Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN SEMENTARA MINGGU KE-6 PERTEMUAN KE-2

MODUL 2 “PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS”

MATA KULIAH PRAKTIKUM INTEGRASI 1

Oleh :

Kelompok 4

Christian Ardy C13190037 (20%)


Aldy Yonathan C13190039 (20%)
Ronny Hariono C13190083 (20%)
Daniel Jaya Harijadi C13190092 (20%)
Felix Julio C13190111 (20%)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2021
● Design Usulan
○ Design kursi (Design for average)
Simbol Data yang diukur Simbol Ukuran Persentil

Tinggi bahu dari alas duduk


A D10 56.83 50th
pada lantai

Tinggi sisi bahu sampai bagian


B atas dari sandaran tangan pada D22 34.85 50th
kursi

Tinggi bagian atas dari


C sandaran tangan hingga alas D11 24.33 50th
duduk pada kursi

D Lebar sisi bahu pada kursi D17 40.62 50th

Lebar bahu bagian atas pada


E D18 34.5 50th
kursi

F Lebar alas duduk pada kursi D19 34.09 50th


G Panjang alas duduk pada kursi D14 44.11 50th

Tinggi alas duduk kursi dari


H D16 42.02 50th
lantai

D10 56.83
I Tinggi kursi dari lantai 50th
D16 42.02

Alasan : Kita membuat ukuran untuk bagian yang average karena jika diamati melalui visual
video terlihat bahwa operator memiliki tinggi rata-rata, selain itu menurut kelompok kami jika
kursi menggunakan ukuran yang average maka jika operator lebih tinggi atau lebih pendek tidak
terlalu terpengaruh daripada menggunakan persentil bawah atau atas maka akan sangat
berpengaruh jika operator tersebut terlalu tinggi atau sebaliknya.

○ Design meja (Design for Average)

Simbol Data yang diukur Simbol Ukuran Persentil

A Lebar alas meja bagian luar D24 73.26 50th

B Tinggi meja bagian luar dari D11 24.33 50th


lantai D16 42.02

Tinggi meja bagian dalam D12 14.26


C 50th
dari lantai D16 42.02

D Panjang meja D32 157.67 50th

D13 53.96
E Lebar meja 50th
D15 50.14

Alasan: Penggunaan persentil 50 untuk pengukuran meja dianggap merupakan persentil paling
tepat dikarenakan dengan menggunakan ukuran rata-rata, maka banyak orang akan nyaman
untuk menggunakan meja dengan ukuran rata-rata tersebut. Berdasar pengamatan kelompok
kami, apabila operator memiliki ukuran tubuh diatas maupun dibawah rata-rata, operator tetap
bisa nyaman dalam menggunakan meja dengan ukuran rata-rata tersebut tanpa adanya
kesulitan.

○ Design untuk jangkauan tangan (Design for 25th persentil)

Simbol Data yang diukur Simbol Ukuran Persentil

Maximum Panjang rentang tangan ke D24 64.78 25 th


work area depan

Normal work
D23 38.53 25 th
area Panjang lengan bawah

Dimensi panjang rentangan


D33 146.17 25 th
NW siku

Dimensi panjang rentangan


D32 76.55 25 th
MW tangan ke samping

Alasan : kelompok kami membuat design jangkauan tangan dengan pengambilan lego paling
jauh jarak ke depan sejauh 64.78 cm dengan persentil 25th dan untuk perakitan lego/alas lego
dilakukan pada 38.53 cm kedua pengukuran ini diasumsikan dari jarak operator duduk hingga
sampai ke meja. Kita menggunakan persentil 25th karena design for average dimana jika kita
menggunakan persentil tengah maupun atas maka akan membuat operator yang memiliki
ukuran panjang rentang tangan ke depan dan panjang lengan kebawah menjadi kesusahan
sedangkan jika menggunakan persentil bawah jika operator memiliki ukuran panjang rentang
tangan ke depan dan panjang lengan ke bawah yang panjang menurut kelompok kami tidak
akan terlalu berdampak. Design ini dibuat sesuai dengan usulan layout kerja kelompok kami
yang baru.
○ Design layout kerja

Untuk meja kerjanya peletakan alas cetakan lego berada pada daerah D23 yaitu 38.53 cm,
peletakkan lego M yang terjauh berada pada D24 yaitu 64.78 cm. Lalu untuk pengambilan Lego
B terjauh maksimal berjarak 146.17 dari tangan operator.
Analisa:
● Panjang alas duduk yang proporsional dengan persentil 50% adalah sepanjang 44.11 cm
(D14). Alasan dari pengambilan persentil 50% adalah karena kelompok kami
menginginkan kursi yang dapat digunakan dengan nyaman oleh semua orang dari
rentang persentil 5% sampai 95%.
● Tinggi alas duduk kursi dari lantai yang kami inginkan adalah setinggi 42.02 cm (D16).
Penentuan ukuran tinggi ini adalah berdasar tinggi popliteal yang sudah kami tentukan
sebelumnya dengan persentil 50%. Alasan kami menggunakan persentil 50% adalah
karena menurut pandangan kami, persentil 50% dapat lebih menggambarkan ukuran
popliteal dari keseluruhan konsumen yang akan menggunakan kursi tersebut. Kami juga
mengira dengan menggunakan persentil 50%, konsumen akan bisa duduk tanpa
lututnya menekuk kurang dari 90 derajat.
● Jarak mata dengan gambar yang kami desain adalah sejauh 73.26 cm dengan
menggunakan persentil 50% sebagai dasarnya. Panjang 73.26 cm ini kami sesuaikan
dengan lebar meja yang juga kami desain dengan menggunakan persentil 50%. Jarak ini
kami kira juga proporsional karena hasil gambar yang akan dipasang di tembok tidak
terlalu dekat dengan operator juga tidak terlalu jauh untuk dilihat oleh operator.
● Tinggi meja bagian dalam yang kami desain adalah setinggi alas duduk kursi dari lantai
ditambah 17 cm (42.02 cm + 17 cm = 59.02 cm). Alasan kami menambahkan 17 cm pada
tinggi meja bagian dalam adalah karena kami ingin memberikan ruang untuk kaki
operator atau konsumen agar dapat bergerak lebih bebas. Jika tidak diberikan ruang
untuk bergerak, operator atau konsumen akan merasa tidak nyaman saat duduk.
● Tinggi tatakan kursi yang kami desain berdasar pada ukuran tinggi mata dalam posisi
duduk. Selain kami memikirkan mengenai letak bahu pada kursi nantinya, kami juga
memikirkan mengenai mata dari operator atau konsumen. Dengan adanya ukuran mata
ini, kursi yang didesain akan bisa lebih nyaman untuk digunakan karena kursi dapat
diberikan tambahan berupa sandaran untuk kepala, dimana tambahan ini akan
meningkatkan kenyamanan dari konsumen atau operator
● