Anda di halaman 1dari 29

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN PENDERITA TB PARU DALAM

KONSUMSI OBAT DI PUSKESMAS TAPAKTUAN KECAMATAN


TAPAKTUAN

AAN TAURIZA
2102011044

P R O G R A M S T U D I S 2 I L M U K E S E H ATA N M A S YA R A K AT
FA K U LTA S K E S E H ATA N M A S YA R A K AT
I N S T I T U T K E S E H ATA N H E LV E T I A
MEDAN 2023
PENDAHULUAN
Indonesia berada di urutan ketiga dari delapan negara yang
menyumbangkan angka tertinggi penderita TB. Di Indonesia terdapat
442.000 kasus TB MDR/RR. pada tahun 2018. Jumlah kasus
tuberkulosis yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 ditemukan
sebanyak 425.089 kasus dengan angka kematian sebanyak 275.729.
Pada tahun 2020 terdeteksi penderita TB yaitu sebanyak 824.000
kasus, Insidensi kasus TBC di Indonesia adalah 354 per 100.000
penduduk, yang artinya setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat
354 orang di antaranya yang menderita TBC. Berdasarkan Global TB
Report 2021, diperkirakan ada 969.000 kasus TBC di Indonesia,
namun pasien TBC yang berhasil ditemukan, diobati, dan dilaporkan ke
dalam sistem informasi nasional hanya 393.323 (41%). Pada tahun
2022 jumlah kasus TBC melonjak sangat signifikan yaitu mencapai
angka 700 ribu dengan intensitas terbanyak yaitu pada kelompok usia
produktif terutama pada usia 25 sampai 34 tahun (3).
Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kasus TBC
tinggi yaitu provinsi Aceh. Menurut hasil riset kesehatan dasar
(Riskesdas) Provinsi Aceh tahun 2021 tercatat ada 7.170 kasus TBC di
Aceh, meningkat dari tahun 2020 yang sebanyak 6.878 kasus, dengan
intensitas kejadian sebanyak 4.578 kasus pada laki-laki, dan 2.592
kasus pada perempuan. Sementara kasus kematian di Aceh karena TBC
mencapai 276 kasus pada tahun 2021, atau 5:100.000 penduduk.
Angka ini meningkat drastis dari yang sebelumnya dilaporkan hanya
1:100.000 penduduk, Menurut Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit
Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Dr dr Budi Yanti Sp P (K)
FAPSR, kasus TBC di Aceh berada di urutan 12 secara nasional. Pada
tahun 2022 tercatat angka pasien mengalami TB di provinsi Aceh
meningkat dari tahun sebelumnya, yakni mencapai angka 9.030 kasus
(4).
Rumusan Masaalah

Rumusan masaalah dalam penelitian ini adalah :


Apakah Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Penderita TB Paru Dalam Konsumsi
Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Tahun 2023?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
◦ Untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan
Penderita TB Paru Dalam Konsumsi Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tahun
2023 ?
Tujuan Khusus
Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru Terhadap
Kepatuhan Dalam Konsumsi Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan.
Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Sikap Penderita TB Paru Terhadap
Kepatuhan Dalam Konsumsi Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan.
Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Ketersediaan OAT Penderita TB Paru
Terhadap Kepatuhan Dalam Konsumsi Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan.
Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan
Dalam Konsumsi Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan.
Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Dukungan Keluarga Penderita TB Paru
Terhadap Kepatuhan Dalam Konsumsi Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan.
Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Budaya Terhadap Kepatuhan Dalam
Konsumsi Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan.
Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Faktor Yang Paling Berpengaruh Terhadap Kepatuhan
Penderita TB Paru Dalam Konsumsi Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan
Manfaat Penelitian

◦ Manfaat Bagi Puskesmas Tapaktuan


◦ Manfaat Bagi Peneliti
◦ Manfaat Bagi Intitut Kesehatan Helvetia
Kerangka Teori
Kepatuhan Menelan
Obat Penderita TB Paru

Faktor Predisposisi Faktor Enabling Faktor Reinforcing


1. Pengetahuan 1. Ekonomi 1. Keluarga
2. Sikap
2. Transportasi 2. Tokoh
3. Nilai-nilai
4. Keyakinan 3. Sarana dan Masyarakat
Prasaran 3. Tokoh Agama
5. Budaya
4. Petugas
kesehatan

Patuh Tidak Patuh

Modifikasi Teori Hsuanli (2019)


Kerangka konsep
V.Independen V.Dependen

Pengetahuan

Sikap

Ketersediaan OAT Kepatuhan Menelan Obat

Petugas Kesehatan

Dukungan Keluarga

Budaya
BAB III
metode penelitian
Jenis Penelitian
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian yang bersifat
survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana variabel bebas dan variabel
terikat diteliti pada saat yang bersamaan saat penelitian dilakukan, Penelitian
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penderita
TB baru Dalam Meminum Obat Di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan.

Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tapaktuan Kecamatan
Tapaktuan, Jl.T Cut Ali No 256 Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Aceh.

Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan selama 3 bulan, dari bulan Juli s/d Oktober 2023
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
penderita TB paru yang berada di Puskesmas Tapaktuan
kecamatan Tapaktuan dengan jumlah 50 orang.

Sampel
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total
sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel
penelitian yaitu sebanyak 50 orang.
Alat dan Instrumen
Penelitian
Dokumen
Kuesioner
Wawancara
Sumber Data
Data Primer
terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang
lebih kongkrit yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian
di sini diperoleh sumber data pada para penderita TB paru
.Data Sekunder
Dalam penelitian ini diperoleh data sekunder yaitu dari dokumen
yang tercatat di Dinas Kesehatan Aceh Selatan dan Puskesmas Tapaktuan
Data Tersier
data yang digunakan untuk mencari landasan teori tentang
permasaahan yang diteliti dengan menggunakan literature yang ada, baik
dari buku, majalah, surat kabar maupun dari internet yang ada hubungannya
dengan topik pembahasan tesis ini sebagai bahan landasan teori. (23)
Metode Pengumpulan Data

Penelitian Lapangan

Penelitian Pustaka
Pengolahan Dan Analisis Data
Editing
pengecekan atau pengoreksian data yang telah
terkumpul
Coding
pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang
termasuk dalam katagori yang sama
Tabulasi
pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah
diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan
Skala
Variabel Alat Ukur Kategori/ Bobot Nilai Skala Ukur
Pengukuran

Independen

Pengetahuan Kuesioner berjumlah 10 Skor 6-10 Baik (2) Ordinal


pertanyaan jika menjawab benar Skor 0-5 Kurang (1)
nilai 1, jika menjawab salah nilai 0

Sikap Kuesioner berjumlah 10 Skor 6-10 Positif (2) Ordinal


pertanyaan jika menjawab Skor 0-5 Negatif (1)
Ya diberi nilai 1, jika
menjawab Tidak diberi
nilai 0

Kesediaan Kuesioner berjumlah 5 Skor 3-5 Tersedia (2) Ordinal


OAT pertanyaan jika menjawab Skor 0-2 Tdk Tersedia (1)
“tersedia” diberi nilai 1,
jika menjawab Tidak
tersediai nilai 0
Kategori/
Variabel Alat ukur Skala Pengukuran Bobot Skala Ukur
Nilai

Petugas Kuesioner berjumlah 10 Skor 6-10 Baik (2) Ordinal


Kesehatan pertanyaan jika menjawab Skor 0-5 Kurang (1)
Ya diberi nilai 1, jika
menjawab Tidak diberi
nilai 0

Dukungan Kuesioner berjumlah 5 Skor3-5 Mendukung (2) Ordinal


Keluarga pertanyaan,jika menjawab Skor 0-2 Tidak Mendukung
“ya” diberi nilai 1 dan jika (1)
“tidak” diberi nilai 0

Kebudayaa Kuesioner berjumlah 10 Skor 6-10 Positif (2) Ordinal


n pertanyaan,jika menjawab “ya” Skor 0-5 Negatif (1)
diberi nilai 0 dan jika “tidak” diberi
nilai 1

Dependen
Kepatuhan Kuesioner berjumlah 10 Skor 6-10 Patuh (2) Ordinal
meminum pertanyaan,jika menjawab Skor 0-5 Tidak Patuh (1)
obat “ya” diberi nilai 0 dan jika
“tidak” diberi nilai 1
Analisis Data
Analisa Univariat
Analisa Bivariat
Analisa Multivariat
Analisis Univariat

Bab IV Hasil Penelitian


Distribusi frekuensi jumlah pengetahuan responden di
puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan

No Pengetahuan f %
1 Kurang 33 66,0
2 Baik 17 34,0
Total 50 100

Distribusi frekuensi sikap responden di puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan

No Sikap f %
1 Kurang 34 68,0
2 Baik 16 32,0
Total 50 100
Distribusi frekuensi pelayanan kesehatan di puskesmas Tapaktuan
Kecamatan Tapaktuan
No Kesedian OAT f %
1 Tidak tersedia 9 18,0
2 Tersedia 41 82,0
Total 50 100

Distribusi frekuensi pelayanan kesehatan di puskesmas Tapaktuan


Kecamatan Tapaktuan

No Pelayanan Kesehatan f %
1 Kurang 29 58,0
2 Baik 21 42,0
Total 50 100
Distribusi frekuensi dukungan keluarga di puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan

No Dukungan Keluarga f %
1 Tidak Mendukung 34 68,0
2 Mendukung 16 32,0
Total 50 100

Distribusi frekuensi kebudayaan di puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan

No Kebudayaan f %
1 Negatif 33 66,0
2 Positif 17 34,0
Total 50 100

Distribusi frekuensi kepatuhan meminum obat di puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan

No Kepatuhan meminum obat f %


1 Tidak Patuh 36 72,0
2 Patuh 14 28,0
Total 50 100
Analisa Bivariat
Variabel Kategori Kepatuhan penderita Total

Tidak patuh Patuh

Pengetahuan Baik 5(62,0%) 12 (24,0%) 17 (34,0%)

Kurang baik 31(62%) 2 (4%) 33(66,0%)


Sikap Positif 4 (8,0%) 12(24,0%) 16(34,0%)

negatif 32 (64,0%) 2(4,0%) 34(68,0%)

Kesediaan OAT Tersedia 29 (58,0%) 12 (24,0%) 41 (38,0%)

Tidak tersedia 7(14,0%) 2 (4,0%) 9 (18,0%)

Petugas kesehatan Baik 11 (22,0%) 4 (8,0%) 15 (30,0%)

Kurang baik 25 (50%) 4 (8,0%) 29 (58,0%)

Dukungan Keluarga Mendukung 30 (60,3%) 4 (8,0%) 34 (68,0%)

Tidak Mendukung 6 (12,0%) 10 (20,0%) 16 (32,0 %)

3 (6,0%) 14 (28,0%) 17 (34,0%)


kebudayaan positif
Seleksi Kandidat
Multivariat
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Menelan Pada Pasien TB paru di Puskesmas
Tapaktuan Kecamatn Tapaktuan Kabupaten
Aceh Selatan

No Subvariabel Pvalue
1 Pengetahuan 0,000
2 Sikap 0,000
3 Kesediaan OAT 0,671
4 Pelayanan 0.012
Kesehatan
5 Dukungan keluarga 0,007
6 Budaya 0,002
Hasil Uji Regresi Logistik (Tahap 2)
Analisis Faktor Yang Paling Dominan Mempengaruhi kepatuhan menelan obat
di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan
Provinsi Aceh

No Variabel Penelitian Df Sig. Exp(B)


1 Pengetahuan 1 0,000 37.200
2 Sikap 1 0,000 0,021
3 Petugas Kesehatan 1 0,012 0,176
4 Dukungan Keluarga 1 0,001 0,080
5 Budaya 1 0,007 0,997

Constant 1 1.22523
Bab V Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu
0,000< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan
penderita TB Paru terhadap kepatuhan menelan obat di Puskesmas Tapaktuan
Kecamatan Tapaktuan.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu


0,000 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh sikap penderita
TB Paru terhadap kepatuhan menelan obat di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan
Tapaktuan Tahun 2023.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu


0,987 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
ketersediaan OAT penderita TB Paru terhadap kepatuhan menelan obat di
Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu


0,021 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pelayana kesehatan
penderita TB Paru terhadap kepatuhan menelan obat di Puskesmas Tapaktuan
Kecamatan Tapaktuan.
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu
0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dukungan
keluarga terhadap kepatuhan menelan obat penderita TB Paru di Puskesmas
Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu


0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh budaya
terhadap kepatuhan menelan obat penderita TB Paru di Puskesmas Tapaktuan
Kecamatan Tapaktuan
Kesimpulan
Ada pengaruh pengetahuan penderita TB Paru terhadap kepatuhan
menelan obat di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten
Aceh Selatan Tahun 2023
Ada pengaruh sikap penderita TB Paru terhadap kepatuhan menelan
obat di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh
Selatan Tahun 2023
Tidak ada pengaruh OAT penderita TB Paru terhadap kepatuhan
menelan obat di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten
Aceh Selatan Tahun 2023
Ada pengaruh petugas kesehatan penderita TB Paru terhadap
kepatuhan menelan obat di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan
Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2023
Ada pengaruhdukungan keluarga penderita TB Paru terhadap
kepatuhan menelan obat di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan
Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2023
Ada pengaruh kebudayaan penderita TB Paru terhadap kepatuhan
menelan obat di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan
Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2023
Ada pengaruh pengetahuan penderita TB Paru terhadap kepatuhan
menelan obat di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan
Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2023
Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan menelan obat
di Puskesmas Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan
Tahun 2023 adalah pengetahuan dengan nilai Exp(B) atau Odd Ratio
37.200
Saran

 Bagi Mahasiswa di Institut Kesehatan Helvetia


 Bagi Akademik
 Bagi Penderita
 Bagi Puskesmas
 Bagi Peneliti Selanjutnya
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai