Anda di halaman 1dari 51

MASUKAN PEMANFAATAN INFORMASI

HASIL ANALISIS DATA PIS-PK, PROFIL, DLL

UNTUK
PENGUATAN MANAJEMEN PUSKESMAS
(dr. Sri Hastuti, MPH, MM, MSi)
SUMBER DATA

DATA
DASAR
PIS-PK
PUSKESMA
S
DATA

SURVEY  RISET KESEHATAN


KESEHATAN NASIONAL
PROGRAM/  (RISKESDAS, SIRKESNAS,
DAN
SUMBER PROFIL RIFASKES)
 BPS
DATA LAIN  PODES
 dll
SUMBER DATA (2017)

DATA 2016
DASAR
PIS-PK
PUSKESMA
S
INFO

 RISET KESEHATAN
SURVEY NASIONAL
KESEHATAN 
PROGRAM/ (RISKESDAS,
RIFASKES)
SIRKESNAS,
DAN
SUMBER PROFIL  BPS
DATA LAIN  PODES
 dll
CAKUPAN IKS DAN INDIKATOR KS
KECAMATAN CLUWAK
PROSES PEMBELAJARAN
SUMBERDATA
INTERNAL PUSKESMAS
1. DATA PROFIL  SPM:
2. DATA PIS-PK (Melalui Home Visit)
3. DATA SURVAILANS OLEH PUSKESMAS
4. DLL, DLL
LUAR PUSKESMAS:
5. RISET-2 KESEHATAN
6. PROFIL DESA  KECAMATAN?
7. PODES
8. DUKCAPIL
9. BPS
DATA PROFIL DLM PEDOMAN
A. UMUM:
1. Luas Wilayah
2. Jumlah Desa/Klh
3. Penduduk
B. DERAJAT KESEHATAN
1. Kematian
2. Kesakitan (DM?, HT? ODGJ, TB, HIV/
AIDS, dll? Dapat diolah
C. UPAYA KESEHATAN: menjadi Informasi-
1. Pelayanan Kesehatan infrmasi sesuai
2. Akses dan mutu Yankes kepentingan/kebutu
3. PHBS Masyarakat
han, a. l. SPM, dll
4. Kondisi Lingkungan
D. SUMBERDAYA KESEHATAN (SPATU -3M)
1. Sar-Pras
2. Peralatan
3. Tenaga
4. Pembiayaan/Anggaran
BILA DLM PEDOMAN TABEL KURANG LENGKAP UNTUK KEBUTUHAN LOKAL
 LENGKAPI
Soal No 1.
Analisis situasi dari data rekapitulasi
Capaian indikator KS, nilai IKS, dan Profil Puskesmas.

