Anda di halaman 1dari 28

Standar Ponkesdes

Administrasi Manajemen, Sumberdaya,


Upaya Kesehatan, Pencatatan dan
Pelaporan serta Monitoring Evaluasi dan
Pengendalian mutu
drg. Lili Aprilianti
Surabaya, 16 Maret 2017
OUTLINE
1 Latarbelakang
2 Administrasi dan Manajemen
3 Ponkesdes
4 Sumberdaya di Ponkesdes
5 Upaya Kesehatan di Ponkesdes
6 Pencatatan Pelaporan
Monitoring Evaluasi dan
7 Pengendalian Mutu Ponkesdes
Penilaian Standar Ponkesdes
2
1. LATARBELAKANG

Revisi buku Standar Ponkesdes dilakukan;


Adanya peraturan-peraturan baru terkait Puskesmas
dan jaringannya.
Adanya program-program baru di Puskesmas dan
jaringannya.
2. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
PONKESDES
Ponkesdes harus mempunyai organisasi dan pengelolaan
administrasi serta manajemen yang baik, meliputi:
Kelembagaan, Struktur Organisasi dan Papan Nama;
Visi, Misi dan Tujuan;
Jenis Pelayanan;
Alur Pelayanan;
Biaya/Tarif;
Indikator Kinerja;
Uraian Tugas;
Perencanaan Kegiatan;
Rekam Medik;
Standar Operasional Prosedur;
Informed Consent;
Pendelegasian Pemeriksaan dan Pengobatan Tingkat
Dasar; &
Hak dan Kewajiban Pasien.
Kelembagaan, Struktur Organisasi dan
Papan Nama
Ponkesdes mempunyai surat berupa
pengesahan tentang berubahnya status Polindes
menjadi Ponkesdes sebagai institusi/sarana
kesehatan (tidak harus bangunan fisik yang
baru ) di desa yang ditanda tangani oleh
Bupati/Walikota atas usulan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Papan nama menunjukkan nama, lokasi dan
wilayah kerja Ponkesdes.
Struktur Organisasi
Visi & Misi Ponkesdes
Visi Ponkesdes adalah Terwujudnya
Desa/Kelurahan Sehat Menuju Kecamatan Sehat.

Misi yang dilaksanakan adalah:


a. Menggerakkan masyarakat desa/ kelurahan, agar
menciptakan lingkungan desa/ kelurahan yang
sehat;
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga
dan masyarakat di desa/ kelurahan;
c. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dasar di Ponkesdes;
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga, masyarakat desa/ kelurahan.
Tujuan Ponkesdes adalah meningkatkan
akses pelayanan kesehatan serta
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di
desa/kelurahan agar tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.

Jenis pelayanan yang dilaksanakan meliputi


upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan upaya kesehatan pereorangan tingkat
pertama yang dilakukan di Puskesmas.
Alur pelayanan
tahapan pelayanan yang diberikan di
Ponkesdes kepada masyarakat
merupakan alur pelayanan
kesehatan sederhana.
Biaya /tarif diberlakukan berdasarkan
peraturan yang ada di Puskesmas.
Indikator kinerja perawat dan bidan
di Ponkesdes dibuat berdasarkan pada
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP).
Uraian Tugas
Petugas di Ponkesdes harus mempunyai uraian tugas
yang memuat tanggung jawab, wewenang dan
hubungan kerja antar sesama petugas. Uraian
tugas dibuat oleh Kepala Puskesmas dan dipantau
pelaksanaan tugasnya oleh Penanggung Jawab
Ponkesdes.
Perencanaan Kegiatan
Setiap awal tahun Ponkesdes harus membuat
perencanaan terlebih dahulu dan kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilakukan harus sesuai dengan
rencana kegiatan yang telah dibuat. Perencanaan
kegiatan disampaikan pada microplanning di
Puskesmas.
Rekam Medik
Rekam medik harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas;
Rekam medik harus sesuai standar yang ditetapkan menurut
jenis pelayanan;
Rekam medik harus disediakan untuk setiap kunjungan;
Isi rekam medik untuk pasien rawat jalan pada sarana
pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat:
Identitas pasien (nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
pekerjaaan);
Tanggal dan waktu;
Hasil anamnesa, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit;
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
Diagnosis;
Lanjutan Isi Rekam Medik
Rencana penatalaksanaan;
Pengobatan dan/atau tindakan;
Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien; dan
Persetujuan tindakan bila diperlukan.
Perawat dan Bidan bertanggung jawab akan kebenaran dan
ketepatan pengisian rekam medik;
Setiap pemberian pelayanan kesehatan oleh para tenaga
kesehatan wajib disertai dengan pemberian catatan pada
berkas rekam medik, dan
Pasien rujukan harus disertai dengan informasi alasan rujukan.
SOP
- Standar Operasional Prosedur keperawatan
dan kebidanan bermanfaat sebagai acuan
dan dasar bagi perawat dan bidan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu
sehingga setiap tindakan dan kegiatan yang
dilakukan berorientasi pada budaya mutu.
- Standar dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pekerjaan, dapat meningkatkan
motivasi dan pendayagunaan staf, dapat
dipergunakan untuk mengukur mutu
pelayanan keperawatan dan kebidanan
serta melindungi masyarakat dari
pelayanan tidak bermutu.
Informed Consent
Persetujuan tindakan medik/informed
consent adalah persetujuan yang
diberikan oleh pasien atau keluarganya
atas dasar penjelasan mengenai tindakan
medik yang akan dilakukan perawat dan
bidan terhadap pasien.
Pendelegasian pengobatan dasar
Pendelegasian ini diberikan oleh Kepala Puskesmas kepada
perawat yang ditempatkan di Ponkesdes untuk melaksanakan
pengobatan dasar.
Pendelegasian pengobatan di Ponkesdes dalam melakukan
pelayanan kesehatan di luar kewenangan kepada perawat
dilakukan karena:
Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa
seseorang/pasien dan tidak ada dokter ditempat kejadian.
Perawat merupakan petugas kesehatan dari Puskesmas yang
ditempatkan di Ponkesdes dan harus melaksanakan tugas
Pengobatan Dasar sesuai dengan SOP .
Keadaan situasional tertentu seperti jumlah yang banyak yang
tidak dapat ditangani oleh dokter yang ada atau ada kejadian
Luar Biasa (KLB).
Kepala Puskesmas bertindak sebagai penanggung jawab dan
menerima laporan dari perawat Ponkesdes.
Hak dan kewajiban pasien

Hak pasien
Setiap pasien mempunyai hak :
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku;
Memperoleh layanan yang bermutu, aman, nyaman, adil, jujur dan
manusiawi;
Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
Mendapat informasi hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis dan
tata cara tindakan, tujuan tindakan, alternatif tindakan, resiko, biaya
dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan;
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya;
Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan.
Kewajiban pasien
Kewajiban pasien di Ponkesdes adalah:
Memeriksakan diri sedini mungkin;
Memberikan informasi yang benar dan lengkap
tentang masalah kesehatannya kepada tenaga
kesehatan di Ponkesdes;
Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga
kesehatan di Ponkesdes; dan
Membayar biaya sesuai peraturan yang berlaku.
3. SUMBERDAYA DI PONKESDES

Sumber daya di Ponkesdes meliputi:


Bangunan
Pembiayaan
Peralatan
Pelayanan kefarmasian
Sumber daya manusia
Bangunan
Sesuai PMK 75 thn 2014
Peralatan
Sesuai PMK 75 thn 2014
Sumber daya manusia
Minimal 1 perawat dan 1 bidan
Pembiayaan
Pembiayaan penyelenggaraan Ponkesdes diperoleh
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, dan
sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Dana operasional Ponkesdes adalah dana yang
dapat digunakan untuk kelangsungan kegiatan di
Ponkesdes, bisa berupa dana untuk pemeliharaan
bangunan Ponkesdes, pelaksanaan program
maupun pembelian bahan pakai habis.
Tarif sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. UPAYA KESEHATAN DI PONKESDES

Sebagai jejaring Puskesmas, Ponkesdes menyelenggarakan


upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama di wilayah
desa/kelurahan.

A. Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama


1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a). Pelayanan Promosi Kesehatan;
b). Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
c). Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana;
d). Pelayanan Gizi; dan
e). Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a). Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
b). Pelayanan kesehatan jiwa
c). Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
d). Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
e). Pelayanan kesehatan olahraga
f). Pelayanan kesehatan indera
g). Pelayanan kesehatan lansia
h). Pelayanan kesehatan kerja
i). Pelayanan kesehatan lainnya.
Disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja dan potensi sumber daya yag tersedia.
B. Upaya Kesehatan Perseorangan Tingkat Pertama
a). Rawat jalan
b). Home care
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama yang dilakukan di
Ponkesdes dilaksanakan sesuai dengan kewenangan tenaga di
Ponkesdes.
5. PENCATATAN PELAPORAN

Mekanisme Pelaporan
Koordinator Ponkesdes mengumpulkan Laporan Bulanan dan harus
sudah diserahkan ke Puskesmas selambat-lambatnya tanggal 1 bulan
berikutnya. (penutupan pencatatan dan pelaporan Kesehatan Ibu
dan Anak dilakukan setiap tanggal 25 bulan berjalan).
Laporan Bulanan Kinerja Ponkesdes dianalisa dengan Evaluasi kinerja
Tribulan Kumulatif Triwulan I/II/III/IV Ponkesdes (lampiran 19) dan
dilaporkan ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-
lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya selanjutnya dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Provinsi beserta laporan pelaksanaannya.
Untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat ( telaah UKBM ) karena
penilaiannya 1 (satu) tahun sekali maka digunakan laporan tahunan
(Formulir laporan Profil Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat) .
6. MONITORING EVALUASI DAN
PENGENDALIAN MUTU PONKESDES
Monitoring dan evaluasi Ponkesdes adalah proses pemantauan dan
penilaian kemajuan keberhasilan Ponkesdes. Proses monitoring dan
evaluasi ini ditujukan untuk peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di Ponkesdes serta untuk menilai perkembangan dan
kemajuan yang telah dicapai Ponkesdes menuju visi dan tujuan
yang ingin dicapai.
Setiap bulan Koordinator di Ponkesdes melakukan evaluasi
pelayanan, melaporkan dan membandingkan kinerja program
dengan target yang ingin dicapai, sehingga perbaikan dapat segera
dilakukan.
Secara berkala,tiap 3 bulan dilakukan Evaluasi Kinerja Tribulan
Kumulatif Triwulan I/II/III/IV Ponkesdes (Lampiran 18) dilakukan oleh
Puskesmas dan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota mengirimkan Laporan Pelaksanaan
Ponkesdes (Lampiran 19) setiap 3 (tiga bulan) mengenai kegiatan
pelayanan kesehatan yang dilakukan ke Dinas Kesehatan Provinsi.
Pada akhir tahun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan
Penilaian Standar Ponkesdes (Lampiran 20) dan melaporkan hasil
penilaian ke Dinas Kesehatan Provinsi.
Pengendalian Mutu Ponkesdes
Pengendalian Mutu Ponkesdes dapat dilakuan dengan:
A. Pengawasan:
1. Pengawasan internal dilakukan oleh Puskesmas
maupun Dinas Kesehatan .
2. Pengawasan eksternal dilakukan melalui:
a). Pengawasan oleh masyarakat berupa laporan atau
pengaduan masyarakat.
b). Pengawasan dilakukan oleh institusi terkait.
B. Pembinaan
1. Pembinaan tingkat Puskesmas.
2. Pembinaan tingkat Kabupaten / Kota.
3. Pembinaan tingkat Provinsi.
7. PENILAIAN STANDAR PONKESDES

Mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan di Ponkesdes


perlu terus ditingkatkan sejalan dengan tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Dasar Penilaian mengacu pada standar administrasi dan
manajemen,standar sumber daya serta indikator kinerja Ponkedes.
Dasar Penilaian mengacu pada standar administrasi dan
manajemen,standar sumber daya serta indikator kinerja Ponkedes.
Penilaian Standar Ponkesdes diperlukan untuk dapatnya kita
memantau mutu pelayanan kesehatan di Ponkesdes sehingga
memudahkan pembinaan Ponkesdes. Penilaian dilakukan setahun
sekali dengan menggunakan format Penilaian Standar Ponkesdes.

Cara penghitungan Penilaian Standar Ponkesdes :


Sub total 1 (Administrasi dan Manajemen) 14
Sub total 2 (Sumber daya) 16
Sub total 3 (Proses) 31
Sub total 4 (Evaluasi Kinerja) 39
Jumlah 100
Nilai Standar Ponkesdes = Sub total 1 + Sub total 2 + Sub total
3 + Sub total 4

Kriteria Penilaian Standar:


1.Baik , bila nilai lebih besar dari 70, diwakili warna hijau
2.Cukup, bila nilai antara 55 -70, diwakili warna kuning
3.Kurang, bila nilai dibawah 55 diwakili dengan warna merah

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai