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
modern. keluarga
berencana dan
menggunakan
alat
kontrasepsi
metode modern
1359 SD01763.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Proporsi Persentase perempuan usia reproduksi 15-49 tahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- perempuan (wanita usia subur/WUS) atau persentase perempuan analisis atau sesuai
49 tahun) yang usia usia reproduksi 15-49 tahun yang berstatus kawin kebutuhan
memiliki kebutuhan reproduksi (15- yang tidak ingin memiliki anak lagi (limiting) atau ingin
keluarga berencana 49 tahun) yang menunda memiliki anak (spacing) dan menggunakan
terpenuhi menurut memiliki metode kontrasepsi modern.
metode kontrasepsi kebutuhan
modern. keluarga
berencana

- 393 -
terpenuhi
menurut
metode
kontrasepsi
modern
1360 SD01259.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Unmet need Perbandingan antara Jumlah perempuan usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- KB (ke reproduksi (15-49 tahun) pada kelompok Perempuan analisis atau sesuai
49 tahun) yang butuhan usia reproduksi 15-49 tahun berstatus kawin (hanya kebutuhan
memiliki kebutuhan keluarga tidak Pasangan Usia Subur) yang tidak ingin memiliki anak
keluarga berencana terpenuhi) lagi atau ingin menunda anak tetapi tidak
terpenuhi menurut Perempuan menggunakan metode kontrasepsi dengan Jumlah
metode kontrasepsi usia perempuan usia reproduksi (15-49 tahun) pada
modern. reproduksi 15- kelompok perempuan usia reproduksi 15-49 tahun
49 tahun berstatus kawin (hanya Pasangan Usia Subur)
berstatus
kawin (hanya
Pasangan Usia
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Subur).
1361 SD01261.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Unmet need Perbandingan antara Jumlah perempuan usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
usia reproduksi (15- KB (kebutuhan reproduksi (15-49 tahun) pada kelompok Perempuan analisis atau sesuai
49 tahun) yang keluarga tidak usia reproduksi 15- 49 tahun (seluruh wanita usia kebutuhan
memiliki kebutuhan terpenuhi) subur/WUS) yang tidak ingin memiliki anak lagi atau
keluarga berencana Perempuan ingin menunda anak tetapi tidak menggunakan metode
terpenuhi menurut usia kontrasepsi dengan Jumlah perempuan usia
metode kontrasepsi reproduksi 15- reproduksi (15-49 tahun) pada kelompok Perempuan
modern. 49 tahun usia reproduksi 15- 49 tahun (seluruh wanita usia
(seluruh subur/WUS)
wanita usia
subur/WUS)
1362 SD01297.00.00 3.7.1* Proporsi perempuan Wanita Wanita berstatus kawin dan berusia 15-49 tahun, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
usia reproduksi (15- Pasangan Usia wanita berstatus kawin yang berusia kurang dari 15 analisis atau sesuai Persentase Persen
49 tahun) yang Subur tahun dan sudah haid, dan wanita berstatus kawin kebutuhan

- 394 -
memiliki kebutuhan yang berusia lebih dari 50 tahun dan masih haid.
keluarga berencana
terpenuhi menurut
metode kontrasepsi
modern.
1363 SD00642.01.00 3.7.2* Angka kelahiran Angka Jumlah kelahiran pada perempuan remaja umur Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kelahiran/pe
remaja (umur 15-19 kelahiran (i) 10-14 tahun atau (ii) 15-19 tahun pada periode analisis atau sesuai Proporsi nduduk; Per
tahun) per 1000 remaja (umur tahun tertentu dibagi jumlah perempuan umur kebutuhan 1000
perempuan di 15-19 tahun) 10-14 tahun atau 15-19 tahun pada pertengahan
kelompok umur per 1000 periode yang sama dikali 1.000.
yang sama. perempuan di
kelompok
umur yang
sama.
1364 SD00642.02.00 3.7.2* Angka kelahiran Angka Banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kelahiran/pe
remaja (umur 15-19 kelahiran umur 10-14 tahun atau 15-19 tahun pada suatu analisis atau sesuai Proporsi nduduk; Per
tahun) per 1000 remaja (umur periode per 1.000 perempuan pada kelompok kebutuhan 1000
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perempuan di 15-19 tahun) umur yang sama pada pertengahan periode.
kelompok umur per 1000
yang sama. perempuan di
kelompok
umur yang
sama.
1365 SD01223.00.00 3.7.2* Angka kelahiran Total Fertility Rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama Klasifikasi berdasarkan Jumlah Anak
remaja (umur 15-19 Rate (TFR) masa usia suburnya. analisis atau sesuai
tahun) per 1000 kebutuhan
perempuan di
kelompok umur
yang sama.
1366 SD01224.00.00 3.7.2.(a) Total Fertility Rate Total Fertility Total Fertility Rate (TFR) adalah jumlah anak ratarata Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kelahiran/pe
(TFR). Rate (TFR). yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan analisis atau sesuai Proporsi nduduk; Per
selama masa reproduksinya. kebutuhan 1000

- 395 -
1367 SD00447.00.00 3.8.1* Cakupan pelayanan Cakupan ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
kesehatan esensial. pelayanan dikembangkan.*** analisis atau sesuai Persentase Persen
kesehatan kebutuhan
esensial
(didefinisikan
sebagai rata-
rata cakupan
intervensi yang
dapat dilacak
termasuk
reproduksi,
ibu, bayi baru
lahir, dan
kesehatan
anak, penyakit
menular,
penyakit tidak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menular,
kapasitas
layanan serta
akses untuk
penduduk
secara umum
dan penduduk
kurang
beruntung)
1368 SD00448.00.00 3.8.1* Cakupan pelayanan Cakupan Rata-rata cakupan pelayanan esensial yang mencakup Klasifikasi berdasarkan Indeks; Rerata;
kesehatan esensial. pelayanan kesehatan reproduksi, analisis atau sesuai Persentase Persen
kesehatan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan balita, penyakit kebutuhan
esensial. menular, penyakit tidak menular, serta kapasitas
dan akses pelayanan pada populasi umum dan
populasi yang paling tidak beruntung.

- 396 -
1369 SD01237.00.00 3.8.1* Cakupan pelayanan Tracer Tracer indikator cakupan pelayanan kesehatan 1. Kesehatan Indeks; Rerata;
kesehatan esensial. indikator reproduksi, ibu, bayi Persentase Persen
cakupan baru lahir dan balita.
pelayanan a. Keluarga berencana:
kesehatan persentase perempuan
usia reproduksi (15-49
tahun) yang pernah
kawin atau hidup
bersama kebutuhan
keluarga berencana
terpenuhi dan
menggunakan alat
kontrasepsi metode
modern (Indikator SDG
3.7.1);
b. Perawatan
kehamilan: persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perempuan usia 15-49
tahun yang memiliki
anak lahir hidup dalam
periode waktu tertentu
dan memperoleh
pelayanan antenatal 4
kali atau lebih;
c. Imunisasi anak:
persentase bayi yang
memperoleh tiga dosis
vaksin yang
mengandung
diphtheria-tetanus-
pertussis;
d. Perawatan balita:

- 397 -
Persentase anak
dibawah usia lima
tahun yang diduga
mengalami pneumonia
(batuk dan sulit
bernapas bukan karena
permasalah pada
hidung dan dada) dalam
kurun waktu dua
minggu sebelum survei
dan dibawa ke tenaga
atau fasilitas kesehatan

2. Penyakit menular.
a. Tuberkulosis:
Persentase insiden TB
yang terdeteksi dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berhasil diobati;
b. HIV/AIDS:
Persentase penduduk
yang hidup dengan HIV
dan saat ini
mendapatkan terapi
antiretroviral;
c. Malaria: persentase
populasi di wilayah
endemis malaria yang
tidur menggunakan
kelambu berinsektisida
pada malam sebelum
survei;
d. Air dan sanitasi:

- 398 -
persentase Rumah
tangga yang
menggunakan fasilitas
sanitasi improved.

3. Penyakit tidak
menular.
a. Hipertensi: Age-
standardized prevalensi
tekanan darah tidak
meningkat (tekanan
darah sistolik <140
mmHg atau tekanan
darah diastolik <90
mmHg) pada penduduk
usia ≥18 tahun;
b. Diabetes: Age-
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
standardized rata-rata
gula darah puasa
(mmol/L) pada
penduduk usia ≥25
tahun ;
c. Merokok: Age-
standardized prevalensi
penduduk usia ≥15
tahun yang tidak
merokok dalam kurun
waktu 30 hari sebelum
survei (indikator SDG
3.a.1).

4. Kapasitas dan akses

- 399 -
pelayanan.
a. Akses ke Rumah
sakit: Tempat tidur
rumah sakit per kapita,
relatif terhadap ambang
batas maksimum 18 per
10.000 penduduk;
b. Kepadatan tenaga
kesehatan: tenaga
kesehatan per kapita
(dokter, psikiater, dan
ahli bedah), relatif
terhadap ambang batas
maksimum untuk
setiap kader (bagian
dari indikator 3.c.1);
c. Keamanan kesehatan:
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
indeks kapasitas utama
regulasi kesehatan
internasional
(International Health
Regulations/IHR) yang
diperoleh dari 13
indikator kapasitas
yang dicapai (Indikator
3.d.1).
1370 SD00550.00.00 3.8.1.(a) Unmet Need Fasilitas Tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti Rumah 1. RS Pemerintah/RS Jumlah; Persen; unit
Pelayanan Kesehatan Sakit, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus, Swasta/RSIA persentase;
Kesehatan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, UKBM (Upaya 2. Rumah Bersalin proporsi
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat), Pos Kesehatan 3. Puskesmas
Desa (Poskesdes), Pondok Bersalin (Poindes), Pos 4. Pustu
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Obat Desa (POD), 5. Praktik nakes

- 400 -
Pos UKK, Balai Pengobatan, Praktik Pengobatan 6. Polindes/Poskesdes
Tradisional, Pelayanan Kesehatan Tradisional, Dukun 7. Rumah
Bersalin, Praktik Dokter, Klinik/Praktik Dokter 8. Lainnya
Bersama, Praktik Bidan, Bidan di Desa, Apotek,
Petugas Lapangan KB, TKBK,Pos KB.
1371 SD01260.00.00 3.8.1.(a) Unmet Need Unmet need Proporsi wanita usia subur yang menikah atau hidup Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pelayanan KB (Kebutuhan bersama (seksual aktif) yang tidak ingin punya anak analisis atau sesuai
Kesehatan Keluarga lagi atau yang ingin menjarangkan kehamilan, tetapi kebutuhan
Berencana/KB tidak menggunakan alat atau cara kontrasepsi
yang tidak
terpenuhi)
1372 SD01262.01.00 3.8.1.(a) Unmet Need Unmet Need Perbandingan antara banyaknya penduduk yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pelayanan Pelayanan memiliki keluhan kesehatan dan terganggu aktifitasnya analisis atau sesuai
Kesehatan Kesehatan namun tidak berobat jalan dan jumlah penduduk, kebutuhan
dinyatakan dalam satuan persen (%).
1373 SD00372.00.00 3.8.2* Proporsi populasi Asuransi Sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
dengan pengeluaran Kesehatan menjamin biaya kesehatan atau perawatan para analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
rumah tangga yang anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau kebutuhan
besar untuk mengalami kecelakaan.
kesehatan sebagai
bagian dari total
pengeluaran rumah
tangga atau
pendapatan.
1374 SD00754.00.00 3.8.2* Proporsi populasi Jumlah Persentase penduduk yang memiliki jaminan 1. Pekerja penerima Persentase Persen
dengan pengeluaran penduduk kesehatan (baik BPJS Kesehatan, Jamkesda maupun upah
rumah tangga yang yang dicakup asuransi swasta, perusahaan atau kantor) dinyatakan 2. Pekerja bukan
besar untuk asuransi dalam satuan persen (%). penerima upah/bukan
kesehatan sebagai kesehatan atau pekerja
bagian dari total sistem 3. Penerima bantuan
pengeluaran rumah kesehatan iuran.
tangga atau masyarakat

- 401 -
pendapatan. per 1.000
penduduk
1375 SD00270.02.00 3.8.2* Proporsi populasi Pendapatan Seluruh disposable income rumah tangga, yang terdiri Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
dengan pengeluaran Rumah tangga atas total pendapatan (setelah dikurangi pajak), gaji analisis atau sesuai Persentase Persen
rumah tangga yang pokok dan denda. Total pendapatan umumnya terdiri kebutuhan
besar untuk dari pendapatan dari pekerjaan, pendapatan dari
kesehatan sebagai properti, pendapatan dari produksi rumah tangga
bagian dari total untuk konsumsi sendiri, transfer yang diterima baik
pengeluaran rumah dalam bentuk uang maupun barang, serta transfer
tangga atau yang diterima dalam bentuk layanan.
pendapatan.
1376 SD01623.00.00 3.8.2* Proporsi populasi Pengeluaran Setiap pengeluaran yang terjadi pada saat penggunaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
dengan pengeluaran rumah tangga layanan untuk mendapatkan semua jenis perawatan analisis atau sesuai Persentase Persen
rumah tangga yang untuk (promotif, preventif, kuratif, rehabilitasi, paliatif atau kebutuhan
besar untuk kesehatan perawatan jangka panjang) termasuk semua obat-
kesehatan sebagai obatan, vaksin dan sediaan farmasi lainnya serta
bagian dari total semua produk kesehatan, dari semua jenis penyedia
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengeluaran rumah dan untuk semua anggota rumah tangga
tangga atau
pendapatan.
1377 SD01770.00.00 3.8.2* Proporsi populasi Proporsi Rasio antara total pengeluaran Rumah tangga untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan pengeluaran populasi kesehatan (numerator) dan total pengeluaran rumah analisis atau sesuai
rumah tangga yang dengan tangga atau total pendapatan rumah tangga kebutuhan
besar untuk pengeluaran (denominator).
kesehatan sebagai rumah tangga
bagian dari total yang
pengeluaran rumah besar(lebih
tangga atau besar dari 10%
pendapatan. dan lebih besar
dari 25% total
pengeluaran
rumah tangga

- 402 -
atau
pendapatan)
untuk
kesehatan
sebagai bagian
dari total
pengeluaran
rumah tangga
atau
pendapatan.
1378 SD00446.00.00 3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Cakupan Perbandingan banyaknya penduduk yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Kesehatan Nasional Jaminan mendapatkan perlindungan kesejahteraan dengan analisis atau sesuai
(JKN). Kesehatan jumlah seluruh penduduk dan dinyatakan dalam kebutuhan
Nasional (JKN) satuan persen (%)
1379 SD00663.00.00 3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Jaminan Bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan/pro
Kesehatan Nasional Kesehatan yang diselenggarakan dengan menggunakan analisis atau sesuai Persentase gram; Persen
(JKN). Nasional (JKN) mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat
yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Pemerintah.
1380 SD00647.00.00 3.9.1 Angka kematian Angka ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; Persen
akibat rumah tangga kematian analisis atau sesuai Persentase
dan polusi udara akibat rumah kebutuhan
ambien. tangga dan
polusi udara
ambien
1381 SD00884.00.00 3.9.1 Angka kematian Kematian Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
akibat rumah tangga jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah analisis atau sesuai
dan polusi udara berhenti secara permanen, atau apabila kematian kebutuhan

- 403 -
ambien. batang otak telah dapat dibuktikan.
1382 SD01050.02.00 3.9.1 Angka kematian Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
akibat rumah tangga sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
dan polusi udara biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
ambien. dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
menjadi satu.
1383 SD01052.00.00 3.9.1 Angka kematian Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
akibat rumah tangga Biasa sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan analisis atau sesuai Persentase Tangga;
dan polusi udara (Ordinary biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. kebutuhan Persen
ambien. Household)
1384 SD01053.00.00 3.9.1 Angka kematian Rumah Tangga Orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
akibat rumah tangga Khusus asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah analisis atau sesuai Persentase Tangga;
dan polusi udara (Special tahanan yang pengurusan sehari-harinya dikelola oleh kebutuhan Persen
ambien. Household) suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang
yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah
10 orang atau lebih.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1385 SD01249.00.00 3.9.1 Angka kematian Udara Ambien Udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton/m3;
akibat rumah tangga yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik analisis atau sesuai Persentase Persen
dan polusi udara Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kebutuhan
ambien. kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur
lingkungan hidup lainnya.
1386 SD00644.00.00 3.9.2 Angka kematian Angka ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; Persen
akibat air tidak kematian analisis atau sesuai Persentase
aman, sanitasi tidak akibat air tidak kebutuhan
aman, dan tidak aman, sanitasi
higienis. tidak aman,
dan tidak
higienis
1387 SD00555.00.00 3.9.2 Angka kematian Fasilitas Fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas;
akibat air tidak Sanitasi Layak antara lain klosetnya menggunakan leher angsa, analisis atau sesuai Persentase Persen
aman, sanitasi tidak tempat pembuangan akhir tinjanya menggunakan kebutuhan

- 404 -
aman, dan tidak tanki septik (septic tank) atau Sistem Pengolahan Air
higienis. Limbah (SPAL), dan fasilitas sanitasi tersebut
digunakan oleh rumah tangga sendiri atau bersama
dengan rumah tangga lain tertentu.
1388 SD00884.00.00 3.9.2 Angka kematian Kematian Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
akibat air tidak jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah analisis atau sesuai
aman, sanitasi tidak berhenti secara permanen, atau apabila kematian kebutuhan
aman, dan tidak batang otak telah dapat dibuktikan.
higienis.
1389 SD00646.00.00 3.9.3 Angka kematian Angka ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; Persen
akibat keracunan. kematian dikembangkan.*** analisis atau sesuai Persentase
akibat kebutuhan
keracunan
1390 SD00884.00.00 3.9.3 Angka kematian Kematian Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
akibat keracunan. jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah analisis atau sesuai
berhenti secara permanen, atau apabila kematian kebutuhan
batang otak telah dapat dibuktikan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1391 SD00909.01.00 3.9.3 Angka kematian Keracunan Keracunan yang disebabkan oleh semua zat kimia 1. Over dosis obat Persentase Persen
akibat keracunan. termasuk obat-obatan dan makanan atau keracunan 2. Obat yang salah
paparan dan zat berbahaya. diberikan
3. Obat yang diminum
secara tidak sengaja
4. Kecelakaan dalam
penggunaan obat-
obatan
5. Keracunan obat-
obatan dan bahan
biologi dalam prosedur
medis dan bedah.
1392 SD00909.02.00 3.9.3 Angka kematian Keracunan Masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat 1. Over dosis obat Persentase Persen
akibat keracunan. mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat 2. Obat yang salah
menyebabkan kematian. diberikan

- 405 -
3. Obat yang diminum
secara tidak sengaja
4. Kecelakaan dalam
penggunaan obat-
obatan
5. Keracunan obat-
obatan dan bahan
biologi dalam prosedur
medis dan bedah.
1393 SD00909.02.00 3.9.3 Angka kematian Keracunan Masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat 1. Over dosis obat Persentase Persen
akibat keracunan. mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat 2. Obat yang salah
menyebabkan kematian diberikan
3. Obat yang diminum
secara tidak sengaja
4. Kecelakaan dalam
penggunaan obat-
obatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Keracunan obat-
obatan dan bahan
biologi dalam prosedur
medis dan bedah.
1394 SD01708.00.00 3.9.3 Angka kematian Proporsi Jumlah kematian akibat keracunan dinyatakan dalam Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
akibat keracunan. Kematian satuan persen (%). analisis atau sesuai
Akibat kebutuhan
Keracunan
1395 SD00103.00.00 3.a.1* Persentase merokok Merokok Aktivitas membakar tembakau maupun certutu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pada penduduk kemudian menghisap asapnya baik menggunakan analisis atau sesuai
umur ≥15 tahun. rokok maupun pipa; setiap hari maupun kadang- kebutuhan
kadang.
1396 SD01486.00.00 3.a.1* Persentase merokok Persentase perbandingan antara banyaknya penduduk umur ≥15 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pada penduduk merokok pada tahun yang merokok selama sebulan terakhir dengan analisis atau sesuai
umur ≥15 tahun. penduduk jumlah penduduk umur ≥15 tahun, dinyatakan dalam kebutuhan

- 406 -
umur ≥15 satuan persen (%).
tahun
1397 SD01511.00.00 3.a.1* Persentase merokok Persentase Perbandingan antara banyaknya penduduk umur ≥15 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pada penduduk penduduk tahun yang merokok tembakau setiap hari selama analisis atau sesuai
umur ≥15 tahun. umur ≥15 sebulan terakhir dengan jumlah penduduk umur ≥15 kebutuhan
tahun yang tahun, dinyatakan dalam satuan persen (%).
merokok
tembakau
setiap hari
selama sebulan
terakhir
1398 SD00955.00.00 3.b.1* Proporsi target Ketersediaan Tersedianya obat dan vaksin indikator di Puskesmas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
populasi yang telah Obat dan untuk program pelayanan kesehatan dasar. analisis atau sesuai
memperoleh vaksin Vaksin di kebutuhan
program nasional. Puskesmas
1399 SD00155.00.00 3.b.1* Proporsi target Obat Bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Obat; Persen
populasi yang telah yang digunakan untuk mempengaruhi atau analisis atau sesuai Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
memperoleh vaksin menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi kebutuhan
program nasional. dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi, untuk manusia.
1400 SD00156.00.00 3.b.1* Proporsi target Obat Esensial Obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Obat; Persen
populasi yang telah kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, analisis atau sesuai Persentase
memperoleh vaksin terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan tersedia di kebutuhan
program nasional. fasilitas kesehatan sesuai dengan fungsi dan
tingkatnya
1401 SD01472.00.00 3.b.1* Proporsi target Persentase Jumlah puskesmas dengan kecukupan ketersediaan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
populasi yang telah ketersediaan obat dan vaksin esensial dinyatakan dalam satuan analisis atau sesuai
memperoleh vaksin obat dan persen (%). kebutuhan
program nasional. vaksin di
Puskesmas
1402 SD01619.00.00 3.b.1* Proporsi target Populasi Seluruh himpunan tertentu yang didapat dari survei. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang

- 407 -
populasi yang telah analisis atau sesuai
memperoleh vaksin kebutuhan
program nasional.
1403 SD01792.00.00 3.b.1* Proporsi target Proporsi target 1. Cakupan vaksin yang mengandung DPT (dosis ke - Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
populasi yang telah populasi yang 3): Persentase bayi yang menerima 3 dosis vaksin DPT analisis atau sesuai
memperoleh vaksin telah pada tahun tertentu. kebutuhan
program nasional. memperoleh 2. Cakupan campak (dosis kedua): Persentase anak
vaksin program yang menerima dua dosis vaksin campak yang sesuai
nasional. dengan jadwal yang direkomendasikan secara nasional
melalui layanan imunisasi rutin pada tahun tertentu.
3. Cakupan vaksi konjugat pneumokus/PCV (dosis
terakhir dalam jadwal): Persentase bayi yang menerima
vaksin konjugasi pneumokokus yang
direkomendasikan secara nasional pada tahun
tertentu.
1404 SD01814.02.01 3.b.1* Proporsi target Puskesmas Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan a. Puskesmas non rawat Jumlah; Unit; Persen
populasi yang telah (Pusat upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan inap Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
memperoleh vaksin Kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih b. Puskesmas rawat
program nasional. Masyarakat) mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk inap
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
1405 SD01814.02.02 3.b.1* Proporsi target Puskesmas Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan a. Puskesmas kawasan Jumlah; Unit; Persen
populasi yang telah (Pusat upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perkotaan Persentase
memperoleh vaksin Kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih b. Puskesmas kawasan
program nasional. Masyarakat) mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk pedesaan
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- c. Puskesmas kawasan
tingginya di wilayah kerjanya. terpencil dan sangat
terkecil
1406 SD01289.00.00 3.b.1* Proporsi target Vaksin Antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, 1. Vaksin yang Hidup Persentase Persen
populasi yang telah masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau 2. Vaksin yang Sudah
memperoleh vaksin bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin Dimatikan
program nasional. mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, 3. Vaksin yang Berisi

- 408 -
protein rekombinan yang bila diberikan kepada Sub Unit dari Antigen
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik 4. Vaksin Yang berisi
secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Toksoid
1407 SD00936.00.00 3.b.2* Total Official Kesehatan Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual 1. Lahir Jumlah; Orang.
Development maupun sosial yang memungkinkan setiap orang 2. Persentase Persen
Assistant (ODA) untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Batin/Mental/Spriritual
untuk penelitian
medis dan sektor
kesehatan dasar.
1408 SD00161.02.00 3.b.2* Total Official Official Aliran dana ke negara-negara dan wilayah dalam daftar 1. Pinjaman Yen Jumlah; Bantuan/Le
Development Development DAC (Development Assistance Committee) untuk 2. Bantuan Dana Hibah Nilai mbaga;
Assistant (ODA) Assistance Penerima ODA dan ke lembaga multilateral yang: 3. Kerjasama Teknik Rupiah
untuk penelitian (ODA) i) disediakan oleh lembaga resmi, termasuk pemerintah
medis dan sektor negara dan daerah, atau oleh lembaga eksekutif
kesehatan dasar. mereka;dan
ii) setiap transaksi dikelola dengan promosi
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan negara-
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
negara berkembang sebagai tujuan utamanya;
dan bersifat lunak dan menyampaikan elemen hibah
setidaknya 25 persen (dihitung dengan tingkat diskon
10 persen)
1409 SD00161.06.00 3.b.2* Total Official Official Bantuan yang mengalir ke negara dan wilayah dalam 1. Pinjaman Yen Jumlah; Bantuan/Le
Development Development daftar DAC (Development Assistance Committee) dari 2. Bantuan Dana Hibah Nilai mbaga/trans
Assistant (ODA) Assistant penerima ODA dan ke lembaga-lembaga multilateral 3. Kerjasama Teknik aksi; Rupiah
untuk penelitian (ODA)
medis dan sektor
kesehatan dasar.
1410 SD01230.00.00 3.b.2* Total Official Total Official Jumlah dari seluruh ODA yang dialirkan dari semua Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Bantuan/Le
Development Development donor ke negara-negara berkembang untuk penelitian analisis atau sesuai Nilai mbaga/trans
Assistant (ODA) Assistant medis dan kesehatan dasar. kebutuhan aksi; Rupiah
untuk penelitian (ODA)
medis dan sektor untuk

- 409 -
kesehatan dasar. penelitian
medis dan
sektor
kesehatan
dasar.
1411 SD00950.00.00 3.b.3* Proporsi fasilitas Keterjangkaua Dinyatakan terjangkau apabila tidak ada upah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Obat;
kesehatan dengan n obat tambahan untuk memenuhi kebutuhan obat esensial analisis atau sesuai Harga; Rupiah;Perse
paket obat essensial bagi pekerja tidak terampil dengan gaji terendah pada kebutuhan Persentase n
yang tersedia dan sektor pemerintah.
terjangkau secara
berkelanjutan.
1412 SD00954.00.00 3.b.3* Proporsi fasilitas Ketersediaan Fasilitas kesehatan dinyatakan memiliki ketersediaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Obat; Persen
kesehatan dengan obat obat apabila tersedia 32 obat essensial untuk analisis atau sesuai Persentase
paket obat essensial pelayanan, pencegahan dan pengelolaan penyakit kebutuhan
yang tersedia dan menular dan tidak menular pada pelayanan kesehatan
terjangkau secara primer
berkelanjutan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1413 SD01697.00.00 3.b.3* Proporsi fasilitas Proporsi Indeks multidimensi yang dilaporkan sebagai proporsi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kesehatan dengan fasilitas (%) dari fasilitas kesehatan yang memiliki serangkaian analisis atau sesuai
paket obat essensial kesehatan obatobatan berkualitas yang tersedia dan terjangkau kebutuhan
yang tersedia dan dengan paket dibandingkan dengan jumlah total fasilitas kesehatan
terjangkau secara obat essensial yang disurvei di tingkat nasional.
berkelanjutan. yang tersedia
dan terjangkau
secara
berkelanjutan.
1414 SD00899.00.00 3.c.1* Kepadatan dan Kepadatan dan Untuk mengukur kepadatan tenaga kesehatan disuatu 1. tenaga medis Proporsi Proporsi per
distribusi tenaga distribusi wilayah dapat digunakan rasio tenaga kesehatan per 2. tenaga psikologi mil (1000)
kesehatan. tenaga 1.000 penduduk. klinis
kesehatan 3. tenaga keperawatan
4. tenaga kebidanan
5. tenaga kefarmasian

- 410 -
6. tenaga kesehatan
masyarakat
7. tenaga kesehatan
lingkungan
8. tenaga gizi
9. tenaga keterapian
fisik
10. tenaga keteknisian
medis
11. tenaga teknis
biomedika
12. tenaga kesehatan
tradisional
13. tenaga kesehatan
lain
1415 SD00282.01.04 3.c.1* Kepadatan dan Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
distribusi tenaga Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kesehatan. lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
1416 SD01174.01.01 3.c.1* Kepadatan dan Tenaga Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang 1. Tenaga medis Jumlah; Orang;
distribusi tenaga Kesehatan kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau 2. Tenaga psikologi Persentase Persen
kesehatan. keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan klinis
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan 3. Tenaga keperawatan
untuk melakukan upaya kesehatan. 4. Tenaga kebidanan
5. Tenaga kefarmasian
6. Tenaga kesehatan
masyarakat
7. Tenaga kesehatan
lingkungan
8. Tenaga gizi
9. Tenaga keterapian
fisik

- 411 -
10. Tenaga keteknisian
medis
11. Tenaga teknik
biomedika
12. Tenaga kesehatan
tradisional
13. Tenaga kesehatan
lain
1417 SD01174.02.02 3.c.1* Kepadatan dan Tenaga Setiap orang yang memiliki pengetahuan dan atau 1. Dokter Jumlah; Orang;
distribusi tenaga Kesehatan keterampilan bidang kesehatan dan melakukan upaya umum/spesialis Persentase Persen
kesehatan. kesehatan untuk masyarakat umum baik secara 2. Dokter gigi (tidak
langsung maupun tidak langsung, mencakup:tenaga termasuk tukang gigi)
medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, 3. Bidan
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga 4. Tenaga kesehatan
keterapian fisik, tenaga keteknisian medis. lainnya (misalnya:
apoteker/asisten
apoteker, tenaga
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kesehatan masyarakat,
tenaga gizi, perawat,
dll.)
1418 SD00847.00.00 3.d.1* Regulasi kesehatan Kedaruratan Kejadian kesehatan masyarakat yang bersifat luar Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kejadian;
internasional dan Kesehatan biasa dengan ditandai penyebaran penyakit menular analisis atau sesuai Persentase Persen
kesiapsiagaan Masyarakat dan/atau kejadian yang disebabkan oleh radiasi kebutuhan
darurat kesehatan. nuklir, pencemaran biologi, kontaminasi kimia,
bioterorisme, dan pangan yang menimbulkan bahaya
kesehatan dan berpotensi menyebar lintas wilayah
atau lintas negara.
1419 SD01385.00.00 3.d.1* Regulasi kesehatan Peraturan Suatu instrumen internasional yang secara resmi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peraturan;
internasional dan Kesehatan mengikat untuk diberlakukan oleh seluruh negara analisis atau sesuai Persentase Persen
kesiapsiagaan Internasional anggota WHO, maupun bukan negara anggota WHO kebutuhan
darurat kesehatan. (International tetapi setuju untuk dipersamakan dengan negara
Health anggota WHO. IHR mengatur tata cara dan

- 412 -
Regulation/IH pengendalian penyakit, baik yang menular maupun
R) tidak menular, seperti efek dari Nuklir, Biologi dan
Kimia (Nubika). Intrumen tersebut untuk membantu
suatu negara mengidentifikasi apakah suatu keadaan
merupakan PHEIC (Public Health Emergency of
International Concern), mengarahkan negara untuk
mengkaji suatu kejadian di wilayahnya dan
menginformasikan kepada WHO setiap kejadian yang
merupakan PHEIC sesuai dengan kriteria sebagai
berikut (1) Berdampak/berisiko tinggi bagi kesehatan
masyarakat, (2) KLB atau sifat kejadian tidak
diketahui, (3) Berpotensi menyebar secara
internasional, (4) Berisiko terhadap perjalanan
ataupun perdagangan.
1420 SD01281.00.00 3.d.1* Regulasi kesehatan Regulasi Persentase atribut dari 13 kapasitas inti yang telah 1. level <1: prasyarat Persentase Persen
internasional dan kesehatan dicapai pada kurun waktu tertentu. Ke-13 kapasitas (level dasar)
kesiapsiagaan internasional inti ini meliputi: (1) Undang-undang, kebijakan,dan 2. Level 1: input dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
darurat kesehatan. dan pembiayaan nasional; (2) Koordinasi dan komunikasi proses
kesiapsiagaan Titik Fokus Nasional; (3) Pengawasan; (4) Tanggapan; 3. Level 2: output dan
darurat (5) Kesiapan; (6) Komunikasi risiko; (7) Sumber Daya hasil
kesehatan. Manusia; (8) Laboratorium; (9) Tempat masuk; (10) 4. Level 3: tambahan
Peristiwa zoonosis; (11) Keamanan pangan; (12)
Peristiwa kimia; (13)Darurat nuklir
1421 SD01456.00.00 3.d.2 Persentase infeksi Persentase ***Indikator global yang akan dikembangkan.*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
aliran darah akibat infeksi aliran analisis atau sesuai
organisme darah akibat kebutuhan
antimikroba-resisten organisme
terpilih/tertentu. antimikroba-
resisten
terpilih/tertent
u.
1422 SD00398.00.00 4.1.1 Proporsi anak-anak Akreditasi Kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan 1. Akreditasi A Jumlah; Sekolah;

- 413 -
dan remaja: (a) pada pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 2. Akreditasi B Persentase Persen
kelas 4, (b) tingkat 3. Akreditasi C
akhir SD/kelas 6, (c) 4. Tidak Terakreditasi
tingkat akhir
SMP/kelas 9 yang
mencapai standar
kemampuan
minimum dalam: (i)
membaca, (ii)
matematika.
1423 SD01685.00.00 4.1.1 Proporsi anak-anak Proporsi anak- Jumlah anak-anak dan orang muda diakhir Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dan remaja: (a) pada anak dan pendidikan SD atau menengah, mencapai atau analisis atau sesuai
kelas 4, (b) tingkat remaja: (a) melebihi tingkat kemahiran minimum, dinyatakan kebutuhan
akhir SD/kelas 6, (c) pada kelas 4, sebagai persentase dari semua anak-anak dan orang
tingkat akhir (b) tingkat muda di akhir tingkat pendidikan primer atau tingkat
SMP/kelas 9 yang akhir SD/kelas pendidikan menengah.
mencapai standar 6, (c) tingkat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kemampuan akhir
minimum dalam: (i) SMP/kelas 9
membaca, (ii) yang mencapai
matematika. standar
kemampuan
minimum
dalam: (i)
membaca, (ii)
matematika
1424 SD01078.00.00 4.1.1 Proporsi anak-anak Sekolah Dasar Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
dan remaja: (a) pada (SD) menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
kelas 4, (b) tingkat pendidikan dasar. kebutuhan
akhir SD/kelas 6, (c)
tingkat akhir
SMP/kelas 9 yang

- 414 -
mencapai standar
kemampuan
minimum dalam: (i)
membaca, (ii)
matematika.
1425 SD01084.00.02 4.1.1 Proporsi anak-anak Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
dan remaja: (a) pada Menengah menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
kelas 4, (b) tingkat Pertama (SMP) pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau kebutuhan
akhir SD/kelas 6, (c) bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
tingkat akhir belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
SMP/kelas 9 yang Selain SMP Umum, ada juga SMP Terbuka dan SMP
mencapai standar Kejuruan seperti Sekolah Menengah Ekonomi
kemampuan Pertama/SMEP, Sekolah Teknik/ST, Sekolah Kejuruan
minimum dalam: (i) Kepandaian Putri/SKKP.
membaca, (ii)
matematika.
1426 SD00075.00.00 4.1.1.(a) Proporsi anak-anak Madrasah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam 1. MI Negeri Jumlah; Sekolah;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan remaja di: (1) Ibtidaiyah (MI) binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan 2. MI Swasta Persentase Persen
kelas 5 (b) kelas 8, pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada
dan (c) usia 15 jenjang pendidikan dasar
tahun yang
mencapai
setidaknya tingkat
kemahiran
minimum dalam: (i)
membaca, (ii)
matematika.
1427 SD01684.00.00 4.1.1.(a) Proporsi anak-anak Proporsi anak- Perbandingan anak kelas tertentu yang mencapai 1. siswa di bawah Persentase Persen
dan remaja di: (1) anak dan standar minimum pada asesmen yang diujikan untuk standar minimum
kelas 5 (b) kelas 8, remaja di: (1) membaca dan matematika diperoleh dengan 2. siswa yang mencapai
dan (c) usia 15 kelas 5 (b) membandingkan jumlah anak kelas i yang mencapai atau melampaui
tahun yang kelas 8, dan (c) standar minimum pada asesmen yang diujikan dengan standar minimum

- 415 -
mencapai usia 15 tahun jumlah seluruh anak kelas i yang mengikuti asesmen
setidaknya tingkat yang mencapai yang diujikan, dinyatakan dalam satuan persen (%).
kemahiran setidaknya
minimum dalam: (i) tingkat
membaca, (ii) kemahiran
matematika. minimum
dalam: (i)
membaca, (ii)
matematika.
1428 SD01078.00.00 4.1.1.(a) Proporsi anak-anak Sekolah Dasar Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
dan remaja di: (1) (SD) menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
kelas 5 (b) kelas 8, pendidikan dasar. kebutuhan
dan (c) usia 15
tahun yang
mencapai
setidaknya tingkat
kemahiran
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
minimum dalam: (i)
membaca, (ii)
matematika.
1429 SD01250.00.00 4.1.1.(a) Proporsi anak-anak Ukuran Capaian ini menggambarkan kualitas pendidikan dasar 1. siswa di bawah Persentase Persen
dan remaja di: (1) capaian belajar (SD dan SMP) di Indonesia. standar minimum
kelas 5 (b) kelas 8, siswa dalam Capaian ini dapat diukur melalui dua sumber data: 2. siswa yang mencapai
dan (c) usia 15 kompetensi a. Pertama, capaian kompetensi minimum untuk siswa atau melampaui
tahun yang dasar kelas 5 dan kelas 8 diukur dengan menggunakan hasil standar
mencapai akademik yang AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum. AKM minimum.
setidaknya tingkat meliputi dirancang dan diselenggarakan oleh Kementerian
kemahiran membaca Pendidikan dan Kebudayaan dan digunakan untuk
minimum dalam: (i) (literasi) dan mengukur capaian siswa menjelang akhir jenjang
membaca, (ii) matematika pendidikan, dalam hal ini SD/sederajat dan
matematika. (numerasi). SMP/sederajat.
b. Kedua, hasil tes PISA (Programme for International

- 416 -
Student Assessment) digunakan untuk mengukur
kemampuan literasi dan numerasi siswa usia 15 tahun
di kelas 9 ataupun kelas 10. PISA adalah survei
internasional yang diselenggarakan oleh OECD
(Organisation for Economic Co-operation and
Development)
untuk mengukur kualitas pendidikan suatu negara
melalui uji kemampuan di bidang literasi, numerasi,
dan sains.
1430 SD01343.00.00 4.1.2* Tingkat Rentang Usia Rentang usia yang diukur antara 1 sampai dengan 3 1. Jenjang Jumlah; Penduduk;
penyelesaian Penyelesaian tahun sejak usia kelulusan jenjang pendidikan pada SD/Sederajat 13-15 Persentase Persen
pendidikan jenjang Pendidikan di umumnya. tahun
SD/sederajat, Setiap Jenjang 2. Jenjang
SMP/sederajat, dan SMP/Sederajat 16-18
SMA/sederajat. tahun
3. Jenjang
SMA/Sederajat 19-21
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tahun
1431 SD01209.00.00 4.1.2* Tingkat Tingkat Perbandingan jumlah penduduk dalam rentang usia 1. Tidak Tamat Jumlah; Penduduk;
penyelesaian penyelesaian SD/sederajat yang telah menyelesaikan jenjang SD/Sederajat Persentase Persen
pendidikan jenjang pendidikan pendidikan tersebut. 2. Lulus SD/Sederajat
SD/sederajat, jenjang
SMP/sederajat, dan SD/sederajat
SMA/sederajat.
1432 SD01210.00.00 4.1.2* Tingkat Tingkat Perbandingan jumlah penduduk dalam rentang usia 1. Tidak Tamat Jumlah; Penduduk;
penyelesaian penyelesaian SMA/sederajat yang telah menyelesaikan jenjang SMA/Sederajat Persentase Persen
pendidikan jenjang pendidikan pendidikan tersebut. 2. Lulus SMA/Sederajat
SD/sederajat, jenjang
SMP/sederajat, dan SMA/sederajat
SMA/sederajat.
1433 SD01211.00.00 4.1.2* Tingkat Tingkat Perbandingan jumlah penduduk dalam rentang usia 1. Tidak Tamat Jumlah; Penduduk;
penyelesaian penyelesaian SMP/sederajat yang telah menyelesaikan jenjang SMP/sederajat Persentase Persen

- 417 -
pendidikan jenjang pendidikan pendidikan tersebut. 2. Lulus SMP/sederajat
SD/sederajat, jenjang
SMP/sederajat, dan SMP/sederajat
SMA/sederajat.
1434 SD00631.00.00 4.1.2.(a) Angka anak tidak Anak tidak Anak-anak dan remaja usia sekolah sesuai dengan 1. Kelompok usia Jumlah; Penduduk;
sekolah jenjang sekolah jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), PAUD/sederajat: 3 – 6 Persentase Persen
PAUD, SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat yang tahun
SD/sederajat, tidak terdaftar dalam satuan pendidikan tersebut. 2. Kelompok usia
SMP/sederajat, dan SD/sederajat: 7 – 12
SMA/sederajat. tahun
3. Kelompok usia
SMP/sederajat: 13 – 15
tahun
4. Kelompok usia
SMA/sederajat: 16 – 18
tahun
1435 SD00632.00.00 4.1.2.(a) Angka anak tidak Anak tidak Jumlah penduduk dalam rentang usia sekolah di Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penduduk;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sekolah jenjang sekolah PAUD jenjang PAUD yang tidak terdaftar di sekolah dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
PAUD, jumlah penduduk yang termasuk dalam rentang usia kebutuhan
SD/sederajat, untuk jenjang pendidikan PAUD.
SMP/sederajat, dan
SMA/sederajat.
1436 SD00638.00.00 4.1.2.(a) Angka anak tidak Angka Anak Pebandingan jumlah penduduk dalam rentang usia Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penduduk;
sekolah jenjang tidak sekolah sekolah di jenjang SD/sederajat tidak terdaftar di analisis atau sesuai Persentase Persen
PAUD, SD/sederajat sekolah dengan jumlah penduduk yang termasuk kebutuhan
SD/sederajat, dalam rentang usia untuk jenjang pendidikan
SMP/sederajat, dan SD/sederajat.
SMA/sederajat.
1437 SD00639.00.00 4.1.2.(a) Angka anak tidak Angka Anak Perbandingan jumlah penduduk dalam rentang usia Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penduduk;
sekolah jenjang tidak sekolah sekolah di jenjang SMA/sederajat tidak terdaftar di analisis atau sesuai Persentase Persen
PAUD, SMA/sederajat sekolah dengan jumlah penduduk yang termasuk kebutuhan
SD/sederajat, dalam rentang usia untuk jenjang pendidikan

- 418 -
SMP/sederajat, dan SMA/sederajat.
SMA/sederajat.
1438 SD00640.00.00 4.1.2.(a) Angka anak tidak Angka Anak Perbandingan jumlah penduduk dalam rentang usia Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penduduk;
sekolah jenjang tidak sekolah sekolah di jenjang SMP/sederajat tidak terdaftar di analisis atau sesuai Persentase Persen
PAUD, SMP/sederajat sekolah dengan jumlah penduduk yang termasuk kebutuhan
SD/sederajat, dalam rentang usia untuk jenjang pendidikan
SMP/sederajat, dan SMP/sederajat.
SMA/sederajat.
1439 SD00874.00.00 4.1.2.(a) Angka anak tidak Kelompok usia Anak-anak dan remaja sesuai dengan jenjang 1. Kelompok usia Jumlah; Penduduk;
sekolah jenjang sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), SD/sederajat, PAUD/sederajat: 3 – 6 Persentase Persen
PAUD, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat yang terdaftar, tahun
SD/sederajat, sedang bersekolah, atau sudah menyelesaikan 2. Kelompok usia
SMP/sederajat, dan pendidikan di jenjang tersebut. SD/sederajat: 7 – 12
SMA/sederajat. tahun
3. Kelompok usia
SMP/sederajat: 13 – 15
tahun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4. Kelompok usia
SMA/sederajat: 16 – 18
tahun
1440 SD01683.00.00 4.2.1* Proporsi anak usia Proporsi anak Perbandingan Jumlah anak usia 24-59 bulan yang 1. Berkembang dengan Jumlah; Penduduk;
24-59 bulan yang usia 24-59 berkembang dengan baik pada periode baik. Berdasarkan Persentase Persen
berkembang dengan bulan yang tertentu dengan Jumlah total anak usia 24-59 bulan ECDI, anak usia dini
baik dalam bidang berkembang pada periode yang sama dinyatakan berkembang
kesehatan, dengan baik dengan baik apabila tiga
pembelajaran, dan dari empat domain
psikososial, (kemampuan literasi
menurut jenis dan numerasi, fisik,
kelamin. sosial-emosional, dan
kemampuan belajar)
perkembangan dinilai
baik.

- 419 -
2. Tidak berkembang
dengan baik.
1441 SD01200.00.00 4.2.2* Tingkat partisipasi Tingkat Angka partisipasi anak usia 6 tahun (satu tahun Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penduduk;
dalam pembelajaran partisipasi sebelum usia resmi masuk Sekolah Dasar) dalam analisis atau sesuai Persentase Persen
yang teroganisir dalam program pendidikan yang terorganisir sebagai peserta kebutuhan
(satu tahun sebelum pembelajaran didik aktif, baik di tingkat Pendidikan anak usia dini
usia sekolah dasar), yang (Pra-sekolah) yang meliputi Taman Kanak-kanak (TK),
menurut jenis teroganisir Raudhatul Athfal (RA), Bustanul Athfal (BA) dan PAUD
kelamin. (satu tahun maupun Sekolah Dasar/sederajat.
sebelum usia
sekolah dasar)
1442 SD00680.00.00 4.3.1* Tingkat partisipasi Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
remaja dan dewasa biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2. Perempuan persentase persen
dalam pendidikan Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
dan pelatihan formal
dan non formal
dalam 12 bulan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terakhir, menurut
jenis kelamin.
1443 SD00274.00.01 4.3.1* Tingkat partisipasi Pendidikan Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang 1. Pendidikan dasar Jumlah; Unit; persen
remaja dan dewasa Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah 2. Pendidikan persentase
dalam pendidikan dan pendidikan tinggi menengah
dan pelatihan formal 3. Pendidikan tinggi
dan non formal
dalam 12 bulan
terakhir, menurut
jenis kelamin.
1444 SD00274.00.02 4.3.1* Tingkat partisipasi Pendidikan Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang 1. Tidak tamat SD Jumlah; Unit; persen
remaja dan dewasa Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah 2. SD / sederajat persentase
dalam pendidikan dan pendidikan tinggi 3. SMP / sederajat
dan pelatihan formal 4. SMA / sederajat
dan non formal 5. DI/DII/DIII

- 420 -
dalam 12 bulan 6. DIV/S1
terakhir, menurut 7. S2/S3
jenis kelamin.
1445 SD00278.00.00 4.3.1* Tingkat partisipasi Pendidikan Jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat 1. Paket A setara SD/MI Jumlah; Unit; persen
remaja dan dewasa Nonformal dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 2. Paket B setara persentase
dalam pendidikan SMP/MTs
dan pelatihan formal 3. Paket C setara
dan non formal SMA/MA
dalam 12 bulan
terakhir, menurut
jenis kelamin.
1446 SD01326.00.00 4.3.1* Tingkat partisipasi Remaja Kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
remaja dan dewasa analisis atau sesuai persentase persen
dalam pendidikan kebutuhan
dan pelatihan formal
dan non formal
dalam 12 bulan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terakhir, menurut
jenis kelamin.
1447 SD01201.00.00 4.3.1* Tingkat partisipasi Tingkat Perbandingan Jumlah usia muda atau dewasa yang 1. Usia muda (15 – 24 Jumlah; Penduduk;
remaja dan dewasa partisipasi berpartisipasi dalam pendidikan formal, pendidikan tahun) Persentase Persen
dalam pendidikan remaja dan nonformal, dan pelatihan dalam 12 bulan terakhir 2. Dewasa (25 – 64
dan pelatihan formal dewasa dalam pada periode tertentu dengan Jumlah total usia muda tahun)
dan non formal pendidikan atau dewasa pada periode yang sama Laki-laki dan
dalam 12 bulan dan pelatihan perempuan, dalam
terakhir, menurut formal dan non SD/MI/Paket A,
jenis kelamin. formal SMP/MTs/Paket B,
SM/SMK/MA/Paket C,
pendidikan tinggi, atau
pendidikan nonformal
lainnya seperti kursus,
1448 SD00323.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Angka Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih 1. APK PAUD/Sederajat Persentase Persen

- 421 -
Kasar (APK) Partisipasi bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa 2. APK SD/MI
Perguruan Tinggi Kasar (APK) memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah 3. APK
(PT). penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia SMP/MTs/sederajat
sekolah di jenjang pendidikan yang sama. Sejak 4. APK SMA/ MA/
tahun2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, sederajat
dan Paket C) turut diperhitungkan. 5. APK Perguruan
Tinggi/Sederajat
1449 SD00326.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Angka Perbandingan antara jumlah mahasiswa yang terdaftar Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penduduk;
Kasar (APK) Partisipasi di perguruan tinggi, berapapun usia mereka, analisis atau sesuai Persentase Persen
Perguruan Tinggi Kasar (APK) berbanding dengan usia kuliah pada umumnya, yaitu kebutuhan
(PT). Perguruan 19 – 23 tahun.
Tinggi (PT)
1450 SD00507.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Diploma Pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan 1. Diploma satu (D1) Jumlah Orang
Kasar (APK) pendidikan menengah atau sederajat untuk 2. Diploma dua (D2)
Perguruan Tinggi mengembangkan keterampilan dan penalaran dalam 3. Diploma tiga (D3)
(PT). penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi. 4. Diploma empat (D4)
1451 SD00508.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Diploma dua Program diploma dengan masa studi 2 tahun dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kasar (APK) (D2) lulusannya bergelar Ahli Muda (A.Ma). analisis atau sesuai
Perguruan Tinggi kebutuhan
(PT).
1452 SD00509.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Diploma empat Program diploma dengan masa studi 4 tahun dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
Kasar (APK) (D4) lulusannya bergelar Sarjana Sains Terapan (S.S.T.). analisis atau sesuai
Perguruan Tinggi kebutuhan
(PT).
1453 SD00510.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Diploma satu Program diploma dengan masa studi 1 tahun dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
Kasar (APK) (D1) lulusannya bergelar Ahli Pratama (A.P.). analisis atau sesuai
Perguruan Tinggi kebutuhan
(PT).
1454 SD00512.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Diploma tiga Program diploma dengan masa studi 3 tahun dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
Kasar (APK) (D3) lulusannya bergelar Ahli Madya (A.Md). analisis atau sesuai
Perguruan Tinggi kebutuhan
(PT).

- 422 -
1455 SD01402.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Perguruan Pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah 1. Diploma satu (D1) Jumlah; Perguruan
Kasar (APK) Tinggi pendidikan menengah yang dapat berupa program 2. Diploma dua (D2) Persentase Tinggi;
Perguruan Tinggi pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan 3. Diploma tiga (D3) Persen
(PT). doktor, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. 4. Diploma empat (D4)
5. Strata satu (S1)
6. Strata dua (S2)
7. Starata (S3)
1456 SD01664.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Program doktor Pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Kasar (APK) (S3) program magister atau sederajat sehingga mampu analisis atau sesuai Studi
Perguruan Tinggi menemukan, menciptakan, dan/atau memberikan kebutuhan
(PT). kontribusi kepada pengembangan, serta pengamalan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran
dan penelitian ilmiah.
1457 SD01665.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Program doktor Kelanjutan bagi lulusan program magister terapan atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Kasar (APK) terapan sederajat untuk mampu menemukan, menciptakan, analisis atau sesuai Studi
Perguruan Tinggi dan/atau memberikan kontribusi bagi penerapan, kebutuhan
(PT). pengembangan, serta pengamalan Ilmu Pengetahuan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah.
1458 SD01670.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Program Pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Kasar (APK) magister (S2) program sarjana atau sederajat sehingga mampu analisis atau sesuai Studi
Perguruan Tinggi mengamalkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan kebutuhan
(PT). dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian
ilmiah.
1459 SD01671.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Program Kelanjutan pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Kasar (APK) magister lulusan program sarjana terapan atau sederajat untuk analisis atau sesuai Studi
Perguruan Tinggi terapan mampu mengembangkan dan mengamalkan penerapan kebutuhan
(PT). Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui
penalaran dan penelitian ilmiah.
1460 SD01675.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Program Pendidikan keahlian khusus yang diperuntukkan bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Kasar (APK) profesi lulusan program sarjana atau sederajat untuk analisis atau sesuai Studi
Perguruan Tinggi mengembangkan bakat dan kemampuan memperoleh kebutuhan
(PT). kecakapan yang diperlukan dalam dunia kerja.

- 423 -
1461 SD01676.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Program Pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Kasar (APK) sarjana (S1) pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu analisis atau sesuai Studi
Perguruan Tinggi mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui kebutuhan
(PT). penalaran ilmiah. Program sarjana menyiapkan
Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan
yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau
menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional.
1462 SD01678.00.00 4.3.1.(a) Angka Partisipasi Program Pendidikan keahlian lanjutan yang dapat bertingkat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Kasar (APK) spesialis dan diperuntukkan bagi lulusan program profesi yang analisis atau sesuai Studi
Perguruan Tinggi telah berpengalaman sebagai profesional untuk kebutuhan
(PT). mengembangkan bakat dan kemampuannya menjadi
spesialis.
1463 SD00506.00.00 4.4.1.(a) Proporsi remaja Dewasa Orang yang berusia lebih dari 19 tahun kecuali jika Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
(usia 15-24 tahun) hukum nasional menetapkan seseorang sebagai orang analisis atau sesuai proporsi Persen
dan dewasa (usia dewasa pada usia lebih dini. kebutuhan
15-59 tahun)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dengan
keterampilan
teknologi informasi
dan komunikasi
(TIK).
1464 SD00944.00.00 4.4.1.(a) Proporsi remaja Keterampilan Kegiatan yang berhubungan dengan komputer untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
(usia 15-24 tahun) Teknologi dan mengukur keterampilan TIK meliputi: analisis atau sesuai
dan dewasa (usia Komunikasi - Menyalin atau memindahkan file atau folder kebutuhan
15-59 tahun) - Menggunakan alat salin dan tempel untuk
dengan menggandakan atau memindahkan informasi dalam
keterampilan dokumen
teknologi informasi - Mengirim email dengan file yang dilampirkan (misal
dan komunikasi dokumen, gambar, dan video)
(TIK). - Menggunakan rumus aritmatika dasar dalam
spreadsheet

- 424 -
- Menghubungkan dan memasang perangkat baru
(misal modem, kamera, printer)
- Menemukan, mengunduh, menginstal, dan
mengkonfigurasi perangkat lunak.
- Membuat presentasi elektronik dengan perangkat
lunak presentasi (termasuk teks, gambar, suara, video
atau grafik)
- Mentransfer file antara komputer dan perangkat lain
- Menulis program komputer menggunakan bahasa
pemrograman khusus
1465 SD01777.00.00 4.4.1.(a) Proporsi remaja Proporsi Perbandingan jumlah penduduk remaja (umur 15-24 Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penduduk;Pe
(usia 15-24 tahun) remaja (usia tahun) dan junlah penduduk dewasa (umur 15-59 analisis atau sesuai Persentase rsen
dan dewasa (usia 15-24 tahun) tahun) yang mengakses internet dalam tiga bulan kebutuhan
15-59 tahun) dan dewasa terakhir dibandingkan jumlah penduduk remaja (umur
dengan (usia 15-59 15-24 tahun) dan penduduk dewasa (umur 15-59
keterampilan tahun) dengan tahun) pada periode yang sama.
teknologi informasi keterampilan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan komunikasi teknologi
(TIK). informasi dan
komunikasi
(TIK).
1466 SD01167.00.00 4.4.1.(a) Proporsi remaja Teknologi dan Segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teknologi;
(usia 15-24 tahun) Komunikasi pengelolaan dan penyampaian atau pemindahan analisis atau sesuai Persentase Persen
dan dewasa (usia informasi antar sarana/media. kebutuhan
15-59 tahun)
dengan
keterampilan
teknologi informasi
dan komunikasi
(TIK).
1467 SD00324.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang 1. APM SD/MI Persentase Persen
Partisipasi Murni partisipasi sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah 2. APM

- 425 -
(APM) pada tingkat kasar (APK) penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan SMP/MTs/sederajat
SD/ sederajat, dan jenjang pendidikan tertentu. 3. APM SMA/ MA/
(ii) Rasio Angka sederajat
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1468 SD00330.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK siswa disabilitas di jenjang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi pendidikan Perguruan tinggi dengan APK siswa tanpa analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) disabilitas di jenjang pendidikan Perguruan Tinggi kebutuhan
SD/ sederajat, dan antara
(ii) Rasio Angka Disabilitas dan
Partisipasi Kasar Tanpa
(APK) pada tingkat Disabilitas
SMP/sederajat, Perguruan
SMA/ Tinggi
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan

- 426 -
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1469 SD00331.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK siswa disabilitas di jenjang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi pendidikan SMA/Sederajat dengan APK siswa tanpa analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) disabilitas di jenjang pendidikan SMA/Sederajat kebutuhan
SD/ sederajat, dan antara
(ii) Rasio Angka Disabilitas dan
Partisipasi Kasar Tanpa
(APK) pada tingkat Disabilitas
SMP/sederajat, SMA/Sederajat
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1470 SD00332.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK siswa disabilitas di jenjang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi pendidikan SMP/Sederajat dengan APK siswa tanpa analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) disabilitas di jenjang pendidikan SMP/Sederajat kebutuhan
SD/ sederajat, dan antara
(ii) Rasio Angka Disabilitas dan
Partisipasi Kasar Tanpa
(APK) pada tingkat Disabilitas
SMP/sederajat, SMP/Sederajat
SMA/

- 427 -
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1471 SD00333.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK Kuintil Terendah di jenjang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi pendidikan Perguruan Tinggi dengan Kuintil Tertinggi analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) di jenjang pendidikan Perguruan Tinggi kebutuhan
SD/ sederajat, dan antara kuintil
(ii) Rasio Angka terendah dan
Partisipasi Kasar kuintil tertinggi
(APK) pada tingkat Perguruan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
SMP/sederajat, Tinggi
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1472 SD00334.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK Kuintil Terendah di jenjang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi pendidikan SMA/Sederajat dengan Kuintil Tertinggi di analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) jenjang pendidikan SMA/Sederajat kebutuhan

- 428 -
SD/ sederajat, dan antara kuintil
(ii) Rasio Angka terendah dan
Partisipasi Kasar kuintil tertinggi
(APK) pada tingkat SMA/Sederajat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1473 SD00335.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK Kuintil Terendah di jenjang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Partisipasi Murni Partisipasi pendidikan SMP/Sederajat dengan Kuintil Tertinggi di analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) jenjang pendidikan SMP/Sederajat kebutuhan
SD/ sederajat, dan antara kuintil
(ii) Rasio Angka terendah dan
Partisipasi Kasar kuintil tertinggi
(APK) pada tingkat SMP/Sederajat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil

- 429 -
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1474 SD00336.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK pedesaan di jenjang pendidikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi Perguruan Tinggi dengan APK perkotaan di jenjang analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) pendidikan Perguruan Tinggi kebutuhan
SD/ sederajat, dan Perguruan
(ii) Rasio Angka Tinggi antara
Partisipasi Kasar pedesaan dan
(APK) pada tingkat perkotaan
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1475 SD00337.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK perempuan di jenjang pendidikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi Perguruan Tinggi dengan APK laki-laki di jenjang analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) pendidikan Perguruan Tinggi kebutuhan
SD/ sederajat, dan Perguruan
(ii) Rasio Angka Tinggi antara
Partisipasi Kasar perempuan
(APK) pada tingkat dan laki-laki
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan

- 430 -
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1476 SD00338.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK pedesaan di jenjang pendidikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi SMA/sederajat dengan APK perkotaan di jenjang analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) pendidikan SMA/sederajat kebutuhan
SD/ sederajat, dan SMA/sederajat
(ii) Rasio Angka antara
Partisipasi Kasar pedesaan dan
(APK) pada tingkat perkotaan
SMP/sederajat,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1477 SD00339.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK perempuan di jenjang pendidikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi SMA/sederajat dengan APK laki-laki di jenjang analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) pendidikan SMA/sederajat kebutuhan
SD/ sederajat, dan SMA/sederajat

- 431 -
(ii) Rasio Angka antara
Partisipasi Kasar perempuan
(APK) pada tingkat dan laki-laki
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1478 SD00340.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK pedesaan di jenjang pendidikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi SMP/sederajat dengan APK perkotaan di jenjang analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(APM) pada tingkat Kasar(APK) pendidikan SMP/sederajat kebutuhan
SD/ sederajat, dan SMP/sederajat
(ii) Rasio Angka antara
Partisipasi Kasar pedesaan dan
(APK) pada tingkat perkotaan
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,

- 432 -
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1479 SD00341.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APK perempuan di jenjang pendidikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi SMP/sederajat dengan APK laki-laki di jenjang analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar(APK) pendidikan SMP/sederajat kebutuhan
SD/ sederajat, dan SMP/sederajat
(ii) Rasio Angka antara
Partisipasi Kasar perempuan
(APK) pada tingkat dan laki-laki
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1480 SD00342.01.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Perbandingan antara siswa usia sekolah tertentu pada 1. APM SD/MI Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi jenjang pendidikan dengan penduduk usia yang sesuai 2. APM
(APM) pada tingkat Murni (APM) dan dinyatakan dalam presentase. SMP/MTs/sederajat
SD/ sederajat, dan 3. APM SMA/ MA/
(ii) Rasio Angka sederajat
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi

- 433 -
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1481 SD00343.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APM siswa disabilitas untuk usia 7 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi sampai 12 tahun dengan APM siswa tanpa disabilitas analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Murni (APM) untuk usia 7 sampai 12 tahun kebutuhan
SD/ sederajat, dan Sekolah Dasar
(ii) Rasio Angka (SD) antara
Partisipasi Kasar Disabilitas dan
(APK) pada tingkat Tanpa
SMP/sederajat, Disabilitas
SMA/
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1482 SD00344.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APM Kuintil Terendah untuk usia 7 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi sampai 12 tahun dengan APM Kuintil Tertinggi untuk analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Murni (APM) usia 7 sampai 12 tahun kebutuhan
SD/ sederajat, dan Sekolah Dasar
(ii) Rasio Angka (SD) antara

- 434 -
Partisipasi Kasar Kuintil
(APK) pada tingkat Terendah
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1483 SD00346.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APM pedesaan untuk usia 7 sampai 12 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi tahun dengan APM perkotaan untuk usia 7 sampai 12 analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Murni (APM) tahun kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
SD/ sederajat, dan Sekolah Dasar
(ii) Rasio Angka (SD) antara
Partisipasi Kasar pedesaan dan
(APK) pada tingkat perkotaan
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa

- 435 -
disabilitas.
1484 SD00347.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Rasio antara APM perempuan untuk usia 7 sampai 12 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi tahun dengan APM laki-laki untuk usia 7 sampai 12 analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Murni (APM) tahun kebutuhan
SD/ sederajat, dan Sekolah Dasar
(ii) Rasio Angka (SD) antara
Partisipasi Kasar perempuan
(APK) pada tingkat dan laki-laki
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1485 SD00348.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Perbandingan antara murid sekolah dasar (SD), Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Salafiah Ula dan paket A analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Murni (APM) setara SD, usia 7-12 tahun, dengan penduduk usia 7- kebutuhan
SD/ sederajat, dan Sekolah Dasar 12 tahun, dinyatakan dalam persentase.
(ii) Rasio Angka (SD)/
Partisipasi Kasar Madrasah Proporsi penduduk pada kelompok umur 7-12 tahun
(APK) pada tingkat Ibtidaiyah (MI) yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan
SMP/sederajat, SD/MI/sederajat terhadap penduduk kelompok umur
SMA/ 7-12 tahun, dinyatakan dalam persentase.
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi Pendidikan NonFormal (Paket A) turut diperhitungkan.
untuk (a) Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk

- 436 -
perempuan/ laki- 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
laki, (b) 1 dan kuintil 2).
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1486 SD00350.00.00 4.5.1* Rasio Angka Angka Perbandingan antara murid SMA, Madrasah Aliyah, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Murni Partisipasi SMK, Paket C setara SMA, usia 16-18 tahun, dengan analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Murni (APM) penduduk usia 16-18 tahun, dinyatakan dalam kebutuhan
SD/ sederajat, dan Sekolah persentase
(ii) Rasio Angka Menengah Atas
Partisipasi Kasar (SMA)/ Proporsi penduduk pada kelompok umur 16-18 tahun
(APK) pada tingkat Madrasah yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan
SMP/sederajat, Aliyah SMA/MA/sederajat terhadap penduduk kelompok
SMA/ (MA)/Sederajat umur 16-18 tahun dinyatakan dalam satuan persen
SMK/sederajat, dan (%).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Perguruan Tinggi Pendidikan NonFormal (Paket C) turut diperhitungkan.
untuk (a) Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk
perempuan/ laki- 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
laki, (b) 1 dan kuintil 2).
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1487 SD00073.00.00 4.5.1* Rasio Angka Madrasah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam 1. MA Negeri Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Aliyah (MA) binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan 2. MA Swasta Persentase Persen
(APM) pada tingkat pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada
SD/ sederajat, dan jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
(ii) Rasio Angka SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau
Partisipasi Kasar lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau

- 437 -
(APK) pada tingkat setara SMP atau MTs.
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1488 SD00074.00.00 4.5.1* Rasio Angka Madrasah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam 1. MAK Negeri Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Aliyah binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan 2. MAK Swasta Persentase Persen
(APM) pada tingkat Kejuruan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam
SD/ sederajat, dan (MAK) pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(ii) Rasio Angka dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau
Partisipasi Kasar lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau
(APK) pada tingkat setara SMP atau MTs.
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.

- 438 -
1489 SD00075.00.00 4.5.1* Rasio Angka Madrasah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam 1. MI Negeri Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Ibtidaiyah (MI) binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan 2. MI Swasta Persentase Persen
(APM) pada tingkat pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada
SD/ sederajat, dan jenjang pendidikan dasar.
(ii) Rasio Angka
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1490 SD00076.00.00 4.5.1* Rasio Angka Madrasah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam 1. MTs Negeri Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Tsanawiyah binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan 2. MTs Swasta Persentase Persen
(APM) pada tingkat (MTs) pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada
SD/ sederajat, dan jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI,
(ii) Rasio Angka atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
Partisipasi Kasar hasil belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-

- 439 -
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1491 SD01822.00.00 4.5.1* Rasio Angka Rasio Angka Perbandingan antara Angka Partisipasi Kasar (APK) Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
Partisipasi Murni Partisipasi tingkat Perguruan Tinggi (PT) perempuan terhadap analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Kasar (APK) Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat Perguruan Tinggi kebutuhan
SD/ sederajat, dan Perguruan (PT) laki-laki.
(ii) Rasio Angka Tinggi (PT)
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1492 SD01823.00.00 4.5.1* Rasio Angka Rasio Angka Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) di (1) Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penduduk;Pe
Partisipasi Murni Partisipasi SD/sederajat; Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) di analisis atau sesuai Persentase rsen
(APM) pada tingkat Murni (APM) (2) SMP/sederajat; (3) SMA/SMK/sederajat; dan (4) kebutuhan
SD/ sederajat, dan pada tingkat Perguruan Tinggi antara a) perempuan/laki-laki, b)
(ii) Rasio Angka SD/ sederajat, tempat tinggal (perkotaan/pedesaan), c) kuintil
Partisipasi Kasar dan (ii) Rasio terendah/kuintil tertinggi, dan d) kondisi disabilitas
(APK) pada tingkat Angka (disabilitas/tanpa disabilitas).

- 440 -
SMP/sederajat, Partisipasi
SMA/ Kasar (APK)
SMK/sederajat, dan pada tingkat
Perguruan Tinggi SMP/sederajat,
untuk (a) SMA/
perempuan/ laki- SMK/sederajat
laki, (b) , dan
pedesaan/perkotaan Perguruan
, (c) kuintil Tinggi.
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1493 SD01824.00.00 4.5.1* Rasio Angka Rasio Angka Perbandingan antara Angka Partisipasi Murni (APM) Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
Partisipasi Murni Partisipasi tingkat Sekolah Dasar (SD, MI, Salafiah Ula, dan paket analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Murni (APM) A setara SD) perempuan terhadap Angka Partisipasi kebutuhan
SD/ sederajat, dan Sekolah Dasar Murni (APM) tingkat Sekolah Dasar laki-laki.
(ii) Rasio Angka (SD)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1494 SD01825.00.00 4.5.1* Rasio Angka Rasio Angka Perbandingan antara Angka Partisipasi Murni (APM) Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio

- 441 -
Partisipasi Murni Partisipasi tingkat menengah (SMA, SMK, MA, Salafiah Ulya dan analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Murni (APM) paket C setara SM) perempuan terhadap Angka kebutuhan
SD/ sederajat, dan Sekolah Partisipasi Murni (APM) tingkat menengah laki-laki.
(ii) Rasio Angka Menengah Atas
Partisipasi Kasar (SMA)
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
disabilitas.
1495 SD01827.00.00 4.5.1* Rasio Angka Rasio APM- Perbandingan antara Angka Partisipasi Murni (APM) Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
Partisipasi Murni SMP tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP, MTs, analisis atau sesuai
(APM) pada tingkat Salafiah wustha, dan paket B setara SMP) perempuan kebutuhan
SD/ sederajat, dan terhadap APM tingkat SMP laki-laki.
(ii) Rasio Angka
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)

- 442 -
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1496 SD01078.00.00 4.5.1* Rasio Angka Sekolah Dasar Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni (SD) menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
(APM) pada tingkat pendidikan dasar. kebutuhan
SD/ sederajat, dan
(ii) Rasio Angka
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1497 SD01079.00.02 4.5.1* Rasio Angka Sekolah Dasar Salah satu bentuk satuan pendidikan formal pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Luar Biasa tingkat Sekolah Dasar yang menyelenggarakan analisis atau sesuai Persentase Persen
(APM) pada tingkat (SDLB) pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). kebutuhan
SD/ sederajat, dan
(ii) Rasio Angka
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,

- 443 -
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1498 SD01080.00.02 4.5.1* Rasio Angka Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Menengah Atas menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
(APM) pada tingkat (SMA) pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, kebutuhan
SD/ sederajat, dan atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
(ii) Rasio Angka hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
Partisipasi Kasar MTs.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1499 SD01081.00.00 4.5.1* Rasio Angka Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Menengah menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen

- 444 -
(APM) pada tingkat Kejuruan pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, kebutuhan
SD/ sederajat, dan (SMK) atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
(ii) Rasio Angka hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
Partisipasi Kasar MTs.
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1500 SD01083.00.00 4.5.1* Rasio Angka Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Menengah tingkat Sekolah Menengah Atas yang analisis atau sesuai Persentase Persen
(APM) pada tingkat Luar Biasa menyelenggarakan pendidikan bagi Anak kebutuhan
SD/ sederajat, dan (SMLB) Berkebutuhan Khusus (ABK).
(ii) Rasio Angka
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan

- 445 -
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1501 SD01084.00.02 4.5.1* Rasio Angka Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Menengah menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
(APM) pada tingkat Pertama (SMP) pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau kebutuhan
SD/ sederajat, dan bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
(ii) Rasio Angka belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
Partisipasi Kasar Selain SMP Umum, ada juga SMP Terbuka dan SMP
(APK) pada tingkat Kejuruan seperti Sekolah Menengah Ekonomi
SMP/sederajat, Pertama/SMEP, Sekolah Teknik/ST, Sekolah Kejuruan
SMA/ Kepandaian Putri/SKKP.
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1502 SD01085.00.02 4.5.1* Rasio Angka Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Partisipasi Murni Menengah tingkat Sekolah Menengah Pertama yang analisis atau sesuai Persentase Persen
(APM) pada tingkat Pertama Luar menyelenggarakan pendidikan bagi Anak kebutuhan
SD/ sederajat, dan Biasa (SMPLB) Berkebutuhan Khusus (ABK).
(ii) Rasio Angka
Partisipasi Kasar
(APK) pada tingkat
SMP/sederajat,
SMA/

- 446 -
SMK/sederajat, dan
Perguruan Tinggi
untuk (a)
perempuan/ laki-
laki, (b)
pedesaan/perkotaan
, (c) kuintil
terbawah/teratas,
(d) disabilitas/tanpa
disabilitas.
1503 SD00680.00.00 4.6.1 Persentase Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
remaja/dewasa pada biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2. Perempuan persentase persen
kelompok usia Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
tertentu, paling
tidak mahir/mampu
pada level tertentu
dalam keterampilan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(i) membaca dan (ii)
menghitung,
menurut jenis
kelamin.
1504 SD01540.00.00 4.6.1 Persentase Persentase ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
remaja/dewasa pada remaja/dewasa analisis atau sesuai
kelompok usia pada kelompok kebutuhan
tertentu, paling usia tertentu,
tidak mahir/mampu paling tidak
pada level tertentu mahir/mampu
dalam keterampilan pada level
(i) membaca dan (ii) tertentu dalam
menghitung, keterampilan
menurut jenis (i) membaca
kelamin. dan (ii)

- 447 -
menghitung,
menurut jenis
kelamin
1505 SD01326.00.00 4.6.1 Persentase Remaja Kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
remaja/dewasa pada analisis atau sesuai persentase persen
kelompok usia kebutuhan
tertentu, paling
tidak mahir/mampu
pada level tertentu
dalam keterampilan
(i) membaca dan (ii)
menghitung,
menurut jenis
kelamin.
1506 SD01254.03.01 4.6.1 Persentase Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
remaja/dewasa pada kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
kelompok usia Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tertentu, paling usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
tidak mahir/mampu kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
pada level tertentu tahun terakhir dari si responden.
dalam keterampilan
(i) membaca dan (ii)
menghitung,
menurut jenis
kelamin.
1507 SD01254.01.02 4.6.1 Persentase Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
remaja/dewasa pada dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
kelompok usia ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
tertentu, paling prima/produktif (25-54
tidak mahir/mampu tahun)
pada level tertentu 3. Kelompok umur
dalam keterampilan dewasa (55+ tahun)

- 448 -
(i) membaca dan (ii)
menghitung, (Statistik Pendapatan
menurut jenis Februari 2018)
kelamin.
1508 SD00320.00.00 4.6.1.(a) Persentase angka Angka Melek Proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
melek aksara Huruf memiliki kemampuan membaca dan menulis kalimat analisis atau sesuai
penduduk umur ≥15 sederhana dalam huruf latin, huruf arab, dan huruf kebutuhan
tahun. lainnya (seperti huruf jawa, kanji, dll) terhadap
penduduk usia 15 tahun ke atas. Termasuk dapat
membaca dan menulis:
1. Penyandang disabilitas penglihatan yang dapat
membaca dan menulis huruf braille.
2. Dapat membaca dan menulis huruf braille
Arab/Hijaiyah.
3. Orang difabel/cacat yang sebelumnya dapat
membaca dan menulis, kemudian karena
disabilitasnya/kecacatannya tidak dapat membaca dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menulis.
4. Orang yang tidak dapat membaca dan menulis
karena katarak, lumpuh atau struk, padahal
sebelumnya dapat membaca dan menulis.
1509 SD00321.00.00 4.6.1.(a) Persentase angka Angka Melek Perbandingan jumlah penduduk berumur 15-24 tahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
melek aksara Huruf yang dapat membaca dan menulis kalimat sederhana analisis atau sesuai
penduduk umur ≥15 penduduk dengan huruf latin dan atau huruf lainnya terhadap kebutuhan
tahun. umur 15-24 jumlah penduduk umur 15-24 tahun.
tahun
1510 SD00322.00.00 4.6.1.(a) Persentase angka Angka Melek Perbandingan jumlah penduduk berumur 15-59 tahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
melek aksara Huruf yang dapat membaca dan menulis kalimat sederhana analisis atau sesuai
penduduk umur ≥15 penduduk dengan huruf latin dan atau huruf lainnya, dengan kebutuhan
tahun. umur 15-59 jumlah penduduk umur 15-59 tahun.
tahun
1511 SD01445.00.00 4.6.1.(a) Persentase angka Persentase Perbandingan jumlah penduduk berumur ≥15 tahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 449 -
melek aksara angka melek yang dapat membaca dan menulis kalimat sederhana analisis atau sesuai
penduduk umur ≥15 aksara dengan huruf latin dan atau huruf lainnya, terhadap kebutuhan
tahun. penduduk jumlah penduduk umur ≥15 tahun.
umur ≥15
tahun
1512 SD00564.00.00 4.7.1 Pengarusutamaan Gender Pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab, dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pada semua jenjang pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang analisis atau sesuai
pendidikan, (i) ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat kebutuhan
pendidikan perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas
kewargaan dunia, (ii) menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau
pendidikan untuk kebiasaan masyarakat.
pembangunan
berkelanjutan
termasuk
kesetaraan gender
dan hak asasi
manusia pada (a)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kebijakan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum, (c)
pendidikan guru, (d)
penilaian siswa.
1513 SD00568.00.00 4.7.1 Pengarusutamaan Hak Asasi Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan 1. Hak untuk Hidup Persentase Persen
pada semua jenjang Manusia keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang 2. Hak Berkeluarga dan
pendidikan, (i) Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib Melanjutkan Keturunan
pendidikan dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, 3. Hak Mengembangkan
kewargaan dunia, (ii) hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi Diri
pendidikan untuk kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat 4. Hak Memperoleh
pembangunan manusia Keadilan
berkelanjutan 5. Hak Atas Kebebasan
termasuk Pribadi
kesetaraan gender 6. Hak atas Rasa Aman

- 450 -
dan hak asasi 7. Hak atas
manusia pada (a) Kesejahteraan
kebijakan 8. Hak Turut Serta
pendidikan nasional, dalam Pemerintahan
(b) kurikulum, (c) 9. Hak Wanita
pendidikan guru, (d) 10. Hak Anak
penilaian siswa.
1514 SD00683.00.00 4.7.1 Pengarusutamaan Jenjang Tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan 1. Jenjang pendidikan Persentase Persen
pada semua jenjang Pendidikan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan formal
pendidikan, (i) dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. 2. Jenjang pendidikan
pendidikan nonformal
kewargaan dunia, (ii)
pendidikan untuk
pembangunan
berkelanjutan
termasuk
kesetaraan gender
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan hak asasi
manusia pada (a)
kebijakan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum, (c)
pendidikan guru, (d)
penilaian siswa.
1515 SD00941.00.00 4.7.1 Pengarusutamaan Kesetaraan Hak yang semestinya didapatkan agar laki-laki dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pada semua jenjang Gender perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk analisis atau sesuai
pendidikan, (i) berperan dan ikut berpartisipasi dalam setiap aspek kebutuhan
pendidikan kehidupan.
kewargaan dunia, (ii)
pendidikan untuk
pembangunan
berkelanjutan

- 451 -
termasuk
kesetaraan gender
dan hak asasi
manusia pada (a)
kebijakan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum, (c)
pendidikan guru, (d)
penilaian siswa.
1516 SD00143.00.00 4.7.1 Pengarusutamaan Kurikulum Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai 1. Kurikulum Persentase Persen
pada semua jenjang tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang pendidikan dasar dan
pendidikan, (i) digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan menengah
pendidikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan 2. Kurikulum
kewargaan dunia, (ii) tertentu. pendidikan tinggi
pendidikan untuk
pembangunan
berkelanjutan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
termasuk
kesetaraan gender
dan hak asasi
manusia pada (a)
kebijakan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum, (c)
pendidikan guru, (d)
penilaian siswa.
1517 SD00277.00.00 4.7.1 Pengarusutamaan Pendidikan Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit; persen
pada semua jenjang Nasional Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 analisis atau sesuai persentase
pendidikan, (i) yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan kebutuhan
pendidikan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
kewargaan dunia, (ii) perubahan zaman.
pendidikan untuk

- 452 -
pembangunan
berkelanjutan
termasuk
kesetaraan gender
dan hak asasi
manusia pada (a)
kebijakan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum, (c)
pendidikan guru, (d)
penilaian siswa.
1518 SD00279.00.00 4.7.1 Pengarusutamaan Pendidikan Upaya mendorong masyarakat untuk secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit; persen
pada semua jenjang Untuk konstruktif dan kreatif dalam menghadapi tantangan analisis atau sesuai persentase
pendidikan, (i) Pembangunan global serta menciptakan masyarakat yang tangguh kebutuhan
pendidikan Berkelanjutan dan berkelanjutan.
kewargaan dunia, (ii) (Education for
pendidikan untuk Sustainable
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pembangunan Development)
berkelanjutan
termasuk
kesetaraan gender
dan hak asasi
manusia pada (a)
kebijakan
pendidikan nasional,
(b) kurikulum, (c)
pendidikan guru, (d)
penilaian siswa.
1519 SD01382.00.00 4.7.1 Pengarusutamaan Pengarusutam ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pada semua jenjang aan pada analisis atau sesuai
pendidikan, (i) semua jenjang kebutuhan
pendidikan pendidikan, (i)

- 453 -
kewargaan dunia, (ii) pendidikan
pendidikan untuk kewargaan
pembangunan dunia, (ii)
berkelanjutan pendidikan
termasuk untuk
kesetaraan gender pembangunan
dan hak asasi berkelanjutan
manusia pada (a) termasuk
kebijakan kesetaraan
pendidikan nasional, gender dan
(b) kurikulum, (c) hak asasi
pendidikan guru, (d) manusia pada
penilaian siswa. (a) kebijakan
pendidikan
nasional, (b)
kurikulum, (c)
pendidikan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
guru, (d)
penilaian siswa
1520 SD00365.01.00 4.a.1* Proporsi sekolah Air Minum Air bersih, bukan air minum aman (drinking water). 1. Air ledeng (keran) Persentase Persen
dengan akses ke: (a) Layak 2. Air keran umum
listrik (b) internet 3. Air hydrant umum
untuk tujuan 4. Terminal air
pengajaran, (c) 5. Penampungan air
komputer untuk hujan (PAH)
tujuan pengajaran, 6. Mata air
(d) air minum layak, 7. Sumur terlindung
(e) fasilitas sanitasi (sumur bor atau sumur
dasar per jenis pompa)
kelamin, (f) fasilitas
cuci tangan (terdiri
air, sanitasi, dan

- 454 -
higienis bagi semua
(WASH).
1521 SD00513.01.00 4.a.1* Proporsi sekolah Disabilitas Ketidakmampuan melaksanakan suatu 1. Kesulitan Membaca Jumlah; Orang;
dengan akses ke: (a) aktivitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya 2. Kesulitan Mendengar Proporsi Persen
listrik (b) internet orang normal yang disebabkan oleh kondisi 3. Berbicara Tidak
untuk tujuan impairment (kehilangan atau ketidakmampuan) yang Lancar
pengajaran, (c) berhubungan dengan usia dan masyarakat. Gangguan 4. Kesulitan
komputer untuk fungsi atau keterbatasan antara lain kesulitan Memahami/Hilang
tujuan pengajaran, membaca (reading difficulty), kesulitan mendengar Ingatan/Gangguan Jiwa
(d) air minum layak, (hearing difficulty), berbicara tidak lancar (cannot 5. Lambat Dalam
(e) fasilitas sanitasi speak fluently), kesulitan memahami/hilang Belajar/Memahami
dasar per jenis ingatan/gangguan jiwa (difficult understand), lambat Pelajaran
kelamin, (f) fasilitas dalam belajar/memahami pelajaran (slow learning), 6. Keterbatasan
cuci tangan (terdiri keterbatasan berjalan (walking limitations), Berjalan
air, sanitasi, dan keterbatasan bergerak (limited movements), kesulitan 7. Keterbatasan
higienis bagi semua mengambil barang kecil menggunakan jari (difficulty in Bergerak
(WASH). picking up small objects). 8. Kesulitan Mengambil
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Barang Kecil
Menggunakan Jari
1522 SD00513.02.00 4.a.1* Proporsi sekolah Disabilitas Seseorang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental 1. Kesulitan Membaca Jumlah Kasus
dengan akses ke: (a) yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan 2. Kesulitan Mendengar
listrik (b) internet dan hambatan baginya untuk bersekolah. 3. Berbicara Tidak
untuk tujuan Lancar
pengajaran, (c) 4. Kesulitan
komputer untuk Memahami/Hilang
tujuan pengajaran, Ingatan/Gangguan Jiwa
(d) air minum layak, 5. Lambat Dalam
(e) fasilitas sanitasi Belajar/Memahami
dasar per jenis Pelajaran
kelamin, (f) fasilitas 6. Keterbatasan
cuci tangan (terdiri Berjalan
air, sanitasi, dan 7. Keterbatasan

- 455 -
higienis bagi semua Bergerak
(WASH). 8. Kesulitan Mengambil
Barang Kecil
Menggunakan Jari
1523 SD00947.01.00 4.a.1* Proporsi sekolah Infrastruktur Fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras, dan 1. Infrastruktur Jumlah; Infrastruktur
dengan akses ke: (a) lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan transportasi Persentase ; Persen
listrik (b) internet kepada masyarakat dan mendukung jaringan struktur 2. Infrastruktur jalan
untuk tujuan agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat 3. Infrastruktur
pengajaran, (c) dapat berjalan dengan baik pengairan
komputer untuk 4. Infrastruktur air
tujuan pengajaran, minum
(d) air minum layak, 5. Infrastruktur air
(e) fasilitas sanitasi limbah
dasar per jenis 6. Infrastruktur
kelamin, (f) fasilitas telekomunikasi
cuci tangan (terdiri 7. Infrastruktur
air, sanitasi, dan ketenagalistrikan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
higienis bagi semua 8. Infrastruktur minyak
(WASH). dan gas bumi
9. Infrastruktur lain
yang tidak termasuk
diatas
1524 SD01024.03.00 4.a.1* Proporsi sekolah Internet Jaringan komputer publik di seluruh dunia, Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
dengan akses ke: (a) menyediakan akses ke sejumlah komunikasi termasuk analisis atau sesuai
listrik (b) internet World Wide Web, e-mail, berita, hiburan, dan file data, kebutuhan
untuk tujuan terlepas dari perangkat yang digunakan (tidak
pengajaran, (c) diasumsikan hanya melalui komputer, mungkin juga
komputer untuk melalui telepon seluler, tablet, PDA, mesin game, TV
tujuan pengajaran, digital, dan lainnya). Akses bisa melalui jaringan fixed
(d) air minum layak, maupun mobile.
(e) fasilitas sanitasi
dasar per jenis

- 456 -
kelamin, (f) fasilitas
cuci tangan (terdiri
air, sanitasi, dan
higienis bagi semua
(WASH).
1525 SD00680.00.00 4.a.1* Proporsi sekolah Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
dengan akses ke: (a) biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2. Perempuan persentase persen
listrik (b) internet Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
untuk tujuan
pengajaran, (c)
komputer untuk
tujuan pengajaran,
(d) air minum layak,
(e) fasilitas sanitasi
dasar per jenis
kelamin, (f) fasilitas
cuci tangan (terdiri
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
air, sanitasi, dan
higienis bagi semua
(WASH).
1526 SD01784.00.00 4.a.1* Proporsi sekolah Proporsi Jumlah sekolah dasar (SD/MI/sederajat) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan akses ke: (a) SD/MI/sederaj mempunyai fasilitas* dibagi dengan jumlah seluruh analisis atau sesuai
listrik (b) internet at dengan sekolah dasar dan dinyatakan dalam satuan persen kebutuhan
untuk tujuan akses ke (%).
pengajaran, (c) fasilitas i
komputer untuk
tujuan pengajaran,
(d) air minum layak,
(e) fasilitas sanitasi
dasar per jenis
kelamin, (f) fasilitas
cuci tangan (terdiri

- 457 -
air, sanitasi, dan
higienis bagi semua
(WASH).
1527 SD01785.00.00 4.a.1* Proporsi sekolah Proporsi Proporsi sekolah berdasarkan tingkat pendidikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan akses ke: (a) sekolah (dasar, menengah dan menengah atas) dengan akses analisis atau sesuai
listrik (b) internet dengan akses terhadap fasilitas atau layanan yang diberikan (a) kebutuhan
untuk tujuan terhadap: (a) listrik (b) internet untuk tujuan pengajaran, (c)
pengajaran, (c) listrik (b) komputer untuk tujuan pengajaran, (d) infrastruktur
komputer untuk internet untuk dan materi memadai bagi siswa disabilitas, (e) air
tujuan pengajaran, tujuan minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis
(d) air minum layak, pengajaran, (c) kelamin, (g) fasilitas cuci tangan (terdiri air, sanitasi,
(e) fasilitas sanitasi komputer dan higienis bagi semua (WASH). Yang disebut dengan
dasar per jenis untuk tujuan air minum layak adalah air bersih, bukan air minum
kelamin, (f) fasilitas pengajaran, (d) aman (drinking water).
cuci tangan (terdiri infrastruktur
air, sanitasi, dan dan materi
higienis bagi semua memadai bagi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(WASH). siswa
disabilitas, (e)
air minum
layak, (f)
fasilitas
sanitasi dasar
per jenis
kelamin, (g)
fasilitas cuci
tangan (terdiri
air, sanitasi,
dan higienis
bagi semua
(WASH)
1528 SD01787.00.00 4.a.1* Proporsi sekolah Proporsi Jumlah sekolah menengah atas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 458 -
dengan akses ke: (a) SMA/SMK/MA (SMA/SMK/MA/sederajat) yang mempunyai fasilitas* analisis atau sesuai
listrik (b) internet /sederajat dibagi dengan jumlah seluruh sekolah menengah atas kebutuhan
untuk tujuan dengan akses dan dinyatakan dalam satuan persen (%).
pengajaran, (c) ke fasilitas i
komputer untuk
tujuan pengajaran,
(d) air minum layak,
(e) fasilitas sanitasi
dasar per jenis
kelamin, (f) fasilitas
cuci tangan (terdiri
air, sanitasi, dan
higienis bagi semua
(WASH).
1529 SD01788.00.00 4.a.1* Proporsi sekolah Proporsi Jumlah sekolah menengah (SMP/MTs/sederajat) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan akses ke: (a) SMP/MTs/sede mempunyai fasilitas* dibagi dengan jumlah seluruh analisis atau sesuai
listrik (b) internet rajat dengan sekolah menengah (SMP) dan dinyatakan dalam satuan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
untuk tujuan akses ke persen (%).
pengajaran, (c) fasilitas i
komputer untuk
tujuan pengajaran,
(d) air minum layak,
(e) fasilitas sanitasi
dasar per jenis
kelamin, (f) fasilitas
cuci tangan (terdiri
air, sanitasi, dan
higienis bagi semua
(WASH).
1530 SD01069.00.00 4.a.1* Proporsi sekolah Sanitasi Dasar Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas;
dengan akses ke: (a) Buang Air Besar, sarana pengelolaan sampah dan analisis atau sesuai Persentase Persen
listrik (b) internet limbah rumah tangga kebutuhan

- 459 -
untuk tujuan
pengajaran, (c)
komputer untuk
tujuan pengajaran,
(d) air minum layak,
(e) fasilitas sanitasi
dasar per jenis
kelamin, (f) fasilitas
cuci tangan (terdiri
air, sanitasi, dan
higienis bagi semua
(WASH).
1531 SD01077.00.00 4.a.1* Proporsi sekolah Sekolah Lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan 1. Sekolah Negeri Jumlah; Sekolah;
dengan akses ke: (a) belajar dan mengajar serta menerima dan memberi 2. Sekolah Swasta Persentase Persen
listrik (b) internet pelajaran sesuai dengan tingkatan, jurusan dan
untuk tujuan sebagainya, yang memiliki unsur pendukung seperti
pengajaran, (c) sarana dan prasarana serta sesuai aturan yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
komputer untuk berlaku.
tujuan pengajaran,
(d) air minum layak,
(e) fasilitas sanitasi
dasar per jenis
kelamin, (f) fasilitas
cuci tangan (terdiri
air, sanitasi, dan
higienis bagi semua
(WASH).
1532 SD01579.00.00 4.a.1.(a) Persentase siswa Persentase Persentase banyaknya siswa yang mengalami Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang mengalami siswa yang perundungan (bullying) terlepas dari seberapa analisis atau sesuai
perundungan dalam mengalami seringnya di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK atau kebutuhan
12 bulan terakhir. perundungan sederajat
dalam 12

- 460 -
bulan terakhir.
1533 SD00393.00.00 4.b.1* Jumlah bantuan Bantuan resmi Total mahasiswa asing yang menerima bantuan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
resmi Pemerintah Pemerintah beasiswa pendidikan dari Pemerintah Indonesia (Pemri) analisis atau sesuai rata-rata; persen
Indonesia kepada Indonesia dan dinyatakan dalam orang. Beasiswa Unggulan kebutuhan persentase
mahasiswa asing kepada ditujukan untuk mahasiswa jenjang pendidikan master
penerima beasiswa mahasiswa (S2) dan doctoral (S3) di Indonesia dan bisa
kemitraan negara asing penerima berkomunikasi menggunakan
berkembang. beasiswa Bahasa Indonesia pada bidang pendidikan Bahasa
kemitraan Indonesia, Seni dan Budaya
negara
berkembang.
Beasiswa
Kemitraan
Negara
Berkembang
1534 SD00403.00.00 4.b.1* Jumlah bantuan Beasiswa Bantuan biaya pendidikan yang diberikan kepada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
resmi Pemerintah peserta didik yang berprestasi. Beasiswa yang ada di analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Indonesia kepada perguruan tinggi diantaranya Bantuan Belajar kebutuhan
mahasiswa asing Mahasiswa (BBM), Peningkatan Prestasi Akademik
penerima beasiswa (PPA), Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler (PPE),
kemitraan negara Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM).
berkembang.
1535 SD00404.00.00 4.b.1* Jumlah bantuan Beasiswa Bantuan keuangan yang ditawarkan oleh Pemerintah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
resmi Pemerintah Kemitraan Indonesia kepada siswa internasional dari negara- analisis atau sesuai
Indonesia kepada Negara negara berkembang untuk mengejar gelar master kebutuhan
mahasiswa asing Berkembang mereka di Universitas Indonesia (a financial assistance
penerima beasiswa offered by the Indonesian Government to International
kemitraan negara students coming from developing countries to pursue
berkembang. their master degree in Indonesian Universities)
1536 SD00405.00.00 4.b.1* Jumlah bantuan Beasiswa Pemberian bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah 1. Program Sarjana (S1) Persentase Persen
resmi Pemerintah Unggulan Indonesia atau pihak lain kepada putra-putri terbaik 2. Program Magister
Indonesia kepada bangsa Indonesia dan mahasiswa asing terpilih. (S2)

- 461 -
mahasiswa asing 3. Program Doktor (S3)
penerima beasiswa
kemitraan negara
berkembang.
1537 SD00079.00.00 4.b.1* Jumlah bantuan Mahasiswa Peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
resmi Pemerintah analisis atau sesuai rata-rata; persen
Indonesia kepada kebutuhan persentase
mahasiswa asing
penerima beasiswa
kemitraan negara
berkembang.
1538 SD00161.04.00 4.b.1* Jumlah bantuan Official Ukuran diterimanya pengembangan kerjasama 1. Pinjaman Yen Jumlah; Bantuan/Le
resmi Pemerintah Development internasional. Dalam rangka menyediakan tempat 2. Bantuan Dana Hibah Nilai mbaga;
Indonesia kepada Assistance belajar bagi negara berkembang di institusi pendidikan 3. Kerjasama Teknik Rupiah
mahasiswa asing (ODA) negara donor.
penerima beasiswa
kemitraan negara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berkembang.
1539 SD01298.00.00 4.b.1* Jumlah bantuan Warga Negara Orang-orang yang mempunyai kewarganegaraan selain Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
resmi Pemerintah Asing (WNA) WNI. Asal negara yang ditulis adalah nama negara analisis atau sesuai Persentase Persen
Indonesia kepada sesuai kewarganegaraannya. Misalnya, jika aslinya kebutuhan
mahasiswa asing adalah keturunan Tionghoa (China) tetapi yang
penerima beasiswa bersangkutan berkewarganegaraan India, maka yang
kemitraan negara ditulis adalah INDIA.
berkembang.
1540 SD00509.00.00 4.c.1* Persentase guru Diploma empat Program diploma dengan masa studi 4 tahun dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
yang memenuhi (D4) lulusannya bergelar Sarjana Sains Terapan (S.S.T.). analisis atau sesuai
kualifikasi sesuai kebutuhan
dengan standar
nasional menurut
jenjang dan jenis
Pendidikan.

- 462 -
1541 SD00567.00.00 4.c.1* Persentase guru Guru Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang memenuhi mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, analisis atau sesuai persentase persen
kualifikasi sesuai menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada kebutuhan
dengan standar pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
nasional menurut pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
jenjang dan jenis
Pendidikan.
1542 SD01454.00.00 4.c.1* Persentase guru Persentase Jumlah guru yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan 1. Persentase guru pada Persentase Persen
yang memenuhi guru yang standar nasional menurut jenjang dan jenis Pendidikan jenjang (i) TK/RA/BA,(ii)
kualifikasi sesuai memenuhi dibagi dengan seluruh jumlah guru dikali 100% SD/sederajat, (iii)
dengan standar kualifikasi SMP/sederajat, (iv)
nasional menurut sesuai dengan SMA/SMK/sederajat,
jenjang dan jenis standar dan (v) PLB yang
Pendidikan. nasional memenuhi kualifikasi
menurut akademik S1/D4 sesuai
jenjang dan dengan standar yang
jenis ditetapkan Kementerian
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pendidikan. Pendidikan dan
Kebudayaan.
2. Persentase guru pada
jenjang (i) TK/RA/BA,
(ii) SD/sederajat, (iii)
SMP/sederajat, (iv)
SMA/SMK/sederajat,
dan (v) PLB yang
memiliki sertifikat
pendidik
1543 SD01612.00.00 4.c.1* Persentase guru Program Pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
yang memenuhi Sarjana (S1) pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu analisis atau sesuai Studi
kualifikasi sesuai mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui kebutuhan
dengan standar penalaran ilmiah. Program sarjana menyiapkan
nasional menurut Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan

- 463 -
jenjang dan jenis yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau
Pendidikan. menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional.
1544 SD01096.00.00 4.c.1* Persentase guru Sertifikat Bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sertifikat;
yang memenuhi Pendidik kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional analisis atau sesuai Persentase Persen
kualifikasi sesuai kebutuhan
dengan standar
nasional menurut
jenjang dan jenis
Pendidikan.
1545 SD00564.00.00 5.1.1* Ketersediaan Gender Pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab, dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka hukum pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang analisis atau sesuai
yang mendorong, ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat kebutuhan
menetapkan dan perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas
memantau menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau
kesetaraan gender kebiasaan masyarakat.
dan penghapusan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
diskriminasi
berdasarkan jenis
kelamin.
1546 SD00593.00.00 5.1.1* Ketersediaan Hukum Sistem atau peraturan hukum yang berlaku di Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka hukum Nasional Indonesia yang berpihak pada kesetaraan gender tidak analisis atau sesuai
yang mendorong, Responsif membedakan laki-laki dan perempuan terhadap akses, kebutuhan
menetapkan dan Gender partisipasi, manfaat, kontrol terhadap sumber daya
memantau dan pembangunan.
kesetaraan gender Hukum nasional yang ditinjau meliputi
dan penghapusan UndangUndang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
diskriminasi Presiden, Instruksi Presiden, dan Peraturan Menteri
berdasarkan jenis (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
kelamin. Perlindungan Anak/KemenPPPA).
1547 SD00952.00.00 5.1.1* Ketersediaan Ketersediaan Indikator ini mengukur upaya pemerintah untuk 1. Laki-Laki Persentase Persen
kerangka hukum kerangka menetapkan peraturan perundang-undangan yang 2. Perempuan

- 464 -
yang mendorong, hukum yang responsif gender.
menetapkan dan mendorong,
memantau menetapkan
kesetaraan gender dan memantau
dan penghapusan kesetaraan
diskriminasi gender dan
berdasarkan jenis penghapusan
kelamin diskriminasi
berdasarkan
jenis kelamin
1548 SD00957.00.00 5.1.1* Ketersediaan Ketersediaan Upaya pemerintah untuk menetapkan peraturan 1. kebijakan yang Jumlah; Peraturan;
kerangka hukum kerangka perundang-undangan yang responsif gender yang mendorong atau Persentase Persen
yang mendorong, hukum yang diukur berdasarkan: memajukan kesetaraan
menetapkan dan mendorong, 1. Kebijakan yang menyangkut kehidupan pada gender
memantau menetapkan umumnya 2. penegakan hukum
kesetaraan gender dan memantau 2. Kebijakan tentang kekerasan terhadap dan pemantauan hasil
dan penghapusan kesetaraan perempuan pelaksanaannya.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
diskriminasi gender dan 3. Lapangan kerja dan ekonomi
berdasarkan jenis penghapusan 4. Perkawinan dan keluarga.
kelamin diskriminasi
berdasarkan
jenis kelamin
1549 SD00630.04.01 5.2.1* Proporsi perempuan Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak Kandung; 2. Jumlah; Orang;
dewasa dan anak tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak Tiri; 3. Anak persentase persen
perempuan (umur Angkat
15-64 tahun)
mengalami
kekerasan (fisik,
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan

- 465 -
dalam 12 bulan
terakhir.
1550 SD00859.01.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Penggunaan kekuatan fisik yang disengaja, untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak mengancam diri sendiri, orang lain, atau suatu analisis atau sesuai persentase persen
perempuan (umur kelompok atau komunitas, yang dapat mengakibatkan kebutuhan
15-64 tahun) cedera, kematian, gangguan psikologis, terhambatnya
mengalami pertumbuhan atau kecacatan
kekerasan (fisik,
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1551 SD00859.02.02 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Setiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat 1. Kekerasan seksual Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, 2. Kekerasan fisik persentase persen
perempuan (umur psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk 3. Kekerasan emosional
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
15-64 tahun) ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
mengalami atau perampasan kemerdekaan secara melawan
kekerasan (fisik, hukum
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1552 SD00859.02.02 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Setiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat 1. Kekerasan Seksual Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, 2. Kekerasan Fisik persentase persen
perempuan (umur psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk 3. Kekerasan Emosional
15-64 tahun) ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
mengalami atau perampasan kemerdekaan secara melawan
kekerasan (fisik, hukum

- 466 -
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1553 SD00860.02.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Ditunjukkan dengan perilaku menghina atau membuat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Emosional merasa rendah diri, merendahkan atau analisis atau sesuai persentase persen
perempuan (umur mempermalukan istri/pasangannya di depan orang kebutuhan
15-64 tahun) lain, dengan sengaja melakukan sesuatu untuk
mengalami menakut-nakuti atau mengintimidasi
kekerasan (fisik, istri/pasangannya (misalnya dengan cara berteriak
seksual, atau atau membanting sesuatu), mengancam akan
emosional) oleh menyakiti istri/pasangannya atau orang yang
pasangan atau istri/pasangannya sayangi, serta tindakan psikis
mantan pasangan lainnya.
dalam 12 bulan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terakhir.
1554 SD00860.01.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Kekerasan emosional mencakup kegagalan dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Emosional menyediakan lingkungan yang sesuai dan mendukung, analisis atau sesuai persentase persen
perempuan (umur sehingga anak dapat mengembangkan kompetensi kebutuhan
15-64 tahun) sosialnya secara menyeluruh dan stabil sesuai dengan
mengalami potensi pribadi yang dimilikinya dan konteks
kekerasan (fisik, masyarakat. Diukur dengan menanyakan apakah
seksual, atau orangtua atau pengasuh mengatakan bahwa mereka
emosional) oleh tidak menyayangi si anak atau si anak tidak pantas
pasangan atau disayangi, mengatakan bahwa mereka mengharapkan
mantan pasangan si anak tidak pernah dilahirkan atau mengharapkan si
dalam 12 bulan anak mati saja; menghina atau merendahkan
terakhir.
1555 SD00861.02.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Ditunjukkan dengan perilaku menonjok, menendang, 1. Membunuh Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Fisik mencambuk atau memukul dengan benda, mencekik, 2. Menonjok persentase persen

- 467 -
perempuan (umur membekap, mencoba menenggelamkan atau membakar 3. Menendang
15-64 tahun) dengan sengaja, menggunakan atau mengancam 4. Mencambuk atau
mengalami dengan pisau atau senjata lain. memukul dengan benda
kekerasan (fisik, 5. Mencekik
seksual, atau 6. Membekap
emosional) oleh 7. Mencoba
pasangan atau menenggelamkan
mantan pasangan 8. Membakar dengan
dalam 12 bulan sengaja
terakhir. 9. Menggunakan atau
mengancam dengan
pisau atau senjata lain
1556 SD00861.01.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Ketika seseorang menggunakan anggota tubuhnya 1. Membunuh Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Fisik atau obyek yang bisa membahayakan seorang anak 2. Menonjok persentase persen
perempuan (umur atau mengontrol kegiatan/tindakan anak. Ditunjukkan 3. Menendang
15-64 tahun) dengan perilaku menonjok, menendang, mencambuk 4. Mencambuk atau
mengalami atau memukul dengan benda, mencekik, membekap, memukul dengan benda
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kekerasan (fisik, mencoba menenggelamkan atau membakar dengan 5. Mencekik
seksual, atau sengaja, menggunakan atau mengancam dengan pisau 6. Membekap
emosional) oleh atau senjata lain 7. Mencoba
pasangan atau menenggelamkan
mantan pasangan 8. Membakar dengan
dalam 12 bulan sengaja
terakhir. 9. Menggunakan atau
mengancam dengan
pisau atau senjata lain
1557 SD00862.00.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Perilaku seksual yang berbahaya atau tidak diinginkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Seksual yang dikenakan pada seseorang. Ini termasuk tindakan analisis atau sesuai persentase persen
perempuan (umur hubungan seksual yang kasar, keterlibatan paksa kebutuhan
15-64 tahun) dalam tindakan seksual, melakukan tindakan seksual
mengalami tanpa persetujuan, pelecehan seksual, dll.
kekerasan (fisik, Kekerasan seksual diukur dengan:

- 468 -
seksual, atau 1) perlakuan salah secara seksual (sexual abuse),
emosional) oleh termasuk sentuhan seksual yang tidak diinginkan (jika
pasangan atau seseorang pernah melakukan sentuhan yang tidak
mantan pasangan diinginkan secara seksual, tetapi tidak mencoba atau
dalam 12 bulan memaksa responden untuk melakukan hubungan
terakhir. seksual), percobaan hubungan seksual yang tidak
diinginkan, hubungan seksual dengan dengan paksaan
fisik, dan hubungan seksual di bawah tekanan non
fisik, termasuk melalui penipuan, ancaman, rayuan;
2) eksploitasi seksual, seperti dengan pemberian uang,
makanan, hadiah maupun bantuan untuk dapat
melakukan hubungan seksual atau tindak seksual
lainnya;
3) eksploitasi atau kekerasan seksual tanpa hubungan
(non-contact), misalnya berbicara atau menulis dengan
cara seksual, memaksa untuk menonton foto atau
video seks, atau memaksa untuk difoto atau berperan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dalam video seks.
1558 SD00864.01.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat 1. Kekerasan seksual Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Terhadap Anak timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, 2. Kekerasan fisik persentase persen
perempuan (umur psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk 3. Kekerasan emosional
15-64 tahun) ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
mengalami atau perampasan kemerdekaan dengan cara melawan
kekerasan (fisik, hukum.
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1559 SD00864.02.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Semua bentuk perlakuan yang salah baik secara fisik 1. Kekerasan seksual Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Terhadap Anak dan/atau emosional, seksual, penelantaran, dan 2. Kekerasan fisik persentase persen

- 469 -
perempuan (umur eksploitasi yang berdampak atau berpotensi 3. Kekerasan emosional
15-64 tahun) membahayakan kesehatan anak, perkembangan anak,
mengalami atau harga diri anak dalam konteks hubungan
kekerasan (fisik, tanggung jawab.
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1560 SD00864.03.00 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaiaan 1. Kekerasan seksual Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Terhadap Anak emosional atau pengabaian terhadap anak. 2. Kekerasan fisik persentase persen
perempuan (umur 3. Kekerasan emosional
15-64 tahun)
mengalami
kekerasan (fisik,
seksual, atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1561 SD00865.00.02 5.2.1* Proporsi perempuan Kekerasan Setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
dewasa dan anak Terhadap yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan analisis atau sesuai Jumlah Orang; Kasus
perempuan (umur Perempuan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual, kebutuhan
15-64 tahun) atau psikologis, termasuk ancaman tindakan semacam
mengalami itu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara
kekerasan (fisik, sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum
seksual, atau atau dalam kehidupan pribadi.
emosional) oleh Kekerasan terhadap perempuan mencakup tetapi tidak
pasangan atau terbatas pada hal sebagai berikut:
mantan pasangan a. Tindak kekerasan secara fisik, seksual, dan

- 470 -
dalam 12 bulan psikologis terjadi dalam keluarga, termasuk
terakhir. pemukulan, penyalahgunaan seksual atas perempuan
kanak-kanak dalam rumah tangga, kekerasan yang
berhubungan dengan mas kawin, perkosaan dalam
perkawinan, pengrusakan alat kelamin perempuan,
dan praktik praktik tradisional lain yang berbahaya
terhadap perempuan, kekerasan di luar hubungan
suami istri, dan kekerasan yang berhubungan dengan
eksploitasi;
b. Kekerasan secara fisik, seksual, dan psikologis yang
terjadi dalam masyarakat luas, termasuk perkosaan,
penyalahgunaan seksual, pelecehan dan ancaman
seksual di tempat kerja, dalam lembaga-lembaga
pendidikan dan sebagainya, perdagangan perempuan
dan pelacuran paksa;
c. Kekerasan secara fisik, seksual, dan psikologis yang
dilakukan atau dibenarkan oleh negara, dimanapun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terjadinya. Kekerasan terhadap perempuan mencakup
tetapi tidak terbatas pada kekerasan fisik, psikis,
seksual, ekonomi baik di ranah
personal/privat/domestik, publik/komunitas, negara.
1562 SD01642.00.00 5.2.1* Proporsi perempuan Prevalensi Jumlah anak perempuan umur 13-17 tahun yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dewasa dan anak kekerasan mengalami setidaknya satu bentuk kekerasan (fisik, analisis atau sesuai
perempuan (umur terhadap anak seksual, dan emosional) dalam 12 bulan terakhir dibagi kebutuhan
15-64 tahun) perempuan dengan jumlah anak perempuan umur 13-17 tahun
mengalami pada periode yang sama dikalikan 100%
kekerasan (fisik,
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan
dalam 12 bulan

- 471 -
terakhir.
1563 SD01758.00.00 5.2.1* Proporsi perempuan Proporsi Proporsi perempuan dewasa dan anak perempuan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dewasa dan anak perempuan (umur 15-64 tahun) mengalami kekerasan (fisik, analisis atau sesuai
perempuan (umur dewasa dan seksual, atau emosional) oleh pasangan atau mantan kebutuhan
15-64 tahun) anak pasangan dalam 12 bulan terakhir.
mengalami perempuan
kekerasan (fisik, (umur 15-64
seksual, atau tahun)
emosional) oleh mengalami
pasangan atau kekerasan
mantan pasangan (fisik, seksual,
dalam 12 bulan atau
terakhir. emosional) oleh
pasangan atau
mantan
pasangan
dalam 12
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bulan terakhir
1564 SD00859.02.02 5.2.2* Proporsi perempuan Kekerasan Setiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat 1. Kekerasan seksual Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, 2. Kekerasan fisik persentase persen
perempuan (umur psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk 3. Kekerasan emosional
15-64 tahun) ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
mengalami atau perampasan kemerdekaan secara melawan
kekerasan seksual hukum
oleh orang lain
selain pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1565 SD00859.02.02 5.2.2* Proporsi perempuan Kekerasan Setiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat 1. Kekerasan Seksual Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, 2. Kekerasan Fisik persentase persen
perempuan (umur psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk 3. Kekerasan Emosional
15-64 tahun) ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,

- 472 -
mengalami atau perampasan kemerdekaan secara melawan
kekerasan seksual hukum
oleh orang lain
selain pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1566 SD00862.00.00 5.2.2* Proporsi perempuan Kekerasan Perilaku seksual yang berbahaya atau tidak diinginkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak Seksual yang dikenakan pada seseorang. Ini termasuk tindakan analisis atau sesuai persentase persen
perempuan (umur hubungan seksual yang kasar, keterlibatan paksa kebutuhan
15-64 tahun) dalam tindakan seksual, melakukan tindakan seksual
mengalami tanpa persetujuan, pelecehan seksual, dll.
kekerasan seksual Kekerasan seksual diukur dengan:
oleh orang lain 1) perlakuan salah secara seksual (sexual abuse),
selain pasangan termasuk sentuhan seksual yang tidak diinginkan (jika
dalam 12 bulan seseorang pernah melakukan sentuhan yang tidak
terakhir. diinginkan secara seksual, tetapi tidak mencoba atau
memaksa responden untuk melakukan hubungan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
seksual), percobaan hubungan seksual yang tidak
diinginkan, hubungan seksual dengan dengan paksaan
fisik, dan hubungan seksual di bawah tekanan non
fisik, termasuk melalui penipuan, ancaman, rayuan;
2) eksploitasi seksual, seperti dengan pemberian uang,
makanan, hadiah maupun bantuan untuk dapat
melakukan hubungan seksual atau tindak seksual
lainnya;
3) eksploitasi atau kekerasan seksual tanpa hubungan
(non-contact), misalnya berbicara atau menulis dengan
cara seksual, memaksa untuk menonton foto atau
video seks, atau memaksa untuk difoto atau berperan
dalam video seks.
1567 SD00862.00.00 5.2.2* Proporsi perempuan Kekerasan Perilaku seksual yang berbahaya atau tidak diinginkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kasus;
dewasa dan anak seksual yang dikenakan pada seseorang. Ini termasuk tindakan analisis atau sesuai persentase persen

- 473 -
perempuan (umur hubungan seksual yang kasar, keterlibatan paksa kebutuhan
15-64 tahun) dalam tindakan seksual, melakukan tindakan seksual
mengalami tanpa persetujuan, pelecehan seksual, dll.
kekerasan seksual
oleh orang lain
selain pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1568 SD00865.00.02 5.2.2* Proporsi perempuan Kekerasan Setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
dewasa dan anak Terhadap yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan analisis atau sesuai Jumlah Orang; Kasus
perempuan (umur Perempuan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual, kebutuhan
15-64 tahun) atau psikologis, termasuk ancaman tindakan semacam
mengalami itu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara
kekerasan seksual sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum
oleh orang lain atau dalam kehidupan pribadi.
selain pasangan Kekerasan terhadap perempuan mencakup tetapi tidak
dalam 12 bulan terbatas pada hal sebagai berikut:
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
terakhir. a. Tindak kekerasan secara fisik, seksual, dan
psikologis terjadi dalam keluarga, termasuk
pemukulan, penyalahgunaan seksual atas perempuan
kanak-kanak dalam rumah tangga, kekerasan yang
berhubungan dengan mas kawin, perkosaan dalam
perkawinan, pengrusakan alat kelamin perempuan,
dan praktik praktik tradisional lain yang berbahaya
terhadap perempuan, kekerasan di luar hubungan
suami istri, dan kekerasan yang berhubungan dengan
eksploitasi;
b. Kekerasan secara fisik, seksual, dan psikologis yang
terjadi dalam masyarakat luas, termasuk perkosaan,
penyalahgunaan seksual, pelecehan dan ancaman
seksual di tempat kerja, dalam lembaga-lembaga
pendidikan dan sebagainya, perdagangan perempuan

- 474 -
dan pelacuran paksa;
c. Kekerasan secara fisik, seksual, dan psikologis yang
dilakukan atau dibenarkan oleh negara, dimanapun
terjadinya. Kekerasan terhadap perempuan mencakup
tetapi tidak terbatas pada kekerasan fisik, psikis,
seksual, ekonomi baik di ranah
personal/privat/domestik, publik/komunitas, negara.
1569 SD00282.01.04 5.2.2* Proporsi perempuan Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
dewasa dan anak Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
perempuan (umur lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
15-64 tahun) tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
mengalami
kekerasan seksual
oleh orang lain
selain pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1570 SD01479.00.00 5.2.2* Proporsi perempuan Persentase Jumlah perempuan dan anak perempuan korban Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dewasa dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan penanganan analisis atau sesuai
perempuan (umur kekerasan dan pendampingan secara komprehensif (sesuai SPM) kebutuhan
15-64 tahun) terhadap pada periode waktu tertentu dibagi jumlah perempuan
mengalami perempuan dan anak perempuan korban kekerasan pada periode
kekerasan seksual yang mendapat yang sama dan dinyatakan dalam satuan persen (%).
oleh orang lain layanan
selain pasangan komprehensif
dalam 12 bulan
terakhir.
1571 SD01707.00.00 5.2.2* Proporsi perempuan Proporsi Berupa informasi yang terbatas pada paksaan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dewasa dan anak kekerasan melakukan hubungan seksual ketika perempuan analisis atau sesuai
perempuan (umur seksual tersebut tidak ingin melakukan, serta mencoba untuk kebutuhan
15-64 tahun) terhadap memaksa seseorang untuk bertindak seksual melawan
mengalami perempuan kehendaknya atau mencoba untuk memaksa dia ke

- 475 -
kekerasan seksual oleh selain hubungan seksual.
oleh orang lain pasangan
selain pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1572 SD01759.00.00 5.2.2* Proporsi perempuan Proporsi Perempuan dewasa dan anak perempuan (umur 15-64 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dewasa dan anak perempuan tahun) yang mengalami kekerasan seksual oleh orang analisis atau sesuai
perempuan (umur dewasa dan lain selain pasangan dalam 12 bulan terakhir dibagi kebutuhan
15-64 tahun) anak jumlah penduduk perempuan dewasa dan anak
mengalami perempuan perempuan (umur 15-64 tahun) dan dinyatakan dalam
kekerasan seksual (umur 15-64 satuan persen (%).
oleh orang lain tahun)
selain pasangan mengalami
dalam 12 bulan kekerasan
terakhir. seksual oleh
orang lain
selain
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pasangan
dalam 12
bulan terakhir.
1573 SD01118.00.00 5.2.2* Proporsi perempuan Standar Tolak ukur kinerja pelayanan unit pelayanan terpadu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
dewasa dan anak Pelayanan dalam memberikan pelayanan penanganan analisis atau sesuai Persentase Persen
perempuan (umur Minimal (SPM) laporan/pengaduan, pelayanan kesehatan, rehabilitasi kebutuhan
15-64 tahun) sosial, penegakan dan bantuan hukum, serta
mengalami pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan
kekerasan seksual anak korban kekerasan.
oleh orang lain
selain pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
1574 SD01119.00.00 5.2.2* Proporsi perempuan Standar Meliputi layanan: Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
dewasa dan anak Pelayanan a. Penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan analisis atau sesuai Persentase Persen

- 476 -
perempuan (umur Minimal (SPM) terhadap perempuan dan anak; kebutuhan
15-64 tahun) Bagi b. Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak
mengalami Perempuan korban kekerasan;
kekerasan seksual dan Anak c. Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban
oleh orang lain Korban kekerasan;
selain pasangan Kekerasan d. Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan
dalam 12 bulan dan anak korban kekerasan; dan
terakhir. e. Pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan
dan anak korban kekerasan.
1575 SD01256.00.00 5.2.2* Proporsi perempuan Unit Pelayanan Suatu unit kesatuan yang menyelenggarakan fungsi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
dewasa dan anak Terpadu (UPT) pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban analisis atau sesuai
perempuan (umur kekerasan. UPT tersebut dapat berada di Pusat kebutuhan
15-64 tahun) Pelayanan Terpadu (PPT) dan Pusat Krisis Terpadu
mengalami (PKT) yang berbasis Rumah Sakit, Puskesmas, Pusat
kekerasan seksual Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
oleh orang lain Anak (P2TP2A), Unit Pelayanan Perempuan dan Anak
selain pasangan (UPPA), Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC),
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dalam 12 bulan Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA), BP4 dan
terakhir. lembaga-lembaga keumatan lainnya, kejaksaan,
pengadilan, Satuan Tugas Pelayanan Warga pada
Perwakilan RI di luar negeri, Women Crisis Center
(WCC), lembaga bantuan hukum (LBH), dan lembaga
sejenis lainnya. Layanan ini dapat berbentuk satu atap
(one stop crisis center) atau berbentuk jejaring,
tergantung kebutuhan di
masing-masing daerah.
1576 SD01433.00.00 5.3.1* Proporsi perempuan Pernah Kawin Penduduk/anggota rumah tangga perempuan/wanita Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
umur 20 - 24 tahun yang pada saat pencacahan status perkawinannya analisis atau sesuai persentase persen
yang usia kawin kawin, cerai hidup, atau cerai mati. kebutuhan
pertama atau usia
hidup bersama
pertama sebelum

- 477 -
umur 15 tahun dan
sebelum umur 18
tahun.
1577 SD01762.00.00 5.3.1* Proporsi perempuan Proporsi Jumlah perempuan umur 20-24 tahun yang usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
umur 20 - 24 tahun perempuan kawin pertama atau usia hidup bersama pertama pada analisis atau sesuai
yang usia kawin umur 20 - 24 umur sebelum 15 tahun dibagi dengan jumlah kebutuhan
pertama atau usia tahun yang penduduk perempuan umur 20-24 tahun dinyatakan
hidup bersama usia kawin dalam satuan persen (%).
pertama sebelum pertama atau
umur 15 tahun dan usia hidup
sebelum umur 18 bersama
tahun. pertama
sebelum umur
15 tahun dan
sebelum umur
18 tahun.
1578 SD01130.00.00 5.3.1* Proporsi perempuan Status Hidup Kawin berdasarkan surat maupun tanpa surat. 1. Kawin berdassarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
umur 20 - 24 tahun Bersama
yang usia kawin
pertama atau usia
hidup bersama
pertama sebelum
umur 15 tahun dan
sebelum umur 18
tahun.
1579 SD01134.00.00 5.3.1* Proporsi perempuan Status Status perkawinan dikategorikan menjadi, 1)belum 1. belum kawin Persentase Persen
umur 20 - 24 tahun Perkawinan kawin; 2) kawin; 3) cerai hidup; dan 4) cerai mati. 2. kawin
yang usia kawin 3. cerai hidup
pertama atau usia 4. cerai mati
hidup bersama
pertama sebelum
umur 15 tahun dan

- 478 -
sebelum umur 18
tahun.
1580 SD01282.00.00 5.3.1* Proporsi perempuan Usia Kawin Bila pada saat pencacahan belum melahirkan, maka Klasifikasi berdasarkan Umur Tahun
umur 20 - 24 tahun Pertama umur pada saat perkawinan pertama sama dengan analisis atau sesuai
yang usia kawin umur pada saat pencacahan dikurangi umur kebutuhan
pertama atau usia kandungannya. Bila sudah melahirkan, umur pada
hidup bersama saat perkawinan pertama dihitung dari umur saat
pertama sebelum melahirkan anak pertama dikurangi 9 bulan.
umur 15 tahun dan
sebelum umur 18
tahun.
1581 SD00556.00.00 5.3.2 Persentase anak Female Genital Semua prosedur yang melibatkan pengangkatan 1. Tipe 1 Persentase Persen
perempuan dan Mutilation/Cut sebagian atau total genitalia wanita eksternal, atau (Clitoridectomy)
perempuan berusia ting (FGM/C) cedera lain pada organ genital wanita karena alasan 2. Tipe 2 (Excision)
15-49 tahun yang non-medis (all procedures that involve partial or total 3. Tipe 3 (Infibulation)
telah menjalani removal of the external female genitalia, or other injury 4. Tipe 4 (all other
FGM/C, menurut to the female genital organs for non-medical reasons) harmful procedures to
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kelompok umur. the female genitalia for
non-medical purposes)
1582 SD01438.00.00 5.3.2 Persentase anak Persentase ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
perempuan dan anak analisis atau sesuai
perempuan berusia perempuan kebutuhan
15-49 tahun yang dan
telah menjalani perempuan
FGM/C, menurut berusia 15-49
kelompok umur. tahun yang
telah menjalani
FGM/C,
menurut
kelompok
umur
1583 SD01254.03.01 5.3.2 Persentase anak Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;

- 479 -
perempuan dan kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
perempuan berusia Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
15-49 tahun yang usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
telah menjalani kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
FGM/C, menurut tahun terakhir dari si responden.
kelompok umur.
1584 SD01254.01.02 5.3.2 Persentase anak Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
perempuan dan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
perempuan berusia ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
15-49 tahun yang prima/produktif (25-54
telah menjalani tahun)
FGM/C, menurut 3. Kelompok umur
kelompok umur. dewasa (55+ tahun)

(Statistik Pendapatan
Februari 2018)
1585 SD01798.00.00 5.4.1 Proporsi waktu yang Proporsi waktu Perbandingan waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dihabiskan untuk yang rumah tangga dan perawatan, berdasarkan jenis analisis atau sesuai
pekerjaan rumah dihabiskan kelamin, kelompok umur, dan lokasi. kebutuhan
tangga dan untuk
perawatan, pekerjaan
berdasarkan jenis rumah tangga
kelamin, kelompok dan perawatan,
umur, dan lokasi. berdasarkan
jenis kelamin,
kelompok
umur, dan
lokasi
1586 SD00152.00.00 5.5.1* Proporsi kursi yang Kursi di Kursi di parlemen mengacu pada jumlah mandat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
diduduki parlemen parlemen, juga dikenal sebagai jumlah anggota analisis atau sesuai
perempuan di (a) parlemen. Kursi biasanya diperoleh oleh anggota dalam kebutuhan
parlemen tingkat suatu pemilihan umum parlemen. Kursi juga dapat

- 480 -
pusat dan (b) diisi dengan nominasi, penunjukan, pemilihan tidak
pemerintah daerah. langsung, rotasi anggota dan melalui pemilihan diluar
pemilihan umum.
1587 SD00181.00.00 5.5.1* Proporsi kursi yang Parlemen Parlemen di Indonesia terdiri dari Majelis Klasifikasi berdasarkan Jumlah Parlemen
diduduki Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan analisis atau sesuai
perempuan di (a) Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). kebutuhan
parlemen tingkat
pusat dan (b)
pemerintah daerah.
1588 SD01625.00.00 5.5.1* Proporsi kursi yang Posisi Jenis jabatan yang tugas utamanya terdiri dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
diduduki manajerial menentukan dan merumuskan kebijaksanaan analisis atau sesuai
perempuan di (a) pemerintah, dan juga undang-undang dan peraturan kebutuhan
parlemen tingkat pemerintah, mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan
pusat dan (b) pemerintah, undang-undang dan peraturan
pemerintah daerah. pemerintah, mewakili pemerintah dan bertindak atas
nama pemerintah, atau merencanakan, mengarahkan
dan mengkoordinasikan kebijaksanaan dan kegiatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perusahaan dan organisasi, atau departemen
1589 SD01714.00.00 5.5.1* Proporsi kursi yang Proporsi kursi Persentase keterwakilan perempuan di Lembaga Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
diduduki yang diduduki legislatif tingkat pusat, mencakup anggota DPR RI dan analisis atau sesuai
perempuan di (a) perempuan di DPD RI. kebutuhan
parlemen tingkat parlemen
pusat dan (b) tingkat pusat
pemerintah daerah.
1590 SD01716.00.00 5.5.1* Proporsi kursi yang Proporsi kursi Keterwakilan perempuan di lembaga legislatif tingkat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
diduduki yang diduduki pusat (anggota DPR RI, DPD RI), keterwakilan analisis atau sesuai
perempuan di (a) perempuan di perempuan di lembaga legislatif tingkat daerah kebutuhan
parlemen tingkat parlemen (anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota) dan
pusat dan (b) tingkat pusat, perempuan di pemerintah daerah yang menduduki
pemerintah daerah. parlemen posisi Gubernur, Bupati, Walikota, eselon I dan II.
daerah dan
pemerintah

- 481 -
daerah
1591 SD01717.00.00 5.5.1* Proporsi kursi yang Proporsi kursi Persentase keterwakilan perempuan di lembaga Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
diduduki yang diduduki legislative tingkat daerah (anggota DPRD provinsi dan analisis atau sesuai
perempuan di (a) perempuan di DPRD kabupaten/kota) dan perempuan pada jabatan kebutuhan
parlemen tingkat pemerintah pemerintah daerah yang dipilih melalui pemilihan
pusat dan (b) daerah umum (Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil
pemerintah daerah. Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota).
1592 SD00652.00.00 5.5.2* Proporsi perempuan Jabatan Menurut Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI) KBJI Jumlah; Orang;
yang berada di manager 2014 BPS meliputi: Pimpinan Eksekutif, Pejabat Tinggi presentase persen
posisi managerial. Pemerintah dan Pejabat Pembuat Peraturan
Perundang-undangan (kode 11); Manajer Administrasi
dan Komersial (kode 12); Manajer Produksi dan
Pelayanan Khusus (kode 13); dan Manajer Jasa
Perhotelan, Perdagangan, dan Jasa Lainnya (kode 14).
1593 SD01765.00.00 5.5.2* Proporsi perempuan Proporsi Proporsi perempuan di posisi kepemimpinan di 1. Posisi Persentase Persen
yang berada di perempuan sejumlah area seperti pemerintah di tingkat eksekutif, managerial/kepemimpin
posisi managerial. yang berada di legislatif, peradilan dan penegak hukum, serta an di pemerintahan;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
posisi perusahaan milik publik atau swasta. 2. Posisi
managerial managerial/kepemimpin
an di perusahaan
publik atau swasta.
1594 SD00937.00.00 5.6.1* Proporsi perempuan Kesehatan Keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang.
usia reproduksi 15- Reproduksi utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau analisis atau sesuai Persentase Persen
49 tahun yang kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan kebutuhan
membuat keputusan proses reproduksi.
sendiri terkait
hubungan seksual,
penggunaan
kontrasepsi, dan
layanan kesehatan.
1595 SD00992.00.00 5.6.1* Proporsi perempuan Kontrasepsi Cara mencegah kehamilan dengan menggunakan 1. Sterilisasi wanita Jumlah; Pengguna;
usia reproduksi 15- alat/obat pencegah kehamilan seperti spiral, kondom, 2. Sterilisasi pria persentase persen

- 482 -
49 tahun yang pil anti hamil, dll atau dengan metode alami yang 3. IUD/ AKDR/SPIRAL
membuat keputusan dipercaya dapat mencegah kehamilan seperti pantang 4. Suntikan 1 Bulan
sendiri terkait berkala, senggama terputus, metode menyusui alami, 5. Suntikan 3 Bulan
hubungan seksual, dan lainnya. 6. Susuk KB
penggunaan 7. Pil
kontrasepsi, dan 8, Kondom
layanan kesehatan. 9. Intravag/ Diafragma
10. Mal
11. Pantang Berkala/
kalender
12. Sanggama terputus
13 Metode Modern
lainnya
14. Metode Tradisional
lainnya
1596 SD00214.00.00 5.6.1* Proporsi perempuan Pelayanan Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
usia reproduksi 15- Kesehatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
49 tahun yang kuratif dan rehabilitatif. kebutuhan
membuat keputusan
sendiri terkait
hubungan seksual,
penggunaan
kontrasepsi, dan
layanan kesehatan.
1597 SD00215.00.00 5.6.1* Proporsi perempuan Pelayanan Pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
usia reproduksi 15- Kesehatan rangkaian organ, interaksi organ, dan zat dalam tubuh analisis atau sesuai Persentase Persen
49 tahun yang Sistem manusia yang dipergunakan untuk berkembang biak. kebutuhan
membuat keputusan Reproduksi
sendiri terkait
hubungan seksual,
penggunaan
kontrasepsi, dan

- 483 -
layanan kesehatan.
1598 SD01764.00.00 5.6.1* Proporsi perempuan Proporsi Proporsi perempuan umur 15-49 tahun yang membuat 1. Perempuan usia Persentase Persen
usia reproduksi 15- perempuan keputusan sendiri terkait hubungan seksual, reproduksi 15-49 tahun
49 tahun yang usia penggunaan kontrasepsi, dan layanan kesehatan (seluruh wanita usia
membuat keputusan reproduksi 15- adalah perbandingan perempuan usia reproduksi 15- subur/WUS).
sendiri terkait 49 tahun yang 49 tahun yang membuat keputusan sendiri terkait 2. Perempuan usia
hubungan seksual, membuat hubungan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan reproduksi 15-49 tahun
penggunaan keputusan layanan kesehatan terhadap jumlah penduduk berstatus kawin (hanya
kontrasepsi, dan sendiri terkait perempuan umur 15-49 tahun. Pasangan Usia
layanan kesehatan. hubungan Subur/PUS)
seksual,
penggunaan
kontrasepsi,
dan layanan
kesehatan.
1599 SD01254.03.01 5.6.1* Proporsi perempuan Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
usia reproduksi 15- kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
49 tahun yang Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
membuat keputusan usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
sendiri terkait kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
hubungan seksual, tahun terakhir dari si responden.
penggunaan
kontrasepsi, dan
layanan kesehatan.
1600 SD01254.01.02 5.6.1* Proporsi perempuan Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
usia reproduksi 15- dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
49 tahun yang ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
membuat keputusan prima/produktif (25-54
sendiri terkait tahun)
hubungan seksual, 3. Kelompok umur
penggunaan dewasa (55+ tahun)
kontrasepsi, dan

- 484 -
layanan kesehatan. (Statistik Pendapatan
Februari 2018)
1601 SD00591.00.00 5.6.2* Regulasi yang Hukum Aturan resmi terkait tindakan yang ditentukan, atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Peraturan
menjamin akses secara resmi diakui mengikat dan ditegakkan oleh analisis atau sesuai
yang setara bagi otoritas pengendali yang mengatur perilaku aktor kebutuhan
perempuan dan laki- (termasuk orang-orang, perusahaan, asosiasi,
laki untuk lembaga pemerintah).
mendapatkan
pelayanan, informasi
dan pendidikan
terkait kesehatan
seksual dan
reproduksi
1602 SD00937.00.00 5.6.2* Regulasi yang Kesehatan Keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang.
menjamin akses Reproduksi utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau analisis atau sesuai Persentase Persen
yang setara bagi kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan kebutuhan
perempuan dan laki- proses reproduksi.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
laki untuk
mendapatkan
pelayanan, informasi
dan pendidikan
terkait kesehatan
seksual dan
reproduksi
1603 SD00214.00.00 5.6.2* Regulasi yang Pelayanan Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
menjamin akses Kesehatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, analisis atau sesuai Persentase Persen
yang setara bagi kuratif dan rehabilitatif. kebutuhan
perempuan dan laki-
laki untuk
mendapatkan
pelayanan, informasi
dan pendidikan

- 485 -
terkait kesehatan
seksual dan
reproduksi
1604 SD00226.00.00 5.6.2* Regulasi yang Pembatasan undang-undang dan regulasi memuat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Peraturan
menjamin akses batasan dalam lingkup penerapannya yang analisis atau sesuai
yang setara bagi Meliputi, meskipun tidak terbatas pada usia, jenis kebutuhan
perempuan dan laki- kelamin, status perkawinan, dan persyaratan untuk
laki untuk otorisasi pihak ketiga.
mendapatkan
pelayanan, informasi
dan pendidikan
terkait kesehatan
seksual dan
reproduksi
1605 SD01387.00.00 5.6.2* Regulasi yang Peraturan/reg Perintah, keputusan eksekutif, Menteri atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Peraturan
menjamin akses ulasi administrasi lainnya. Pada tingkat kota, regulasi analisis atau sesuai
yang setara bagi disebut juga tata cara. Peraturan dan tata cara yang kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perempuan dan laki- dikeluarkan
laki untuk oleh entitas pemerintah memiliki kekuatan hukum,
mendapatkan meskipun dibatasi oleh tingkat otoritas penerbit.
pelayanan, informasi
dan pendidikan
terkait kesehatan
seksual dan
reproduksi
1606 SD01284.00.00 5.6.2* Regulasi yang Regulasi yang Tersedianya regulasi yang menjamin akses yang setara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Peraturan,
menjamin akses menjamin bagi perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan analisis atau sesuai Dokumen
yang setara bagi akses yang pelayanan, informasi dan pendidikan terkait kesehatan kebutuhan
perempuan dan laki- setara bagi seksual dan reproduksi.
laki untuk perempuan
mendapatkan dan laki-laki
pelayanan, informasi untuk

- 486 -
dan pendidikan mendapatkan
terkait kesehatan pelayanan,
seksual dan informasi dan
reproduksi pendidikan
terkait
kesehatan
seksual dan
reproduksi
1607 SD01104.00.00 5.6.2* Regulasi yang Sistem hukum Sistem hukum dari berbagai sumber hukum saling Klasifikasi berdasarkan Jumlah Peraturan
menjamin akses jamak berdampingan. Sistem seperti itu biasanya analisis atau sesuai
yang setara bagi berkembang selama periode waktu tertentu sebagai kebutuhan
perempuan dan laki- konsekuensi dari warisan kolonial, agama dan faktor
laki untuk sosial budaya lainnya.
mendapatkan
pelayanan, informasi
dan pendidikan
terkait kesehatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
seksual dan
reproduksi
1608 SD01254.03.01 5.6.2* Regulasi yang Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
menjamin akses kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
yang setara bagi Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
perempuan dan laki- usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
laki untuk kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
mendapatkan tahun terakhir dari si responden.
pelayanan, informasi
dan pendidikan
terkait kesehatan
seksual dan
reproduksi
1609 SD01254.01.02 5.6.2* Regulasi yang Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
menjamin akses dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen

- 487 -
yang setara bagi ulang tahun yang terakhir. 2. Kelompok umur Persentase
perempuan dan laki- prima/produktif (25-54
laki untuk tahun)
mendapatkan 3. Kelompok umur
pelayanan, informasi dewasa (55+ tahun)
dan pendidikan
terkait kesehatan (Statistik Pendapatan
seksual dan Februari 2018)
reproduksi
1610 SD00573.00.00 5.a.1* (1) Proporsi Hak guna- Hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan- Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk pertanian bangunan bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, analisis atau sesuai
yang memiliki hak dengan jangka waktu paling lama 30 tahun kebutuhan
atas tanah
pertanian; (2)
Proporsi perempuan
penduduk pertanian
sebagai pemilik atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang memiliki hak
atas tanah
pertanian, menurut
jenis kepemilikan.
1611 SD00574.00.00 5.a.1* (1) Proporsi Hak guna- Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk pertanian usaha langsung oleh Negara, dalam jangka waktu analisis atau sesuai
yang memiliki hak sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna kebutuhan
atas tanah perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan
pertanian; (2)
Proporsi perempuan
penduduk pertanian
sebagai pemilik atau
yang memiliki hak
atas tanah
pertanian, menurut

- 488 -
jenis kepemilikan.
1612 SD00576.00.00 5.a.1* (1) Proporsi Hak milik Hak turun-menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk pertanian dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat analisis atau sesuai
yang memiliki hak ketentuan dalam pasal 6. kebutuhan
atas tanah
pertanian; (2)
Proporsi perempuan
penduduk pertanian
sebagai pemilik atau
yang memiliki hak
atas tanah
pertanian, menurut
jenis kepemilikan.
1613 SD00578.00.00 5.a.1* (1) Proporsi Hak pakai Hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk pertanian dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau analisis atau sesuai
yang memiliki hak tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kebutuhan
atas tanah kewajiban yang ditentukan dalam keputusan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertanian; (2) pemberiannya oleh pejabat yang berwenang
Proporsi perempuan memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik
penduduk pertanian tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau
sebagai pemilik atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak
yang memiliki hak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan
atas tanah Undang-undang ini
pertanian, menurut
jenis kepemilikan.
1614 SD00580.00.00 5.a.1* (1) Proporsi Hak-hak atas Memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang 1. Hak Milik Persentase Persen
penduduk pertanian tanah bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan air serta 2. Hak Guna-Usaha
yang memiliki hak ruang yang ada diatasnya, sekedar diperlukan untuk 3. Hak Guna-Bangunan
atas tanah kepentingan yang langsung berhubungan dengan 4. Hak Pakai
pertanian; (2) penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut 5. Hak Sewa
Proporsi perempuan Undang-undang ini dan peraturan-peraturan hukum 6. Hak Membuka Tanah
penduduk pertanian lain yang lebih tinggi. 7. Hak Memungut-Hasil

- 489 -
sebagai pemilik atau Hutan
yang memiliki hak 8. Hak-hak lain yang
atas tanah tidak termasuk dalam
pertanian, menurut hak-hak tersebut diatas
jenis kepemilikan. yang akan ditetapkan
dengan Undang-undang
serta hak-hak yang
sifatnya sementara
sebagai yang
disebutkan dalam pasal
53
1615 SD00904.00.03 5.a.1* (1) Proporsi Kepemilikan hak yang sah menurut peraturan untuk menguasai, Klasifikasi Wilayah Persentase Persen
penduduk pertanian lahan menggunakan dan memindahkan hak atas lahan.
yang memiliki hak Untuk itu hak yang dimaksud dengan kepemilikan
atas tanah adalah kepemilikan yang ditetapkan dengan Sertifikat.
pertanian; (2)
Proporsi perempuan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penduduk pertanian
sebagai pemilik atau
yang memiliki hak
atas tanah
pertanian, menurut
jenis kepemilikan.
1616 SD00904.00.02 5.a.1* (1) Proporsi Kepemilikan Hak yang sah menurut peraturan untuk menguasai, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk pertanian lahan menggunakan dan memindahkan hak atas analisis atau sesuai
yang memiliki hak lahan/tanah. Untuk itu hak yang dimaksud dengan kebutuhan
atas tanah kepemilikan adalah kepemilikan yang ditetapkan
pertanian; (2) dengan Sertifikat
Proporsi perempuan
penduduk pertanian
sebagai pemilik atau
yang memiliki hak

- 490 -
atas tanah
pertanian, menurut
jenis kepemilikan.
1617 SD00306.01.00 5.a.1* (1) Proporsi Lahan Bidang lahan yang digunakan untuk usaha pertanian 1. Lahan tanaman Luas; Hektar, M2;
penduduk pertanian pertanian Sementara (LU1) Persentase Persen
yang memiliki hak (agricultural 2. Lahan pada rumput
atas tanah land) atau padang merumput
pertanian; (2) ternak (meadows dan
Proporsi perempuan pastures) sementara
penduduk pertanian (LU2)
sebagai pemilik atau 3. Lahan kosong
yang memiliki hak sementara (LU3)
atas tanah 4. Lahan tanaman tetap
pertanian, menurut (LU4)
jenis kepemilikan. 5. Lahan padang
rumput atau padang
merumput ternak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(meadows dan pastures)
tetap (LU5)
1618 SD00306.03.00 5.a.1* (1) Proporsi Lahan Lahan yang digunakan untuk usaha pertanian yang 1. Lahan tanaman Luas; Hektar, M2;
penduduk pertanian pertanian mencakup: Sementara (LU1) Persentase Persen
yang memiliki hak (agricultural 1. Lahan yang dipakai untuk tanaman yang siklusnya 2. Lahan pada rumput
atas tanah land) kurang dari 1 tahun; atau padang merumput
pertanian; (2) 2. Lahan yang dipakai untuk menanam tanaman herba ternak (meadows dan
Proporsi perempuan atau tanaman pakan; pastures) sementara
penduduk pertanian 3. Lahan subur yang sedang tidak ditanami; (LU2)
sebagai pemilik atau 4. Lahan yang ditanami tanaman jangka panjang 3. Lahan kosong
yang memiliki hak 5. Lahan yang ditanami tanaman pakan atau sementara (LU3)
atas tanah ditinggalkan sebagai lahan kosong selama lebih dari 5 4. Lahan tanaman tetap
pertanian, menurut tahun (LU4)
jenis kepemilikan. 5. Lahan padang
rumput atau padang

- 491 -
merumput ternak
(meadows dan pastures)
tetap (LU5)
1619 SD00282.01.04 5.a.1* (1) Proporsi Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penduduk pertanian Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
yang memiliki hak lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
atas tanah tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
pertanian; (2)
Proporsi perempuan
penduduk pertanian
sebagai pemilik atau
yang memiliki hak
atas tanah
pertanian, menurut
jenis kepemilikan.
1620 SD01739.00.00 5.a.1* (1) Proporsi Proporsi Proporsi penduduk pertanian yang memiliki hak tanah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk pertanian penduduk atas pertanian diperoleh dengan cara membagi jumlah analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang memiliki hak pertanian yang penduduk pertanian yang mempunyai sertifikat kebutuhan
atas tanah memiliki hak kepemilikan yang sah dengan jumlah penduduk
pertanian; (2) atas tanah pertanian pada periode yang sama dan dinyatakan
Proporsi perempuan pertanian dalam satuan persen (%).
penduduk pertanian
sebagai pemilik atau
yang memiliki hak
atas tanah
pertanian, menurut
jenis kepemilikan.
1621 SD01760.00.00 5.a.1* (1) Proporsi Proporsi Proporsi jumlah perempuan penduduk pertanian yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk pertanian perempuan mempunyai sertifikat kepemilikan yang sah dengan analisis atau sesuai
yang memiliki hak penduduk jumlah penduduk pertanian yang mempunyai sertifikat kebutuhan
atas tanah pertanian kepemilikan yang sah pada periode yang sama dan
pertanian; (2) sebagai pemilik dinyatakan dalam satuan persen (%)

- 492 -
Proporsi perempuan atau yang
penduduk pertanian memiliki hak
sebagai pemilik atau atas tanah
yang memiliki hak pertanian,
atas tanah menurut jenis
pertanian, menurut kepemilikan
jenis kepemilikan.
1622 SD00576.00.00 5.a.2* Ketersediaan Hak milik Hak turun-menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka hukum dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat analisis atau sesuai
(termasuk hukum ketentuan dalam pasal 6. kebutuhan
adat) yang menjamin
persamaan hak
perempuan untuk
kepemilikan tanah
dan/atau hak
kontrol.
1623 SD00580.00.00 5.a.2* Ketersediaan Hak-hak atas Memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang 1. Hak Milik Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kerangka hukum tanah bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan air serta 2. Hak Guna-Usaha
(termasuk hukum ruang yang ada diatasnya, sekedar diperlukan untuk 3. Hak Guna-Bangunan
adat) yang menjamin kepentingan yang langsung berhubungan dengan 4. Hak Pakai
persamaan hak penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut 5. Hak Sewa
perempuan untuk Undang-undang ini dan peraturan-peraturan hukum 6. Hak Membuka Tanah
kepemilikan tanah lain yang lebih tinggi. 7. Hak Memungut-Hasil
dan/atau hak Hutan
kontrol. 8. Hak-hak lain yang
tidak termasuk dalam
hak-hak tersebut diatas
yang akan ditetapkan
dengan Undang-undang
serta hak-hak yang
sifatnya sementara
sebagai yang

- 493 -
disebutkan dalam pasal
53
1624 SD00591.00.00 5.a.2* Ketersediaan Hukum Sebuah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka hukum tersusun baik yang mengikat masyarakat. Hukum analisis atau sesuai
(termasuk hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau kebutuhan
adat) yang menjamin ketetapan/ ketentuan untuk mengatur kehidupan
persamaan hak masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang
perempuan untuk melanggar hukum.
kepemilikan tanah
dan/atau hak
kontrol.
1625 SD00951.01.01 5.a.2* Ketersediaan Ketersediaan Melihat sejauh mana peraturan yang ada dapat 1. Perkotaan; Persentase Persen
kerangka hukum kerangka menjamin hak perempuan untuk memiliki atau 2. Perdesaan
(termasuk hukum hukum menguasai lahan.
adat) yang menjamin (termasuk
persamaan hak hukum adat)
perempuan untuk yang menjamin
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kepemilikan tanah persamaan hak
dan/atau hak perempuan
kontrol untuk
kepemilikan
tanah
dan/atau hak
kontrol
1626 SD00951.01.02 5.a.2* Ketersediaan Ketersediaan Melihat sejauh mana peraturan yang ada dapat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka hukum kerangka menjamin hak perempuan untuk memiliki atau analisis atau sesuai
(termasuk hukum hukum menguasai lahan. kebutuhan
adat) yang menjamin (termasuk
persamaan hak hukum adat)
perempuan untuk yang menjamin
kepemilikan tanah persamaan hak
dan/atau hak perempuan

- 494 -
kontrol untuk
kepemilikan
tanah
dan/atau hak
kontrol
1627 SD00951.02.01 5.a.2* Ketersediaan Ketersediaan Peraturan yang ada dapat menjamin hak perempuan 1. Perkotaan; Persentase Persen
kerangka hukum kerangka untuk memiliki atau menguasai lahan. Perhatian pada 2. Perdesaan
(termasuk hukum hukum kepemilikan lahan ini merupakan pengakuan bahwa
adat) yang menjamin (termasuk tanah adalah sumber daya ekonomi yang dapat
persamaan hak hukum adat) dikuasai.
perempuan untuk yang menjamin
kepemilikan tanah persamaan hak
dan/atau hak perempuan
kontrol untuk
kepemilikan
tanah
dan/atau hak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kontrol
1628 SD00951.02.02 5.a.2* Ketersediaan Ketersediaan Peraturan yang ada dapat menjamin hak perempuan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerangka hukum kerangka untuk memiliki atau menguasai lahan. Perhatian pada analisis atau sesuai
(termasuk hukum hukum kepemilikan lahan ini merupakan pengakuan bahwa kebutuhan
adat) yang menjamin (termasuk tanah adalah sumber daya ekonomi yang dapat
persamaan hak hukum adat) dikuasai.
perempuan untuk yang menjamin
kepemilikan tanah persamaan hak
dan/atau hak perempuan
kontrol untuk
kepemilikan
tanah
dan/atau hak
kontrol
1629 SD00093.00.00 5.b.1* Proporsi individu Memiliki Apabila anggota rumah tangga tersebut memiliki HP Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 495 -
yang telepon dengan minimal 1 kartu yang aktif dalam 3 bulan analisis atau sesuai
menguasai/memiliki genggam terakhir. kebutuhan
telepon genggam.
1630 SD01701.00.00 5.b.1* Proporsi individu Proporsi Perbandingan antara individu yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang individu yang menguasai/memiliki telepon genggam terhadap jumlah analisis atau sesuai
menguasai/memiliki menguasai/me penduduk. kebutuhan
telepon genggam. miliki telepon
genggam.
1631 SD01170.00.00 5.b.1* Proporsi individu Telepon Perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ponsel;
yang Genggam/Selul kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap analisis atau sesuai Persentase Persen
menguasai/memiliki er (Ponsel) kabel, namun dapat dibawa kemana-mana (portable, kebutuhan
telepon genggam. mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telekomunikasi kabel. Termasuk telepon seluler adalah
handphone dan smartphone, tetapi tidak termasuk
tablet meskipun bisa digunakan untuk menelepon.
1632 SD01170.00.00 5.b.1* Proporsi individu Telepon Setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ponsel;
yang Genggam/Selul berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menguasai/memiliki er (Ponsel) jaringan seluler dan jaringan nirkabel lainnya, kebutuhan
telepon genggam. termasuk smartphone.
1633 SD00564.00.00 5.c.1* Ketersediaan sistem Gender Pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab, dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
untuk melacak dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang analisis atau sesuai
membuat alokasi ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat kebutuhan
umum untuk perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas
kesetaraan gender menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau
dan pemberdayaan kebiasaan masyarakat.
perempuan.
1634 SD00941.00.00 5.c.1* Ketersediaan sistem Kesetaraan Hak yang semestinya didapatkan agar laki-laki dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
untuk melacak dan Gender perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk analisis atau sesuai
membuat alokasi berperan dan ikut berpartisipasi dalam setiap aspek kebutuhan
umum untuk kehidupan.
kesetaraan gender
dan pemberdayaan

- 496 -
perempuan.
1635 SD00956.01.00 5.c.1* Ketersediaan sistem Ketersediaan Mengukur apakah Pemerintah mempunyai sistem Klasifikasi Wilayah Persentase Persen
untuk melacak dan sistem untuk untuk melacak dan membuat alokasi sumber daya
membuat alokasi melacak dan untuk mencapai kesetaraan gender.
umum untuk membuat
kesetaraan gender alokasi umum
dan pemberdayaan untuk
perempuan kesetaraan
gender dan
pemberdayaan
perempuan
1636 SD00956.02.00 5.c.1* Ketersediaan sistem Ketersediaan Dukungan anggaran dapat dilacak dan dipantau serta Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ponsel;
untuk melacak dan sistem untuk disampaikan kepada masyarakat melalui suatu sistem. analisis atau sesuai Persentase Persen
membuat alokasi melacak dan Indikator ini akan mengukur apakah Pemerintah kebutuhan
umum untuk membuat mempunyai sistem untuk melacak dan membuat
kesetaraan gender alokasi umum alokasi sumber daya untuk mencapai kesetaraan
dan pemberdayaan untuk gender.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perempuan. kesetaraan
gender dan
pemberdayaan
perempuan
1637 SD00634.00.00 6.1.1* Persentase rumah Air Baku Air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, 1. Sumber air Volume Liter
tangga yang air hujan dan air laut yang memenuhi baku mutu permukaan
menggunakan tertentu sebagai air baku untuk air minum. 2. Cekungan air tanah
layanan air minum 3. Air hujan
yang dikelola secara
aman
1638 SD00345.00.00 6.1.1* Persentase rumah Air Minum Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses 1. Air minum yang Jumlah; Rumah
tangga yang pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan layak Volume; tangga; Liter,
menggunakan dapat langsung diminum. 2. Air minum tak layak Persentase Kubik;
layanan air minum Persen
yang dikelola secara

- 497 -
aman
1639 SD00354.00.00 6.1.1* Persentase rumah Air Minum Air minum (termasuk air untuk memasak, mandi, cuci, Klasifikasi berdasarkan Volume Liter
tangga yang Aman dan dll) yang berasal dari sumber air minum layak (sesuai analisis atau sesuai
menggunakan Berkelanjutan definisi diatas) yang memenuhi aspek 4K (kuantitas, kebutuhan
layanan air minum kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan), yaitu (i)
yang dikelola secara lokasi sumber air minum berada di dalam atau di
aman halaman rumah; (ii) jarak ke sumber air minum
kurang dari 1 km atau memerlukan waktu kurang dari
30 menit (pulang pergi termasuk antri) untuk
mendapatkan air; (iii) memenuhi kondisi fisik air
minum (tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa,
tidak berbusa, dan tidak berbau); dan (iv) memenuhi
kondisi biologi dan kimiawi air minum
1640 SD00365.02.00 6.1.1* Persentase rumah Air Minum Air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), 1. Air ledeng (keran) Jumlah; Liter; Kubik;
tangga yang yang Layak keran umum, hydrant umum, terminal air, 2. Air keran umum persentase Rumah
menggunakan penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan 3. Air hydrant umum tangga;
layanan air minum sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang 4. Terminal air persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang dikelola secara jaraknya minimal 10 m dari pembuangan kotoran, 5. Penampungan air
aman penampungan limbah dan pembuangan sampah. Tidak hujan (PAH)
termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air 6. Mata air
yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak 7. Sumur terlindung
terlindung. (sumur bor atau sumur
pompa)
1641 SD00409.00.00 6.1.1* Persentase rumah Akses Air Rumah tangga yang menggunakan air minum yang 1. Mudah diperoleh Persentase Persen
tangga yang Minum Layak terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, 2. Cukup sulit diperoleh
menggunakan hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan 3. Sangat sulit diperoleh
layanan air minum (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor
yang dikelola secara atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter
aman dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan
pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air
dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air
sumur dan mata air tidak terlindung

- 498 -
1642 SD00412.01.00 6.1.1* Persentase rumah Akses aman Apabila rumah tangga menggunakan sumber air layak, 1. Air Kemasan Jumlah; Rumah
tangga yang lokasi sumber berada di dalam atau di halaman 2. Ledeng Volume; tangga; Liter;
menggunakan rumah, tersedia setiap dibutuhkan, dan kualitas 3. Perpipaan persentase Kubik;
layanan air minum sumber air memenuhi syarat kualitas air minum. 4. Perpipaan Eceran persen
yang dikelola secara 5. Kran halaman
aman 6. Hidran umum
7. Sumur Bor/Pompa
8. Sumur Terlindungi
9. Mata air Terlindung
10. Penampungan Air
Hujan.
1643 SD00434.00.00 6.1.1* Persentase rumah Akses layak Apabila rumah tangga menggunakan sumber air layak 1. Air Kemasan Jumlah; Rumah
tangga yang terbatas dengan waktu pengambilan air lebih dari 30 menit. 2. Ledeng Volume; tangga; Liter;
menggunakan 3. Perpipaan persentase Kubik;
layanan air minum 4. Perpipaan Eceran persen
yang dikelola secara 5. Kran halaman
aman 6. Hidran umum
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
7. Sumur Bor/Pompa
8. Sumur Terlindungi
9. Mata air Terlindung
10. Penampungan Air
Hujan.
1644 SD00436.00.00 6.1.1* Persentase rumah Akses layak Apabila rumah tangga menggunakan sumber air layak 1. Air Kemasan Jumlah; Rumah
tangga yang dasar dengan waktu pengambilan 30 menit atau kurang. 2. Ledeng Volume; tangga; Liter;
menggunakan 3. Perpipaan persentase Kubik;
layanan air minum 4. Perpipaan Eceran persen
yang dikelola secara 5. Kran halaman
aman 6. Hidran umum
7. Sumur Bor/Pompa
8. Sumur Terlindungi
9. Mata air Terlindung
10. Penampungan Air

- 499 -
Hujan.
1645 SD00484.00.00 6.1.1* Persentase rumah Akses tidak Apabila rumah tangga menggunakan sumber air yang 1. Sumur Tidak Jumlah; Rumah
tangga yang layak berasal dari sumur tidak terlindung dan/atau mata air Terlindung Volume; tangga; Liter;
menggunakan tidak terlindung. 2. Mata Air Tidak persentase Kubik;
layanan air minum Terlindung persen
yang dikelola secara
aman
1646 SD00492.00.00 6.1.1* Persentase rumah Akses tidak Apabila rumah tangga menggunakan sumber air 1. Sungai Jumlah; Rumah
tangga yang tersedia permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi) 2. Danau Volume; tangga; Liter;
menggunakan secara langsung tanpa pengolahan. 3. Waduk persentase Kubik;
layanan air minum 4. Kolam persen
yang dikelola secara 5. Irigasi
aman
1647 SD00460.00.00 6.1.1* Persentase rumah Daerah Suatu wilayah administatif setingkat desa/kelurahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
tangga yang Perkotaan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan kepadatan penduduk, persentase rumah tangga kebutuhan
layanan air minum pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang dikelola secara jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana
aman kesehatan umum, dan sebagainya.
1648 SD00845.01.00 6.1.1* Persentase rumah Industri Cabang kegiatan ekonomi, sebuah perusahaan atau KBLI Jumlah; Unit; Persen
tangga yang badan usaha sejenisnya dimana tempat seseorang Persentase
menggunakan bekerja. Kegiatan ini diklasifikasikan berdasarkan
layanan air minum Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI)
yang dikelola secara
aman
1649 SD00845.02.00 6.1.1* Persentase rumah Industri Seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah KBLI Jumlah; Unit; Persen
tangga yang Bahan Baku dan/atau memanfaatkan sumber daya Persentase
menggunakan Industri sehingga menghasilkan Barang yang
layanan air minum mempunyasi nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,
yang dikelola secara termasuk Jasa Industri
aman
1650 SD00782.00.00 6.1.1* Persentase rumah Kapasitas Kapasitas debit rata-rata prasarana air baku yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 500 -
tangga yang prasarana air digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, analisis atau sesuai
menggunakan baku perkotaan, industri, serta pulau-pulau. kebutuhan
layanan air minum
yang dikelola secara
aman
1651 SD00783.00.00 6.1.1* Persentase rumah Kapasitas Jumlah kapasitas prasarana air baku rumah tangga, Klasifikasi berdasarkan Jumlah m3/dtk
tangga yang prasarana air perkotaan, industri dan pulau-pulau kecil dibagi analisis atau sesuai
menggunakan baku untuk dengan banyaknya sektor yang terlayani (4 sektor) kebutuhan
layanan air minum melayani dinyatakan dengan satuan meter kubik per detik
yang dikelola secara rumah tangga, (m3/dtk)
aman perkotaan dan
industri, serta
penyediaan air
baku untuk
pulau-pulau
1652 SD00282.01.04 6.1.1* Persentase rumah Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
tangga yang Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menggunakan lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
layanan air minum tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
yang dikelola secara
aman
1653 SD01369.00.00 6.1.1* Persentase rumah Penyelenggaraa Serangkaian kegiatan dalam melaksanakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penyelenggar
tangga yang n sistem pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana analisis atau sesuai Persentase aan; Persen
menggunakan penyediaan air yang mengikuti proses dasar manajemen untuk kebutuhan
layanan air minum minum (SPAM) penyediaan air minum kepada masyarakat.
yang dikelola secara
aman
1654 SD01549.00.00 6.1.1* Persentase rumah Persentase Perbandingan antara rumah tangga yang memiliki Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga akses terhadap sumber air minum layak dengan analisis atau sesuai
menggunakan yang memiliki rumah tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan kebutuhan
layanan air minum akses terhadap persen (%).
yang dikelola secara air minum

- 501 -
aman layak
1655 SD01559.00.00 6.1.1* Persentase rumah Persentase Persentase rumah tangga yang menggunakan sumber 1. Akses tidak tersedia Persentase Persen
tangga yang rumah tangga air minum layak (improved basic drinking water 2. Akses tidak layak
menggunakan yang source), lokasi sumber berada di dalam atau di 3. Akses layak terbatas
layanan air minum menggunakan halaman rumah, tersedia setiap diperlukan, dan 4. Akses layak dasar
yang dikelola secara layanan air kualitas sumber air memenuhi syarat kualitas air 5. Akses Aman
aman minum yang minum.
dikelola secara
aman
1656 SD01619.00.00 6.1.1* Persentase rumah Populasi Seluruh himpunan tertentu yang didapat dari survei. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
tangga yang analisis atau sesuai
menggunakan kebutuhan
layanan air minum
yang dikelola secara
aman
1657 SD01772.00.00 6.1.1* Persentase rumah Proporsi Perbandingan antara penduduk yang memiliki akses Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang populasi yang terhadap sumber air minum aman dengan penduduk analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menggunakan memiliki akses secara keseluruhan, dinyatakan dalam persen (%) kebutuhan
layanan air minum layanan
yang dikelola secara sumber air
aman minum aman
dan
berkelanjutan
1658 SD01050.02.00 6.1.1* Persentase rumah Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
tangga yang sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
menggunakan biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
layanan air minum dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
yang dikelola secara adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
aman menjadi satu.
1659 SD01052.00.00 6.1.1* Persentase rumah Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
tangga yang Biasa sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan (Ordinary biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. kebutuhan Persen

- 502 -
layanan air minum Household)
yang dikelola secara
aman
1660 SD01053.00.00 6.1.1* Persentase rumah Rumah Tangga Orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
tangga yang Khusus asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan (Special tahanan yang pengurusan sehari-harinya dikelola oleh kebutuhan Persen
layanan air minum Household) suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang
yang dikelola secara yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah
aman 10 orang atau lebih.
1661 SD01074.00.00 6.1.1* Persentase rumah Satu Dapur Jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rumah
tangga yang bersama-sama menjadi satu. analisis atau sesuai Tangga
menggunakan kebutuhan
layanan air minum
yang dikelola secara
aman
1662 SD01145.00.01 6.1.1* Persentase rumah Sumber Air Sumber air yang digunakan untuk minum sehari-hari. 1. Air Kemasan Bermerk Jumlah; Sumber;
tangga yang Minum Jika responden menggunakan air minum yang berasal 2. Air Isi Ulang Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menggunakan dari beberapa sumber air, maka pilih salah satu 3. Leding Meteran
layanan air minum sumber air yang volume airnya paling banyak 4. Leding Eceran
yang dikelola secara digunakan oleh rumah tangga. 5. Sumur Bor/Pompa
aman 6. Sumur Terlindung
7. Sumur Tak
Terlindung
8. Mata Air Terlindung
9. Mata Air Tak
Terlindung
10. Air Permukaan
11. Air Hujan
12. Sumber Lainnya
1663 SD01146.02.01 6.1.1* Persentase rumah Sumber air Jika rumah tangga menggunakan sumber air minum 1. Air Kemasan Jumlah; Rumah
tangga yang minum layak utama berupa ledeng, perpipaan, perpipaan eceran, 2. Ledeng Volume; tangga; Liter;
menggunakan kran halaman, hidran umum, air terlindungi, dan 3. Perpipaan persentase Kubik;

- 503 -
layanan air minum penampungan air hujan. Air terlindungi mencakup 4. Perpipaan Eceran persen
yang dikelola secara sumur bor/pompa, sumur terlindungi, dan mata air 5. Kran halaman
aman terlindung. Bagi rumah tangga yang menggunakan 6. Hidran umum
sumber air minum berupa air kemasan, maka rumah 7. Sumur Bor/Pompa
tangga dikategorikan memiliki akses air minum layak 8. Sumur Terlindungi
sumber air untuk mandi/cuci berasal dari ledeng, 9. Mata air Terlindung
sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air 10. Penampungan Air
terlindung, dan air hujan. Hujan.
1664 SD00412.02.00 6.2.1* Persentase rumah Akses Aman apabila rumah tangga memiliki fasilitas sanitasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang sendiri, dengan bangunan atas dilengkapi kloset analisis atau sesuai
menggunakan dengan leher angsa, dan bangunan bawahnya kebutuhan
layanan sanitasi menggunakan tangki septik yang disedot setidaknya
yang dikelola secara sekali dalam 5 (lima) tahun terakhir dan diolah dalam
aman, termasuk instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), atau
fasilitas cuci tangan tersambung ke sistem pengolahan air limbah domestik
dengan air dan terpusat (SPALD-T).
sabun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1665 SD00419.00.00 6.2.1* Persentase rumah Akses Belum (i) apabila rumah tangga di perkotaan menggunakan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang Layak fasilitas sanitasi sendiri atau bersama dengan rumah analisis atau sesuai
menggunakan tangga tertentu, dengan jenis kloset leher angsa dan kebutuhan
layanan sanitasi bangunan bawah lubang tanah;
yang dikelola secara (ii) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di
aman, termasuk perdesaan) menggunakan fasilitas sendiri atau
fasilitas cuci tangan bersama, dimana bangunan atas menggunakan
dengan air dan plengsengan dengan dan tanpa tutup, dan cubluk/
sabun cemplung, dengan bangunan bawahnya tangki septik/
IPALD/ lubang tanah; serta (iii) apabila rumah tangga
(di perkotaan atau perdesaan) menggunakan fasilitas
sanitasi di fasilitas umum (toilet pasar, terminal,
masjid, dll).
1666 SD00428.00.00 6.2.1* Persentase rumah Akses Layak (i) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang Bersama perdesaan) menggunakan fasilitas bersama dengan analisis atau sesuai

- 504 -
menggunakan rumah tangga lain tertentu, dimana bangunan atas kebutuhan
layanan sanitasi dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan
yang dikelola secara bawahnya menggunakan tangki septik atau IPALD;
aman, termasuk (ii) khusus di perdesaan, apabila rumah tangga
fasilitas cuci tangan menggunakan fasilitas bersama rumah tangga lain
dengan air dan tertentu, dimana bangunan atas dilengkapi kloset
sabun dengan leher angsa dan bangunan bawahnya lubang
tanah.
1667 SD00432.00.00 6.2.1* Persentase rumah Akses Layak (i) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang Sendiri perdesaan) menggunakan fasilitas sendiri, dimana analisis atau sesuai
menggunakan bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa kebutuhan
layanan sanitasi dan bangunan bawahnya menggunakan tangki septik;
yang dikelola secara (ii) untuk di perdesaan, apabila rumah tangga
aman, termasuk menggunakan fasilitas sendiri, dimana bangunan atas
fasilitas cuci tangan dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan
dengan air dan bawahnya lubang tanah.
sabun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1668 SD00437.00.00 6.2.1* Persentase rumah Buang air apabila rumah tangga tidak memiliki fasilitas sanitasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang besar atau memiliki fasilitas sanitasi tetapi tidak analisis atau sesuai
menggunakan sembarangan menggunakannya. kebutuhan
layanan sanitasi (BABS) di
yang dikelola secara tempat terbuka
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1669 SD00438.00.00 6.2.1* Persentase rumah Buang air Rumah tangga yang memiliki fasilitas sanitasi dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang besar pembuangan akhir tinja berupa kolam/ sawah/ analisis atau sesuai
menggunakan sembarangan sungai/danau/laut dan/atau pantai/tanah kebutuhan
layanan sanitasi BABS tertutup lapang/kebun dan lainnya
yang dikelola secara
aman, termasuk

- 505 -
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1670 SD00451.00.00 6.2.1* Persentase rumah Cuci tangan Perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang pakai sabun yang mengalir dan sabun. analisis atau sesuai
menggunakan kebutuhan
layanan sanitasi
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1671 SD00460.00.00 6.2.1* Persentase rumah Daerah Suatu wilayah administatif setingkat desa/kelurahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
tangga yang Perkotaan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan kepadatan penduduk, persentase rumah tangga kebutuhan
layanan sanitasi pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti
yang dikelola secara jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
aman, termasuk kesehatan umum, dan sebagainya.
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1672 SD00496.02.00 6.2.1* Persentase rumah Desa Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas 1. Desa Adat Jumlah; Desa; Persen
tangga yang wilayah yang berwenang untuk mengatur dan 2. Desa Mandiri Persentase
menggunakan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan 3. Desa Berkembang
layanan sanitasi masyarakat setempat berdasarkan prakarsa 4. Desa Tertinggal
yang dikelola secara masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
aman, termasuk yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
fasilitas cuci tangan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
dengan air dan
sabun
1673 SD00499.00.00 6.2.1* Persentase rumah Desa/keluraha Desa/kelurahan yang melaksanakan STBM guna Klasifikasi berdasarkan Jumlah Desa/Kelura
tangga yang n yang mendukung peningkatan akses terhadap sanitasi dan analisis atau sesuai han

- 506 -
menggunakan melaksanakan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan kebutuhan
layanan sanitasi Sanitasi Total terutama upaya menghentikan praktik BABS.
yang dikelola secara Berbasis
aman, termasuk Masyarakat
fasilitas cuci tangan (STBM)
dengan air dan
sabun
1674 SD00500.00.00 6.2.1* Persentase rumah Desa/Keluraha Desa/kelurahan yang sudah ditetapkan sebagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa/keluara
tangga yang n yang Open desa/kelurahan ODF /SBS. analisis atau sesuai Persentase han; Persen
menggunakan Defecation Free kebutuhan
layanan sanitasi (ODF)/ Stop
yang dikelola secara Buang Air
aman, termasuk Besar
fasilitas cuci tangan Sembarangan
dengan air dan (SBS)
sabun
1675 SD00555.00.00 6.2.1* Persentase rumah Fasilitas Fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tangga yang Sanitasi Layak antara lain klosetnya menggunakan leher angsa, analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan tempat pembuangan akhir tinjanya menggunakan kebutuhan
layanan sanitasi tanki septik (septic tank) atau Sistem Pengolahan Air
yang dikelola secara Limbah (SPAL), dan fasilitas sanitasi tersebut
aman, termasuk digunakan oleh rumah tangga sendiri atau bersama
fasilitas cuci tangan dengan rumah tangga lain tertentu.
dengan air dan
sabun
1676 SD00947.01.00 6.2.1* Persentase rumah Infrastruktur Fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras, dan 1. Infrastruktur Jumlah; Infrastruktur
tangga yang lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan transportasi Persentase ; Persen
menggunakan kepada masyarakat dan mendukung jaringan struktur 2. Infrastruktur jalan
layanan sanitasi agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat 3. Infrastruktur
yang dikelola secara dapat berjalan dengan baik pengairan
aman, termasuk 4. Infrastruktur air
fasilitas cuci tangan minum

- 507 -
dengan air dan 5. Infrastruktur air
sabun limbah
6. Infrastruktur
telekomunikasi
7. Infrastruktur
ketenagalistrikan
8. Infrastruktur minyak
dan gas bumi
9. Infrastruktur lain
yang tidak termasuk
diatas
1677 SD00714.00.00 6.2.1* Persentase rumah Jumlah Banyaknya kabupaten/kota yang terbangun Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kabupaten/K
tangga yang kabupaten/kot infrastruktur air limbah sistem terpusat skala kota, analisis atau sesuai ota
menggunakan a yang kawasan, dan komunal pada Provinsi ke-1 ditambah kebutuhan
layanan sanitasi terbangun dengan banyaknya kabupaten/kota yang terbangun
yang dikelola secara infrastruktur infrastruktur air limbah sistem terpusat skala kota,
aman, termasuk air limbah kawasan, dan komunal pada Provinsi ke-2 hingga
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
fasilitas cuci tangan dengan sistem Provinsi ke-n yang dinyatakan dengan satuan
dengan air dan terpusat skala kabupaten/kota
sabun kota, kawasan
dan komunal
1678 SD00773.01.00 6.2.1* Persentase rumah Kabupaten Bagian wilayah daerah provinsi yang dipimpin oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
tangga yang Bupati. analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan kebutuhan
layanan sanitasi
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1679 SD00773.02.00 6.2.1* Persentase rumah Kabupaten Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
tangga yang bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan analisis atau sesuai Persentase Persen

- 508 -
menggunakan umum di wilayah Daerah kabupaten. kebutuhan
layanan sanitasi
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1680 SD00882.02.00 6.2.1* Persentase rumah Kelurahan Wilayah kerja lurah sebagai Perangkat Daerah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa; Persen
tangga yang Kabupaten atau Kota. Kelurahan dipimpin oleh analisis atau sesuai Persentase
menggunakan seorang kepala kelurahan yang disebut lurah selaku kebutuhan
layanan sanitasi perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada
yang dikelola secara camat. Lurah diangkat oleh bupati/walikota atas usul
aman, termasuk sekretaris daerah dari pegawai negeri sipil yang
fasilitas cuci tangan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan
dengan air dan peraturan perundang-undangan.
sabun
1681 SD00973.00.00 6.2.1* Persentase rumah Kondisi stop Kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tangga yang buang air tidak lagi melakukan perilaku buang air besar analisis atau sesuai
menggunakan besar sembarangan. kebutuhan
layanan sanitasi sembarangan
yang dikelola secara (SBS )
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1682 SD00021.00.00 6.2.1* Persentase rumah Kota/kabupate Kota/kabupaten yang telah membangun infrastruktur Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota/Kabupa
tangga yang n yang air limbah sistem terpusat skala kota, kawasan, dan analisis atau sesuai Persentase ten; Persen
menggunakan terbangun komunal. kebutuhan
layanan sanitasi infrastruktur
yang dikelola secara air limbah
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan

- 509 -
dengan air dan
sabun
1683 SD00072.01.00 6.2.1* Persentase rumah Lumpur Tinja Limbah cair yang dihasilkan oleh manusia (tinja). Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
tangga yang Campuran padatan dan fluida yang diambil dari analisis atau sesuai Persentase tangga;
menggunakan tempat penampungan pertama limbah manusia (tinja). kebutuhan Persen
layanan sanitasi
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1684 SD00072.02.00 6.2.1* Persentase rumah Lumpur tinja Campuran padatan dan fluida yang diambil dari sub- Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
tangga yang sistem pengolahan setempat (tangki septik). analisis atau sesuai Persentase tangga;
menggunakan kebutuhan Persen
layanan sanitasi
yang dikelola secara
aman, termasuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1685 SD00097.01.00 6.2.1* Persentase rumah Mencuci Salah satu tindakan dengan membersihkan tangan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang tangan dengan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh analisis atau sesuai
menggunakan sabun dan air manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata kebutuhan
layanan sanitasi rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dan air
yang dikelola secara merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit.
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1686 SD00097.02.00 6.2.1* Persentase rumah Mencuci Data yang diukur menggunakan variabel kombinasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang tangan dengan antara perilaku cuci tangan dan ketersediaan sarana analisis atau sesuai
menggunakan sabun dan air prasarana cuci tangan dengan sabun dan air. kebutuhan

- 510 -
layanan sanitasi
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1687 SD00190.00.00 6.2.1* Persentase rumah Persentase Banyaknya rumah tangga yang tersambung dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga SPALD-T dibagi dengan dengan jumlah rumah tangga analisis atau sesuai
menggunakan yang seluruhnya. kebutuhan
layanan sanitasi tersambung
yang dikelola secara dengan
aman, termasuk SPALD-T
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1688 SD01355.00.00 6.2.1* Persentase rumah Pengamanan Melakukan kegiatan pengolahan limbah cair di rumah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
tangga yang limbah cair tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menggunakan rumah tangga mandi dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kebutuhan
layanan sanitasi kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang
yang dikelola secara mampu memutus mata rantai penularan penyakit.
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1689 SD01360.00.00 6.2.1* Persentase rumah Pengamanan Melakukan kegiatan pengolahan sampah di rumah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
tangga yang sampah rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan tangga memakai ulang, dan mendaur ulang. kebutuhan
layanan sanitasi
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan

- 511 -
sabun
1690 SD01437.00.00 6.2.1* Persentase rumah Pengelolaan air Melakukan kegiatan mengelola air minum dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
tangga yang minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan makanan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan kebutuhan
layanan sanitasi rumah tangga digunakan untuk air minum, serta untuk menerapkan
yang dikelola secara prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses
aman, termasuk pengelolaan makanan di rumah tangga.
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1691 SD01548.00.00 6.2.1* Persentase rumah Persentase Banyaknya rumah tangga yang masih melakukan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga praktik BABS di tempat terbuka dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai
menggunakan yang rumah tangga seluruhnya. kebutuhan
layanan sanitasi melakukan
yang dikelola secara praktik BABS
aman, termasuk di tempat
fasilitas cuci tangan terbuka
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dengan air dan
sabun
1692 SD01551.00.00 6.2.1* Persentase rumah Persentase Jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga fasilitas sanitasi yang layak dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai
menggunakan yang memiliki rumah tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan kebutuhan
layanan sanitasi akses terhadap persen (%).
yang dikelola secara layanan
aman, termasuk sanitasi layak
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1693 SD01557.00.00 6.2.1* Persentase rumah Persentase Jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga sanitasi layak (layak sendiri dan layak bersama) dibagi analisis atau sesuai
menggunakan yang memiliki dengan jumlah rumah tangga pada periode yang sama, kebutuhan
layanan sanitasi akses terhadap dinyatakan dalam satuan persen (%).

- 512 -
yang dikelola secara sanitasi layak
aman, termasuk (layak sendiri
fasilitas cuci tangan dan layak
dengan air dan bersama)
sabun
1694 SD01558.00.00 6.2.1* Persentase rumah Persentase Perbandingan antara banyaknya rumah tangga yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga memiliki fasilitas mencuci tangan menggunakan sabun analisis atau sesuai
menggunakan yang memiliki dengan jumlah rumah tangga seluruhnya. kebutuhan
layanan sanitasi fasilitas cuci
yang dikelola secara tangan dengan
aman, termasuk sabun dan air
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1695 SD01560.00.00 6.2.1* Persentase rumah Persentase Diukur melalui 5 (lima) indikator: Indikator 6.2.1.(a) 1. Akses Aman Persentase Persen
tangga yang rumah tangga Persentase rumah tangga yang memiliki fasilitas cuci 2. Akses Layak Sendiri
menggunakan yang tangan dengan sabun dan air; Indikator 6.2.1.(b) 3. Akses Layak Bersama
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
layanan sanitasi menggunakan Persentase rumah tangga yang memiliki akses 4. Akses Belum Layak
yang dikelola secara layanan terhadap sanitasi layak; Indikator 6.2.1.(c) Persentase
aman, termasuk sanitasi yang rumah tangga yang masih mempraktikkan buang air
fasilitas cuci tangan dikelola secara besar sembarangan (BABS) di tempat terbuka;
dengan air dan aman, Indikator 6.2.1.(d) Persentase rumah tangga yang
sabun termasuk memiliki akses terhadap sistem pengelolaan air limbah
fasilitas cuci domestik terpusat (SPALD-T); dan Indikator 6.2.1.(e)
tangan dengan Persentase rumah tangga yang terlayani sistem
air dan sabun pengelolaan lumpur tinja.
1696 SD01573.00.00 6.2.1* Persentase rumah Persentase Banyaknya rumah tangga yang terlayani sistem Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga pengelolaan lumpur tinja, baik terjadwal maupun tidak analisis atau sesuai
menggunakan yang terlayani (on call basis), dibagi dengan jumlah rumah tangga kebutuhan
layanan sanitasi sistem seluruhnya.
yang dikelola secara pengelolaan
aman, termasuk lumpur tinja

- 513 -
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1697 SD01619.00.00 6.2.1* Persentase rumah Populasi Seluruh himpunan tertentu yang didapat dari survei. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
tangga yang analisis atau sesuai
menggunakan kebutuhan
layanan sanitasi
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1698 SD01741.00.00 6.2.1* Persentase rumah Proporsi Perbandingan antara penduduk yang biasa mencuci Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang penduduk tangan dengan sabun dan air dibagi dengan jumlah analisis atau sesuai
menggunakan yang biasa penduduk seluruhnya. kebutuhan
layanan sanitasi mencuci
yang dikelola secara tangan dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
aman, termasuk sabun dan air
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1699 SD01773.00.00 6.2.1* Persentase rumah Proporsi Perbandingan antara banyaknya rumah tangga yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang populasi yang memiliki kebiasaan mencuci tangan menggunakan analisis atau sesuai
menggunakan memiliki sabun dengan jumlah rumah tangga seluruhnya. kebutuhan
layanan sanitasi fasilitas cuci
yang dikelola secara tangan dengan
aman, termasuk sabun dan air
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1700 SD01781.00.00 6.2.1* Persentase rumah Proporsi Proporsi rumah tangga (RT) yang tersambung kepada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga sistem pengolahan air limbah domestik terpusat skala analisis atau sesuai

- 514 -
menggunakan yang terlayani kota, kawasan, dan komunal (atau jumlah SR pada kebutuhan
layanan sanitasi sistem sistem terpusat pengolahan air limbah domestik skala
yang dikelola secara pengelolaan air kota, kawasan dan komunal) dibandingkan dengan
aman, termasuk limbah jumlah total rumah tangga
fasilitas cuci tangan terpusat yang terlayani dan tidak terlayani (total)
dengan air dan
sabun
1701 SD01050.02.00 6.2.1* Persentase rumah Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
tangga yang sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
menggunakan biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
layanan sanitasi dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
yang dikelola secara adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
aman, termasuk menjadi satu.
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1702 SD01051.00.00 6.2.1* Persentase rumah Rumah tangga Banyaknya rumah tangga yang tersambung ke sistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tangga yang (RT) yang pengolahan air limbah domestik terpusat skala kota, analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan terlayani kawasan, dan komunal. kebutuhan Persen
layanan sanitasi sistem
yang dikelola secara pengelolaan air
aman, termasuk limbah
fasilitas cuci tangan terpusat
dengan air dan
sabun
1703 SD01052.00.00 6.2.1* Persentase rumah Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
tangga yang Biasa sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan (Ordinary biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. kebutuhan Persen
layanan sanitasi Household)
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan

- 515 -
dengan air dan
sabun
1704 SD01053.00.00 6.2.1* Persentase rumah Rumah Tangga Orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
tangga yang Khusus asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan (Special tahanan yang pengurusan sehari-harinya dikelola oleh kebutuhan Persen
layanan sanitasi Household) suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang
yang dikelola secara yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah
aman, termasuk 10 orang atau lebih.
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1705 SD01071.00.00 6.2.1* Persentase rumah Sanitasi total Pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas;
tangga yang berbasis saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan masyarakat pemicuan. STBM meliputi 5 (lima) kriteria yaitu (1) stop kebutuhan
layanan sanitasi (STBM) buang air besar sembarangan; (2) cuci tangan pakai
yang dikelola secara sabun; (3) pengelolaan air minum dan makanan rumah
aman, termasuk tangga; (4) pengelolaan sampah rumah tangga dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
fasilitas cuci tangan aman; dan (5) pengelolaan limbah cair rumah tangga
dengan air dan dengan aman.
sabun
1706 SD01108.00.00 6.2.1* Persentase rumah Sistem Sistem pengelolaan air limbah yang melayani komplek Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
tangga yang Pengelolaan Air perumahan dan komplek perkantoran, memiliki analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan Limbah jaringan pipa sekunder dan tersier, dan unit kebutuhan
layanan sanitasi Terpusat Skala pengolahan air limbah.
yang dikelola secara Kawasan
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1707 SD01108.00.00 6.2.1* Persentase rumah Sistem Sistem pengelolaan air limbah dengan jangkauan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
tangga yang Pengelolaan Air pelayanan minimal 10 rumah tangga. analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan Limbah kebutuhan

- 516 -
layanan sanitasi Terpusat Skala
yang dikelola secara Komunal
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1708 SD01108.00.00 6.2.1* Persentase rumah Sistem Sebuah sistem pelayanan sanitasi yang melayani Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
tangga yang Pengelolaan Air wilayah luas dalam kota, memiliki jaringan pipa analisis atau sesuai Persentase Persen
menggunakan Limbah lengkap (pipa primer, sekunder dan tersier) dan unit kebutuhan
layanan sanitasi Terpusat Skala pengolahan air limbah.
yang dikelola secara Kota
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1709 SD01135.00.00 6.2.1* Persentase rumah Stop Buang Air Kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang Besar tidak lagi melakukan perilaku buang air besar analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menggunakan Sembarangan sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit. kebutuhan
layanan sanitasi (BABS)
yang dikelola secara
aman, termasuk
fasilitas cuci tangan
dengan air dan
sabun
1710 SD00049.01.00 6.3.1 Proporsi limbah cair Limbah Bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
rumah tangga dan dan/atau proses produksi yang fungsinya sudah analisis atau sesuai Persentase
industri cair yang berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan atau kebutuhan
diolah secara aman diminum oleh manusia dan atau hewan.
1711 SD00049.02.00 6.3.1 Proporsi limbah cair Limbah Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
rumah tangga dan analisis atau sesuai Persentase
industri cair yang kebutuhan
diolah secara aman

- 517 -
1712 SD01720.00.00 6.3.1 Proporsi limbah cair Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga dan limbah cair dikembangkan.*** analisis atau sesuai
industri cair yang industri air kebutuhan
diolah secara aman limbah yang
diolah secara
aman
1713 SD01483.00.01 6.3.1.(a) Persentase limbah Persentase Perbandingan air limbah yang dihasilkan industri yang 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen
cair industri yang limbah cair dikelola secara aman berdasarkan tingkatan Darussalam
dikelola secara industri air pengelolaan dibandingkan dengan jumlah air limbah 12. Sumatera Utara
aman limbah yang yang dihasilkan oleh industri. 13. Sumatera Barat
diolah secara 14. Riau
aman 15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan

- 518 -
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
1714 SD01483.00.02 6.3.1.(a) Persentase limbah Persentase Perbandingan air limbah yang dihasilkan industri yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
cair industri yang limbah cair dikelola secara aman berdasarkan tingkatan analisis atau sesuai
dikelola secara industri air pengelolaan dibandingkan dengan jumlah air limbah kebutuhan
aman limbah yang yang dihasilkan oleh industri.
diolah secara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
aman
1715 SD01690.00.00 6.3.2 Proporsi badan air Proporsi badan ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan kualitas air air dengan dikembangkan.*** analisis atau sesuai
ambien yang baik kualitas air kebutuhan
ambien yang
baik
1716 SD00102.00.00 6.3.2.(a) Kualitas air Kualitas air pendekatan dalam mengetahui kualitas air ambien 1. Air Sungai Indeks Indeks
permukaan sebagai permukaan yang baik pada badan air. Air permukaan meliputi air 2. Air Danau
air baku sebagai air yang berada pada sungai, danau dan 3. Air
baku waduk/bendungan yang perlu dipelihara kualitasnya Waduk/Bendungan
sebagai sumber air baku.
Ada 7 (tujuh) parameter yang digunakan dalam
menghitung indeks kualitas air (IKA), yang dianggap
mewakili kondisi riil kualitas air permukaan yaitu:
TSS (total suspended solid atau zat padat tersuspensi);

- 519 -
DO (dissolved oxygen atau oksigen terlarut);
BOD (biochemical oxygen demand atau kebutuhan
oksigen biokimiawi); COD (chemical oxygen demand
atau kebutuhan oksigen kimiawi) T-P (total phosfat);
fecal coli dan total coli.
Kualitas air permukaan dilihat dari meningkatnya
(atau menurunnya) 7 (tujuh) parameter indeks kualitas
air (IKA) pada 15 danau prioritas, serta kualitas air
sungai dan waduk/ bendungan.
1717 SD01450.00.00 6.3.2.(a) Kualitas air Pengelolaan Upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
permukaan sebagai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk analisis atau sesuai Persentase Persen
air baku menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi kebutuhan
alamiahnya
1718 SD00110.00.00 6.3.2.(b) Kualitas air tanah Kualitas air Pendekatan dalam mengetahui kualitas air ambien Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
sebagai air baku tanah sebagai yang baik pada badan air. analisis atau sesuai
air baku Ada 7 (tujuh) parameter yang digunakan dalam kebutuhan
menghitung indeks kualitas air (IKA), yang dianggap
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mewakili kondisi riil kualitas air permukaan yaitu:
TSS (total suspended solid atau zat padat tersuspensi);
DO (dissolved oxygen atau oksigen terlarut);
BOD (biochemical oxygen demand atau kebutuhan
oksigen biokimiawi);
COD (chemical oxygen demand atau kebutuhan
oksigen kimiawi) T-P (total phosfat);
fecal coli dan total coli.
Kualitas air tanah dilihat dari meningkatnya (atau
menurunnya) 7 (tujuh) parameter indeks kualitas air
(IKA) pada air tanah pada daerah terpilih yang diukur.
1719 SD01450.00.00 6.3.2.(b) Kualitas air tanah Pengelolaan Upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
sebagai air baku kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk analisis atau sesuai Persentase Persen
menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi kebutuhan
alamiahnya

- 520 -
1720 SD00530.00.00 6.4.1 Perubahan efisiensi Efisiensi Nilai tambah dari sektor utama tertentu (pertanian, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penggunaan air dari Penggunaan pertambangan, listri, gas, uap, dan jasa) dibagi dengan analisis atau sesuai
waktu ke waktu Air volume air yang digunakan. kebutuhan
1721 SD01598.00.00 6.4.1 Perubahan efisiensi Perubahan ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penggunaan air dari efisiensi dikembangkan.*** analisis atau sesuai
waktu ke waktu penggunaan kebutuhan
air dari waktu
ke waktu
1722 SD01362.00.00 6.4.2 Tingkat water stress: Pengambilan Volume air tawar yang diambil dari sumbernya (sungai, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
proporsi (withdrawal) danau, akuifer) untuk pertanian, industri, dan kota. analisis atau sesuai Persentase Persen
pengambilan Air Tawar Pengambilan air tawar termasuk air tawar primer kebutuhan
(withdrawal) air (tidak diambil sebelumnya), air tawar sekunder
tawar terhadap (sebelumnya diambil dan dikembalikan ke sungai dan
ketersediannya air tanah, seperti air limbah yang dibuang dan air
drainase pertanian) dan air tanah. Itu tidak termasuk
air non-konvensional, yaitu penggunaan langsung air
limbah yang diolah, penggunaan langsung air drainase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertanian dan air desalinasi.
1723 SD01214.00.00 6.4.2 Tingkat water stress: Tingkat water Rasio besarnya pengambilan air tawar, dengan fokus Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
proporsi stress: proporsi untuk keperluan domestik, mengingat terbatasnya analisis atau sesuai
pengambilan pengambilan ketersediaan data pengambilan air tawar untuk kebutuhan
(withdrawal) air (withdrawal) berbagai keperluan lainnya.
tawar terhadap air tawar
ketersediannya terhadap
ketersediannya
1724 SD01752.00.00 6.4.2.(a) Proporsi Proporsi Perbandingan antara kuantitas air permukaan yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengambilan air pengambilan dimanfaatkan dibandingkan ketersediaannya yang analisis atau sesuai
baku bersumber air baku dinyatakan dalam bentuk persentase. kebutuhan
dari air permukaan bersumber dari
terhadap air permukaan
ketersediaannya terhadap
ketersediaanny

- 521 -
a
1725 SD01753.00.00 6.4.2.(b) Proporsi Proporsi Perbandingan antara kuantitas air tanah yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengambilan air pengambilan dimanfaatkan dibandingkan ketersediaannya yang analisis atau sesuai
baku bersumber air baku dinyatakan dalam bentuk persentase. kebutuhan
dari air tanah bersumber dari
terhadap air tanah
ketersediaanya terhadap
ketersediaanya
1726 SD00487.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Daya Air Potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengelolaan sumber sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun analisis atau sesuai
daya air secara kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia kebutuhan
terpadu (0-100) serta lingkungannya.
1727 SD00488.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Daya Rusak Daya air yang merugikan kehidupan. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengelolaan sumber Air analisis atau sesuai
daya air secara kebutuhan
terpadu (0-100)
1728 SD00977.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Konservasi Upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengelolaan sumber Sumber Daya keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar analisis atau sesuai
daya air secara Air senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang kebutuhan
terpadu (0-100) memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
makhluk hidup lainnya, baik pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.
1729 SD00272.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Pendayagunaa Upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Proyek;
pengelolaan sumber n Sumber pengembangan sumber daya air secara optimal agar analisis atau sesuai Persentase Persen
daya air secara Daya Air berhasil guna dan berdaya guna. kebutuhan
terpadu (0-100)
1730 SD01471.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Pengelolaan Upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
pengelolaan sumber Sumber Daya mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber analisis atau sesuai Persentase Persen
daya air secara Air daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan kebutuhan
terpadu (0-100) pengendalian daya rusak air.
1731 SD01726.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Pengendalian Upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Upaya;
pengelolaan sumber Daya Rusak memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang analisis atau sesuai Persentase Persen

- 522 -
daya air secara Air disebabkan oleh Daya Rusak Air. kebutuhan
terpadu (0-100)
1732 SD01144.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Sumber Air Tempat atau wadah air alami dan/ atau buatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
pengelolaan sumber terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan analisis atau sesuai Persentase Persen
daya air secara tanah. kebutuhan
terpadu (0-100)
1733 SD01147.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Sumber Daya Air, sumber air, dan daya air yang terkandung di Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
pengelolaan sumber Air dalamnya. analisis atau sesuai Persentase Persen
daya air secara kebutuhan
terpadu (0-100)
1734 SD01202.00.00 6.5.1* Tingkat pelaksanaan Tingkat Derajat indikator pelaksanaan Pengelolaan Sumber Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengelolaan sumber pelaksanaan Daya Air Terpadu (IMWR) dihitung dalam persen (%) analisis atau sesuai
daya air secara pengelolaan dari 0 (pelaksanaan belum dimulai) sampai 100 kebutuhan
terpadu (0-100) sumber daya (dilaksanakan penuh).
air secara Ada empat dimensi yang melandasi pelaksanaan IWRM
terpadu (0-100) di Indonesia, yaitu (i) lingkungan pendukung, (ii)
kelembagaan dan peran serta, (iii) pendanaan dan (iv)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
instrument pengelolaan. Data Indikator 6.5.1
dikumpulkan melalui kuesioner dan tanggapan, dan
dikonsolidasikan melalui konsultasi antara pemangku
kepentingan yang relevan, seperti Kementerian dan
Lembaga yang terkait dalam manajemen sumber daya
air serta pemangku kepentingan seperti LSM,
akademisi dan bisnis.
1735 SD00449.00.01 6.5.2* Proporsi wilayah Cekungan Cekungan air permukaan (sungai, danau) dan air 11. Nanggroe Aceh Luas km2
cekungan lintas Lintas Batas tanah yang terletak pada perbatasan atau lintas batas Darussalam
batas dengan negara. Wilayah cekungan lintas batas untuk air 12. Sumatera Utara
pengaturan kerja permukaan (sungai, danau) ditetapkan berdasarkan 13. Sumatera Barat
sama sumberdaya luasan cekungan. Untuk air tanah, wilayah cekungan 14. Riau
air yang operasional air tanah ditetapkan berdasarkan luasan akifer. 15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu

- 523 -
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
1736 SD00449.00.02 6.5.2* Proporsi wilayah Cekungan Cekungan air permukaan (sungai, danau) dan air Klasifikasi berdasarkan Luas km2
cekungan lintas Lintas Batas tanah yang terletak pada perbatasan atau lintas batas analisis atau sesuai

- 524 -
batas dengan negara. Wilayah cekungan lintas batas untuk air kebutuhan
pengaturan kerja permukaan (sungai, danau) ditetapkan berdasarkan
sama sumberdaya luasan cekungan. Untuk air tanah, wilayah cekungan
air yang operasional air tanah ditetapkan berdasarkan luasan akifer.
1737 SD00487.00.00 6.5.2* Proporsi wilayah Daya Air Potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
cekungan lintas sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun analisis atau sesuai
batas dengan kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia kebutuhan
pengaturan kerja serta lingkungannya.
sama sumberdaya
air yang operasional
1738 SD01411.00.01 6.5.2* Proporsi wilayah Pengaturan Perjanjian bilateral atau multilateral atau konvensi 11. Nanggroe Aceh Jumlah Perjanjian
cekungan lintas kerjasama atau pengaturan formal lainnya antara negara yang Darussalam
batas dengan sumber daya mengatur kerangka kerjasama pengelolaan sumber 12. Sumatera Utara
pengaturan kerja air daya air lintas batas. Pengaturan kerjasama dianggap 13. Sumatera Barat
sama sumberdaya operasional apabila kriteria berikut terpenuhi; (a) 14. Riau
air yang operasional adanya lembaga bersama, mekanisme bersama atau 15. Jambi
komisi untuk kerjasama lintas batas; (b) adanya 16. Sumatera Selatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
komunikasi resmi yang dilakukan antar negara secara 17. Bengkulu
berkala (minimal satu tahun sekali) dalam bentuk 18. Lampung
pertemuanpertemuan, baik politis maupun teknis; (c) 19. Kepulauan Bangka
memiliki tujuan dan strategi bersama, rencana Belitung
pengelolaan bersama, atau rencana aksi yang 21. Kepulauan Riau
disepakati oleh kedua negara; (d) adanya pertukaran 31. Dki Jakarta
data dan informasi secara berkala (minimal satu tahun 32. Jawa Barat
sekali). 33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara

- 525 -
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
1739 SD01411.00.02 6.5.2* Proporsi wilayah Pengaturan Perjanjian bilateral atau multilateral atau konvensi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Perjanjian
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
cekungan lintas kerjasama atau pengaturan formal lainnya antara negara yang analisis atau sesuai
batas dengan sumber daya mengatur kerangka kerjasama pengelolaan sumber kebutuhan
pengaturan kerja air daya air lintas batas. Pengaturan kerjasama dianggap
sama sumberdaya operasional apabila kriteria berikut terpenuhi; (a)
air yang operasional adanya lembaga bersama, mekanisme bersama atau
komisi untuk kerjasama lintas batas; (b) adanya
komunikasi resmi yang dilakukan antar negara secara
berkala (minimal satu tahun sekali) dalam bentuk
pertemuanpertemuan, baik politis maupun teknis; (c)
memiliki tujuan dan strategi bersama, rencana
pengelolaan bersama, atau rencana aksi yang
disepakati oleh kedua negara; (d) adanya pertukaran
data dan informasi secara berkala (minimal satu tahun
sekali).
1740 SD01801.00.00 6.5.2* Proporsi wilayah Proporsi Jumlah Total luas permukaan cekungan lintas batas 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen

- 526 -
cekungan lintas wilayah sungai dan danau yang tercakup dalam pengaturan Darussalam
batas dengan cekungan operasional, yang terletak di dalam batas negara (km2) 12. Sumatera Utara
pengaturan kerja lintas batas dengan Total luas akifer lintas batas yang tercakup 13. Sumatera Barat
sama sumberdaya dengan dalam pengaturan operasional (km2) dibagi jumlah 14. Riau
air yang operasional pengaturan Total luas permukaan cekungan lintas batas sungai 15. Jambi
kerja sama dan danau yang terletak di dalam batas negara (km2) 16. Sumatera Selatan
sumberdaya dengan Total luas akifer lintas batas (km2). 17. Bengkulu
air yang 18. Lampung
operasional 19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo

- 527 -
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
1741 SD01801.00.00 6.5.2* Proporsi wilayah Proporsi Jumlah Total luas permukaan cekungan lintas batas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
cekungan lintas wilayah sungai dan danau yang tercakup dalam pengaturan analisis atau sesuai
batas dengan cekungan operasional, yang terletak di dalam batas negara (km2) kebutuhan
pengaturan kerja lintas batas dengan Total luas akifer lintas batas yang tercakup
sama sumberdaya dengan dalam pengaturan operasional (km2) dibagi jumlah
air yang operasional pengaturan Total luas permukaan cekungan lintas batas sungai
kerja sama dan danau yang terletak di dalam batas negara (km2)
sumberdaya dengan Total luas akifer lintas batas (km2).
air yang
operasional
1742 SD01144.00.00 6.5.2* Proporsi wilayah Sumber Air Tempat atau wadah air alami dan/ atau buatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
cekungan lintas terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
batas dengan tanah. kebutuhan
pengaturan kerja
sama sumberdaya
air yang operasional
1743 SD01147.00.00 6.5.2* Proporsi wilayah Sumber Daya Air, sumber air, dan daya air yang terkandung di Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
cekungan lintas Air dalamnya. analisis atau sesuai Persentase Persen
batas dengan kebutuhan
pengaturan kerja
sama sumberdaya
air yang operasional
1744 SD00487.00.00 6.6.1* Perubahan tingkat Daya Air Potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
sumber daya air sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun analisis atau sesuai
terkait ekosistem kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia kebutuhan
dari waktu ke waktu serta lingkungannya.
1745 SD00531.00.00 6.6.1* Perubahan tingkat Ekosistem Kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekosistem;

- 528 -
sumber daya air organisme dan non organisme lain serta proses yang analisis atau sesuai Persentase Persen
terkait ekosistem menghubungkannya dalam membentuk keseimbangan, kebutuhan
dari waktu ke waktu stabilitas, dan produktivitas.
1746 SD00532.00.01 6.6.1* Perubahan tingkat Ekosistem Lahan vegetasi, sungai, danau, waduk dan air tanah, 11. Nanggroe Aceh Jumlah; Ekosistem;
sumber daya air Perairan serta mata air yang ada di pegunungan dan hutan, Darussalam Persentase Persen
terkait ekosistem yang memainkan peran khusus dalam menyimpan air 12. Sumatera Utara
dari waktu ke waktu tawar dan menjaga kualitas air. 13. Sumatera Barat
14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara

- 529 -
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
1747 SD00532.00.02 6.6.1* Perubahan tingkat Ekosistem Lahan vegetasi, sungai, danau, waduk dan air tanah, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekosistem;
sumber daya air Perairan serta mata air yang ada di pegunungan dan hutan, analisis atau sesuai Persentase Persen
terkait ekosistem yang memainkan peran khusus dalam menyimpan air kebutuhan
dari waktu ke waktu tawar dan menjaga kualitas air.
1748 SD01599.00.01 6.6.1* Perubahan tingkat Perubahan Perubahan beberapa sub-indikator berikut: (1) 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen
sumber daya air tingkat sumber ekosistem yang mempengaruhi ketersediaan sumber Darussalam
terkait ekosistem daya air terkait daya air; (2) kualitas air danau dan 12. Sumatera Utara
dari waktu ke waktu ekosistem dari waduk/bendungan; (3) kuantitas air sungai; (4) 13. Sumatera Barat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
waktu ke kualitas badan air (permukaan dan tanah); dan (5) 14. Riau
waktu kuantitas akuifer air tanah. 15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali

- 530 -
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku
82. Maluku Utara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
91. Papua Barat
94. Papua
1749 SD01599.00.02 6.6.1* Perubahan tingkat Perubahan Perubahan beberapa sub-indikator berikut: (1) Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
sumber daya air tingkat sumber ekosistem yang mempengaruhi ketersediaan sumber analisis atau sesuai
terkait ekosistem daya air terkait daya air; (2) kualitas air danau dan kebutuhan
dari waktu ke waktu ekosistem dari waduk/bendungan; (3) kuantitas air sungai; (4)
waktu ke kualitas badan air (permukaan dan tanah); dan (5)
waktu kuantitas akuifer air tanah.
1750 SD01144.00.00 6.6.1* Perubahan tingkat Sumber Air Tempat atau wadah air alami dan/ atau buatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
sumber daya air terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan analisis atau sesuai Persentase Persen
terkait ekosistem tanah. kebutuhan
dari waktu ke waktu
1751 SD01147.00.00 6.6.1* Perubahan tingkat Sumber Daya Air, sumber air, dan daya air yang terkandung di Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
sumber daya air Air dalamnya. analisis atau sesuai Persentase Persen
terkait ekosistem kebutuhan

- 531 -
dari waktu ke waktu
1752 SD00637.00.00 6.a.1 Jumlah ODA terkait Anggaran Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang Klasifikasi anggaran Persentase; Persen;
air dan sanitasi yang Pendapatan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat meliputi: Jumlah Rupiah
menjadi bagian dan Belanja 1. Klasifikasi Organisasi
rencana belanja Negara (APBN) 2. Klasifikasi Fungsi
pemerintah 3. Klasifikasi Jenis
Belanja
1753 SD00410.02.00 6.a.1 Jumlah ODA terkait Belanja Negara Kewajiban Pemerintah Pusat yang diakui sebagai 1. Belanja pemerintah Nilai Rupiah
air dan sanitasi yang pengurang nilai kekayaan bersih yang terdiri atas pusat menurut
menjadi bagian belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan organisasi
rencana belanja Dana Desa. 2. Belanja pemerintah
pemerintah Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja pusat menurut fungsi
pemerintah pusat menurut organisasi, belanja 3. Belanja pemerintah
pemerintah pusat menurut fungsi, dan belanja pusat menurut
pemerintah pusat menurut program. program.
1754 SD00747.00.00 6.a.1 Jumlah ODA terkait Jumlah ODA ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
air dan sanitasi yang terkait air dan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menjadi bagian sanitasi yang kebutuhan
rencana belanja menjadi bagian
pemerintah rencana
belanja
pemerintah
1755 SD00161.03.00 6.a.1 Jumlah ODA terkait Official Bantuan pemerintah yang dirancang untuk 1. Pinjaman Yen Jumlah; Bantuan/Le
air dan sanitasi yang Development mempromosikan pembangunan ekonomi dan 2. Bantuan Dana Hibah Nilai mbaga;
menjadi bagian Assistance kesejahteraan negara-negara berkembang. 3. Kerjasama Teknik Rupiah
rencana belanja (ODA)
pemerintah
1756 SD00184.00.00 6.b.1 Proporsi unit Partisipasi Peran serta masyarakat untuk menyalurkan aspirasi, 1. Konsultasi publik Persentase Persen
pemerintah lokal Masyarakat pemikiran, dan kepentingannya dalam 2. Penyampaian
yang menerbitkan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Aspirasi
dan melaksanakan 3. Rapat dengar
kebijakan dan pendapat umum

- 532 -
prosedur terkait 4. Kunjungan kerja
partisipasi 5. Sosialisasi
masyarakat dalam 6. Seminar
pengelolaan air dan 7. Lokakarya
sanitasi. 8. Diskusi
1757 SD00239.02.00 6.b.1 Proporsi unit Pemerintah Kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemda;
pemerintah lokal Daerah Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan analisis atau sesuai Persentase Persen
yang menerbitkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kebutuhan
dan melaksanakan daerah otonom.
kebijakan dan
prosedur terkait
partisipasi
masyarakat dalam
pengelolaan air dan
sanitasi.
1758 SD01795.00.00 6.b.1 Proporsi unit Proporsi unit ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah lokal pemerintah analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang menerbitkan lokal yang kebutuhan
dan melaksanakan menerbitkan
kebijakan dan dan
prosedur terkait melaksanakan
partisipasi kebijakan dan
masyarakat dalam prosedur
pengelolaan air dan terkait
sanitasi. partisipasi
masyarakat
dalam
pengelolaan air
dan sanitasi.
1759 SD00059.00.00 7.1.1* Rasio elektrifikasi. Listrik non- Sumber penerangan listrik yang dikelola oleh 1. Tenaga surya Jumlah Kwh
PLN instansi/pihak lain selain PLN seperti Pemda, Koperasi, 2. BBM
CSR Badan Usaha, ataupun Swadaya Masyarakat. 3. Lainnya

- 533 -
1760 SD00060.00.00 7.1.1* Rasio elektrifikasi. Listrik PLN Sumber penerangan listrik yang dikelola oleh PLN. 1. 450 VA Jumlah Kwh
2. 900 VA
3. 1.300 VA
4. 2.200 VA
5. 3.500-5.500 VA
6. 6.600-14.000 VA
7. Di atas 14.000 VA
1761 SD01828.00.00 7.1.1* Rasio elektrifikasi. Rasio Perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
elektrifikasi. berlistrik baik dari listrik PLN maupun listrik non-PLN analisis atau sesuai
dengan jumlah rumah tangga total. kebutuhan
Rasio elektrifikasi diperoleh dengan cara membagi
jumlah pelanggan rumah tangga baik dari PLN
maupun non-PLN dengan total rumah tangga dikali
dengan 100 persen.
1762 SD00987.00.00 7.1.1.(a) Konsumsi listrik per Konsumsi Jumlah kWh (kilo Watt hours) energi listrik yang 1. Tinggi Rata-rata Kwh/Kapita
kapita. listrik per digunakan atau dimanfaatkan baik secara langsung 2. Sedang
kapita ataupun tidak langsung dari sumber energi dibagi 3. Rendah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(kwh/kapita) jumlah penduduk pada suatu wilayah dalam periode
satu tahun.
1763 SD00377.00.00 7.1.2 Proporsi penduduk Bahan Bakar Bahan atau barang yang dipakai untuk menimbulkan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan sumber api (panas), seperti minyak, batu bara analisis atau sesuai
energi utama pada kebutuhan
teknologi dan bahan
bakar yang bersih.
1764 SD00378.00.00 7.1.2 Proporsi penduduk Bahan Bakar bahan bakar untuk digunakan dalam kegiatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan sumber Gas transportasi yang berasal dari Gas Bumi dan/atau analisis atau sesuai
energi utama pada hasil olahan dari Minyak dan Gas Bumi. kebutuhan
teknologi dan bahan
bakar yang bersih.
1765 SD00379.00.00 7.1.2 Proporsi penduduk Bahan Bakar Target tingkat emisi dan rekomendasi bahan bakar Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan sumber yang Bersih spesifik (contohnya batubara dan minyak tanah yang analisis atau sesuai
energi utama pada belum diolah) yang tercakup dalam pedoman normatif kebutuhan

- 534 -
teknologi dan bahan pedoman WHO untuk kualitas udara dalam ruangan:
bakar yang bersih. pembakaran bahan bakar rumah tangga.
1766 SD00543.00.00 7.1.2 Proporsi penduduk Energi Kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan sumber berupa panas, cahaya, mekanika, kimia, dan analisis atau sesuai
energi utama pada elektromagnetika kebutuhan
teknologi dan bahan
bakar yang bersih.
1767 SD01736.00.00 7.1.2 Proporsi penduduk Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan sumber penduduk dikembangkan analisis atau sesuai
energi utama pada dengan sumber kebutuhan
teknologi dan bahan energi utama
bakar yang bersih. pada teknologi
dan bahan
bakar yang
bersih
1768 SD01152.00.00 7.1.2 Proporsi penduduk Sumber Energi Sebagian sumber daya alam antara lain berupa minyak Sumber energi Jumlah; Sumber;
dengan sumber dan gas bumi, batubara, air, panas bumi, gambut, terbarukan dan tidak Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
energi utama pada biomasa dan sebagainya, baik secara langsung terbarukan
teknologi dan bahan maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan sebagai
bakar yang bersih. energi.
1769 SD01166.01.00 7.1.2 Proporsi penduduk Teknologi Cara, metode, atau proses penerapan dan pemanfaatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teknologi;
dengan sumber berbagai disiplin llmu Pengetahuan yang bermanfaat analisis atau sesuai Persentase Persen
energi utama pada dalam pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan kebutuhan
teknologi dan bahan peningkatan kualitas kehidupan manusia.
bakar yang bersih.
1770 SD01062.00.00 7.1.2.(a) Jumlah sambungan Sambungan Banyaknya jaringan distribusi gas bumi (penyaluran Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sambungan;
jaringan gas untuk Jaringan Gas gas melalui jaringan pipa) untuk rumah tangga. analisis atau sesuai Persentase Persen
rumah tangga. untuk Rumah Jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga kebutuhan
Tangga dibangun di kota-kota atau daerah yang dekat dengan
(Sambungan sumber gas bumi dan memiliki jaringan transmisi gas
Rumah (SR)) bumi. Jumlah sambungan jaringan gas untuk rumah
tangga diukur dalam sambungan rumah pipa gas yang

- 535 -
terpasang.
1771 SD00282.01.04 7.1.2.(b) Rasio penggunaan Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
gas rumah tangga. Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
1772 SD01838.00.00 7.1.2.(b) Rasio penggunaan Rasio Perbandingan antara jumlah rumah tangga yang Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
gas rumah tangga. penggunaan menggunakan gas (gas LPG dan atau jaringan gas) analisis atau sesuai
gas rumah terhadap total rumah tangga. Rasio penggunaan gas kebutuhan
tangga. rumah tangga diperoleh dengan cara membagi jumlah
rumah tangga yang menggunakan gas dengan total
rumah tangga.
1773 SD00401.00.00 7.2.1* Bauran energi Bauran Energi Persentase antara total konsumsi final energi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terbarukan. Terbarukan (%) terbarukan terhadap total konsumsi energi final. analisis atau sesuai
kebutuhan
1774 SD00544.00.00 7.2.1* Bauran energi Energi Final Energi yang langsung dapat dikonsumsi oleh pengguna Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terbarukan. akhir. (PP No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi analisis atau sesuai
Nasional) kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1775 SD00546.00.01 7.2.1* Bauran energi Energi Energi yang berasal dari sumber energi terbarukan 1. Energi Persentase Persen
terbarukan. Terbarukan antara lain berasal dari panas bumi, angin, bioenergi, matahari/solar
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan 2. Tenaga air
dan perbedaan suhu lapisan laut. 3. Tenaga angin
4. Energi Biogas
5. Energi Panas bumi
6. Energi gelombang air
laut
7. Energi sampah
8. Energi Biomassa
1776 SD00545.00.00 7.3.1* Intensitas energi Energi Primer Energi yang diberikan oleh alam dan belum mengalami Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
primer. proses pengolahan lebih lanjut. (Peraturan Pemerintah analisis atau sesuai
Nomor 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional). kebutuhan
1777 SD01020.00.00 7.3.1* Intensitas energi Intensitas Keadaan tingkatan atau ukuran intensnya Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
primer. analisis atau sesuai

- 536 -
kebutuhan
1778 SD01023.00.00 7.3.1* Intensitas energi Intensitas Total pasokan energi primer per unit produk domestik Klasifikasi berdasarkan Jumlah Setara Barel
primer. Energi Primer bruto berdasarkan paritas daya beli dengan satuan analisis atau sesuai Minyak
Setara Barel Minyak (SBM) per milliar rupiah. kebutuhan (SBM) per
milliar rupiah
1779 SD00577.00.00 7.a.1 Bantuan keuangan Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
internasional ke analisis atau sesuai
negara-negara kebutuhan
berkembang untuk
mendukung
penelitian dan
pengembangan
energi bersih dan
produksi energi
terbarukan,
termasuk sistem
hibrida.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1780 SD00388.00.00 7.a.1 Bantuan keuangan Bantuan ***Indikator global yang perlu dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah;NIl Bantuan;
internasional ke keuangan analisis atau sesuai ai USD
negara-negara internasional kebutuhan
berkembang untuk ke negara-
mendukung negara
penelitian dan berkembang
pengembangan untuk
energi bersih dan mendukung
produksi energi penelitian dan
terbarukan, pengembangan
termasuk sistem energi bersih
hibrida. dan produksi
energi
terbarukan,
termasuk

- 537 -
sistem hibrida.
1781 SD01612.00.00 7.a.1 Bantuan keuangan Pinjaman Luar Setiap pembiayaan melalui utang yang diperoleh Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
internasional ke Negeri Pemerintah dari Pemberi Pinjaman Luar Negeri yang analisis atau sesuai
negara-negara diikat oleh suatu perjanjian pinjaman dan tidak kebutuhan
berkembang untuk berbentuk surat berharga negara, yang harus dibayar
mendukung kembali dengan persyaratan tertentu.
penelitian dan
pengembangan
energi bersih dan
produksi energi
terbarukan,
termasuk sistem
hibrida.
1782 SD00546.00.02 7.b.1* Kapasitas Terpasang Energi Energi yang berasal dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah Watt,
Pembangkit Listrik terbarukan sumber energi terbarukan antara lain berasal dari analisis atau sesuai MegaWatt
dari Energi panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, aliran kebutuhan
Terbarukan dalam dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
watt per kapita) suhu lapisan laut
1783 SD00785.00.01 7.b.1* Kapasitas Terpasang Kapasitas Daya listrik maksimum yang mampu diproduksi sesuai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Watt,
Pembangkit Listrik terpasang nameplate capacity pembangkit listrik. analisis atau sesuai MegaWatt
dari Energi listrik kebutuhan
Terbarukan dalam
watt per kapita)
1784 SD00787.00.00 7.b.1* Kapasitas Terpasang Kapasitas Proporsi total daya listrik maksimum yang mampu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pembangkit Listrik Terpasang diproduksi seluruh pembangkit energi terbarukan analisis atau sesuai
dari Energi Pembangkit dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. kebutuhan
Terbarukan dalam Listrik dari
watt per kapita) Energi
Terbarukan
dalam watt per
kapita)
1785 SD00120.00.00 7.b.1* Kapasitas Terpasang Nameplate Output maksimum generator / pembangkit atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Volt

- 538 -
Pembangkit Listrik capacity peralatan produksi tenaga listrik lainnya dalam kondisi analisis atau sesuai
dari Energi yang ditentukan oleh pabrikan dan biasanya kebutuhan
Terbarukan dalam ditunjukkan pada pelat nama yang terpasang secara
watt per kapita) fisik ke generator.
1786 SD00017.00.00 8.1.1* Laju pertumbuhan Laju Laju pertumbuhan PDB per kapita diperoleh dengan 1. Tinggi Persentase Persen
PDB per kapita pertumbuhan mengurangi nilai PDB per kapita pada periode ke-t 2. Sedang
PDB per kapita terhadap nilai pada periode ke-(t-1) (tahun 3. Rendah
sebelumnya), dibagi dengan nilai pada periode ke-(t-1),
dikalikan dengan 100 persen. PDB yang digunakan
yaitu PDB Per kapita dengan harga konstan.
1787 SD00282.01.04 8.1.1* Laju pertumbuhan Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
PDB per kapita Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
1788 SD00189.00.01 8.1.1.(a) PDB per kapita. PDB per Menunjukkan peningkatan sejalan dengan 1. Produk Domestik Rasio Rupiah/kapit
kapita. perbandingan kenaikan nilai PDB dan jumlah Bruto (PDB) a
penduduk. PDB per kapita diperoleh dengan cara Pengeluaran
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
membagi PDB atas dasar harga berlaku dengan jumlah 2. Produk Domestik
penduduk pertengahan tahun tanpa batas usia. Bruto (PDB) Lapangan
Usaha
1789 SD00189.00.02 8.1.1.(a) PDB per kapita. PDB per Menunjukkan peningkatan sejalan dengan 1. rendah/low-income Rasio Rupiah/kapit
kapita. perbandingan kenaikan nilai PDB dan jumlah (PDB/kapita <= $1,025 ) a
penduduk. PDB per kapita diperoleh dengan cara 2. Menengah
membagi PDB atas dasar harga berlaku dengan jumlah rendah/lower middle-
penduduk pertengahan tahun tanpa batas usia. income (PDB/kapita
$1,026 - $3,995)
3. Menengah
tinggi/upper middle-
income ($3,996 -
$12,375)
4. Tinggi/high-income
(PDB/kapita > =

- 539 -
$12,376)
1790 SD01657.00.00 8.1.1.(a) PDB per kapita. Produk PDB per kapita menunjukan peningkatan sejalan 1. Produk Domestik Rasio Rupiah/kapit
Domestik dengan perbandingan kenaikan nominal PDB dan Bruto (PDB) Atas Dasar a
Bruto (PDB) jumlah penduduk. Harga Berlaku (ADHB)
per kapita 2. Produk Domestik
Bruto (PDB)Atas Dasar
Harga Konstan (ADHK)
1791 SD01658.00.00 8.1.1.(a) PDB per kapita. Produk PDB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB) 1. Produk Domestik Rasio Rupiah/kapit
Domestik diperoleh dengan cara membagi PDB atas dasar harga Bruto (PDB) a
Bruto (PDB) berlaku dengan jumlah penduduk. Pengeluaran
per kapita Atas 2. Produk Domestik
Dasar Harga Bruto (PDB) Lapangan
Berlaku Usaha
(ADHB)
1792 SD00364.01.00 8.10.1* Jumlah kantor bank Anjungan Anjungan Tunai Mandiri/Automated Teller Machine 1. ATM Tarik Tunai Jumlah ATM
dan ATM per Tunai (ATM) adalah perangkat berupa mesin elektronik yang 2. ATM Setor/Tarik
100.000 penduduk Mandiri/Auto terhubung dengan pusat komputer layanan nasabah Tunai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dewasa mated Teller pada suatu lembaga penyimpan dana, sehingga dapat
Machine (ATM) menggantikan sebagian fungsi kasir. Perangkat
tersebut akan memungkinkan nasabah untuk
melakukan transaksi dengan menggunakan suatu
media baik berupa kartu atau media lainnya sebagai
suatu identitas pengenal di dalam sistem. Jenis
transaksi yang umum dilakukan melalui ATM antara
lain berupa penarikan uang tunai daru rekening
simpanan, pengecekan saldo, transfer kepada bank
yang sama atau bank yang lain, serta
pembayaran/pembelian berbagai barang dan atau jasa.
1793 SD00364.02.00 8.10.1* Jumlah kantor bank Anjungan Perangkat berupa mesin elektronik yang terhubung Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
dan ATM per Tunai dengan pusat komputer layanan nasabah pada suatu analisis atau sesuai
100.000 penduduk Mandiri/Auto lembaga penyimpan dana, sehingga dapat kebutuhan
dewasa. mated Teller menggantikan sebagian fungsi kasir.

- 540 -
Machine (ATM)
1794 SD00691.00.00 8.10.1* Jumlah kantor bank Jumlah ATM Jumlah ATM per 100.000 penduduk dewasa diperoleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
dan ATM per per 100.000 dengan cara membagi jumlah ATM dikalikan dengan analisis atau sesuai
100.000 penduduk penduduk 100.000 dibagi dengan jumlah orang dewasa. kebutuhan
dewasa. dewasa
1795 SD00715.00.00 8.10.1* Jumlah kantor bank Jumlah kantor Jumlah kantor bank per 100.000 penduduk dewasa Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kantor
dan ATM per bank dan ATM diperoleh dengan cara membagi jaringan kantor analisis atau sesuai bank/atm
100.000 penduduk per 100.000 dengan jumlah orang dewasa dikalikan 100.000. kebutuhan
dewasa penduduk Jumlah ATM per 100.000 penduduk dewasa diperoleh
dewasa dengan cara membagi jumlah ATM dikalikan dengan
100.000 dibagi dengan jumlah orang dewasa.
1796 SD00716.00.00 8.10.1* Jumlah kantor bank Jumlah kantor Jumlah kantor bank per 100.000 penduduk dewasa Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
dan ATM per bank per diperoleh dengan cara membagi jaringan kantor analisis atau sesuai
100.000 penduduk 100.000 dengan jumlah orang dewasa dikalikan 100.000. kebutuhan
dewasa. penduduk
dewasa
1797 SD00779.01.00 8.10.1* Jumlah kantor bank Kantor Bank Kantor Bank adalah seluruh jaringan/unit kantor bank 1. Kantor Pusat Jumlah; Kantor;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan ATM per yang tercatat dapat memberikan layanan keuangan 2. Kantor Cabang Persentase Persen
100.000 penduduk kepada nasabah (melakukan kegiatan operasional) dan 3. Kantor Cabang
dewasa terpisah secara fisik dengan kantor utamanya. Jenis Pembantu
kantor bank yang tidak termasuk dalam kategori 4. Kantor Kas
kantor layanan bank antara lain meliputi: kantor pusat 5. Unit Pembantu
non operasional, kantor wilayah, kantor cabang di luar
negeri, kantor cabang pembantu diluar negeri, kantor
perwakilan bank umum diluar negeri, dan kas
keliling/kas mobil/kas terapung,baik untuk bank yang
beroperasi secara konvensional dan Syariah.
1798 SD00779.02.00 8.10.1* Jumlah kantor bank Kantor Bank Seluruh jaringan/unit kantor bank yang tercatat dapat 1. Kantor Pusat Jumlah Unit
dan ATM per memberikan layanan keuangan kepada nasabah 2. Kantor Cabang
100.000 penduduk (melakukan kegiatan operasional) dan terpisah secara 3. Kantor Cabang
dewasa. fisik dengan kantor utamanya. Pembantu
4. Kantor Kas

- 541 -
5. Unit Pembantu
1799 SD00284.01.00 8.10.1* Jumlah kantor bank Penduduk Penduduk Dewasa adalah semua penduduk di suatu 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
dan ATM per Dewasa negara yang berusia 15 tahun atau lebih. 2. Perempuan persentase persen
100.000 penduduk
dewasa
1800 SD00041.00.00 8.10.1.(a) Proporsi kredit Kredit dengan Kredit/pembiayaan atau tagihan yang dapat Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
UMKM terhadap Penjaminan dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan analisis atau sesuai Jumlah Kredit;
total kredit. Tertentu atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank kebutuhan Rupiah
dengan debitur yang dijamin oleh Perusahaan
Penjamin dengan kriteria tertentu., sebagaimana
Program Pemerintah mengenai Kredit Usaha Rakyat
(KUR).
1801 SD00069.00.00 8.10.1.(a) Proporsi kredit Kredit UMKM Semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
UMKM terhadap dipersamakan dalam rupiah dan valuta asing, analisis atau sesuai
total kredit. berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam kebutuhan
meminjam antara bank pemberi pinjaman (tidak
termasuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR) dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bank lain dan pihak ketiga bukan bank yang
memenuhi kriteria usaha sesuai undang-undang
tentang UMKM yang berlaku.
1802 SD01713.00.00 8.10.1.(a) Proporsi kredit Proporsi kredit Proporsi Kredit UMKM terhadap Total Kredit diperoleh Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
UMKM terhadap UMKM dengan membagi jumlah kredit UMKM dengan total analisis atau sesuai
total kredit. terhadap total kredit dikali dengan 100 persen. kebutuhan
kredit.
1803 SD01229.00.00 8.10.1.(a) Proporsi kredit Total Kredit Semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
UMKM terhadap dipersamakan dengan itu dalam rupiah dan valuta analisis atau sesuai
total kredit. asing, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan kebutuhan
pinjam meminjam antara bank pemberi pinjaman
(tidak termasuk BPR) dengan bank lain dan pihak
ketiga bukan bank secara total.
1804 SD01273.00.00 8.10.1.(a) Proporsi kredit Usaha Kecil Usaha yang memiliki modal usaha lebih dari 1. Modal Usaha: Jumlah; Usaha;
UMKM terhadap Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai Rp1.000.000.000,00 Persentase Persen

- 542 -
total kredit. dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar (satu miliar rupiah)
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat sampai dengan
usaha; atau Usaha yang memiliki hasil penjualan Rp5.000.000.O00,00
tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar (lima miliar rupiah)
rupiah) sampai dengan Paling banYak 2. Hasil Penjualan
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); tahunan:
Rp2.00O.000.000,00
(dua miliar rupiah)
sampai dengan
Rp15.0OO.000.O00,0O
(lima belas miliar
rupiah)
1805 SD01275.00.00 8.10.1.(a) Proporsi kredit Usaha Usaha yang memiliki modal usaha lebih dari 1. Modal Usaha: Jumlah; Usaha;
UMKM terhadap Menengah Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai Rp5.000.000.000,00 Persentase Persen
total kredit. tlengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh (lima miliar rupiah)
rniliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan sampai dengan Rp
tempat usaha; atau 10.000.000.000,00
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan lebih (sepuluh miliar rupiah)
dari Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) 2. Hasil Penjualan
sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 tahunan:
(lima puluh miliar rupiah). Rp15.000.000.000,00
(lima belas miliar
rupiah) sampai dengan
Rp 50.000.000.000,00
(lima puluh miliar
rupiah)
1806 SD01276.00.00 8.10.1.(a) Proporsi kredit Usaha Mikro Usaha yang memiliki modal usaha sampai dengan 1. Modal Usaha: paling Jumlah; Usaha;
UMKM terhadap paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) banyak Persentase Persen
total kredit. tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; Rp1.000.000.000,00
atau (satu miliar rupiah)
2. Hasil Penjualan
Usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan. sampai tahunan: paling banyak

- 543 -
dengan Paling banYak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar Rp2.000.000.000,00
rupiah); (dua miliar rupiah);
1807 SD00018.00.00 8.2.1* Laju pertumbuhan Laju Rata-rata laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja 1. Tinggi Persentase Persen
PDB per tenaga pertumbuhan dalam periode waktu tertentu. Laju pertumbuhan PDB 2. Sedang
kerja/Tingkat PDB per tenaga per tenaga kerja diperoleh dengan mengurangi nilai 3. Rendah
pertumbuhan PDB kerja PDB per tenaga kerja pada periode ke-t terhadap nilai
riil per orang bekerja PDB per tenaga kerja pada periode ke-(t-1), dibagi
per tahun dengan nilai PDB per tenaga kerja pada periode ke-(t-
1), dikalikan dengan 100 persen. PDB yang
dipergunakan adalah PDB atas dasar harga konstan,
sedangkan tenaga kerja adalah penduduk usia 15
tahun ke atas yang bekerja.
1808 SD00019.00.00 8.2.1* Laju pertumbuhan Laju Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja diperoleh Klasifikasi berdasarkan Persentese Persen
PDB per tenaga pertumbuhan dengan mengurangi nilai PDB per tenaga kerja pada analisis atau sesuai
kerja/Tingkat PDB per tenaga periode ke-t terhadap nilai PDB per tenaga kerja pada kebutuhan
pertumbuhan PDB kerja/Tingkat periode ke t-1, dibagi dengan nilai PDB per tenaga
riil per orang bekerja pertumbuhan kerja pada periode ke t-1, dikalikan dengan 100
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
per tahun PDB riil per persen.
orang bekerja
per tahun
1809 SD01656.00.00 8.2.1* Laju pertumbuhan Produk PDB atas dasar harga konstan menunjukkan jumlah 1. Produk Domestik Nilai Rupiah
PDB per tenaga Domestik nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan Bruto (PDB)
kerja/Tingkat Bruto (PDB) menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun Pengeluaran
pertumbuhan PDB Atas Dasar tertentu sebagai dasar. 2. Produk Domestik
riil per orang bekerja Harga Konstan Bruto (PDB) Lapangan
per tahun (ADHK) Usaha
1810 SD01171.04.02 8.2.1* Laju pertumbuhan Tenaga kerja Semua orang yang bekerja atau terlibat dalam kegiatan 1. Penduduk Bekerja Jumlah; Orang;
PDB per tenaga atau proses produksi baik yang dibayar maupun tidak dengan Upah/Gaji Persentase Persen
kerja/Tingkat dibayar seperti pemilik atau pekerja keluarga. Pekerja (Buruh/Karyawan/Pega
pertumbuhan PDB keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 jam kerja wai)
riil per orang bekerja normal/hari tidak dianggap pekerja. 2. Berusaha
per tahun 3. Pekerja Keluarga

- 544 -
1811 SD01171.05.02 8.2.1* Laju pertumbuhan Tenaga kerja Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna 1. Penduduk Bekerja Jumlah; Orang;
PDB per tenaga menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi dengan Upah/Gaji Persentase Persen
kerja/Tingkat kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. (Buruh/Karyawan/Pega
pertumbuhan PDB wai)
riil per orang bekerja 2. Berusaha
per tahun 3. Pekerja Keluarga
1812 SD00197.00.00 8.3.1* Proporsi lapangan Pekerja penduduk yang bekerja dengan status pekerjaan Klasifikasi Baku Jumlah; Orang;
kerja informal, Informal berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak Jabatan Indonesia Persentase Persen
berdasarkan sektor tetap/buruh tak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja
dan jenis kelamin keluarga/tak dibayar.
1813 SD00198.00.01 8.3.1* Proporsi lapangan Pekerja Penduduk yang bekerja di sektor non pertanian dengan Klasifikasi Baku Jumlah; Orang;
kerja informal, informal di status pekerjaan berusaha sendiri, berusaha dibantu Lapangan Usaha Persentase Persen
berdasarkan sektor sektor non- buruh tidak tetap/pekerja keluarga, pekerja bebas. Indonesia
dan jenis kelamin pertanian
1814 SD00198.00.02 8.3.1* Proporsi lapangan Pekerja Penduduk yang bekerja di sektor non pertanian dengan Klasifikasi Baku Jumlah; Orang;
kerja informal, informal di status pekerjaan berusaha sendiri, berusaha dibantu Jabatan Indonesia Persentase Persen
berdasarkan sektor sektor non- buruh tidak tetap/pekerja keluarga, pekerja bebas.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan jenis kelamin pertanian
1815 SD00282.01.04 8.3.1* Proporsi lapangan Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kerja informal, Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
berdasarkan sektor lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
dan jenis kelamin tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
1816 SD01719.02.00 8.3.1* Proporsi lapangan Proporsi Proporsi pekerja informal di sektor non-pertanian 1. Laki-laki Persentae Persen
kerja informal, lapangan kerja dapat di peroleh dengan membagi jumlah penduduk 2. Perempuan
berdasarkan sektor informal sektor yang bekerja informal di sektor non-pertanian, dengan
dan jenis kelamin non-pertanian, jumlah keseluruhan penduduk bekerja di sektor non-
berdasarkan pertanian dikali 100 persen.
jenis kelamin
1817 SD01133.00.00 8.3.1* Proporsi lapangan Status Jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan utama. 1. Berusaha sendiri Jumlah; Orang;
kerja informal, Pekerjaan 2. Berusaha dibantu Persentase Persen
berdasarkan sektor buruh tidak
dan jenis kelamin tetap/buruh tidak

- 545 -
dibayar
3. Berusaha dibantu
buruh tetap/buruh
dibayar
4.
Buruh/Karyawan/Pega
wai
5. Pekerja Keluarga atau
tidak dibayar
6. Pekerja Bebas
1818 SD00408.02.00 8.3.1.(a) Persentase akses Bekerja Kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
UMKM (Usaha memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan analisis atau sesuai Persentase Persen
Mikro, Kecil, dan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam kebutuhan
Menengah) ke seminggu terakhir
layanan keuangan
1819 SD00427.00.00 8.3.1.(a) Persentase akses Berusaha KRT/ART berusaha atas risiko sendiri dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
UMKM (Usaha Dibantu Buruh mempekerjakan paling sedikit satu orang analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Mikro, Kecil, dan Tetap/Buruh buruh/karyawan/pegawai tetap yang dibayar. kebutuhan
Menengah) ke Dibayar
layanan keuangan
1820 SD00443.01.00 8.3.1.(a) Persentase akses Buruh/Karyaw Kepala Rumah Tangga (KRT)/Anggota Rumah Tangga Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
UMKM (Usaha an/Pegawai (ART) yang bekerja pada orang lain atau analisis atau sesuai persentase persen
Mikro, Kecil, dan instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan kebutuhan
Menengah) ke menerima upah/gaji, berupa uang maupun barang,
layanan keuangan baik ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan.
1821 SD00032.00.00 8.3.1.(a) Persentase akses Layanan Bentuk layanan dari lembaga bank maupun bukan 1. Lembaga Bank Jumlah; Lembaga;
UMKM (Usaha Keuangan bank yang menyalurkannya pembiayaan baik berupa 2. Lembaga Non Bank Persentase Persen
Mikro, Kecil, dan pinjaman maupun penyertaan modal.
Menengah) ke
layanan keuangan
1822 SD00282.01.04 8.3.1.(a) Persentase akses Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
UMKM (Usaha Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen

- 546 -
Mikro, Kecil, dan lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
Menengah) ke tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
layanan keuangan
1823 SD01435.00.00 8.3.1.(a) Persentase akses Persentase Diperoleh dengan membagi jumlah rekening kredit Klasifikasi berdasarkan Persentae Persen
UMKM (Usaha akses layanan UMKM dengan jumlah total UMKM, dikalikan 100 analisis atau sesuai
Mikro, Kecil, dan keuangan persen. kebutuhan
Menengah) ke formal UMKM
layanan keuangan (Usaha Mikro,
Kecil dan
Menengah)
1824 SD01581.00.00 8.3.1.(a) Persentase akses Persentase Presentase tenaga kerja formal dapat diperoleh dengan Klasifikasi berdasarkan Persentae Persen
UMKM (Usaha tenaga kerja membagi jumlah penduduk yang bekerja di sektor analisis atau sesuai
Mikro, Kecil, dan formal formal dengan penduduk yang bekerja dikalikan kebutuhan
Menengah) ke dengan 100 persen.
layanan keuangan
1825 SD01253.00.02 8.3.1.(a) Persentase akses UMKM Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah 1. Usaha Mikro Jumlah; Usaha;
UMKM (Usaha 2. Usaha Kecil Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Mikro, Kecil, dan 3. Usaha Menengah
Menengah) ke
layanan keuangan
1826 SD01273.00.00 8.3.1.(a) Persentase akses Usaha Kecil Usaha yang memiliki modal usaha lebih dari 1. Modal Usaha: Jumlah; Usaha;
UMKM (Usaha Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai Rp1.000.000.000,00 Persentase Persen
Mikro, Kecil, dan dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar (satu miliar rupiah)
Menengah) ke rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat sampai dengan
layanan keuangan usaha; atau Usaha yang memiliki hasil penjualan Rp5.000.000.O00,00
tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar (lima miliar rupiah)
rupiah) sampai dengan Paling banYak 2. Hasil Penjualan
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); tahunan:
Rp2.00O.000.000,00
(dua miliar rupiah)
sampai dengan
Rp15.0OO.000.O00,0O

- 547 -
(lima belas miliar
rupiah)
1827 SD01276.00.00 8.3.1.(a) Persentase akses Usaha Mikro Usaha yang memiliki modal usaha sampai dengan 1. Modal Usaha: paling Jumlah; Usaha;
UMKM (Usaha paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) banyak Persentase Persen
Mikro, Kecil, dan tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; Rp1.000.000.000,00
Menengah) ke atau (satu miliar rupiah)
layanan keuangan 2. Hasil Penjualan
Usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan. sampai tahunan: paling banyak
dengan Paling banYak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar Rp2.000.000.000,00
rupiah); (dua miliar rupiah);
1828 SD00675.00.00 8.4.1 Jejak material Jejak Material Jumlah bahan utama yang dibutuhkan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; MF per
(material footprint (Material melayani permintaan akhir suatu negara dan dapat analisis atau sesuai Persentase kapita;
yang dihitung Footprint) diartikan sebagai indikator untuk standar materi kebutuhan Persen
selama tahun g hidup/tingkat kapitalisasi ekonomi.
selama tahun
berjalan.
1829 SD00676.00.00 8.4.1 Jejak material Jejak material ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Material
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(material footprint) (material analisis atau sesuai
yang dihitung footprint) yang kebutuhan
selama tahun g dihitung
selama tahun selama tahun
berjalan. berjalan
1830 SD01337.00.00 8.4.1.(a) Rencana dan Rencana dan Melakukan kuantifikasi dan pemantauan atas Klasifikasi berdasarkan Jumlah Strategi
implementasi implementasi perkembangan siklus kebijakan yang dibuat analisis atau sesuai
Strategi Strategi oleh negara-negara dalam menyusun instrumen kebutuhan
Pelaksanaan Pelaksanaan kebijakan yang mengikat dan tidak mengikat,
Sasaran Pola Sasaran Pola untuk mendukung perubahan menuju ke produksi
Konsumsi dan Konsumsi dan dan konsumsi berkelanjutan
Produksi Produksi
Berkelanjutan Berkelanjutan
1831 SD00443.01.00 8.5.1* Upah rata-rata per Buruh/Karyaw Kepala Rumah Tangga (KRT)/Anggota Rumah Tangga Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
jam pekerja. an/Pegawai (ART) yang bekerja pada orang lain atau analisis atau sesuai Persentase Persen

- 548 -
instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan kebutuhan
menerima upah/gaji, berupa uang maupun barang,
baik ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan.
1832 SD01265.00.00 8.5.1* Upah rata-rata per Upah rata-rata Imbalan atau penghasilan rata-rata yang diperoleh tiap 1. < 5juta Nilai Ribu
jam pekerja. per jam kerja jam baik berupa uang maupun barang. 2. 5 - 10 juta Rupiah/jam
3. > 10 juta
1833 SD01266.00.00 8.5.1* Upah rata-rata per Upah rata-rata Upah rata-rata per jam kerja diperoleh dengan cara Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Rata-rata
jam pekerja. per jam membagi upah baik uang maupun barang yang analisis atau sesuai
pekerja. diperoleh dalam sebulan dengan jumlah jam kerja kebutuhan
aktual seminggu dikalikan 4 (empat).
1834 SD01267.00.00 8.5.1* Upah rata-rata per Upah/Gaji Imbalan yang diterima selama sebulan oleh 1. < 5juta Nilai Rupiah
jam pekerja. Bersih buruh/karyawan baik berupa uang atau barang yang 2. 5 - 10 juta
dibayarkan perusahaan/kantor/majikan. 3. > 10 juta
1835 SD00362.01.02 8.5.2* Tingkat Angkatan Kerja Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja Menurut lokasi: Jumlah; Orang;
pengangguran atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, 1. Perkotaan persentase persen
terbuka dan penggangguran. 2. Perdesaan
berdasarkan jenis
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kelamin dan
kelamin dan
kelompok umur.
1836 SD01370.01.00 8.5.2* Tingkat Pengangguran Pengangguran terdiri dari: 1. Pengangguran Jumlah; Orang;
pengangguran 1. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mencari Terbuka persentase persen
terbuka pekerjaan. 2. Pengangguran
berdasarkan jenis 2. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan Terselubung
kelamin dan mempersiapkan usaha.
kelamin dan 3. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan tidak
kelompok umur. mencari, karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan (Putus asa).
4. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum
mulai bekerja.
1837 SD01206.01.00 8.5.2* Tingkat Tingkat Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah 1. <= 5% Persentase Persen
pengangguran Pengangguran angkatan kerja. 2. 5,1% - 10%

- 549 -
terbuka Terbuka 3. > 10%
berdasarkan jenis
kelamin dan
kelamin dan
kelompok umur.
1838 SD01206.02.00 8.5.2* Tingkat Tingkat Tingkat pengangguran terbuka diperoleh dengan cara 1. <= 5% Persentase Persen
pengangguran Pengangguran membagi penduduk yang termasuk dalam kategori 2. 5,1% - 10%
terbuka Terbuka pengangguran dengan jumlah angkatan kerja dikali 3. > 10%
berdasarkan jenis dengan 100 persen.
kelamin dan
kelamin dan
kelompok umur.
1839 SD01207.00.00 8.5.2* Tingkat Tingkat Tingkat pengangguran terbuka diperoleh dengan cara Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengangguran pengangguran membagi penduduk yang termasuk dalam kategori analisis atau sesuai
terbuka terbuka pengangguran berdasarkan jenis kelamin/kelompok kebutuhan
berdasarkan jenis berdasarkan umur dengan jumlah angkatan kerja dikali dengan 100
kelamin dan jenis kelamin persen.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kelompok umur. dan kelompok
umur
1840 SD00095.00.00 8.5.2.(a) Tingkat setengah Mencari Kegiatan dari seseorang yang berusaha Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pengangguran. Pekerjaan mencari/mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu analisis atau sesuai persentase persen
seminggu yang lalu. kebutuhan
1841 SD00202.01.01 8.5.2.(a) Tingkat setengah Pekerja Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal 1. Perkotaan Jumlah; Orang;
pengangguran. setengah (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari 2. Perdesaan Persentase Persen
pengangguran pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan
(dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).
1842 SD00202.01.02 8.5.2.(a) Tingkat setengah Pekerja Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal 1. Tidak Pernah Sekolah Jumlah; Orang;
pengangguran. setengah (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari 2. Tidak tamat SD Persentase Persen
pengangguran pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan sederajat
(dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). 3. SD/MI
4. SMP/MTs
5. SMA/MA

- 550 -
6. SMK
7. Diploma (DI/DII/DIII)
8. S1/S2/S3
1843 SD01213.00.00 8.5.2.(a) Tingkat setengah Tingkat Tingkat setengah pengangguran diperoleh dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengangguran. setengah membagi penduduk yang termasuk dalam kategori analisis atau sesuai
pengangguran. setengah pengangguran dengan penduduk yang kebutuhan
bekerja, dikali 100 persen.
1844 SD00283.00.00 8.6.1* Persentase usia Penduduk Penduduk laki-laki dan perempuan yang berusia 15–24 Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
muda (15-24) yang Dalam Kategori tahun. analisis atau sesuai Persentase Persen
sedang tidak Usia Muda kebutuhan
sekolah, bekerja
atau mengikuti
pelatihan (NEET).
1845 SD01523.00.00 8.6.1* Persentase usia Persentase Persentase penduduk usia muda (15-24 tahun) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
muda (15-24) yang penduduk usia sedang tidak sekolah, bekerja, atau mengikuti analisis atau sesuai
sedang tidak muda (15-24 pelatihan diperoleh dengan cara membagi jumlah kebutuhan
sekolah, bekerja tahun) yang penduduk usia muda yang berstatus tidak sekolah,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
atau mengikuti sedang tidak tidak bekerja, atau tidak mengikuti pelatihan dengan
pelatihan (NEET). sekolah, jumlah penduduk usia muda dikali dengan 100 persen.
bekerja, atau
mengikuti
pelatihan
1846 SD00408.02.00 8.7.1 Persentase dan Bekerja Melakukan kegiatan/pekerjaan paling sedikit satu jam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
jumlah anak usia 5- berturut-turut selama seminggu yang lalu dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
17 tahun, yang maksud untuk memperoleh atau membantu kebutuhan
bekerja, dibedakan memperoleh pendapatan atau keuntungan. Pekerja
berdasarkan jenis keluarga yang tidak dibayar termasuk kelompok
kelamin dan penduduk yang bekerja.
kelompok umur
(dibedakan
berdasarkan
bentuk-bentuk

- 551 -
pekerjaan terburuk
untuk anak).
1847 SD00421.00.00 8.7.1 Persentase dan Bentuk-Bentuk Semua bentuk perbudakan atau praktik serupa seperti 1. Tentara Anak Jumlah; Kasus;
jumlah anak usia 5- Pekerjaan perdagangan dan perekrutan dan penggunaan anak 2. Pelacuran Anak Persentase Persen
17 tahun, yang Terburuk sebagai tentara, perdagangan anak untuk pelacuran 3. Eksploitasi Anak
bekerja, dibedakan Untuk Anak atau kegiatan terlarang lainnya, dan pekerjaan lain Lainnya
berdasarkan jenis yang mungkin membahayakan kesehatan,
kelamin dan keselamatan, atau kesejahteraan anak-anak.
kelompok umur
(dibedakan
berdasarkan
bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk
untuk anak).
1848 SD00195.00.00 8.7.1 Persentase dan Pekerja Anak Semua penduduk yang berusia 5-17 tahun yang, 1. Anak yang bekerja Jumlah; Jam Kerja,
jumlah anak usia 5- selama jangka waktu tertentu, terlibat dalam satu atau berusia 10-12 tahun Orang
17 tahun, yang lebih dari kegiatan kategori berikut: (1) bentuk bentuk tanpa batas minimum
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bekerja, dibedakan terburuk pekerja anak; (2) pekerjaan di bawah usia jam kerja;
berdasarkan jenis minimum untuk bekerja; (3) pekerjaan rumah tangga 2. Anak yang bekerja
kelamin dan yang tidak dibayar dan berbahaya berusia 13-14 tahun
kelompok umur dengan jam kerja lebih
(dibedakan dari 15 jam seminggu;
berdasarkan 3. Anak yang bekerja
bentuk-bentuk berusia 15-17 tahun
pekerjaan terburuk dengan jam kerja lebih
untuk anak). dari 40 jam seminggu.
1849 SD01452.00.00 8.7.1 Persentase dan Persentase dan Persentase usia muda (15-24 tahun) yang sedang tidak Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
jumlah anak usia 5- jumlah anak sekolah, bekerja, atau mengikuti pelatihan (NEET) analisis atau sesuai
17 tahun, yang usia 5-17 diperoleh dengan cara membagi jumlah akumulasi usia kebutuhan
bekerja, dibedakan tahun, yang muda yang berstatus tidak sekolah, tidak bekerja,
berdasarkan jenis bekerja, tidak mengikuti traning atau pelatihan dengan jumlah
kelamin dan dibedakan penduduk usia muda (15-24 tahun) dikali dengan 100

- 552 -
kelompok umur berdasarkan persen.
(dibedakan jenis kelamin
berdasarkan dan kelompok
bentuk-bentuk umur
pekerjaan terburuk (dibedakan
untuk anak). berdasarkan
bentuk-bentuk
pekerjaan
terburuk
untuk anak)
1850 SD01703.00.00 8.7.1 Persentase dan Proporsi Semua 1. Anak yang bekerja Jumlah; Jam Kerja,
jumlah anak usia 5- jumlah anak penduduk yang berusia 5-17 tahun yang, selama berusia 10-12 tahun Kelompok Orang; Umur
17 tahun, yang usia 10-17 jangka waktu tertentu, terlibat dalam satu atau tanpa Umur
bekerja, dibedakan tahun yang lebih dari kegiatan kategori berikut: (1) bentukbentuk batas minimum jam
berdasarkan jenis bekerja (orang) terburuk pekerja anak; (2) pekerjaan di kerja;
kelamin dan dibagi dengan bawah usia minimum untuk bekerja; (3) pekerjaan 2. Anak yang bekerja
kelompok umur jumlah rumah tangga yang tidak dibayar dan berbahaya berusia 13-14 tahun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(dibedakan penduduk usia (International Conference of Labour Statisticians dengan
berdasarkan 10-17 tahun [ICLS] 18) jam kerja lebih dari 15
bentuk-bentuk (orang) jam seminggu;
pekerjaan terburuk dikalikan 3. Anak yang bekerja
untuk anak). dengan 100 berusia 15-17 tahun
dengan
jam kerja lebih dari 40
jam seminggu.
1851 SD00842.00.00 8.8.1 Tingkat frekuensi Kecelakaan kejadian yang tidak terduga dan tidak direncanakan, 1. Kecelakaan kerja Jumlah; Kejadian;
kecelakaan kerja Kerja termasuk tindakan kekerasan, yang timbul dari atau fatal Persentase Persen
fatal dan non-fatal, sehubungan dengan pekerjaan yang mengakibatkan 2. Kecelakaan kerja non
berdasarkan jenis satu atau lebih pekerja mengalami cedera, penyakit fatal
kelamin, sektor atau kematian. Kecelakaan kerja harus
pekerjaan dan dipertimbangkan kecelakaan perjalanan, transportasi
status migran. atau lalu lintas di mana pekerja terluka dan yang

- 553 -
timbul dari atau dalam perjalanan kerja; yaitu, saat
terlibat dalam ekonomi aktivitas, atau di tempat kerja,
atau menjalankan bisnis majikan.
1852 SD00843.00.00 8.8.1 Tingkat frekuensi Kecelakaan Cedera akibat kerja yang fatal: cedera akibat pekerjaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kejadian;
kecelakaan kerja Kerja Fatal yang menyebabkan kematian dalam waktu satu tahun analisis atau sesuai Persentase Persen
fatal dan non-fatal, sejak kecelakaan kerja. kebutuhan
berdasarkan jenis
kelamin, sektor
pekerjaan dan
status migran.
1853 SD00844.00.00 8.8.1 Tingkat frekuensi Kecelakaan Cedera non fatal akan menyebabkan hilangnya hari Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kejadian;
kecelakaan kerja Kerja Non- kerja. analisis atau sesuai Persentase Persen
fatal dan non-fatal, Fatal kebutuhan
berdasarkan jenis
kelamin, sektor
pekerjaan dan
status migran.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1854 SD00113.00.00 8.8.1 Tingkat frekuensi Migran Lokal Penduduk migran risen yang tempat tinggalnya saat 1. Dari pedesaan Jumlah; Orang;
kecelakaan kerja Kota lima (5) tahun sebelum survei berada di luar wilayah 2. Dari perkotaan persentase persen
fatal dan non-fatal, kota.
berdasarkan jenis
kelamin, sektor
pekerjaan dan
status migran.
1855 SD00207.00.00 8.8.1 Tingkat frekuensi Pekerjaan Pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pekerja dalam KBJI Jumlah Pekerjaan
kecelakaan kerja pekan dimana survei diselenggarakan, tanpa
fatal dan non-fatal, memperhatikan jenis industri atau status pekerja.
berdasarkan jenis
kelamin, sektor
pekerjaan dan
status migran.
1856 SD01132.00.00 8.8.1 Tingkat frekuensi Status Migran Penduduk yang melakukan perpindahan tempat 1. Migran luar kota Jumlah; Orang;

- 554 -
kecelakaan kerja tinggal melewati batas wilayah kelurahan/desa dalam 2. Migran lokal kota Persentase Persen
fatal dan non-fatal, kurun waktu lima tahun sebelum survei.
berdasarkan jenis
kelamin, sektor
pekerjaan dan
status migran.
1857 SD01197.00.00 8.8.1 Tingkat frekuensi Tingkat ***Indkikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Frekuensi
kecelakaan kerja frekuensi dikembangkan*** analisis atau sesuai
fatal dan non-fatal, kecelakaan kebutuhan
berdasarkan jenis kerja fatal dan
kelamin, sektor non-fatal,
pekerjaan dan berdasarkan
status migran. jenis kelamin,
sektor
pekerjaan dan
status migran
1858 SD00760.00.00 8.8.1.(a) Jumlah perusahaan Jumlah Dihitung berdasarkan jumlah perusahaan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Perusahaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang menerapkan perusahaan menerapkan norma K3. analisis atau sesuai
norma K3. yang kebutuhan
menerapkan
norma K3
1859 SD00940.00.00 8.8.1.(a) Jumlah perusahaan Keselamatan Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang menerapkan dan Kesehatan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya analisis atau sesuai
norma K3. Kerja yang pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kebutuhan
Selanjutnya kerja.
Disingkat K3
1860 SD01600.00.00 8.8.1.(a) Jumlah perusahaan Perusahaan Suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, 1. PT Jumlah; Perusahaan;
yang menerapkan bertujuan menghasilkan barang/jasa, terletak di suatu 2. CV Persentase Persen
norma K3. bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai 3. Firma
catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan 4. PT (Persero)
struktur biaya, serta ada seorang atau lebih yang 5. Perusahaan Umum
bertanggung jawab atas resiko usaha. Badan usaha 6. Perusahaan Jawatan

- 555 -
perusahaan konstruksi dapat berbentuk PT, CV,
Firma, PT (Persero), Perusahaan Umum atau
Perusahaan Jawatan.
1861 SD00193.01.00 8.8.2 Peningkatan Pekerja Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kepatuhan atas hak- imbalan dalam bentuk lain (buruh). analisis atau sesuai Persentase Persen
hak pekerja kebutuhan
(kebebasan
berserikat dan
perundingan
kolektif)
berdasarkan sumber
tekstual ILO dan
peraturan
perundang-
undangan negara
terkait.
1862 SD01356.00.00 8.8.2 Peningkatan Peningkatan ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kepatuhan atas hak- kepatuhan analisis atau sesuai
hak pekerja atas hak-hak kebutuhan
(kebebasan pekerja
berserikat dan (kebebasan
perundingan berserikat dan
kolektif) perundingan
berdasarkan sumber kolektif)
tekstual ILO dan berdasarkan
peraturan sumber
perundang- tekstual ILO
undangan negara dan peraturan
terkait. perundang-
undangan
negara terkait
1863 SD00994.00.00 8.9.1* Proporsi dan laju Kontribusi Kontribusi pariwisata terhadap PDB didefinisikan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 556 -
pertumbuhan pariwisata sebagai: analisis atau sesuai
kontribusi terhadap PDB a. Dari sisi produksi merupakan persentase rasio nilai kebutuhan
pariwisata terhadap tambah sektor-sektor terkait pariwisata terhadap total
PDB. PDB (harga berlaku);
b. Dari sisi pengeluaran merupakan persentase rasio
penjumlahan pengeluaran ekonomi untuk pariwisata
terhadap total PDB (harga berlaku).
1864 SD00015.00.00 8.9.1* Proporsi dan laju Laju Laju pertumbuhan kontribusi pariwisata terhadap PDB Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pertumbuhan pertumbuhan diperoleh dengan mengurangi kontribusi pariwisata analisis atau sesuai
kontribusi kontribusi terhadap PDB pada periode ke-t terhadap kontribusi kebutuhan
pariwisata terhadap pariwisata pariwisata terhadap PDB pada periode ke-(t-1), dibagi
PDB. terhadap PDB dengan nilai kontribusi pariwisata terhadap PDB pada
periode ke-(t-1), dikalikan dengan 100 persen
1865 SD01766.00.00 8.9.1* Proporsi dan laju Proporsi Proporsi kontribusi pariwisata terhadap PDB diperoleh Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pertumbuhan pertumbuhan dari membagi penjumlahan pengeluaran ekonomi analisis atau sesuai
kontribusi kontribusi untuk pariwisata yang terdiri dari konsumsi wisatawan kebutuhan
pariwisata terhadap pariwisata nusantara, pengeluaran pemerintah untuk pariwisata,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
PDB. terhadap PDB investasi pariwisata, dan ekspor netto jasa perjalanan
(ekspor jasa perjalanan dikurangi impor jasa
perjalanan) dengan PDB pada harga berlaku, dikalikan
dengan 100 persen.
1866 SD01314.02.00 8.9.1* Proporsi dan laju Wisatawan Orang yang melakukan perjalanan di luar negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pertumbuhan Mancanegara tempat tinggalnya, lama perjalanan kurang dari 12 analisis atau sesuai Persentase Persen
kontribusi bulan di negara yang dikunjungi dan tujuan perjalanan kebutuhan
pariwisata terhadap tidak untuk bekerja atau memperoleh penghasilan.
PDB.
1867 SD01314.01.00 8.9.1.(a) Jumlah wisatawan Wisatawan Setiap orang yang melakukan perjalanan ke suatu 1. Wisatawan (tourist) Jumlah; Orang;
mancanegara Mancanegara negara di luar negara tempat tinggalnya, kurang dari Adalah setiap Persentase Persen
satu tahun, didorong oleh suatu tujuan utama (bisnis, pengunjung seperti
berlibur, atau tujuan pribadi lainnya), selain untuk definisi di atas yang
bekerja dengan penduduk negara yang dikunjungi. tinggal paling sedikit 24
jam, akan tetapi tidak

- 557 -
lebih dari 12 (dua belas)
bulan di tempat yang
dikunjungi dengan
maksud kunjungan
antara lain:
a. Personal: berlibur,
rekreasi, mengunjungi
teman atau keluarga,
belajar atau pelatihan,
kesehatan olah raga.
keagamaan, belanja,
transit, dan lain-lain.
b. Bisnis dan
profesional: menghadiri
pertemuan, konferensi
atau kongres, pameran
dagang, konser,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertunjukan, dan lain-
lain.

2. Pelancong
(Excursionist)
adalah setiap
pengunjung seperti
definisi di atas yang
tinggal kurang dari dua
puluh empat jam di
tempat yang dikunjungi
(termasuk cruise
passenger yaitu setiap
pengunjung yang tiba di
suatu negara dengan

- 558 -
kapal atau kereta api,
dimana mereka tidak
menginap di akomodasi
yang tersedia di negara
tersebut).
1868 SD00142.00.00 8.9.1.(b) Jumlah kunjungan Kunjungan Perjalanan kurang dari 6 bulan yang dilakukan oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
wisatawan wisatawan penduduk dalam wilayah Indonesia dengan tujuan analisis atau sesuai Persentase Persen
nusantara. nusantara bukan untuk bekerja atau sekolah. kebutuhan
1869 SD00282.01.04 8.9.1.(b) Jumlah kunjungan Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
wisatawan Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
nusantara. lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
1870 SD01313.00.00 8.9.1.(b) Jumlah kunjungan Wisatawan Orang yang melakukan wisata. 1. visitor (pengunjung) Jumlah; Orang;
wisatawan 2. Tourist (wisatawan) Persentase Persen
nusantara. 3. Excursionist
(pelancong)
1871 SD01315.00.00 8.9.1.(b) Jumlah kunjungan Wisatawan Seseorang yang melakukan perjalanan di wilayah 1. Penduduk yang Jumlah; Orang;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
wisatawan Nusantara teritori suatu negara, dalam hal ini Indonesia, dengan melakukan perjalanan Persentase Persen
nusantara. lama perjalanan kurang dari 6 bulan dan bukan mengunjungi obyek
bertujuan untuk memperoleh penghasilan di tempat wisata komersial;
yang dikunjungi serta bukan merupakan perjalanan 2. Penduduk yang
rutin (sekolah atau bekerja), dengan mengunjungi melakukan perjalanan
objek wisata komersial, dan atau menginap di tidak
akomodasi komersial, dan atau jarak perjalanan lebih mengunjungi obyek
besar atau sama dengan 100 (seratus) kilometer pergi- wisata komersial namun
pulang. menginap di usaha jasa
akomodasi;
3. Penduduk yang
melakukan perjalanan
tidak
mengunjungi obyek
wisata komersial

- 559 -
maupun tidak
menginap di usaha jasa
akomodasi
tetapi menempuh
perjalanan di atas 100
km
(pulang-pergi).
1872 SD00503.00.00 8.9.1.(c) Jumlah devisa Devisa sektor Penerimaan devisa dari sektor pariwisata yang berasal 1. Migas Jumlah Juta USD
sektor pariwisata. pariwisata dari kunjungan wisatawan mancanegara. 2. Non migas
1873 SD01314.03.00 8.9.1.(c) Jumlah devisa Wisatawan Seseorang yang melakukan perjalanan di wilayah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
sektor pariwisata. Mancanegara teritori suatu negara, dalam hal ini Indonesia, dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
lama perjalanan kurang dari 6 bulan dan bukan kebutuhan
bertujuan untuk memperoleh penghasilan di tempat
yang dikunjungi serta bukan merupakan perjalanan
rutin (sekolah atau bekerja), dengan mengunjungi
objek wisata komersial, dan atau menginap di
akomodasi komersial, dan atau jarak perjalanan lebih
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
besar atau sama dengan 100 (seratus) kilometer pergi-
pulang.
1874 SD00394.00.00 8.a.1 Bantuan untuk Bantuan Total pengeluaran dan komitmen total Bantuan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komitmen Untuk Pembangunan Resmi (ODA) dari semua donor untuk analisis atau sesuai
perdagangan dan Komitmen dan bantuan perdagangan. kebutuhan
pencairan Pencairan
pendanaan. Perdagangan
1875 SD00395.00.00 8.a.1 Bantuan untuk Bantuan untuk ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Bantuan/Ru
komitmen komitmen analisis atau sesuai piah
perdagangan dan perdagangan kebutuhan
pencairan dan pencairan
pendanaan. pendanaan
1876 SD00007.00.00 8.b.1 Adanya strategi Adanya strategi Strategi Nasional terkait ketenagakerjaan pemuda Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen,Str
nasional terkait nasional direpresentasikan dengan berbagai dokumen analisis atau sesuai ategi
ketenagakerjaan terkait (peraturan perundangan-undangan, rencana aksi, kebutuhan

- 560 -
pemuda yang sudah ketenagakerjaa peta jalan, dan sebagainya) yang memuat
dikembangkan dan n pemuda yang langkahlangkah strategis pembangunan kepemudaan,
operasional sebagai sudah khususnya di bidang ketenagakerjaan
strategi khusus atau dikembangkan
sebagai bagian dari dan
strategi operasional
ketenagakerjaan sebagai strategi
nasional. khusus atau
sebagai bagian
dari strategi
ketenagakerjaa
n nasional.
1877 SD00637.00.00 8.b.1 Adanya strategi Anggaran Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang Klasifikasi anggaran Persentase; Persen;
nasional terkait Pendapatan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat meliputi: Jumlah Rupiah
ketenagakerjaan dan Belanja 1. Klasifikasi Organisasi
pemuda yang sudah Negara (APBN) 2. Klasifikasi Fungsi
dikembangkan dan 3. Klasifikasi Jenis
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
operasional sebagai Belanja
strategi khusus atau
sebagai bagian dari
strategi
ketenagakerjaan
nasional.
1878 SD00666.02.01 8.b.1 Adanya strategi Jaminan Sosial Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk 1. Jaminan Kecelakaan Jumlah; Kegiatan/pro
nasional terkait Bidang santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari Kerja (JKK) Persentase gram; Persen
ketenagakerjaan Ketenagakerjaa penghasilan yang hilang atau berkurang dan 2. Jaminan Hari Tua
pemuda yang sudah n pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang (JHT)
dikembangkan dan dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, 3. Jaminan Pensiun (JP)
operasional sebagai sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. 4. Jaminan Kematian
strategi khusus atau Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan merupakan (JKm)
sebagai bagian dari bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
strategi yang diselenggarakan dengan menggunakan

- 561 -
ketenagakerjaan mekanisme asuransi sosial yang bersifat wajib
nasional. berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jaminan
Sosial Bidang Ketenagakerjaan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak kepada
setiap orang yang telah membayar iuran apabila terjadi
hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau
berkurangnya pendapatan karena menderita sakit,
mengalami kecelakaan kerja, memasuki usia
lanjut/pensiun, atau meninggal dunia.
1879 SD00666.02.02 8.b.1 Adanya strategi Jaminan Sosial Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk 1. Jaminan Kecelakaan Jumlah; Kegiatan/pro
nasional terkait Bidang santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari Kerja Persentase gram; Persen
ketenagakerjaan Ketenagakerjaa penghasilan yang hilang atau berkurang dan 2. Jaminan Hari Tua
pemuda yang sudah n pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang 3. Jaminan Pensiun
dikembangkan dan dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, 4. Jaminan Kematian
operasional sebagai sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
strategi khusus atau Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan merupakan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sebagai bagian dari bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
strategi yang diselenggarakan dengan menggunakan
ketenagakerjaan mekanisme asuransi sosial yang bersifat wajib
nasional. berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jaminan
Sosial Bidang Ketenagakerjaan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak kepada
setiap orang yang telah membayar iuran apabila terjadi
hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau
berkurangnya pendapatan karena menderita sakit,
mengalami kecelakaan kerja, memasuki usia
lanjut/pensiun, atau meninggal dunia.
1880 SD01106.00.00 8.b.1 Adanya strategi Sistem Program negara yang bertujuan untuk memberi 1. Jaminan Kesehatan Jumlah; Kegiatan/Pro
nasional terkait Jaminan Sosial perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh 2. Jaminan Kecelakan Persentase gram; Persen
ketenagakerjaan Nasional rakyat Indonesia. Melalui program ini, setiap penduduk Kerja

- 562 -
pemuda yang sudah (SJSN) diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar 3. Jaminan Hari Tua
dikembangkan dan yang layak apabila terjadi hal-hal yang dapat 4. Jaminan Pensiunan
operasional sebagai mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya 5. Jaminan Kematian
strategi khusus atau pendapatan, karena menderita sakit, mengalami
sebagai bagian dari kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia
strategi lanjut, atau pensiun.
ketenagakerjaan
nasional.
1881 SD01233.00.00 8.b.1 Adanya strategi Total ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
nasional terkait pengeluaran analisis atau sesuai Persentase Persen
ketenagakerjaan pemerintah kebutuhan
pemuda yang sudah dalam program
dikembangkan dan perlindungan
operasional sebagai sosial dan
strategi khusus atau ketenagakerjaa
sebagai bagian dari n dalam
strategi proporsi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ketenagakerjaan terhadap
nasional. anggaran
nasional dan
PDB
1882 SD00496.02.00 9.1.1* Populasi penduduk Desa Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas 1. Desa Adat Jumlah; Desa; Persen
desa yang tinggal wilayah yang berwenang untuk mengatur dan 2. Desa Mandiri Persentase
dalam jarak 2 km mengurus urusan pemerintahan, kepentingan 3. Desa Berkembang
terhadap jalan yang masyarakat setempat berdasarkan prakarsa 4. Desa Tertinggal
layak. masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1883 SD00282.01.04 9.1.1* Populasi penduduk Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
desa yang tinggal Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
dalam jarak 2 km lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
terhadap jalan yang tahun tetapi bertujuan untuk menetap.

- 563 -
layak.
1884 SD01620.00.00 9.1.1* Populasi penduduk Populasi jumlah agregat masyarakat yang tinggal dalam jarak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Penduduk
desa yang tinggal penduduk desa kurang dari 2 km dari akses jalan dengan kondisi yang analisis atau sesuai
dalam jarak 2 km yang tinggal layak. kebutuhan
terhadap jalan yang dalam jarak 2
layak. km terhadap
jalan yang
layak.
1885 SD01620.00.00 9.1.1* Populasi penduduk Populasi Jumlah agregat masyarakat yang tinggal dalam jarak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Penduduk
desa yang tinggal penduduk desa kurang dari 2 km dari akses jalan dengan kondisi yang analisis atau sesuai
dalam jarak 2 km yang tinggal layak. kebutuhan
terhadap jalan yang dalam jarak 2
layak. km terhadap
jalan yang
layak.
1886 SD00653.00.02 9.1.1.(a) Kondisi mantap Jalan Prasarana transportasi darat yang meliputi segala 1. jalan nasional Panjang; Km; Persen
jalan nasional. bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan 2. jalan provinsi Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, 3. jalan kabupaten
yang berada pada permukaan tanah, di atas 4. jalan kota
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah 5. jalan desa
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali
jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
1887 SD00653.00.03 9.1.1.(a) Kondisi mantap Jalan Prasarana transportasi darat yang meliputi segala 1. jalan bebas Panjang; Km; Persen
jalan nasional. bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan hambatan Persentase
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, 2. jalan raya
yang berada pada permukaan tanah, di atas 3. jalan sedang
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah 4. jalan kecil
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali
jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
1888 SD00654.00.00 9.1.1.(a) Kondisi mantap Jalan Nasional Jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan 1. Jalan Arteri Primer Panjang; Km; Persen
jalan nasional. jalan primer yang menghubungkan antaribukota 2. Jalan kolektor primer Persentase
provinsi, dan jalan strategis nasional. yang menghubungkan

- 564 -
antaribukota provinsi
3. Jalan tol
4. Jalan strategis
nasional
1889 SD00798.00.00 9.1.1.(a) Kondisi mantap Kategori Kondisi jalan yang memiliki kerataan permukaan yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
jalan nasional. Kondisi Baik memadai bagi kendaraan untuk dapat dilalui oleh analisis atau sesuai
dan Sedang kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman, dengan kebutuhan
dimana angka International Roughness Index (IRI), di
bawah 4 untuk kondisi baik dan di bawah 8 untuk
kondisi sedang.
1890 SD00972.00.00 9.1.1.(a) Kondisi mantap Kondisi Kondisi mantap jalan nasional diperoleh dari panjang Kategori kondisi baik Roughness m/km;
jalan nasional. mantap jalan jalan nasional yang memenuhi kategori kondisi baik dan sedang yaitu Indeks IRI; persen
nasional dan sedang dibagi dengan total panjang jalan nasional. kondisi jalan yang persentase
memiliki kerataan
permukaan yang
memadai bagi
kendaraan untuk dapat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dilalui oleh kendaraan
dengan cepat, aman
dan nyaman, dengan
dimana angka
Roughness Indeks IRI,
di bawah 4 untuk
kondisi baik dan di
bawah 8 untuk kondisi
sedang. Pengukuran
kondisi jalan ini
menggunakan alat
roughometer dengan
satuan Internasional
Roughness Indeks (IRI)
yang menyatakan

- 565 -
akumulasi naik
turunnya muka jalan
sepanjang 1 kilometer
jalan (m/km).
1891 SD00972.00.00 9.1.1.(a) Kondisi mantap Kondisi Kondisi mantap jalan nasional diperoleh dari panjang Kategori kondisi baik Roughness m/km;
jalan nasional. mantap jalan jalan nasional yang memenuhi kategori kondisi baik dan sedang yaitu Indeks IRI; persen
nasional dan sedang dibagi dengan total panjang jalan nasional kondisi jalan yang persentase
dan dikalikan 100 persen. memiliki kerataan
permukaan yang
memadai bagi
kendaraan untuk dapat
dilalui oleh kendaraan
dengan cepat, aman
dan nyaman, dengan
dimana angka
Roughness Indeks IRI,
di bawah 4 untuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kondisi baik dan di
bawah 8 untuk kondisi
sedang. Pengukuran
kondisi jalan ini
menggunakan alat
roughometer dengan
satuan Internasional
Roughness Indeks (IRI)
yang menyatakan
akumulasi naik
turunnya muka jalan
sepanjang 1 kilometer
jalan (m/km). Ruas-
ruas jalan dengan
kondisi baik atau

- 566 -
sedang sesuai umur
rencana yang
diperhitungkan serta
mengikuti suatu
standar tertentu
(Permen PU No.
13/PRT/M/2011).
1892 SD00657.00.00 9.1.1.(b) Panjang Jalan Tol jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan Klasifikasi berdasarkan Panjang; Km; Persen
pembangunan jalan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya analisis atau sesuai Persentase
tol. diwajibkan membayar tol. kebutuhan
1893 SD00179.00.00 9.1.1.(b) Panjang Panjang Panjang jalan tol yang telah terbangun dan Klasifikasi berdasarkan Panjang Km
pembangunan jalan pembangunan dioperasikan diukur dalam satuan km. analisis atau sesuai
tol. jalan tol. kebutuhan
1894 SD00223.00.00 9.1.1.(b) Panjang Pembangunan Proses, cara, perbuatan membangun. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
pembangunan jalan analisis atau sesuai
tol. kebutuhan
1895 SD00658.00.00 9.1.1.(c) Panjang jalur kereta Jalur Kereta Jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang 1. Jalur Tunggal Panjang; Km; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
api. Api meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik 2. Jalur Ganda Persentase
jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta
api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
1896 SD00915.00.00 9.1.1.(c) Panjang jalur kereta Kereta Api Kendaraan dengan tenaga gerak (listrik, diesel, atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
api. tenaga uap) yang berjalan sendiri maupun analisis atau sesuai
dirangkaikan dengan kendaraan lain, yang akan atau kebutuhan
sedang bergerak diatas rel, terdiri dari kereta
penumpang dan kereta barang
1897 SD00178.00.00 9.1.1.(c) Panjang jalur kereta Panjang jalur Jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang Klasifikasi berdasarkan Panjang Km
api. kereta api meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik analisis atau sesuai
(termasuk jalur jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta kebutuhan
ganda) api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
1898 SD00693.00.00 9.1.2* Jumlah penumpang Jumlah Barang Jumlah barang yang diangkut dibagi berdasarkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Barang,Kg

- 567 -
dan barang moda transportasi: kereta api, pesawat, dan kapal. analisis atau sesuai
berdasarkan moda kebutuhan
transportasi
1899 SD00756.00.00 9.1.2* Jumlah penumpang Jumlah Jumlah penumpang dibagi berdasarkan moda Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
dan barang Penumpang transportasi: kendaraan penumpang, kereta api, analisis atau sesuai
berdasarkan moda pesawat, dan kapal kebutuhan
transportasi
1900 SD00381.00.00 9.1.2.(a) Jumlah bandara. Bandara atau Kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas- 1. ARFL < 800m Jumlah Bandara
bandar udara batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat 2. 800m <= ARFL <=
udara mendarat dan lepas landas, naik turun 1200m
penumpang, bongkar muat barang, dan tempat 3. 1200m <= ARFL <=
perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang 1800m
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan 4. 1800m <= ARFL
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas
penunjang lainnya. (Permenhub No. PM39 Tahun *ARFL = Aero plane
2019). Reference Field Length
1901 SD00208.00.00 9.1.2.(b) Jumlah pelabuhan Pelabuhan Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di 1.Pelabuhan Utama Jumlah Pelabuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penyeberangan. sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat 2. Pelabuhan
kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang Pengumpul
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, 3.Pelabuhan
berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar Pengumpan
muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas 4.Pelabuhan Laut
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang 5.Pelabuhan Sungai dan
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan Danau
antar moda transportasi.
1902 SD00209.00.00 9.1.2.(b) Jumlah pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan laut, sungai, dan danau yang digunakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dermaga
penyeberangan. penyeberangan untuk melayani angkutan penyeberangan yang analisis atau sesuai
berfungsi menghubungkan jaringan jalan dan/ atau kebutuhan
jaringan jalur kereta api yang dipisahkan oleh perairan
untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta
muatannya.
1903 SD00210.00.00 9.1.2.(c) Jumlah pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan yang dianggap telah dilengkapi dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pelabuhan

- 568 -
strategis. Strategis berbagai fasilitas modern, diantaranya fasilitas untuk analisis atau sesuai
pelayaran angkutan peti kemas, barang curah, barang kebutuhan
umum dan penumpang serta mempunyai kepadatan
pergerakan kapal.
1904 SD00361.00.00 9.2.1* Proporsi nilai Angka-angka Ukuran-ukuran indikator ekonomi dimana membagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;perse
tambah sektor per kapita indikator dengan jumlah populasi. analisis atau sesuai persentase n
industri manufaktur kebutuhan
terhadap PDB
1905 SD00863.01.00 9.2.1* Proporsi nilai Industri Suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan KBLI Jumlah; Unit; Persen
tambah sektor Manufaktur mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, Persentase
industri manufaktur atau dengan tangan sehingga menjadi barang
terhadap PDB jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan
sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk
dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan
perakitan (assembling).
1906 SD00863.02.00 9.2.1* Proporsi nilai Industri Industri manufaktur secara luas didefinisikan sebagai KBLI Jumlah; Unit; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tambah sektor Manufaktur “transformasi bahan fisik atau kimia menjadi produk Persentase
industri manufaktur baru” terlepas dari proses (dengan mesin atau dengan
terhadap PDB tangan), lokasi (pabrik atau rumah), atau metode
penjualan (grosir atau eceran).
1907 SD00146.00.00 9.2.1* Proporsi nilai Nilai tambah Jumlah nilai barang dan jasa akhir (pengurangan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
tambah sektor industri output dengan input antara) yang dihasilkan pada analisis atau sesuai persentase persen
industri manufaktur manufaktur sektor industri manufaktur. Nilai tambah manufaktur kebutuhan
terhadap PDB di proyeksikan sebagai persentase dari produk
domestik bruto (PDB) serta per kapita untuk periode
tertentu. Nilai tambah manufaktur di hitung
menggunakan Atas Dasar Harga Konstan.
1908 SD01728.00.00 9.2.1* Proporsi nilai Proporsi nilai Proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tambah sektor tambah sektor per kapita diperoleh dari pembagian nilai tambah analisis atau sesuai
industri manufaktur industri sektor industri manufaktur dengan jumlah kebutuhan
terhadap PDB dan manufaktur populasi

- 569 -
per kapita. per kapita
1909 SD01727.00.00 9.2.1* Proporsi nilai Proporsi nilai Proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tambah sektor tambah sektor diperoleh dari pembagian nilai tambah sektor industri analisis atau sesuai
industri manufaktur industri manufaktur dengan PDB dan dikalikan 100 persen. kebutuhan
terhadap PDB dan manufaktur Proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur per
per kapita. terhadap PDB kapita diperoleh dari pembagian nilai tambah sektor
industri manufaktur dengan jumlah populasi.
1910 SD00863.01.00 9.2.1.(a) Laju pertumbuhan Industri Suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan KBLI Jumlah; Unit; Persen
PDB industri Manufaktur mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, Persentase
manufaktur. atau dengan tangan sehingga menjadi barang
jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan
sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk
dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan
perakitan (assembling).
1911 SD00863.02.00 9.2.1.(a) Laju pertumbuhan Industri Industri manufaktur secara luas didefinisikan sebagai KBLI Jumlah; Unit; Persen
PDB industri Manufaktur “transformasi bahan fisik atau kimia menjadi produk Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
manufaktur. baru,” terlepas dari proses (dengan mesin atau dengan
tangan), lokasi (pabrik atau rumah), atau metode
penjualan (grosir atau eceran).
1912 SD00016.00.00 9.2.1.(a) Laju pertumbuhan Laju Laju pertumbuhan PDB industri manufaktur dapat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
PDB industri pertumbuhan diperoleh dengan mengurangi nilai tambah industri analisis atau sesuai
manufaktur. PDB industri manufaktur pada tahun ke - t terhadap nilai tambah kebutuhan
manufaktur. industri manufaktur pada tahun ke t-1 (tahun
sebelumnya), dibagi dengan nilai tambah industri
manufaktur pada tahun ke t-1, dikalikan dengan 100
persen.
1913 SD01654.00.02 9.2.1.(a) Laju pertumbuhan Produk Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah nilai 1. Produk Domestik Nilai Rupiah
PDB industri Domestik tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam Bruto (PDB)
manufaktur. Bruto (PDB) suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai Pengeluaran
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh 2. Produk Domestik
unit ekonomi. PDB merefleksikan total pendapatan Bruto (PDB) Lapangan

- 570 -
yang diterima oleh factor-faktor produksi dalam Usaha
kegiatan proses produksi di suatu negara selama satu
periode (setahun).
1914 SD00863.01.00 9.2.2* Proporsi tenaga Industri Suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan KBLI Jumlah; Unit; Persen
kerja pada sektor Manufaktur mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, Persentase
pada sektor atau dengan tangan sehingga menjadi barang
industri jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang
manufaktur. nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan
sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk
dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan
perakitan (assembling).
1915 SD01793.00.00 9.2.2* Proporsi tenaga Proporsi tenaga Proporsi tenaga kerja pada sektor industri manufaktur Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kerja pada sektor kerja pada diperoleh dengan cara membagi jumlah tenaga kerja analisis atau sesuai
pada sektor sektor pada sektor industri dengan jumlah tenaga kerja total kebutuhan
industri manufaktur sektor kemudian dikalikan dengan 100 persen.
yaitu mereka yang industri
bekerja pada manufaktur.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lapangan pekerjaan
kategori C. Industri
Pengolahan
berdasarkan KBLI
(Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha
Indonesia)
1916 SD01171.03.02 9.2.2* Proporsi tenaga Tenaga Kerja Semua orang yang bekerja pada suatu usaha dengan 1. Penduduk Bekerja Jumlah; Orang;
kerja pada sektor menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang dengan Upah/Gaji Persentase Persen
pada sektor (pekerja dibayar) maupun pekerja pemilik dan atau (Buruh/Karyawan/Pega
industri pekerja keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan wai)
manufaktur. usaha tetapi tidak dibayar (pekerja tidak dibayar). Bagi 2. Berusaha
pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 jam 3. Pekerja Keluarga
kerja normal (satu shift) tidak dianggap pekerja.
1917 SD01171.04.02 9.2.2* Proporsi tenaga Tenaga Kerja Semua orang yang bekerja atau terlibat dalam kegiatan 1. Penduduk Bekerja Jumlah; Orang;

- 571 -
kerja pada sektor atau proses produksi baik yang dibayar maupun tidak dengan Upah/Gaji Persentase Persen
pada sektor dibayar seperti pemilik atau pekerja keluarga. Pekerja (Buruh/Karyawan/Pega
industri keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 jam kerja wai)
manufaktur. normal/hari tidak dianggap pekerja. 2. Berusaha
3. Pekerja Keluarga
1918 SD00855.00.00 9.3.1* Proporsi nilai Industri Kecil Industri Kecil adalah usaha industri pengolahan yang KBLI Jumlah; Unit; Persen
tambah industri mempunyai tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, Persentase
kecil terhadap total termasuk pemilik dan pekerja keluarga.
nilai tambah sektor
industri.
1919 SD00871.00.00 9.3.1* Proporsi nilai Industri Unit produksi yang menyangkut kegiatan ekonomi, KBLI Jumlah; Unit; Persen
tambah industri Pengolahan produksi barang atau jasa, yang bertempat di suatu Persentase
kecil terhadap total bangunan atau lokasi tertentu, keeping business
nilai tambah sektor records concerning struktur upah dan produksi, dan
industri. mempunyai satu orang atau lebih yang bertanggung
jawab atau menanggung resiko dari kegiatan tersebut.
1920 SD00144.01.00 9.3.1* Proporsi nilai Nilai Tambah Besarnya nilai output dikurangi besarnya biaya 1. Nilai output Jumlah; Rupiah;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tambah industri intermediate input (biaya antara). 2. Nilai input persentase persen
kecil terhadap total
nilai tambah sektor
industri.
1921 SD00145.00.00 9.3.1* Proporsi nilai Nilai tambah Nilai tambah industri kecil merupakan jumlah nilai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
tambah industri industri kecil barang dan jasa akhir (pengurangan output dengan analisis atau sesuai persentase persen
kecil terhadap total input antara) yang dihasilkan oleh industri kecil. kebutuhan
nilai tambah sektor
industri.
1922 SD01725.00.00 9.3.1* Proporsi nilai Proporsi nilai Proporsi nilai tambah industri kecil terhadap total nilai Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tambah industri tambah tambah sektor industri diperoleh dengan membagi nilai analisis atau sesuai
kecil terhadap total industri kecil tambah industri kecil dibagi dengan total nilai tambah kebutuhan
nilai tambah sektor terhadap total industri dikalikan dengan 100 persen.
industri. nilai tambah
sektor industri.

- 572 -
1923 SD00855.00.00 9.3.2* Proporsi industri Industri Kecil Industri Kecil adalah usaha industri pengolahan yang KBLI Jumlah; Unit; Persen
kecil dengan mempunyai tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, Persentase
pinjaman atau termasuk pemilik dan pekerja keluarga.
kredit.
1924 SD00030.00.00 9.3.2* Proporsi industri Kredit Semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat 1. Kredit Modal Kerja Persentase; Persen;
kecil dengan dipersamakan dalam rupiah dan valuta asing, 2. Kredit Investasi Jumlah Kredit;
pinjaman atau berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam 3. Kredit Konsumsi Rupiah
kredit. meminjam antara bank pelapor dengan bank dan
pihak ketiga bukan bank. Dalam perhitungan indikator
ini fokus terhadap
industri kecil (industri pengolahan) yang menerima
pinjaman atau kredit.
1925 SD00052.00.00 9.3.2* Proporsi industri Kredit Investasi Kredit yang diberikan untuk melakukan penanaman Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
kecil dengan modal yang biasanya jangka panjang dengan maksud analisis atau sesuai Jumlah Kredit;
pinjaman atau memperoleh keuntungan. kebutuhan Rupiah
kredit.
1926 SD00061.00.00 9.3.2* Proporsi industri Kredit Kredit yang diberikan untuk membiayai pengadaan Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kecil dengan Konsumsi barang-barang serta jasa-jasa (penggunaan akhir). analisis atau sesuai Jumlah Kredit;
pinjaman atau kebutuhan Rupiah
kredit.
1927 SD00066.00.00 9.3.2* Proporsi industri Kredit Modal Kredit yang diberikan untuk membiayai kelancaran Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
kecil dengan Kerja kegiatan usaha nasabah. analisis atau sesuai Jumlah Kredit;
pinjaman atau kebutuhan Rupiah
kredit.
1928 SD00078.00.00 9.3.2* Proporsi industri Kredit yang Semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat 1. Kredit Modal Kerja Nilai; Rupiah;
kecil dengan diberikan dipersamakan dalam rupiah dan valuta asing, 2. Kredit Investasi Persentase Persen
pinjaman atau berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam 3. Kredit Konsumsi
kredit. meminjam antara bank pelapor dengan bank dan
pihak ketiga bukan bank. Dalam perhitungan indikator
ini fokus terhadap industri kecil (industri pengolahan)
yang menerima pinjaman atau kredit.
1929 SD01364.00.00 9.3.2* Proporsi industri Penyaluran Terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi dan 1. Milik sendiri: ... % Persentase Persen

- 573 -
kecil dengan Kredit kredit konsumsi. 2. Pihak Lain: ... %
pinjaman atau -Kredit modal kerja: kredit yang diberikan untuk
kredit. membiayai kelancaran kegiatan usaha nasabah.
-Kredit investasi: kredit yang diberikan untuk
melakukan penanaman modal yang biasanya jangka
panjang dengan maksud memperoleh keuntungan.
-Kredit konsumsi: kredit yang diberikan untuk
membiayai pengadaan barang-barang serta jasa-jasa
(penggunaan akhir).
1930 SD01702.00.00 9.3.2* Proporsi industri Proporsi Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kecil dengan industri kecil diperoleh dengan membagi jumlah industri kecil yang analisis atau sesuai
pinjaman atau dengan mendapatkan akses pinjaman atau kredit dengan kebutuhan
kredit. pinjaman atau jumlah industri kecil dan dikalikan dengan 100 persen.
kredit
1931 SD00485.02.00 9.4.1* Rasio Emisi Data Aktivitas Besaran kuantitatif kegiatan manusia yang melepas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
CO2/Emisi Gas (AD) emisi gas rumah kaca. analisis atau sesuai
Rumah Kaca dengan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
nilai tambah sektor
ah sektor industri
manufaktur.
1932 SD00542.00.00 9.4.1* Rasio Emisi Emisi Gas Lepasnya GRK ke atmosfer pada suatu area dalam Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
CO2/Emisi Gas Rumah Kaca jangka waktu tertentu. analisis atau sesuai
Rumah Kaca dengan kebutuhan
nilai tambah sektor
ah sektor industri
manufaktur.
1933 SD00549.01.00 9.4.1* Rasio Emisi Faktor Emisi Faktor yang menunjukkan intensitas emisi per unit Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
CO2/Emisi Gas aktivitas yang bergantung kepada berbagai parameter analisis atau sesuai
Rumah Kaca dengan terkait proses kimia yang terjadi kebutuhan
nilai tambah sektor
ah sektor industri
manufaktur.

- 574 -
1934 SD00563.00.00 9.4.1* Rasio Emisi Gas Rumah Gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
CO2/Emisi Gas Kaca (GRK) maupun antropogenik yang menyerap dan analisis atau sesuai Persentase
Rumah Kaca dengan memancarkan kembali radiasi inframerah kebutuhan
nilai tambah sektor
ah sektor industri
manufaktur.
1935 SD00563.00.00 9.4.1* Rasio Emisi Gas Rumah Gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
CO2/Emisi Gas Kaca (GRK) maupun antropogenik yang menyerap dan analisis atau sesuai Persentase
Rumah Kaca dengan memancarkan kembali radiasi inframerah. kebutuhan
nilai tambah sektor
ah sektor industri
manufaktur.
1936 SD00863.02.00 9.4.1* Rasio Emisi Industri Industri manufaktur secara luas didefinisikan sebagai KBLI Jumlah; Unit; Persen
CO2/Emisi Gas Manufaktur “transformasi bahan fisik atau kimia menjadi produk Persentase
Rumah Kaca dengan baru,” terlepas dari proses (dengan mesin atau dengan
nilai tambah sektor tangan), lokasi (pabrik atau rumah), atau metode
ah sektor industri penjualan (grosir atau eceran).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
manufaktur.
1937 SD01538.00.00 9.4.1* Rasio Emisi Persentase Presentase Perubahan Emisi CO2/Emisi Gas Rumah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
CO2/Emisi Gas Perubahan Kaca diperoleh dengan cara mengurangi tingkat emisi analisis atau sesuai
Rumah Kaca dengan Emisi pada tahun ke t terhadap tingkat emisi pada tahun ke kebutuhan
nilai tambah sektor CO2/Emisi t-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan tingkat emisi
ah sektor industri Gas Rumah pada tahun ke t-1, dikalikan dengan 100 persen.
manufaktur. Kaca
1938 SD01829.00.00 9.4.1* Rasio Emisi Rasio Emisi Rasio emisi co2/emisi gas rumah kaca dengan nilai Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
CO2/Emisi Gas CO2/Emisi tambah sektor industri diperoleh dengan cara membagi analisis atau sesuai
Rumah Kaca dengan Gas Rumah tingkat emisi co2 dengan nilai tambah sektor industri. kebutuhan
nilai tambah sektor Kaca dengan
industri nilai tambah
manufaktur. sektor industri
manufaktur
1939 SD01195.00.00 9.4.1* Rasio Emisi Tingkat Emisi Perkalian antara data aktifitas dengan faktor emisi. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton

- 575 -
CO2/Emisi Gas analisis atau sesuai
Rumah Kaca dengan kebutuhan
nilai tambah sektor
ah sektor industri
manufaktur.
1940 SD01196.00.00 9.4.1* Rasio Emisi Tingkat emisi Tingkat emisi gas rumah kaca (tonCO2e/tahun) adalah Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
CO2/Emisi Gas gas rumah lepasnya GRK ke atmosfer pada suatu area dalam analisis atau sesuai Persentase
Rumah Kaca dengan kaca jangka waktu tertentu. Penghitungan tingkat emisi kebutuhan
nilai tambah sektor sektor industri mencakup emisi dari sektor IPPU
ah sektor industri (Industrial Processing and Product Use).
manufaktur.
1941 SD00542.00.00 9.4.1.(a) Penurunan emisi Emisi gas Lepasnya gas rumah kaca ke Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
gas rumah kaca rumah kaca atmosfer pada suatu area dalam jangka waktu analisis atau sesuai Persentase
sektor industri. tertentu kebutuhan
1942 SD00863.03.00 9.4.1.(a) Penurunan emisi Industri Transformasi bahan fisik atau kimia menjadi produk KBLI Jumlah; Unit; Persen
gas rumah kaca Manufaktur baru,” terlepas dari proses (dengan mesin atau dengan Persentase
sektor industri. tangan), lokasi (pabrik atau rumah), atau metode
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penjualan (grosir atau
eceran)
1943 SD01358.00.00 9.4.1.(a) Penurunan emisi Penurunan Penurunan emisi gas rumah kaca sektor industri Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
gas rumah kaca emisi diperoleh dengan cara membagi penurunan analisis atau sesuai Persentase
sektor industri. gas rumah emisi gas rumah kaca (ton CO2e/tahun) dengan kebutuhan
kaca baseline sektor industri pada tahun tersebut (ton
sektor industri. CO2e/tahun).
1944 SD01022.00.00 9.4.1.(b) Intensitas emisi Intensitas Intensitas emisi merupakan gas rumah kaca (GRK) Klasifikasi berdasarkan Volume; m3; Persen
sektor industri. emisi sektor yang terlepas ke atmosfer yang dibandingkan analisis atau sesuai Persentase
industri. dengan produk domestik bruto pada suatu kebutuhan
wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu.
1945 SD00289.01.00 9.5.1* Proporsi anggaran Peneliti Para profesional yang terlibat dalam konsepsi atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peneliti;
riset pemerintah penciptaan pengetahuan baru. Mereka melakukan analisis atau sesuai Persentase Persen
terhadap PDB. penelitian dan meningkatkan atau mengembangkan kebutuhan
konsep, teori, model, teknik instrumentasi, perangkat

- 576 -
lunak atau metode operasional.
1946 SD00290.00.00 9.5.1* Proporsi anggaran Peneliti ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peneliti;
riset pemerintah (ekuivalen analisis atau sesuai Nilai Rasio
terhadap PDB. penuh waktu) kebutuhan
per satu juta
penduduk
1947 SD00291.01.00 9.5.1* Proporsi anggaran Penelitian Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penilitian;
riset pemerintah metodologi ilmiah untuk memperoleh data dan yang analisis atau sesuai Persentase Persen
terhadap PDB. berkaitan dengan pemahaman tentang fenomena alam kebutuhan
dan/atau sosial, pembuktian kebenaran atau
ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis dan
penarikan kesimpulan ilmiah.
1948 SD01677.00.00 9.5.1* Proporsi anggaran Pengembangan Pengembangan adalah kegiatan untuk peningkatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
riset pemerintah manfaat dan daya dukung ilmu pengetahuan dan yang analisis atau sesuai Persentase Persen
terhadap PDB. telah terbukti kebenarannya dan keamanannya untuk kebutuhan
meningkatkan fungsi dan manfaat, ilmu pengetahuan
dan teknologi.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1949 SD01655.00.00 9.5.1* Proporsi anggaran Produk Nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan suatu 1. Produk Domestik Nilai Rupiah
riset pemerintah Domestik negara dalam suatu periode waktu menurut harga Bruto (PDB)
terhadap PDB. Bruto (PDB) yang berlaku pada waktu tersebut. PDB ADHB dapat Pengeluaran
Atas Dasar digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur 2. Produk Domestik
Harga Berlaku ekonomi. Bruto (PDB) Lapangan
(ADHB) Usaha
1950 SD01687.00.00 9.5.1* Proporsi anggaran Proporsi Proporsi anggaran riset pemerintah terhadap PDB Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
riset pemerintah anggaran riset (Gross Domestic Expenditure on Research and analisis atau sesuai
terhadap PDB. pemerintah Development/GERD) diperoleh dengan cara membagi kebutuhan
terhadap PDB. jumlah anggaran untuk penelitian dan pengembangan
riset pemerintah, perguruan tinggi, badan usaha
(industri manufaktur, pertambangan, dan energi) dan
swasta non profit dengan PDB dikalikan dengan 100
persen.
1951 SD01035.00.00 9.5.1* Proporsi anggaran Riset Riset terbagi menjadi dua kegiatan yaitu penelitian dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;

- 577 -
riset pemerintah pengembangan. analisis atau sesuai Persentase Persen
terhadap PDB. kebutuhan
1952 SD00526.00.00 9.5.2* Jumlah sumber Dosen Pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
daya manusia mentransformasikan, analisis atau sesuai
bidang ilmu mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu kebutuhan
pengetahuan dan pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
teknologi (peneliti, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
perekayasa, dan masyarakat
dosen) pada instansi
pemerintah dan
perguruan tinggi
per satu juta
penduduk
1953 SD00289.02.00 9.5.2* Jumlah sumber Peneliti Jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
daya manusia tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan analisis atau sesuai
bidang ilmu penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian ilmu kebutuhan
pengetahuan dan pengetahuan dan teknologi pada organisasi penelitian,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
teknologi (peneliti, pengembangan dan/atau pengkajian instansi
perekayasa, dan pemerintah.
dosen) pada instansi
pemerintah dan
perguruan tinggi
per satu juta
penduduk
1954 SD01395.00.00 9.5.2* Jumlah sumber Perekayasa Jabatan yang mempunyai ruang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
daya manusia lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang analisis atau sesuai
bidang ilmu untuk melakukan kegiatan teknologi dalam suatu kebutuhan
pengetahuan dan kelompok kerja fungsional pada bidang penelitian
teknologi (peneliti, terapan, pengembangan, perekayasaan, dan
perekayasa, dan pengoperasian yang diduduki oleh PNS dengan
dosen) pada instansi hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh
pemerintah dan oleh pejabat yang berwenang

- 578 -
perguruan tinggi
per satu juta
penduduk
1955 SD01688.00.00 9.5.2* Jumlah sumber Proporsi Jumlah sumber daya manusia bidang ilmu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
daya manusia anggaran riset pengetahuan dan analisis atau sesuai Persentase Persen
bidang ilmu pemerintah teknologi (peneliti, kebutuhan
pengetahuan dan terhadap PDB. perekayasa,
teknologi (peneliti, dan dosen)
perekayasa, dan pada instansi
dosen) pada instansi pemerintah dan
pemerintah dan perguruan tinggi
perguruan tinggi per per satu juta
satu juta penduduk penduduk.
1956 SD00526.00.00 9.5.2.(a) Proporsi anggaran Dosen Pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
riset pemerintah mentransformasikan, analisis atau sesuai
terhadap PDB. mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu kebutuhan
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat
1957 SD00289.02.00 9.5.2.(a) Proporsi anggaran Peneliti Jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
riset pemerintah tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan analisis atau sesuai
terhadap PDB. penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian ilmu kebutuhan
pengetahuan dan teknologi pada organisasi penelitian,
pengembangan dan/atau pengkajian instansi
pemerintah.
1958 SD01395.00.00 9.5.2.(a) Proporsi anggaran Perekayasa Jabatan yang mempunyai ruang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
riset pemerintah lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang analisis atau sesuai
terhadap PDB. untuk melakukan kegiatan teknologi dalam suatu kebutuhan
kelompok kerja fungsional pada bidang penelitian
terapan, pengembangan, perekayasaan, dan
pengoperasian yang diduduki oleh PNS dengan
hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh

- 579 -
oleh pejabat yang berwenang
1959 SD01803.00.00 9.5.2.(a) Proporsi anggaran Proporsi Proporsi sumberdaya manusia bidang ilmu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
riset pemerintah sumberdaya pengetahuan dan teknologi dengan gelar analisis atau sesuai Persentase Persen
terhadap PDB. manusia Doktor (S3) dihitung dengan membagi jumlah kebutuhan
bidang sumberdaya manusia yang bekerja di bidang ilmu
ilmu pengetahuan dan teknologi dan menyandang gelar
pengetahuan Doktor (S3) pada 3 Kementerian/Lembaga Pemerintah
dan teknologi berikut: Kemenristek, LIPI, dan BPPT
dengan gelar dengan total jumlah sumberdaya manusia di bidang
Doktor (S3). ilmu pengetahuan dan teknologi.
1960 SD00368.00.00 9.a.1 Total dukungan Arus Resmi Transaksi oleh sektor resmi yang tidak memenuhi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
resmi internasional Lainnya (Tidak persyaratan untuk kelayakan sebagai ODA, baik analisis atau sesuai
(bantuan resmi Termasuk karena mereka tidak terutama ditujukan untuk kebutuhan
pembangunan Kredit Ekspor pembangunan, atau karena mereka tidak cukup lunak
ditambah aliran yang Didukung
bantuan resmi Secara Resmi)
biaya) untuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
infrastruktur.
1961 SD01221.00.00 9.a.1 Total dukungan Total ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dukungan
resmi internasional dukungan analisis atau sesuai
(bantuan resmi resmi kebutuhan
pembangunan internasional
ditambah aliran (bantuan resmi
bantuan resmi pembangunan
biaya) untuk ditambah
infrastruktur. aliran bantuan
resmi biaya)
untuk
infrastruktur
1962 SD00149.00.00 9.b.1 Proporsi nilai Nilai Tambah Tambahan bernilai tinggi industri manufaktur dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
tambah teknologi Teknologi intensitas teknologi yang lebih tinggi dan produktivitas analisis atau sesuai persentase persen
menengah dan tinggi Menengah dan tenaga kerja. kebutuhan

- 580 -
terhadap total nilai Tinggi
tambah.
1963 SD01729.00.00 9.b.1 Proporsi nilai Proporsi nilai ***Indikator global yang akan dikembangkan*** Klasifikasi berdasarkan Nilai Proporsi
tambah teknologi tambah analisis atau sesuai
menengah dan tinggi teknologi kebutuhan
terhadap total nilai menengah dan
tambah. tinggi terhadap
total nilai
tambah
1964 SD00851.00.00 9.b.1* Kontribusi ekspor Industri Industri-industri dengan klasifikasi ISIC Rev.4 20, 21, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
produk industri berteknologi 252, 26, 27, 28, 29, 30 (kecuali 301), dan analisis atau sesuai
berteknologi tinggi menengah dan 325. Teknologi tinggi tidak hanya dinilai dari produk, kebutuhan
tinggi namun juga proses dalam menghasilkan produk
tersebut yang telah menggunakan teknologi tinggi
1965 SD00993.00.00 9.b.1* Kontribusi ekspor Kontribusi Kontribusi ekspor produk industri berteknologi tinggi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
produk industri ekspor produk diperoleh dengan membagi jumlah ekspor produk analisis atau sesuai
berteknologi tinggi industri industri berteknologi tinggi dengan total jumlah ekspor kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berteknologi produk, kemudian dikalikan dengan 100 persen.
tinggi
1966 SD00993.00.00 9.b.1.(a) Kontribusi ekspor Kontribusi Kontribusi ekspor produk industri berteknologi tinggi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
produk industri ekspor produk diperoleh dengan membagi jumlah ekspor produk analisis atau sesuai
berteknologi tinggi industri industri berteknologi tinggi dengan total jumlah ekspor kebutuhan
berteknologi produk, kemudian dikalikan dengan 100 persen.
tinggi
1967 SD00422.01.00 9.c.1* Proporsi penduduk Akses bergerak Akses yang berkecepatan 1 Mbps untuk akses bergerak 1. Modem portabel Kecepatan Mbps
yang terlayani pitalebar (mobile). 2. Modem nirkabel USB
mobile broadband. (mobile 3. Tablet / smartphone
broadband) 4. Perangkat seluler
lainnya
1968 SD01024.01.00 9.c.1* Proporsi penduduk Internet Istilah umum yang dipakai untuk menunjuk Network Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
yang terlayani komputer dan layanan servis atau sekitar 30 sampai analisis atau sesuai
mobile broadband. 50 juta pemakai informasi termasuk e-mail, Gopher, kebutuhan

- 581 -
FTP dan World Wide Web.
1969 SD01024.02.00 9.c.1* Proporsi penduduk Internet Sebuah sistem jaringan komunikasi global yang Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
yang terlayani menghubungkan komputer dan jaringan komputer di analisis atau sesuai
mobile broadband. seluruh dunia secara global. Fasilitas menyediakan kebutuhan
akses ke sejumlah layanan komunikasi termasuk
halaman world wide web (www), surat elektronik
(email), berita, hiburan dan data. Fasilitas akses
internet tidak diasumsikan hanya melalui komputer,
dimungkinkan juga menggunakan telepon selular,
PDA, perangkat game elektronik, televisi digital, dll.
Akses bisa melalui suatu jaringan tetap maupun
selular.
1970 SD00669.00.00 9.c.1* Proporsi penduduk Jaringan 4G Jaringan seluler yang memenuhi standar generasi Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
yang terlayani keempat untuk transmisi nirkabel data seluler analisis atau sesuai
mobile broadband. kebutuhan
1971 SD01700.00.00 9.c.1* Proporsi penduduk Proporsi Proporsi individu yang menggunakan internet dapat Klasifikasi berdasarkan Nilai Proporsi
yang terlayani individu yang diperoleh dengan membagi jumlah penduduk usia 5 analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mobile broadband. menggunakan tahun ke atas yang menggunakan internet dengan kebutuhan
Internet jumlah penduduk dikalikan dengan 100 persen.
1972 SD01750.00.00 9.c.1* Proporsi penduduk Proporsi Proporsi penduduk terlayani mobile broadband Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang terlayani penduduk diperoleh dengan cara membagi jumlah total luas analisis atau sesuai
mobile broadband. yang terlayani pemukiman yang dijangkau oleh jaringan bergerak kebutuhan
mobile pitalebar (mobile broadband) dibagi dengan jumlah
broadband. total luas pemukiman Indonesia dikalikan dengan 100
persen.
1973 SD01170.00.00 9.c.1* Proporsi penduduk Telepon Perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ponsel;
yang terlayani Genggam/Selul kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap analisis atau sesuai Persentase Persen
mobile broadband. er (Ponsel) kabel, namun dapat dibawa kemana-mana (portable, kebutuhan
mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telekomunikasi kabel. Termasuk telepon seluler adalah
handphone dan smartphone, tetapi tidak termasuk
tablet meskipun bisa digunakan untuk menelepon.

- 582 -
1974 SD01170.00.00 9.c.1* Proporsi penduduk Telepon Setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ponsel;
yang terlayani Genggam/Selul berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan analisis atau sesuai Persentase Persen
mobile broadband. er (Ponsel) jaringan seluler dan jaringan nirkabel lainnya, kebutuhan
termasuk smartphone.
1975 SD00721.00.00 16.10.2.(c) Jumlah kepemilikan Jumlah Jumlah PPID yang telah mengikuti pelatihan dan telah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pejabat
sertifikat Pejabat kepemilikan lulus sertifikasi PPID dalam kurun waktu satu tahun analisis atau sesuai
Pengelola Informasi sertifikat tertentu atau 12 bulan terakhir. kebutuhan
dan Dokumentasi Pejabat
(PPID) untuk Pengelola
mengukur kualitas Informasi dan
PPID dalam Dokumentasi
menjalankan tugas (PPID) untuk
dan fungsi mengukur
sebagaimana diatur kualitas PPID
dalam peraturan dalam
perundang- menjalankan
undangan tugas dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
fungsi
sebagaimana
diatur dalam
peraturan
perundang-
undangan
1976 SD00192.00.00 16.10.2.(c) Jumlah kepemilikan Pejabat Pejabat yang bertanggung jawab di bidang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pejabat
sertifikat Pejabat Pengelola penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, analisis atau sesuai
Pengelola Informasi Informasi dan dan/atau pelayanan informasi di badan publik. kebutuhan
dan Dokumentasi Dokumentasi
(PPID) untuk (PPID)
mengukur kualitas
PPID dalam
menjalankan tugas
dan fungsi

- 583 -
sebagaimana diatur
dalam peraturan
perundang-
undangan
1977 SD00723.00.00 17.6.1 Jumlah kesepakatan Jumlah ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kerjasama dan kesepakatan dikembangkan.*** analisis atau sesuai
program-program di kerjasama dan kebutuhan
bidang sains program-
dan/atau teknologi program di
antar negara bidang sains
menurut tipe dan/atau
kerjasamanya. teknologi antar
negara
menurut tipe
kerjasamanya
1978 SD00852.00.00 17.6.1.(a) Kegiatan saling Kegiatan saling Jumlah kegiatan saling berbagi pengetahuan dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
berbagi berbagi kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengetahuan dalam pengetahuan tahun berjalan. kebutuhan
kerangka Kerjasama dalam
Selatan-Selatan dan kerangka
Triangular Kerjasama
Selatan-
Selatan dan
Triangular
1979 SD00921.01.00 17.6.1.(a) Kegiatan saling Kerjasama Kerjasama antara Indonesia dan negara-negara sedang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
berbagi Selatan- berkembang melalui mekanisme saling belajar, berbagi analisis atau sesuai
pengetahuan dalam Selatan (KSS) pengalaman terbaik serta alih teknologi tepat guna kebutuhan
kerangka Kerjasama untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Selatan-Selatan dan
Triangular
1980 SD00922.00.00 17.6.1 Jumlah kesepakatan Kerjasama Kerja sama pembangunan di antara negara-negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
kerjasama dan Selatan- berkembang dalam rangka mencapai kemandirian analisis atau sesuai

- 584 -
program-program di Selatan dan bersama yang dilandasi oleh solidaritas, kesetaraan kebutuhan
bidang sains Triangular (mutual opportunity) dan saling menguntungkan
dan/atau teknologi (KSST) (mutual benefit). Dalam perjalanannya, model kerja
antar negara sama tersebut mengalami perkembangan dengan
menurut tipe adanya dukungan mitra pembangunan yang dikenal
kerjasamanya. dengan istilah Kerja Sama Triangular (Triangular
Cooperation). Terdiri dari Kerja Sama Selatan-Selatan
(KSS) dan Kerjasama Triangular (KST).
1981 SD00922.00.00 17.6.1.(a) Kegiatan saling Kerjasama Kerja sama pembangunan di antara negara-negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
berbagi Selatan- berkembang dalam rangka mencapai kemandirian analisis atau sesuai
pengetahuan dalam Selatan dan bersama yang dilandasi oleh solidaritas, kesetaraan kebutuhan
kerangka Kerjasama Triangular (mutual opportunity) dan saling menguntungkan
Selatan-Selatan dan (KSST) (mutual benefit). Dalam perjalanannya, model kerja
Triangular sama tersebut mengalami perkembangan dengan
adanya dukungan mitra pembangunan yang dikenal
dengan istilah Kerja Sama Triangular (Triangular
Cooperation). Terdiri dari Kerja Sama Selatan-Selatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(KSS) dan Kerjasama Triangular (KST).
1982 SD00923.00.00 17.6.1.(a) Kegiatan saling Kerjasama Kerjasama Selatan- Selatan yang melibatkan mitra Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kerjasama
berbagi Triangular kerjasama pembangunan. Mitra Pembangunan adalah analisis atau sesuai
pengetahuan dalam Negara dan/atau lembaga internasional yang kebutuhan
kerangka Kerjasama melakukan kerjasama pembangunan dengan
Selatan-Selatan dan Pemerintah Indonesia.
Triangular
1983 SD00008.00.00 Adaptasi Suatu proses untuk memperkuat dan membangun 1. Adaptasi bentuk Persentase Persen
strategi antisipasi dampak perubahan iklim serta tubuh (morfologi)
melaksanakannya sehingga mampu mengurangi 2. Adaptasi proses
dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya metabolisme tubuh
(fisiologi)
3. Adaptasi perilaku
1984 SD00009.00.00 Adat istiadat Kebiasaan yang didasarkan pada nilai tertentu dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus- analisis atau sesuai

- 585 -
menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, kebutuhan
antara lain, tata kelola lingkungan dan tata cara
penyelesaian sengketa.
1985 SD00010.00.00 Adil Memperlakukan seseorang dengan cara yang benar Klasifikasi berdasarkan Skala Satuan Skala
atau masuk akal, atau memperlakukan sekelompok analisis atau sesuai
orang secara setara dan tidak membiarkan pendapat kebutuhan
pribadi memengaruhi penilaian Anda.
1986 SD00002.00.00 Adiwiyata Penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah, a. Adiwiyata Nasional Jumlah Unit
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah b. Adiwiyata Mandiri
kabupaten/kota kepada sekolah yang berhasil
melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya
lingkungan hidup di sekolah
1987 SD00314.00.00 Administrasi Tata laksana dalam pengambilan keputusan dan/atau 1. Administrasi Jumlah Dokumen
Pemerintahan tindakanoleh badan dan/atau pejabat pemerintahan. Perekonomian Negara
2. Administrasi
peradilan.
3. Administrasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kepegawaian Negara
4. Administrasi
hubungan luar negeri
5. Administrasi
Pembangunan
1988 ST00583.00.00 Aerobic Sistem pengelolaan kotoran hewan melalui oksidasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Sistem
treatment biologis dari kotoran yang telah dikumpulkan menjadi analisis atau sesuai
cairan baik dengan aerasi paksa atau alami. Aerasi kebutuhan
alami terbatas pada kolam aerobik dan fakultatif dan
sistem lahan basah dan utamanya terjadi karena
adanya fotosintesis. Oleh karena itu, sistem ini
biasanya menjadi anoksik selama periode tanpa sinar
matahari.
1989 SP00125.01.00 Agama Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang harus 1. Islam Jumlah; Orang;
dimiliki oleh setiap manusia. 2. Kristen Persentase Persen

- 586 -
3. Katholik
4. Hindu
5. Budha
6. Khong Hu Chu
7. Agama Lainnya
1990 SP00125.02.00 Agama Ajaran yang berasal dari Tuhan atau hasil renungan 1. Islam Jumlah, Agama,
manusia yang terkandung dalam kitab suci yang turun 2. Kristen Persentase Persen
temurun diwariskan oleh suatu generasi ke generasi 3. Katolik
dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman 4. Hindu
hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan di 5. Budha
dunia dan di akhirat 6. Konghucu
7. Agama Kepercayaan
1991 ST00667.01.00 Agroforestri Sistem pengelolaan lahan berkelanjutan di mana Klasifikasi agroforestri Jumlah Sistem
spesies pohonpohon hutan dan tanaman hutan lainnya berdasarkan produksi:
sengaja ditanam di tanah yang sama dengan tanaman - Kehutanan
pertanian atau ternak, baik secara bersamaan maupun - Pertanian/
bergilir. Agroforestri dicirikan oleh adanya interaksi Perkebunan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ekologis dan ekonomi antara komponen-komponen - Peternakan
yang berbeda. Agroforestri meliputi sistem
agrosilvicultural (pohon dan tanaman), silvopastoral
(pohon dan
ternak), dan agrosilvipastoral (pohon, tanaman dan
ternak).
1992 ST00667.02.00 Agroforestri Keberadaan agroforestri pada usaha pertanian Klasifikasi berdasarkan Jumlah Agroforestri
merupakan praktik pertanian berkelanjutan melalui analisis atau sesuai
dampaknya sehubungan dengan tanah, air, tanaman, kebutuhan
hewan, dan udara.
1993 SD00628.00.00 Air Semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di 1. Kelas satu (air yang Persentase Persen
bawah permukaan tanah, termasuk dalam peruntukannya dapat
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan digunakan untuk air
air laut yang berada di darat. baku air minum, dan
atau peruntukan lain

- 587 -
yang mempersyaratkan
mutu air yang sama
dengan kegunaan
tersebut)
2. Kelas dua (air yang
peruntukannya dapat
digunakan untuk
prasarana/sarana
rekreasi air,
pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan ,air
untuk mengairi
pertanaman, dan atau
peruntukkan lain yang
mempersyaratkan mutu
air yang sama dengan
kegunaan tersebut)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Kelas tiga (air yang
peruntukannya dapat
digunakan untuk
pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan, air
untuk mengairi
pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang
mempersyaratkan air
yang sama dengan
kegunaan tersebut)
4. Kelas empat (air yang
peruntukannya dapat
digunakan untuk
mengairi,pertanaman

- 588 -
dan atau peruntukan
lain yang
mempersyaratkan mutu
air yang sama dengan
kegunaan tersebut)
1994 SP00155.00.00 Air Isi Ulang Air yang diproduksi melalui proses penjernihan. 1. Air isi ulang air Volume Liter
mineral
2. Air isi ulang reverse
osmosis
1995 SP00069.00.00 Air Kemasan Air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu 1. Sekali Pakai Volume Liter
perusahaan dalam kemasan botol (600 ml, 1,5 liter, 12 2. Isi Ulang
liter, atau 19 liter) atau kemasan gelas.
1996 SP00070.00.00 Air Leding Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan 1. Leding meteran Volume m3
penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen, 2. Leding eceran
termasuk leding meteran dan leding eceran.
1997 ST00554.00.00 Air limbah air yang dari segi kualitas tidak bisa lagi digunakan Klasifikasi berdasarkan Volume; Liter; M3;
yang mendapat untuk tujuannya semula diproduksi (yaitu air limbah), analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perlakuan yang telah mengalami perlakuan tertentu untuk air kebutuhan
limbah dan dialirkan untuk pengguna.
1998 SD00345.00.00 Persentase rumah Air Minum Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses 1. Air minum yang Jumlah; Rumah
tangga yang pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan layak Volume; tangga; Liter,
memiliki akses dapat langsung diminum. 2. Air minum tak layak Persentase Kubik;
terhadap layanan Persen
sumber air minum
layak dan
berkelanjutan.
1999 SP00074.02.00 Persentase rumah Air Minum Air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), 1. Air ledeng (keran) Jumlah; Liter; Kubik;
tangga yang yang Layak keran umum, hydrant umum, terminal air, 2. Air keran umum persentase Rumah
memiliki akses penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan 3. Air hydrant umum tangga;
terhadap layanan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang 4. Terminal air persen
sumber air minum jaraknya minimal 10 m dari pembuangan kotoran, 5. Penampungan air
layak dan penampungan limbah dan pembuangan sampah. Tidak hujan (PAH)

- 589 -
berkelanjutan. termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air 6. Mata air
yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak 7. Sumur terlindung
terlindung. (sumur bor atau sumur
pompa)
2000 ST00560.00.00 Air permukaan air yang ditemukan di permukaan bumi yang terlihat Klasifikasi berdasarkan Volume; Liter; M3;
secara terbuka, misalnya kali, sungai, telaga, danau, analisis atau sesuai Persentase Persen
lahan basah, atau laut. kebutuhan
2001 SP00078.00.00 Air Air tanah yang cara pengambilannya menggunakan 1. Pompa tangan Persentase Persen
Pompa/Sumur pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, 2. Pompa listrik
Bor termasuk sumur artesis (sumur bor). 3. Kincir angin
4. Sumur artesis
2002 SP00080.00.00 Air Sumur Air tanah yang cara pengambilannya melalui lubang 1. Sumur terlindung Persentase Persen
tanah atau sumur, termasuk sumur terlindung dan 2. Sumur tidak
tidak terlindung. terlindung
2003 SP00084.00.00 Air Sungai/ Sumber air permukaan tanah berupa sungai atau peruntukan dan volume Volume; Liter; M3;
Danau danau, termasuk yang disalurkan melalui pipa paralon penggunaan Persentase Persen
atau diambil langsung.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2004 SD00386.02.00 Air Tanah Air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
bawah permukaan tanah. analisis atau sesuai
kebutuhan
2005 ST00566.01.00 Air tanah Air yang tersimpan di bawah tanah dalam lapisan Klasifikasi berdasarkan Volume; Liter; M3;
akuifer - yakni, air dalam tanah pada zona jenuh analisis atau sesuai Persentase Persen
dibawah permukaan air, dimana pori-pori tanah berisi kebutuhan
air.
2006 ST00567.00.00 Akarisida Bahan yang digunakan untuk mengendalikan tungau. 1. Kelthane MF volume sesuai
2. Morestan 25 WP jawaban
3. Morocidae 400 EC responden
4. Ornite 57 EC (tidak ada
5. Plictran 50 WP standar
6. Tedion 75 EC satuan)
2007 SE00159.00.00 Akses terhadap Kesempatan dan kemudahan sumber daya manusia 1. Pendidikan formal Program Sekolah;
pendidikan memperoleh pendidikan dan pelatihan. 2. Pendidikan non Pendidikan

- 590 -
dan pelatihan formal kepemudaan,
pendidikan
ketrampilan,
Pendidikan
keaksaraan.

2008 SE00159.00.02 Akses terhadap Kesempatan dan kemudahan sumber daya manusia 1. Pelatihan keahlian Program Penataran,
pendidikan memperoleh pendidikan dan pelatihan. 2. Pelatihan kejuruan pembinaan,
dan pelatihan Pelatihan
kerja,
pelatihan
pengembanga
n, case
study,
laboratory
training,
lecture, dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
progammed
learning.
2009 ST00628.00.00 Aksesi Suatu contoh yang unik dari benih, materi tanaman, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Aksesi;
atau tanaman yang dipelihara dalam sebuah bank analisis atau sesuai Persentase Persen
genetik. kebutuhan
2010 SP00129.00.00 Aksesibilitas Tingkat kemudahan lokasi perumahan/apartemen a)Ketersediaan Panjang/le meter,
Perumahan/Ap untuk dicapai oleh masyarakat angkutan umum (1.Ya bar; Jarak kilometer
artemen 2. Tidak); b)Kondisi (km)
jalan menuju
perumahan/apartemen
memadai (1.Ya 2.Tidak);
c)Lebar jalan utama;
d)Jarak
perumahan/apartemen
ke pusat kota; e)Jarak

- 591 -
perumahan/apartemen
ke rumah sakit
terdekat; f)Jarak
perumahan/apartemen
ke pusat perbelanjaan
terdekat; g)Jarak
perumahan/apartemen
ke sarana pendidikan
terdekat
2011 SD00535.00.00 Persentase Akta kelahiran Surat tanda bukti kelahiran yang dikeluarkan oleh 1. Memiliki Jumlah; Orang;
penduduk umur 0- kantor catatan sipil tiap daerah, bukan surat 2. Tidak Memiliki Persentase persen
17 tahun dengan keterangan lahir dari rumah
kepemilikan akta sakit/dokter/bidan/kelurahan. Akta kelahiran
kelahiran. merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh
negara bagi individu yang baru lahir.
2012 SP00131.00.00 Akta kematian Dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi 1. Memiliki Jumlah; Orang;
Pelaksana (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) 2. Tidak Memiliki Persentase persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti
autentik perihal peristiwa kematian seseorang
2013 SP00132.00.00 Aktif/ikut serta Ikut serta adalah berpartisipasi dalam organisasi baik 1. Ya Jumlah; Orang;
dalam kegiatan sebagai pengurus maupun anggota. Seseorang 2. Tidak persentase Persen
organisasi dianggap sebagai anggota organisasi bila yang
bersangkutan harus mendaftar untuk menjadi
anggota. Keanggotaan di dalam organisasi seperti
KORPRI, OSIS, BEM, dan PGRI tidak dianggap sebagai
anggota organisasi.
2014 ST00635.00.00 Aktivitas Aktivitas ekonomi yang dilakukan rumah tangga di 1. Aktivitas-aktivitas jumlah aktivitas
ekonomi area usaha pertanian, atau dalam jarak yang dekat pendukung pertanian
rumah tangga dengan usaha pertanian, selain kegiatan produksi dan aktivitas pasca
lainnya pertanian. Hal ini dapat berupa memancing, panen
mengumpulkan hasil-hasil hutan, kerajinan tangan, 2. Perburuan,
dan menjalankan bisnis keluarga. Tidak termasuk penangkapan, dan

- 592 -
bekerja dengan bayaran sebagai pekerja di bagian aktivitas pelayanan
pertanian ataupun nonpertanian di usaha pertanian terkait
itu sendiri atau bekerja di suatu bisnis yang tidak 3. Kehutanan dan
berhubungan dengan usaha pertanian. penebangan
4. Pemancingan dan
budidaya ikan
5. Manufaktur
6. Memproses produk-
produk pertanian
(agroprocessing)
§ Kerajinan tangan
7. Perdagangan grosir
dan eceran, perbaikan
kendaran bermotor
8. Hotel dan restoran
(tidak termasuk
agrowisata)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
9. Agrowisata
10. Lainnya
2015 SP00136.00.00 Aktualisasi pengamalan (laku hidup, habituasi) Pancasila dalam Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pancasila kehidupan berbangsa dan bernegara analisis atau sesuai
kebutuhan
2016 ST00644.00.00 Akuakultur Budidaya organisme air seperti ikan, krustasea, Klasifikasi berdasarkan Persentase, Persen,
moluska dan tanaman, sebagai lawan dari bentuk analisis atau sesuai Jumlah Budidaya
eksploitasi air lain seperti perikanan tangkap. kebutuhan
2017 ST00648.00.00 Akuakultur Akuakultur yang dipraktekkan di sawah, kolam, Klasifikasi berdasarkan Persentase, Persen,
berbasis tangki, raceway (saluran buatan, yang dibuat seperti analisis atau sesuai Jumlah Budidaya
daratan jalur pacuan kuda, untuk budidaya organisme kebutuhan
akuatik), dan area lahan lainnya pada usaha pertanian
2018 SP00138.00.01 Alamat Tempat Alamat lengkap tempat tinggal sekarang yang 1. Alamat Sesuai KTP Wilayah Satuan
Tinggal mencakup nama jalan, nomor rumah, lingkungan, dan 2. Alamat Domisili Lingkungan
keterangan lainnya seperti kode pos. Setempat

- 593 -
(SLS)/RT/RW
2019 SP00138.00.02 Alamat Tempat Alamat lengkap tempat tinggal sekarang yang 1.Alamat Sesuai Wilayah Satuan
Tinggal mencakup nama jalan, nomor rumah, lingkungan, dan KTP/Paspor/SIM/Legal Lingkungan
keterangan lainnya seperti kode pos. 2.Alamat Domisili Setempat
(SLS)/RT/RW
2020 SE00186.00.01 Alamat Usaha Lokasi kegiatan usaha dilakukan Berdasarkan wilayah : Wilayah Alamat
1. Perkotaan
2. Perdesaan
2021 SE00186.00.02 Alamat Usaha Lokasi kegiatan usaha dilakukan Berdasarkan area : Wilayah Alamat
1. Kawasan Berikat
2. Kawasan Ekonomi
Khusus
3. Kawaasan Industri
4. Klaster
2022 SP00140.00.00 Alasan memilih Alasan responden memilih menggunakan moda 1. Kecepatan Jumlah; Orang;
moda transportasi utama tersebut untuk sampai ke tempat 2. Kenyamanan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
transportasi tinggal 3. Keamanan
utama dari 4. Biaya
tempat 5. Kepraktisan
kegiatan ke 6. Mobilitas tinggi
tempat tinggal 7. Lainnya
2023 SP00141.00.00 Alasan memilih Alasan responden memilih menggunakan moda 1. Kecepatan Jumlah; Orang;
moda transportasi utama tersebut untuk sampai ke tempat 2. Kenyamanan Persentase Persen
transportasi kegiatan 3. Keamanan
utama ke 4. Biaya
tempat 5. Kepraktisan
kegiatan 6. Mobilitas tinggi
7. Lainnya
2024 SP00143.00.00 Alasan pindah Alasan mengapa responden melakukan perpindahan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
ke tempat dari tempat tinggal sebelumnya ke tempat tinggal analisis atau sesuai
tinggal sekarang kebutuhan

- 594 -
sekarang
2025 SP00144.00.00 Alasan tidak Alasan responden tidak ingin beralih menggunakan 1. Tidak aman Jumlah; Orang;
ingin beralih moda transportasi umum saat pergi dan/atau pulang 2. Tidak nyaman Persentase Persen
menggunakan ke/dari tempat kegiatan 3. Tidak praktis
moda 4. Jauhnya akses ke
transportasi kendaraan umum
umum 5. Waktu tempuh lama
6. Waktu tunggu lama
7. Biaya lebih mahal
2026 SP00145.00.00 Alasan utama Alasan mengapa responden pindah/berangkat ke luar Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
berangkat ke negeri analisis atau sesuai
luar negeri kebutuhan
2027 ST00686.00.00 Alat dan Mesin Alat atau mesin yang digunakan dalam proses lanjutan 1. Alat Sortasi jumlah Alat
Pasca Panen setelah panen. 2. Alat Pemilah (Grader)
3. Mesin Pengering
4. Cold Storage
(Ruangan Berpendingin)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Wrapping
6. Sealer
7. Pembuka Durian
2028 ST00696.00.00 Alat sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya 1. jaring lingkar Jumlah Alat
Penangkapan yang dipergunakan untuk menangkap ikan (surrounding nets)
Ikan 2. pukat tarik (seine
nets)
3. pukat hela (trawls)
4. penggaruk (dredges)
5. jaring angkat (lift
nets);
6. alat yang dijatuhkan
(falling gears);
7. Jaring insang
(gillnets and entangling

- 595 -
neperangkap (traps);
8. pancing (hooks and
lines);
9. alat penjepit dan
melukai (grappling and
wounding)
2029 ST00704.00.00 Alat pengolah Alat yang digunakan untuk mengolah lahan pertanian, 1. cangkul jumlah Alat
lahan biasanya digunakan tenaga manusia, ditarik dengan 2. bajak
traktor atau ternak, seperti cangkul, bajak, 3. garu tanah/sisir
sekop/garpu, garu/sisir, brujul dan linggis/tugal 4. sekop/garpu
5. brujul
6. linggis/tugal
2030 ST00708.00.00 Alat penjepit Kelompok alat penangkap ikan yang terbuat dari Klasifikasi berdasarkan jumlah Alat
dan melukai batang kayu, besi atau bahan lainnya yang mempunyai analisis atau sesuai
satu atau lebih bagian runcing/tajam, yang kebutuhan
pengoperasiannya dengan cara mencengkeram,
mengait/ menjepit, melukai dan/atau membunuh
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sasaran tangkapan.
2031 ST00709.00.00 Alat yang Kelompok alat penangkapan ikan yang terbuat dari Klasifikasi berdasarkan jumlah Alat
dijatuhkan jaring, besi, kayu, dan/atau bamboo yang cara analisis atau sesuai
(falling gears) pengoperasiannya dijatuhkan/ditebarkan untuk kebutuhan
mengurung ikan pada sasaran yang terlihat maupun
tidak terlihat.
2032 SD00627.00.00 Alokasi Pemasaran adalah proses, cara, aktivitas memasarkan 1. Dalam satu persentase persen
Pemasaran atau menyebarluaskan suatu produk/barang atau kabupaten/kota
jasa. 2. Luar kabupaten/kota
dalam satu provinsi
3. Luar provinsi
4. Langsung luar
negeri/importir
2033 SD00630.01.01 Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak kandung Jumlah; Orang;
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak tiri persentase persen

- 596 -
Pada indikator ini, umur anak yakni 1-17 tahun. Anak 3. Anak angkat/anak
yang dimaksud yakni anak kandung, anak tiri maupun adopsi
anak angkat/anak adopsi, yang tinggal di rumah
tangga maupun tinggal di luar rumah tangga.
2034 SD00630.02.00 Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak kandung Jumlah; Orang;
tahun dan belum menikah/belum mempunyai anak 2. Anak tiri persentase persen
3. Anak angkat/anak
adopsi
2035 SD00630.03.00 Anak anak dengan usia 0 (nol) bulan sampai dengan 18 1. Anak kandung Jumlah; Orang;
(delapan belas) tahun. 2. Anak tiri persentase persen
3. Anak angkat/anak
adopsi
2036 SD00630.04.01 Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak kandung Jumlah; Orang;
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak tiri/adopsi persentase persen
2037 SD00630.01.02 Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak Kandung Jumlah; Orang;
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak Asuh Tiri persentase persen
Pada indikator ini, umur anak yakni 1-17 tahun. Anak 3. Anak Angkat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang dimaksud yakni anak kandung, anak tiri maupun 4. Anak Terlantar
anak angkat/anak adopsi, yang tinggal di rumah
tangga maupun tinggal di luar rumah tangga.
2038 SD00630.04.02 Persentase Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak kandung Jumlah; Orang;
penduduk umur 0- tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak tiri/adopsi persentase persen
17 tahun dengan
kepemilikan akta
kelahiran.
2039 SD00630.04.02 Persentase anak Anak Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) 1. Anak kandung Jumlah; Orang;
umur 12-23 bulan tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Anak tiri/adopsi persentase persen
yang menerima
imunisasi dasar
lengkap.
2040 SP00150.00.00 Anak dibawah Balita atau bawah lima tahun adalah anak umur 0-59 Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
5 tahun bulan analisis atau sesuai

- 597 -
kebutuhan
2041 SP00151.00.00 Anak lahir Anak yang dilahirkan menunjukkan tanda-tanda 1. Ya Jumlah Anak
hidup kehidupan, walaupun mungkin hanya beberapa saat 2. Tidak
saja, seperti jantung berdenyut, bernafas, dan
menangis.
2042 SP00152.00.00 Anak yang Anak dikatakan telantar jika memenuhi setidaknya 3 Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
terlantar dari 8 kriteria ketelantaran sebagai berikut: analisis atau sesuai
1. Tidak/belum pernah sekolah; atau tidak bersekolah kebutuhan
lagi dan tidak tamat pendidikan dasar
2. Makan makanan pokok yang mengandung
karbohidrat < 14 kali dalam seminggu terakhir
3. Makan lauk pauk nabati berprotein tinggi <=3 kali
dan lauk pauk hewani berprotein tinggi <=2 kali dalam
seminggu terakhir
4. Memiliki pakaian layak pakai <4 stel
5. Tidak mempunyai lokasi khusus/tempat tetap
untuk tidur di rumah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Bila sakit tidak diobati (tidak berobat jalan/rawat
inap dan tidak mengobati sendiri)
7. Yatim piatu atau ayah kandung bukan anggota
rumah tangga
8. Umur <15 tahun dan seminggu yang lalu bekerja
atau mempunyai pekerjaan/usaha tetapi sementara
tidak bekerja
2043 SE00209.00.00 Andil Inflasi Sumbangan/andil inflasi/deflasi komoditas pada bulan Inti, Bergejolak, Diatur Persentase Persen
bulanan tertentu pemerintah
menurut
komponen
2044 SE00210.00.00 Andil Inflasi Sumbangan/andil inflasi/deflasi komoditas pada bulan 1. Inflasi month to Persentase Persen
Kelompok tertentu month
Bahan 2. Inflasi year to date
Makanan 3. Inflasi year to year

- 598 -
2045 SE00211.00.00 Andil Inflasi Sumbangan/andil inflasi/deflasi komoditas pada bulan 1. Inflasi month to Persentase Persen
Komponen tertentu month
Energi 2. Inflasi year to date
3. Inflasi year to year
2046 SD00636.00.00 Anggaran Rencana untuk menunjukkan berapa banyak uang 1. Klasifikasi Organisasi Jumlah Rupiah
yang akan diperoleh seseorang atau organisasi dan 2. Klasifikasi Fungsi
berapa banyak yang akan mereka butuhkan atau 3. Klasifikasi Jenis
dapat belanjakan. Belanja
2047 SD00636.00.00 8.b.1 Total pengeluaran Anggaran Rencana untuk menunjukkan berapa banyak uang 1. Klasifikasi Organisasi Jumlah Rupiah
pemerintah dalam yang akan diperoleh seseorang atau organisasi dan 2. Klasifikasi Fungsi
program berapa banyak yang akan mereka butuhkan atau 3. Klasifikasi Jenis
perlindungan sosial dapat belanjakan. Belanja
dan ketenagakerjaan
dalam proporsi
terhadap anggaran
nasional dan PDB.
2048 SP00153.00.00 Anggota Orang-orang yang nama dan identitas biodatanya 1. Kepala Keluarga Jumlah; Orang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Keluarga tercantum dalam Kartu Keluarga. 2. Suami/Istri Rata-rata
3. Anak Kandung
4. Anak Adopsi/Tiri
5. Menantu
6. Cucu
7. Orang Tua/Mertua
8. Famili Lain
9.
Pembantu/Sopir/Tukan
g Kebun
0. Lainnya
2049 SE00212.00.00 Anggota Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna 1. Anggota Jumlah Anggota
Koperasi jasa koperasi 2. Calon Anggota
2050 SE00212.00.02 Anggota Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna 1. Laki-laki Jumlah Anggota
Koperasi jasa koperasi 2. Perempuan

- 599 -
2051 SE00212.00.03 Anggota Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna 1. SD Jumlah Anggota
Koperasi jasa koperasi 2. SLTP
3. SLTA
4. Diploma
5. Sarjana
6. Magister
7. Doktor
2052 SE00212.00.04 Anggota Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna 1. Pengusaha Jumlah Anggota
Koperasi jasa koperasi 2. Non Pengusaha
2053 ST00710.00.00 Anggota Orang yang memiliki pekerjaan mandiri pada sebuah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
koperasi usaha yang dijalankan seperti koperasi, dimana setiap analisis atau sesuai Persentase Persen
produsen anggota memiliki bagian yang sama dengan anggota kebutuhan
lain dalam menentukan organisasi produksi, penjualan
dan/atau pekerjaan lainnya, investasi dan distribusi
hasil/pendapatan antar anggota.
2054 SP00093.00.00 Angin angin kencang yang datang secara tiba-tiba, 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
Puyuh/puting mempunyai pusat, dan bergerak melingkar menyerupai 2. Perdesaan Orang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
beliung/topan spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga
menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam
waktu singkat (3-5 menit).
2055 SD00641.00.00 Angka Banyaknya kelahiran pada perempuan umur 15- 19 Klasifikasi berdasarkan Proporsi Proporsi
kelahiran pada tahun pada periode tertentu, dibagi jumlah penduduk analisis atau sesuai permil (1000)
perempuan perempuan umur 15-19 tahun pada periode yang kebutuhan
umur 15-19 sama, yang dinyatakan dalam 1000 perempuan 15-19
tahun (Age tahun.
Specific
Fertility
Rate/ASFR)
2056 SD00323.00.00 Angka Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih 1. APK PAUD/Sederajat Persentase Persen
Partisipasi bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa 2. APK SD/MI
Kasar (APK) memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah 3. APK
penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia SMP/MTs/sederajat

- 600 -
sekolah di jenjang pendidikan yang sama. Sejak 4. APK SMA/ MA/
tahun2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, sederajat
dan Paket C) turut diperhitungkan. 5. APK Perguruan
Tinggi/Sederajat
2057 SD00323.00.00 Angka Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih 1. APK PAUD/Sederajat Persentase Persen
Partisipasi bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa 2. APK SD/MI
Kasar (APK) memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah 3. APK
penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia SMP/MTs/sederajat
sekolah di jenjang pendidikan yang sama. Sejak 4. APK SMA/ MA/
tahun2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, sederajat
dan Paket C) turut diperhitungkan. 5. APK Perguruan
Usia sekolah SD/Mi/Sederajat adalah 7-12 tahun Tinggi/Sederajat
2058 SD00323.00.00 Angka Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih 1. APK PAUD/Sederajat Persentase Persen
Partisipasi bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa 2. APK SD/MI
Kasar (APK) memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah 3. APK
penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia SMP/MTs/sederajat
sekolah di jenjang pendidikan yang sama. Sejak tahun 4. APK SMA/ MA/
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, dan sederajat
Paket C) turut diperhitungkan. 5. APK Perguruan
Tinggi/Sederajat
2059 SD00325.00.00 Angka Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi bersekolah di jenjang pendidikan Pendidikan Anak analisis atau sesuai
Kasar (APK) Usia dini (PAUD) (tanpa memandang usia penduduk kebutuhan
Pendidikan tersebut) dengan jumlah penduduk yang memenuhi
Anak Usia dini syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang
(PAUD) Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) (umur 3-6 tahun).
Dalam hal ini, PAUD meliputi Taman Kanak-kanak,
Bustanul Athfal/Raudhatul Athfal, PAUD terintegrasi
BKB/Taman Posyandu, PAUD-TAAM, PAUD-PAK,
PAUD-BIA, TKQ, PAUD Inklusi, Kelompok Bermain,
dan Tempat Penitipan Anak (Day Care).
2060 SD00327.00.00 Angka Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 601 -
Partisipasi bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI/sederajat analisis atau sesuai
Kasar (APK) (tanpa memandang usia penduduk tersebut) dengan kebutuhan
Sekolah Dasar jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi
(SD)/ penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan
Madrasah SD/MI/sederajat (7-12 tahun). Sejak tahun 2007
Ibtidaiyah Pendidikan Non Formal (Paket A) turut diperhitungkan.
(MI)/Sederajat
2061 SD00328.00.00 Angka Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi bersekolah di jenjang pendidikan analisis atau sesuai
Kasar (APK) SMA/SMK/MA/sederajat (tanpa memandang usia kebutuhan
Sekolah penduduk tersebut) dengan jumlah penduduk yang
Menengah Atas memenuhi syarat resmi penduduk usia sekolah di
(SMA)/ jenjang pendidikan SMA/SMK/MA/sederajat (umur
Madrasah 16-18 tahun). Sejak tahun 2007 Pendidikan Non
Aliyah Formal (Paket C) turut diperhitungkan.
(MA)/Sederajat
2062 SD00329.00.00 Angka Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Partisipasi bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs/sederajat analisis atau sesuai
Kasar (APK) (tanpa memandang usia penduduk tersebut) dengan kebutuhan
Sekolah jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi
Menengah penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan
Pertama SMP/MTs/sederajat (13-15 tahun). Sejak tahun 2007
(SMP)/ Pendidikan Non Formal (Paket B) turut diperhitungkan.
Madrasah
Tsanawiyah
(MTs)/Sederaja
t
2063 SD00342.02.00 Angka Proporsi dari penduduk kelompok usia sekolah 1. APM SD/MI Persentase Persen
Partisipasi tertentu yang sedang bersekolah tepat di jenjang 2. APM
Murni (APM) pendidikan yang seharusnya (sesuai antara umur SMP/MTs/sederajat
penduduk dengan ketentuan usia bersekolah di 3. APM SMA/ MA/
jenjang tersebut) terhadap penduduk kelompok usia sederajat

- 602 -
sekolah yang bersesuain. Sejak tahun 2007,
Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, Paket C)
turut diperhitungkan
2064 SD00342.02.00 Angka Partisipasi Angka Proporsi dari penduduk kelompok usia sekolah 1. APM SD/MI Persentase Persen
Murni (APM) Partisipasi tertentu yang sedang bersekolah tepat di jenjang 2. APM
SD/MI/sederajat. Murni (APM) pendidikan yang seharusnya (sesuai antara umur SMP/MTs/sederajat
penduduk dengan ketentuan usia bersekolah di 3. APM SMA/ MA/
jenjang tersebut) terhadap penduduk kelompok usia sederajat
sekolah yang bersesuain. Sejak tahun 2007,
Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, Paket C)
turut diperhitungkan
2065 SD00349.00.00 Angka Perbandingan antara murid sekolah dasar (SD), Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Salafiah Ula dan paket A analisis atau sesuai
Murni (APM) setara SD, usia 7-12 tahun, dengan penduduk usia 7- kebutuhan
Sekolah Dasar 12 tahun, dinyatakan dalam persentase. Proporsi
(SD)/Madrasah penduduk pada kelompok umur 7-12 tahun yang
Ibtidaiyah masih bersekolah pada jenjang pendidikan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(MI)/Sederajat SD/MI/sederajat terhadap penduduk kelompok umur
7-12 tahun, dinyatakan dalam persentase. Pendidikan
NonFormal (Paket A) turut diperhitungkan.
Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk
40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
1 dan kuintil 2).
2066 SD00349.00.00 Angka Partisipasi Angka Perbandingan antara murid sekolah dasar (SD), Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Murni (APM) Partisipasi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Salafiah Ula dan paket A analisis atau sesuai
SD/MI/sederajat. Murni (APM) setara SD, usia 7-12 tahun, dengan penduduk usia 7- kebutuhan
Sekolah Dasar 12 tahun, dinyatakan dalam persentase. Proporsi
(SD)/Madrasah penduduk pada kelompok umur 7-12 tahun yang
Ibtidaiyah masih bersekolah pada jenjang pendidikan
(MI)/Sederajat SD/MI/sederajat terhadap penduduk kelompok umur
7-12 tahun, dinyatakan dalam persentase. Pendidikan
NonFormal (Paket A) turut diperhitungkan.

- 603 -
Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk
40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
1 dan kuintil 2).
2067 SD00350.00.00 Angka Perbandingan antara murid SMA, Madrasah Aliyah, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi SMK, Paket C setara SMA, usia 16-18 tahun, dengan analisis atau sesuai
Murni (APM) penduduk usia 16-18 tahun, dinyatakan dalam kebutuhan
Sekolah persentase
Menengah Atas
(SMA)/ Proporsi penduduk pada kelompok umur 16-18 tahun
Madrasah yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan
Aliyah SMA/MA/sederajat terhadap penduduk kelompok
(MA)/Sederajat umur 16-18 tahun dinyatakan dalam satuan persen
(%).
Pendidikan NonFormal (Paket C) turut diperhitungkan.
Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk
40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
1 dan kuintil 2).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2068 SD00350.00.00 Angka Partisipasi Angka Perbandingan antara murid SMA, Madrasah Aliyah, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Murni (APM) Partisipasi SMK, Paket C setara SMA, usia 16-18 tahun, dengan analisis atau sesuai
SMA/MA/sederajat. Murni (APM) penduduk usia 16-18 tahun, dinyatakan dalam kebutuhan
Sekolah persentase
Menengah Atas
(SMA)/ Proporsi penduduk pada kelompok umur 16-18 tahun
Madrasah yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan
Aliyah SMA/MA/sederajat terhadap penduduk kelompok
(MA)/Sederajat umur 16-18 tahun dinyatakan dalam satuan persen
(%).
Pendidikan NonFormal (Paket C) turut diperhitungkan.
Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk
40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
1 dan kuintil 2).
2069 SD00351.00.00 Angka Partisipasi Angka Perbandingan antara murid SMP, Madrasah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 604 -
Murni (APM) Partisipasi Tsanawiyah (MTs), Salafiah Wustho, Paket B setara analisis atau sesuai
SMP/MTs/sederajat. Murni (APM) SMP, usia 13-15 tahun, dengan penduduk usia 13-15 kebutuhan
Sekolah tahun, dinyatakan dalam persentase. Proporsi
Menengah penduduk pada kelompok umur 13-15 tahun yang
Pertama masih bersekolah pada jenjang pendidikan
(SMP)/ SMP/MTs/sederajat terhadap penduduk kelompok
Madrasah umur 13-15 tahun. Pendidikan NonFormal (Paket B)
Tsanawiyah turut diperhitungkan. Perhitungan indikator ini
(MTs)/Sederaja difokuskan pada penduduk 40% terbawah yaitu
t tingkat pendapatan rendah (kuintil 1 dan kuintil 2).
2070 SP00071.00.00 Angka Proporsi dari penduduk kelompok usia sekolah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi tertentu yang sedang bersekolah (tanpa memandang analisis atau sesuai
Sekolah (APS) jenjang pendidikan yang ditempuhi) terhadap kebutuhan
penduduk kelompok usia sekolah yang bersesuaian
2071 SP00072.00.00 Angka Proporsi anak usia 7-17 tahun yang sedang bersekolah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi (tanpa memandang jenjang pendidikan yang ditempuh) analisis atau sesuai
Sekolah (APS) terhadap anak usia 7-17 tahun. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
7-17 tahun
2072 SD00359.00.00 Angka Angka yang menunjukkan banyaknya PUS yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Prevalensi sedang memakai kontrasepsi pada saat pencacahan. analisis atau sesuai
Pemakaian kebutuhan
Kontrasepsi
(CPR)
2073 SD00359.00.00 Prevalensi Angka Angka yang menunjukkan banyaknya PUS yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penggunaan metode Prevalensi sedang memakai kontrasepsi pada saat pencacahan. analisis atau sesuai
kontrasepsi (CPR) Pemakaian kebutuhan
semua cara pada Kontrasepsi
Pasangan Usia (CPR)
Subur (PUS) usia
15-49 tahun yang
berstatus kawin.
2074 SD00362.01.03 Angkatan Kerja Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja Menurut tingkat Jumlah; Orang;

- 605 -
atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, pendidikan yang persentase persen
dan penggangguran. ditamatkan:
1. Tidak Pernah Sekolah
2. Tidak tamat SD
sederajat
3. SD/MI
4. SMP/MTs
5. SMA/MA
6. SMK
7. Diploma (DI/DII/DIII)
8. S1/S2/S3
2075 SD00362.02.01 Angkatan Kerja Terdiri dari penduduk yang bekerja (untuk Menurut lokasi: Jumlah; Orang;
mendapatkan penghasilan/keuntungan) dan 1. Perkotaan persentase persen
pengangguran. 2. Perdesaan
2076 SD00362.02.02 Angkatan Kerja Terdiri dari penduduk yang bekerja (untuk Menurut tingkat Jumlah; Orang;
mendapatkan penghasilan/keuntungan) dan pendidikan yang persentase persen
pengangguran. ditamatkan:
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1. Tidak Pernah Sekolah
2. Tidak tamat SD
sederajat
3. SD/MI
4. SMP/MTs
5. SMA/MA
6. SMK
7. Diploma (DI/DII/DIII)
8. S1/S2/S3
2077 SP00073.01.01 Angkatan Kerja Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, 1. Bekerja Jumlah; Orang;
atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja 2. Sementara Tidak Persentase Persen
dan pengangguran. Bekerja
3. Pengangguran
2078 SP00075.00.00 Antre Menunggu untuk mendapat giliran dengan berdiri Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Antrian;
berderet ke belakang, seperti : membeli karcis, analisis atau sesuai Persentase Persen

- 606 -
mengambil ransum, membeli bensin, dll. kebutuhan
2079 SP00076.00.00 Aplikasi Aplikasi wawancara responden yang dipasang pada 1. CAPI Online Jumlah Aplikasi
Computer- perangkat pintar (tablet/ smartphone) berbasis 2. CAPI Offline
Assisted android.
Personal
Interviewing
(CAPI)
2080 ST00555.00.00 Aplikator Suatu alat penanaman bibit padi yang dapat menanam Klasifikasi berdasarkan jumlah unit
pupuk dua baris atau lebih sekali jalan yang digerakkan oleh analisis atau sesuai
tenaga manual (manusia), ternak dan tenaga mekanis kebutuhan
(traktor).
2081 SP00077.00.00 Apotek Suatu sarana kesehatan yang digunakan untuk 1. Perkotaan Jumlah Unit
pekerjaan kefarmasian, dan penyaluran/penjualan 2. Perdesaan
obat/bahan farmasi. Apotek melayani pembelian obat
secara bebas atau dengan resep dokter. Apotek selalu
ada tenaga apoteker selaku penanggungjawabnya.
2082 ST00556.00.00 Apresiasi Suatu kegiatan pemberian penghargaan dari a. Penyuluh Kehutanan Jumlah Unit
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Wanalestari pemerintah kepada perorangan, kelompok, aparatur PNS;
pemerintah atau badan usaha atas prestasi yang b. PKSM;
dicapai berdasarkan inisiatif dan partisipatif dalam c. KTH;
menjalankan tugas di bidang Lingkungan Hidup dan d. Kader Konservasi
Kehutanan Alam;
e. Kelompok Pecinta
Alam;
f. Kelompok Masyarakat
Pemegang Izin Hutan
Kemasyarakatan;
g. Pengelola Hutan
Desa; dan
h. Pengelola Hutan Adat
2083 ST00557.00.00 Area lainnya Mencakup semua area usaha pertanian yang tidak 1. penggunaan lahan Luas meter persegi
yang tidak termasuk klasifikasi manampun. yang dibangun dan

- 607 -
termasuk lahan terkait
klasifikasi 2. lahan yang
manapun digunakan untuk
pemeliharaan dan
pemulihan fungsi
lingkungan
3. perairan darat untuk
pemeliharaan dan
pemulihan fungsi
lingkungan
4. perairan laut
5. penggunaan lahan
lainnya
6. penggunaan perairan
darat lainnya
7. penggunaan perairan
laut lainnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
8. lahan yang
digunakan
9. perairan laut yang
tidak digunakan
10. perairan laut yang
tidak digunakan
2084 ST00558.00.00 Area panen Area total dimana hasil tanaman dikumpulkan. Klasifikasi berdasarkan Luas M2; Hektar
analisis atau sesuai
kebutuhan
2085 ST00559.00.00 Area tanaman Area tanaman pada satu titik waktu. Tanaman tetap Klasifikasi berdasarkan Luas M2; Hektar
tetap hanya dimasukkan jika mereka tumbuh untuk tujuan analisis atau sesuai
memproduksi suatu hasil. Kategori ini tidak termasuk kebutuhan
kebun pembibitan, dimana material pembiakan
tanaman diproduksi untuk dijual atau digunakan oleh
usaha pertanian itu sendiri

- 608 -
2086 ST00561.00.00 Area yang Termasuk didalamnya area (lahan, perairan darat dan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
digunakan perairan laut) untuk fasilitas budidaya, termasuk analisis atau sesuai
untuk fasilitas pendukung. Akuakultur mengacu kepada kebutuhan
akuakultur pembudidayaan organisme air, seperti ikan, moluska,
krustasea, tanaman air, buaya, aligator, dan hewan-
hewan amfibi.
2087 ST00562.00.00 Artemia Jenis pakan untuk ikan yang baru menetas seperti Klasifikasi berdasarkan jumlah unit
kutu air. analisis atau sesuai
kebutuhan
2088 SE00111.00.00 Asal bahan Asal tempat dari bahan baku utama yang a. Dalam satu Persentase Persen
baku utama diperoleh/dibeli kabupaten/kota
b. Luar kabupaten/kota
satu provinsi
c. Luar Provinsi
d. Langsung luar
negeri/impor
2089 SE00112.00.00 Asal izin usaha Asal izin usaha sesuai lembaga yang memberikan izin 1. BKPM Jumlah, Perusahaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
usaha 2. BKPMD persentase
3. Ditjennak
4. Pemda/Dinas
Prov/Kab/Kota
2090 SD00370.00.00 ASI (Air Susu Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak 1. Ya ASI Eksklusif Persentase Persen
Ibu) Eksklusif dilahirkan selama 6 (enam) bulan (0–5 bulan 29 hari), 2. Tidak ASI Eksklusif
tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan
mineral.
2091 ST00563.00.00 Asosiasi kumpulan orang yang memiliki kepentingan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Asosiasi;
sama, persatuan antarrekan usaha, misalnya Asosiasi analisis atau sesuai Persentase Persen
Pembudidaya Rumput Laut kebutuhan
2092 SP00079.00.00 Awak Kapal Orang yang bekerja atau dipekerjakan di atas kapal Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
oleh pemilik atau operator kapal sesuai dengan analisis atau sesuai Rata-rata; Persen
jabatannya yang tercantum dalam buku sijil atau buku kebutuhan Persentase

- 609 -
daftar awak kapal.
2093 SD00373.00.00 Badan Badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Akreditasi program dan/atau satuan pendidikan jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
Nasional pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan kebutuhan
Sekolah/Madra mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
sah (BAN-S/M)
2094 ST00564.00.01 Badan hukum Bentuk pengesahan suatu perusahaan pada waktu 1. Perusahaan Negara Jumlah; Badan
pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah (PN), Persentase Hukum;
yang berwenang (departemen terkait) yang diperkuat 2. Perusahaan Daerah Persen
dengan akte. (PD),
3. Persero,
4. Perum,
5. Perseroan Terbatas
(PT),
6. Naamloze
Vennootschap (NV),
7. Commanditaire
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Venootschap (CV),
8. Firma,
9. Koperasi/KUD,
10. Yayasan
2095 ST00564.00.02 Badan hukum Bentuk pengesahan suatu perusahaan pada waktu 1. PT/ PT Jumlah; Badan
pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah Persero/Perum Persentase Hukum;
yang berwenang (departemen terkait) yang diperkuat 2. CV Persen
dengan akte. 3. Firma
4. Koperasi/Dana
Pensiun
5. Yayasan
6. Ijin Khusus
7. Perwakilan
Perusahaan/Lembaga
Asing

- 610 -
2096 SE00113.00.00 Bahan Bakar Seluruh Bahan Bakar Yang Digunakan oleh 1. Provinsi Jumlah MW
Pembangkit perusahaan pembangkit tenaga listrik milik negara 2. Jenis Bahan Bakar
Tenaga Listrik maupun milik swasta
2097 SE00110.00.00 Bahan Baku Bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi Klasifikasi berdasarkan persentase persen
barang jadi; bahan kebutuhan pokok untuk membuat analisis atau sesuai
sesuatu, termasuk atau barang setengah jadi yang kebutuhan
digunakan oleh usaha lainnya.
2098 SE00114.00.00 Bahan Baku Bahan baku yang paling banyak digunakan dalam KBKI ( Pilihan berapa Jumlah; Bahan baku;
Utama proses produksi digit ) Persentase persen
2099 UL00002.00.00 Bahan Perusak Hasil buangan yang dikeluarkan oleh alat yang 1. HCFC-22 Jumlah; Matric Ton;
Ozon (BPO) menggunakan refrigerant identifier 2. HCFC-122 Persentase Persen
Hydroflurochlorofluorocarbon (HCFC) yang belum 3. HCFC-141b
sesuai atau tidak ramah lingkungan 4. HCFC-225
5. HCFC-142b
2100 UL00002.00.02 Bahan Perusak Hasil buangan yang dikeluarkan oleh alat yang 1. Sevicing Jumlah; Matric Ton;
Ozon (BPO) menggunakan refrigerant identifier 2. Foam Persentase Persen
Hydroflurochlorofluorocarbon (HCFC) yang belum 3. Pemadam Api dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sesuai atau tidak ramah lingkungan 4. Pelarut.
2101 SP00081.00.00 Bahasa daerah Suatu bahasa yang bersumber dari suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
wilayah/suku/etnis tertentu atau yang dituturkan oleh analisis atau sesuai Persentase Persen
penduduk wilayah/suku/etnis tertentu. Misal bahasa kebutuhan
sunda, jawa, madura, minangkabau, bugis, banjar,
bali, betawi, dsb
2102 ST00565.00.00 Bakterisida Bahan yang digunakan untuk mengendalikan bakteri 1. Disinfektan Jumlah; Badan
atau virus. 2. Antibiotik Persentase Hukum;
Contoh jenis bakterisida: 3. Antiseptik Persen
- Agrimycin 15/1,5 WP
- Stablex 10 WP
- Tenamycin 21,6 SP
- Tetramycin (membunuh virus CVPD yang menyerang
tananman jeruk
2103 SP00082.00.00 Balai Tempat pemeriksaan kesehatan di bawah pengawasan Wilayah Jumlah Fasilitas

- 611 -
pengobatan mantri kesehatan
2104 SP00083.00.00 Balas Jasa dan Menanyakan nilai balas jasa/upah untuk pekerja tetap Upah/gaji, Upah Nilai Rupiah
Upah Pekerja dan pekerja kontrak, pekerja outsourcing, pekerja lembur, tunjangan,
asing, dan pekerja tidak tetap/harian. Rincian ini premi iuran BPJS
meliputi upah/gaji pokok, upah dalam bentuk barang, ketenagakerjaan, premi
tunjangan, dan pengeluaran lainnya. iuran BPJS kesehatan,
lainnya
2105 SE00115.01.00 Balas Jasa Kompensasi yang diberikan kepada pekerja berupa 1. Upah dan gaji Jumlah Rupiah
Pekerja gaji, upah lembur, hadiah, bonus atau tunjangan baik 2. Iuran pensiun
dalam bentuk uang maupun barang. 3. Tunjangan sosial &
asuransi
4. Lainnya (tunjangan,
lembur, hadiah, bonus)
2106 SE00115.02.00 Balas Jasa Balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan 1. Upah/gaji, Jumlah rupiah
Pekerja sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang 2. Upah lembur,
maupun barang, perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas 3. tunjangan sosial,
kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam 4. asuransi,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
upah/gaji walaupun tidak tertulis dalam 5. tunjangan,
neraca/catatan perusahaan, upah lembur 6. lembur,
diberikan/dibayarkan kepada pekerja/karyawan yang 7. hadiah bonus
bekerja diluar jam kerja biasa, untuk tunjangan terdiri
dari tunjangan kecelakanaan (karyawan kecelakaan
saat menjalankan tugas), tunjangan kesehatan
(perawatan kesehatan yang diberikan karyawan berupa
obat-obatan, konsultasi kesehatan dan biaya rumah
sakit), tunjangan lainnya (tunjangan diberikan
karyawan berupa tiket hiburan, beasiswa untuk
keluarga karyawan), insentif lainnya asuransi tungan
diberikan ke karyawan berupa premi asuransi yang
dibayarkan perusahaan asuransi.
2107 SE00116.00.00 Balas jasa Jenis balas jasa Jumlah Juta Rupiah
pekerja Pengeluaran dalam bentuk gaji dan tunjangan rutin,

- 612 -
perusahaan upah lembur, uang transportasi, uang makan, hadiah,
gas bonus, iuran dana pensiun, tunjangan sosial, asuransi
pekerja, dan pengeluaran lainnya yang dibayarkan
dalam bentuk uang maupun barang, termasuk biaya
untuk jasa pekerja outsourcing, dan balas jasa pekerja
asing
2108 SP00085.00.01 Balita (Anak anak berusia 0-4 tahun (0-59 bulan) Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
usia di bawah Jenis Kelamin: Persentase Persen
5 Tahun) 1. Laki-Laki
2. Perempuan
2109 SP00085.00.02 Balita (Anak anak berusia 0-4 tahun (0-59 bulan) 1. Perkotaan Jumlah, Orang,
usia di bawah 2. Perdesaan Persentase Persen
5 Tahun)
2110 SP00086.00.00 Bangunan Tempat berlindung tetap maupun sementara, yang 1. Bangunan Tempat Jumlah Bangunan
mempunyai dinding, lantai dan atap Tinggal (BTT)
2. Bangunan Bukan
Tempat Tinggal (BBTT)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2111 SP00087.00.00 Bangunan Bangunan yang tidak berfungsi sebagai tempat tinggal Klasifikasi berdasarkan Jumlah Bangunan
Bukan Tempat penduduk, seperti toko, restoran/rumah makan, analisis atau sesuai
Tinggal (BBTT) tempat ibadah, bengkel, salon dan lain-lain. kebutuhan
2112 SD00382.00.00 Bangunan Bangunan penampung air berbentuk kolam yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Embung Air berfungsi untuk menampung air hujan/air limpasan analisis atau sesuai
atau air rembesan pada lahan tadah hujan yang kebutuhan
berguna sebagai sumber air untuk memenuhi
kebutuhan pada musim kemarau.
2113 SD00383.00.00 Bangunan Sumur resapan yang merupakan salah satu rekayasa Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
konservasi teknik konservasi tanah dan air berupa bangunan yang analisis atau sesuai
tanah dan air dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk kebutuhan
sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi
sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh dari
atas atap rumah atau daerah kedap air dan
meresapkannya ke dalam tanah.

- 613 -
2114 SD00384.00.00 Bangunan Bendungan kecil yang lolos air yang dibuat pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengendali paritparit, melintang alur parit dengan konstruksi analisis atau sesuai
jurang (gully batu, kayu atau bambu yang berfungsi untuk kebutuhan
plug) mengendalikan/ mengendapkan sedimentasi/erosi
tanah dan aliran permukaan (run-off).
2115 SP00088.00.00 Bangunan Bangunan yang memiliki pintu keluar masuk sendiri Klasifikasi berdasarkan Jumlah Bangunan
Tempat Tinggal dan berfungsi sebagai tempat tinggal penduduk analisis atau sesuai
(BTT) kebutuhan
2116 SP00089.00.00 Banjir peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yang 1. Perkotaan Jumlah Kejadian
meningkat. Banjir dapat terjadi karena luapan air yang 2. Perdesaan
berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, luapan
air sungai atau pecahnya bendungan air. Kejadian
banjir yang selalu terjadi di suatu desa/kelurahan
karena luapan sungai atau sistem drainase yang
buruk, seperti yang terjadi di daerah Marunda, Jakarta
Utara tetap dikategorikan sebagai banjir, selama warga
di daerah tersebut merasa terganggu dan mengalami
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kerugian
2117 SP00094.00.00 Banjir peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yang 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
meningkat. Banjir dapat terjadi karena luapan air yang 2. Perdesaan Orang
berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, luapan
air sungai atau pecahnya bendungan air. Kejadian
banjir yang selalu terjadi di suatu desa/kelurahan
karena luapan sungai atau sistem drainase yang
buruk, seperti yang terjadi di daerah Marunda, Jakarta
Utara tetap dikategorikan sebagai banjir, selama warga
di daerah tersebut merasa terganggu dan mengalami
kerugian
2118 SP00090.00.00 Banjir banjir yang datang secara tiba-tiba dengan volume 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
Bandang yang besar sehingga merusak rumah-rumah penduduk 2. Perdesaan Orang
maupun menimbulkan korban jiwa. Banjir bandang
disebabkan oleh beberapa faktor seperti karena

- 614 -
jebolnya tanggul atau
waduk/situ, maupun karena penggundulan hutan.
2119 SP00095.00.00 Banjir banjir yang datang secara tiba-tiba dengan volume 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
Bandang yang besar sehingga merusak rumah-rumah penduduk 2. Perdesaan Orang
maupun menimbulkan korban jiwa. Banjir bandang
disebabkan oleh beberapa faktor seperti karena
jebolnya tanggul atau waduk/situ, maupun karena
penggundulan hutan.
2120 SE00117.00.00 Bank Bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito 1. Perkotaan Jumlah Unit
Perkreditan berjangka, tabungan, atau bentuk lain yang disamakan 2. Perdesaan
Rakyat (BPR) dengan itu, manyalurkan dana dalam bentuk kredit
kepada masyarakat yang membutuhkan. BPR dapat
menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat BI
(SBI), deposito berjangka, atau tabungan pada bank
lain.
2121 SE00118.00.00 Bank Umum Bank yang dapat memberikan jasa dalam proses 1. Perkotaan Jumlah Unit
Pemerintah pembayaran. Usaha dari bank umum adalah 2. Perdesaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan
serta menyalurkan kredit. Bank umum mencakup
bank umum pemerintah maupun swasta. Bank Umum
Pemerintah meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI),
Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank
Pembangunan Daerah (BPD), Bank Tabungan Negara
(BTN), dan Teras BRI.
2122 SE00119.00.00 Bank Umum Meliputi Bank Permata, Bank Syariah Mandiri, 1. Perkotaan Jumlah Unit
Swasta Bank Cimb Niaga, Bank BRI Syariah, Bank Central 2. Perdesaan
Asia (BCA), Bank Mutiara, Rabo Bank, Bank Sinarmas,
dsb
2123 SP00091.00.00 Bantaran Ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul 1. Perkotaan Jumlah lokasi
sungai sebelah dalam yang terletak di kiri dan/atau kanan 2. Perdesaan
palung sungai. Garis sempadan sungai sering tertukar

- 615 -
dengan bantaran sungai. Jika bantaran sungai hanya
memperlihatkan daerah bantaran sungai saat banjir
(flood plain), maka sempadan sungai memperlihatkan
daerah bantaran sungai ditambah dengan daerah
longsoran tebing sungai yang mungkin terjadi.
2124 SE00120.00.00 Bantuan Bantuan keuangan yang bersumber dari APBD Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Bantuan;
Keuangan provinsi/kabupaten/kota kepada desa sesuai dengan analisis atau sesuai Nilai Rupiah
kemampuan keuangan pemerintah daerah yang kebutuhan
bersangkutan.
2125 SP00092.00.00 Bantuan sosial Pemberian bantuan berupa uang/barang dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
pemerintah daerah kepada individu, keluarga, analisis atau sesuai persentase persen
kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak kebutuhan
secara terus menerus dan selektif yang bertujuan
untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko
sosial.
Bantuan Sosial adalah upaya pemberian bantuan yang
bersifat tidak tetap agar lanjut usia potensial dapat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya.
2126 SE00121.00.01 Banyaknya Banyaknya hari kerja yang biasanya berlaku di Nov 2019 s.d. Okt 2020 Jumlah Hari
hari kerja per usaha/perusahaan dalam sebulan
bulan
2127 SE00121.00.02 Banyaknya banyaknya hari kerja yang biasanya berlaku di 1 s.d. 31 Waktu Hari
Hari Kerja usaha/perusahaan dalam sebulan.
Usaha/Perusa
haan per
Bulan
2128 SP00103.00.00 Banyaknya Jumlah moda transportasi yang digunakan responden 1. 1 kali Jumlah; Orang;
moda untuk sampai ke tempat kegiatan 2. 2 kali Persentase Persen
transportasi 3. 3 kali atau lebih
untuk sampai 4. Tidak menggunakan
ke tempat
kegiatan

- 616 -
2129 SP00104.00.00 Banyaknya Jumlah moda transportasi yang digunakan responden 1. 1 kali Jumlah; Orang;
moda untuk sampai ke tempat tinggal 2. 2 kali Persentase Persen
transportasi 3. 3 kali atau lebih
untuk sampai 4. Tidak menggunakan
ke tempat
tinggal
2130 SE00122.00.00 Banyaknya Semua orang tanpa memperhatikan usia dan jenis 1. Kelompok umur Jumlah Orang
pekerja kelamin yang terlibat secara langsung dalam 2. Jenis pekerjaan
pekerjaan/kegiatan usaha di perusahaan/usaha. (Pekerja produksi dan
Termasuk dalam penghitungan : pengusaha, pekerja pekerja lainnya)
tetap maupun pekerja tidak tetap, pekerja dibayar 3. Pendidikan tertinggi
maupun tidak dibayar. yang ditamatkan
2131 SD00397.00.02 Banyaknya pekerja tetap terdiri dari pekerja kantor/administrasi Berdasarkan tingkat Jumlah orang
pekerja tetap dan pekerja hutan/lapangan pendidikan :
perusahaan 1. tidak sekolah/tidak
HTI, Perum tamat SD
Perhutani dan 2. SD
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Perusahaan 3. SLTP
lainnya 4. SLTA
5. D1/D3
6. D4/S1
7. S2/S3)
2132 SE00123.00.01 Banyaknya pekerja tetap terdiri dari pekerja kantor/administrasi Berdasarkan jenis Jumlah orang
pekerja tetap dan pekerja hutan/lapangan kelamin :
perusahaan 1. Laki-Laki
HTI, Perum 2. Perempuan
Perhutani dan
Perusahaan
lainnya
2133 SE00124.00.00 Banyaknya Perusahaan yang melakukan kegiatan sesuai kode 1. Jenis Bahan Galian Jumlah Perusahaan
Perusahaan KBLI dua digit 08 (Pertambangan dan Penggalian Utama
Penggalian Lainnya) 2. Kegiatan Perusahaan

- 617 -
3. Provinsi
4. Badan hukum
2134 SE00125.00.00 Banyaknya Semua keluaran yang dihasilkan dalam proses Banyaknya per Jumlah Satuan
Produksi produksi industri manufaktur mikro dan kecil. produk/komoditi yang standar;
(Output) dibuat oleh Rupiah
usaha/perusahaan
triwulan sekarang dan
triwulan yang lalu
2135 SE00126.00.00 Banyaknya Banyaknya produksi penangkaran satwa/tumbuhan 1. Tumbuhan Liar Volume m3, pohon,
produksi liar selama tahun survei 2. Satwa Liar ekor
penangkaran
satwa/tumbuh
an liar
2136 SE00127.00.00 Banyaknya Jumlah pekerja (laki-laki, perempuan), pekerja a. Pekerja Produksi Jumlah orang
rata-rata produksi atau lainnya. Jika jumlah pekerja fluktuatif b. Pekerja Non Produksi
pekerja/karya selama periode 1 (satu) semester, maka yang dicatat (Lainnya) adalah Pekerja
wan per hari adalah banyaknya pekerja rata-rata harian yang tidak terkait
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kerja Tidak termasuk (!) : langsung dengan proses
Orang yang dibayar hanya berdasarkan komisi produksi
Orang yang bekerja sendiri seperti konsultan dan c. Pekerja Tetap
kontraktor (permanent employee)
Pegawai yang bekerja bukan di sektor industri d. Pekerja Tidak Tetap
manufaktur seperti pegawai unit perkebunan, pegawai
unit pertambangan

Pekerja Produksi adalah pekerja yang langsung bekerja


di dalam proses produksi atau yang berhubungan
dengan itu, yaitu sejak bahan-bahan masuk ke pabrik
sampai hasil produksinya keluar dari pabrik.

Pekerja Non Produksi (Lainnya) adalah Pekerja yang


tidak terkait langsung dengan proses produksi

- 618 -
misalnya pimpinan perusahaan, pegawai keuangan,
pegawai administrasi, penjaga malam, dsb.

Pekerja Tetap (permanent employee) adalah Pekerja


yang memiliki perjanjian kerja dengan pengusaha
untuk jangka waktu tidak tertentu (permanent).

Pekerja Tidak Tetap adalah pekerja yang hanya


menerima penghasilan berdasarkan jumlah hari
bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan
atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta
oleh pemberi kerja.
2137 SP00105.00.00 Banyaknya Bagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai 1. Bangunan Tempat Persentase Persen
Rumah Tangga pintu keluar/masuk sendiri dalam satu kesatuan Tinggal Sendiri
Menurut Jenis fungsi/penggunaan. 2. Bangunan Tempat
Bangunan Tinggal Bersama
Sensus 3. Bangunan Campuran
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Sendiri
4. Bangunan Campuran
Bersama
2138 SP00106.00.00 Banyaknya Salah seorang dari anggota rumah tangga yang 1. Tidak bekerja Persentase Persen
Rumah Tangga bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah 2. Bekerja Buruh/
Menurut tangga atau orang yang dituakan/ dianggap/ ditunjuk Karyawan
Kegiatan sebagai kepala rumah tangga. 3. Bekerja Pengusaha
Ekonomi
Kepala Rumah
Tangga (KRT)
2139 SP00107.00.00 Banyaknya Rumah tangga biasa, seorang atau sekelompok orang 1. Milik sendiri Persentase Persen
Rumah Tangga yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan 2. Kontrak
Menurut sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan 3. Sewa
Status Tempat dari satu dapur 4. Dinas
Tinggal 5. Bebas sewa

- 619 -
6. Lainnya
2140 SE00128.00.00 Banyaknya Usaha rumah tangga yang melakukan kegiatan sesuai Berdasarkan : Jumlah Usaha
Usaha kode KBLI dua digit 08 (Pertambangan dan Penggalian 1. Jenis Bahan Galian
Penggalian Lainnya) Utama
Rumah Tangga 2. Kegiatan Usaha
3. Provinsi
2141 ST00568.00.00 Batas kawasan Batas antara kawasan hutan dengan bukan kawasan Klasifikasi berdasarkan Panjang km
hutan hutan atau batas antar fungsi kawasan hutan. Jenis Batas Kawasan
Batas luar kawasan hutan adalah batas antara Hutan:
kawasan hutan dengan bukan kawasan hutan. 1. Batas Luar Kawasan
Batas fungsi kawasan hutan adalah batas yang Hutan
memisahkan antar fungsi kawasan hutan. 2. Batas Fungsi
Kawasan Hutan
2142 SE00129.00.00 Beban Non- Seluruh beban untuk menunjang non-operasional Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Operasional perusahaan. Misalnya Beban Bunga, balas jasa analisis atau sesuai
pemodal, dll. kebutuhan
2143 SE00130.00.00 Beban Seluruh beban untuk menunjang operasional Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Operasional perusahaan. analisis atau sesuai
kebutuhan
2144 SD00408.02.00 Bekerja Kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan analisis atau sesuai Persentase Persen
atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam kebutuhan
seminggu terakhir
2145 SD00408.02.00 Bekerja Kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan analisis atau sesuai Persentase Persen
atau keuntungan paling sedikit selama satu jam kebutuhan
berturut-turut dalam seminggu terakhir
2146 SP00108.03.00 Bekerja Melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
barang atau jasa, penghasilan atau keuntungan, upah analisis atau sesuai Persentase Persen
atau gaji, hasil usaha sewa, bunga, dan lain-lain. kebutuhan
2147 ST00569.01.00 Bekerja Kegiatan untuk memperoleh atau membantu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
memperoleh penghasilan atau keuntungan, minimal analisis atau sesuai

- 620 -
selama 1 (satu) jam berturut-turut tanpa terputus kebutuhan
dalam seminggu yang lalu.

Catatan:
Petani yang membudidayakan tanaman pokok yang
Sebagian besar hasilnya digunakan sendiri termasuk
bekerja.
Pekerja profesi yang sedang tidak ada order tetapi
memproduksi barang/jasa untuk rumahtangganya
dikategorikan bekerja.
2148 SE00131.00.00 Belanja Bagi belanja yang telah dianggarkan sebagai dana bagi hasil Klasifikasi berdasarkan Nilai Ruoiah
Hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada analisis atau sesuai
kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota kebutuhan
kepada desa, atau pendapatan pemerintah daerah
tertentu kepada pemerintah daerah lainnya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
2149 SE00132.00.00 Belanja pemberian bantuan yang bersifat umum atau khusus Klasifikasi berdasarkan Nilai Ruoiah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Bantuan dari pemerintah provinsi kepada pemerintah analisis atau sesuai
Keuangan kabupaten/kota, kepada pemerintah desa, atau kebutuhan
pemerintah daerah lainnya, dan partai politik dalam
rangka pemerataan dan atau peningkatan kemampuan
keuangan.
2150 SE00133.00.00 Belanja belanja yang telah dianggarkan untuk memberikan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Bantuan Sosial bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam analisis atau sesuai
bentuk uang dan/atau barang kepada kebutuhan
kelompok/anggota masyarakat yang bertujuan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2151 SE00134.00.00 Belanja Bunga belanja yang digunakan untuk menganggarkan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
pembayaran bunga utang yang dihitung berdasarkan analisis atau sesuai
kewajiban pokok utang (principal outstanding) kebutuhan
berdasarkan perjanjian jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.

- 621 -
2152 SE00135.00.00 Belanja Pengeluaran yang dianggarkan terkait langsung 1. Belanja Pegawai Nilai Rupiah
desa/nagari maupun tidak langsung dengan pelaksanaan program 2. Belanja Barang dan
kegiatan (program-program desa/nagari) Jasa
3. Belanja Modal
2153 SE00136.00.00 Belanja Hibah belanja yang telah dianggarkan untuk diberikan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
kepada pihak lain sebagai hibah dalam bentuk uang, analisis atau sesuai
barang dan atau jasa yang secara spesifik telah kebutuhan
ditetapkan peruntukannya.
2154 SE00137.00.00 Belanja bagian belanja yang dianggarkan terkait langsung 1. Belanja Pegawai Nilai Rupiah
Langsung dengan pelaksanaan program. 2. Belanja Barang dan
Jasa
3. Belanja Modal
2155 SD00410.01.00 Belanja Negara Semua pengeluaran negara yang digunakan untuk 1. Belanja Langsung Nilai Rupiah
membiayai belanja pemerintah pusat dan belanja ke 2. Belanja Tak
daerah. Langsung
2156 SE00138.00.00 Belanja pengeluaran untuk honorarium/upah, lembur dan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Pegawai pengeluaran lain untuk meningkatkan motivasi dan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kualitas pegawai dalam melaksanakan program dan kebutuhan
kegiatan pemerintah daerah.
2157 SE00139.00.00 Belanja Belanja yang telah dianggarkan dan digunakan untuk Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Subsidi bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga analisis atau sesuai
tertentu, agar harga jual produksi barang/ jasa yang kebutuhan
dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
2158 SE00140.00.00 Belanja tidak bagian belanja yang dianggarkan tidak terkait langsung 1. Belanja Pegawai Nilai Rupiah
Langsung dengan pelaksanaan program. 2. Belanja Bunga
3. Belanja Subsidi
4. Belanja Hibah
5. Belanja Bantuan
sosia
6. Belanja Bagi hasil
7. Belanja Bantuan
Keuangan

- 622 -
8. Belanja Tidak terduga
2159 SE00141.00.00 Belanja Tidak belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
terduga tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan analisis atau sesuai
bencana alam dan bencana sosial yang tidak kebutuhan
diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas
kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya yang telah ditutup.
2160 SP00109.00.00 Belum Kawin Status dari seseorang yang belum atau tidak terikat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
dalam perkawinan. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2161 UL00003.00.00 Bendera merah bendera lambang negara Republik Indonesia berbentuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Bendera;
putih empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua- analisis atau sesuai Persentase Persen
pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah kebutuhan
dan bagian bawah berwarna putih yang kedua
bagiannya berukuran
sama. Tidak termasuk yang berbentuk umbul-umbul
atau bendera
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
merah putih kecil dari plastik yang berderet.
2162 ST00570.00.00 Benih Benih ikan/biota air lainnya yang masih berukuran 1. Benih air laut Massa; Kg;
(perikanan) relatif kecil tetapi siap untuk dipelihara dan dibesarkan 2. air tawar Jumlah Ekor;
guna menghasilkan ikan/biota air lainnya dalam 3. air payau Butir
ukuran konsumsi. Benih mempunyai ciri khas
walaupun masih berukuran kecil tetapi bentuknya
sudah seperti bentuk dewasanya
2163 ST00571.00.00 Benih Benih yang proses produksinya melalui sistem Klasifikasi berdasarkan Massa; Kg;
Bersertifikat sertifikasi benih, sertifikasi sistem manajemen mutu analisis atau sesuai Jumlah Ekor;
dan/atau sertifikasi produk kebutuhan Butir
2164 ST00572.00.00 Benih ikan air Benih ikan dari jenis ikan yang hidup di air tawar, Seluruh benih ikan air Massa; Kg;
tawar sekitar ukuran 3-5 cm, 5-8 cm, 8-12 cm. tawar Jumlah Ekor;
Butir
2165 ST00573.00.00 Benih ikan laut Benih ikan yang hidup di laut, sekitar ukuran 7-12 cm Seluruh benih ikan air Massa; Kg;
laut Jumlah Ekor;

- 623 -
Butir
2166 ST00574.00.00 Benih Tidak Benih yang proses produksinya tidak melalui sistem Klasifikasi berdasarkan Massa; Kg;
Bersertifikat sertifikasi analisis atau sesuai Jumlah Ekor;
kebutuhan Butir
2167 SE00142.02.00 Bentuk badan Jenis Badan Hukum meliputi : Perusahaan Negara 1. PT/CV/Firma Jumlah, Perusahaan
hukum (PN), Perusahaan Daerah (PD), Persero, Perum, 2. PN/PD/Perum persentase
Perseroan Terbatas (PT), Naamloze Vennootschaap 3. Koperasi
(NV), Commanditair Venootschap (CV), Firma, 4. Yayasan
Koperasi, Yayasan dan Lainnya 5. Tidak berbadan
hukum
2168 SE00142.03.00 Bentuk badan Status badan hukum dari perusahaan 1. PT/CV/Firma Jumlah, Perusahaan
hukum 2. PN/PD/Perum persentase
3. Koperasi
4. Yayasan
2169 SE00142.04.00 Bentuk badan Jenis atau bentuk badan usaha suatu 1. PT/CV/Firma Jumlah, unit
hukum organisasi/perusahaan 2. PN/PD/Perum persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Koperasi
4. Yayasan
2170 ST00575.00.00 Bentuk badan Jenis atau bentuk badan usaha suatu 1. Perusahaan Negara Jumlah Perusahaan
hukum organisasi/perusahaan pertanian (PN)
perusahaan 2. Perusahaan Daerah
pertanian (PD)
3. Persero, Perum,
Perseroan Terbatas (PT)
4. Naamloze
Vennootschaap (NV)
5. Commanditair
Venootschap (CV)
6. Firma
7. Koperasi/KUD
8. Yayasan

- 624 -
2171 SE00143.00.00 Bentuk Badan Badan hukum adalah bentuk pengesahan suatu 1. PT. Persero (BUMN) Jumlah Perusahaan
Hukum/Badan perusahaan pada waktu pendirian yang dilakukan oleh 2. PT
Usaha instansi pemerintah yang diperkuat dengan bukti 3. CV
tertulis atau akta. 4. Koperasi
5. Perwakilan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hokum), teknis, Perusahaan/ Lembaga
dan ekonomi yang bertujuan mencari laba atau Asing
keuntungan 6. Lainnya

Badan usaha yang badan hukum: usaha yang


modalnya dipisah, seperti: perseroan terbatas (PT),
koperasi, dan yayasan.

Badan usaha yang bukan badan hukum: usaha yang


modalnya tidak dipisah, seperti: persekutuan
komanditer (CV), Firma (Fa), dan perorangan.
2172 ST00576.00.00 Benur Benih udang laut dan tawar dengan ukuran Post Larva Benih crustacea (udang Produksi Ribu ekor
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sekitar 10, 15, 20, 25, 30 hari. udangan)
2173 ST00577.00.00 Berat Basah berat rumput laut dalam kondisi basah atau masih Klasifikasi berdasarkan Jumlah kilogram
mengandung air. analisis atau sesuai
kebutuhan
2174 ST00578.00.00 Berat gabah - Jumlah sampel gabah untuk pengeringan minimal Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kilogram
200 kg analisis atau sesuai
- Jumlah sampel gabah untuk penggilingan untuk kebutuhan
masing-masing skala usaha/perusahaan penggilingan
padi adalah:
1.PPB minimum 150 kg
2.PPM minimum 100 kg
3.PPK minimum 50 kg
2175 ST00579.00.00 Berat hidup Berat suatu ternak sebelum dipotong Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Kg/Ekor
ternak analisis atau sesuai
kebutuhan

- 625 -
2176 ST00580.00.00 Berat Kering berat rumput laut dalam kondisi kering atau setelah Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
melalui proses pengeringan/penjemuran. analisis atau sesuai
kebutuhan
2177 SD00425.00.00 Berkumpul Aktivitas kemasyarakatan dalam bentuk pertemuan 1. Rapat Jumlah Kegiatan
yang melibatkan lebih dari dua orang, antara lain 2. Rapat Umum
rapat, rapat umum, mogok, konser musik, rapat akbar 3. Mogok
(di lapangan), dan kegiatan peribadatan. 4. Konser Musik
5. Rapat Akbar (di
lapangan)
6. Kegiatan Peribadatan
2178 SD00427.00.00 Berusaha Berusaha atas risiko sendiri dan mempekerjakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Dibantu Buruh paling sedikit satu orang buruh/karyawan/pegawai analisis atau sesuai Persentase Persen
Tetap/Buruh tetap dan dibayar. kebutuhan
Dibayar
2179 SD00429.01.00 Berusaha Kepala ruta/anggota ruta bekerja atau berusaha atas Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Dibantu Buruh risiko sendiri, dan menggunakan analisis atau sesuai Persentase Persen
Tidak buruh/karyawan/pegawai tak dibayar dan/atau kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Tetap/Pekerja buruh/karyawan/ pegawai tidak tetap atau pekerja
Keluarga keluarga
2180 SD00429.02.00 Berusaha bekerja atau berusaha atas risiko sendiri, dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Dibantu Buruh mempekerjakan buruh tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
Tidak tetap/pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar. kebutuhan
Tetap/Pekerja
Keluarga
2181 SP00110.00.00 Berusaha Bekerja atau berusaha yang menggunakan paling Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
dibantu sedikit satu orang pekerja dibayar dengan menanggung analisis atau sesuai Persentase Persen
pekerja dibayar risiko sendiri secara ekonomis kebutuhan
2182 SP00111.00.00 Berusaha Bekerja atau berusaha yang menggunakan pekerja tak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
dibantu dibayar dengan menanggung risiko sendiri secara analisis atau sesuai Persentase Persen
pekerja tidak ekonomis kebutuhan
dibayar
2183 SD00430.01.00 Berusaha Kepala Rumah Tangga (KRT)/Anggota Rumah Tangga Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;

- 626 -
Sendiri (ART) yang bekerja atau berusaha dengan menanggung analisis atau sesuai Persentase Persen
risiko secara ekonomis, yang ditandaidengan tidak kebutuhan
kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan
dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak
menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak
dibayar.
2184 SD00430.02.00 Berusaha Bekerja atau berusaha dengan menanggung risiko Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Sendiri secara analisis atau sesuai Persentase Persen
ekonomis, diantaranya dengan tidak kembalinya kebutuhan
ongkos produksi yang telah
dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta
tidak menggunakan pekerja
dibayar maupun pekerja tak dibayar. Termasuk yang
sifatnya memerlukan teknologi
atau keahlian khusus.
2185 SP00112.03.00 Berusaha Bekerja atau berusaha tanpa dibantu pekerja dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
sendiri menanggung risiko sendiri secara ekonomis, seperti analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sopir lepas, tukang becak, tukang kayu, tukang batu, kebutuhan
tukang listrik, tukang pijat, tukang gali sumur, agen
koran, tukang ojek, pedagang, dan lain-lain
2186 ST00581.00.00 Biaya Pengeluaran yang benar-benar digunakan dalam 1. Benih Jumlah; Unit; Persen
referensi waktu survei yang terdiri dari biaya bunga, 2. Pupuk Persentase
sewa lahan, balas jasa buruh/karyawan, penyusutan, 3. Pestisida
pajak tak langsung netto dan biaya antara. 4. Upah buruh
Pengeluaran untuk pembentukan modal tetap bruto 5. Jasa pertanian
dan perubahan stok tidak termasuk dalam biaya. 6. Sewa lahan
7. Sewa alat/sarana
usaha
8. bunga pinjaman
9. penyusutan
alat/mesin
10. pajak tak langsung

- 627 -
11. Retribusi
12. Premi asuransi
13. Bahan bakar (BBM)
untuk usaha pertanian
14. lainnya..
2187 SE00144.01.01 Biaya Antara Biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi Berdasarkan Jenis Jumlah Juta Rupiah
Perusahaan termasuk biaya bahan bakar & listrik, biaya ATK, biaya Pengeluaran
Geothermal pemeliharaan & suku cadang, biaya jasa, dan biaya
(Panas Bumi) pemulihan lingkungan
2188 SE00144.01.02 Biaya Antara Biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi Provinsi Jumlah Juta Rupiah
Perusahaan termasuk biaya bahan bakar & listrik, biaya ATK, biaya
Penggalian pemeliharaan & suku cadang, biaya jasa, dan biaya
pemulihan lingkungan
2189 SE00144.01.01 Biaya Antara Biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi Berdasarkan Jenis Jumlah Juta Rupiah
Perusahaan termasuk biaya bahan bakar & listrik, biaya ATK, biaya Pengeluaran
Pertambangan pemeliharaan & suku cadang, biaya jasa, dan biaya
Migas pemulihan lingkungan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2190 SE00144.02.00 Biaya antara Biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi Jenis barang tambang Nilai Rupiah
perusahaan
pertambangan
non migas
2191 SE00144.01.02 Biaya Antara Biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi Provinsi Jumlah Juta Rupiah
Usaha termasuk biaya bahan bakar & listrik, biaya ATK, biaya
Penggalian pemeliharaan & suku cadang, biaya jasa, dan biaya
Rumah Tangga pemulihan lingkungan
2192 ST00582.00.00 Biaya Bunga Penjumlahan dari biaya bunga atas pinjaman, sewa 1. Biaya bunga atas Nilai; Rupiah;
dan Sewa lahan, sewa lahan untuk pertanian, dan bunga modal. pinjaman Persentase Persen
Lahan 2. Sewa lahan
3. Sewa lahan untuk
pertanian
4. Bunga modal
2193 SE00145.00.00 Biaya lainnya Biaya lainnya yang dikeluarkan perusahaan terkait 1. Managemen fee Jumlah, Nilai

- 628 -
dengan kegiatan proses produksi selama tahun survei 2. biaya promosi Persentase
3. biaya perjalanan
dinas
4. biaya pencegahan
pencemaran lingkungan
5. biaya peningkatan
kemampuan SDM
6. biaya riset dan
pengembangan
7. biaya telpon
8. fax
9. internet
10. surat menyurat
2194 SE00146.00.00 Biaya Kompensasi tenaga kerja terdiri dari gaji dan lainnya 1. Kontribusi sosial Nilai Rupiah
pegawai/karya (upah lembur, bonus, tunjangan, asuransi kecelakaan pemberi kerja (pensiun
wan di tempat kerja dan sebagainya) dan non-pensiun)
2. Pajak Penghasilan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Pembayaran ke
perusahaan/organisasi
lain (misalnya agen
tenaga kerja) untuk
pegawai/karyawan
4. Upah dan gaji
5. Pembayaran berbasis
saham
pegawai/karyawan dan
opsi saham, dibebankan
ke
perusahan/organisasi
untuk
pegawai/karyawan yang
mendapatkan upah,

- 629 -
dan dibayarkan pada
periode ini.
2195 SE00147.00.00 Biaya Produksi Biaya-biaya yang dikeluarkan atau dilakukan ketika 1.Biaya Tenaga Kerja Nilai, Rupiah,
sedang dalam proses produksi. Biaya tersebut meliputi 2.Bahan Baku Persentase Persen
tenaga kerja, bahan baku, dan lain sebagainya. Langsung
3.Bahan Penolong
4.Biaya
Modal/Pinjaman
5.Biaya Energi
6.Biaya Air
7.Biaya Transportasi
8.Biaya Komunikasi
9.Biaya Sewa
10.Biaya Penyusutan
11.Biaya Lainnya
2196 SE00148.00.00 Biaya royalti Royalti sebagai konsumsi antara adalah ketika 1. Biaya royalti atas Nilai Rupiah
perusahaan membayar lisensi untuk penggunaan aset sumber daya alam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tetap tidak berwujud. >>> dicatat sebagai item 2. Biaya royalti lainnya
pengeluaran
Penjelasan dalam SNA 2008:
Konsumsi antara termasuk pembayaran sewa atas
penggunaan aset tetap, apakah peralatan atau
bangunan yang disewa dari unit institusi lain dengan
cara sewa guna usaha (operating lease), dan juga
termasuk fee, komisi, royalti, dll; yang dibayarkan di
bawah aturan lisensi (SNA 6.214)
2197 SE00149.00.00 Biaya sewa Jumlah yang dibayar oleh pengguna aset tetap pada 1. Sewa Tanah Nilai Rupiah
pemiliknya, di bawah sewa guna usaha atau kontrak 2. Sewa Bangunan
serupa untuk hak menggunakan aset dalam produksi 3. Sewa Kendaraan
untuk jangka waktu tertentu. Kegunaan sewa cukup 4. Sewa Lainnya
besar untuk:
1. Menutup seluruh biaya langsung yang ditanggung

- 630 -
pemilik termasuk biaya pemeliharaan aset
2. pengurangan nilai aset selama periode itu (konsumsi
barang modal tetap)
3. biaya bunga atas nilai aset di awal periode
2198 ST00584.00.00 Biaya sewa Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha atas 1. Sewa alat pertanian Nilai; Rupiah;
(kecuali sewa penggunaan peralatan/perlengkapan dan dan hewan; Persentase Persen
lahan) bangunan/konstruksi, seperti sewa alat pertanian dan 2. Alat peternakan;
hewan, alat peternakan, alat dan sarana penagkapan 3. Alat dan sarana
ikan, kendaraan tanpa sopir, tempat usaha dan mesin. penangkapan ikan;
4. Kendaraan tanpa
sopir
5. Tempat usaha dan
mesin
2199 ST00585.00.00 Biaya Sewa Penjumlahan dari biaya sewa (kecuali sewa lahan), 1. Biaya sewa (kecuali Nilai; Rupiah;
(kecuali Sewa sewa lahan, dan sewa lainnya. sewa lahan); Persentase Persen
Lahan dan 2. Sewa lahan;
Bagi Hasil) 3. Sewa lainnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2200 SE00150.00.00 Biaya sewa dan Jumlah Biaya sewa ditambah biaya royalti Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
royalti analisis atau sesuai
kebutuhan
2201 SE00151.00.00 Biaya sewa Biaya yang dikeluarkan pedagang untuk Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
ruang dagang menyewa toko/kios atau los analisis atau sesuai
kebutuhan
2202 SE00152.00.00 Biaya Biaya yang dikeluarkan dalam sehari untuk Klasifikasi berdasarkan Biaya Rupiah
transportasi melakukan perjalanan pergi dan pulang ke/dari analisis atau sesuai
perjalanan tempat kegiatan kebutuhan
pergi dan
pulang dalam
sehari
2203 SE00153.00.00 biaya/pengelua Biaya/pengeluaran yang berkaitan langsung dengan Jumlah seluruh Jumlah Rupiah
ran proses produksi pada usaha/perusahaan selama satu pengeluaran, tidak
triwulan yang habis dipakai/digunakan setiap periode dirinci

- 631 -
triwulan. Biaya/pengeluaran yang dimaksud termasuk
untuk jasa industri (maklun)
2204 ST00586.00.00 Bibit potongan thallus muda berumur 25 – 35 hari yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Bibit
diperlukan untuk penanaman rumput laut secara analisis atau sesuai
vegetatif dengan berat 50 – 100 gram. kebutuhan
2205 ST00587.00.00 Bibit Bibit yang dapat disertifikasi memenuhi standar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Bibit
bersertifikat nasional tertentu mengenai kemurnian fisik dan analisis atau sesuai
genetis. kebutuhan
2206 ST00588.00.00 Bibit tanaman Anakan dari tanaman induk yang siap untuk 1. tanaman Jumlah Kg; Rumpun;
ditanam/masih dalam polibag 2. biji Batang;
3. stek Pohon
4. kultur jaringan
5. cangkok
6. daun
7. batang
8. akar
2207 ST00589.00.00 Bibit Ternak Ternak yang mempunyai sifat unggul dan 1. Ternak Besar Jumlah Ekor
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mewariskannya serta memenuhi persyaratan tertentu 2. Ternak Kecil
untuk dikembangbiakkan 3. Ternak Unggas
4. Aneka Ternak
2208 ST00590.00.00 Bibit tidak Bibit yang tidak tersertifikasi menurut standar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Bibit
bersertifikat nasional analisis atau sesuai
kebutuhan
2209 ST00591.00.00 Bibit unggul Bibit unggul ternak yang mempunyai keunggulan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Bibit
dalam kriteria bobot dan kecepatan dalam hal analisis atau sesuai
berkembang biak. Untuk hewan bibit unggul yaitu kebutuhan
diperoleh melalui pemuliaan ataupun pemurnian galur.
2210 ST00592.00.00 Bidang lahan Sehamparan tanah yang dikuasai oleh suatu Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar; M2;
rumahtangga/badan yang dibatasi oleh sungai, jalan analisis atau sesuai Persentase Persen
umum, hutan, selokan umum dan semacamnya atau kebutuhan
dibatasi oleh lahan yang dikuasai pihak lain atau jenis
lain.

- 632 -
Yang dimaksud badan di sini seperti lembaga berbadan
hukum, desa dan adat.
2211 SE00154.01.00 Bidang Pengelompokkan perusahaan konstruksi menurut jenis 1. Konstruksi Gedung Jumlah Perusahaan,
Pekerjaan pekerjaan dan keahliannya berdasarkan Klasifikasi (KBLI 41) Usaha
Utama Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015. 2. Konstruksi Sipil
(KBLI 42)
3. Konstruksi Khusus
(KBLI 43)
2212 SE00154.02.00 Bidang Penggolongan perusahaan konstruksi berdasarkan 1. Konstruksi Gedung Jumlah Perusahaan,
Pekerjaan kemampuan melaksanakan suatu bidang, sub bidang 2. Konstruksi Sipil Usaha
Utama dan bagian subbidang pekerjaan konstruksi. 3. Konstruksi Khusus
2213 SE00155.00.00 Bimbingan/Pel Bimbingan/pelatihan/penyuluhan yang diikuti pekerja 1. Manajerial Jumlah Pelatihan
atihan/Penyul selama pekerja tersebut bekerja pada 2. Keterampilan/tehnik
uhan usaha/perusahaan responden dan ditugaskan oleh produksi
perusahaan, meskipun pelatihan yang diikuti tidak 3. Pemasaran
diselenggarakan oleh perusahaan yang bersangkutan 4. AMDAL
(terhitung mulai dari usaha/perusahaan itu
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
beroperasi/berproduksi secara komersial).
2214 SP00113.00.00 Bisa Apabila responden mengerti apa yang diucapkan orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Berbahasa (didengar oleh responden) dan dapat mengucapkan analisis atau sesuai Persentase Persen
Indonesia kata-kata yang dimengerti orang lain dalam bahasa kebutuhan
Indonesia.
2215 SE00156.00.00 Broad Kode pengelompokan barang menurut penggunaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kode/Kelomp
Economic analisis atau sesuai ok
Categories kebutuhan
(BEC)
2216 ST00593.00.00 Bubu Perangkap yang mempunyai satu atau dua pintu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
termasuk masuk dan dapat diangkat dengan mudah (dengan analisis atau sesuai
Bubu Ambai atau tanpa perahu). Untuk menarik perhatian ikan, di kebutuhan
(Portable dalam/di luar perangkap itu diberi umpan atau daun
Traps) kelapa. Kemudian alat tersebut dipasang di dasar atau
dekat permukaan perairan selama jangka waktu

- 633 -
tertentu.
2217 ST00594.00.00 Budidaya Budidaya yang dilakukan untuk beberapa jenis ikan air tawar, air laut, air Produksi Kg
Campuran (poli secara bersama-sama. payau
culture)
2218 ST00595.00.00 Budidaya Ikan Kegiatan/lapangan usaha perikanan yang dilakukan di 1. Produksi 1. Kg
Darat perairan daratan meliputi : kolam, sungai, karamba, Pembenihan/pendedera 2. Ekor
waduk, danau, dan pearairan daratan lainnya n 3. Butir
2. Pembesaran 4. Gram
3.Pembenihan dan 5. (000) ekor
pembesaran
2219 ST00596.00.00 Budidaya ikan Kegiatan/lapangan usaha yang meliputi pembenihan, Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
di kolam air atau pembesaran ikan dengan menggunakan kolam air analisis atau sesuai 2. Ekor
tawar tawar (kolam air tenang dan deras). kebutuhan 3. Butir
4. Gram
5. (000) ekor
2220 ST00597.00.00 Budidaya ikan Penggunaan lahan untuk budidaya padi dan organisme Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
di lahan padi akuatik sekaligus. analisis atau sesuai 2. Ekor
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(rice-cum-fish) kebutuhan 3. Butir
4. Gram
5. (000) ekor
2221 ST00598.00.00 Budidaya ikan Pemeliharaan ikan di air tawar yang dilakukan di Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
di perairan sungai-sungai, danau, waduk atau rawa. Jenis jenis analisis atau sesuai 2. Ekor
umum ikan yang dipe-lihara pada umumnya adalah ikan mas, kebutuhan 3. Butir
tawes, nilem, mujair, nila, gurami sepat siam, 4. Gram
tambakan dan lele. Pemeliharaan tersebut dapat 5. (000) ekor
berupa pemeliharaan satu jenis ikan saja atau berapa
jenis secara bersama sama. Berdasarkan struktur
fasilitas pemeliharaannya, budidaya di perairan umum
biasanya dilakukan di karamba, jaring apung, dan
pancang pagar
2222 ST00599.00.00 Budidaya ikan Kegiatan/lapangan usaha yang meliputi pembenihan, Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
di sawah atau pembesaran ikan dengan menggunakan sawah analisis atau sesuai 2. Ekor

- 634 -
(sawah tanpa padi atau mina padi) sebagai sarana kebutuhan 3. Butir
budidaya 4. Gram
5. (000) ekor
2223 ST00600.00.00 Budidaya 1. Budidaya ikan/biota perairan lainnya di kolam Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
Ikan/Biota 2. Budidaya ikan/biota perairan lainnya di kolam air analisis atau sesuai 2. Ekor
Perairan deras kebutuhan 3. Butir
Lainnya di Air 3. Budidaya ikan/biota perairan lainnya di sawah 4. Gram
Tawar dengan padi (mina padi) 5. (000) ekor
4. Budidaya ikan/biota perairan lainnya di sawah
tanpa padi (penyelang)
5. Budidaya ikan/biota perairan lainnya di karamba
6. Budidaya ikan/biota perairan lainnya di pen
7. Budidaya ikan/biota perairan lainnya di drum dan
tempat lainnya
2224 ST00600.00.00 Budidaya Budidaya ikan/biota perairan lainnya yang dilakukan Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota di air tawar seperti kolam/tebat/empang, kolam air analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan deras, karamba, dan sawah. kebutuhan 3. Butir
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lainnya di air Jenis ikan/biota perairan lainnya yang dipelihara 4. Gram
tawar antara lain ikan mas, mujair, tawes, nilam, gurami, 5. (000) ekor
sepat, lele, gabus, belut, dan kodok.
2225 ST00601.00.00 Budidaya 1.Budidaya ikan/biota perairan lainnya di air tawar Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota 2. Budidaya ikan/biota perairan lainnya di tambak air analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan payau kebutuhan 3. Butir
lainnya di 4. Gram
darat 5. (000) ekor
2226 ST00602.00.00 Budidaya Pemeliharaan ikan/biota perairan lainnya yang Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota dilakukan di perairan umum (sungai, danau, waduk, analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan rawa) dengan wadah berbentuk kurungan yang kebutuhan 3. Butir
lainnya di umumya dibuat dari bambu atau kayu, kawat atau 4. Gram
karamba jaring. 5. (000) ekor
2227 ST00603.00.00 Budidaya Pemeliharaan ikan/biota perairan lainnya yang Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota dilakukan di kolam air tawar yang airnya relatif analisis atau sesuai 2. Ekor

- 635 -
perairan tenang. Biota perairan lainnya seperti udang air tawar kebutuhan 3. Butir
lainnya di dan belut. 4. Gram
kolam 5. (000) ekor
2228 ST00604.00.00 Budidaya Pemeliharaan ikan/biota perairan lainnya yang Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota dilakukan di kolam air deras. analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan kebutuhan 3. Butir
lainnya di 4. Gram
kolam air deras 5. (000) ekor
2229 ST00605.00.00 Budidaya Pemeliharaan ikan/biota perairan lainnya yang Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota dilakukan di perairan laut dengan wadah berbentuk analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan kurungan yang biasanya dibuat dari jaring. kebutuhan 3. Butir
lainnya di 4. Gram
kurungan 5. (000) ekor
apung
2230 ST00606.00.00 Budidaya Budidaya ikan/biota perairan lainnya yang dilakukan Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota di laut atau perairan yang terletak di muara sungai, analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan laguna, dan lainnya yang dipengaruhi pasang surut, kebutuhan 3. Butir
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lainnya di laut dengan menggunakan kurungan apung, pen dan 4. Gram
sebagainya. 5. (000) ekor
2231 ST00607.00.00 Budidaya Pemeliharaan ikan/biota perairan lainnya yang Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota dilakukan di perairan umum (sungai, danau, waduk, analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan dan rawa) dengan cara memagar sebagian perairan kebutuhan 3. Butir
lainnya di pen dengan kayu, bambu atau bahan lainnya. 4. Gram
5. (000) ekor
2232 ST00608.00.00 Budidaya Pemeliharaan biota perairan selain ikan (rumput laut, Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota binatang lunak seperti kerang-kerangan) yang analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan dilakukan di laut dengan menggunakan rakit yang kebutuhan 3. Butir
lainnya di rakit biasanya dibuat dari bambu atau kayu. 4. Gram
5. (000) ekor
6. Tali
Rentang
2233 ST00609.00.00 Budidaya Pemeliharaan ikan/biota perairan lainnya yang Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg

- 636 -
ikan/biota dilakukan di sawah yang masih banyak digenangi air, analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan biasanya pada saat padi masih berumur muda. kebutuhan 3. Butir
lainnya di 4. Gram
sawah dengan 5. (000) ekor
padi (mina
padi)
2234 ST00610.00.00 Budidaya Pemeliharaan ikan/biota perairan lainnya di sawah Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota yang digenangi air sebelum ditanami padi. analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan kebutuhan 3. Butir
lainnya di 4. Gram
sawah tanpa 5. (000) ekor
padi
(penyelang)
2235 ST00611.00.00 Budidaya Budidaya ikan/biota perairan lainnya di tambak air Klasifikasi berdasarkan Produksi 1. Kg
ikan/biota payau yang letaknya tidak jauh dari laut dan pada analisis atau sesuai 2. Ekor
perairan umumnya airnya merupakan campuran air laut dan kebutuhan 3. Butir
lainnya di air tawar. Jenis ikan yang dipelihara terutama bandeng 4. Gram
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tambak air dan udang. Di beberapa daerah bandeng dipelihara di 5. (000) ekor
payau tambak yang airnya tawar. Dalam hal demikian
pemeliharaan tersebut dimasukkan ke dalam budidaya
ikan di air payau
2236 ST00612.00.00 Budidaya Jenis pemeliharaan ikan dimana jenis ikan yang 1. Produksi 1. Kg
khusus ikan dipelihara/dibudiayakan adalah khusus jenis ikan hias Pembenihan/pendedera 2. Ekor
hias baik menggunakan media air tawar, air payau maupun n 3. Butir
air laut. 2. Pembesaran 4. Gram
3.Pembenihan dan 5. (000) ekor
pembesaran
2237 ST00613.00.00 Budidaya Pembiakan atau pemeliharaan tanaman atau hewan air 1. Produksi 1. Kg
kolam/tambak di kolam/tambak alami atau buatan. Pembenihan/pendedera 2. Ekor
n 3. Butir
2. Pembesaran 4. Gram
3.Pembenihan dan 5. (000) ekor

- 637 -
pembesaran
2238 ST00614.00.00 Budidaya Kegiatan yang meliputi pembenihan, penanaman, Klasifikasi berdasarkan jumlah m3, kg, sm
tanaman pemeliharaan, pemungutan/pemanenan hasil tanaman jenis kayu/non kayu
kehutanan kehutanan.
2239 ST00615.00.00 Budidaya Budidaya yang dilakukan hanya untuk satu jenis ikan 1. Produksi 1. Kg 2. Ekor
Tunggal saja. Pembenihan/pendedera 3. Butir 4.
n Gram 5.
2. Pembesaran (000) ekor
3.Pembenihan dan
pembesaran
2240 SP00114.00.00 Bukan Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang masih 1. Sekolah Jumlah; Orang;
Angkatan Kerja sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan 2. Mengurus Rumah Persentase Persen
kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. Tangga
3. Lainnya
2241 SP00115.00.00 Buku/bacaan Jenis buku atau bacaan meliputi koran/surat kabar, 1. koran/surat kabar Jumlah; Unit; Persen
majalah/tabloid, buku cerita, buku pelajaran sekolah, 2. majalah/tabloid persentase
buku pengetahuan, kitab suci, dan bacaan lainnya, 3. buku cerita
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
baik dalam media cetak maupun elektronik. 4. buku pelajaran
sekolah
5. buku pengetahuan
6. kitab suci
7. bacaan lainnya
2242 SE00157.00.00 Bulan dan Bulan dan tahun dimana pekerjaan dimulai dan selesai Klasifikasi berdasarkan Kode Bulan Masehi
Tahun termasuk yang masih belum selesai untuk masing- analisis atau sesuai dan tahun
Pekerjaan masing proyek kebutuhan
2243 ST00616.00.00 Bulan Operasi Bulan dalam kalender Masehi dimana nelayan Triwulan I, Triwulan II, Jumlah Trip
Penangkapan melakukan operasi penangkapan ikan tanpa Triwulan III
memperhatikan jumlah hari kerja. Walaupun dalam
bulan yang bersangkutan hanya melakukan satu trip
penangkapan, maka tetap dihitung satu bulan kerja.
2244 ST00617.00.00 Bulan panen bulan pada saat dilakukan pemanenan. Klasifikasi berdasarkan Waktu Bulan
analisis atau sesuai

- 638 -
kebutuhan
2245 ST00618.00.00 Bunga atas Biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha untuk Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
pinjaman pembayaran bunga atas modal pinjaman selama analisis atau sesuai Persentase Persen
referensi waktu survei kebutuhan
2246 ST00619.00.00 Bunga modal Balas jasa penggunaan uang dari bank, lembaga Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
keuangan lainnya dan perorangan sebagai modal analisis atau sesuai Persentase Persen
untuk kegiatan usaha. kebutuhan
2247 ST00620.00.00 Burayak Benih ikan yang baru menetas sampai berumur satu Benih ikan air laut, air Produksi Ekor
minggu. tawar, air payau
2248 SD00443.02.00 Buruh/Karyaw Seseorang yang bekerja pada orang lain atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
an/Pegawai instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
menerima upah/gaji baik berupa kebutuhan
uang maupun barang. Seseorang
dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki majikan
yang sama dalam sebulan
terakhir.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2249 ST00621.00.00 Buruh/karyaw mereka yang bekerja sebagai buruh/karyawan pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
an/pegawai di kegiatan diluar sektor pertanian. analisis atau sesuai Persentase Persen
luar sektor kebutuhan
pertanian
2250 ST00622.00.00 Buruh/karyaw mereka yang bekerja pada suatu usaha di sektor Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
an/Pegawai pertanian, baik yang berupa usaha rumah tangga atau analisis atau sesuai Persentase Persen
pertanian bukan usaha rumah tangga (perusahaan), atas dasar kebutuhan
balas jasa dengan mendapatkan upah/gaji dalam
bentuk uang/barang.
2251 SP00116.00.00 Buruh/Karyaw Penduduk yang bekerja kepada orang lain atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
an/Pegawai/Pe instansi/perusahaan secara tetap dengan menerima analisis atau sesuai Persentase Persen
kerja dibayar upah/gaji baik berupa uang maupun barang. kebutuhan
2252 SP00117.00.00 Busana busana/pakaian yang menjadi identitas oleh sebagian Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Baju; Persen
daerah/tradisi besar pendukung kebudayaan tertentu. Busana analisis atau sesuai Persentase
onal daerah/tradisional yang digunakan harus lengkap kebutuhan

- 639 -
(atasan dan bawahan), kecuali untuk busana
tradisional daerah tertentu yang hanya memiliki
bawahan saja. Penggunaan aksesoris busana daerah
tidak harus lengkap. Tidak termasuk
jika hanya menggunakan aksesoris busana tradisional
tertentu. Contoh busana daerah: kebaya, ulee balang,
aesan gede, baju bodo, baju cele, paksian, king baba,
Ujung Serong, dsb. Batik tidak termasuk pakaian
tradisional karena merupakan pakaian
nasional
2253 UL00004.00.00 Cadangan Sumber daya tertunjuk dan sebagian sumber daya 1. Nasional Jumlah Ton/m3
terkira mineral/batubara terukur yang tingkat keyakinan 2. Badan Usaha
(probable geologinya masih lebih rendah, yang berdasarkan studi
reserves) kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah
terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan
secara ekonomis.
2254 ST00623.00.00 Cagar alam Hutan suaka alam yang karena keadaan alamnya Klasifikasi berdasarkan luas hektar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan analisis atau sesuai
ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu kebutuhan
dilindungi dan untuk keperluan/kepentingan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan dan perkembangannya
berlangsung secara alami.
2255 SP00118.00.00 Cakupan Wilayah geografis Indonesia atau teritorial Indonesia. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Wilayah
wilayah analisis atau sesuai
kebutuhan
2256 ST00624.00.00 Cara Cara Komponen Kualitas Produk Perikanan meliputi: 1. Pengujian Jumlah Pengujian
Komponen 1. Pengujian organoleptik organoleptik
Kualitas 2. Pengujian mikrobiologi 2. Pengujian
Produk 3. Pengujian kimia mikrobiologi
Perikanan 4. Pengujian Fisika 3. Pengujian kimia
4. Pengujian Fisika
2257 ST00625.00.00 Cara Cara Pengawetan/Pengolahan Hasil Perikanan 1. Pengeringan Jumlah Metode

- 640 -
Pengawetan/Pe meliputi: 2. Penggaraman
ngolahan Hasil 1. Pengeringan 3. Peragian
Perikanan 2. Penggaraman 4. Pengalengan
3. Peragian (pembotolan, kendil)
4. Pengalengan (pembotolan, kendil) 5. Pembekuan
5. Pembekuan 6. Pemakaian bahan
6. Pemakaian bahan kimia kimia
7. Radiasi 7. Radiasi
2258 SP00119.00.00 Cerai Hidup Berpisah sebagai suami-istri karena bercerai dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
belum kawin lagi, termasuk mereka yang mengaku analisis atau sesuai Persentase Persen
cerai walaupun belum resmi secara hukum atau kebutuhan
wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi telah
melahirkan anak.
2259 SP00120.00.00 Cerai Mati Seseorang yang ditinggal meninggal oleh suami atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
istrinya dan belum kawin lagi. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2260 SP00121.00.00 Cluster Sebuah perumahan yang berkelompok dalam satu 1. Cluster berpagar Jumlah; Cluster;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lingkungan dengan bentuk rumah yang serasi dan 2. Cluster tanpa Persentase Persen
menggunakan sistem gerbang yang dijaga 24 jam berpagar
sebagai alat kontrol keamanan 3. Non Cluster
2261 SP00122.00.00 Cucu Anak dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
analisis atau sesuai
kebutuhan
2262 SD00453.01.01 Daerah Aliran Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan Klasifikasi berdasarkan Panjang; Km; Km2
Sungai (DAS) dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang analisis atau sesuai Luas
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan kebutuhan
air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke
laut secara alami, yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas
daratan.
2263 SD00453.01.02 Daerah Aliran Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan 1. DAS yang meningkat Jumlah DAS dan

- 641 -
Sungai (DAS) dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang jumlah mata airnya Dokumen
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan 2. DAS lintas negara yg MoU
air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke sudah memiliki Mou
laut secara alami, yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas
daratan.
2264 SD00453.01.02 Daerah Aliran Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan 1. DAS yang Dipulihkan Luas, Hektar (Ha),
Sungai (DAS) dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang Daya Dukungnya Prosentase Prosentase
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan 2. DAS yang
air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke dipertahankan Daya
laut secara alami, yang batas di darat merupakan Dukungnya
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan.
2265 SD00453.02.00 Daerah Aliran Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam 1. RPDAS sudah di Jumlah Dokumen
Sungai (DAS) mengendalikan hubungan timbal balik antara sumber internalisasi ke dalam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
daya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala RTRW
aktifitasnya, dgn tujuan membina kelestarian dan 2. RPDAS belum di
keserasian ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan internalisasi ke dalam
sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan RTRW
2266 SD00454.01.00 Daerah Aliran Suatu wilayah DAS yang secara geogafis melintasi Klasifikasi berdasarkan Panjang; Km; Km2
Sungai (DAS) batas antarnegara. analisis atau sesuai Luas
Lintas Negara kebutuhan
2267 SD00454.02.00 Daerah Aliran 1. Suatu wilayah daratan yang merupakan satu 1. DAS yang meningkat Jumlah DAS dan
Sungai (DAS) kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, jumlah mata airnya Dokumen
Lintas Negara yang berfungsi menampung, menyimpan dan 2. DAS lintas negara yg MoU
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke sudah memiliki Mou
danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh aktifitas daratan. 2. DAS yang batasnya

- 642 -
melintasi wilayah dua atau lebih negara
2268 SD00455.00.00 Daerah Daerah bencana alam/bencana sosial yang mendapat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Daerah
bencana pendidikan layanan khusus yaitu mencakup daerah analisis atau sesuai
alam/bencana yang memiliki program pendidikan layanan khusus kebutuhan
sosial yang bencana berupa pendidikan pengurangan risiko
mendapat bencana dalam bentuk Sekolah/Madrasah Aman
pendidikan Bencana (SMAB), Tanggap Darurat Bidang Pendidikan
layanan dan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Bidang
khusus Pendidikan pasca Bencana.
2269 SD00457.00.00 Persentase rumah Daerah kumuh Daerah atau kawasan tempat tinggal (hunian) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
tangga kumuh dihuni sekelompok orang yang menempati bangunan analisis atau sesuai Jumlah Daerah/Kaw
perkotaan. sementara, tidak ada akses air yang aman untuk kebutuhan asan
diminum, tidak ada fasilitas sanitasi yang layak, dan
kondisi lingkungan yang tidak memadai.
2270 SD00460.00.00 Daerah Suatu wilayah administatif setingkat desa/kelurahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
Perkotaan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal analisis atau sesuai Persentase Persen
kepadatan penduduk, persentase rumah tangga kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti
jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana
kesehatan umum, dan sebagainya.
2271 SP00123.00.00 Persentase rumah Daerah Suatu wilayah administatif setingkat desa/kelurahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
tangga kumuh Perkotaan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal analisis atau sesuai Persentase Persen
perkotaan. kepadatan penduduk, persentase rumah tangga kebutuhan
pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti
jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana
kesehatan umum, dan sebagainya.
2272 SD00461.00.00 Daerah Luasan lahan yang mengelilingi danau dan dibatasi Klasifikasi berdasarkan Luas; Km2; Persen
Tangkapan Air oleh tepi sempadan danau sampai dengan punggung analisis atau sesuai Persentase
Danau bukit pemisah aliran air. kebutuhan
2273 SD00464.00.02 Daerah Daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya 1. Berpotensi maju Jumlah; Daerah;
tertinggal (atau kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain 2. Agak tertinggal persentase persen
Kabupaten dalam skala nasional. 3. Tertinggal

- 643 -
tertinggal) Daerah/kabupaten tertinggal ditetapkan berdasarkan 4. Sangat tertinggal
kriteria sebagai berikut: 5. Parah
1. Perekonomian masyarakat
2. Sumber daya manusia
3. Sarana dan prasarana
4. Kemampuan keuangan daerah
5. Aksesibilitas
6. Karakteristik daerah
2274 SP00124.00.02 Jumlah daerah Daerah Daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya 1. Berpotensi maju Jumlah; Daerah;
tertinggal yang tertinggal (atau kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain 2. Agak tertinggal persentase persen
terentaskan. Kabupaten dalam skala nasional. 3. Tertinggal
tertinggal) Daerah/kabupaten tertinggal ditetapkan berdasarkan 4. Sangat tertinggal
kriteria sebagai berikut: 5. Parah
1. Perekonomian masyarakat
2. Sumber daya manusia
3. Sarana dan prasarana
4. Kemampuan keuangan daerah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Aksesibilitas
6. Karakteristik daerah
2275 SD00465.00.00 Daerah Daerah atau kabupaten yang sudah meningkat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
Tertinggal yang statusnya dari daerah atau kabupaten tertinggal analisis atau sesuai persentase persen
Terentaskan kebutuhan
2276 SD00465.00.00 Jumlah daerah Daerah Daerah atau kabupaten yang sudah meningkat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
tertinggal yang Tertinggal yang statusnya dari daerah atau kabupaten tertinggal analisis atau sesuai persentase persen
terentaskan. Terentaskan kebutuhan
2277 SD00452.00.00 Daerah Daerah yang termasuk kategori Tertinggal, Terdepan 1. Tertinggal Jumlah; Daerah;
Tertinggal, dan Terluar (Perbatasan). 2. Terdepan persentase Persen
Terdepan dan 3. Terluar (Perbatasan)
Tertukar (3T)
2278 SD00466.00.00 Daerah yang Daerah terkena musibah bencana alam atau bencana Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
Mengalami sosial yang mengakibatkan: analisis atau sesuai persentase persen
Bencana Alam a. minimnya fasilitas perlindungan keamanan, baik kebutuhan

- 644 -
atau Bencana fisik maupun nonfisik;
Sosial b. hilangnya fasilitas sarana pelayanan umum berupa
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas listrik,
fasilitas informasi dan komunikasi, dan sarana air
bersih; dan/atau
c. ditetapkan sebagai daerah bencana alam, bencana
sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan
darurat lain oleh pejabat pemerintah yang berwenang.
2279 SD00467.00.00 Dam Penahan Bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dam; Persen
bronjong batu atau pasangan batu spesi yang dibuat analisis atau sesuai Persentase
pada alur sungai / jurang dengan tinggi maksimal 4 kebutuhan
meter yang berfungsi untuk
mengendalikan/mengendapkan sedimentasi/erosi
tanah dan aliran permukaan (run-off).
2280 SD00468.00.00 Dam Bendungan kecil semi permanen yang dapat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dam; Persen
Pengendali menampung air dengan konstruksi urugan tanah analisis atau sesuai Persentase
homogen, bronjong kawat atau lapisan kedap air dari kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
beton (tipe busur) untuk mengendalikan erosi tanah,
sedimentasi dan aliran permukaan yang dibangun
pada alur sungai/anak sungai dengan tinggi
bendungan maksimal 8 (delapan) meter.
2281 SE00160.00.00 Dana Alokasi dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Khusus dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan analisis atau sesuai
untuk membantu mendanai kegiatan khusus baik fisik kebutuhan
maupun non fisik yang merupakan urusan daerah dan
sesuai dengan prioritas nasional.
2282 SE00161.00.00 Dana Alokasi transfer dana dari pemerintah pusat ke pemerintah Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Umum daerah yang dimaksudkan untuk menutup analisis atau sesuai
kesenjangan fiskal (fiscal gap) dan pemerataan kebutuhan
kemampuan fiskal antar daerah dalam rangka
membantu kemandirian pemerintah daerah
menjalankan fungsi dan tugasnya melayani

- 645 -
masyarakat.
2283 SE00162.00.00 Dana R&D Alokasi laba untuk pengembangan riset dan inovasi. 1. Belanja litbang Nilai Rupiah
intramural
2. Belanja litbang
ekstramural
2284 SD00471.01.00 Danau Cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Danau; Km2;
oleh air tawar atau air asin yang seluruh cekungan analisis atau sesuai luas; ppm;
tersebut dikelilingi oleh daratan. kebutuhan Konsentras m/tahun,
i m3/tahun,
kandungan ton/tahun;
; laju; Persen
Persentase
2285 SD00471.02.01 Danau Wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara status mutu air, status Jumlah; Danau; Km2;
alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan trofik, luas; ppm;
sebutan istilah lokal. Konsentras m/tahun,
i m3/tahun,
kandungan ton/tahun;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
; laju; Persen
Persentase
2286 SD00471.02.02 Danau Wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara tingkat atau laju Jumlah; Danau; Km2;
alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan sedimentasi luas; ppm;
sebutan istilah lokal. Konsentras m/tahun,
i m3/tahun,
kandungan ton/tahun;
; laju; Persen
Persentase
2287 SD00471.03.00 Danau Sebuah cekungan yang terbentuk secara alami yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Danau; Km2;
terisi oleh air dari beberapa sumber seperti curahan analisis atau sesuai luas; ppm;
hujan, sungai, dan air tanah. kebutuhan Konsentras m/tahun,
i m3/tahun,
kandungan ton/tahun;
; laju; Persen

- 646 -
Persentase
2288 SD00471.02.03 Danau Wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Danau; Km2;
alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan analisis atau sesuai luas; ppm;
sebutan istilah lokal. kebutuhan Konsentras m/tahun,
i m3/tahun,
kandungan ton/tahun;
; laju; Persen
Persentase
2289 SD00471.02.04 Danau Wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara 1. 0-25% Jumlah; Danau; Km2;
alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan 2. 25-30% luas; ppm;
sebutan istilah lokal. 3. > 30% Konsentras m/tahun,
i m3/tahun,
kandungan ton/tahun;
; laju; Persen
Persentase
2290 SD00471.02.02 Danau Wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara laju sedimentasi Jumlah; Danau; Km2;
alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan luas; ppm;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sebutan istilah lokal. Konsentras m/tahun,
i m3/tahun,
kandungan ton/tahun;
; laju; Persen
Persentase
2291 SD00471.02.05 Danau Wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara laju erosi, Jumlah; Danau; Km2;
alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan luas; ppm;
sebutan istilah lokal. Konsentras m/tahun,
i m3/tahun,
kandungan ton/tahun;
; laju; Persen
Persentase
2292 SD00472.01.00 Danau Danau yang memiliki kondisi ekosistem yang semakin Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Danau; Km2
Prioritas terancam akibat kerusakan dan pencemaran analisis atau sesuai luas
lingkungan pada daerah tangkapan air (DTA) hingga kebutuhan

- 647 -
perairan danaunya.
2293 SD00472.02.00 Danau Danau yang telah ditetapkan sebagai danau prioritas tingkat kerusakan, jumlah danau
Prioritas nasional/ provinsi/ kabupaten keanekaragaman
hayati, kerentanan
terhadap perubahan
iklim dan bencana,
komitmen pemda
2294 SD00473.01.00 Danau yang Banyaknya danau yang meningkat kualitas air (IKA) Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Danau;
ditingkatkan pada 15 danau prioritas yaitu yaituDanau Toba, analisis atau sesuai Indeks Indeks
kualitas airnya Maninjau, Singkarak, Kerinci, Tondano, Limboto, Poso, kebutuhan
Tempe,
Matano, Mahakam, Sentarum, Sentasi, Batur,
Rawadanau, dan Rawapening.
2295 SD00473.02.00 Danau yang Jumlah danau yang dilakukan pelaksanaan kegiatan 1. status mutu air jumlah danau
ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas air danau, terutama 2. status trofik,
kualitas airnya danau prioritas nasional
2296 SD00475.00.00 Danau yang Danau yang telah dilakukan upaya-upaya penurunan Laju Erosi jumlah danau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menurun erosi melalui kegiatan RHL vegetatif maupun sipil
tingkat teknis
erosinya
2297 SD00476.00.01 Danau yang Banyaknya danau yang mengalami pendangkalan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pendangkalann kurang dari 1% akibat sedimentasi. analisis atau sesuai
ya kurang dari kebutuhan
1%
2298 SD00476.00.02 Danau yang Banyaknya danau yang mengalami pendangkalan laju sedimentasi jumlah danau
pendangkalann kurang dari 1% akibat sedimentasi.
ya kurang dari
1%
2299 SD00478.01.00 DAS prioritas DAS prioritas Indonesia terdiri atas 15 DAS yaitu Klasifikasi berdasarkan Jumlah DAS
Citarum, Ciliwung, Serayu, Solo, Brantas dan 10 DAS analisis atau sesuai
prioritas lainnya. kebutuhan
2300 SD00478.02.00 DAS prioritas Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan 1. DAS yang Dipulihkan Luas, Hektar (Ha),

- 648 -
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang Daya Dukungnya 2. Prosentase Prosentase
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan DAS yang
air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke dipertahankan Daya
laut secara alami, yang batas di darat merupakan Dukungnya
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas
daratan.
2301 SD00479.00.01 DAS Prioritas DAS yang dipulihkan kesehatannya melalui penerapan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang teknologi konservasi tanah, dengan pembangunan analisis atau sesuai
dipulihkan embung, dam pengendali, dam penahan skala kecil kebutuhan
kesehatannya dan menengah.
melalui
pembangunan
embung, dam
pengendali,
dam penahan
skala kecil dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menengah
2302 SD00479.00.02 DAS Prioritas DAS yang dipulihkan kesehatannya melalui penerapan 1. DAS yang Dipulihkan Luas, Hektar (Ha),
yang teknologi konservasi tanah, dengan pembangunan Daya Dukungnya persentase persen
dipulihkan embung, dam pengendali, dam penahan skala kecil 2. DAS yang
kesehatannya dan menengah. dipertahankan Daya
melalui Dukungnya
pembangunan
embung, dam
pengendali,
dam penahan
skala kecil dan
menengah
2303 SD00480.00.01 DAS prioritas DAS yang diupayakan meningkat jumlah mata airnya Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang melalui konservasi tanah dan air serta pembangunan analisis atau sesuai
meningkat sumur resapan. kebutuhan

- 649 -
jumlah mata
airnya melalui
konservasi
tanah dan air
di daerah hulu
DAS serta
sumur resapan
2304 SD00480.00.02 DAS prioritas DAS yang diupayakan meningkat jumlah mata airnya 1. DAS yang Dipulihkan Luas, Hektar (Ha),
yang melalui konservasi tanah dan air serta pembangunan Daya Dukungnya Prosentase Prosentase
meningkat sumur resapan. 2. DAS yang
jumlah mata dipertahankan Daya
airnya melalui Dukungnya
konservasi
tanah dan air
di daerah hulu
DAS serta
sumur resapan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2305 SD00481.00.00 DAS yang DAS yang dipulihkan kesehatannya melalui 1. DAS yang Dipulihkan Luas, Hektar (Ha),
dipulihkan pengembangan HTR, HKm, HD, HA dan HR serta Daya Dukungnya persentase persen
kesehatannya peningkatan HHBK. 2. DAS yang
melalui dipertahankan Daya
pengembangan Dukungnya
hutan serta
peningkatan
HHBK
2306 SD00482.00.00 DAS yang DAS yang ditingkatkan kesehatannya melalui upaya Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
meningkat peningkatan jumlah mata air dan pengelolaan terpadu. analisis atau sesuai
jumlah mata kebutuhan
airnya negara
2307 UL00005.00.00 Data Tabulasi data Migas; Nonmigas Volume/be Kg; USD
rat bersih;
Nilai CIF

- 650 -
2308 ST00626.00.01 Data Indeks Data Sebaran wilayah berdasarkan jenis kerentanan 1. Sangat Rendah Persentase Persen
Kerentanan yang tertuang dalam SIDIK (Sistem Informasi Data 2. Rendah
Wilayah Indeks Kerentanan) Perubahan Iklim 3. Sedang
terhadap 4. Tinggi
Perubahan 5. Sangat Tinggi
Iklim
2309 ST00626.00.02 Data Indeks Adalah Data Sebaran wilayah berdasarkan jenis Gambaran Potensi Desa Sangat Prosentase
Kerentanan kerentanan yang tertuang dalam SIDIK (Sistem yang berdampak Rendah, (%)
Wilayah Informasi Data Indeks Kerentanan) Perubahan Iklim kerentanan Perubahan Rendah,
terhadap Iklim Sedang,
Perubahan Tinggi dan
Iklim Sangat
Tinggi
2310 SD00487.00.00 Daya Air Potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun analisis atau sesuai
kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia kebutuhan
serta lingkungannya.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2311 SD00488.00.00 Daya Rusak Daya air yang merugikan kehidupan. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Air analisis atau sesuai
kebutuhan
2312 SD00489.00.00 Daya Saing Daya saing suatu negara tergantung pada kapasitas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Nasional industrinya untuk berinovasi dan meningkatkan. analisis atau sesuai
Perusahaan mendapatkan keuntungan melawan kebutuhan
pesaing terbaik dunia karena tekanan dan tantangan.
Mereka mendapat manfaat dari memiliki saingan
domestik yang kuat, pemasok berbasis rumah yang
agresif, dan menuntut pelanggan lokal.
2313 SP00126.00.00 Daya Daya terpasang listrik berlangganan adalah besar Klasifikasi berdasarkan Rata-rata KiloWatt
Terpasang kapasitas listrik yang terpasang terlihat dari meteran analisis atau sesuai
Listrik yang terpasang baik dari PLN maupun Listrik Swasta kebutuhan
Berlangganan
2314 ST00627.00.00 Dedak Jenis pakan ikan yang terbuat dari serbuk halus kulit Klasifikasi berdasarkan Volume Kg

- 651 -
padi sebagai pakan ikan. analisis atau sesuai
kebutuhan
2315 SD00491.00.00 Degradasi Proses di mana keindahan atau kualitas sesuatu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dihancurkan atau dimanjakan. analisis atau sesuai
kebutuhan
2316 SD00493.00.00 Degradasi Perubahan yang terjadi pada hutan yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Hutan mengakibatkan kerugian atau dampak negatif pada analisis atau sesuai
struktur lahan hutan sehingga kemampuan lahan kebutuhan
hutan untuk memproduksi hasil hutan menjadi
menurun.
2317 SD00495.00.00 Depresiasi/Am Pengalokasian harga perolehan dari suatu aktiva tetap Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
ortisasi karena adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut. analisis atau sesuai
Untuk menghindari kebingungan, istilah “konsumsi kebutuhan
barang modal tetap” digunakan di dalam SNA untuk
membedakan dari “depresiasi atau penyusutan” seperti
yang umumnya diukur di dalam neraca bisnis (SNA
1.67).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2318 SD00496.01.00 Desa Desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama 1. Perkotaan Jumlah Desa
lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan 2. Perdesaan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2319 SD00496.02.00 Desa Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas 1. Desa Adat Jumlah; Desa; Persen
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan 2. Desa Mandiri Persentase
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan 3. Desa Berkembang
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa 4. Desa Tertinggal
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan

- 652 -
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2320 SD00497.00.00 Desa Mandiri Desa yang mempunyai ketersediaan dan akses Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa; Persen
terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, analisis atau sesuai Persentase
infrastruktur yang memadai, aksesibilitas/transportasi kebutuhan
yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus, serta
penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat
baik. Desa Mandiri adalah desa yang memiliki nilai
Indeks Pembangunan Desa (IPD) lebih dari 75
2321 SD00498.00.00 Desa Tertinggal Desa yang mempunyai ketersediaan dan akses Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa; Persen
terhadap pelayanan dasar, infrastruktur, analisis atau sesuai Persentase
aksesibilitas/transportasi pelayanan umum, dan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan yang masih minim.
(Bappenas, Indeks Pembangunan Desa). Desa
tertinggal adalah desa yang memiliki nilai IPD kurang
dari atau sama dengan 50
2322 SP00127.00.00 Developer Perusahaan pengembang perumahan dan properti Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Developer;
lainnya dalam pembangunan dan penjualan analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perumahan kebutuhan
2323 SE00163.00.00 Dewan Dewan yang dipilih melalui keputusan Rapat Anggota Jenis Kelamin, Umur, Jumlah Dewan
Pengawas yang menjalankan tugas dan fungsi sebagai pengawas Jenjang Pendidikan Pengawas
Syariah syariah Tertinggi yang Syariah
Koperasi ditamatkan Koperasi
2324 ST00629.00.00 Diijonkan Dijual dikebun/sawah sebelum masa panen (masih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
hijau). analisis atau sesuai
kebutuhan
2325 SP00128.00.00 Distribusi Penggunaan tenaga listrik yang didistribusikan ke Klasifikasi Berdasarkan Jumlah MWh/GWh
Tenaga Listrik pelanggan Jenis Pelanggan
2326 ST00630.00.00 Ditebaskan Dijual pada saat produksi siap untuk dipanen. Klasifikasi berdasarkan jumlah; m3; rupiah
Pelaksanaan pemanenan menjadi tanggung jawab analisis atau sesuai nilai
penebas. kebutuhan
2327 ST00631.00.00 Diversifikasi Sistem penganekaragaman jenis tanaman perkebunan. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Sistem
tanaman analisis atau sesuai

- 653 -
kebutuhan
2328 SD00524.00.01 Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;
Strategi pencegahan bencana tingkat nasional dan daerah analisis atau sesuai persentase Persen
Pengurangan untuk mengurangi ancaman dan kerentanan serta kebutuhan
Risiko Bencana meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
(PRB) Tingkat menghadapi bencana, termasuk rencana aksi adaptasi
Daerah perubahan iklim.
2329 SD00525.00.01 Dokumen Dokumen yang berisi strategi dan/atau rencana aksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Dokumen;
Strategi pencegahan bencana tingkat nasional dan daerah analisis atau sesuai persentase Persen
Pengurangan untuk mengurangi ancaman dan kerentanan serta kebutuhan
Risiko Bencana meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
(PRB) tingkat menghadapi bencana, termasuk rencana aksi adaptasi
nasional dan perubahan iklim.
daerah
2330 ST00632.00.00 Donasi Mengacu pada bibit yang didonasikan dari institusi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Donasi
nasional atau internasional. analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kebutuhan
2331 ST00633.00.00 Drainase Pemindahan pembuangan buatan untuk air Klasifikasi berdasarkan Jumlah Drainase
permukaan atau air tanah berlebih – bersamaan analisis atau sesuai
dengan substansi larut lainnya – dari permukaan kebutuhan
lahan dengan pipa permukaan atau subpermukaan,
untuk meningkatan produksi pertanian. Ini tidak
termasuk drainase alami air berlebih ke danau, rawa,
dan sungai.
2332 SD00527.00.00 Dukungan Dukungan mengenai (urusan) keuangan. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
Finansial analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2333 SP00130.00.00 Dusun Bagian wilayah dalam desa/kelurahan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dusun
merupakan lingkungan kerja pelaksanaan analisis atau sesuai
pemerintahan desa/kelurahan. kebutuhan
2334 SE00164.00.00 Efisiensi Penggunaan sumber daya secara minimum guna 1. input per output Jumlah, Nilai

- 654 -
mencapai hasil yang maksimum atau membandingkan 2. skala usaha Persentase
masukan dan keluaran yang diterima 3. skala output
3. KBLI 3 digit
2335 SE00165.00.00 Efisiensi Pengeluaran/Pendapatan X 100 % Klasifikasi berdasarkan Nilai;Persen Rupiah;Perse
Perusahaan analisis atau sesuai tase n
kebutuhan
2336 SE00166.03.00 Ekspor Kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean; HS/BTKI: 2, 6, dan 8 Nilai; US$, Kg
Kegiatan/ transaksi mengeluarkan dari wilayah suatu digit volume/ber
negara, baik bersifat komersial maupun bukan at bersih
komersial (barang hibah, sumbangan, hadiah)
2337 SE00167.00.01 Ekspor kayu Hasil kayu bulat yang sudah diolah menjadi bahan Klasifikasi Berdasarkan Massa; Ton;
olahan baku atau barang setengah jadi yang dijual ke luar Jenis Produk: Nilai USD
daerah/negeri. 1. Panel
2. Woodworking
3. Furniture Kayu
4. Pulp
5. Paper
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Venner
7. Kerajinan
8. Wood Chip/Serbuk
Kayu
9. Bangunan
Prefabrikasi
2338 SE00167.00.02 Ekspor kayu Hasil kayu bulat yang sudah diolah menjadi bahan Klasifikasi ekspor kayu Massa; Ton;
olahan baku atau barang setengah jadi yang dijual ke luar berdasarkan: Nilai USD
daerah/negeri. 1. Ukuran dan tingkat
olahan
2. Toleransi ukuran dan
kecacatan
2339 SE00168.00.00 Ekspor Sistem klasifikasi barang perdagangan internasional HS/BTKI Nilai; US$, Kg
menurut Kode untuk menetapkan tarif, mencatat data statistik volume/ber
Harmonized perdagangan, atau lainnya yang mengacu pada at bersih

- 655 -
System (HS) ketentuan WCO
2340 SE00169.00.00 Ekspor Kode pengelompokan menurut jenis aktivitas ekonomi ISIC Nilai; US$, Kg
menurut Kode volume/ber
International at bersih
Standard
Industrial
Classification
(ISIC)
2341 SE00170.00.00 Ekspor Kode klasifikasi barang yang digunakan untuk SITC Nilai; US$, Kg
menurut Kode mengklasifikasikan ekspor dan impor suatu negara volume/ber
Standard untuk memungkinkan perbandingan berbagai negara at bersih
International dan tahun
Trade
Classification
(SITC)
2342 SE00171.00.00 Ekspor Moda angkutan yang digunakan saat mengeluarkan 1. Laut Nilai; US$, Kg
menurut Moda barang dari daerah pabean 2. Kereta Api volume/ber
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Transportasi 3. Jalan Raya at bersih
4. Udara
5. Pos
6. Multimoda
7. Instalasi Pipa
8. Perairan
9. Lainnya
2343 SE00172.00.00 Ekspor Negara tujuan barang akan diekspor Negara Nilai; US$, Kg
menurut volume/ber
Negara Tujuan at bersih
Ekspor
2344 SE00173.00.00 Ekspor Pelabuhan dimana barang ekspor dimuat ke sarana Pelabuhan Nilai; US$, Kg
menurut pengangkut dengan tujuan luar daerah pabean volume/ber
Pelabuhan at bersih
Muat Ekspor

- 656 -
2345 SE00174.00.00 Ekspor Provinsi tempat diproduksi atau dihasilkannya barang Provinsi Nilai; US$, Kg
menurut ekspor. volume/ber
Provinsi Asal Dalam hal eksportir bukan produsen, maka provinsi at bersih
Barang Ekspor asal barang adalah provinisi asal
barang disimpan atau ditimbun.
2346 SE00175.00.00 Ekspor Provinsi dimana pelabuhan muat ekspor berada Provinsi Nilai; US$, Kg
menurut volume/ber
Provinsi Muat at bersih
Ekspor
2347 ST00634.00.00 Ekspor Proses transportasi untuk kepentingan perdagangan 1. Tumbuhan Alam Jumlah 1.
Tumbuhan TSL dari Indonesia ke suatu negara lain. 2. Satwa Liar Ekor/Batang
Alam dan 2. Kg.
Satwa Liar 3. M3
2348 SE00176.00.00 Email Elektronik Mail atau dalam bahasa Indonesia disebut 1.Email Perusahaan Jumlah Alamat email
Surat Elektronik merupakan sarana dalam mengirim 2.Email Pribadi
surat yang dilakukan melalui media internet. Media
internet yang dimaksud bisa melalui komputer atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
handphone yang memiliki akses internet.
2349 SD00541.00.00 Embung Bangunan yang berfungsi menampung kelebihan air Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
yang terjadi pada musim hujan untuk persediaan analisis atau sesuai
suatu desa di musim kering. kebutuhan
2350 SE00177.00.00 Enterprise Suatu korporasi (perusahaan) induk yang Klasifikasi menurut Jumlah unit
group/ grup mengendalikan beberapa anak perusahan yang status badan usaha:
korporasi/ memiliki unit bisnis yang berbeda dan beberapa di 1. Definitif
konglomerasi / antaranya juga mengendalikan anak perusahaannya 2. Tidak Definitif
grup masing-masing dibawah satu kepemilikan yang sama.
Perusahaan / Untuk beberapa kasus, kelompok usaha tidak dalam Klasifikasi menurut
kelompok bentuk korporasi (perusaaan). Kelompok usaha yang status globalisasi
usaha dibentuk umumnya bertujuan untuk mencapai [1] Semua residen
keuntungan ekonomi seperti skala ekonomi, (domestik/ non-MNE)
pengendalian pasar yang lebih luas dan peningkatan [2] multinasional (MNE)
produktivitas domestik melalui pengelolaan bisnis yang

- 657 -
lebih baik. Klasifikasi menurut
Kepemilikan/ kontrol
1. Publik/ pemerintah
2. Swasta nasional
(domestik)
3. Swasta asing
2351 SD00547.00.00 Erosi Proses pengelupasan dan pemindahan partikel-partikel Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tanah atau batuan akibat energi kinetis berupa air, analisis atau sesuai
salju, dan angin. kebutuhan
2352 SP00133.00.01 Faktor Fisik Faktor fisik pada perumahan/apartemen yang dilihat Berdasar Wilayah Bebas Persentase Persen
Perumahan/Ap dari sisi kerawanan banjir dan kejahatan Banjir :
artemen 1 (bebas banjir)
2 (rawan banjir) ;
b)Wilayah rawan
kejahatan : kode 1
(rawan kejahatan), kode
2 (aman dari kejahatan)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2353 SP00133.00.02 Faktor Fisik Faktor fisik pada perumahan/apartemen yang dilihat Berdasar Wilayah rawan Persentase Persen
Perumahan/Ap dari sisi kerawanan banjir dan kejahatan kejahatan :
artemen 1 (rawan kejahatan)
2 (aman dari kejahatan)
2354 SP00134.00.00 Famili lain Mereka yang ada hubungan famili dengan kepala Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
keluarga atau dengan suami/istri kepala keluarga, analisis atau sesuai
misalnya adik, kakak, bibi, paman, kakek, atau nenek. kebutuhan
2355 SD00550.00.00 Persentase Fasilitas Tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti Rumah 1. RS Pemerintah/RS Jumlah; Persen; unit
perempuan pernah Kesehatan Sakit, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus, Swasta/RSIA persentase;
kawin umur 15-49 Puskesmas, Puskesmas Pembantu, UKBM (Upaya 2. Rumah Bersalin proporsi
tahun yang proses Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat), Pos Kesehatan 3. Puskesmas
melahirkan Desa (Poskesdes), Pondok Bersalin (Poindes), Pos 4. Pustu
terakhirnya di Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Obat Desa (POD), 5. Praktik nakes
fasilitas kesehatan. Pos UKK, Balai Pengobatan, Praktik Pengobatan 6. Polindes/Poskesdes
Tradisional, Pelayanan Kesehatan Tradisional, Dukun 7. Rumah

- 658 -
Bersalin, Praktik Dokter, Klinik/Praktik Dokter 8. Lainnya
Bersama, Praktik Bidan, Bidan di Desa, Apotek,
Petugas Lapangan KB, TKBK, Pos KB.
2356 ST00636.00.00 Fasilitas Fasilitas penyimpanan yang terlindungi dari hujan Klasifikasi berdasarkan luas m2
penyimpanan atau presipitasi lainnya dan penutup dapat analisis atau sesuai
untuk pupuk mengurangi emisi amonia. kebutuhan
dianggap
tertutup
(dengan tutup
beton,
tenda, terpal,
dan lain-lain)
2357 ST00637.00.00 Fasilitas biasanya berupa tangki kedap air, terbuka atau Klasifikasi berdasarkan jumlah unit
penyimpanan tertutup, atau laguna berjajar untuk penyimpanan analisis atau sesuai
untuk pupuk pupuk kandang cair/semi cair. kebutuhan
kandang
cair/semi cair
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2358 ST00638.00.00 Fasilitas Biasanya berupa struktur segitiga, persegi panjang, Klasifikasi berdasarkan Luas m2
penyimpanan atau persegi dengan lantai beton dan dinding berupa analisis atau sesuai penyimpan
untuk pupuk beton bertulang atau kayu. Lantai biasanya miring ke kebutuhan an pupuk
kandang padat arah sisi terbuka, tempat rembesan/drainase dari padat
pupuk padat yang tertumpuk dikumpulkan dalam
selokan dan disimpan secara terpisah. Tumpukan atau
timbunan pupuk padat yang disimpan di ladang
sebelum disebarkan tidak termasuk dalam pengertian
ini.
2359 SD00555.00.00 Persentase rumah Fasilitas Fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas;
tangga yang Sanitasi Layak antara lain klosetnya menggunakan leher angsa, analisis atau sesuai Persentase Persen
memiliki akses tempat pembuangan akhir tinjanya menggunakan kebutuhan
terhadap layanan tanki septik (septic tank) atau Sistem Pengolahan Air
sanitasi layak dan Limbah (SPAL), dan fasilitas sanitasi tersebut
berkelanjutan. digunakan oleh rumah tangga sendiri atau bersama

- 659 -
dengan rumah tangga lain tertentu.
2360 SP00135.00.00 Fasilitas Ketersediaan jamban/kakus yang dapat digunakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas;
Tempat Buang oleh anggota keluarga. analisis atau sesuai Persentase Persen
Air Besar kebutuhan
2361 ST00639.00.00 Flood recession Area pinggiran sungai atau sumber air lainnya dimana Klasifikasi berdasarkan Luas; M2; Persen
cocok tanam dilakukan, yang menggunakan air sisa analisis atau sesuai Persentase
banjir. Floating rice termasuk tanaman flood recession. kebutuhan
Fasilitas mungkin dibangun untuk menahan sisa air
banjir, kasus ini termasuk dalam kategori irigasi
terkendali sebagian.
2362 SD00558.00.00 Forum Dialog Salah satu partisipasi masyarakat dalam perencanaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Forum;
Perencanaan pembangunan kota melalui keikutsertaan masyarakaat analisis atau sesuai persentase Persen
Pembangunan dalam proses penyusunan dokumen rencana kebutuhan
Kota pembangunan kota. Bisa dilakukan dengan Forum
Berkelanjutan Dialog Perencanaan Pembangunan Kota (FDPPKB)guna
memberikan masukan dalam penyusunan Rencana
Kinerja Pemerintah Daerah (RKPD)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2363 ST00640.00.00 Frekuensi Jumlah panen yang dilakukan mulai dari tanam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Panen;
panen sampai dibongkar. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2364 ST00641.01.00 Fungisida Substansi yang menghancurkan atau menghambat Klasifikasi berdasarkan Volume; Liter; Persen
pertumbuhan jamur. analisis atau sesuai Persentase
kebutuhan
2365 ST00641.02.00 Fungisida Bahan yang digunakan untuk mengendalikan 1. Actidione Volume; Liter; Persen
cendawan atau jamur (fungi) seperti bercak daun, 2. Maneb Brestan Persentase
karat daun, busuk daun dan cacar daun. 3. Aliette 80 WP 4.
Contoh jenis fungisida: Manzate 200
- Actidione - Maneb Brestan 5. Altan 50 WP
- Aliette 80 WP - Manzate 200 6. Orthocide 50 WP
- Altan 50 WP - Orthocide 50 WP 7. Antracol 70 WP
- Antracol 70 WP - Perenox 8. Perenox
- Basiment 235 - Polycom 80 WP 9. Basiment 235 10.

- 660 -
- Bavistin - Polyram 80 WP Polycom 80 WP
- Baycor 300 EC - Rabcide 50 WP 11. Bavistin
- Bayleton 250 EC - Rhoneb - M 12. Polyram 80 WP
- Beam 75 WP - Ridomil 2 G 13. Baycor 300 EC
- Benlate - Ridomil 35 SD 14. Rabcide 50 WP
- Benlate T.20/20 WP - Rinosan 50 EC 15. Bayleton 250 EC
- Bubur Bordox - Socony 16. Rhoneb
- Calixin 750 - Tanalith CT 106 17. M
- Calixin MR - Topsin 18. Beam 75 WP 19.
- Carbolinium - Organomerkuri Ridomil 2 G
- Carbendazim - Validacin 3 AS 20. Benlate
- Delsene MX 200 - Vapam 21. Ridomil 35 SD
- Demason - Velimek 80 WP 22. Benlate T.20/20 WP
- Derosol 60 WP - Cobox 23. Rinosan 50 EC
- Derusal - Copper sandoz 24. Bubur Bordox
- Difolatan 80 WP - Cupravit OB 21 Socony
- Dimazeb 80 WP - Daconil 75 WP 25. Calixin 750
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
- Dithane M-45 - Masalgin 50 WP 26. Tanalith CT 106
- Dowco 262 - Moduna 509 FW 27. Calixin MR
- Fomac 2 - Nimrod 250 EC 28. Topsin
- Fujiwan 400 EC - Vondozeb 79 WP 29. Carbolinium 30.
- Fylomac - Zincofol 68 WP Organomerkuri
- Karathane 19,5 WP - Zineb 31. Carbendazim 32.
- Kasumiron 25/ 1 WP - Natrium Dikromat Validacin 3 AS
33. Delsene MX 200
34. Vapam
35. Demason
36. Velimek 80 WP
37. Derosol 60 WP
38. Cobox
39. Derusal
40. Copper sandoz

- 661 -
41. Difolatan 80 WP
42.Cupravit OB 21
43. Dimazeb 80 WP
44. Daconil 75 WP
45. Dithane M-45
46. Masalgin 50 WP
47. Dowco 262 -
Moduna 509 FW
48. Fomac 2
49. Nimrod 250 EC
50. Fujiwan 400 EC
51. Vondozeb 79 WP
52. Fylomac
53. Zincofol 68 WP
54. Karathane 19,5 WP
55. Zineb
56. Kasumiron 25/ 1
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
WP
57. Natrium Dikromat"
2366 ST00642.00.00 Gabah kering Gabah yang diperoleh pada saat panen. Klasifikasi berdasarkan Berat Kg
panen analisis atau sesuai
kebutuhan
2367 ST00643.00.00 Gabungan Gabungan dari 2 atau lebih kelompok tani dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
Kelompok Tani memiliki usaha sejenis dari hulu sampai hilir yang analisis atau sesuai
(GAPOKTAN) dikukuhkan dengan surat keputusan Bupati/Walikota kebutuhan
yang diusulkan oleh Kepala Distan Kabupaten/Kota
2368 UL00006.00.00 Garam Rakyat Garam yang dihasilkan oleh petambak garam atau 1. Garam bahan baku Jumlah Ton
kelompok usaha garam 2. Garam konsumsi
3. Garam industri
2369 SD00561.00.00 Garis Persentase penduduk dengan pendapatan kurang dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Kemiskinan 1,90 dollar AS pada PPP (Purchasing Power Parity) analisis atau sesuai
Internasional 2011. kebutuhan

- 662 -
2370 SD00562.01.00 Garis Garis kemiskinan dihitung berdasarkan data Provinsi Perkotaan Persentase Persen
Kemiskinan pengeluaran/konsumsi terdiri dari Garis Kemikinan Provinsi Perdesaan
Nasional Makanan yaitu harga dari 2.100 kkal/kapita/hari
ditambah dengan Garis Kemiskinan non-makanan
yang dihitung dengan metode budget share dari
komoditas dalam keranjang non-makanan terhadap
kelompok komoditas non-makanan yang dikumpulkan
Susenas modul konsumsi
2371 SP00096.00.00 Gelombang gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
pasang laut terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia 2. Perdesaan Orang
dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam.
Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi
keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh
kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi
disertai hujan deras. Umumnya gelombang pasang
terjadi karena adanya angin kencang/topan,
perubahan cuaca yang sangat cepat, dan karena ada
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari
2372 SP00096.00.00 Gelombang gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
pasang laut terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia 2. Perdesaan Orang
dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam.
Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi
keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh
kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi
disertai hujan deras. Umumnya gelombang pasang
terjadi karena adanya angin
kencang/topan, perubahan cuaca yang sangat cepat,
dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun
matahari
2373 SP00097.00.00 Gempa Bumi getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng 2. Perdesaan Orang
bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api, atau

- 663 -
runtuhan batuan. Gempa bumi terjadi karena aktivitas
tektonik atau vulkanik. Gempa tektonik adalah jenis
gempa yang disebabkan oleh pergeseran tanah
sedangkan gempa vulkanik adalah jenis gempa yang
disebabkan oleh letusan gunung berapi.
2374 SE00178.00.00 GeoTagging Posisi lokasi kantor/usaha UMKM secara Geografis 1.Longitude Koordinat Bujur dan
UMKM berdasarkan GPS 2.Latitude Lintang
2375 SD00566.00.00 Green Waste Upaya pengelolaan limbah/ sampah untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kota
menciptakan zero waste dengan menerapkan konsep analisis atau sesuai
3R yaitu reduce (mengurangi sampah), reuse (memberi kebutuhan
nilai tambah bagi sampah hasil proses daur ulang),
recycle (mendaur ulang sampah)
2376 ST00645.00.00 Gross Tonnage Pengukuran besaran volume kapal perikanan yang Klasifikasi berdasarkan Register m3; ft
(GT) Kapal dilakukan pada bagian ruangan-ruangan yang tertutup analisis atau sesuai Tonnage
dan dianggap kedap air yang berada di dalam kapal kebutuhan
dan dinyatakan dalam Gross Tonnage dengan
menggunakan satuan "Register Tonnage" (1 RT = 100
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ft3 = 2,8328 m3)
2377 ST00646.00.00 Group Perusahaan yang memiliki sebagian atau seluruh Klasifikasi berdasarkan jumlah unit
perusahaan saham pada satu atau beberapa perusahaan lain analisis atau sesuai
untuk mengendalikan atau turut serta mengendalikan kebutuhan
perusahaan-perusahaan tersebut.
2378 ST00647.00.00 Gulma Tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Gulma;
(Tanaman dikehendaki oleh manusia atau tumbuhan yang analisis atau sesuai Persentase Persen
pengganggu) kegunaannya belum dikehendaki. Berdasarkan definisi kebutuhan
tersebut, tumbuhan apa saja termasuk tanaman yang
biasa diusahakan dapat dipandang sebagai gulma bila
tumbuhnya tidak dikehendaki.
Sebagai contoh, tanaman padi yang tumbuh sendiri
diantara tanaman tembakau adalah gulma.
2379 SP00098.00.00 Gunung fenomena alam yang terjadi akibat aktivitas vulkanik di 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
meletus gunung yang menyebabkan magma keluar maupun 2. Perdesaan Orang

- 664 -
material vulkanik dari kawah gunung. Dalam hal ini,
erupsi yang hanya menyebabkan hujan awan panas
juga termasuk kedalam bencana gunung meletus.
2380 SP00098.00.00 Gunung fenomena alam yang terjadi akibat aktivitas vulkanik di 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
meletus gunung yang menyebabkan magma keluar maupun 2. Perdesaan Orang
material vulkanik dari kawah gunung. Dalam hal ini,
erupsi yang hanya menyebabkan hujan awan panas
juga termasuk kedalam bencana gunung meletus.
2381 SP00137.00.00 Hak Anak bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, 1. Hak Sipil dan Jumlah; Hak; Persen
dilindungi, dan dipenuhi oleh Orang Tua, Keluarga, Kebebasan Persentase
masyarakat, negara, pemerintah, dan pemerintah 2. lingkungan keluarga
daerah dan pengasuhan
alternatif
3. kesehatan dasar dan
kesejahteraan
4. Pendidikan dan
Pemanfaatan waktu
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
luang
2382 ST00649.00.00 Hak gadai/hak Dalam pengertian yang berasal dari hukum adat, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Hak Gadai;
gadai tanah sebagai akibat adanya perbuatan hukum yang disebut analisis atau sesuai Persentase Persen
(pertanian atau "jual gadai". kebutuhan
bangunan)
2383 SD00575.02.00 Hak memilih keputusan untuk memilih secara aktif yang dilakukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Hak pilih;
setiap warga negara yang telah memenuhi syarat- analisis atau sesuai Persentase Persen
syarat kebutuhan
tertentu dalam menentukan seorang pemimpin (bupati,
gubernur, dan presiden) atau anggota-anggota yang
akan duduk dalam suatu badan perwakilan (Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah). Pemilih yang
berhak mengikuti pemungutan suara di TPS meliputi:
a. Pemilih yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap

- 665 -
pada TPS yang bersangkutan; dan
b. Pemilih yang terdaftar pada Daftar Pemilih
Tambahan
2384 ST00650.00.00 Hak Hak yang hanya dapat dipunyai oleh warga negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Hak
pemungutan Indonesia dan diatur dengan Peraturan Pemerintah analisis atau sesuai
hasil hutan tentang pemungutan hasil hutan yang mana diuraikan kebutuhan
(HPHH) bahwa dengan memungut hasil hutan secara sah
begitu saja tidaklah lantas ia memperoleh suatu hak,
tetapi pemungutan hasil hutan itu ia lakukan
bersama-sama dengan pembukaan dan pengesahaan
tanah itu secara nyata.
2385 ST00651.00.00 Hak Hak pengelolaan pada kawasan hutan lindung atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
pengelolaan hutan produksi yang diberikan kepada lembaga desa. analisis atau sesuai
hutan desa kebutuhan
(HPHD)
2386 ST00652.00.00 Hak Hak yang diberikan kepada perusahaan atau Badan- Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pengusahaan badan Hukum baik swasta maupun asing, berwenang analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
hutan untuk menebang kayu, mengangkut dan menjualnya. kebutuhan
Walaupun hak ini bukan suatu hak atas tanah, dalam
pelaksanaannya dapat menggunakan tanah,
umpamanya tempat penimbunan kayu, perumahan,
penggergajian, perkantoran dan lain-lain. Hak
pengusahaan hutan ini tidak dapat dialihkan dan juga
tidak dapat dibebani dengan hak hipotek. Hak ini
menjadi hapus apabila waktunya habis, biasanya 20
tahun, atau hak ini dilepaskan atau dicabut untuk
kepentingan umum
2387 ST00653.00.00 Hak sewa Sehubungan dengan pasal 10 ayat 1 Undang-Undang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Hak Sewa
tanah Pokok Agraria (UUPA) yang menghendaki setiap orang analisis atau sesuai Persentase Tanah;
pertanian dan badan hukum yang mempunyai sesuatu hak atas kebutuhan Persen
dinyatakan tanah pertanian pada azasnya diwajibkan mengerjakan
bersifat atau mengusahakannya sendiri secara aktif, dengan

- 666 -
sementara mencegah cara-cara pemerasan.
2388 SD00582.00.00 Hama dan Semua organisme yang dapat merusak, mengganggu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Penyakit kehidupan, atau menyebabkan kematian hewan, ikan, analisis atau sesuai
Hewan, Hama atau tumbuhan. kebutuhan
dan Penyakit
Ikan, atau
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
2389 ST00654.00.00 Hama tanaman Binatang-binatang pengganggu dan perusak tanaman. 1. Perusak Akar Jumlah; Hama;
Hama tanaman terdiri dari: 2. Perusak Persentase Persen
1. Hama perusak akar, seperti nematoda, larva Batang/cabang
kumbang (uret = lundi), rayap, dan semut. 3. Perusak daun
2. Hama perusak batang/cabang seperti penggerek, 4. Perusak buah
tikus dan babi hutan.
3. Hama perusak daun seperti ulat, kepik, kumbang,
belalang, kutu tumbuh-tumbuhan, dan tungau.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4. Hama perusak buah seperti penggerek buah, kepik
buah, burung, dan babi hutan.
2390 ST00655.00.00 Hama/Penyaki organisme yang mengganggu tanaman budidaya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Hama;
t sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman analisis atau sesuai Persentase Persen
tersebut menjadi terhambat kebutuhan
2391 SP00139.00.00 Harapan Lama Lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan Klasifikasi berdasarkan Waktu Tahun
Sekolah dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa analisis atau sesuai
(Tahun) mendatang. Harapan lama sekolah dihitung untuk kebutuhan
penduduk berusia 7 tahun ke atas.
2392 UL00007.00.00 Harga Harga yang ditetapkan melalui Kepmen di awal bulan Batubara Jumlah USD/Ton
Batubara di hari efektif dimana HBA adalah harga yang diperoleh
Acuan (HBA) dari rata-rata Indeks Indonesia Coal Index (ICI) ,
Nescastle Export Index (NEX), Globalcoal Newscastle
Index (GCNC) dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya
dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322

- 667 -
kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%
dan Ash 15%.
2393 SE00179.00.00 Harga Daging Merupakan rata-rata harga daging per kg dalam klasifikasi harga Harga Rupiah/Kg
rupiah. Harga tersebut merupakan harga yang berlaku berdasarkan analisis Rata-rata
selama triwulan berjalan di daerah tersebut.
2394 SE00180.00.00 Harga Harga atas tanah dalam perumahan di luar tipe yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
kelebihan disediakan oleh pengembang dikarenakan letak (hook) analisis atau sesuai
tanah/luas atau lainnya. Kelebihan luas lantai dijumpai pada unit kebutuhan
lantai per apartemen yang memiliki kelebihan luas lantai
meter persegi dibanding unit dengan tipe yang sama
(m2)
2395 SE00181.00.00 Harga Harga komoditas/barang mesin dalam katalog ICP Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
Komoditas yang dapat ditemui di Indonesia. analisis atau sesuai
mesin dan kebutuhan
perlengkapan
2396 SE00182.00.00 Harga Harga yang dibeli oleh petani dari pedagang/penjual Subsektor Pertanian Berat dan Kg, Gram,
Komoditas- yang menjual barang-barang yang diperlukan untuk Volume Liter, Ikat,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Komoditas kegiatan produksi pertanian maupun barang modal Meter dsb
Biaya Produksi untuk kegiatan produksi pertanian, penyedia jasa
dan transportasi dan jasa buruh
Penambahan
Barang Modal
2397 SE00183.00.00 Harga Harga Transaksi dari Produksi pertanian yang terjadi Subsektor Pertanian Berat dan Kg, Gram,
Komoditas- ditingkat petani Volume Liter, Ikat,
Komoditas Meter dsb
Produksi
2398 SE00184.00.00 Harga Harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang 90 Kota IHK: Nilai Rupiah
Konsumen eceran) dan pembeli (konsumen akhir) secara eceran Meulaboh, Banda Aceh,
Barang dan dengan pembayaran tunai. Lhokseumawe, Sibolga,
Jasa Kelompok Pematangsiantar,
Perumahan Medan,
Padangsidimpuan,

- 668 -
Gunungsitoli, Padang,
Bukittinggi,
Tembilahan, Pekanbaru,
Dumai, Bungo, Jambi,
Palembang,
Lubuklinggau,
Bengkulu, Bandar
Lampung, Metro,
Tanjungpandan,
Pangkalpinang, Batam,
Tanjung Pinang, DKI
Jakarta, Bogor,
Sukabumi, Bandung,
Cirebon, Bekasi, Depok,
Tasikmalaya, Cilacap,
Purwokerto, Kudus,
Surakarta, Semarang,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Tegal, Yogyakarta,
Jember, Banyuwangi,
Sumenep, Kediri,
Malang, Probolinggo,
Pontianak, Singkawang,
Sampit, Palangkaraya,
Kotabaru, Tanjung,
Banjarmasin,
Balikpapan, Samarinda,
Tanjung Selor, Tarakan,
Manado, Kotamobagu,
Luwuk, Palu,
Bulukumba,
Watampone, Makassar,
Pare-pare, Palopo,

- 669 -
Kendari, Baubau,
Gorontalo, Mamuju,
Ambon, Tual, Ternate,
Manokwari, Sorong,
Merauke, Timika,
Jayapura.
2399 SE00185.00.00 Harga Harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang 90 Kota IHK: Nilai Rupiah
Konsumen eceran) dan pembeli (konsumen akhir) secara eceran Meulaboh, Banda Aceh,
Barang dan dengan pembayaran tunai. Lhokseumawe, Sibolga,
Jasa Kelompok Pematangsiantar,
Sandang Medan,
Padangsidimpuan,
Gunungsitoli, Padang,
Bukittinggi,
Tembilahan, Pekanbaru,
Dumai, Bungo, Jambi,
Palembang,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Lubuklinggau,
Bengkulu, Bandar
Lampung, Metro,
Tanjungpandan,
Pangkalpinang, Batam,
Tanjung Pinang, DKI
Jakarta, Bogor,
Sukabumi, Bandung,
Cirebon, Bekasi, Depok,
Tasikmalaya, Cilacap,
Purwokerto, Kudus,
Surakarta, Semarang,
Tegal, Yogyakarta,
Jember, Banyuwangi,
Sumenep, Kediri,

- 670 -
Malang, Probolinggo,
Pontianak, Singkawang,
Sampit, Palangkaraya,
Kotabaru, Tanjung,
Banjarmasin,
Balikpapan, Samarinda,
Tanjung Selor, Tarakan,
Manado, Kotamobagu,
Luwuk, Palu,
Bulukumba,
Watampone, Makassar,
Pare-pare, Palopo,
Kendari, Baubau,
Gorontalo, Mamuju,
Ambon, Tual, Ternate,
Manokwari, Sorong,
Merauke, Timika,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Jayapura.
2400 SE00187.00.00 Harga Harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang 34 Ibukota Provinsi: Nilai Rupiah
Konsumen eceran) dan pembeli (konsumen akhir) secara eceran 1. Banda Aceh
Beberapa dengan pembayaran tunai. 2. Medan
Bahan Pokok 3. Padang
di Ibukota 4. Pekan Baru
Provinsi 5. Jambi
Seluruh 6. Palembang
Indonesia 7. Bengkulu
8. Bandar Lampung
9. Pangkal Pinang
10. Tanjung Pinang
11. DKI Jakarta
12. Bandung
13. Semarang

- 671 -
14. Yogyakarta
15. Surabaya
16. Serang
17. Denpasar
18. Mataram
19. Kupang
20. Pontianak
21. Palangka Raya
22. Banjarmasin
23. Samarinda
24. Tanjung Selor
25. Manado
26. Palu
27. Makassar
28. Kendari
29. Gorontalo
30. Mamuju
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
31. Ambon
32. Ternate
33. Jayapura
34. Manokwari
2401 SE00188.00.00 Harga Harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang 90 Kota IHK: Nilai Rupiah
Konsumen eceran) dan pembeli (konsumen akhir) secara eceran Meulaboh, Banda Aceh,
Beberapa dengan pembayaran tunai. Lhokseumawe, Sibolga,
Barang dan Pematangsiantar,
Jasa Kelompok Medan,
Pendidikan, Padangsidimpuan,
Kesehatan, dan Gunungsitoli, Padang,
Transportasi Bukittinggi,
Tembilahan, Pekanbaru,
Dumai, Bungo, Jambi,
Palembang,

- 672 -
Lubuklinggau,
Bengkulu, Bandar
Lampung, Metro,
Tanjungpandan,
Pangkalpinang, Batam,
Tanjung Pinang, DKI
Jakarta, Bogor,
Sukabumi, Bandung,
Cirebon, Bekasi, Depok,
Tasikmalaya, Cilacap,
Purwokerto, Kudus,
Surakarta, Semarang,
Tegal, Yogyakarta,
Jember, Banyuwangi,
Sumenep, Kediri,
Malang, Probolinggo,
Pontianak, Singkawang,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Sampit, Palangkaraya,
Kotabaru, Tanjung,
Banjarmasin,
Balikpapan, Samarinda,
Tanjung Selor, Tarakan,
Manado, Kotamobagu,
Luwuk, Palu,
Bulukumba,
Watampone, Makassar,
Pare-pare, Palopo,
Kendari, Baubau,
Gorontalo, Mamuju,
Ambon, Tual, Ternate,
Manokwari, Sorong,
Merauke, Timika,

- 673 -
Jayapura.
2402 SE00189.00.00 Harga Harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang 90 Kota IHK: Nilai Rupiah
Konsumen eceran) dan pembeli (konsumen akhir) secara eceran Meulaboh, Banda Aceh,
Beberapa dengan pembayaran tunai. Lhokseumawe, Sibolga,
Barang Pematangsiantar,
Kelompok Medan,
Makanan Padangsidimpuan,
Gunungsitoli, Padang,
Bukittinggi,
Tembilahan, Pekanbaru,
Dumai, Bungo, Jambi,
Palembang,
Lubuklinggau,
Bengkulu, Bandar
Lampung, Metro,
Tanjungpandan,
Pangkalpinang, Batam,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Tanjung Pinang, DKI
Jakarta, Bogor,
Sukabumi, Bandung,
Cirebon, Bekasi, Depok,
Tasikmalaya, Cilacap,
Purwokerto, Kudus,
Surakarta, Semarang,
Tegal, Yogyakarta,
Jember, Banyuwangi,
Sumenep, Kediri,
Malang, Probolinggo,
Pontianak, Singkawang,
Sampit, Palangkaraya,
Kotabaru, Tanjung,
Banjarmasin,

- 674 -
Balikpapan, Samarinda,
Tanjung Selor, Tarakan,
Manado, Kotamobagu,
Luwuk, Palu,
Bulukumba,
Watampone, Makassar,
Pare-pare, Palopo,
Kendari, Baubau,
Gorontalo, Mamuju,
Ambon, Tual, Ternate,
Manokwari, Sorong,
Merauke, Timika,
Jayapura.
2403 SE00190.00.00 Harga Harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang 12 Bulan: Nilai Rupiah
Konsumen eceran) dan pembeli (konsumen akhir) secara eceran Januari, Februari,
Nasional dengan pembayaran tunai. Maret, April, Mei, Juni,
Barang dan Juli, Agustus,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Jasa September, Oktober,
November, Desember
2404 UL00008.00.00 Harga Mineral Harga Mineral Logam Acuan yang selanjutnya disebut 1. Nikel Jumlah USD/dmt;
Acuan (HMA) HMA yang ditetapkan setiap bulannya dengan besaran 2. Kolabalt USD/once
tercantum pada Lampiran I pada Keputusan Menteri 3. Timbal
yang digunakan sebagai dasar perhitungan Harga 4. Seng
Patokan Mineral Logam (HPM Logam ). 5. Alumunium
6. Tembaga
7. Emas Sebgai Mineral
Ikutan
8. Perak sebagai Mineral
Ikutan
9. Bijih Besi
Laterit/Hematit/Magnet
it

- 675 -
10. Mangan
11.Bijih Krom
12. Konsentrat Ilmenit
13. Konsentrat Titanium
2405 SE00191.00.00 Harga Harga penjualan gas yang disalurkan diperoleh dari Jenis pelanggan Nilai Rupiah per
penjualan gas rata-rata penjualan dibagi volume gas yang disalurkan Mscf
oleh perusahaan gas kepada setiap jenis pelanggan
2406 SE00192.01.00 Harga pokok Hasil penjumlahan persediaan awal (nilai barang Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
penjualan dagang yang tersedia untuk dijual pada awal periode) analisis atau sesuai
dengan pembelian (nilai barang dagang yang dibeli kebutuhan
dalam suatu periode) dikurangi dengan persediaan
akhir (nilai barang dagang yang tersedia pada akhir
periode).
2407 SE00192.02.00 Harga Pokok Harga perolehan barang yang diperdagangkan oleh Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Penjualan perusahaan dalam periode tertentu. analisis atau sesuai
kebutuhan
2408 ST00656.00.00 Harga Yang Harga pembelian yang dibayarkan petani. Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Dibayarkan analisis atau sesuai Persentase Persen
Petani kebutuhan
2409 ST00657.00.00 Harga yang Harga produsen yang diterima oleh usaha Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
diterima petani (rumahtangga pertanian). analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2410 SE00193.00.00 Harga-harga Harga barang-barang ditingkat konsumen yang COICOP Berat dan Kg, Gram,
komoditas dikonsumsi sehari-hari oleh petani di perdesaan Volume Liter, Ikat,
konsumen Meter dsb
perdesaan
pada bulan
pencacahan
2411 SE00194.00.00 Hari kerja Banyaknya hari kerja yang biasanya berlaku di 1. Laki-laki Jumlah Hari
disabilitas per usaha/perusahaan dalam seminggu 2. Perempuan
minggu
2412 SE00195.00.01 Hari kerja per Banyaknya hari kerja yang biasanya berlaku di Berdasarkan status: Jumlah ; Orang;

- 676 -
minggu usaha/perusahaan dalam seminggu 1. Pekerja dibayar Persentase Persen
2. Pekerja Tidak
Dibayar
2413 SE00195.00.02 Hari kerja per Banyaknya hari kerja yang biasanya berlaku di Berdasarkan Jenis Jumlah ; Orang;
minggu usaha/perusahaan dalam seminggu Kelamin: Persentase Persen
1. Laki-laki
2. Perempuan
2414 SE00196.00.00 Harmonized Kode pengelompokan barang HS/BTKI Jumlah Kode
System (HS)
2415 ST00658.00.00 Hasil hutan Semua produk yang dihasilkan/diperoleh dari hutan 1. Kayu Volume; m3;
baik berupa kayu maupun non kayu. 2. Non-Kayu Jumlah kg;
sm
2416 SD00584.00.00 Hasil Hutan Hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Bukan Kayu produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang analisis atau sesuai
(HHBK) berasal dari hutan. kebutuhan
2417 ST00659.00.00 Hasil Hutan Hasil hutan berupa kayu bulat, kayu bulat kecil, kayu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jenis;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kayu olahan atau kayu pacakan yang berasal dari kawasan Jenis Sortimen: Massa Ton
hutan 1. Kayu Bulat
2. Kayu Olahan
2418 SE00197.00.00 Hasil Pendapatan yang berupa hasil perusahaan milik Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang analisis atau sesuai
Milik Daerah dipisahkan, terdiri dari bagian laba atas penyertaan kebutuhan
dan modal/investasi kepada Perusahaan Milik Daerah,
pengelolaan bagian laba Lembaga Keuangan Bank, bagian laba
kekayaan Lembaga Keuangan Non Bank, bagian laba Perusahaan
daerah yang Milik Daerah Lainnya, serta bagian laba atas
dipisahkan penyertaan modal/investasi kepada pihak ketiga.
2419 ST00660.01.00 Herbisida Substansi yang digunakan untuk menghancurkan atau Klasifikasi berdasarkan Volume; Liter; Persen
menghambat pertumbuhan tumbuhan tertentu, seperti analisis atau sesuai Persentase
gulma. kebutuhan
2420 ST00660.02.00 Herbisida Bahan yang digunakan untuk mengendalikan gulma 1. Agroxone 4 Volume; Liter; Persen

- 677 -
atau tumbuhan pengganggu (herba) seperti alang- 2. Asulox 40 Persentase
alang, rerumputan, eceng gondok,dll. 3. Baspafon 85 SP
Contoh jenis herbisida: 4. Basta 200 AS
Agroxone 4 5. Bladex 50 WP
Gramoxone 6. Caragard 50 WP
Asulox 40 7. Coal 2 E
Karmex 80 WP 8. Devrinol 50 WP
Baspafon 85 SP 9. Difenex 60 WP
Kersatop 200 AS 10. DMA-6
Basta 200 AS 11. Dowpon M
Lasso 480 EC 12. Dual 500 EC
Bladex 50 WP 13. Eagle 360 AS
Londax 10 WP 14. Fernemine 720 AS
Caragard 50 WP 15. Galex 250/250 EC
Nabu 187 EC 16. Gallant 240 EC
Coal 2 E 17. Gardona 24 EC
Panodin 24 18. Garlon 480 EC
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Devrinol 50 WP 19. Gesapax 500 FW
Paracol 20. Gesaprom 500 FW
Difenex 60 WP 21. Gramoxone
Pelitapon 22. Karmex 80 WP
DMA – 6 23. Kersatop 200 AS
Perrinol 24. Lasso 480 EC
Dowpon M 25. Londax 10 WP
Rifit 500 EC 26. Nabu 187 EC
Dual 500 EC 27. Panodin 24
Rilof H 5 G 28. Paracol
Eagle 360 AS 29. Pelitapon
Rilof 3 G 30. Perrinol
Fernemine 720 AS 31. Rifit 500 EC
Ronstar 12 L 32. Rilof H 5 G
Galex 250/250 EC 33. Rilof 3 G

- 678 -
Round Up 34. Ronstar 12 L
Gallant 240 EC 35. Round Up
Sencor 70 WP 36. Sencor 70 WP
Gardona 24 EC 37. Target 26/38 Sp
Target 26/38 SP 38. Tordon 101
Garlon 480 EC 39. Zorial 80 WP
Tordon 101
Gesapax 500 FW`
Zorial 80 WP
Gesaprom 500 FW
2421 ST00661.00.00 Hewan Hewan betina yang dirawat utamanya untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
pembiakan reproduksi daripada untuk produksi makanan. analisis atau sesuai
mengacu kebutuhan
2422 SD00589.00.00 Hijaun pakan Mencakup rumput segar atau campuran rumput dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kg
ternak legum, dimakan sendiri oleh hewan dengan cara analisis atau sesuai
(forage)/pakan merumput atau dipotong oleh manusia dan diberikan kebutuhan
kasar ke hewan; silase rumput atau campuran rumput dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(roughage) legume; jerami (rumput atau campuran rumput dan
legum kering); silase seluruh tanaman (jagung,
gandum, jelai, oat, gandum hitam dan lain-lain); sisa
tanaman (brangkasan jagung, jerami tanaman, bagian
atas tebu, daun pisan dan lain-lain); daun-daun
pohon.
2423 ST00662.00.00 Hortikultura Segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, 1. Sayuran Jumlah; Unit; Persen
bahan obat nabati, dan florikultura, termasuk di 2. Buah-buahan Persentase
dalamnya jamur, lumut, dan tanaman air yang 3. Tanaman Hias
berfungsi sebagai sayuran, bahan obat nabati, 4. Tanaman Obat-
dan/atau bahan estetika obatan
2424 SP00142.00.00 Hotel jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau 1. Perkotaan Jumlah Unit
keseluruhan bangunan untuk jasa pelayanan 2. Perdesaan
penginapan, penyedia makanan dan minuman serta
jasa lainnya (seperti restoran, binatu, dll) bagi

- 679 -
masyarakat umum yang dikelola secara komersial
dengan izin usaha sebagai hotel.
2425 ST00663.00.00 Huma Lahan kering yang biasanya ditanami tanaman Klasifikasi berdasarkan Luas ; Hektar ;
semusim dan penggunaannya hanya semusim atau analisis atau sesuai Persentase Persen
dua musim, kemudian akan ditinggalkan bila sudah kebutuhan
tidak subur lagi. Kemungkinan lahan ini beberapa
tahun kemudian akan dikerjakan kembali jika sudah
subur.
2426 SD00598.00.00 Hutan Adat Hutan yang berada di dalam wilayah masyarakat Klasifikasi berdasarkan Luas Km2, Ha
(HA) hukum adat. analisis atau sesuai
kebutuhan
2427 ST00664.00.00 Hutan agatis Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon agatis. analisis atau sesuai
kebutuhan
2428 SD00599.01.00 Hutan Alam Unit vegetasi berlapis-lapis yang umumnya didominasi Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
oleh pohon (sebagian besar hijau atau semi-gugur), analisis atau sesuai
yang strata gabungannya memiliki tumpang tindih kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mahkota (yaitu penutup mahkota 75% atau lebih), dan
di mana rumput di strata herba (jika ada) umumnya
jarang.
2429 ST00665.02.00 Hutan alam Hutan yang terjadi secara alami, tanpa campur tangan 1. Hutan Primer Luas Ha
manusia, yang biasanya terdiri dari berbagai jenis 2. Hutan Sekunder
pohon.
2430 ST00666.00.00 Hutan bakau Hutan yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
habitatnya kaya dengan endapan lumpur, pohon- analisis atau sesuai
pohonnya berakar nafas. kebutuhan
2431 ST00668.00.00 Hutan bambu Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon bambu. analisis atau sesuai
kebutuhan
2432 ST00669.00.00 Hutan Hutan yang berada di luar kawasan hutan yang Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
cadangan peruntukkannya belum ditetapkan dan tidak dibebani analisis atau sesuai
hak milik. kebutuhan

- 680 -
2433 ST00670.00.00 Hutan cendana Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon cendana. analisis atau sesuai
kebutuhan
2434 ST00671.00.00 Hutan dan Lahan yang tidak diklasifikasikan sebagai “lahan 1. Lahan hutan Luas Hektar
lahan pertanian” utama yang memenuhi salah satu dari 2. Lahan berkayu
berpohon definisi berikut: lainnya
lainnya (other Lahan hutan adalah lahan yang membentang seluas
wooded land) lebih dari 0.5 ha dengan pepohonan lebih tinggi dari 5
meter dan kanopi hutan yang menutupi lebih dari 10
persen lahan tersebut, atau pepohonan yang mampu
mencapai batasan ini dalam habitat tersebut (in situ).
Lahan berhutan lainnya (other wooded land) adalah
lahan yang membentang seluas lebih dari 0.5 ha
dengan: (i) pepohonan lebih tinggi dari 5 m dan kanopi
hutan yang menutupi 10 persen lahan, atau
pepohonan yang mampu mencapai batasan ini dalam
habitat tersebut (in situ); atau (ii) tinggi pepohonan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tidak mencapai 5 m dalam habitatnya namun kanopi
hutan menutupi lebih dari 10 persen lahan (misalnya
beberapa jenis vegetasi pohon alpine, bakau zona
kering, dan lain-lain); atau (iii) kombinasi semak-
semak, belukar dan pepohonan yang menutupi lebih
dari 10 persen lahan
2435 SD00600.00.01 Hutan Desa Hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
(HD) dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk analisis atau sesuai
kesejahteraan desa. kebutuhan
2436 SD00600.00.02 Hutan Desa Hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang Hutan Desa (HD) Luas Ha
(HD) dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk
kesejahteraan desa.
2437 ST00672.00.00 Hutan Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
ekaliptus tanaman yang dominan adalah pohon ekalitus. analisis atau sesuai
kebutuhan

- 681 -
2438 ST00673.00.00 Hutan gambut Hutan yang terdapat pada daerah-daerah yang Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
beriklim tipe A dan B. Jenis tanahnya organosol analisis atau sesuai
dengan lapisan gambut setebal 50 cm atau lebih. Pada kebutuhan
umumnya terletak di antara hutan rawa dengan hutan
hujan. Tegakan hutan selalu hijau dan mempunyai
banyak lapisan tajuk.
2439 ST00674.00.00 Hutan hujan Hutan yang terdapat di wilayah dengan tipe iklim A Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
atau B dapat dikatakan selalu basah. Jenis tanahnya analisis atau sesuai
podsol, latosol, aluvial, dan regosol dengan drainase kebutuhan
yang baik dan terletak cukup jauh dari pantai.
Tegakan hutan banyak didominasi oleh pohon-pohon
yang selalu hijau.
2440 ST00675.00.00 Hutan jati Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon jati analisis atau sesuai
(monokultur). kebutuhan
2441 ST00676.00.00 Hutan Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
jeunjing/sengo tanaman yang dominan adalah pohon jeunjing/sengon. analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
n kebutuhan
2442 ST00677.00.00 Hutan kamper Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon kamper. analisis atau sesuai
kebutuhan
2443 ST00678.00.00 Hutan kayu Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
putih tanaman yang dominan adalah pohon kayu putih. analisis atau sesuai
kebutuhan
2444 SD00601.00.01 Hutan Hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
Kemasyarakata untuk memberdayakan masyarakat. analisis atau sesuai
n (HKm) kebutuhan
2445 SD00601.00.02 Hutan Hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan Hutan Kemasyarakatan Luas Ha
Kemasyarakata untuk memberdayakan masyarakat. (HKm)
n (HKm)
2446 SD00602.01.00 Hutan Hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai 1. Kawasan suaka alam Luas Km2
Konservasi fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan (KSA)

- 682 -
dan satwa serta ekosistemnya. 2. Kawasan pelestarian
alam (KPA)
3. Taman buru (TB)
2447 ST00679.02.00 Hutan Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang 1. Kawasan hutan Luas Ha
Konservasi mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman suaka alam (KSA):
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan Cagar Alam, Suaka
hutan konservasi terdiri dari Kawasan hutan suaka Marga Satwa
alam (KSA), Kawasan hutan Pelestarian Alam (KPA) dan
taman buru. 2. Kawasan hutan
Pelestarian Alam (KPA):
Taman Nasional, Taman
Hutan Raya, Taman
Wisata Alam

3. Taman buru
2448 ST00680.00.00 Hutan lainnya Hutan yang ada di luar kawasan hutan dan di luar Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
hutan cadangan, misalnya hutan yang terdapat pada analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanah milik atau tanah yang dibebani hak-hak lainnya. kebutuhan
2449 ST00681.00.00 Hutan Lindung kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk analisis atau sesuai
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan kebutuhan
erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
2450 ST00682.00.00 Hutan mahoni Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon mahoni. analisis atau sesuai
kebutuhan
2451 ST00683.00.00 Hutan meranti Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon meranti. analisis atau sesuai
kebutuhan
2452 ST00684.00.00 Hutan milik Hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
milik yang dapat dimiliki oleh orang, baik sendiri analisis atau sesuai
maupun bersama-sama orang lain atau Badan Hukum. kebutuhan

- 683 -
2453 ST00685.00.00 Hutan musim Hutan yang terdapat pada daerah-daerah yang Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
mempunyai tipe iklim C dan D dengan rata-rata curah analisis atau sesuai
hujan setahun antara 1.000 - 2.000 mm. Tegakan kebutuhan
hutan ini didominasi oleh jenis-jenis pohon yang
menggugurkan daun di musim kering. Terdapat dua
lapisan tajuk yang jelas berbeda. Kaya tumbuhan
merambat yang berkayu dan banyak tumbuh herba.
2454 ST00687.00.00 Hutan negara Hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
hak atas tanah analisis atau sesuai
kebutuhan
2455 ST00688.00.00 Hutan pantai Hutan yang terdapat pada daerah-daerah kering tepi Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
pantai. Tidak terpengaruh iklim. Tanahnya berpasir analisis atau sesuai
dan berbatu-batu serta terletak di atas garis pasang kebutuhan
tertinggi.
2456 ST00689.00.00 Hutan payau Hutan yang terdapat pada daerah-daerah pantai yang Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
selalu atau secara teratur tergenang air laut. analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Terpengaruh pasang surut. Tidak terpengaruh oleh kebutuhan
iklim. Tanah lumpur, pasir atau lumpur berpasir.
Hanya mempunyai satu stratum tajuk. Pohon-pohon
dapat mencapai tinggi 50 m.
2457 ST00690.00.00 Hutan pinus Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon pinus. analisis atau sesuai
kebutuhan
2458 ST00691.00.00 Hutan primer Hutan alam yang belum dijamah manusia, misalnya Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
hutan tropika basah di Kalimantan, Sumatera, dan analisis atau sesuai
Irian Jaya. kebutuhan
2459 SD00603.01.00 Hutan Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
Produksi memproduksi hasil hutan. analisis atau sesuai
kebutuhan
2460 ST00692.02.00 Hutan Kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi 1. Hutan produksi tetap Luas Ha
produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat (HP)

- 684 -
pada umumnya dan khususnya untuk pembangunan, 2. Hutan produksi
industri dan ekspor dengan kata lain. Hutan produksi terbatas (HPT)
dibedakan atas Hutan produksi tetap (HP), Hutan 3. Hutan Produksi yang
produksi terbatas (HPT), dan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK)
Dapat Dikonversi (HPK) .
2461 ST00693.00.00 Hutan Hutan produksi yang kemungkinan dapat mengalami Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
produksi konversi untuk usaha lain, seperti untuk keperluan analisis atau sesuai
terbatas (HPT) perkebunan, pemukiman transmigrasi, dan jalan. kebutuhan
Hutan Produksi Terbatas adalah kawasan hutan
dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan
intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan
dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai
antara 125-174, di luar kawasan hutan lindung, hutan
suaka alam, hutan pelestarian alam, dan taman buru.
2462 ST00694.00.00 Hutan Hutan produksi yang bersifat tetap atau tidak akan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
produksi tetap mengalami konversi untuk usaha lain. Hutan Produksi analisis atau sesuai
(HP) Tetap adalah kawasan hutan dengan faktor-faktor kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah
masing-masing dikalikan dengan angka penimbang
mempunyai jumlah nilai di bawah 125, di luar
kawasan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan
pelestarian alam, dan taman buru.
2463 ST00695.00.00 Hutan Kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
Produksi yang digunakan bagi pembangunan di luar kegiatan analisis atau sesuai
Dapat kehutanan. kebutuhan
Dikonversi
(HPK)
2464 SD00604.00.00 Hutan Rakyat Hutan hak yang berada pada tanah yang dibebani hak Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
(HR) milik. analisis atau sesuai
kebutuhan
2465 ST00697.00.00 Hutan ramin Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman yang dominan adalah pohon ramin. analisis atau sesuai

- 685 -
kebutuhan
2466 ST00698.00.00 Hutan rawa Hutan yang terdapat pada daerah-daerah yang selalu Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tergenang air tawar. Tidak terpengaruh oleh iklim. analisis atau sesuai
Pada umumnya terletak di belakang hutan payau, kebutuhan
dengan jenis tanah aluvial. Tegakan hutan selalu hijau
dengan pohon-pohon yang tingginya bisa mencapai 40
m dan terdiri atas banyak lapisan tajuk.
2467 ST00699.00.00 Hutan Hutan alam yang terjadi sesudah penebangan hutan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
sekunder primer atau sesudah perladangan analisis atau sesuai
kebutuhan
2468 ST00700.00.00 Hutan Hutan buatan dengan komposisi vegetasi/tegakan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
sonokeling tanaman yang dominan adalah pohon sonokeling. analisis atau sesuai
kebutuhan
2469 ST00701.00.00 Hutan Hutan yang terjadi karena proses penanaman, Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanaman biasanya terdiri dari satu atau beberapa jenis pohon. analisis atau sesuai
Tegakan hutan banyak didominasi oleh pohon-pohon kebutuhan
yang selalu hijau.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2470 SE00198.00.00 Hutan Hutan yang dibangun Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
Tanaman dalam rangka meningkatkan potensi analisis atau sesuai
Industri (HTI) dan kualitas hutan produksi dengan kebutuhan
menerapkan silvikultur intensif untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku
industri hasil hutan.
2471 SD00605.00.01 Hutan Hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
Tanaman oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan analisis atau sesuai
Rakyat (HTR) potensi dan kualitas hutan produksi dengan kebutuhan
menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin
kelestarian sumber daya hutan.
2472 SD00605.00.02 Hutan Hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun Hutan Tanaman Rakyat Luas Ha
Tanaman oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan (HTR)
Rakyat (HTR) potensi dan kualitas hutan produksi dengan
menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin

- 686 -
kelestarian sumber daya hutan.
2473 ST00702.00.00 Hutan Tetap Kawasan hutan yang akan dipertahankan 1. Hutan konservasi Luas Ha
keberadaannya sebagai kawasan hutan, terdiri dari 2. Hutan lindung
hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi 3. Hutan produksi
terbatas dan hutan produksi tetap terbatas
4. Hutan produksi tetap
2474 ST00703.00.00 Hutan wisata Kawasan hutan yang diperuntukkan secara khas 1. Taman wisata alam Luas Ha
untuk dibina dan dipelihara guna kepentingan (TWA)
pariwisata dan atau wisata baru. Hutan wisata terdiri 2. Taman laut.
dari Taman wisata alam (TWA) dan Taman laut.
2475 SP00146.00.00 Ijazah/STTB Lembaran atau tanda bukti kelulusan yang diberikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah dokumen
kepada seseorang yang sudah menyelesaikan semua analisis atau sesuai
persyaratan akademik pada suatu jenjang pendidikan kebutuhan
tertentu.
2476 SP00147.00.00 Ijazah/Surat Mengacu pada ijazah pendidikan formal tertinggi yang 1. Tidak/Belum Tamat Jumlah; Orang;
Tanda Tamat dimiliki penduduk. SD Persentase Persen
Belajar 2. Tamat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(STTB)/Pendidi SD/MI/Sederajat
kan Tertinggi 3. Tamat
yang SLTP/MTs/Sederajat
Ditamatkan 4. Tamat
SLTA/MA/Sederajat
5. Tamat SM Kejuruan
6. Tamat Diploma I/II
7. Tamat Diploma
III/Akademi
8. Tamat Diploma IV/S1
9. Tamat S2/S3
2477 SD00608.00.00 Izin Usaha Ijin usaha yang diberikan untuk membangun kawasan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Izin, Unit;
Pemanfaatan dalam hutan alam pada hutan produksi yang memiliki analisis atau sesuai Luas Km2, Ha
Hasil Hutan ekosistem penting sehingga dapat dipertahankan kebutuhan
Kayu Restorasi fungsi dan keterwakilannya melalui kegiatan

- 687 -
Ekosistem pemeliharaan, perlindungan dan pemulihan ekosistem
dalam hutan hutan termasuk penanaman, pengayaan, penjarangan,
Alam pada penangkaran satwa, pelepas liaran flora dan fauna
Hutan untuk mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna)
Produksi serta unsur non hayati (tanah, iklim, dan topografi)
(IUPHHK-RE) pada suatu kawasan kepada jenis yang asli, sehingga
tercapai keseimbangan hayati dan ekosistemnya.
2478 ST00705.00.02 Ikan Segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari 1. Ikan bersirip (pisces). Produksi 1. Kg 2. Ekor
siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. 2. Udang, rajungan, 3. Butir 4.
kepiting, dan Gram 5.
sebangsanya (000) ekor
(crustacea).
3. Kerang, tiram, cumi-
cumi, gurita, siput, dan
sebangsanya (mollusca).
4. Ubur-ubur dan
sebangsanya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(coelenterata).
5. Tripang, bulu babi,
dan sebangsanya
(echinodermata).
6. Kodok dan
sebangsanya
(amphibia).
7. Buaya, penyu, kura-
kura, biawak, ular air,
dan sebangsanya
(reptilia).
8. Paus, lumba-lumba,
pesut, duyung, dan
sebangsanya
(mammalia).

- 688 -
9. Rumput laut dan
tumbuh-tumbuhan lain
yang hidupnya di dalam
air (algae).
10. Biota perairan
lainnya yang ada
kaitannya dengan jenis-
jenis tersebut di atas.
2479 ST00706.00.00 Ikan rucah Ikan yang tidak mempunyai nilai ekonomis untuk Klasifikasi berdasarkan Produksi Kg
pakan ikan. analisis atau sesuai
kebutuhan
2480 ST00707.00.00 Ikan Ikan hidup/mati tetapi masih dalam kondisi segar,dan Klasifikasi berdasarkan Produksi Kg
segar/hidup nilai ekonominya rendah analisis atau sesuai
kebutuhan
2481 SD00611.01.02 Impor Kegiatan memasukkan barang ke dalam wilayah HS/BTKI Volume/be Kg; USD
pabean RI rat bersih;
Nilai CIF
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2482 SD00612.00.00 Persentase anak Imunisasi Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan 1. Imunisasi Dasar Jumlah; Orang;
umur 12-23 bulan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu 2. Imunisasi Lanjutan Persentase Persen
yang menerima penyakit dengan cara memasukkan kuman penyakit
imunisasi dasar yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh, baik disuntik
lengkap. maupun diminum (diteteskan dalam mulut) agar
terjadi kekebalan terhadap jenis penyakit tertentu di
dalam tubuh, sehingga bila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan.
2483 SD00614.02.00 Imunisasi Seorang anak telah menerima imunisasi lengkap 1. Imunisasi Lengkap Persentase Persen
Dasar Lengkap apabila telah menerima imunisasi DPT (3 kali), Polio (4 2. Imunisasi Tidak
kali), campak (1 kali), BCG (1 kali), dan hepatitis B (4 Lengkap
kali).

Catatan: dalam penghitungan indikator, jumlah

- 689 -
imunisasi yang diterima yaitu DPT (3 kali), Polio (3
kali), campak (1 kali), BCG (1 kali), dan hepatitis B (3
kali).
2484 SD00614.01.00 Persentase anak Imunisasi Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum umur 1 1. Bacillus Calmette Jumlah; Orang; Kali;
umur 12-23 bulan Dasar Lengkap (satu) tahun. Guerin (BCG), persentase Persen
yang menerima Seorang anak telah menerima imunisasi lengkap 2. Diphteria Pertusis
imunisasi dasar apabila telah menerima: Tetanus-Hepatitis B-
lengkap. – 1 (satu) kali imunisasi BCG; Hemophilus Influenza
– 3 (tiga) kali imunisasi DPT; type B (DPTHB-Hib),
– 3 (tiga) kali imunisasi HB; 3. Hepatitis B pada bayi
– 3 (tiga) kali imunisasi Polio; dan baru lahir,
– 1 (satu) kali imunisasi Campak. 4. Polio, dan
5. Campak
2485 SD00619.00.00 Indeks Sistem angka yang digunakan untuk membandingkan Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
nilai hal-hal yang berubah sesuai satu sama lain atau analisis atau sesuai
standar tetap. kebutuhan
2486 SP00148.00.00 Indeks alat ukur objektif yang dapat memperlihatkan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Aktualisasi aktualisasi Pancasila sebagai ideologi yang hidup analisis atau sesuai
Nilai-Nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan kebutuhan
Pancasila (IAP) bernegara.
2487 SD00620.01.00 Indeks Aspek Aspek pertama yang membentuk Indeks Demokrasi 1. Baik (indeks > 80) Indeks Indeks
Kebebasan Indonesia (IDI). Indeks ini mengukur kebebasan setiap 2. Sedang (indeks 60–
individu sebagai warga negara yang dijamin 80)
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang 3. Buruk (indeks < 60)
berlaku. Setiap warga negara harus dijamin atau sesuai kebutuhan
kebebasannya untuk dapat beraktivitas dan
mengekspresikan sikap dan gagasannya serta
berdaulat untuk terbebas dari ancaman kekerasan,
diskriminasi, dan eksploitasi dalam bidang politik,
ekonomi, dan sosial.
2488 UL00009.00.00 Indeks suatu indikator yang menggambarkan tingkat Jumlah perusahaan, Jumlah, Nilai
berantai pertumbuhan/perkembangan nilai atau kuantitas jumlah tenaga kerja per Persentase

- 690 -
suatu peubah pada tahun ke t dibandingkan dengan perusahaan industri,
nilai atau kuantitas tahun t-1 dikalikan 100 biaya input perusahaan,
nilai output, nilai
tambah, dan
pengeluaran untuk
tenaga kerja IBS
2489 SP00149.00.00 Indeks Suatu ukuran yang memberikan gambaran atau Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Capaian capaian revolusi mental ditinjau dari persepsi analisis atau sesuai
Revolusi masyarakat atas kondisi sekitarnya dan apresiasi kebutuhan
Mental (ICRM) masyarakat yang mendukung tumbuhnya 5 dimensi
gerakan revolusi mental.
2490 SD00623.00.00 Indeks Hak- Indeks yang terdapat pada Indeks Demokrasi Indonesia Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Hak Politik (IDI) yang merupakan salah satu aspek dalam analisis atau sesuai
pengukuran IDI yang mengangkat hak politik sebagai kebutuhan
indikator demokrasi politik yang cukup lengkap.
2491 SE00199.00.00 Indeks Harga indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga 11 Kelompok Indeks Indeks
Konsumen dalam suatu periode, dari suatu kumpulan harga Pengeluaran:
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
barang dan jasa yang dikonsumsi oleh 1. Makanan, Minuman,
penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu tertentu dan Tembakau
2. Pakaian dan Alas
Kaki
3. Perumahan, Air,
Listrik, dan Bahan
Bakar Rumah Tangga
4. Perlengkapan,
Peralatan, dan
Pemeliharaan Rutin
Rumah Tangga
5. Kesehatan
6. Transportasi
7. Informasi,
Komunikasi, dan Jasa

- 691 -
Keuangan
8. Rekreasi, Olahraga,
dan Budaya
9. Pendidikan
10. Penyediaan
Makanan dan
Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi
dan Jasa Lainnya
2492 SE00200.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Indeks Harga Produsen Indeks Indeks
Produsen industri pengolahan Industri Pengolahan
Industri menurut subsektor
Pengolahan
2493 SE00201.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Produsen Jasa sektor jasa angkutan penumpang analisis atau sesuai
Angkutan kebutuhan
Penumpang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2494 SE00202.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Produsen Jasa sektor jasa kesehatan analisis atau sesuai
Kesehatan kebutuhan
2495 SE00203.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Produsen Jasa sektor jasa pendidikan analisis atau sesuai
Pendidikan kebutuhan
2496 SE00204.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Indeks Harga Produsen Indeks Indeks
Produsen Jasa sektor jasa pengadaan listrik dan gas Jasa Pengadaan Listrik
Pengadaan dan Gas menurut
Listrik dan Gas subsektor
(Ketenagalistrikan dan
Pengadaan Gas)
2497 SE00205.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Produsen Jasa sektor jasa pengelolaan air analisis atau sesuai
Pengelolaan Air kebutuhan

- 692 -
2498 SE00206.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Indeks Harga Produsen Indeks Indeks
Produsen Jasa sektor jasa penyediaan akomodasi dan makanan Jasa Penyediaan
Penyediaan minuman Akomodasi dan
Akomodasi dan Makanan Minuman
Makanan menurut subsektor
Minuman (Akomodasi dan
Makanan Minuman)
2499 SE00207.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Indeks Harga Produsen Indeks Indeks
Produsen di sektor pertambangan dan penggalian Pertambangan
Pertambangan Penggalian menurut
Penggalian subsektor
2500 SE00208.00.00 Indeks Harga Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen Indeks Harga Produsen Indeks Indeks
Produsen sektor pertanian. Pertanian menurut
Pertanian subsektor
2501 SD00625.00.01 Indeks Indeks yang terdapat pada Indeks Demokrasi Indonesia 1. Baik (indeks > 80) Indeks Indeks
Kapasitas (IDI) yang merupakan aspek ketiga yang membentuk 2. Sedang (indeks 60–
Lembaga Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). Indeks ini mengukur 80)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Demokrasi kapasitas lembaga negara untuk menjamin 3. Buruk (indeks < 60)
keberlangsungan proses demokrasi. atau sesuai kebutuhan
2502 SD00650.00.01 Indeks Indeks yang menunjukkan tingkat kebahagiaan hidup 1. Perkotaan Skala Indeks
Kebahagiaan penduduk Indonesia dalam skala 0-100 2. Perdesaan Indeks : 0-
100
2503 SD00650.00.02 Indeks Indeks yang menunjukkan tingkat kebahagiaan hidup 1. Laki-laki Skala Indeks
Kebahagiaan penduduk Indonesia dalam skala 0-100 2. Perempuan Indeks : 0-
100
2504 SD00650.00.03 Indeks Indeks yang menunjukkan tingkat kebahagiaan hidup 1. Belum Menikah Skala Indeks
Kebahagiaan penduduk Indonesia dalam skala 0-100 2. Menikah Indeks : 0-
3. Cerai Hidup 100
4. Cerai Mati
2505 SD00650.00.04 Indeks Indeks yang menunjukkan tingkat kebahagiaan hidup 1. <=24 Skala Indeks
Kebahagiaan penduduk Indonesia dalam skala 0-100 2. 25-40 Indeks : 0-
3. 41-64 100

- 693 -
4. >=65
2506 SD00650.00.05 Indeks Indeks yang menunjukkan tingkat kebahagiaan hidup Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Kebahagiaan penduduk Indonesia dalam skala 0-100 analisis atau sesuai
kebutuhan
2507 SD00692.00.01 Indeks Tingkat kepuasan penduduk Indonesia dalam skala 0- 1. Laki-laki Indeks Indeks
Kebahagiaan - 100. 2. Perempuan
Indeks Dimensi
Kepuasan
Hidup
2508 SD00692.00.02 Indeks Tingkat kepuasan penduduk Indonesia dalam skala 0- 1. Belum Menikah Indeks Indeks
Kebahagiaan - 100. 2. Menikah
Indeks Dimensi 3. Cerai Hidup
Kepuasan 4. Cerai Mati
Hidup
2509 SD00750.00.01 Indeks Tingkat makna hidup penduduk Indonesia dalam skala 1. Laki-laki Indeks Indeks
Kebahagiaan - 0-100 2. Perempuan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Indeks Dimensi
Makna Hidup
(Eudaimonia)
2510 SD00750.00.02 Indeks Tingkat makna hidup penduduk Indonesia dalam skala 1. Belum Menikah Indeks Indeks
Kebahagiaan - 0-100 2. Menikah
Indeks Dimensi 3. Cerai Hidup
Makna Hidup 4. Cerai Mati
(Eudaimonia)
2511 SD00803.00.01 Indeks Tingkat perasaan penduduk Indonesia dalam skala 0- 1. Laki-laki Indeks Indeks
Kebahagiaan - 100. 2. Perempuan
Indeks Dimensi
Perasaan
(Afeksi)
2512 SD00803.00.02 Indeks Tingkat perasaan penduduk Indonesia dalam skala 0- 1. Belum Menikah Indeks Indeks
Kebahagiaan - 100. 2. Menikah

- 694 -
Indeks Dimensi 3. Cerai Hidup
Perasaan 4. Cerai Mati
(Afeksi)
2513 SD00875.00.01 Indeks Indeks Kebebasan merupakan aspek pertama yang 1. Baik (indeks > 80) Indeks Indeks
Kebebasan membentuk Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). Indeks 2. Sedang (indeks 60–
ini mengukur kebebasan setiap individu sebagai warga 80)
negara yang dijamin berdasarkan peraturan 3. Buruk (indeks < 60)
perundang-undangan yang berlaku. Setiap warga atau sesuai kebutuhan
negara harus dijamin kebebasannya untuk dapat
beraktifitas dan mengekspresikan sikap dan
gagasannya serta berdaulat untuk terbebas dari
ancaman kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi
dalam bidang politik, ekonomi dan sosial
2514 SE00271.00.00 Indeks Ukuran rata-rata kesenjangan antara harga hasil 1. Tingkat Petani (GKP) Indeks Indeks
Kedalaman observasi dengan HPP. 2. Tingkat Penggilingan
Harga Gabah (GKG)
di Bawah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Harga
Pembelian
Pemerintah
(HPP)
2515 SD01015.00.00 Indeks Ukuran totalitas kerugian yang terjadi dari waktu Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Kehilangan pencatatan produksi pertanian hingga mencapai analisis atau sesuai
Makanan konsumen akhir sebagai makanan. Dihitung secara kebutuhan
Global kuantitas, kemudian diubah menjadi pasokan energi
makanan (dalam kkal) per kapita yang memungkinkan
agregasi konsisten dan kemudian diindeks.
2516 SE00286.00.00 Indeks Gambaran distribusi harga hasil observasi yang berada 1. Tingkat Petani (GKP) Indeks Indeks
Keparahan di bawah HPP 2. Tingkat Penggilingan
Harga Gabah (GKG)
di Bawah
Harga

- 695 -
Pembelian
Pemerintah
(HPP)
2517 SD01030.00.01 Indeks merupakan aspek kedua yang membentuk Indeks 1. Baik (indeks > 80) Indeks Indeks
Kesetaraan Demokrasi Indonesia (IDI). Indeks ini mengukur 2. Sedang (indeks 60–
kesetaraan akses individu untuk berpartisipasi dan 80)
memastikan dirinya 3. Buruk (indeks < 60)
terwakili dalam pemerintahan. Terdapat berbagai atau sesuai kebutuhan
kelompok marjinal berdasarkan gender, identitas dan
kelas yang mengalami hambatan untuk berpartisipasi
dalam pemerintahan sehingga kebijakan yang diambil
tidak mengabaikan kepentingan mereka. Prinsip
kesetaraan menjamin terbukanya keadilan akses
untuk keterlibatan warga secara langsung melalui
partisipasi atau melalui perwakilan untuk mewakili
kepentingan berbagai kelompok warga agar tidak
terjadi monopoli sumberdaya pada sekelompok pihak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tertentu.
2518 SP00156.00.00 Indeks Indeks Kesulitan Geografis (IKG) adalah indeks 1. Perkotaan Skala Indeks
Kesulitan komposit yang disusun menggunakan beberapa 2. Perdesaan Indeks : 0-
Geografis (IKG) dimensi dan indikator kuantitatif untuk 100
menggambarkan tingkat kesulitan geografis desa yang
dialami masyarakat desa dalam mengakses layanan
dasar
2519 ST00720.00.00 Indeks Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan 1. Sangat Buruk (10-30) Indeks Indeks
Kualitas Air ekspresidari kondisi lingkungan hidup suatu daerah. 2. Buruk (30-40)
Diukur dari 3 indeks yaitu indeks kualitas air, indeks 3. Sedang (40-50)
kualitas udara dan indeks tutupan hutan. Indeks 4. Baik (50-60)
Kualitas Air adalah suatu nilai tanpa satuan yang 5. Sangat Baik (60-70)
menggambarkan kualitas air berupa gambaran atau
nilai hasil transformasi parameter/indikator kualitas
air. IKA memberikan informasi yang mudah dipehami

- 696 -
dan berguna untuk publik dan pengambil kebijakan.
2520 ST00727.00.00 Indeks Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) adalah nilai yang 1. Sangat Baik (100 > I Indeks Indeks
Kualitas Air menggambarkan mutu air laut yang dihitung > 90)
Laut berdasarkan penjumlahan dari hasil perkalian 2. Baik (90 > I > 70)
parameter kunci dengan faktor konversinya. 3. Sedang (70 > I > 50)
4. Kurang (50 > I > 25)
5. Sangat Kurang (25 > I
> 0)
2521 ST00730.00.00 Indeks Nilai yang menggambarkan kualitas fungsi ekosistem 1. Sangat Baik (90 <X≤ Indeks Indeks
Kualitas gambut yang dihitung dari luas dampak adanya kanal 100)
Ekosistem dan luas areal terbakar serta nilai tutupan hutan dan 2. Baik (70 <X≤ 90)
Gambut belukar pada Kawasan Hutan dan belukar pada 3. Sedang (50 <X≤ 70)
Kawasan Lindung Sempadan Sungai dengan 4. Buruk (25 <X≤ 50)
kelerengan > 25% terhadap luas fungsi ekosistem 5. Sangat Buruk(0 < X≤
gambut pada suatu wilayah dan waktu tertentu 25)
2522 ST00732.00.00 Indeks IKL adalah untuk merepresentasikan kondisi dari 1. Sangat Baik (90 <X≤ Indeks Indeks
Kualitas Lahan kualitas tutupan lahan yang dipengaruhi oleh Dampak 100)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kebakaran dan Kanal (DKK) pada ekosistem lahan 2. Baik (70 <X≤ 90)
gambut sebagai faktor koreksi kualitas tutupan lahan 3. Sedang (50 <X≤ 70)
4. Buruk (25 <X≤ 50)
5. Sangat Buruk (0 < X≤
25)
2523 ST00742.00.00 Indeks Indeks Kualitas Tutupan Lahan adalah nilai yang 1. Sangat Baik (90 <X≤ Indeks Indeks
Kualitas menggambarkan kualitas tutupan lahan yang dihitung 100)
Tutupan Lahan dari kondisi tutupan lahan terhadap fungsi lindung. 2. Baik (70 <X≤ 90)
3. Sedang (50 <X≤ 70)
Tutupan lahan adalah tutupan vegetasi pada 4. Buruk (25 <X≤ 50)
hamparan daratan yang diinterpretasi menggunakan 5. Sangat Buruk (0 < X≤
citra satelit. 25)

Indeks Kualitas Tutupan Lahan dihitung berdasarkan


parameter luas tutupan hutan, semak belukar dan

- 697 -
belukar rawa pada kawasan hutan dan fungsi lindung,
serta luas Ruang Terbuka Hijau (Hutan Kota, Taman
Kota, Kebun Raya, Taman Kehati, dan Upaya
Rehabilitasi Hutan dan Lahan)
2524 SD00678.00.00 Indeks Indeks yang terdapat pada Indeks Demokrasi Indonesia Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Lembaga (IDI) yang merupakan salah satu aspek dalam analisis atau sesuai
Demokrasi pengukuran IDI yang mengukur kinerja lembaga kebutuhan
demokrasi yang termasuk di dalamnya yakni
penyelenggara pemilu yang bebas dan adil, peran
DPRD, peran partai politik, birokrasi pemerintah
daerah, peradilan yang independen.
2525 ST00754.00.00 Indeks Pangsa pengeluaran untuk pertanian terhadap total 1. IOP>1 Nilai Satuan
orientasi pengeluaran pemerintah dibagi dengan pangsa nilai 2. IOP<1
pertanian (IOP) tambah pertanian terhadap Produk Domestik Bruto 3. IOP=1
(PDB). Cakupan pertanian dalam arti luas, yaitu
meliputi pertanian (tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan), kehutanan, dan perikanan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
1. Nilai IOP > 1 mereflksikan orientasi yang lebih tinggi
ke arah sektor pertanian, yaitu sektor ini menerima
proporsi pengeluaran pemerintan yang lebih tinggi
relatif terhadap sumbangannya bagi nilai tambah
ekonomi nasional;
2. Nilai IOP < 1 mereflksikan orientasi lebih rendah
terhadap pertanian; dan
3. Nilai IOP =1 mereflksikan orientasi pemerintah
netral terhadap sektor pertanian.
2526 SE00226.00.00 Indeks Output Penjumlahan nilai margin dan pendapatan jasa Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Perdagangan triwulan saat ini dibandingkan dengan triwulan analisis atau sesuai
sebelumnya kebutuhan
2527 SP00183.00.00 Indeks Instrumen untuk mengukur capaian kinerja Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Pembangunan pembangunan kebudayaan. analisis atau sesuai
Kebudayaan Indeks Pembangunan Kebudayaan memberikan kebutuhan

- 698 -
(IPK) gambaran pembangunan kebudayaan dengan memuat
7 (tujuh) dimensi, yakni:
1) dimensi ekonomi budaya
2) dimensi pendidikan
3) dimensi ketahanan sosial budaya
4) dimensi warisan budaya
5) dimensi ekspresi budaya
6) dimensi budaya literasi
7) dimensi kesetaraan gender
2528 SP00188.00.00 Indeks Alat ukur untuk mengetahui sejauh mana Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Pembangunan pembangunan/kemajuan pemuda di Indonesia. Aspek analisis atau sesuai
Pemuda (IPP) pembangunan pemuda dikelompokkan dalam 5 kebutuhan
domain, yaitu 1) pendidikan, 2) kesehatan dan
kesejahteraan, 3) lapangan dan kesempatan kerja, 4)
partisipasi dan kepemiminan, serta 5) kesetaraan
gender dan diskriminasi.
2529 SE00227.00.00 Indeks nilai pembelian dari seluruh kegiatan perdagangan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pembelian pada triwulan berjalan dibagi dengan nilai pembelian analisis atau sesuai
Triwulanan pada triwulan sebelumnya ditampilkan dalam metode kebutuhan
ADHB dan ADHK
2530 SP00200.00.00 Indeks Suatu alat untuk mengukur sudah sejauh mana Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pemenuhan pemenuhan hak anak di Indonesia. IPHA merupakan analisis atau sesuai
Hak Anak bagian dari IPA dan disusun berdasarkan 4 klaster kebutuhan
(IPHA) yaitu: hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga
dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan
kesejahteraan; serta pendidikan dan pemanfaatan
waktu luang.
2531 SE00228.00.00 Indeks nilai hasil bagi nilai pendapatan jasa reparasi mobil Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pendapatan dan sepeda motor dari triwulan berjalan dengan analisis atau sesuai
Jasa triwulan sebelumnya kebutuhan
2532 SE00229.00.00 Indeks nilai penjualan dari seluruh kegiatan perdagangan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Penjualan pada triwulan berjalan dibagi dengan nilai penjualan analisis atau sesuai

- 699 -
Triwulanan pada triwulan sebelumnya ditampilkan dalam metode kebutuhan
ADHB dan ADHK
2533 SP00205.01.00 Indeks Indeks komposit yang mengukur budaya zero tolerance 1. 0 - 1,25 (Sangat Indeks Indeks
Perilaku Anti masyarakat terhadap korupsi. permisif)
Korupsi (IPAK) 2. 1,26 - 2,5 (Permisif)
3. 2,51 - 3,75 (Anti
korupsi)
4. 3,76 - 5 (Sangat anti
korupsi)
2534 SP00205.02.00 Indeks Indeks yang mengukur tingkat permisif masyarakat 1. 0 - 1,25 (Sangat Indeks Indeks
Perilaku Anti terhadap perilaku korupsi. Di Indonesia IPAK diukur permisif)
Korupsi (IPAK) dengan menggunakan survei yang menilai perilaku anti 2. 1,26 - 2,5 (Permisif)
korupsi termasuk di dalamnya terkait dengan 3. 2,51 - 3,75 (Anti
penyuapan yaitu Survei Perilaku Anti Korupsi (SPAK). korupsi)
4. 3,76 - 5 (Sangat anti
korupsi)
2535 SP00207.00.00 Indeks Salah satu ukuran yang mampu menggambarkan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Perlindungan upaya perlindungan anak yang telah dilaksanakan oleh analisis atau sesuai
Anak (IPA) pemerintah melalui kementerian terkait serta kebutuhan
masyarakat. IPA disusun berdasarkan 5 klaster yaitu:
hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan
kesejahteraan; pendidikan dan pemanfaatan waktu
luang; dan perlindungan khusus.
2536 SP00208.00.00 Indeks Suatu alat untuk memonitor capaian perlindungan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Perlindungan khusus anak. IPKA merupakan bagian dari Indeks analisis atau sesuai
Khusus Anak Perlindungan Anak (IPA) yang disusun dari Klaster kebutuhan
(IPKA) Perlindungan Khusus.
2537 SE00238.00.00 Indeks Produktivitas perdagangan diukur dengan nilai Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Produktivitas penjualan yang menggambarkan omset perusahaan analisis atau sesuai
yang dihasilkan oleh setiap pekerja. Nilai indeks yang kebutuhan
melebihi seratus dan pertumbuhan yang melebihi nol

- 700 -
menggambarkan produktivitas pekerja yang
meningkat.
2538 SD00765.01.00 Indeks Risiko Indeks yang menunjukkan tingkat risiko bencana tiap- Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Bencana (IRB) tiap kabupaten/kota di Indonesia sesuai dengan analisis atau sesuai
bahaya (hazard) yang dimiliki dan gabungan dari kebutuhan
bahaya (multi hazard) tersebut.
2539 SD00765.02.00 Indeks Risiko Suatu perangkat analisis kebencanaan yang berbentuk Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
Bencana (IRB) indeks yang menunjukkan riwayat nyata kebencanaan analisis atau sesuai
yang telah terjadi dan menimbulkan kerugian (indeks kebutuhan
rawan bencana, BNPB, 2013). IRB terdiri dari 71
indikator yang dapat dilihat dari dokumen perangkat
penilaian kapasitas daerah dari BNPB.
2540 SD00769.00.00 Indeks risiko Suatu perangkat analisis kebencanaan yang berbentuk Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
bencana pada indeks yang menunjukkan riwayat nyata kebencanaan analisis atau sesuai
pusat-pusat yang telah terjadi dan menimbulkan kerugian pada kebutuhan
pertumbuhan pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi
yang berisiko
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tinggi
2541 SE00246.00.00 Indeks Tenaga nilai hasil bagi rata-rata pekerja perdagangan triwulan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Kerja saat ini dengan triwulan sebelumnya analisis atau sesuai
kebutuhan
2542 SE00249.00.00 Indeks Unit Perubahan unit value barang impor (HS) dengan Merujuk ke kode HS Indeks Indeks
Value metode tahun dasar
2543 SE00251.00.01 Indeks unit Indeks yang mengukur perubahan harga komoditas Merujuk ke kode HS Indeks Indeks
value ekspor ekspor
2544 SE00251.00.02 Indeks unit Indeks yang mengukur perubahan harga komoditas Merujuk ke kode SITC Indeks Indeks
value ekspor ekspor
2545 ST00784.00.00 Induk Ikan atau biota lain pada umur dan ukuran tertentu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ikan
yang telah dewasa dan digunakan untuk menghasilkan analisis atau sesuai
benih kebutuhan
2546 SD00845.01.00 Industri Cabang kegiatan ekonomi, sebuah perusahaan atau KBLI Jumlah; Unit; Persen

- 701 -
badan usaha sejenisnya dimana tempat seseorang Persentase
bekerja. Kegiatan ini diklasifikasikan berdasarkan
Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI)
2547 SD00845.02.00 Industri Seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah KBLI Jumlah; Unit; Persen
Bahan Baku dan/atau memanfaatkan sumber daya Persentase
Industri sehingga menghasilkan Barang yang
mempunyasi nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,
termasuk Jasa Industri
2548 SD00876.00.00 Industri Pembuatan batu bata, barang kerajinan dari perak dan KBLI Jumlah; Unit; Persen
pengolahan sebagainya Persentase
bukan hasil
pertanian
2549 SD00885.00.00 Industri Kegiatan ekonomi/ lapangan usaha di bidang KBLI Jumlah; Unit; Persen
pengolahan perubahan secara kimia atau fisik dari bahan, unsur Persentase
hasil pertanian atau komponen menjadi produk baru. Bahan baku
industri pengolahan berasal dari produk pertanian,
kehutanan, perikanan, pertambangan atau penggalian
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
seperti produk dari kegiatan industri pengolahan
lainnya. Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi
yang pokok dari barang secara umum diperlakukan
sebagai industri pengolahan. Unit industri pengolahan
digambarkan sebagai pabrik, mesin atau peralatan
yang khusus digerakkan dengan mesin dan tangan.
Termasuk kategori industri pengolahan di sini adalah
unit yang mengubah bahan menjadi produk baru
dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau
kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat yang
sama di mana produk tersebut dijual dan unit yang
melakukan pengolahan bahan-bahan dari pihak lain
atas dasar kontrak.
2550 SE00261.00.00 Inflasi bulanan Inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga 1. Inti Persentase Persen
menurut sejumlah barang dan jasa yang secara umum 2. Bergejolak

- 702 -
komponen dikonsumsi rumah tangga 3. Diatur pemerintah
2551 SE00263.00.00 Inflasi Inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga 1. Inflasi month to Persentase Persen
Kelompok sejumlah barang dan jasa yang secara umum month
Bahan dikonsumsi rumah tangga 2. Inflasi year to date
Makanan 3. Inflasi year to year
2552 SE00264.00.00 inflasi Inflasi Komponen Energi adalah inflasi yang dihitung 1. Inflasi month to Persentase Persen
komponen dengan melihat persentase perubahan Indeks Harga month
energi Konsumen yang terdiri dari komoditas yang termasuk 2. Inflasi year to date
ke dalam komponen energi, yaitu: 3. Inflasi year to year
1. Bahan Bakar Rumah Tangga
2. Tarif Listrik
3. Bensin
4. Solar
2553 SE00265.00.00 Inflasi Nasional Inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga 1. Inflasi month to Persentase Persen
sejumlah barang dan jasa yang secara umum month
dikonsumsi rumah tangga 2. Inflasi year to date
3. Inflasi year to year
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2554 SD00947.01.00 Infrastruktur Fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras, dan 1. Infrastruktur Jumlah; Infrastruktur
lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan transportasi Persentase ; Persen
kepada masyarakat dan mendukung jaringan struktur 2. Infrastruktur jalan
agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat 3. Infrastruktur
dapat berjalan dengan baik pengairan
4. Infrastruktur air
minum
5. Infrastruktur air
limbah
6. Infrastruktur
telekomunikasi
7. Infrastruktur
ketenagalistrikan
8. Infrastruktur minyak
dan gas bumi

- 703 -
9. Infrastruktur lain
yang tidak termasuk
diatas
2555 SD00947.01.00 7.b.1 Proporsi nilai Infrastruktur Fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras, dan 1. Infrastruktur Jumlah; Infrastruktur
investasi efisiensi lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan transportasi Persentase ; Persen
energi terhadap PDB kepada masyarakat dan mendukung jaringan struktur 2. Infrastruktur jalan
dan jumlah transfer agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat 3. Infrastruktur
dana investasi luar dapat berjalan dengan baik pengairan
negeri langsung 4. Infrastruktur air
(FDI) untuk minum
infrastruktur dan 5. Infrastruktur air
teknologi pelayanan limbah
pembangunan 6. Infrastruktur
berkelanjutan. telekomunikasi
7. Infrastruktur
ketenagalistrikan
8. Infrastruktur minyak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan gas bumi
9. Infrastruktur lain
yang tidak termasuk
diatas
2556 SD00947.02.00 Infrastruktur Prasarana yang dapat memperlancar mobilitas arus 1. Infrastruktur Jumlah; Infrastruktur
barang dan jasa. transportasi Persentase ; Persen
2. Infrastruktur jalan
3. Infrastruktur
pengairan
4. Infrastruktur air
minum
5. Infrastruktur air
limbah
6. Infrastruktur
telekomunikasi

- 704 -
7. Infrastruktur
ketenagalistrikan
8. Infrastruktur minyak
dan gas bumi
9. Infrastruktur lain
yang tidak termasuk
diatas
2557 SP00249.00.00 Inisiasi Proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Menyusu Dini menyusu dalam 1 jam pertama setelah lahir, analisis atau sesuai
(IMD) bersamaan dengan kontak kulit (skin to skin contact) kebutuhan
antara kulit ibu dengan kulit bayi.
2558 SE00276.01.00 Inovasi Inovasi adalah produk atau proses baru atau 1. Produk Jumlah Produk;
peningkatan produk/proses yang berbeda secara 2. Proses Proses;
signifikan dari yang dihasilkan/dimiliki oleh 3. Alat Alat;
perusahaan sebelumnya berupa produk yang telah 4. Gagasan Gagasan
diperkenalkan ke pasar atau proses yang telah
digunakan oleh perusahaan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2559 ST00809.02.00 Inovasi Hasil pemikiran, Penelitian, Pengembangan, 1. Produk Jumlah Produk;
Pengkajian, dan/atau Penerapan, yang mengandung 2. Proses Proses;
unsur kebaruan dan telah diterapkan serta 3. Alat Alat;
memberikan kemanfaatan, ekonomi dan atau sosial. 4. Gagasan Gagasan

2560 ST00811.01.00 Insektisida Substansi yang digunakan untuk membunuh atau 1. Cair Volume; Liter; Persen
mengusir serangga 2. Padat Persentase
3. Aerosol
2561 ST00811.02.00 Insektisida bahan yang digunakan untuk mengendalikan serangga 1. Cair Volume; Liter; Persen
(insektisida) seperti belalang, kepik, wereng dan ulat. 2. Padat Persentase
3. Aerosol
2562 SD00979.00.00 Insentif Indikator insentif penghematan air telah tercapai Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penghematan melalui tersedianya regulasi di tingkat pusat atau analisis atau sesuai
air daerah yang mengatur upaya penghematan air dalam kebutuhan
pertanian/perk rangka pemanfaatan sumber daya air secara efisien

- 705 -
ebunan dan dan efektif untuk berbagai sektor pembangunan.
industri
2563 SD00990.00.00 Insentif Upaya pemberian dukungan regulasi dan fasilitasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penghematan dalam pemanfaatan sumber daya air secara efisien dan analisis atau sesuai
air efektif untuk berbagai sektor pembangunan, termasuk kebutuhan
pertanian/perk dalam penerapan prinsip reduce, mengembangkan
ebunan dan reuse dan recycle; serta pengembangan konsep
industri, serta pemanfaatan air limbah yang aman untuk pertanian
pengembangan (safe use of wastewater in agriculture).
konsep
pemanfatan air
limbah yang
aman untuk
pertanian
2564 SD01014.00.00 Instalasi Instalasi pengelolaan lumpur tinja rumah tangga. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pengelolaan Instalasi tempat mengolah lumpur tinja rumah tangga analisis atau sesuai
Lumpur Tinja agar aman untuk dibuang ke lingkungan. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(IPLT)
2565 ST00815.00.00 Intensifikasi Usaha budidaya tanaman cengkeh rakyat dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Intensifikasi;
Cengkeh (IC) menghasilkan cengkeh dengan penerapan sapta usaha analisis atau sesuai Persentase Persen
yang dianjurkan untuk meningkatkan produksi, kebutuhan
pendapatan petani dan mempertahankan kelestarian
sumber daya alam.
2566 ST00816.00.00 Intensifikasi Usaha budidaya tanaman kapas rakyat dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Intensifikasi;
Kapas Rakyat menghasilkan kapas dengan penerapan sapta usaha analisis atau sesuai Persentase Persen
(IKR) yang dianjurkan untuk meningkatkan produksi, kebutuhan
pendapatan petani, perluasan kesempatan kerja,
penghematan dan peningkatan devisa serta
mempertahankan kelestarian sumber daya alam.
Tanaman kapas dapat digolongkan termasuk
intensifikasi minimal apabila telah dilakukan sebagai
berikut :

- 706 -
- Penggunaan benih unggul dengan populasi sebanyak
30.000 rumpun/ha.
- Penanaman dilakukan 2 - 3 bulan sebelum musim
kemarau.
- Dosis pupuk per hektar sebanyak 80% dari anjuran.
2567 ST00817.00.00 Intensifikasi usaha budidaya tanaman tebu rakyat dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Intensifikasi;
Tebu Rakyat menghasilkan tebu dan gula dengan penerapan analisis atau sesuai Persentase Persen
(TRI) teknologi sapta usaha yang dianjurkan untuk dapat kebutuhan
meningkatkan pandapatan petani dan produksi petani.
Tanaman tebu dapat digolongkan termasuk
intensifikasi minimal apabila telah dilakukan sebagai
berikut :
- Jumlah bibit minimal 80% dari anjuran dan
minimum asal bibit 50% sesuai anjuran.
- Pengolahan tanah minimum 80% sesuai buku teknis
dan kelambatan tanam tidak lebih dari 30 hari dari
batas akhir bulan tanam optimal.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
- Dosis pupuk per hektar sebanyak 80% dari anjuran.
2568 ST00818.00.00 Intensifikasi Upaya meningkatkan produktivitas melalui penerapan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Intensifikasi;
Tembakau (IT) teknologi dalam bentuk sapta usaha dengan tujuan analisis atau sesuai Persentase Persen
peningkatan produksi, pendapatan petani, perluasan kebutuhan
kesempatan kerja, penghematan dan peningkatan
devisa serta penyediaan bahan baku pabrik.
2569 SD01024.03.00 Internet Jaringan komputer publik di seluruh dunia, Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps
menyediakan akses ke sejumlah komunikasi termasuk analisis atau sesuai
World Wide Web, e-mail, berita, hiburan, dan file data, kebutuhan
terlepas dari perangkat yang digunakan (tidak
diasumsikan hanya melalui komputer, mungkin juga
melalui telepon seluler, tablet, PDA, mesin game, TV
digital, dan lainnya). Akses bisa melalui jaringan fixed
maupun mobile.
2570 SD01024.02.00 Internet Sebuah sistem jaringan komunikasi global yang Klasifikasi berdasarkan Kecepatan Mbps

- 707 -
menghubungkan komputer dan jaringan komputer di analisis atau sesuai
seluruh dunia secara global kebutuhan
2571 ST00819.00.00 Intesifikasi Upaya meningkatkan produkstivitas dari sumberdaya Klasifikasi berdasarkan jumlah; Intensifikasi;
usaha tani yang terbatas dengan penerapan Sapta analisis atau sesuai persentase Persen
Usaha yang dianjurkan untuk meningkatkan produksi, kebutuhan
pendapatan petani, perluasan kesempatan kerja,
penghematan dan peningkatan devisa serta
mempertahankan pelestarian sumber daya alam.
Intensifikasi meliputi komoditi tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
2572 ST00820.00.00 Inventarisasi Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, 1. Sektor Kehutanan Persentase Persen
Gas Rumah Pelaporan dan Verifikasi (IGRK&MPV) adalah upaya 2. Sektor Limbah CO2e
Kaca (GRK) untuk menyelenggrakan inventarisasi GRK, 3. Sektor Energi
dan monitoring, pelaporan dan verifikasi dari masing- 4. Sektor Industri (PPU)
Monitoring, masing sektor 5. Sektor Pertanian
Pelaporan,
Verifikasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(MPV)
2573 SD01025.02.01 Investasi Segala bentuk kegiatan menanam modal (investment), 1. Dalam Negeri Nilai Rupiah; USD
baik oleh Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) 2.Luar Negeri
maupun Penanam Modal Asing (PMA), untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia.
2574 SD01025.02.03 Investasi Segala bentuk kegiatan menanam modal (investment), 1. PMA Nilai Rupiah; USD
baik oleh Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) 2. PMDN
maupun Penanam Modal Asing (PMA), untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia.
2575 SD01025.03.04 Investasi Biaya pembangunan fasilitas pemurnian dalam bentuk 1. Rencana Nilai Rupiah; USD
penawaran , kontrak dan estimasi biaya yang wajar 2. Realisasi
meliputi :
1. Persiapan awal

- 708 -
2. Persiapan proyek
3. Pelaksanaan Proyek
4. Utilitas
5. Infrastruktur pendukung
6. Commisioning and start up
2576 SD01031.00.00 7.b.1 Proporsi nilai Investasi Luar Jika investor asing menanamkan modalnya untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah; USD
investasi efisiensi Negeri berinvestasi dalam jangka panjang di suatu analisis atau sesuai
energi terhadap PDB Langsung perusahaan Indonesia kebutuhan
dan jumlah transfer
dana investasi luar
negeri langsung
(FDI) untuk
infrastruktur dan
teknologi pelayanan
pembangunan
berkelanjutan.
2577 SD01032.00.00 7.b.1 Proporsi nilai Investasi Luar Perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Penaman
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
investasi efisiensi Negeri/ dan/atau pemerintah asing yang melakukan analisis atau sesuai Modal
energi terhadap PDB Penanaman penanaman modal di wilayah negara Republik kebutuhan
dan jumlah transfer Modal Luar Indonesia.
dana investasi luar Negeri/
negeri langsung Penanam
(FDI) untuk Modal Asing
infrastruktur dan
teknologi pelayanan
pembangunan
berkelanjutan.
2578 SD01033.00.00 7.b.1 Proporsi nilai Investasi/Pena Segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh 1. Penanaman modal Jumlah Rupiah/ USD
investasi efisiensi naman Modal penanam modal dalam negeri maupun penanam modal dalam negeri
energi terhadap PDB asing untuk melakukan usaha di wilayah negara 2. Penanaman modal
dan jumlah transfer Republik Indonesia. luar negeri
dana investasi luar

- 709 -
negeri langsung
(FDI) untuk
infrastruktur dan
teknologi pelayanan
pembangunan
berkelanjutan.
2579 UL00012.00.00 Iptek Hasil Penyelenggaraan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK Dukungan SDG's Jumlah Paket Iptek
Litbang dan adalah proses, cara dan/atau aktivitas
Inovasi penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,
pengembangan, pengkajian, dan penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
2580 ST00821.01.01 Irigasi Penyediaan air untuk lahan, selain dari air hujan, 1. irigasi terkendali Jumlah Irigasi
untuk meningkatkan produksi tanaman atau penuh
rerumputan pakan ternak. Irigasi biasanya 2. irigasi terkendali
mengimplikasikan adanya infrastruktur dan peralatan sebagian
untuk mengalirkan air ke tanaman, seperti saluran
irigasi, pompa, pancaran air atau sistem air lokal.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Tetapi, irigasi juga mencakup pengairan tanaman
manual menggunakan ember, penyiram tanaman dan
alat-alat lainnya. Banjir lahan yang tidak terkontrol
karena meluapnya sungai atau kali tidak termasuk
irigasi.
2581 ST00822.00.00 Irigasi lokal Sistem dimana air didistribusikan melalui jaringan 1. irigasi tetesan air Jumlah Irigasi
pipa bertekanan rendah, dalam pola yang telah 2. irigasi pancaran air
ditentukan, dan dilepaskan dalam jumlah kecil ke mikro atau semprotan
setiap tanaman. Ada beberapa jenis yakni: irigasi 3. irigasi bubbler
tetesan (air diteteskan pelan-pelan ke permukaan 4. irigasi mikro
tanah); irigasi pancaran air mikro atau semprotan (air 5. irigasi trickle
disemprotkan ke tanah di dekat tanaman atau pohon); 6. irigasi aliran harian
dan irigasi bubbler (air dialirkan melalui aliran kecil ke 7. irigasi drop
baskombaskom kecil atau ke tanah dekat pohon- 8. irigasi sip
pohon). Istilah-istilah lain yang sering digunakan yang 9. irigasi diurnal.

- 710 -
mengacu ke irigasi lokal adalah irigasi mikro, irigasi
trickle, irigasi aliran harian, irigasi drop, irigasi sip,
dan irigasi diurnal.
2582 ST00823.00.00 Irigasi non PU Irigasi yang dikelola sendiri oleh masyarakat atau desa. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Irigasi;
analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2583 ST00824.00.00 Irigasi Merujuk kepada air yang dialirkan melalui jaringan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Irigasi
pancaran air pipa bertekanan sebelum kemudian di alirkan ke analisis atau sesuai
tanaman melalui pipa percikan (sprinkler nozzle). kebutuhan
Sistem ini mensimulasikan curah hujan dengan
mengalirkan air ke tanaman melalui semprotan tinggi
(overhead spraying).
2584 ST00825.00.00 Irigasi Sistem yang memenuhi sebagian atau seluruh lahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Irigasi
permukaan dengan air untuk tujuan irigasi. analisis atau sesuai
kebutuhan
2585 ST00826.00.00 Irigasi irigasi yang sistem pembagian airnya belum teratur Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Irigasi;
sederhana dan pihak PU sudah ikut membangun sebagian dari analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(irigasi PU) jaringan tersebut (misalnya biaya membuat kebutuhan
bendungan).
Penjelasan:
Air dapat diatur, bangunan-bangunannya belum/
tidak permanen (mulai dari primer sampai tersier).
2586 ST00711.00.00 Irigasi serentak adalah metode irigasi acak menggunakan air banjir 1. Streambed Jumlah Irigasi
(spate dari anak sungai/watercourse atau dasar 2. Wadi
irrigation) sungai/riverbed yang normalnya kering (disebut pula
wadi).
2587 ST00712.00.00 Irigasi Sama halnya dengan pengairan teknis, tetapi dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Irigasi;
setengah hal ini PU hanya menguasai bangunan penyadap analisis atau sesuai Persentase Persen
teknis untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, kebutuhan
sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukur dan
tidak dikuasai oleh PU.
Penjelasan:

- 711 -
Air dapat diatur seluruh sistem, tetapi yang dapat
diukur hanya sebagian (primer/sekunder). Bangunan,
sebagian belum permanen (sekunder/tersier), primer
sudah permanen.
2588 ST00713.00.00 Irigasi teknis Jaringan irigasi di mana saluran pemberi terpisah dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Irigasi;
saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air analisis atau sesuai Persentase Persen
dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. kebutuhan
Biasanya jaringan semacam ini terdiri dari saluran
primer dan sekunder serta tersier, di mana saluran
primer dan sekunder serta bangunannya dibangun dan
dipelihara oleh dinas PU.
Penjelasan:
Air dapat diatur dan diukur sampai dengan saluran
tersier serta bangunannya permanen.
2589 ST00714.00.01 Irigasi metode irigasi permukaan, pancaran (sprinkler), dan 1. Irigasi permukaan Jumlah Irigasi
terkendali lokal (Surface irrigation)
penuh 2. Pancaran air
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(Sprinklers)
3. Irigasi lokal (Localized
irrigation)
2590 ST00714.00.02 Irigasi metode irigasi permukaan, pancaran (sprinkler), dan 1. Air permukaan Jumlah Irigasi
terkendali lokal (surface water)
penuh 2. Air tanah
(groundwater)
3. Gabungan air
permukaan dan air
tanah
4. Persediaan air kota
(municipal water
supply)
5. Air limbah yang
mendapat perlakuan

- 712 -
(treated wastewater)
6. Lainnya
2591 ST00715.00.00 Irigasi Pengendalian air banjir untuk mengairi tanaman 1. Equipped wetland Jumlah Irigasi
terkendali (irigasi serentak/spate irrigation) atau lahan basah and inland valley
sebagian (equipped lowlands) (termasuk metode pengendalian air bottoms
di area lahan basah dan dasar lembah pedalaman, dan 2. Equipped flood
bercocok tanam di area bekas banjir untuk recession cultivation
memanfaatkan kelembaban yang tersisa/flood 3. Irigasi serentak (spate
recession cultivation) irrigation)
4. Lainnya
2592 ST00821.01.02 Irigasi Penyediaan air untuk lahan, selain dari air hujan, 1. Permanen Jumlah; Irigasi;
untuk meningkatkan produksi tanaman atau 2. Belum permanen Persentase Persen
rerumputan pakan ternak. Irigasi biasanya
mengimplikasikan adanya infrastruktur dan peralatan
untuk mengalirkan air ke tanaman, seperti saluran
irigasi, pompa, pancaran air atau sistem air lokal.
Tetapi, irigasi juga mencakup pengairan tanaman
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
manual menggunakan ember, penyiram tanaman dan
alat-alat lainnya. Banjir lahan yang tidak terkontrol
karena meluapnya sungai atau kali tidak termasuk
irigasi.
2593 ST00821.01.03 Irigasi Penyediaan air untuk lahan, selain dari air hujan, 1. Primer Jumlah; Irigasi;
untuk meningkatkan produksi tanaman atau 2. Sekunder Persentase Persen
rerumputan pakan ternak. Irigasi biasanya 3. Tersier
mengimplikasikan adanya infrastruktur dan peralatan
untuk mengalirkan air ke tanaman, seperti saluran
irigasi, pompa, pancaran air atau sistem air lokal.
Tetapi, irigasi juga mencakup pengairan tanaman
manual menggunakan ember, penyiram tanaman dan
alat-alat lainnya. Banjir lahan yang tidak terkontrol
karena meluapnya sungai atau kali tidak termasuk
irigasi.

- 713 -
2594 ST00821.02.01 Irigasi sistem atau cara pengambilan, penyaluran, pengaturan 1. irigasi terkendali Jumlah; Irigasi;
pemberian dan pengendalian air untuk keperluan penuh Persentase Persen
pertanian. 2. irigasi terkendali
sebagian
2595 ST00821.02.02 Irigasi sistem atau cara pengambilan, penyaluran, pengaturan 1. Permanen Jumlah; Irigasi;
pemberian dan pengendalian air untuk keperluan 2. Belum permanen Persentase Persen
pertanian.
2596 ST00821.02.03 Irigasi sistem atau cara pengambilan, penyaluran, pengaturan 1. Primer Jumlah; Irigasi;
pemberian dan pengendalian air untuk keperluan 2. Sekunder Persentase Persen
pertanian. 3. Tersier
2597 SP00157.00.00 Istri Istri dari kepala keluarga. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
analisis atau sesuai
kebutuhan
2598 ST00716.00.00 Izin Izin yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang yang 1. IUPHHK 1. Jumlah, 1. Unit,
Pemanfaatan terdiri dari izin usaha pemanfaatan kawasan, izin 2. IUPHHBK 2. Luas 2. Hektar
Hutan usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha 3. IPHHK
pemanfaatan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu, 4. IPHHBK
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan izin pemungutan hasil hutan kayu dan/atau 5. IUPJL
bukan kayu pada areal hutan yang telah ditentukan. 6. IUPK
2599 ST00716.00.00 Izin izin yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang 1. IUPHHK 1. Jumlah, 1. Unit,
Pemanfaatan yang terdiri dari izin usaha pemanfaatan kawasan, izin 2. IUPHHBK 2. Luas 2. Hektar
Hutan usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha 3. IPHHK
pemanfaatan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu, 4. IPHHBK
dan izin pemungutan hasil hutan kayu dan/atau 5. IUPJL
bukan kayu pada areal hutan yang telah ditentukan. 6. IUPK
2600 ST00717.00.00 Izin Usaha dalam bentuk pemanfaatan kawasan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Izin
Pemanfaatan pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan tanaman, analisis atau sesuai
Hutan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam hutan kebutuhan
Perhutanan tanaman, pemanfaatan air, pemanfaatan energi air,
Sosial (IPHPS) pemanfaatan jasa wisata alam, pemanfaatan sarana
wisata alam, pemanfaatan penyerapan karbon di hutan
produksi dan hutan lindung dan pemanfaatan

- 714 -
penyimpanan karbon di hutan lindung dan hutan
produksi.
2601 ST00717.00.00 Izin Usaha dalam bentuk pemanfaatan kawasan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Izin
Pemanfaatan pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan tanaman, analisis atau sesuai
Hutan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam hutan kebutuhan
Perhutanan tanaman, pemanfaatan air,
Sosial (IPHPS) pemanfaatan energi air, pemanfaatan jasa wisata alam,
pemanfaatan sarana wisata alam, pemanfaatan
penyerapan karbon di hutan produksi dan hutan
lindung dan pemanfaatan penyimpanan karbon di
hutan lindung dan hutan produksi.
2602 ST00718.00.00 Izin Usaha Izin untuk mengolah kayu bulat dan/atau kayu bahan 1. IUIPHHK dengan 1. Jumlah 1. Unit,
Industri Primer baku serpih menjadi barang setengah jadi atau barang Kapasitas Produksi 2. Volume 2. m³
Hasil Hutan jadi pada lokasi tertentu yang diberikan kepada satu diatas 6.000 m³/Tahun
Kayu pemegang izin oleh pejabat yang berwenang. 2. IUIPHHK dengan
(IUIPHHK) Kapasitas Produksi
sampai dengan kurang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dari 6.000 m³/Tahun
2603 ST00719.00.00 Izin Usaha Usaha berbadan hukum yang mendapatkan izin Klasifikasi berdasarkan Jumlah Izin
Pemanfaatan pemanfaatan hasil hutan dari Menteri Kehutanan atau analisis atau sesuai
Hasil Hutan Gubernur/Bupati untuk melakukan kegiatan kebutuhan
(IUPHH) pemanfaatan hasil hutan pada Hutan Produksi Alam.
2604 ST00721.00.00 Izin Usaha Izin usaha untuk memanfaatkan hasil hutan berupa Klasifikasi berdasarkan Jumlah Izin
Pemanfaatan kayu dan hasil hutan ikutannya pada hutan produksi analisis atau sesuai
Hasil Hutan yang diberikan kepada kelompok masyarakat atau kebutuhan
Kayu - Hutan perorangan dengan menerapkan teknik budidaya
Tanaman tanaman yang sesuai tapaknya untuk menjamin
Rakyat kelestarian sumber daya hutan.
(IUPHHK-HTR)
2605 ST00722.00.00 Izin Usaha Izin yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan 1. IUPHHK-HA Jumlah Izin
Pemanfaatan kayu dalam hutan alam atau dalam hutan tanaman 2. IUPHHK-HTI
Hasil Hutan pada hutan produksi

- 715 -
Kayu (IUPHHK)
2606 ST00723.00.00 Izin Usaha Izin usaha yang diberikan kepada kelompok atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Izin
Pemanfaatan gabungan kelompok masyarakat setempat untuk analisis atau sesuai
Hutan memanfaatkan hutan pada kawasan hutan lindung kebutuhan
Kemasyarakata atau kawasan hutan produksi.
n (IUP HKm)
2607 SD00651.00.00 Jabatan Jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, 1. Statistisi Terampil Jumlah; Orang;
Fungsional tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan Statistisi Pelaksana presentase persen
Statistisi kegiatan statistik. 2. Statistisi Terampil
Statistisi Pelaksana
Lanjutan
3. Statistisi Terampil
Statistisi Penyelia
4. Statistisi Ahli
Statistisi Pertama
5. Statistisi Ahli
Statistisi Muda
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Statistisi Ahli
Statistisi Madya
7. Statistisi Ahli
Statistisi Utama
2608 ST00724.00.01 Jagung Hibrida Jagung yang merupakan keturunan pertama (F1) yang 1. Pioner Jumlah; Kg/Ton;
dihasilkan dari persilangan antara dua galur atau lebih 2. BISI Nilai Rupiah
tetua pembentuknya dan/atau galur/inhibrida 3. NK
homozigot. 4. DK
5. Lainnya
2609 ST00724.00.02 Jagung Hibrida Jagung yang merupakan keturunan pertama (F1) yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kg
dihasilkan dari persilangan antara dua galur atau lebih analisis atau sesuai
tetua pembentuknya dan/atau galur/inhibrida kebutuhan
homozigot.
2610 ST00725.00.01 Jagung Jagung yang benihnya dilakukan melalui penyerbukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kg/Ton;
Komposit sendiri dan terjadi secara alami analisis atau sesuai Nilai Rupiah

- 716 -
kebutuhan
2611 ST00725.00.02 Jagung Jagung yang benihnya dilakukan melalui penyerbukan 1. Arjuna Jumlah Kg
Komposit sendiri dan terjadi secara alami 2. Bisma
3. Joster
4. Sukma raga
5. Goter
6. Kretek
7. Gajah mas
8. Genjah rante
9. Lainnya
2612 ST00726.00.01 Jagung Lokal Varietas jagung yang telah ada dan dibudidayakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kg/Ton;
secara turun temurun oleh petani, serta menjadi milik analisis atau sesuai Nilai Rupiah
masyarakat dan dikuasai oleh negara kebutuhan
2613 ST00726.00.02 Jagung Lokal Varietas jagung yang telah ada dan dibudidayakan 1. Jagung merah delima Jumlah Kg
secara turun temurun oleh petani, serta menjadi milik tongkol cokelat
masyarakat dan dikuasai oleh negara 2. Jagung merah delima
tongkol putih
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Jagung merah dara
4. Jagung lokal putih
5. Jagung pulut
6. Jagung kuning genja
2614 SD00655.00.00 Jalan Raya jalan besar dan lebar, biasanya beraspal, dapat dilalui Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jalan; Persen
kendaraan dari dua arah berlawanan; jalan utama analisis atau sesuai Persentase
yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan kebutuhan
yang lain dan biasanya digunakan untuk kendaraan
bermotor dan masyarakat umum, termasuk juga
pemanfaatan bahu jalannya.
2615 SD00656.00.00 Jalan Rel Satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, 1. Lebar jalan rel Panjang; Km; Persen
beton, atau konstruksi lain yang terletak di 1067mm Persentase
permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau 2. Lebar jalan rel
bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan 1435mm
jalannya kereta api.

- 717 -
2616 ST00728.00.00 Jalan utama Jalan yang biasanya dilalui oleh anggota rumah tangga Klasifikasi berdasarkan Panjang km
menuju untuk menuju kawasan hutan, apabila jalan yang analisis atau sesuai
kawasan hutan biasa dilalui tersebut terdapat beberapa kondisi/jenis kebutuhan
jalan, maka kondisi/jenis jalan yang dipilih adalah
yang terpanjang. Apabila rumahnya berada di dalam
kawasan hutan maka jalan yang dimaksud adalah
jalan yang dilalui oleh ART untuk keluar dari kawasan
hutan.
2617 SD00658.00.00 Jalur Kereta Jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang 1. Jalur Tunggal Panjang; Km; Persen
Api meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik 2. Jalur Ganda Persentase
jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta
api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
2618 ST00729.00.00 Jam biasanya Nilai dari waktu yang digunakan untuk mengerjakan Klasifikasi berdasarkan Waktu Jam
bekerja suatu pekerjaan untuk periode referensi pendek analisis atau sesuai
(misalnya minggu) selama periode observasi yang kebutuhan
panjang (bulan, musim, tahun) dan mencakup jam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lembur yang biasanya dilakukan, baik dibayar atau
tidak.
2619 SE00213.00.01 Jam kerja Jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan jam, 1. Pekerja dibayar Jumlah Jam
digunakan untuk bekerja / melakukan kegiatan usaha 2. Pekerja Tidak
(tidak termasuk istirahat resmi) dimulai dari Dibayar
menyiapkan pekerjaan sampai selesai dalam sehari
2620 SE00213.00.02 Jam kerja Jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan jam, 1. Laki-laki Jumlah Jam
digunakan untuk bekerja / melakukan kegiatan usaha 2. Perempuan
(tidak termasuk istirahat resmi) dimulai dari
menyiapkan pekerjaan sampai selesai dalam sehari
2621 SE00214.00.00 Jam Kerja per Rata-rata jam kerja usaha/perusahaan melakukan 1 s.d. 24 Waktu Jam
Hari kegiatan selama sehari. Penghitungan didekati dengan
penjumlahan jam kerja selama bulan kegiatan atau
sebulan yang lalu dibagi jumlah hari kerja
2622 SP00158.00.00 Janin Anak dalam kandungan yang belum lahir dari minggu Klasifikasi berdasarkan Jumlah ibu hamil

- 718 -
ke-8 setelah pembuahan hingga saat kelahiran analisis atau sesuai
kebutuhan
2623 ST00731.00.00 Jarak tanam Jarak rata-rata antar tanaman. 1. Jarak tanaman Jarak cm
semusim m
2. Jarak tanaman
tahunan
2624 SP00159.00.00 Jarak tempuh jarak dari tempat tinggal sampai ke tempat kegiatan Klasifikasi berdasarkan Jarak Km
dari tempat analisis atau sesuai
tinggal ke kebutuhan
tempat
kegiatan
utama
2625 ST00733.00.00 Jarak terdekat Jarak terdekat yang biasa dilalui anggota rumah Klasifikasi berdasarkan Panjang km,
ke kawasan tangga untuk menuju hutan. Jika rumah tangga analisis atau sesuai m
hutan berada di dalam kawasan hutan maka jarak terdekat kebutuhan
ke kawasan hutan adalah 0 (nol) km.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2626 ST00734.00.00 Jaring Angkat Jaring berbentuk empat persegi panjang, dibentangkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
(Lift Net) di dalam air secara horizontal dengan menggunakan analisis atau sesuai
batang bambu/kayu sebagai rangkanya. Pemasangan kebutuhan
jaring dapat di lapisan tengah, dasar atau permukaan
perairan. Ikan yang datang akibat daya tarik lampu
atau terbawa arus, tertangkap dengan jalan
mengangkat jaring tersebut.
2627 ST00735.00.00 Jaring Angkat Jaring angkat yang tidak termasuk di atas. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Lainnya (Other analisis atau sesuai
Lift Net) kebutuhan
2628 ST00736.00.00 Jaring apung Wadah pemeliharaan ikan di perairan umum Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
berbentuk kurungan dari jaring yang digantungkan analisis atau sesuai
pada sebuah rakit. kebutuhan
2629 ST00737.00.00 Jaring Insang Jaring yang berbentuk empat persegi panjang dan 1. Jaring Insang Hanyut Jumlah Unit
(Gill net) dilengkapi dengan pemberat pada tali ris bawahnya (Drift Gill Net)

- 719 -
dan pelampung-pelampung pada tali ris atasnya. 2. Jaring Insang Tetap
Jaring ini di pasang tegak lurus di dalam air dan (Set Gill Net)
menghadang arah gerak ikan. Ikan-ikan tertangkap 3. Jaring Klitik (Shrimp
karena tersangkut pada mata jaring atau tergulung Gill Net)
oleh jaring tersebut. 4. Jaring Lingkar
(Encircling Gill Net)
2630 ST00738.00.00 Jaring Insang Jaring yang dalam operasi penangkapan dibiarkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Hanyut (Drift hanyut mengikuti arus dan salah satu ujungnya analisis atau sesuai
Gill Net) diikatkan pada perahu/kapal. Alat ini ditujukan untuk kebutuhan
menangkap ikan-ikan permukaan (Pelagic-fish).
2631 ST00739.00.00 Jaring Insang Jaring insang yang dipasang menetap untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Tetap (Set Gill sementara waktu dengan menggunakan jangkar. analisis atau sesuai
Net) Pemasangan jaring ini dapat bervariasi tergantung dari kebutuhan
ikan yang akan ditangkap, dipasang dekat/pada dasar
perairan untuk menangkap ikan dasar (demersal fish),
pada lapisan tengah atau permukaan perairan.
2632 ST00740.00.00 Jaring Klitik Jaring insang yang dipasang di dasar perairan menetap Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(Shrimp Gill dalam jangka waktu tertentu, umumnya 3-5 jam. analisis atau sesuai
Net) Jaring ini khusus untuk menangkap udang. kebutuhan
2633 ST00741.00.00 Jaring Lingkar Jaring insang yang dioperasikan dengan cara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
(Encircling Gill melingkari gerombolan ikan permukaan. Setelah analisis atau sesuai
Net) terkurung, gerombolan ikan dikejutkan sehingga kebutuhan
menabrak dan tersangkut pada jaring. Cara
melingkarnya adalah dengan melemparkan jarring dari
kapal yang bergerak melingkar.
2634 ST00743.00.00 Jaring Tiga Jaring yang berbentuk empat persegi panjang yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Lapis (Trammel terdiri dari tiga lapis jaring, dimana ukuran mata jaring analisis atau sesuai
Net) bagian dalam lebih kecil daripada kedua lapis jaring kebutuhan
luarnya. Alat ini digunakan untuk menangkap udang
sehingga dipasang di dasar perairan.
2635 SD00670.00.00 Jaringan Jaringan informasi terpadu yang dibentuk untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Informasi menggabungkan informasi hidrologis, analisis atau sesuai

- 720 -
Sumber Daya hidrometeorologis, hidrogeologis, kebijakan sumber kebutuhan
Air yang daya air, prasarana sumber daya air, teknologi sumber
Dibentuk daya air, lingkungan pada sumber daya air dan
sekitarnya, hingga kegiatan sosial ekonomi, budaya
masyarakat yang terkait dengan sumber daya air.
2636 ST00744.00.00 Jaringan Saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
irigasi yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi bagi analisis atau sesuai
budidaya tanaman pangan, tanaman perkebunan, kebutuhan
ikan, udang dan biota air lainnya mulai dari
penyediaan (sumber), pengambilan, pembagian,
pemberian serta pembuangannya.
2637 ST00745.00.00 Jaringan Sistem/saluran yang menghubungkan aliran air irigasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
kuarter pada saluran tersier ke unit yang lebih kecil, sehingga analisis atau sesuai
air bisa terbagi lebih teratur dan lebih cepat, yaitu kebutuhan
apabila tiap petak sawah, kolam/tambak dapat
menerima air langsung dari saluran (bukan dari air
pembuangan dari petak sawah, kolam/tambak yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
diairi terlebih dahulu).
2638 SE00215.00.00 Jaringan Kelembagaan organisasi secara vertikal dengan 1. Tunggal Jumlah Perusahaan
perusahaan perusahaan lain. Jaringan perusahaan terdiri dari 2. Kantor Pusat
tunggal, kantor pusat, kantor cabang, perwakilan, atau 3. Cabang
unit pembantu/penunjang 4. Perwakilan
5. Unit Pembantu/
Penunjang
2639 SE00216.00.00 Jaringan Jaringan usaha dari usaha/perusahaan yang 1. Tunggal Jumlah unit
usaha/perusah bersangkutan. 2. Kantor Pusat
aan 3. Cabang/Perwakilan
Regional
4. Perwakilan Asing
5. Pabrik
(manufaktur)/Unit
produksi

- 721 -
6. Unit
Pembantu/Penunjang
2640 SE00217.00.00 Jasa industri Biaya yang dikeluarkan untuk ongkos 1. Jasa makloon dalam Jumlah, Nilai
produksi/pengolahan yang dilakukan oleh negeri Persentase
perusahaan/usaha lain atau pihak lain (makloon) 2. jasa makloon luar
selama tahun survei. Perusahaan hanya menyediakan negeri
bahan-bahan serta menerima hasil produksinya
2641 SE00217.00.00 Jasa industri Biaya yang dikeluarkan untuk ongkos 1. Jasa makloon dalam Jumlah, Nilai
produksi/pengolahan yang dilakukan oleh negeri Persentase
perusahaan/usaha lain atau pihak lain (maklun) 2. jasa makloon luar
selama tahun survei. Perusahaan hanya menyediakan negeri
bahan-bahan serta menerima hasil produksinya
2642 ST00746.01.00 Jasa Jasa penebangan dan atau penanaman pohon 1. Jasa pengolahan Jumlah; Unit Usaha,
kehutanan lahan Persentase Rumah
2. Jasa penanaman Tangga;
3. Jasa penebangan dan Persen
atau penanaman pohon
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Jasa kehutanan
lainnya
2643 ST00746.02.00 Jasa Kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak 1. Jasa pengolahan Jumlah; Unit Usaha,
kehutanan seperti melayani usaha di bidang kehutanan, Jasa lahan Persentase Rumah
kehutanan meliputi: jasa pengolahan lahan, 2. Jasa penanaman Tangga;
penanaman, jasa penebangan dan atau penanaman 3. Jasa penebangan dan Persen
pohon. atau penanaman pohon
3. Jasa kehutanan
lainnya
2644 ST00747.00.00 Jasa Kegiatan usaha yang tidak tercakup di dalam butir i Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit Usaha,
kehutanan seperti kegiatan: pengevaluasian kayu, pemadaman analisis atau sesuai Persentase Rumah
lainnya kebakaran hutan, pengangkutan kayu di dalam hutan. kebutuhan Tangga;
Persen
2645 ST00748.00.00 Jasa perikanan Jasa pengolahan lahan, pengendalian jasad Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit Usaha,
pengganggu, persiapan lelang, dan uji mutu analisis atau sesuai Persentase Rumah

- 722 -
kebutuhan Tangga;
Persen
2646 SE00218.00.00 Jasa Perikanan Jasa perikanan budidaya adalah jasa yang secara 1. Kolam Jumlah; Unit Usaha,
Budidaya langsung menyangkut kegiatan jasa sarana, jasa 2. Tambak Persentase Rumah
produksi, dan jasa pasca panen pada kegiatan 3. KJA Tangga;
perikanan budidaya air tawar payau dan laut termasuk 4. Bak Persen
ikan hias 5. Karamba
6. Minapadi
7. Aquarium
8. Tali rentang
9. Rakit
10. Alat sortir
11. Jala sampling
12. Jasa konstruksi
13. Pompa
14. Kincir
2647 ST00749.00.00 Jasa pertanian Jasa pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit Usaha,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanaman pengendalian jasad pengganggu, pemanenan dan pasca analisis atau sesuai Persentase Rumah
pangan/hortik panen. kebutuhan Tangga;
ultura/perkeb Persen
unan
2648 ST00750.00.00 Jasa Kegiatan jasa penunjang peternakan untuk Jasa peternakan terdiri Jumlah; Unit Usaha,
Peternakan peningkatan perkembangbiakan, peningkatan dari: Persentase Rumah
pertumbuhan dan peningkatan hasil peternakan atas 1.Jasa pelayanan Tangga;
dasar balas jasa atau kontrak. Kegiatan jasa kesehatan ternak Persen
peternakan mencakup jasa pelayanan kesehatan, 2. Jasa pemacekan
pemacekan, penetasan telur, pengebirian dsb. ternak
3. Jasa penetasan telur
4. Jasa pelayanan
peternakan lainnya
2649 SE00219.00.00 Jenis Bahan Jenis input yang digunakan dalam proses produksi 1. Bahan baku Jumlah; Jenis bahan
Baku 2. Bahan baku utama Persentase baku; persen

- 723 -
3. Bahan penolong
4. Bahan energi
5. lainnya
2650 SE00220.00.00 Jenis Izin Jenis izin usaha yang dimiliki oleh pelaku 1. Izin Prinsip Jumlah Izin
usaha usaha/perusahaan 2. Izin Operasional
2. Izin Tertentu
3. Izin Lainnya
2651 SE00221.00.00 Jenis kegiatan Penggolongan jenis usaha berdasarkan lapangan usaha 21 Lapangan usaha Jumlah Usaha
usaha (cat: Masukkan 21
Lapangan Usaha
berdasarkan KBLI)
2652 SE00222.00.00 Jenis kegiatan Kegiatan utama usaha/perusahaan adalah kegiatan Tuliskan deskripsinya Kode KBLI 10110 -
utama usaha/perusahaan yang menghasilkan nilai produksi secara lengkap mulai 5-digit 33200
perusahaan/us paling besar. Jika nilai produk/jasa industri sama proses hingga output
aha besar, maka kegiatan utama ditentukan berdasarkan
produk/jasa industri dengan volume terbesar. Jika
nilai dan volume produk/jasa industri sama besar,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
maka kegiatan utama ditentukan berdasarkan
produk/jasa industri dengan waktu produksi paling
lama. Jika nilai dan volume produk/jasa industri serta
waktu produksi sama besar, maka kegiatan utama
ditentukan berdasarkan pengakuan responden.
2653 SD00680.00.00 Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. 2. Perempuan persentase persen
Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
2654 ST00751.00.01 jenis Jenis kepemilikan lahan lainnya termasuk: lahan yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kepemilikan dijalankan dibawah kepemilikan sementara, seperti analisis atau sesuai
lahan lainnya perwalian; lahan yang diterima oleh seorang anggota kebutuhan
dari kepemilikan bersama untuk digunakan secara
pribadi; dan lahan yang sedang dalam proses
pewarisan. Negara-negara dapat menambahkan
kategori lainnya untuk menyesuaikan dengan kondisi

- 724 -
lokal.
2655 ST00751.00.02 jenis Jenis kepemilikan lahan lainnya termasuk: lahan yang 1. Lahan perwalian Jumlah Hektare
kepemilikan dijalankan dibawah kepemilikan sementara, seperti 2. Lahan kepemilikkan
lahan lainnya perwalian; lahan yang diterima oleh seorang anggota bersama untuk
dari kepemilikan bersama untuk digunakan secara digunakan secara
pribadi; dan lahan yang sedang dalam proses pribadi
pewarisan. Negara-negara dapat menambahkan 3. Lahan dalam proses
kategori lainnya untuk menyesuaikan dengan kondisi pewarisan
lokal.
2656 SE00223.00.00 Jenis Koperasi yang menjalankan usaha sesuai dengan jenis 1. Koperasi Konsumen Jumlah Koperasi
Lapangan lapangan usaha koperasi 2. Koperasi Produsen
Usaha 3. Koperasi Jasa
Koperasi 4. Koperasi Pemasaran
5. Koperasi Simpan
Pinjam
6. Koperasi Lainnya
2657 SP00160.00.00 Jenis mitgasi: Kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu contoh 1. Perkotaan Jumlah mitigasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pembuatan, yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan 2. Perdesaan
perawatan, bencana. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21
atau Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
normalisasi: Bencana, pencegahan dilakukan dengan cara
sungai, kanal, mengurangi ancaman bencana dan kerentanan pihak
tanggul, parit, yang
drainase, terancam bencana.
waduk, pantai,
dll
2658 SP00161.00.00 Jenis mitigasi: perlengkapan yang diupayakan/disediakan oleh 1. Perkotaan Jumlah mitigasi
Perlengkapan aparat setempat ataupun warga komunitas lokal untuk 2. Perdesaan
keselamatan antisipasi maupun evakuasi korban saat terjadi
(perahu karet, bencana alam, seperti perahu karet, tenda, masker,
tenda, masker) dan sebagainya
2659 SP00162.00.00 Jenis mitigasi: rambu-rambu/tanda dan jalur atau rute khusus yang 1. Perkotaan Jumlah mitigasi

- 725 -
Rambu-rambu digunakan untuk evakuasi pada saat terjadi bencana 2. Perdesaan
dan jalur alam. Rambu-rambu dan jalur atau rute ini bisa
evakuasi tersedia di desa/kelurahan dalam bentuk apapun,
bencana misal peta, petunjuk evakuasi, dan lokasi aman untuk
berkumpul (muster point). Hal yang terpenting adalah
jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, warga
desa/kelurahan tahu jalur atau rute evakuasi yang
harus dilewati.
2660 SP00163.00.00 Jenis mitigasi: Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera 1. Perkotaan Jumlah mitigasi
Sistem mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan 2. Perdesaan
peringatan dini terjadinya bencana alam pada suatu tempat oleh
bencana alam lembaga yang berwenang. Sistem peringatan dini
bencana alam yang dimaksud di sini misalnya
peringatan dini terhadap warga mengenai status
ketinggian pintu air, status gunung, dsb, yang
disampaikan melalui kentongan, pemberitahuan
dengan loud speaker, dan lainnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2661 SP00164.00.00 Jenis mitigasi: Fasilitas pendeteksian kejadian bencana alam tsunami 1. Perkotaan Jumlah mitigasi
Sistem untuk memberikan peringatan dini sebelum bencana 2. Perdesaan
peringatan dini alam tsunami datang/menimpa desa/kelurahan.
khusus Sistem ini menggunakan peralatan teknologi tinggi
tsunami sebagai alat atau sarana untuk memonitor kapan dan
di mana bencana alam tsunami itu akan terjadi.
Cakupan wilayah sistem peringatan dini tsunami
meliputi semua desa kelurahan yang dapat dijangkau
oleh sistem tersebut dan bukan hanya desa/kelurahan
dimana lokasi alat tersebut berada
2662 ST00752.00.00 Jenis pakan Jenis bahan makanan tunggal atau campuran, baik 1. Hijaun Jumlah Kg
(untuk tiap yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan (forage)/pakan kasar
jenis hewan kepada hewan ternak untuk kelangsungan hidup, (roughage)
ternak) berproduksi, dan 2. Produk sampingan
berkembang biak. agro ndustri/komponen

- 726 -
konsentrat, termasuk
tanaman
3. Swill (sisa makanan
yang dicampur dengan
air)/sampah rumah
tangga
4. Suplemen/zat
tambahan lain
2663 ST00753.00.00 Jenis praktik Pelonggaran fisik tanah (physical soil loosening) yang 1. Olah tanah Persentase Persen
pengolahan dilakukan dalam suatu rentang pengerjaan konvensional
tanah/tillage pembudidayaan tanaman, baik dengan tangan atau (conventional tillage)
(untuk usaha mekanis 2. Olah tanah
pertanian) konservasi (conservation
tillage)
3. Nol atau tidak ada
olah tanah
2664 UL00010.00.00 Jenis Usaha Usaha pengolahan ikan melalui rangkaian kegiatan 1. Jumlah Unit
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
UPI dan/atau perlakuan dari bahan baku Ikan sampai Penggaraman/pengering
menjadi produk akhir untuk konsumsi manusia. an Ikan;
2. Pemindangan Ikan;
3.
Pengasapan/pemangga
ngan Ikan;
4. Peragian/fermentasi
Ikan;
5. Pembuatan minyak
Ikan;
6. Pengalengan Ikan;
7. Pengolahan rumput
laut;
8. Pembekuan Ikan;
9.

- 727 -
Pendinginan/pengesan
Ikan;
10. Pengolahan berbasis
lumatan daging
Ikan/jelly Ikan
atau surimi;
11. Pengolahan kerupuk
Ikan, keripik, peyek
Ikan, dan
sejenisnya.
2665 SD00684.00.00 Jenjang jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan yang Tidak tamat SD, SD dan Jumlah Orang/ jiwa
Pendidikan ditandai dengan kepemilikan sertifikat/ijazah. sederajat, SMP dan
Tertinggi yang sederajat,
Ditamatkan SMA/MA/Paket C/
Diploma I/II/III,
Diploma IV/S1, S2/S3
2666 SD00685.00.00 Jenjang Jenjang pendidikan tertinggi yang sedang diduduki 1. Paket A Jumlah Jenjang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pendidikan oleh seseorang yang masih bersekolah atau yang 2. SDLB Pendidikan;
tertinggi yang pernah diduduki oleh seseorang yang sudah tidak 3. SD
sedang/pernah bersekolah lagi, baik jenjang pendidikan formal 4. MI
diikuti maupun nonformal kesetaraan (Paket A/B/C). 5. Paket B
6. SMP LB
7. SMP
8. MTs
9. Paket C
10. SMLB
11. SMA
12. MA
13. SMK
14. MAK
15. D1/D2
16. D3

- 728 -
17. D4
18. S1
19. Profesi
20. S2
21. S3
2667 SP00165.00.00 Jorong/Korong Bagian dari wilayah Nagari menurut Peraturan Daerah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Jorong/Koro
/Kampuang Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2018. analisis atau sesuai ng/Kampuan
kebutuhan g
2668 ST00755.00.00 Jumah hewan Kematian karena sebab alami selama tahun referensi Klasifikasi berdasarkan Jumlah, ekor, persen
yang yang terjadi hewan yang pada saat kematiannya analisis atau sesuai persentase
meninggal merupakan hewan milik usaha pertanian. kebutuhan
karena sebab
alami
2669 SP00166.00.00 Jumlah Meliputi Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
Akademi/Perg dan Universitas. 2. Perdesaan
uruan Tinggi
2670 SE00224.00.00 Jumlah ART Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang 1. Tidak bekerja Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Berumur 10 biasanya bertempat tinggal di suatu 2. Bekerja Buruh/
Tahun Ke Atas rumah tangga (kepala rumah tangga, suami/istri, Karyawan
Menurut anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, 3. Bekerja Pengusaha
Kegiatan famili lain, pembantu rumah tangga atau anggota
Ekonomi rumah tangga lainnya).
2671 SE00225.00.00 Jumlah ART Jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah 1. Tidak/Belum Pernah Persentase Persen
Menurut jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh Sekolah
Pendidikan seseorang baik di jenjang pendidikan formal maupun 2. Tidak/Belum Tamat
yang bukan formal kesetaraan (Paket A/B/C). SD
Ditamatkan 3. SD
4. SLTP
5. SLTA
6. Diploma I/II
7. Diploma III/ Akedemi
8. Diploma IV/ S1/

- 729 -
S2/S3
2672 SP00167.00.00 Jumlah Bank Bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
Perkreditan berjangka, tabungan, atau bentuk lain yang disamakan 2. Perdesaan
Rakyat (BPR) dengan itu, manyalurkan dana dalam bentuk kredit
kepada masyarakat yang membutuhkan. BPR dapat
menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat BI
(SBI), deposito berjangka, atau tabungan pada bank
lain.
2673 SP00168.00.00 Jumlah Bank Bank yang dapat memberikan jasa dalam proses 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
Umum pembayaran. Usaha dari bank umum adalah 2. Perdesaan
Pemerintah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro,
(BRI, BNI, deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan
Mandiri, BPD, serta menyalurkan kredit. Meliputi Bank Rakyat
BTN) Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank
Mandiri, Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank
Tabungan Negara (BTN), dan Teras BRI.
2674 SP00169.00.00 Jumlah Bank Bank yang dapat memberikan jasa dalam proses 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Umum Swasta pembayaran. Usaha dari bank umum adalah 2. Perdesaan
(BCA, Permata, menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro,
Sinarmas, deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan
CIMB, dll) serta menyalurkan kredit. Meliputi Bank Permata,
Bank Syariah Mandiri,, Bank Cimb Niaga, Bank BRI
Syariah, Bank Central Asia (BCA), Bank Mutiara, Rabo
Bank, Bank Sinarmas, dsb
2675 SP00170.00.00 Jumlah Bidan Banyaknya bidan yang ada di desa/kelurahan 1. Perkotaan Jumlah Orang
2. Perdesaan
2676 SD00695.01.01 Jumlah 1. Banyaknya DAS yang meningkat mata airnya di Klasifikasi berdasarkan Jumlah DAS
Daerah Aliran Provinsi ke-1 ditambah banyaknya DAS yang analisis atau sesuai
Sungai (DAS) meningkat mata airnya di Provinsi ke-2 hingga Provinsi kebutuhan
yang ke-n yang dinyatakan dengan satuan DAS.
meningkat 2. Banyaknya DAS di Lintas Negara yang memiliki
jumlah mata Memorandum of Understanding (MoU) lintas negara.

- 730 -
airnya dan
jumlah DAS
yang memiliki
Memorandum
of
Understanding
(MoU) lintas
Negara
2677 SD00695.02.01 Jumlah 1. Suatu wilayah daratan yang merupakan satu Klasifikasi berdasarkan Jumlah DAS dan
Daerah Aliran kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, analisis atau sesuai Dokumen
Sungai (DAS) yang berfungsi menampung, menyimpan dan kebutuhan MoU
yang mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke
meningkat danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
jumlah mata merupakan pemisah topografis dan batas di laut
airnya dan sampai dengan daerah perairan yang masih
jumlah DAS terpengaruh aktifitas daratan. 2. DAS yang batasnya
yang memiliki melintasi wilayah dua atau lebih negara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Memorandum
of
Understanding
(MoU) lintas
Negara
2678 SD00695.02.02 Jumlah 1. Suatu wilayah daratan yang merupakan satu 1. DAS yang meningkat Jumlah DAS dan
Daerah Aliran kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, jumlah mata airnya Dokumen
Sungai (DAS) yang berfungsi menampung, menyimpan dan 2. DAS lintas negara yg MoU
yang mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke sudah memiliki Mou
meningkat danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
jumlah mata merupakan pemisah topografis dan batas di laut
airnya dan sampai dengan daerah perairan yang masih
jumlah DAS terpengaruh aktifitas daratan. 2. DAS yang batasnya
yang memiliki melintasi wilayah dua atau lebih negara
Memorandum

- 731 -
of
Understanding
(MoU) lintas
Negara
2679 ST00756.01.02 Jumlah 1. Banyaknya DAS yang meningkat mata airnya di 1. DAS yang meningkat Jumlah DAS dan
Daerah Aliran Provinsi ke-1 ditambah banyaknya DAS yang jumlah mata airnya Dokumen
Sungai (DAS) meningkat mata airnya di Provinsi ke-2 hingga Provinsi 2. DAS lintas negara yg MoU
yang ke-n yang dinyatakan dengan satuan DAS. sudah memiliki Mou
meningkat 2. Banyaknya DAS di Lintas Negara yang memiliki
jumlah mata Memorandum of Understanding (MoU) lintas negara.
airnya dan
jumlah DAS
yang memiliki
Memorandum
of
Understanding
(MoU) lintas
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Negara
2680 SP00171.00.00 Jumlah dan Sebaran jumlah dan persentase pasar menurut 1. 0 - 5 tahun Jumlah, Nilai, Persen
persentase klasifikasi lama beroperasi 2. 6 - 10 tahun Persentase
pasar menurut 3. 11 - 20 tahun
lama 4. 21 - 30 tahun
beroperasi 5. > 30 tahun
6. Tidak ada informasi
2681 SP00172.00.00 Jumlah dan Sebaran Pasar Menurut Pengelola Klasifikasi Pengelola Jumlah, Nilai, Persen
persentase 1. Pemerintah Pusat / Persentase
Pasar Menurut BUMN
Pengelola 2. Pemerintah Daerah /
BUMD
3. Swasta
4. Perorangan
2682 SP00173.00.00 Jumlah dan Sebaran Pasar Menurut Lama Beroperasi Setelah 1. 0 - 5 tahun Jumlah, Nilai, Persen

- 732 -
persentase Renovasi Terakhir 2. 6 - 10 tahun Persentase
Pasar Rakyat 3. 11 - 20 tahun
Menurut Lama 4. 21 - 30 tahun
Beroperasi 5. > 30 tahun
Setelah 6. Tidak ada informasi
Renovasi 7. Tidak Pernah
Terakhir Renovasi
2683 SP00174.00.00 Jumlah dan Sebaran Pasar Rakyat Menurut Jenis Bangunan 1. Permanan Jumlah, Nilai, Persen
Persentase 2. Tidak Permanan Persentase
Pasar
Tradisional/Ra
kyat Menurut
Jenis
Bangunan
2684 SP00175.00.00 Jumlah dan Jumlah dan persentase penduduk usia kerja yang 1. Tenaga Profesional, Jumlah, Orang;
proporsi bekerja menurut jenis pekerjaan utama terhadap Teknisi, dan yang Persentase Persen
Penduduk jumlah penduduk bekerja Sejenis
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Bekerja 2. Tenaga
Menurut Jenis Kepemimpinan dan
Pekerjaan Ketatalaksanaan
Utama 3. Tenaga Tata Usaha
dan yang Sejenis
4. Tenaga Usaha
Penjualan
5. Tenaga Usaha Jasa
6. Tenaga Usaha
Pertanian, Kehutanan,
Perburuan, dan
Perikanan
7. Tenaga Produksi,
Operator Alat-Alat
Angkutan, dan Pekerja

- 733 -
Kasar
8. Lainnya
2685 SP00176.00.00 Jumlah dan Jumlah dan persentase penduduk usia kerja yang 1. Perkotaan Jumlah, Orang;
proporsi bekerja menurut jenis pekerjaan utama terhadap 2. Perdesaan Persentase Persen
Penduduk jumlah penduduk bekerja menurut daerah tempat
Bekerja tinggal
Menurut Jenis
Pekerjaan
Utama
Menurut
Daerah Tempat
Tinggal
2686 SP00177.00.00 Jumlah dan Jumlah dan persentase penduduk usia kerja yang 1. Laki-laki Jumlah, Orang;
proporsi bekerja menurut jenis pekerjaan utama terhadap 2. Perempuan Persentase Persen
Penduduk jumlah penduduk bekerja menurut jenis kelamin
Bekerja
Menurut Jenis
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pekerjaan
Utama
Menurut Jenis
Kelamin
2687 SP00178.00.00 Jumlah dan Penduduk usia kerja yang bekerja menurut jam kerja 1. 0 jam Jumlah, Orang;
Proporsi terhadap jumlah penduduk bekerja 2. 1-34 jam Persentase Persen
Penduduk 3. 35-48 jam
Bekerja 4. 49 jam ke atas
Menurut
Kategori
Jumlah Jam
Kerja
2688 SP00179.00.01 Jumlah dan Penduduk usia kerja yang bekerja menurut jam kerja 1. 0 jam Jumlah, Orang;
Proporsi terhadap jumlah penduduk bekerja 2. 1-34 jam Persentase Persen
Penduduk 3. 35-48 jam

- 734 -
Bekerja 4. 49 jam ke atas
Menurut
Kategori
Jumlah Jam
Kerja dan
Daerah Tempat
Tinggal
2689 SP00179.00.02 Jumlah dan Penduduk usia kerja yang bekerja menurut jam kerja 1. Perkotaan Jumlah, Orang;
Proporsi terhadap jumlah penduduk bekerja 2. Perdesaan Persentase Persen
Penduduk
Bekerja
Menurut
Kategori
Jumlah Jam
Kerja dan
Daerah Tempat
Tinggal
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2690 SP00180.00.01 Jumlah dan Penduduk usia kerja yang bekerja menurut jam kerja 1. 0 jam Jumlah, Orang;
Proporsi terhadap jumlah penduduk bekerja 2. 1-34 jam Persentase Persen
Penduduk 3. 35-48 jam
Bekerja 4. 49 jam ke atas
Menurut
Kategori
Jumlah Jam
Kerja dan
Jenis Kelamin
2691 SP00180.00.02 Jumlah dan Penduduk usia kerja yang bekerja menurut jam kerja 1. Laki-laki Jumlah, Orang;
Proporsi terhadap jumlah penduduk bekerja 2. Perempuan Persentase Persen
Penduduk
Bekerja
Menurut
Kategori

- 735 -
Jumlah Jam
Kerja dan
Jenis Kelamin
2692 SP00181.00.00 Jumlah dan Jumlah dan persentase penduduk usia kerja yang 1. A. Pertanian, Jumlah, Orang;
proporsi bekerja menurut lapangan pekerjaan utama terhadap Kehutanan, dan Persentase Persen
Penduduk jumlah penduduk bekerja Perikanan
Bekerja 2. B. Pertambangan dan
Menurut Penggalian
Lapangan 3. C. Industri
Pekerjaan Pengolahan
Utama 4. D. Pengadaan Listrik
dan Gas
5. E. Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur
Ulang
6. F. Konstruksi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
7. G. Perdagangan
Besar dan Eceran
8. H. Transportasi dan
Pergudangan
9. I. Penyediaan
Akomodasi dan Makan
Minum
10. J. Informasi dan
Komunikasi
11. K. Jasa Keuangan
dan Asuransi
12. L. Real Estat
13. M,N. Jasa
Perusahaan
14. O. Administrasi

- 736 -
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
15. P. Jasa Pendidikan
16. Q. Jasa Kesehatan
dan Kegiatan Sosial
17. R,S,T,U. Jasa
Lainnya
2693 SP00182.00.01 Jumlah dan Jumlah dan persentase penduduk usia kerja yang A. Pertanian, Jumlah, Orang;
proporsi bekerja menurut lapangan pekerjaan utama terhadap Kehutanan, dan Persentase Persen
Penduduk jumlah penduduk bekerja menurut jenis kelamin Perikanan
Bekerja B. Pertambangan dan
Menurut Penggalian
Lapangan C. Industri Pengolahan
Pekerjaan D. Pengadaan Listrik
Utama dan Gas
Menurut Jenis E. Pengadaan Air,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kelamin Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur
Ulang
F. Konstruksi
G. Perdagangan Besar
dan Eceran
H. Transportasi dan
Pergudangan
I. Penyediaan
Akomodasi dan Makan
Minum
J. Informasi dan
Komunikasi
K. Jasa Keuangan dan
Asuransi

- 737 -
L. Real Estat
M,N. Jasa Perusahaan
O. Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
P. Jasa Pendidikan
Q. Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya
2694 SP00182.00.02 Jumlah dan Jumlah dan persentase penduduk usia kerja yang 1. Laki-laki Jumlah, Orang;
proporsi bekerja menurut lapangan pekerjaan utama terhadap 2. Perempuan Persentase Persen
Penduduk jumlah penduduk bekerja menurut jenis kelamin
Bekerja
Menurut
Lapangan
Pekerjaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Utama
Menurut Jenis
Kelamin
2695 SD00700.00.00 Jumlah DAS Banyaknya DAS prioritas yang dilindungi mata airnya Klasifikasi berdasarkan Jumlah DAS
prioritas yang dan dipulihkan kesehatannya analisis atau sesuai
dilindungi kebutuhan
mata airnya
dan dipulihkan
kesehatannya
2696 SD00701.00.00 Jumlah DAS Banyaknya DAS prioritas yang dilindungi mata airnya 1. DAS yang Dipulihkan Luas, Hektar (Ha),
prioritas yang dan dipulihkan kesehatannya Daya Dukungnya 2. Prosentase Prosentase
dilindungi DAS yang
mata airnya dipertahankan Daya
dan dipulihkan Dukungnya
kesehatannya

- 738 -
2697 SP00184.00.01 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan berdasarkan lokasi 1. Di dalam kawasan Jumlah desa/kel
desa/keluraha terhadap kawasan hutan hutan
n berdasarkan 2. Di tepi/sekitar hutan
lokasi terhadap 3. Di luar kawasan
kawasan hutan hutan
2698 SP00184.00.02 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan berdasarkan lokasi 1. Perkotaan Jumlah desa/kel
desa/keluraha terhadap kawasan hutan 2. Perdesaan
n berdasarkan
lokasi terhadap
kawasan hutan
2699 SP00185.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan menurut mitigasi bencana Wilayah dan Jenis Jumlah desa
desa/keluraha alamnya Mitigasi
n berdasarkan
mitigasi
bencana alam
2700 SP00186.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan menurut tipologinya 1. Perkotaan Jumlah desa/kel
desa/keluraha 2. Perdesaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
n berdasarkan
tipologinya
2701 SP00187.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan menurut akses jalan datar 1. Perkotaan Jumlah desa/kel
desa/keluraha antar desa/kelurahan 2. Perdesaan
n menurut
akses jalan
darat antar
desa/keluraha
n
2702 SP00189.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan menurut permukaan jalan 1. Perkotaan Jumlah desa/kel
desa/keluraha darat antar desa/kelurahan 2. Perdesaan
n menurut
jenis
Permukaan
jalan darat

- 739 -
antar
desa/keluraha
n
2703 SP00190.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan menurut lalu lintas dari ke 1. Perkotaan Jumlah desa
desa/keluraha desa/kelurahan 2. Perdesaan
n menurut lalu
lintas dari/ke
desa/keluraha
n
2704 SP00191.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan yang berbatasan langsung 1. Perkotaan Jumlah desa/kel
desa/keluraha dengan laut 2. Perdesaan
n yang
berbatasan
langsung
dengan laut
2705 SP00192.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan yang dilalui sungai 1. Perkotaan Jumlah desa
Desa/Keluraha 2. Perdesaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
n yang Dilalui
Sungai
2706 SP00193.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan yang memiliki 1. Perkotaan Jumlah desa/kel
Desa/Keluraha permukiman di bantaran sungai. 2. Perdesaan
n yang
Memiliki
Permukiman di
Bantaran
Sungai
2707 SP00194.00.00 Jumlah Banyaknya desa/kelurahan menurut kejadian bencana 1. Perkotaan Jumlah desa
Desa/Keluraha alam di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu 2. Perdesaan
n yang
mengalami
kejadian
Bencana Alam

- 740 -
2708 SP00195.00.00 Jumlah dokter Banyaknya dokter gigi 1. Perkotaan Jumlah Orang
gigi 2. Perdesaan
2709 SP00196.00.00 Jumlah dokter Banyaknya Dokter meliputi dokter umum dan dokter 1. Perkotaan Jumlah Orang
umum spesialis, tidak termasuk dokter hewa 2. Perdesaan
2710 SP00197.00.00 Jumlah Gereja Banyaknya tempat ibadah untuk umat Katolik. 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
Katolik 2. Perdesaan
2711 SP00198.00.00 Jumlah Gereja Banyaknya tempat ibadah untuk umat Kristen. 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
Kristen 2. Perdesaan
2712 SP00199.00.00 Jumlah hari Pada hari apa biasanya responden tersebut melakukan Klasifikasi berdasarkan Waktu hari
melakukan perjalanan ke tempat kegiatan analisis atau sesuai
perjalanan ke kebutuhan
tempat
kegiatan
2713 ST00757.00.00 Jumlah hewan Populasi hewan pada suatu waktu tertentu, biasanya 1. Jantan Jumlah ekor
pada hari referensi sensus. 2. Betina
2714 ST00758.00.00 Jumlah hewan Penjualan atau pembuangan/disposal lainnya hewan- 1. Penjualan Jumlah, Ekor, persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang hewan yang dirawat oleh usaha pertanian selama 2. Kematian Persentase
dibuang/dispo tahun referensi. Ini termasuk hewan yang dijual, 3. Pemotongan
se hewan yang diberikan sebagai hadiah, sebagai 4. Pengurangan lain
pembayaran untuk jasa, atau alasan lainnya.
2715 ST00759.00.00 Jumlah hewan Pembelian atau perolehan lainnya dari hewan ternak 1. Pembelian Jumlah Ekor
yang diperoleh oleh usah pertanian selama periode referensi. Ini 2. Kelahiran
termasuk hewan yang diterima sebagai hadiah atau 3. Penambahan lain
sebagai pembayaran pekerjaan.
2716 ST00760.00.00 Jumlah hewan Jumlah hewan yang dirawat oleh usaha pertanian yang 1. Pemotongan di Jumlah Ekor
yang disembelih selama periode referensi. Ini termasuk RPH/TPH
disembelih hewan yang disembelih sendiri oleh usaha pertanian 2. Pemotongan sendiri
dan hewan miliki usaha pertanian yang disembelih
oleh orang lain. Penjualan hewan hidup untuk
disembelih – misalnya, dijual ke rumah jagal.
Penyembelihan hewan milik orang lain di usaha

- 741 -
pertanian tidak termasuk dalam item ini.
2717 ST00761.00.00 Jumlah hewan Kelahiran hidup yang terjadi selama periode referensi Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Ekor, persen
yang lahir pada hewan yang merupakan bagian dari usaha analisis atau sesuai persentase
pertanian tersebut saat hewan itu melahirkan. kebutuhan
Kelahiran dari hewan milik usaha pertanian lain yang
saat itu berada di usaha pertanian tersebut untuk
sementara waktu tidak termasuk dalam penghitungan.
2718 SP00201.00.00 Jumlah Kamar Banyaknya kamar tidur untuk masing-masing tipe Klasifikasi berdasarkan Jumlah buah
Tidur rumah yang dibangun oleh responden (pengembang), analisis atau sesuai
termasuk kamar pembantu kebutuhan
2719 SP00202.00.00 Jumlah Kapel Banyaknya tempat ibadah untuk umat Katolik yang 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
tidak ada Pastur. 2. Perdesaan
2720 SD00719.00.00 Jumlah Jumlah kawasan suaka alam dengan nilai indeks 1. Kawasan suaka alam Jumlah Kawasan
kawasan METT minimal 70% ditambah dengan jumlah kawasan (KSA) Konservasi
konservasi pelestarian alam dengan nilai indeks METT minimal 2. Kawasan pelestarian
yang 70% ditambah dengan Jumlah taman buru dengan alam (KPA)
memperoleh nilai indeks METT minimal 70% yang dinyatakan 3. Taman buru (TB)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
nilai indeks dengan satuan kawasan konservasi.
METT minimal
70%
2721 SP00203.00.00 Jumlah Banyaknya tempat ibadah umat Konghucu. 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
Kelenteng 2. Perdesaan
2722 SP00204.00.01 Jumlah Menggambarkan keseluruhan korban akibat terjadinya 1. Perkotaan Jumlah jiwa
Korban Jiwa bencana tertentu 2. Perdesaan
Akibat
Bencana Alam
2723 SP00204.00.02 Jumlah Menggambarkan keseluruhan korban akibat terjadinya 1. Angin puyuh/putting Jumlah jiwa
Korban Jiwa bencana tertentu beliung/topan
Akibat 2. Banjir
Bencana Alam 3. Banjir Bandang
4. Gelombang pasang
laut

- 742 -
5. Gempa Bumi
6. Gunung meletus
7. Kebakaran hutan dan
lahan
8. Tanah longsor
9. Tsunami
2724 SD00735.00.00 Jumlah limbah Jumlah seluruh timbulan limbah B3 dari berbagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton
bahan kegiatan industri yang dikelola selama tahun berjalan analisis atau sesuai
berbahaya dan kebutuhan
beracun (B3)
yang terkelola
sesuai
peraturan
perundangan
2725 SP00206.00.00 Jumlah Masjid Tempat peribadatan umat Islam, yang dapat digunakan 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
untuk Sholat Jum'at 2. Perdesaan
2726 SD00738.00.00 Jumlah Kemampuan lembaga statistik (Badan Pusat Statistik) Klasifikasi berdasarkan Jumlah Metadata
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
metadata menghimpun metadata kegiatan statistik dasar, analisis atau sesuai
kegiatan sektoral dan khusus. kebutuhan
statistik dasar,
sektoral, dan
khusus yang
terdapat dalam
Sistem
Informasi
Rujukan
Statistik
(SIRuSa)
2727 SD00749.00.00 Jumlah Jumlah pejabat fungsional statistisi Kementerian/ Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
pejabat Lembaga ditambah dengan jumlah pranata komputer analisis atau sesuai
fungsional pada Kementerian/Lembaga. kebutuhan
statistisi dan

- 743 -
pranata
komputer pada
Kementerian/L
embaga
2728 SE00230.00.00 Jumlah Pekerja terdiri dari pekerja tetap dan pekerja tidak Jenis kelamin dan Jumlah Orang
pekerja tetap pendidikan tertinggi
(Tidak sekolah/tidak
tamat SD, SD, SLTP,
SLTA, D1/D3, D4/S1,
dan S2/S3)
2729 SE00231.00.00 Jumlah Pelanggan air bersih adalah semua orang yang menjadi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
pelanggan air pelanggan perusahaan air bersih. analisis atau sesuai
bersih kebutuhan
2730 SE00232.00.00 Jumlah Biaya penggunaan air adalah biaya air yang dibeli dari 1. Ada nilai ekonomis Jumlah Nilai, Kwh
Pemakaian air perusahaan air bersih/ perusahaan air baku untuk 2. Tidak berbiaya
keperluan usaha/perusahaan, termasuk air kemasan
yang digunakan untuk keperluan kantor.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2731 SE00233.00.00 Jumlah biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan Klasifikasi berdasarkan Jumlah KWH
Pemakaian usaha/perusahaan, seperti untuk penerangan, analisis atau sesuai
listrik menjalankan mesin, mencuci dan keperluan lain. kebutuhan
Biaya ini berdasarkan rekening tagihan bulanan atau
pembelian token listrik yang sudah digunakan.
2732 SE00234.01.01 Jumlah Benyak penggunaan bahan bakar dan pelumas yang 1. Bensin Jumlah Liter, Ton,
pengeluaran dipakaian selama tahun survei 2. Minyak Solar/Diesel Persentase Kg, MMBTU
bahan bakar 3. Minyak Bakar
dan pelumas 4. Minyak Tanah
5. Batu Bara
6. Kokas,
7. Gas dari PGN
8. LPG
9. Arang
10. Kayu bakar

- 744 -
11. Bahan Bakar
Lainnya dan Pelumas
2733 SE00234.01.02 Jumlah Benyak penggunaan bahan bakar dan pelumas yang 1. Bensin Jumlah Liter, Kg, M3
pengeluaran dipakaian selama tahun survei 2. Minyak Solar/Diesel
bahan bakar 3. Minyak Tanah
dan pelumas 4. Briket Batu Bara
5. Gas kota
6. LPG
7. Lainnya (Kayu bakar,
arang, sekam, cangkang
sawit, ampas tebu, dll)
8. Pelumas
2734 SE00234.02.01 Jumlah Nilai Penggunaan bahan bakar dan pelumas selama 1. Bensin Nilai Rupiah
pengeluaran tahun survei 2. Minyak Solar/Diesel
bahan bakar 3. Minyak Bakar
dan pelumas 4. Minyak Tanah
5. Batu Bara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Kokas,
7. Gas dari PGN
8. LPG
9. Arang
10. Kayu bakar
11. Bahan Bakar
Lainnya dan Pelumas
2735 SE00234.02.02 Jumlah Nilai Penggunaan bahan bakar dan pelumas selama Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
pengeluaran tahun survei analisis atau sesuai
bahan bakar kebutuhan
dan pelumas
2736 SE00234.01.03 Jumlah Benyak penggunaan bahan bakar dan pelumas yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Liter, Ton,
pengeluaran dipakaian selama tahun survei analisis atau sesuai Persentase Kg, MMBTU
bahan bakar kebutuhan
dan pelumas

- 745 -
2737 SE00235.00.01 Jumlah Benyak penggunaan bahan bakar dan pelumas yang 1. Bensin Jumlah Liter, Ton,
Pengeluaran khusus digunakan untuk membangkitkan tenaga 2. Minyak Solar/Diesel Persentase Kg, MMBTU
bahan bakar listrik selama tahun survei 3. Minyak Bakar
dan pelumas 4. Minyak Tanah
untuk 5. Batu Bara
pembangkit 6. Kokas,
tenaga listrik 7. Gas dari PGN
8. LPG
9. Arang
10. Kayu bakar
11. Bahan Bakar
Lainnya dan Pelumas
2738 SE00235.00.02 Jumlah Benyak penggunaan bahan bakar dan pelumas yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Liter, Ton,
Pengeluaran khusus digunakan untuk membangkitkan tenaga analisis atau sesuai Persentase Kg, MMBTU
bahan bakar listrik selama tahun survei kebutuhan
dan pelumas
untuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pembangkit
tenaga listrik
2739 SE00236.00.00 Jumlah Pengeluaran perusahaan untuk balas jasa pekerja 1. Upah/gaji Nilai Rupiah
pengeluaran tetap dan pekerja kontrak, pekerja outsourcing, pekerja 2. Upah lembur
pekerja asing, dan pekerja tidak tetap/harian. 3. Tunjangan
4. Premi iuran BPJS
ketenagakerjaan
5. Premi iuran BPJS
kesehatan
6. lainnya
2740 SE00237.00.00 Jumlah Pengeluaran perusahaan/usaha untuk balas jasa 1. Upah/gaji Jumlah, Orang/ jiwa,
pengeluaran pekerja produksi dan pekerja lainnya, perusahaan 2. Upah lembur persentase persen
tenaga kerja yang mempunyai kantor pusat, pengeluaran 3. Tunjangan
perusahaan/usaha untuk balas jasa pekerja di sini 4. Premi iuran BPJS
tidak termasuk pekerja/ karyawan di kantor pusat ketenagakerjaan

- 746 -
5. Premi iuran BPJS
kesehatan
6. lainnya
2741 SP00209.00.00 Jumlah Jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
penginapan: keseluruhan bangunan untuk jasa pelayanan 2. Perdesaan
hostel/motel/l penginapan bagi umum, biasanya tanpa fasilitas
osmen/wisma pelayanan makan minum yang dikelola secara
komersial dengan izin usaha bukan hotel. Yang dicatat
dalam Podes mencakup hostel, motel, matel, bumi
perkemahan, pondok wisata, losmen, wisma, dan
sejenisnya.
2742 SD00755.00.00 Jumlah Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pengunjung;
pengunjung dan informasi statistik melalui website adalah dalam analisis atau sesuai Persentase Persen
eksternal yang kurun waktu satu tahun tertentu atau 12 bulan kebutuhan
mengakses terakhir.
data dan
informasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
statistik
melalui website
2743 SD00757.00.00 Jumlah ***Indikator globar yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penumpang;
penumpang dikembangkan*** analisis atau sesuai Jumlah Metrik ton
dan volume kebutuhan
pengangkutan,
menurut jenis
transportasi
2744 SP00210.00.00 Jumlah Banyaknya orang yang mengalami keterbatasan fisik, 1. Perkotaan Persentase Persen
penyandang intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka 2. Perdesaan
cacat waktu lama yang dalam berinteraksi dengan
lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan
untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan
warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
2745 SE00239.00.00 Jumlah Jumlah Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil 1. jumlah perusahaan Jumlah perusahaan

- 747 -
Perusahaan Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) HTI
2. Perum Perhutani
3. Perusahaan lainnya
2746 ST00762.00.00 Jumlah Jumlah Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil Klasifikasi berdasarkan Jumlah Perusahaan
perusahaan Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) analisis atau sesuai
hak kebutuhan
pengusahaan
hutan
2747 SE00240.00.00 Jumlah Jumlah Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil HPH, Perum/HPHT, Jumlah Perusahaan
Perusahaan Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA), dam TSL
Kehutanan Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), Perum
Perhutani dan Perusahaan Lainnya, serta Perusahaan
Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar
2748 ST00763.00.00 Jumlah Jumlah Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil 1. Hutan Tanaman Jumlah Perusahaan
perusahaan Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), Industri (HTI)
pembudidaya Perum Perhutani dan Perusahaan Lainnya 2. Perum Perhutani
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanaman 3. Perusahaan
kehutanan Pembudidaya Tanaman
Kehutanan Lainnya
2749 ST00764.00.00 Jumlah Jumlah Perusahaan Pemegang Ijin Penangkaran Klasifikasi berdasarkan Jumlah Perusahaan
perusahaan Tumbuhan/Satwa Liar analisis atau sesuai
penangkaran kebutuhan
tumbuhan/sat
wa liar
2750 SP00211.00.00 Jumlah Pura Tempat sembahyang umat Hindu 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
2. Perdesaan
2751 SP00212.00.00 Jumlah rumah Jumlah Sarana kesehatan/bangunan tempat untuk 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
sakit melayani penderita yang sakit untuk berobat rawat 2. Perdesaan
jalan atau rawat inap yang pelayanannya disediakan
oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan
lainnya. Rumah sakit yang dicatat adalah rumah sakit

- 748 -
umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum
dapat dimiliki oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, TNI/POLRI,
atau swasta/BUMN
2752 SP00213.00.00 Jumlah rumah Banyaknya Rumah sakit khusus untuk persalinan, 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
sakit bersalin dilengkapi pelayanan spesialis pemeriksaan kehamilan, 2. Perdesaan
persalinan, rawat inap, dan rawat jalan ibu dan anak
yang berada di bawah pengawasan dokter spesialis
kandungan. Biasanya Rumah Sakit Bersalin dikelola
oleh swasta
2753 SP00214.00.00 Jumlah Banyaknya rumah tangga adalah seorang atau 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah Rumah
Rumah Tangga sekelompok orang yang mendiami sebagian atau 2 . Rumah Tangga Tangga
seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya Khusus
tinggal bersama serta pengelolaan makannya dari satu
dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah
pengurusan kebutuhan
sehari-harinya dikelola menjadi satu.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2754 SE00241.00.00 Jumlah Apabila responden menggunakan lebih dari satu 1. Listrik PLN Persentase Persen
Rumah Tangga sumber penerangan, maka pilih sumber 2. Listrik Non PLN
Menurut penerangan yang mempunyai nilai lebih tinggi. 3. Bukan Listrik
Fasilitas
Penerangan
2755 SE00242.00.00 Jumlah Banyaknya rumah Tangga Menurut Sumber Utama Air 1. Air Dalam Kemasan Persentase Persen
Rumah Tangga Mandi/Cuci. Rumah tangga yang dimaksud adalah 2. Leding
Menurut rumah tangga biasa, yaitu seorang atau sekelompok 3. Sumur Bor/ Pompa
Sumber Utama orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan 4. Sumur
Air sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan 5. Mata Air
Mandi/Cuci dari satu dapur. 6. Air Permukaan
7. Air Hujan
8. Lainnya
2756 SE00243.00.00 Jumlah Banyaknya umah Tangga Menurut Sumber Utama Air 1. Air Dalam Kemasan Persentase Persen
Rumah Tangga Minum. Rumah tangga yang dimaksud adalah rumah 2. Leding

- 749 -
Menurut tangga biasa, yaitu seorang atau sekelompok orang 3. Sumur Bor/ Pompa
Sumber Utama yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan 4. Sumur
Air Minum sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan 5. Mata Air
dari satu dapur. 6. Air Permukaan
7. Air Hujan
8. Lainnya
2757 SP00215.00.01 Jumlah Sarana Banyaknya sarana dan prasarana ekonomi di suatu 1. Perkotaan Jumlah unit
dan Prasarana wilayah 2. Perdesaan
Ekonomi
2758 SP00215.00.02 Jumlah Sarana Banyaknya sarana dan prasarana ekonomi di suatu 1. Kelompok pertokoan Jumlah unit
dan Prasarana wilayah 2. Pasar dengan
Ekonomi bangunan permanen
3. Pasar dengan
bangunan semi
permanen
4. Pasar tanpa
bangunan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Minimarket/swalayan
6. Restoran/rumah
makan
7. Warung/kedai
makanan minuman
8. Hotel
9. Penginapan
10. Toko/warung
kelontong
2759 SP00216.00.01 Jumlah Sarana Banyaknya sarana kesehatan adalah jumlah secara 1. Perkotaan Jumlah unit
Kesehatan fisik berupa bangunan sarana kesehatan yang masih 2. Perdesaan
berfungsi (memberikan pelayanan kesehatan)
2760 SP00216.00.02 Jumlah Sarana Banyaknya sarana kesehatan adalah jumlah secara 1. Rumah sakit Jumlah unit
Kesehatan fisik berupa bangunan sarana kesehatan yang masih 2. Rumah sakit bersalin
berfungsi (memberikan pelayanan kesehatan) 3. Puskesmas dengan

- 750 -
rawat inap
4. Puskesmas tanpa
rawat inap
5. Puskesmas
Pembantu
6.Poliklinik/balai
pengobatan
7. Tempat Praktik
dokter
8. Rumah bersalin
9. Tempat praktik bidan
10. Poskesdes
11. Polindes
12.Apotek
2761 SP00217.00.01 Jumlah Sarana Banyaknya sarana lembaga keuangan yang beroperasi 1. Perkotaan Jumlah unit
Lembaga memberikan pelayanan keuangan kepada masyarakat 2. Perdesaan
Keuangan yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Beroperasi
2762 SP00217.00.02 Jumlah Sarana Banyaknya sarana lembaga keuangan yang beroperasi Jenis Lembaga Jumlah unit
Lembaga memberikan pelayanan keuangan kepada masyarakat Keuangan:
Keuangan yang 1. Bank Umum
Beroperasi Pemerintah
2. Bank Umum Swasta
3. BPR
2763 SP00218.00.01 Jumlah Sarana Banyaknya sarana pendidikan adalah jumlah lembaga 1. Perkotaan Jumlah unit
Pendidikan pendidikan yang menghasilkan siswa yang lulus dan 2. Perdesaan
diakui/disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang dibuktikan dengan sertifikat/ijazah.
2764 SP00218.00.02 Jumlah Sarana Banyaknya sarana pendidikan adalah jumlah lembaga Jenis Sarana Jumlah unit
Pendidikan pendidikan yang menghasilkan siswa yang lulus dan Pendidikan:
diakui/disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan 1. Pos PAUD
Kebudayaan yang dibuktikan dengan sertifikat/ijazah. 2. TK/RA/BA

- 751 -
3. SD/MI
4. SMP/MTs
5. SMA/MA
6. SMK
7. Akademi/PT
2765 ST00765.00.00 Jumlah 1. SDGPP tanaman dihitung sebagai jumlah total 1. SDGPP Tanaman Jumlah; Sumber
sumber daya aksesi unik dari sumber daya tanaman yang disimpan 2. SDGPP Hewan Persentase daya; Persen
genetik di dalam fasilitas konservasi jangka menengah dan
tanaman dan panjang. Jumlah aksesi tersebut harus mencakup
hewan untuk aksesi yang ada di fasilitas koleksi dasar (base
pangan dan collections) dan aksesi unik yang disimpan di fasilitas
pertanian yang konservasi jangka menegah (sebagai koleksi aktif)
disimpan di hanya apabila aksesi tersebut
fasilitas dipertimbangkan/dirancang menjadi bagian dari
konservasi, koleksi dasar nasional. Koleksi dasar dapat mencakup
baik jangka dalam bentuk benih, dipelihara di lapangan/kebun
menengah (fild), cryo-preserved atau koleksi in vitro, tergantung
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ataupun pada spesies yang dikonservasi dan ketersediaan
jangka panjang fasilitas konservasi di setiap lokasi.
2. SDGPP hewan dihitung dari jumlah ras-ras lokal
yang disimpan dalam suatu koleksi bank genetik
dengan volume material genetik yang disimpan dalam
jumlah yang cukup untuk merekonstitusi
(menghadirkan kembali) ras hewan jika terjadi
(ancaman) mengalami kepunahan.
2766 SP00219.00.00 Jumlah Tempat peribadatan umat Islam, lebih kecil dari masjid 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
Surau/Langgar dan tidak digunakan untuk Sholat Jum'at. 2. Perdesaan
/Musala
2767 SP00220.00.01 Jumlah Jumlah tempat ibadah adalah tempat ibadah yang 1. Perkotaan Jumlah unit
Tempat Ibadah lokasinya tetap dan peruntukannya khusus untuk 2. Perdesaan
ibadah oleh masyarakat umum
2768 SP00220.00.02 Jumlah Jumlah tempat ibadah adalah tempat ibadah yang Jenis Tempat Ibadah: Jumlah unit

- 752 -
Tempat Ibadah lokasinya tetap dan peruntukannya khusus untuk 1. Masjid
ibadah oleh masyarakat umum 2.
Musala/Surau/Langgar
3. Gereja Kristen
4. Gereja Katolik
5. Kapel
6. Pura
7. Wihara
8. Kelenteng
2769 SP00221.00.00 Jumlah tempat Sarana kesehatan/bangunan yang digunakan untuk 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
praktik bidan tempat praktik bidan yang biasanya memberikan 2. Perdesaan
pelayanan ibu hamil dan bayi.
2770 SE00244.01.01 Jumlah tenaga Pekerja/karyawan rata-rata perhari selama satu tahun. 1. Laki-laki Jumlah, Orang/ jiwa,
kerja Untuk perusahaan musiman yang mengalami bulan- 2. Perempuan persentase persen
bulan tidak produksi, rata-rata tenaga kerja dihitung
pada bulan-bulan produksi saja. Perusahaan yang
mempunyai kantor pusat, banyaknya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pekerja/karyawan di sini tidak termasuk
pekerja/karyawan di kantor pusat
2771 SE00244.01.02 Jumlah tenaga Pekerja/karyawan rata-rata perhari selama satu tahun. 1. Tidak memiliki Jumlah, Orang/ jiwa,
kerja Untuk perusahaan musiman yang mengalami bulan- kompetensi persentase persen
bulan tidak produksi, rata-rata tenaga kerja dihitung 2. Terampil
pada bulan-bulan produksi saja. Perusahaan yang 3. Ahli
mempunyai kantor pusat, banyaknya
pekerja/karyawan di sini tidak termasuk
pekerja/karyawan di kantor pusat
2772 SE00244.01.03 Jumlah tenaga Pekerja/karyawan rata-rata perhari selama satu tahun. Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang/ jiwa,
kerja Untuk perusahaan musiman yang mengalami bulan- analisis atau sesuai persentase persen
bulan tidak produksi, rata-rata tenaga kerja dihitung kebutuhan
pada bulan-bulan produksi saja. Perusahaan yang
mempunyai kantor pusat, banyaknya
pekerja/karyawan di sini tidak termasuk

- 753 -
pekerja/karyawan di kantor pusat
2773 SE00244.02.01 Jumlah tenaga Jumlah tenaga kerja tetap, kontrak, outsourcing, 1. Laki-laki Jumlah Orang
kerja asing, tidak tetap/harian menurut jenis kelamin dan 2. Perempuan
kompetensi profesi.
2774 SE00244.02.02 Jumlah tenaga Jumlah tenaga kerja tetap, kontrak, outsourcing, 1. Tidak memiliki Jumlah Orang
kerja asing, tidak tetap/harian menurut jenis kelamin dan kompetensi
kompetensi profesi. 2. Terampil
3. Ahli
2775 SE00244.02.03 Jumlah tenaga Jumlah tenaga kerja tetap, kontrak, outsourcing, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
kerja asing, tidak tetap/harian menurut jenis kelamin dan analisis atau sesuai
kompetensi profesi. kebutuhan
2776 SE00244.03.00 Jumlah tenaga Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
kerja pekerja/karyawan rata-rata perhari kerja baik pekerja analisis atau sesuai Persentase Persen
yang dibayar maupun pekerja keluarga/tidak dibayar. kebutuhan
2777 SP00222.00.00 Jumlah tenaga Tenaga kesehatan lainnya meliputi: tenaga 1. Perkotaan Jumlah Orang
kesehatan keperawatan, tenaga psikologi klinis, tenaga 2. Perdesaan
lainnya kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian
fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik
biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan
sebagainya.
2778 SP00223.00.01 Jumlah Tenaga Banyaknya tenaga kesehatan yang tinggal/menetap di 1. Perkotaan Jumlah Orang
Kesehatan desa/kelurahan 2. Perdesaan
yang
Tinggal/Menet
ap di
Desa/Keluraha
n
2779 SP00223.00.02 Jumlah Tenaga Banyaknya tenaga kesehatan yang tinggal/menetap di 1. Dokter umum Jumlah Orang
Kesehatan desa/kelurahan 2. Dokter spesialis gigi
yang 3. Bidan
Tinggal/Menet 4. Tenaga kesehatan

- 754 -
ap di lainnya
Desa/Keluraha
n
2780 SP00224.00.00 Jumlah Meliputi Raudatul Athfal (RA) dan Bustanul Athfal (BA). 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
TK/RA/BA 2. Perdesaan
2781 SE00245.00.00 Jumlah Unit Jumlah unit rumah yang dibangun untuk masing- Klasifikasi berdasarkan Jumlah unit
yang dibangun masing tipe rumah (baik yang sudah terjual dan yang analisis atau sesuai
belum terjual) kebutuhan
2782 SP00225.00.00 Jumlah Usaha yang menjual makanan dan minuman siap saji 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
warung/kedai yang dijual di bangunan yang tetap dan tidak 2. Perdesaan
makanan mempunyai surat izin usaha. Ciri utama dari
minuman warung/kedai makanan minuman adalah pembeli
biasanya tidak dikenakan pajak.
2783 SP00226.00.00 Jumlah Wihara Tempat ibadah umat Buddha. 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
2. Perdesaan
2784 SP00227.00.00 Jurong Bagian wilayah dalam Gampong (Desa) yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Jurong
merupakan lingkungan kerja Pelaksanaan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pemerintahan Gampong di wilayah Aceh. kebutuhan
2785 SD00773.01.00 Kabupaten Bagian wilayah daerah provinsi yang dipimpin oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
Bupati. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2786 SD00773.02.00 Kabupaten Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan analisis atau sesuai Persentase Persen
umum di wilayah Daerah kabupaten. kebutuhan
2787 SD00774.00.00 Kabupaten 3T Wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kabupaten;
(Terluar, dimaksud meliputi 26 provinsi, 142 kabupaten/kota, analisis atau sesuai Persentase Persen
Terdepan, dengan rincian sebagai berikut: kebutuhan
Tertinggal) 1. Wilayah terluar yang terdapat di 9 provinsi dengan
jumlah kabupaten/kota sebanyak 20.
2. Wilayah terdepan yang terdapat di 8 provinsi dengan
jumlah kabupaten/kota sebanyak 23.
3. Wilayah tertinggal yang terdapat di 22 provinsi

- 755 -
dengan jumlah kabupaten/kota sebanyak 99.
2788 SD00775.00.00 Kabupaten/kot Kabupaten/kota yang ditingkatkan kualitas Klasifikasi berdasarkan Jumlah kabupaten/k
a yang pengelolaan lumpur tinja perkotaan melalui analisis atau sesuai ota
ditingkatkan pembangunan IPLT. kebutuhan
kualitas
pengelolaan
lumpur tinja
perkotaan dan
dilakukan
pembangunan
Instalasi
Pengolahan
Lumpur Tinja
(IPLT)
2789 ST00766.00.00 Kadar air Jumlah kandungan air dalam butir gabah dan beras Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
gabah dan yang dinyatakan dalam persentase dari berat basah analisis atau sesuai
beras kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2790 SE00247.00.00 Kaki tipe tempat berjualan yang terbuka atau tidak dibatasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Unit, Persen
Lima/Selasar/ secara tetap, bersifat temporer analisis atau sesuai Persentase
Emperan kebutuhan
2791 ST00767.00.00 Kantor Suatu unit kegiatan ekonomi/usaha yang mengatur Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
administratur kegiatan administrasi kebun yang bersifat resmi. analisis atau sesuai
Kantor administratur dapat bertanggung jawab kebutuhan
terhadap satu atau beberapa lokasi kebun.
2792 SD00780.00.00 Kantor Cabang Kantor Cabang Koperasi adalah kantor cabang yang 1. Kantor Cabang Jumlah Kantor
Koperasi mewakili kantor pusat dalam menjalankan kegiatan 2. Kantor Cabang
usaha menghimpun dana dan penyalurannya serta Pembantu
mempunyai wewenang memutuskan pemberian 3. Kantor Kas
pinjaman.
2793 SE00248.00.00 Kantor pusat Perusahaan/usaha yang mempunyai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Perusahaan
cabang/perwakilan unit pembantu di tempat lain yang analisis atau sesuai
secara administratif melakukan pengkoordinasian kebutuhan

- 756 -
kegiatan dan pengawasan terhadap seluruh
perusahaan cabang/perwakilan/unit pembantunya.
2794 ST00768.00.00 Kapal Motor Kapal yang menggunakan mesin sebagai tenaga Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kapal
penggerak dan mesinnya diletakkan permanen di analisis atau sesuai
dalam kapal kebutuhan
2795 ST00769.00.00 Kapal Kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan 1. Kapal Motor Jumlah Unit
Perikanan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung 2. Perahu Motor Tempel
operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, 3. Perahu Tanpa Motor
pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan
perikanan, dan penelitian/ eksplorasi perikanan.
2796 UL00011.00.00 Kapasitas Kemampuan maksimum/optimal perusahaan industri Klasifikasi berdasarkan Volume Satuan berat
untuk berproduksi. analisis atau sesuai
kebutuhan
2797 SD00781.00.00 Kapasitas Upaya menjamin ketahanan air melalui upaya Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kelembagaan harmonisasi pengaturan kewenangan dan tanggung analisis atau sesuai
pengelolaan jawab; peningkatan kemampuan komunikasi, kebutuhan
sumber daya kerjasama, dan koordinasi antarlembaga serta
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
air antarwadah koordinasi pengelolaan sumber daya air
yang telah terbentuk; dan upaya peningkatan
kapasitas kelembagaan pengelolaan sumber daya air.
2798 SE00250.00.00 Kapasitas Potensi volume produksi yang dapat dihasilkan dalam 1.Produk Utama Jumlah, Unit, Rupiah,
Produksi Per setahun dalam kondisi normal 2.Produk Sampingan Nilai, Persen
Tahun Persentase
2799 SD00786.00.00 Kapasitas Seluruh kapasitas terpasang baik yang dimiliki oleh 1. Provinsi Jumlah MW
Terpasang perusahaan pembangkit tenaga listrik milik negara 2. Jenis Pembangkit
Pembangkit maupun milik swasta
Tenaga Listrik
2800 SD00791.00.00 Karantina Tempat pengasingan dan/atau tindakan sebagai upaya Klasifikasi berdasarkan Jumlah Karantina
pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan analisis atau sesuai
penyakit atau organisme pengganggu dari luar negeri kebutuhan
dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau
keluarnya dari dalam wilayah negara Republik

- 757 -
Indonesia.
2801 SD00792.00.00 Karantina Tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Karantina
Hewan, Ikan, tersebarnya hama dan penyakit hewan, hama dan analisis atau sesuai
dan Tumbuhan penyakit ikan, atau organisme pengganggu tumbuhan kebutuhan
dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di
dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah
negara Republik Indonesia.
2802 SD00793.00.00 Karantina Tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Karantina
Tumbuhan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) analisis atau sesuai
dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di kebutuhan
dalam negeri atau keluarnya dari dalam wilayah
Negara Republik Indonesia.
2803 ST00770.00.00 Karkas Babi Bagian dari tubuh babi sehat yang diperoleh dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton
cara disembelih, dikerok bulunya, dipisahkan kepala analisis atau sesuai Hasil
dan kakinya serta dikeluarkan jeroan nya kebutuhan
2804 ST00771.00.00 Karkas Bagian dari tubuh ruminansia sehat yang telah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton
Ruminansia disembelih secara halal, dikuliti, dikeluarkan analisis atau sesuai Hasil
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jeroannya, dipisahkan kepalanya, kaki mulai dari kebutuhan
tansus/ karpus ke bawah, organ reproduksi dan
ambing, ekor serta lemak yang berlebih
2805 ST00772.00.00 Karkas Unggas Bagian tubuh yang diperoleh dengan cara disembelih 1. Ayam Ras Pedaging Jumlah Ton
secara halal dan benar, dicabuti bulunya dan 2. Ayam Ras Petelur Hasil
dikeluarkan jeroan dan abdominalnya, dipotong kepala 3. Ayam
dan leher serta kedua kakinya sehingga aman, lazim Buras/Kampung/Lokal
dan layak untuk dikonsumsi oleh manusia 4. Itik
5. Itik Manila
6. Puyuh
2806 SP00228.00.00 Kartu Keluarga Kartu identitas keluarga yang memuat data tentang Klasifikasi berdasarkan Jumlah KK
(KK) nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta analisis atau sesuai
identitas anggota keluarga kebutuhan
2807 SP00228.00.00 Kartu Keluarga Kartu identitas keluarga yang memuat data tentang Klasifikasi berdasarkan jumlah dokumen
(KK) nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta analisis atau sesuai

- 758 -
identitas anggota keluarga. kebutuhan
2808 SP00229.00.00 Kartu Tanda Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi chip yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah KTP
Penduduk merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti analisis atau sesuai
Elektronik diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana kebutuhan
(KTP-el)
2809 SE00252.00.00 Kas dan Setara Saldo kas (cash on hand) dan rekening giro serta Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Kas investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka analisis atau sesuai
pendek. Khusus bank, setara kas meliputi giro pada kebutuhan
Bank Indonesia dan bank umum serta surat berharga
jangka pendek lainnya.
2810 ST00773.00.00 Kawasan Kawasan Ekosistem Esensial adalah ekosistem karst, 1. Ekosistem Karst Jumlah Kawasan,
Ekosistem lahan basah (danau, sungai, rawa, payau, dan wilayah 2. Lahan Basah kawasan; Unit; Hektar
Esensial pasang surut yang tidak lebih dari 6 meter), mangrove 3. Mangrove Luas (Ha)
dan gambut yang berada di luar KSA dan KPA. 4. Lahan Gambut
5. Koridor Wisata
2811 SD00801.00.01 Kawasan Wilayah tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh 1. Hutan Negara Luas Km2
Hutan pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya 2. Hutan Adat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan 3. Hutan Hak
untuk menjamin kepastian hukum mengenai status 4. Hutan Produksi
kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah 5. Hutan Lindung
tertentu yang sudahditunjuk sebagai kawasan hutan 6. Hutan Konservasi
menjadi kawasan hutan tetap.
2812 ST00774.00.02 Kawasan Wilayah tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh 1. Kawasan hutan yang Luas Km2, Ha
hutan pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya masih berhutan
sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan 2. Kawasan hutan yang
untuk menjamin kepastian hukum mengenai status sudah tidak berhutan
kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah
tertentu yang sudahditunjuk sebagai kawasan hutan
menjadi kawasan hutan tetap.
2813 ST00775.00.00 Kawasan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus yang 1. KHDTK Diklat Luasan Ha
Hutan Dengan selanjutnya disingkat KHDTK adalah kawasan hutan Kehutanan
Tujuan Khusus yang secara khusus diperuntukkan untuk kepentingan 2. KHDTK Litbang

- 759 -
(KHDTK) penelitian dan pengembangan kehutanan, pendidikan Kehutanan
dan pelatihan kehutanan serta religi dan budaya 3. KHDTK Religi dan
Budaya
2814 ST00776.00.00 Kawasan Kawasan hutan yang ditetapkan oleh Menteri untuk Klasifikasi berdasarkan Luasan Ha
Hutan Dengan pendidikan dan pelatihan kehutanan guna mendorong analisis atau sesuai
Tujuan Khusus peningkatan kualitas sumberdaya manusia kehutanan kebutuhan
(KHDTK) Diklat yang terampil, profesional, berdedikasi, jujur serta
Kehutanan amanah, dan berakhlak mulia, yang mampu
menguasai serta mampu memanfaatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pengurusan hutan
2815 SD00802.00.00 Kawasan Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang 1. Kawasan suaka alam Luas Km2
Hutan mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman (KSA)
Konservasi tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. 2. Kawasan pelestarian
alam (KPA)
3. Taman buru (TB)
2816 ST00777.00.00 Kawasan Hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai 1. Taman Nasional (TN) Luas Ha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
hutan fungsi pokok perlindungan sistem penyangga 2. Taman Hutan Raya
Pelestarian kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis (THR)
Alam (KPA) tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari 3. Taman Wisata Alam
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Termasuk (TWA)
dalam kelompok KPA adalah Taman Nasional (TN),
Taman Hutan Raya (THR), dan Taman Wisata Alam
(TWA).
2817 ST00778.00.00 Kawasan Hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai 1. Cagar Alam Luas Ha
hutan suaka fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan 2. Suaka marga satwa
alam (KSA) keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah
sistem penyangga kehidupan
2818 ST00779.00.00 Kawasan Kawasan hutan yang berisi dan didominasi oleh Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
hutan yang pepohonan (masih berupa hutan primer maupun analisis atau sesuai
masih sekunder) kebutuhan

- 760 -
berhutan
2819 ST00780.00.00 Kawasan Kawasan hutan yang didominasi oleh belukar, tanah Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
hutan yang kosong, pemukiman, ladang dan sebagainya analisis atau sesuai
sudah tidak kebutuhan
berhutan
2820 SD00805.01.01 Kawasan Kawasan hutan konservasi dan kawasan konservasi Klasifikasi berdasarkan 1. Jumlah 1. Unit
Konservasi perairan yang meliputi kawasan suaka alam dan analisis atau sesuai kawasan 2. Ha
kawasan pelestarian alam serta taman buru. kebutuhan 2. Luas
2821 SD00808.00.00 Kawasan Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
Lindung melindungi kelestarian Lingkungan Hidup yang analisis atau sesuai
mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai kebutuhan
sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan
Pembangunan berkelanjutan.
2822 SD00809.00.00 Kawasan Kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Metropolitan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan analisis atau sesuai persentase Persen
inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang kebutuhan
saling memiliki keterkaitan fungsional yang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana
wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk
secara keseluruhan sekurang-kurangnnya 1 juta jiwa.
2823 SD00809.00.00 Kawasan Kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Metropolitan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan analisis atau sesuai persentase Persen
inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang kebutuhan
saling memiliki keterkaitan fungsional yang
dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana
wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk
secara keseluruhan sekurang-kurangnnya 1 juta jiwa.
2824 SD00810.00.00 Kawasan Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik didarat 1. Taman Nasioanl (TN) Luas Km2
Pelestarian maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok 2. Taman Hutan Raya
Alam perlindungan sistem penyangga kehidupan, (THR)
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan 3. Taman Wisata Alam
satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya (TWA)

- 761 -
alam hayati dan ekosistemnya.
2825 SD00811.00.00 Kawasan Wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Perdesaan termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan analisis atau sesuai persentase Persen
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman kebutuhan
perdesaan, kelayanan jasa permerintah, pelayanan
sosial dan kegiatan ekonomi.
2826 SD00814.00.00 Kawasan Kota dengan jumlah penduduk yang dilayani paling Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Perkotaan sedikit 500.000 (lima ratus ribu) orang. analisis atau sesuai persentase Persen
Besar kebutuhan
2827 SD00815.00.00 Kawasan Kota dengan jumlah penduduk yang dilayani paling Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Perkotaan Kecil banyak 100.000 (seratus ribu) orang analisis atau sesuai persentase Persen
kebutuhan
2828 SD00816.00.00 Kawasan Banyaknya kawasan perkotaan metropolitan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
perkotaan terpenuhi SPP pada Provinsi ke-1 ditambah dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
metropolitan banyaknya kawasan perkotaan metropolitan yang kebutuhan
yang terpenuhi terpenuhi SPP pada Provinsi ke-2 hingga Provinsi ke-n
standar yang dinyatakan dengan satuan kawasan perkotaan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pelayanan
perkotaan
(SPP)
2829 SD00817.00.00 Kawasan Kota dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Perkotaan 100.000 (seratus ribu) jiwa dan kurang dari 500.000 analisis atau sesuai persentase Persen
Sedang (lima ratus ribu) jiwa. kebutuhan
2830 SD00817.00.00 Kawasan Kota dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Perkotaan 100.000 (seratus ribu) jiwa dan kurang dari 500.000 analisis atau sesuai persentase Persen
Sedang (lima ratus ribu) jiwa. kebutuhan
2831 ST00781.00.00 Kawasan Wilayah budi daya pertanian terutama pada wilayah 1. Kawasan budidaya Luas; Km2; Persen
Pertanian pedesaan yang memiliki hamparan Lahan Pertanian tanaman pangan Persentase
Pangan Pangan Berkelanjutan dan/atau hamparan Lahan 2. Kawasan budidaya
Berkelanjutan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan serta unsur hortikultura
penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung 3. Kawasan budidaya
kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan perkebunan

- 762 -
nasional. 4. Kawasan budidaya
perkebunan
5. Kawasan budidaya
peternakan
2832 SD00819.00.00 Kawasan Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat 1. Cagar Alam (CA) Luas Km2
Suaka Alam maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok 2. Suaka Margasatwa
sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman (SM)
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga
berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga
kehidupan.
2833 SD00820.00.00 Kawasan Kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata Klasifikasi berdasarkan Luas Km2
Taman Buru berburu. analisis atau sesuai
kebutuhan
2834 SD00821.00.00 Kawasan Dalam hal ini konsep wisata ilmiah yang dimaksud 1. Pendidikan alam dan Jumlah Kegiatan,
Wisata Ilmiah adalah pengelolaan KHDTK sebagai suatu kawasan lingkungan Tema
hutan yang di dalamnya terdapat kegiatan bermain, 2. Kegiatan
belajar dan berwisata serta kegiatan pembelajaran
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lainnya yang menyenangkan. Dalam hal ini pola
pengelolaan yang dimaksud adalah memadukan tema-
tema wisata ilmiah yang dikemas dalam bentuk wisata.
Pembelajaran yang menyenangkan tersebut dapat
berupa permainan (game), bermain peran (role play)
dan demonstrasi (demonstration). Pengunjung dapat
menyaksikan dan ikut serta proses budidaya,
memanen dan melestarikan berbagai sumberdaya
hutan yang dikembangkan berdasarkan produk-
produk litbang yang telah diperoleh.
2835 SD00822.01.00 Kawin Status dari seseorang yang pada saat pencacahan 1. Kawin Adat Jumlah; Orang;
hidup sebagai suami atau istri berdasarkan peraturan 2. Kawin Agama Persentase Persen
hukum/adat/agama, baik yang mendapatkan surat 3. Kawin Negara
nikah maupun tidak, namun sah menurut 4. Hidup Bersama
hukum/adat/agama.

- 763 -
2836 SD00822.02.00 Kawin Status mempunyai istri bagi laki-laki atau mempunyai 1. Kawin Adat Jumlah; Orang;
suami bagi perempuan, baik tinggal bersama maupun 2. Kawin Agama Persentase Persen
terpisah, termasuk mereka yang kawin sah secara 3. Kawin Negara
hukum (adat, agama, negara, dan sebagainya), telah 4. Hidup Bersama
hidup bersama, atau oleh masyarakat dianggap
sebagai suami-istri.
2837 SD00822.01.00 Persentase Kawin Status dari seseorang yang pada saat pencacahan 1. Kawin Adat Jumlah; Orang;
perempuan pernah hidup sebagai suami atau istri berdasarkan peraturan 2. Kawin Agama Persentase Persen
kawin umur 15-49 hukum/adat/agama, baik yang mendapatkan surat 3. Kawin Negara
tahun yang proses nikah maupun tidak, namun sah menurut 4. Hidup Bersama
melahirkan hukum/adat/agama.
terakhirnya di
fasilitas kesehatan.
2838 SE00253.00.00 KBLI Sektor Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia sektor Internasional Standard Kode Jumlah
Industri industri pengolahan Industrial Classification
Pengolahan of All Economic
Activities (ISIC), KBLI :
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Industri Pengolahan
(Kategori C)
2839 SE00254.00.00 KBLI Sektor Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia sektor KBLI : 41, 42, 43 Kode Jumlah
Kontruksi Konstruksi
2840 SP00230.00.00 Keagamaan pengajian, persekutuan doa, perayaan hari besar Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Keagamaan, ceramah agama, kajian kitab suci. Tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
termasuk ibadah yang wajib dan rutin dilaksanakan, kebutuhan
misalnya solat jum’at, kebaktian di gereja, dsb
2841 SD00826.01.00 Keanekaragam Keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua 1. Keanekaragaman Persentase Persen
an Hayati sumber termasuk diantaranya, daratan, lauatan, dan hayati daratan
ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks 2. Keanekaragaman
ekologi yang merupakan bagian dari hayati perairan
keanekaragamannya.
2842 SD00826.02.00 Keanekaragam Keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan 1. Keanekaragaman Persentase Persen
an Hayati peranan-peranan ekologisnya yang meliputi hayati daratan

- 764 -
keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, 2. Keanekaragaman
dan keanekaragaman genetik. hayati perairan
2843 SD00826.03.00 Keanekaragam Semua mahluk yang hidup di bumi termasuk semua 1. Keanekaragaman Persentase Persen
an Hayati jenis tumbuhan binatang dan mikroba. hayati daratan
2. Keanekaragaman
hayati perairan
2844 SD00828.00.00 Keasaman Ketika CO2 dilepaskan ke atmosfer larut dalam air laut Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Laut sehingga beberapa perubahan kimia terjadi pada air analisis atau sesuai
laut. kebutuhan
2845 SP00099.00.00 Kebakaran suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
hutan dan sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan 2. Perdesaan Orang
lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai
lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali
menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu
aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar
2846 ST00782.00.00 Kebakaran suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
hutan dan sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan 2. Perdesaan Orang
lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai
lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali
menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu
aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar
2847 SP00231.00.00 Keberadaan Ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul 1. Perkotaan Jumlah pemukiman
permukiman di sebelah dalam yang terletak di kiri dan/atau kanan 2. Perdesaan
bantaran palung sungai. Garis sempadan sungai sering tertukar
sungai dengan bantaran sungai. Jika bantaran sungai hanya
memperlihatkan daerah bantaran sungai saat banjir
(flood plain), maka sempadan sungai memperlihatkan
daerah bantaran sungai ditambah dengan daerah
longsoran tebing sungai yang mungkin terjadi.
2848 SE00255.00.00 Keberadaan Keberadaan perusahaan saat dikunjungi meliputi: 1. Aktif Jumlah Perusahaan
Perusahaan -Aktif adalah keberadaan perusahaan masih aktif, 2. Tutup Sementara

- 765 -
termasuk perusahaan yang sedang tidak dapat proyek 3. Tutup
atau ijin usaha sudah kadaluwarsa tapi masih 4. Tidak Ditemukan
beroperasi 5. Bukan Konstruksi
-Tutup sementara adalah keberadaan perusahaan yang
tidak aktif untuk sementara waktu dan berencana
akan beroperasi lagi
-Tutup adalah keberadaan perusahaan sudah tidak
aktif lagi atau sudah pindah ke provinsi lain
-Tidak ditemukan adalah keberadaan perusahaan
sudah tidak ditemukan di lapangan (berdasarkan hasil
Field Checking/UDP2020, SKTH2019, dan SKTR2020)
-Bukan konstruksi adalah perusahaan yang
dikunjungi sudah tidak melakukan kegiatan pada
sektor konstruksi
2849 ST00783.00.00 Keberadaan Aktivitas untuk mempertahankan atau meningkatkan 1. Rotasi tanaman Persentase Persen
praktik kapasitas produksi 2. Teras atau cara lain
konservasi lahan pada area yang terpengaruh oleh atau rentan untuk mengontrol erosi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanah (untuk degradasi, termasuk pencegahan dan pada lereng
usaha reduksi erosi tanah, pemadatan dan salinitas,
pertanian) konservasi atau drainase air tanah, dan
pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah
2850 SP00232.00.00 Keberadaan Tempat, wadah, dan jaringan air yang terbentuk secara 1. Perkotaan Jumlah sungai
sungai di alamiah maupun buatan mulai dari mata air (hulu) 2. Perdesaan
desa/keluraha sampai muara (hilir) dengan dibatasi kanan dan kiri
n oleh garis sempadan. Sungai yang dimaksud di sini
termasuk anak sungai, kanal, dan sodetan.
2851 SD00837.00.00 Kebijakan Serangkaian ide atau rencana apa yang harus Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kebijakan;
dilakukan dalam situasi tertentu yang telah disetujui analisis atau sesuai Persentase Persen
secara resmi oleh sekelompok orang, organisasi bisnis, kebutuhan
pemerintah, atau partai politik.
2852 ST00785.00.00 Kebun Area dimana tanaman, pohon, atau tanaman menjalar Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
pembibitan muda dikembangbiakkan untuk tujuan pencangkokan. analisis atau sesuai

- 766 -
kebutuhan
2853 ST00786.00.00 Kebun plasma Perkebunan rakyat yang dibangun dan dibina oleh Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
yang belum perusahaan perkebunan yang terkait dengan program analisis atau sesuai
dikonversi PIRBUN yang belum diserahkan ke rakyat. kebutuhan
2854 ST00787.00.00 Kebun Kebun yang pengelolaan budidayanya dilakukan oleh Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
sendiri/inti administratur analisis atau sesuai
kebutuhan
2855 SP00233.01.00 Kecamatan Bagian wilayah dari Daerah kabupaten/kota yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kecamatan
dipimpin oleh camat. analisis atau sesuai
kebutuhan
2856 ST00788.00.00 Kegiatan Meliputi pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
budidaya dan pemanenan. Usaha tanaman hias meliputi usaha analisis atau sesuai Persentase Persen
tanaman pembesaran tanaman dan usaha pengembangbiakan kebutuhan
hortikultura tanaman.
2857 SE00256.00.00 Kegiatan Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari 1. Tidak Bekerja Persentase Persen
Ekonomi anggota rumah tangga yang bertanggung 2. Buruh/ Karyawan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kepala Rumah jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau 3. Pengusaha
Tangga (KRT) orang yang dituakan/ dianggap/ ditunjuk sebagai
kepala rumah tangga.
2858 ST00789.00.00 Kegiatan Kegiatan selain produksi pertanian pada usaha, 1. Jasa penunjang Jumlah; Kegiatan;
ekonomi dilakukan oleh enterprise dimana usaha adalah pertanian Persentase Persen
lainnya di sebuah bagian seperti: aktivitas pendukung untuk 2.Manufaktur
rumah tangga aktivitas pertanian dan pasca panen; berburu, Pengolahan produk
meramu, dan aktivitas layanan terkait; Kehutanan dan pertanian
penebangan; Perikanan dan akuakultur; Manufaktur; 3.Manufaktur Kerajinan
serta Perdagangan grosir dan retail, perbaikan Tangan
kendaraan bermotor 4. Perdagangan grosir
dan eceran, perbaikan
kendaraan bermotor
5. Hotel dan restoran
6. Agrowisata

- 767 -
7. Lainnya
2859 SP00234.00.00 Kegiatan Kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di 1. Kegiatan Jumlah Kegiatan
ekstrakurikule luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
r kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan 2. Kegiatan
satuan pendidikan. Ekstrakurikuler pilihan
2860 SP00235.00.00 Kegiatan Organisasi adalah suatu sistem perserikatan antara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
organisasi dua orang atau lebih yang bekerjasama secara analisis atau sesuai persentase Persen
terencana, terpadu dan terarah untuk mencapai kebutuhan
tujuan tertentu, baik formal (berbadan hukum)
maupun tidak. Kegiatan suatu organisasi biasanya
dibingkai dalam suatu keanggotaan dan kepengurusan
(memiliki ketua, sekretaris dan bendahara) dan
memiliki aturan-aturan tertentu.
2861 SP00236.00.00 Kegiatan sosial kegiatan bersama anggota masyarakat yang bersifat 1. Kegiatan keagamaan Jumlah; Kegiatan;
kemasyarakata sosial (tidak mencari keuntungan ekonomi) dan 2. Kegiatan persentase Persen
n dilakukan di lingkungan tempat tinggal. keterampilan
3. Kegiatan olahraga /
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
permainan
4. Gotong royong
5. Arisan
6. Kematian
7. Lainnya
2862 SE00257.00.00 Kegiatan jenis kegiatan usaha/perusahaan yang mempunyai Kode KBLI 5-digit Kode Jumlah
Utama nilai produksi/pendapatan paling besar.
2863 SP00237.00.00 Kegiatan kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak 1. Bekerja Jumlah; Orang;
utama komuter dibandingkan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak 2. Sekolah Persentase Persen
diperhitungkan dengan membandingkan waktu yang 3. Kursus
digunakan untuk bekerja, sekolah, dan kursus
2864 ST00790.00.00 Kegiatan Aktivitas utama perusahaan peternakan yang paling 1. Pembibitan Jumlah, Perusahaan
Utama banyak menghasilkan pendapatan terbesar 2. Budidaya persentase
Perusahaan 3. Penetasan telur
Peternakan hanya ada di LTU

- 768 -
4. Pengumpul Susu
hanya di di LTS
2865 SE00258.00.00 Kegiatan Kegiatan utama usaha/perusahaan adalah kegiatan Dinyatakan dengan Jumlah Kode
utama usaha/perusahaan yang menghasilkan nilai produksi KBLI
usaha/perusah paling besar. Jika nilai produk/jasa industri sama
aan besar, maka kegiatan utama ditentukan berdasarkan
produk/jasa industri dengan volume terbesar. Jika
nilai dan volume produk/jasa industri sama besar,
maka kegiatan utama ditentukan berdasarkan
produk/jasa industri dengan waktu produksi paling
lama. Jika nilai dan volume produk/jasa industri serta
waktu produksi sama besar, maka kegiatan utama
ditentukan berdasarkan pengakuan responden.
2866 SD00854.00.00 Kegiatan yang Kegiatan yang dianggap melakukan Illegal, Unreported Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
dianggap and Unregulated Fishing, antara lain: analisis atau sesuai Persentase Persen
melakukan 1. Kegiatan perikanan yang dilakukan oleh orang atau kebutuhan
Illegal, kapal asing di dalam wilayah hukum suatu negara,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Unreported tanpa persetujuan dari negara yang bersangkutan
and dan/atau bertentangan dengan hukum dan peraturan
Unregulated perundang-undangan yang berlaku.
Fishing 2. Kegiatan perikanan yang dilakukan oleh kapal yang
mengibarkan bendera suatu negara yang menjadi
anggota dari satu organisasi pengelolaan perikanan
regional, akan tetapi kegiatan perikanan tersebut
dilakukan melalui cara yang bertentangan dengan
pengelolaan dan konservasi yang diadopsi oleh
organisasi tersebut.
3. Kegiatan perikanan yang bertentangan dengan
hukum nasional atau kewajiban internasioanal,
termasuk kewajiban negara-negara yang menjadi
anggota organisasi pengelolaan perikanan regional.
2867 ST00791.00.00 Kegunaan Tujuan dari tanaman tersebut. 1. Makanan untuk Persentase Persen

- 769 -
akhir/end use konsumsi manusia
2. Pakan hewan
3. Bahan bakar bio
4. Kegunaan lain
2868 ST00792.00.00 Kehutanan Kegiatan yang menghasilkan produksi hutan (kayu 1. Budidaya tanaman volume m3, kg, sm,
gelondongan, rotan, damar, sengon, bambu dan kehutanan pohon, ekor
sebagainya) dengan tujuan sebagian atau seluruh 2. Usaha pemungutan
hasilnya untuk dijual/ditukar atau menunjang hasil hutan
kehidupan dan menanggung resiko. Yang termasuk: 3. Usaha penangkaran
tumbuhan/satwa liar
4. Usaha penangkapan
satwa liar
2869 SP00238.00.00 Keinginan Alasan responden yang berjalan kaki atau 1. Ya Jumlah; Orang;
beralih ke menggunakan moda transportasi pribadi sebagai moda 2. Tidak Persentase Persen
moda utama memiliki keinginan beralih menggunakan moda
transportasi transportasi umum
umum
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2870 SP00239.00.00 Kejadian Kejadian/bencana alam yang dicakup adalah bencana 1. Angin puyuh/putting Jumlah desa/kel
Bencana Alam yang mengganggu kehidupan dan menyebabkan beliung/topan
kerugian bagi masyarakat di desa/kelurahan. 2. Banjir
3. Banjir Bandang
4. Gelombang pasang
laut
5. Gempa Bumi
6. Gunung meletus
7. Kebakaran hutan dan
lahan
8. Tanah longsor
9. Tsunami
2871 SD00858.01.00 Kejahatan Tindakan kejahatan dan pelanggaran yang dapat 1. Pencurian Jumlah; Kasus;
Kekerasan diancam dengan hukuman berdasarkan KUHP yang 2. Pencurian dengan persentase persen
mengenai diri pribadi seseorang dan harta bendanya, kekerasan

- 770 -
misalnya penipuan, pencurian, pencurian dengan 3. Penganiayaan
kekerasan (termasuk penodongan, perampokan), 4. Pelecehan seksual
penganiayaan, pelecehan seksual (termasuk 5. Penculikan
perkosaan, pencabulan), dan lainnya seperti 6. Pemerasan
penculikan, pemerasan, dan sebagainya. 7. Lainnya
2872 SE00259.00.00 Kekayaan Hasil pengurangan total nilai kekayaan usaha (aset) Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Bersih dengan total nilai kewajiban, tidak termasuk tanah dan analisis atau sesuai
bangunan tempat usaha. kebutuhan
2873 SP00102.00.00 Kekeringan keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
(Lahan) dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan 2. Perdesaan Orang
hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul
bila suatu wilayah mengalami musim kemarau yang
panjang, yang akhirnya menyebabkan kekeringan
karena cadangan air tanah habis akibat penguapan
(evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh
manusia. Bencana kekeringan dapat menyebabkan
suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
khususnya pada wilayah-wilayah perdesaan yang
bergantung pada usaha pertanian. Kekeringan yang
singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan
kerusakan yang signifikan
2874 SP00240.00.00 Kekeringan Keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah 1. Perkotaan Jumlah Kejadian
(Lahan) dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan 2. Perdesaan
hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul
bila suatu wilayah mengalami musim kemarau yang
panjang, yang akhirnya menyebabkan kekeringan
karena cadangan air tanah habis akibat penguapan
(evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh
manusia. Bencana kekeringan dapat menyebabkan
suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan
khususnya pada wilayah-wilayah perdesaan yang
bergantung pada usaha pertanian. Kekeringan yang

- 771 -
singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan
kerusakan yang
signifikan
2875 SD00868.00.00 Kelahiran Ketika lahirnya janin berusia 5 bulan (22 minggu) ke 1. Lahir Hidup Persentase; Persen;
atas, bila lahirnya janin kurang dari 5 bulan 2. Lahir Mati Jumlah Kasus/Kelahi
dinamakan abortus/keguguran. ran/Orang
2876 SD00868.00.00 Kelahiran Ketika lahirnya janin berusia 5 bulan (22 minggu) ke 1. Lahir Hidup Persentase; Persen;
atas, bila lahirnya janin kurang dari 5 bulan 2. Lahir Mati Jumlah Kasus/Kelahi
dinamakan abortus/keguguran. ran/Orang
2877 SD00868.00.00 Persentase Kelahiran Ketika lahirnya janin berusia 5 bulan (22 minggu) ke 1. Lahir Hidup Persentase; Persen;
perempuan pernah atas, bila lahirnya janin kurang dari 5 bulan 2. Lahir Mati Jumlah Kasus/Kelahi
kawin umur 15-49 dinamakan abortus/keguguran. ran/Orang
tahun yang proses
melahirkan
terakhirnya di
fasilitas kesehatan.
2878 ST00793.00.01 Kelahiran/ Ternak yang dilahirkan/ditetaskan dalam kondisi 1.Kerbau Jumlah Ekor
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Penetasan hidup dan menunjukan tanda-tanda kehidupan, 2. Kuda Ternak
antara lain: jantung berdenyut, bernafas, dan bergerak 3. Sapi Potong
4. Sapi Perah
5. Kambing
6. Domba
7. Babi
8. Kelinci
2879 ST00793.00.02 Kelahiran/ Ternak yang dilahirkan/ditetaskan dalam kondisi 1. Ayam Ras Pedaging Jumlah Ekor
Penetasan hidup dan menunjukan tanda-tanda kehidupan, 2. Ayam Ras Petelur Ternak
antara lain: jantung berdenyut, bernafas, dan bergerak 3. Ayam
Buras/Kampung/Lokal
4. Itik
5. Itik Manila
6. Puyuh
2880 SE00260.00.00 Kelas pasar Klasifikasi pasar traditional menurut cakupan wilayah 1. Kelas I / Pasar Kelas Kategorik

- 772 -
pelayanan Regional
2. Kelas II / Pasar Kota
3. Kelas III / Pasar
Wilayah
4. Kelas IV /
Lingkungan
2881 SD00870.00.00 Kelautan Hal yang berhubungan dengan Laut dan/atau kegiatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
di wilayah Laut yang meliputi dasar Laut dan tanah di analisis atau sesuai
bawahnya, kolom air dan permukaan Laut, termasuk kebutuhan
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
2882 SP00241.00.02 Kelompok Sejumlah toko yang terdiri dari minimal 10 toko dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Fasilitas
pertokoan mengelompok dalam satu lokasi. Dalam satu kelompok analisis atau sesuai
pertokoan, jumlah bangunan fisiknya dapat lebih dari kebutuhan
satu.
2883 SP00241.00.01 Kelompok Sejumlah toko yang terdiri dari minimal 10 toko dan 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
pertokoan mengelompok dalam satu lokasi. Dalam satu kelompok 2. Perdesaan
pertokoan, jumlah bangunan fisiknya dapat lebih dari
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
satu.
2884 ST00794.01.00 Kelompok Tani Kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
(Poktan) oleh para petani atas dasar kesamaan kepentingan, analisis atau sesuai
kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan kebutuhan
sumberdaya, kesamaan komoditas, dan keakraban
untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota
2885 ST00794.02.00 Kelompok Tani Kumpulan petani yang mempunyai kesamaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
(POKTAN) kepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya analisis atau sesuai
pertanian untuk bekerjasama meningkatkan kebutuhan
produktivitas usaha tani dan kesejahteraan
anggotanya dalam mengusahakan lahan usahatani
secara bersama pada satu hamparan atau kawasan,
yang dikukuhkan oleh Bupati/Walikota atau pejabat
yang ditunjuk

- 773 -
2886 ST00795.01.00 Kelompok tani Kelompok Tani Hutan yang selanjutnya disingkat KTH Klasifikasi berdasarkan a. Pemula Jumlah
hutan adalah kumpulan petani warga negara Indonesia yang analisis atau sesuai b. Madya c.
mengelola usaha di bidang kehutanan di dalam dan di kebutuhan Utama
luar kawasan hutan
2887 ST00795.02.00 Kelompok tani Kelompok Tani Hutan yang selanjutnya disingkat KTH Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
hutan adalah kelompok yang dibentuk oleh anggota analisis atau sesuai
masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam kebutuhan
mengusahakan atau memanfaatkan hasil hutan kayu
atau hasil hutan bukan kayu atau jasa lingkungan
hutan secara lestari dan berada/tinggal di desa atau
beberapa desa di sekitar atau di dalam kawasan hutan
negara dan kelembagaannya disahkan oleh Kepala
Desa.
2888 ST00796.00.00 Kelompok Tani Kumpulan petani yang melakukan usaha pertanian Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
NRT oleh non rumah tangga maupun non perusahaan yang analisis atau sesuai
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kebutuhan
kondisi lingkungan (sosial/ekonomi/sumberdaya) dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
keakraban untuk meningkatkan produktivitas
usahatani dan kesejahteraan anggotanya dalam
mengusahakan lahan usahatani secara bersama pada
satu hamparan atau kawasan tertentu.
2889 ST00797.00.00 Kelompok Kumpulan Pelaku usaha produksi garam rakyat yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
Usaha Garam terorganisir yang dilakukan di lahan tambak analisis atau sesuai
Rakyat (petambak garam rakyat), dengan cara perebusan kebutuhan
(KUGAR) (pelaku usaha produksi garam dengan cara perebusan)
atau dengan cara mengolah air tua menjadi garam
(pelaku usaha produksi garam skala rumah tangga).
2890 ST00798.00.00 Kelompok Kelompok usaha berupa kelompok nelayan, kelompok KUB nelayan, KUB Jumlah KUB
Usaha pembudidaya, kelompok pengolah/pemasar ikan dan Budidaya, KUB
Kelautan dan kelompok usaha garam rakyat dalam rangka Budidaya Rumput Laut
Perikanan mengembangkan usaha produktif untuk mendukung
(KUKP) peningkatan pendapatan dan penumbuhan wirausaha

- 774 -
kelautan dan perikanan.
2891 ST00799.00.00 Kelompok Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) adalah 1. Biru (Blue) Jumlah Kelompok
Usaha Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) yang akan 2. Perak (Silver)
Perhutanan dan/atau telah melakukan usaha di bidang 3. Emas (Gold)
Sosial (KUPS) perhutanan sosial dan diakui atau terdaftar pada 4. Platina (Platinum)
Kementerian Dalam Negeri atau Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia, atau Kepala Dinas yang
membidangi Kehutanan di Kabupaten/Kota setempat
atau Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi/
Hutan Lindung/ Konservasi (KPHP/KPHL/KPHK) atau
Kepala UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan atau Kepala Desa
2892 SP00242.00.00 Kelompok usia Anak-anak dan remaja sesuai dengan jenjang 1. Kelompok usia Jumlah; Penduduk;
sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), SD/sederajat, PAUD/sederajat: 3 – 6 Persentase Persen
SMP/sederajat, dan SMA/sederajat yang terdaftar, tahun
sedang bersekolah, atau sudah menyelesaikan 2. Kelompok usia
pendidikan di jenjang tersebut. SD/sederajat: 7 – 12
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tahun
3. Kelompok usia
SMP/sederajat: 13 – 15
tahun
4. Kelompok usia
SMA/sederajat: 16 – 18
tahun
2893 SD00877.01.00 Keluarga Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami Klasifikasi berdasarkan Jumlah Keluarga
istri atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan analisis atau sesuai
anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah kebutuhan
dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai
dengan derajat ketiga.
2894 SD00877.02.00 Keluarga Seseorang atau sekelompok orang yang terdaftar dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Keluarga
Kartu Keluarga (KK), tidak termasuk mereka yang analisis atau sesuai
terdaftar dalam KK tetapi tidak tinggal bersama kebutuhan

- 775 -
keluarga tersebut. Jika tidak memiliki KK, konsep
keluarga mengacu pada UU No. 52 Tahun 2009.
2895 SD00877.03.00 Keluarga Seseorang atau sekelompok orang yang terdaftar dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Keluarga;
KK. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2896 SD00877.02.00 Keluarga Seseorang atau sekelompok orang yang terdaftar dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Keluarga
Kartu Keluarga (KK), tidak termasuk mereka yang analisis atau sesuai
terdaftar dalam KK tetapi tidak tinggal bersama kebutuhan
keluarga tersebut. Jika tidak memiliki KK, konsep
keluarga mengacu pada UU No. 52 Tahun 2009.
2897 SD00878.00.00 Keluarga Tindakan yang membantu individu atau pasangan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Keluarga;
berencana (KB) suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, kebutuhan
mengatur interval antar kelahiran, mengontrol waktu
saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga.
2898 SD00881.00.00 Keluarga Keluarga pengguna/pelanggan listrik yang disalurkan Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pengguna oleh PLN, dengan atau tanpa meteran resmi dari PLN. analisis atau sesuai jumlah keluarga
Listrik kebutuhan
Perusahaan
Listrik Negara
(PLN)
2899 ST00800.01.00 Keluarga Seseorang atau sekelompok orang yang terdaftar dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Keluarga
Pertanian Kartu Keluarga (KK), tidak termasuk mereka yang analisis atau sesuai
terdaftar dalam KK tetapi tidak tinggal bersama kebutuhan
keluarga tersebut yang sekurang-kurangnya ada satu
anggota keluarga yang mengusahakan produk
pertanian (menanggung risiko sendiri) dengan tujuan
sebagian/seluruh dijual atau memperoleh
pendapatan/ keuntungan. Khusus untuk keluarga
yang menanam padi dan palawija (tanaman pangan),
walaupun seluruh hasilnya untuk dikonsumsi sendiri,

- 776 -
dikategorikan sebagai keluarga pertanian. Produk
pertanian meliputi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan
2900 ST00800.01.00 Keluarga Seseorang atau sekelompok orang yang terdaftar dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Keluarga
Pertanian Kartu Keluarga (KK), tidak termasuk mereka yang analisis atau sesuai
terdaftar dalam KK tetapi tidak tinggal bersama kebutuhan
keluarga tersebut yang sekurang-kurangnya ada satu
anggota keluarga yang mengusahakan produk
pertanian (menanggung risiko sendiri) dengan tujuan
sebagian/seluruh dijual atau memperoleh
pendapatan/ keuntungan. Khusus untuk keluarga
yang menanam padi dan palawija (tanaman pangan),
walaupun seluruh hasilnya untuk dikonsumsi sendiri,
dikategorikan sebagai keluarga pertanian. Produk
pertanian meliputi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
2901 ST00800.02.00 Keluarga Keluarga yang sekurang-kurangnya ada satu anggota Klasifikasi berdasarkan Jumlah Keluarga
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pertanian keluarga yang mengusahakan produk pertanian analisis atau sesuai
(menanggung risiko sendiri) dengan tujuan kebutuhan
sebagian/seluruh dijual atau memperoleh
pendapatan/ keuntungan. Khusus untuk keluarga
yang menanam padi dan palawija (tanaman pangan),
walaupun seluruh hasilnya untuk dikonsumsi sendiri,
dikategorikan sebagai keluarga pertanian. Produk
pertanian meliputi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
2902 SP00243.00.00 Keluhan Keadaan seseorang yang mengalami gangguan Klasifikasi berdasarkan Jumllah Keluhan
kesehatan kesehatan atau kejiwaan, baik karena analisis atau sesuai
gangguan/penyakit yang sering dialami, seperti: panas, kebutuhan
batuk, pilek, diare,sakit kepala, maupun karena
penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama
sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan), karena

- 777 -
kecelakaan, kriminalitas atau keluhan kesehatan
lainnya. Keluhan yang dimaksud adalah keluhan fisik
maupun psikis.
2903 SD00882.02.00 Kelurahan Wilayah kerja lurah sebagai Perangkat Daerah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Desa; Persen
Kabupaten atau Kota. Kelurahan dipimpin oleh analisis atau sesuai Persentase
seorang kepala kelurahan yang disebut lurah selaku kebutuhan
perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada
camat. Lurah diangkat oleh bupati/walikota atas usul
sekretaris daerah dari pegawai negeri sipil yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2904 SP00244.01.00 Kelurahan Pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelurahan
kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di analisis atau sesuai
Indonesia, kelurahan merupakan wilayah kerja lurah kebutuhan
sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau Kota.
Kelurahan dipimpin oleh seorang kepala kelurahan
yang disebut lurah selaku perangkat kecamatan dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bertanggung jawab kepada camat. Lurah diangkat oleh
bupati/wali kota atas usul sekretaris daerah dari
pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2905 ST00801.00.01 Kematian Kematian ternak karena sakit/kecelakaan seperti 1. Ternak Besar Jumlah Ekor
Ternak tertabrak kendaraan, terbenam, dimakan binatang 2. Ternak Kecil Ternak
buas. Mati karena disembelih/dipotong tidak 3. Ternak Unggas
termasuk dalam kategori kematian tetapi termasuk 4. Aneka Ternak
kategori pemotongan.
2906 ST00801.00.02 Kematian Kematian ternak karena sakit/kecelakaan seperti Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
Ternak tertabrak kendaraan, terbenam, dimakan binatang analisis atau sesuai Ternak
buas. Mati karena disembelih/dipotong tidak kebutuhan
termasuk dalam kategori kematian tetapi termasuk
kategori pemotongan.
2907 SD00892.00.00 Kementerian Perangkat pemerintah yang membidangi urusan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kementerian;

- 778 -
tertentu dalam pemerintahan. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
2908 SD00893.01.01 Kemiskinan Suatu situasi dimana seseorang tidak dapat/mampu 1. Kemiskinan Relatif Persentase Persen
memenuhi kebutuhan dasar minimum yang diperlukan 2. Kemiskinan Absolut
untuk hidup layak dan bermartabat. Pemerintah (BPS
dan beberapa pihak dalam beberapa seminar dan
pertemuan) menyepakati mengukur kemiskinan dari
sudut ekonomi dengan pendekatan uang (monetary
approach)
2909 SD00893.02.01 Kemiskinan Ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi 1. Kemiskinan Relatif Persentase Persen
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan 2. Kemiskinan Absolut
(diukur dari sisi pengeluaran).
2910 SD00894.00.01 Kemiskinan Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan 1. Perkotaan Persentase Persen
Absolut ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok 2. Perdesaan
minimum seperti pangan, sandang, kesehatan,
perumahan dan pendidikan yang diperlukan untuk
bisa hidup dan bekerja. Kebutuhan pokok minimum
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
diterjemahkan sebagai ukuran finansial dalam bentuk
uang. Nilai kebutuhan minimum kebutuhan dasar
tersebut dikenal dengan istilah garis kemiskinan.
Penduduk yang pendapatannya dibawah garis
kemiskinan digolongkan sebagai penduduk miskin.
2911 SD00894.00.02 Kemiskinan Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Absolut ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok analisis atau sesuai
minimum seperti pangan, sandang, kesehatan, kebutuhan
perumahan dan pendidikan yang diperlukan untuk
bisa hidup dan bekerja. Kebutuhan pokok minimum
diterjemahkan sebagai ukuran finansial dalam bentuk
uang. Nilai kebutuhan minimum kebutuhan dasar
tersebut dikenal dengan istilah garis kemiskinan.
Penduduk yang pendapatannya dibawah garis
kemiskinan digolongkan sebagai penduduk miskin.

- 779 -
2912 SD00896.00.00 Kemiskinan Merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan 1. Perkotaan Persentase Persen
Relatif pembangunan yang belum mampu menjangkau 2. Perdesaan
seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan
ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum
disusun berdasarkan kondisi hidup suatu Negara pada
waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan
penduduk “termiskin”, misalnya 20 persen atau 40
persen lapisan terendah dari total penduduk yang telah
diurutkan menurut pendapatan/pengeluaran.
2913 SE00262.00.01 Kemitraan Kemitraan adalah kerja sama dalam keterkaitan usaha, 1. Inti plasma; Jumlah Model Bisnis
baik langsung maupun tidak langsung, atas 2. subkontrak;
dasarprinsip saling memerlukan, mempercayai, 3. waralaba;
memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan 4. perdagangan umum;
pelakuUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan 5. distribusi dan
Usaha Besar. keagenan;
6. bagi hasil;
7. kerja sama
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
operasional;
8. usaha patungan
(joint venture);
9. penyumberluaran
(outsourcing);
10. bentuk kemitraan
lainnya
2914 SE00262.00.02 Kemitraan Kemitraan adalah kerja sama dalam keterkaitan usaha, 1. Supply-Chain Jumlah Model Bisnis
baik langsung maupun tidak langsung, atas 2. Pemasaran produk
dasarprinsip saling memerlukan, mempercayai, 3. Pembiayaan
memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan 4. Teknologi
pelakuUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan 5. SDM
Usaha Besar.
2915 ST00802.00.01 Kemitraan kerja sama antara masyarakat setempat dengan 1. Pengakuan dan Luas; Hektar;
Kehutanan pengelola hutan, pemegang izin usaha pemanfaatan Perlindungan Kemitraan Jumlah Kepala

- 780 -
(KK) hutan/jasa hutan, izin pinjam pakai kawasan hutan, Kehutanan (KULIN KK) Keluarga,
atau pemegang izin usaha industri primer hasil hutan. 2. Izin Pemanfaatan Unit SK
Hutan Perhutanan
Sosial (IPHPS)
3. Kemitraan Konservasi
2916 ST00803.00.00 Kemitraan Pola kerja sama antara perusahaan mitra dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
petani petani/kelompok tani. analisis atau sesuai
kebutuhan
2917 ST00804.00.00 Kemitraan Kerjasama usaha antara perusahaan mitra (bertindak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kemitraan
usaha sebagai inti) dengan kelompok mitra (baik sebagai analisis atau sesuai
perkebunan plasma maupun sebagai pekebun binaan kebun inti) kebutuhan
sesuai dengn ketentuan yang berlaku.
2918 SD00898.00.00 Kendaraan Setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan 1. Rute Tertentu Jumlah; Kendaraan;
Bermotor barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 2. Tidak Berute Persentase Persen
Umum
2919 SD00898.00.00 Kendaraan Setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan 1. Rute Tertentu persentase Persen
Bermotor barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 2. Tidak Berute
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Umum
2920 SD00898.00.00 Kendaraan Setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan 1. Rute Tertentu persentase Persen
Bermotor barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 2. Tidak Berute
Umum
2921 SP00245.00.00 Kepala Seorang yang bertanggung jawab di keluarga tersebut 1. laki-laki Jumlah Kepala
Keluarga dan tertera sebagai kepala keluarga dalam kartu 2. perempuan Keluarga
keluarga
2922 SD00901.00.01 Kepatuhan Perilaku yang sesuai dengan hukum yang berlaku. 1. Kepatuhan Rendah Persentase Persen
Dalam hal ini adalah perilaku lembaga untuk 2. Kepatuhan Sedang
melaksanakan ketentuan terkait penyelenggaraan 3. Kepatuhan Tinggi
pelayanan publik.
2923 SD00902.00.00 Kepatuhan Perilaku lembaga untuk melaksanakan ketentuan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Kepatuhan terkait penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana analisis atau sesuai
pelaksanaan tercantum di dalam Undang-Undang No. 25 Tahun kebutuhan
UU Pelayanan 2009 tentang Pelayanan Publik.

- 781 -
Publik
Kementerian/L
embaga dan
Pemerintah
Daerah
(Provinsi/
Kabupaten/Kot
a)
2924 SD00904.00.01 Kepemilikan Hak yang sah menurut peraturan untuk menguasai, 1. Presence of a legally Jumlah; Kepemilikan;
lahan menggunakan dan memindahkan hak atas recognized document Persentase Persen
lahan/tanah. Untuk itu hak yang dimaksud dengan (Kepemilikan dokumen
kepemilikan adalah kepemilikan yang ditetapkan legal)
dengan Sertifikat 2. Right to sell (hak
untuk menjual)
3. Right to bequeath
(hak mewaris)
2925 SD00904.00.02 Kepemilikan Hak yang sah menurut peraturan untuk menguasai, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lahan menggunakan dan memindahkan hak atas analisis atau sesuai
lahan/tanah. Untuk itu hak yang dimaksud dengan kebutuhan
kepemilikan adalah kepemilikan yang ditetapkan
dengan Sertifikat
2926 ST00805.00.01 Kepemilikan Menggambarkan hak lahan yang memberikan 1. Sertifikat hak milik Jumlah; Unit; Persen
legal (legal keamanan kepemilikan secara hukum. 2. Sertifikat hak guna Persentase
ownership) bangunan
atau 3. Sertifikat hak milik
kepunyaan atas satuan rumah
seperti pemilik susun
legal (legal 4. Sertifikat hak guna
owner-like usaha
possession) 5. Sertifikat hak pakai
6. Letter
C/Girik/Pethok D/dll

- 782 -
7. Tanah
garapan/tanah gogol
gilir
2927 ST00805.00.02 Kepemilikan Menggambarkan hak lahan yang memberikan 1. Lahan yang dimiliki Luas Lahan m2, hektar
legal (legal keamanan kepemilikan secara hukum. pemilik usaha secara
ownership) sah oleh negara
atau 2. Lahan yang seolah-
kepunyaan olah dimiliki oleh
seperti pemilik pemilik usaha tetapi
legal (legal dengan menyewa jangka
owner-like panjang dengan biaya
possession) yang sangat kecil atau
tidak ada dari negara
3. Lahan milik adat
yang diakui sah oleh
negara
2928 ST00806.00.01 Kepemilikan Menggambarkan jenis pengaturan kepemilikan lahan 1. Dimiliki tanpa Jumlah; Unit; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tak legal (non- informal, yang tidak memberikan keamanan dokumen resmi Persentase
legal kepemilikan lahan, dan jika muncul situasi tertentu 2. Sewa dengan
ownership) pemilik usaha dapat diharuskan meninggalkan lahan. perjanjian tertulis
atau 3. Sewa tanpa
kepunyaan perjanjian tertulis
seperti pemilik 4. Menggarap tanah
tak legal (non- orang lain
legal owner- 5. Milik negara atau
like tanah adat yang
possession) diperoleh melalui
program perhutanan
sosial
6. Milik negara atau
tanah adat yang
diperoleh dengan

- 783 -
perjanjian tertulis selain
program perhutanan
sosial
7. Milik negara atau
tanah adat yang
digunakan bersama
tanpa perjanjian tertulis
(hak guna yang tidak
jelas)
8.
Menempati/mengelola
tanpa izin
2929 ST00806.00.02 Kepemilikan Menggambarkan jenis pengaturan kepemilikan lahan 1. Lahan yang dikuasai Luas Lahan m2, hektar
tak legal (non- informal, yang tidak memberikan keamanan oleh pemilik usaha
legal kepemilikan lahan, dan jika muncul situasi tertentu tanpa membayar sewa
ownership) pemilik usaha dapat diharuskan meninggalkan lahan. tetapi tanpa
atau kepemilikan yang sah.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kepunyaan 2. Lahan yang
seperti pemilik menguasai lahan milik
tak legal (non- negara
legal owner- 3. Lahan dimiliki oleh
like aturan kepemilikan
possession) adat tetapi tidak diakui
oleh negara
2930 SD00905.00.00 Kepuasan Terdapat lima unsur penting yang menentukan 1. Sangat Tidak Persentase Persen
kepuasan yaitu responsiveness, assurance, tangible, Memuaskan
empathy, dan reliability. 2. Tidak Memuaskan
3. Memuaskan
4. Sangat Memuaskan
2931 SP00246.00.00 Kerajinan kerajinan/barang yang dihasilkan melalui Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Buah; Persen
tradisional keterampilan tangan yang diwariskan secara turun- analisis atau sesuai Persentase
temurun (seperti tikar, anyaman, dan sebagainya). kebutuhan

- 784 -
Termasuk jika barang tersebut dibuat dengan
peralatan yang masih lebih banyak menggunakan
keterampilan tangan (seperti kain tenun dan
sebagainya).
2932 SD00919.00.00 Kerjasama Kerjasama Koperasi adalah pengembangan kerjasama 1. Antar Koperasi Jumlah Koperasi;
Koperasi / kemitraan usaha antar koperasi atau dengan pelaku 2. Non Koperasi Lembaga
usaha lain
2933 SD00924.00.00 Kerugian Penilaian kerugian ekonomi pasca bencana pada 1. Kerugian Material Nilai; Rupiah;
Ekonomi berbagai sektor pembangunan (pemukiman, 2. Kerugian Non persentase persen
Langsung infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas Material
Akibat sektor) yang diakibatkan oleh bencana pada sebuah
Bencana provinsi.
2934 SD00930.00.00 Kesatuan Wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan 1. Kesatuan Hutan Jumlah; Kesatuan;
Pengelolaan peruntukannya, yang dapat dikelola secara efisien dan Konservasi (KPHK) Luas; Km2; Persen
Hutan (KPH) lestari. 2. Kesatuan Pengelolaan Persentase
Hutan Lindung (KPHL)
3. Kesatuan Pengelolaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Hutan Produksi (KPHP)
2935 SD00932.00.00 Kesatuan KPH yang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kesatuan;
pengelolaan oleh kawasan hutan konservasi. analisis atau sesuai Luas; Km2; Persen
hutan kebutuhan Persentase
konservasi
(KPHK)
2936 SD00934.00.00 Kesatuan KPH yang luas wilayahnya seluruh atau didominasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kesatuan;
Pengelolaan oleh kawasan hutan lindung. analisis atau sesuai Luas; Km2; Persen
Hutan Lindung kebutuhan Persentase
(KPHL)
2937 SD00935.00.00 Kesatuan Kesatuan pengelolaan hutan yang luas wilayahnya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kesatuan;
Pengelolaan seluruh atau didominasi oleh kawasan hutan produksi. analisis atau sesuai Luas; Km2; Persen
Hutan kebutuhan Persentase
Produksi
(KPHP)

- 785 -
2938 SD00939.00.00 Kesejahteraan Kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Masyarakat dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan analisis atau sesuai
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat kebutuhan
melaksanakan fungsi sosialnya.
2939 SE00266.00.00 Kesulitan Kesulitan/kendala yang dialami oleh 1.Bahan baku Jumlah Kendala
Usaha/Perusa usaha/perusahaan seperti; bahan baku, modal, 2. Permodalan
haan pemasaran, infrastuktur, dll 3.
Pemasaran/penjualan
produk
4. Persaingan
5. BBM,listrik dan gas
6. Infrastuktur
7. Tenaga kerja
8. Cuaca
9. Lainnya
2940 SE00267.00.00 Keterangan Perusahaan pemegang ijin usaha pemanfaatan hutan Klasifikasi berdasarkan volume dan m3 dan 000
perusahaan yang berada pada tanah dan telah dibebani hak atas analisis atau sesuai nilai Rp
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
HPH (IUPHHK- tanah yang dibuktikan dengan alas titel atau hak atas kebutuhan
HA) tanah, berupa sertifikat hak milik, hak guna usaha,
dan hak pakai dengan fungsi konservasi, lindung, dan
produksi yang diakui oleh Badan Pertanahan Nasional
sebagai dasar kepemilikan lahan.
2941 SD00945.00.00 Keterbatasan Terganggunya fungsi gerak, antara lain amputasi, 1. Perkotaan; Persentase Persen
Fisik lumpuh layuh atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP), 2. Perdesaan
akibat stroke, akibat kusta, dan orang kecil.
2942 SD00946.00.00 Keterbatasan Terganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasan 1. Perkotaan; Persentase Persen
Intelektual di bawah rata-rata, antara lain lambat belajar, 2. Perdesaan
disabilitas grahita dan down syndrom.
2943 SD00948.00.00 Keterbatasan Terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku, antara 1. Perkotaan; Persentase Persen
Mental lain: 2. Perdesaan
a. psikososial di antaranya skizofrenia, bipolar, depresi,
anxietas, dan gangguan kepribadian; dan

- 786 -
b. disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada
kemampuan interaksi sosial di antaranya autis dan
hiperaktif.
2944 SD00949.00.00 Keterbatasan Terganggunya salah satu fungsi dari panca indera, 1. Perkotaan; Persentase Persen
Sensorik antara lain disabilitas netra, disabilitas rungu, 2. Perdesaan
dan/atau disabilitas wicara.
2945 SD00961.00.00 Keuntungan Hasil yang bisa diraih dengan tindakan atau aktivitas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tertentu. analisis atau sesuai
kebutuhan
2946 SE00268.00.00 Kewajiban Utang perusahaan kepada pihak lain yang jangka 1. Utang obligasi Nilai Rupiah
Jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun 2. Utang bank jangka
Panjang panjang
3. Utang jangka panjang
lainnya
2947 SP00247.00.00 Kewarganegara Segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga 1. Warga Negara Jumlah Kewarganega
an negara. Indonesia (WNI) raan
2. Warga Negara Asing
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(WNA)
2948 ST00807.00.00 KHDTK Kawasan hutan yang ditetapkan oleh Menteri untuk 1. Kawasan Wisata Jumlah Kawasan;
Litbang penelitian dan pengembangan kehutanan guna Ilmiah Plot
Kehutanan peningkatan pengurusan hutan dan peningkatan nilai 2. Plot Penelitian dan
tambah hutan serta hasil hutan. pengembangan
2949 ST00807.00.00 KHDTK KHDTK Litbang Kehutanan adalah kawasan hutan 1. Kawasan Wisata jumlah 1. kawasan
Litbang yang ditetapkan oleh Menteri untuk penelitian dan Ilmiah wisata ilmiah
Kehutanan pengembangan kehutanan guna peningkatan 2. Plot Penelitian dan 2. Plot
pengurusan hutan dan peningkatan nilai tambah pengembangan
hutan serta hasil hutan.
2950 SE00269.00.00 Kios/Toko Tipe tempat berjualan yang tertutup yang mempunyai Klasifikasi ruang Jumlah, Unit, Persen
dinding pemisah, tingkat keamanan lebih tinggi dagang Persentase
dibanding dengan yang lain. Dalam kios dapat ditata
dengan berbagai macam alat display
2951 SP00248.00.00 Kitab suci Wahyu Tuhan yang di bukukan yang memuat ajaran- Klasifikasi berdasarkan Jumlah Buku/Kitab

- 787 -
ajaran tentang seluruh aspek kehidupan bagi seluruh analisis atau sesuai
umat beragama, contoh: Al Qur’an, Tripitaka, Weda, kebutuhan
Alkitab, dll.
2952 SE00270.01.00 Klasifikasi Tipe Pasar menurut standar SNI (Tipe I, II, III, atau IV) 1. Tipe I Tipe Kategorik
pasar 2. Tipe II
3. Tipe III
4. Tipe IV
2953 SE00270.02.00 Klasifikasi Pembagian/pengelompokan jenis pasar 1. Pasar Tipe Kategorik
pasar Tradisional/Rakyat
2. Pusat Perbelanjaan
3. Toko
Modern/Swalayan
2954 SD00962.00.00 Klimatologi Gejala alam yang berkaitan dengan iklim dan kualitas Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
udara. analisis atau sesuai
kebutuhan
2955 SE00272.00.00 Kode Identitas kode identitas perusahaan dengan Digit pertama dan Terdapat sejumlah kode Jumlah Kode
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Perusahaan kedua berisi kode provinsi, digit ketiga dan keempat identitas perusahaan
Harga berisi kode kabupaten/ kota, digit kelima sampai Harga Perdagangan
Perdagangan ketujuh berisi urutan responden Besar sesuai dengan
Besar (HPB) jumlah responden
seluruh Indonesia
2956 SE00273.00.00 Kode Kode komoditas berdasarkan ICP Rincian Kode Komoditas Jumlah Kode
Komoditas ICP ICP: terdapat 148 kode
komoditas yang didata
di Indonesia pada tahun
2020. Mulai dari
1501111060,
1501111070,
1501111080, ... ,
1501121220
2957 SE00274.00.00 Kode Kualitas 10 digit kode kualitas yang diambil dari 5 digit kode jumlah kode kualitas Jumlah Kode

- 788 -
Harga KBLI, 2 digit kode urutan komoditas, dan 3 digit sesuai dengan kualitas
Perdagangan urutan kualitas yang dicacah pada
Besar (HPB) Survei Harga
Perdagangan Besar
2958 SD00963.00.00 Kolaborasi Dokumen rencana aksi berbagai pihak dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah kolaborasi
Tematik mendukung keberhasilan prinsip keberkelanjutan pada analisis atau sesuai Tematik
Quickwins sektor/tema tertentu, yang meliputi perilaku ramah kebutuhan Quickwins
Program lingkungan, minimum waste, pemanfaatan sesuai daya Program
dukung fisik dan memperhatikan keseimbangan
ekologis.
2959 ST00808.00.00 Kolam air Kolam tempat pemeliharaan ikan/biota perairan Klasifikasi berdasarkan Luas m2
deras lainnya yang airnya mengalir deras terus menerus ke analisis atau sesuai
kolam sehingga terjadi proses penggantian air kolam kebutuhan
secara total dalam waktu yang relatif singkat (+/-
setiap 10 menit sekali) dan mempunyai pintu air untuk
mengatur pemasukan dan pembuangan air, serta
pemberian pakan secara intensif. Kolam air deras
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
selalu memakai pintu air monik bukan pintu air
tradisional.
2960 SE00275.00.00 Komoditas Barang impor sesuai dengan klasifikasi internasional HS Berat Kg; USD
bersih;
Nilai CIF
2961 SE00277.00.00 Komoditas Material yang digunakan dalam pembentukan Komoditas-komoditas volume, meter kubik,
Bahan komponen bangunan dan ditempatkan pada bagian yang tercakup pada luas, berat, meter
Bangunan/Kon suatu bangunan/konstruksi yang merupakan satu VHKK 2020 panjang, persegi,
struksi kesatuan dari bangunan tersebut dikelompokkan kedalam waktu meter,
3 kelompok, yakni: (durasi kilogram, 1
Komoditas Material sewa dan bulan (200
Natural dan Produk durasi jam), orang
Lanjutannya; Komoditas bekerja) hari (OH), per
Material Pabrikan; titik
Komoditas Sewa Alat

- 789 -
Berat dan Upah Jasa
Konstruksi
2962 SE00278.00.00 Komoditas komoditas yang paling banyak dijual pada pasar rakyat I. Bahan makanan Nilai Rupiah
utama yang tersebut seperti beras, singkong,
diperdagangka ubi, telur, susu, sayur-
n mayur, kacang-
kacangan, buah-
buahan, bumbu masak,
minyak goreng, daging
sapi, daging ayam.
2. Makanan Jadi,
Minuman, Rokok dan
Tembakau seperti
makanan kemasan
(snack), minuman
kemasan, rokok.
3. Hewan ternak/hewan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
peliharaan seperti sapi,
kambing, ayam, bebek,
kucing,
burung.
4. Hasil laut dan
perikanan seperti ikan
laut, ikan darat.
5. Tekstil/ barang dari
tekstil seperti kain,
pakaian, jilbab.
VI. Elektronik &
perlengkapan rumah
tangga seperti TV,
kulkas, mesin cuci,
peralatan makan,

- 790 -
peralatan masak.
VII. Kerajinan dan alat
kesenian seperti
anyaman bambu,tas
rajut, ukir kayu.
VIII. Peralatan sekolah
dan Alat Tulis Kantor
(ATK) seperti buku, alat
tulis,buku
pelajaran, dll
IX. Lainnya seperti
bunga, barang bekas,
dll
2963 SE00279.00.00 Komponen Mengetahui tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 1. Tenaga Kerja Persentase Nilai
tingkat dari dari barang yang dihasilkan dan jasa 2. Alat Kerja
komponen 3. Material
dalam negeri
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2964 ST00810.00.00 Kompos Campuran dari substrat organik yang membusuk, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kg
seperti dari daun dan pupuk kandang, yang digunakan analisis atau sesuai
untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan kebutuhan
nutrisi. Selain itu juga mengacu pada substrat organik
yang mengalami dekomposisi biologis dan distabilisasi
dan dikonversi menjadi produk akhir yang stabil,
bebas dari patogen dan bibit tanaman, dan dapat
menguntungkan jika digunakan pada lahan (Haug,
1993).
2965 SE00280.00.00 Komposisi Komposisi permodalan menunjukkan komposisi atas 1. Milik sendiri Persentase Persen
Permodalan kepemilikan modal usaha, baik modal lancar maupun 2. Pinjaman Bank
modal tetap. 3. Pinjaman Koperasi
4. Lembaga keaungan
bukan Bank
5. Pinjaman Perorangan

- 791 -
6. Pinjaman Program
pemerintah
7. Pinjaman Lembaga
Swasta
2966 SE00281.00.00 Kondisi dan Merupakan persepsi pengusaha terhadap kemajuan 1. Meningkat Persentase persen
Prospek Bisnis kondisi usaha saat triwulan survei dengan triwulan 2. Tetap
Konstruksi sebelumnya dan prospek pengusaha terhadap 3. Menurun
kemajuan bisnis konstruksi triwulan selanjutnya.
1. Pendapatan Usaha (Nilai Kontrak dan Pendapatan
Lainnya)
2. Nilai Pekerjaan/Konstruksi yang Diselesaikan
3. Order Bahan Bangunan/Material (Semen, Pasir, Besi
Beton, Besi Baja, dll) dan Komponen Lainnya (AC, Lift,
Escalator, dll) oleh Perusahaan Ini.
4. Harga Bahan Bangunan/Material (Semen, Pasir,
Besi Beton, Besi Baja, dll) dan Komponen Lainnya (AC,
Lift, Escalator, dll)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Jumlah Pekerja Tetap, Kontrak, dan Outsourching
6. Rata-rata Gaji Pekerja Tetap, Kontrak, dan
Outsourcing
7. Jumlah Pekerja Tidak Tetap/Harian
8. Upah Pekerja Tidak Tetap/Harian per Orang per
Hari
2967 SE00282.00.00 Kondisi Aktivitas perusahaan 1. Aktif Jumlah, Perusahaan
perusahaan 2. Tutup Sementara persentase
3. Tidak Ditemukan
4. Belum Berproduksi
5. Tutup
6. Alih Usaha
2968 SE00283.00.00 Kondisi, Kondisi usaha bertujuan untuk mengetahui peluang 1. jika kondisi dan Jumlah Kondisi
Prospek, dan perusahaan saat ini. Prospek usaha bertujuan untuk prospek naik
Permasalahan mengetahui peluang perusahaan dimasa mendatang. 2. jika kondisi dan

- 792 -
Perusahaan prospek tetap
3. jika kondisi dan
prospek turun
2969 SD00976.00.00 Konservasi Pengelolaan sumber daya alam hayati yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Keanekaragam pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk analisis atau sesuai
an Hayati menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap kebutuhan
memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya.
2970 SD00977.00.00 Konservasi Upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Sumber Daya keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar analisis atau sesuai
Air senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang kebutuhan
memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
makhluk hidup lainnya, baik pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.
2971 ST00812.00.01 Konservasi Berupa benih tanaman dan hewan di dalam fasilitas Klasifikasi berdasarkan Jumlah Konservasi
sumber daya konservasi jangka menengah dan panjang (ex situ, analisis atau sesuai
genetik untuk bank gen) mewakili cara yang paling terpercaya untuk kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pangan dan mengkonservasi SDGPP tanaman dan hewan di
pertanian seluruh dunia
(SDGPP)
2972 ST00813.00.00 Konservasi Praktik berkelanjutan untuk mencegah dan 1. Rotasi tanaman Nilai Konversi
tanah mengembalikan degradasi tanah melalui praktik 2. Terasering
penggunaaan dan pengelolaan lahan yang tepat.
Didefinisikan sebagai aktivitas untuk mempertahankan
atau meningkatkan kapasitas produksi lahan pada
area yang terpengaruh oleh atau rentan degradasi,
termasuk pencegahan dan reduksi erosi tanah,
pemadatan dan salinitas, konservasi atau drainase air
tanah, dan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan
tanah.
2973 SD00982.00.00 Konservasi Upaya pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Wilayah Pesisir Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta analisis atau sesuai

- 793 -
dan Pulau- ekosistemnya untuk menjamin keberadaan, kebutuhan
Pulau Kecil ketersediaan, dan kesinambungan Sumber Daya
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dengan tetap memelihara
dan meningkatkan kualitas nilai dan
keanekaragamannya.
2974 SD00984.00.01 Konsumen Pengguna data dan/atau pengguna layanan yang 1. 16-25 tahun Jumlah; Orang;
menjadi responden. 2. 26-35 tahun presentase persen
3. 36-45 tahun
3. 46-55 tahun
4. 56-65 tahun
5. >= 65 tahun
2975 SD00984.00.02 Konsumen Pengguna data dan/atau pengguna layanan yang 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
menjadi responden. 2. Perempuan presentase persen
2976 SD00984.00.03 Konsumen Pengguna data dan/atau pengguna layanan yang 1. SLTP/sederajat Jumlah; Orang;
menjadi responden. 2. SLTA/sederajat presentase persen
3. D1/D2/D3
4. D4/S1
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. S2/S3
2977 SD00984.00.04 Konsumen Pengguna data dan/atau pengguna layanan yang 1. Wirasawasta Jumlah; Orang;
menjadi responden. 2. Pegawai Swasta presentase persen
3. Pegawai BUMN/D
4. PNS/TNI/Polri
5. Peneliti/Dosen
6. Pegawai/Mahasiswa
7. Lainnya
2978 SD00984.00.05 Konsumen Pengguna data dan/atau pengguna layanan yang 1. Lembaga Pendidikan Jumlah; Orang;
menjadi responden. dan penelitian dalam presentase persen
negeri
2. Lembaga pendidikan
dan penelitian luar
negeri
3. Kementerian dan

- 794 -
lembaga pemerintah
4. Lembaga
internasional; Media
massa
5. Pemerintah daerah;
Perbankan
6. BUMN/BUMD
7. Swasta Lainnya
8. Lainnya
2979 SD00984.00.06 Konsumen Pengguna data dan/atau pengguna layanan yang 1. Tugas sekolah/tugas Jumlah; Orang;
menjadi responden. kuliah presentase persen
2.
Skripsi/tesis/disertasi
3. Penelitian
4. Perencanaan
5. Evaluasi
6. Penyebaran Informasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2980 SD00984.00.07 Konsumen Pengguna data dan/atau pengguna layanan yang 1. Perpustakaan Jumlah; Orang;
menjadi responden. tercetak presentase persen
2. Perpustakaan digital
3. Penjualan buku
4. Data mikro/peta
digital/softcopy/publika
si
5. Konsultasi data
statistik
6. Konsultasi kegiatan
dan rekomendasi
statistik
2981 SD00984.00.08 Konsumen Pengguna data dan/atau pengguna layanan yang 1. Forum layanan Jumlah; Orang;
menjadi responden. statistik presentase persen
2. PST/Perpustakaan

- 795 -
BPS
3. Surat
4. E-mail
5. Telepon/Fax
6. Website BPS
7. Lainnya
2982 SD00992.00.00 Kontrasepsi Cara mencegah kehamilan dengan menggunakan 1. Sterilisasi wanita Jumlah; Pengguna;
alat/obat pencegah kehamilan seperti spiral, kondom, 2. Sterilisasi pria persentase persen
pil anti hamil, dll atau dengan metode alami yang 3. IUD/ AKDR/SPIRAL
dipercaya dapat mencegah kehamilan seperti pantang 4. Suntikan 1 Bulan
berkala, senggama terputus, metode menyusui alami, 5. Suntikan 3 Bulan
dan lainnya. 6. Susuk KB
7. Pil
8, Kondom
9. Intravag/ Diafragma
10. Mal
11. Pantang Berkala/
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kalender
12. Sanggama terputus
13 Metode Modern
lainnya
14. Metode Tradisional
lainnya
2983 SD00992.00.00 Prevalensi Kontrasepsi Cara mencegah kehamilan dengan menggunakan 1. Sterilisasi wanita Jumlah; Pengguna;
penggunaan metode alat/obat pencegah kehamilan seperti spiral, kondom, 2. Sterilisasi pria persentase persen
kontrasepsi (CPR) pil anti hamil, dll atau dengan metode alami yang 3. IUD/ AKDR/SPIRAL
semua cara pada dipercaya dapat mencegah kehamilan seperti pantang 4. Suntikan 1 Bulan
Pasangan Usia berkala, senggama terputus, metode menyusui alami, 5. Suntikan 3 Bulan
Subur (PUS) usia dan lainnya. 6. Susuk KB
15-49 tahun yang 7. Pil
berstatus kawin. 8, Kondom
9. Intravag/ Diafragma

- 796 -
10. Mal
11. Pantang Berkala/
kalender
12. Sanggama terputus
13 Metode Modern
lainnya
14. Metode Tradisional
lainnya
2984 ST00814.00.00 Konversi lahan Perubahan mengenai penggunaan lahan (alih fungsi) 1. Lahan sawah menjadi Persentase; Persen; Km2,
menurut kenyataan pada periode waktu tertentu. lahan pertanian bukan Luas Hektar (Ha)
sawah.
2. Lahan sawah menjadi
lahan bukan pertanian.
3. Lahan pertanian
bukan sawah menjadi
lahan sawah.
4. Lahan pertanian
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bukan sawah menjadi
lahan bukan pertanian.
5. Lahan bukan
pertanian menjadi lahan
bukan sawah.
6. Lahan bukan
pertanian menjadi lahan
sawah.
2985 SE00284.00.00 Konversi Nilai konversi pada komoditas kayu balok dan kayu Klasifikasi berdasarkan Nilai Konversi
Satuan papan yang digunakan untuk dasar penghitungan analisis atau sesuai
Setempat ke konversi satuan setempat ke satuan satuan standar kebutuhan
Satuan
Standar
2986 SE00285.00.00 Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan 1. Koperasi Primer Jumlah Koperasi
orang-seorang 2. Koperasi Sekunder

- 797 -
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2987 SD00999.00.01 Korban Jiwa Korban jiwa (meninggal) yang dicatat merujuk pada 1. Perkotaan Jumlah Orang
Akibat seluruh kejadian dalam kurun waktu tersebut, bukan 2. Perdesaan
Bencana Alam hanya pada tahun puncak kejadian bencana alam.
2988 SD00999.00.02 Korban Jiwa Korban jiwa (meninggal) yang dicatat merujuk pada 1. Angin puyuh/putting Jumlah Orang
Akibat seluruh kejadian dalam kurun waktu tersebut, bukan beliung/topan
Bencana Alam hanya pada tahun puncak kejadian bencana alam. 2. Banjir
3. Banjir Bandang
4. Gelombang pasang
laut
5. Gempa Bumi
6. Gunung meletus
7. Kebakaran hutan dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lahan
8. Tanah longsor
9. Tsunami
2989 SD01002.00.00 Korban Seseorang yang diri atau harta bendanya selama Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jiwa; persen
Kekerasan setahun terakhir mengalami atau terkena tindak analisis atau sesuai persentase
kejahatan atau usaha/percobaan tindak kejahatan kebutuhan
dengan kekerasan yang melaporkan kepada polisi.
2990 SD01010.00.02 Korupsi Perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun 1. 0 - 1,25 (Sangat Indeks Indeks
pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal permisif)
memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat 2. 1,26 - 2,5 (Permisif)
dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan 3. 2,51 - 3,75 (Anti
publik yang diperkayakan kepada mereka. korupsi)
4. 3,76 - 5 (Sangat anti
korupsi)
2991 SD01011.00.00 Kota Wilayah Administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen

- 798 -
wali kota dalam menyelenggarakan urusan analisis atau sesuai Persentase
pemerintahan umum di wilayah Daerah kota. kebutuhan
2992 SD00011.00.00 Kota Baru Kota yang direncanakan dan dikembangkan dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
kaitan dengan kota yang telah tumbuh dan analisis atau sesuai Persentase
berkembang atau kota yang direncanakan dan kebutuhan
dikembangkan tersendiri
2993 SD00077.00.00 Kota Hijau Kota yang didesain dengan mempertimbangkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kota
dampak terhadap lingkungan, dihuni oleh orang-orang analisis atau sesuai
yang memiliki kesadaran untuk meminimalisir kebutuhan
(penghematan) penggunaan energi, air dan makanan
serta meminimalisir buangan limbah, pencemaran
udara dan pencemaran air.
2994 SD00129.00.00 Kota hijau Kota hijau yang telah melakukan upaya pengelolaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
yang sampah untuk menciptakan zero waste dengan analisis atau sesuai Persentase
mengembangk menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle). kebutuhan
an dan
menerapkan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
green waste di
kawasan
perkotaan
metropolitan
2995 SD00177.00.00 Kota Hijau Kota hijau di kawasan perkotaan metropolitan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
yang kota sedang yang menyediakan area khusus sebagai analisis atau sesuai Persentase
Menyediakan RTH paling sedikit 30% dari luas wilayah kota. kebutuhan
RTH di
Kawasan
Perkotaan
Metropolitan
dan Kota
Sedang
2996 SD00221.00.00 Kota Pusaka Kota atau kabupaten dengan kekentalan sejarah yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
bernilai dan memiliki pusaka alam, pusaka budaya analisis atau sesuai Persentase

- 799 -
berwujud dan pusaka budaya tidak berwujud, serta kebutuhan
rajutan berbagai pusaka tersebut secara utuh, sebagai
aset pusaka dalam wilayah/kota atau bagian dari
wilayah/kota yang hidup, berkembang, dan dikelola
secara efektif
2997 SD00280.00.00 Kota Pusaka di Kota dengan kekentalan sejarah yang bernilai dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
Kawasan memiliki pusaka alam, pusaka budaya berwujud dan analisis atau sesuai Persentase
Perkotaan pusaka budaya tidakberwujud, serta rajutan berbagai kebutuhan
Metropolitan, pusaka tersebut secara utuh di perkotaan
Kota Besar, metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil.
Kota Sedang
dan Kota Kecil
2998 SD00309.00.00 Kota sedang Banyaknya kota sedang dan baru yang terpenuhi SPP Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
dan kota baru pada Provinsi ke-1 ditambah dengan banyaknya kota analisis atau sesuai Persentase
yang terpenuhi sedang dan baru yang terpenuhi SPP pada Provinsi ke- kebutuhan
SPP 2 hingga Provinsi ke-n yang dinyatakan dengan satuan
kota sedang dan baru.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
2999 SD00310.00.00 Kota Sedang di Kota sedang di luar Jawa sebagai pengendali mobilitas Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
Luar Jawa penduduk dari perdesaan ke perkotaan. analisis atau sesuai Persentase
yang kebutuhan
Diarahkan
Sebagai
Pengendali
(Buffer) Arus
Urbanisasi dan
Sebagai Pusat
Pertumbuhan
Utama
3000 SD00312.00.00 Kota tangguh Banyaknya kota tangguh pada Provinsi ke-1 ditambah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
bencana yang dengan banyaknya kota tangguh pada Provinsi ke-2 analisis atau sesuai Persentase
terbentuk hingga Provinsi ke-n yang dinyatakan dengan satuan kebutuhan
kota.

- 800 -
3001 SD00012.00.00 Kota Tangguh Kota yang memiliki kemampuan mandiri untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
Bencana beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman analisis atau sesuai Persentase
bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari kebutuhan
dampakdampak bencana yang merugikan
3002 SD00024.00.00 Kotoran yang Kotoran hewan yang telah mengering dan dibakar Klasifikasi berdasarkan Massa Ton
diambil untuk untuk bahan bakar analisis atau sesuai
digunakan kebutuhan
sebagai bahan
bakar
3003 ST00425.00.00 Kredit untuk Kredit apapun yang disetujui dan tersedia untuk 1. Bank komersial Jumlah; Unit; Persen;
tujuan tujuan-tujuan yang berhubungan dengan operasional 2. Bank pembangunan persentase Orang
pertanian usaha pertanian. pertanian
3. Koperasi kredit
masyarakat
4. Pemberi pinjaman
uang
5. Penyedia input
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Kelompok bantu (self-
help group)
7. Keluarga atau teman
8. Pemerintah
9. Sumber lainnya
3004 SE00012.01.00 Kualifikasi Kualifikasi usaha dibedakan berdasarkan status badan 1. Perusahaan dengan Jumlah Perusahaan
Perusahaan/U usaha status badan usaha CV,
saha Firma, Koperasi/Dana
Pensiun,
Yayasan, dan
Perwakilan
perusahaan/lembaga
asing maka kualifikasi
usahanya adalah K1,
K2, dan K3.

- 801 -
2. Perusahaan dengan
status badan usaha
PT/PT Persero/Perum
maka kualifikasi
usahanya adalah M1,
M2, B1 dan B2.
3. Perusahaan dengan
status badan usaha
Seperti semua di poin 1
dan 2 bisa tidak
memiliki kualifikasi jadi
Non Kualifikasi, apabila
masa berlaku sertifikasi
badan usahanya telah
expired atau belum
pernah mendaftarkan
sertifikasi badan usaha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ke LPJKN.
3005 SE00012.02.00 Kualifikasi Penggolongan perusahaan konstruksi menurut 2. K1 Jumlah Perusahaan
Perusahaan/U tingkat/kedalaman kompetensi kemampuan usaha, 3. K2
saha yang selanjutnya dibagi menurut kemampuan 4. K3
melaksanakan pekerjaan berdasarkan kriteria risiko, 5. M1
dan/atau kriteria penggunaan teknologi, dan/atau 6. M2
kriteria besaran biaya. 7. B1
8. B2
9. NK
3006 SD00096.00.00 Kualitas Air Meningkatnya 7 (tujuh) parameter indeks kualitas air Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Danau (IKA) pada 15 danau prioritas. analisis atau sesuai
kebutuhan
3007 SD00104.00.00 Kualitas Air Meningkatnya indeks kualitas air (IKA) sungai sehingga Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Sungai Sebagai memenuhi baku mutu rata-rata air sungai kelas II. analisis atau sesuai
Air Baku kebutuhan

- 802 -
3008 SE00014.00.00 Kualitas Kualitas/ragam/jenis dari komoditas bahan Klasifikasi berdasarkan Volume; meter3;
Barang bangunan/konstruksi. Terdapat 117 kualitas yang analisis atau sesuai Luas; meter2;
dicakup pada pencacahan VHKK2020 yang terbagi kebutuhan Massa; meter;
pada 3 jenis kuesioner. Pada kuesioner Panjang; kilogram; 1
VHKK2020.MNPL terdapat 21 kualitas, kuesioner Waktu bulan (200
VHKK2020.MP terdapat 67 kualitas, dan kuesioner jam), orang
VHKK2020.SAU terdapat 29 kualitas hari (OH), per
titik
3009 ST00443.00.00 KUB/Perkump kelompok yang dibentuk oleh beberapa anggota Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kelompok
ulan Usaha masyarakat untuk meningkatkan usaha rumput laut analisis atau sesuai
Rumput Laut dan kesejahteraan anggotanya. Kedudukan antar- kebutuhan
anggota di dalam KUB sama
3010 SP00041.00.00 Kuliah Mengikuti kegiatan pendidikan formal pada jenjang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pendidikan tinggi, termasuk pendidikan diploma analisis atau sesuai Persentase Persen
(D1/D2), sarjana muda (D3), sarjana (D4/S1), dan kebutuhan
pascasarjana (S2 dan S3).
3011 ST00446.00.00 Kunjungan Kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan 1. Masuk Kawasan Jumlah Orang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Wisata Alam tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat 2. Camping
sementara untuk menikmati gejala, keunikan dan 3.
keindahan alam di kawasan suaka margasatwa, taman Tracking/Hiking/Climbi
nasional dan taman wisata alam. ng
4. Susur Gua
5. Pengamatan Hidupan
Liar
6. Diving/Snorkling
7. Selancar
8. Arung Jeram
9. Memancing
10. Canopy Trail
11. Outbond Training
12. Lain-lain
3012 SP00045.00.00 Kursus Penyelenggaraan pendidikan non formal yang 1. Bimbingan belajar Jumlah Kegiatan

- 803 -
mempunyai kurikulum tertentu pada jangka waktu 2. Komputer/teknologi
tertentu dan tempat tertentu yang dikelola oleh suatu informasi
lembaga atau yayasan. Tidak termasuk kursus 3. Menjahit/tata busana
kedinasan (penjenjangan), misalnya Diklatpim. 4. Otomotif/teknik/
elektronik
5. Kecantikan/tata rias
6. Musik/tari/seni/
budaya
7. Bahasa asing
8. Olah raga
9. Mengemudi
10. Kursus keagamaan
11. Lainnya
3013 ST00452.00.00 KUSUKA Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan. Kartu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
KUSUKA berfungsi sebagai Identitas profesi Pelaku analisis atau sesuai
Usaha di bidang Kelautan dan Perikanan; basis data kebutuhan
untuk memudahkan perlindungan dan pemberdayaan,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pelayanan, dan pembinaan kepada Pelaku Usaha di
bidang Kelautan dan Perikanan; dan sarana untuk
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
Kementerian
3014 ST00455.00.00 Ladang Bagian apapun dari lahan, dari satu jenis kepemilikan 1. Kepemilikan legal Luas m2, hektar
lahan, seluruhnya dikelilingi oleh lahan, perairan, (legal ownership) atau
jalan, hutan, atau bentuk-bentuk lain yang tidak kepunyaan seperti
membentuk bagian dari usaha pertanian atau pemilik legal (legal
membentuk bagian dari usaha pertanian namun dari owner-like possession)
jenis kepemilikan lahan berbeda 2. Kepemilikan tak legal
(non-legal ownership)
atau kepunyaan seperti
pemilik tak legal (non-
legal owner-like
possession)

- 804 -
3. Disewa dari orang
lain
4. Jenis kepemilikan
lahan lainnya
3015 ST00461.00.00 Laguna Lubang yang digali di tanah, biasanya berjajar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
anaerob beberapa buah, digunakan untuk penyimpanan pupuk analisis atau sesuai
kandang semi cair. Laguna anaerob dirancang untuk kebutuhan
penyimpanan dalam berbagai jangka waktu,
tergantung pada wilayah iklim, tingkat volatilitas
penguapan padatan (solids loading) dan faktor operasi
lainnya. Air dari laguna dapat didaur ulang sebagai air
siram (flush water) atau digunakan untuk mengairi
dan mengalirkan pupuk ke ladang.
3016 ST00469.00.00 Lahan bagi Lahan sewa yang dibayar dengan hasil Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
hasil (sakap) panen/produksi. Besarnya bagian panen yang akan analisis atau sesuai Persentase Persen
diserahkan kepada pemilik lahan sudah ditentukan kebutuhan
lebih dahulu, seperti setengah atau sepertiga dari hasil
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
panen/produksi. Istilah-istilah yang dipakai
dibeberapa daerah antara lain maro, meniga, martilu,
toyo, nengah, jejuron, kujang dan mampatigoi.
3017 ST00473.00.00 Lahan bebas Lahan yang didapatkan dengan tanpa membeli atau Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
sewa membayar sewa, dan bukan merupakan lahan milik, analisis atau sesuai Persentase Persen
tetapi hanya diizinkan memakai dengan bebas sewa. kebutuhan
3018 ST00475.00.00 Lahan Lahan milik desa/kelurahan yang dikuasakan kepada Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
bengkok/pelun pamong desa atau bekas pamong desa sebagai gaji analisis atau sesuai Persentase Persen
gguh atau pensiun. kebutuhan
3019 ST00478.00.00 Lahan berasal Lahan hutan milik negara yang dikuasakan kepada Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
dari pihak lain masyarakat dengan tujuan untuk dikelola bersama analisis atau sesuai
yang berupa biasanya dikenal dengan Pengelolaan Hutan Bersama kebutuhan
kawasan hutan Masyarakat (PHBM). Lahan kehutanan juga bisa
berasal dari lahan hutan yang dikelola masyarakat
tanpa ijin negara (serobotan).

- 805 -
3020 ST00481.00.00 Lahan Tempat yang dimiliki dan atau dikelola perorangan, 1. Tambak Luas Hektar (Ha)
Budidaya Ikan kelompok, badan usaha atau pemerintah yang khusus 2. Kolam Air Tenang
untuk kegiatan pembudidayaan ikan baik kan hias, 3. Kolam Air Deras
benih ikan atau ikan konsumsi. 4. Jaring Apung
5. Minapadi
6. Jaring Tancap
7. Karamba
8. Budidaya Rumput
Laut
3021 ST00483.00.00 Lahan bukan Semua lahan selain lahan sawah dan lahan bukan 1. Lahan rumah dan Luas; Hektar, M2;
Pertanian sawah pekarangan Persentase Persen
2. Lahan untuk
bangunan dan halaman
sekitar
3022 ST00489.00.00 Lahan bukan Meliputi jalan, saluran air, lapangan olah raga, lahan Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
Pertanian tandus, berpasir, terjal dan lahan berkapur, termasuk analisis atau sesuai Persentase Persen
lainnya lahan yang digunakan untuk pembuatan genteng, batu kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bata dan sebagainya. Lahan tersebut dapat berasal
dari lahan sawah dan lahan bukan sawah yang tidak
diusahakan selama lebih dari 2 tahun.
3023 ST00492.00.00 Lahan Bukan Semua lahan selain lahan sawah seperti lahan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
Sawah pekarangan, ladang/huma, tegal/kebun, lahan analisis atau sesuai
perkebunan, kolam, tambak, danau, rawa dan lainnya kebutuhan
3024 ST00498.00.00 Lahan dengan Permukaan lahan yang ditempati oleh bangunan- Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
bangunan bangunan operasional pertanian (hanggar, lumbung, analisis atau sesuai
pertanian dan gudang, silo), bangunan untuk produksi hewan kebutuhan
pekarangan (kandang kuda, kandang sapi, kandang domba,
pertanian pekarangan unggas) dan pekarangan pertanian. Area
rumah pemilik usaha (termasuk halamannya) juga
termasuk dalam klasifikasi ini jika termasuk bagian
dari usaha pertanian
3025 ST00502.00.00 Lahan gadai Lahan yang berasal dari pihak lain sebagai jaminan Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;

- 806 -
pinjaman uang pihak yang menggadaikan lahannya. analisis atau sesuai Persentase Persen
Lahan tersebut dikuasai oleh orang yang memberi kebutuhan
pinjaman uang sampai pemilik lahan membayar
kembali hutangnya.
3026 ST00504.00.00 Lahan Garam kolam dangkal buatan yang dirancang untuk 1. Peminihan Luas Hektar (Ha)
menghasilkan garam dari air laut. 2. Penampungan Air
Tua
3. Meja Garam
3027 ST00509.00.00 Lahan garapan Lahan yang dalam kebanyakan tahun digunakan 1. Lahan tanaman Luas; Ha;
untuk menumbuhkan tanaman sementara. Mencakup Sementara (LU1) Persentase Persen
lahan yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman 2. Lahan pada rumput
sementara selama periode referensi dua belas bulan, atau padang merumput
termasuk pula lahan yang normalnya digunakan ternak (meadows dan
namun sedang tidak gunakan atau belum disemai pastures) sementara
karena kejadian tidak terduga. (LU2)
3. Lahan kosong
sementara (LU3)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3028 ST00511.00.00 Lahan hibah Lahan yang diterima/didapat secara cuma-cuma dari Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
badan/harta orang yang masih hidup. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3029 ST00515.00.00 Lahan hutan Lahan yang digunakan untuk tanaman kayu-kayuan Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
Negara (tanaman tahunan) seperti angsana, sengon dan analisis atau sesuai
bambu. kebutuhan
3030 ST00516.00.00 Lahan kas Lahan milik desa/kelurahan yang dimanfaatkan untuk Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
desa/keluraha membiayai kegiatan desa. Lahan ini mungkin analisis atau sesuai Persentase Persen
n diusahakan oleh pamong desa atau pihak lain dengan kebutuhan
membayar sewa atau bagi hasil.
3031 ST00517.00.00 Lahan kosong Lahan garapan yang sedang dalam masa istirahat Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
sementara panjang sebelum ditanami ulang. Ini mungkin analisis atau sesuai
merupakan bagian dari sistem rotasi usaha pertanian kebutuhan
tersebut atau karena tanaman normal tidak dapat
ditanam karena kerusakan akibat banjir, kurangnya

- 807 -
air, tidak adanya input produksi, atau alasan lainnya.
3032 SD00281.00.00 Lahan Kritis Lahan yang berada di dalam dan di luar kawasan 1. Kritis Luas, Hektar (Ha);
hutan yang telah menurun fungsinya sebagai unsur 2. Tidak Kritis persentase Persen
produksi dan media pengatur tata air daerah aliran
sungai (DAS).
3033 ST00519.00.00 Lahan padang Termasuk lahan yang sementara (kurang dari lima Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
rumput atau tahun) digunakan untuk ditanami rerumputan analisis atau sesuai
padang makananan ternak untuk pakan ternak atau padang kebutuhan
merumput rumput.
ternak
(meadows dan
pastures)
sementara
3034 ST00521.00.00 Lahan padang Lahan yang digunakan secara permanen (selama lima Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
rumput atau tahun atau lebih) untuk ditanami rerumputan analisis atau sesuai
padang makanan ternak melalui budidaya ataupun secara kebutuhan
merumput alami (sebagai padang rumput atau padang gembala
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ternak ternak liar).
(meadows dan
pastures)
tetap
3035 ST00522.00.00 Lahan panen/ Total lahan garapan dan lahan tanaman tetap 1. Lahan tanaman Luas; Ha;
tanaman Sementara (LU1) Persentase Persen
(cropland) 2. Lahan pada rumput
atau padang merumput
ternak (meadows dan
pastures) sementara
(LU2)
3. Lahan kosong
sementara (LU3)
4. Lahan tanaman tetap
(LU4)

- 808 -
3036 ST00553.00.00 Lahan Lahan yang didapat secara pembelian baik tunai Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
pembelian maupun angsuran. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3037 SD00305.01.00 Lahan Lahan yang ditanami tanaman perkebunan/industri Klasifikasi berdasarkan Luas; Km2; Persen
Perkebunan seperti: karet, kelapa, kopi, teh, dan sebagainya. analisis atau sesuai Persentase
kebutuhan
3038 SD00305.02.00 Lahan Lahan yang memiliki status legal untuk dibuat Klasifikasi berdasarkan Luas; Km2; Persen
Perkebunan perkebunan tanaman secara komersil pada lahan analisis atau sesuai Persentase
tersebut, berdasarkan pada undang-undang yang kebutuhan
dijamin oleh pemerintah.
3039 SD00305.03.00 Lahan Lahan untuk budidaya tanaman perkebunan baik yang Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
Perkebunan diusahakan oleh rakyat maupun perkebunan besar. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3040 SD00306.04.00 Lahan Lahan yang terdiri dari lahan yang diusahakan dan 1. Lahan tanaman Luas; Hektar, M2;
pertanian sementara tidak diusahakan (lahan yang biasanya Sementara (LU1) Persentase Persen
(agricultural diusahakan tetapi untuk sementara (selama 1 sampai 2. Lahan pada rumput
land) 2 tahun) tidak dikelola/diusahakan) untuk pertanian. atau padang merumput
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ternak (meadows dan
pastures) sementara
(LU2)
3. Lahan kosong
sementara (LU3)
4. Lahan tanaman tetap
(LU4)
5. Lahan padang
rumput atau padang
merumput ternak
(meadows dan pastures)
tetap (LU5)
3041 SD00306.05.00 Lahan Total lahan panen/tanaman dan padang rumput atau 1. Lahan tanaman Luas; Hektar, M2;
pertanian padang merumput ternak (meadows dan pastures) Sementara (LU1) Persentase Persen
(agricultural tetap. 2. Lahan pada rumput

- 809 -
land) atau padang merumput
ternak (meadows dan
pastures) sementara
(LU2)
3. Lahan kosong
sementara (LU3)
4. Lahan tanaman tetap
(LU4)
5. Lahan padang
rumput atau padang
merumput ternak
(meadows dan pastures)
tetap (LU5)
3042 ST00523.00.00 Lahan Semua lahan selain lahan sawah yang biasanya 1. Huma Luas; Hektar, M2;
pertanian ditanami tanaman semusim atau tanaman tahunan, 2. Ladang, Persentase Persen
bukan sawah lahan untuk kolam atau untuk kegiatan usaha tegalan/kebun
pertanian lainnya. Lahan yang berstatus lahan sawah 3. Kolam/tebat/empang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang sudah tidak berfungsi sebagai lahan sawah lagi, 4. Tambak Air Payau
dimasukkan dalam lahan pertanian bukan sawah. 5. Lahan perkebunan
6. Lahan hutan Negara
7. Lahan untuk
penggembalaan/padang
rumput
3043 ST00524.00.00 Lahan Lahan yang digunakan untuk kandang, tanaman hias Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar; M2;
pertanian dan sebagainya. analisis atau sesuai Persentase Persen
bukan sawah kebutuhan
lainnya
3044 ST00525.00.00 Lahan rumah Lahan untuk bangunan rumah serta halaman, Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
dan biasanya diberi pagar atau batas tanpa memperhatikan analisis atau sesuai Persentase Persen
pekarangan ditanami atau tidak. Jika lahan di sekitar rumah kebutuhan
tersebut tidak jelas batas-batasnya dengan
tegal/kebun, maka dimasukkan ke dalam lahan

- 810 -
tegal/kebun. Bagi rumah tangga yang tinggal pada
bangunan bertingkat (misalnya pada lantai 3), maka
luas bangunan tempat tinggal tersebut sama dengan
luas lantai yang ditempatinya.
3045 ST00526.00.01 Lahan sawah Lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh 1. Lahan sawah tadah Luas; Hektar, M2;
pematang (galengan) dan/atau saluran untuk hujan Persentase Persen
menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami 2. Lahan sawah pasang
padi sawah tanpa memandang di mana suruh
diperoleh/status lahan tersebut. Lahan tersebut 3. Lahan sawah lebak;
termasuk lahan yang terdaftar di Pajak Bumi &
Bangunan (PBB), Iuran Pembangunan Daerah, lahan
bengkok, lahan serobotan, termasuk di sini adalah
lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas
tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik
yang ditanami padi maupun palawija.
3046 ST00526.00.01 Lahan sawah Lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh 1. Lahan sawah irigasi Luas; Hektar, M2;
pematang (galengan) dan/atau saluran untuk 2. Lahan sawah non Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami irigasi
padi sawah tanpa memandang di mana
diperoleh/status lahan tersebut. Lahan tersebut
termasuk lahan yang terdaftar di Pajak Bumi &
Bangunan (PBB), Iuran Pembangunan Daerah, lahan
bengkok, lahan serobotan, termasuk di sini adalah
lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas
tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik
yang ditanami padi maupun palawija.
3047 ST00527.00.00 Lahan sawah Lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem 1. Sawah irigasi teknis Luas; Hektar, M2;
irigasi irigasi, baik yang bangunan penyadap dan jaringan- 2. Sawah irigasi Persentase Persen
(berpengairan) jaringannya diatur dan dikuasai dinas pengairan PU setengah (semi) teknis
maupun dikelola sendiri oleh masyarakat. 3. Sawah irigasi
sederhana
3048 ST00528.00.00 Lahan sawah Lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;

- 811 -
irigasi pengairan yang dikelola sendiri oleh masyarakat atau analisis atau sesuai Persentase Persen
desa/non PU irigasi desa. kebutuhan
3049 ST00529.00.00 Lahan Sawah Lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
Irigasi sederhana yang sebagian jaringannya (bendungan) analisis atau sesuai Persentase Persen
Sederhana dibangun oleh PU. kebutuhan
3050 ST00530.00.00 Lahan sawah Lahan sawah yang memperoleh irigasi dari irigasi Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
irigasi setengah teknis. Sama halnya dengan pengairan analisis atau sesuai Persentase Persen
setengah teknis, namun dalam hal ini PU hanya menguasai kebutuhan
teknis bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan
mengukur pemasukan air, sedangkan pada jaringan
selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasai oleh PU.
3051 ST00531.00.00 Lahan sawah Lahan sawah yang mempunyai jaringan irigasi dimana Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
irigasi teknis saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar analisis atau sesuai Persentase Persen
penyediaan dan pembagian air ke dalam lahan sawah kebutuhan
tersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan
mudah. Biasanya lahan sawah irigasi teknis
mempunyai jaringan irigasi yang terdiri dari saluran
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
primer dan sekunder serta bangunannya dibangun dan
dipelihara oleh PU. Ciri-ciri irigasi teknis: air dapat
diatur dan diukur sampai dengan saluran tersier serta
bangunannya permanen.
3052 ST00532.00.00 Lahan Sawah Lahan sawah yang pengairannya berasal dari Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
Lebak reklamasi rawa lebak (bukan pasang surut). analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3053 ST00533.00.00 Lahan sawah Lahan sawah yang tidak memperoleh pengairan dari Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
non irigasi (tak sistem irigasi tetapi tergantung pada air alam, seperti : analisis atau sesuai Persentase Persen
berpengairan) air hujan, pasang surutnya air sungai/laut dan air kebutuhan
rembesan.
3054 ST00534.00.00 Lahan sawah Lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
pasang surut sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3055 ST00535.00.00 Lahan sawah Lahan sawah yang mempunyai genangan hampir Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;

- 812 -
rawa lebak sepanjang tahun, minimal selama tiga bulan dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
ketinggian genangan minimal 50 cm. kebutuhan
3056 ST00536.00.00 Lahan sawah Lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
rawa pasang sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, analisis atau sesuai
surut termasuk juga disini polder, yaitu lahan sawah yang kebutuhan
terdapat di delta sungai.
3057 ST00537.01.00 Lahan sawah Lahan sawah yang sumber air utamanya berasal dari Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
tadah hujan curah hujan. analisis atau sesuai
kebutuhan
3058 ST00537.02.00 Lahan sawah Lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
tadah hujan hujan. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3059 ST00538.00.00 Lahan Lahan yang biasanya diusahakan tetapi untuk Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
sementara sementara (selama 1 sampai 2 tahun) tidak analisis atau sesuai Persentase Persen
tidak dikelola/diusahakan. Sedangkan lahan yang tidak kebutuhan
diusahakan diusahakan/dikelola selama lebih dari 2 tahun tidak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
termasuk lahan pertanian (lahan tidur).
3060 ST00539.00.00 Lahan sewa Lahan yang berasal dari pihak lain dengan membayar Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
sewa yang besarnya sewa sudah ditetapkan terlebih analisis atau sesuai Persentase Persen
dahulu tanpa melihat besar/ kecilnya hasil produksi. kebutuhan
Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang.
Dalam sewa menyewa pemilik lahan tidak ikut
menanggung ongkos-ongkos produksi maupun resiko
dari penggarapan lahannya.
3061 ST00540.00.00 Lahan Lahan dibawah bangunan tetap dengan atap kaca, Klasifikasi berdasarkan Luas Lahan m2, hektar
tanaman plastik atau material lainnya, digunakan untuk analisis atau sesuai
dibawah tutup melindungi tanaman dari cuaca, hama, atau penyakit kebutuhan
pelindung/prot
ective cover
3062 ST00541.00.00 Lahan Termasuk didalamnya semua lahan yang digunakan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
tanaman untuk tanaman-tanaman yang siklus pertumbuhannya analisis atau sesuai

- 813 -
sementara kurang dari satu tahun, tanaman tersebut harus kebutuhan
ditabur lagi bibitnya atau ditanam lagi untuk produksi
selanjutnya setelah panen selesai.
3063 ST00542.00.00 Lahan Lahan yang ditanami dengan tanaman jangka panjang Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
tanaman tetap yang tidak perlu di tanam ulang selama beberapa analisis atau sesuai
tahun; lahan dengan pepohonan dan belukar kebutuhan
berbunga, misalnya mawar dan melati; dan kebun
pembibitan (kecuali pohonpohon hutan, maka harus
diklasifikasikan sebagai “hutan dan lahan berkayu
lainnya”). Lahan tanaman tetap termasuk pula lahan
yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman tetap
dengan penutup pelindung. Lahan padang rumput
atau padang makan ternak tetap tidak dikategorikan
sebagai lahan tanaman tetap.
3064 ST00468.00.00 Lahan tidur Lahan yang biasanya digunakan untuk usaha Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
pertanian tetapi sudah tidak dimanfaatkan lebih dari analisis atau sesuai Persentase Persen
dua tahun. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3065 ST00543.00.00 Lahan untuk Lahan untuk bangunan rumah serta halaman, Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
bangunan dan biasanya diberi pagar atau batas tanpa memperhatikan analisis atau sesuai Persentase Persen
halaman ditanami atau tidak. Jika lahan disekitar rumah kebutuhan
sekitar tersebut tidak jelas batas-batasnya dengan
tegal/kebun, maka dimasukkan kedalam lahan
tegal/kebun.
3066 ST00544.00.00 Lahan untuk Lahan yang khusus digunakan untuk penggembalaan Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
penggembalaa ternak. Lahan yang sementara tidak diusahakan analisis atau sesuai Persentase Persen
n/padang (dibiarkan kosong lebih dari satu tahun dan kurang kebutuhan
rumput dari dua tahun) tidak dianggap sebagai lahan
penggembalaan/padang rumput meskipun ada hewan
yang digembalakan disana
3067 ST00545.00.00 Lahan warisan Lahan yang diterima oleh ahli waris berdasarkan Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
pembagian harta orang yang telah meninggal dunia. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan

- 814 -
3068 ST00546.00.00 Lahan yang Meliputi lahan yang disewakan, lahan yang dibagi Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
berada di hasilkan, lahan yang digadaikan, lahan yang analisis atau sesuai Persentase Persen
pihak lain diserahkan kepada pihak lain dengan bebas sewa, kebutuhan
lahan yang dikuasai pihak lain secara tidak sah.
3069 ST00547.00.00 Lahan yang Lahan yang diperoleh secara bagi hasil, sewa, gadai, Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar, M2;
berasal dari bengkok, bebas sewa, serobotan dan lahan garapan analisis atau sesuai Persentase Persen
pihak lain lainnya. kebutuhan
3070 ST00548.00.00 Lahan yang Lahan yang didapatkan dari lainnya, seperti serobotan, Klasifikasi berdasarkan luas hektar, m2
berasal dari lahan garapan lainnya. analisis atau sesuai
pihak lain kebutuhan
lainnya
3071 ST00549.00.00 Lahan yang Total “lahan pertanian” dan “lahan dengan bangunan 1. Lahan tanaman Luas; Ha;
digunakan pertanian dan pekarangan pertanian). Sementara (LU1) Persentase Persen
untuk 2. Lahan pada rumput
pertanian atau padang merumput
ternak (meadows dan
pastures) sementara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(LU2)
3. Lahan kosong
sementara (LU3)
4. Lahan tanaman tetap
(LU4)
5. Lahan padang
rumput atau padang
merumput ternak
(meadows dan pastures)
tetap (LU5)
6. Lahan bangunan
pertanian dan
pekarangan pertanian
(LU6)
3072 ST00550.00.00 Lahan yang Lahan milik sendiri ditambah lahan yang berasal dari Klasifikasi berdasarkan luas hektar, m2

- 815 -
dikuasai pihak lain, dikurangi lahan yang berada di pihak lain. analisis atau sesuai
Lahan tersebut dapat berupa lahan sawah dan atau kebutuhan
lahan bukan sawah (lahan pertanian) dan lahan bukan
pertanian.
3073 ST00551.00.00 Lahan yang Lahan yang dimiliki biasanya berdasarkan pada Klasifikasi berdasarkan luas hektar, m2
dimiliki landreform, permohonan biasa, pembagian lahan analisis atau sesuai
transmigrasi, pembagian lahan dari pembukaan hutan, kebutuhan
hukum adat ataupun penyerahan dari program
Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
3074 ST00552.00.00 Lahan yang Lahan yang dikuasai dan dikelola untuk usaha Klasifikasi berdasarkan Luas hektar, m2
diusahakan pertanian, termasuk lahan yang sementara tidak analisis atau sesuai
diusahakan karena menunggu musim selama kurang kebutuhan
dari 1 tahun.
3075 SE00001.00.00 Lain-lain (PAD Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terdiri dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ribu Rupiah
yang sah) hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, analisis atau sesuai
penerimaan jasa giro, pendapatan bunga, penerimaan kebutuhan
ganti rugi atas kekayaan daerah (TGR), komisi,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
potongan dan keuntungan selisih nilai tukar rupiah,
denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, denda
pajak, denda retribusi, hasil eksekusi atas jaminan,
pendapatan dari pengembalian, fasilitas sosial dan
fasilitas umum, pendapatan dari penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan, pendapatan dari angsuran /
cicilan penjualan, hasil pengelolaan dana bergulir,
pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan lain-lain.
3076 SE00002.00.00 Lain-lain pendapatan lainnya dari pemerintah pusat dan atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ribu Rupiah
(pendapatan dari instansi pusat, serta dari daerah lainnya. analisis atau sesuai
yang Sah) kebutuhan
3077 SP00002.00.01 Lalu lintas dari Lalu lintas dari ke desa/kelurahan diisi sarana 1. Perkotaan Jumlah desa/kel
ke transportasi yang paling sering dilalui warga dari atau 2. Perdesaan
desa/keluraha ke desa/ kelurahan lain

- 816 -
n
3078 SP00002.00.02 Lalu lintas dari Lalu lintas dari ke desa/kelurahan diisi sarana Jenis Lalu lintas Jumlah desa/kel
ke transportasi yang paling sering dilalui warga dari atau dari/ke
desa/keluraha ke desa/ kelurahan lain desa/kelurahan:
n 1. Darat
2. Air
3. Darat dan Air
4. Udara
3079 SP00003.00.00 Lama Durasi perjalanan (dalam menit) responden dari tempat Klasifikasi berdasarkan Waktu menit
perjalanan dari kegiatan ke tempat tinggal analisis atau sesuai
tempat kebutuhan
kegiatan ke
tempat tinggal
3080 SP00004.00.00 Lama Durasi perjalanan (dalam menit) responden dari tempat Klasifikasi berdasarkan Waktu menit
perjalanan dari tinggal ke tempat kegiatan analisis atau sesuai
tempat tinggal kebutuhan
ke tempat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kegiatan
3081 SP00005.00.00 Lama tinggal Lama tinggal di alamat sekarang batasannya adalah Klasifikasi berdasarkan Waktu Bulan,
SLS. Jika ada penduduk yang pindah rumah tetapi analisis atau sesuai Tahun
masih dalam satu SLS, maka lama tinggal dihitung kebutuhan
selama dia tinggal di SLS tersebut meskipun tinggal di
bangunan yang berbeda.
3082 ST00405.00.00 Lama Waktu rentang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan Klasifikasi berdasarkan Waktu hari
Penjemuran pengeringan dengan menggunakan sinar matahari analisis atau sesuai
langsung kebutuhan
3083 SP00006.01.00 Lansia Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 1. Lansia Muda (60-69 Jumlah; Orang;
(Penduduk 60 (enam puluh) tahun keatas. tahun) persentase persen
Lanjut Usia) 2. Lansia Madya (70-79
tahun)
3. Lansia Tua (80+)
3084 SP00006.02.00 Lansia seseorang berusia 60 tahun tahun ke atas 1. Laki-Laki Jumlah, Orang,

- 817 -
(Penduduk 2. Perempuan Persentase Persen
Lanjut Usia)
3085 SP00007.00.00 Lantai Bagian bawah atau dasar dari suatu ruangan di suatu 1. Luas m2
rumah. Keramik/marmer/granit
2. Ubin/tegel/teraso
3. Semen
4. Kayu/papan
5. Bambu
6. Tanah dan lainnya
3086 SP00008.00.00 Lantai Granit Suatu lantai yang terbuat dari batuan keras keputih- Klasifikasi berdasarkan Luas m2
putihan yang dapat bertahan lebih lama dari keramik analisis atau sesuai
atau marmer. kebutuhan
3087 SP00009.00.00 Lantai Keramik Suatu lantai yang terbuat dari Tanah liat yang dibakar Klasifikasi berdasarkan Luas m2
dan dicampur dengan mineral lain. analisis atau sesuai
kebutuhan
3088 SP00010.00.00 Lantai Marmer Suatu lantai yang terbuat dari batu gamping yang telah Klasifikasi berdasarkan Luas m2
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
atau Batu mengalami metamorfosis dan dapat dipakai untuk analisis atau sesuai
Pualam lantai, dinding, dsb. kebutuhan
3089 SE00003.00.00 Lapangan Lapangan usaha sesuai dengan kegiatan utama Klasifikasi Baku Jumlah Lapngan
usaha dari usaha/perusahaan. Apabila usaha/perusahaan Lapangan Usaha Usaha
kegiatan mempunyai kegiatan lebih dari satu, maka penentuan Indonesia (KBLI)
utama kegiatan utamanya berdasarkan: 1. Kegiatan dengan
nilai produksi/pendapatan terbesar; 2. Jika nilai
produksi/pendapatan besarnya sama, kegiatan utama
ditentukan dari volume produksi/penjualan terbesar;
3. Jika nilai produksi/pendapatan dan volume
produksi/penjualan sama, kegiatan utama ditentukan
dari waktu terbanyak yang digunakan; 4. Jika nilai
produksi/pendapatan, volume, dan waktunya sama,
kegiatan utama ditentukan dari pernyataan responden.
3090 ST00406.00.00 Layanan Seluruh layanan dokter hewan profesional yang 1. Data usaha pertanian Jumlah Layanan

- 818 -
dokter hewan digunakan untuk melindungi kesehatan hewan ternak secara keseluruhan
yang dipelihara oleh usaha pertanian. Jenis layanan 2. Data untuk masing-
yang diterima mencakup pelayanan penyembuhan masing jenis hewan
penyakit, prosedur bedah, inseminasi buatan, ternak utama
pembiakan (breeding), vaksinasi, pengobatan cacing,
perawatan untuk parasit eksternal, saran medis
umum, dan lain-lain. Termasuk pula layanan yang
disediakan oleh organisasi pemerintah, seperti oleh
tenaga medis di bidang kesehatan hewan, dan yang
disediakan oleh organisasi swasta.
3091 SD00035.00.00 Layanan Fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Sanitasi Layak antara lain klosetnya menggunakan leher angsa, analisis atau sesuai
tempat pembuangan akhir tinjanya menggunakan kebutuhan
tangki septik (septic tank) atau Sistem Pengolahan Air
Limbah (SPAL), dan fasilitas sanitasi tersebut
digunakan oleh rumah tangga sendiri atau bersama
dengan rumah tangga lain tertentu ataupun di MCK
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Komunal. Khusus untuk daerah perdesaan, termasuk
juga yang tempat pembuangan akhir tinjanya berupa
lubang tanah.
3092 SD00036.00.00 Legislasi Pernyataan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
mengenai keabsahan suatu salinan surat atau analisis atau sesuai
dokumen Administrasi Pemerintahanyang dinyatakan kebutuhan
sesuai dengan aslinya.
3093 SD00042.00.00 Lembaga Semua badan yang melalui kegiatan- kegiatannya 1. Perbankan Jumlah; Lembaga;
Keuangan dibidang keuangan, menarik uang dari dan konvensional Persentase Persen
menyalurkan ke dalam masyarakat. 2. Perbankan Syariah
3. Pembiayaan dan
Modal Ventura
4. Penunjang Pasar
Modal
5. Perasuransian

- 819 -
6. Dana Pensiun
7. Pegadaian
8. Pedagang Valas
9. Koperasi Simpan
Pinjam
3094 SD00044.01.00 Lembaga Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
Pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3095 SD00044.02.00 Lembaga Suatu badan usaha di luar bank yang didirikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lembaga;
Pembiayaan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk analisis atau sesuai Persentase Persen
penyediaan dana atau barang modal tanpa menarik kebutuhan
dana secara langsung dari masyarakat baik dalam
bentuk giro, deposito, tabungan, ataupun surat
sanggup bayar.
3096 SD00045.00.00 Lembaga Badan usaha yang didirikan khusus untuk melakukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Usaha;
Pembiayaan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada analisis atau sesuai persentase Persen
Infrastruktur proyek infrastruktur. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3097 SD00053.00.00 limbah B3 Banyaknya timbulan limbah B3 dari sektor industri Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
yang terkelola manufaktur yang dikelola ditambah dengan banyaknya analisis atau sesuai Persentase
dan proporsi timbulan limbah B3 dari sektor agroindustri yang kebutuhan
limbah B3 dikelola ditambah dengan timbulan limbah B3 dari
yang diolah sektor pertambangan, energi dan migas yang dikelola
sesuai ditambah dengan banyaknya timbulan limbah B3 dari
peraturan sektor prasarana jasa yang dikelola yang dinyatakan
perundangan dengan satuan ton.
(sektor
industri)
3098 SD00055.00.00 Limbah Sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
Berbahaya bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat analisis atau sesuai Persentase
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik kebutuhan
secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup

- 820 -
dan atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk
hidup lain.
3099 SP00011.00.00 Lingkungan satuan wilayah yang dimulai dari tingkat terkecil Klasifikasi berdasarkan wilayah wilayah
sekitar (RT/RW/dusun/jorong/lingkungan, dsb) sampai analisis atau sesuai
dengan tingkat kabupaten/kota. kebutuhan
3100 SP00012.00.00 Lingkungan Lingkungan pada tingkat Satuan Lingkungan Setempat Klasifikasi berdasarkan Wilayah lingkungan
sekitar (SLS) terkecil yang berada di bawah desa/kelurahan, analisis atau sesuai setempat
rumah/tempat misalnya RT/RW/dusun/jorong/lingkungan, dsb. kebutuhan
tinggal
3101 SE00004.00.00 Lokasi proyek Lokasi dimana proyek dikerjakan untuk masing- Klasifikasi berdasarkan Jumlah lokasi
masing proyek analisis atau sesuai
kebutuhan
3102 SE00005.00.00 Lokasi Usaha Tempat kegiatan proses produksi berlangsung di Klasifikasi berdasarkan Jumlah lokasi
wilayah NKRI analisis atau sesuai
kebutuhan
3103 ST00407.00.00 Lokasi utama lokasi yang digunakan untuk melakukan usaha Klasifikasi berdasarkan Jumlah lokasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
usaha budidaya rumput laut yang diakui responden sebagai analisis atau sesuai
budidaya yang utama kebutuhan
3104 SP00013.00.00 Lokasi wilayah Di dalam kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang 1. Perkotaan Jumlah Lokasi
desa/keluraha seluruh wilayahnya terletak di tengah/dikelilingi 2. Perdesaan
n terhadap hutan. Di tepi/sekitar kawasan hutan adalah
kawasan hutan desa/kelurahan yang wilayahnya berbatasan langsung
dengan hutan, atau sebagian wilayah desa tersebut
berada di dalam hutan.
Di luar kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang
seluruh wilayahnya tidak berbatasan langsung dengan
hutan
3105 SE00006.00.00 Los tipe tempat berjualan yang bersifat tetap dan terbuka, Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Unit, Persen
dibatasi dengan barang‐barang yang sukar bergerak analisis atau sesuai Persentase
misalnya meja dan sebagainya kebutuhan
3106 ST00408.00.00 Luas areal Luas areal lahan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Klasifikasi berdasarkan Luas Ha (Hektare)

- 821 -
Tanaman Menghasilkan (TM), dan Tanaman Tidak analisis atau sesuai
Menghasilkan (TTM) untuk lahan kebun sendiri, kebun kebutuhan
plasma, dan lahan pembelian dari pihak ketiga dalam
satuan Hektar (Ha).
3107 SD00065.00.00 Luas kawasan Luas kawasan hutan konservasi yang dipulihkan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
konservasi ekosistemnya sehingga kemampuan untuk analisis atau sesuai
terdegradasi memproduksi hasil hutan menjadi pulih kembali. kebutuhan
yang
dipulihkan
kondisi
ekosistemnya
3108 ST00409.00.00 Luas Lahan Luas lahan yang digunakan perusahaan untuk Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
budidaya budidaya Ikan analisis atau sesuai
kebutuhan
3109 SD00068.00.00 Luas lahan Jumlah luas lahan kritis dalam KPH yang direhabilitasi Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
kritis dalam untuk mendukung daya dukung Daerah Aliran Sungai analisis atau sesuai
KPH yang (DAS). kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
direhabilitasi
3110 ST00410.00.00 Luas lahan Luas areal yang dipanen dalam satuan Hektar (Ha). Klasifikasi berdasarkan Luas Ha (Hektare)
panen analisis atau sesuai
kebutuhan
3111 ST00411.00.00 Luas Lahan seluruh luas lahan yang digunakan untuk budidaya Klasifikasi berdasarkan Luas m2
Usaha hortikultura, baik yang ditanam secara tunggal analisis atau sesuai
Hortikultura maupun tumpang sari. kebutuhan
3112 SE00007.00.00 Luas lahan Luas lahan yang dikuasai perusahaan Perum 1. Perum Perhutani Luas Ha
yang dikuasai Perhutani dan Perusahaan Lainnya (Perusahaan 2. Perusahaan
Perum Pembudidaya Tanaman Kehutanan Lainnya) Pembudidaya Tanaman
perhutani dan Kehutanan Lainnya
Perusahaan
lainnya
3113 ST00412.00.00 Luas Panen Luas tanaman yang dipungut hasilnya (hasil utama) Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha),
setelah tanaman tersebut cukup umur. Tanaman yang analisis atau sesuai m2

- 822 -
diperhitungkan luasnya hanya terbatas pada tanaman kebutuhan
yang jarak tanamnya maksimum 3 kali jarak tanam
normal. Cara menghitung luas panen tanaman
campuran/tumpangsari tidak akan diperkirakan
berapa bagian yang ditanami tanaman masing-masing,
tetapi menurut luas bidang yang ditanami tanpa
memandang apakah jarak antara dua tanaman
tersebut normal atau tidak, asal tidak terlalu lebar.
Bila terlalu lebar (jarak melintang membujur lebih dari
3 kali dari jarak tanam normal) tanaman tersebut
dianggap tidak ada dan luasnya tidak perlu dilaporkan.
3114 ST00413.00.00 Luas panen Luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar, M2
belum habis tanaman biofarmaka, atau tanaman hias yang dipanen analisis atau sesuai
habis atau yang biasanya dipanen lebih dari sekali dan kebutuhan
pada periode pelaporan belum dibongkar
3115 ST00414.00.00 Luas Panen Total luas tambak yang dipanen dalam setahun Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
budidaya analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kebutuhan
3116 ST00415.00.00 Luas panen Luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim. Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar, M2
habis Tanaman biofarmaka, atau tanaman hias yang dipanen analisis atau sesuai
habis atau yang biasanya dipanen lebih dari sekali dan kebutuhan
pada periode pelaporan di bongkar
3117 ST00416.00.00 Luas Panen Luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar, M2
Habis/ tanaman biofarmaka atau tanaman hias yang dipanen analisis atau sesuai
Dibongkar habis atau yang biasanya dipanen lebih dari sekali dan kebutuhan
pada periode pelaporan dibongkar
3118 ST00417.00.00 Luas panen Luas panen tanaman semusim yang dipungut hasilnya Klasifikasi berdasarkan Luas Ha (Hektare)
tanaman setelah tanaman tersebut cukup umur. analisis atau sesuai
perkebunan kebutuhan
semusim
3119 ST00418.00.00 Luas Panen Luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah Klasifikasi berdasarkan Luas Ha (Hektare)
Tanaman tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling analisis atau sesuai

- 823 -
Semusim sedikit 15 % dari keadaan normal. kebutuhan
3120 SD00070.00.00 Luas Luas pengembangan hutan serta peningkatan HHBK Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
pengembangan untuk memulihkan kesehatan DAS di Provinsi ke-1 analisis atau sesuai
hutan serta ditambah Luas pengembangan hutan serta kebutuhan
peningkatan peningkatan HHBK untuk memulihkan kesehatan DAS
Hasil Hutan di Provinsi ke-2 hingga Provinsi ke-n yang dinyatakan
Bukan Kayu dengan satuan hektar (Ha)
(HHBK) untuk
memulihkan
kesehatan DAS
3121 ST00419.01.00 Luas Lahan yang dikuasai perusahaan baik yang dimiliki 1. Tanaman Pangan Luas Ha; m2
Penguasaan sendiri atau disewa maupun yang berasal dari pihak 2. Hortikultura
Lahan lain. Tidak termasuk Kantor, dsb. 3. Perkebunan
4. Peternakan
5. Perikanan
6. Kehutanan
3122 ST00419.02.00 Luas Bagian lahan yang dikuasai yang sedang digunakan 1. Tanaman Pangan Luas Ha; m2
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pengusahaan untuk proses budidaya. 2. Hortikultura
Lahan 3. Perkebunan
4. Peternakan
5. Perikanan
6. Kehutanan
3123 ST00420.00.00 Luas Luas tanaman yang mengalami puso/kerusakan yang Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
Puso/Rusak diakibatkan oleh serangan Organisme Penggangu analisis atau sesuai
Tanaman (OPT), Dampak Perubahan Iklim (DPI) kebutuhan
dan/atau sebab lainnya (gempa bumi, dll), sedemikian
rupa sehingga hasilnya kurang dari atau sama dengan
11% dari keadaan normal tanpa melihat kerusakan
terjadi sebelum atau sesudah masa generatif
3124 ST00421.00.00 Luas luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim. Klasifikasi berdasarkan Luas Ha; m2
rusak/tidak Tanaman biofarmaka, atau tanaman hias yang analisis atau sesuai
berhasil (Puso) mengalami kerusakan karena serangan OPT, bencana kebutuhan

- 824 -
alam, sedemikian rupa sehingga hasilnya kurang dari
11% keadaan normal. Termasuk tanaman yang sengaja
dirusak sebelum waktu panen (karena serangan OPT,
untuk pakan ternak, dsb)
3125 ST00422.00.00 Luas tanah Luas tanah pada masing-masing tipe rumah yang Klasifikasi berdasarkan Luas m2
(rumah) atau dibangun oleh responden. Luas setiap unit apartemen analisis atau sesuai
luas unit pada masing-masing tipe apartemen (termasuk balkon) kebutuhan
(apartemen)
3126 ST00423.00.00 Luas Tanam Luas tanaman yang betul-betul ditanam (sebagai Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
tanaman baru) pada bulan laporan, baik penanaman analisis atau sesuai
yang bersifat normal maupun penanaman yang kebutuhan
dilakukan untuk mengganti tanaman yang
dibabat/dimusnahkan karena terserang OPT atau
sebab-sebab lain
3127 ST00424.00.00 Luas Tanam Luas tanaman yang betul-betul ditanam (sebagai Klasifikasi berdasarkan Luas Ha; m2
Baru tanaman baru) pada bulan/triwulan laporan. Baiik analisis atau sesuai
penanaman yang bersifat normal maupun penanaman kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang diakukan untuk mengganti tanaman yang
dicabut/dimusnahkan karena serangan OPT atau
sebab-sebab lain, walaupun pada bulan/triwulan
tersebut tanaman yang baru ditanam dibongkar
kembali
3128 ST00426.00.00 Luas tanam Luas tanaman yang betul-betul ditanam (sebagai Klasifikasi berdasarkan Luas Ha (Hektare)
tanaman tanaman baru) pada bulan laporan, baik penanaman analisis atau sesuai
perkebunan yang bersifat normal maupun penanaman yang kebutuhan
semusim dilakukan untuk mengganti tanaman yang
dibabat/dimusnahkan karena terserang OPT atau
sebab-sebab lain
3129 ST00427.00.00 Luas tanaman Luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah Klasifikasi berdasarkan Luas Ha; m2
yang dipanen tanaman tersebut cukup umur, dan hasilnya paling analisis atau sesuai
berhasil (luas sedikit 11% yang mungkin disebabkan karena kebutuhan
panen) mendapat serangan organisme pengganggu tumbuhan

- 825 -
atau bencana alam. Mencabut bibit tidak termasuk
sebagai memungut hasil.
3130 ST00428.00.00 Luas tanaman Luas tanaman yang dipungut hasilnya sebelum Klasifikasi berdasarkan Luas Ha; m2
yang dipanen waktunya (belum cukup tua). Tanaman yang dipanen analisis atau sesuai
muda muda hanya tanaman jagung dan kedelai. kebutuhan
Keterangan:
Tanaman jagung yang dipungut hasilnya waktu masih
muda (belum dapat dipipil) yang digunakan untuk
sayuran atau diambil kulit buahnya untuk rokok
(klobot) dan sebagainya, walaupun memberikan hasil
tetap dimasukkan ke dalam tanaman yang dipanen
muda, jadi tidak termasuk ke dalam yang dipanen
berhasil.
3131 SD00071.00.00 Luas usaha Luas usaha kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
pemanfaatan restorasi ekosistem dalam hutan alam pada hutan analisis atau sesuai
hasil hutan produksi dengan tetap mempertahankan fungsi dan kebutuhan
kayu restorasi keterwakilan ekosistem serta berupaya mengembalikan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ekosistem keseimbangan hayati dan ekosistemnya.
3132 ST00429.00.01 Lulusan Karya Karya siswa adalah PNS KLHK yang telah ditetapkan 1. S2 Jumlah Orang
Siswa sebagai penerima beasiswa tugas belajar. Tugas Belajar 2. S3
adalah penugasan yang diberikan oleh Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada PNS KLHK
sebagai karyasiswa untuk melanjutkan pendidikan
Program Diploma I, Diploma II, Diploma III, Diploma
IV, Strata I, Strata II atau yang setara dan Strata III
atau yang setara, di dalam maupun di luar negeri.
3133 ST00429.00.02 Lulusan Karya Karya siswa adalah PNS KLHK yang telah ditetapkan 1. Dalam Negeri Jumlah Orang
Siswa sebagai penerima beasiswa tugas belajar. Tugas Belajar 2. Luar Negeri
adalah penugasan yang diberikan oleh Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada PNS KLHK
sebagai karyasiswa untuk melanjutkan pendidikan
Program Diploma I, Diploma II, Diploma III, Diploma

- 826 -
IV, Strata I, Strata II atau yang setara dan Strata III
atau yang setara, di dalam maupun di luar negeri.
3134 SD00073.00.00 Angka Partisipasi Madrasah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam 1. MA Negeri Jumlah; Sekolah;
Murni (APM) Aliyah (MA) binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan 2. MA Swasta Persentase Persen
SMA/MA/sederajat. pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau
setara SMP atau MTs.
3135 SD00075.00.00 Angka Partisipasi Madrasah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam 1. MI Negeri Jumlah; Sekolah;
Murni (APM) Ibtidaiyah (MI) binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan 2. MI Swasta Persentase Persen
SD/MI/sederajat. pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada
jenjang pendidikan dasar.
3136 SD00076.00.00 Angka Partisipasi Madrasah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam 1. MTs Negeri Jumlah; Sekolah;
Murni (APM) Tsanawiyah binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan 2. MTs Swasta Persentase Persen
SMP/MTs/sederajat. (MTs) pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada
jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
3137 ST00430.00.00 Majalah Ilmiah Terbitan berkala mengenai ilmu pengetahuan dan 1. Jurnal Akreditasi peringkat
isinya khususnya tentang bidang ilmu. 2. Bulletin
3. Info Teknis
3138 ST00431.00.00 Majikan Orang yang, bekerja pada usaha miliknya sendiri atau 1. Laki-laki Jumlah Orang
(employer) usaha milik bersama dengan satu atau beberapa 2. Perempuan
rekan, memiliki pekerjaan mandiri dan dalam
kapasitas ini secara terus menerus (termasuk periode
referensi) memiliki satu atau lebih orang bekerja
untuknya sebagai sebagai karyawan/pekerja.
3139 ST00432.00.00 Manajer yang Orang yang mengelola usaha pertanian sebagai 1. Laki-laki Jumlah Orang
dipekerjakan perwakilan pemiliki usaha pertanian dan bertanggung 2. Perempuan Usia Tahun
oleh jawab terhadap keuangan normal harian dan rutinitas
perusahaan produksi usaha pertanian. Manajer ini merupakan

- 827 -
pekerja yang dibayar.
3140 SE00008.00.00 Margin keuntungan yang diambil pedagang berupa selisih nilai Klasifikasi berdasarkan Persentase persen
perdagangan jual dikurangi nilai beli dibagi nilai beli. Margin yang analisis atau sesuai
diambil adalah margin rata-rata keseluruhan barang kebutuhan
yang dijual.
3141 SE00009.00.00 Marketplace Platform jualan online popular yang memfasilitasi 1. Tokopedia Jumlah, Marketplace,
proses jual beli dari berbagai usaha. 2.Lazada Presentase persen.
3. Shopee
4. Blibli
5. Facebook
6. Lainnya
3142 SD00083.00.00 Masalah Masalah sosial yang mempunyai dampak negatif dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kejadian
psikososial berpengaruh terhadap munculnya gangguan jiwa atau analisis atau sesuai
masalah sosial yang muncul sebagai dampak dari kebutuhan
gangguan jiwa.
3143 SP00014.00.00 Masih Jika ART berumur 5 tahun ke atas terdaftar dan aktif Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
bersekolah/ber mengikuti pendidikan, baik di suatu jenjang analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sekolah pendidikan formal maupun nonformal (Paket A/B/C), kebutuhan
yang berada di bawah pengawasan Kemdikbud,
Kementerian Agama, Instansi Pemerintah lain maupun
Instansi Swasta
3144 SD00085.00.00 Masyarakat Seluruh rakyat Indonesia, baik sebagai orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang
perseorangan, kelompok orang, masyarakat adat, analisis atau sesuai rata-rata
badan usaha, maupun yang berhimpun dalam suatu kebutuhan
lembaga atau organisasi kemasyarakatan.
3145 SP00015.00.00 Mata air Sumber air permukaan tanah dimana air timbul Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dengan sendirinya tanpa ditarik menggunakan alat analisis atau sesuai
atau pompa, termasuk mata air terlindung maupun kebutuhan
tidak terlindung.
3146 SD00087.00.00 Mata Air/ Tempat atau wadah air alami dan/ atau buatan yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Sumber Air terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan analisis atau sesuai
tanah. kebutuhan

- 828 -
3147 SP00016.00.00 Media cetak Media yang melakukan proses penyebaran informasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah buah
dengan menggunakan teknologi cetak, dan dalam analisis atau sesuai
bentuk cetak. Berita/artikel yang di-print termasuk kebutuhan
media cetak.
3148 SP00017.00.00 Media Media dalam bentuk digital yang mana memerlukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah File,
elektronik/digi media/alat elektronik (PC, Laptop, Handphone, Tablet, analisis atau sesuai dokumen,
tal dll) untuk dapat mengakses/membaca artikel/berita kebutuhan Aplikasi,
tersebut. Kegiatan membaca artikel/berita tersebut Situs/web
dapat dilakukan secara online di internet maupun
offline dalam bentuk softcopy.
3149 SE00010.00.00 Media Media online yang di gunakan oleh usaha/perusahaan 1.Website Jumlah Media Digital
Penjualan dalam memasarkan produknya sebagai usaha e- 2.Platform Digital
Digital commerce.
3150 SE00011.00.00 Media Sosial Laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna 1. Facebook Jumlah Media Sosial
dapat membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam 2. Instagram
jaringan sosial. (KKBI) 3. Twitter
4. Lainnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3151 SD00089.00.00 Median usia Usia di mana 50% dari semua perempuan dalam Klasifikasi berdasarkan Umur Tahun
kawin pertama kelompok umur sudah melakukan perkawinan. analisis atau sesuai
untuk kebutuhan
perempuan
pernah kawin
umur 25-49
tahun
3152 SP00018.00.00 Membaca buku Apabila seseorang selama seminggu terakhir 1. Ya Jumlah; Orang;
melakukan aktivitas membaca. Jenis bacaan meliputi 2. Tidak persentase Persen
koran/surat kabar, majalah/tabloid, buku cerita, buku
pelajaran sekolah, buku pengetahuan, kitab suci, dan
bacaan lainnya, baik dalam media cetak maupun
elektronik.
3153 SP00019.00.00 Membaca Kitab Khusus untuk kitab suci dianggap membaca apabila Klasifikasi berdasarkan Jumlah kegiatan
Suci minimal membaca 1 ayat. analisis atau sesuai

- 829 -
Kitab suci yang dimaksud berupa satu kesatuan utuh. kebutuhan
Termasuk kitab suci yang dibagi menurut juz.
Tidak termasuk yang tergabung dengan doa-doa.
3154 SP00020.00.00 Memberikan Memberikan saran/pendapat yaitu menyampaikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
saran/pendapa sudut pandang/gagasan/ide mengenai suatu topik analisis atau sesuai persentase Persen
t yang sedang dibahas di dalam pertemuan/rapat. kebutuhan
3155 SD00091.00.00 Memiliki Akses Rumah tangga yang menggunakan air minum yang 1. Membeli, Jumlah; Rumah
Terhadap terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, 2. Tidak membeli persentase tangga;
Layanan hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan persen
Sumber Air (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor
Minum atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter
dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan
pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air
dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air
sumur dan mata air tidak terlindung.
3156 SD00091.00.00 Persentase rumah Memiliki Akses Rumah tangga yang menggunakan air minum yang 1. Membeli, Jumlah; Rumah
tangga yang Terhadap terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, 2. Tidak membeli persentase tangga;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
memiliki akses Layanan hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan persen
terhadap layanan Sumber Air (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor
sumber air minum Minum atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter
layak dan dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan
berkelanjutan. pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air
dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air
sumur dan mata air tidak terlindung.
3157 SD00092.00.00 Memiliki Akses Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap air Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Terhadap minum layak (access to improved water) yaitu jika analisis atau sesuai
Layanan sumber air minum utama yang digunakan adalah kebutuhan
Sumber Air leding, air terlindungi, dan air hujan. Air terlindungi
Minum Layak mencakup sumur bor/pompa, sumur terlindung dan
mata air terlindung. Bagi rumah tangga yang
menggunakan sumber air minum berupa air kemasan,
maka rumah tangga dikategorikan memiliki akses air

- 830 -
minum layak jika sumber air untuk mandi/cuci
berasal dari leding, sumur bor/pompa, sumur
terlindung, mata air terlindung, dan air hujan.
3158 SD00094.00.00 Menantu Suami atau istri dari anak kandung, anak tiri, atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
anak angkat. analisis atau sesuai
kebutuhan
3159 SP00021.00.00 Menggunakan Interaksi seseorang dengan orang lain yang dilakukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
bahasa daerah di luar rumah, yaitu di kantor, sekolah, maupun analisis atau sesuai Persentase Persen
dalam lingkungan masyarakat sekitar, baik secara langsung kebutuhan
pergaulan maupun tidak langsung (lewat telpon, SMS, chatting,
sehari-hari video call, dsb) menggunakan bahasa daerah.
3160 SP00022.00.00 Menggunakan Interaksi seseorang dengan keluarga atau famili pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
bahasa daerah saat berada di rumah, baik secara langsung maupun analisis atau sesuai Persentase Persen
di rumah tidak langsung (lewat telpon, SMS, chatting, video call, kebutuhan
dsb) menggunakan bahasa daerah.
3161 SP00023.00.00 Menggunakan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kali; Persen
hak memilih melakukan pencoblosan surat suara pada saat hari analisis atau sesuai Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pemungutan suara untuk memilih pemimpin (bupati, kebutuhan
gubernur dan presiden) atau anggota-anggota yang
akan duduk dalam suatu badan perwakilan/legislatif
(Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).
3162 SP00024.00.00 Menggunakan Rumah tangga yang dalam 3 bulan terakhir terdapat Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
produk anggota rumah tangga yang menggunakan setidaknya analisis atau sesuai Persentase Persen
tradisional satu produk tradisional sebagai berikut: kerajinan kebutuhan
tradisional, busana daerah/tradisional, metode
penyehatan tradisional, atau obat tradisional
3163 SP00025.00.00 Mengikuti Mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan adalah 1. Ya Jumlah; Orang;
kegiatan sosial partisipasi/keikutsertaan (terlibat aktif) seseorang 2. Tidak persentase Persen
kemasyarakata dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang ada di
n lingkungan tempat tinggal yang masih dalam lingkup
RT/RW/dusun/desa, dimana dalam kegiatan tersebut

- 831 -
terjadi interaksi secara langsung antar anggota
masyarakat. Jenis kegiatan sosial kemasyarakatan
diantaranya keagamaan, keterampilan,
olahraga/permainan, gotong royong, arisan, kematian,
dan kegiatan sosial lainnya.
3164 SP00026.00.00 Mengunjungi Seseorang yang datang/ berkunjung ke situs 1. Ya Jumlah Orang
museum/situs peninggalan sejarah/warisan budaya dalam rangka 2. Tidak
peninggalan penelitian, pendidikan, atau rekreasi.
sejarah
3165 SP00027.00.00 Mengunjungi Apabila seseorang berkunjung ke perpustakaan dengan 1. Pernah Jumlah, Orang,
perpustakaan tujuan untuk meminjam, mengembalikan, maupun 2. Tidak pernah Persentase persen
memperoleh informasi atau mencari literatur/bahan
pustaka dari koleksi (buku dan bahan terbitan lainnya)
yang dimiliki oleh perpustakaan
3166 SP00028.00.00 Mengurus Kegiatan mengelola kebutuhan keluarga dan urusan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Rumah Tangga rumah tangga tanpa mendapat upah atau gaji, analisis atau sesuai Persentase Persen
termasuk anggota keluarga yang membantu mengurus kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
rumah tangga
3167 SP00029.00.00 Menonton/Men Apabila seseorang meluangkan waktu (baik berniat Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
ikmati maupun tidak) untuk menonton pertunjukan/pameran analisis atau sesuai Persentase Persen
Pertunjukan/ seni, baik dengan membayar ataupun tidak, baik di kebutuhan
Pameran Seni tempat khusus pertunjukan ataupun tidak, seperti
menonton pertunjukan seni di pusat perbelanjaan atau
di tempat resepsi pernikahan.
3168 SP00030.00.00 Menonton/Men Seseorang yang menonton/menikmati secara langsung Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
ikmati setidaknya satu seni sebagai berikut: Film, analisis atau sesuai Persentase Persen
Pertunjukan/ Musik/Suara, Rupa, Sastra, Tari Budaya Indonesia, kebutuhan
Pameran Seni Teater/Pewayangan
secara
langsung
3169 SP00031.00.00 Menyelenggara Jika responden menyelenggarakan/mengadakan suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
kan upacara upacara/acara (perkawinan, kematian, dll) yang di analisis atau sesuai

- 832 -
adat dalamnya terdapat unsur adat baik sebagian maupun kebutuhan
keseluruhan dari prosesi upacara adat dan dihadiri
setidaknya oleh tetangga sekitarnya.
3170 ST00433.00.00 Menyewa lahan Lahan yang disewa oleh pemilik usaha dari orang lain, 1. Untuk sejumlah uang Luas Hektar
dari orang lain biasanya untuk jangka waktu terbatas. dan/atau hasil
pertanian yang disetujui
2. Pembagian hasil
produksi pertanian
3. Ditukar dengan jasa
4. Perjanjian sewa
lainnya
3171 SE00013.01.00 Merek Merek dari komoditas/kualitas yang menjadi amatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Merek
survei harga kemahalan konstruksi analisis atau sesuai
kebutuhan
3172 SE00013.02.01 Merek Tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa 1. Mempunyai merek Jumlah Merek
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan 2. Tidak Mempunyai
warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 {tiga) merek
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua)
atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang
dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan
hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau
jasa.
3173 SE00013.02.02 Merek Tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa 1. Terdaftar Jumlah Merek
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan 2. Tidak Terdaftar
warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 {tiga)
dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua)
atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang
dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan
hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau
jasa.
3174 SP00032.00.00 Mertua Orang tua dari suami atau istri kepala keluarga. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
analisis atau sesuai

- 833 -
kebutuhan
3175 ST00434.00.00 Metode Metode ini dilakukan dengan mengikatkan benih Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Metode;
Patok/Lepas rumput laut (yang diikat dengan tali rafia) pada analisis atau sesuai Persentase Persen
Dasar rentangan tali nilon atau jaring di atas dasar perairan kebutuhan
dengan menggunakan pancang-pancang kayu
3176 SP00033.00.00 Metode cara meningkatkan kesehatan yang diwariskan secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Metode;
penyehatan turun-temurun, baik untuk mengobati penyakit atau analisis atau sesuai Persentase Persen
tradisional meningkatkan daya tahan tubuh, misalnya kerok kebutuhan
badan, gurah, ruwat, bekam, akupunktur, dsb
3177 ST00435.00.00 Metode Rakit Metode rakit apung merupakan budidaya rumput laut Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Metode;
Bambu Apung dengan cara mengikat rumput laut pada tali ris (seperti analisis atau sesuai Persentase Persen
pada metode lepas dasar) yang diikatkan pada rakit kebutuhan
apung yang terbuat dari bambu
3178 ST00436.00.00 Metode Tali Metode budidaya ini menggunakan tali panjang yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Metode;
rentang/Longli dibentangkan. Teknik budidaya rumput laut dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
ne metode ini adalah menggunakan tali sepanjang 50 – kebutuhan
100 meter yang pada kedua ujungnya diberi jangkar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan pelampung besar, setiap 25 meter diberi
pelampung utama yang terbuat dari drum plastik atau
styrofoam.
3179 SD00111.00.00 Metropolitan Kawasan perkotaan terpadu dengan sistem jaringan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Baru di Luar wilayah yang terintegrasi yang berada di luar Jawa analisis atau sesuai persentase Persen
Jawa sebagai yang juga memiliki fungsi untuk melayani kegiatan kebutuhan
Pusat Kegiatan skala internasional, nasional atau beberapa provinsi.
Nasional (PKN)
3180 SD00112.02.00 Migran Penduduk yang tempat tinggalnya pada saat 1. Migran Jumlah; Orang;
pencacahan berbeda wilayah administratif dengan 2. Non Migran Persentase Persen
tempat tinggal sebelumnya.
3181 SP00034.00.00 Migran risen Penduduk yang tempat tinggalnya pada saat 1. Migran Risen Jumlah; Orang;
pencacahan berbeda wilayah administratif dengan 2. Nonmigran Risen Persentase Persen
tempat tinggalnya pada 5 tahun yang lalu.
3182 SP00035.00.00 Migran seumur Penduduk yang tempat tinggalnya pada saat 1. Migran Seumur Jumlah; Orang;

- 834 -
hidup pencacahan berbeda wilayah administratif dengan Hidup Persentase Persen
tempat lahirnya. 2. Nonmigran Seumur
Hidup
3183 SP00036.00.00 Migran total Penduduk yang tempat tinggalnya pada saat 1. Migran Total Jumlah; Orang;
pencacahan berbeda wilayah administratif dengan 2. Nonmigran Total Persentase Persen
tempat tinggal sebelumnya.
3184 SP00037.00.00 Milenial Penduduk yang lahir tahun 1981-1996 dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
perkiraan usia saat ini 24-39 tahun analisis atau sesuai
kebutuhan
3185 SP00038.00.00 Minimarket/sw Sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis 1. Perkotaan Jumlah Unit
alayan barang secara eceran, dan semua barang memiliki 2. Perdesaan
label harga, dengan luas bangunan kurang dari
400m2. Yang dicatat pada Podes adalah minimarket
yang masih aktif.
3186 SD00115.00.01 Miskin Seseorang dengan pendapatan/pengeluaran kurang 1. Miskin Persentase Persen
dari garis kemiskinan tersebut dikategorikan sebagai 2. Tidak Miskin
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
miskin.
3187 SD00115.00.02 Miskin Seseorang dengan pendapatan/pengeluaran kurang 1. Perkotaan Persentase Persen
dari garis kemiskinan tersebut dikategorikan sebagai 2. Perdesaan
miskin.
3188 SD00116.00.00 Mitigasi Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran analisis atau sesuai
dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana kebutuhan
Kegiatan mitigasi dapat dilakukan melalui:
a. pelaksanaan penataan ruang
b. pengaturan pembangunan, pembangunan
infrastruktur, tata bangunan
c. penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, dan
pelatihan baik secara konvensional maupun modern
3189 SD00117.00.01 Mitigasi Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, 1. Perkotaan Persentase Persen
Bencana Alam baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran 2. Perdesaan

- 835 -
dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana,
meliputi sistem peringatan dini bencana alam, sistem
peringatan dini tsunami, perlengkapan keselamatan,
jalur evakuasi
3190 SD00117.00.02 Mitigasi Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, 1. Pembuatan, Jumlah desa/kel
Bencana Alam baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran perawatan, atau
dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana, normalisasi: sungai,
meliputi sistem peringatan dini bencana alam, sistem kanal, tanggul, parit,
peringatan dini tsunami, perlengkapan keselamatan, drainase, waduk,
jalur evakuasi pantai, dll
2. Perlengkapan
keselamatan (perahu
karet, tenda, masker)
3. Rambu-rambu dan
jalur evakuasi bencana
4. Sistem peringatan
dini bencana alam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. Sistem peringatan
dini khusus tsunami
3191 ST00437.00.00 Mitra Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Mitra
konservasi dan menjadi peserta kemitraan kehutanan konservasi analisis atau sesuai
sebagai bentuk kerja sama pemberdayaan masyarakat kebutuhan
di kawasan konservasi.
3192 SP00039.00.00 Moda moda transportasi didefinisikan sebagai alat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Moda; Persen
transportasi transportasi yang digunakan untuk pengangkutan analisis atau sesuai Persentase
orang yang menggunakan jenis sarana tertentu, seperti kebutuhan
pesawat terbang, kendaraan, kapal atau perangkat
lain.
3193 SE00015.00.00 Modal Modal yang berasal dari pihak luar dalam bentuk 1.Pinjaman jangka Nilai Rupiah
Luar/Pinjaman pinjaman. pendek
2.Pinjaman jangka
panjang

- 836 -
3194 SE00016.00.00 Modal Modal yang di dapat atau berasal dari pemilik 1.Modal disetor Nilai Rupiah
Sendiri/Ekuita perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan 2.Modal cadangan
s tersebut untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. 3.Saham
3195 SE00017.00.00 Modal Usaha Modal/aset merupakan alat penyimpan nilai, yang 1. Milik Sendiri Jumlah Rupiah
mewakili manfaat atau rangkaian manfaat yang akan 2. Penyertaan
diterima pemilik ekonomi dengan cara menguasai atau modal/patungan (modal
menggunakan itu dalam periode tertentu. ventura)
3. Pinjaman Bank
4. Pinjaman Koperasi
5. Pinjaman Pegadaian
6. Pinjaman Perorangan
7. Pinjaman Program
Pemerintah
8. Pinjaman Lembaga
Swasta
3196 SE00018.00.00 Modal Usaha seluruh uang atau barang yang digunakan untuk 1. Modal Milik Sendiri Nilai Rupiah
Saat Pendirian menjalankan suatu usaha pada awal beroperasi baik 2. Modal Penyertaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
berasal dari milik sendiri atau pinjaman pihak luar. modal
3. Modal Patungan
(modal ventura)
4. Modal dari Koperasi
5. Modal dari Bank
6. Modal dari Pegadaian
7. Modal dari
Perorangan
8. Modal dari Program
Pemerintah
9. Modal dari LSM
10. Modal dari
Internasional
11. Modal dari Lembaga
lainnya

- 837 -
3197 ST00438.00.00 Musim gulma musim banyaknya tumbuhan liar pengganggu pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah Hari
rumput laut (lumut) analisis atau sesuai
kebutuhan
3198 ST00439.00.00 Musim ice-ice musim penyakit yang menjangkiti rumput laut sebagai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Hari
akibat dari beberapa interaksi faktor alam sehingga analisis atau sesuai
kekurangan nutrisi untuk fotosintesa kebutuhan
3199 ST00440.00.00 Musim normal Musim di mana hasil tangkapan/hasil produksi dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Hari
keadaan rata-rata, banyaknya ikan di laut dalam analisis atau sesuai
keadaan sedang. kebutuhan
3200 ST00441.00.00 Musim Musim di mana hasil tangkapan/hasil produksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Hari
paceklik minimal, di laut tidak banyak ikan atau ada gangguan analisis atau sesuai
alam (cuaca, gelombang). kebutuhan
3201 ST00442.00.00 Musim/iklim faktor alam yang meliputi kondisi atmosfer yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Hari
berubah ubah setiap periode waktu tertentu analisis atau sesuai
kebutuhan
3202 SE00019.00.00 Mutasi/Dinami Pergerakan keluar masuk ternak dalam suatu usaha 1. sapi Jumlah, Ekor, Rupiah
ka ternak meliputi stok awal, pembelian, kelahiran, penambahan 2. kerbau Nilai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lain, penjualan, pemotongan, kematian, pengurangan 3. kuda
lain, dan stok akhir selama setahun 4. kambing
5. domba
6. babi
7. unggas
3203 SP00040.00.00 Nagari Kesatuan Masyarakat Hukum Adat secara geneologis Klasifikasi berdasarkan Jumlah Nagari
dan historis, memiliki batas-batas dalam wilayah analisis atau sesuai
tertentu, memiliki harta kekayaan sendiri, berwenang kebutuhan
memilih pemimpinnya secara musyawarah serta
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan filosofi dan sandi adat, Adat
Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah dan/atau
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat.
3204 SE00020.00.00 Nama Nama komoditas yang diambil dari deskripsi Klasifikasi Baku Jumlah Kode,Komodi

- 838 -
Komoditas KBLI/KBKI yang bersesuaian. Komoditas Indonesia tas
Harga
Perdagangan
Besar (HPB)
3205 SE00021.00.00 Nama Komoditas/barang mesin dalam katalog ICP yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Komoditas
Komoditas dapat ditemui di Indonesia. analisis atau sesuai Mesin
Mesin dan kebutuhan
Perlengkapan
3206 SE00022.00.00 Nama Negara Negara yang pada saat pengiriman diketahui sebagai Klasifikasi Nama Negara Jumlah; Negara;
Tujuan negara terakhir dimana barang tersebut akan terkirim. Tujuan Persentase Persen
3207 SE00023.00.00 Nama Identitas perusahaan atau sebutan yang melekat pada 1. Nama Komersial Jumlah Usaha
Perusahaan/ suatu usaha Khusus
Usaha 2. Tanpa Nama
Komersial Khusus
(Menggunakan Nama
Pengusaha)
3208 SE00024.00.00 Negara Asal Negara asal barang impor (negara produsen) Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
analisis atau sesuai
kebutuhan
3209 SD00124.00.00 Negara Sebuah negara dengan sedikit kegiatan industri dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Negara
Berkembang ekonomi dan di mana orang umumnya berpenghasilan analisis atau sesuai
rendah. kebutuhan
3210 SD00134.02.00 Nelayan Orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
operasi penangkapan ikan/binatang air analisis atau sesuai persentase persen
lainnya/tanaman air. kebutuhan
3211 SD00134.01.00 Nelayan Orang yang mata pencahariannya melakukan 1. Nelayan Kecil Jumlah; Orang;
penangkapan ikan atau orang 2. Nelayan Tradisional persentase persen
yang melakukan usaha penangkapan ikan 3. Nelayan Buruh
4. Nelayan Pemilik
3212 ST00444.00.00 Nematisida Bahan yang digunakan untuk mengendalikan cacing Klasifikasi berdasarkan berat gram, kg
(nematode). analisis atau sesuai
Contoh jenis nematisida: Basamid G, Vydate 100 AS, kebutuhan

- 839 -
Vydate 10 G, Sheillede
3213 ST00445.00.00 Nener Benih ikan bandeng ukuran sekitar 1-2 cm untuk Klasifikasi berdasarkan Produksi Ribu ekor
dibudidayakan di tambak. analisis atau sesuai
kebutuhan
3214 SE00025.00.00 Neraca Selisih nilai (surplus/defisit) dari total nilai penjualan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Perdagangan antar wilayah dikurangi total nilai pembelian antar analisis atau sesuai
Antar Wilayah wilayah kebutuhan
3215 SE00026.00.00 Neraca Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan 1. Persediaan Jumlah Rupiah
Usaha/Perusa suatu perusahaan atau entitas bisnis yang 2. Uang Tunai
haan menunjukkan posisi harta, kewajiban dan modal 3. Piutang Usaha /
perusahaan pada periode akuntansi (akhir tahun). Pinjaman yang
diberikan
4. Simpanan
5. Surat Berharga
6. Tanah
7. Bangunan / Gedung
Usaha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
8. Bangunan / Tempat
Tinggal
9. Mesin dan
Perlengkapan
10. Alat Transportasi
11. Produk Kekayaan
Intelektual
12. Barang
modal/peralatan
3216 SE00027.00.00 Nilai air bersih Nilai air bersih yang disalurkan adalah nilai rupiah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Juta Rupiah
yang dari air bersih yang disalurkan oleh perusahaan air analisis atau sesuai
disalurkan bersih kepada pelanggan. kebutuhan
3217 SE00028.00.00 Nilai aset Aset adalah sesuatu yang menjadi milik 1. aset lancar Jumlah, Nilai
usaha/perusahaan dan yang memiliki nilai ekonomi 2. aset tetap Persentase
3218 SE00029.00.01 Nilai bahan bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi 1. Uraian bahan baku Jumlah Nilai

- 840 -
baku dan barang jadi; bahan kebutuhan pokok untuk membuat pokok (bawang merah,
penolong sesuatu, termasuk atau barang setengah jadi yang beras, cabai, daging
digunakan oleh usaha lainnya. ayam, daging sapi,
garam, gula pasir,
jagung, kedelai, telur,
tepung beras, terigu,
ikan).
2. Uraian bahan baku
dan penolong selain
bahan pokok.
3219 SE00029.00.02 Nilai bahan bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi 1. Dibeli Jumlah Nilai
baku dan barang jadi; bahan kebutuhan pokok untuk membuat 2. Hasil kebun
penolong sesuatu, termasuk atau barang setengah jadi yang 3. Lainnya
digunakan oleh usaha lainnya.
3220 SE00030.00.01 Nilai bahan Nilai penggunaan barang yang diolah menjadi bentuk Kode Komoditi Industri Jumlah, Nilai
baku dan lain dan barang lain yang digunakan dalam proses (KKI) Persentase
penolong pemrosesan bahan baku, biasanya berbaur dengan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dalam negeri bahan baku dalam proses pengolahan yang di produksi
di dalam negeri terlepas apakah produsen tersebut
milik asing atau bukan
3221 SE00030.00.02 Nilai bahan Nilai penggunaan barang yang diolah menjadi bentuk Klasisifikasi Baku Jumlah, Nilai
baku dan lain dan barang lain yang digunakan dalam proses Komoditi Indonesia Persentase
penolong pemrosesan bahan baku, biasanya berbaur dengan (KBKI)
dalam negeri bahan baku dalam proses pengolahan yang di produksi
di dalam negeri terlepas apakah produsen tersebut
milik asing atau bukan
3222 SE00031.00.01 Nilai bahan Nilai penggunaan barang yang diolah menjadi bentuk Kode Komoditi Industri Jumlah, Nilai
baku dan lain dan barang lain yang digunakan dalam proses (KKI) Persentase
penolong luar pemrosesan bahan baku, biasanya berbaur dengan
negeri bahan baku yang bersumber dari luar negeri terlepas
siapa yang melakukan impor
3223 SE00031.00.02 Nilai bahan Nilai penggunaan barang yang diolah menjadi bentuk Klasisifikasi Baku Jumlah, Nilai

- 841 -
baku dan lain dan barang lain yang digunakan dalam Komoditi Indonesia Persentase
penolong luar proses/pemrosesan bahan baku, biasanya berbaur (KBKI)
negeri dengan bahan baku yang bersumber dari luar negeri
terlepas siapa yang melakukan impor
3224 SE00032.00.00 Nilai CIF Nilai barang tiba di pelabuhan bongkar, merupakan Klasifikasi berdasarkan Nilai USD
penjumlahan nilai barang di pelabuhan muat (FoB), analisis atau sesuai
asuransi (Insurance), dan ongkos angkut (Freight) kebutuhan
3225 SD00141.00.00 Nilai Indeks Nilai indeks efektivitas pengelolaan kawasan Klasifikasi berdasarkan Indeks Indeks
METT konservasi berdasarkan penilaian elemen-elemen analisis atau sesuai
(Management utama yang mencakup pemahaman konteks, kebutuhan
Effectiveness perencanaan, alokasi sumberdaya (input), kegiatan
Tracking Tool) pengelolaan (proses), produk dan jasa (output) dan
dampaknya (outcame).
3226 SE00033.00.00 Nilai input Nilai komponen-komponen pengeluaran perusahaan 1. Nilai penggunaan Nilai; Rupiah;
dalam proses kegiatan produksi diluar pengeluaran bahan baku dan Persentase Persen
tenaga kerja selama tahun survei penolong
2. Penggunaan bahan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
bakar
3. Penggunaan listrik
4. Sewa Gedung
5. tanah dan peralatan
6. Jasa Industri
7. Managemen fee
8. biaya promosi
9. biaya perjalanan
dinas
10. biaya pencegahan
pencemaran lingkungan
11. biaya peningkatan
kemampuan SDM
12. biaya riset dan
pengembangan

- 842 -
13. biaya telpon
14. fax
15. internet
16. surat menyurat
3227 SE00034.00.00 Nilai Klasifikasi berdasarkan Nilai Juta Rupiah
input/biaya Biaya antara merupakan biaya yang dikeluarkan dalam analisis atau sesuai
antara proses produksi meliputi biaya pembelian bahan baku, kebutuhan
perusahaan bahan bakar & listrik, air, ATK, peralatan dan suku
gas cadang, perbaikan dan pemeliharaan, sewa bangunan
dan mesin, dan lain-lain
3228 SE00035.00.00 Nilai Nilai konstruksi yang diselesaikan pada saat tahun Nilai Konstruksi Nilai Rupiah
Konstruksi survei. Untuk yang multiyears perhitungkan
persentase pada saat tahun survei untuk menentukan
nilai konstruksi yang diselesaikan pada saat tahun
survei utk masing-masing proyek
3229 SE00036.00.00 Nilai Konsumsi Nilai Konsumsi adalah jumlah nilai yang dikeluarkan 11 Kelompok Nilai Juta Rupiah
Dasar Barang oleh rumah tangga untuk memperoleh suatu Pengeluaran:
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan Jasa yang komoditas yang dikonsumsi. 1. Makanan, Minuman,
terpilih sebagai Nilai Konsumsi Dasar diperoleh hasil Survei Biaya dan Tembakau
Paket Hidup yang menunjukkan nilai pengeluaran rumah 2. Pakaian dan Alas
Komoditas di tangga setahun untuk setiap barang/jasa yang Kaki
90 Kota IHK dikonsumsi. 3. Perumahan, Air,
Listrik, dan Bahan
Bakar Rumah Tangga
4. Perlengkapan,
Peralatan, dan
Pemeliharaan Rutin
Rumah Tangga
5. Kesehatan
6. Transportasi
7. Informasi,
Komunikasi, dan Jasa

- 843 -
Keuangan
8. Rekreasi, Olahraga,
dan Budaya
9. Pendidikan
10. Penyediaan
Makanan dan
Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi
dan Jasa Lainnya
3230 SE00037.00.00 Nilai Kontrak Nilai kontrak yang didapat pada saat pekerjaan akan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
dimulai untuk masing-masing proyek analisis atau sesuai
kebutuhan
3231 SE00038.00.01 Nilai output Nilai komponen-komponen pendapatan perusahaan 1. Nilai produksi Jumlah, Nilai
dalam proses kegiatan produksi 2. penerimaan lainnya Persentase
3. selisih stok barang
setengah jadi
4. listrik yang dijual
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3232 SE00038.00.02 Nilai output Nilai komponen-komponen pendapatan perusahaan 1. Nilai produksi Jumlah, Nilai
dalam proses kegiatan produksi 2. nilai jasa industri Persentase
(maklun)
3. nilai pendapatan
lainnya
3233 SE00039.00.00 Nilai Nilai gas yang disalurkan adalah nilai rupiah dari gas Klasifikasi berdasarkan Nilai Juta Rupiah
output/penjual yang disalurkan oleh perusahaan gas kepada analisis atau sesuai
an gas yang pelanggan kebutuhan
disalurkan
3234 SE00040.00.00 Nilai Klasifikasi berdasarkan Nilai Juta Rupiah
Pemakaian Nilai pemakaian bahan bakar yang digunakan oleh analisis atau sesuai
Bahan Bakar perusahaan gas dikelompokkan menurut pemakaian kebutuhan
dan Pelumas bensin, solar, minyak diesel, minyak tanah, pelumas,
oleh dan BBG
perusahaan

- 844 -
gas
3235 SE00041.00.00 Nilai Nilai pemakaian listrik berlangganan adalah nilai uang Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Juta Rupiah
Pemakaian yang dikeluarkan untuk berlangganan baik listrik PLN analisis atau sesuai
Listrik atau swasta per bulan kebutuhan
Berlangganan
3236 SE00042.00.01 Nilai Suatu nilai yang dikeluarkan oleh perusahaan/badan 1.Riset Dasar (Teori Nilai; Rupiah;
pengembangan usaha dalam rangka pengembangan riset dan inovasi. Baru) Persentase Persen
riset dan 2.Riset Terapan
inovasi (Produksi, Pemasaran,
Harga, Promosi,
Distribusi, Inventori)
3237 SE00042.00.02 Nilai Suatu nilai yang dikeluarkan oleh perusahaan/badan 1.Inovasi Baru Nilai; Rupiah;
pengembangan usaha dalam rangka pengembangan riset dan inovasi. 2.Inovasi Teknis Persentase Persen
riset dan
inovasi
3238 SE00042.00.03 Nilai Suatu nilai yang dikeluarkan oleh perusahaan/badan 1. Dilakukan sendiri Nilai; Rupiah;
pengembangan usaha dalam rangka pengembangan riset dan inovasi. 2. Dilakukan pihak lain Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
riset dan
inovasi
3239 SE00043.00.00 Nilai Pengalokasian harga suatu aktiva tetap selama masa 1. Gedung Jumlah, Nilai
Penyusutan kegunaannya dengan metode tertentu. Jadi, timbulnya 2. mesin dan Persentase
barang modal biaya penyusutan ini diakibatkan oleh berkurangnya perlengkapan
manfaat suatu aktiva dari waktu ke waktu. 3. kendaraan
Penyusutan tidak berlaku terhadap aktiva tanah 4. software
karena harganya yang terus naik setiap tahun 5. modal tetap lainnya
3240 SE00044.00.00 Nilai Produksi Nilai barang atau jasa yang dihasilkan dari proses Klasifikasi berdasarkan Jumlah Satuan
produksi baik yang dijual, disimpan sebagai stok, analisis atau sesuai standar;
maupun yang sebagian digunakan sendiri. Semua kebutuhan Rupiah
barang hasil produksi harus dinilai walaupun belum
terjual, sudah terjual (tunai maupun kredit),
dikonsumsi sendiri, dihadiahkan, dan sebagainya
3241 SE00045.00.00 Nilai Produksi Nilai hasil produksi geothermal baik yang sudah terjual Klasifikasi berdasarkan Jumlah Juta Rupiah

- 845 -
Geothermal atau belum. analisis atau sesuai
(Panas Bumi) kebutuhan
3242 SE00046.00.00 Nilai Produksi Nilai dari produksi kayu bulat menurut Pulau dan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Kayu Bulat Jenis Kayu Bulat analisis atau sesuai
menurut Pulau kebutuhan
dan Jenis Kayu
Bulat
3243 SE00047.00.00 Nilai produksi Nilai semua hasil budidaya ikan/binatang air Klasifikasi berdasarkan Nilai Juta Rupiah
perusahaan lainnya/tanaman air yang dipanen dari dari tempat analisis atau sesuai
budidaya ikan pemeliharaan yang diusahakan perusahaan budidaya kebutuhan
yang berbadan ikan yang berbadan hukum.
hukum
3244 SE00048.00.00 Nilai produksi Nilai semua hasil penangkapan ikan/binatang air Klasifikasi berdasarkan Nilai Juta Rupiah
perusahaan lainnya/tanaman air yang ditangkap dari sumber analisis atau sesuai
penangkapan perikanan alami dilaut atau perairan umum secara kebutuhan
ikan yang bebas dan bukan milik perorangan
berbadan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
hukum
3245 SE00049.00.00 Nilai Produksi Biaya/pengeluaran usaha merupakan seluruh Klasifikasi berdasarkan Nilai Juta Rupiah
Perusahaan pengeluaran biaya baik pengeluaran operasional analisis atau sesuai
Penggalian maupun non operasional di luar balas jasa pekerja kebutuhan
3246 SE00050.00.00 Nilai Produksi Nilai produksi migas adalah seluruh nilai hasil 1. Minyak bumi Jumlah Juta Rupiah
Perusahaan tambang migas yang diproduksi baik yang sudah 2. Kondensat Gas Bumi
Pertambangan terjual atau belum
Migas
3247 SE00051.00.00 Nilai Produksi Biaya/pengeluaran usaha merupakan seluruh Klasifikasi berdasarkan Jumlah Juta Rupiah
Usaha pengeluaran biaya baik pengeluaran operasional analisis atau sesuai
Penggalian maupun non operasional di luar balas jasa pekerja kebutuhan
Rumah Tangga
3248 SE00052.01.01 Nilai produksi Nilai semua barang hasil produksi (barang yang di Kode Komoditi Industri Jumlah; Komoditi;
yang hasilkan) selama tahun survei dengan menggunakan (KKI), Nilai; Rupiah;
dihasilkan harga produsen (tidak termasuk upah makloon) Persentase Persen

- 846 -
3249 SE00052.02.00 Nilai produksi Nilai barang atau jasa yang dihasilkan dari proses KBLI 5-digit, satuan Jumlah; Usaha;
yang produksi baik yang dijual, disimpan sebagai stok, standar, banyaknya, Nilai; Rupiah;
dihasilkan maupun yang sebagian digunakan sendiri. harga satuan, nilai Persentase Persen
3250 SE00052.01.02 Nilai produksi Nilai semua barang hasil produksi (barang yang di Klasifikasi Baku Jumlah; Komoditi;
yang hasilkan) selama tahun survei dengan menggunakan Komoditi Indonesia Nilai; Rupiah;
dihasilkan harga prodsen (tidak termasuk upah makloon) (KBKI) Persentase Persen
3251 SD00144.02.00 Nilai tambah Keuntungan/laba perusahaan hasil pengurangan dari 1. Nilai output Jumlah, Nilai
nilai output dengan input 2. Nilai input Persentase
3252 SD00144.03.00 Nilai tambah Pertambahan nilai output barang/jasa akibat adanya 1. Nilai output Jumlah, Nilai
proses produksi dengan melibatkan nilai input/antara 2. Nilai input Persentase
3253 SD00148.00.00 Nilai tambah Klasifikasi berdasarkan Nilai Juta Rupiah
perusahaan Nilai tambah adalah besanya nilai output (penjualan analisis atau sesuai
gas gas) dikurangi nilai input (biaya antara) kebutuhan
3254 ST00447.00.00 Nol atau tidak Jika tidak ada proses pengolahan tanah apapun di Klasifikasi berdasarkan Luas Hektare
ada olah tanah lahan garapan. analisis atau sesuai
kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3255 ST00448.00.00 Nomaden atau Ternak yang dirawat dan dibesarkan pada situasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
pastoral dimana pemiliki usaha pertanian tidak memiliki tempat analisis atau sesuai
tinggal tetap dan tidak bercocok tanam dengan cara kebutuhan
reguler. Ternak berpindah dari satu tempat ke tempat
lain dengan pemilik usaha dan rumah tangganya,
tergantung musim dan keberadaan makanan dan air.
3256 SE00056.00.00 Nomor Badan Nomor yang diberikan dalam pengesahan akta Klasifikasi berdasarkan Jumlah BHKOP
Hukum pendirian atau perubahan anggaran dasar koperasi analisis atau sesuai
Koperasi yang diumumkan di Berita Negara Republik Indonesia. kebutuhan
3257 SE00052.00.00 Nomor Induk Identitas Pelaku Usaha yang diterbitkan oleh Lembaga 1.Usaha Mikro Jumlah NIB
Berusaha (NIB) OSS setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran 2.Usaha Kecil
3.Usaha Menengah
3258 SP00042.00.00 Nomor Induk Nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah NIK
Kependudukan khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang analisis atau sesuai
(NIK) terdaftar sebagai penduduk Indonesia kebutuhan

- 847 -
3259 SE00053.00.00 Nomor Induk Nomor Induk Koperasi adalah kombinasi angka unik Klasifikasi berdasarkan Jumlah NIK
Koperasi (NIK) yang dimiliki oleh Koperasi sebagai identitas koperasi. analisis atau sesuai
kebutuhan
3260 SP00043.00.00 Nomor Kartu Nomor identitas unik yang terdapat pada Kartu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Nomor KK
Keluarga (KK) Keluarga (KK) analisis atau sesuai
kebutuhan
3261 SE00054.00.00 Nomor Pokok Nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai 1.NPWP Pengusaha Jumlah NPWP
Wajib Pajak sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan (Perorangan)
(NPWP) sebagai tanda pengenal diri wajib pajak dalam 2.NPWP Usaha (Badan)
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.
3262 SE00055.00.00 Nomor Telepon Nomor telepon Perusahaan yang dapat dihubungi 1. Telepon dengan kabel Jumlah Nomor
Tempat Usaha (PSTN). Telepon
2. Telepon Seluler
3. Telepon Satelit
3263 SD00154.00.00 Nota Kesepakatan diantara pihak untuk berunding dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah MoU
Kesepahaman/ rangka membuat perjanjian di kemudian hari, apabila analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Memorandum hal-hal yang belum pasti telah dapat dipastikan. kebutuhan
of
Understanding
(MoU)
3264 SP00044.00.00 Obat bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Obat; Persen
tradisional tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan analisis atau sesuai Persentase
sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang kebutuhan
secara turuntemurun
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman, misalnya jamu.
3265 SP00046.00.00 Olahraga Kegiatan seseorang dengan sengaja meluangkan 1. Ya Jumlah; Orang;
waktunya untuk melakukan satu atau lebih kegiatan 2. Tidak persentase persen
fisik (gerak badan dengan gerakan gerakan tertentu
seperti atletik, voli, sepak bola, dsb). Melakukan
kegiatan seperti berjalan kaki ke tempat bekerja,

- 848 -
mengayuh sepeda ke pasar dan kegiatan lain yang
tidak ditujukan untuk olahraga tidak dikategorikan
sebagai melakukan olahraga. Jenis olahraga yang
mengandalkan otak, seperti catur dan bridge, tidak
dikategorikan sebagai olahraga.
3266 SE00057.01.00 Omzet Nilai penjualan total usaha selama periode tertentu. Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
analisis atau sesuai
kebutuhan
3267 SE00058.02.00 Omzet Nilai Volume penjualan dalam periode tertentu Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah;
analisis atau sesuai
kebutuhan
3268 SP00047.00.00 Orang Asing Orang bukan WNI yang telah bertempat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
tinggal/menetap dan tidak punya Nomor Induk analisis atau sesuai Rata-Rata; Persen
Kependudukan (NIK)/Kartu Tanda Penduduk kebutuhan Persentase
Elektronik (e-KTP) tetapi saat pendataan berada di
wilayah Indonesia dan telah menetap/berniat menetap
selama minimal 1 tahun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3269 ST00449.00.00 Orang bukan Orang usia kerja yang tidak bekerja dan tidak pula 1. Laki-laki Jumlah Orang
angkatan kerja menganggur selama periode referensi. 2. Perempuan
3270 ST00450.00.00 Orang yang Orang usia kerja yang selama periode referensi pendek 1. sedang bekerja Jumlah Orang
bekerja (misalnya tujuh hari atau satu minggu) terlibat dalam 2. sedang tidak bekerja
(persons in aktivitas apapun untuk memproduksi barang atau
employment) menyediakan jasa untuk bayaran atau keuntungan
tertentu. Mereka meliputi orang yang “sedang kerja/at
work”, yaitu orang yang mengerjakan suatu pekerjaan
setidaknya selama satu jam, serta orang bekerja yang
“sedang tidak kerja/not at work” karena absensi
sementara dari pekerjaan atau perjanjian waktu kerja
(seperti shift kerja, flexitime/sistem kerja dimana
jumlah jam kerja serta waktu mulai dan selesai bekerja
dalam batasan yang dipilih oleh pekerja, dan cuti
pengganti untuk lembur).

- 849 -
3271 ST00451.00.00 Orang yang Orang yang bekerja pada suatu pekerjaan dimana 1. Laki-laki Jumlah Orang
bekerja secara pembayaran upah secara langsung tergantung pada 2. Perempuan
mandiri (self- keuntungan (atau potensi keuntungan) yang diperoleh
employed) melalui transaksi pasar barang dan jasa yang
diproduksi.
3272 SD00171.00.00 Organisasi Organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah Organisasi
Kemasyarakata masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan analisis atau sesuai
n aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, kebutuhan
dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan
demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila
3273 SP00048.00.00 Organisasi Organisasi selain di tempat kerja/sekolah adalah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Organisasi;
selain di organisasi di masyarakat yang tidak berkaitan dengan analisis atau sesuai persentase Persen
tempat pekerjaan atau sekolah dari seseorang. Seseorang kebutuhan
kerja/sekolah dicatat sebagai anggota organisasi bila yang
bersangkutan harus mendaftar untuk menjadi
anggota. Keanggotaan di dalam organisasi seperti
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
KORPRI, OSIS, BEM, dan PGRI tidak dianggap sebagai
anggota organisasi karena keanggotaannya otomatis
atau tidak mendaftar.
3274 SE00059.00.00 Output Nilai Output yang di produksi ditambahkan nilai Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah;
barang yang belum terjual ditambah stok dalam analisis atau sesuai
periode tertentu kebutuhan
3275 ST00827.00.00 Pabrik bibit Bibit yang dibeli dari produsen atau penyedia bibit Klasifikasi berdasarkan Jumlah gram,
melalui perjanjian komersil. analisis atau sesuai benih kilogram
kebutuhan
3276 ST00828.00.00 Padang Lahan yang tidak dimiliki langsung oleh usaha Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
rumput umum pertanian, namun hak bersama (common rights) analisis atau sesuai
berlaku pada padang rumput tersebut. Secara umum, kebutuhan
padang rumput umum adalah area pertanian yang
dimiliki oleh otoritas publik (negara, paroki, dll.)
3277 ST00829.00.00 Padi di lahan Padi yang ditanam di lahan bukan sawah. Yang 1. Padi gogo Luas hektar, m2

- 850 -
bukan sawah termasuk padi di lahan bukan sawah ialah padi 2. Padi ladang
gogo/ladang/huma. 3. Padi huma
3278 ST00830.00.00 Padi di lahan Padi yang ditanam di lahan sawah. Yang termasuk 1. Padi sawah Luas hektar, m2
sawah padi di lahan sawah: padi rendengan, padi gadu, padi 2. Padi gadu
gogo rancah, padi pasang surut, padi lebak, padi 3. Padi rendengan
rembesan dan lain-lain. 4. Padi lainnya
3279 ST00831.00.00 Padi gadu Padi sawah yang ditanam dalam musim kemarau. Klasifikasi berdasarkan Luas hektar, m2
analisis atau sesuai
kebutuhan
3280 ST00832.00.00 Padi gogo Padi yang ditanam di tegal/kebun dan huma/ladang. Klasifikasi berdasarkan Luas hektar, m2
analisis atau sesuai
kebutuhan
3281 ST00453.00.00 Padi Hibrida Padi yang merupakan keturunan pertama (F1) yang Klasifikasi berdasarkan Massa Kg, Ton
dihasilkan dari persilangan antara dua galur atau lebih analisis atau sesuai
tetua pembentuknya dan/atau galur/inhibrida kebutuhan
homozigot. Turunan pertama dan seterusnya dari padi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
hibrida tidak termasuk sebagai padi hibrida
3282 ST00454.00.00 Padi Inhibrida Padi yang produksi benihnya dilakukan melalui 1. Varietas Unggul Massa Kg, Ton
penyerbukan sendiri atau terjadi secara alami 2. Varietas Lokal
3283 ST00456.00.00 Padi rendengan Padi sawah yang ditanam dalam musim penghujan Klasifikasi berdasarkan Luas hektar, m2
analisis atau sesuai
kebutuhan
3284 ST00457.00.00 Padi sawah Padi yang ditanam di sawah berpengairan Klasifikasi berdasarkan Luas hektar, m2
analisis atau sesuai
kebutuhan
3285 ST00458.00.00 Padi Sawah Varietas padi sawah yang merupakan produk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kg, Ton
Hibrida persilangan antara dua tetua padi yang berbeda secara analisis atau sesuai
genetik. Apabila tetua-tetua diseleksi secara tepat, kebutuhan
maka hibrida turunannya akan memiliki vigor dan
daya hasil yang lebih tinggi daripada kedua tetua
tersebut.

- 851 -
3286 ST00459.00.00 Padi Sawah Varietas padi sawah selain padi hibrida. Dalam Survei Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kg, Ton
Inbrida Ubinan, benih padi yang diproduksi dari turunan padi analisis atau sesuai
hibrida termasuk padi inbrida. kebutuhan
3287 SD00175.00.00 Pagu Anggaran Alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
belanja pemerintah pusat dan/atau pembiayaan analisis atau sesuai Persentase Persen
anggaran dalam APBN Tahun Anggaran 2014. kebutuhan
3288 SD00176.00.00 Pagu Indikatif Ancar – ancar pagu alokasi anggaran yang diberikan Klasifikasi berdasarkan Nilai; Rupiah;
kepada K/L berdasarkan SB Pagu Indikatif dan analisis atau sesuai Persentase Persen
Rancangan Awal RKP yang digunakan sebagai kebutuhan
pedoman dalam menyusun Renja KL.
3289 SE00060.00.00 Pajak Daerah pungutan yang dilakukan pemerintah daerah Klasifikasi berdasarkan Nilai ribu rupiah
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang analisis atau sesuai
berlaku. kebutuhan
3290 SE00061.00.00 Pajak lainnya Pajak lain atas produksi, terdiri dari seluruh pajak, Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
atas produksi kecuali pajak atas produk yang diperoleh enterprise analisis atau sesuai
sebagai hasil keterlibatan-nya di dalam produksi kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3291 SE00062.00.00 Pajak Nilai pajak penghasilan yang dikenakan pada 1.PPh Badan Nilai Rupiah
Penghasilan perusahaan dalam periode tertentu. 2.PPh Final
Badan atau
Pajak Final
atas omset
3292 ST00460.00.00 Pakan alami Bahan pakan dari alam yang secara alami digunakan 1. Pakan ikan segar Volume Kg
sebagai makanan ikan. Contoh : pakan ikan segar, 2. Artemia
artemia, ikan rucah, dedak. 3. Ikan rucah
4. Dedak.
3293 ST00462.00.00 Pakan buatan Campuran dari berbagai sumber bahan baku yang Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
disusun secara khusus berdasarkan komposisi yang analisis atau sesuai
dibutuhkan sebagai pakan ikan. Contoh: pelet. kebutuhan
3294 ST00463.00.00 Pakan Ikan Bahan makanan untuk ikan. Pakan terdiri dari pakan 1. Pakan alami Volume Kg
alami dan pakan buatan. 2. Pakan buatan
3295 ST00464.00.00 Pakan ikan Ikan yang sudah mati tetapi masih dalam kondisi baik Klasifikasi berdasarkan Volume Kg

- 852 -
segar dan tidak layu untuk pakan ikan. analisis atau sesuai
kebutuhan
3296 SP00049.00.00 Paket A Satuan pendidikan nonformal yang setara atau 1. Paket A Negeri Jumlah; Sekolah;
sederajat dengan jenjang pendidikan dasar (SD). 2. Paket A Swasta Persentase Persen
3297 SP00050.00.00 Paket B Satuan pendidikan nonformal yang setara atau 1. Paket B Negeri Jumlah; Sekolah;
sederajat dengan jenjang Sekolah Menengah Pertama 2. Paket B Swasta Persentase Persen
(SMP)
3298 SP00051.00.00 Paket C Satuan pendidikan nonformal yang setara atau 1. Paket C Negeri Jumlah; Sekolah;
sederajat dengan jenjang pendidikan Sekolah 2. Paket C Swasta Persentase Persen
Menengah Atas (SMA)
3299 ST00465.00.00 Pancing(hooks Alat penangkap ikan yang terdiri dari tali dan mata Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pancing
and lines) pancing analisis atau sesuai
kebutuhan
3300 ST00466.00.00 Panen Rumput kegiatan memetik hasil budidaya yang telah cukup Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton
Laut umur sebagai produksi, maupun yang belum cukup analisis atau sesuai
umur sebagai bibit kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3301 ST00467.00.00 Pangsa Persentase pengeluaran makanan terhadap total Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pengeluaran pengeluaran analisis atau sesuai
Pangan kebutuhan
3302 SE00063.00.01 Partisipasi Keikutsertaan dalam koperasi 1.Anggota koperasi Jumlah, Orang,
berkoperasi 2.Non Anggota Koperasi presentase persen
3303 SE00063.00.02 Partisipasi Keikutsertaan dalam koperasi 1.Pengurus Jumlah, Orang,
Berkoperasi 2.Bukan Pengurus Persentase Persen
3.Pengelola
3304 SD00186.00.00 Prevalensi Pasangan Usia Wanita berstatus kawin dan berusia 15-49 tahun, 1. Perkotaan; Jumlah; Pasangan;
penggunaan metode Subur wanita berstatus kawin yang berusia kurang dari 15 2. Perdesaan persentase persen
kontrasepsi (CPR) tahun dan sudah haid, dan wanita berstatus kawin
semua cara pada yang berusia lebih dari 50 tahun dan masih haid.
Pasangan Usia
Subur (PUS) usia
15-49 tahun yang

- 853 -
berstatus kawin.
3305 SE00064.00.00 Pasar Lembaga ekonomi tempat bertemunya pembeli dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit; Persen
penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung, analisis atau sesuai Persentase
untuk melakukan transaksi perdagangan. kebutuhan
3306 SP00052.00.00 Pasar dengan Pasar pada bangunan tetap yang memiliki lantai, atap, 1. Perkotaan Jumlah Unit
bangunan dan dinding permanen. 2. Perdesaan
permanen
3307 SP00053.00.00 Pasar dengan Pasar pada bangunan tetap yang memiliki lantai dan 1. Perkotaan Jumlah Unit
bangunan semi atap, tetapi tanpa dinding 2. Perdesaan
permanen
3308 ST00470.00.00 Pasar lokal Bibit yang dibeli, baik dengan uang tunai ataupun Klasifikasi berdasarkan Jumlah gram/kilogra
ditukar dengan barang tertentu, melalui pasar, analisis atau sesuai benih m
pedagang keliling, atau jaringan perdagangan lokal. kebutuhan
3309 ST00471.00.00 Pasar produk Pasar dimana petani dapat membawa hasil pertanian Klasifikasi berdasarkan Waktu Menit, Jam
pertanian tetap mereka untuk dijual. Pasar ini biasanya beroperasi analisis atau sesuai perjalanan
atau berkala setiap hari atau pada hari-hari tertentu kebutuhan ke pasar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3310 SP00054.00.00 Pasar tanpa Pasar yang tidak berada dalam bangunan. (misalnya: 1. Perkotaan Jumlah Unit
bangunan pasar subuh, pasar terapung, dll.) 2. Perdesaan
3311 ST00472.00.00 Pastoral tetap Ternak yang dirawat pemiliknya yang memiliki tempat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
tinggal tetap. analisis atau sesuai
kebutuhan
3312 SP00055.00.00 Pedukuhan Satuan tugas kewilayahan pembantu Lurah dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pedukuhan
penyelenggaraan pemerintahan desa di DI Yogyakarta analisis atau sesuai
kebutuhan
3313 ST00474.01.00 Pekebun Perorangan warga negara Indonesia yang melakukan Klasifikasi berdasarkan Rumah KK
usaha perkebunan dengan skala usaha tidak mencapai analisis atau sesuai Tangga
skala tertentu kebutuhan
3314 ST00474.02.00 Pekebun Petani yang melakukan usaha tani di bidang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
perkebunan analisis atau sesuai
kebutuhan
3315 SD00193.02.00 Pekerja semua orang yang biasanya bekerja di 1. Pekerja dibayar dan Jumlah; Orang;

- 854 -
usaha/perusahaan. pekerja tidak dibayar Persentase Persen
2. Pekerja berdasarkan
kelompok umur
3. Pekerja berdasarkan
pendidikan terakhir
yang ditamatkan
3316 SD00194.00.01 Pekerja Orang yang bekerja pada suatu pekerjaan dimana 1. Berusaha Sendiri Jumlah; Orang;
(employee) kontrak eksplisit atau implisit menyediakan upah yang 2. Berusaha dibantu Persentase Persen
tidak secara langsung tergantung pada pendapatan pekerja tetap/dibayar
tempat orang tersebut bekerja. 3. Berusaha dibantu
pekerja tidak
tetap/tidak dibayar
4. Buruh/karyawan
5. Pekerja Bebas
Pertanian
6. Pekerja
Keluarga/Pekerja tidak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dibayar
3317 SD00194.00.02 Pekerja Orang yang bekerja pada suatu pekerjaan dimana 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
(employee) kontrak eksplisit atau implisit menyediakan upah yang 2. Perempuan Persentase Persen
tidak secara langsung tergantung pada pendapatan
tempat orang tersebut bekerja.
3318 SE00066.00.00 Pekerja Asing Menanyakan jumlah pekerja asing menurut jenis Jenis kelamin : 1. Laki- Jumlah Orang
kelamin dan kompetensi profesi. laki 2. Perempuan
Kompetensi Profesi : 1.
Tidak memiliki
kompetensi 2. Terampil
3. Ahli
3319 SD00196.00.00 Pekerja Bebas Seseorang yang bekerja pada orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
lain/majikan/institusi yang tidak tetap, yaitu lebih dari analisis atau sesuai Persentase Persen
satu majikan dalam sebulan terakhir di usaha rumah kebutuhan
tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar

- 855 -
balas jasa dengan menerima upah atau imbalan, baik
berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem
pembayaran harian maupun borongan.
3320 SD00206.00.00 Pekerja bebas Seseorang yang bekerja pada orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
di lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 analisis atau sesuai Persentase Persen
nonpertanian majikan dalam sebulan terakhir) di usaha kebutuhan
nonpertanian dengan menerima upah atau imbalan
baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan
sistem pembayaran harian maupun borongan.
3321 SD00205.00.00 Pekerja bebas Seseorang yang bekerja pada orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
di pertanian lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 analisis atau sesuai Persentase Persen
majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian kebutuhan
baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan
usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan
menerima upah atau imbalan baik berupa uang
maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran
harian maupun borongan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3322 SD00204.00.00 Pekerja seseorang yang bekerja pada orang lain atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Buruh/karyaw instansi/kantor/ perusahaan secara tetap dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
an/pegawai menerima upah/gaji baik berupa uang maupun kebutuhan
barang.
3323 SP00056.00.00 Pekerja dibayar Semua orang yang bekerja di perusahaan/usaha 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
dengan mendapatkan upah dan gaji dan tunjangan- 2. Perempuan Persentase Persen
tunjangan lainnya baik berupa uang maupun barang.
3324 SD00199.00.01 Pekerja Penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan Klasifikasi Baku Jumlah; Orang;
informal di status pekerjaan berusaha sendiri, berusaha dibantu Lapangan Usaha Persentase Persen
sektor buruh tidak tetap/pekerja keluarga, pekerja bebas. Indonesia
pertanian
3325 SD00199.00.02 Pekerja Penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan Klasifikasi Baku Jumlah; Orang;
informal di status pekerjaan berusaha sendiri, berusaha dibantu Jabatan Indonesia Persentase Persen
sektor buruh tidak tetap/pekerja keluarga, pekerja bebas.
pertanian

- 856 -
3326 SE00067.00.00 Pekerja Pekerja yang kegiatannya berkaitan erat dengan 1. Pekerja Laki-laki Jumlah Orang
Kantor/Admini masalah-masalah ketatalaksanaan/administrasi 2. Pekerja perempuan
strasi
3327 ST00476.00.00 Pekerja Pekerja yang kegiatannya berkaitan langsung dengan 1. Pekerja Laki-laki Jumlah Orang
kebun/lapanga kebon/lapangan, seperti pengolahan tanah, 2. Pekerja perempuan
n penanaman, pemupukan, pemanenan serta perawatan
3328 ST00477.00.00 Pekerja Orang yang memiliki pekerjaan mandiri pada usaha 1. Pekerja Laki-laki Jumlah Orang
keluarga yang berorientasi pasar yang dijalankan oleh kerabat yang 2. Pekerja perempuan
berkontribusi tinggal pada rumah tangga yang sama dan tidak bisa
(contributing dianggap sebagai rekanan kerja (yaitu majikan atau
family worker) pekerja usaha sendiri) karena tingkat komitmennya
terhadap usaha tersebut, dalam hal waktu bekerja
atau faktor lain yang ditentukan berdasarkan keadaan
nasional, tidak pada tingkat yang sebanding dengan
kepala perusahaan.
3329 SP00057.00.00 Pekerja Seseorang yang bekerja membantu orang lain yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
keluarga/tak berusaha dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dibayar tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun kebutuhan
barang
3330 SE00068.01.00 Pekerja lainnya Pekerja selain pekerja produksi, misalnya pimpinan 1. Pekerja Laki-laki Jumlah, Orang, jiwa;
perusahaan, pegawai keuangan, pegawai administrasi, 2. Pekerja perempuan persentase persen
penjaga malam, dsb
3331 SE00068.02.00 Pekerja lainnya Pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan 1. Pekerja Laki-laki Jumlah; Orang, jiwa;
proses produksi, pekerja ini biasanya sebagai pekerja 2. Pekerja perempuan Persentase persen
pendukung perusahaan, seperti manager (bukan
produksi), kepala personalia, sekretaris, tukang ketik,
penjaga malam, sopir perusahaan, dll.
3332 SE00069.00.01 Pekerja Menanyakan jumlah pekerja outsourcing menurut 1. Pekerja Laki-laki Jumlah Orang
Outsorcing jenis kelamin dan kompetensi profesi. 2. Pekerja perempuan
3333 SE00069.00.02 Pekerja Menanyakan jumlah pekerja outsourcing menurut 1. Tidak memiliki Jumlah Orang
Outsorcing jenis kelamin dan kompetensi profesi. kompetensi
2. Terampil

- 857 -
3. Ahli
3334 SD00201.00.00 Pekerja pada Jumlah pekerja pada sektor pariwisata dalam proporsi Klasifikasi berdasarkan Persentae Persen
industri terhadap total pekerja, indikator ini dapat diperoleh analisis atau sesuai
pariwisata dengan cara membagi jumlah pekerja pada industri kebutuhan
dalam proporsi pariwisata, dengan jumlah pekerja semua sektor
terhadap total dikalikan dengan 100 persen.
pekerja
3335 ST00479.00.01 Pekerja pada Orang yang bekerja di usaha pertanian pada suatu 1. Pekerja Laki-laki Jumlah, Orang, Jam
usaha waktu selama tahun referensi, yang status 2. Pekerja perempuan Waktu
pertanian pekerjaannya adalah “pekerja/employee”
3336 ST00479.00.02 Pekerja pada Orang yang bekerja di usaha pertanian pada suatu 1. Pekerja tetap Jumlah, Orang, Jam
usaha waktu selama tahun referensi, yang status 2. Pekerja musiman Waktu
pertanian pekerjaannya adalah “pekerja/employee” 3. Pekerja jangka
pendek
4. Pekerja lepas
3337 SE00070.00.00 Pekerja Pekerja adalah semua orang yang terlibat dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perusahaan kegiatan operasional perusahaan, baik sebagai pekerja analisis atau sesuai
gas teknis maupun non teknis. kebutuhan
3338 SE00065.01.00 Pekerja Pekerja yang langsung bekerja di dalam proses 1. Pekerja Laki-laki Jumlah, Orang/ jiwa,
produksi produksi atau yang berhubungan dengan itu, yaitu 2. Pekerja perempuan persentase persen
sejak bahan-bahan masuk ke pabrik sampai hasil
produksinya keluar dari pabrik
3339 SE00071.02.00 Pekerja Pekerja yang langsung bekerja dalam proses produksi 1. Pekerja Laki-laki Jumlah; Orang;
Produksi atau yang berhubungan dengan itu, termasuk pekerja 2. Pekerja perempuan Persentase Persen
yang langsung mengawasi proses produksi,
mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang
digunakan dan barang yang dihasilkan.
3340 SD00202.02.01 Pekerja Penduduk bekerja yang jam kerjanya kurang dari 35 1. Perkotaan Jumlah; Orang;
setengah jam seminggu: 2. Perdesaan Persentase Persen
pengangguran a. Sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan
usaha seminggu yang lalu

- 858 -
b. Tidak mencari pekerjaan karena putus asa atau
sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja dan
masih mau menerima pekerjaan.
3341 SD00202.02.02 Pekerja Penduduk bekerja yang jam kerjanya kurang dari 35 1. Tidak Pernah Sekolah Jumlah; Orang;
setengah jam seminggu: 2. Tidak tamat SD Persentase Persen
pengangguran a. Sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan sederajat
usaha seminggu yang lalu 3. SD/MI
b. Tidak mencari pekerjaan karena putus asa atau 4. SMP/MTs
sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja dan 5. SMA/MA
masih mau menerima pekerjaan. 6. SMK
7. Diploma (DI/DII/DIII)
8. S1/S2/S3
3342 SE00072.00.01 Pekerja Tetap Menanyakan jumlah pekerja tetap dan kontrak dari sisi 1. SMP dan sederajat Jumlah Orang
dan Pekerja pendidikan, jenis kelamin, dan menurut kompetensi atau lebih rendah
Kontrak profesi pekerja serta jumlah pekerja outsourcing, 2. SMA dan sederajat
pekerja asing, dan pekerja tidak tetap/harian menurut 3. Perguruan Tinggi
jenis kelamin dan kompetensi profesi.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3343 SE00072.00.02 Pekerja Tetap Menanyakan jumlah pekerja tetap dan kontrak dari sisi 1. Laki-laki Jumlah Orang
dan Pekerja pendidikan, jenis kelamin, dan menurut kompetensi 2. Perempuan
Kontrak profesi pekerja serta jumlah pekerja outsourcing,
pekerja asing, dan pekerja tidak tetap/harian menurut
jenis kelamin dan kompetensi profesi.
3344 SE00072.00.03 Pekerja Tetap Menanyakan jumlah pekerja tetap dan kontrak dari sisi 1. Tidak memiliki Jumlah Orang
dan Pekerja pendidikan, jenis kelamin, dan menurut kompetensi kompetensi
Kontrak profesi pekerja serta jumlah pekerja outsourcing, 2. Terampil
pekerja asing, dan pekerja tidak tetap/harian menurut 3. Ahli
jenis kelamin dan kompetensi profesi.
3345 SE00073.00.00 Pekerja tetap Pekerja yang memperoleh upah/gaji secara tetap, tidak 1. Pekerja Laki-laki Jumlah Orang
usaha tergantung pada banyaknya hari kerja. Biasanya 2. Pekerja perempuan
apabila diberhentikan akan mendapat pesangon.
3346 SP00058.00.00 Pekerja Tidak Seseorang yang bekerja membantu orang lain yang 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
Dibayar/Pekerj berusaha (baik anggota keluarga atau bukan) dengan 2. Perempuan Persentase Persen

- 859 -
a Keluarga tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun
barang.
3347 SD00203.02.01 Pekerja tidak Menanyakan jumlah pekerja tidak tetap/harian 1. Laki-laki Jumlah Orang
tetap/harian menurut jenis kelamin dan kompetensi profesi. 2. Perempuan
3348 SD00203.02.02 Pekerja tidak Menanyakan jumlah pekerja tidak tetap/harian 1. Tidak memiliki Jumlah Orang
tetap/harian menurut jenis kelamin dan kompetensi profesi. kompetensi
2. Terampil
3. Ahli
3349 SE00074.01.00 Pekerja tidak Pekerja yang dibayar secara bulanan dengan tidak 1. Laki-laki Jumlah Orang
tetap/harian memperhitungkan jumlah hari kerja dan apabila 2. Perempuan
diberhentikan tidak diberi pesangon.
3350 ST00480.00.00 Pekerja usaha Orang yang, bekerja pada usaha miliknya sendiri atau 1. Laki-laki Jumlah Orang
sendiri (own- usaha milik bersama dengan satu atau beberapa 2. Perempuan
accont worker) rekan, yang memiliki usaha mandiri pada usaha
berorientasi pasar dan tidak memiliki
pekerja/karyawan secara terus menerus selama
periode referensi. Namun, selama periode referensi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
seorang pekerja usaha sendiri mungkin memiliki
pekerja/karyawan selama waktu singkat atau secara
tidak berkelanjutan.
3351 SE00075.00.00 Pekerjaan yang Persentase kumulatif nilai pekerjaan yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persentase
disubkontrak disubkontrakkan pada akhir tahun untuk masing- analisis atau sesuai
masing proyek kebutuhan
3352 SE00076.00.00 Pelabuhan Pelabuhan tempat barang impor dibongkar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pelabuhan
Bongkar analisis atau sesuai
kebutuhan
3353 UL00001.01.01 Pelabuhan Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di 1. Tipe A Jumlah Pelabuhan
Perikanan sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat 2. Tipe B
kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis 3. Tipe C
perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal 4. Tipe D
perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar
muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas

- 860 -
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan.
3354 UL00001.02.00 Pelabuhan Suatu lingkungan kerja meliputi areal perairan, 1. Tipe A Jumlah Pelabuhan
perikanan daratan serta sarana-sarana yang digunakan untuk 2. Tipe B
memberikan pelayanan umum dan jasa guna 3. Tipe C
memperlancar aktivitas kapal/perahu perikanan, 4. Tipe D
usaha perikanan dan kegiatan yang berkaitan dengan
produksi perikanan.
3355 UL00001.01.02 Pelabuhan Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di 1. Pelabuhan Perikanan Jumlah Pelabuhan
Perikanan sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat Samudera
kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis 2. Pelabuhan Perikanan
perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal Nusantara
perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar 3. Pelabuhan Perikanan
muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas Pantai
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang 4. Pangkalan
perikanan. Pendaratan Ikan
3356 ST00482.00.00 Pelabuhan Pelabuhan perikanan yang jangkauan pemanfaatannya PPS Jumlah Pelabuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perikanan tipe mencakup seluruh kegiata Diperuntukkan bagi kapal-
A kapal perikanan samudra atau yang lazim digolongkan
dalam armada perairan jauh.n perikanan Nasional,
Zone Ekonomi Eklusif dan Samudra.
3357 ST00484.00.00 Pelabuhan Pelabuhan perikanan tipe B adalah pPkapal/perahu PPN Jumlah Pelabuhan
perikanan tipe perikanan yang beroperasi di perairan Nusantara.
B
3358 ST00485.00.00 Pelabuhan Pelabuhan perikanan yang jangkauan pemanfaatannya PPP Jumlah Pelabuhan
perikanan tipe terbatas pada kegiatan perikanan setempat (lokal).
C Diperuntukkan bagi kapal/perahu perikanan pantai.
3359 ST00486.00.00 Pelabuhan Fasilitas untuk berlabuh bagi kapal/perahu PPI Jumlah Pelabuhan
perikanan tipe tradisional, atau kapal perahu yang memiliki fungsi
D (pangkalan khusus seperti kapal/perahu penelitian dan
pendaratan kapal/perahu latih atau fasilitas untuk berlabuh yang
ikan) didirikan khusus oleh perusahaan perikanan untuk

- 861 -
keperluan sendiri.
3360 ST00487.00.00 Pelaku usaha Warga negara Indonesia perorangan/individu yang 1. Pelaku Usaha Jumlah; Orang;
pertanian melakukan/mengelola usaha pertanian, yang Pertanian Persentase Persen
mencakup kegiatan di subsektor tanaman pangan, - Tanaman pangan
hortikultura, perkebunan, dan peternakan. - Hortikultura
Individu/perorangan yang melakukan/mengelola - Perkebunan
usaha perikanan disebut "pelaku usaha perikanan", - Peternakan
dan individu/perorangan yang melakukan usaha 2. Pelaku Usaha
kehutanan disebut "pelaku usaha kehutanan" Perikanan
3. Pelaku Usaha
Kehutanan
3361 SE00077.00.00 Pelanggan Pelanggan adalah setiap orang atau badan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Listrik membeli tenaga listrik dari pemegang izin usaha analisis atau sesuai
penyediaan tenaga listrik baik dari perusahaan listrik kebutuhan
negara maupun swasta.
3362 SE00078.00.00 Pelanggan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pelanggan
perusahaan Pelanggan adalah konsumen yang mendapatkan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
gas pengaliran gas dari perusahaan gas yang kebutuhan
dikelompokkan menjadi pelanggan rumah tangga,
komersial, industri, pembangkit listrik, dan SPBG
3363 ST00488.00.00 Pelatihan Pelatihan Masyarakat adalah proses pembelajaran non 1. Pelatihan perilaku Jumlah Orang
Masyarakat formal dalam rangka peningkatan pengetahuan, ramah lingkungan bagi
Bidang keterampilan dan sikap masyarakat di bidang LHK anak didik dan pendidik
Lingkungan TK, SD, SMP dan SMA/
Hidup dan sederajat
Kehutanan 2. Pelatihan
(LHK) perlindungan dan
pengelolaan LH bagi
kader Lingkungan
Hidup
3. Pelatihan dan
Pengenalan Saka

- 862 -
Kalpataru dan Saka
Wanabakti
4. Pelatihan Masyarakat
Peduli Api
5. Pelatihan Teknis
Kehutanan Bagi
Masyarakat
3364 ST00490.00.00 Pelatihan/pend Item ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi 1. Pembelajaran Jumlah Orang
idikan mengenai pelatihan/pendidikan pertanian informal –
pertanian yang diterima oleh pemilik usaha pertanian pada mengacu pada
pemilik usaha bidang atau kegiatan pertanian tertentu. pendidikan/pelatihan
pertanian Data ini dapat diperoleh dengan menanyakannya pada pertanian praktis,
pemilik usaha pertanian mengenai misalnya pengalaman
pelatihan/pendidikan pertanian yang pernah diterima. yang diperoleh memallui
praktik kerja (field tour,
dan lain-lain)
2. Pendidikan pertanian
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
nonformal – mengacu
pada kursus khusus
pertanian jangka
pendek, disediakan oleh
institusi pemerintah,
organisasi
internasional, atau
institusi khusus
pertanian lainnya
3. Pendidikan pertanian
menengah/secondary –
mengacu pada
pendidikan pertanian
apapun yang
diselesaikan pada

- 863 -
tingkat pendidikan
menengah/secondary
3. Pendidikan pertanian
tersier – mengacu pada
pendidikan pertanian
atas (high level
education), diperoleh
pada pendidikan tingkat
atas
3365 SP00059.00.00 Pelayanan jika pelayanan menyediakan informasi terkait biaya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
dilakukan dan dalam pelaksanaanya segala biaya yang timbul analisis atau sesuai Persentase Persen
dengan biaya sesuai dengan informasi tersebut kebutuhan
yang jelas
3366 SP00060.00.00 Pelayanan apabila petugas pelayanan cepat mengetahui dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
dilakukan memperhatikan secara sungguh-sungguh serta cepat analisis atau sesuai Persentase Persen
secara tanggap beraksi atas keadaan yang ada kebutuhan
melayani
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
keluhan atau
permintaan
masyarakat
3367 ST00491.00.00 Pelayanan Pembekalan mengenai informasi dan saran pertanian 1. institusi pemerintah Jumlah Pelayanan
penyuluhan untuk produsen tanaman dan hewan ternak 2. organisasi non
pertanian pemerintah
3. organisasi petani
4. institusi pendidikan
5. organisasi akar
rumput informal
6. lainnya
3368 SP00061.00.00 Pelayanan jika pelayanan dilakukan dalam waktu yang singkat, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
publik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, jelas, dan analisis atau sesuai Persentase Persen
dilakukan tidak berlarut-larut. kebutuhan
secara cepat

- 864 -
dan tidak
bertele-tele
3369 SE00079.00.00 Pelayanan/Ban Pemberian pelayanan/bantuan yang dilakukan oleh 1. Permodalan Jumlah Pelayanan
tuan Koperasi koperasi, seperti; uang, bahan baku, pemasaran, 2. Bahan baku
mesin, barang modal 3. Pemasaran
4. Mesin
5. Barang
modal/peralatan
6. Lainnya
3370 ST00493.00.00 Pelet Salah satu jenis pakan ikan yang terbuat dari sisa 1. Buatan sendiri Volume Kg
makanan atau ikan melalui proses, baik pembuatan 2. Buatan pabrik
dilakukan sendiri maupun pabrik.
3371 SE00080.00.00 Pemakaian Air Banyaknya air yang digunakan usaha/perusahaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah liter;
untuk keperluan usahanya baik untuk keperluan analisis atau sesuai Rupiah
produksi maupun keperluan usaha lainnya kebutuhan
3372 SE00081.00.00 Pemakaian Klasifikasi berdasarkan Jumlah Liter
Bahan Bakar Volume pemakaian bahan bakar yang digunakan oleh analisis atau sesuai Mscf
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan Pelumas perusahaan gas dikelompokkan menurut pemakaian kebutuhan
oleh bensin, solar, minyak diesel, minyak tanah, pelumas,
perusahaan dan BBG
gas
3373 SE00082.00.00 Pemakaian Pemakaian bahan bakar dan pelumas adalah Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
bahan bakar banyaknya bahan bakar dan pelumas yang digunakan analisis atau sesuai
dan pelumas untuk operasional perusahaan dan pembangkit listrik kebutuhan
pada
perusahaan
pertambangan
non migas
3374 SE00083.00.00 Pemakaian Biaya bahan bakar dan pelumas merupakan biaya 1. Bensin Jumlah Satuan
Pelumas dan seluruh pemakaian bahan bakar dan pelumas yang 2. Minyak solar/minyak standar;
Bahan Bakar digunakan untuk keperluan usaha/perusahaan. diesel Rupiah
3. Minyak tanah

- 865 -
4. Briket batubara
5. Gas kota
6. LPG
7. Lainnya (kayu bakar,
arang, sekam, dll)
8. Pelumas
3375 SD00220.00.00 Pemanfaatan Kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Hasil Hutan hasil hutan berupa kayu dengan tidak merusak analisis atau sesuai
Kayu lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya. kebutuhan
3376 ST00494.00.01 Pemanfaatan Pemanfaatan TSL adalah penggunaan sumber daya 1. Penangkapan di Alam Jumlah, Ekor;
Tumbuhan alam baik tumbuhan maupun satwa liar dan atau 2. Pemanfaatan Hasil Massa Kg
Alam dan bagian-bagiannya serta hasil dari padanya dalam Budidaya
Satwa Liar bentuk pengkajian, penelitian dan pengembangan;
penangkaran; perburuan; perdagangan; peragaan;
pertukaran; budidaya tanaman obat-obatan; dan
pemeliharaan untuk kesenangan.
3377 ST00494.00.02 Pemanfaatan Pemanfaatan TSL adalah penggunaan sumber daya 1. Pengkajian, Jumlah, Ekor;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Tumbuhan alam baik tumbuhan maupun satwa liar dan atau penelitian, dan Massa Kg
Alam dan bagian-bagiannya serta hasil dari padanya dalam pengembangan
Satwa Liar bentuk pengkajian, penelitian dan pengembangan; 2. Penangkaran
penangkaran; perburuan; perdagangan; peragaan; 3. Perburuan
pertukaran; budidaya tanaman obat-obatan; dan 4. Perdagangan
pemeliharaan untuk kesenangan. 5. Peragaan
6. Pertukaran
7. Budidaya tanaman
obat-obatan
8. Pemeliharaan untuk
kesenangan
3378 SE00084.00.00 Pemasaran Pemasaran Elektronik yang menggunakan media sosial Klasifikasi berdasarkan Jumlah Media Sosial
Media Sosial untuk mempromosikan produk atau layanan produk. analisis atau sesuai
kebutuhan
3379 ST00495.00.01 Pemasukan Kegiatan mendatangkan ternak dan hasil ternak 1. Ternak Besar Jumlah; Ekor;

- 866 -
Ternak dan (pembelian dan/atau penambahan lain misalnya 2. Ternak Kecil Massa Ton
Hasil Ternak bantuan ternak), baik yang berasal dari luar 3. Ternak Unggas
kabupaten/kota, provinsi, atau luar negeri. 4. Aneka Ternak
3380 ST00495.00.01 Pemasukan Kegiatan mendatangkan ternak dan hasil ternak 1. Daging Jumlah; Ekor;
Ternak dan (pembelian dan/atau penambahan lain misalnya 2. Telur Massa Ton
Hasil Ternak bantuan ternak), baik yang berasal dari luar 3. Susu
kabupaten/kota, provinsi, atau luar negeri. 4. Kulit
3381 SP00062.00.00 Pembantu Orang yang bekerja sebagai pembantu/sopir yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
menginap di keluarga tersebut dengan menerima analisis atau sesuai
upah/gaji baik berupa uang atau pun barang. kebutuhan
3382 ST00496.00.00 Pembenihan Kegiatan pemeliharaan ikan berupa induk ikan dengan 1. Air tawar Jumlah; Ekor, Butir;
tujuan untuk menghasilkan benih ikan. Termasuk 2. Air laut Massa Kg
dalam kegiatan ini adalah kegiatan pendederan 3. Air payau
3383 ST00497.00.00 Pembenihan Usaha pemeliharaan ikan/biota perairan lainnya yang 1. Air tawar Jumlah; Ekor, Butir;
dan mencakup usaha pembenihan dan pembesaran 2. Air laut Massa Kg
pembesaran 3. Air payau
3384 SE00085.00.01 Pemberdayaan Upaya yang dilakukan pemerintah untuk memajukan 1. Pemerintah Pusat Nilai; Rupiah;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
UMKM oleh UMKM dalam bentuk bantuan yang diterima oleh 2. Pemerintah Daerah Frekuensi;
Pemerintah pelaku usaha. Orang;
Persen
3385 SE00085.00.02 Pemberdayaan Upaya yang dilakukan pemerintah untuk memajukan 1. Bantuan Sosial Nilai; Rupiah;
UMKM oleh UMKM dalam bentuk bantuan yang diterima oleh 2. Pendampingan Frekuensi;
Pemerintah pelaku usaha. 3. Penyuluhan Orang;
4. Pelatihan Persen
5. Pemagangan
6. Sertifikasi
7. Studi Banding
8. Permodalan
9. Insentif (Pajak/ Tarif/
Penjaminan)
10. Promosi
11. Ekspor

- 867 -
12. Lainnya
3386 SE00086.00.01 Pemberdayaan Upaya yang dilakukan non-pemerintah untuk 1.Perorangan Nilai; Rupiah;
UMKM oleh memajukan UMKM dalam bentuk bantuan yang 2.Koperasi Jumlah; Frekuensi,
Non- diterima oleh pelaku usaha. 3.Perguruan Tinggi Persentase Orang;
Pemerintah 4.Swasta Badan Persen
Usaha/Badan Hukum
5.LSM
6.Luar Negeri
3387 SE00086.00.02 Pemberdayaan Upaya yang dilakukan non-pemerintah untuk 1. Bantuan Sosial Nilai; Rupiah;
UMKM oleh memajukan UMKM dalam bentuk bantuan yang 2. Pendampingan Jumlah; Frekuensi,
Non- diterima oleh pelaku usaha. 3. Peningkatan Persentase Orang;
Pemerintah Kapasitas Persen
4. Pemagangan
5. Studi Banding
6. Permodalan
7. Promosi
8. Ekspor
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
9. Lainnya
3388 SD00230.00.00 Pemberian Dukungan kebijakan fiskal dari Pemerintah Daerah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
Insentif kepada Masyarakat dan/atau Investor untuk analisis atau sesuai
meningkatkan investasi di daerah. kebutuhan
3389 ST00499.00.00 Pembesaran Kegiatan pemeliharaan ikan berupa benih ikan/ 1. Air tawar Jumlah; Ekor, Butir;
gelondongan menjadi ikan ukuran besar/ siap 2. Air laut Massa Kg
konsumsi. 3. Air payau
3390 SE00158.00.00 Pembiayaan Alokasi laba untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Sosial (CSR) analisis atau sesuai
kebutuhan
3391 SD00231.00.00 Pembiayaan Donasi non tunai, swasta non profit, sponsor. 1. Donasi Non Tunai Persentase Persen
Swasta 2. Swasta Non Profit
3. Sponsor
3392 ST00500.00.00 Pembuatan Pengolahan ikan dengan cara mengambil sari ikan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
petis baik dengan perebusan ataupun penguapan dan analisis atau sesuai

- 868 -
dikentalkan dengan menambah tepung, gula dan lain- kebutuhan
lain.
3393 ST00501.00.00 Pembuatan Pengolahan ikan melalui proses fermentasi dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
terasi penghancuran baik ditambah tepung dan lain-lain analisis atau sesuai
ataupun tidak. kebutuhan
3394 SP00063.00.00 Pembuatan, Kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu contoh 1. Perkotaan Jumlah unit
perawatan, yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan 2. Perdesaan
atau bencana. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21
normalisasi: Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
sungai, kanal, Bencana, pencegahan dilakukan dengan cara
tanggul, parit, mengurangi ancaman bencana dan kerentanan pihak
drainase, yang
waduk, pantai, terancam bencana.
dll
3395 SD00232.02.00 Pembudi Daya Orang yang mata pencahariannya melakukan 1. Pembesaran Jumlah; Orang;
Ikan pembudidayaan ikan atau orang yang melakukan 2. Pembenihan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
usaha pembudidayaan ikan 3. Ikan Hias
3396 ST00503.00.00 Pembudidayaa Kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau 1. Usaha budidaya ikan Jumlah; Ekor, Butir;
n ikan membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam di air tawar. Massa Kg
lingkungan yang terkontrol, termasuk 2. Usaha budidaya ikan
kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, di air payau.
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, 3. Usaha budidaya ikan
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya di air laut.
3397 SD00235.00.00 Pemenuhan Kebutuhan dasar yang dimaksud mencakup: 1. Terpenuhi Nilai Rupiah
Kebutuhan a. kebutuhan air bersih dan sanitasi; 2. Tidak Terpenuhi
Dasar b. pangan;
c. sandang;
d. pelayanan kesehatan;
e. pelayanan psikososial; dan
f. penampungan dan tempat hunian
3398 SD00236.00.00 Pemenuhan Jumlah absolut pemberian bantuan kebutuhan dasar Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah

- 869 -
kebutuhan bagi korban bencana sosial, termasuk bagi anak, analisis atau sesuai
dasar korban penyandang disabilitas dan lanjut usia. kebutuhan
bencana sosial
3399 SE00087.00.00 Pemilik Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum Klasifikasi berdasarkan Jumlah orang,
yang memiliki usaha/perusahaan seluruhnya atau analisis atau sesuai persekutuan,
sebagian besar kebutuhan badan
hukum
3400 ST00505.00.00 Pemindangan/ Pengolahan ikan dengan cara direbus dan diberi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
perebusan ikan garam. analisis atau sesuai
kebutuhan
3401 ST00506.00.00 Pemotongan Pemotongan ternak yang dilakukan di Rumah Potong Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
Ternak Hewan Ruminansia (RPH-R), Rumah Potong Hewan analisis atau sesuai
Tercatat Babi (RPH-B), dan Rumah Potong Unggas (RPU) baik kebutuhan
milik pemerintah maupun swasta, serta tempat
pemotongan hewan selain RPH yang dilaporkan
kepada dinas atau dicatat oleh dinas yang
membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
setempat
3402 ST00507.00.00 Pemotongan Pemotongan yang dilakukan oleh orang perorangan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
Ternak Tidak yang tidak dilaporkan kepada dinas atau tidak dicatat analisis atau sesuai
Tercatat oleh dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kebutuhan
kesehatan hewan setempat
3403 SP00064.00.00 Pemuda warga negara Indonesia yang memasuki periode Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia analisis atau sesuai persentase Persen
16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. kebutuhan
3404 SD00243.00.00 Persentase rumah Pemukiman Suatu wilayah yang terdiri dari beberapa tempat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Wilayah;
tangga kumuh Kumuh tinggal yang biasanya ditandai oleh: a. Banyak rumah analisis atau sesuai Luas; Km2 ;Persen
perkotaan. tidak layak huni. b. Banyak saluran pembuangan kebutuhan Persentase
limbah yang macet. c. Penduduk/bangunan sangat
padat. d. Banyak penduduk yang buang air besar tidak
di jamban. e. Biasanya berada di areal marginal
(seperti di tepi sungai, pinggir rel kereta api atau

- 870 -
lainnya).
3405 ST00508.00.00 Pemungutan Kegiatan mengambil benda-benda hayati hutan,dengan 1. Dikonsumsi sendiri Nilai Rupiah
hasil tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk 2. Dijual
hutan/penang dijual/ditukar atas risiko usaha. Jenis hasil hutan 3. Lainnya
kapan satwa yang biasa dipungut seperti kayu bakar, kayu
liar pertukangan, bambu, rotan, damar, jelutung, jamur,
lumut, madu, sarang burung, telur dan kotoran
burung.
3406 SE00088.01.00 Penambahan nilai penambahan/pembelian/pembuatan/perbaikan 1. Tanah Jumlah, Nilai
barang modal besar barang modal yang dilakukan pada tahun survei. 2. gedung Persentase
Perbaikan besar adalah pembaruan yang menjadikan 3. mesin dan
barang modal tersebut bertambah kapasitasnya, perlengkapan
mengubah bentuk, atau memperpanjang umur barang 4. kendaraan
modal. Untuk barang modal yang perbaikannya 5. software
memerlukan waktu lebih dari satu tahun, maka yang 6. modal tetap lainnya
dicatat hanya yang benar-benar terjadi pada tahun
survei
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3407 SE00088.02.00 Penambahan nilai penambahan/pembelian/pembuatan/perbaikan 1. Tanah Jumlah, Nilai
barang modal besar barang modal yang dilakukan pada tahun survei. 2. bangunan/gedung Persentase
Perbaikan besar adalah pembaruan yang menjadikan usaha
barang modal tersebut bertambah kapasitasnya, 3. bangunan tempat
mengubah bentuk, atau memperpanjang umur barang tinggal
modal. 4. mesin dan
perlengkapan
5. alat transportasi
6. produk kekayaan
intelektual
7. barang modal dan
peralatan
3408 SE00089.00.00 Penambahan Tuliskan semua nilai pembelian/penambahan barang 1. Tanah Nilai Rupiah
dan modal baik melalui pembelian maupun 2. bangunan
Pengurangan pembuatan/perbaikan besar serta nilai pengurangan 3. alat berat/mesin

- 871 -
Barang Modal maupun nilai penyusutannya. konstruksi
serta 4. kendaraan
Penyusutan 5. software
6. lainnya
3409 SE00090.00.00 Penambahan/p Aset tetap adalah aset produksi yang digunakan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
elepasan aset berulang atau terus-menerus di dalam proses produksi analisis atau sesuai
tetap berupa untuk lebih dari setahun berupa rumah tinggal kebutuhan
rumah tinggal
3410 SE00091.00.00 Penambahan/p Aset tetap adalah aset produksi yang digunakan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
elepasan aset berulang atau terus-menerus di dalam proses produksi analisis atau sesuai
tetap berupa untuk lebih dari setahun berupa tanah kebutuhan
tanah
3411 ST00510.00.00 Penanaman kegiatan dalam budidaya untuk memperbanyak atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Rupiah
rumput laut memperbesar thallus rumput laut. analisis atau sesuai Nilai
kebutuhan
3412 ST00512.00.00 Penanganan Pengaduan adalah penyampaian informasi secara lisan 1. Dilakukan audit Jumlah Penanganan,
Pengaduan maupun tulisan dari setiap orang sebagai investigatif Kasus,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Masyarakat Pengadu/Pelapor atau informasi dari masyarakat 2. Dilakukan Laporan
lainnya kepada Inspektorat Jenderal mengenai indikasi identifikasi
terjadinya penyalahgunaan wewenang, pelanggaran khusus/pengumpulan
disiplin, pelanggaran kode etik, hambatan pelayanan bahan dan keterangan
kepada 3. Diusulkan dilakukan
masyarakat dan korupsi. audit investigatif
4. Diusulkan dilakukan
identifikasi
khusus/pengumpulan
bahan dan keterangan
5. Tidak ditindaklanjuti
karena bukan
kewenangan
Kementerian
LHK/sudah

- 872 -
selesai/sudah sesuai
ketentuan
6. Diserahkan kepada
Eselon I lain
3413 SD00251.01.00 Penanganan Salah satu kegiatan pokok dalam pengelolaan sampah, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tonase;
Sampah penanganan sampah meliputi kegiatan pemilahan analisis atau sesuai Persentase Persen
(pengelompokkan atau pemisahan jenis sampah), kebutuhan
pengumpulan (pengambilan atau pemindahan sampah
dari sumber sampah ke TPS/TPS 3R), pengangkutan
(membawa sampah dari sumber atau TPS menuju
TPST atau TPA dengan menggunakan kendaraan
bermotor atau tidak bermotor yang didesain untuk
mengangkut sampah), pengolahan (mengubah
karakteristik, komposisi dan/atau jumlah sampah) dan
pemrosesan akhir sampah (mengembalikan sampah
dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke
media lingkungan secara aman)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3414 SE00092.00.00 Penanggung Orang yang bertanggung jawab menjalankan Klasifikasi berdasarkan Jumlah orang
Jawab usaha/perusahaan. analisis atau sesuai
kebutuhan
3415 ST00513.00.00 Penangkapan Kegiatan menangkap atau mengumpulkan 1. Penangkapan ikan Massa Ton
binatang/tanaman yang hidup di laut/ perairan 2. Penangkapan satwa
umum, dan atau hutan secara bebas liar
3416 ST00514.00.00 Penangkapan Suatu kegiatan yang meliputi perburuan/penangkapan Klasifikasi berdasarkan Massa Ton
dan binatang liar dengan menggunakan jerat atau analisis atau sesuai
penangkaran perangkap dan penangkaran marga satwa seperti kebutuhan
binatang liar pemeliharaan ular dan buaya.
3417 SD00253.02.00 Penangkapan Kegiatan menangkap/mengumpulkan ikan/binatang 1. Penangkapan ikan di Massa Ton
ikan air lainnya/tanaman air yang hidup di laut/perairan laut
umum secara bebas dan bukan milik perseorangan. 2. Penangkapan ikan di
perairan daratan
3418 SD00253.01.00 Penangkapan Kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang 1. Penangkapan ikan di Jumlah; Tindakan;

- 873 -
ikan tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau laut Persentase Persen
cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan 2. Penangkapan ikan di
kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, perairan daratan
mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau
mengawetkannya
3419 SD00254.00.00 Penangkapan Kegiatan penangkapan ikan di laut, muara sungai, Klasifikasi berdasarkan Massa Ton
ikan di laut laguna, dan sejenisnya yang dipengaruhi oleh pasang analisis atau sesuai
surut. kebutuhan
Usaha Penangkapan Ikan di Laut adalah suatu
kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan di laut
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual
untuk memperoleh pendapatan/keuntungan dengan
menanggung risiko usaha (sebagai pengusaha/bukan
sebagai buruh).
3420 SD00255.00.00 Penangkapan Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan diperairan Klasifikasi berdasarkan Massa Ton
ikan di umum (sungai, danau, waduk dan rawa yang bukan analisis atau sesuai
perairan milik perseorangan). Ikan yang ditangkap seperti : kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
umum ikan, udang dan lain-lain.
Usaha Penangkapan Ikan di Perairan Umum adalah
suatu kegiatan penangkapan ikan dilakukan di
perairan umum (sungai, danau, waduk, rawa, dll)
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual
untuk memperoleh pendapatan/ keuntungan dengan
menanggung risiko usaha (sebagai pengusaha/bukan
sebagai buruh).
3421 SD00256.01.00 Penangkapan Kegiatan penangkapan ikan/biota perairan lainnya Klasifikasi berdasarkan Massa Ton
ikan/biota yang dilakukan di laut, muara sungai, laguna, dan analisis atau sesuai
perairan sejenisnya yang dipengaruhi pasang surut. kebutuhan
lainnya di laut
3422 SD00256.02.00 Penangkapan Kegiatan penangkapan ikan atau biota perairan Klasifikasi berdasarkan Massa Ton
ikan/biota lainnya yang dilakukan di perairan umum seperti analisis atau sesuai
perairan sungai, danau, waduk, dan rawa yang bukan milik kebutuhan

- 874 -
lainnya di perorangan.
perairan
umum
3423 SD00259.00.00 Pendampingan Bantuan langsung dalam bentuk pelayanan terapi 1. Ada Jumlah Bantuan;
Psikososial psikososial di tempat perlindungan terdiri atas sarana 2. Tidak Ada Asistensi
dan prasarana pelayanan psikososial korban bencana.
3424 SD00260.00.00 Pendampingan Jumlah absolut pemberian asistensi sosial dalam 1. Ada Jumlah Bantuan;
psikososial bentuk pendampingan psikososial korban bencana 2. Tidak Ada Asistensi
korban sosial, termasuk bagi anak, penyandang disabilitas dan
bencana sosial lanjut usia.
3425 SE00093.00.00 Pendapatan Pendapatan dari hasil penjualan barang dan jasa Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Bruto setelah dikurangi harga pokok penjualan. Pendapatan analisis atau sesuai
bruto terdiri dari pendapatan operasional dan kebutuhan
pendapatan non operasional/lainnya dalam periode
tertentu.
3426 SE00094.00.00 Pendapatan Bentuk pendapatan yang diterima oleh pemilik aset Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
bunga finansial, yaitu deposito, sekuritas hutang, pinjaman analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan (mungkin) akun lain yang diterima untuk kebutuhan
menempatkan aset finansial saat pelepasan dari unit
institusi lain
3427 SE00095.00.00 Pendapatan Nilai pendapatan dari biaya angkut yang Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
dari biaya dibebankan/dibayar oleh pembeli. analisis atau sesuai
pengiriman kebutuhan
dengan invoice
terpisah, pada
barang yang
dijual
perusahaan ke
pelanggan
3428 SE00096.00.00 Pendapatan Nilai pendapatan dari penyediaan aktivitas jasa yang Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
dari jasa yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan analisis atau sesuai
dihasilkan kebutuhan

- 875 -
perusahaan
3429 SE00097.00.00 Pendapatan Pendapatan/penerimaan lain merupakan seluruh nilai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Juta Rupiah
dari kegiatan pendapatan yang diperoleh selain dari hasil produksi analisis atau sesuai
lain perusahaan kebutuhan
perusahaan air
bersih.
3430 SE00098.01.00 Pendapatan Pendapatan dari jasa industri perusahaan/usaha, Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Nilai
jasa industri apabila perusahaan/usaha ini menerima upah dari analisis atau sesuai Persentase
(maklun) jasa industri (makloon), Jasa industri (makloon) di sini kebutuhan
pada dasarnya adalah kegiatan pengolahan, tetapi
bahan baku berasal dari pihak lain dan hasil
olahannya diserahkan kepada pihak pemesan/pemilik
bahan baku. Perusahaan hanya menerima upah
mengolah
3431 SE00098.02.00 Pendapatan besarnya nilai jasa yang diterima usaha/perusahaan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
jasa industri sebagai upah proses produksi yang diberikan pihak analisis atau sesuai
(maklun) lain (isi nilai jasanya saja). kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3432 SE00098.01.00 Pendapatan Pendapatan dari jasa industri perusahaan/usaha, Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Nilai
jasa industri apabila perusahaan/usaha ini menerima upah dari analisis atau sesuai Persentase
(maklun) jasa industri (makloon), Jasa industri (makloon) di sini kebutuhan
pada dasarnya adalah kegiatan pengolahan, tetapi
bahan baku berasal dari pihak lain dan hasil
olahannya diserahkan kepada pihak pemesan.
Perusahaan hanya menerima upah mengolah
3433 SE00099.02.00 Pendapatan Pendapatan selain dari penjualan valuta asing dan 1. Pendapatan dari jasa Nilai Rupiah;
lain-lain harga pokok penjualan, misalnya hasil penjualan 2. Pendapatan sewa
barang cetakan yang merupakan kelengkapan kegiatan 3. pendapatan lainnya
pedagang valuta asing.
3434 SE00099.05.00 Pendapatan Nilai pendapatan dari jasa/produk sampingan 1. Pendapatan dari jasa Nilai Rupiah;
Lain-lain 2. Pendapatan sewa
3. pendapatan lainnya
3435 SE00099.01.00 Pendapatan Pendapatan yang berasal dari penjualan barang yang 1. Keuntungan Jumlah, Nilai

- 876 -
lainnya tidak diproses, jasa-jasa non industri lainnya, atau penjualan barang yang Persentase
penjualan limbah/sampah produksi. perusahaan tidak diproses
menjual menjual bentuk barang yang sama pada saat 2. jasa-jasa non industri
dibeli oleh perusahaan. Barang tersebut bisa bahan lainnya Contoh : Bahan
baku, bahan penolong, pembungkus, dsb. Pendapatan baku dan Penolong,
dari menyewakan barang modal, penerimaan jasa pembungkus dan jasa
angkutan, dan penerimaan jasa-jasa non industri angkutan
lainnya. Pendapatan dari hasil menjual limbah/sisa
produksi yang tidak terpakai
3436 SE00099.04.00 Pendapatan Pendapatan selain dari pendapatan hasil produksinya 1. Jumlah, Nilai
lainnya termasuk jasa industri (maklun) Keuntungan/kerugian Persentase
dalam bentuk yang
sama
2. Bunga atas
simpanan/bagi
hasil/deviden/dll
3. Hasil imputasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4. Sumbangan, hadiah,
hibah dan sejenisnya
5. Lainnya
3437 SE00099.03.00 Pendapatan Semua pendapatan lain di luar pendapatan dari nilai 1. Jasa desain gambar Nilai Rupiah
lainnya konstruksi yang diselesaikan yang diterima oleh 2. konsultan
perusahaan. 3. pendapatan dari
menyewakan
gedung/ruangan
4. pendapatan dari sewa
lahan
5. pendapatan dari
menyewakan alat dan
perlengkapan
6.
keuntungan/kerugian

- 877 -
penjualan barang dalam
bentuk yang sama
7. pendapatan dari
deviden
8. bunga
9. klaim asuransi
10. hak cipta
11. Lainnya
3438 SE00100.00.00 Pendapatan Pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang 1. Penjualan barang Nilai Rupiah
penjualan (tidak mencakup biaya angkut yang yang diproduksi sendiri
barang dibebankan/dibayar oleh pembeli) oleh perusahaan (atau
perusahaan dengan komisi)
2. Penjualan barang
yang tidak diproduksi
sendiri
3439 SE00101.00.00 Pendapatan Pendapatan/penerimaan lain merupakan seluruh nilai Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
perusahaan pendapatan yang diperoleh selain dari hasil produksi analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lainnya perusahaan kebutuhan
3440 SE00102.00.00 Pendapatan Status Pemilikan Tempat Tinggal Yang Ditempati 1. Milik sendiri Persentase Persen
Rumah Tangga 2. Kontrak
Per Bulan 3. Sewa
Menurut 4. Dinas
Status 5. Bebas sewa
Pemilikan 6. Lainnya
Tempat Tinggal
3441 SE00103.00.00 Pendapatan Pendapatan dalam rupiah, baik yang berupa uang 1. Upah/gaji Persentase Persen
Rumah Tangga maupun barang/jasa selama periode survei yang lalu. 2. Hasil bersih usaha
Sebulan 3. Kepemilikan aset
Menurut 4. Pendapatan dari
Sumber pihak lain
Pendapatan 5. Pendapatan lainnya
ART yang

- 878 -
Bekerja
3442 SE00104.00.00 Pendapatan penerimaan desa yang berasal dari pemerintah supra 1. Dana Desa nilai ribu rupiah
Transfer desa yang menyalurkan dana kepada desa sesuai 2. Bagi Hasil Pajak dan
amanat ketentuan yang berlaku. Retribusi
Kabupaten/kota
3. Alokasi Dana Desa
4. Bantuan Keuangan
3443 SE00105.00.00 Pendapatan/Pe Pendapatan/penerimaan lain merupakan seluruh nilai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Juta Rupiah
nerimaan lain pendapatan/penerimaan yang diperoleh selain dari analisis atau sesuai
Usaha/Perusa hasil produksi perusahaan kebutuhan
haan
penggalian
3444 ST00518.00.00 Pendederan/ Kegiatan pemeliharaan ikan berupa benih ukuran kecil 1. air tawar Massa Ton
Penggelondong menjadi benih ukuran lebih besar (tokolan/ 2. air laut
an gelondongan). Pendederan adalah pemeliharaan 3. air payau
burayak sampai mencapai ukuran kira-kira 5 cm.
Penggelondongan adalah pemeliharaan dari ukuran
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
benih sampai ukuran gelondongan kira-kira 5-10 cm.
3445 SD00273.00.00 Pendidikan Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak 1. Taman Kanak-kanak Jumlah; Unit; persen
anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang 2. Bustanul persentase
(TK/RA/BA/PA dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan Athfal/Raudhatul Athfal
UD) untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan 3. PAUD terintegrasi
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam BKB/Taman Posyandu
memasuki pendidikan lebih lanjut. 4. PAUD-TAAM
5. PAUD-PAK
6. PAUD-BIA
7. TKQ
8. PAUD Inklusi
9. Kelompok Bermain
10. Tempat Penitipan
Anak (Day Care).
3446 SP00065.01.00 Pendidikan Jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan 1. SD/sederajat Jumlah; Sekolah;

- 879 -
dasar menengah 2. SMP/sederajat Persentase Persen
3447 SP00065.02.00 Pendidikan Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan 1. SD/sederajat Jumlah; Sekolah;
dasar madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang 2. SMP/sederajat Persentase Persen
sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan
madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
sederajat.
3448 SD00276.00.00 Pendidikan Pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit; persen
layanan terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau analisis atau sesuai persentase
khusus mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak kebutuhan
mampu dari segi ekonomi.
3449 SD00282.01.01 Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi Berdasarkan Jumlah; Orang;
Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau Jenis Kelamin: persentase persen
lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 1. Laki-Laki
tahun tetapi bertujuan untuk menetap. 2. Perempuan
3450 SD00282.01.02 Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi Berdasarkan Jumlah; Orang;
Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau Usia: persentase persen
lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 1. Usia 0-14 tahun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tahun tetapi bertujuan untuk menetap. 2. Usia 15-64 tahun
3. Usia 65 tahun ke
atas
3451 SD00282.01.03 Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi Berdasarkan Jumlah; Orang;
Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau William H. Frey analysis persentase persen
lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 of Census Bureau
tahun tetapi bertujuan untuk menetap. Population Estimates
1. Post Gen Z (Lahir
tahun 2013 dst)
2. Generasi Z (Lahir
tahun 1997-2012)
3. Milenial (Lahir tahun
1981-1996)
4. Generasi X (Lahir
tahun 1965-1980)

- 880 -
5. Baby Boomer (Lahir
tahun 1946-1964)
6. Pre-Boomer (Lahir
tahun 1945 dan
sebelumnya)
3452 SD00282.01.04 Penduduk Semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau analisis atau sesuai persentase persen
lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 kebutuhan
tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
3453 SD00282.02.00 Penduduk Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
bertempat tinggal di Indonesia. analisis atau sesuai persentase persen
Catatan: pendekatan konsep "de facto" kebutuhan
3454 SD00282.03.00 Penduduk Orang-orang yang biasanya tinggal di suatu wilayah. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan analisis atau sesuai persentase persen
penduduk menggunakan konsep “de jure” atau lebih kebutuhan
tepatnya konsep “tempat dimana biasanya seseorang
menetap/tinggal” (usual residence).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3455 SD00282.04.00 Penduduk Orang, Badan hukum atau lainnya yang berdomisili Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
atau berencana berdomisili di Indonesia sekurang- analisis atau sesuai persentase persen
kurangnya 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan kebutuhan
staf diplomatik Republik Indonesia di luar negeri.
3456 SP00066.00.00 Penduduk Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
penyandang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, analisis atau sesuai
cacat/ dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang kebutuhan
disabilitas dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
3457 SP00067.00.00 Penduduk Penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Tunawisma (rumah). Penduduk tunawisma antara lain penduduk analisis atau sesuai Rata-Rata; Persen
yang tinggal di kolong jembatan, pasar, terminal, kebutuhan Persentase
stasiun, emperan toko, taman umum atau berbagai

- 881 -
fasilitas umum lainnya, gelandangan di trotoar jalan,
dan manus.
3458 SP00068.00.00 Penduduk Usia Penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. 1. Angkatan kerja Jumlah; Orang;
Kerja 2. Bukan Angkatan Persentase Persen
kerja
3459 ST00520.00.00 Penebangan Kegiatan yang meliputi penebangan kayu yang Klasifikasi berdasarkan volume m3
hutan menghasilkan kayu gelondongan (baik dengan ataupun analisis atau sesuai
tanpa kulit), potongan kayu yang masih kasar seperti kebutuhan
bambu, meranti, pulai, keruing, meramin, kayu besi,
dan kayu hitam.
3460 SD00291.02.00 Penelitian Kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penilitian;
ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, analisis atau sesuai Persentase Persen
data, dan keterangan yang berkaitan dengan kebutuhan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau
ketidakbenaran suatu asumsi dan/ atau hipotesis di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik
kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengetahuan dan teknologi.
3461 SE00106.00.00 Penelitian dan Penelitian dan pengembangan (Litbang) adalah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Nilai
Pengembangan kegiatan kreatif yang dilakukan dengan sistematis analisis atau sesuai
untuk menambah pengetahuan dan pemanfaatan kebutuhan
pengetahuan untuk merancang penerapan baru.
3462 SD00294.00.00 1.4.1.(k) Persentase rumah Penerangan/Li Produksinya adalah produksi kotor, yaitu termasuk 1. Listrik PLN dengan Jumlah Kwh
tangga miskin dan strik konsumsi yang dipakai stasiun pembantu dan hilang meteran,
rentan yang sumber dalam perjalanan/tranformer dianggap sebagian dari 2. Listrik PLN tanpa
penerangan stasiun. Listrik umum adalah listrik yang dihasilkan meteran,
utamanya listrik untuk tujuan dijual dengan memproduksi, 3. Listrik non PLN,
baik dari PLN dan mentransmisikan dan mendistribusikan energi listrik. 4. Bukan listrik.
bukan PLN. Ini dilaksanakan oleh perusahaan swasta, koperasi,
pemerintah daerah/desa, dan pemerintah pusat.
Listrik yang diproduksi dan digunakan sendiri adalah
listrik yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan

- 882 -
sendiri. Misalnya, rumah tangga atau perusahaan
industri yang memproduksi listrik yang digunakan
untuk keperluan rumah tangga atau perusahaan
tersebut. Penggunaan pada stasiun pembangkit dan
yang hilang termasuk konsumsi oleh stasiun
pembantu dan hilang dalam perjalanan dianggap
sebagai bagian dari pembangkit energi listrik
3463 SE00107.00.00 Penerimaan Uang yang masuk ke kas daerah 1. Pendapatan Daerah nilai ribu rupiah
Daerah 2. Penerimaan
pembiayaan
3464 SE00109.00.00 Penerimaan Penerimaan negara dari hasil perdagangan TSL ke luar 1. Tumbuhan atau Jumlah Rupiah
Devisa dari negeri. satwa liar hasil alam
Ekspor 2. Tumbuhan atau
Tumbuhan satwa liar hasil
Alam dan penangkaran jenis asli
Satwa Liar Indonesia
3465 SE00108.00.00 Penerimaan Pendapatan yang diterima selain penerimaan bersih 1. penerimaan dari jasa Nilai Rupiah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Lainnya dari jasa peternakan dan keuntungan dari barang- peternakan
barang yang dijual dalam bentuk yang sama yang 2. penerimaan dari
menghasilkan keuntungan penjualan kotoran
ternak
3. keuntungan dari
penjualan barang
4. lainnya
3466 SD00301.00.00 Penerimaan Semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik Klasifikasi berdasarkan nilai ribu rupiah
pembiayaan pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun analisis atau sesuai
pada tahun-tahun anggaran berikutnya kebutuhan
3467 SD00304.00.00 Penerimaan Penerimaan perusahaan budidaya ikan adalah seluruh Klasifikasi berdasarkan nilai Rupiah
perusahaan penerimaan yang diterima perusahaan budidaya ikan analisis atau sesuai
budidaya ikan meliputi penerimaan dari produksi, jasa perikanan, kebutuhan
keuntungan penjualan barang dan penerimaan lain
3468 SD01419.01.00 Penetapan Bagian dari penetapan rencana tata ruang Kawasan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kawasan

- 883 -
kawasan Perdesaan di wilayah kabupaten dalam rencana tata analisis atau sesuai
pertanian ruang kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan kebutuhan
pangan perundang-undangan
berkelanjutan
3469 SD01481.00.00 Pengadaan Kegiatan pengadaan barang/jasa oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lelang;
Barang/Jasa Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang analisis atau sesuai Persentase Persen
dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak kebutuhan
identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan.
3470 SD01577.00.00 Pengadaan Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lelang;
barang/jasa melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara analisis atau sesuai Persentase Persen
pemerintah elektronik (e procurement) dengan cara e-tendering kebutuhan
atau e-purchasing.
3471 SD01622.00.00 Pengadaan Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Lelang;
Secara menggunakan teknologi informasi dan transaksi analisis atau sesuai Persentase Persen
Elektronik/E- elektronik sesuai dengan ketentuan perundang- kebutuhan
Procurement undangan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3472 SP00404.00.00 Pengalaman Pengalaman buruk yang dialami sesuai persepsi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
buruk dalam responden selama menjadi komuter di tempat kegiatan analisis atau sesuai Persentase Persen
perjalanan kebutuhan
3473 ST00986.00.00 Pengamanan Pengertian dari Perlindungan dan pengamanan hutan Klasifikasi bentuk Jumlah Hektar
kawasan hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi wilayah hutan dalam
kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, kegiatan perlindungan
yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, hutan:
kebakaran, daya-daya alam, hama dan penyakit serta 1. Unit atau Kesatuan
mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, Pengelolaan Hutan
masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan Konservasi (KPHK),
hutan, hasil hutan, investasi dan perangkat yang 2. Unit atau Kesatuan
berhubungan dengan pengelolaan hutan. Dan Pengelolaan Hutan
Penyelenggaraan perlindungan hutan bertujuan untuk Lindung (KPHL),
menjaga hutan, hasil hutan, kawasan hutan dan 3. Unit atau Kesatuan
lingkungannya, agar fungsi lindung, fungsi konservasi, Pengelolaan Hutan

- 884 -
dan fungsi produksi, tercapai secara optimal dan Produksi (KPHP).
lestari.Upaya pencegahan dan Penanggulangan
perusakan hutan,
3474 SD01370.02.00 Pengangguran Pengangguran terdiri dari: 1. Pengangguran Jumlah; Orang;
1. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mencari Terbuka persentase persen
pekerjaan. 2. Pengangguran
2. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan Terselubung
mempersiapkan usaha.
3. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan tidak
mencari, karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan (Putus asa).
4. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum
mulai bekerja.
3475 SD01375.00.00 Penganiayaan Perbuatan dengan sengaja merusak kesehatan fisik 1. Pemukulan Jumlah; Kasus;
orang lain baik menimbulkan penyakit 2. Penamparan Persentase Persen
(luka/cacat/sakit) atau halangan untuk menjalankan 3. Pengeroyokan
pekerjaan sehari-hari (luka berat) maupun tidak.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pemukulan, penamparan, pengeroyokan, termasuk
kategori penganiayaan.
3476 SD01392.00.00 Pengasapan Pengolahan ikan dengan cara diasapkan, baik secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
ikan langsung dekat dengan sumber asap maupun tidak. analisis atau sesuai
kebutuhan
3477 SE00404.00.00 Pengawas Pengawas adalah perangkat organisasi Koperasi yang Jenis Kelamin, Umur, Jumlah Pengawas
Koperasi bertugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Jenjang Pendidikan Koperasi
Pengurus Tertinggi yang
ditamatkan
3478 ST01024.00.00 Pengawetan kegiatan mengawetkan ikan agar dapat tahan lama Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
ikan disimpan, dengan cara penggaraman, pembekuan, dan analisis atau sesuai
pengeringan. kebutuhan
3479 SE00407.00.00 Pengelola Pengelola usaha koperasi adalah mereka yang diangkat 1. Manajer Jumlah Orang
Usaha dan diberhentikan oleh pengurus untuk 2. Asisten Manajer
Koperasi mengembangkan koperasi secara efisien dan 3. Karyawan

- 885 -
profesional
3480 SD01441.00.00 Pengelolaan Upaya manusia dalam mengendalikan hubungan 1. RPDAS sudah di Jumlah Dokumen
Daerah Aliran timbal balik antara sumber daya alam dengan manusia internalisasi ke dalam
Sungai (DAS) di dalam DAS dan segala aktifitasnya, dgn tujuan RTRW
membina kelestarian dan keserasian ekosistem serta 2. RPDAS belum di
meningkatkan kemanfaatan sumber daya alam bagi internalisasi ke dalam
manusia secara berkelanjutan RTRW
3481 SD01441.00.00 Pengelolaan Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam 1. RPDAS sudah di Jumlah Dokumen
Daerah Aliran mengendalikan hubungan timbal balik antara sumber internalisasi ke dalam
Sungai (DAS) daya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala RTRW
aktifitasnya, dgn tujuan membina kelestarian dan 2. RPDAS belum di
keserasian ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan internalisasi ke dalam
sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan RTRW
3482 SD01450.00.00 Pengelolaan Upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualias air Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Kualitas Air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk analisis atau sesuai Persentase Persen
menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi kebutuhan
alamiahnya.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3483 SD01471.00.00 Pengelolaan Upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Sumber Daya mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber analisis atau sesuai Persentase Persen
Air daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan kebutuhan
pengendalian daya rusak air.
3484 SE00414.00.00 Pengeluaran Biaya angkutan, pengiriman/ekspedisi, pergudangan, Pengeluaran Jumlah Rupiah
angkutan, pos, dan jasa kurir adalah biaya yang dikeluarkan usaha/perusahaan
pengiriman perusahaan atas penggunaan jasa angkutan, sebulan
dan pos pengiriman/ekspedisi, biaya pergudangan, serta
penggunaan jasa pos dan jasa kurir yang disediakan
oleh pihak lain.
3485 SE00415.00.00 Pengeluaran Pengeluaran usaha/perusahaan untuk pengadaan Dijelaskan berdasarkan: Jumlah Satuan
Bahan Baku bahan baku dan bahan penolong Bahan baku yang standar;
dan bahan digunakan; asal Rupiah
penolong perolehan (dibeli; hasil
kebun/pekarangan;

- 886 -
lainnya); Satuan
standar; Banyaknya;
Nilai
3486 SE00418.00.00 Pengeluaran Nilai penggunaan bahan material/bangunan yang Semen, besi, pasir, batu Jumlah Ribu Rupiah
Bahan Material digunakan untuk seluruh proyek baik yang sudah bata, batu pondasi,
selesai 10 persen maupun yang belum selesai tapi baja, seng dan lain-lain
sudah dimulai pekerjaan konstruksinya. Tuliskan 12
jenis dan sisanya dimasukkan dalam bahan material
lainnya.
3487 SD01496.00.00 Pengeluaran uang yang keluar dari kas daerah 1. Belanja Langsung Nilai ribu rupiah
daerah 2. Belanja Tidak
langsung
3. Pengeluaran
pembiayaan
3488 SE00421.00.00 Pengeluaran Biaya yang dikeluarkan untuk ongkos Pengeluaran Jumlah Rupiah
jasa industri produksi/pengolahan yang dilakukan oleh usaha/perusahaan
yang usaha/perusahaan lain atau pihak lain (maklun). sebulan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dikerjakan oleh
pihak lain
3489 SE00422.00.00 Pengeluaran Bahan pembungkus dan pengepakan adalah segala Pengeluaran Jumlah Rupiah
kemasan, bahan yang digunakan untuk pembungkus dan usaha/perusahaan
bahan pengikat produk yang dihasilkan/barang dagangan yang habis
pembungkus, yang dijual. Seperti: kertas pembungkus, kantong untuksebulan
pengepakan plastik termasuk pula kayu untuk pengepak.
3490 SE00423.00.00 Pengeluaran Pengeluaran perusahaan untuk seluruh kegiatan listrik, air, telepon, Jumlah Ribu Rupiah
lain-lain perusahaan selain balas jasa pekerja dan bahan bakar. internet, dan
komunikasi lainnya,
alat tulis kantor (ATK),
administrasi bank dan
perantara keuangan,
angkutan, pengiriman,
ekspedisi, pergudangan,

- 887 -
pos, dan jasa kurir,
pembelian suku cadang
dan
pemeliharaan/perbaika
n kecil barang modal,
perjalanan dinas
pekerja, penelitian dan
pengembangan, sewa
bangunan, kendaraan,
mesin, peralatan, dan
alat perlengkapan,
pendidikan dan
pelatihan, pajak
pertambahan nilai
barang dan jasa, PBB,
bea masuk dan cukai,
pajak ekspor/impor,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pajak penjualan, dan
pajak lainnya,
penyusutan dan
amortisasi, pengeluaran
jasa intelektual, biaya
lainnya (misal retribusi,
iuran organisasi,
pengeluaran pakaian
kerja, makanan, dll).
3491 SE00425.00.00 Pengeluaran Pengeluaran perusahaan/usaha untuk balas jasa Upah/gaji, Upah Jumlah, Orang/ jiwa,
pekerja lainnya pekerja lainnya, perusahaan yang mempunyai kantor lembur, tunjangan, persentase persen
pusat, pengeluaran perusahaan/usaha untuk balas premi iuran BPJS
jasa pekerja di sini tidak termasuk pekerja/ karyawan ketenagakerjaan, premi
di kantor pusat iuran BPJS kesehatan,
lainnya

- 888 -
3492 SE00426.00.00 Pengeluaran Pengeluaran perusahaan/usaha untuk balas jasa Upah/gaji, Upah Jumlah, Orang/ jiwa,
pekerja pekerja produksi, perusahaan yang mempunyai kantor lembur, tunjangan, persentase persen
produksi pusat, pengeluaran perusahaan/usaha untuk balas premi iuran BPJS
jasa pekerja di sini tidak termasuk pekerja/ karyawan ketenagakerjaan, premi
di kantor pusat iuran BPJS kesehatan,
lainnya
3493 SE00427.00.00 Pengeluaran pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
pembiayaan tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada analisis atau sesuai
tahun-tahun berikutnya kebutuhan
3494 SE00428.00.00 Pengeluaran Biaya pembelian suku cadang dan biaya untuk Pengeluaran Jumlah Rupiah
pemeliharaan memelihara atau memperbaiki barang modal agar tetap usaha/perusahaan
dan perbaikan dapat bekerja (berfungsi) tanpa menambah kapasitas sebulan
kecil barang atau umur pakai, dan tidak mengubah bentuk barang
modal modal.
3495 SD01588.00.00 Pengeluaran Pengeluaran oleh sektor pemerintah termasuk Classification of the Nilai Rupiah
Pemerintah pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang Functions of
berada di bawah judul pembelian pemerintah dan Government (COFOG)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
termasuk pengeluaran yang tidak untuk barang dan
jasa, yang disebut pembayaran transfer.
3496 SD01602.00.00 Pengeluaran Meliputi pengeluaran untuk implementasi kebijakan 1. Tanaman pangan Nilai Rupiah
pemerintah dan program pembangunan pangan, pertanian, 2. Hortikultura
untuk sektor perikanan dan kelautan, kehutanan yang dilaksanakan 3. Perkebunan
pertanian oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan 4. Peternakan
dan Perikanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup; 5. Perikanan tangkap
dan juga pengembangan dan rehabilitasi jaringan 6. Perikanan budidaya
irigasi untuk pertanian yang dilaksanakan 7. Kehutanan
kementerian Pekerjaan Umum, serta pengeluaran 8. Jasa pertanian
subsidi untuk pertanian (antara lain pupuk dan benih)
3497 SE00435.00.00 Pengeluaran Pengeluaran perusahaan merupakan seluruh Provinsi Jumlah Juta Rupiah
perusahaan air pengeluaran/biaya baik pengeluaran operasional
bersih maupun non operasional di luar balas jasa pekerja.
3498 ST01071.00.00 Pengeluaran Pengeluaran perusahaan budidaya ikan adalah biaya Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah

- 889 -
perusahaan yang dikeluarkan oleh perusahaan budidaya ikan yang analisis atau sesuai
budidaya ikan meliputi pengeluaran untuk pekerja, pengeluaran kebutuhan
untuk sarana produksi, pengeluaran untuk bahan
bakar, listrik, air dan gas, pengeluaran untuk bahan-
bahan, jasa dan lainnya.
3499 SE00440.00.00 Pengeluaran Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari 1. Tidak bekerja Persentase Persen
Rumah Tangga anggota rumah tangga yang bertanggung 2. Bekerja Buruh/
Per Bulan jawab atas kebutuhan Karyawan
Menurut sehari-hari rumah tangga atau orang yang dituakan/ 3. Bekerja Pengusaha
Kegiatan dianggap/ ditunjuk sebagai kepala rumah tangga.
Ekonomi
Kepala Rumah
Tangga (KRT)
3500 SE00443.00.00 Pengeluaran Pengeluaran sewa atau kontrak yang keluarkan Daya tersambung Jumlah, Nilai
sewa gedung, perusahaan dalam satu survei, jika pembayaran sewa Persentase
tanah, mesin untuk lebih dari satu tahun dituliskan pada tahun
serta peralatan survei saja, jika di bayarkan tahun sebelumnya atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
belum dibayarkan makan nilai di perkirakan di tahun
survei
3501 SE00444.00.00 Pengeluaran Biaya sewa kendaraan dan mesin (tanpa operator), Pengeluaran Jumlah Rupiah
sewa peralatan, dan alat perlengkapan adalah biaya yang usaha/perusahaan
kendaraan, dikeluarkan untuk sewa kendaraan dan mesin (tanpa sebulan
mesin, operator), alat-alat perlengkapan (tanpa operator) dan
peralatan, dan sewa barang modal lainnya.
barang modal
lainnya
3502 SE00445.00.00 Pengeluaran Biaya yang dikeluarkan untuk sewa tanah/bangunan Pengeluaran Jumlah Rupiah
sewa usaha/perusahaan usaha/perusahaan
tanah/bangun sebulan
an
3503 SE00448.00.00 Pengeluaran Biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan Pengeluaran Jumlah Rupiah
telepon, telepon, internet dan komunikasi lainnya termasuk usaha/perusahaan

- 890 -
internet dan pembelian pulsa untuk kepentingan perusahaan. sebulan
komunikasi
lainnya
3504 ST01081.00.01 Pengeluaran Kegiatan mengirimkan ternak dan hasil ternak 1. Ternak Besar Jumlah; Ekor; Ton
Ternak dan (penjualan dan/atau pengurangan lain), baik yang 2. Ternak Kecil Massa
Hasil Ternak keluar kabupaten/kota, provinsi, atau luar negeri 3. Ternak Unggas
4. Aneka Ternak
3505 ST01081.00.02 Pengeluaran Kegiatan mengirimkan ternak dan hasil ternak 1. Daging Jumlah; Ekor; Ton
Ternak dan (penjualan dan/atau pengurangan lain), baik yang 2. Telur Massa
Hasil Ternak keluar kabupaten/kota, provinsi, atau luar negeri 3. Susu
4. Kulit
3506 ST01082.00.00 Pengembangan Bagian dari pelaksanaan program PNPM Mandiri KP Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Usaha Mina melalui bantuan pengembangan usaha dalam analisis atau sesuai
Pedesaan menumbuhkembangkan usaha perikanan sesuai kebutuhan
(PUMP) dan dengan potensi desa.
Pemberdayaan
Usaha Garam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Rakyat
(PUGAR)
3507 SE00471.01.00 Pengenalan Tempat kegiatan proses produksi berlangsung di 1. Provinsi, Jumlah Unit
tempat wilayah NKRI 2. Kabupaten/Kota
3. Kecamatan dan
Desa/Kelurahan
3508 SE00471.02.00 Pengenalan Tempat kegiatan perusahaan berlangsung di wilayah 1. Pemerintah Pusat Jumlah Unit
tempat NKRI 2. Pemerintah Daerah
3. Swasta Nasional dan
Asing
3509 SD01715.00.00 Pengendalian Penghematan penggunaan Air Tanah oleh pengguna Klasifikasi berdasarkan Jumlah Cara
dan penegakan Air Tanah dilakukan dengan cara-cara sebagai analisis atau sesuai
hukum bagi berikut: kebutuhan
penggunaan a. menggunakan Air Tanah secara efektif dan
air tanah yang efisien untuk berbagai macam kebutuhan;

- 891 -
berlebihan b. mengurangi penggunaan Air Tanah;
c. menggunakan kembali Air Tanah;
d. mendaur ulang Air Tanah;
e. mengambil Air Tanah sesuai dengan kebutuhan;
f. menggunakan Air Tanah sebagai alternatif
terakhir;
g. mengembangkan dan menerapkan teknologi
hemat air;
h. memberikan insentif bagi pelaku penghematan
Air Tanah; dan/atau
i. memberikan disinsentif bagi pelaku pemborosan
Air Tanah
3510 SD01726.00.00 Pengendalian Upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Upaya;
Daya Rusak memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang analisis atau sesuai Persentase Persen
Air disebabkan oleh Daya Rusak Air. kebutuhan
3511 SD01737.00.00 Pengendalian Merupakan upaya pengendalian kebakaran hutan dan 1. Lahan Tanah Gambut Jumlah; Titik Api
Kebakaran lahan berdasarkan pantauan hotspot dengan 2. Lahan Tanah Mineral Luas (Hotspot);Ha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Hutan dan menggunakan satelit (NOAA)
Lahan
(Karhutla)
3512 ST01083.01.00 Pengeringan Pengolahan ikan dengan cara dikeringkan dengan sinar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
ikan matahari atau mesin pengering, baik menggunakan analisis atau sesuai
garam atau tidak. Daya awetnya terutama sekali kebutuhan
disebabkan oleh proses pengeringan/ penggaraman
tanpa menimbulkan penghancuran pada ikan.
3513 ST01083.02.00 Pengeringan Cara menurunkan kadar air dengan menggunakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
ikan panas matahari, hembusan udara luar/hembusan analisis atau sesuai
udara panas. kebutuhan
3514 SD01757.00.00 Pengetahuan Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) umur 15-49 tahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dan yang mengetahui paling sedikit satu alat/cara KB analisis atau sesuai
pemahaman modern pada periode tertentu dibagi jumlah PUS umur kebutuhan
Pasangan Usia 15-49 tahun pada periode yang sama dan dinyatakan

- 892 -
Subur (PUS) dalam satuan persen (%)
tentang metode
kontrasepsi
modern
3515 SD01768.00.00 Pengetahuan Diperoleh dengan cara menanyakan semua jenis alat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
responden atau cara kontrasepsi yang pernah didengar untuk analisis atau sesuai
mengenai menunda atau menghindari terjadinya kehamilan dan kebutuhan
metode kelahiran. Bila responden tidak dapat menjawab secara
kontrasepsi spontan pewawancara membacakan penjelasan dari
tiap alat/cara KB dan menanyakan apakah responden
mengetahui alat/cara KB tersebut. Metode atau cara
kontrasepsi dibagi dalam dua kategori, yaitu metode
kontrasepsi modern dan cara tradisional. Metode
kontrasepsi modern meliputi sterilisasi perempuan,
sterilisai pria, pil KB, IUD, suntik KB, susuk, kondom
pria, intravag, diafragma, kontrasepsi darurat, dan
metode amenorrhea laktasi (MAL).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3516 UL00015.00.00 Pengetahuan/p seluruh ide dan gagasan dalam masyarakat, yang 1. Kerajinan tradisional Jumlah, Orang,
roduk mengandung nilai-nilai setempat sebagai hasil 2. Busana tradisional Persentase Persen
tradisional pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan 3. Metode Penyehatan
lingkungan, dikembangkan secara terus-menerus dan Tradisional
diwariskan pada generasi 4. Obat tradisional
berikutnya.
3517 ST01084.00.00 Penggaruk Kelompok alat penangkapan ikan berbingkai kayu atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
(dredgess) besi yang bergerigi atau bergancu di bagian bawahnya, analisis atau sesuai
dilengkapi atau tanpa jaring/ bahan lainnya, kebutuhan
dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar perairan
dengan atau tanpa perahu untuk menangkap
kekerangan dan biota menetap.
3518 SD01811.00.00 Pengguna Jasa Setiap orang dan atau badan hukum yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pengguna;
menggunakan jasa angkutan baik untuk angkutan analisis atau sesuai persentase Persen
orang maupun barang. kebutuhan

- 893 -
3519 UL00016.00.00 Penggunaan Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas baik dari a. Bensin Volume; Satuan berat;
Bahan Bakar energi fosil maupun energi terbarukan. b. Solar/HSD/ADO Nilai Rupiah
dan Pelumas c. Batubara
d. Briket Batubara
e. Gas dari PGN
f. Gas bukan dari PGN
g. CNG
h. LPG
i. Pelumas
j. Batubara tercairkan
(liquified coal) dan
batubara tergaskan
(gasified coal)
k. Gas metana batubara
(coalbed methane)
l. Angin
m. Biomassa
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
n. Tenaga Surya
o. Tenaga Air
p. Biofuel
q. Refused Derive Fuel
(RDF)
r. Sludge
3520 UL00017.00.00 Penggunaan Bahan Baku adalah bahan mentah utama yang Klasifikasi berdasarkan Volume; Satuan berat;
Bahan Baku digunakan untuk membuat barang hasil produksi. analisis atau sesuai Nilai Rupiah
Bahan mentah ini kemudian akan diolah melalui kebutuhan
proses tertentu untuk dijadikan ke bentuk lain, baik
barang jadi maupun barang setengah jadi.
3521 UL00018.00.00 Penggunaan Bahan Penolong adalah bahan yang diperlukan untuk Klasifikasi berdasarkan Volume; Satuan berat;
Bahan proses produksi, tetapi hanya dimanfaatkan untuk analisis atau sesuai Nilai Rupiah
Penolong meningkatkan efisiensi saja. kebutuhan
3522 ST01114.00.00 Penggunaan apakah bibit GM digunakan oleh usaha pertanian. Klasifikasi berdasarkan Jumlah gram/kilogra

- 894 -
bibit yang Tanaman Genetically Modified (GM) tumbuh dari bibit analisis atau sesuai bibit m
dimodifikasi GM, yang dipatenkan dan dikembangkan oleh pihak kebutuhan
secara genetis swasta dan memiliki kombinasi baru dari material
(Genetically genetis yang diperoleh melalui penggunaan
Modified/GM) bioteknologi modern.
(untuk usaha
pertanian)
3523 SE00473.00.00 Penggunaan Penggunaan jaringan besar yang saling berhubungan 1. Promosi/iklan Jumlah; Penggunaan;
Internet dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan 2. Persentase Persen
orang-orang dan komputer-komputer di seluruh dunia, Pemasaran/penjualan
melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi produk
yang lain. 3. Pembelian bahan
baku
4. Pinjaman fintech
5. Pencarian informasi
terkait pengembangan
usaha/perusahaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3524 SE00474.00.00 Penggunaan Penggunaan tenaga listrik yang dibeli ke selain dari 1. 450 VA Jumlah Nilai, Kwh
listrik Non PLN PLN 2. 900 VA
3. 1300 VA
4. 2200 VA
5. 3500 VA
6. 4400 VA
7. 5500 VA
8. 6600 VA
9. 7700 VA
10. 10600 VA
11. 11000 VA
12. 13200 VA
13. 16500 VA
14. 23000 VA
15. 33000 VA

- 895 -
16. 41500 VA
17. 53000 VA
18. 66000 VA
19. 82500 VA
20. 95000 VA
21. 105000 VA
22. 120000 VA
23. 131000 VA
24. 147000 VA
25. 164000 VA
26. 170000 VA
27. 175000 VA
3525 SE00475.00.00 Penggunaan Penggunaan tenaga listrik yang dibeli ke PLN 1. 450 VA Jumlah Nilai, Kwh
listrik PLN 2. 900 VA
3. 1300 VA
4. 2200 VA
5. 3500 VA
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. 4400 VA
7. 5500 VA
8. 6600 VA
9. 7700 VA
10. 10600 VA
11. 11000 VA
12. 13200 VA
13. 16500 VA
14. 23000 VA
15. 33000 VA
16. 41500 VA
17. 53000 VA
18. 66000 VA
19. 82500 VA
20. 95000 VA

- 896 -
21. 105000 VA
22. 120000 VA
23. 131000 VA
24. 147000 VA
25. 164000 VA
26. 170000 VA
27. 175000 VA
3526 SE00476.00.00 Penggunaan Cara, metode, dan proses utama yang digunakan 1. Manual Jumlah Unit
teknologi pada dalam proses produksi. 2. Mekanik
proses 3. Elektronik dan Digital
produksi (Robot, Automated
Storage and Retrieval
Systems – ASRS,
Manufaktur Terintegrasi
Komputer (Computer
Integrated
Manufacturing – CIM))
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4.Artificial Intelegent
(Automated Guided
Vehicles – AGV)
3527 SE00477.00.00 Penghambat Merupakan permasalahan yang dapat menghambat 1. Tidak Bermasalah Persentase persen
Kinerja kinerja bisnis konstruksi. 2. Sedikit Bermasalah
1. Akses ke kredit 3. Cukup Bermasalah
2. Suku bunga pinjaman/kredit 4. Bermasalah
3. Kenaikan harga bahan bangunan/material dan 5. Sangat Bermasalah
komponen lainnya
4. Penurunan Permintaan Jasa Konstruksi Secara
Umum
5. Persaingan yang Sangat Ketat
6. Kesulitan pasokan bahan bangunan/material dan
komponen lainnya
7. SDM yang trampil/ahli

- 897 -
8. Birokrasi Administrasi Pemerintahan
9. Politik dan keamanan
10. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
3528 SE00478.00.00 Penghambat Merupakan permasalahan yang dapat menghambat 1. Tidak Bermasalah Persentase persen
Kinerja kinerja bisnis konstruksi sebelum dan saat pandemi 2. Cukup Bermasalah
Sebelum dan covid 19. 3. Sangat Bermasalah
Saat Pandemi 1. Akses ke kredit
Covid 19 2. Suku bunga pinjaman/kredit
3. Kenaikan harga bahan bangunan/material dan
komponen lainnya
4. Penurunan Permintaan Jasa Konstruksi Secara
Umum
5. Persaingan yang Sangat Ketat
6. Kesulitan pasokan bahan bangunan/material dan
komponen lainnya
7. SDM yang trampil/ahli
8. Birokrasi Administrasi Pemerintahan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
9. Politik dan keamanan
10. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
3529 SE00479.00.00 Penghargaan Insentif tak benda yang diperoleh oleh UMKM atas 1. Pemerintah Jumlah Penghargaan
UMKM pencapaian yang baik (prestasi) dalam berusaha. 2. Non-Pemerintah
3. Internasional
3530 SD01841.00.00 Penghematan Bagian dari upaya konservasi Air Tanah yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penggunaan ditujukan untuk menjaga kelangsungan keberadaan, analisis atau sesuai
air tanah daya dukung, dan fungsi Air Tanah. Penghematan kebutuhan
penggunaan Air Tanah dilakukan agar Air Tanah
tersedia secara terus menerus dan berkesinambungan.
Penghematan penggunaan Air Tanah dilakukan efisien
dan rasional.
3531 SE00480.00.00 Penginapan: Jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau 1. Perkotaan Jumlah Unit
hostel/motel/l keseluruhan bangunan untuk jasa pelayanan 2. Perdesaan
osmen/wisma penginapan bagi umum, biasanya tanpa fasilitas

- 898 -
pelayanan makan minum yang dikelola secara
komersial dengan izin usaha bukan hotel. Yang dicatat
dalam Podes mencakup hostel, motel, matel, bumi
perkemahan, pondok wisata, losmen, wisma, dan
sejenisnya.
3532 ST01115.02.00 Pengolahan Melakukan perubahan dari bahan mentah menjadi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
hasil hutan barang setengah jadi, atau barang setengah jadi analisis atau sesuai
menjadi barang jadi, atau bahan mentah menjadi kebutuhan
barang jadi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai
barang.
3533 ST01116.00.00 Pengolahan kegiatan mengolah ikan menjadi bahan olahan yang 1. Pengeringan ikan Jumlah Usaha
ikan siap digunakan, tetapi belum tentu bahan itu tahan 2.
lama. Misalnya digoreng, direbus, atau dimasak Pemindangan/perebusa
dengan bumbu tertentu. n ikan
3. Pengasapan ikan
4. Pembuatan petis
5. Pembuatan terasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Pengolahan ikan
lainnya
3534 ST01117.00.00 Pengolahan Pengolahan ikan dengan cara misalnya dibuat abon Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
ikan lainnya dan dikalengkan. analisis atau sesuai
kebutuhan
3535 SD00051.01.00 Pengolahan Proses untuk mengurangi dan/atau menghilangkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
Limbah B3 sifat bahaya dan/atau sifat racun analisis atau sesuai Persentase
kebutuhan
3536 SD00051.02.00 Pengolahan kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
Limbah B3 pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, analisis atau sesuai Persentase
pengolahan, danatau penimbunan kebutuhan
3537 ST01118.00.00 Pengolahan Kegiatan mengubah bentuk hasil/produksi utama Klasifikasi berdasarkan Massa Ton, kg
produksi hasil peternakan dari hasil peternakan sendiri menjadi analisis atau sesuai
peternakan produk lain yang memiliki nilai produksi yang lebih kebutuhan
besar. Misalnya Pembuatan telur asin dan pembuatan

- 899 -
dendeng sapi.
3538 ST01119.00.00 Pengolahan rangkaian kegiatan dan atau perlakuan yang diberikan Klasifikasi berdasarkan Massa Ton, kg
Rumput Laut untuk menambah nilai guna dari bahan baku (rumput analisis atau sesuai
laut) hingga menjadi produk akhir (ATC/chip, produk kebutuhan
makanan, tepung, lainnya) kecuali hasil panen rumput
laut basah yang dikeringkan (rumput laut kering)
3539 ST01120.00.00 Pengolahan Melibatkan praktik pengolahan tanah atau praktik Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanah yang meninggalkan sisa-sisa dedaunan (setidaknya 30- analisis atau sesuai
konservasi 35 persen) pada permukaan tanah untuk control erosi kebutuhan
(rendah) dan konservasi kelembaban. Tanah seharusnya
normalnya tidak diinversi tapi hanya dicabik (ripped).
3540 ST01121.00.00 Pengolahan melibatkan pembalikan/inversi (turning over) tanah Klasifikasi berdasarkan Luas Ha
tanah pada seluruh area yang dilakukan proses pengolahan analisis atau sesuai
konvensional tanah termasuk olah tanah inversi/pembajakan kebutuhan
menggunakan perkakas atau peralatan olah tanah,
seperti bajak singkal atau bajak piringan atau
peralatan olah tanah bertenaga, seperti rotovator.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Dalam kasus lain, bajak tradisional, dengan kayu atau
besi, ditarik dengan tenaga hewan mungkin
digunakan.
3541 SE00001.00.00 Penguasaan Luas tanah yang dikuasai dan penggunaannya sebagai 1. Penggunaan lahan luas Ha
dan lahan efektif dan lahan sarana prasarana berdasarkan sbg lahan efektif
penggunaan SK yang berlaku. 2. Penggunaan lahan
lahan sbg lahan untuk sarana
dan prasarana
3. Penggunaan lahan
sbg kawasan lindung
3542 ST01122.00.00 Pengujian Uji ini menggunakan pengukuran terhadap: Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pengujian
fisika a) Suhu pusat ikan/udang, metode ini dapat analisis atau sesuai
diterapkan pada ikan beku, udang beku untuk kebutuhan
mengetahui apakah cara pembekuan telah memenuhi
persyaratan suhu pusat standar adalah -10 'C sampai

- 900 -
dengan -18 'C.
b) Pengecekan fisika ikan kaleng antara lain seaming,
kehampaan, bobot tuntas, kepekatan saus, Ph dan
lain-lain. Metoda ini dapat diterapkan untuk
mengetahui keadaan phisik mutu ikan kaleng tersebut.
3543 ST01122.00.00 Pengujian Uji ini menggunakan pengukuran terhadap: Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pengujian
kimia a) Kadar air ( % ), yang dimaksud kadar air adalah analisis atau sesuai
persentase kandungan air dari hasil akhir produk kebutuhan
perikanan.
b) Kadar protein, metoda ini digunakan untuk
mengetahui kandungan asam amino yang terdapat
pada produk perikanan.
c) Angka peroksida, angka peroksida merupakan
indikator ketengikan ikan, diterapkan kepada semua
lemak dan minyak ikan dan lemak yang diekstraksi
dari ikan.
d) Penentuan angka YOD, metoda ini dapat diterapkan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pada semua lemak/minyak.
e) Logam-logam berat, metoda ini dipakai untuk
menentukan tingkat kontaminasi logam berat terhadap
produk perikanan antara lain Pb, Hg, Sn, dan lain-lain.
3544 ST01123.00.00 Pengujian Cara pengujian ini merupakan cara pengujian yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pengujian
mikrobiologi penting dalam peneraan mutu produk dengan analisis atau sesuai
menggunakan peralatan dan media untuk mengetahui kebutuhan
perubahan-perubahan mutu dan kontaminasi mikroba
yang berbahaya dalam produk perikanan tersebut.
Sasaran pengujian mikrobiologi adalah:
1. T.P.C
Total Plate Count (jumlah hitung bakteri) yang terdapat
dalam satuan berat produk.
2. Bacillus cereus
Bakteri aerob membentuk spora dan umum dijumpai

- 901 -
dalam produk makanan mentah dan diproses.
3. Clostridium botulinum
Bakteri an aerobik, membentuk spora bottulism, racun
yang berbahaya; dihasilkan dari mengkonsumsi
makanan yang mengandung toxin botulinum yang
diproduksi pada saat bakteri tersebut tumbuh dalam
makanan dan dapat menyebabkan kematian pada yang
memakannya.
4. Escherichia coli
Mikroorganisme coliform adalah aerobik sampai
fakultatif an aerobik. Coliform digunakan
mikroorganisme indikator pada kontrol sanitasi.
5. Salmonella
Mikroorganisme ini adalah aerobik digunakan sebagai
mikroorganisme indikator pada kontrol sanitasi.
6. Vibrio cholera
Adalah species vibrio cholera yang dapat menggumpal
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pada Inaba, Ogawa atau Hikojima antiserum yang
bersifat patogen terhadap manusia.
7. Kapang (jamur), ragi (yeast)
Sebagai indikator kurang saniternya peralatan yang
digunakan dan kontaminasi udara terhadap produk
perikanan yang diolah.
3545 ST01124.00.00 Pengujian , uji ini merupakan cara pengujian yang penting dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pengujian
organoleptik peneraan mutu produk pertanian dengan analisis atau sesuai
menggunakan indera manusia sebagai alat utama kebutuhan
untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk
perikanan tersebut. Sasaran alat indera ini ditujukan
terhadap kenampakan, bau, rasa dan konsistensi serta
beberapa faktor lain yang diperlukan dari masing-
masing spesifikasi produk yang dinilai.
3546 ST01125.00.00 Pengumpulan Kegiatan yang meliputi pengumpulan hasil hutan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha

- 902 -
hasil hutan seperti usaha mencari dahan, rotan, karet hutan, kulit analisis atau sesuai
kayu, daun-daunan, sarang burung walet, dan akar- kebutuhan
akaran serta pengangkutannya sampai ke tempat
pengumpulan.
3547 SE00395.00.00 Pengurangan nilai penjualan/pengurangan barang modal Tanah Jumlah, Nilai
barang modal Bangunan/gedung Persentase
usaha
Bangunan tempat
tinggal
mesin dan
perlengkapan
alat transportasi
produk kekayaan
intelektual
Peralatan
Barang modal lainnya
3548 SD01353.00.00 Pengurangan Salah satu kegiatan pokok dalam pengelolaan sampah. 1. Pembatasan jumlah; Metrik Ton;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sampah Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan timbunan sampah persentase Persen
timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau 2. Pendauran ulang
pemanfaatan kembali sampah sampah
3. Pemanfaatan kembali
sampah
3549 SE00396.00.00 Pengurus Pengurus Koperasi adalah perangkat organisasi Jenis Kelamin, Umur, Jumlah Pengurus
Koperasi Koperasi yang bertanggung jawab penuh atas Jenjang Pendidikan Koperasi
kepengurusan Koperasi untuk kepentingan dan tujuan Tertinggi yang
Koperasi, serta mewakili Koperasi baik di dalam ditamatkan
maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.
3550 SE00397.00.00 Pengusaha Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum 1.Pemilik Jumlah orang,
yang menjalankan suatu 2.Penanggung Jawab persekutuan,
perusahaan badan
hukum

- 903 -
3551 SE00398.00.00 Pengusaha / Pemilik/Direktur Utama/ Pimpinan wilayah yang Nama, Jenis Kelamin, Jumlah orang
Penanggung bertanggung jawab atas operasional Umur, Jenjang
Jawab Usaha / usaha/perusahaan. Pendidikan Tertinggi
Perusahaan yang ditamatkan
3552 ST00987.00.00 Pengusahaan Kegiatan yang meliputi penanaman, pemeliharaan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
hutan pemungutan hasil, pengolahan dan pemasaran hasil analisis atau sesuai
hutan baik yang diusahakan oleh perorangan ataupun kebutuhan
oleh suatu badan usaha.
3553 ST00988.00.00 Penjualan Penjualan Hasil Produksi Yang Tidak Dipanen Sendiri 1. Diijonkan Nilai; Rupiah;
Hasil Produksi meliputi diijonkan dan ditebaskan. 2. Ditebaskan Persentase Persen
Yang Tidak
Dipanen
Sendiri
3554 SE00399.00.00 Penjualan Seluruh pendapatan yang diperoleh dari penjualan Klasifikasi berdasarkan Nilai rupiah
valuta asing valuta asing. analisis atau sesuai
kebutuhan
3555 SP00363.00.00 Pensiunan Seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usia Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
atau atas permintaan sendiri dan berhak atas analisis atau sesuai Persentase Persen
pesangon atau dana pensiun yang diberikan setiap kebutuhan
bulan sampai ia meninggal dunia.
3556 SD01359.01.00 Penutupan Penutupan lahan oleh vegetasi dengan komposisi dan Klasifikasi berdasarkan Luas; Ha; Persen
Hutan kerapatan tertentu, sehingga dapat tercipta fungsi analisis atau sesuai Persentase
hutan antara lain iklim mikro, tata air, dan tempat kebutuhan
hidup satwa sebagai satu ekosistem hutan.
3557 SD01359.02.01 Penutupan Penyebutan kenampakan biofisik di permukaan bumi KLasifikasi Penutupan Luas Ha
Lahan yang terdiri dari areal bervegetasi, lahan terbuka, lahan menurut Kelas:
lahan terbangun, serta tubuh air dan lahan basah 1. Kelas Hutan
2. Kelas Non Hutan
3558 SD01359.02.02 Penutupan Penyebutan kenampakan biofisik di permukaan bumi Klasifikasi kelas Luas Ha
Lahan yang terdiri dari areal bervegetasi, lahan terbuka, tutupan lahan menurut
lahan terbangun, serta tubuh air dan lahan basah hasil penafsiran citra
Landsat 8 OLI:

- 904 -
1. Hutan lahan kering
primer
2. Hutan Lahan kering
sekunder/bekas
tebangan
3. Hutan Rawa Primer
4. Hutan Rawa
sekunder/bekas
tebangan
5. Hutan Mangrove
Primer
6. Hutan Mangrove
Sekunder/Bekas
Tebangan
7. Hutan Tanaman
8. Perkebunan/kebun
9. Semak Belukar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
10. Semak Belukar
Rawa
11. Savanna/ Padang
rumput
12. Pertanian Lahan
Kering
13. Pertanian Lahan
Kering Campur Semak/
Kebun campur
14. Sawah
15. Tambak
16. Permukiman/
Lahan Terbangun
17. Transmigrasi
18. Tanah Terbuka

- 905 -
19. Pertambangan
20. Tubuh Air
21. Rawa
22. Awan
23. Bandara/
Pelabuhan
3559 ST00989.00.00 Penyakit Disebabkan oleh: Parasit Argulus Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
Argulosis (kutu Tanda-tanda penyakit: analisis atau sesuai Persentase Persen
ikan) ikan - Ikan menjadi kurus disebabkan kehilangan cairan kebutuhan
budidaya air tubuh karana dihisap oleh parasit.
tawar - Terdapat tanda-tanda darah di tempat parasit
menempel.
- Kematian ikan akan terjadi jika jumlah parasit terlalu
tinggi.
3560 ST00990.00.00 Penyakit Antara lain penyakit borok pangkal strip ekor dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
bakterial ikan penyakit mulut merah. analisis atau sesuai Persentase Persen
budidaya air kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
payau
3561 ST00991.00.00 Penyakit Penyakit yang disebabkan oleh bakteria disekitar Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
bakterial ikan sistem perairan. analisis atau sesuai Persentase Persen
budidaya air Tanda-tanda penyakit: kebutuhan
tawar - Badan ikan kemerahan-merahan dan jika penyakit
berlanjut, tanda kemerahan-merahan akan merebak ke
seluruh badan dan menjadi ulser.
- Ikan tidak berselera untuk makan.
- Kadangkala mata dan perut ikan menjadi bengkak.
- Tingkat kematian oleh bakteria tinggi dan serempak.
3562 ST00992.00.00 Penyakit bintik Disebabkan oleh parasit protozoa yang dinamakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
putih (white Ichthyophthirius multifilis analisis atau sesuai Persentase Persen
spot) ikan Tanda tanda penyakit: kebutuhan
budidaya air - Ikan berenang tanpa arah yang tertentu untuk
tawar melepaskan parasit tersebut.

- 906 -
- Lapisan luar kulit menjadi kelabu dan terdapat
bintik-bintik putih pada seluruh badan.
- Bintik-bintik putih dan pucat pada insang
menunjukkan kerusakan insang dan menyebabkan
ikan sukar untuk bernafas. Yang menyebabkan ikan
timbul kepermukaan untuk bernafas.
- Ikan merasa gatal-gatal dan akan mengesekkan
badan ditebing kolam atau sangkar.
- Ikan tidak makan.
- Mata ikan menjadi kelabu.
3563 ST00993.00.00 Penyakit Disebabkan oleh: Parasit Dactylogyrus Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
Dactylogyrosis Tanda-tanda penyakit: analisis atau sesuai Persentase Persen
(penyakit kutu - Insang kelihatan berdarah dan lendir berlebihan kebutuhan
insang) ikan - Dalam keadaan serius filamen insang akan rusak dan
budidaya air operkulum ikan tidak boleh tertutup dengan sempurna
tawar mengakibatkan kesukaran bernafas.
3564 ST00994.00.00 Penyakit Disebabkan oleh: Parasit Gyrodactylus Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Gyrodactylosis Tanda-tanda penyakit: analisis atau sesuai Persentase Persen
(penyakit kutu Sama dengan penyakit bintik putih kebutuhan
insang) ikan
budidaya air
tawar
3565 ST00995.00.00 Penyakit Tanda-tanda penyakit sama seperti penyakit bintik Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
Ichthyobodo, putih analisis atau sesuai Persentase Persen
Trichodina & kebutuhan
Chilodonella
ikan budidaya
air tawar
3566 ST00996.00.01 Penyakit ikan Sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada 1. Penyakit bakterial Jumlah; Ekor;
ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung 2. Penyakit protozoa Persentase Persen
3567 ST00996.00.02 Penyakit ikan Sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada 1. Penyakit Bintik Putih Jumlah; Ekor;
ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung (white spot) Persentase Persen

- 907 -
2. Ichthyobodo,
Trichodina &
Chilodonella
3. Myxosporidiosis
4. Dactylogyrosis
(penyakit kutu insang)
5. Gyrodactylosis
(penyakit kutu insang)
6. Argulosis (kutu ikan)
7. Lernaesis (cacing
sauh)
8. Penyakit yang
disebabkan oleh
bakteria
3568 ST00996.00.03 Penyakit ikan Sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada 1. Penyakit pada kulit Jumlah; Ekor;
ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung 2. Penyakit pada insang Persentase Persen
3. Penyakit pada organ
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(alat-alat dalam)
3569 ST00997.00.00 Penyakit Disebabkan oleh: parasit Lernaea sp. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
Lernaesis Tanda-tanda penyakit: analisis atau sesuai Persentase Persen
(cacing sauh) - Terdapat tanda-tanda merah pada badan; kebutuhan
ikan budidaya - Ikan yang kecil selalunya mati dan ikan yang besar
air tawar akan mengalami kekurangan berat badan.
3570 ST00998.00.00 Penyakit Disebabkan oleh parasit Myxobolus dan Henneguya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
Myxosporidiosi Tanda-tanda penyakit: analisis atau sesuai Persentase Persen
s ikan - Ikan menjadi pucat (serius ). Sista berwarna putih kebutuhan
budidaya air dan parasit yang bulat
tawar - (ukuran 2-4 mm) akan dapat dilihat pada insang dan
kadangkala insang menjadi berkelompok;
- Kulit ikan menjadi bengkak-bengkak (parasit
Myxobolus)
- Dalam keadaan biasa, terjadi kematian secara

- 908 -
perlahan-lahan.
3571 ST00999.00.00 Penyakit pada Ikan terlihat sulit bernafas. Tutup insang mengembang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
insang ikan dan lembaran-lembaran insang pucat. Pada lembaran- analisis atau sesuai Persentase Persen
budidaya air lembaran insang terlihat bintik merah yang disebabkan kebutuhan
laut oleh pendarahan kecil (peradangan). Jika terdapat
bintik-bintik putih pada insang, hal ini diebabkan oleh
parasit kecil yang menempel pada tempat tersebut.
3572 ST00999.00.00 Penyakit pada Kulit ikan menunjukkan warna pucat dan berlendir. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
kulit ikan Tanda ini terlihat jelas pada ikan yang berwarna gelap. analisis atau sesuai Persentase Persen
budidaya air Penyakit yang disebabkan oleh jamur menimbulkan kebutuhan
laut bercak-bercak warna kelabu, putih atau kehitam-
hitaman pada kulit ikan. Ikan yang menderita penyakit
kulit kadang-kadang menggosok-gosokkan badannya
pada suatu benda di dalam air.
3573 ST01000.00.00 Penyakit pada Perut ikan membengkak dengan sisik-sisik ikan berdiri Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
organ dalam (penyakit dropsy), dapat juga sebaliknya, perut menjadi analisis atau sesuai Persentase Persen
ikan budidaya sangat kurus. Kotoran ikan berdarah, menandakan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
air laut adanya radang usus. Penyakit pada gelembung renang,
menyebabkan ikan berenang terjungkir balik karena
terganggunya keseimbangan badan.
3574 ST01001.00.00 Penyakit a) Cryptocaryonosis Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ekor;
protozoa ikan Tanda klinis ikan yang terserang adalah ikan seperti analisis atau sesuai Persentase Persen
budidaya air ada gangguan pernafasan, bercak putih pada kulit, kebutuhan
payau produksi mukus yang berlebihan, kadang disertai
dengan hemoragi, kehilangan nafsu makan sehingga
ikan menjadi kurus. Erosi (borok) dapat terjadi karena
infeksi sekunder dari bakteri.
b) Infestasi Trichodina
Ikan yang terserang Trichodina biasanya warna
tubuhnya terlihat pucat, produksi lendir yang
berlebihan dan terlihat kurus. Diagnosis dapat
dilakukan dengan cara melakukan pengerokan

- 909 -
(scraping) pada kulit, atau mengambil lembaran insang
dan melakukan pemeriksaan secara mikroskopis.
c) Caligus sp.
Parasit golongan Crustacea. Parasit jenis ini sering,
ditemukan baik pada induk ikan maupun di tambak.
Penempelan ktoparasit ini dapat menimbulkan luka,
dan akan lebih parah lagi karena ikan yang terinfeksi
dengan parasit sering menggosok-gosokkan tubuhnya
ke dinding bak atau substrat keras lainnya. Timbulnya
luka akan diikuti dengan infeksi bakteri.
3575 SD01365.00.00 Penyandang Setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang/Penya
Disabilitas intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka analisis atau sesuai Persentase ndang;
waktu lama yang dalam berinteraksi dengan kebutuhan Persen
lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan
untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan
warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
3576 ST01002.00.00 Penyebaran Kotoran diambil dari kandang dan disebarkan ke lahan Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
langsung pertanian atau padang rumput dalam kurun waktu 24 analisis atau sesuai
setiap hari jam dari eksresi; tidak diperlukan penyimpanan. kebutuhan
3577 SE00400.00.00 Penyediaan Upaya atau Cara untuk mendukung proses produksi 1.Pengadaan Jumlah, Unit, Persen
Logistik yang berkelanjutan dalam hal pengadaan dan 2.Persediaan/ Inventori Persentase
persediaan/inventori.
3578 SD01367.00.00 Penyelenggaraa Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Penyelenggar
n pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, analisis atau sesuai Persentase aan; Persen
Penanggulanga kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan kebutuhan
n Bencana rehabilitasi.
3579 ST01003.00.00 Penyuluh Penyuluh Kehutanan adalah perorangan warga negara Penyuluh Kehutanan Jumlah Orang
Kehutanan Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan Berdasarkan Jenis :
1. Penyuluh Kehutanan
(PNS)
2. Penyuluh Kehutanan
Swasta (PKS)

- 910 -
3. Penyuluh Kehutanan
Swadaya Masyarakat
(PKSM)
3580 ST01003.00.00 Penyuluh Penyuluh Kehutanan adalah perorangan warga negara Penyuluh Kehutanan Jumlah Orang
Kehutanan Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan Berdasarkan Jenis :
a. Penyuluh Kehutanan
(PNS)
b. Penyuluh Kehutanan
Swasta (PKS)
c. Penyuluh Kehutanan
Swadaya Masyarakat
(PKSM)
3581 ST01004.00.00 Penyuluh Penyuluh Kehutanan Pegawai Negeri Sipil yang Penyuluh Kehutanan Jumlah Orang
Kehutanan selanjutnya disebut Penyuluh Kehutanan PNS adalah PNS Berdasarkan
PNS pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, Jenjang Jabatan : 1.
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang Penyuluh Kehutanan
berwenang untuk melakukan penyuluhan kehutanan. Tingkat Keterampilan 2.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Penyuluh Kehutanan
Tingkat keahlian
3582 ST01005.00.00 Penyuluh Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
Kehutanan selanjutnya disingkat PKSM adalah pelaku utama yang analisis atau sesuai
Swasta berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat kebutuhan
lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan
mampu menjadi penyuluh.
3583 ST01006.00.00 Penyuluh Penyuluh Kehutanan Swasta yang selanjutnya Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
Kehutanan disingkat PKS adalah penyuluh kehutanan yang analisis atau sesuai
Swasta berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang kebutuhan
Masyarakat mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan.
3584 ST01007.00.00 Penyuluhan pemberian pendidikan atau pelatihan non formal Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
penanganan kepada individu atau kelompok masyarakat terkait analisis atau sesuai
limbah rumput cara menangani limbah budidaya rumput laut, kebutuhan
laut meliputi penanganan limbah sarana produksi dan

- 911 -
limbah pascapanen
3585 ST01008.00.00 Penyuluhan pemberian pendidikan atau pelatihan non formal Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
teknik kepada individu atau kelompok masyarakat terkait analisis atau sesuai
pengembangan cara mengembangkan budidaya rumput laut, meliputi kebutuhan
budidaya cara pembibitan, pemeliharaan, peningkatan hasil
rumput laut panen, dan penanganan pascapanen
3586 ST01009.00.00 Perahu Motor Perahu yang menggunakan mesin (motor tempel) Klasifikasi berdasarkan jumlah unit
Tempel sebagai tenaga penggerak dan motornya diletakkan di analisis atau sesuai
luar baik di buritan maupun di sisi perahu kebutuhan
3587 ST01010.00.00 Perahu Tanpa Perahu yang tidak menggunakan mesin sebagai tenaga Klasifikasi berdasarkan jumlah unit
Motor penggerak, tetapi menggunakan layar atau dayung analisis atau sesuai
kebutuhan
3588 ST01011.00.00 Perahu/kapal Perahu/kapal yang digunakan dalam operasi Kapal Motor, Perahu jumlah unit
penangkap penangkapan binatang/tanaman air baik secara motor tempel, perahu
ikan langsung maupun tidak langsung. Kapal pengangkut tanpa motor
yang digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan
atau hasil ikan olahan dari daerah produsen atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
daerah penangkapan ke daerah konsumen tidak
dimasukan sebagai perahu/kapal penangkap. Pada
umumnya operasi penangkapan dilakukan dengan
menggunakan perahu/kapal penangkap. Dalam hal
penangkapan dengan bagan, sero, kelong dan lain-lain,
maka perahu/kapal yang digunakan untuk
mengangkut nelayan, alat-alat penangkap ataupun
hasil penangkapan dianggap perahu/kapal penangkap.
3589 SD01376.00.00 Perairan Darat Perairan yang berada di wilayah daratan, terdiri dari Klasifikasi berdasarkan Luas; Ha, km2;
sungai, danau, rawa, mata air dan air tanah. pola pembentukan, pola Panjang, meter, km;
aliran, kehidupan biota, Lebar; m3/dt
keseluruhan Volume
ekosistemnya serta
peruntukan dan
pemanfataannya

- 912 -
3590 SD01377.00.00 Perairan Laut teritorial Indonesia beserta perairan kepulauan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
Indonesia dan perairan pedalamannya. analisis atau sesuai
kebutuhan
3591 SE00401.00.00 Peralatan Peralatan listrik terpasang yang dimaksud adalah Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Unit
Listrik 1. Air Conditioner (AC) analisis atau sesuai
Terpasang 2. Komputer/ kebutuhan
Laptop
3. Dispenser
4. Televisi
5. Kulkas
3592 ST01012.00.00 Perangkap Penangkap ikan yang dipasang dalam jangka waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
(traps) tertentu, dibuat dari bahan apa saja (jaring, bambu, analisis atau sesuai
metal, dsb) kebutuhan
3593 ST01013.00.00 Perburuan Segala sesuatu yang bersangkut paut dengan kegiatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
berburu. analisis atau sesuai
kebutuhan
3594 SD01390.00.00 Perdagangan Tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Transaksi;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan melampaui analisis atau sesuai Persentase Persen
batas wilayah negara dengan tujuan pengalihan hak kebutuhan
atas Barang dan/atau Jasa untuk memperoleh
imbalan atau kompensasi.
3595 SD01391.00.00 Perdagangan Perdagangan Barang dan/atau Jasa dalam wilayah 1. Dalam kab/kota yang Nilai; Rupiah;
Dalam Negeri Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak sama Jumlah; Transaksi,
termasuk Perdagangan Luar Negeri. 2. Antar kab/kota Persentase Satuan
dalam provinsi yang Kuantitas;
sama Persen
3. Lintas Provinsi
3596 SD01393.00.00 Perdagangan Perdagangan yang mencakup kegiatan Ekspor 1.Antar Negara Nilai; USD/Rupiah;
Luar Negeri dan/atau Impor atas Barang dan/atau Perdagangan 2.Antar Benua Jumlah; Transaksi,
Jasa yang melampaui batas wilayah negara 3.Antar Regional Persentase Satuan
Kuantitas;
Persen

- 913 -
3597 SD01394.00.00 Perdagangan Perdagangan Luar Negeri secara bilateral dalam Berdasarkan Metode/ Nilai; USD/Rupiah;
Luar Negeri kerangka ekspor. Cara : Jumlah; Transaksi,
Ekspor 1. Langsung Persentase Satuan
2. Tidak Langsung Kuantitas;
Persen
3598 SD01398.00.00 Peremajaan/ Penggantian suatu macam tanaman perkebunan Klasifikasi berdasarkan Luas; Hektar;
Replanting karena sudah tua/tidak produktif dengan tanaman analisis atau sesuai Jumlah Pohon,
perkebunan yang sama dan dapat dilakukan secara kebutuhan Tanaman
selektif maupun menyeluruh
3599 SD01400.00.00 Perencanaan Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. kebutuhan
3600 SD01404.00.00 Perhutanan Sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Skema, Desa,
Sosial dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan Skema: Kelurahan
adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat 1. Hutan Desa (HD)
atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama 2. Hutan
untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan Kemasyarakatan (HKm)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk 3. Hutan Tanaman
Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
Rakyat, Hutan Adat, dan Kemitraan Kehutanan. 4. Hutan Adat (HA)
5. Kemitraan
Kehutanan (KK)
3601 ST01014.00.00 Perikanan Semua kegiatan yang berhubungan dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan analisis atau sesuai
lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari kebutuhan
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem
bisnis perikanan.
3602 ST01015.00.00 Perikanan Perikanan yang diselenggarakan atau dikelola secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
besar komersial oleh perusahaan yang berbadan hukum. analisis atau sesuai
kebutuhan
3603 ST01016.00.00 Perikanan Kegiatan/usaha penangkapan dan budidaya ikan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha

- 914 -
darat biota perairan lainnya yang dilakukan di air tawar atau analisis atau sesuai
air payau. kebutuhan
3604 ST01017.00.00 Perikanan laut Pegiatan/usaha penangkapan dan budidaya ikan dan 1. Penangkapan Jumlah Usaha
biota perairan lainnya yang dilakukan di laut, muara ikan/biota perairan
sungai, laguna, dan sebagainya yang dipengaruhi lainnya di laut
pasang surut. 2. Budidaya ikan/biota
perairan lainnya di laut
3605 SD01409.00.00 Perilaku Perilaku penggunaan listrik meliputi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Penggunaan 1. Menggunakan lampu listrik, AC, Televisi,dan Kulkas analisis atau sesuai
Listrik hemat energi kebutuhan
2. Menggunakan AC dengan suhu udara di bawah 250
C
Mematikan penerangan bila ruangan tidak sedang
digunakan
3606 SD01410.00.00 Peringatan Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peringatan;
Dini mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan analisis atau sesuai persentase persen
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang berwenang.
3607 SD01410.00.00 Peringatan Serangkaian kegiatan pemberian sesegera mungkin Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peringatan;
Dini kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya analisis atau sesuai persentase persen
bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang kebutuhan
berwenang.
3608 SD01412.00.00 Peringatan Serangkaian kegiatan pemberian informasi sesegera Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peringatan;
Dini Cuaca mungkin kepada masyarakat yang berisikan tentang analisis atau sesuai persentase persen
prediksi peluang terjadinya cuaca ekstrim. kebutuhan
3609 SD01413.00.00 Peringkat Biru Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peserta;
Proper telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai analisis atau sesuai Persentase Persen
dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam kebutuhan
peraturan perundangundangan.
3610 SD01414.00.00 Peringkat Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peserta;
Emas Proper telah secara konsisten menunjukkan keunggulan analisis atau sesuai Persentase Persen
lingkungan (environmental excellency) dalam proses kebutuhan

- 915 -
produksi dan/atau jasa, melaksanakan bisnis yang
beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
3611 SD01415.00.00 Peringkat Hijau Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peserta;
Proper telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari analisis atau sesuai Persentase Persen
yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond kebutuhan
compliance) melalui pelaksanaan sistem manajemen
lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien
dan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat
dengan baik.
3612 SD01415.00.00 Peringkat Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peserta;
Hitam Proper sengaja melakukan perbuatan atau melakukan analisis atau sesuai Persentase Persen
kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kebutuhan
kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan atau tidak
melaksanakan sanksi administrasi.
3613 SD01416.00.00 Peringkat Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peserta;
Merah Proper upaya pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur kebutuhan
dalam peraturan perundangundangan.
3614 SE00402.00.00 Periode Periode pencatatan laporan keuangan perusahaan 1. Satu tahun ( Januari- Waktu Tahun,
Pencatatan Desember) Semester,
2. Lainnya (sesuai Bulan
periode pencatatan
laporan keuangan
perusahaan)
3615 SE00403.00.00 Periode Periode dimana pinjaman atau kredit harus dibayarkan 1. Kurang dari 12 bulan Waktu Bulan
pinjaman atau setelah periode tersebut habis, sesuai perjanjian pada 2. 12-35 bulan
kredit saat pinjaman diterima. 3. 36 bulan atau lebih
3616 SD01417.00.00 Peristiwa yang Setiap peristiwa yang dilaporkan masyarakat pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
dilaporkan Polri, atau peristiwa dimana pelakunya tertangkap analisis atau sesuai
tangan oleh kepolisian. Laporan masyarakat ini akan kebutuhan
dicatat dan ditindak-lanjuti oleh Polri jika

- 916 -
dikategorikan memiliki cukup bukti.
3617 UL00014.00.00 Perizinan Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia 1. PKP2B Jumlah Izin
Pertambangan dengan perusahaan berbadan hukum Indonesia untuk 2. KK
melakukan kegiatan usaha pertambangan batubara, 3. IUP
pada tahapan eksplorasi dan tahapan produksi. 4. IUPK
5. IPR
6. IUJP
7. IUP OP Angkut Jual
8. IUP OPK Pengolahan
3618 SD01418.00.02 Perkebunan Segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam analisis atau sesuai Persentase Persen
ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan kebutuhan
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan
bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan
serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan
bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
3619 ST01018.00.01 Perkebunan Segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu 1. Perkebunan besar jumlah unit
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam 2. Perkebunan Rakyat
ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan (tidak berbadan hukum)
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan
bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan
serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan
bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
3620 ST01019.00.00 Perkebunan Perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola secara 1. Perkebunan Besar jumlah unit,
besar komersial oleh perusahaan yang berbadan hukum. Negara (PTP/PNP) perusahaan
2. Perkebunan Besar
Swasta (PBS) Nasional/
Asing
3621 ST01020.00.00 Perkebunan Perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola oleh Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
Rakyat rakyat/pekebun yang dikelompokkan dalam usaha analisis atau sesuai
kecil tanaman perkebunan rakyat dan usaha kebutuhan
rumahtangga perkebunan rakyat

- 917 -
3622 SE00405.00.00 Perkiraan Sebaran Pasar Menurut Perkiraan Jumlah Pedagang Klasifikasi Jumlah Jumlah, Nilai, Persen
Jumlah yang berjualan di pasar. Pedagang yang dimaksud Pedagang Persentase
Pedagang adalah pedagang di bawah pengelolaan pasar 1. < 100
2. 100 - 199
3. 200 - 274
4. 275 - 400
5. > 400
3623 SD01422.00.00 Perkotaan Status suatu wilayah administrasi setingkat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
desa/kelurahan yang memenuhi kriteria klasifikasi analisis atau sesuai Persentase
wilayah perkotaan. kebutuhan
3624 SD01422.00.00 Persentase rumah Perkotaan Status suatu wilayah administrasi setingkat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kota; Persen
tangga kumuh desa/kelurahan yang memenuhi kriteria klasifikasi analisis atau sesuai Persentase
perkotaan. wilayah perkotaan. kebutuhan
3625 ST01021.00.00 Perkumpulan Perkumpulan dari petani atau kelompok tani yang Klasifikasi berdasarkan jumlah Unit
Petani Pemakai mengelola air irigasi dalam suatu petak tersier, irigasi analisis atau sesuai
Air (P3A) pedesaan, daerah pompa air dan suatu sistem irigasi kebutuhan
lainnya (subak) yang telah dikelola secara tradisional
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
oleh petani yang bersifat formal dan memiliki Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3626 ST01022.00.00 Perladangan Praktik pertanian dimana sebidang lahan tertentu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
gilir balik ditanami selama beberapa tahun dan kemudian analisis atau sesuai
ditinggalkan selama periode tertentu yang cukup kebutuhan
untuk mengembalikan kesuburannya melalui
pertumbuhan vegetasi alami sebelum ditanami
kembali.
3627 ST01023.00.00 Perlengkapan perlengkapan yang diupayakan/disediakan oleh 1. Perkotaan Jumlah unit
keselamatan aparat setempat ataupun warga komunitas lokal untuk 2. Perdesaan
(perahu karet, antisipasi maupun evakuasi korban saat terjadi
tenda, masker) bencana alam, seperti perahu karet, tenda, masker,
dan sebagainya
3628 SD01424.00.00 Perlindungan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Anak dan hakhaknya agar dapat hidup, tumbuh, analisis atau sesuai Persentase Persen

- 918 -
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai kebutuhan
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi
3629 SD01425.00.00 Perlindungan suatu bentuk perlindungan yang diterima oleh Anak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kegiatan;
Khusus Anak dalam analisis atau sesuai Persentase Persen
situasi dan kondisi tertentu untuk mendapatkan kebutuhan
jaminan rasa aman terhadap ancaman yang
membahayakan diri dan jiwa dalam tumbuh
kembangnya
3630 SD01426.00.00 Perlindungan Sistem dan proses dalam merencanakan dan 1. Lahan garapan Luas; Km2; Persen
lahan menetapkan, mengembangkan, memanfaatkan dan 2. Lahan tanaman Persentase
pertanian membina, mengendalikan, dan mengawasi lahan permanen
pangan pertanian pangan dan kawasannya secara 3. Lahan
berkelanjutan berkelanjutan penggembalaan
3631 SD01430.00.00 Perluasan/Eks Penanaman pada areal bukaan baru atau pada bekas Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
tensifikasi lahan tanaman lain bukan sub sektor perkebunan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kebutuhan
3632 SE00406.00.00 Permasalahan Merupakan pertanyaan kualitas terhadap sampel Kode 1 : Tidak ada Jumlah Masalah
Kinerja terpilih mengenai permasalahan kinerja perusahaan masalah Kode 2 :
Perusahaan Sedikit bermasalah
Kode 3 : Cukup
bermasalah Kode 4 :
Bermasalah Kode 5 :
Sangat Bermasalah
3633 SD01431.00.00 Permukiman Permukiman kumuh biasanya berada di lokasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemukiman;
Kumuh marjinal (tidak boleh dijadikan tempat tinggal), analisis atau sesuai Persentase Persen
misalnya: bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kebutuhan
sepanjang aliran drainase, di bawah jembatan (layang),
pasar, dan sebagainya. Wilayah yang terdiri dari
beberapa tempat tinggal yang biasanya ditandai oleh:
a. Banyak rumah tidak layak huni.

- 919 -
b. Banyak saluran pembuangan limbah yang macet.
c. Penduduk/bangunan sangat padat.
d. Banyak penduduk yang buang air besar tidak di
jamban.
e. Biasanya berada di areal marginal (seperti di tepi
sungai, pinggir rel kereta
api atau lainnya).
3634 SD01431.00.00 Persentase rumah Permukiman Permukiman kumuh biasanya berada di lokasi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pemukiman;
tangga kumuh Kumuh marjinal (tidak boleh dijadikan tempat tinggal), analisis atau sesuai Persentase Persen
perkotaan. misalnya: bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kebutuhan
sepanjang aliran drainase, di bawah jembatan (layang),
pasar, dan sebagainya. Wilayah yang terdiri dari
beberapa tempat tinggal yang biasanya ditandai oleh:
a. Banyak rumah tidak layak huni.
b. Banyak saluran pembuangan limbah yang macet.
c. Penduduk/bangunan sangat padat.
d. Banyak penduduk yang buang air besar tidak di
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jamban.
e. Biasanya berada di areal marginal (seperti di tepi
sungai, pinggir rel kereta
api atau lainnya).
3635 SD01433.00.00 Pernah Kawin Penduduk/anggota rumah tangga perempuan/wanita Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
yang pada saat pencacahan status perkawinannya analisis atau sesuai persentase persen
kawin, cerai hidup, atau cerai mati. kebutuhan
3636 SP00364.00.00 Persentase Pernah Kawin Penduduk/anggota rumah tangga perempuan/wanita Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
perempuan pernah yang pada saat pencacahan status perkawinannya analisis atau sesuai persentase persen
kawin umur 15-49 kawin, cerai hidup, atau cerai mati. kebutuhan
tahun yang proses
melahirkan
terakhirnya di
fasilitas kesehatan.
3637 SP00365.00.00 Pernah Siswa dianggap pernah mengikuti kegiatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang

- 920 -
mengikuti ekskul/UKM jika telah mengikuti kegiatan tersebut analisis atau sesuai
ekstrakurikule minimal 3 bulan selama tahun ajaran kebutuhan
r 2017/2018.
3638 SP00366.00.00 Perpustakaan Institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, 1. Perpustakaan Fisik Jumlah Unit
dan/atau karya rekam secara profesional dengan 2. Perpustakaan Digital
sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
3639 SE00408.00.00 Persediaan Persediaan: aset yang tersedia untuk dijual dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rupiah
kegiatan usaha biasa; aset dalam proses produksi analisis atau sesuai
untuk penjualan tersebut; dan aset dalam bentuk kebutuhan
bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa
3640 SD01434.00.00 Persediaan air Sumber air yang dapat diakses oleh setidaknya dua Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kota usaha. Ini mengacu pada air yang diambil dari jaringan analisis atau sesuai
distribusi air publik. kebutuhan
3641 SD01436.00.00 Persentase Persentase akses layanan keuangan formal UMKM Klasifikasi berdasarkan Persentae Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) diperoleh dengan analisis atau sesuai
(Usaha Mikro, jumlah rekening kredit UMKM dibagi dengan jumlah kebutuhan
Kecil, dan total UMKM dikalikan dengan 100 persen.
Menengah) ke
layanan
keuangan
3642 SP00367.00.00 Persentase Persentase anak usia 0-17 tahun dan belum kawin Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak berusia yang tidak tinggal bersama kedua orang tua (kedua analisis atau sesuai
0-17 tahun orang tua bukan ART/meninggal/tidak tahu kebutuhan
yang tidak keberadaannya).
tinggal
bersama kedua
orang tua
3643 SP00368.00.00 Persentase Persentase anak usia 10-17 tahun yang ikut serta Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak berusia dalam kegiatan organisasi selain di tempat analisis atau sesuai

- 921 -
10-17 tahun kerja/sekolah (baik aktif maupun tidak aktif) kebutuhan
yang ikut serta
dalam kegiatan
organisasi
selain di
tempat kerja
atau sekolah
3644 SP00369.00.00 Persentase Persentase anak usia 5-17 tahun yang masih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak berusia bersekolah dan pernah atau sedang mengikuti analisis atau sesuai
5-17 tahun ekstrakurikuler/Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kebutuhan
yang masih
bersekolah
yang pernah
mengikuti
ekstrakurikule
r
3645 SP00370.00.00 Persentase Persentase anak usia 5-17 tahun yang selama setahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
anak berusia terakhir pernah atau sedang mengikuti analisis atau sesuai
5-17 tahun kursus/pelatihan/pendidikan keterampilan (selain kebutuhan
yang mengikuti bimbingan belajar)
kursus (selain
bimbingan
belajar)
3646 SP00371.00.00 Persentase Persentase anak usia 5-17 tahun yang dalam setahun Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak berusia terakhir pernah mengunjungi peninggalan analisis atau sesuai
5-17 tahun sejarah/warisan budaya di Indonesia (seperti: candi, kebutuhan
yang museum, benteng, goa bersejarah, rumah adat, dsb.)
mengunjungi
peninggalan
sejarah dan
warisan
budaya

- 922 -
Indonesia
3647 SP00372.00.00 Persentase Persentase anak usia 5-17 tahun yang pernah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak berusia mengunjungi perpustakaan (baik perpustakaan fisik analisis atau sesuai
5-17 tahun maupun digital) atau memanfaatkan taman bacaan kebutuhan
yang pernah masyarakat dalam 3 bulan terakhir
mengunjungi
perpustakaan
/memanfaatka
n taman
bacaan
masyarakat
3648 SP00373.00.00 Persentase Persentase anak usia 5-17 tahun yang pernah terlibat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak berusia dalam setidaknya satu jenis pertunjukan/pameran analisis atau sesuai
5-17 tahun seni sebagai pelaku/pendukung (film, seni kebutuhan
yang terlibat musik/suara, seni rupa, seni sastra, seni tari budaya
dalam Indonesia, seni teater/pewayangan, seni lainnya)
pertunjukan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
seni
3649 SP00374.00.00 Persentase Anak usia 7-17 tahun yang: Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak berusia 1. Tidak sedang bersekolah dan tidak pula sedang analisis atau sesuai
7-17 tahun mengikuti pendidikan prasekolah kebutuhan
yang tidak 2. Tidak bersekolah lagi dan ijazah yang dimiliki
sekolah kurang dari SMA/sederajat
Untuk indikator ini, usia yang dimaksud adalah usia
saat awal tahun ajaran, bukan usia saat pencacahan.
3650 SP00375.00.00 Persentase Angka Kesiapan Sekolah (AKS) adalah persentase siswa Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak kelas 1 yang sedang duduk di kelas 1 SD/sederajat yang pada analisis atau sesuai
SD/MI/SDLB tahun ajaran sebelumnya mengikuti Pendidikan Anak kebutuhan
yang pernah Umur Dini (PAUD), terhadap seluruh anak yang sedang
mengikuti duduk di kelas 1 SD/sederajat.
pendidikan
anak usia dini

- 923 -
(TK/RA/BA/PA
UD) (Angka
Kesiapan
Sekolah)
3651 SP00376.00.00 Persentase Persentase anak penyandang disabilitas usia sekolah 1. Memiliki akses Jumlah; Orang;
anak yang memiliki akses terhadap layanan pendidikan terhadap layanan persentase persen
penyandang dasar terhadap jumlah anak penyandang disabilitas pendidikan dasar
disabilitas usia usia sekolah 2. Tidak memiliki akses
sekolah yang terhadap layanan
memiliki akses pendidikan dasar
terhadap
layanan
pendidikan
dasar
3652 SD01439.00.00 Persentase Perbandingan antara banyaknya anak umur 12-23 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak umur 12- bulan yang telah menerima imunisasi dasar lengkap analisis atau sesuai
23 bulan yang berupa DPT (3 kali), Polio (4 kali), campak (1 kali), BCG kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menerima (1 kali), dan hepatitis B (4 kali) terhadap jumlah anak
imunisasi umur 12-23 bulan seluruhnya pada periode yang
dasar lengkap sama.
Catatan: dalam penghitungan indikator, jumlah
imunisasi yang diterima yaitu DPT (3 kali), Polio (3
kali), campak (1 kali), BCG (1 kali), dan hepatitis B (3
kali).
3653 SD01439.00.00 Persentase anak Persentase Perbandingan antara banyaknya anak umur 12-23 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
umur 12-23 bulan anak umur 12- bulan yang telah menerima imunisasi dasar lengkap analisis atau sesuai
yang menerima 23 bulan yang berupa DPT (3 kali), Polio (4 kali), campak (1 kali), BCG kebutuhan
imunisasi dasar menerima (1 kali), dan hepatitis B (4 kali) terhadap jumlah anak
lengkap. imunisasi umur 12-23 bulan seluruhnya pada periode yang
dasar lengkap sama.
Catatan: dalam penghitungan indikator, jumlah
imunisasi yang diterima yaitu DPT (3 kali), Polio (3

- 924 -
kali), campak (1 kali), BCG (1 kali), dan hepatitis B (3
kali).
3654 SD01440.00.00 Persentase Perbandingan antara banyaknya anak umur 12-23 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak umur 12- bulan yang telah menerima imunisasi dasar lengkap analisis atau sesuai
23 bulan yang berupa DPT (3 kali), Polio (4 kali), campak (1 kali), BCG kebutuhan
menerima (1 kali), dan hepatitis B (4 kali) terhadap jumlah anak
imunisasi umur 12-23 bulan seluruhnya pada periode yang
dasar lengkap sama. Perhitungan indikator ini difokuskan pada
(40% terbawah) penduduk 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan
rendah (kuintil 1 dan kuintil 2).

Catatan: dalam penghitungan indikator, jumlah


imunisasi yang diterima yaitu DPT (3 kali), Polio (3
kali), campak (1 kali), BCG (1 kali), dan hepatitis B (3
kali).
3655 SD01442.00.00 Persentase Persentase anak usia 10-17 tahun yang pernah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
anak usia 10- mengikuti setidaknya satu jenis kegiatan sosial analisis atau sesuai
17 tahun yang kemasyarakatan di lingkungan sekitar dalam 3 bulan kebutuhan
pernah terakhir (keagamaan, keterampilan,
mengikuti olahraga/permainan, gotong royong, arisan, kematian,
kegiatan sosial kegiatan sosial lainnya).
kemasyarakata
n di
lingkungan
sekitar
3656 SD01443.00.00 Persentase Persentase anak usia 5-17 tahun yang setidaknya Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
anak usia 5-17 memenuhi 3 kriteria anak terlantar (minimal 3 dari 8 analisis atau sesuai
tahun yang kriteria) kebutuhan
terlantar
3657 SE00409.00.00 Persentase Distribusi penduduk usia kerja yang termasuk 1. Tidak pernah Persentase Persen
angkatan kerja angkatan kerja menurut tingkat pendidikan bersekolah

- 925 -
menurut 2. Rendah (SMP Ke
tingkat Bawah
pendidikan 3. Sedang
(SMA/SMK/Sederajat)
4. Tinggi (Diploma ke
atas)
3658 SE00410.00.00 Persentase Distribusi penduduk usia kerja yang termasuk 1. Tidak pernah Persentase Persen
angkatan kerja angkatan kerja menurut tingkat pendidikan dan bersekolah
menurut daerah tempat tinggal 2. Rendah (SMP Ke
tingkat Bawah
pendidikan 3. Sedang
dan daerah (SMA/SMK/Sederajat)
tempat tinggal 4. Tinggi (Diploma ke
atas) dan
5. Perkotaan
6. Perdesaan
3659 SD01446.00.00 Persentase Distribusi penduduk usia kerja yang termasuk 1. Tidak pernah Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
angkatan kerja angkatan kerja menurut tingkat pendidikan dan jenis bersekolah
menurut kelamin 2. Rendah (SMP Ke
tingkat Bawah
pendidikan 3. Sedang
dan Jenis (SMA/SMK/Sederajat)
Kelamin 4. Tinggi (Diploma ke
atas) dan
5. Laki-laki
6. Perempuan
3660 SD01447.00.00 Persentase Persentase balita (0-4 tahun) yang dalam seminggu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
balita yang terakhir pernah dititipkan atau diasuh oleh anak usia analisis atau sesuai
mendapatkan <10 tahun tanpa pengawasan orang dewasa selama >1 kebutuhan
pengasuhan jam atau pernah ditinggalkan sendiri selama >1 jam
tidak layak
3661 SD01451.00.00 Persentase dan Sakernas hanya dapat menyajikan jumlah anak usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen

- 926 -
jumlah anak 10-17 tahun yang bekerja dibagi dengan jumlah anak analisis atau sesuai
usia 10-17 usia 10-17 tahun dikali 100 persen (dibedakan kebutuhan
tahun, yang menurut jenis kelamin dan kelompok umur).
bekerja, Tidak bisa menyajikan pekerja anak yang bekerja pada
dibedakan pekerjaan terburuk untuk anak seperti yang ada pada
berdasarkan referensi/rujukan.
jenis kelamin
dan kelompok
umur
3662 SD01453.00.01 Persentase Desa yang mengalami bencana selama tiga tahun Klasifikasi berdasarkan Persentase persen desa
desa yang berturut-turut dibagi dengan jumlah desa di wilayah Wilayah:
mengalami tersebut dikali 100 1. Perkotaan
bencana tiga 2. Perdesaan
tahun
berturut-turut
3663 SD01453.00.02 Persentase Desa yang mengalami bencana selama tiga tahun 1. Angin puyuh/putting Persentase persen
desa yang berturut-turut dibagi dengan jumlah desa di wilayah beliung/topan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mengalami tersebut dikali 100 2. Banjir
bencana tiga 3. Banjir Bandang
tahun 4. Gelombang pasang
berturut-turut laut
5. Gempa Bumi
6. Gunung meletus
7. Kebakaran hutan dan
lahan
8. Tanah longsor
9. Tsunami
3664 SD01455.00.00 Persentase Jumlah indikator SDGs terpilah yang relevan dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
indikator SDGs target dibagi dengan jumlah indikator global SDGs analisis atau sesuai
terpilah yang dikalikan 100%. kebutuhan
relevan dengan
target

- 927 -
3665 SD01463.00.00 Persentase Gambaran banyaknya observasi harga gabah di bawah Persentase Observasi Persentase Persen
Jumlah HPP Harga Gabah di Bawah
Observasi HPP menurut kualitas
Harga Gabah 1. Tingkat Petani (GKP )
di Bawah HPP 2. Tingkat Penggilingan,
GKG)
3666 SD01465.00.00 Persentase Jumlah kabupaten 3T yang terkoneksi dibagi dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
kabupaten 3T total kabupaten 3T dikalikan dengan 100%. analisis atau sesuai
yang kebutuhan
terjangkau
layanan akses
telekomunikasi
universal dan
internet
3667 SD01468.00.00 Persentase Jumlah K/L yang sudah memiliki statistisi dan/ atau Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Kementerian/L pranata komputer dibagi dengan jumlah K/L dikalikan analisis atau sesuai
embaga yang 100%. kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sudah memiliki
pejabat
fungsional
statistisi
dan/atau
pranata
komputer
3668 SE00411.00.00 Persentase Persentase Kepemilikan Asing (PMA) merupakan 1. kurang dari 10 Persentase Persen
Kepemilikan besarnya share PMA terhadap keseluruhan modal persen
Asing (PMA) usaha/perusahaan untuk usaha/perusahann dengan 2. 10 sampai dengan 50
status penanaman modal PMA. persen
3. Lebih dari 50 persen
3669 SE00412.00.00 Persentase Keuntungan adalah selisih antara nilai penjualan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Keuntungan dengan nilai pembelian analisis atau sesuai
kebutuhan

- 928 -
3670 SE00413.00.00 Persentase Keuntungan dibagi dengan pengeluaran dikali 100%, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Keuntungan atau dapat dirumuskan ((Pendapatan/Pengeluaran - 1) analisis atau sesuai
terhadap X 100 %) kebutuhan
pengeluaran
3671 SP00377.00.00 Persentase Komuter adalah penduduk yang melakukan perjalanan 1. Komuter Persentase Persen
komuter rutin pergi dan pulang setiap hari antara tempat 2. Bukan Komuter
tinggal dan tempat kegiatan yang berbeda wilayah
administrasi.
3672 SP00378.00.00 Persentase Persentase komuter menurut alasan memilih moda Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter transportasi utama ke tempat kegiatan analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
alasan memilih
moda
transportasi
utama ke
tempat
kegiatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3673 SP00379.00.00 Persentase Persentase komuter menurut alasan memilih moda Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter transportasi utama ke tempat tinggal analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
alasan memilih
moda
transportasi
utama ke
tempat tinggal
3674 SP00380.00.00 Persentase Persentase komuter menurut alasan tidak ingin beralih Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter menggunakan moda transportasi umum analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
alasan tidak
ingin beralih
menggunakan
moda

- 929 -
transportasi
umum
3675 SP00381.00.00 Persentase Persentase komuter menurut banyaknya moda Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter transportasi untuk sampai ke tempat kegiatan analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
banyaknya
moda
transportasi
untuk sampai
ke tempat
kegiatan
3676 SP00382.00.00 Persentase Persentase komuter menurut banyaknya moda Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter transportasi untuk sampai ke tempat tinggal analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
banyaknya
moda
transportasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
untuk sampai
ke tempat
tinggal
3677 SP00383.00.00 Persentase Persentase komuter menurut biaya transportasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter perjalanan pergi dan pulang dalam sehari analisis atau sesuai
menurut biaya kebutuhan
transportasi
perjalanan
pergi dan
pulang dalam
sehari
3678 SP00384.00.00 Persentase Persentase komuter menurut Jarak Tempuh dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter tempat tinggal ke tempat kegiatan utama analisis atau sesuai
menurut Jarak kebutuhan
Tempuh

- 930 -
3679 SP00385.00.00 Persentase Persentase komuter menurut jumlah hari melakukan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter perjalanan ke tempat kegiatan analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
jumlah hari
perjalanan
3680 SP00386.00.00 Persentase Persentase komuter bedasarkan jenis kegiatan utama Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Komuter analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
Kegiatan
Utama
komuter
3681 SP00387.00.00 Persentase Persentase komuter menurut keinginan beralih ke Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter moda transportasi umum analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
keinginan
beralih ke
moda
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
transportasi
umum
3682 SP00388.00.00 Persentase Persentase komuter menurut lama perjalanan dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter tempat kegiatan ke tempat tinggal analisis atau sesuai
menurut Lama kebutuhan
perjalanan dari
tempat
kegiatan ke
tempat tinggal
3683 SP00389.00.00 Persentase Persentase komuter menurut lama perjalanan dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter tempat tinggal ke tempat kegiatan analisis atau sesuai
menurut Lama kebutuhan
perjalanan dari
tempat tinggal
ke tempat

- 931 -
kegiatan
3684 SP00390.00.00 Persentase Persentase komuter berdasarkan moda transportasi Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Komuter yang digunakan dari tempat tinggalnya ke tempat analisis atau sesuai
menurut Moda kegiatan utama kebutuhan
Transportasi
3685 SP00391.00.00 Persentase Persentase komuter menurut pengalaman buruk dalam Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter perjalanan analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
pengalaman
buruk dalam
perjalanan
3686 SP00392.00.00 Persentase Persentase komuter menurut pukul berangkat dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter tempat tinggal menuju tempat kegiatan analisis atau sesuai
menurut Pukul kebutuhan
berangkat
3687 SP00393.00.00 Persentase Persentase komuter menurut pukul tiba di tempat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter tinggal analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menurut Pukul kebutuhan
tiba
3688 SP00394.00.00 Persentase Persentase komuter menurut rencana untuk berhenti Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter menjadi komuter analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
rencana untuk
berhenti
menjadi
komuter
3689 SP00395.00.00 Persentase Persentase komuter menurut status sebagai Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter pengemudi atau penumpang analisis atau sesuai
menurut kebutuhan
status sebagai
pengemudi
atau

- 932 -
penumpang
3690 SP00396.00.00 Persentase Persentase komuter menurut stres akibat perjalanan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
komuter ke/dari tempat kegiatan analisis atau sesuai
menurut stres kebutuhan
akibat
perjalanan
ke/dari tempat
kegiatan
3691 SD01476.00.00 Persentase Jumlah konsumen yang menggunakan data BPS dalam Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
konsumen perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional analisis atau sesuai
yang dibagi dengan jumlah konsumen BPS dikalikan 100%. kebutuhan
menggunakan
data Badan
Pusat Statistik
(BPS) dalam
perencanaan
dan evaluasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pembangunan
nasional
3692 SD01477.00.00 Persentase Jumlah konsumen yang menjadikan data dan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
konsumen informasi statistik BPS yang menjadi rujukan utama analisis atau sesuai
yang dibagi dengan jumlah konsumen data dan informasi kebutuhan
menjadikan statistik BPS dikalikan dengan 100%.
data dan
informasi
statistik BPS
sebagai
rujukan utama
3693 SD01478.00.00 Persentase Jumlah konsumen yang puas terhadap akses data BPS Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
konsumen dibagi dengan jumlah konsumen BPS dikalikan 100%. analisis atau sesuai
yang puas kebutuhan
terhadap akses

- 933 -
data Badan
Pusat Statistik
(BPS)
3694 SD01482.00.01 Persentase Persentase penduduk yang telah mencapai usia 60 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Lanjut Usia tahun (enam puluh) tahun keatas Wilayah:
(Lansia) 1. Perkotaan
2. Perdesaan
3695 SD01482.00.02 Persentase Persentase penduduk yang telah mencapai usia 60 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Lanjut Usia tahun (enam puluh) tahun keatas analisis atau sesuai
(Lansia) kebutuhan
3696 SD01484.00.00 Persentase Persentase luas lahan yang sudah dibangun (adanya Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
luas lahan pondasi) untuk perumahan/apartemen terhadap luas analisis atau sesuai
yang sudah tanah keseluruhan kebutuhan
dibangun
untuk
perumahan/ap
artemen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3697 SE00416.00.00 Persentase MPP adalah selisih antara nilai penjualan dengan nilai Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Margin pembelian yang masih mengikutsertakan biaya analisis atau sesuai
Perdagangan pengangkutan kebutuhan
dan
Pengangkutan
(MPP)
3698 SE00417.00.00 Persentase MPP yang dihitung berdasarkan MPP pelaku Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Margin perdagangan yang terlibat dalam pola utama dengan analisis atau sesuai
Perdagangan suatu pola tertentu. MPP total mengindikasikan kebutuhan
dan kenaikan harga dari produsen
Pengangkutan sampai dengan konsumen akhir suatu komoditas
(MPP) Total
3699 SP00397.00.00 Persentase Persentase migran keluar internasional berdasarkan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
migran keluar alasan utama pindah/berangkat ke luar negeri analisis atau sesuai
internasional kebutuhan

- 934 -
menurut
Alasan utama
berangkat ke
luar negeri
3700 SP00398.00.00 Persentase Persentase migran berdasarkan alasan saat melakukan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
migran perpindahan dari tempat tinggal sebelumnya ke tempat analisis atau sesuai
menurut tinggal sekarang kebutuhan
alasan pindah
ke tempat
tinggal
sekarang
3701 SE00419.00.00 Persentase Nilai persentase realisasi pekerjaan yang sudah Untuk 2 tahun terakhir Persentase Nilai
Pekerjaan yang diselesaikan walaupun belum 100 persen untuk
diselesaikan masing-masing proyek
3702 SD01491.00.00 Persentase Kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pelaku usaha sumber daya yang berhubungan dengan Laut analisis atau sesuai
Kelautan dan/atau kegiatan di wilayah Laut yang meliputi dasar kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Laut dan tanah di bawahnya, kolom air dan
permukaan Laut, termasuk wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil oleh pelaku usaha kelautan
3703 SD01492.00.00 Persentase Kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pelaku usaha berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan analisis atau sesuai
Perikanan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari kebutuhan
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem
bisnis perikanan oleh pelaku usaha perikanan
3704 SE00420.00.00 Persentase Persentase nilai pembelian barang dagangan dari Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pembelian UMKM terhadap nilai pembelian total yang dilakukan analisis atau sesuai
Barang dari oleh usaha/perusahaan perdagangan kebutuhan
UMKM
3705 SD01495.00.00 Persentase Persentase pemuda berusia 16-30 tahun yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pemuda yang mengikuti kegiatan organisasi yang memiliki analisis atau sesuai persentase Persen

- 935 -
aktif dalam keanggotaan, kepengurusan, dan aturan tertentu kebutuhan
kegiatan selain di tempat kerja dan sekolah dalam tiga bulan
organisasi terakhir bendahara) dan memiliki aturan-aturan
tertentu.
3706 SD01497.00.00 Persentase Persentase pemuda berusia 16-30 tahun yang pernah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pemuda yang mengikuti kegiatan pertemuan (rapat) di lingkungan analisis atau sesuai persentase Persen
memberikan sekitar dalam setahun terakhir dan memberikan kebutuhan
saran/pendapa saran/pendapat dalam rapat tersebut
t dalam rapat
3707 SD01498.00.00 Persentase Persentase pemuda berusia 16–30 tahun yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pemuda yang mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan dalam tiga analisis atau sesuai persentase Persen
mengikuti bulan terakhir kebutuhan
kegiatan sosial
kemasyarakata
n
3708 SD01499.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk 10 pernah mengunjungi peninggalan sejarah/warisan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tahun ke atas budaya di Indonesia dalam setahun terakhir, terhadap kebutuhan
yang total penduduk usia 10 tahun ke atas
mengunjungi
peninggalan
sejarah
3709 SD01500.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk 10 menonton/menikmati secara langsung setidaknya satu analisis atau sesuai
tahun ke atas seni sebagai berikut: Film, Musik/Suara, Rupa, Sastra, kebutuhan
yang menonton Tari Budaya Indonesia, Teater/Pewayangan, atau seni
secara lainnya dalam 3 bulan terakhir, terhadap total
langsung penduduk usia 10 tahun ke atas
pertunjukkan
seni
3710 SD01501.00.00 Persentase Banyaknya penduduk usia 15 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Penduduk 15+ berpartisipasi/terlibat aktif dalam kegiatan bersama analisis atau sesuai Persentase Persen

- 936 -
yang pernah anggota masyarakat yang bersifat sosial seperti kerja kebutuhan
mengikuti bakti dan bakti sosial di lingkungan tempat tinggal
kegiatan yang masih dalam lingkup RT/RW/dusun/desa
gotong royong terhadap total rumah tangga
dalam 3 bulan
terakhir
3711 SD01502.00.00 Persentase Persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk 15+ pernah terlibat sebagai pelaku/pendukung analisis atau sesuai
yang pernah pertunjukan seni dan menjadikan keterlibatan sebagai kebutuhan
terlibat sebagai sumber penghasilan terhadap jumlah penduduk
pelaku/penduk berumur 15 tahun ke atas
ung
pertunjukkan
seni yang
menjadikan
keterlibatan
sebagai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sumber
penghasilan
3712 SD01503.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 18 tahun ke atas yang ikut Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Penduduk 18 serta dalam organisasi selain di tempat kerja atau analisis atau sesuai
tahun ke atas sekolah baik secara aktif maupun tidak aktif terhadap kebutuhan
yang ikut serta jumlah penduduk usia 18 tahun ke atas.
dalam kegiatan
organisasi
selain di
tempat
kerja/sekolah
3713 SD01504.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 18 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk 18 pernah mengikuti kegiatan pertemuan (rapat) di analisis atau sesuai
tahun ke atas lingkungan sekitar (RT/RW/dusun/desa) selama kebutuhan
yang mengikuti setahun terakhir terhadap jumlah penduduk usia 18

- 937 -
pertemuan tahun ke atas
(rapat) di
lingkungan
sekitar tempat
tinggal
3714 SD01505.00.00 Persentase Persentase penduduk berumur 18 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk pernah terlibat aktif dalam kegiatan sosial analisis atau sesuai
berumur 18 kemasyarakatan di lingkungan sekitar kebutuhan
tahun ke atas (RT/RW/dusun/desa)
yang mengikuti
kegiatan sosial
kemasyarakata
n dilingkungan
sekitar rumah
tangga dalam
tiga bulan
terakhir
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3715 SD01509.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 7-18 tahun penyandang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk disabilitas yang masih bersekolah terhadap jumlah analisis atau sesuai
penyandang penduduk penyandang disabilitas usia 7-18 tahun kebutuhan
disabilitas usia
7-18 tahun
yang
bersekolah
3716 SD01510.00.02 Persentase perbandingan jumlah penduduk yang menggunaan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk transportasi umum (baik kereta api maupun angkutan analisis atau sesuai
terlayani umum) dibandingkan jumlah semua penduduk yang kebutuhan
transportasi berada di wilayah layanan angkutan umum tersebut.
umum
3717 SD01510.00.01 Persentase perbandingan jumlah penduduk yang menggunaan 11. Nanggroe Aceh Persentase Persen
penduduk transportasi umum (baik kereta api maupun angkutan Darussalam
terlayani umum) dibandingkan jumlah semua penduduk yang 12. Sumatera Utara

- 938 -
transportasi berada di wilayah layanan angkutan umum tersebut. 13. Sumatera Barat
umum 14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
81. Maluku

- 939 -
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
3718 SD01512.00.00 Persentase Jumlah penduduk umur 0-17 tahun yang memiliki Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk akta kelahiran dibagi dengan jumlah penduduk pada analisis atau sesuai
umur 0-17 kelompok umur 0-17 tahun, dinyatakan dalam satuan kebutuhan
tahun dengan persen (%).
kepemilikan
akta kelahiran
3719 SD01512.00.00 Persentase Persentase Jumlah penduduk umur 0-17 tahun yang memiliki Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk umur 0- penduduk akta kelahiran dibagi dengan jumlah penduduk pada analisis atau sesuai
17 tahun dengan umur 0-17 kelompok umur 0-17 tahun, dinyatakan dalam satuan kebutuhan
kepemilikan akta tahun dengan persen (%).
kelahiran. kepemilikan
akta kelahiran
3720 SD01513.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Penduduk usia melakukan olahraga selama seminggu terakhir analisis atau sesuai persentase persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
10 tahun ke terhadap jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas kebutuhan
atas yang
melakukan
olahraga
selama
seminggu
terakhir
3721 SD01514.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penduduk usia membaca selain kitab suci baik cetak maupun analisis atau sesuai persentase Persen
10 tahun ke elektronik dalam seminggu terakhir terhadap jumlah kebutuhan
atas yang penduduk usia 10 tahun ke atas
membaca
selain kitab
suci baik cetak
maupun

- 940 -
elektronik
3722 SD01515.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk usia dalam seminggu terakhir pernah membaca: analisis atau sesuai
10 tahun ke koran/surat kabar, majalah/tabloid, buku cerita, buku kebutuhan
atas yang pelajaran sekolah, buku pengetahuan, atau buku
membaca lainnya selain kitab suci (baik cetak maupun
selain kitab elektronik), terhadap total penduduk usia 10 tahun ke
suci baik cetak atas
maupun
elektronik
dalam satu
minggu
terakhir
3723 SD01516.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk usia memberikan saran atau pendapat dalam kegiatan analisis atau sesuai
10 tahun ke pertemuan/rapat dalam satu tahun terakhir terhadap kebutuhan
atas yang total penduduk usia 10 tahun ke atas
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
memberikan
saran atau
pendapat
dalam kegiatan
rapat selama
satu tahun
terakhir
3724 SD01517.00.00 Persentase Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk usia mengikuti kegiatan gotong royong di lingkungan sekitar analisis atau sesuai
10 tahun ke dalam 3 bulan terakhir terhadap jumlah penduduk kebutuhan
atas yang berumur 10 tahun ke atas
mengikuti
gotong royong
3725 SD01518.00.00 Persentase Banyaknya penduduk usia 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penduduk usia berpartisipasi/terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan analisis atau sesuai Persentase Persen

- 941 -
10 tahun ke bersama anggota masyarakat yang bersifat sosial di kebutuhan
atas yang lingkungan tempat tinggal yang masih dalam lingkup
mengikuti RT/RW/dusun/desa dalam tiga bulan terakhir
kegiatan terhadap total penduduk usia 10 tahun ke atas
keagamaan di
lingkungan
sekitar tempat
tinggal dalam
tiga bulan
terakhir
3726 SD01519.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk usia pernah terlibat dalam setidaknya satu analisis atau sesuai
10 tahun ke pertunjukan/pameran satu seni sebagai kebutuhan
atas yang pelaku/pendukung dalam kegiatan sebagai berikut:
pernah terlibat Film, Musik/Suara, Rupa, Sastra, Tari Budaya
sebagai Indonesia, Teater/Pewayangan, atau seni lainnya
pelaku/penduk dalam 3 bulan terakhir, terhadap total penduduk usia
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ung 10 tahun ke atas
pertunjukkan
seni
3727 SD01520.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 18 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk usia memiliki tabungan/simpanan berupa uang di lembaga analisis atau sesuai
18 tahun ke keuangan (perbankan, koperasi) ataupun di non kebutuhan
atas yang lembaga keuangan terhadap jumlah penduduk usia 18
memiliki tahun ke atas
tabungan/sim
panan berupa
uang baik di
lembaga
keuangan
ataupun di non
lembaga

- 942 -
keuangan
3728 SD01521.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang paling Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk usia sering menggunakan bahasa daerah di rumah atau analisis atau sesuai
5 tahun ke dalam pergaulan sehari-hari kebutuhan
atas yang
menggunakan
bahasa daerah
di rumah atau
dalam
pergaulan
sehari-hari
3729 SD01522.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 7-18 tahun dengan kategori Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk usia kelompok pengeluaran 40 persen terbawah yang masih analisis atau sesuai
7-18 tahun bersekolah terhadap jumlah penduduk usia 7-18 kebutuhan
dengan tahun dengan kategori kelompok pengeluaran 40
kategori persen terbawah
kelompok
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengeluaran
40% terbawah
yang
bersekolah
3730 SD01528.00.00 Persentase Persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
penduduk terlibat sebagai pelaku/pendukung pertunjukkan seni analisis atau sesuai persentase Persen
yang terlibat dalam tiga bulan terakhir terhadap jumlah penduduk kebutuhan
sebagai usia 5 tahun ke atas
pelaku/penduk
ung
pertunjukkan
seni
3731 SD01529.00.00 Persentase banyaknya orang yang menggunakan kendaraan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Pengguna bermotor umum di perkotaan dibandingkan dengan analisis atau sesuai
Moda jumlah penduduk di perkotaan. kebutuhan

- 943 -
Transportasi
Umum di
Perkotaan
3732 SD01531.00.00 Persentase perbandingan jumlah populasi jenis satwa terancam Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
peningkatan punah prioritas terhadap jumlah populasinya pada analisis atau sesuai
populasi jenis baseline data tahun 2013. kebutuhan
satwa
terancam
punah
prioritas
3733 SD01533.00.00 Persentase Jumlah penyandang disabilitas penerima program Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penyandang rehabilitas sosial di bagi dengan jumlah populasi analisis atau sesuai
disabilitas penyandang disabilitas. kebutuhan
yang miskin
dan rentan
yang terpenuhi
hak dasarnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dan
inklusivitas
3734 SD01535.00.00 Persentase perbandingan jumlah penyelesain kasus tindak pidana Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penyelesaian lingkungan hidup sampai pada pemberitahuan bahwa analisis atau sesuai
tindak pidana hasil penyelidikan kasus telah selesai terhadap jumlah kebutuhan
lingkungan kasus tindak pidana lingkungan hidup yang terjadi.
hidup sampai
dengan P21
dari jumlah
kasus yang
terjadi
3735 SD01536.01.00 Persentase Persentase Perbandingan antara banyaknya perempuan pernah Fasilitas kesehatan Persentase Persen
perempuan pernah Perempuan kawin umur 15-49 tahun yang pernah melahirkan seperti
kawin umur 15-49 Pernah Kawin anak lahir hidup dalam dua tahun terakhir dan proses 1. Rumah sakit
tahun yang proses Umur 15- 49 melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan dengan 2. Rumah sakit bersalin

- 944 -
melahirkan tahun yang jumlah perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun 3. Klinik/bidan praktek
terakhirnya di Proses yang pernah melahirkan, dinyatakan dengan swasta/praktek dokter
fasilitas kesehatan. Melahirkan persentase. 4. Puskesmas/pustu/
Terakhirnya di polindes.
Fasilitas
Kesehatan
3736 SD01537.00.00 Persentase Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
perempuan tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas analisis atau sesuai
pernah kawin kesehatan adalah perbandingan antara banyaknya kebutuhan
umur 15-49 perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang
tahun yang pernah melahirkan anak lahir hidup dalam dua tahun
proses terakhir dan proses melahirkan terakhirnya di fasilitas
melahirkan kesehatan dengan jumlah perempuan pernah kawin
terakhirnya di umur 15-49 tahun yang pernah melahirkan,
fasilitas dinyatakan dengan persentase. Fasilitas kesehatan
kesehatan seperti; Rumah Sakit/Rumah Sakit Bersalin,
(40% terbawah) Klinik/Bidan/Praktek Dokter,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Puskesmas/Pustu/Polindes. Perhitungan indikator ini
difokuskan pada penduduk 40% terbawah yaitu
tingkat pendapatan rendah (kuintil 1 dan kuintil 2).
3737 SE00424.00.00 Persentase Persentasi modal perusahaan menurut sumber modal 1. Pemerintah Pusat Jumlah, Persen
permodalan 2. Pemerintah Daerah Persentase
3. Swasta
Nasional/Perorangan
4. Pemerintah
Asing/Swasta Asing
3738 SD01542.00.00 Persentase Persentase rumah tangga dengan lanjut usia Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
rumah tangga (penduduk berusia 60 tahun keatas) yang memperoleh analisis atau sesuai persentase persen
dengan lanjut bantuan sosial kebutuhan
usia yang
memperoleh
bantuan sosial

- 945 -
3739 SD01544.00.00 Persentase Perbandingan antara banyaknya rumah tangga kumuh Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga dengan jumlah rumah tangga seluruhnya, dinyatakan analisis atau sesuai
kumuh dalam satuan persen (%). kebutuhan
perkotaan
3740 SD01544.00.00 Persentase rumah Persentase Perbandingan antara banyaknya rumah tangga kumuh Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga kumuh rumah tangga dengan jumlah rumah tangga seluruhnya, dinyatakan analisis atau sesuai
perkotaan. kumuh dalam satuan persen (%). kebutuhan
perkotaan
3741 SD01545.00.00 Persentase Jumlah rumah tangga miskin dan rentan yang sumber Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga penerangan utamanya dari listrik baik PLN dan bukan analisis atau sesuai
miskin dan PLN dibagi dengan jumlah rumah tangga yang miskin kebutuhan
rentan yang dan rentan dinyatakan dalam satuan persen (%).
sumber
penerangan
utamanya
listrik baik dari
PLN dan bukan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
PLN
3742 SD01545.00.00 1.4.1.(k) Persentase rumah Persentase Jumlah rumah tangga miskin dan rentan yang sumber Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga miskin dan rumah tangga penerangan utamanya dari listrik baik PLN dan bukan analisis atau sesuai
rentan yang sumber miskin dan PLN dibagi dengan jumlah rumah tangga yang miskin kebutuhan
penerangan rentan yang dan rentan dinyatakan dalam satuan persen (%).
utamanya listrik sumber
baik dari PLN dan penerangan
bukan PLN. utamanya
listrik baik dari
PLN dan bukan
PLN
3743 SD01546.00.00 Persentase Banyaknya rumah tangga yang ada anggota rumah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
rumah tangga tangga yang memiliki hak pilih dan menggunakan hak analisis atau sesuai Persentase Tangga;
yang anggota pilihnya kebutuhan Persen
rumah

- 946 -
tangganya
mempunyai
hak memilih
dan
menggunakan
hak pilihnya
3744 SD01547.00.00 Persentase Persentase rumah tangga yang menyatakan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga setuju/sangat setuju terhadap adanya peningkatan analisis atau sesuai
yang jumlah usaha baru (usaha mikro/kecil/rumah tangga kebutuhan
berpersepsi dan sejenisnya) di wilayah tempat tinggal dalam 6
setuju tentang bulan terakhir terhadap jumlah rumah tangga
peningkatan
jumlah usaha
baru (usaha
mikro/kecil/ru
mah tangga
dan sejenisnya)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
di wilayah
tempat tinggal
dalam 6 bulan
terakhir
3745 SD01552.00.00 Persentase Jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga fasilitas sanitasi yang layak dibagi dengan rumah analisis atau sesuai
yang memiliki tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan persen kebutuhan
akses terhadap (%).
layanan Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk
sanitasi layak 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
dan 1 dan kuintil 2).
berkelanjutan
3746 SD01552.00.00 Persentase rumah Persentase Jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga fasilitas sanitasi yang layak dibagi dengan rumah analisis atau sesuai
memiliki akses yang memiliki tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan persen kebutuhan

- 947 -
terhadap layanan akses terhadap (%).
sanitasi layak dan layanan Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk
berkelanjutan. sanitasi layak 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
dan 1 dan kuintil 2).
berkelanjutan
3747 SD01553.00.00 Persentase Jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga layanan sanitasi layak dibagi dengan rumah tangga analisis atau sesuai
yang memiliki seluruhnya, dinyatakan dalam satuan persen (%). kebutuhan
akses terhadap Perhitungan indikator ini difokuskan pada penduduk
layanan 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan rendah (kuintil
sanitasi layak 1 dan kuintil 2).
dan
berkelanjutan
(40% terbawah)
3748 SD01554.00.00 Persentase Perbandingan antara rumah tangga dengan akses Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga terhadap sumber air minum layak dengan rumah analisis atau sesuai
yang memiliki tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan persen kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
akses terhadap (%). Perhitungan indikator ini difokuskan pada
layanan penduduk 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan
sumber air rendah (kuintil 1 dan kuintil 2).
minum layak
dan
berkelanjutan
3749 SD01555.00.00 Persentase rumah Persentase Perbandingan antara rumah tangga dengan akses Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tangga yang rumah tangga terhadap sumber air minum layak dengan rumah analisis atau sesuai
memiliki akses yang memiliki tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan persen kebutuhan
terhadap layanan akses terhadap (%). Perhitungan indikator ini difokuskan pada
sumber air minum layanan penduduk 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan
layak dan sumber air rendah (kuintil 1 dan kuintil 2).
berkelanjutan. minum layak
dan
berkelanjutan

- 948 -
3750 SD01556.00.00 Persentase Perbandingan antara rumah tangga dengan akses Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga terhadap sumber air minum layak dengan rumah analisis atau sesuai
yang memiliki tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan persen kebutuhan
akses terhadap (%). Perhitungan indikator ini difokuskan pada
layanan penduduk 40% terbawah yaitu tingkat pendapatan
sumber air rendah (kuintil 1 dan kuintil 2).
minum layak
dan
berkelanjutan
(40% terbawah)
3751 SD01561.00.00 Persentase Banyaknya rumah tangga yang salah satu anggota a. kerajinan tradisional Jumlah; Rumah
rumah tangga rumah tangganya pernah menggunakan produk- b. busana Persentase Tangga;
yang produk tradisional seperti kerajinan tradisional, daerah/tradisional Persen
menggunakan busana daerah/tradisional, metode penyehatan c. metode penyehatan
produk tradisional, dan obat tradisional dalam tiga bulan tradisional
tradisional terakhir d. obat tradisional
3752 SD01562.00.00 Persentase Persentase rumah tangga yang memasang bendera Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Rumah tangga merah putih yang berukuran setidaknya 90 cm x 60 analisis atau sesuai Persentase Tangga;
yang cm yang terbuat dari bahan kain pada tiang di rumah kebutuhan Persen
mengibarkan/ pada peringatan kemerdekaan Republik Indonesia
memasang terhadap total rumah tangga
bendera merah
putih pada
peringatan
kemerdekaan
Republik
Indonesia
3753 SD01563.00.00 Persentase Banyaknya rumah tangga yang setuju atau sangat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga setuju jika pelayanan publik di wilayah tempat analisis atau sesuai
yang tinggalnya telah dilakukan secara cepat, tidak bertele- kebutuhan
menyatakan tele, dengan biaya yang jelas dan tanggap melayani
bahwa keluhan atau permintaan masyarakat

- 949 -
pelayanan
publik di
wilayah tempat
tinggalnya
telah
dilakukan
secara cepat,
tidak bertele-
tele, dengan
biaya yang
jelas dan
tanggap
melayani
keluhan atau
permintaan
masyarakat
3754 SD01564.00.00 Persentase Banyaknya rumah tangga yang setuju atau sangat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
rumah tangga setuju jika budaya antre sudah diterapkan sepenuhnya analisis atau sesuai
yang pada tempat pelayanan publik di lingkungan sekitar kebutuhan
menyatakan rumah tangga seperti puseksmas/rumah sakit, kantor
bahwa budaya desa/kelurahan/lecamatan, dll terhadap total rumah
antre sudah tangga
diterapkan
sepenuhnya
pada tempat
pelayanan
publik di
lingkungan
sekitar rumah
tangga
(puskesmas/ru
mah sakit,

- 950 -
kantor desa/
kelurahan/kec
amatan, dll)
3755 SD01565.00.00 Persentase Banyaknya rumah tangga yang setuju atau sangat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga setuju jika jalan raya dan trotoar di lingkungan sekitar analisis atau sesuai
yang sudah digunakan sebagaimana fungsinya, tidak untuk kebutuhan
menyatakan parkir kendaraan, berjualan, dll terhadap total rumah
bahwa jalan tangga
raya dan
trotoar di
lingkungan
sekitar sudah
digunakan
sebagaimana
fungsinya,
tidak untuk
parkir
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kendaraan,
berjualan, dll
3756 SD01566.00.00 Persentase Banyaknya rumah tangga yang setuju atau sangat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Rumah Tangga setuju jika pelayanan publik di wilayah tempat analisis atau sesuai
yang tinggalnya dilakukan dalam waktu yang singkat, sesuai kebutuhan
Menyatakan dengan waktu yang telah ditetapkan, jelas, dan tidak
bahwa berlarut-larut terhadap total rumah tangga
Pelayanan
Publik di
Wilayah
Tempat
Tinggalnya
Telah
Dilakukan
Secara Cepat

- 951 -
dan Tidak
Bertele-Tele
3757 SD01567.00.00 Persentase Banyaknya rumah tangga yang setuju atau sangat Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga setuju jika petugas pelayanan publik di wilayah tempat analisis atau sesuai
yang tinggalnya cepat mengetahui dan memperhatikan kebutuhan
menyatakan secara sungguh-sungguh serta
bahwa cepat beraksi atas keadaan yang ada terhadap total
pelayanan rumah tangga
publik di
wilayah tempat
tinggalnya
telah
dilakukan
secara tanggap
melayani
keluhan atau
permintaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
masyarakat
dalam 12
bulan terakhir
3758 SD01568.00.00 Persentase Persentase rumah tangga yang dalam setahun terakhir Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga terdapat anggota rumah tangga yang analisis atau sesuai
yang menyelenggarakan setidaknya satu upacara adat kebutuhan
menyelenggara sebagai berikut: kelahiran, sunatan, perkawinan,
kan upacara kematian, keagamaan, panen, atau lainnya, terhadap
adat total rumah tangga
3759 SD01569.00.00 Persentase Persentase rumah tangga yang menyatakan setuju Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga atau sangat setuju jika ada sekelompok orang dari analisis atau sesuai
yang setuju agama lain yang melakukan kegiatan di lingkungan kebutuhan
jika ada sekitar tempat tinggal terhadap jumlah rumah tangga
sekelompok
orang dari

- 952 -
agama lain
yang
melakukan
kegiatan di
lingkungan
sekitar tempat
tinggal
3760 SD01569.00.00 Persentase Persentase rumah tangga yang menyatakan setuju Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga atau sangat setuju jika ada sekelompok orang dari analisis atau sesuai
yang setuju suku lain yang melakukan kegiatan di lingkungan kebutuhan
jika ada sekitar tempat tinggal terhadap jumlah rumah tangga
sekelompok
orang dari
suku lain yang
melakukan
kegiatan di
lingkungan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sekitar tempat
tinggal
3761 SD01570.00.00 Persentase Persentase rumah tangga yang menyatakan setuju Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga atau sangat setuju jika salah satu anggota rumah analisis atau sesuai
yang setuju tangga bersahabat dengan orang lain yang beda agama kebutuhan
jika salah satu terhadap jumlah rumah tangga
anggota rumah
tangga
bersahabat
dengan orang
lain yang beda
agama
3762 SD01571.00.00 Persentase Persentase rumah tangga yang menyatakan setuju Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
rumah tangga atau sangat setuju jika salah satu anggota rumah analisis atau sesuai
yang setuju tangga bersahabat dengan orang lain yang beda suku kebutuhan

- 953 -
jika salah satu terhadap jumlah rumah tangga
anggota rumah
tangga
bersahabat
dengan orang
lain yang beda
suku
3763 SD01572.00.00 Persentase Persentase rumah tangga yang menyatakan setuju Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
Rumah tangga atau sangat setuju jika salah satu anggota rumah analisis atau sesuai Persentase Tangga;
yang setuju tangga bersahabat dengan orang lain yang berbeda kebutuhan Persen
jika salah satu suku atau agama terhadap total rumah tangga
anggota rumah
tangga
bersahabat
dengan orang
lain yang
berbeda suku
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
atau agama
3764 SD01575.00.00 Persentase capaian penanganan sampah rumah tangga dan Klasifikasi Persentase Persentase persen
sampah sampah sejenis sampah rumah tangga yang terpilah di sampah perkotaan yang
perkotaan yang sumber sampah, diangkut ke tempat TPA atau tertangani
tertangani pengolahan sampah baik menjadi bahan baku
dan/atau sumber energi, diolah menjadi bahan baku,
dimanfaatkan menjadi sumber energi serta diproses di
TPA.
3765 SD01576.00.00 Persentase Perbandingan antara jumlah SD/MI dengan akreditasi 1. Perkotaan Persentase Persen
SD/MI A dan B terhadap jumlah SD/MI 2. Perdesaan
Berakreditasi
Minimal B
3766 SD01580.00.02 Persentase Perbandingan antara jumlah SMA/MA dengan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
SMA/MA akreditasi A dan B terhadap jumlah SMA/MA. analisis atau sesuai
Berakreditasi kebutuhan

- 954 -
Minimal B
3767 SD01580.00.01 Persentase Perbandingan antara jumlah SMP/MTs dengan 1. Perkotaan Persentase Persen
SMP/MTs akreditasi A dan B terhadap jumlah SMP/MTs 2. Perdesaan
Berakreditasi
Minimal B
3768 SD01582.00.00 Persentase Persentase tenaga kerja informal sektor pertanian Klasifikasi berdasarkan Persentae Persen
tenaga kerja dapat diperoleh dengan membagi jumlah tenaga kerja analisis atau sesuai
informal sektor informal di sektor pertanian dengan penduduk yang kebutuhan
pertanian bekerja dikali 100 persen.
3769 SD01583.00.00 Persentase Jumlah K/L yang sudah terpenuhi kebutuhan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terpenuhinya fungsional statistisi dan/atau pranata komputer dibagi analisis atau sesuai
kebutuhan dengan jumlah K/L dikalikan 100%. kebutuhan
pejabat
fungsional
statistisi dan
pranata
komputer
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kementerian/L
embaga
3770 SD01592.01.02 Pertanian Kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan analisis atau sesuai Persentase Persen
manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian kebutuhan
yang mencakup tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan/atau peternakan dalam suatu
agroekosistem.
3771 ST01025.01.01 Pertanian Kegiatan mengelola sumberdaya alam hayati dengan 1. Tanaman Pangan Jumlah Kegiatan
bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan 2. Hortikultura
manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian 3. Perkebunan
yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, 4. Peternakan
perkebunan, dan/atau peternakan dalam suatu
agroekosistem.
3772 ST01025.02.01 Pertanian Penerapan karya manusia kepada alam dalam budi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;

- 955 -
daya tumbuhan dan binatang dan sektor pertanian: Persentase Persen
penangkapan/perburuan, sehingga dapat memberikan 1. Tanaman pangan
manfaat yang lebih besar kepada manusia. 2. Hortikultura
3. Perkebunan
4. Peternakan
5. Perikanan tangkap
6. Perikanan budidaya
7. Kehutanan
8. Jasa pertanian
3773 ST01025.02.02 Pertanian Penerapan karya manusia kepada alam dalam budi 1. Pertanian Jumlah Kegiatan
daya tumbuhan dan binatang dan monokultur
penangkapan/perburuan, sehingga dapat memberikan 2. Pertanian multikultur
manfaat yang lebih besar kepada manusia
3774 ST01026.00.00 Pertanian Pengelolaan dan konservasi sumber daya alam, dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
Berkelanjutan orientasi perubahan teknologi dan kelembagaan analisis atau sesuai Persentase Persen
sedemikian rupa untuk memastikan pencapaian dan kebutuhan
kepuasan berkelanjutan kebutuhan manusia untuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
generasi sekarang dan mendatang. Pengembangan
semacam itu (di bidang pertanian, kehutanan, dan
perikanan, dll.) Melestarikan sumber daya tanah, air,
tanaman dan gen hewan, tidak merusak lingkungan,
layak secara teknis, layak secara ekonomi dan dapat
diterima secara sosial.
3775 ST01027.00.00 Pertanian Pertanian yang diselenggarakan atau dikelola secara Klasifikasi berdasarkan jumlah Sektor
besar komersial oleh perusahaan yang berbadan hukum. analisis atau sesuai
kebutuhan
3776 ST01028.00.00 Pertanian Pertanian yang pengusahaannya dengan mengambil Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Petani;
ekstraktif hasil dari alam dan tanah tanpa usaha menyuburkan analisis atau sesuai Persentase Persen
kembali tanah dan sebagainya untuk keperluan kebutuhan
pengambilan pada kemudian hari.
3777 ST01029.00.00 Pertanian Pertanian yang memerlukan usaha pembibitan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Petani;
generatif pengolahan, pemeliharaan, dan sebagainya (pada analisis atau sesuai Persentase Persen

- 956 -
tanaman dan hewan). kebutuhan
3778 ST01030.00.00 Pertanian pertanian tanpa irigasi di daerah yang curah hujannya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Petani;
kering terbatas analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3779 ST01031.00.00 Pertanian Pertanian yang bertujuan memenuhi keperluan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Petani;
komersial perdagangan analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3780 ST01032.00.00 Pertanian Corak usaha tani primitif dengan menebang pohon- Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
ladang/huma pohonan untuk dibakar sehingga tanah dapat ditanami analisis atau sesuai
kebutuhan
3781 ST01033.00.00 Pertanian pertanian yang diusahakan secara menetap dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Petani;
menetap menggarap bidang tanah yang sama dari tahun ke analisis atau sesuai Persentase Persen
tahun kebutuhan
3782 ST01034.00.00 Pertanian Usaha pertanian untuk satu jenis tanaman pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Petani;
monokultur sebidang lahan analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3783 ST01035.00.00 Pertanian Usaha pertanian untuk beberapa jenis tanaman pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Petani;
multikultur sebidang lahan analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
3784 ST01036.00.00 Pertanian Sistem manajemen produksi menyeluruh yang 1. Organik yang Persentase Persen
organik mendorong dan meningkatkan kesehatan tersertifikasi
agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus 2. Dalam proses
biologis dan aktivitas biologis tanah. Pertanian organik konversi ke organik
menekankan penggunakan praktik manajemen yang tersertifikasi
daripada input off-farm, dengan mempertimbangkan
kondisi regional perlu sistem yang dapat diadopsi
secara lokal (locally adapted system). Ini dicapai
dengan menggunakan, jika memungkinkan, metode
agronomik, biologis, dan mekanis, daripada
menggunakan material sintetis, untuk memenuhi
fungsi spesifik apapun dalam sistem. (FAO/WHO

- 957 -
Codex Alimentarius Commission, 1999).
3785 ST01037.00.00 Pertanian Pertanian yang seluruh hasilnya digunakan atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Petani;
subsisten dikonsumsi sendiri oleh produsennya, tidak ada analisis atau sesuai Persentase Persen
maksud untuk dijual ke pasar. kebutuhan
3786 ST01038.00.00 Pertanian Pertanian tanaman pangan yang diselenggarakan atau Klasifikasi berdasarkan jumlah Unit
tanaman dikelola secara komersial oleh perusahaan yang analisis atau sesuai
pangan besar berbadan hukum. kebutuhan
3787 ST01039.00.00 Pertemuan Pertemuan (rapat) di lingkungan sekitar Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
(rapat) di (RT/RW/Dusun/Desa) yang dimaksud adalah analisis atau sesuai persentase Persen
lingkungan berkumpulnya sekelompok orang yang tinggal di kebutuhan
sekitar lingkungan RT/RW/Dusun/Desa atau berkumpulnya
(RT/RW/Dusu warga di lingkungan RT/RW/Dusun/Desa untuk
n/Desa) membahas atau menyelesaikan permasalahan
kesejahteraan masyarakat di
lingkungan RT/RW/Dusun/Desa. Kegiatan atau rapat
yang dimaksud dapat diselenggarakan secara rutin
atau pada saat diselenggarakannya kegiatan sosial
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kemasyarakatan di lingkungan responden tersebut.
3788 ST01040.00.00 Pertukaran Bibit yang diperoleh sebagai pinjaman, hadiah, atau Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
dalam bentuk bantuan timbal-balik lainnya, termasuk analisis atau sesuai
masyarakat pertukaran bibit dengan bibit antar petani. kebutuhan
3789 SD01595.01.00 Pertumbuhan Perkembangan produksi barang dan jasa di suatu Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Ekonomi wilayah perekonomian pada tahun tertentu terhadap analisis atau sesuai
nilai tahun sebelumnya yang dihitung berdasarkan kebutuhan
PDB/PDRB atas dasar harga konstan.
3790 SP00399.00.00 Pertunjukan/P Pertunjukan/Pameran Seni adalah karya seni yang 1. Film Jumlah; Persen
ameran Seni dipertontonkan maupun dipamerkan pada suatu 2. Seni Musik/Suara persentase
pertunjukan atau event tertentu sehingga dapat 3. Seni Rupa
dinikmati atau diapresiasi oleh masyarakat luas. 4. Seni Sastra (Puisi,
Dongeng)
5. Seni Tari Budaya
Indonesia

- 958 -
6. Seni
Teater/Pewayangan
7. Lainnya, seperti
Barongsai, Kuda
Lumping, Reog, dan
pertunjukan lainnya.
3791 SE00429.00.00 Perubahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi adalah perjanjian 1. Perubahan Bidang Jumlah PAD
Anggaran yang dibuat oleh anggota koperasi dalam rangka Usaha
dasar (PAD) perubahan anggaran dasar suatu koperasi yang berisi 2. Penggabungan
Koperasi pernyataan dari para anggota koperasi atau kuasanya 3. Peleburan
yang ditunjuk dan diberi kuasa dalam suatu rapat 4. Pembagian
anggota perubahan anggaran dasar untuk
menandatangani perubahan anggaran dasar.
3792 SE00430.00.00 Perusahaan Perusahaan yang melakukan produksi, pengolahan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Garam dan/atau pemasaran garam analisis atau sesuai
kebutuhan
3793 ST01041.00.00 Perusahaan Usaha berbadan hukum yang mendapatkan izin Hak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Hak Pengusahaan Hutan dari Menteri Kehutanan untuk analisis atau sesuai
Pengusahaan melakukan kegiatan pengusahaan hutan dalam kebutuhan
Hutan (HPH) kawasan hutan produksi, yang kegiatannya terdiri dari
penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pemanenan
hasil, pengolahan dan pemasaran hasil hutan.
3794 ST01042.00.00 Perusahaan Usaha berbadan hukum yang memegang Hak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri dari analisis atau sesuai
Pengusahaan Pemerintah (Menteri Kehutanan dan Perkebunan) kebutuhan
Hutan untuk membangun dan membudi dayakan hutan
Tanaman tanaman di luar Pulau Jawa. Hutan Tanaman Industri
Industri adalah hutan tanaman yang dibangun dengan
(HPHTI) menerapkan sistem silvikultur intensif dalam rangka
meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi.
3795 ST01043.00.00 Perusahaan Suatu perusahaan berbentuk badan usaha/badan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
hortikultura hukum yang bergerak dalam kegiatan budi analisis atau sesuai

- 959 -
daya/pembibitan tanaman sayuran, buah-buahan, kebutuhan
tanaman hias, atau tanaman obat-obatan diatas lahan
yang dikuasai, dengan tujuan ekonomi/ komersial dan
mendapat izin usaha dari instansi yang berwenang
dalam pemberian izin usaha tanaman hortikultura
3796 SE00431.00.00 Perusahaan Perusahaan pemegang ijin usaha pemanfaatan hutan produksi kayu bulat volume dan m3 dan 000
HPHT/PERUM yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi yang berasal dari nilai Rp
PERHUTANI/H dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan perusahaan HTI
TI silvikultur intensif untuk memenuhi kebutuhan bahan
(IUPHHK_HT) baku industri hasil hutan.
3797 SE00432.00.00 Perusahaan Perusahaan milik pemerintah maupun swasta, yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
Hutan bergerak di bidang pembudi dayaan tanaman analisis atau sesuai
Tanaman (HT) kehutanan baik di dalam maupun di luar kawasan kebutuhan
hutan. Perusahaan Hutan Tanaman (HT) meliputi
Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman
Industri (HPHTI), PT. Perhutani dan Perusahaan
lainnya yang membudi dayakan tanaman kehutanan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3798 SE00433.00.00 Perusahaan Kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah International Standard Jumlah, Unit,
Industri suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau Industrial Classification Persentase Perusahaan
Pengolahan dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/ setengah of all Economic
jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi Activities (ISIC) revisi 4
barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifat lebih dekat yang telah disesuaikan
kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini dengan kondisi di
adalah jasa industri/makloon dan pekerjaan perakitan Indonesia dengan nama
(assembling) Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) tahun
2009, 2015, 2020
3799 ST01044.00.00 Perusahaan Suatu perusahaan berbentuk badan usaha/badan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
Kehutanan hukum yang bergerak dalam kegiatan penebangan dan analisis atau sesuai
budi daya tanaman kehutanan serta penangkaran kebutuhan
satwa dan tumbuhan liar dengan tujuan

- 960 -
ekonomi/komersial dan mendapat izin usaha dari
instansi yang berwenang dalam pemberian izin usaha
kehutanan tersebut.
3800 SE00434.00.00 Perusahaan Sektor konstruksi digerakkan oleh badan usaha jasa International Standard Jumlah, Unit,
Konstruksi pelaksana pekerjaan konstruksi nasional maupun Industrial Classification Persentase Perusahaan
asing yang selanjutnya disebut perusahaan konstruksi of all Economic
termasuk yang bukan bentuk badan usaha seperti Activities (ISIC) revisi 4 ,
usaha pelaksana konstruksi perseorangan. yang telah disesuaikan
dengan kondisi di
Indonesia dengan nama
Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) tahun
2009
3801 ST01045.00.00 Perusahaan Perusahaan yang melakukan kemitraan dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Perusahaan,
mitra petani petani/kelompok tani. analisis atau sesuai persentase persen
kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3802 ST01046.00.00 Perusahaan Usaha berbentuk badan usaha/hukum yang bergerak 1. HTI Jumlah Unit,
Pembudidaya di bidang pembudidayaan tanaman kehutanan. 2. Perum Perhutani Perusahaan
Tanaman 3. Perusahaan Lainnya
Kehutanan (Perusahaan
pembudidaya tanaman
kehutanan lainnya)
3803 ST01047.00.00 Perusahaan Perusahaan yang kegiatannya menangkap atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Penangkapan mengumpulkan ikan/binatang air lainnya/tanaman air analisis atau sesuai
dan yang hidup di laut/perairan umum secara bebas dan kebutuhan
Pengolahan bukan milik perseorangan, kemudian dilakukan
sendiri proses untuk mengubah rasa atau bentuk
sehingga dapat mempunyai nilai tambah.
3804 ST01048.00.00 Perusahaan perusahaan yang melakukan kegiatan penangkapan 1.Penangkapan Ikan Jumlah Unit
Penangkapan ikan baik di laut maupun di perairan umum 2. Penangkapan
Ikan 3. Pengolahan

- 961 -
3805 ST01049.00.00 Perusahaan Suatu perusahaan yang di jalankan secara teratur dan Perusahaan budidaya Jumlah; Perusahaan;
perikanan terus menerus pada suatu tempat tertentu dengan perikanan, Perusahaan Nilai Rupiah,
tujuan komersial atau memperoleh keuntungan. Penangkapan ikan Orang
Perusahaan perikanan yang dicakup hanya yang
berbadan hukum dan mempunyai kegiatan
penangkapan/budi daya ikan/biota lain.
3806 ST01050.00.00 Perusahaan perusahaan yang melakukan kegiatan budidaya ikan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Perikanan baik di laut maupun di darat (tambak, kolam, perairan analisis atau sesuai
Budidaya umum). kebutuhan
3807 ST01051.00.00 Perusahaan perusahaan yang melakukan usaha di bidang 1. Perusahaan Jumlah Unit
Perikanan pembudidayaan ikan, baik merupakan badan hukum Perikanan Budidaya
Budidaya Ikan maupun bukan badan hukum Penanaman Modal
Asing
2. Perusahaan
Perikanan Budidaya
Penanaman Modal
Dalam Negeri
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Perusahaan
Perikanan Budidaya
Swasta Nasional Tanpa
Fasilitas PMA/PMDN
4. Koperasi Perikanan
3808 ST01052.00.00 Perusahaan perusahaan yang melakukan usaha di bidang 1. Perusahaan Jumlah Unit
Perikanan penangkapan ikan, baik merupakan badan hukum Perikanan Budidaya
Tangkap maupun bukan badan hukum Penanaman Modal
Asing
2. Perusahaan
Perikanan Budidaya
Penanaman Modal
Dalam Negeri
3. Perusahaan
Perikanan Budidaya

- 962 -
Swasta Nasional Tanpa
Fasilitas PMA/PMDN
4. Koperasi Perikanan
3809 ST01053.00.00 Perusahaan Suatu perusahaan berbentuk badan usaha/badan Klasifikasi berdasarkan jumlah Unit
Perkebunan hukum yang bergerak dalam kegiatan budi daya analisis atau sesuai
tanaman perkebunan di atas lahan yang dikuasai, kebutuhan
dengan tujuan ekonomi/komersial dan mendapat izin
usaha dari instansi yang berwenang dalam pemberian
izin usaha perkebunan. Usaha budi daya tanaman
perkebunan di luar bentuk badan usaha, seperti yang
diusahakan perorangan tanpa izin usaha atau
diusahakan oleh rumahtangga tidak termasuk dalam
konsep ini dan biasanya disebut perkebunan rakyat.
3810 ST01054.00.03 Perusahaan Perusahaan yang mempunyai kegiatan menghasilkan Klasifikasi berdasarkan jumlah Unit
Pertanian produksi pertanian dengan tujuan sebagian atau analisis atau sesuai
seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar dan kebutuhan
menanggung resiko. Termasuk di sini usaha di bidang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
jasa pertanian.
3811 ST01054.00.01 Perusahaan Perusahaan yang mempunyai kegiatan menghasilkan Perusahaan kegiatan Jumlah, Perusahaan,
Pertanian produksi pertanian dengan tujuan sebagian atau utamanya bergerak persentase persen
seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar dan menurut Subsektor :
menanggung resiko. Termasuk di sini usaha di bidang 1. Usaha rumah tangga
jasa pertanian. tanaman pangan
2. Usaha rumah tangga
hortikultura
3. Usaha rumah tangga
perkebunan
4. Usaha rumah tangga
peternakan
5. Usaha rumah tangga
perikanan
6. Usaha rumah tangga

- 963 -
kehutanan
7. Jasa Pertanian
3812 ST01055.00.01 Perusahaan Setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di Jenis Badan Hukum jumlah Unit
pertanian sektor pertanian yang bersifat tetap, terus-menerus 1. Perusahaan Negara
berbadan yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang (PN)
hukum pendirian perusahaan dilindungi hukum atau ijin dari 2. Perusahaan Daerah
instansi yang berwenang minimal pada tingkat (PD)
kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budi 3. Persero
daya pertanian seperti: pemupukan, pemeliharaan dan 4. Perum
pemanenan. 5. Perseroan Terbatas
(PT)
6. Naamloze
Vennootschap (NV)
7. Commanditaire
Venoostschap (CV)
8. Firma
9. Koperasi/KUD
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
10. Yayasan
3813 ST01055.00.02 Perusahaan Setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di Perusahaan kegiatan Jumlah, Perusahaan,
pertanian sektor pertanian yang bersifat tetap, terus-menerus utamanya bergerak persentase persen
berbadan yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang menurut Subsektor :
hukum pendirian perusahaan dilindungi hukum atau ijin dari 1. Usaha rumah tangga
instansi yang berwenang minimal pada tingkat tanaman pangan
kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budi 2. Usaha rumah tangga
daya pertanian seperti: pemupukan, pemeliharaan dan hortikultura
pemanenan. 3. Usaha rumah tangga
perkebunan
4. Usaha rumah tangga
peternakan
5. Usaha rumah tangga
perikanan
6. Usaha rumah tangga

- 964 -
kehutanan
3814 ST01056.00.00 Perusahaan Orang perseorangan atau korporasi berbadan hukum 1. Perusahaan Jumlah; Perusahaan;
peternakan (PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan, BUMN/BUMD) peternakan ternak Persentase Persen
dengan usaha utamanya dibidang peternakan besar/kecil
2. perusahaan
peternakan sapi perah
3.perusahaan
peternakan unggas
3815 ST01057.00.00 Perusahaan Perusahaan tanaman pangan adalah perusahaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit,
tanaman berbadan hukum/usaha yang melakukan budidaya analisis atau sesuai Perusahaan
pangan tanaman padi/palawija dan atau perbenihan untuk kebutuhan
tujuan komersial/memperoleh keuntungan.
Perusahaan tanaman pangan yang dicakup meliputi
perusahaan tanaman padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, gandum dan umbi-umbian palawija.
3816 SD01606.00.00 Peserta KB Peserta KB Aktif : Akseptor yang pada saat ini sedang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peserta;
aktif memakai alat dan obat kontrasepsi (alokon) untuk analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kebutuhan
kesuburan, dan masih terlindungi oleh kontrasepsi.
3817 SD01607.00.00 Peserta KB Peserta KB Baru: Peserta yang baru pertama kali Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peserta;
baru menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka analisis atau sesuai Persentase Persen
yang pasca keguguran dan sesudah melahirkan kebutuhan
3818 SD01608.00.00 Peserta Proper Peserta Proper rangking Biru ditambah dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Peserta;
yang Mencapai banyaknya peserta Proper rangking Hijau ditambah analisis atau sesuai Persentase Persen
Minimal dengan banyaknya peserta Proper rangking Emas yang kebutuhan
Ranking Biru dinyatakan dengan satuan perusahaan
3819 ST01058.00.02 Pestisida Bahan yang ditujukan untuk mengurangi, 1. Pestisida elemen Massa; Satuan
mengendalikan, atau menghilangkan hama pada (Elemental pesticide) Volume massa;
tanaman atau hewan; atau untuk mengontrol perilaku 2. Pestisida organik Satuan
atau fisiologi hama atau tanaman selama produksi (Organic pesticide) volume
atau penyimpanan. 3. Pestisida yang
berasal dari campuran

- 965 -
bahan-bahan kimia
3820 ST01058.00.01 Pestisida Bahan yang ditujukan untuk mengurangi, 1. Insektisida Persentase Persen
mengendalikan, atau menghilangkan hama pada 2. Herbisida
tanaman atau hewan; atau untuk mengontrol perilaku 3. Fungisida
atau fisiologi hama atau tanaman selama produksi 4. Rodentisida
atau penyimpanan. 5. Lainnya
3821 ST01059.00.00 Pestisida Pestisida yang bahan aktifnya berasal dari alam Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
elemen seperti: sulfur analisis atau sesuai Volume massa;
(Elemental kebutuhan Satuan
pesticide) volume
3822 ST01060.00.00 Pestisida Pestisida yang berasal dari campuran bahan-bahan Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
kimia/sintetis kimia. analisis atau sesuai Volume massa;
(Syntetic kebutuhan Satuan
pesticide) volume
3823 ST01061.00.00 Pestisida Pestisida yang reaksinya akan bekerja bila Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
kontak bersentuhan langsung dengan hama, baik ketika analisis atau sesuai Volume massa;
langsung makan ataupun sedang berjalan. Contoh : Sebagian kebutuhan Satuan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(Contact besar pestisida kimia. volume
pesticide)
3824 ST01062.00.00 Pestisida pestisida yang tidak termasuk golongan insektisida, Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
lainnya akarisida, rodentisida, nematisida, fungisida, analisis atau sesuai Volume massa;
bakterisida, herbisida, dan zat pengatur tumbuh. kebutuhan Satuan
volume
3825 ST01063.00.00 Pestisida pestisida yang bahan aktifnya adalah bahan organik Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
organik yang berasal dari bagian tanaman atau binatang, misal analisis atau sesuai Volume massa;
(Organic : neem oil yang berasal dari pohon mimba (neem). kebutuhan Satuan
pesticide) volume
3826 ST01064.00.00 Pestisida pestisida yang diserap dan dialirkan keseluruh bagian Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
sistemik tanaman sehingga akan menjadi racun bagi hama yang analisis atau sesuai Volume massa;
(Systemic memakannya. kebutuhan Satuan
Pesticide) volume
3827 ST01065.00.00 Petak lahan bagian dari bidang lahan yang dibatasi oleh saluran Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Buah;

- 966 -
dan atau galengan, jenis tanaman maupun batas-batas analisis atau sesuai Luas m2, Hektar
lainnya. kebutuhan (Ha)
3828 ST01066.00.00 Petani Warga negara Indonesia perseorangan dan/atau 1. Tanaman Pangan Jumlah; Orang;
beserta keluarganya yang melakukan Usaha Tani di 2. Hortikultura Persentase Persen
bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, 3. Perkebunan
dan/atau peternakan 4. Peternakan
3829 ST01067.00.00 Petani Hutan Orang yang mengusahakan atau memanfaatkan hasil Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
hutan kayu atau hasil hutan bukan kayu analisis atau sesuai
kebutuhan
3830 ST01126.00.00 Petani Milenial Petani berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
dengan 39 (tiga puluh analisis atau sesuai
sembilan) tahun, dan/atau petani yang adaptif kebutuhan
terhadap teknologi digital
3831 ST01068.00.00 Peternak Orang yang melakukan usaha ternak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rumah
analisis atau sesuai Tangga,
kebutuhan Orang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3832 ST01069.00.00 Peternakan Segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
fisik, benih, bibit, bakalan, ternak ruminansia, analisis atau sesuai
indukan, pakan, alat dan mesin peternakan, budidaya kebutuhan
ternak, panen, pasca panen, pengolahan, pemasaran,
pengusahaan, pembiayaan, serta sarana dan
prasarana
3833 ST01070.00.00 Peternakan Peternakan yang diselenggarakan atau dikelola secara Jenis kegiatan utama : Jumlah, Perusahaan,
besar komersial oleh perusahaan yang berbadan 1. Pembibitan persentase persen
(Perusahaan hukum/badan usaha. 2. Budidaya
peternakan) Catatan:
1. Termasuk semua usaha peternakan yang
memproduksi bibit ternak.
Perusahaan pembibitan ternak adalah suatu
perusahaan peternakan (PP66/67) yang mengadakan
spesialisasi kegiatan pembiakan ternak yang khusus

- 967 -
menghasilkan bibit ternak dengan berpegang kepada
syarat dan ketentuan teknis tersendiri.
2. Termasuk usaha peternakan yang dikelola secara
komersil oleh perseorangan dengan syarat sebagai
berikut:
a) Peternakan ayam ras petelor yang mempunyai
produksi minimal 1500 butir telor per hari atau
minimal mempunyai 2500 ekor induk ayam.
b) Peternakan ayam ras pedaging yang mempunyai
produksi minimal 375 ekor ayam potong per minggu
atau 19500 ekor per tahun.
c) Peternakan babi yang mengusahakan minimal 25
ekor induk babi atau minimal 125 ekor babi.
d) Peternakan sapi potong yang mengusahakan
minimal 100 ekor sapi induk atau minimal 250 ekor
sapi.
e) Peternakan sapi perah yang mengusahakan minimal
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
10 ekor sapi perah dewasa/laktasi atau minimal 20
ekor sapi perah.
f) Peternakan kerbau yang mengusahakan minimal 100
ekor kerbau induk atau 250 ekor kerbau dan atau 20
ekor kerbau perah laktasi atau 40 ekor kerbau perah.
g) Peternakan kuda yang mengusahakan minimal 100
ekor kuda induk atau minimal 250 ekor kuda.
h) Peternakan kambing/domba yang mengusaha-kan
minimal 80 ekor induk kambing/domba.
i) Peternakan burung puyuh yang mengusaha-kan
minimal 500 ekor.
j) Peternakan itik yang mengusahakan minimal 2500
ekor induk itik.
k) Peternakan kelinci yang mengusahakan minimal
1000 ekor campuran.

- 968 -
Adapun dasar yang digunakan untuk penentuan
kriteria butir a s.d. e tersebut adalah peraturan
pemerintah No. 16 Tahun 1977 tentang Usaha
Peternakan dan Surat Keputusan Menteri No.
406/KPTS/ORG/6/80 Tanggal 10 Juni 1980 tentang
syarat-syarat tata cara permohonan dan pemberian
izin usaha peternakan. Sedangkan penentuan kriteria
butir f s.d. k adalah sesuai dengan usaha yang
diajukan sebagai SK Menteri Pertanian, di luar dari
kriteria yang telah ditetapkan digolongkan sebagai
usaha peternakan rakyat.
3834 ST01072.00.00 Pintu air Pintu air permanen yang digunakan untuk pemasukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
monik atau pembuangan air, sehingga debit air dapat diatur. analisis atau sesuai
kebutuhan
3835 ST01073.00.00 Pintu air Pintu air yang sederhana yang digunakan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
tradisional pemasukan atau pembuangan air. Pada umumnya analisis atau sesuai
terbuat dari bambu, kayu, dan sejenisnya biasanya kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
debit air tidak dapat diatur.
3836 SD01614.00.00 Piutang lain- piutang yang timbul selain dari kegiatan utama Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
lain perusahaan. Contoh: piutang pemegang saham, analisis atau sesuai
piutang karyawan/pegawai, piutang pendapatan kebutuhan
bunga, dll.
3837 SE00436.00.00 Piutang usaha piutang yang timbul dari kegiatan utama perusahaan. Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Khusus bank, piutang usaha meliputi kredit yang analisis atau sesuai
diberikan. kebutuhan
3838 SE00437.00.01 PNBP PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi 1. Pendapatan Iuran Nilai Rupiah
Pemanfaatan atau badan dengan memperoleh manfaat langsung Menangkap/Mengambil
Tumbuhan maupun tidak langsung atas layanan atau / Mengangkut Satwa
Alam dan pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh Liar
Satwa Liar negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, 2. Pendapatan Perizinan
yang menjadi penerimaan pemerintah pusat diluar di Bidang Lingkungan
penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam Hidup dan Kehutanan

- 969 -
mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara. 3. Satwa Liar
PNBP Pemanfaatan TSL adalah pungutan yang 4. Tumbuhan Alam
dilakukan atas pemanfaatan TSL.
3839 SE00437.00.02 PNBP PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi a. Iuran Izin Usaha Jumlah Rupiah
Pemanfaatan atau badan dengan memperoleh manfaat langsung Pemanfaatan
Tumbuhan maupun tidak langsung atas layanan atau Tumbuhan dan Satwa
Alam dan pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh Liar (IIUPTSL)
Satwa Liar negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, b. Iuran pemanfaatan
yang menjadi penerimaan pemerintah pusat diluar sarang burung walet di
penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam kawasan konservasi
mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.
PNBP Pemanfaatan TSL adalah pungutan yang
dilakukan atas pemanfaatan TSL.
3840 SE00438.00.00 PNBP Wisata PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi 1. Pungutan Masuk Jumlah Rupiah
Alam atau badan dengan memperoleh manfaat langsung 2. Pungutan Kegiatan
maupun tidak langsung atas layanan atau 3. Iuran Izin
pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh 4. Iuran Hasil Usaha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan,
yang menjadi penerimaan pemerintah pusat diluar
penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam
mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.
PNBP Wisata Alam adalah pungutan yang dilakukan
atas pelaksanaan kegiatan wisata alam di dalam
kawasan konservasi.
3841 ST01074.00.00 Podusen a. petani yang masuk pada dua kuintil pertama (40% 1.Petani yang masuk Persentase Persen
pangan dan terbawah) dari distribusi kumulatif petani berdasarkan pada dua kuintil
pertanian luas pengusahaan lahan di tingkat nasional (diukur pertama (40% terbawah)
skala kecil dalam hektare); 2. Peternak yang masuk
(FAO) b. peternak yang masuk pada kelompok dua kuintil pada kelompok dua
pertama (40% terbawah) dari distribusi kumulatif kuintil pertama (40%
peternak menurut jumlah ternak/unit produksi pada terbawah)
tingkat nasional (diukur dalam Tropical Livestock 3. Rumah tangga yang

- 970 -
Units/TLU); memperoleh
c. rumah tangga yang memperoleh penerimaan penerimaan ekonomi
ekonomi tahunan dari kegiatan pertanian yang masuk tahunan dari kegiatan
pada kelompok dua kuintil pertama (40% terbawah) pertanian yang masuk
dari distribusi kumulatif penerimaan ekonomi tahunan pada kelompok dua
dari kegiatan pertanian per unit produksi pada tingkat kuintil pertama (40%
nasional (diukur dalam Purchasing Power Parity/ PPP terbawah)
dalam US$) tidak melebihi 34,387 PPP US$.
3842 SE00439.00.00 Pola Kemitraan Kemitraan adalah hubungan kerjasama dengan 1. Inti plasma Jumlah Kemitraa
usaha/perusahaan lain (termasuk BUMN/BUMD) yang 2. Subkontrak
saling menguntungkan, memperkuat dan mendukung. 3. Perdagangan
Kemitraan tidak terbatas hubungan bapak dengan umum/konsinyasi
anak angkat. 4. Bagi hasil
5. Kerjasama
operasional
6. usaha patungan
7. lainnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3843 SE00441.00.00 Pola Utama Jalur penjualan dengan persentase volume terbesar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rantai
Distribusi dari produsen hingga ke konsumen akhir melalui analisis atau sesuai
Komoditas pelaku perdagangan. Akan tetapi, beberapa wilayah kebutuhan
tidak dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
konsumsi suatu komoditas sehingga harus mengimpor
dari wilayah lain. Oleh karena itu, pola utama
distribusi dapat berawal dari luar provinsi. Jalur
utama distribusi ini merepresentasikan pola distribusi
perdagangan komoditas pada suatu wilayah
3844 SD01617.00.00 Poliklinik/balai Sarana kesehatan/bangunan yang dipakai untuk 1. Perkotaan Jumlah Unit
pengobatan pelayanan berobat jalan. Biasanya dikelola oleh swasta 2. Perdesaan
atau organisasi keagamaan tertentu
3845 SD01618.00.00 Polindes Bangunan yang dibangun dengan sumbangan dana 1. Perkotaan Jumlah Unit
(pondok pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk 2. Perdesaan
bersalin desa) tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu

- 971 -
bersalin, sekaligus empat tinggal bidan di desa. Di
samping pertolongan persalinan juga dilakukan
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga
Berencana (KB), dan pelayanan kesehatan lain sesuai
kebutuhan masyarakat dan kompentensi teknis bidan
tersebut.
3846 SD01619.00.00 Populasi Seluruh himpunan tertentu yang didapat dari survei. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
analisis atau sesuai
kebutuhan
3847 ST01075.00.00 Populasi ayam Populasi ayam ras pedaging komersial yang hidup dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
ras pedaging pernah hidup di dalam usaha budidaya selama analisis atau sesuai Ayam
(Broiler) setahun kebutuhan
3848 ST01076.00.00 Populasi Jumlah hewan yang dirawat usaha pertanian pada Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
hewan tanggal referensi, terlepas dari kepemilikannya. analisis atau sesuai
kebutuhan
3849 ST01077.00.00 Populasi Kumpulan atau jumlah ternak yang hidup pada 1. Ruminansia besar Jumlah Ekor
Ternak wilayah dan waktu tertentu, kecuali ayam ras pedaging 2. Ruminansia Kecil Ternak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Unggas
3850 SD01624.00.00 Pos Pendidikan Tempat kegiatan pembinaan anak sejak lahir sampai 1. Perkotaan Jumlah Fasilitas
Anak Usia Dini dengan usia enam tahun melalui pemberian rancangan 2. Perdesaan
(Pos PAUD) pendidikan untuk membantu
pertumbuhan/perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut
3851 SE00442.00.00 Posisi posisi pedagang besar/grosir pada rantai distribusi 1. Pedagang Grosir Jumlah Distributor
Distribusi barang pertama
2. Pedagang grosir
selain pedagang grosir
pertama
3. pedagang campuran
(grosir dan eceran)
3852 SD01626.00.00 Poskesdes (pos Sarana kesehatan/bangunan yang dibentuk di 1. Perkotaan Jumlah Unit

- 972 -
kesehatan desa/kelurahan dalam rangka 2. Perdesaan
desa) mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat desa/kelurahan. oskesdes
merupakan Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) sehingga masyarakat dapat
berperan aktif dalam meningkatkan taraf kesehatan di
lingkungannya dengan kewaspadaan dini terhadap
berbagai risiko dan masalah kesehatan. Poskesdes
dikelola oleh bidan dan dibantu beberapa kader.
3853 SD01629.00.00 Pranata Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, 1. Pranata komputer Jumlah; Orang;
Komputer tanggung jawab, dan hak secara penuh oleh pejabat tingkat terampil presentase persen
yang berwenang untuk melakukan kegiatan sistem 2. Pranata komputer
informasi berbasis komputer. Pranata Komputer tingkat ahli
adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai
pelaksana teknis fungsional penyelenggaraan kegiatan
system informasi berbasis komputer di lingkungan
instansi pemerintah.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3854 SD01633.00.00 Presentase Perbandingan antara rumah tangga yang memiliki 1. Perkotaan Persentase Persen
rumah tangga akses terhadap layanan sumber air minum dan 2. Perdesaan
dengan akses sanitasi layak terhadap jumlah rumah tangga,
yang lebih baik dinyatakan dalam persen (%).
terhadap air
minum dan
sanitasi layak
3855 SD01644.00.00 Prevalensi Proporsi penduduk di suatu wilayah yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Ketidakcukupa mengkonsumsi pangan lebih rendah dari standar analisis atau sesuai
n Konsumsi kecukupan energi untuk dapat hidup sehat, aktif dan kebutuhan
Pangan produktif, yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
(Prevalence of Atau, probabilitas individu yang dipilih secara acak
Undernourish dari suatu populasi referensi, yang secara regular
ment). mengkonsumsi makanan yang kurang dari kebutuhan
energinya.

- 973 -
3856 SD01647.00.00 Prevalensi Perbandingan antara Pasangan Usia Subur (PUS) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penggunaan menjadi peserta KB aktif (peserta KB yang saat ini analisis atau sesuai
metode menggunakan salah satu alat kontrasepsi) dengan kebutuhan
kontrasepsi jumlah seluruh PUS pada periode yang sama,
(CPR) semua dinyatakan dalam satuan persen (%).
cara pada
Pasangan Usia
Subur (PUS)
usia 15-49
tahun yang
berstatus
kawin
3857 SD01647.00.00 Prevalensi Prevalensi Perbandingan antara Pasangan Usia Subur (PUS) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penggunaan metode penggunaan menjadi peserta KB aktif (peserta KB yang saat ini analisis atau sesuai
kontrasepsi (CPR) metode menggunakan salah satu alat kontrasepsi) dengan kebutuhan
semua cara pada kontrasepsi jumlah seluruh PUS pada periode yang sama,
Pasangan Usia (CPR) semua dinyatakan dalam satuan persen (%).
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Subur (PUS) usia cara pada
15-49 tahun yang Pasangan Usia
berstatus kawin. Subur (PUS)
usia 15-49
tahun yang
berstatus
kawin
3858 SD01648.00.00 Prevalensi Perbandingan antara Pasangan Usia Subur (PUS) yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penggunaan menjadi peserta KB aktif (peserta KB yang saat ini analisis atau sesuai
metode menggunakan salah satu alat kontrasepsi) dengan kebutuhan
kontrasepsi jumlah seluruh PUS pada periode yang sama,
(CPR) semua dinyatakan dalam satuan persen (%).
cara pada Pertanyaan mengenai penggunaan alat/cara
Pasangan Usia kontrasepsi baik modern maupun tradisional
Subur (PUS) ditanyakan pada perempuan pernah kawin umur 15-

- 974 -
usia 15-49 49 tahun yang pernah melahirkan anak lahir hidup
tahun yang dalam dua tahun terakhir. Perhitungan indikator ini
berstatus difokuskan pada penduduk 40% terbawah yaitu
kawin (40% tingkat pendapatan rendah (kuintil 1 dan kuintil 2).
terbawah)
3859 SE00446.00.00 Produk Barang atau jasa yang dihasilkan dari kegiatan Klasifikasi Baku Jumlah Produk
lapangan usaha Komoditas Indonesia (5
Buku)
3860 SE00447.00.00 Produk hasil produk barang atau jasa yang dihasilkan dapat 1. Diadopsi PENUH oleh Jumlah paket
litbang dan diterima oleh konsumen dengan baik masyarakat, standar,
invoasi yang paten & HKI
Implementatif 2. diadopsi di level
ILMIAH
3. implementasikan oleh
PUBLIK/MASYARAKAT
4. menjadi STANDAR
NASIONAL
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3861 ST01078.00.00 Produk Semua hasil yang berasal dari tanaman hortikultura 1. Produk segar Jumlah; rumpun,
hortikultura yang masih segar atau yang telah diolah 2. Benih Massa batang,
pohon;
kg
3862 ST01079.00.00 Produk produk olahan berbahan dasar rumput laut kering Klasifikasi berdasarkan Massa kg, Kuintal
makanan yang diolah langsung oleh industri rumah tangga analisis atau sesuai
rumput laut untuk dijadikan produk makanan siap konsumsi. kebutuhan
industri rumah Contoh produk makanan rumput laut yang dihasilkan
tangga industry rumah tangga adalah: manisan jelly rumput
laut, dodol rumput laut
3863 ST01080.00.00 Produk mencakup gandumganduman/grain (jagung, gandum, Klasifikasi berdasarkan Massa kg, Kuintal
sampingan jelai, oat, gandum hitam, sorgum dan lain-lain); analisis atau sesuai
agro kacangkacangan (termasuk kedelai); tepung dan pakan kebutuhan
industri/komp gluten jagung; biji minyak (oilseed); bungkil biji kapas
onen dan biji minyak; dedak dan middling (pakan ternak

- 975 -
konsentrat berukuran sedang); produk sampingan dari pembuatan
(termasuk dan penyulingan gandum-ganduman/grain; gula tetes
tanaman) (molasses); tepung ikan (fishmeal); ubi kayu; pisang.
3864 SE00449.00.00 Produksi Total Produksi yang dihasilkan selama satu tahun. 1.Produk Utama Jumlah, Unit, Rupiah,
Aktual Per 2.Produk Sampingan Nilai, Persen
Tahun Persentase
3865 SE00450.00.00 Produksi Produksi bahan tambang adalah seluruh produksi Jenis barang tambang Massa, Kg;Ton,Tonm
bahan beberapa jenis bahan tambang Jumlah etrik
tambang
3866 SE00451.00.00 Produksi Hasil dari luas panen tanaman sayuran dan buah- Klasifikasi berdasarkan Massa Kilogram,
Belum Habis buahan semusim, tanaman biofarmaka, atau tanaman analisis atau sesuai Kuintal
hias yang biasanya dipanen lebih dari sekali dan pada kebutuhan
periode pelaporan belum dibongkar
3867 SE00452.00.00 Produksi Karkas hasil pemotongan ternak di wilayah tersebut Klasifikasi berdasarkan Massa Ton
Daging ditambah dengan bagian yang dapat dimakan (edible analisis atau sesuai
portion) selama waktu tertentu kebutuhan
3868 SE00453.00.00 Produksi Hasil dari luas panen tanaman sayuran dan buah- Klasifikasi berdasarkan Massa Kilogram,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Dipanen buahan semusim, tanaman biofarmaka, atau tanaman analisis atau sesuai Kuintal
Habis/ hias yang dipanen habis/dibongkar pada periode kebutuhan
Dibongkar pelaporan
3869 SE00454.00.00 Produksi Hasil Hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta Klasifikasi Berdasarkan Jumlah; Jenis;
Hutan produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang Kelompok Jenis HHBK: Massa Ton
Non/Bukan berasal dari hutan , atau segala sesuatu yang bersifat 1. Rotan
Kayu material (bukan kayu) yang diambil dari hutan untuk 2. Bambu
dimanfaatkan bagi kegiatan ekonomi dan peningkatan 3. Getah
kesejahteraan masyarakat. Hasil hutan bukan kayu 4. Resin
pada umumnya merupakan hasil sampingan dari 5. Kulit
sebuah pohon, misalnya getah, daun, kulit, buah atau 6. Buah
berupa tumbuhan-tumbuhan yang memiliki sifat 7. Biji
khusus seperti rotan, bambu dan lain-lain. 8. Lainnya
3870 SE00455.00.00 Produksi kayu Jumlah kayu bulat yang dihasilkan/dipanen produksi kayu bulat volume; m3; Ribu
bulat dihasilkan dari hutan alam melalui kegiatan dilihat dari sumbernya: nilai Rupiah

- 976 -
berdasarkan perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH/IUPHHK), 1. HPH
sumber kegiatan Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK) dalam rangka 2. IPK
produksi dan pembukaan wilayah hutan, dari Hutan Tanaman 3. Hutan Hak/Hutan
jenis kayu Industri (HTI) dan dari kegiatan hutan rakyat. Sumber Rakyat
bulat produksi terdiri dari: Rencana Kerja Tahunan/RKT, 4. Hutan Tanaman
Carry Over dan lainnya. Jenis kayu bulat misalnya: Rakyat
meranti, sengon, jati, dan yang lainnya. 5. HTI
6. Perhutani
7. Lainnya
3871 SE00456.00.00 Produksi kayu Volume produksi kayu bulat yang dipungut/dihasilkan Jenis kayu dan bulan Volume m3
bulat menurut menurut jenis kayu bulat dan bulan produksi produksi
jenis kayu dan
bulan produksi
3872 SE00457.00.00 Produksi kayu Volume produksi kayu bulat yang dipungut/dihasilkan pulau dan jenis kayu Volume m3
bulat menurut menurut pulau dan jenis kayu bulat
pulau dan
jenis kayu
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3873 SE00458.00.00 produksi kayu Produksi kayu bulat yang berasal dari perusahaan HTI, 1.Produksi perusahaan Volume m3
bulat Perum Perhutani, dan Perusahaan Lainnya HTI
perusahaan (Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2.Produksi Perum
pembudidaya Lainnya) Perhutani
tanaman 3.Produksi perusahaan
kehutanan pembudidaya tanaman
kehutanan lainnya
3874 SE00459.01.00 Produksi produksi yang dihasilkan oleh tanaman buah-buahan Klasifikasi berdasarkan Massa Kg
komoditas dan sayuran tahunan, sayuran dan buah-buahan analisis atau sesuai (Kilogram),ku
semusim, tanaman hias dan biofarmaka kebutuhan intal
3875 SE00459.02.00 Produksi Produksi yang dihasilkan oleh tanaman perkebunan Klasifikasi berdasarkan Massa Kg
komoditas dalam bulan laporan analisis atau sesuai (Kilogram),ku
kebutuhan intal
3876 SE00460.00.01 Produksi Produksi kayu bulat yang berasal dari perusahaan HTI, 1. Akasia Volume;ma m3; kg
perusahaan Perum Perhutani, dan Perusahaan Lainnya 2. Jati ssa

- 977 -
HTI, Perum (Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 3. Sengon
Perhutani, dan Lainnya) 4. Lainnya
Perusahaan
Lainnya
3877 SE00460.00.02 Produksi Produksi kayu bulat yang berasal dari perusahaan HTI, 1. Ranting/kayu bakar Volume;ma m3; kg
perusahaan Perum Perhutani, dan Perusahaan Lainnya 2. Getah ssa
HTI, Perum (Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 3. Daun
Perhutani, dan Lainnya) 4. Lainnya
Perusahaan
Lainnya
3878 SE00461.00.01 Produksi Produksi kayu bulat yang berasal dari Perum 1. Akasia Volume;ma m3; kg
Perusahaan Perhutani dan Perusahaan Lainnya (Perusahaan 2. Jati ssa
Perum Pembudidaya Tanaman Kehutanan Lainnya) 3. Sengon
Perhutani, dan 4. Lainnya
Perusahaan
Lainnya
3879 SE00461.00.02 Produksi Produksi kayu bulat yang berasal dari Perum 1. Ranting/kayu bakar Volume;ma m3; kg
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Perusahaan Perhutani dan Perusahaan Lainnya (Perusahaan 2. Getah ssa
Perum Pembudidaya Tanaman Kehutanan Lainnya) 3. Daun
Perhutani, dan 4. Lainnya
Perusahaan
Lainnya
3880 SE00462.00.00 Produksi Bibit yang diperoleh dengan menyisihkan sebagian Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
sendiri tertentu dari panen tahun sebelumnya untuk analisis atau sesuai
digunakan sebagai bibit. kebutuhan
3881 SE00463.00.00 Produksi Susu Jumlah air susu yang keluar dari sapi betina selama Klasifikasi berdasarkan Massa Ton,
satu tahun, termasuk yang diberikan kepada analisis atau sesuai Kilogram
pedet/anak sapi, rusak, diperdagangkan, dikonsumsi, kebutuhan
dan diberikan kepada orang lain
3882 SE00464.00.00 Produksi Banyaknya hasil dari setiap tanaman menurut bentuk Klasifikasi berdasarkan Massa Kilogram,
Tanaman produksi (hasil) yang diambil berdasarkan luas yang analisis atau sesuai Kuintal, Ton
dipanen pada bulan/triwulan/semester laporan kebutuhan

- 978 -
3883 SE00465.00.00 Produksi Telur Jumlah produksi telur unggas (ayam buras, ayam ras Klasifikasi berdasarkan Massa Ton,
petelur, burung puyuh, dan itik) selama setahun, analisis atau sesuai Kilogram
termasuk yang ditetaskan, rusak, diperdagangkan, kebutuhan
dikonsumsi, dan diberikan ke orang lain
3884 SE00466.00.00 Produktivitas Produksi jagung yang dihitung per satuan lahan. Klasifikasi berdasarkan Rasio Kuintal per
Jagung Produktivitas yang disajikan berdasarkan jumlah analisis atau sesuai hektar
produksi jagung dalam satuan tongkol kering tanpa kebutuhan (ku/ha)
kulit dan tangkai (jagung pipilan) per satuan lahan,
yaitu kuintal per hektar (ku/ha).
3885 SE00467.00.00 Produktivitas Produksi kedelai yang dihitung per satuan lahan. Klasifikasi berdasarkan Rasio Kuintal per
Kedelai Produktivitas yang disajikan berdasarkan jumah analisis atau sesuai hektar
produksi kedelai dalam satuan polong kering per kebutuhan (ku/ha)
satuan lahan, yaitu kuintal per hektar (ku/ha).
3886 SE00468.00.00 Produktivitas Produksi padi (padi sawah dan padi ladang) yang Klasifikasi berdasarkan Rasio Kuintal per
padi dihitung per satuan lahan. Produktivitas yang analisis atau sesuai hektar
disajikan dalam laporan ini dihitung berdasarkan kebutuhan (ku/ha)
jumlah produksi padi dalam satuan Gabah Kering
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Giling (GKG) per satuan lahan, yaitu kuintal per hektar
(ku/ha).
3887 SE00469.00.00 Produktivitas Kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan barang Klasifikasi berdasarkan Rasio Rupiah per
tenaga kerja produksi analisis atau sesuai orang
kebutuhan
3888 SE00470.00.00 Produsen Perseorangan, badan usaha, badan hukum atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Produsen
Benih instansi pemerintah yang melakukan proses produksi analisis atau sesuai
benih bina kebutuhan
3889 SD01662.00.00 Produsen (1) Petani yang masuk pada dua kuintil pertama (40% 1.Petani yang masuk Persentase Persen
pangan skala terbawah) dari distribusi kumulatif petani berdasarkan pada dua kuintil
kecil luas pengusahaan lahan di tingkat nasional (diukur pertama (40% terbawah)
berdasarkan dalam hektare) 2. Peternak yang masuk
Food and (2) Peternak yang masuk pada kelompok dua kuintil pada kelompok dua
Agriculture pertama (40% terbawah) dari distribusi kumulatif kuintil pertama (40%
Organization peternak menurut jumlah ternak/unit produksi pada terbawah)

- 979 -
(FAO) tingkat nasional (diukur dalam Tropical Livestock 3. Rumah tangga yang
Units/TLU) memperoleh
(3) Rumah tangga yang memperoleh penerimaan penerimaan ekonomi
ekonomi tahunan dari kegiatan pertanian yang masuk tahunan dari kegiatan
pada kelompok dua kuintil pertama (40% terbawah) pertanian yang masuk
dari distribusi kumulatif penerimaan ekonomi tahunan pada kelompok dua
dari kegiatan pertanian per unit produksi pada tingkat kuintil pertama (40%
nasional (diukur dalam Purchasing Power Parity/ PPP terbawah)
dalam US$) tidak melebihi 34,387 PPP US$.
3890 SD01668.00.02 Program Program berlingkup nasional yang dikelola oleh a. ProKlim Pratama Jumlah; Program;
Kampung Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam (<=50%), Persentase Persen
(Proklim) rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan b. ProKlim Madya (51 -
pemangku kepentingan lain untuk melakukan 80%),
penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak c. Nominasi ProKlim
perubahan iklim dan penurunan emisi GRK serta Utama (>81%),
memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan d. Nominasi ProKlim
mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang Lestari (mendapat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal penghargaan).
sesuai dengan kondisi wilayah.
3891 SD01668.00.01 Program Program berlingkup nasional yang dikelola oleh 1. Kampung Iklim Jumlah; Program;
Kampung Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam 2. Lokasi yang berada di Persentase Persen
(Proklim) rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan wilayah administratif
pemangku kepentingan lain untuk melakukan paling rendah setingkat
penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak rukun warga atau
perubahan iklim dan penurunan emisi GRK serta dusun dan paling tinggi
memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan setingkat kelurahan
mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang atau desa, atau wilayah
dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal yang masyarakatnya
sesuai dengan kondisi wilayah. telah melakukan upaya
adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim secara
berkesinambungan.

- 980 -
3892 SD01669.01.00 Program Program asistensi sosial kepada rumah tangga yang Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
Keluarga memenuhi kualifikasi tertentu dengan memberlakukan analisis atau sesuai Jumlah Rumah
Harapan (PKH) persyaratan dalam rangka untuk mengubah perilaku kebutuhan Tangga/Kelu
miskin dengan memberikan bantuan tunai kepada arga
rumah tangga/keluarga miskin dan rumah
tangga/keluarga sangat miskin.
3893 SD01669.02.00 Program Program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
Keluarga Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga analisis atau sesuai Jumlah Rumah
Harapan (PKH) penerima manfaat PKH. kebutuhan Tangga/Kelu
arga
3894 SD01672.00.00 Program Program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Wirausaha
Nasional untuk meningkatkan kemampuan dan pendapatan analisis atau sesuai
Pemberdayaan serta penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan. kebutuhan
Masyarakat
Mandiri
Kelautan dan
Perikanan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(PNPM Mandiri
KP)
3895 SD01674.00.00 Program Program penilaian terhadap upaya penanggung jawab 1. Peringat Hitam Jumlah; Program;
Penilaian usaha dan/atau kegiatan dalam mengendalikan 2. Peringkat Merah Persentase Persen
Peringkat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup 3. Peringkat Biru
Kinerja serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan 4. Peringkat Hijau
Perusahaan beracun. 5. Peringat Emas
(Proper) dalam
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
3896 SD01679.00.00 Program- 1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Program
Program dan Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) analisis atau sesuai
Kelompok 2. Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) dan kebutuhan
Bidang Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)

- 981 -
Kelautan dan 3. Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR)
Perikanan 4. Kelompok Usaha Kelautan dan Perikanan (KUKP)
3897 SD01711.00.00 Proporsi Jumlah penduduk yang menjadi korban kejahatan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
korban dalam 12 bulan lalu dibagi dengan jumlah penduduk analisis atau sesuai
kekerasan pada tahun tersebut dikali seratus persen yang kebutuhan
dalam 12 dinyatakan dengan satuan persen (%).
bulan terakhir
yang
melaporkan
kepada polisi
3898 SD01713.00.00 Proporsi kredit Proporsi Kredit UMKM terhadap Total Kredit diperoleh Klasifikasi berdasarkan Persentese Persen
UMKM dengan membagi jumlah kredit UMKM dengan total analisis atau sesuai
terhadap total kredit dikali dengan 100 persen. kebutuhan
kredit
3899 SD01719.01.00 Proporsi Penduduk yang bekerja di sektor non pertanian dengan 1. Laki-laki Jumlah; Orang;
lapangan kerja status pekerjaan berusaha sendiri, berusaha dibantu 2. Perempuan Persentase Persen
informal sektor buruh tidak tetap/pekerja keluarga, pekerja bebas, dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
non-pertanian, pekerja keluarga.
berdasarkan
jenis kelamin
3900 SD01722.00.00 Proporsi luas Perbandingan antara luas lahan kritis yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
lahan kritis direhabilitasi terhadap luas lahan keseluruhan. analisis atau sesuai
yang kebutuhan
direhabilitasi
terhadap luas
lahan
keseluruhan
3901 SD01723.00.00 Proporsi luas Luas lahan dan cadangan lahan yang ditetapkan 11. ACEH Persentase Persen
lahan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan 12. SUMATERA UTARA
pertanian yang dibagi dengan luas pertanian pangan di suatu wilayah, 13. SUMATERA BARAT
ditetapkan dinyatakan dalam persen. 14. RIAU
sebagai 15. JAMBI

- 982 -
kawasan 16. SUMATERA
pertanian SELATAN
pangan 17. BENGKULU
berkelanjutan 18. LAMPUNG
19. KEP. BANGKA
BELITUNG
21. KEP. RIAU
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. DI YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
51. BALI
52. NUSA TENGGARA
BARAT
53. NUSA TENGGARA
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
TIMUR
61. KALIMANTAN
BARAT
62. KALIMANTAN
TENGAH
63. KALIMANTAN
SELATAN
64. KALIMANTAN
TIMUR
65. KALIMANTAN
UTARA
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI
SELATAN

- 983 -
74. SULAWESI
TENGGARA
75. GORONTALO
76. SULAWESI BARAT
81. MALUKU
82. MALUKU UTARA
91. PAPUA BARAT
94. PAPUA
3902 SD01734.00.00 Proporsi Banyaknya pemerintah kota yang memiliki dokumen Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pemerintah strategi PRB dibagi dengan jumlah pemerintah kota analisis atau sesuai
kota yang secara keseluruhan dikali dengan seratus persen yang kebutuhan
memiliki dinyatakan dengan satuan persen (%).
dokumen
strategi
pengurangan
risiko bencana
3903 SD01739.00.00 Proporsi Proporsi penduduk pertanian yang memiliki hak tanah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penduduk atas pertanian diperoleh dengan cara membagi jumlah analisis atau sesuai
pertanian yang penduduk pertanian yang mempunyai sertifikat kebutuhan
memiliki hak kepemilikan yang sah dengan jumlah penduduk
atas tanah pertanian pada periode yang sama dan dinyatakan
pertanian dalam satuan persen (%).
3904 SD01760.00.00 Proporsi Proporsi jumlah perempuan penduduk pertanian yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
perempuan mempunyai sertifikat kepemilikan yang sah dengan analisis atau sesuai
penduduk jumlah penduduk pertanian yang mempunyai sertifikat kebutuhan
pertanian kepemilikan yang sah pada periode yang sama dan
sebagai pemilik dinyatakan dalam satuan persen (%)
atau yang
memiliki hak
atas tanah
pertanian,
menurut jenis

- 984 -
kepemilikan
3905 SD01775.00.00 Proporsi ***Indikator global yang memiliki proksi dan akan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
populasi yang dikembangkan.*** analisis atau sesuai
mendapatkan kebutuhan
akses yang
nyaman pada
transportasi
publik, terpilah
menurut jenis
kelamin,
kelompok usia,
dan
penyandang
difabilitas
3906 SD01782.00.00 Proporsi Banyaknya rumah tangga yang terlayani sistem Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Rumah Tangga pengelolaan lumpur tinja baik dalam sistem terjadwal analisis atau sesuai
yang Terlayani (regular desludging) maupun peningkatan kualitas kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Sistem sistem panggilan (on call basis).
Pengelolaan
Lumpur Tinja
3907 SD01794.00.00 Proporsi perbandingan antara luas kawasan hutan dan lahan Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tutupan hutan yang tertutup vegetasi terhadap total luas daratan yang analisis atau sesuai
dan lahan dinyatakan dalam kebutuhan
terhadap luas persentase, tidak termasuk perairan umum seperti
lahan sungai besar dan danau di suatu wilayah
keseluruhan
3908 SP00400.00.00 Proses bisnis Tahapan-tahapan yang disusun dalam sebuah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Proses
kegiatan. analisis atau sesuai
kebutuhan
3909 SD01804.00.00 Proses Proses lahirnya janin dari dalam kandungan ibu ke 1. Lahir hidup Jumlah; Kelahiran;
Melahirkan/Ke dunia, dimulai dari tanda-tanda kelahiran (rasa mulas 2. Lahir mati persentase persen
lahiran yang berangsur-angsur makin sering, makin lama dan

- 985 -
makin kuat, rahim terasa kencang, keluarnya lendir
bercampur darah dari jalan lahir (vagina), keluarnya
cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari
jalan lahir dan merasa seperti mau buang air besar bila
bayi akan lahir), hingga lahirnya bayi, pemotongan tali
pusat, dan keluarnya plasenta.
3910 SD01804.00.00 Persentase Proses Proses lahirnya janin dari dalam kandungan ibu ke 1. Lahir hidup Jumlah; Kelahiran;
perempuan pernah Melahirkan/Ke dunia, dimulai dari tanda-tanda kelahiran (rasa mulas 2. Lahir mati persentase persen
kawin umur 15-49 lahiran yang berangsur-angsur makin sering, makin lama dan
tahun yang proses makin kuat, rahim terasa kencang, keluarnya lendir
melahirkan bercampur darah dari jalan lahir (vagina), keluarnya
terakhirnya di cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari
fasilitas kesehatan. jalan lahir dan merasa seperti mau buang air besar bila
bayi akan lahir), hingga lahirnya bayi, pemotongan tali
pusat, dan keluarnya plasenta.
3911 SP00401.00.00 Provinsi Wilayah administratif yang menjadi wilayah kerja bagi 11. Nanggroe Aceh Jumlah Provinsi
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dan wilayah Darussalam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kerja bagi gubernur dalam menyelenggarakan urusan 12. Sumatera Utara
pemerintahan umum di wilayah Daerah provinsi. 13. Sumatera Barat
14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan Bangka
Belitung
21. Kepulauan Riau
31. Dki Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Di Yogyakarta
35. Jawa Timur

- 986 -
36. Banten
51. Bali
52. Nusa Tenggara
Barat
53. Nusa Tenggara
Timur
61. Kalimantan Barat
62. Kalimantan Tengah
63. Kalimantan Selatan
64. Kalimantan Timur
65. Kalimantan Utara
71. Sulawesi Utara
72. Sulawesi Tengah
73. Sulawesi Selatan
74. Sulawesi Tenggara
75. Gorontalo
76. Sulawesi Barat
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
81. Maluku
82. Maluku Utara
91. Papua Barat
94. Papua
3912 SP00401.00.00 Provinsi Wilayah administratif yang menjadi wilayah kerja bagi 11. Nanggroe Aceh Jumlah Provinsi
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dan wilayah Darussalam;
kerja bagi gubernur dalam menyelenggarakan urusan 12. Sumatera Utara; 13.
pemerintahan umum di wilayah Daerah provinsi. Sumatera Barat;
14. Riau 15. Jambi; 16.
Sumatera Selatan;
17. Bengkulu; 18.
Lampung;
19. Kepulauan Bangka
Belitung;
21. Kepulauan Riau; 31.

- 987 -
Dki Jakarta;
32. Jawa Barat; 33.
Jawa Tengah;
34. Di Yogyakarta; 35.
Jawa Timur;
36. Banten; 51. Bali;
52. Nusa Tenggara
Barat;
53. Nusa Tenggara
Timur;
61. Kalimantan Barat;
62. Kalimantan Tengah;
63. Kalimantan Selatan;
64. Kalimantan Timur;
65. Kalimantan Utara;
71. Sulawesi Utara; 72.
Sulawesi Tengah;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
73. Sulawesi Selatan;
74. Sulawesi Tenggara;
75. Gorontalo; 76.
Sulawesi Barat;
81. Maluku; 82. Maluku
Utara;
91. Papua Barat; 94.
Papua;
3913 SD01805.00.00 Proyeksi Perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Populasi komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, analisis atau sesuai persentase persen
yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan (migrasi). kebutuhan
Ketiga komponen tersebut akan menentukan jumlah
dan struktur umur penduduk di masa depan. Untuk
menentukan masing-masing asumsi diperlukan data
yang menggambarkan tren di masa lampau hingga saat

- 988 -
ini, faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap
komponen, dan hubungan antara satu komponen
dengan yang lain, termasuk target yang diharapkan
dicapai pada masa mendatang.
3914 SD01806.00.00 Psikososial Masalah sosial yang mempunyai dampak negatif dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
berpengaruh terhadap munculnya gangguan jiwa atau penyebab
masalah sosial yang muncul sebagai dampak dari
gangguan jiwa
3915 ST01085.00.00 Pukat Kelompok alat penangkapan ikan yang terbuat dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Hela(trawls) jaring berkantong yang dilengkapi dengan atau tanpa analisis atau sesuai
alat pembuka mulut jaring dan pengoperasiannya kebutuhan
dengan cara dihela di sisi atau di belakang kapal yang
sedang melaju.
3916 ST01086.00.00 Pukat Tarik Jaring yang memiliki kantong dan 2 buah sayap, pukat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
jenis ini dioperasikan dengan cara menarik jaring analisis atau sesuai
tersebut ke arah kapal yang berhenti/berlabuh jangkar kebutuhan
atau ke darat/pantai melalui kedua bagian sayapnya.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3917 SP00402.00.00 Pukul Jam dan menit (dalam format 24 jam) ketika responden Klasifikasi berdasarkan Waktu Jam dan
berangkat berangkat dari tempat tinggal menuju tempat kegiatan analisis atau sesuai menit
kebutuhan
3918 SP00403.00.00 Pukul tiba Jam dan menit (dalam format 24 jam) ketika responden Klasifikasi berdasarkan Waktu Jam dan
tiba/sampai di tempat tinggal analisis atau sesuai menit
kebutuhan
3919 SD01808.00.00 Pulau Kecil Pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pulau
km2 (duaribu kilometer persegi) beserta kesatuan analisis atau sesuai
Ekosistemnya. kebutuhan
3920 SD01809.00.00 Pulau Pulau Pulau-pulau kecil terluar yang berpenduduk yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pulau
Kecil Terluar memerlukan pelayanan dasar. analisis atau sesuai
Berpenduduk kebutuhan
(PPKTB)
3921 SD01810.00.00 Pulau-Pulau Pulau-pulau dengan liuas area kurang atau sama Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pulau
Kecil Terluar dengan 2000 km2 yang memilliki titik dasar koordinat analisis atau sesuai

- 989 -
(PPKT) geografis yang menhubungkan garis pangkal laut kebutuhan
kepulauan sesuai hukum internasional dan nasional.
3922 ST01087.00.00 Puncak musim Musim di mana hasil tangkapan/hasil produksi Klasifikasi berdasarkan Waktu Triwulan
maksimal karena di laut sedang banyak ikan, di mana analisis atau sesuai
tidak ada gangguan alam (cuaca, gelombang). kebutuhan
3923 ST01088.01.00 Pupuk Substansi mineral atau atau organik, baik alami 1. Pupuk mineral Persentase Persen
ataupun buatan, yang diaplikasikan ke tanah, air 2. Pupuk organik-
irigasi, atau media hidroponik, untuk memberi mineral
tanaman nutrisi atau untuk meningkatkan 3. Pupuk organik
pertumbuhan tanaman. 4. Pupuk hayati
(Biofertilizers)
5. Pupuk kandang
3924 ST01088.02.01 Pupuk Bahan material yang diberikan pada tanah, air atau 1. Pupuk alam (organik) Massa; Satuan
daun dengan tujuan untuk memperbaiki pertumbuhan 2. Pupuk buatan Volume massa;
tanaman baik secara langsung maupun tidak (anorganik); Satuan
langsung, atau menambah/melengkapi ketersediaan volume
unsur hara.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3925 ST01088.02.02 Pupuk Bahan material yang diberikan pada tanah, air atau 1. Pupuk akar Massa; Satuan
daun dengan tujuan untuk memperbaiki pertumbuhan 2. Pupuk daun Volume massa;
tanaman baik secara langsung maupun tidak Satuan
langsung, atau menambah/melengkapi ketersediaan volume
unsur hara.
3926 ST01089.00.00 Pupuk akar Diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan analisis atau sesuai Volume massa;
Dolomit. kebutuhan Satuan
volume
3927 ST01090.00.00 Pupuk alam Pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup 1. Pupuk kandang Massa; Satuan
(organik) (tumbuhan atau kotoran hewan/ternak) yang 2. Pupuk hijau Volume massa;
dikembalikan ke tanah dengan tujuan untuk 3. Pupuk kompos Satuan
memperbaiki keadaan fisik, kimia, dan biologi tanah 4. Pupuk alam lainnya volume
secara alami (diolah melalui proses pembusukan
/dekomposisi oleh bakteri pengurai).

- 990 -
3928 ST01091.00.00 Pupuk alam Pupuk alam (selain pupuk kandang, pupuk hijau, Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
lainnya kompos) seperti tinja dan guano (tahi burung yang analisis atau sesuai Volume massa;
sudah kering). kebutuhan Satuan
volume
3929 ST01092.00.00 Pupuk buatan Mengandung satu unsur makro walaupun masih ada Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
tunggal sedikit unsur lain biasanya berupa unsur hara makro analisis atau sesuai Volume massa;
primer. kebutuhan Satuan
volume
3930 ST01093.00.00 Pupuk Pupuk yang dibuat dengan cara meramu bahan kimia, 1. Pupuk sumber fosfor Massa; Satuan
buatan/pabrik mengandung satu atau lebih unsur hara yang 2. Pupuk sumber Volume massa;
(anorganik) dibutuhkan oleh tanaman. kalium Satuan
3. Pupuk sumber volume
nitrogen
4. Pupuk NP
5. Pupuk NPK
6. Pupuk PK
3931 ST01094.00.00 Pupuk daun Diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow analisis atau sesuai Volume massa;
More, dan Vitabloom. kebutuhan Satuan
volume
3932 ST01095.00.00 Pupuk hayati Produk yang mengandung mikroorganisme hidup atau Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
dorman, seperti bakteri dan jamur, yang menyediakan analisis atau sesuai Volume massa;
nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kebutuhan Satuan
volume
3933 ST01096.00.00 Pupuk hijau Pupuk alam dari tanaman atau bagian tanaman yang 1. Calopogonium Massa; Satuan
masih segar yang dibenamkan ke dalam tanah untuk mucunoides Volume massa;
menambah bahan-bahan organik dan unsur hara 2. Centrosema Satuan
nitrogen. pubuscens volume
3. Crotalaria
anagyroides
4. Crotalaria juncea
5. Crotalaria

- 991 -
usaramulusis
6. Glycine soya
7. Mimosa invisa
8. Phaseolus tunatus
9. Pueraria
thumbergiana
10. Serbania aculatsa
11. Serbania sesban
12. Tephorisia candida
13. Tophorasia vogelli
14 Vigna sineusin
3934 ST01097.00.00 Pupuk Tanaman yang sengaja ditanam untuk menyediakan Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
hijau/tanaman perlindungan bagi tanah dan meningkatkan analisis atau sesuai Volume massa;
pelindung karakteristik fisik, kimia, dan biologis tanah. kebutuhan Satuan
(Green volume
manure/cover
crop)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3935 ST01098.00.00 Pupuk Pupuk yang dibuat dari material organik Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
kandang analisis atau sesuai Volume massa;
kebutuhan Satuan
volume
3936 ST01098.00.00 Pupuk Pupuk alam yang terbentuk dari campuran kotoran Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
kandang hewan/ternak, urine, dan sisa-sisa makanan yang analisis atau sesuai Volume massa;
tidak dapat dihabiskan. kebutuhan Satuan
volume
3937 ST01099.00.00 Pupuk Urin hewan peliharaan, mungkin juga mengandung Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
kandang cair sedikit ekskremen dan/atau air analisis atau sesuai Volume massa;
kebutuhan Satuan
volume
3938 ST01100.00.00 Pupuk Ekskremen hewan peliharaan (dengan atau tanpa Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
kandang padat ludah), mungkin mengandung sedikit urin analisis atau sesuai Volume massa;
kebutuhan Satuan

- 992 -
volume
3939 ST01101.00.00 Pupuk Pupuk kandang dalam bentuk cairan, berupa Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
kandang semi campuran dari ekskremen dan urin hewan peliharaan, analisis atau sesuai Volume massa;
cair/slurry mungkin mengandung air dan/atau sedikit ludah. kebutuhan Satuan
volume
3940 ST01102.00.00 Pupuk kompos Pupuk alam yang terbentuk karena perubahan dan Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
penguraian tumpukan sampah dan sisa-sisa tanaman. analisis atau sesuai Volume massa;
kebutuhan Satuan
volume
3941 ST01103.00.00 Pupuk mikro Mikroba penyubur tanah (rhizobium, lactobacillus, Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
streptomyces, icoriza, dan aspergillus) analisis atau sesuai Volume massa;
kebutuhan Satuan
volume
3942 ST01104.00.00 Pupuk mineral Pupuk yang dibuat dari material anorganik yang Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
diproduksi melalui proses industri analisis atau sesuai Volume massa;
kebutuhan Satuan
volume
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3943 ST01105.00.00 Pupuk NP - Ammo-Phos-Monoamoniumphosphate Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
- Diamonium Phosfat-Amonium Sulfat (Lenaphos) analisis atau sesuai Volume massa;
- Diamonium Phosphate (DAP) kebutuhan Satuan
- Superstikfos (SS atau SSF) volume
- Urea Amonium Phosfat (UAP)
3944 ST01106.00.00 Pupuk NPK - Compound Fertilizer Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
- NPK (12-12-17-2) analisis atau sesuai Volume massa;
- NPK (15-15-6-4) kebutuhan Satuan
- NPK (15-15-15) volume
3945 ST01107.00.00 Pupuk organik Pupuk yang dibuat dari materi tanaman atau hewan Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
yang telah diproses dan/atau materi mineral mentah analisis atau sesuai Volume massa;
(seperti kapur, batu, atau fosfat) yang mengandung kebutuhan Satuan
setidaknya 5 persen dari kombinasi nutrisi tanaman volume
3946 ST01108.00.00 Pupuk organik- Pupuk yang diperoleh dari pencampuran atau Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
mineral pemrosesan material organik dengan pupuk mineral analisis atau sesuai Volume massa;

- 993 -
untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan nilai kebutuhan Satuan
kesuburan volume
3947 ST01109.00.00 Pupuk PK - Kalium Metaphosphate Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
- Monokaliumphosphate analisis atau sesuai Volume massa;
kebutuhan Satuan
volume
3948 ST01110.00.00 Pupuk sumber - SP36 Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
fosfor - Amonium Phospat analisis atau sesuai Volume massa;
- Agrophos kebutuhan Satuan
- Double Suoerphosphate (DSP) volume
- Enkel Superphosphate (ESP)
- Fertipos (Dikalsium fosfat)
- Fusex Magnesium Phosphate (FMP)
- Rock Phosphate (RP)
- Triple Superphosphate (TSP)
3949 ST01111.00.00 Pupuk sumber - Kainite Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
kalium - Kalium Chlorida (KCI) analisis atau sesuai Volume massa;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
- Kalium Chlorida (KCL 80) kebutuhan Satuan
- Kalium Chlorida (KCL 90) volume
- Kalium Sulfat
- Kalium Sulfat (ZK 90)
- Kalium Sulfat (ZK 96)
- Kalium Nitrat
3950 ST01112.00.00 Pupuk sumber - Amonium Chlorida Klasifikasi berdasarkan Massa; Satuan
nitrogen - Amonium Nitrat analisis atau sesuai Volume massa;
- Amonium Sulfat (ZA) kebutuhan Satuan
- Amonium Sulfanitrat (ASN) volume
- Chilisalpeter
- Kalsium Amonium Nitrat
- Kalsium Cyanamida
- Kalsium Nitrat
- Urea

- 994 -
3951 SD01812.00.00 Pusat Kegiatan Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Kawasan;
Nasional (PKN) kegiatan skala internasional, nasional atau beberapa analisis atau sesuai persentase Persen
provinsi. kebutuhan
3952 SD01813.00.00 Pusat Suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Unit, Persen
Perbelanjaan beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal analisis atau sesuai Persentase
maupun horisontal, yang dijual atau disewakan kepada kebutuhan
pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan
kegiatan perdagangan barang
3953 SD01814.01.00 Puskesmas Sebagai unit pelayanan kesehatan milik pemerintah 1. Perkotaan Jumlah; Unit; Persen
(Pusat (pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota) 2. Perdesaan Persentase
Kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pelayanan
Masyarakat) kesehatan masyarakat untuk wilayah kecamatan,
sebagian kecamatan, atau kelurahan/desa. Puskesmas
memberikan pelayanan berobat jalan atau rawat inap.
3954 SD01815.00.00 Puskesmas Puskesmas yang dicakup adalah puskesmas yang 1. Perkotaan Jumlah; Unit; Persen
dengan rawat menyediakan pelayanan rawat inap. 2. Perdesaan Persentase
inap
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3955 SD01816.00.00 Puskesmas Sarana kesehatan/bangunan yang dipakai sebagai 1. Perkotaan Jumlah; Unit; Persen
pembantu pusat kesehatan masyarakat untuk wilayah yang lebih 2. Perdesaan Persentase
kecil, misal di desa/kelurahan. Pustu merupakan
sarana kesehatan milik pemerintah yang berfungsi
menunjang dan membantu memperluas jangkauan
puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi
pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia. Pustu memberikan
pelayanan berobat jalan. Pustu bertanggung jawab ke
puskesmas induk di kecamatan.
3956 SD01817.00.00 Puskesmas Puskesmas yang dimaksud disini adalah puskesmas 1. Perkotaan Jumlah; Unit; Persen
tanpa rawat yang tidak menyediakan pelayanan rawat inap. 2. Perdesaan Persentase
inap

- 995 -
3957 SD01819.00.00 Ragam Data Pengelompokan jenis data menurut kedeputian yang 1. Statistik sosial Persentase Persen
ada di BPS pusat meliputi bidang statistik sosial, 2. Statistik produksi
produksi, distribusi dan jasa, neraca dan analisis 3. Statistik distribusi &
statistik, dan metodologi dan informasi statistik. jasa
4. Neraca & analisis
statistik
5. Metodologi &
informasi statistik
3958 SD01820.00.00 Rambu-rambu rambu-rambu/tanda dan jalur 1. Perkotaan Jumlah unit
dan jalur atau rute khusus yang digunakan untuk evakuasi 2. Perdesaan
evakuasi pada saat terjadi bencana alam.
bencana Rambu-rambu dan jalur atau rute ini bisa tersedia di
desa/kelurahan dalam bentuk
apapun, misal peta, petunjuk evakuasi, dan lokasi
aman untuk berkumpul (muster
point). Hal yang terpenting adalah jika sewaktu-waktu
terjadi bencana alam, warga
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
desa/kelurahan tahu jalur atau rute evakuasi yang
harus dilewati.
3959 ST01113.00.00 Ranching Aktivitas ternak berskala besar yang dilakukan di area Klasifikasi berdasarkan Jumlah Aktivitas
lahan luas yang dikhususkan untuk merumput. analisis atau sesuai
kebutuhan
3960 SE00472.00.00 Rapat Anggota Rapat Anggota Koperasi adalah perangkat organisasi 1. Rapat Anggota Biasa Jumlah Rapat
Koperasi Koperasi yang memegang kekuasaan tertinggi dalam 2. Rapat Anggota Luar
Koperasi Biasa
3961 SD01821.00.00 Rasio Angka Perbandingan Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
Partisipasi pada 20 persen termiskin yang masih bersekolah di analisis atau sesuai
Kasar (APK) 20 jenjang pendidikan tinggi (PT) dengan Angka Partisipasi kebutuhan
Persen Kasar (APK) penduduk pada 20 persen terkaya yang
Termiskin dan masih bersekolah di jenjang pendidikan tinggi (PT).
20 Persen
Terkaya

- 996 -
(Pendidikan
Tinggi)
3962 SD01821.00.00 Rasio Angka a) Perbandingan Angka Partisipasi Kasar (APK) Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
Partisipasi penduduk pada 20 persen termiskin yang masih analisis atau sesuai
Kasar (APK) 20 bersekolah di jenjang pendidikan kebutuhan
Persen SMA/SMK/MA/sederajat dengan Angka Partisipasi
Termiskin dan Kasar (APK) penduduk pada 20 persen terkaya yang
20 Persen masih bersekolah di jenjang pendidikan
Terkaya SMA/SMK/MA/sederajat.
(SMA/SMK/M
A/Sederajat)
3963 SD01826.00.00 Rasio Angka Perbandingan angka partisipasi sekolah anak Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi penyandang disabilitas usia 7-17 tahun dengan angka analisis atau sesuai
Sekolah (APS) partisipasi sekolah anak bukan penyandang disabilitas kebutuhan
anak berusia usia 7-17 tahun.
7-17 Tahun
(disabilitas/no
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
n disabilitas)
3964 SD01832.00.00 Rasio Proporsi penduduk usia kerja yang berstatus bekerja Klasifikasi berdasarkan Rasio Rasio
Penduduk terhadap jumlah penduduk usia kerja analisis atau sesuai
Bekerja kebutuhan
Terhadap
Jumlah
Penduduk Usia
Kerja
(Employment
to Population
Ratio-EPR)
3965 SD01833.00.00 Rasio Proporsi penduduk usia kerja yang berstatus bekerja 1. Perkotaan Rasio Rasio
Penduduk terhadap jumlah penduduk usia kerja berdasarkan 2. Perdesaan
Bekerja daerah tempat tinggal
Terhadap

- 997 -
Jumlah
Penduduk Usia
Kerja
(Employment
to Population
Ratio-EPR)
Menurut
Daerah Tempat
Tinggal
3966 SD01834.00.00 Rasio Proporsi penduduk usia kerja yang berstatus bekerja 1. Laki-laki Rasio Rasio
Penduduk terhadap jumlah penduduk usia kerja menurut jenis 2. Perempuan
Bekerja kelamin
Terhadap
Jumlah
Penduduk Usia
Kerja
(Employment
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
to Population
Ratio-EPR)
Menurut Jenis
Kelamin
3967 SD01835.00.00 Rasio Proporsi penduduk usia kerja yang berstatus bekerja 1. 15-19; Rasio Rasio
Penduduk terhadap jumlah penduduk usia kerja berdasarkan 2. 20-24;
Bekerja kelompok umur 3. 25-29;
Terhadap 4. 30-34;
Jumlah 5. 35-39;
Penduduk Usia 6. 40-44;
Kerja 7. 45-49;
(Employment 8. 50-54,
to Population 9. 55-59;
Ratio-EPR) 10. 60-64;
Menurut 11. 65-69;

- 998 -
Kelompok 12. 70-74;
Umur 13. 75-79;
14. 80-84;
15. 85-89;
16. 90 tahun keatas
3968 SD01836.00.00 Rasio Perbandingan persentase penduduk perempuan usia Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
penduduk usia 25 tahun ke atas yang memiliki ijazah minimal analisis atau sesuai
25 tahun ke SMA/sederajat terhadap persentase penduduk laki-laki kebutuhan
atas usia 25 tahun ke atas yang memiliki ijazah minimal
perempuan SMA/sederajat
terhadap laki-
laki yang
memiliki ijazah
minimal
SMA/sederajat
3969 ST00833.00.00 Rata rata rata rata nilai setiap satu kilogram rumput laut basah Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
harga per Kg dalam satuan rupiah analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
rumput laut kebutuhan
basah
3970 ST00857.00.00 Rata rata rata rata nilai setiap satu kilogram rumput laut kering Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
harga per Kg dalam satuan rupiah analisis atau sesuai
rumput laut kebutuhan
kering
3971 ST00868.00.00 Rata rata rata rata berat rumput laut basah per tali bentang Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
panen rumput analisis atau sesuai
laut basah per kebutuhan
tali bentang
3972 SE00348.00.00 Rata-rata Rata-rata kadar butir beras patah Rata-rata broken Rata-rata Persen
Broken per menurut kualitas
Jenis Beras (Premium, Medium,
Luar Kualitas)
3973 SE00360.00.00 Rata-Rata Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan Rata-rata harga beras di Rata-rata Rupiah/kg

- 999 -
Harga Beras tingkat penggilingan
Penggilingan menurut kualitas
(Premium, Medium,
Luar Kualitas)
3974 SE00370.00.00 Rata-rata Rata-rata harga gabah di tingkat petani dan di Rata-rata harga gabah Rata-rata Rupiah/kg
Harga Gabah penggilingan menurut kualitas menurut kualitas (GKG,
GKP, dan Luar Kualitas)
3975 SD01324.00.00 Rata-Rata Banyaknya institusi swasta, ormas, dan/atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Institusi
Institusi organisasi profesi yang berperan secara aktif dalam analisis atau sesuai
FDPPKB guna memberikan masukan dalam kebutuhan
penyusunan RKPD pada setiap kota yang dilakukan
pengukuran.
3976 SD01334.00.00 Rata-rata Banyaknya institusi berperan aktif dalam FDPPKB di Klasifikasi berdasarkan Jumlah Institusi
institusi yang Kota ke-1 ditambah dengan banyaknya institusi analisis atau sesuai
berperan berperan aktif dalam FDPPKB di Kota ke-2 hingga Kota kebutuhan
secara aktif ke-n dibagi dengan jumlah kota secara keseluruhan,
dalam Forum dinyatakan dengan satuan institusi per kota.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Dialog
Perencanaan
Pembangunan
Kota
Berkelanjutan
3977 SE00391.00.00 Rata-Rata Jam Jam Kerja adalah jangka waktu yang dinyatakan Rata-rata jam kerja per rata-rata jam
Kerja dalam satuan jam, digunakan untuk hari mulai bulan Nov
bekerja/melakukan kegiatan usaha (tidak termasuk 2019 s.d. Okt 2020
istirahat resmi), dimulai dari menyiapkan pekerjaan
sampai selesai (tutup).

Rata-rata jam kerja adalah jumlah jam kerja kegiatan


usaha/perusahaan selama sebulan dibagi banyaknya
hari kerja dalam bulan tersebut.

- 1000 -
3978 SD01034.00.00 Rata-Rata Rata-rata jarak lembaga keuangan (bank umum) dari Klasifikasi berdasarkan Jarak Km
Jarak Lembaga kantor desa. analisis atau sesuai
Keuangan kebutuhan
(Bank Umum)
3979 SE00291.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Rumah Tangga Persentase Persen
Konsumsi adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, 2. Per Kapita
Selama yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau
Sebulan dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk
keperluan usaha dan tidak untuk investasi.
3980 ST00839.00.00 Rata-rata lama Rata-rata lamanya betina produktif (jumlah hari) saat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Hari
berproduksi berproduksi selama setahun per ekor analisis atau sesuai
per ekor kebutuhan
selama
setahun
3981 SD01056.00.00 Rata-Rata Jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam Klasifikasi berdasarkan Waktu Tahun
Lama Sekolah menjalani pendidikan formal. analisis atau sesuai
kebutuhan
3982 SD01059.00.00 Rata-rata lama Jumlah tahun belajar penduduk umur ≥15 tahun yang Klasifikasi berdasarkan Waktu Tahun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sekolah telah diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak analisis atau sesuai
penduduk termasuk tahun yang mengulang). kebutuhan
umur ≥ 15
tahun
3983 SP00260.00.00 Rata-rata lama Rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh Klasifikasi berdasarkan Rata-rata tahun
sekolah penduduk berusia 25 tahun ke atas untuk menempuh analisis atau sesuai
penduduk usia semua jenis pendidikan yang pernah dijalani. kebutuhan
25 tahun ke
atas
3984 SP00264.00.00 Rata-rata Banyaknya tenaga kerja disabilitas baik yang dibayar Berdasarkan status: Jumlah ; Orang;
pekerja maupun tidak dibayar per hari kerja 1. Pekerja dibayar Persentase Persen
disabilitas per 2. Pekerja Tidak
hari kerja Dibayar

- 1001 -
Berdasarkan Jenis
Kelamin:
1. Laki-laki
2. Perempuan
3985 SP00271.00.00 Rata-rata Banyaknya tenaga kerja baik yang dibayar maupun Berdasarkan status: Jumlah ; Orang;
pekerja per tidak dibayar per hari kerja 1. Pekerja dibayar Persentase Persen
hari kerja 2. Pekerja Tidak
Dibayar

Berdasarkan Jenis
Kelamin:
1. Laki-laki
2. Perempuan
3986 SP00277.00.00 Rata-rata Pendapatan Bersih Sebulan yang Lalu adalah Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Pendapatan imbalan/balas jasa selama sebulan yang lalu, baik analisis atau sesuai
bersih sebulan berupa uang maupun barang yang diperoleh seseorang kebutuhan
yang bekerja dengan status berusaha sendiri, pekerja
bebas di pertanian atau pekerja bebas di nonpertanian.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3987 SD01088.00.00 Rata-rata Rata-rata pendapatan produsen pangan skala kecil 1. Tanaman Pangan Jumlah Rupiah
pendapatan sama dengan skala kecil dibagi jumlah produsen 2. Hortikultura
produsen pangan skala kecil. 3. Perkebunan
pertanian 4. Peternakan
skala kecil, 5. Perikanan (tangkap
menurut dan budidaya)
subsektor 6. Produk hasil
kehutanan
3988 SD01088.00.00 Rata-rata Rata-rata pendapatan produsen pangan skala kecil 1.Petani yang masuk Jumlah; Orang;
pendapatan sama dengan skala kecil dibagi jumlah produsen pada dua kuintil Persentase Persen
produsen pangan skala kecil. pertama (40% terbawah)
pertanian 2. Peternak yang masuk
skala kecil, pada kelompok dua
menurut kuintil pertama (40%

- 1002 -
subsektor terbawah)
3. Rumah tangga yang
memperoleh
penerimaan ekonomi
tahunan dari kegiatan
pertanian yang masuk
pada kelompok dua
kuintil pertama (40%
terbawah)
3989 SE00297.00.00 Rata-Rata Pendapatan dalam 1. Upah/gaji Rata-Rata Rupiah
Pendapatan rupiah, baik yang berupa uang maupun barang/jasa 2. Hasil bersih usaha
Rumah Tangga selama periode survei yang lalu. 3. Kepemilikan aset
Sebulan 4. Pendapatan dari
Menurut pihak lain
Sumber 5. Pendapatan lainnya
Pendapatan
ART yang
Bekerja
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3990 SE00299.00.00 Rata-Rata Pendapatan dalam 1. Upah/gaji Rata-Rata Rupiah
Pendapatan rupiah, baik yang berupa uang maupun barang/jasa 2. Hasil bersih usaha
Rumah Tangga selama periode survei yang lalu. 3. Kepemilikan aset
Selama 4. Pendapatan dari
Sebulan pihak lain
Menurut 5. Pendapatan lainnya
Sumber
Pendapatan
3991 SE00302.00.00 Rata-Rata Pendapatan dalam 1. Rumah Tangga Rata-rata Rupiah
Pendapatan rupiah, baik yang berupa uang maupun barang/jasa 2. Per Kapita
Selama selama periode survei yang lalu.
Sebulan
3992 SE00303.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Makanan, Minuman, Rata-Rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, dan Tembakau

- 1003 -
Konsumsi dan yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2. Pakaian dan Alas
Non Konsumsi dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk Kaki
Per Kapita keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 3. Perumahan, Air,
Menurut Beberapa pengeluaran yang termasuk pengeluaran Listrik, dan Bahan
Kelompok bukan konsumsi rumah tangga antara lain: Bakar Lainnya
Barang dan a. Pengeluaran untuk usaha. 4. Perlengkapan,
Jasa b. Pengeluaran untuk investasi, pembelian tanah, Peralatan, dan
bangunan, surat-surat berharga, menabung dan Pemeliharaan Rutin
pembelian barang lainnya untuk investasi. Rumah Tangga
c. Pengeluaran untuk pesta, denda, judi dan 5. Kesehatan
sejenisnya. 6. Transportasi
d. Pemberian kepada pihak lain, sumbangan dan 7. Informasi,
hilang. Komunikasi, dan Jasa
e. Pembayaran premi asuransi, kontribusi dana Keuangan
pension dan asuransi kerugian. 8. Rekreasi, Olahraga,
Budaya
9. Pendidikan
10. Penyediaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Makanan dan
Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi
dan Jasa Lainnya
3993 SE00308.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Makanan, Minuman, Rata-Rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, dan Tembakau
Konsumsi dan yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2. Pakaian dan Alas
Non Konsumsi dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk Kaki
Rumah Tangga keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 3. Perumahan, Air,
Menurut Beberapa pengeluaran yang termasuk pengeluaran Listrik, dan Bahan
Kelompok bukan konsumsi rumah tangga antara lain: Bakar Lainnya
Barang dan a. Pengeluaran untuk usaha. 4. Perlengkapan,
Jasa b. Pengeluaran untuk investasi, pembelian tanah, Peralatan, dan
bangunan, surat-surat berharga, menabung dan Pemeliharaan Rutin

- 1004 -
pembelian barang lainnya untuk investasi. Rumah Tangga
c. Pengeluaran untuk pesta, denda, judi dan 5. Kesehatan
sejenisnya. 6. Transportasi
d. Pemberian kepada pihak lain, sumbangan dan 7. Informasi,
hilang. Komunikasi, dan Jasa
e. Pembayaran premi asuransi, kontribusi dana Keuangan
pension dan asuransi kerugian. 8. Rekreasi, Olahraga,
Budaya
9. Pendidikan
10. Penyediaan
Makanan dan
Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi
dan Jasa Lainnya
3994 SE00311.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Makanan, Minuman, Rata-Rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, dan Tembakau
Konsumsi Per yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2. Pakaian dan Alas
Kapita dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk Kaki
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Menurut keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 3. Perumahan, Air,
Kelompok Listrik, dan Bahan
Barang dan Bakar Lainnya
Jasa 4. Perlengkapan,
Peralatan, dan
Pemeliharaan Rutin
Rumah Tangga
5. Kesehatan
6. Transportasi
7. Informasi,
Komunikasi, dan Jasa
Keuangan
8. Rekreasi, Olahraga,
Budaya

- 1005 -
9. Pendidikan
10. Penyediaan
Makanan dan
Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi
dan Jasa Lainnya
3995 SE00314.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Makanan, Minuman, Rata-Rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, dan Tembakau
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2. Pakaian dan Alas
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk Kaki
Menurut keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 3. Perumahan, Air,
Kelompok Listrik, dan Bahan
Barang dan Bakar Lainnya
Jasa 4. Perlengkapan,
Peralatan, dan
Pemeliharaan Rutin
Rumah Tangga
5. Kesehatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Transportasi
7. Informasi,
Komunikasi, dan Jasa
Keuangan
8. Rekreasi, Olahraga,
Budaya
9. Pendidikan
10. Penyediaan
Makanan dan
Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi
dan Jasa Lainnya
3996 SE00318.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Makanan, Minuman Rata-rata; Rupiah;
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, Dan Tembakau Persentase Persen

- 1006 -
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2. Pakaian Dan Alas
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk Kaki
Selama keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 3. Perumahan, Air,
Sebulan Listrik, Dan Bahan
Bakar Rumah Tangga
4. Perlengkapan,
Peralatan Dan
Pemeliharaan Rutin
Rumah Tangga
5. Kesehatan
6. Transportasi
7. Informasi,
Komunikasi, Dan Jasa
Keuangan
8. Rekreasi, Olahraga,
Dan Budaya
9. Pendidikan
10. Penyediaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Makanan Dan
Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi
Dan Jasa Lainnya
3997 SE00324.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Peralatan Informasi Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, dan Komunikasi
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2. Layanan Informasi
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk dan Komunikasi
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 3. Asuransi
Informasi, 4. Jasa Keuangan
Komunikasi
Dan Jasa
Keuangan
Selama

- 1007 -
Sebulan
3998 SE00325.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Obat-Obatan dan Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, Produk Kesehatan
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2. Jasa Rawat Jalan
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk 3. Jasa Rawat Inap
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 4. Jasa Kesehatan
Kesehatan Lainnya
Selama
Sebulan
3999 SE00328.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Makanan Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, 2. Minuman Tidak
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau Beralkohol
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk 3. Minuman Beralkohol
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 4. Tembakau
Makanan,
Minuman
Dan Tembakau
Selama
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Sebulan
4000 SE00328.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Pakaian Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, 2. Alas Kaki
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk
Untuk Pakaian keperluan usaha dan tidak untuk investasi.
Dan Alas Kaki
Selama
Sebulan
4001 SE00331.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Pendidikan Dasar Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, dan
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau Anak Usia Dini
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk 2. Pendidikan
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. Menengah

- 1008 -
Pendidikan 3. Pendidikan Tinggi
Selama 4. Pendidikan Lainnya
Sebulan
4002 SE00332.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Jasa Pelayanan Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, Makanan dan Minuman
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi.
Penyediaan
Makanan Dan
Minuman/
Restoran
Selama
Sebulan
4003 SE00333.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Perawatan Pribadi Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, 2. Perawatan Pribadi
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau Lainnya
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk 3. Perlindungan Sosial
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 4. Jasa Lainnya
Perawatan
Pribadi
Dan Jasa
Lainnya
Selama
Sebulan
4004 SE00336.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Furnitur, Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, Perlengkapan dan
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau Karpet
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk 2. Tekstil Rumah
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. Tangga
Perlengkapan, 3. Peralatan Rumah
Peralatan Dan Tangga

- 1009 -
Pemeliharaan 4. Barang Pecah Belah
Rutin Rumah dan Peralatan Makan
Tangga Selama Minum
Sebulan 5. Peralatan dan
Perlengkapan
Perumahan dan Kebun
6. Barang dan Layanan
untuk Pemeliharaan
Rumah Tangga Rutin
4005 SE00337.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Sewa dan Kontrak Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, Rumah
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2.Pemeliharaan,
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk Perbaikan, dan
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. Keamanan Tempat
Perumahan, 3. Penyediaan Air dan
Air, Listrik, Layanan Perumahan
Gas Dan Lainnya
Bahan Bakar 4. Listrik, Gas, dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Lainnya Bahan Bakar Lainnya
Selama
Sebulan
4006 SE00338.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Barang Rekreasi Rata-rata Rupiah
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, Tahan Lama
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau 2. Barang Rekreasi
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk Lainnya
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 3. Layanan Rekreasi
Rekreasi, 4. Perlengkapan
Olahraga Kebudayaan
Dan Budaya 5. Layanan Kebudayaan
Selama 6. Koran, Buku, dan
Sebulan Perlengkapan Sekolah
4007 SE00342.00.00 Rata-Rata Pengeluaran konsumsi yang dimaksud pada blok VI 1. Pembelian Kendaraan Rata-rata Rupiah

- 1010 -
Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, 2. Pengoperasian
Konsumsi yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau Peralatan Transportasi
Rumah Tangga dibayar oleh rumah tangga, tetapi tidak untuk Pribadi
Untuk keperluan usaha dan tidak untuk investasi. 3. Jasa Angkutan
Transportasi Penumpang
Selama 4. Jasa Pengiriman
Sebulan Barang
4008 SE00346.00.00 Rata-Rata Pengeluaran rumah tangga yang dicatat dalam SBH 1. Konsumsi Rata-rata Rupiah
Pengeluaran 2018 terdiri dari dua bagian, yaitu pengeluaran 2. Non konsumsi
Per Kapita konsumsi dan pengeluaran bukan konsumsi.
Selama
Sebulan
4009 SP00320.00.00 Rata-rata Pengeluaran per Kapita adalah biaya yang dikeluarkan Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Rupiah
pengeluaran untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama analisis atau sesuai
perkapita sebulan baik yang berasal dari pembelian, pemberian kebutuhan
dalam rupiah maupun produksi sendiri dibagi dengan banyaknya
anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut.
4010 SP00324.00.00 Rata-rata Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan dalam rupiah Klasifikasi berdasarkan Rata-rata US$PPP
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengeluaran yang dikonversi ke dalam satuan US$ PPP analisis atau sesuai
perkapita kebutuhan
sebulan dalam
(US$ PPP)
4011 SP00320.00.01 Rata-rata Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Rupiah
pengeluaran semua anggota rumah tangga selama sebulan baik analisis atau sesuai
perkapita yang berasal dari pembelian, pemberian maupun kebutuhan
sebulan dalam produksi sendiri dibagi dengan banyaknya anggota
rupiah dan rumah tangga dalam rumah tangga tersebut.
US$ PPP
4012 SP00326.00.00 Rata-Rata Rumah tangga yang dimaksud adalah rumah tangga 1. Konsumsi Rata-rata Rupiah
Pengeluaran biasa, yaitu seorang atau sekelompok 2. Non konsumsi
Rumah Tangga orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan
Selama sensus, dan biasanya tinggal bersama

- 1011 -
Sebulan serta makan dari satu dapur.
4013 SP00328.00.00 Rata-rata Rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan dalam Klasifikasi berdasarkan Rata-rata US$PPP
pengeluaran rupiah yang dikonversi ke dalam satuan US$ PPP analisis atau sesuai
rumah tangga kebutuhan
sebulan dalam
(US$ PPP)
4014 SP00330.00.01 Rata-rata Pengeluaran rumah tangga sebulan adalah biaya yang Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Rupiah
pengeluaran dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah analisis atau sesuai
rumah tangga tangga selama sebulan baik yang berasal dari kebutuhan
sebulan dalam pembelian, pemberian maupun produksi sendiri.
rupiah Konsumsi rumah tangga dibedakan atas konsumsi
makanan maupun bukan makanan tanpa
memperhatikan asal barang dan terbatas pada
pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja,
tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk
keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak
lain.
4015 SP00320.00.02 Rata-rata Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi 1. Perkotaan Rata-rata Rupiah, US$
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pengeluaran semua anggota rumah tangga selama sebulan baik 2. Perdesaan nilai PPP
rumah tangga yang berasal dari pembelian, pemberian maupun
sebulan dalam produksi sendiri. Konsumsi rumah tangga dibedakan
rupiah dan atas konsumsi makanan maupun bukan makanan
US$ PPP tanpa memerhatikan asal barang dan terbatas pada
pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja,
tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk
keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak
lain.
4016 SP00337.00.02 Rata-rata Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi 1. Makanan Rata-rata Rupiah, US$
pengeluaran semua anggota rumah tangga selama sebulan baik 2. Bukan Makanan nilai PPP
rumah tangga yang berasal dari pembelian, pemberian maupun
sebulan dalam produksi sendiri. Konsumsi rumah tangga dibedakan
rupiah dan atas konsumsi makanan maupun bukan makanan

- 1012 -
US$ PPP tanpa memerhatikan asal barang dan terbatas pada
pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja,
tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk
keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak
lain.
4017 SD01227.00.00 Rata-rata tarif Indikator yang menyediakan nilai custom duties levied Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
terbobot di oleh 6 negara mitra FTA. Tarif perdagangan secara analisis atau sesuai
negara mitra rata-rata dengan negara mitra FTA (Australia, India, kebutuhan
Free Trade Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru dan Tiongkok)
Agreement dihitung berdasarkan seluruh komoditas yang
(FTA) (6 diperdagangkan dan dibobot dengan pembagian ekspor
negara) suatu komoditas terhadap ekspor total Indonesia
kepada negara-negara tersebut.
4018 SD01251.00.00 Rata-rata Upah/Gaji Bersih adalah imbalan/balas jasa yang Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Upah/Gaji diterima oleh buruh/karyawan/pegawai selama analisis atau sesuai
bersih sebulan sebulan yang lalu dari pekerjaan utama, yang terdiri kebutuhan
dari komponen upah/gaji pokok dan tunjangan, baik
berupa uang maupun barang yang dibayarkan oleh
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perusahaan/kantor/majikan.
4019 SD01257.00.00 Rata-rata Rata-rata upah/gaji/pendapatan yang diperoleh tiap Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Rupiah/jam
upah/gaji/pen jam baik berupa uang maupun barang. analisis atau sesuai
dapatan per kebutuhan
jam kerja
4020 SD01263.00.00 Rata-rata 1. Rata-rata upah/gaji/pendapatan per jam kerja Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Rupiah/jam
upah/gaji/pen diperoleh dengan cara membagi upah/gaji/pendapatan analisis atau sesuai
dapatan per baik uang maupun barang yang diperoleh dalam kebutuhan
jam pekerja sebulan dengan jumlah jam kerja aktual seminggu
dikalikan dengan 4 (empat). (Khusus untuk hasil
Sakernas Agustus 2020).
Rumus:
(Jumlah upah/gaji/pendapatan yang diterima dalam
sebulan)/(Jumlah jam kerja seminggu yang lalu x 4)

- 1013 -
2. Rata-rata upah/gaji/pendapatan per jam kerja
diperoleh dengan cara membagi upah/gaji/pendapatan
baik uang maupun barang yang diperoleh dalam
sebulan dengan penjumlahan jam kerja aktual
seminggu yang lalu dengan jam kerja seminggu
biasanya dikalikan dengan 3 (tiga).
Rumus:
(Jumlah upah/gaji/pendapatan yang diterima dalam
sebulan)/((Jumlah jam kerja aktual seminggu yang lalu
x 1) + (Jumlah jam kerja biasanya dalam seminggu x
3))
4021 ST00976.00.03 Rehabilitasi Upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan 1. Rehabilitasi secara luas Hektar, unit
Hutan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya vegetatif
Lahan dukung, produktifitas dan peranannya dalam 2. Rehabilitasi secara
mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. sipil teknis
4022 SD01295.00.00 Rehabilitasi Usaha-usaha memelihara, mempertahankan dan 1. Rehabilitasi secara luas Hektar, unit
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lahan memperbaiki keadaan lahan dengan penanaman vegetatif
maupun teknik-teknik pengawetan air dan tanah, baik 2. Rehabilitasi secara
di dalam maupun di luar kawasan hutan. sipil teknis
4023 SD01321.00.00 Rehabilitasi Usaha kultur teknis untuk memulihkan keadaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tanaman;Per
Tanaman pertumbuhan tanaman kearah kondisi yang lebih baik analisis atau sesuai Persentase sen
produktivitasnya. kebutuhan
4024 SD01322.00.00 Rekening Pencatatan sistematis dalam lembaran buku besar Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rekening;
mengenai perubahan nilai dari segala harta atau analisis atau sesuai Persentase Persen
pemilikan, pendapatan, pengeluaran, dan utang subjek kebutuhan
tertentu yang dibuat dari waktu ke waktu; apabila
seseorang disebutkan mempunyai akun pada bank,
berarti orang tersebut mempunyai simpanan atau
utang di bank; akun (account).
4025 SD01323.00.00 Reklamasi Kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata 1. Rencana Jumlah Hektar

- 1014 -
kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat 2. Realisasi
kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi
dan berdaya guna sesuai peruntukannya
4026 ST00985.00.00 Rekomendasi Rekomendasi audit adalah saran yang diberikan oleh 1. Penyetoran ke kas Jumlah Rekomendasi
Audit auditor kepada auditi setelah membuat simpulan negara/daerah, kas
berdasarkan fakta yang ada untuk meningkatkan BUMN/D, dan
kinerja dan atau proses tata kelola sektor publik yang masyararakat
harus mendapat perhatian lebih dari auditi dan akan 2. Pengembalian barang
dimintakan tindaklanjutnya kepada negara, daerah,
BUMN/D, dan
masyarakat
3. Perbaikan fisik
barang/jasa dalam
proses pembangunan
atau penggantian
barang/jasa oleh
rekanan
4. Penghapusan barang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
milik negara/daerah
5. Pelaksanaan sanksi
administrasi
kepegawaian
6. Perbaikan laporan
dan penertiban
administrasi/
kelengkapan
administrasi
7. Perbaikan sistem dan
prosedur akuntansi dan
pelaporan
8. Peningkatan kualitas
dan kuantitas sumber

- 1015 -
daya manusia
pendukung sistem
pengendalian
9. Perubahan atau
perbaikan prosedur,
peraturan dan
kebijakan
10. Perubahan atau
perbaikan struktur
organisasi
11. Koordinasi antar
instansi termasuk juga
penyerahan
penanganan kasus
kepada instansi yang
berwenang
12. Pelaksanaan
penelitian oleh tim
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
khusus atau audit
lanjutan oleh unit
pengawas intern
13. Pelaksanaan
sosialisasi
14. Lain-lain
4027 SD01339.00.00 Rencana Rencana pengelolaan DAS yang masuk dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
Pengelolaan kebijakan dan srategi pemanfaatan ruang wilayah baik analisis atau sesuai Persentase Persen
Daerah Aliran berdasarkan wilayah administratif, fungsi, kegiatan kebutuhan
Sungai dan nilai strategis kawasan
Terpadu
(RPDAST) yang
diinternalisasi
ke dalam

- 1016 -
Rencana Tata
Ruang Wilayah
(RTRW)
4028 SD01340.00.00 Rencana Tata Arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
Ruang Wilayah wilayah. analisis atau sesuai Persentase Persen
(RTRW) kebutuhan
4029 SD01341.00.00 Rencana untuk Apabila responden dalam jangka waktu setahun ke Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
berhenti depan memutuskan berhenti menjadi komuter, analisis atau sesuai Persentase Persen
menjadi misalnya pindah pekerjaan ke kabupaten/kota yang kebutuhan
komuter sama dengan tempat tinggal, pindah tempat tinggal ke
kabupaten/kota yang sama dengan tempat kegiatan,
berhenti melakukan kegiatan ulang alik
4030 SE00390.00.00 Renovasi memperbaiki bangunan yang telah rusak berat Klasifikasi berdasarkan Jumlah Renovasi
sebagian atau seluruhnya agar berfungsi sesuai analisis atau sesuai
fungsinya, baik arsitektur, struktur maupun utilitas kebutuhan
bangunannya
4031 SP00361.00.00 Restoran/ruma Restoran adalah suatu jenis usaha yang 1. Perkotaan Jumlah Unit
h makan mempergunakan seluruh bangunan secara permanen 2. Perdesaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
untuk menyediakan jasa pangan yang pengolahan dan
penyajiannya secara langsung di tempat sesuai dengan
keinginan para pengguna jasa yang mempunyai ciri
pembeli biasanya dikenakan pajak. Izin restoran dan
kualifikasinya diberikan oleh Ditjen Pariwisata/Kanwil
Parpostel setempat. Rumah makan adalah jenis usaha
yang menyediakan jasa pangan yang pengolahan
makanannya dapat dilakukan diluar rumah makan,
yang mempunyai ciri pembeli biasanya dikenakan
pajak. Izin rumah makan diberikan oleh Diparda (pada
kabupaten/kota). Di wilayah yang terdapat Dinas
Pariwisata, biasanya pemberian izin ditangani oleh
Direktorat Perekonomian/Bagian Perekonomian Pemda
setempat.

- 1017 -
4032 SD01345.00.00 Restorasi Upaya untuk mengembalikan unsur hayati (flora dan 1. Dilakukan oleh Jumlah; Restorasi;
Ekosistem fauna) serta unsur non hayati (tanah dan air) pada Pemerintah Persentase Persen
suatu kawasan dengan jenis asli, sehingga tercapai 2. Dilakukan oleh
keseimbangan hayati dan ekosistemnya. swasta
4033 SE00392.00.00 Retribusi pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau Klasifikasi berdasarkan Nilai ribu rupiah
Daerah pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan analisis atau sesuai
atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kebutuhan
kepentingan orang pribadi atau badan.
4034 SD01348.00.00 Revitalisasi Upaya untuk meningkatkan nilai lahan/kawasan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Program;
melalui pembangunan kembali dalam suatu kawasan analisis atau sesuai Persentase Persen
yang dapat meningkatkan fungsi kawasan sebelumnya. kebutuhan
4035 SP00362.00.00 Revolusi perubahan cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku, 1. Integritas Persentase Persen
Mental dan cara kerja bangsa Indonesia yang mengacu nilai- 2. Etos Kerja
nilai strategis instrumental berdasarkan Pancasila, 3. gotong royong
agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern,
makmur, sejahtera, dan bermartabat.
4036 SE00393.00.00 Ringkasan Nilai komponen-komponen pendapatan perusahaan Nilai konstruksi yang Nilai Rupiah
Nilai dari proyek yang dikerjakan dan pendapatan lainnya diselesaikan dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Pendapatan pendapatan lainnya
4037 SE00394.00.00 Ringkasan Nilai komponen-komponen pengeluaran perusahaan Balas jasa dan upah Nilai Rupiah
Nilai selama proyek dikerjakan pekerja, nilai
Pengeluaran bahan/material yang
digunakan,
biaya/pengeluaran
lainnya
4038 SD01036.00.00 Risiko Bencana Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana 1. Kerugian Material Jumlah; Kerugian;Per
pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang 2. Kerugian Non Persentase sen
dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, Material
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
4039 ST00834.01.00 Rodentisida Substansi yang membunuh, mengusir, atau Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
mengontrol hewan pengerat. analisis atau sesuai

- 1018 -
kebutuhan
4040 ST00834.02.00 Rodentisida Bahan yang digunakan untuk mengendalikan binatang Klasifikasi berdasarkan jumlah sesuai
pengerat (rodent) seperti tikus. analisis atau sesuai jawaban
kebutuhan responden
(tidak ada
standar
satuan)
4041 ST00835.00.00 Rotasi Penanaman spesies atau kelompok tanaman secara Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tanaman bergantian pada petak (field) tertentu dengan pola atau analisis atau sesuai
urutan terencana untuk membunuh gulma, hama dan kebutuhan
siklus penyakit dan mempertahankan atau
meningkatkan kesuburan tanah dan kandungan zat-
zat organik.
4042 SE00287.00.00 Ruang dagang bangunan/tempat berjualan pedagang yang dibedakan Klasifikasi pasar Jumlah, Unit, Persen
menjadi beberapa jenis seperti kios/toko, los, kaki Persentase
lima/selasar/emperan.
4043 SD01040.00.00 Ruang Terbuka Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Area; Persen
Hijau penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh analisis atau sesuai Persentase
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun kebutuhan
yang sengaja ditanam.
4044 SE00288.00.00 Rugi/Laba kerugian/keuntungan yang diperoleh dari Rugi/Laba Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Bersih (Setelah sebelum Pajak setelah dikurangi Pajak Badan dalam analisis atau sesuai
Pajak) periode tertentu. kebutuhan
4045 SE00289.00.00 Rugi/Laba Nilai kerugian/keuntungan yang diperoleh dari hasil Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Kotor kegiatan usaha perusahaan dalam periode tertentu. analisis atau sesuai
kebutuhan
4046 SE00290.00.00 Rugi/Laba kerugian/keuntungan yang diperoleh dari hasil Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Sebelum Pajak kegiatan usaha perusahaan setelah dikurangi deviden, analisis atau sesuai
CSR, dan Dana R&D dalam periode tertentu. kebutuhan
4047 SD01045.00.00 Rujukan Menggunakan data BPS sebagai data utama untuk Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Utama kegiatan yang dilakukan. analisis atau sesuai
kebutuhan

- 1019 -
4048 SP00250.00.00 Rukun Warga Organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah RW; RT
(RW) dan pemerintah untuk memelihara dan melestarikan analisis atau sesuai
Rukun nilainilai kehidupan masyarakat Indonesia yang kebutuhan
Tetangga (RT) berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta
untuk membantu meningkatkan kelancaran
pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan di desa dan kelurahan.
4049 SP00251.00.00 Rumah Sarana pelayanan kesehatan dengan izin sebagai 1. Perkotaan Jumlah Unit
bersalin rumah bersalin, dilengkapi pelayanan pemeriksaan 2. Perdesaan
kehamilan, persalinan serta pemeriksaan ibu dan anak
yang berada di bawah pengawasan bidan senior.
Rumah Bersalin biasanya juga dikelola oleh swasta
4050 SD01047.02.02 Rumah layak Rumah layak huni apabila memenuhi 4 (empat) 1. Layak Huni Persentase Persen
huni kriteria, yaitu: 2. Tidak Layak Huni
1) kecukupan luas tempat tinggal minimal 7,2 m2 per
kapita (sufficient living space)
2) memiliki akses terhadap air minum layak
3) memiliki akses terhadap sanitasi layak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4. ketahanan bangunan (durable housing), yaitu atap
terluas berupa beton/ genteng/ seng/ kayu/sirap;
dinding terluas berupa tembok/ plesteran anyaman
bambu/kawat/ kayu/papan/ batang kayu;
dan lantai terluas berupa marmer/ granit/ keramik/
parket/vinil/karpet/ ubin/tegel/teraso/ kayu/papan/
semen/bata merah.
4051 ST00836.00.00 Rumah Suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan 1. RPH Pemerintah Jumlah Unit,
Pemotongan desain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai 2. RPH Swasta Bangunan
Hewan (RPH) tempat memotong hewan (ruminansia, babi, atau
unggas) bagi konsumsi masyarakat umum, baik milik
pemerintah maupun swasta.
4052 ST01127.00.00 Rumah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan 1. RPH-U Pemerintah Jumlah Unit,
Pemotongan desain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai 2. RPH-U Swasta Bangunan

- 1020 -
Hewan Unggas tempat memotong hewan unggas bagi konsumsi
(RPH-U) masyarakat umum, baik milik pemerintah maupun
swasta.
4053 SP00252.00.00 Rumah sakit Sarana kesehatan/bangunan tempat untuk melayani 1. Perkotaan Jumlah Unit
penderita yang sakit untuk berobat rawat jalan atau 2. Perdesaan
rawat inap yang pelayanannya disediakan oleh dokter,
perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah
sakit yang dicatat adalah rumah sakit umum dan
rumah sakit khusus. Rumah sakit umum dapat
dimiliki oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
TNI/POLRI,
atau swasta/BUMN
4054 SP00253.00.00 Rumah sakit Rumah sakit khusus untuk persalinan, dilengkapi 1. Perkotaan Jumlah Unit
bersalin pelayanan spesialis pemeriksaan kehamilan, 2. Perdesaan
persalinan, rawat inap, dan rawat jalan ibu dan anak
yang berada di bawah pengawasan dokter spesialis
kandungan. Biasanya Rumah Sakit Bersalin dikelola
oleh swasta
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4055 SD01050.02.00 Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
menjadi satu.
4056 SP00254.02.00 Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga persentase Tangga;
biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
menjadi satu.
4057 SP00254.02.00 Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;

- 1021 -
biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
menjadi satu.
4058 SP00254.02.00 Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2 . Rumah Tangga Persentase Tangga;
biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
menjadi satu.
4059 SP00254.02.00 Persentase rumah Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
tangga yang sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
memiliki akses biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makannya Khusus Persen
terhadap layanan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
sumber air minum adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
layak dan menjadi satu.
berkelanjutan.
4060 ST00837.01.00 Rumah Tangga Satu atau sekumpulan orang (biasanya suatu 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
keluarga) yang tinggal bersama dan dalam 1 (satu) 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
pengelolaan makan/minum dan pemenuhan Khusus Persen
kebutuhan sehari-hari.
4061 ST00837.01.00 Rumah Tangga Satu atau sekumpulan orang (biasanya suatu 1. Rumah Tangga Biasa Jumlah; Rumah
keluarga) yang tinggal Bersama dan dalam 1 (satu) 2. Rumah Tangga Persentase Tangga;
pengelolaan makan/minum dan pemenuhan Khusus Persen
kebutuhan sehari-hari.
4062 SD01052.00.00 Rumah Tangga Seorang atau sekelompok orang yang mendiami Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
Biasa sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan analisis atau sesuai Persentase Tangga;
(Ordinary biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. kebutuhan Persen
Household)
4063 ST00838.00.00 Rumah Tangga kegiatan rumah tangga meliputi memelihara, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
Budidaya membesarkan dan atau membiakkan tanaman (bibit) analisis atau sesuai Persentase Tangga;
Rumput Laut rumput laut dalam suatu wadah tertentu dengan kebutuhan Persen

- 1022 -
menggunakan media air laut/payau serta memanen
hasilnya dengan tujuan sebagian atau seluruhnya
dijual/ditukar
4064 SD01053.00.00 Rumah Tangga Orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
Khusus asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah analisis atau sesuai Persentase Tangga;
(Special tahanan yang pengurusan sehari-harinya dikelola oleh kebutuhan Persen
Household) suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang
yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah
10 orang atau lebih.
4065 SD01054.01.00 Rumah Tangga Rumah tangga yang tidak memiliki akses air minum Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
Kumuh (air minum layak), akses sanitasi (sanitasi layak), analisis atau sesuai Persentase Tangga;
sufficient living area, dan durability of housing. kebutuhan Persen
4066 SD01054.02.00 Rumah Tangga Rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
Kumuh sumber air minum layak, sanitasi layak, luas lantai > analisis atau sesuai Persentase Tangga;
7, 2 m2 per kapita, kondisi atap, lantai, dan dinding kebutuhan Persen
yang layak. Dihitung dengan menggunakan pembobot
untuk masing-masing indikator, dikatakan kumuh jika
rumah tangga memiliki nilai kategori > 35%.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4067 SD01054.01.00 Persentase rumah Rumah Tangga Rumah tangga yang tidak memiliki akses air minum Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
tangga kumuh Kumuh (air minum layak), akses sanitasi (sanitasi layak), analisis atau sesuai Persentase Tangga;
perkotaan. sufficient living area, dan durability of housing. kebutuhan Persen
4068 SD01054.02.00 Persentase rumah Rumah Tangga Rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
tangga kumuh Kumuh sumber air minum layak, sanitasi layak, luas lantai > analisis atau sesuai Persentase Tangga;
perkotaan. 7, 2 m2 per kapita, kondisi atap, lantai, dan dinding kebutuhan Persen
yang layak. Dihitung dengan menggunakan pembobot
untuk masing-masing indikator, dikatakan kumuh jika
rumah tangga memiliki nilai kategori > 35%.
4069 ST00840.00.00 Rumah Tangga rumah tangga yang melakukan kegiatan RTP berdasarkan Jumlah Rumah
Perikanan pembudidayaan ikan dengan tujuan sebagian atau wilayah administrasi Tangga
Budidaya seluruh hasilnya untuk dijual.
Setiap anggota Rumah Tangga yang melakukan usaha
pembudidayaan ikan dicatat sebagai satu RTP

- 1023 -
yang melakukan pengelolaan usaha kegiatan usaha
dalam satu Rumah Tangga dihitung sebagai satu unit
RTP dipahami sebagai unit pengelolaan usaha dalam
rumah tangga ekonomi perikanan tangkap
(menanggung risiko usaha).
4070 ST00840.00.00 Rumah Tangga rumah tangga yang melakukan kegiatan penangkapan 1. RTP berdasarkan Jumlah Rumah
Perikanan ikan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya wilayah administrasi Tangga
Tangkap untuk dijual. 2. RTP berdasarkan
Setiap anggota Rumah Tangga yang melakukan usaha WPP
penangkapan ikan dicatat sebagai satu RTP
4071 ST00841.01.01 Rumah Tangga Satu atau sekumpulan orang (biasanya suatu 1. Tanaman Pangan Jumlah; Rumah
Pertanian keluarga) yang tinggal bersama dan dalam 1 (satu) 2. Hortikultura persentase Tangga;
pengelolaan makan/minum dan pemenuhan 3. Perkebunan Persen
kebutuhan sehari-hari. di mana satu atau beberapa 4. Peternakan
anggotanya terlibat dalam kegiatan pertanian; 5. Perikanan
Keterlibatan berkaitan dengan penggunaan akhir 6. Kehutanan
sendiri atau untuk dijual/dibarter, juga keterlibatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kegiatan pertanian di rumah tangga lain, perusahaan
pertanian atau unit ekonomi lainnya; secara bagi hasil,
atau milik orang lain dengan menerima upah (kuasa
usaha), dalam hal ini termasuk usaha jasa penunjang
pertanian.
4072 ST00841.02.02 Rumah Tangga Rumah tangga yang sekurang-kurangnya satu orang 1. Perkotaan Jumlah; Rumah
Pertanian anggota rumah tangga melakukan kegiatan yang 2. Perdesaan persentase Tangga;
menghasilkan produk pertanian dengan tujuan Persen
sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar
untuk memperoleh pendapatan/keuntungan atas
resiko sendiri. Kegiatan dimaksud meliputi
bertani/berkebun, beternak ikan dikolam, karamba
maupun tambak, menjadi nelayan, dan mengusahakan
ternak/unggas

- 1024 -
4073 ST00841.03.01 Rumah Tangga Rumah tangga di mana satu atau beberapa anggotanya 1.Tanaman Pangan Jumlah Rumah
Pertanian terlibat dalam kegiatan pertanian; Keterlibatan 2. Hortikultura Tangga
berkaitan dengan penggunaan akhir sendiri atau 3. Perkebunan
untuk dijual/dibarter, juga keterlibatan kegiatan 4. Peternakan
pertanian di rumah tangga lain, perusahaan pertanian 5. Perikanan
atau unit ekonomi lainnya. 6. Kehutanan
4074 ST00841.03.01 Rumah Tangga Rumah tangga di mana satu atau beberapa anggotanya 1.Tanaman Pangan Jumlah Rumah
Pertanian terlibat dalam kegiatan pertanian; Keterlibatan 2. Hortikultura Tangga
berkaitan dengan penggunaan akhir sendiri atau 3. Perkebunan
untuk dijual/dibarter, juga keterlibatan kegiatan 4. Peternakan
pertanian di rumah tangga lain, perusahaan pertanian 5. Perikanan
atau unit ekonomi lainnya. 6. Kehutanan
4075 ST00841.04.01 Rumah Tangga Rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota 1.Tanaman Pangan Jumlah Rumah
Pertanian rumah tangganya mengelola usaha pertanian baik 2. Hortikultura Tangga
usaha milik sendiri, bersama maupun milik pihak lain 3. Perkebunan
4. Peternakan
5. Perikanan
6. Kehutanan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4076 ST00841.02.01 Rumah Tangga Rumah tangga yang sekurang-kurangnya satu orang 1.Tanaman Pangan Jumlah Rumah
Pertanian anggota rumah tangga melakukan kegiatan yang 2. Hortikultura Tangga
menghasilkan produk pertanian dengan tujuan 3. Perkebunan
sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar 4. Peternakan
untuk memperoleh pendapatan/keuntungan atas 5. Perikanan
resiko sendiri. Kegiatan dimaksud meliputi 6. Kehutanan
bertani/berkebun, beternak ikan dikolam, karamba
maupun tambak, menjadi nelayan, dan mengusahakan
ternak/unggas
4077 ST00841.04.03 Rumah tangga Rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota 1. mengelola usaha jumlah Orang
pertanian rumah tangganya mengelola usaha pertanian baik pertanian milik sendiri
usaha milik sendiri, bersama maupun milik pihak lain 2. mengelola usaha
pertanian dengan bagi
hasil

- 1025 -
3. mengelola usaha
pertanian dengan
menerima upah
4. memiliki usaha
pertanian dikelola orang
lain dengan memberi
upah
4078 ST00842.00.00 Rumah tangga Apabila rumah tangga tersebut menguasai tanaman Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rumah
pertanian kehutanan yang, sebagian atau seluruh hasilnya untuk analisis atau sesuai Tangga
tanaman dijual/ditukar. kebutuhan
kehutanan
4079 ST00843.00.00 Rumah tangga Suatu rumahtangga yang sekurang-kurangnya ada Klasifikasi berdasarkan jumlah Orang
pertanian seorang anggota rumahtangga yang melakukan usaha analisis atau sesuai
tanaman kecil pertanian tanaman pangan/usaha rumahtangga kebutuhan
pangan pertanian tanaman pangan.
4080 ST00844.00.00 Rumah Tangga Rumah Tangga yang 1.Tanaman Pangan Jumlah Rumah
Usaha memelihara/menguasai/melakukan kegiatan pertanian 2. Hortikultura Tangga
Pertanian dengan tujuan Sebagian atau seluruh hasilnya untuk 3. Perkebunan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(RTUP) dijual/ditukar 4. Peternakan
5. Perikanan
6. Kehutanan
4081 ST00845.00.00 Rumah Tangga Rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota Klasifikasi berdasarkan Jumlah Rumah
Usaha rumah tangganya mengelola usaha komoditas padi dan analisis atau sesuai Tangga
Tanaman palawija, baik milik sendiri maupun secara bagi hasil, kebutuhan
Pangan atau mengelola milik orang lain dengan menerima
upah.
4082 SD01055.00.00 Rumah tangga Keluarga miskin dan rentan yang menjadi peserta Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Keluarga/Ru
yang Program Keluarga Harapan. analisis atau sesuai Persentase mah Tangga;
mendapatkan kebutuhan Persen
bantuan tunai
bersyarat/
Program

- 1026 -
Keluarga
Harapan
4083 ST00846.00.00 Rumah tangga Rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota Jenis rumah tangga Jumlah, Rumah
yang mengelola rumah tangganya melakukan dan bertanggung jawab menurut Subsektor : Persentase tangga,
usaha dalam kegiatan pemeliharaan, pembudidayaan, 1. Usaha rumah tangga persen
pertanian pengembangbiakan, pembesaran/penggemukan, dll tanaman pangan
2. Usaha rumah tangga
hortikultura
3. Usaha rumah tangga
perkebunan
4. Usaha rumah tangga
peternakan
5. Usaha rumah tangga
perikanan
6. Usaha rumah tangga
kehutanan
7. Jasa Pertanian
4084 ST00847.00.00 Rumah Tangga Rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota 1.Tanaman Pangan Jumlah Rumah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang mengelola rumah tangganya melakukan dan bertanggung jawab 2. Hortikultura Tangga
usaha dalam kegiatan pemeliharaan, pembudidayaan, 3. Perkebunan
pertanian pengembangbiakan, pembesaran/penggemukan, dll. 4. Peternakan
5. Perikanan
6. Kehutanan
4085 SP00255.00.00 Rumah yang Rumah yang ditempati menggunakan listrik non PLN, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
ditempati misalnya perusahaan listrik daerah, genset berbahan analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan bakar solar, atau pembangkit listrik tenaga matahari. kebutuhan Persen
sumber listrik
non PLN
4086 SP00256.00.00 Rumah yang Rumah yang ditempati menggunakan listrik PLN Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
ditempati dengan daya terpasang 450 watt atau 900 watt. analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan kebutuhan Persen
sumber listrik

- 1027 -
PLN dengan
daya 450 watt
atau 900 watt
4087 SP00256.00.00 Rumah yang Rumah yang ditempati menggunakan listrik PLN Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
ditempati dengan daya terpasang lebih dari 900 watt. analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan kebutuhan Persen
sumber listrik
PLN dengan
daya lebih dari
900 watt
4088 SP00257.00.00 Rumah yang Rumah yang ditempati menggunakan listrik PLN tanpa Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
ditempati meteran, misalnya dengan menyalurkan listrik dari analisis atau sesuai Persentase Tangga;
menggunakan tetangga atau mengambil dari saluran listrik utama. kebutuhan Persen
sumber listrik
PLN tanpa
meteran
4089 SP00258.00.00 Rumah yang Rumah yang ditempati tidak menggunakan listrik Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
ditempati tidak sebagai sumber penerangan. analisis atau sesuai Persentase Tangga;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
menggunakan kebutuhan Persen
listrik
4090 ST00848.00.00 Rumahtangga Suatu rumahtangga yang sekurang-kurangnya ada Tidak ada Jumlah Rumah
perikanan seorang anggota rumahtangga yang melakukan usaha tangga
darat kecil perikanan darat/usaha rumahtangga perikanan
darat.
4091 ST00849.00.00 Rumahtangga Suatu rumahtangga yang sekurang-kurangnya ada Tidak ada Jumlah Rumah
perikanan laut seorang anggota rumahtangga yang melakukan usaha tangga
kecil perikanan laut/usaha rumahtangga perikanan
laut.
4092 ST00850.00.00 Rumahtangga Suatu rumahtangga yang sekurang-kurangnya ada Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
perkebunan seorang anggota rumahtangga yang melakukan usaha analisis atau sesuai
kecil tanaman perkebunan rakyat/usaha rumahtangga kebutuhan
perkebunan rakyat.

- 1028 -
4093 ST00851.00.00 Rumahtangga Suatu rumahtangga yang sekurang-kurangnya ada Jenis Ternak : Jumlah, Rumah
peternakan seorang anggota rumahtangga yang melakukan usaha 1.Kerbau Persentase tangga,
kecil peternakan rakyat/usaha rumahtangga 2. Kuda persen
peternakan rakyat. 3. Sapi Potong
4. Sapi Perah
5. Kambing
6. Domba
7. Babi
8. Kelinci
9. Ayam Ras Pedaging
10. Ayam Ras Petelur
11. Ayam
Buras/Kampung/Lokal
12. Itik
13. Itik Manila
14. Ternak Lain
4094 ST00852.00.00 Rumput Laut tumbuhan tingkat rendah yang masih belum 1. Eucheuma Cottoni Jumlah Kg
mempunyai akar, batang, dan daun yang 2. Eucheuma Spinosum
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sesungguhnya, atau dalam bahasa ilmiah dikenal 3. Caulerpa Sp
dengan nama "tumbuhan thallus"
4095 SD01061.00.00 Rumusan Indikator telah tercapai melalui ketersediaan rumusan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kebijakan
kebijakan dan kebijakan dan rekomendasi karantina hewan dan analisis atau sesuai
rekomendasi tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati kebutuhan
karantina menjadi indikasi adanya
hewan dan langkah-langkah untuk mencegah masuknya dan
tumbuhan, mengurangi dampak, serta upaya mengendalikan atau
serta memberantas jenis asing invasif.
keamanan
hayati hewani
dan nabati
4096 SP00259.00.00 Sakit Keadaan seseorang yang mempunyai keluhan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
kesehatan dan mengakibatkan terganggunya kegiatan analisis atau sesuai

- 1029 -
sehari-hari. kebutuhan
4097 SD01063.00.00 Sampah Sisa kegiatan sehari-hari dan atau proses alam yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton; Persen
berbentuk padat analisis atau sesuai Persentase
kebutuhan
4098 SD01066.00.00 Sampah Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam Klasifikasi Sampah Jumlah; Ton; Persen
Rumah Tangga rumah tangga tidak termasuk tinja dan sampah Rumah Tangga Persentase
spesifik
4099 SD01067.00.00 Sanitasi Segala upaya yang dilakukan untuk menjamin 1. Layak Jumlah; Fasilitas;
terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan 2. Tidak Layak Persentase Persen
kesehatan melalui pembangunan sanitasi.
4100 SD01068.00.00 Persentase rumah Sanitasi Segala upaya yang dilakukan untuk menjamin 1. Layak Jumlah; Fasilitas;
tangga yang terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan 2. Tidak Layak Persentase Persen
memiliki akses kesehatan melalui pembangunan sanitasi.
terhadap layanan
sanitasi layak dan
berkelanjutan.
4101 SD01070.00.00 Sanitasi Layak Sanitasi yang meliputi 5 (lima) kriteria yaitu (1) stop Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas;
dan buang air besar sembarangan; (2) cuci tangan pakai analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Berkelanjutan sabun; (3) pengelolaan air minum dan makanan rumah kebutuhan
tangga; (4) pengelolaan sampah rumah tangga dengan
aman; dan (5) pengelolaan limbah cair rumah tangga
dengan aman.
4102 SD01070.00.00 Persentase rumah Sanitasi Layak Sanitasi yang meliputi 5 (lima) kriteria yaitu (1) stop Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Fasilitas;
tangga yang dan buang air besar sembarangan; (2) cuci tangan pakai analisis atau sesuai Persentase Persen
memiliki akses Berkelanjutan sabun; (3) pengelolaan air minum dan makanan rumah kebutuhan
terhadap layanan tangga; (4) pengelolaan sampah rumah tangga dengan
sanitasi layak dan aman; dan (5) pengelolaan limbah cair rumah tangga
berkelanjutan. dengan aman.
4103 ST00853.00.00 Sarana Sarana budidaya yang digunakan perusahaan untuk 1. Pompa Air Jumlah Sarana
budidaya kegiatan usaha budidaya perikanan 2. Kincir Air
3. Aerator
4. Waterkit

- 1030 -
5. Nukleus
6. Genset
7. Mesin Pelet Mini
8. Rumah Jaga
4104 SE00292.00.00 Sarana dan Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk a) Saluran air bersih; b) Jumlah Sarana
Fasilitas mendukung penyelenggaraan kehidupan sehari-hari di Saluran telepon; c)
Perumahan/Ap dalam kawasan perumahan/apartemen Tempat ibadah; d)
artemen Tempat bermain anak;
e) Sarana olahraga; f)
Sarana kebersihan;
semua kategori tersebut
menggunakan
klasifikasi 1.Ya 2.Tidak
4105 SE00293.00.01 Sarana dan Sarana dan prasarana ekonomi di suatu wilayah 1. Perkotaan Jumlah Unit
Prasarana 2. Perdesaan
Ekonomi
4106 SE00293.00.02 Sarana dan Sarana dan prasarana ekonomi di suatu wilayah Jenis Sarana Ekonomi: Jumlah Unit
Prasarana 1. Kelompok pertokoan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Ekonomi 2. Pasar dengan
bangunan permanen
3. Pasar dengan
bangunan semi
permanen
4. Pasar tanpa
bangunan
5. Minimarket/swalayan
6. Restoran/rumah
makan
7. Warung/kedai
makanan minuman
8. Hotel
9. Penginapan

- 1031 -
10. Toko/warung
kelontong
4107 SP00261.00.01 Sarana Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan 1. Perkotaan Jumlah Unit
Kesehatan upaya kesehatan. Sarana tersebut masih berfungsi 2. Perdesaan
(memberikan pelayanan kesehatan) dan berada di
dalam wilayah desa/kelurahan ini. Sarana yang
dicakup adalah sarana yang dapat diakses oleh
masyarakat.
4108 SP00261.00.02 Sarana Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan 1. Rumah sakit Jumlah Unit
Kesehatan upaya kesehatan. Sarana tersebut masih berfungsi 2. Rumah sakit bersalin
(memberikan pelayanan kesehatan) dan berada di 3. Puskesmas dengan
dalam wilayah desa/kelurahan ini. Sarana yang rawat inap
dicakup adalah sarana yang dapat diakses oleh 4. Puskesmas tanpa
masyarakat. rawat inap
5. Puskesmas
Pembantu
6.Poliklinik/balai
pengobatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
7. Tempat Praktik
dokter
8. Rumah bersalin
9. Tempat praktik bidan
10. Poskesdes
11. Polindes
12.Apotek
4109 SP00262.00.01 Sarana Sarana lembaga keuangan yang beroperasi di 1. Perkotaan Jumlah Unit
Lembaga desa/kelurahan. Sarana tersebut dapat diakses setiap 2. Perdesaan
Keuangan yang orang.
Beroperasi
4110 SP00262.00.02 Sarana Sarana lembaga keuangan yang beroperasi di 1. Bank Umum Jumlah Unit
Lembaga desa/kelurahan. Sarana tersebut dapat diakses setiap Pemerintah
Keuangan yang orang. 2. Bank Umum Swasta

- 1032 -
Beroperasi 3. BPR
4111 SP00263.00.01 Sarana Lembaga yang melakukan aktivitas belajar mengajar 1. Perkotaan Jumlah Sekolah
Pendidikan secara aktif. Lembaga Pendidikan adalah lembaga yang 2. Perdesaan
menghasilkan siswa yang lulus dan diakui/disahkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
dibuktikan dengan sertifikat/ijazah. Tidak termasuk
dalam hal ini lembaga pendidikan yang baru terdaftar
secara definitif dan belum melakukan aktivitas belajar-
mengajar.
4112 SP00263.00.02 Sarana Lembaga yang melakukan aktivitas belajar mengajar 1. Pos PAUD Jumlah Sekolah
Pendidikan secara aktif. Lembaga Pendidikan adalah lembaga yang 2. TK/RA/BA
menghasilkan siswa yang lulus dan diakui/disahkan 3. SD/MI
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang 4. SMP/MTs
dibuktikan dengan sertifikat/ijazah. Tidak termasuk 5. SMA/MA
dalam hal ini lembaga pendidikan yang baru terdaftar 6. SMK
secara definitif dan belum melakukan aktivitas belajar- 7. Akademi/PT
mengajar.
4113 ST00854.00.00 Sarana Sarana yang digunakan untuk melakukan kegiatan 1. Milik sendiri Jumlah Unit
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Produksi perikanan baik budidaya maupun penangkapan 2. Milik
Perikanan kelompok/bersama
3. Sewa
4. Bagi hasil
5. Bebas sewa
6. Gadai
7. Lainnya
4114 SD01073.00.00 Sasaran Dari Daerah yang memiliki Indeks Risiko Bencana tinggi Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Daerah;
Pendidikan dan sedang dan daerah yang terpapar bencana yang analisis atau sesuai Persentase Persen
Layanan mengakibatkan terganggunya layanan pendidikan kebutuhan
Khusus terhadap anak (siswa/siswi).
4115 SP00265.00.00 Satu minggu Jangka waktu seminggu yang berakhir sehari sebelum Klasifikasi berdasarkan waktu minggu
terakhir tanggal pencacahan. analisis atau sesuai
kebutuhan

- 1033 -
4116 SP00266.00.00 Satuan Satuan wilayah di bawah desa/kelurahan. Satuan 1. Rukun Tetangga (RT) Jumlah SLS
Lingkungan wilayah ini biasanya ditetapkan dengan peraturan 2. Rukun Warga (RW)
Setempat daerah atau peraturan desa, dimana dalam peraturan 3. Jorong
tersebut menyebutkan tingkatan dan banyaknya 4. Dusun
satuan wilayah di bawah desa beserta batas-batasnya. 5. Lingkungan
4117 SP00267.00.00 Satuan Pesantren yang diselenggarakan pada jalur pendidikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Pendidikan formal jenjang pendidikan dasar setingkat analisis atau sesuai Persentase Persen
Muadalah SD/Sederajat. kebutuhan
(SPM)/Pendidi
kan Diniyah
Formal(PDF)
Ula
4118 SP00268.00.00 Satuan Pesantren yang diselenggarakan pada jalur pendidikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Pendidikan formal jenjang pendidikan menengah setingkat analisis atau sesuai Persentase Persen
Muadalah SM/Sederajat kebutuhan
(SPM)/Pendidi
kan Diniyah
Formal(PDF)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Ulya
4119 SP00269.00.00 Satuan Pesantren yang diselenggarakan pada jalur pendidikan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Pendidikan formal jenjang pendidikan dasar setingkat analisis atau sesuai Persentase Persen
Muadalah SMP/Sederajat. kebutuhan
(SPM)/Pendidi
kan Diniyah
Formal(PDF)
Wustha
4120 SP00270.00.00 Satuan Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT) adalah satuan Klasifikasi berdasarkan Jumlah SPT
Permukiman permukiman potensial yang ditetapkan sebagai analisis atau sesuai
Transmigrasi permukiman transmigrasi untuk mendukung pusat kebutuhan
(SPT) pertumbuhan ekonomi pada wilayah yang sudah ada
atau sedang berkembang sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah

- 1034 -
4121 SE00294.00.00 Satuan Satuan dari komoditas/kualitas bahan truk, coli, batang, Tidak Ada Tidak Ada
Setempat bangunan/konstruksi sesuai dengan kondisi daerah gerobak, buah, dll
setempat (kabupaten/kota). Satuan setempat hanya
digunakan untuk mengumpulkan data pada komoditas
material natural dan produk lanjutannya yang
memiliki satuan penjualan berbeda dengan satuan
standarnya
4122 SE00295.00.00 Satuan Satuan dari komoditas/kualitas bahan meter, meter persegi, Standar Satuan
Standar bangunan/konstruksi sesuai standarnya (ditentukan meter kubik, buah,
oleh pusat) lembar, kg, ton, zak,
batang, drum, 1 bulan
sewa (200 jam), orang
hari (OH), per titik
4123 ST00855.00.00 Satwa/tanama Satwa/tanaman/hasil hutan lainnya yang mempunyai Klasifikasi berdasarkan Jumlah Satwa
n /hasil hutan nilai produksi kotor terbesar. analisis atau sesuai
lainnya yang kebutuhan
utama
4124 SD01076.00.00 Sedimentasi Sedimentasi jumlah material tanah berupa kadar Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ton/m3
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lumpur dalam air oleh aliran air sungai yang berasal analisis atau sesuai
dari proses erosi di daerah hulu, yang diendapkan kebutuhan
pada suatu daerah di hilir dimana kecepatan
pengendapan butir-butir material suspensi telah lebih
kecil dari kecepatan angkutnya.
4125 SP00272.00.00 Segmen Wilayah yang dibatasi batas alam atau buatan seperti Klasifikasi berdasarkan Jumlah Segmen
jalan, sungai, dan kebun. analisis atau sesuai
kebutuhan
4126 SP00273.00.00 Sekelompok Sekelompok orang yang berbeda agama dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
orang dari responden. Misalnya: responden beragama Islam, maka analisis atau sesuai Persentase Persen
agama lain agama lainnya yaitu Kristen, Hindu, Budha, dsb. kebutuhan
4127 SD01078.00.00 Sekolah Dasar Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
(SD) menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
pendidikan dasar. kebutuhan

- 1035 -
4128 SP00274.00.00 Sekolah Dasar Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang 1. SD Negeri Jumlah; Sekolah;
(SD) menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang 2. SD Swasta Persentase Persen
pendidikan dasar.
4129 SP00274.00.00 Angka Partisipasi Sekolah Dasar Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Murni (APM) (SD) menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
SD/MI/sederajat. pendidikan dasar. kebutuhan
4130 SP00275.00.00 Sekolah Dasar Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) 1. Sekolah Dasar (SD) Jumlah; Sekolah;
(SD)/ adalah Sekolah Dasar atau yang sederajat (sekolah 2. Madrasah Ibtidaiyah Persentase Persen
Madrasah luar biasa tingkat dasar, sekolah dasar kecil, dan/atau (MI)
Ibtidaiyah sekolah dasar pamong). Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3. Sekolah Dasar Luar
(MI)/ Sekolah adalah satuan pendidikan formal yang Biasa (SDLB)
Dasar Luar menyelenggarakan pendidikan umum dengan
Biasa (SDLB) kekhasan agama Islam yang terdiri atas 6 (enam)
tingkat pada jenjang pendidikan dasar (sederajat
dengan SD).
4131 SP00276.00.00 Sekolah Dasar Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) 1. Sekolah Dasar (SD) Jumlah; Sekolah;
(SD)/Madrasah adalah Sekolah Dasar atau yang sederajat (sekolah 2. Madrasah Ibtidaiyah Persentase Persen
Ibtidaiyah luar biasa tingkat dasar, sekolah dasar kecil, dan/atau (MI)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(MI)/Sekolah sekolah dasar pamong). Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3. Sekolah Dasar Luar
Dasar Luar adalah satuan pendidikan formal yang Biasa (SDLB)
Biasa (SDLB) menyelenggarakan pendidikan umum dengan
kekhasan agama Islam yang terdiri atas 6 (enam)
tingkat pada jenjang pendidikan dasar (sederajat
dengan SD).
4132 SP00278.00.01 Sekolah Dasar Satuan pendidikan/sekolah pada tingkat Sekolah 1. SDLB Negeri Jumlah; Sekolah;
Luar Biasa Dasar (SD) yang menyelenggarakan pendidikan bagi 2. SDLB Swasta Persentase Persen
(SDLB) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
4133 SD01080.00.02 Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Menengah Atas menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
(SMA) pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, kebutuhan
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau

- 1036 -
MTs.
4134 SP00279.00.01 Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang 1. SMA Negeri Jumlah; Sekolah;
Menengah Atas menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang 2. SMA Swasta Persentase Persen
(SMA) pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs,
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
MTs.
4135 SD01080.00.02 Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Menengah menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
Awal (SMA) pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, kebutuhan
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
MTs.
4136 SP00279.00.02 Angka Partisipasi Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Murni (APM) Menengah menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
SMA/MA/sederajat. Awal (SMA) pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, kebutuhan
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
MTs.
4137 SP00280.00.00 Sekolah Unit Pelaksana Teknis di bidang pendidikan menengah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Sekolah,
Menengah kejuruan formal di lingkungan Kementerian analisis atau sesuai Orang
Kejuruan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berada di kebutuhan
Kehutanan bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
Negeri Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
4138 SD01082.00.02 Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Menengah menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
Lanjutan pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, kebutuhan
(SMK) atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
MTs.
4139 SP00281.00.01 Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang 1. SMK Negeri Jumlah; Sekolah;

- 1037 -
Menengah menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang 2. SMK Swasta Persentase Persen
Lanjutan pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs,
(SMK) atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
MTs.
4140 SD01084.00.02 Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Menengah menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
Pertama (SMP) pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau kebutuhan
bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
Selain SMP Umum, ada juga SMP Terbuka dan SMP
Kejuruan seperti Sekolah Menengah Ekonomi
Pertama/SMEP, Sekolah Teknik/ST, Sekolah Kejuruan
Kepandaian Putri/SKKP.
4141 SP00282.00.01 Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang 1. SMP Negeri Jumlah; Sekolah;
Menengah menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang 2. SMP Swasta Persentase Persen
Pertama (SMP) pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau
bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
Selain SMP Umum, ada juga SMP Terbuka dan SMP
Kejuruan seperti Sekolah Menengah Ekonomi
Pertama/SMEP, Sekolah Teknik/ST, Sekolah Kejuruan
Kepandaian Putri/SKKP.
4142 SP00282.00.02 Angka Partisipasi Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sekolah;
Murni (APM) Menengah menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
SMP/MTs/sederajat. Pertama (SMP) pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau kebutuhan
bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
Selain SMP Umum, ada juga SMP Terbuka dan SMP
Kejuruan seperti Sekolah Menengah Ekonomi
Pertama/SMEP, Sekolah Teknik/ST, Sekolah Kejuruan
Kepandaian Putri/SKKP.

- 1038 -
4143 SP00283.00.01 Sekolah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal pada 1. SMPLB Negeri Jumlah; Sekolah;
Menengah tingkat Sekolah Menengah Pertama yang 2. SMPLB Swasta Persentase Persen
Pertama Luar menyelenggarakan pendidikan bagi Anak
Biasa (SMPLB) Berkebutuhan Khusus (ABK).
4144 SD01086.00.00 Sektor Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung KBLI Jumlah; Kegiatan;
Pariwisata berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh Persentase Persen
masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah
daerah.
4145 ST00856.00.01 Sektor Jenis komoditi/sub sektor jika salah satu sumber KBLI Jumlah; Kegiatan;
Pertanian penghasilan adalah sektor pertanian, meliputi: Persentase Persen
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, perikanan tangkap, perikanan budidaya,
kehutanan, dan jasa pertanian.
4146 ST00856.00.02 Sektor Jenis komoditi/sub sektor jika salah satu sumber 1. Tanaman pangan Jumlah; Kegiatan;
Pertanian penghasilan adalah sektor pertanian, meliputi: 2. Hortikultura Persentase Persen
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, 3. Perkebunan
peternakan, perikanan tangkap, perikanan budidaya, 4. Peternakan
kehutanan, dan jasa pertanian. 5. Perikanan tangkap
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Perikanan budidaya
7. Kehutanan
8. Jasa pertanian
4147 SE00296.00.00 Selisih barang barang yang masih dikerjakan/diproses oleh 1. Nilai Stok awal Jumlah, Nilai
produksi perusahaan. Nilai barang setengah jadi diperkirakan 2. Nilai stok akhir Persentase
setengah jadi sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memmbeli bahan baku yang dipakai, ditambah dengan
ongkos pengerjaan yang sudah dilakukan
4148 ST00858.00.00 Seminomaden, Ternak yang dirawat dan dibesarkan oleh pemilik Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ternak
semipastoral usaha yang hidup secara seminomadic. Biasanya analisis atau sesuai
atau pemilik usaha memiliki tempat tinggal tetap dimana ia kebutuhan
transhumant pulang selama beberapa bulan dalam setahun
tergantung musim. Untuk sistem seminomaden dan
semipastoral, pemilik biasanya membangun rumah

- 1039 -
semipermanen untuk beberapa bulan atau tahun dan
mungkin bercocok tanam sebagai sumber makanan
tambahan. Ternak berpindah secara transhumance
(perpindahan ternak sesuai dengan musim bersama
pemilik atau penggembalanya) untuk memastikan
adanya makanan dan air.
4149 SD01090.00.00 Sengketa Perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sengketa;
Lingkungan dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah analisis atau sesuai Persentase Persen
Hidup (LH) berdampak pada lingkungan hidup. kebutuhan
4150 SP00284.00.00 Seni Seni adalah ekspresi artistik individu, kolektif, atau 1. Film Jumlah; Unit; Persen
komunal, yang berbasis warisan budaya maupun 2. Seni Musik/Suara persentase
berbasis kreativitas penciptaan baru, yang terwujud 3. Seni Rupa
dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. 4. Seni Sastra (Puisi,
Seni antara lain seni pertunjukan, seni rupa, seni Dongeng)
sastra, film, seni musik, dan seni media. 5. Seni Tari Budaya
Indonesia
6. Seni
Teater/Pewayangan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
7. Lainnya, seperti
Barongsai, Kuda
Lumping, Reog, dan
pertunjukan lainnya.
4151 SD01093.00.00 Sensus Pendataan penduduk dan karakteristiknya secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sensus;
Penduduk menyeluruh di suatu wilayah pada periode waktu analisis atau sesuai Persentase Persen
tertentu. kebutuhan
4152 ST00859.00.00 Sensus Kegiatan statistik untuk mengumpulkan, mengolah, Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pertanian dan mendiseminasi data struktur pertanian, yang analisis atau sesuai
mencakup seluruh atau bagian penting suatu negara kebutuhan
4153 SP00285.00.00 Septic Tank Tempat pembuangan akhir yang berupa bak 1. Tangki dengan dasar Jumlah Septic Tank
atau Tangki penampungan, biasanya terbuat dari pasangan semen
Septik bata/batu/beton di semua sisinya. 2. Tangki tanpa dasar
semen

- 1040 -
4154 SE00298.00.00 Sertifikasi Merek dagang adalah merek yang digunakan pada 1. SNI Jumlah Sertifikasi
Merek Dagang barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau 2. Sertifikasi nasional
dan Produk beberapa orang secara bersama-sama atau badan lainnya (halal MUI,
hukum untuk membedakan dengan barang-barang LPJK)
sejenis lainnya. 3. Sertifikasi
internasional
4155 ST00860.00.00 Sertifikasi Serangkaian pemeriksaan dan/atau pengujian dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sertifikat;
Benih rangka penerbitan benih bina analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
4156 ST00861.00.00 Sewa lahan Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha atas Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
penggunaan lahan milik pihak lain. Sewa lahan ini analisis atau sesuai persentase persen
tidak termasuk dalam biaya antara, tetapi digolongkan kebutuhan
dalam biaya primer.
4157 ST00862.00.00 Sewa lahan Biaya yang dibayarkan untuk penggunaan lahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
untuk pertanian dalam waktu tertentu dari pihak lain, analisis atau sesuai persentase persen
pertanian dimana besarnya sewa lahan sudah ditetapkan terlebih kebutuhan
dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi.
Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4158 ST00863.00.00 Sewa lainnya Sewa selain yang tersebut dalam butir 14.24a dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rupiah;
14.24b seperti kontrak kebun dan nilai kontrak kepada analisis atau sesuai persentase persen
pemegang HPH, bagi hasil dalam hal pemilik lahan kebutuhan
menanggung resiko.
4159 SD01099.00.00 Sewa/royalti Perjanjian di mana pemilik syah sumber daya alam, Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
sumber daya yang SNA memperlakukannya sebagai pemilik dengan analisis atau sesuai
alam masa hidup tak terbatas membuatnya tersedia untuk kebutuhan
lessee, dengan imbalan pembayaran berkala, dicatat
sebagai pendapatan properti dan dijelaskan sebagai
sewa
4160 SE00300.00.00 Sifat Usaha Usaha Musiman adalah usaha yang Usaha musiman dan Jumlah unit
melakukan/mengusahakan kegiatan produksi usaha bukan musiman
bergantung pada bahan baku yang dipengaruhi oleh
musim (hujan/kemarau/panen)

- 1041 -
4161 SE00301.00.00 Sisa Hasil Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan 1. Sudah dibagi Jumlah ; Rupiah;
Usaha Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku 2. Belum dibagi Persentase Persen
Koperasi dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
4162 SD01102.00.00 Sistem Sistem perkeretaapian yang dikembangkan untuk 1.Commuter Line Jumlah; Sistem;
Angkutan Rel melayani perpindahan orang di kota besar 2.LRT Persentase Persen
yang 3.MRT
Dikembangkan
di Kota Besar
4163 SD01103.00.00 Sistem Kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
Ekologis organisme dan non organisme lain serta proses yang analisis atau sesuai Persentase Persen
menghubungkannya dalam membentuk keseimbangan, kebutuhan
stabilitas, dan produktivitas .
4164 SD01105.00.00 Sistem Jaringan informasi sumber daya air yang tersebar dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
Informasi dikelola oleh berbagai institusi. analisis atau sesuai Persentase Persen
Sumber Daya kebutuhan
Air
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4165 SP00286.00.00 Sistem serangkaian kegiatan pemberian 1. Perkotaan Jumlah unit
peringatan dini peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat 2. Perdesaan
bencana alam tentang kemungkinan terjadinya
bencana alam pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang. Sistem peringatan
dini bencana alam yang dimaksud di sini misalnya
peringatan dini terhadap warga
mengenai status ketinggian pintu air, status gunung,
dsb, yang disampaikan melalui
kentongan, pemberitahuan dengan loud speaker, dan
lainnya
4166 SD01109.00.00 Sistem Sistem pemberian peringatan sesegera mungkin Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sistem;
Peringatan kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya analisis atau sesuai Persentase Persen
Dini Cuaca bencana pada suatu kota oleh lembaga yang kebutuhan

- 1042 -
dan Iklim serta berwenang.
Kebencanaan
4167 SP00287.00.00 Sistem fasilitas pendeteksian kejadian bencana alam 1. Perkotaan Jumlah unit
peringatan dini tsunami untuk memberikan peringatan dini sebelum 2. Perdesaan
khusus bencana alam tsunami
tsunami datang/menimpa desa/kelurahan. Sistem ini
menggunakan peralatan teknologi
tinggi sebagai alat atau sarana untuk memonitor
kapan dan di mana bencana alam
tsunami itu akan terjadi. Cakupan wilayah sistem
peringatan dini tsunami meliputi
semua desa kelurahan yang dapat dijangkau oleh
sistem tersebut dan bukan hanya
desa/kelurahan dimana lokasi alat tersebut berada
4168 ST00864.00.00 Sistem ternak Karakteristik umum dan praktik merawat ternak pada Nomaden Jumlah Sistem
usaha pertanian Seminomaden
Pastoral tetap
4169 SP00288.00.00 Situs Bukti-bukti baik tertulis maupun tidak tertulis yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Lokasi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
peninggalan menunjukkan peristiwa-peristiwa sejarah dari analisis atau sesuai
sejarah masyarakat masa lampau. Contoh: candi, istana, kebutuhan
kerajaan, prasasti, benteng, dsb
4170 SE00304.01.01 Skala usaha skala usaha dibedakan menjadi 3 kelompok. Yaitu 1. Industri Besar : Jumlah Unit
kelompok industri kecil, kelompok industri menengah, Perusahaan Industri tenaga
dan kelompok industri besar dengan tenaga kerja kerja dan
100 atau lebih nilai
2. Industri Sedang : investasi
Perusahaan Industri
dengan tenaga kerja 20
sampai dengan 99
3. Industri Kecil :
Perusahaan Industri
yang mempunyai tenaga

- 1043 -
kerja antara sampai 5
sampai dengan 19
orang
4. Industri Kerajinan
Rumah Tangga : Usaha
rumah tangga dibidang
perindustrian dengan
tenaga kerja 1 sampai 4
Orang
4171 SE00304.02.02 Skala usaha skala usaha dibedakan menjadi 2 kelompok. Yaitu 1. 1-4 orang Industri Jumlah unit
kelompok industri mikro dan kelompok industri kecil mikro tenaga
2. 5-19 orang industri kerja dan
kecil nilai
investasi
4172 SE00304.03.03 Skala usaha Skala usaha dibedakan menjadi 3 kelompok. Yaitu 1. Strata perusahaan Badan Perusahaan
strata perusahaan skala kecil, strata perusahaan skala skala kecil (skala usaha usaha
menengah, dan strata perusahaan skala besar dengan kode 2) yaitu Perusahaa
perusahaan dengan n
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kualifikasi K1, K2, dan Konstruksi
K3.
2. Strata perusahaan
skala menengah (skala
usaha dengan kode 3)
yaitu perusahaan
dengan kualifikasi M1
dan M2.
3. Strata perusahaan
skala besar (skala
usaha dengan kode 4)
yaitu perusahaan
dengan kualifikasi kode
B1 dan B2. 4. Untuk

- 1044 -
perushaaan Non
Kualifikasi (NK) maka
strata perusahaan
skalanya akan
mengikuti status badan
usahanya, misal PT
dengan kualifikasi NK
maka skalanya akan
menengah atau besar
sesuai dengan
kualifikasinya.
4173 SE00304.04.04 Skala usaha Ukuran yang digunakan untuk mengklasifikasikan 1. Mikro Jumlah; Usaha/Perus
usaha berdasarkan kriteria modal usaha atau hasil 2. Kecil Persentase ahaan;
penjualan tahunan. 3. Menengah Persen
4. Besar
4174 SE00305.00.00 Smelter Sebuah Fasilitas pengolahan hasil tambang yang 1. Rencana Jumlah; Unit; Persen
berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti penambahan Persentase
timah, nikel, tembaga, emas dan perak hingga 2. Eksisting terbangun
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai
bahan baku produk akhir. Proses tersebut telah
meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan
pemurnian.
4175 ST00865.00.00 Spat (baca : Benih tiram mutiara atau kerang-kerangan lainnya. 1. Air laut Jumlah; Butir, Ekor;
sped) 2. Air payau Massa Gram
4176 SE00306.00.00 Spesifikasi/Ku nama kualitas dengan lengkap yang mencakup Klasifikasi berdasarkan Jumlah Spesifikasi
alitas Harga spesifikasi, merk, kemasan, isi per kemasan, dan analisis atau sesuai
Perdagangan keterangan lainnya yang dianggap penting kebutuhan
Besar (HPB)
4177 SE00307.00.00 Spesifikasi/Ku Merk/Model Komoditas/barang mesin dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Spesifikasi
alitas Mesin perlengkapan yang sudah ditentukan analisis atau sesuai
dan kebutuhan
Perlengkapan

- 1045 -
4178 SD01120.00.00 Standar Pelayanan minimal yang tersedia di kawasan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pelayanan;
Pelayanan perkotaan. Prinsip SPP meliputi: 1. keadilan dan analisis atau sesuai Persentase Persen
Perkotaan perlindungan pada kepentingan umum; 2. keterpaduan kebutuhan
(SPP) pelayanan perkotaan; 3. keberlanjutan. SPP
dikelompokkan sesuai dengan fungsi kawasan
perkotaan yang terdiri atas: a. tempat permukiman
perkotaan; b. pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan; c. pelayanan sosial; dan d. kegiatan
ekonomi.
4179 SE00309.00.00 Standard Pengelompokan barang impor SITC Jumlah Kelompok
International
Trade
Classification
(SITC)
4180 SE00310.00.00 Standardisasi Penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi Berdasarkan Produk Jumlah Sertifikat
produk barang-barang dari manufaktur dan jasa yang Makanan dan
ditentukan oleh regulator, antara lain dibidang Minuman:
kesehatan (risiko rendah, menengah, tinggi), kehalalan, 1.PIRT (Produksi
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
keamanan, manajemen mutu. Industri Rumah Tangga)
2.Makanan Dalam dan
Luar Negeri (MD/ML)
3.Hieginies (Izin
Depkes/ Dinkes)
4.Kehalalan Produk
5.NKV (Nomor Kontrol
Veteriner)
6.HACCP

Berdasarkan Produk
Non
Makanan/Minuman :
1.SNI

- 1046 -
2.ISO dan sejenisnya
3.SLK (Sertifikat
Legalitas Kayu)

Berdasarkan Produk
Jasa :
1. ISO dan sejenisnya

Berdasarkan
Manajeman Mutu :
1.ISO dan sejenisnya
4181 SD01122.00.00 Stasiun Suatu tempat/lokasi peralatan hidrologi yang dibangun Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Stasiun;
Hidrologi melalui tahapan survei dan perencanaan jaringan analisis atau sesuai Persentase Persen
hidrologi yang berfungsi sebagai pemantau kebutuhan
karakteristik hidrologi.
4182 SD01123.00.00 Stasiun Stasiun hidrologi dan klimatologi yang mengalami Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Stasiun;
Hidrologi dan pembaharuan dan pengembangan baik pada alat analisis atau sesuai Persentase Persen
Klimatologi pengukuran yang digunakan maupun sarana dan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
yang prasarananya.
Dilakukan
Updating dan
Revitalisasi
4183 SD01124.00.00 Stasiun Suatu/lokasi yang dibangun untuk melakukan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Stasiun;
Klimatologi pengukuran secara kontinyu dan meliputi periode analisis atau sesuai Persentase Persen
waktu yang lama (minimal 10 tahunan). Pengamatan kebutuhan
utama yang dilakukan stasiun klimatologi meliputi
unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin,
kelembaban, tinggi dasar awan, banglash, durasi
penyinaran matahari dan suhu tanah.
4184 SD01125.00.00 Statistik Dasar Statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
keperluan yang bersifat luas, baik pemerintah maupun analisis atau sesuai
masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, kebutuhan

- 1047 -
berskala nasional maupun regional, makro, dan yang
penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab BPS.
4185 SD01126.00.00 Statistik Statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
Khusus memenuhi kebutuhan intern dari suatu analisis atau sesuai
instansi/perusahaan swasta dalam rangka kebutuhan
penyelenggaraan riset atau penelitian. Meskipun
pelaksanaannya menjadi tanggung jawab
instansi/perusahaan terkait, dalm praktek
pelaksanaan dapat bekerja sama dengan BPS.
4186 SD01127.00.00 Statistik Statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
Sektoral memenuhi kebutuhan instansi pemerintah tertentu analisis atau sesuai
dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah kebutuhan
dan tugas pembangunan yag merupakan tugas pokok
instansi pemerintah yang bersangkutan. Meskipun
program pelaksanaannya menjadi tanggung jawab
instansi pemerintah terkait, dalam praktek
pelaksanaan dapat bekerja sama dengan BPS.
4187 ST00866.00.00 Status Air Tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi 1. memenuhi baku Jumlah; Status, Poin;
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Sungai cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam mutu (kondisi baik) (0 ≤ Persentase Persen
waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku PIj ≤ 1,0)
mutu air yang ditetapkan 2. Cemar Ringan (1,0 <
PIj ≤ 5,0)
3. Cemar Sedang (5,0 <
PIj ≤ 10)
4. Cemar Berat (PIj >
10)
4188 SE00312.01.00 Status Badan bentuk pengesahan suatu unit usaha/perusahaan 1. PT Jumlah unit
Usaha pada saat didirikan atau dibentuk, yang dilakukan oleh 2. Yayasan
instansi pemerintah yang berwenang. 3. CV
4. NV
5. Firma
6. IUMKM

- 1048 -
7. Perseorangan
4189 SE00312.02.00 Status Badan Status usaha perusahaan yang pendiriannya 1. PT Persentase Persen
Usaha berdasarkan badan hukum atau non badan hukum. 2. Yayasan
3. CV
4. NV
5. Firma
6. IUMKM
7. Perseorangan
4190 SE00313.00.00 Status Badan Bentuk pengesahan suatu unit usaha/perusahaan 1. Perseroan (PT, PT Jumlah; Status;
Usaha/Badan pada saat didirikan atau dibentuk, yang dilakukan oleh Persero, PT Tbk, PT Persentase Persen
Hukum instansi pemerintah yang berwenang Persero Tbk)
2. Perusahaan Umum
(Perum)
3. Yayasan
4. Perkumpulan/Partai
Politik
5. Persekutuan
Komanditer (CV)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Persekutuan Firma
7. Persekutuan Perdata
(maatschap)
8. Koperasi
9. Dana Pensiun
10. Perseorangan
11. Naamloze
Vennootschap (NV)
12. Badan
Hukum/Badan Usaha
Lainnya
13. Tidak Berbadan
Hukum/Badan Usaha
4191 SP00289.00.00 Status desa Wilayah desa yang berbatasan langsung dengan laut 1. Perkotaan Jumlah desa/kel

- 1049 -
berbatasan adalah wilayah desa yang bersinggungan langsung 2. Perdesaan
dengan laut dengan laut, baik berupa pantai maupun tebing
karang.
4192 SP00290.00.00 Status Status Ekonomi Rumah Tangga diukur menggunakan 1. Kuintil 1 (20 persen Persentase Persen
ekonomi pendekatan pengeluaran perkapita sebulan, dengan termiskin)
rumah tangga asumsi bahwa pengeluaran perkapita sebulan sama 2. Kuintil 2
dengan pendapatannya. Status ekonomi rumah tangga 3. Kuintil 3
digolongkan menjadi lima kuintil. Kuintil 1 dan 2 4. Kuintil 4
untuk status ekonomi terendah, Kuintil 3 dan 4 untuk 5. Kuintil 5 (20 persen
status ekonomi menengah, dan Kuintil 5 untuk status terkaya)
ekonomi tertinggi.
4193 SE00315.00.00 Status Izin Jenis izin usaha yang dimiliki oleh suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Status
Usaha usaha/perusahaan analisis atau sesuai
kebutuhan
4194 SD01131.00.00 Status Kawin Status keterikatan seseorang dalam perkawinan. 1. Belum kawin Persentase Persen
Status kawin tidak hanya bagi mereka yang kawin sah 2. Kawin
secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya) 3. Cerai hidup
tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh 4. Cerai mati
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami istri.
4195 SE00316.00.00 Status Status keberadaan usaha di lapangan saat pendataan 1. Ditemukan dan Jumlah; Usaha/Perus
keberadaan masih aktif Persentase ahaan;
2. Ditemukan tetapi Persen
kategori atau kegiatan
usaha sudah berbeda.
3. Pindah dan dapat
ditelusuri
4. Pindah dan tidak
dapat ditelusuri
5. Tutup
6. Tutup
Sementara/Belum
berproduksi

- 1050 -
7. Tidak Ditemukan
8. Ganda (Duplikat)
9. Tidak bersedia
dicacah
10. Ditemukan tetapi
bukan cakupan survei
4196 SP00291.00.00 Status Rumah disewa oleh kepala keluarga atau salah satu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
kepemilikan anggota keluarga dalam jangka waktu tertentu analisis atau sesuai Persentase Tangga;
rumah yang berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan kebutuhan Persen
ditempati pemakai, misalnya bulanan atau tahunan.
(Kontrak/Sewa
)
4197 SP00292.00.00 Status Rumah yang ditempati merupakan milik kepala Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
kepemilikan keluarga atau milik salah satu anggota keluarga. analisis atau sesuai Persentase Tangga;
rumah yang Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit kebutuhan Persen
ditempati bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap
(Milik Sendiri) rumah milik sendiri.
4198 SP00293.00.00 Status Rumah yang ditempati tersebut diperoleh dari pihak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kepemilikan lain bukan anggota keluarga (baik famili maupun analisis atau sesuai Persentase Tangga;
rumah yang bukan famili yang tinggal di tempat lain) dan ditempati kebutuhan Persen
ditempati: tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun.
Bebas Sewa
(menumpang)
4199 SP00294.00.00 Status Rumah yang ditempati tersebut dimiliki dan disediakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
kepemilikan oleh suatu instansi/perusahaan tempat bekerja kepala analisis atau sesuai Persentase Tangga;
rumah yang keluarga atau salah satu anggota keluarga, baik kebutuhan Persen
ditempati: dengan membayar sewa maupun tidak.
Dinas
4200 SP00295.00.00 Status Rumah yang ditempati tersebut tidak dapat Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Rumah
kepemilikan digolongkan ke dalam salah satu kategori di atas, analisis atau sesuai Persentase Tangga;
rumah yang misalnya tempat tinggal milik bersama dan rumah kebutuhan Persen
ditempati: adat.

- 1051 -
Lainnya
4201 SE00317.00.00 Status Status Koperasi adalah konsep administrasi yang 1. Aktif Jumlah Status
Koperasi digunakan untuk mengkategorikan berdasarkan 2. Tidak Aktif
kinerjanya yang dapat diukur dari pelaksanaan rapat
anggota
4202 SD01133.00.00 Status Jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan utama. 1. Berusaha sendiri Jumlah; Orang;
Pekerjaan 2. Berusaha dibantu Persentase Persen
buruh tidak
tetap/buruh tidak
dibayar
3. Berusaha dibantu
buruh tetap/buruh
dibayar
4.
Buruh/Karyawan/Pega
wai
5. Pekerja Keluarga atau
tidak dibayar
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Pekerja Bebas
4203 SE00319.00.00 Status Status pemodalan yang dimiliki perusahaan 1. PMA Jumlah, Perusahaan
Pemodalan 2. PMDN persentase
4204 SE00320.00.00 Status Status penanaman modal perusahaan/ usaha 1.PMDN (Penanaman Nilai;Persen Rupiah;Perse
Penanaman Modal dalam Negeri) tase n
Modal 2.PMA (Penanaman
Modal Asing)
3.Non PMDN/PMA
4205 SE00321.00.00 Status Status perkawinan dikategorikan menjadi, 1)belum 1. belum kawin Persentase Persen
Perkawinan kawin; 2) kawin; 3) cerai hidup; dan 4) cerai mati. 2. kawin
3. cerai hidup
4. cerai mati
4206 SE00322.00.00 Status ruang status kepemilikan tempat berdagangnya apakah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Status
dagang sewa atau milik sendiri. analisis atau sesuai

- 1052 -
kebutuhan
4207 SP00296.00.00 Status sebagai Status responden sebagai pengemudi atau penumpang 1. Pengemudi Jumlah; Orang;
pengemudi pada moda transportasi utama 2. Penumpang Persentase Persen
atau
penumpang
4208 SE00323.00.00 Status Tempat Rumah tangga yang dimaksud adalah rumah tangga 1. Milik Sendiri Persentase Persen
Tinggal Rumah biasa, yaitu seorang atau sekelompok orang yang 2. Kontrak
Tangga mendiami sebagian atau seluruh bangunan sensus, 3. Sewa
dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu 4. Dinas
dapur. 5. Bebas sewa
6. Lainnya
4209 SP00297.00.00 Stok migran Stok migran internasional adalah banyaknya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
internasional penduduk Indonesia pada saat pencacahan yang analisis atau sesuai Persentase Persen
dilahirkan di luar negeri atau berkewarganegaraan kebutuhan
asing.
4210 SP00298.00.00 Stres akibat Stres (ketegangan atau gangguan emosional yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
perjalanan disebabkan oleh faktor luar) akibat perjalanan ke/dari analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ke/dari tempat tempat kegiatan kebutuhan
kegiatan
4211 ST00867.00.00 Suaka marga Hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu Klasifikasi berdasarkan Jumlah Hutan
satwa tempat hidup marga satwa yang mempunyai nilai khas analisis atau sesuai
bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta kebutuhan
merupakan kekayaan alam dan kebanggaan yang
untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya.
4212 SP00299.00.00 Suami Suami dari kepala keluarga. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Orang
analisis atau sesuai
kebutuhan
4213 SP00300.00.00 Suku Kelompok etnis dan budaya masyarakat yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Suku, Orang;
terbentuk secara turun temurun. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan

- 1053 -
4214 SP00301.00.00 Suku bangsa Kelompok etnis dan budaya masyarakat yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
terbentuk secara turun temurun analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
4215 SP00302.00.00 Suku bangsa Sekelompok orang yang mempunyai suku berbeda Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
lain dengan responden. Misalnya responden adalah Suku analisis atau sesuai Persentase Persen
Sasak (Suku di Lombok), maka suku bangsa lainnya kebutuhan
adalah Suku Jawa, Suku Batak, Suku Dayak, Suku
Badui, dsb.
4216 SD01144.00.00 Sumber Air Tempat atau wadah air alami dan/ atau buatan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan analisis atau sesuai Persentase Persen
tanah. kebutuhan
4217 SD01145.00.01 Sumber Air Sumber air yang digunakan untuk minum sehari-hari. 1. Air Kemasan Bermerk Jumlah; Sumber;
Minum Jika responden menggunakan air minum yang berasal 2. Air Isi Ulang Persentase Persen
dari beberapa sumber air, maka pilih salah satu 3. Leding Meteran
sumber air yang volume airnya paling banyak 4. Leding Eceran
digunakan oleh rumah tangga. 5. Sumur Bor/Pompa
6. Sumur Terlindung
7. Sumur Tak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Terlindung
8. Mata Air Terlindung
9. Mata Air Tak
Terlindung
10. Air Permukaan
11. Air Hujan
12. Sumber Lainnya
4218 SD01145.00.01 Sumber Air Sumber air yang digunakan untuk minum sehari-hari. 1. Air kemasan bermerk Persentase Persen
Minum Jika responden menggunakan air minum yang berasal 2. Air isi ulang
dari beberapa sumber air, maka pilih salah satu 3. Leding meteran
sumber air yang volume airnya paling banyak 4. Leding eceran
digunakan oleh rumah tangga. 5. Sumur bor/pompa
6. Sumur terlindung
7. Sumur tak terlindung

- 1054 -
8. Mata air terlindung
9. Mata air tak
terlindung
10. Air permukaan
(sungai/
danau/waduk/kolam/ir
igasi)
11. Air hujan
12. Lainnya
4219 SP00303.00.01 Persentase rumah Sumber Air Sumber air yang digunakan untuk minum sehari-hari. 1. Air Kemasan Bermerk Jumlah; Sumber;
tangga yang Minum Jika responden menggunakan air minum yang berasal 2. Air Isi Ulang Persentase Persen
memiliki akses dari beberapa sumber air, maka pilih salah satu 3. Leding Meteran
terhadap layanan sumber air yang volume airnya paling banyak 4. Leding Eceran
sumber air minum digunakan oleh rumah tangga. 5. Sumur Bor/Pompa
layak dan 6. Sumur Terlindung
berkelanjutan. 7. Sumur Tak
Terlindung
8. Mata Air Terlindung
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
9. Mata Air Tak
Terlindung
10. Air Permukaan
11. Air Hujan
12. Sumber Lainnya
4220 SD01146.01.02 Sumber Air Air leding eceran/meteran, air hujan, dan 1. Air Ledeng (keran) Jumlah; Sumber;
Minum Layak pompa/sumur terlindung/mata air terlindung dengan Meteran Persentase Persen
jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja >= 10 m. 2. Air Ledeng Eceran
3. Keran Umum
4. Hydrant Umum
5. Terminal Air
6. Penampungan Air
Hujan (PAH) atau Mata
Air

- 1055 -
7. Sumur Terlindung
8. Sumur Bor atau
Sumur Pompa
4221 SP00304.03.02 Persentase rumah Sumber Air Air leding eceran/meteran, air hujan, dan 1. Air Ledeng (keran) Jumlah; Sumber;
tangga yang Minum Layak pompa/sumur terlindung/mata air terlindung dengan Meteran Persentase Persen
memiliki akses jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja >= 10 m. 2. Air Ledeng Eceran
terhadap layanan 3. Keran Umum
sumber air minum 4. Hydrant Umum
layak dan 5. Terminal Air
berkelanjutan. 6. Penampungan Air
Hujan (PAH) atau Mata
Air
7. Sumur Terlindung
8. Sumur Bor atau
Sumur Pompa
4222 SP00305.00.00 Sumber Air Jika keluarga menggunakan air hujan sebagai sumber Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Minum Utama utama air minum. analisis atau sesuai
Air Hujan kebutuhan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4223 SP00306.00.00 Sumber Air Jika keluarga menggunakan sumber air minum yang Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Minum Utama tidak disebutkan di atas, misalnya air laut yang analisis atau sesuai
Lainnya disuling. kebutuhan
4224 SE00326.00.00 Sumber Bahan Sebagian besar sumber bahan baku yang digunakan Skala Usaha : Jumlah; Sumber
baku dalam proses produksi dalam rangka rantai pasok 1. Usaha Mikro Persentase bahan baku;
input 2. Usaha Kecil Persen
3. Usaha Menengah
4. Usaha Besar

Perdagangan
1. Domestik
2. Impor

Luas Wilayah

- 1056 -
1. Dalam Desa
2. Dalam Kecamatan
3. Dalam Kabupaten/
Kota
4. Dalam Provinsi
5. Lintas Provinsi
4225 SE00327.00.00 Sumber dana Sumber dana dimana proyek didapatkan untuk Terdiri dari : 1. APBN 2. Jumlah Sumber
proyek yang masing-masing proyek APBD Prov 3. APBD Dana
dikerjakan Kabupaten/Kota 4.
BUMn/BUMD 5. Swasta
6 Luar Negeri 7.
Lainnya
4226 SD01147.00.00 Sumber Daya Air, sumber air, dan daya air yang terkandung di Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
Air dalamnya. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
4227 SE00329.00.00 Sumber Daya Sumber daya adalah bagian dari endapan bahan galian 1. Nasional Jumlah Ton
Batubara dalam bentuk dan kualitas tertentu serta mempunyai 2. Badan Usaha
prospek yag beralasan yang memungkinkan untuk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ditambang secara ekonomis . Lokasi, kualitas, dan
kuantitas karakteristik geologi dan kemenerusan dari
lapisan endapan telah diketahui . Klasifikasi sumber
daya berdasarkan tingkat penyelidikannya, terbagi
menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu tereka, tertunjuk, dan
terukur. Laporan Sumber daya ini berasal dari laporan
Badan Usaha yang disampaikan dalam RKAB yang
diajukan oleh PKP2B, dan IUP
4228 SE00330.00.00 Sumber Daya Sumber daya adalah bagian dari endapan bahan galian 1. Nasional Jumlah Ton/m3
Mineral dalam bentuk dan kualitas tertentu serta mempunyai 2. Badan Usaha
prospek yag beralasan yang memungkinkan untuk
ditambang secara ekonomis . Lokasi, kualitas, dan
kuantitas karakteristik geologi dan kemenerusan dari
lapisan endapan telah diketahui . Klasifikasi sumber

- 1057 -
daya berdasarkan tingkat penyelidikannya, terbagi
menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu tereka, tertunjuk, dan
terukur. Laporan Sumber daya ini berasal dari laporan
Badan Usaha yang disampaikan dalam RKAB yang
diajukan oleh PKP2B, dan IUP.
4229 SD01151.00.00 Sumber Daya Sumber daya hayati, sumber daya nonhayati; sumber Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumber;
Pesisir dan daya buatan, dan jasa-jasa lingkungan; sumber daya analisis atau sesuai Persentase Persen
Pulau-Pulau hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun, kebutuhan
Kecil mangrove dan biota laut lain; sumber daya nonhayati
meliputi pasir, air laut, mineral dasar laut; sumber
daya buatan meliputi infrastruktur laut yang terkait
dengan kelautan dan perikanan, dan jasa-jasa
lingkungan berupa keindahan alam, permukaan dasar
laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan
kelautan dan perikanan serta energi gelombang laut
yang terdapat di Wilayah Pesisir.
4230 ST00869.00.00 Sumber input Bagaimana benih diperoleh 1. Produksi sendiri Persentase Persen
bibit untuk 2. Pertukaran dalam
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tiap jenis masyarakat (Exchange
tanaman within community)
utama (untuk 3. Pasar lokal
usaha 4. Pabrik bibit
pertanian) 5. Donasi
4231 SD01153.00.00 Sumber Listrik Sumber penerangan listrik yang dikelola oleh instansi 1. Tenaga surya Jumlah; Sumber;
Bukan PLN atau oleh pihak lain selain PLN termasuk yang 2. BBM Persentase Persen
menggunakan sumber penerangan dari AKI, generator,
PLT surya (solar cell).
4232 SD01153.00.00 1.4.1.(k) Persentase rumah Sumber Listrik Sumber penerangan listrik yang dikelola oleh instansi 1. Tenaga surya Jumlah; Sumber;
tangga miskin dan Bukan PLN atau oleh pihak lain selain PLN termasuk yang 2. BBM Persentase Persen
rentan yang sumber menggunakan sumber penerangan dari AKI, generator,
penerangan PLT surya (solar cell).
utamanya listrik

- 1058 -
baik dari PLN dan
bukan PLN.
4233 ST00870.00.00 Sumber mengacu pada sumber pembiayaan rumah tangga, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Sumber
Pendapatan berasal dari penghasilan salah satu ART pada rumah analisis atau sesuai
Diluar Sektor tangga tersebut yang bekerja diluar sektor pertanian, kebutuhan
Pertanian meliputi industri pengolahan rumput laut atau lainnya,
perdagangan,dll.
4234 ST00871.00.00 Sumber mengacu pada sumber pembiayaan rumah tangga, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Sumber
Pendapatan berasal dari penghasilan salah satu ART pada rumah analisis atau sesuai
Sektor tangga tersebut yang bekerja pada sektor perikanan, kebutuhan
Pertanian meliputi budidaya rumput laut, budidaya ikan,
penangkapan ikan atau sektor pertanian lainnya.
4235 SP00307.00.00 Sumber upah/imbalan dari keterlibatan dalam 1. Utama Jumlah Sumber
penghasilan pertunjukan/pameran seni oleh responden dianggap 2. Tambahan
sebagai salah satu sumber penghasilan rumah tangga.
4236 ST00872.00.00 Sumber- Dari mana pemilik usaha pertanian menerima 1. Pelayanan Persentase Persen
sumber informasi untuk mengelola usaha pertanian. Ini penyuluhan (Extension
informasi termasuk pula informasi mengenai cuaca, pemilihan service)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertanian varietas tanaman, praktik pertanian baru, mesin-mesin 2. Radio
pertanian, fasilitas 3. Televisi
kredit, penyakit dan hama tanaman, pemasaran, dan 4. Surat kabar
komoditas atau varietas tanaman yang dipromosikan 5. Surat kabar
oleh pemerintah. pertanian
6. Agensi input
7. Internet
8. Petani lainnya
9. Lainnya
4237 SD01154.00.00 Sumur Sumur yang dirancang untuk menyerap air hujan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sumur;
Resapan biasanya berkedalaman 1½ - 2 m dan secara kasat analisis atau sesuai Persentase Persen
mata tidak dapat dilihat karena permukaannya kebutuhan
tertutup. Manfaat sumur resapan diantaranya adalah
untuk meresapkan air hujan ke tanah, sebagai

- 1059 -
cadangan air tanah, dan untuk mencegah banjir.
Bagian dalam sumur biasanya diisi oleh batu pecah,
bata merah, ijuk serta arang dimana batu disusun
berongga. Untuk rumah yang memiliki talang air, air
hujan dari talang air akan dialirkan ke sumur melalui
pipa. Sementara untuk rumah yang tidak memiliki
talang air, maka sumur berada di bawah taman/parit.
Jadi, sumur resapan yang dimaksud bukan untuk
menyerap air limbah dari septic tank. Sumur resapan
biasanya berjarak minimal 5 meter dari septic tank.
4238 SD01155.00.01 Sungai Tempat, wadah, dan jaringan air yang terbentuk secara Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Sungai; Km
alamiah maupun buatan mulai dari mata air (hulu) analisis atau sesuai Panjang;
sampai muara (hilir) dengan dibatasi kanan dan kiri kebutuhan Lebar
oleh garis sempadan.
4239 SP00308.00.02 Sungai Sungai yang dicakup adalah sungai yang 1. Perkotaan Jumlah desa/kel
melintas/berada desa/kelurahan ini. 2. Perdesaan
4240 SP00308.00.02 Sungai Tempat, wadah, dan jaringan air yang terbentuk secara 1. Perkotaan Jumlah sungai
alamiah maupun buatan mulai dari mata air (hulu) 2. Perdesaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
sampai muara (hilir) dengan dibatasi kanan dan kiri
oleh garis sempadan. Sungai yang dimaksud di sini
termasuk anak sungai, kanal, dan sodetan.
4241 ST00873.00.00 Suplemen/zat mengacu pada vitamin, asam amino, dan mineral. Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tambahan analisis atau sesuai
kebutuhan
4242 SP00309.00.00 Surat kematian Surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah Surat
kepala desa/lurah/dokter/bidan maupun perawat di analisis atau sesuai
fasilitas kesehatan atau yang dikeluarkan oleh kebutuhan
kepolisian/ pengadilan yang selanjutnya digunakan
untuk pelaporan kematian dan sebagai syarat
penerbitan akta kematian oleh pejabat pencacatan
sipil.
4243 SP00310.00.00 Surat/Akta Suatu bukti otentik tentang putusnya suatu ikatan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Surat

- 1060 -
Perceraian perkawinan. analisis atau sesuai
kebutuhan
4244 SP00311.00.00 Surat/Akta Suatu alat bukti otentik yang dikeluarkan oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah Surat
Pernikahan Pemerintah/Instansi pelaksana kepada seorang pria analisis atau sesuai
dan seorang wanita dalam melaksanakan pencatatan kebutuhan
perkawinan.
4245 SD01159.00.00 Sustainable Kesepakatan pembangunan baru yang mendorong Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Goals; Persen
Development perubahan-perubahan yang bergeser ke arah analisis atau sesuai Persentase
Goals (SDGs) pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak kebutuhan
asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong
pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip
universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan
bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan
atau “No-one Left Behind”. SDGs terdiri dari 17 Tujuan
dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya dan
pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)
yang berakhir akhir pada tahun 2015 lalu.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4246 ST00874.00.00 Susut Panen Susut yang terjadi pada proses pemanenan. Klasifikasi berdasarkan Massa; kg;
analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
4247 ST00875.00.00 Susut Pasca Susut yang dapat terjadi karena pengangkutan ke Klasifikasi berdasarkan Massa; kg;
Panen tempat penyimpanan, susut dalam proses pengeringan, analisis atau sesuai Persentase Persen
susut karena pengangkutan ke tempat pengolahan, kebutuhan
susut di tempat pengolahan, dan susut dalam
penyimpanan.
4248 ST00876.00.00 Swill/sampah mengacu pada sisa sampah organic rumah tangga yang Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
rumah tangga digunakan sebagai pakai ternak analisis atau sesuai
kebutuhan
4249 SP00312.00.00 Tabungan/sim bagian dari pendapatan anggota rumah tangga atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tabungan;
panan pemberian dari pihak lain yang tidak dibelanjakan, analisis atau sesuai Persentase Persen
tetapi kebutuhan

- 1061 -
disimpan di tempat-tempat tertentu, misalnya bank,
koperasi, lembaga keuangan, rumah, dsb. Untuk
dipergunakan bagi keperluan masa yang akan datang.
4250 SP00313.00.00 Tabungan/sim simpanan/tabungan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tabungan;
panan berupa dimiliki oleh anggota rumah tangga dalam bentuk uang analisis atau sesuai Persentase Persen
uang yang bisa digunakan membeli barang. kebutuhan
4251 SE00334.00.00 Tahun Tahun perusahaan memulai kegiatan usaha di bidang Klasifikasi berdasarkan Masehi Tahun
perusahaan pengembangan perumahan/apartemen. Bukan tahun analisis atau sesuai
(developer) mulai pengerjaan proyek perumahan/apartemen kebutuhan
mulai tersebut
beroperasi
4252 SE00335.00.00 Taksiran modal Nilai taksiran untuk tiap-tiap barang modal tetap 1. Tanah Jumlah, Nilai
menurut harga yang berlaku pada akhir tahun survei 2. Gedung Persentase
3. Mesin dan
perlengkapan
4. Kendaraan
5. Software
6. modal tetap lainnya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4253 SP00314.00.00 Taman bacaan Tempat atau ruang yang disediakan untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
masyarakat menyimpan, memelihara, menggunakan koleksi buku, analisis atau sesuai
majalah, koran, dan bahan multi media lain untuk kebutuhan
dibaca, dipelajari, dibicarakan, dan dimanfaatkan oleh
masyarakat secara perseorangan, kelompok atau
kelembagaan
4254 ST00877.00.00 Taman buru Hutan wisata yang di dalamnya terdapat satwa buru Klasifikasi berdasarkan Jumlah Taman
yang memungkinkan diselenggarakan perburuan yang analisis atau sesuai
teratur bagi kepentingan rekreasi. Taman Buru jg kebutuhan
didefinisikan sebagai kawasan hutan yang ditetapkan
sebagai tempat wisata perburuan
4255 ST00878.00.00 Taman hutan Kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Taman
raya (THR) tumbuhan dan/atau satwa atau buatan, jenis asli analisis atau sesuai
dan/atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kebutuhan

- 1062 -
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
4256 ST00879.00.00 Taman laut Kawasan lepas pantai atau laut yang masih dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah Taman
batas laut Indonesia, yang di dalamnya mengandung analisis atau sesuai
batu-batuan kosong dan biota di mana terdapat kebutuhan
ekosistem dan atau keindahan khusus yang keadaan
alaminya secara fisik tidak mengalami perubahan oleh
manusia dengan tujuan pemanfaatannya.
4257 ST00880.00.00 Taman Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem Klasifikasi berdasarkan Jumlah Taman
nasional (TN) asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan analisis atau sesuai
untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, kebutuhan
pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan
rekreasi.
4258 ST00881.00.00 Taman wisata Hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik Klasifikasi berdasarkan Jumlah Taman
alam (TWA) keindahan nabati, keindahan hewani, maupun analisis atau sesuai
keindahan alamnya sendiri yang mempunyai corak kebutuhan
khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi
dan kebudayaan.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4259 SP00100.00.00 Tanah Longsor salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
ataupun percampuran keduanya, menuruni atau 2. Perdesaan Orang
keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah
atau batuan penyusun lereng.
4260 SP00315.00.00 Tanah Longsor Salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, 1. Perkotaan Jumlah Kejadian,
ataupun percampuran keduanya, menuruni atau 2. Perdesaan Orang
keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah
atau batuan penyusun lereng.
4261 ST00882.00.00 Tanaman Tanaman yang belum memberikan hasil karena masih Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pohon,
Belum muda, belum pernah berbunga atau belum cukup analisis atau sesuai Luas Tanaman;
Menghasilkan umur untuk berproduksi kebutuhan Hektar (Ha)
(TBM)
4262 ST00883.00.00 Tanaman Tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, 1. Rimpang Massa kg
biofarmaka kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau 2. Non rimpang

- 1063 -
(obat-obatan) digunakan dari bagian tanaman yang berupa daun,
bunga, buah dan umbi (rimpang) atau akar. Produksi
Tanaman obat yang dicakup disini adalah yang
mempunyai tujuan komersial (sebagian atau seluruh
hasilnya untuk dijual). Jenis biofarmaka rimpang
antara lain jahe, laos/lengkuas, kencur, kunyit,
lempuyang, temulawak, temukunci, temuireng dan
dlingo/ dringo, dll. Jenis biofarmaka non rimpang
antara lain kapulaga, mengkudu/pace, mahkota dewa,
kejibeling, sambiloto dan lidahbuaya, dll.
4263 ST00884.00.00 Tanaman Tanaman sumber vitamin, mineral dan lain-lain yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tanaman;
Buah-buahan dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah, analisis atau sesuai Luas Hektar (Ha)
Semusim berumur kurang dari satu tahun, dapat berbentuk kebutuhan
rumpun, menjalar dan berbatang lunak
4264 ST00885.00.00 Tanaman Tanaman sumber vitamin, mineral dan lain-lain yang 1. Tanaman buah- Jumlah Pohon,
Buah-buahan dikonsumsi dari bagian tanaman berupa buah, dan buahan yang tidak Rumpun
Tahunan merupakan tanaman tahunan, umumnya dapat berumpun dan dipanen
dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu sekaligus
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
(dikonsumsi segar) 2. Tanaman buah-
buahan yang tidak
berumpun dan dipanen
berulangkali/lebih dari
satu kali dalam satu
musim/tahun
3. Tanaman buah-
buahan yang berumpun
dan dipanen terus
menerus
4265 ST00886.00.00 Tanaman Hias Tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tanaman;
estetika baik karena bentuk tanaman dan bentuk analisis atau sesuai Luas Hektar (Ha)
daun, tajuk maupun bentuk pohon/batang, warna dan kebutuhan
keharuman bunganya, sering digunakan sebagai

- 1064 -
penghias pekarangan, taman atau ruangan di rumah-
rumah, gedung perkantoran, hotel, restauran maupun
untuk kelengkapan upacara adat dan keagamaan
4266 ST00887.00.00 Tanaman Tanaman yang menghasilkan buah, sayuran, bahan 1. Tanaman Sayuran Massa; kg; Rumpun,
Hortikultura obat nabati, florikultura, termasuk di dalamnya jamur, dan Buah-buahan Jumlah Batang,
lumut, dan tanaman air yang berfungsi sebagai Semusim Pohon
sayuran, bahan obat nabati, dan/atau bahan estetika 2. Tanaman Buah-
buahan dan Sayuran
Tahunan
3. Tanaman Biofarmaka
4. Tanaman Hias
4267 ST00888.00.00 Tanaman Tanaman yang menghasilkan buah, sayuran, bahan 1. Produk segar Massa; kg; Rumpun,
Hortikultura obat nabati, florikultura, termasuk di dalamnya jamur, 2. Benih Jumlah Batang,
lumut, dan tanaman air yang berfungsi sebagai Pohon
sayuran, bahan obat nabati, dan/atau bahan estetika
4268 ST00889.00.00 Tanaman Tanaman tahunan yang berumur panjang, berbatang Klasifikasi berdasarkan Massa; kg; Rumpun,
kehutanan keras, dan biasanya bagian yang diambil atau dipanen analisis atau sesuai Jumlah Batang,
adalah kayunya (kecuali rotan, bambu, dan kayu kebutuhan Pohon
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
putih). Jenis tanaman kehutanan yang diusahakan
meliputi tanaman sengon, mahoni, akasia, suren,
sungkai, dsb.
4269 ST00890.00.00 Tanaman Tanaman kehutanan yang belum mencapai umur yang Klasifikasi berdasarkan Massa; kg; Rumpun,
kehutanan cukup dan yang secara ekonomis belum dapat analisis atau sesuai Jumlah Batang,
yang belum dipanen/ditebang (belum bisa dimanfaatkan). kebutuhan Pohon
siap Tanaman kehutanan siap tebang/panen adalah
tebang/panen tanaman kehutanan yang sudah mencapai umur yang
cukup dan yang secara ekonomis sudah dapat
ditebang/dipanen atau digunakan kayunya.
4270 ST00891.00.00 Tanaman Tanaman yang sedang menghasilkan dan atau sudah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tanaman;
Menghasilkan pernah menghasilkan walaupun saat ini sedang tidak analisis atau sesuai Luas Hektar (Ha)
menghasilkan karena belum musimnya kebutuhan
4271 ST00892.00.00 Tanaman tanaman yang belum cukup umur untuk dipanen. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tanaman

- 1065 -
muda analisis atau sesuai
kebutuhan
4272 ST00893.00.00 Tanaman Jenis komoditas lingkup Kementerian Pertanian yang 1. Tanaman Tahunan Jumlah; Tanaman,
Perkebunan tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2. Tanaman Semusim Luas Pohon;
591.1/KPTS/HK.140/M/9/2020 tentang Komoditas Hektar
Binaan Kementerian Pertanian tanggal 15
September 2020
4273 ST00894.00.00 Tanaman Tanaman perkebunan yang pada umumnya berumur Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar
perkebunan kurang dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan analisis atau sesuai
semusim sekali panen langsung dibongkar. kebutuhan
4274 ST00895.00.00 Tanaman Tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pohon;
perkebunan satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih analisis atau sesuai Luas Hektar
tahunan dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen. kebutuhan
4275 ST00896.00.00 Tanaman Tanaman yang sudah tua, rusak dan tidak Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tanaman;
Rusak/ memberikan hasil yang memadai lagi, walaupun ada analisis atau sesuai Luas Hektar
Tanaman hasilnya tetapi secara ekonomi sudah tidak produktif kebutuhan
Tidak lagi (produksi kurang dari 15% produksi normal)
Menghasilkan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4276 ST00897.00.00 Tanaman Tanaman sumber vitamin, mineral dan lain-lain yang 1. Tanaman sayuran Jumlah; Tanaman;
Sayuran dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, yang dipanen sekaligus Luas Hektar
Semusim bunga, buah dan umbinya, yang berumur kurang dari 2. Tanaman sayuran
satu tahun yang dipanen
berulangkali/lebih dari
satu kali
4277 ST00898.00.00 Tanaman Tanaman sumber vitamin, mineral dan lain-lain yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tanaman,
Sayuran dikonsumsi dari bagian tanaman berupa daun dan analisis atau sesuai Pohon,
Tahunan atau buah, berumur lebih dari satu tahun serta kebutuhan Rumpun
berbentuk pohon
4278 ST00899.00.00 Tanaman Tanaman yang pemanenannya lebih dari satu kali dan Klasifikasi berdasarkan Massa kg, ton
sayuran yang biasanya dibongkar apabila panenan terakhir sudah analisis atau sesuai
dipanen lebih tidak memadai lagi, seperti: bayam, buncis, cabe, kebutuhan
dari sekali kacang panjang, kacang merah, kangkung, ketimun,

- 1066 -
labu siam, tomat, dan terung.
4279 ST00900.00.00 Tanaman Tanaman yang sehabis panen langsung dibongkar / Klasifikasi berdasarkan Massa kg, ton
sayuran yang dicabut, seperti: bawang merah, bawang putih, bawang analisis atau sesuai
dipanen daun, kentang, kubis, sawi/petsai, wortel, dan lobak. kebutuhan
sekaligus Termasuk disini jenis bayam dan kangkung yang
dipanen sekaligus.
4280 ST00901.00.00 Tanaman Tanaman yang sedang menghasilkan dan atau sudah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pohon;
Sedang pernah menghasilkan, dan pada saat ini sedang analisis atau sesuai Luas Hektar (Ha)
Menghasilkan menghasilkan dari masing-masing nama kebun. kebutuhan
(TSM)
4281 ST00901.00.00 Tanaman Tanaman yang sedang menghasilkan dan atau sudah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Pohon;
Sedang pernah menghasilkan, dan pada saat ini sedang analisis atau sesuai Luas Hektar (Ha)
Menghasilkan menghasilkan dari masingmasing nama kebun. kebutuhan
(TSM)
4282 ST00902.00.00 Tanaman Tanaman yang sedang menghasilkan dan atau sudah Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tanaman,
Sedang Tidak pernah menghasilkan dan pada saat ini sedang tidak analisis atau sesuai Luas Pohon;
Menghasilkan menghasilkan karena belum musimnya. kebutuhan Hektar (Ha)
(TSTM)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4283 ST00903.00.00 Tanaman Tanaman dengan siklus pertumbuhan kurang dari Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
sementara satu tahun analisis atau sesuai Luas Hektar
kebutuhan
4284 ST00904.00.00 Tanaman Tanaman perkebunan yang umumnya berumur kurang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tanaman;
Semusim dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan analisis atau sesuai Luas Hektar
satu kali atau beberapa kali masa panen kebutuhan
4285 ST00904.00.00 Tanaman Tanaman perkebunan yang umumnya berumur lebih Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tanaman;
Tahunan dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan analisis atau sesuai Luas Hektar
lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen kebutuhan
4286 ST00905.00.00 Tanaman tetap Tanaman dengan siklus pertumbuhan lebih dari satu Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
tahun analisis atau sesuai Jumlah Pohon
kebutuhan
4287 ST00906.00.00 Tanaman tetap Tanaman tetap yang telah menghasilkan buah atau Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
usia produktif produktivitas lainnya analisis atau sesuai Jumlah Pohon

- 1067 -
kebutuhan
4288 ST00907.00.00 Tanaman Tanaman yang sudah tua, rusak, dan tidak Klasifikasi berdasarkan Luas Ha (Hektare)
Tidak memberikan hasil yang memadai lagi, walaupun ada analisis atau sesuai
Menghasilkan hasilnya tetapi secara ekonomis sudah tidak produktif kebutuhan
(TTM) lagi
4289 ST00907.00.00 Tanaman yang Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Pohon/Rump
Dibongkar/ dibongkar/ditebang dan dapat berasal dari tanaman analisis atau sesuai Pohon/Ru un
Ditebang triwulan yang lalu atau penanaman baru kebutuhan mpun
4290 SE00339.00.00 Tanggal Berdiri Waktu berdirinya perusahaan 1. Triwulan 1 Waktu Tanggal
2. Triwulan 2
3. Triwulan 3
4. Triwulan 4
4291 SE00340.00.00 Tanggal Waktu mulai beroperasinya perusahaan 1. Triwulan 1 Waktu Tanggal
Beroperasi 2. Triwulan 2
3. Triwulan 3
4. Triwulan 4
4292 SE00341.00.00 Tanggal Lahir Tanggal dimana pelaku usaha dilahirkan. Klasifikasi berdasarkan Waktu Tanggal,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
analisis atau sesuai Bulan,
kebutuhan Tahun
4293 SE00343.00.00 Tanggal Terbit Waktu (tanggal, bulan, tahun) dimana NIB terbit. Klasifikasi berdasarkan Waktu Tanggal,
Nomor Induk analisis atau sesuai Bulan,
Berusaha (NIB) kebutuhan Tahun
4294 ST00908.00.00 Tangki semi Tangki, biasanya terbuat dari bahan kedap air, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tangki
cair digunakan untuk penyimpanan pupuk kandang semi analisis atau sesuai
cair. Lubang kedap air atau gudang bawah / kebutuhan
terintegrasi di rumah ternak juga termasuk.
4295 SE00344.00.00 Target Target Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil Pulau Jumlah Perusahaan
Perusahaan Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) menurut
IUPHHK-HA Pulau
4296 SD01163.00.00 Tarif Bea masuk untuk impor barang dagangan, dipungut Klasifikasi berdasarkan Nilai; USD/kg;
berdasarkan ad valorem (persentase nilai) atau analisis atau sesuai Persentase Persen

- 1068 -
berdasarkan ketentuan tertentu (mis. $ 7 per 100 kg). kebutuhan
Tarif dapat digunakan untuk menciptakan keuntungan
harga untuk barang-barang yang diproduksi secara
lokal yang serupa dan untuk meningkatkan
pendapatan pemerintah. Langkah-langkah pemulihan
perdagangan dan pajak tidak dianggap sebagai tarif.
4297 SD01164.00.00 Tarif Terbobot Tarif perdagangan secara rata-rata dengan negara Klasifikasi berdasarkan Nilai; USD/kg;
mitra FTA (Australia, India, Jepang, Korea Selatan, analisis atau sesuai Persentase Persen
Selandia Baru dan Tiongkok) dihitung berdasarkan kebutuhan
seluruh komoditas yang diperdagangkan dan dibobot
dengan pembagian ekspor suatu komoditas terhadap
ekspor total Indonesia kepada negara-negara tersebut.
4298 SP00316.00.00 Tegel Ubin yang terbuat dari semen. Klasifikasi berdasarkan Luas m2
analisis atau sesuai
kebutuhan
4299 SE00345.00.00 Teknik Cara atau langkah-langkah dalam pemasaran produk 1.Penjualan langsung Jumlah, Teknik,
Pemasaran utama. (Konvensional/ Offline) Persentase Persen
2.Penjualan tidak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
langsung/Online (Sosial
Media, Website E-
commerce, Marketplace)
4300 SD01166.02.00 Teknologi Metode untuk menggunakan penemuan ilmiah untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teknologi;
tujuan praktis. analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
4301 ST00909.00.00 Teknologi Penerapan teknologi budidaya yang digunakan (hanya 1. Sederhana Jumlah Teknologi
budidaya untuk budidaya udang windu dan bandeng), kategori 2. Semi intensif
penerapan tergantung jumlah Benih yang ditebar 3. Intensif
(ekor/ha/MT)
4302 ST00910.00.00 Teknologi Metode tertentu yang digunakan untuk 1. Teknologi Intensif Jumlah; Teknologi;
Budidaya Ikan membudidayakan ikan yang terdiri dari intensif, semi 2. Teknologi Semi Persentase Persen
intensif dan sederhana. Intensif
3. Teknologi Sederhana

- 1069 -
4303 ST00911.00.00 Teknologi Teknologi yang digunakan untuk pembuatan garam. 1. Tradisional Jumlah; Teknologi;
Penggaraman 2. Integrasi Lahan Persentase Persen
3. Tunnel
4. Perebusan
4304 SD01168.00.00 12.a.1 Jumlah dukungan Teknologi Teknologi yang dalam pembuatan dan penerapannya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teknologi;
negara-negara Ramah menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, analisis atau sesuai Persentase Persen
berkembang pada Lingkungan proses yang efektif dan efisien dan mengeluarkan kebutuhan
riset dan limbah yang minimal sehingga dapat mengurangi dan
pengembangan mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan
untuk konsumsi dan lingkungan hidup.
produksi Teknologi Ramah Lingkungan memenuhi persyaratan:
berkelanjutan dan - Pemenuhan terhadap regulasi
teknologi ramah - Efisien dalam penggunaan sumber daya (air, energi,
lingkungan. penggunaan bahan baku, pengunaan bahan kimia)
4305 ST00912.00.00 Teknologi Teknologi yang dalam pembuatan dan penerapannya Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teknologi;
Ramah menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, analisis atau sesuai Persentase Persen
Lingkungan proses yang efektif dan efisien dan mengeluarkan kebutuhan
limbah yang minimal sehingga dapat mengurangi dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup.
Teknologi Ramah Lingkungan memenuhi persyaratan:
- Pemenuhan terhadap regulasi
- Efisien dalam penggunaan sumber daya (air, energi,
penggunaan bahan baku, pengunaan bahan kimia)
4306 SD01169.00.00 Telekomunikas Hubungan komunikasi jarak jauh melalui pemancaran, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Telekomunik
i pengiriman, atau penerimaan segala jenis tanda, analisis atau sesuai Persentase asi; Persen
isyarat, tulisan, gambar, suara atau berita melalui kebutuhan
kawat, radio, secara visual, atau sistem elektronik.
4307 SD01169.00.00 Telekomunikas Setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Teekomunika
i dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, analisis atau sesuai Persentase si; Persen
isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui kebutuhan
sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik

- 1070 -
lainnya.
4308 SP00317.00.01 Tempat Ibadah Tempat ibadah yang dicakup adalah yang lokasinya 1. Perkotaan Jumlah unit
tetap dan peruntukannya khusus untuk ibadah oleh 2. Perdesaan
masyarakat umum.
4309 SP00317.00.02 Tempat Ibadah Tempat ibadah yang dicakup adalah yang lokasinya 1. Masjid Jumlah unit
tetap dan peruntukannya khusus untuk ibadah oleh 2.
masyarakat umum. Musala/Surau/Langgar
3. Gereja Kristen
4. Gereja Katolik
5. Kapel
6. Pura
7. Wihara
8. Kelenteng
4310 SP00318.00.00 Tempat Wilayah administratif seseorang tempat melakukan Klasifikasi berdasarkan Wilayah Kabupaten/K
kegiatan kegiatan utama. Lokasi/tempat kegiatan utama analisis atau sesuai ota
utama seseorang dapat berupa tempat kerja (kantor, kebutuhan
perusahaan, pasar,dll) ,sekolah (bagi yang masih
bersekolah), dan tempat kursus.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4311 SE00347.00.00 Tempat Lahir Tempat lahir adalah provinsi/negara dan Klasifikasi berdasarkan Wilayah Kabupaten/
kabupaten/kota tempat tinggal ibu responden pada analisis atau sesuai Kota
saat melahirkan responden atau provinsi/negara dan kebutuhan
kabupaten/kota tempat kelahiran responden. Batas
wilayah administrasi yang digunakan dalam sensus ini
adalah batas wilayah administrasi yang terbaru saat
pencacahan.
4312 SP00319.00.00 Tempat lahir Tempat lahir adalah provinsi/negara dan Klasifikasi berdasarkan Wilayah Kabupaten/K
kabupaten/kota tempat tinggal ibu responden pada analisis atau sesuai ota
saat melahirkan responden atau provinsi/negara dan kebutuhan
kabupaten/kota tempat kelahiran responden. Batas
wilayah administrasi yang digunakan dalam sensus ini
adalah batas wilayah administrasi yang terbaru saat
pencacahan.

- 1071 -
4313 ST00913.00.00 Tempat Pasar yang biasanya terletak di dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah TPI
Pelelangan pelabuhan/pangkalan pendaratan ikan, dimana terjadi analisis atau sesuai
Ikan (TPI) transaksi penjualan ikan, baik secara lelang maupun kebutuhan
tidak.
Kriteria Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah :
a. Tempat tetap (tidak berpindah-pindah).
b. Bangunan tempat transaksi lelang/penjualan ikan.
c. Izin dari instansi yang berwenang (Dinas
Perikanan/Pemerintah Daerah).
4314 ST00914.00.00 Tempat Pasar yang biasa terletak di dalam Klasifikasi berdasarkan Jumlah TPI
Pelelangan pelabuhan/pangkalan pendaratan ikan, dan di tempat analisis atau sesuai
Ikan; PPS, tersebut terjadi transaksi penjualan ikan/hasil laut kebutuhan
PPN, PPP, PPI, baik secara lelang maupun tidak (tidak termasuk
dan PPS/PPN/PPP/PPI/TPI yang menjual/melelang ikan
PPS/PPN/PPP/ darat). PPS/PPN/PPP/PPI/TPI tersebut dikoordinasi
PPI/TPI oleh Dinas Perikanan atau Pemerintah Daerah
setempat. PPS/PPN/PPP/PPI/TPI mempunyai
persyaratan sebagai berikut :
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
- tempat tetap (tidak berpindah-pindah)
- ada bangunan tempat transaksi lelang/penjualan
ikan
- ada koordinator dalam prosedur lelang/penjualan
ikan
- ada ijin dari instansi yang berwenang (Dinas
Perikanan/Pemerintah Daerah).
4315 ST00915.00.00 Tempat suatu tempat yang biasanya digunakan oleh Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tempat
Pendaratan masyarakat setempat untuk mendaratkan analisis atau sesuai
Ikan perahu/kapal hasil tangkapan ikan yang biasanya kebutuhan
Tradisional belum memiliki fasilitas pendaratan yang memadai
(masih tradisional) dan umumnya belum dikelola oleh
pemerintah setempat dan belum masuk ke dalam salah
satu kategori pelabuhan perikanan

- 1072 -
4316 SP00321.00.00 Tempat praktik Sarana kesehatan/bangunan yang digunakan untuk 1. Perkotaan Jumlah Unit
bidan tempat praktik bidan yang biasanya memberikan 2. Perdesaan
pelayanan ibu hamil dan bayi.
4317 SP00322.00.00 Tempat praktik Sarana kesehatan/bangunan yang digunakan untuk 1. Perkotaan Jumlah Unit
dokter tempat praktik dokter yang biasanya memberikan 2. Perdesaan
pelayanan berobat jalan, termasuk
praktik dokter yang mempunyai fasilitas rawat inap
dan apotek.
4318 SP00323.00.00 Tempat tinggal Wilayah administrasi tempat tinggal 5 tahun yang lalu Klasifikasi berdasarkan Wilayah Kabupaten/K
5 tahun yang (dari periode pencacahan). analisis atau sesuai ota
lalu kebutuhan
4319 SE00349.01.01 Tempat Usaha Merupakan tempat keberadaan operasional atau 1. Kantor Jumlah Perusahaan
kegiatan administrasi perusahaan dapat berupa: 2. Rumah Tinggal
3. Rukan
-Kantor adalah bangunan yang digunakan 4. Lainnya
peruntukkannya khusus untuk operasional
perusahaan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
-Rumah Tinggal adalah bangunan yang digunakan
selain sebagai kegiatan usaha konstruksi juga
merupakan tempat tinggal pengusaha yang batas-
batasnya belum jelas

-Rukan adalah bangunan yang umumnya terdiri dari


lebih satu lantai satu lantai bangunan untuk usaha
konstruksi lantai lainnya sebagai tempat tinggal.
4320 SE00349.02.02 Tempat Usaha Tempat beroperasi secara de facto atau lokasi dimana 1. Bangunan Usaha Jumlah Tempat
usaha tersebut dilakukan 2. Bangunan Campuran usaha
3. Kaki Lima
4. Keliling
5. Lainnya
4321 ST00916.00.00 Temuan Audit Temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit 1. Temuan Jumlah Temuan

- 1073 -
yang dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan Ketidakpatuhan
audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian Terhadap Peraturan
ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria audit atau 2. Temuan kelemahan
peluang perbaikan. sistem pengendalian
intern
3. Temuan 3E
4322 SD01171.04.02 Tenaga Kerja Semua orang yang bekerja atau terlibat dalam kegiatan 1. Penduduk Bekerja Jumlah; Orang;
atau proses produksi baik yang dibayar maupun tidak dengan Upah/Gaji Persentase Persen
dibayar seperti pemilik atau pekerja keluarga. Pekerja (Buruh/Karyawan/Pega
keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 jam kerja wai)
normal/hari tidak dianggap pekerja. 2. Berusaha
3. Pekerja Keluarga
4323 ST00917.01.01 Tenaga Kerja Penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang 1. Bekerja Jumlah; Orang;
memiliki kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh 2. Pengangguran Persentase Persen
seseorang dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan
paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu.
Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tidak
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau
kegiatan ekonomi.
4324 ST00917.02.01 Tenaga Kerja Penduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang bekerja, 1. Bekerja Jumlah; Orang;
yang memiliki pekerjaan namun sementara tidak 2. Pengangguran Persentase Persen
bekerja, seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dan
sedang mencari pekerjaan dikategorikan bekerja.
4325 SD01171.05.00 Tenaga Kerja Penduduk berusia 15 tahun ke atas yang melakukan 1. Bekerja Jumlah; Orang;
(penduduk kegiatan dengan maksud memperoleh atau membantu 2. Pengangguran Persentase Persen
bekerja) memperoleh penghasilan atau keuntungan paling
sedikit selama satu jam berturut-turut dalam
seminggu terakhir
4326 SE00350.00.00 Tenaga kerja Tenaga kerja dengan latar pendidikan kejuruan dari 1. Laki-laki 2. Jumlah, Orang
pendidikan program diploma I-IV atau setara dengan program Perempuan Persentase
kejuruan pendidikan strata 1

- 1074 -
(vokasi)
4327 ST00918.01.00 Tenaga kerja Tenaga kerja yang mengerjakan pengolahan lahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pengolahan untuk pertanian dengan mencangkul, membajak atau analisis atau sesuai persentase Persen
lahan traktor. Apabila pekerjaan dilakukan secara borongan kebutuhan
dimasukkan pada pengeluaran lainnya (jasa
pertanian).
4328 ST00918.02.00 Tenaga kerja Tenaga kerja yang mengerjakan pengolahan lahan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
pengolahan budidaya, meliputi kegiatan menyiapkan lahan analisis atau sesuai persentase Persen
lahan budidaya misalnya menggali, membuat galengan dan kebutuhan
sebagainya.
4329 SD01175.00.00 Tenaga Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi 1. Dokter kandungan Persentase Persen
Kesehatan kebidanan, yaitu seperti dokter kandungan, dokter 2. Dokter umum
Terlatih umum, bidan, perawat, dan tenaga medis lainnya yang 3. Bidan
memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. 4. Perawat
4330 SE00351.00.00 Tenaga listrik Penjualan oleh perusahaan dari tenaga listrik yang 1. 450 VA Jumlah Nilai, Kwh
yang dijual dibangkitkan dan jumlahnya tidak boleh lebih besar 2. 900 VA
dari yang dibangkitkan 3. 1300 VA
4. 2200 VA
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
5. 3500 VA
6. 4400 VA
7. 5500 VA
8. 6600 VA
9. 7700 VA
10. 10600 VA
11. 11000 VA
12. 13200 VA
13. 16500 VA
14. 23000 VA
15. 33000 VA
16. 41500 VA
17. 53000 VA
18. 66000 VA

- 1075 -
19. 82500 VA
20. 95000 VA
21. 105000 VA
22. 120000 VA
23. 131000 VA
24. 147000 VA
25. 164000 VA
26. 170000 VA
27. 175000 VA
4331 ST00919.00.00 Tepung sebuah produk Karaginan semi murni dari hasil proses Klasifikasi berdasarkan Jumlah Produk
Rumput Laut ekstraksi rumput laut yang berbentuk tepung analisis atau sesuai
(SRC) kebutuhan
4332 SP00325.00.00 Teraso Jenis lantai yang terbuat dari batu alam kecil-kecil, Klasifikasi berdasarkan Luas m2
diaduk dengan kapur pasir, dan dituang di atas dasar analisis atau sesuai
batu. kebutuhan
4333 SP00327.00.00 Terlibat dalam Seseorang dikatakan terlibat dalam 1. Pelaku Jumlah; Orang;
pertunjukan/p pertunjukan/pameran seni apabila dengan sengaja 2. Pendukung persentase Persen
ameran seni meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertunjukan/pameran kesenian atau untuk
memberikan hiburan langsung kepada penonton
(berperan dalam pertunjukan/pameran seni). Peran
yang dilakukan dapat sebagai pelaku (pemain, penari,
dan penulis naskah/pencipta karya seni) ataupun
pendukung (jasa penyelenggaraan
pertunjukan/pameran atau tim kreatif). Pertunjukan/
pameran kesenian dapat berupa pertunjukan, baik
komersil maupun non komersil di atas panggung,
pagelaran seni maupun pameran yang dapat ditonton
oleh umum (di tempat khusus yang dipersiapkan
untuk pertunjukan).
4334 ST00920.01.00 Ternak Semua hewan, burung dan serangga yang dipelihara 1. Ternak Besar Jumlah Ternak, Ekor
atau dikurung untuk tujuan pertanian 2. Ternak Kecil

- 1076 -
3. Ternak Unggas
4. Aneka Ternak
4335 ST00920.02.00 Ternak Hewan peliharaan yang produknya diperuntukan 1. Ternak Besar Jumlah Ternak, Ekor
sebagai penghasil pangan, bahan baku industri, jasa, 2. Ternak Kecil
dan/atau hasil ikutannya, termasuk ternak hobi 3. Ternak Unggas
4. Aneka Ternak
4336 ST00921.00.00 Ternak Lokal Ternak asli Indonesia termasuk hasil persilangan 1. Ternak Besar Jumlah Ternak, Ekor
antara Ternak asli luar negeri dan Ternak asli 2. Ternak Kecil
Indonesia, yang telah dikembangkan di Indonesia dan 3. Ternak Unggas
telah beradaptasi pada lingkungan dan/atau 4. Aneka Ternak
manajemen setempat
4337 SD01182.00.00 Tersedianya Indikator telah tercapai melalui tersedianya peraturan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
kerangka perundang-undangan terkait penataan ruang laut analisis atau sesuai
kebijakan, dan nasional yang telah disahkan dan masih berlaku saat kebutuhan
instrumen dilakukan pengumpulan data, menjadi indikasi adanya
terkait kerangka kebijakan dan instrumen terkait penataan
penataan ruang laut nasional.
ruang laut
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
nasional
4338 SD01183.00.00 Tersedianya Indikator telah tercapai melalui ketersediaan kerangka Klasifikasi berdasarkan Jumlah Dokumen
kerangka legislasi, administrasi dan kebijakan tersebut menjadi analisis atau sesuai
legislasi, indikasi adanya regulasi untuk memastikan pembagian kebutuhan
administrasi keuntungan secara adil dan merata dari pemanfaatan
dan kebijakan sumber daya genetika pada tahun berjalan.
untuk
memastikan
pembagian
keuntungan
yang adil dan
merata dari
pemanfaatan
sumber daya

- 1077 -
genetika
4339 SP00329.00.00 Tidak Jika ART berumur 5 tahun ke atas pernah terdaftar Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang,
bersekolah lagi dan aktif mengikuti pendidikan, baik di suatu jenjang analisis atau sesuai Persentase Persen
pendidikan formal maupun nonformal (Paket A/B/C), kebutuhan
tetapi pada saat pencacahan tidak terdaftar atau tidak
aktif mengikuti pendidikan lagi.
4340 SD01188.00.00 Timbulan Timbulan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton/m3;
sampah yang proses alam yang berbentuk padat (sampah rumah analisis atau sesuai Persentase Persen
didaur ulang tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan kebutuhan
sampah spesifik) yang melalui upaya pengurangan,
pembatasan dan pemanfaatan kembali. Jumlah
timbulan yang didaur ulang dihitung dari berbagai
tempat daur ulang termasuk dari unit recycle center
(pusat daur ulang) skala kota yang sudah beroperasi.
4341 SD01189.02.00 Timbunan jumlah sampah yang berasal dari sumber sampah itu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Ton/m3;
Sampah sendiri analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
4342 SD01190.00.00 Tindak Perbuatan seseorang yang dapat diancam hukuman Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kejahatan berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana analisis atau sesuai
(KUHP) atau Undang-Undang serta peraturan lainnya kebutuhan
yang berlaku di Indonesia.
4343 SD01191.00.00 Tindak Pidana Suatu tindakan yang dilakukan oleh orang dan/atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kasus
Lingkungan badan usaha dana/atau korporasi yang berpotensi analisis atau sesuai
dan/atau telah berdampak pada lingkungan hidup. kebutuhan
4344 SD01193.00.00 Tindakan Kegiatan yang dilakukan untuk mencegah hama Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
Karantina penyakit hewan karantina masuk ke, tersebar di, analisis atau sesuai
Hewan dan/atau keluar dari wilayah Negara Republik kebutuhan
Indonesia.
4345 SP00331.00.00 Tingkat Tingkat kemiskinan ekstrim pada metadata ini Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Kemiskinan mengukur 2 hal, yaitu: analisis atau sesuai
Ekstrim 1. Pesentase penduduk yang hidup dibawah garis kebutuhan
kemiskinan internasional menurut jenis kelamin,

- 1078 -
umur, status pekerjaan dan wilayah tempat tinggal
(perkotaan/pedesaan)
2. Persentase pekerja yang hidup dibawah garis
kemiskinan internasional menurut jenis kelamin,
umur, status pekerjaan dan wilayah tempat tinggal
(perkotaan/pedesaan)
4346 SP00332.00.00 Tingkat Jumlah dan proporsi penduduk umur kerja yang tidak Klasifikasi berdasarkan Jumlah, Orang;
Ketidakaktifan terlibat aktif dalam pasar tenaga kerja, baik dengan analisis atau sesuai Persentase Persen
bekerja atau mencari pekerjaan (bukan angkatan kerja) kebutuhan
terhadap penduduk usia kerja.
4347 SP00333.00.00 Tingkat Jumlah dan proporsi penduduk umur kerja yang tidak 1. Perkotaan Jumlah, Orang;
Ketidakaktifan terlibat aktif dalam pasar tenaga kerja, baik dengan 2. Perdesaan Persentase Persen
Menurut bekerja atau mencari pekerjaan (bukan angkatan kerja)
Daerah Tempat terhadap penduduk usia kerja berdasarkan daerah
Tinggal tempat tinggal
4348 SP00334.00.00 Tingkat Jumlah dan proporsi penduduk umur kerja yang tidak 1. Laki-laki Jumlah, Orang;
Ketidakaktifan terlibat aktif dalam pasar tenaga kerja, baik dengan 2. Perempuan Persentase Persen
Menurut Jenis bekerja atau mencari pekerjaan (bukan angkatan kerja)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Kelamin terhadap penduduk usia kerja berdasarkan jenis
kelamin
4349 SP00335.00.00 Tingkat Jumlah dan proporsi penduduk umur kerja yang tidak 1. 15-19 Jumlah, Orang;
Ketidakaktifan terlibat aktif dalam pasar tenaga kerja, baik dengan 2. 20-24 Persentase Persen
Menurut bekerja atau mencari pekerjaan (bukan angkatan kerja) 3. 25-29
Kelompok terhadap penduduk usia kerja berdasarkan kelompok 4. 30-34
Umur umur 5. 35-39
6. 40-44
7. 45-49
8. 50-54
9. 55-59
10. 60-64
11. 65-69
12. 70-74

- 1079 -
13. 75-79
14. 80-84
15. 85-89
16. 90 tahun keatas
4350 SP00336.00.00 Tingkat migrasi Migran keluar internasional adalah penduduk yang Klasifikasi berdasarkan Per seribu Per seribu
internasional pernah tinggal di Indonesia dan pada saat pencacahan analisis atau sesuai penduduk
per 1000 tinggal di luar negeri. kebutuhan
penduduk
4351 SP00338.00.00 Tingkat Persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Partisipasi penduduk usia kerja analisis atau sesuai
Angkatan Kerja kebutuhan
4352 SP00339.00.00 Tingkat Persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah 1. Perkotaan Persentase Persen
Partisipasi penduduk usia kerja berdasarkan daerah tempat 2. Perdesaan
Angkatan Kerja tinggal
Menurut
Daerah Tempat
Tinggal
4353 SP00340.00.00 Tingkat Persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah 1. Laki-laki Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Partisipasi penduduk usia kerja berdasarkan jenis kelamin 2. Perempuan
Angkatan Kerja
Menurut Jenis
Kelamin
4354 SP00341.00.00 Tingkat Persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah 1. 15-19 Persentase Persen
Partisipasi penduduk usia kerja berdasarkan kelompok umur 2. 20-24
Angkatan Kerja 3. 25-29
Menurut 4. 30-34
Kelompok 5. 35-39
Umur 6. 40-44
7. 45-49
8. 50-54
9. 55-59
10. 60-64

- 1080 -
11. 65-69
12. 70-74
13. 75-79
14. 80-84
15. 85-89
16. 90 tahun keatas
4355 SP00342.00.00 Tingkat Pekerja Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja di 1. Laki-laki Jumlah, Orang;
Paruh Waktu bawah jam kerja normal, tetapi tidak mencari 2. Perempuan Persentase Persen
pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan
lain. Tingkat pekerja paruh waktu merupakan
persentase pekerja paruh waktu terhadap jumlah
penduduk yang bekerja
4356 SP00342.00.00 Tingkat Pekerja Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja di 1. Perkotaan Jumlah, Orang;
Paruh Waktu bawah jam kerja normal, tetapi tidak mencari 2. Perdesaan Persentase Persen
pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan
lain. Tingkat pekerja paruh waktu merupakan
persentase pekerja paruh waktu terhadap jumlah
penduduk yang bekerja
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4357 SE00352.00.00 Tingkat Tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki oleh 0. Tidak sekolah Jumlah Orang
Pendidikan pekerja/karyawan. 1. SD
Pekerja/ 2. SMP
Karyawan 3. SMA/SMK
4. Diploma
5. S1/D-IV
6. S2
7. S3
4358 SP00343.00.00 Tingkat/kelas Tingkatan/kelas terakhir atau paling tinggi yang dilalui Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tingkat/kela
tertinggi seseorang pada suatu jenjang pendidikan, baik formal analisis atau sesuai s
maupun nonformal (Paket A/B/C) di sekolah negeri kebutuhan
maupun swasta.
4359 SE00353.00.00 Tipe Pasar Pembagian pasar berdasarkan beberapa kriteria 1. Tipe A Tipe Kategorik
Tradisional menurut aturan terkait sarana perdagangan mencakup 2. Tipe B

- 1081 -
jumlah hari operasional, jumlah pedagang dan luas 3. Tipe C
lahan 4. Tipe D
4360 SE00354.00.00 Tipe rumah Tipe rumah yang dibangun oleh pengembang. Misalnya Klasifikasi berdasarkan Jumlah Tipe
tipe rumah 45/90, mawar, dan lain sebagainya analisis atau sesuai
kebutuhan
4361 SP00344.00.00 Tipologi desa Lereng/puncak adalah bagian dari gunung/bukit yang 1. Perkotaan Jumlah desa
terletak di antara puncak sampai lembah. Lereng yang 2. Perdesaan
dimaksud juga mencakup punggung bukit dan puncak
(bagian paling atas dari gunung). Lembah adalah
daerah rendah yang terletak di antara dua pegunungan
atau dua gunung atau daerah yang mempunyai
kedudukan lebih rendah dibandingkan daerah
sekitarnya. Lembah di daerah pegunungan lipatan
sering disebut sinklin. Lembah di daerah pegunungan
patahan disebut graben atau slenk. Sedangkan lembah
di daerah yang bergunung-gunung disebut lembah
antar pegunungan. Dataran adalah bagian atau sisi
bidang tanah yang tampak datar, rata, dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
membentang.
4362 SE00355.00.00 Toko Swalayan Toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual jenis Klasifikasi pasar Jumlah, Unit, Persen
barang secara eceran yang berbentuk minimarket, Persentase
supermarket, department store, hypermarket ataupun
grosir yang berbentuk perkulakan
4363 SP00345.00.00 Toko/warung Bangunan yang berfungsi sebagai tempat usaha di 1. Perkotaan Jumlah Unit
kelontong bangunan tetap untuk menjual barang keperluan 2. Perdesaan
sehari-hari secara eceran, tidak mempunyai sistem
pelayanan mandiri yang dikelola oleh satu penjual.
4364 ST00922.00.00 Tokolan Udang muda berumur 1-2 bulan Klasifikasi berdasarkan Massa kg
analisis atau sesuai
kebutuhan
4365 ST00923.00.01 Total area Area dari seluruh lahan usaha pertanian. Ia mencakup 1. Kepemilikan legal Luas Ha
usaha seluruh lahan yang dikelola oleh oleh usaha pertanian (legal ownership) atau

- 1082 -
terlepas dari legalitasnya. Sehingga, lahan yang dimiliki kepunyaan seperti
oleh anggota rumah tangga namun disewakan ke orang pemilik legal (legal
lain tidak dimasukkan dalam area usaha pertanian. owner-like possession)
Sebaliknya, lahan yang tidak dimiliki oleh anggota 2. Kepemilikan tak legal
rumah tangga namun disewa dari orang lain untuk (non-legal ownership)
produksi pertanian harus dimasukkan sebagai area atau kepunyaan seperti
usaha pertanian. pemilik tak legal (non-
legal owner-like
possession)
3. Menyewa dari orang
lain
4. Jenis kepemilikan
lahan lainnya
4366 ST00923.00.02 Total area Area dari seluruh lahan usaha pertanian. Ia mencakup 1. Lahan tanaman Persentase; Persen;
usaha seluruh lahan yang dikelola oleh oleh usaha pertanian tanaman semusim Luas Hektar
terlepas dari legalitasnya. Sehingga, lahan yang dimiliki (temporay crops)
oleh anggota rumah tangga namun disewakan ke orang 2. Lahan padang
lain tidak dimasukkan dalam area usaha pertanian. rumput atau padang
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Sebaliknya, lahan yang tidak dimiliki oleh anggota merumput ternak
rumah tangga namun disewa dari orang lain untuk (meadows dan pastures)
produksi pertanian harus dimasukkan sebagai area sementara
usaha pertanian. 3. Lahan kosong
sementara
4. Lahan tanaman
tanaman tahunan
(permanent crops)
5. Lahan padang
rumput atau padang
merumput ternak
(meadows dan pastures)
tetap
6. Lahan bangunan

- 1083 -
pertanian dan
pekarangan pertanian
7. Hutan dan lahan
berpohon lainnya (other
wooded land)
8. Area yang digunakan
untuk akuakultur
(termasuk perairan
darat dan pesisir jika
merupakan bagian dari
usaha pertanian)
9. Area lainnya yang
tidak termasuk
klasifikasi manapun
4367 SE00356.00.00 Total Aset/ Seluruh kekayaan yang dimiliki usaha/perusahaan 1.Aset lancar Nilai Rupiah
Assets baik berwujud maupun tidak berwujud yang dapat 2.Aset Investasi
dimanfaatkan dan digunakan oleh usaha/perusahaan 3.Aset tak berwujud
untuk kegiatan produksi barang 4.Aset tetap
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4368 SE00357.00.00 Total Biaya Seluruh nilai pengeluaran operasional dan non Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
operasional yang digunakan dalam periode tertentu. analisis atau sesuai
kebutuhan
4369 SE00358.00.00 Total Seluruh nilai pengeluaran operasional dan non Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
Pengeluaran operasional yang digunakan dalam periode tertentu. analisis atau sesuai
Usaha kebutuhan
4370 SE00359.00.00 Total Volume Total volume perdagangan ke luar negeri/ekspor oleh 1. Ekspor Langsung Nilai; USD/Rupiah;
Ekspor UMKM pelintas batas yang melakukan aktivitas perdagangan 2. Ekspor Tidak Jumlah; Transaksi;
ke negara tetangga yang berbatasan langsung. Langsung Volume; m3; Persen
Penghitungan berdasarkan Free On Board (FOB). Persentase
Dalam pendataan menggunakan pendekatan yang
diterima UMKM.
4371 ST00924.00.00 Traktor Suatu mesin yang digunakan untuk kegiatan pertanian Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Unit; Persen
pertanian antara lain mengolah tanah, menarik gerobak analisis atau sesuai persentase

- 1084 -
(transportasi) dan sumber tenaga. kebutuhan
4372 SD01242.00.00 Transfer/Alih Pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Transfer;
Teknologi ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan analisis atau sesuai Persentase Persen
atau orang, baik yang berada dalam lingkungan dalam kebutuhan
negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam
negeri atau sebaliknya.
4373 SD01243.00.01 Transportasi Perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Jenis
tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. analisis atau sesuai Persentase Transportasi;
kebutuhan Persen
4374 SD01243.00.01 Transportasi Perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. analisis atau sesuai
kebutuhan
4375 SD01244.00.01 Transportasi moda angkutan umum massal dan moda Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Publik/Umum perkeretaapian perkotaan yang berjadwal, berute, analisis atau sesuai
aman, dan bertarif jelas kebutuhan
4376 UL00013.00.01 Transportasi Moda angkutan umum massal dan moda Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
Publik/Umum perkeretaapian perkotaan yang berjadwal, berute, analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
aman, dan bertarif jelas kebutuhan
4377 ST00925.00.00 Trip Kegiatan operasi penangkapan ikan yang dihitung Klasifikasi berdasarkan Jumlah Trip
Penangkapan sejak perahu/kapal meninggalkan pelabuhan/tempat analisis atau sesuai
pendaratan menuju daerah operasi, mencari tempat kebutuhan
penangkapan, menangkap ikan, hingga kembali ke
pelabuhan/tempat asal.
Biasanya satu trip dilakukan satu kali dalam satu hari,
yaitu berangkat pagi kembali sore hari, atau berangkat
sore hari dan kembali pagi/siang berikutnya. Tetapi
dapat pula terjadi bahwa satu trip dilakukan selama
lebih dari satu hari, bahkan kadang-kadang lebih dari
satu bulan.
Penangkapan dengan menggunakan alat-alat seperti
pukat pantai, sero, serok, jermal, alat pengumpul

- 1085 -
kerang-kerangan dan rumput laut, dalam satu hari
dapat melakukan beberapa kali trip penangkapan.
Untuk unit-unit penangkapan demikian satu hari
penangkapan (hari penangkapan dilakukan) dihitung
sebagai satu trip.
4378 ST00926.00.00 Trip kegiatan operasi penangkapan ikan sejak unit 1. One day fishing Jumlah Trip
Penangkapan penangkapan ikan meninggalkan pangkalan menuju 2. Mingguan
Ikan daerah operasi, mencari daerah penangkapan ikan. 3. Bulanan
melakukan penangkapan ikan, sampai kembali lagi ke
tempat pangkalan asal atau ke tempat pendaratan lain
4379 SP00346.00.00 Trotoar jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Trotoar;
sumbu jalan dan lebih tinggi dari permukaan analisis atau sesuai Persentase Persen
perkerasan jalan untuk menjamin keselamatan pejalan kebutuhan
kaki yang bersangkutan
4380 SP00101.00.00 Tsunami sebuah gelombang/ombak laut yang besar yang terjadi 1. Perkotaan Jumlah Kejadian;
karena gerakan vertikal pada kerak bumi yang 2. Perdesaan Orang
iakibatkan oleh gempa bumi, gempa di laut, gunung
berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Gerakan vertikal pada kerak bumi dapat menyebabkan
dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang
mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang
berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
aliran energi air laut yang ketika sampai di pantai
menjadi gelombang besar, yang disebut tsunami.
Dampak negatif tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya, bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan
mengakibatkan korban jiwa manusia serta
menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan
pertanian, tanah dan air bersih.
4381 SP00347.00.00 Tsunami sebuah gelombang/ombak laut yang besar yang terjadi 1. Perkotaan Jumlah Kejadian;
karena gerakan vertikal pada kerak bumi yang 2. Perdesaan Orang
iakibatkan oleh gempa bumi, gempa di laut, gunung

- 1086 -
berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.
Gerakan vertikal pada kerak bumi dapat menyebabkan
dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang
mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang
berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
aliran energi air laut yang ketika sampai di pantai
menjadi gelombang besar, yang disebut tsunami.
Dampak negatif tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya, bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan
mengakibatkan korban jiwa manusia serta
menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan
pertanian, tanah dan air bersih.
4382 ST00927.00.01 Tujuan utama Untuk melihat pemanfaatan hasil produksi pertanian 1. Produksi hanya Nilai; Rupiah;
produksi serta melihat skala pertanian per unit nya yang untuk penjualan Persentase Persen
usaha ditujukan untuk pencapaian kesejahteraan Petani. 2. Produksi utamanya
pertanian untuk penjualan dan
sebagian konsumsi
3. Produksi utamanya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
untuk konsumsi dan
sebagian dijual
4. Produksi hanya
untuk konsumsi
4383 ST00927.00.02 Tujuan utama Untuk mendapatkan indikator umum mengenai 1. Produksi utamanya Persentase Persen
produksi seberapa jauh usaha pertanian berpartisipasi di untuk konsumsi sendiri
usaha ekonomi pasar. Data tentang tujuan produksi biasanya 2. Produksi utamanya
pertanian dikumpulkan untuk usaha pertanian di sektor rumah untuk dijual
tangga atau
3. Produksi hanya
untuk dijual
4. Produksi utamanya
untuk dijual dengan
sedikit untuk konsumsi

- 1087 -
sendiri
5. Produksi utamanya
untuk konsumsi sendiri
dengan sedikit untuk
dijual
6. Produksi hanya
untuk konsumsi sendiri
4384 SP00348.00.00 Uji Kompetensi Uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis 1. Aparatur Jumlah Orang
SDM LHK maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang 2. Non Aparatur
relevan untuk menentukan seseorang kompeten atau
belum kompeten pada suatu unit kompetensi atau
kualifikasi tertentu
4385 SE00361.00.00 Ukuran Satuan Merupakan ukuran yang merinci dimensi (panjang, panjang, lebar, tinggi, Ukuran meter,
Setempat luas, volume, dan berat) komoditas/kualitas berat Standar kilogram
4386 SD01253.00.01 UMKM Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah KBLI Jumlah; Usaha;
Persentase Persen
4387 ST00928.00.00 Umur tanaman umur dihitung sejak awal tanaman ditanam hingga Klasifikasi berdasarkan Rata-rata Umur
saat panen dipanen dalam satuan hari. analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
kebutuhan
4388 SD01254.02.02 Umur/Usia Selisih antara tanggal lahir dengan tanggal wawancara. 1. Kelompok umur Jumlah; Tahun;
Umur dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke remaja (15-24 tahun) Rata-rata; Persen
bawah atau umur pada waktu ulang tahun yang 2. Kelompok umur Persentase
terakhir. prima/produktif (25-54
tahun)
3. Kelompok umur
dewasa (55+ tahun)

(Statistik Pendapatan
Februari 2018)
4389 SP00349.01.01 Umur/Usia Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur analisis atau sesuai Rata-rata; Persen
ulang tahun yang terakhir. kebutuhan Persentase

- 1088 -
4390 SP00349.03.01 Umur/Usia Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
kelahiran responden tersebut menurut sistem kalender analisis atau sesuai Persentase Persen
Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan
usia dari responden tersebut. Usia tersebut dibulatkan
kebawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang
tahun terakhir dari si responden.
4391 SP00349.02.01 Umur/Usia Selisih antara tanggal lahir dengan tanggal wawancara. Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Tahun;
Umur dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke analisis atau sesuai Rata-rata; Persen
bawah atau umur pada waktu ulang tahun yang kebutuhan Persentase
terakhir.
4392 ST00929.00.00 Unggas Afkir Jumlah unggas yang sudah tidak berproduksi lagi Klasifikasi berdasarkan Jumlah Ekor
analisis atau sesuai
kebutuhan
4393 SE00362.00.00 Unit Institusi Entitas ekonomi yang mampu memiliki hak, memiliki 1. Korporasi Jumlah unit
aset, memiliki kewajiban, dan terlibat dalam suatu 2. Rumah tangga
kegatan ekonomi dalam transaksi dengan entitas lain 3. Pemerintah
4. LNPRT
4394 ST00930.00.00 Unit Kesatuan teknis dalam suatu operasi penangkapan, Klasifikasi berdasarkan Jumlah Penangkapan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Penangkapan yang biasanya terdiri dari perahu/kapal penangkap, analisis atau sesuai
alat penangkap sejenis, dan nelayan. kebutuhan
Penjelasan:
a. Jika dalam operasi penangkapan menggunakan
beberapa buah alat penangkap sejenis dengan dua
atau lebih perahu/kapal penangkap, maka jumlah unit
penangkapan dihitung satu.
b. Pada alat penangkap yang menetap seperti bagan,
sero dan kelong, mungkin hanya seorang nelayan yang
melakukan penangkapan pada dua buah alat atau
lebih dengan menggunakan satu perahu/kapal
penangkap, maka setiap alat dihitung sebagai satu
unit penangkapan.
c. Jika ada nelayan yang melakukan operasi

- 1089 -
penangkapan dengan satu alat penangkap, tetapi tidak
menggunakan perahu/kapal, maka setiap nelayan
dihitung sebagai satu unit penangkapan.
d. Jika ada dua atau lebih nelayan melakukan operasi
penangkapan bersama-sama dengan menggunakan
sebuah alat penangkap saja, tetapi tidak menggunakan
perahu/kapal maka kelompok dari beberapa nelayan
dengan satu alat penangkap dihitung sebagai satu unit
penangkapan.
4395 ST00931.00.00 Unit tempat yang digunakan untuk mengolah ikan, baik 1. UPI Mikro Jumlah Unit
Pengolahan yang dimiliki oleh perorangan, kelompok maupun 2. UPI Kecil
Ikan badan usaha 3. UPI Menengah
4. UPI Besar
4396 ST00932.00.00 Unit Unit yang melakukan kegiatan mengubah produksi 1. Mempunyai Jumlah Unit
pengolahan primer menjadi hasil olahan dan atau barang yang 2. Tidak Mempunyai
produksi kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi
nilainya.
4397 SP00350.00.00 Unit Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) adalah satuan 1. Perkotaan Jumlah UPT
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Permukiman permukiman transmigrasi yang berfungsi sebagai 2. Perdesaan
Transmigrasi tempat tinggal dan tempat usaha transmigran yang
(UPT) sejak awal direncanakan untuk membentuk suatu
desa atau bergabung dengan desa setempat.
Organisasi UPT merupakan kelembagaan yang bersifat
sementara dibentuk sekurang kurangnya 2 bulan
sebelum transmigran ditempatkan dan paling lama 5
tahun
4398 SP00351.00.00 Unit produksi/ Suatu enterprise atau bagian dari enterprise yang 1. Unit Jenis Kegiatan Jumlah unit
Establishment terletak di satu lokasi dan hanya melakukan satu 2. Unit Lokal (Local
aktivitas produksi atau kegiatan produksi utama yang Unit)
menghasilkan sebagian besar nilai tambah (value
added). Dalam praktek, establishmen umumya
diidentifikasi sebagai tempat kerja individu, di mana

- 1090 -
jenis aktivitas produktif tertentu dilakukan:
peternakan, pertambangan, pabrik, toko, lokasi
konstruksi, depot transportasi, bandara, bank, kantor,
klinik, dll.
4399 SP00352.00.00 Unit Statistik Sebuah entitas yang digunakan dalam pengumpulan Klasifikasi berdasarkan Jumlah unit
informasi dan penyusunan statistik Sektor institusi:
1. korporasi
2. rumah tangga
3. pemerintah
4. LNPRT (Lembaga
Non-Profit yang
Melayani Rumah
Tangga)

Klasifikasi berdasarkan
aktivitas usaha :
1. Grup Perusahaan/
Kelompok Usaha /
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Enterprise Group (EG)
2. Perusahaan /Usaha /
Enterprise (EN)
3. Unit Produksi /
Establishmen /
Establishment (ES)
4. Unit Penunjang /
Ancillary unit (AU)
5. EG sekaligus EN
(EG/EN)
6. EN sekaligus ES
(EN/ES)
7. EG sekaligus EN&ES
(EG/EN/ES)

- 1091 -
4400 SD01262.02.00 Unmet need Unmet need pelayanan kesehatan atau persentase Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
pelayanan penduduk yang memiliki keluhan kesehatan dan analisis atau sesuai
kesehatan terganggu aktifitasnya namun tidak berobat jalan kebutuhan
adalah perbandingan antara banyaknya penduduk
yang memiliki keluhan kesehatan dan terganggu
aktifitasnya namun tidak berobat jalan dan jumlah
penduduk, dinyatakan dalam satuan persen (%).
4401 SP00353.00.00 Upacara adat Suatu upacara yang bersifat tradisional (ritus)/turun- Klasifikasi berdasarkan Jumlah Kegiatan
temurun yang berhubungan dengan adat/kebiasaan/ analisis atau sesuai
tradisi/budaya suatu masyarakat setempat, seperti kebutuhan
upacara perkawinan, upacara labuhan (sedekah laut
D.I. Yogyakarta, upacara ngaben di Bali, dan
sebagainya).
4402 SD01268.00.00 Upah/Gaji/Pen Upah/Gaji Bersih adalah imbalan/balas jasa yang Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
dapatan Bersih diterima oleh buruh/karyawan/pegawai selama analisis atau sesuai
sebulan yang lalu dari pekerjaan utama, yang terdiri kebutuhan
dari komponen upah/gaji pokok dan tunjangan, baik
berupa uang maupun barang yang dibayarkan oleh
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perusahaan/kantor/majikan.

Pendapatan Bersih Sebulan yang Lalu adalah


imbalan/balas jasa selama sebulan yang lalu, baik
berupa uang maupun barang yang diperoleh seseorang
yang bekerja dengan status berusaha sendiri, pekerja
bebas di pertanian atau pekerja bebas di nonpertanian.
4403 ST00933.00.00 Urban Farming Kegiatan usaha pertanian di perkotaan yang dicirikan 1. Konvensional Jumlah; Orang;
atau pertanian dengan metode budidaya sebagai berikut: 2. Vertikultur Persentase Persen
perkotaan - pemanfaatan permukaan tanah (cara konvensional); 3. Pot/Polybag
- vertikultur dengan memanfaatkan ruang vertikal 4. Hidroponik
sebagai tempat bercocok tanam, baik dalam bentuk 5. Microgreen
digantung maupun rambat atau terpasang di dinding;
- penanaman dalam pot/polybag sebagai media tanam

- 1092 -
sehingga muda dipindahkan pada lahan sempit, dalam
ruangan atau di atap rumah;
- hidroponik dengan menggunakan air atau unsur
hara. Biasanya dengan menggunakan wadah
berbentuk pipa yang disusun bertingkat maupun
berjejer dengan sistem pengaturan air dan hara.
Instalasi hidroponik dapat ditempatkan di luar
ruangan, dalam ruangan maupun di atap rumah;
- microgreen, yakni budi daya tanaman sayuran
berukuran kecil pada fase setelah kecambah atau
sebelum dewasa berumur 7-21 hari. Biasanya
menggunakan wadah berukuran kecil seperti tray
atau nampan.
4404 SD01271.00.00 Urbanisasi Pengarahan mobilitas penduduk dari perdesaan ke Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
perkotaan analisis atau sesuai
kebutuhan
4405 ST00934.00.00 Usaha Kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
Budidaya Ikan membiakkan (pembenihan) ikan dengan menggunakan analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lahan, perairan dan fasilitas buatan serta memanen kebutuhan
hasilnya dengan tujuan sebagian atau seluruhnya
untuk dijual/ditukaratas risiko usaha.
4406 ST00935.00.00 Usaha di Kegiatan yang berupa penyiapan lahan pembudidayaan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
bidang ikan, pembenihan, pembesaran, analisis atau sesuai
pembudidayaa pemanenan, penanganan, pengolahan, penyimpanan, kebutuhan
n ikan pendinginan, dan/atau pengawetan serta
pengumpulan, penampungan, pemuatan,
pengangkutan, penyaluran, dan/atau pemasaran ikan
hasil pembudidayaan.
4407 ST00936.00.00 Usaha Jasa Kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
budidaya seperti melayani usaha di bidang budidaya analisis atau sesuai
perikanan perikanan.Jasa budidaya perikanan meliputi: jasa kebutuhan
pengolahan lahan, pengendalian jasad pengganggu, uji

- 1093 -
mutu, dan sebaginya.
4408 ST00937.00.00 Usaha jasa Kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
kehutanan seperti melayani usaha di bidang kehutanan, Jasa analisis atau sesuai
kehutanan meliputi: jasa pengolahan lahan, kebutuhan
penanaman, jasa penebangan dan atau penanaman
pohon.
4409 ST00938.00.00 Usaha Jasa Kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
penangkapan seperti menyewakan sarana penangkapan beserta analisis atau sesuai
ikan operatornya, dsb. kebutuhan
4410 ST00939.00.00 Usaha jasa Kegiatan yang dilakukan baik oleh perorangan maupun Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit usaha,
pertanian badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak yang analisis atau sesuai rumah
meliputi kegiatan pengolahan lahan, penyelenggaraan kebutuhan tangga
irigasi, pemupukan, penyewaan alat pertanian dengan
operatornya, penyebaran bibit/benih, pengendalian
organisme pengganggu tanaman, pemangkasan,
pemanenan, penanganan pasca panen, pelayanan
pencari rumput untuk makanan ternak,
penggembalaan ternak, pelayanan kesehatan ternak,
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pencukuran bulu ternak, penyewaan pejantan,
penetasan telur dan pemeliharaan/perawatan alat
pertanian.
4411 SD01273.00.00 Usaha Kecil Usaha yang memiliki modal usaha lebih dari 1. Modal Usaha: Jumlah; Usaha;
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai Rp1.000.000.000,00 Persentase Persen
dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar (satu miliar rupiah)
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat sampai dengan
usaha; atau Usaha yang memiliki hasil penjualan Rp5.000.000.O00,00
tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar (lima miliar rupiah)
rupiah) sampai dengan Paling banYak 2. Hasil Penjualan
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); tahunan:
Rp2.00O.000.000,00
(dua miliar rupiah)
sampai dengan

- 1094 -
Rp15.0OO.000.O00,0O
(lima belas miliar
rupiah)
4412 SE00363.00.00 Usaha Kecil Usaha yang memiliki modal usaha lebih dari 1. Modal Usaha: Jumlah; Usaha;
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai Rp1.000.000.000,00 Persentase Persen
dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar (satu miliar rupiah)
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat sampai dengan
usaha; atau Usaha yang memiliki hasil penjualan Rp5.000.000.O00,00
tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar (lima miliar rupiah)
rupiah) sampai dengan Paling banYak 2. Hasil Penjualan
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); tahunan:
Rp2.00O.000.000,00
(dua miliar rupiah)
sampai dengan
Rp15.0OO.000.O00,0O
(lima belas miliar
rupiah)
4413 ST00940.00.00 Usaha kecil Usaha perikanan yang diselenggarakan atau dikelola Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perikanan secara komersial oleh perusahaan perseorangan yang analisis atau sesuai
rakyat tidak berakte notaris. kebutuhan
4414 ST00941.00.00 Usaha kecil Usaha tanaman pangan yang diselenggarakan atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit; Persen
pertanian dikelola secara komersial oleh perusahaan analisis atau sesuai
tanaman perseorangan yang tidak berakte notaris dan kebutuhan
pangan memenuhi kriteria tertentu.
4415 ST00942.00.00 Usaha kecil Usaha peternakan yang diselenggarakan atau dikelola Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
peternakan secara komersil oleh perusahaan perseorangan yang analisis atau sesuai
rakyat tidak berakte notaris dan memenuhi kriteria tertentu. kebutuhan
Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
a) Peternakan ayam ras petelor yang mengusahakan 12
s.d. 2499 ekor induk ayam petelor.
b) Peternakan ayam ras pedaging yang mempunyai
produksi 50 s.d. 374 ekor ayam potong per minggu.

- 1095 -
c) Peternakan babi yang mengusahakan 3 s.d. 24 ekor
induk babi atau 3 s.d. 124 ekor babi.
d) Peternakan sapi potong yang mengusahakan 2 s.d.
99 ekor sapi induk atau 2 s.d. 249 ekor sapi.
e) Peternakan sapi perah yang mengusahakan 1 s.d 9
ekor sapi perah dewasa/laktasi atau 1 s.d. 19 ekor sapi
perah.
f) Peternakan kerbau yang mengusahakan 2 s.d. 99
ekor kerbau induk atau 2 s.d 249 ekor kerbau dan
atau 1 s.d. 19 ekor kerbau perah dewasa/laktasi atau
1 s.d. 40 ekor kerbau perah.
g) Peternakan kuda yang mengusahakan 2 s.d. 99 ekor
kuda induk atau 2 s.d. 249 ekor kuda.
h) Peternakan kambing/domba yang mengusaha-kan 6
s.d. 79 ekor induk kambing/domba.
i) Peternakan itik yang mengusahakan 15 s.d. 2499
ekor induk itik.
4416 ST00943.00.00 Usaha kecil Usaha tanaman perkebunan yang diselenggarakan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanaman atau dikelola secara komersial oleh perusahaan analisis atau sesuai
perkebunan perseorangan yang tidak berakte notaris dan kebutuhan
rakyat memenuhi kriteria tertentu.
4417 ST00944.00.00 Usaha Kegiatan-kegiatan yang bersangkut paut dengan hutan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
Kehutanan dan kepengurusannya. analisis atau sesuai
Usaha tanaman kehutanan adalah kegiatan kehutanan kebutuhan
yang menghasilkan produk tanaman kehutanan (kayu,
daun,getah,dsb) dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya dijual/ditukar atas resiko usaha.
4418 SE00365.00.00 Usaha Mikro Usaha yang memiliki modal usaha sampai dengan 1. Modal Usaha: paling Jumlah; Usaha;
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) banyak Persentase Persen
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; Rp1.000.000.000,00
atau (satu miliar rupiah)
2. Hasil Penjualan

- 1096 -
Usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan. sampai tahunan: paling banyak
dengan Paling banYak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar Rp2.000.000.000,00
rupiah); (dua miliar rupiah);
4419 ST00945.00.00 Usaha Suatu usaha yang berkaitan dengan wisata alam di Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
pemanfaatan kawasan hutan, seperti: penjualan cendera mata, jasa analisis atau sesuai
wisata alam di persewaan sarana wisata, jasa pemandu wisata, jasa kebutuhan
kawasan hutan akomodasi/restoran/rumah makan, dan jasa lainnya.
4420 ST00946.00.00 Usaha Kegiatan untuk memungut/mengambil kayu dan hasil Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
pemungutan hutan lainnya , dengan tujuan sebagian atau seluruh analisis atau sesuai
hasil hutan hasilnya untuk dijual/ditukar atau memperoleh kebutuhan
pendapatan/keuntungan atas risiko usaha. Jenis hasil
hutan yang dipungut seperti getah, kulit kayu, buah-
buahan, tumbuhan obat, gaharu, kayu bakar, kayu
pertukangan, bambu, rotan, rumput, damar, jelutung,
jamur, lumut, madu, dan atau mengambil bagian-
bagian dari habitat hutan seperti sarang burung walet,
telur burung dan sebagainya.
4421 ST00947.00.00 Usaha Kegiatan penangkapan satwa liar dan atau mengambil Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
penangkapan bagian-bagiannya, dengan tujuan sebagian atau analisis atau sesuai
satwa liar seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar atau kebutuhan
memperoleh pendapatan/keuntungan atas risiko
usaha, misalnya penangkapan ular, penangkapan
buaya, penangkapan ayam hutan.
4422 ST00948.00.00 Usaha Kegiatan usaha dengan melakukan proses merubah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
pengolahan bentuk produk ikan primer menjadi bentuk lain yang analisis atau sesuai
hasil memiliki nilai ekonomis lebih tinggi, misalnya dengan kebutuhan
perikanan melakukan proses penggaraman (menjadi ikan asin),
pemindangan, pengasapan, pembekuan, pengalengan,
dan proses pengolahan lainnya.
4423 ST00949.02.02 Usaha Semua usaha perorangan atau badan hukum untuk 1. Perikanan Tangkap Jumlah Usaha
Perikanan menangkap atau membudidayakan ikan, termasuk 2. Perikanan Budidaya
kegiatan menyimpan, mendinginkan atau

- 1097 -
mengawetkan ikan untuk tujuan komersial
4424 ST00950.00.00 Usaha Usaha perikanan yang berbasis pada kegiatan 1. usaha penangkapan Jumlah Usaha
Perikanan penangkapan ikan dan/atau kegiatan pengangkutan ikan
Tangkap ikan 2. usaha pengangkutan
ikan
3. usaha penangkapan
dan pengangkutan ikan
4. usaha penangkapan
ikan terpadu
4425 ST00951.01.00 Usaha Unit ekonomi dari produksi pertanian di bawah 1.Tanaman Pangan Jumlah Usaha
Pertanian manajemen tunggal yang terdiri dari semua ternak 2. Hortikultura
peliharaan dan semua tanah yang gunakan seluruhnya 3. Perkebunan
atau sebagian untuk tujuan produksi pertanian, tanpa 4. Peternakan
memperhatikan hak milik (title), bentuk hukum atau 5. Perikanan
ukuran. Manajemen tunggal dapat dilakukan oleh 6. Kehutanan
individu atau rumah tangga, bersama dua atau lebih
individu atau rumah tangga, oleh klan atau suku, atau
oleh orang yuridis seperti korporasi, koperasi atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
lembaga pemerintah. Tanah usaha pertanian dapat
terdiri dari satu atau lebih ladang, yang terletak di satu
atau lebih banyak area yang terpisah atau dalam satu
atau lebih divisi teritorial atau administratif, asalkan
ladang berbagi sarana produksi yang sama, seperti
tenaga kerja, bangunan pertanian, mesin atau hewan
pekerja (draught animals).
4426 ST00951.01.00 Usaha Unit ekonomi dari produksi pertanian di bawah 1. Sektor Rumah Jumlah Usaha
Pertanian manajemen tunggal yang terdiri dari semua ternak Tangga
peliharaan dan semua tanah yang gunakan seluruhnya 2. Sektor Non Rumah
atau sebagian untuk tujuan produksi pertanian, tanpa tangga
memperhatikan hak milik (title), bentuk hukum atau
ukuran. Manajemen tunggal dapat dilakukan oleh
individu atau rumah tangga, bersama dua atau lebih

- 1098 -
individu atau rumah tangga, oleh klan atau suku, atau
oleh orang yuridis seperti korporasi, koperasi atau
lembaga pemerintah. Tanah usaha pertanian dapat
terdiri dari satu atau lebih ladang, yang terletak di satu
atau lebih banyak area yang terpisah atau dalam satu
atau lebih divisi teritorial atau administratif, asalkan
ladang berbagi sarana produksi yang sama, seperti
tenaga kerja, bangunan pertanian, mesin atau hewan
pekerja (draught animals).
4427 ST00951.02.00 Usaha Kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan 1. Rumah Tangga Jumlah Usaha
Pertanian tujuan sebagian atau seluruh hasilproduksi 2. Kelompok (NRT)
dijual/ditukar atas risiko usaha(bukan buruh tani 3. Perusahan
atau pekerja keluarga)
4428 ST00951.01.00 Usaha Unit ekonomi dari produksi pertanian di bawah 1. Sektor rumah tangga Jumlah Usaha
pertanian manajemen tunggal yang terdiri dari semua ternak 2. sektor nonrumah
peliharaan dan semua tanah yang gunakan seluruhnya tangga
atau sebagian untuk tujuan produksi pertanian, tanpa
memperhatikan hak milik (title), bentuk hukum atau
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
ukuran. Manajemen tunggal dapat dilakukan oleh
individu atau rumah tangga, bersama dua atau lebih
individu atau rumah tangga, oleh klan atau suku, atau
oleh orang yuridis seperti korporasi, koperasi atau
lembaga pemerintah. Tanah usaha pertanian dapat
terdiri dari satu atau lebih ladang, yang terletak di satu
atau lebih banyak area yang terpisah atau dalam satu
atau lebih divisi teritorial atau administratif, asalkan
ladang berbagi sarana produksi yang sama, seperti
tenaga kerja, bangunan pertanian, mesin atau hewan
pekerja (draught animals).
4429 ST00951.02.00 Usaha Kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit; Persen
pertanian tujuan sebagian atau seluruh hasil produksi analisis atau sesuai
dijual/ditukar atas risiko usaha(bukan buruh tani kebutuhan

- 1099 -
atau pekerja keluarga)
4430 ST00952.00.00 Usaha unit ekonomi dari produksi akuakultur di bawah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
pertanian manajemen tunggal, terdiri dari semua fasilitas analisis atau sesuai
akuakultur akuakultur tanpa memperhatikan titel, bentuk hukum, kebutuhan
atau ukuran. Manajemen tunggal dapat dilakukan oleh
individu atau rumah tangga, bersama oleh dua atau
lebih individu atau rumah tangga, oleh klan atau suku,
atau oleh orang yuridis seperti perusahaan, koperasi
atau lembaga pemerintah. Fasilitas usaha pertanian
akuakultur terletak di satu atau lebih daerah yang
terpisah atau di satu atau lebih divisi teritorial atau
administratif, menyediakan pembagian fasilitas sarana
produksi yang sama, seperti tenaga kerja, bangunan
dan mesin
4431 ST00953.00.00 Usaha Usaha pertanian yang berada di sektor selain sektor Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
pertanian di rumah tangga, seperti perusahaan dan koperasi analisis atau sesuai Jumlah Usaha
sektor non- (paragraf 8.1.8). kebutuhan pertanian
rumah tangga non-rumah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tangga
4432 ST00954.00.00 Usaha Usaha pertanian yang dioperasikan oleh anggota Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
pertanian di rumah tangga (paragraf 8.1.7). analisis atau sesuai Jumlah Usaha
sektor rumah kebutuhan pertanian
tangga rumah
tangga
4433 ST00955.00.00 Usaha Usaha-usaha yang dioperasikan oleh anggota rumah Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
pertanian pada tangga. Biasanya hanya ada satu usaha pada satu analisis atau sesuai Jumlah Usaha
sektor rumah rumah tangga (rumah tangga dengan satu usaha) kebutuhan pertanian
tangga tetapi terdapat pula rumah tangga yang memiliki dua rumah
atau lebih usaha (rumah tangga dengan banyak tangga
usaha). Sebuah usaha juga dapat berupa rekanan
kerja yang terdiri dari dua atau lebih rumah tangga.
4434 ST00957.00.00 Usaha Unit usaha pertanian yang dikelola oleh satu orang 1.Tanaman Pangan Jumlah Usaha

- 1100 -
Pertanian yang memiliki tanggung jawab teknis, yuridis, dan 2. Hortikultura
Perorangan ekonomis untuk unit pertanian tersebut. Orang 3. Perkebunan
tersebut dapat melakukan semua tanggung jawab 4. Peternakan
secara langsung, atau mendelegasikan yang terkait 5. Perikanan
dengan pengelolaan kerja sehari-hari kepada seorang 6. Kehutanan
manajer (tidak berbadan hukum). Usaha pertanian
mencakup usaha di subsektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan.
4435 ST00958.00.00 Usaha Usaha pertanian yang diselenggarakan atau dikelola Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit; Persen
pertanian secara komersial oleh perusahaan perorangan yang analisis atau sesuai
rakyat tidak berakte notaris (lihat di masing-masing kebutuhan
subsektor)
4436 ST00956.00.00 Usaha Usaha pertanian yang diselenggarakan atau dikelola 1.Tanaman Pangan Jumlah Usaha
pertanian secara komersial oleh perusahaan perorangan yang 2. Hortikultura
Rakyat tidak berakte notaris (lihat di masing-masing 3. Perkebunan
subsektor) 4. Peternakan
5. Perikanan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Kehutanan
4437 ST00959.00.00 Usaha Usaha pertanian selain yang termasuk dalam sektor Klasifikasi berdasarkan Persentase; Persen;
pertanian rumah tangga. Perusahaan dan korporasi dan koperasi analisis atau sesuai Jumlah Usaha
sektor dijelaskan dalam konteks hukum dan cukai nasional. kebutuhan pertanian
nonrumah Koperasi melingkupi beberapa jenis organisasi dimana non-rumah
tangga prinsip-prinsip tangga
kepemilikan individual, kepemilikan gabungan, atau
penyewaan dikombinasikan dalam berbagai taraf yang
berbeda. Sektor nonrumah tangga lainnya termasuk
pula suku, marga, sekolah swasta, dan institusi
agama. Usaha pertanian pemerintah adalah entitas
produksi pertanian yang dioperasikan oleh pemerintah
daerah atau pusat baik secara langsung ataupun
melalui badan khusus.

- 1101 -
4438 ST00960.00.00 Usaha Kegiatan yang menghasilkan produk peternakan Jenis Ternak : Jumlah Unit Usaha
peternakan/pe (melakukan pemeliharaan ternak/unggas) dengan 1.Kerbau
runggasan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar 2. Kuda
atau memperoleh pendapatan/keuntungan atas risiko 3. Sapi Potong
usaha yang meliputi 4. Sapi Perah
penggemukan/pembibitan/pengembangbiakan/pemac 5. Kambing
ekan. 6. Domba
7. Babi
8. Kelinci
9. Ayam Ras Pedaging
10. Ayam Ras Petelur
11. Ayam
Buras/Kampung/Lokal
12. Itik
13. Itik Manila
14. Ternak Lain
4439 SE00366.00.00 Usaha rumah unit usaha yang dimiliki dan dikuasai Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Usaha;
tangga maupun yang hanya dikuasai oleh kepala dan atau analisis atau sesuai Persentase Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
anggota rumah kebutuhan
tangga, dalam bentuk usaha yang tidak berbadan
hukum
(unincorporated enterprise) dan tidak mempunyai
catatan keuangan yang telah dipisahkan dari
keuangan rumah tangga (non-quasi
corporation). unit usaha rumah tangga mencakup unit
usaha yang terletak:
a. di dalam atau di lokasi bangunan tempat tinggal
atau usaha rumahan, seperti warung kelontong,
industri kerajinan, tukang jahit, dan bengkel sepeda.
b. di luar lokasi bangunan tempat tinggal dan
menggunakan bangunan tak tetap/sementara (usaha
kaki lima), seperti pedagang pecel lele, tukang cukur,

- 1102 -
dan tukang tempa/pandai besi.
c. di luar lokasi bangunan tempat tinggal dan tidak
menggunakan bangunan (usaha keliling), seperti
tukang gali pasir/kapur/batu, tukang giling padi
keliling, tukang borong bangunan perorangan,
pedagang asongan, dan tukang sol sepatu keliling.
4440 ST00961.00.00 Usaha rumah Usaha pertanian yang diselenggarakan atau dikelola Jenis usaha menurut Jumlah Unit; Persen
tangga oleh rumahtangga pertanian Subsektor :
pertanian 1. Usaha rumah tangga
tanaman pangan
2. Usaha rumah tangga
hortikultura
3. Usaha rumah tangga
perkebunan
4. Usaha rumah tangga
peternakan
5. Usaha rumah tangga
perikanan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
6. Usaha rumah tangga
kehutanan
4441 ST00962.00.00 Usaha rumah Usaha tanaman pangan yang tidak berbadan hukum Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit; Persen
tangga yang diselenggarakan atau dikelola oleh rumahtangga analisis atau sesuai
pertanian pertanian tanaman pangan dan belum memenuhi kebutuhan
tanaman kriteria usaha kecil pertanian tanaman pangan.
pangan
4442 ST00963.00.00 Usaha Usaha perikanan tidak berbadan hukum yang Rumah tangga usaha Jumlah Rumah
rumahtangga diselenggarakan atau dikelola oleh rumahtangga budidaya perikanan air tangga
perikanan perikanan dan belum memenuhi kriteria usaha kecil laut, ait payau, dan air
perikanan rakyat. tawar, Rumah tangga
usaha penangkapan
ikan di alut dan
periaran umum daratan

- 1103 -
4443 ST00964.00.00 Usaha Usaha tanaman perkebunan yang tidak berbadan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit; Persen
rumahtangga hukum yang diselenggarakan atau dikelola oleh analisis atau sesuai
perkebunan rumahtangga perkebunan dan belum memenuhi kebutuhan
rakyat kriteria usaha kecil tanaman perkebunan rakyat.
4444 ST00965.00.00 Usaha Usaha peternakan yang tidak berbadan hukum yang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit usaha
rumahtangga diselenggarakan atau dikelola oleh rumah tangga analisis atau sesuai
peternakan peternakan dan belum memenuhi kriteria usaha kecil kebutuhan
rakyat peternakan rakyat.
4445 ST00966.00.00 Usaha Kegiatan hortikultura yang menghasilkan produk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit; Persen
tanaman tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman analisis atau sesuai
hortikultura hias dan tanaman obat dengan tujuan sebagian atau kebutuhan
seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko usaha.
4446 ST00967.00.00 Usaha Kegiatan yang menghasilkan produk tanaman Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
tanaman kehutanan (kayu, daun, getah, dan sebagainya) dengan analisis atau sesuai
kehutanan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar kebutuhan
atau memperoleh pendapatan/keuntungan atas risiko
usaha.
4447 ST00968.00.00 Usaha Kegiatan pertanian yang menghasilkan produk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit; Persen
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tanaman tanaman pangan (padi dan palawija) dan bukan analisis atau sesuai
pangan sebagai buruh tani atau pekerja keluarga. kebutuhan
Tanaman padi meliputi padi sawah dan padi ladang.
Tanaman palawija meliputi:
a. Biji-bijian seperti : jagung, sorghum/cantel, dan
gandum.
b. Kacang-kacangan seperti : kedelai, kacang tanah,
dan kacang hijau.
c. Umbi-umbian seperti: ubi kayu, ubi jalar, gembili,
talas, garut, dan ganyong
4448 ST00969.00.00 Usaha Kegiatan yang menghasilkan produk tanaman Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
tanaman perkebunan dengan tujuan sebagian atau seluruh analisis atau sesuai
perkebunan hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh kebutuhan
pendapatan/keuntungan atas risiko usaha.

- 1104 -
4449 SP00354.00.00 Usaha Kegiatan yang menghasilkan produk pertanian berupa Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Tanaman komoditas padi (padi sawah dan padi ladang) dan analisis atau sesuai
Tanaman palawija, baik hasil produksi tersebut dijual/ditukar kebutuhan
Pangan atas risiko usaha (bukan buruh tani atau pekerja
keluarga) maupun untuk konsumsi sendiri.
4450 ST00970.00.00 Usaha Kegiatan yang menghasilkan produk pertanian berupa Klasifikasi berdasarkan Jumlah Usaha
Tanaman komoditas padi (padi sawah dan padi ladang) dan analisis atau sesuai
Tanaman palawija, baik hasil produksi tersebut dijual/ditukar kebutuhan
Pangan atas risiko usaha (bukan buruh tani atau pekerja
keluarga) maupun untuk konsumsi sendiri.
4451 ST00971.00.00 Usaha Tani Keluarga yang sekurang-kurangnya ada satu anggota 1.Tanaman Pangan Jumlah Usaha
keluarga yang mengusahakan produk pertanian 2. Hortikultura
(menanggung risiko sendiri) dengan tujuan 3. Perkebunan
sebagian/seluruh dijual atau memperoleh 4. Peternakan
pendapatan/ keuntungan. Khusus untuk keluarga 5. Perikanan
yang menanam padi dan palawija (tanaman pangan), 6. Kehutanan
walaupun seluruh hasilnya untuk dikonsumsi sendiri,
dikategorikan sebagai keluarga pertanian. Produk
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
pertanian meliputi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
4452 SE00367.00.00 Usaha/Perusa Kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah International Standard Jumlah Unit,
haan Industri suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau Industrial Classification Usaha/Perus
Pengolahan dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/ setengah of all Economic ahaan
jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi Activities (ISIC), yang
barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifat lebih dekat telah disesuaikan
kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini dengan kondisi di
adalah jasa industri/maklun dan pekerjaan perakitan Indonesia dengan nama
(assembling) Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) tahun
2015
4453 SE00368.00.00 Usha/perusah Unit institusi yang melakukan aktivitas produksi atau Klasifikasi berdasarkan Jumlah unit

- 1105 -
aan menghasilkan barang dan/atau jasa. Enterprise Sektor institusi:
(Enterprise) memiliki tingkat otonomi dalam pengambilan 1. korporasi
keputusan terutama berkenaan dengan alokasi sumber 2. rumah tangga
daya. 3. pemerintah
Lihat SDS untuk Unit Institusi. 4. LNPRT

Klasifikasi menurut
status globalisasi
[1] Semua residen
(domestik/ non-MNE)
[2] multinasional (MNE)

Klasifikasi menurut
Kepemilikan/ kontrol
1. Publik/ pemerintah
2. Swasta nasional
(domestik)
3. Swasta asing
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4454 SD01282.00.00 Usia Kawin Bila pada saat pencacahan belum melahirkan, maka Klasifikasi berdasarkan Umur Tahun
Pertama umur pada saat perkawinan pertama sama dengan analisis atau sesuai
umur pada saat pencacahan dikurangi umur kebutuhan
kandungannya. Bila sudah melahirkan, umur pada
saat perkawinan pertama dihitung dari umur saat
melahirkan anak pertama dikurangi 9 bulan.
4455 SP00355.00.01 Usia sekolah Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan 1. 7-12 Usia Tahun
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar 2. 13-15
3. 16-18
4456 SP00355.00.02 Usia sekolah Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan Klasifikasi berdasarkan Waktu Tahun
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. analisis atau sesuai
kebutuhan
4457 SD01283.00.01 Usia Subur Usia dimana seorang wanita dalam risiko tinggi untuk 1. Perkotaan; Jumlah; Orang;
hamil (15-49 tahun). 2. Perdesaan Persentase Persen

- 1106 -
4458 SD01283.00.02 Usia Subur Usia dimana seorang wanita dalam risiko tinggi untuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
hamil (15-49 tahun). analisis atau sesuai Persentase Persen
kebutuhan
4459 SP00356.00.01 Prevalensi Usia Subur Usia dimana seorang wanita dalam risiko tinggi untuk 1. Perkotaan; Jumlah; Orang;
penggunaan metode hamil (15-49 tahun). 2. Perdesaan Persentase Persen
kontrasepsi (CPR)
semua cara pada
Pasangan Usia
Subur (PUS) usia
15-49 tahun yang
berstatus kawin.
4460 SE00369.00.00 Utang Bank hutang perusahaan pada bank yang jatuh temponya Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
lebih dari satu tahun analisis atau sesuai
kebutuhan
4461 SE00371.00.00 Utang bank pinjaman yang diperolehpihak perusahaan dari bank Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
jangka panjang berdasarkan permohonan perusahaantersebut. analisis atau sesuai
Pinjaman bank dalam kategori ini biasanya kebutuhan
mempunyaijangka lebih dari satu tahun dan
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
digunakan untuk kredit investasiperusahaan. Rincian
ini terdiri darinilai hutang jangka panjang
setelahdikurangi pokok cicilan hutang yang sudah
dibayar atau jatuh tempodalam waktu satu tahun pada
periode yang sama.
4462 SE00372.00.00 Utang jangka kewajiban jangka panjang selain yang telah disebutkan Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
panjang sebelumnya analisis atau sesuai
lainnya kebutuhan
4463 SE00373.00.00 Utang lain-lain saldo rekening kewajiban jangka pendek lainnya Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau analisis atau sesuai
digolongkan ke kelompok rincian utang yang lain kebutuhan
4464 SE00374.00.00 Utang obligasi pinjaman yang timbul sehubungan dengan dana yang Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
telah didapatkan perusahaan melalui pengeluaran analisis atau sesuai
surat-surat obligasi. kebutuhan

- 1107 -
4465 SE00375.00.00 Utang Pajak Pajak yang harus dibayar perusahaan termasuk sanksi Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan analisis atau sesuai
kebutuhan
4466 SE00376.00.00 Utang Usaha Utang yang timbul karena kegiatan utama perusahaan, Klasifikasi berdasarkan Nilai Rupiah
seperti hutang dagang analisis atau sesuai
kebutuhan
4467 SE00377.00.00 Utilisasi Mengukur sejauh mana perusahaan industri 1. Output Produksi Persentase Nilai
memanfaatkan kapasitas produksi (output potensial 2. Kapasitas Produksi
yang dapat diproduksi), membagi output aktual dengan
output potensial kita dapatkan pemanfaatan kapasitas
4468 ST00972.00.00 Varietas Bagian dari suatu spesies yang ditandai oleh bentuk Klasifikasi berdasarkan Jumlah Varietas
(untuk pertumbuhan dan sifat lainnya yang dapat dibedakan analisis atau sesuai
perikanan) dari golongan lainnya dalam spesies yang sama, kebutuhan
mempunyai bahan keturunan untuk kelangsungan
varietas yang bersangkutan, disertai penjelasan
mengenai silsilah dari bahan asal, cara mendapatkan
dan metode pemuliaannya
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
4469 ST00973.00.00 Varietas Produk pembiakan tanaman dengan sistem formal oleh Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
modern pembiak tanaman profesional. analisis atau sesuai
kebutuhan
4470 ST00974.00.00 Varietas produk pembiakan atau seleksi yang dilakukan oleh Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
petani, dikenal petani, baik dengan sengaja atau tidak, secara analisis atau sesuai
juga sebagai berkelanjutan selama beberapa generasi kebutuhan
varietas lokal
(landraces)
atau
tradisional
4471 ST00975.00.00 Varietas Varietas yang dikembangkan oleh peneliti dan sudah Klasifikasi berdasarkan Jumlah Varietas
unggul dilepas ke masyarakat melalui penetepan Keputusan analisis atau sesuai
Menteri Pertanian atau pejabat yang diberi kebutuhan
kewenangan untuk itu

- 1108 -
4472 SE00378.00.00 Volume Ekspor Volume perdagangan/ekspor oleh pelintas batas yang 1. Ekspor Langsung Nilai; USD/Rupiah,
Lintas Batas melakukan aktivitas perdagangan ke negara tetangga 2. Ekspor Tidak Jumlah; Sesuai
yang berbatasan langsung Langsung Volume; Curency yang
Persentase digunakan;
Transaksi;
m3; Persen
4473 SE00379.00.00 Volume Ekspor Kompilasi volume penjualan oleh pelintas batas yang Klasifikasi berdasarkan Total USD
Per Tahun melakukan aktivitas perdagangan ke negara analisis atau sesuai Volume
tetangga/negara lain per tahun kebutuhan
4474 SE00380.00.00 Volume Besaran volume yang dikerjakan berdasarkan proyek M2, M3, Meter, Jumlah Nilai
Pekerjaan yang dikerjakan untuk masing-masing proyek Kilometer, Unit dll
4475 SE00381.00.00 Volume Total volume setiap komoditas yang dibeli dari provinsi Master Komoditas PDN Berat Kg, Ton
Pembelian lain dengan detail informasi wilayah asal pembelian,
Barang Antar kode komoditas, satuan, jumlah dan harga per unit
Wilayah
4476 SE00382.00.00 Volume Total volume setiap komoditas yang dijual ke provinsi Master Komoditas PDN Berat Kg, Ton
Penjualan lain dengan detail informasi wilayah tujuan penjualan,
Barang Antar kode komoditas, satuan, jumlah dan harga per unit
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Wilayah
4477 SE00383.00.00 Volume Banyaknya barang dagangan atau hasil produksi Klasifikasi berdasarkan Berat Kg
Penjualan (khusus ditanyakan untuk produsen) yang dijual analisis atau sesuai
Barang selama satu tahun dalam satuan berat tertentu kebutuhan
Dagangan/Has
il Produksi
4478 SE00384.00.00 Volume Volume gas yang disalurkan adalah seluruh volume Jenis pelanggan Jumlah MMSCF
penjualan gas gas yang disalurkan oleh perusahaan gas kepada
pelanggan.
4479 SE00385.00.00 Volume Volume produksi air bersih adalah seluruh volume air Klasifikasi berdasarkan Volume Ribu m3
produksi air bersih yang diproduksi oleh perusahaan air bersih baik analisis atau sesuai
bersih yang sudah terjual atau belum terjual. kebutuhan
4480 SD01293.00.00 Volume Rasio dari output per tahun dibagi jumlah hari orang 1. Tanaman Pangan Persentase Persen
produksi per kerja (HOK) dalam tahun yang sama. Varian dari 2. Hortikultura

- 1109 -
tenaga kerja penghitungan adalah per musim tanam (MT). Volume 3. Perkebunan
menurut kelas produksi pertanian dari produsen pangan skala kecil 4. Peternakan
usaha tani yang mengusahakan tanaman, peternakan, perikanan, 5. Perikanan
tanaman/ dan kehutanan. 6. Kehutanan
peternakan/
perikanan/
kehutanan
4481 SD01294.00.00 Volume Rasio dari output per tahun dibagi jumlah hari orang 1. Tanaman Persentase Persen
produksi per kerja (HOK) dalam tahun yang sama. Varian dari 2. Peternakan
tenaga kerja penghitungan di atas adalah per musim tanam (MT). 3. Perikanan
menurut kelas Volume produksi pertanian dari produsen pangan 4. Kehutanan
usaha tani skala kecil yang mengusahakan tanaman, peternakan,
tanaman/peter perikanan, dan kehutanan.
nakan/
perikanan/keh
utanan
4482 ST00977.00.00 Volume Volume produksi perusahaan budidaya ikan yang Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
produksi berbadan hukum mencakup semua hasil budidaya analisis atau sesuai
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
perusahaan ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang dipanen kebutuhan
budidaya ikan dari tempat pemeliharaan yang diusahakan
yang berbadan perusahaan budidaya ikan berbadan hukum.
hukum
4483 ST00978.00.00 Volume Semua hasil penangkapan ikan/binatang air Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
produksi lainnya/tanaman air yang ditangkap dari sumber analisis atau sesuai
perusahaan perikanan alami dilaut atau perairan umum secara kebutuhan
penangkapan bebas dan bukan milik perorangan
ikan yang
berbadan
hukum
4484 SE00386.00.00 Volume/berat Berat bersih barang (HS) Klasifikasi berdasarkan Volume Kg
barang analisis atau sesuai
kebutuhan

- 1110 -
4485 ST00979.00.00 Wadah Tempat atau bangunan atau bejana yang berupa 1.Tambak Jumlah Bangunan
budidaya lahan/perairan/kurungan/jaring/rakit/terpal yang 2.Kolam Tanah/Bak
digunakan untuk membudidayakan ikan 3.Karamba
4.Karamba jaring apung
5.Tali Rentang
4486 ST00980.00.00 Wadah Tempat atau bangunan atau bejana yang berupa 1.Tambak Jumlah Bangunan
Budidaya Ikan lahan/perairan/kurungan/jaring/rakit yang 2.Kolam Tanah/Bak
digunakan untuk membudidayakan ikan. 3.Karamba
4.Karamba jaring apung
5.Tali Rentang
4487 ST00981.00.01 Waduk Wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya 1. Waduk eka Jumlah Waduk
bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan, guna/tujuan tunggal
dan berbentuk pelebaran 2. Waduk multi guna/
alur/badan/palung sungai serba guna;
4488 ST00981.00.02 Waduk Wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya 1. Waduk penampung Jumlah Waduk
bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan, air (storage)
dan berbentuk pelebaran 2. Waduk pembelok
alur/badan/palung sungai (diversion)
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
3. Waduk penahan
(detention);
4489 ST00981.00.03 Waduk Wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya 1. Waduk untuk Jumlah Waduk
bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan, dilewati air (overflow)
dan berbentuk pelebaran 2. Waduk untuk
alur/badan/palung sungai menahan air (non
overflow)
4490 ST00982.00.00 Wanawiyata Wanawiyata Widyakarya adalah model usaha bidang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Unit
Widyakarya kehutanan dan/atau lingkungan hidup yang dimiliki analisis atau sesuai
dan dikelola oleh kelompok masyarakat atau kebutuhan
perorangan yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan sebagai percontohan, tempat
pelatihan dan magang bagi masyarakat lainnya.
4491 SD01297.00.00 Wanita Wanita berstatus kawin dan berusia 15-49 tahun, Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;

- 1111 -
Pasangan Usia wanita berstatus kawin yang berusia kurang dari 15 analisis atau sesuai Persentase Persen
Subur tahun dan sudah haid, dan wanita berstatus kawin kebutuhan
yang berusia lebih dari 50 tahun dan masih haid
4492 SD01298.00.00 Warga Negara Orang-orang yang mempunyai kewarganegaraan selain Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Asing (WNA) WNI. Asal negara yang ditulis adalah nama negara analisis atau sesuai Persentase Persen
sesuai kewarganegaraannya. Misalnya, jika aslinya kebutuhan
adalah keturunan Tionghoa (China) tetapi yang
bersangkutan berkewarganegaraan India, maka yang
ditulis adalah INDIA.
4493 SP00357.00.00 Warga Negara Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang Klasifikasi berdasarkan Jumlah; Orang;
Indonesia bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang analisis atau sesuai rata-rata; persen
(WNI) sebagai WNI kebutuhan persentase
4494 SP00358.02.00 Warisan Warisan budaya yang diklasifikasikan adalah warisan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Lokasi
budaya budaya tangible (benda) diantaranya : cagar budaya, analisis atau sesuai
museum, dan tempat bersejarah lainnya. kebutuhan
4495 SP00359.00.00 Warung/kedai Usaha yang menjual makanan dan minuman siap saji 1. Perkotaan Jumlah Unit
makanan yang dijual di bangunan yang tetap dan tidak 2. Perdesaan
minuman mempunyai surat izin usaha. Ciri utama dari
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
warung/kedai makanan minuman adalah pembeli
biasanya tidak dikenakan pajak.
4496 ST00983.00.00 Wetland and Area dataran lembah yang terkena banjir musiman Klasifikasi berdasarkan Persentase Persen
inland valley yang digunakan untuk bercocok tanam ketika ditutupi analisis atau sesuai
bottoms air. Fasilitas pengendali air, seperti kanal, mungkin kebutuhan
dibangun untuk membantu pertumbuhan tanaman,
kasus ini termasuk dalam kategori irigasi terkendali
sebagian.
4497 SE00387.00.00 Wilayah Wilayah keanggotaan yaitu wilayah keanggotaan 1. Dalam Jumlah Wilayah
Keanggotaan Kabupaten/Kota, wilayah keanggotaan lintas Kabupaten/Kota Keanggotaan
Koperasi Kabupaten/Kota (provinsi), wilayah keanggotaan lintas 2. Dalam Provinsi
provinsi (nasional). 3. Nasional
4498 SE00388.00.00 Wilayah tempat dimana pembelian dan penjualan barang Klasifikasi berdasarkan Jumlah Wilayah
perdagangan dagangan itu dilakukan apakah dalam satu analisis atau sesuai

- 1112 -
kabupaten/kota, kabupaten/kota lain kebutuhan
dalam satu provinsi, provinsi lain.
4499 SD01308.00.00 Wilayah Pesisir Daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut 1. Kawasan Luas Hektar (Ha)
yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Pemanfaatan Umum
2. Kawasan Konservasi
di Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
4500 SD01310.00.00 Wilayah Kesatuan wilayah pengelolaansumber daya air dalam Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
Sungai satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau- analisis atau sesuai
pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama kebutuhan
dengan 2.000 km2.
4501 SD01311.00.00 Wilayah sungai Wilayah Sungai yang pengelolaannya melibatkan Klasifikasi berdasarkan Jumlah Wilayah
yang memiliki partisipasi masyarakat sejak perencanaan, analisis atau sesuai
partisipasi pelaksanaan, pemantauan, pengevaluasian, kebutuhan
masyarakat pendayagunaan hingga upaya pengendalian daya
dalam rusak airnya.
pengelolaan
daerah
No Kode SDSN No. Indikator Judul Indikator Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
tangkapan
sungai dan
danau
4502 SP00360.00.00 Wilayah satuan wilayah yang dimulai dari tingkat Klasifikasi berdasarkan wilayah wilayah
tempat tinggal desa/kelurahan sampai dengan tingkat analisis atau sesuai
kabupaten/kota yang pernah dikunjungi oleh kebutuhan
responden untuk memperoleh pelayanan publik.
4503 ST00984.00.00 Wujud Wujud produksi peternakan: ternak potong, bibit Klasifikasi produk jumlah ekor, butir,
Produksi ternak, telur, air susu segar, bulu, tanduk, tenaga peternakan berdasarkan kg, liter
Peternakan ternak dan pupuk. jenis ternaknya
4504 SD01317.00.00 Zona Ekonomi Suatu area di luar dan berdampingan dengan laut Klasifikasi berdasarkan Jarak Mil
Eksklusif teritorial Indonesia sebagaimana dimaksud dalam analisis atau sesuai
Indonesia undang-undang yang mengatur mengenai perairan kebutuhan
Indonesia dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut

- 1113 -
dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial
diukur.
4505 SE00389.00.00 Zonasi pembagian suatu area sesuai dengan fungsi, tujuan Klasifikasi berdasarkan Luas Hektar (Ha)
pengelolaan, serta aksesibilitas area secara ekonomi. analisis atau sesuai
kebutuhan

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

ttd

MARGO YUWONO

Anda mungkin juga menyukai