Tersedia Data:
1. Data profil Puskesmas per Desa/KLH dari 13 desa/Klh 
Ditemukan data cakupan kinerja yang berhubungan
dengan pencapaian hasil kinerja di masyarakat dalam
data KS
2. SPM, kecuali untuk DM yang harus dicatat dan
ditambahkan sendiri oleh Puskesmas
3. Data Keluarga Sehat:
a. Dari 4 Kelurahan (Bleber,, Medani Payak Sirahan),
 Belum semua keluarga terdata
b. 9 Desa lainnya belum didata sama sekali
3. Dapat dicari data Riset Kesehatan Terakhir Contoh
Riskesdas 2013, khusus untuk Kab Pati/Jawa Tengah
PROSES MENGANALISIS
Proses “membedah” satu informasi, yang diperoleh dari proses olahan
data  Chek kembali teliti,  Chek Logis:
1. Data  “plural”  satu persatu pahami, makna data dimaksud, Bisa
banyak interpretasinya; kalau tidak berusaha teliti  Bisa Miss
Interpretasi
2. Hasil pengumpulan data PIS-PK; Data dari berbagai sumber lain
seperti Survailans, Riset-2 Kesehatan, BPS, Dukcapil, dll
a. Analisis Deskriptif: Visualisasikan dalam bentuk
b. Analisis Komparatif grafik/diagram,  Pie, Line, Bar,
Radar, Scatterd, Mapping, dll
c. Analisis Hubungan
d. Analisis Kecenderungan
4. Pusdatin, Litbangkes,  Sudah mengantarkan bagaimana
memperlakukan data  Pulahta  Dieroleh Informasi melalui
Analisis sesuai kepentingannya dari tabel-2 data dalam Profil
Puskesmas,  MANFAAT,  Disusun dalam tabel/diagram 
PEMANFAATAN DATA UNTUK MANAJEMEN DAN
PENGELOLAANNYA
DATA PROFIL TAHUN (N-1/2016):
1. Peserta Workshop agak sulit melakukan logical chek atas data dari
Profil Puskesmas, tetapi Petugas Pusk. “HARUS DAPAT”.
2. Lakukan proses Olah Data , Lakukan Cross Chek thd data Riset
Kesehatan Terbaru  Data Logis .
3. Analisis Deskriptif: Hasil chek data Identifikasi; Adakah Masalah/
Kesenjangan?   Gambaran tentang hasil kinerja, SPM, DLL 
diperoleh info tentang: Akses, cakupan, DO, MoP, “Mutu”
Simpulkan & Lanjutkan, sesui kebutuhan:
4. Analisis Hubungan ,  Chek Keterpaduan antar program, Data
cakupan PF dengan IMD, Hb0, dan contoh lainnya seperti: TB,
Imunisasi, dll  Visualisasi hubungannya satu dgn lain  Radar D/
5. Analisis Komparatif,  Data temuan masalah pada sasaran/umur/
lokasi, dll yang berbeda, atau untuk yg sama pada periode waktu
berbeda, dll, Simpulkan, adakah: beda/sama, ↗/↓, dll
6. Analisis Kecenderungannya, Bagaimana pelayanan-2: Membaik/
Menetap/Menurun hasilnya/kondisinya, dll
CONTOH ANALISIS KECENDERUNGAN
1. Thd kebutuhan Yankes Prom-prev dlm life cycle  Hasil ?
a. Kinerja semakin membaik, menetap, menurun,  Kenapa ?
b. Simpulan hasilnya, BILA:
1) Semakin membaik satu/lebih kinerja /desa Kendalikan 
Kembangkan/Tingkatkan, untuk Kaji Banding bagi yankes lainnya
2) Menetap saja , tidak pernah ada peningkatan hasil kinerja  
Waspadai kemungkinan terjadi penurunan kinerja  Lakukan
Kaji banding manajemen ke Lokasi dengan kinerja program yang
berhasil/sukses,  Langkah pendekatan perubahan perilaku /
SBC  KAIPA (Knowledge, Approval, Intention, Practice, 
Berhasil  Advocates to Others  Pendekatan “Jual Manfaat”
3) Semakin menurun,  “Bahaya/Risiko”, mulai dari Potensi terja-
dinya Risiko s/d Terjadinya Risiko  Perlu cepat diatasi  Urgent
c. Proses Intervensi  Cari akar masalah (Etiologi) , BUKAN hanya tanda
/ gejalanya (Symptom/sign)  Pohon masalah, diagram Ishikawa,dll
CONTINUUM OF HEALTH CARE
ACROSS THE LIFE CYCLE
Lansia

1. KESEHATAN
INDIVIDU-2 DLM
KONTEKS KLG DI Usia
MASY.; PROGRAM Kerja
INDONESIA SEHAT/
SPM (3 PILAR PIS)
DAN PIS DGN
Pelayanan bagi anak
PENDEKATN KLG
SMP/SMA & remaja
Pelayanan (KS)  PERAN LP
PUS
Pemeriksaan Persalinan, Pelayanan bagi
Kehamilan nifas & Pelayanan Pelayanan bagi anak SD
balita &
neonatal bagi bayi prasekolah
1000 HPK

YANKES DLM SPM, ADA UKM ESENSIAL  KIE/KIPK; KESPRO, GIZI, P2P, KESLING

UMUR HARAPAN HIDUP ↗↗↗


ATAS HASIL ANALISIS KECENDERUNGAN
2. Terhadap kebutuhan Yankes Kuratif - Rehabilitatif  Hasil ?
a. Semakin membaik, Menetap, Memnurun  Mengapa ???
b. Bagaimana temuan kasusnya dan yang sudah ditemukan, 
Bagaimana penanganannya  Dampak/bahaya untuk diri dan
sekitarnya (Klg, Lingkungan, Beban pada SOSEK, Beban pada
Pemerintah/Negara, dll)  Untuk PM/PTM Kuratif/Promprev
1) Tingkat kesenjangan Temuan Apa etiologinya  Potensi
Risiko s/d Risiko, seberapa besarnya? Potensi Risiko/Risiko?
2) Tingkat kesenjangan Pengendalian  DO,  Apa sebabnya
(Tidak tahu, tidak mampu, Tidak mau/kecewa  Mutu
jelek ?  Apa Potensi risiko dan atau Risikonya? Putuskan…
2. Intervensi harus dari akar masalahnya, tidak sekedar symptom/
sign (besaran masalah) USG dgn perhatikan kemudahannya
sbg pertimbangannya: TB, HT, DM, Rokok, Diare dll  Urut-
an Prioritas semua masalah  menentukan Pengalokasian SD
3. Dorong masyarakat menjadi peserta JKN  Menyeluruh Angg Klg
CONTOH MEMANFAATKAN
DATA & INFORMASI
PELAYANAN KB METODE MKJP/NON MKJP
Tersedia data profil Puskesmas per Desa:dari 4 Desa/13 Desa,
ditemukan data cakupan pelayanan KB:
1. Cakupan MKJP 4 Desa: 21,71%; untuk 13 Desa: 26,14%
2. Cakupan Non MKJP 4 Desa:58,86%, 9 Desa: 58,58%; 13 di Desa:
58,65% terendah Payak: 43,43%
3. Data IKS: Total cakupan KB/PUS: di 4 Desa, masing-2:>80%, Di 4
Desa: 80,57%; 13 Desa: 84,79 %, tertinggi Sirahan:99,5% (???)
4. Angka ini selain perlu dichek kembali, juga perlu diperhatikan 
sekalipun cakupan KB tinggi, tetapi potensi untuk Drop out (DO)
tinggi karena Akseptor MKJP rendah, Metode KB Modern hormonal
yg masuk dalam kategori Non MKJP, juga mudah DO
5. Data IKS: > 70% tanpa m’bedakan MKJP/Non MKJP, perlu waspada
Masukan:
Perlu diupayakan untuk mendorong penerimaan metode MKJP, yang
dapat menjamin kepesertaan KB lebih mantap untuk jangka yg relatif
panjang Pencegahan Risiko karena kehamilan, persalinan PROMKES
ANC DAN PELAYANAN PERSALINAN
1. Data IKS: persalinan di Faskes (PF) 100 % di 4 Desa
2. Data Profil Puskesmas:
a. Angka kehamilan di 4 Desa: 2,31%; Tertinggi Bleber: 3,43% dan
terendah di Medani: 1,46%; di 9 Desa: 1,40 %, di 13 Desa: 1,62%,
 Nasoonal. 2,68%
b. Data kehamilan diperiksa: K1 dan K4 sudah cukup tinggi,
mencakup hampir semua ibu hamil
c. Data cakupan persalinan: Sudah cukup tinggi, tetapi tidak ada
data PF (Persalinan di Faskes), padahal Puskesmas Perawatan
d. Masih tersedia kapasitas TT belum termanfaatkan dengan BOR
±64,5%, dari 15 TT, baru dimanfaatkan untuk 1062 pasien @ 3,6
Hari (ALOS)  Apakah ada Buhir dilayani di Fasilitas rawat inap?
e. Semua Ibu Bersalin mendapat layanan Nifas, dan Vit A Nifas.
Perlu ketegasan tentang PF di Puskesmas Seharusnya mendapat
Timbang Bayi Baru Lahir, Hb0, IMD. Ibu KB Pasca Salin
f. Review ulang kembali agar tidak terjadi Miss Interpretasi 
Pengambilan Keputusan kurang tepat.
BAGAIMANA MEMANFAATKAN DATA
1. Sudah dicontohkan untuk KB dan Persalinan
2. Melihat “Hanya” data PIS-KS  Mungkin tidak tampak
bermasalah  Tidak ada upaya untuk perbaikan
3. Melihat lebih rinci dari data profil  masih ada yang perlu
diperbaiki  Analisis lebih lanjut  Cari penyebab
masalahnya dst, dst
4. Lainnya :
– Analisis data lainnya, melalui pendekatan yang sama
– Ingat, lakukan sesuai langkah-2 logis, tidak hanya
sekedar menggunakan data PIS-KS  Pertimbang-
kan untuk mengelola datanya dengan tepat
– Buat analisis, minimal untuk data PIS-PK, SPM dan
lokal spesifik daerah bersangkutan akan dimanfaat-kan
untuk Monev dan perencanaan kemudian,
– Manfaatkan untuk melaksanakan penugasan
5. Diperoleh URUTAN MASALAH, No. 1 s/d 14, 15, 16, dst 
BUKAN hanya satu masalah sebagai prioritas masalah
MENCARI AKAR
MASALAH
HASIL PENGAMATAN PROSES IDENTIFIKASI PENYEBAB/
LATAR BELAKANG PENYEBAB MASALAH:
• Waktu terbatas  Hanya mengambil “satu” masalah IKS, dari banyak
masalah yg telah diurutkan prioritasnya. Pusk: Lakukan SEMUANYA
• Ada yg menganalisis DBD  secara langsung tidak berhubungan dgn
prioritas kebijakan PIS-PK & SPM  Masalah besarkah?  Pertim-
bangkan “TANPA MENGABAIKAN” Prioritas utama dari semua masalah
yg berpengaruh terhadap upaya perbaikan/peningkatan status IKS
• Untuk Puskesmas:
o Prioritas identifikasi, minimal masalah dlm indikator KS, SPM, dan
masalah “Local Spesifik” yg dianggap mendesak saat ini  Sesuai
Urutan Prioritasnya
o Puskesmas harus kuasai masalah yang dibahas  “ Buat Template”
 Pola pikir yg menyeluruh/komprehensif  Apa Faktor UTAMA
o Penyebab satu dapat berhubungan dgn indikator lainnya,, contoh:
Imunisasi dasar lengkap (Ind. 3) dan ASI Eksklusif (Ind. 4)  dgn
Persalinan di Faskes/Nakes,  akan berhubungan dgn PUS ber-KB
o Unit analisis sesuai dengan tujuan yg ingin dicapai adalah keluarga
sehat dengan individu-2 sehat: Unit Analisis per Kecamatan  Per
Contoh Analisa Penyebab MasalahTidak Tercapainya Target
Pencapaian ASI Eksklusif
DITINJAU DARI GAMBARAN HASIL KINERJA

PERILAKU DLM KONDISI


PENYELENGGARAANP LINGKUNGAN
KEMAMPUAN
E LAYANAN (+) SD
HIDUP SEHAT
KONDISI FISIK-
TINGKAT AKSES PPERLAKU IBU BIOLOGIS IBU & bbl
BUHIR PD YANKES & KELG DLM
HIDUP SEHAT
KONDISI PSIKOLOGIS
KUALITAS YANKES KEMANDIRIAN
BUHIR/BUSUI
YG DITERIMA HIDUP SEHAT
KLG
TINGKAT CAKUPA KONDISI SOSIAL KLG
IMD PD BBL

KONDISI SOSBUD
KETERPADUAN LP KELUARGA

PEMBINAANPASCA KONDISI SPIRITUAL


LAHIR O/ TG KELUARGA

DUKUNGAN KEBIJ-
Menganalisis dari ketiga aspek: Penyelenggaraan Yankes, Perilaku/ Pem- AKAN PEMERINTAH
berdayaan masy, dan Lingkungan  Akan Teridentifikasi lengkap;
20
LAKUKAN PROSES ANALISIS LAINNYA  PISAU ANALISIS HARUS “TAAJAM,”
UPAYA PEMECAHAN
MASALAH
UPAYA PEMECAHAN MASALAH
DENGAN MENGGUNAKAN “PISAU ANALISIS YANG TAJAM”:
• Diketahui masalah,  Menjadi kebutuhan yankes (real needs)
• Melihat dari aspek-2 Yankes, Perilaku dan Kemampuan Hidup Sehat, dan
Aspek Lingkungan  Teridentifikasi penyebab dan latar belakang
penyebab masalah (melalui berbagai metode/cara)  Kadang-2 perlu
dibuat pertanyaan beriulang dan berulang  Why  Why  Why 
• Untuk Identifikasi penyebab dan Latar Belakang Penyebab Masalah 
Semakin lengkap & terarah, melalui proses identifikasi secara teliti
• Bagaimana upaya pemecahannya Bagaimana mau selesaikan
masalahnya  Rumusan Strategi dan Taktik/langkah-2nya. 
• Perhatikan sumberdayanya, 3 M: Man, Money (U/Sar-Pras, Alat,
Operasional dgn Metodenya); Minutes  Harus dikelola baik 
• Punya daya ungkit tinggi  Dapat capai target yang diharapkan:  “How
much“  Ukur keberhasiannya dgn indikator untuk kegiatan
•  Rumuskan dalam RPK Perubahan  Mugkinkan menurut sistem
penganggaran daerah “  Konsultasikan kepada DinkesKab/Kota 
• Hasilnya akan mendasari penyelarasan RUK tahun (N+1)  dilandasi dgn
kemampuan MANAJEMEN Puskesmas yang “mantap”

3
PEMECAHAN MASALAH UPAYA KESEHATAN
PIL
AR DGN KONTRIBUSI MITRA UNTUK ATASI MASALAH
PRO
GR LINGKUNGAN
AM
IND
2.
ON
WU
E-
JU
SIA
DK
SEH
AT
AN/
PIS;
LIN
DA
GKN
MASYAR
UN
PIS
GA
DG
AKAT
NN
(PE
PEN
YANG
-
DEK
AT-
RIL
SEHAT
AN
AK
KLG
U)
MANDI
SE
(KS) RI
HA

T
PER BERKEA
AN

LIN
FIS- DILAN
PRO
BIO
G
;
PSI
KO;
SO
SIO
SIKLU S MANAJEMEN PUSKESMAS YG BERKUALITAS
(INI CONTOH UNTUK SIKLUS 2016, 2017, 2018)

2016 2017 2018

JANU FEBRU MARE APRIL MEI JUNI JULI AGU SEPT OKT NOV DES
ARI ARI T ST
P1 EVAL
UASI

• Evaluasi M M M • Evaluasi
U U U
2016 S S S 2017
• Akhir R R R
SI
• Akhir
E E E
RUK 2017 RUK 2018
KL
US
M M M M

• Persiapan B B B PELAKSANAAN RPK 2016 N


A

AJ
• Persiapan
A A A
RPK 2017 RPK 2018
E
M
N N N EN

• Awal RUK G G G • Awal RUK


D M K
2018 E A A 2019
S T B PEMBAHASAN RUK 2017

LOKM LOKM LOKM LOKM LOKM LOKM LOKMI LOKM LOKM LOKM LOKM LOKM
IN IN IN N, IN IN IN IN IN
IN IN IN Revie LOK LOK
LOKMIN LOK
LS I , MIN
w MIN MIN
Persiapa LS II Kinerj LS III LS IV
n a
Musrenb PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN
(P2)
Tenga
angmat h
PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN (P3)
“PERLU DIKENALI” ………..
• UU 36/2009 (Ps. 48) 17 YANKES
• UU 06/2014 (UU Desa)
• UU 23/2014 (Pemerintahan Daerah)
• Permenkes 9/2014 (Klinik)*
• Permenkes 75/2014 (Puskesmas)
• Permenkes 46/2015 (Akreditasi FKTP)
• Permenkes 24/2015 (Pusk, Berprestasi)
• Permenkes 39/2016 tentang PIS-PK
• Permendagri 18/2016;  Permendagri 31/2016 & Lampirannya
(2017) dan Permendagri 33/2017 (2018)  Penganggaran SPM 
• Permenkes 43/2016 tentang SPM kesehatan kabupaten.
• Permenkes 44/2916 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
• Permenkes 67/2016 Tentang P2TB
• Kepmenkes 375/2009 ttg RPJP-K 2005-2025
• Kepmenkes 52/2015, ttg Renstra Kemenkes 2015-2019
• Kepmenkes 514/2015 (PPK Dokter), No. 62/2015 (Drg)
• Kepmenkes 2078/2015 Tentang Rencana Aksi Program P2PL. 25
• Dll, Dll
TINDAK LANJUT SAAT INI (Sdh dijelaskan RORENGAR)
1. Lihat, apakah dari 4 Desa/Klh cakupan pendataan Klg sudah 100%
Bila belum  selesaikan
2. Dari 13 Desa/KLH baru 4 Desa/Klh  Rencanakan 9 Desa/Klh
3. Sisa bulan s/d Desember 2017  berapa banyak Desa akan data
 Rencana revisi RPK 2017 & Revisi penggunaan SD/anggaran?
4. Prediksi gambaran akhir kinerja dan masalah yang masih dihadapi
 Perbaikan RUK 2018  Akhir 2017 kejelasan p’anggaran 2018
5. Selaraskan & selesaikan pendataan desa/Klh & Masalah Kesmas
6. Januari P2 2018  Bila sudah selesai semua desa  Gambaran IKS
semua wilayah  Replaning RPK 2018 berjalan  Revisi Anggaran
7. Rancana pelayanan program-2 lebih rinci menuju perbaikan 2018
kinerja harus lebih terintegrasi,  Lanjutan Pemberdayaan
masyarakat  Perkenalkan kembali Perkesmas  Lingkaran
Dinamis Proses Keperawatan untuk pemberdayaan masyarakat 
8. Integrasi semua program dalam pembinaan keluarga menuju
Keluarga Sehat Mandiri  KM 1, KM2, KM3, KM4  IKS Keluarga
↗↗  IKS Desa ↗↗ IKS Kecamatan/Puskesmas ↗↗  dst
INDIKATOR MUTU DALAM UPAYA KESEHATAN (UKP, UKM)
DIDUKUNG DGN MANAJEMEN BERKUALITAS

1. Akses Menyeluruh Terhadap Target Sasaran yg


ada di Wilker  PIS-PK, SPM, Local Spesific
2. Service Excellent layanan berkualitas/prima 
Outcome  SOP? KAK, Pedoman, dll  Dokumen
3. Cakupan menyeluruh  Sasaran tercakup layanan
lengkap & Berhasil  Outcome↗↗
4. Hindari MOP (Miss Opportunity)  Melalui
Layanan Terpadu dlm siklus kehidupan  Efektif
& Efisien  Hemat biaya, dan SD lainnya
27
TINDK LANJUT HASIL PR
SAAT WEEK END
HASIL PR PENYELARASAN RPK 2017 & RUK KOMPRE 2018……
1. RPK 2018 sekaligus menyusun RUK 2019  disusun Januari 2018
 Mulai kenali masalah Tkt DesaKenali Profil Desa, Podes
Kerjasama Kades
2. Bila data keluarga dalam wilayah per desa/Klh lengkap, maka
“SMD” secara otomatis akan kembali kepada konsepnya semula
(BUKAN untuk bertanya apa kebutuhan dan harapan yankes), 
3. SMD,  Penyamaan persepsi atas masalah kesehatan yang
dihadapi masyarakat  SMD tetap ada untuk tujuan sesuai konsep
CSS  Bahas dlm MMD  Penggerakan Masyarakat dlm BangKes
melalui Pemberdayaan Masyarakat  Persiapan Mus-renbang
Desa/KKHMasy. terlibat dlm Bangkes  ADD/APBD
4. Dibahas dalam MMD  “Konkret” / Nyata /Jelas  Simpulan:
a. Apa yg akan dilakukan mandiri oleh keluarga-2,  Dana
Mandiri Klg, didukung kegiatan Pemberdayaan masyarakat
b. Kegiatan mandiri kelompok masyarakat  UKBM  Du-
kungan Kades/Lurah dari ADDesa/APBD U/KLH
3. Persiapkan Musrenbang Desa/Klh  Kejelasan usulan UKBM oleh
Masyarakat di mastarakat tersusun dlm Angg. Desa  Dst…
PERSEORANGAN MENGGALI & 4 MMD  MEMECAHKAN
2 MEMANFAATKAN MASALAH UNTUK PENUHI
KELUARGA, KELOMPOK SUMBERDAYA & POTENSI KEBUTUHAN MASYARAKAT
MASYARAKAT MASYARAKAT SENDIRI

1 3

5 MASALAH-2 &
KEBUTUHAN TDK
DAPAT DIATASI SENDIRI
SEBAGIAN MASALAH
PUSKESMAS 6 DAPAT DIATASI, TETAPI
MASIH MEMBUTUHKAN
PERAN PUSKESMAS DLM PROSES
1. BIMBINGAN & MOTIVASI
BANTUAN
2. MENGENAL MASALAH& KEBU-
TUHAN SENDIRI (SMD)
RUJUKAN

TERKAIT
SISTEM

LINTOR

3. MEMBERI PETUNJUK PD MASY.


PROSES IDENTIFIKASI
4. BIMBING MASY. MENOLONG
DIRI MEREKA SENDIRI  MMD KEBUTUHAN &
5. BANTUAN LANGSUNG/YANKES HARAPAN SMD &
6. BANTUAN TEKNOLOGI & MATE- TUNDAK LANJUT 
RI TETAPI TIDAK TIMBULKAN PERENCANAAN &
KETERGANTUNGAN PEMBERDAYAAN MASY.
PROSES LOKMIN
LP & LS
ROLE PLAY LOKAKARYA MINI PUSKESMAS
• Lihat pedoman Lokmin, dalam Permenkes 44/2016,
sekalipun singkat sudah dapaT dimengerti, apa:
o Tujuan setiap jenis / periode Lokmin  Outpitnya apa
o Apa yang perlu dipersiapkan untuk mencapai tujuan
o Bagaimana prosesnya, siapa Pimpinan dan siapa
Narsumnya  Dalam Roleplay  Bawakan peran sesuai
dengan tupoksinya masing-2  Buat “ Skenario”
o Lokmin LS  Apa dukungan Kesejatan kepada LS, dan Apa
kebutuhan dukungan LS untuk Kesehatan
• Apa yang diharapkan diimplementasikan akan terlaksana,
sehingga Lokmin merupakan wadah untuk:
o Pembahasan P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan
o Pembahasan untuk P3m Wasdali, termasuk Midyear
ANALISIS KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASY
1. Lokmin LP I  Masuk ke Persiapan Musrenbang Desa/KLH:
• Mencakup keterlibatan pendanaan Masy, APBD untuk (KLH
& Kec), dan usulan sumberdaya Ke Kota
• Dari semua KLH dilaporkan ke Camat dan Pusk Kec.  Bahas
dlm Lokmin LP di Pusk awal Mgg I Feb  Bahan Lokmin LS I
2. Lokmin LS I (Akhir Mgg I Feb):
• Bahas RPK (N) hasil penyelarasan RUK yg disusun tahun lalu,
akan dilaksanakan terpadu LP dan LS
• Bahas usulam keterpaduan RUK (N+1) dgn Usulan LS 
Bahan untuk Musrenbangmat, Feb Mgg II/III
• Sdh ada Rencana Monev , dlm RPK (N) & RUK (N+1)
3. Hasil Musrenbangmat, dilaporkan Camat ke Bappeda, dan Pusk.
Kecamatan ke SuDinkes Kota
4. Di Dinkes/Sudinkes  Usulan Puskesmas (Kec & KLH), dibahas
u/ tetapkan target kontribusi Pusk thd SPM Kes Kota
ANALISIS KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASY
5. RUK (2019) Tahap I hasil Murenbang Kec. (Feb, Mgg II/ III),:
• Sudah cantumkan jenis-2 kegiatan Puskesmas (Kec &KLH)
• Sudah perhatikan perubahan regulasi (SPM, PIS-PK,
Perubahan Permintaan Masy, dll)
• Sbg bagian & diselaraskan dgn tahapan RUK 5 tahun Pusk
• Sudah sejalan dgn Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Pusk
• Selaras dgn penyelenggaraan fungsi Pusk (UKM dan UKP),
• Menjadi bagian dari Renstra Sudinkes/SPM Kesehatan Kota
PIS-PK, dan kebutuhan spesifik wilayah Puskesmas
• Rinci dlm uraian Kegiatan  Rencana Bulanan dlm 1 tahun
6. RPK Tahun (2019):
• Sudah diselaraskan/dikondisikan di awal tahun berjalan
• Sudah dirinci dlm Kegiatan, dll  Bulanan dlm 1 tahun
• Sdh ada Rencana Monev Bln/ Trw/ Akhir Tahun
PROSES LOKMIN
1. Ajarkan pd Puskesmas, Langkah-2 tersebut dengan jelas, kaitan
dgn hasil pendataan KS,  Perlu dukungan Puskesmas di desa
s.d kecamatan
2. Perhatikan sekuensinya berkaitan dengan proses penyu-sunan
perencanaan terintegrasi dgn perencanaan daerah
3. Selanjutnya, kegiatan Lokmin LP Februari Pasca Musrenbang
Desa/Klh (2018):
a. Apa tujuan tahapan Lokmin dimaksud  Persiapan Lokmin
sesuai tahapan, apa saja ? Skenario Lokmin LP Pra Lokmin LS
I  Bahan-2 Informasi/Presentasi
b. Lokmin LS I  Untuk Apa ?  Persiapan Musrenbang Kec. 
Kejelasan kolaborasi LS untuk usulan anggaran Kecamatan
 Musrenbang kecamatan  Luarannya apa  Kejelasan
du-kungan LS U/ Kesehatan  Lapor ke Kab/kota, Usulan
tahun tabf akan datang
c. Lokmin-2 selanjutnya Wasdal  Evaluasi akhir tahun TL
Apa Tanggapan Kelompok Saudara terhadap grafik jaring laba-laba berikut ? Gambar apalgi yg perlu
digambatkan?

Desa A
100 4.2.5
80
Desa H Desa B
60
K1
40
K4
20 PN
Desa G 0 Desa C IMD
KN 1
Hb0
KF 1
KN 3
Desa F Desa D
KF3

Desa E
Cara Visualusasi lainnya
• Radar Diagram  dapat untuk lainnya  TB,
Imunisasi, dll,  Menunjukkan hubungan satu
indikator dengan indikator lainnya  Tidak
untuk semua data dalam satu radar diagran
• Bentuk Visualisasi lainnyaL Bar Diagram, Pie
Diagram , Line Diagram, Scaterred Diagram,
dll, dll  Harus tepat untuk kegunaannya 
• Memudahkan menginterpretasikan
“maknanya”  Jangan Justru bikin pusing !!!
KEBERHASILAN PENGELOLAAN PUSKESMAS
1. INTI MANAJEMEN  Kerjasama antar sesama manusia
untuk mencapai tujuan yang harus bisa disepakati bersama
 Tertuang dalam Rumusan Visi, Misi , Tujuan, Tata nilai
untuk capai Tujuan
2. Kerja terarah  didukung SIP yang berfungsi, SD yang
memadai, Lokasi kerja yang nyaman (5R)  Pembinaan yang
baik dari Ka. Pusk  Bila Perlu Kab/ Kepemimpinan 
Manajemen berkualitas
3. Kerjasama yg baik  KEMAMPUAN KOMUNIKASI Efektif
antar semua petugas  Dua arah  Dorong perubahan
perilaku KAIPA  Saling pengaruhi menuju Budaya kerja
yang baik dalam pelayanan sejalan dgn Tata Nilai yg
KOMUNIKASI EFEKTIF
“MENJUAL”
DI PUSK. 
MANFAAT
“SBCKAIPA”

S I
A

KO
K
NI

M
U

UN
OM

IK
K

AS
KAPUS

I
& TIM
MANAJEME
N
PUSKESMAS
I

KO
S
KA

M
I

UN
UN

IK
M

A
KO

SI

KERJASAMA LP/LS/MASY
DI PUSKESMAS
1. PENGERTIAN KOMUNIKSI
Banyak pengertian Komunikasi, antara lain:
a. Menurut Rogers & O. Lawrence KINCAID:
Komunikasi merupakan suatu Proses Interaksi dimana
terdapat dua orang/lebih yg sedang membangun/
melakukan Pertukaran informasi, satu dengan yg lain,
yg akhirnya mereka Saling Memahami & Mengerti.
b. Menurut Everett M. Rogers,
Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu /lebih penerima
dengan maksud MENGUBAH TINGKAH LAKU mereka.
2. TUJUAN MELAKUKAN KOMUNIKASI
SECARA UMUM:
1. Mengirimkan, memberikan, menyampaikan, atau
menyerahkan informasi
2. Bertukar informasi, meminta penjelasan/klarifikasi, mem-
beri instruksi, mengajukan/menjawab pertanyaan
3. Menyampaikan persepsi, memotivasi, mengedukasi, mem-
beri pilihan (konseling), adopsi pesan, advokasi, dlm rangka
menawarkan sesuatu (barang, jasa, ide-ide).
SECARA SPESIFIK:
4. Membangun komitmen,
5. Membangun kerjasama,
6. Problem solving (pemecahan masalah),
7. Membangun Image/Citra
8. Mendukung proses pemasaran (Marketing communication)
3. MODEL DAN PROSES KOMUNIKASI
1) Model komunikasi satu langkah (one step communica-
tion model),
1) Cara komunikasi:
• Lisan atau tulisan,
• Langsung atau melalui media
2) Cara penyampaian pesan
• Pesan dari sender di“dressed-up/encoded”,
sesuai kebutuhan U/ penyampaian pesan,
disampaikan melalui saluran/media yang tepat
• Penerima pesan (Receiver/audience) akan
men-“decodes”/mengolah pesan agar dpt
dimengerti, sehingga pesan dapat diterima;
• Bila gagal mengolah pesan, maka pesan akan
ditolak, atau didiamkan
PROSES KOMUNIKASI

SENDER’S FRAME OF RECEIVER’S FRAME OF


REFERENCE REFERENCE

M
SENDER OR ENCODED ED DECODED
DE RECEIVER
SOURCE MESSAGE MESSAGE
IA

DISTORTION NOISE DISTORTION

FEEDBACK
3. MODEL DAN PROSES KOMUNIKASI
Feedback: Untuk evaluasi kebenaran penerimaan pesan
FEEDBACK

SENDER ENCODING MESSAGE DECODING RECEIVER

NOISE

LINGKUNGAN
SINGLE STEP COMMUNICATION MODEL
Cara Komunikasi:
• Lisan atau Tulisan
• Langsung atau melalui Media
3. MODEL DAN PROSES KOMUNIKASI
b. Model Komunikasi dua langkah Two step flow
communication process.
• Memanfaatkan intermediaries/perantara/
pemberi pengaruh/influencer.
• Intermediaries/perantara tersebut diharapkan
dapat memberi pengaruh pada target sasaran
untuk menerima pesan yang diberikan
• Keluarga, teman dekat/sahabat, Tokoh Masya-
rakat dengan kriteria sebagai inovator /early
adopters, lebih tepat untuk dimanfaatkan sbg
perantara penyampaian pesan dari pada
3. MODEL DAN PROSES KOMUNIKASI

Two step flow communication process. 1

Opinion
2
Leader

3
Opinion
Former 4 RE
SENDER/ CE
MESSAGES
SOURCE DECODING 5 IV
Opinion
Former ER
ENCODING 6 S

Opinion
7
Leader

8
9
M E D I A
3. MODEL DAN PROSES KOMUNIKASI
c. Komunikasi Berantai.  Upayakan Hindari
• Proses komunikasi berjalan, dr sender pertama ke
penerima pertama  penerima pertama sbg
sender kedua  diteruskan ke penerima kedua;
dari penerima kedua sebagai sender ke-3 
diteruskan ke penerima ke-3, dst.
• Kerugian proses komunikasi berantai adalah ter-
jadinya deviasi/distorsi’ penyimpangan pesan,
terutama bila proses komunikasi dilakukan secara
lisan, tanpa dilengkapi dengan dokumen tertulis
tentang isi dan maksud dari pesan yang akan
disampaikan, seperti: HO, peraga, catatan, dan
3. MODEL DAN PROSES KOMUNIKASI
KOMUNIKASI “BERANTAI” :

RECEIVER I/ RECEIVER 2/
SENDER I P SENDER 2 P SENDER 3

TERTULIS ------- LISAN p

RECEIVER 5/ P RECEIVER4/ p RECEIVER-3/


SENDER 6 SENDER5 SENDER 4

? RECEIVER6
??????
KEBERHASILAN MANAJEMEN PUSKESMAS
1. DIMENSI -2 PENTING UNTUK MANAJEMEN B’MUTU:
• P1, P2, P3; Berkualitas.
• SDM Kompeten, SPALU B’fungsi
PerLu dikelo-
• Sikap/Inter-pers Relationship (+), la dgn baik
• Kepemimpinan ≈ ≈ Sikon Lingkg  Mutu
• Akses, Cakupan, Outcome ↗↗ Yankes ↗↗,
OUTCOME
• Efisiensi & Efektifitas, ≠ MoP ↗↗
2. Dibuktikan dgn Hasil-2 Penyelenggaraan Yankes 
Pencapaian Indikator-2: (Outcput)  Outcome yg
harus terus meningkat dlm satuan waktu 
PROFIL Tahunan Puskesmas  Minimal SPM/IKS
Tercapai  Individu-2 Sehat di wilkernya 49
SISTEM MANAJEMEN PUSKESMAS, YG DILANDASI KEBIJAKAN

SU
KLB TU

MB & B
, KS
IP & RMU

ER ER F
DA
E
GA GSI B

YA UNG
YG SI
NS
N

SARANA

BE
D U AL F U

RM
PR
D EN

A SA

UT
N

R AN
DIP RASIO

U
A

OL &
I
OG
KN U
AN

T E AKT
OPE

W
SDM DGN
MOTIVASINYA

PERALATAN
DA
N
A

LOGISTIC

KEPEMIMPINAN
KOMUNIKIASI KERJASAMA DALAM (3H & Tdk BED)
EFEKTIF ORGANISASI PUSKESMAS  4E
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai