1) Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
2) Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
3) Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
4) Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya
terdapat status Y atau N
. STATUS DALAM INDIKATOR
Perlu intervensi
SEHAT : >0,8
PRA SEHAT : 0,5-0,8 PERSENTASE CAPAIAN 12 INDIKATOR
TIDAK SEHAT : < 0,8
Matriks Perhitungan IKS dan Cakupan Indikator Wilayah
Contoh Perhitungan IKS Wilayah Puskesmas/Desa/Kelurahan/RT/RW
Penentuan Identifikasi Masalah Untuk Prioritas Intervensi Pada Tingkat RT &
RW
Penentuan Identifikasi Masalah Untuk Prioritas Intervensi Pada Tingkat Desa
dan Kecamatan/Puskesmas
Analisis Prioritas Indikator di Level Puskesmas
IKS = 0,583 Puskesmas termasuk dalam kategori Pra-sehat
Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang
termasuk : sehat, pra-sehat dan tidak sehat.
Ada 4 indikator yang capaiannya paling rendah, yaitu:
Hipertensi (29.3%) ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum
melakukan pengobatan secara teratur.
Imunisasi (33,6%) ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan imunisasi
lengkap
ASI eksklusif (41,5%) ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI
eksklusif
TB (42,9%) ada sekitar 57,1% penderita TB tidak mendapatkan pengobatan
sesuai standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa
Rumusan intervensi
• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya seluruh desa dilakukan
intervensi sesuai masalah utama setempat. Penyuluhan umum di tingkat
Puskesmas dengan topik: hipertensi, imunisasi dan ASI eksklusif, intervensi di
setiap desa sesuai dengan masint2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling tertinggal, yaitu
desa dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa H dan Desa E. Sumber daya
difokuskan untuk melakukan intervensi pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya dari sisi
pendekatannya: mungkin di desa H menggunakan tokoh agama sementara di
desa E menggunakan jalur PKK
PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA PIS-PK (1)
Pengumpulan
Cleaning Analisis
Data
Receiving &
Coding
Batching
PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA PIS-PK (2)
EXCEL
Cleaning SPSS
(INARATA 4.0)
1. Umur anggota keluarga
2. Tanggal/bulan/tahun lahir
3. Tanggal/bulan/tahun
survey
4. Keterangan Tempat :
• Kecamatan
• Des/Kelurahan
• No urut Bangunan
• Nomor urut Keluarga
• Nomor RW
• Nomor RT
• Kode Hub dengan
Kepala Keluarga
HASIL CLEANING DARI TABULASI SILANG
ANALISIS DATA
27
Hubungan antara Data, Analisis, Informasi
dan Intervensi
INTER-
DATA ÀNALISIS INFORMASI
VENSI
PENGERTIAN
Fakta yang tidak sedang digunakan pada proses
keputusan
DATA Bahan baku yang belum mempunyai makna
Dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar,
tulisan, audio, dan video
PIS-PK
DATA
DASAR PROGRAM
PUSKESMA DATA
/PROFIL
S
RISET KESEHATAN
NASIONAL
SURVEY
(RISKESDAS,
KESEHATAN SIRKESNAS, RIFASKES)
DAN BPS
SUMBER PODES
DATA LAIN dll
METODE DAN TEKNIK
ANALISIS
DESKRIPTIF
KUANTITATIF
/KUALITATIF
• Cek Logical data
• Cek kecenderungan untuk pelayanan
Deskriptif yang selalu harus ada
• Cek kesenjangan
• Cek besaran masalah
LEVEL RUMAH
TANGGA
LEVEL
INDIVIDU
DATA
KARAKTERIST
IK
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kelurahan dengan IKS terlihat bahwa
kelurahan yang memiliki IKS tidak sehat paling banyak adalah Kelurahan
Penungkulan (52%), Tlogosono (48,6%) dan Wonotopo (45,9%), sedangkan
kelurahan yang memiliki IKS tidak sehat paling sedikit adalah Kelurahan Seren
Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa dari 98,4 % keluarga
yang memiliki sarana air bersih sekitar 95,7% sudah menggunakan
sumber air terlindung, dengan proporsi tertinggi di Kelurahan Salam
dan Seren sebesar 99,5% dan terendah di Kelurahan Tlogosono sebesar
86,4%.
Kepemilikan dan Jenis Jamban
• Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat sekitar 30,5% keluarga di wilayah Puskesmas Gerbang yang tidak
memiliki jamban.
• Daerah yang diprioritaskan adalah Kelurahan Kalitengkek dan Penungkulan, Pakem, dan Seren karena
hampir 50% keluarga di wilayah tersebut belum memiliki jamban.
• Masih ada sekitar 39,6% masyarakat mempunyai perilaku BAB tidak di jamban.
Hasil Diagnosis, Perilaku Minum Obat dan Pengukuran Tekanan darah
Berdasarkan hasil analisis lebih lanjut terhadap 24.261 orang yang tidak pernah didiagnosis menderita hipertensi ternyata
hanya sejumlah 12.087 orang saja yang dilakukan pengukuran tekanan darah dan hasil pengukuran menunjukkan sebanyak
1.189 orang (9,8%) menderita hipertensi. Namun demikian untuk mengetahui besaran masalah hipertensi yang sebenarnya
maka harus melanjutkan pengukuran tekanan darah pada 12.174 orang (50,2%) yang belum dilakukan pengukuran tekanan
darah pada kunjungan rumah berikutnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis sederhana yang telah dilakukan terhadap masalah hipertensi
tersebut maka dapat diperoleh cukup banyak informasi yang sangat bermanfaat bagi
program, antara lain :
1. Dapat dijadikan tools untuk menilai kinerja program PTM khususnya hipertensi
2. Dapat diketahuinya berapa besaran masalah hipertensi yang sebenarnya ada di
masyarakat.
3. Dapat diketahuinya secara tepat siapa saja yang akan menjadi sasaran intervensi
program
4. Dapat diketahuinya jenis permasalahan apa saja yang terkait dengan masalah
hipertensi, apakah terkait masalah akses atau masalah perilaku.
5. Perencanaan intervensi dapat dibuat secara lebih tepat karena sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya ada di lapangan.
Rencana intervensi yang dapat dilakukan antara lain adalah :
• Melanjutkan penemuan kasus baru melalui pemeriksaan tekanan
darah terhadap sekitar 12.174 orang yang belum diperiksa.
• Merujuk 1.189 orang penderita baru hipertensi untuk melakukan
pengobatan secara berkala ke fasilitas Kesehatan.
• Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang hipertensi
(penyebab, bahaya atau dampak yang ditimbulkan, pencegahan
dan tata laksana hipertensi).
• Memberikan penyuluhan tentang pentingnya minum obat secara
teratur, terutama kepada 417 orang yang tidak minum obat secara
teratur maupun kepada 1.189 orang penderita baru hipertensi hasil
pengukuran.
ANALISA DATA KELUARGA SEHAT
BERBASIS RAW DATA ATAU MANUAL EXCEL
Tampilan Raw Data dari Pusdatin
Tampilan Raw Data dari Pusdatin
Template Entri Manual Excel
Tampilan Hasil Export Manual Excel ke Program SPSS
Analisis Lanjut (contoh 1)
• Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini juga bisa untuk
menghitung proporsi atau prevalensi variabelTb Paru
1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb Paru oleh petugas
kesehatan
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb Paru oleh petugas
kesehatan dan mendapatkan pengobatan standar
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang mengalami gejala Tb Paru
4. Hasil analisis didapatkan:
Analisis Lanjut (contoh 2)
• Hipertensi
1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Hipertensi oleh petugas
kesehatan
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Hipertensi oleh petugas
kesehatan dan minum obat secara teratur.
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang menderita hipertensi (Sistolik dan atau Diastolik)
menurut hasil pengukuran (yang diukur tekanan darahnya)
4. Hasil analisis didapatkan:
Analisis Lanjut (contoh 3)
Menghubungkan indikator dengan karakteristik individu
GAMBARAN HASIL PENDATAAN KELUARGA
DI WILAYAH PUSKESMAS”X”
Pekerjaan Hipertensi
Ya % Tidak % Total
- Tidak Kerja
- Sekolah
- TNI/Polri
- PNS/ Swasta
- Wiraswasta/Jasa
- Petani
- Nelayan
- Buruh
- Lainnnya
Total
GAMBARAN HASIL PENDATAAN KELUARGA DI WILAYAH
PUSKESMAS”X”
TABEL 14. GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI WILAYAH PUSKESMAS “X”
*Gejala TB Paru, al : (al:Batuk berdahak >2 minggu disertai satu atau lebih gejala: dahak bercampur darah/ batuk
berdarah, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam > 1 bulan)
GAMBARAN HASIL PENDATAAN KELUARGA DI WILAYAH
PUSKESMAS”X”
TABEL 15. GAMBARAN PENDERITA TB PARU BERDASARKAN ADA TIDAKNYA GEJALA
DI WILAYAH PUSKESMAS “X” MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
ANALISIS BERDASARKAN WILAYAH PUSKESMAS
Analisis Prioritas Indikator di Level Puskesmas
IKS = 0,583 Puskesmas termasuk dalam kategori Pra-sehat
Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang
termasuk : sehat, pra-sehat dan tidak sehat.
Ada 4 indikator yang capaiannya paling rendah, yaitu:
Hipertensi (29.3%) ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum melakukan
pengobatan secara teratur.
Imunisasi (33,6%) ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan imunisasi lengkap
ASI eksklusif (41,5%) ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif
TB (42,9%) ada sekitar 57,1% penderita TB tidak mendapatkan pengobatan sesuai
standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa
Rumusan intervensi
• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya seluruh desa dilakukan
intervensi sesuai masalah utama setempat. Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas
dengan topik: hipertensi, imunisasi,ASI eksklusif & TB intervensi di setiap desa
sesuai dengan masing2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling tertinggal, yaitu desa
dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa H dan Desa E. Sumber daya difokuskan
untuk melakukan intervensi pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya dari sisi pendekatannya:
mungkin di desa H menggunakan tokoh agama sementara di desa E menggunakan
jalur PKK
Contoh : Identifikasi Masalah Kesehatan
di Keluarga Menurut Wilayah
Contoh Identifikasi Masalah Kesehatan di Level RW
Dari Hasil analisis IKS di Desa “1” terlihat status IKS (sehat) yang rendah ada di RW 4
Misalnya Pembina wilayah menentukan RW 4 yang akan diintervensi maka Pembina Wilayah
dapat melakukan analisis pada wilayah yang lebih kecil yaitu pada level “RT”
Hasil analisis untuk status IKS RT di wilayah RW 4, Desa “1” didapatkan
1. Pada RT 5 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak sehat (25,0%)
2. Pada RT 6 didapatkan : Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak sehat (25,0%)
Contoh : Perhitungan untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi
pada level RT di RW 4 Desa “1”
CONTOH KASUS
N n N n N n N n N* n
1. Jumlah Keluarga 656 573 673 557 1275 1100 1104 464 15338 26
2. Jumlah Anggota 3280 1652 3365 1591 6375 3148 5520 1261 76690 76
Keluarga
3. Jumlah Anggota 1968 1319 1671 1238 3825 2448 3312 1009 46014 60
Keluarga Dewasa (≥
15 Tahun)
4. Jumlah PUS 591 447 606 430 1148 830 1005 282 13804 19
5. Jumlah Balita 299 308 307 313 581 637 503 266 6979 15
(12-59 Bulan)
6. Jumlah Bayi 81 68 85 79 160 125 138 33 1918 30
(0-11 Bulan)
7. Jumlah Keluarga yang 30 7 26 7 68 11 56 1 307 2
memiliki
Ibu Hamil
*N= Total Populasi di 13 Kelurahan
n=Total jumlah keluarga yang dikunjungi
GAMBARAN HASIL PENDATAAN KELUARGA DI DI WILAYAH PUSKESMAS”X”
TABEL 1, KARAKTERISTIK KELUARGA DI WILAYAH PUSKESMAS “X”
NO VARIABEL Kelurahan
Puskesmas
BLEBER MEDANI PAYAK SIRAHAN BLEBER
N n N n N n N n N n
8 Tingkat Pendidikan
- Tidak pernah sekolah 30 70 75 21 196
- Tidak tamat SD/MI 171 138 454 160 923
- Tamat SD/MI 671 736 961 473 2841
- Tamat SLTP/MTS 329 274 615 197 1415
- Tamat SLTA/MA 164 134 373 173 844
- Tamat D1/D2/D3 6 7 28 6 47
- Tamat PT 20 20 27 10 77
9 Jenis Pekerjaan
- Tidak Kerja
- Sekolah
- TNI/Polri
- PNS/ Swasta
- Wiraswasta/Jasa/
- Petani
- Nelayan
- Buruh
- Lainnnya
Tabel 2. Kepemilikan Sarana Air Bersih Menurut Kelurahan
Kelurahan Ya Tidak Total
n % n % n %
BLEBER
568 99,1 5 0,9 573 21,3
MEDANI
557 100,0 0 0,0 557 20,7
PAYAK
1100 100,0 0 0,0 1100 40,8
SIRAHAN
463 99,8 1 0,2 464 17,2
TOTAL
2688 99,8 6 0,2 2694 100,0
Tabel 3. Kepemilikan Sumber Air Bersih Terlindung Menurut Kelurahan
Kelurahan Ya Tidak Total
n % n % n %
BLEBER 567 99,8 1 0,2 568 21,1
MEDANI 555 99,6 2 0,4 557 20,7
PAYAK 1098 99,8 2 0,2 1100 40,9
SIRAHAN 463 100,0 0 0,0 463 17,2
TOTAL 2683 99,6 5 0,2 2688 100,0
Tabel 4. Perilaku Penggunaan Air Bersih oleh Anggota Keluarga Menurut Kelurahan
Kelurahan Ya* Tidak* Total
n % n % n %
BLEBER
MEDANI
PAYAK
SIRAHAN
TOTAL
Tabel 5. Kepemilikan Jamban Menurut Kelurahan
Kelurahan Ya Tidak Total
n % n % n %
BLEBER 543 94,8 30 5,2 573 21,3
MEDANI 547 98,2 10 1,8 557 20,7
PAYAK 1052 95,6 48 4,4 1100 40,8
SIRAHAN 448 96,6 16 3,4 464 17,2
TOTAL 2590 96,1 104 3,9 2694 100,0
Pendidikan Hipertensi
Ya % Tidak % Total
- Tidak pernah sekolah 17 8,7 33 91,3 50
- Tidak tamat SD/MI 65 7,0 535 93,0 600
- Tamat SD/MI 447 15,7 2322 84,3 2769
- Tamat SLTP/MTS 68 4,8 1329 95,2 1397
- Tamat SLTA/MA 21 2,5 820 97,5 841
- Tamat D1/D2/D3 3 6,4 44 93,6 47
- Tamat PT 1 1,3 75 98,7 76
Total 622 9,8 5158 90,2 5780
TB PARU Ya % Tidak % Total
TABEL 14. GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI WILAYAH PUSKESMAS “X”
Didiagnosis menderita TB Paru oleh Petugas 110 1,8 5904 98,2 6014
Kesehatan
Didiagnosis menderita TB Paru oleh Petugas 80 72,7 30 27,3 110
Kesehatan dan Minum Obat teratur
Tidak Pernah didiagnosis menderita TB Paru 10 0,2 5894 99,8 5904
dan mempunyai gejala TB Paru*
*Gejala TB Paru, al : (al:Batuk berdahak >2 minggu disertai satu atau lebih gejala: dahak bercampur darah/ batuk
berdarah, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam > 1 bulan)
TABEL 15. GAMBARAN PENDERITA TB PARU MENURUT GEJALA DAN
TINGKAT PENDIDIKAN DI WILAYAH PUSKESMAS “X”
Pendidikan TB PARU
Ya % Tidak % Total
- Tidak pernah sekolah 1 2,0 49 98,0 50
- Tidak tamat SD/MI 17 2,8 583 97,2 600
- Tamat SD/MI 45 1,6 2724 98,4 2769
- Tamat SLTP/MTS 20 1,4 1377 98,6 1397
- Tamat SLTA/MA 24 2,9 817 97,1 841
- Tamat D1/D2/D3 1 2,1 46 97,9 47
- Tamat PT 2 2,6 74 97,4 76
Total 110 1,9 5670 98,1 5780
TABEL 17. KEPEMILIKAN KARTU JAMINAN KESEHATAN (JKN) DI TINGKAT KELUARGA
DI WILAYAH PUSKESMAS “X”
Kelurahan Ya Tidak Total
n % n %
BLEBER 1129 68,3 523 31,7 1652
MEDANI 680 42,7 911 57,3 1591
PAYAK 2180 69,3 968 30,7 3148
SIRAHAN 544 43,1 717 56,9 1261
BLEBER 4533 59,2 3119 40,8 7652
n % n %
1. PIS-PK :
a) BAGAIMANA KONDISI SAAT INI DAN RENCANA KE DEPAN TENTANG PENGELOLAAN PIS-PK
DI PUSKESMAS
b) BAGAIMANA PENGELOLAAN DATA PIS-PK SPM MANAJEMEN DAN ANALISIS DATA
c) CAPAIAN IKS STRATEGI PENINGKATAN TARGET IKS UTK TAHUN 2018
d) HASIL KUNJUNGAN RUMAH DIBANDINGKAN TARGET
e) BAGAIMANA PERENCANAAN KUNJUNGAN RUMAH DALAM SISA WAKTU 6 BULAN KE
DEPAN DI TAHUN 2017 DAN P1, P2 dan P3 TAHUN 2018
f) UP DATING DATA TERUTAMA UNTUK INDIKATOR YANG BERUBAH
g) SUMBER DANA UNTUK KUNJUNGAN RUMAH, KUES, PIN KESGA, DLL
h) PENGATURAN SDM KUNJUNGAN RUMAH
i) RENCANA PEMANFAATAN DATA PIS-PK INTERVENSI LANGSUNG KE KELUARGA,
SOSIALISASI, DESIMINASI (LOKMIN BULANAN/TRIBULANAN)
3. BAGAIMANA MENGINTEGRASIKAN ANTARA HASIL PIS-PK DENGAN SUMBER DATA LAIN YANG
ADA DI PUSKESMAS (DATA DASAR, DATA CAPAIAN PROGRAM, DATA SURVEY LAIN, DLL)
Bekerja
bersama
untuk
mewujud
kan
keluarga
Indonesia
menjadi
keluarga
yang
sehat