Anda di halaman 1dari 21

PENYUSUNAN MANUAL RUJUKAN

MATERNAL NEONATAL DI KAB/KOTA

DINKES PROVINSI BALI


SISTEM RUJUKAN

 Mengatur pelimpahan tugas dan

tanggung jawab
 Hubungan Timbal balik

 Horisontal maupun vertical


JENIS RUJUKAN
 Rujukan Medis :
- Rujukan pasien ,
- Rujukan laboratorium.
 Rujukan Kesehatan :
- Rujukan ilmu pengetahuan & teknologi, -
- Rujukan ketrampilan.
 Rujukan Manajemen
- Laporan,
- Pemantauan,
- Evaluasi.
KEBUTUHAN RUJUKAN
Pra Rujukan
 Informasi kepada pasien & keluarga,
 Penentuan lokasi tujuan rujukan,
 Informasi kepada calon tempat rujukan.
Proses Rujukan
 Stabilisasi pra rujukan,
 Transportasi yang cepat dan tepat,
Pendampingan.
Pasca Rujukan
 Rujukan balik (informasi/spesimen/pasien),
 Pencatatan dan pelaporan
PROSES RUJUKAN

Stabilisasi pra rujukan


• Stabilisasi umum
(Oksigenasi/ pernafasan, Hemodinamik, Kesadaran)
• Stabilisasi khusus
(Perdarahan, Hipertensi dalam kehamilan, Infeksi, lain-lain),
• Perlu ketersediaan (Darah, Obat dan Bahan habis pakai/ BHP).

Transportasi yang cepat dan tepat


• Ambulans (Desa, Puskesmas, Rumah Sakit),
• Perlu koordinasi sebelum kedaruratan terjadi,
• Perlu peran serta aktif dari masyarakat.

Pendampingan
• Pengawasan oksigenasi, cairan infusi & pemberian obat-obatan,
• Keluarga dapat dididik untuk membantu pengawasan sederhana.
PASCA RUJUKAN

Rujukan balik
• Diagnosis akhir,
• Tindakan yang telah dilakukan,
• Tindakan yang masih perlu dilakukan setelah pasien pulang, dan
saran penatalaksanaan selanjutnya.

Pencatatan dan pelaporan


• Laporan bulanan internal RS & eksternal ke Dinas Kesehatan,
• Perlu Audit Maternal & Perinatal minimal setiap 3 bulan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
PRINSIP PENANGANAN EMERGENSI

 CEPAT

 TEPAT

 EFISIEN

 EFEKTIF

 SESUAI KEMAMPUAN

 SESUAI KEWENANGAN
PENYEBAB RUJUKAN TERLAMBAT

1.Perangkap geografis (Geographical Trap)

2.Perangkap sosial budaya (Socio Cultural Trap)

3.Perangkap sosial ekonomi (Socio economical trap)


Terjadi pada masyarakat atau keluarga miskin
(The poor powerless pregnant women)
SUMBER DAYA KESEHATAN
Posyandu: DESA SIAGA ? TINGKAT KAB/KOTA
Poskesdes: KADER PEMBERDAYAAN PROVINSI-REGIONAL
Polindes MASYARAKAT?
PUSAT
INSTITUSI
PENDIDIKAN KESEHATAN
Pustu

Puskesmas
Non Perawatan

Puskesmas
Perawatan
PONED Klinik
Klinik Utama
pratama
RS NON RS
PONEK PONEK
Manual Rujukan Maternal & Neonatal
• Bukan sesuatu yang baru
• Mengumpulkan yang terserak (sudah ada)
• Dari hulu ke hilir. Bersifat lokal/spesifik
• Yang penting bukan hanya hasil akhir tapi PROSES &
KOMITMEN bersama.
• Disusun (dari, oleh, dan untuk) kab/kota
• Duduk bersama semua yang terkait/ bertanggungjawab
(akrab/harmonis). PJ: Kadinkes & Direktur RSUD
• Sinergitas program, pelay. klinis, pembiayaan, sistem
informasi & komunikasi, transportasi
• Peran & tanggungjawab masing-masing jelas
Prinsip MR MN
Mensinergikan 5 (sub) sistem :
1. Sistem manajemen/program
2. Sistem pelayanan klinis
3. Sistem pembiayaan
4. Sistem informasi/komunikasi
5. Sistem transportasi
Kebijakan Penguatan Sistem Rujukan
• Standar operasional rujukan disusun berdasarkan proses ibu
melahirkan dan perjalanan bayi.
• Penulisan standar operasi pelayanan klinik untuk rujukan dipimpin
oleh spesialis berdasarkan standar nasional.
• Para dokter dan bidan diberi regulasi untuk merujuk.

Sistem Rujukan harus terkait


• Ada regulasi penanganan pada ibu-ibu yang sudah di beri predikat risiko
tinggi.
• Rujukan Ibu hamil yang diprediksi di ANC mempunyai
masalah dapat dilakukan 1-2 minggu/beberapa hari sebelum HPL.
• Di sebuah Kabupaten/kota harus ada peta rujukan dengan satu atau lebih
RS PONEK 24 jam
PRINSIP PENGUATAN RUJUKAN KIA

• Sedapat mungkin dilakukan rujukan dini terencana


• Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan kemampuan
dan kewenangan penanganan
• Harus didukung dengan sistem komunikasi yang mantap
• Dibuat berdasarkan penilaian ke fasilitas pelayanan
kesehatan di wilayah itu
• Ditindaklanjuti dengan rujukan balik dan pembinaan ke
fasilitas kesehaan perujuk
Langkah Penyusunan Draft Manual
Rujukan :
1.Tim Perumus / penyusun
2. Paparan dari para ahli (Manual, Rujukan Maternal,
Rujukan Neonatal)
3.Penyusunan Draft awal
4.Diskusi perbaikan draft manual (intens tiap minggu)
siap sosialisasi draft
5.Forum diskusi Kluster KIA (Dinkes Prov, Dinkes &
RSUD kab/kota, POGI, IDAI, IBI, PPNI, BPBD, BPJS,
Akademisi) diskusi perbaikan manual (intens 2 minggu
sekali)
6.Draft jadi acuan untuk penyusunan Manual Rujukan
Langkah Penyusunan & Penerapan MR KIA
(tingkat kab/kota) :

1. Membentuk Pokja Tim Penyusun Manual


2. Menyusun POA Penyusunan (Manual) Rujukan KIA
3. Melakukan Mapping fasyankes terkait KIA
4. Menyusun Manual Rujukan KIA (maternal & neonatal)
5. Secara paralel menyiapkan:
• ANC berkualitas
• Puskesmas PONED & RS PONEK
• Sistem Pembiayaan
• Sistem Informasi & Komunikasi
6. Melakukan sosialisasi, uji coba, dan perbaikan MR
7. Merencanakan pelatihan SDM terkait kasus-kasus komplikasi KIA
8. Memberlakukan manual dengan SK Kepala Daerah
9. Memonitor pelaksanaan manual di Unit Pelayanan Kesehatan
(UPK)
10. Evaluasi MR
Lembaga mana dan siapa yang terlibat dalam
memperbaiki sistem rujukan?

LEMBAGA / INSTITUSI PROFESI


 Dinas Kesehatan sebagai  Dokter spesialis
koordinator sistem  Dokter Umum
 Lembaga pemberi dana
 Bidan
 pelayanan: RS, Puskesmas,
 Perawat
pemerintah dan swasta.
 Manajer tenaga
 Unit di pemda
kesehatan
 Universitas
 Epidemiolog
 Kelompok Masyarakat/LSM
 Kader,….
Outline MR KIA

• Nama manual
• Siapa saja penyusunnya
• Siapa yang mengesahkan
• ISI (antara lain)
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Prinsip-prinsip yang terkait
4. Bagaimana proses-proses secara detail (Pelayanan
Medik/Pelayanan Pendukung dan Non Medik, sesuai
kebutuhan): apa dikerjakan siapa, dimana, bagaimana,
kapan, dan darimana sumber dananya.
5. Manual Rujukan KIA ini dikaitkan dengan Sistem
Pembiayaan/ Jampersal dan Sistem Informasi di daerah
(SIKDA)
• Lampiran-lampiran
Hasil berupa dokumen manual:

• Dipergunakan dalam pelaksanaan sehari-hari.


• Dapat dipergunakan oleh DinKes Propinsi untuk
monitoring, dan pembinaan secara teknis medik
(dengan tenaga ahli) serta aspek
manajemennya bersama dengan Konsorsium
Perguruan Tinggi GIZI KIA

Anda mungkin juga menyukai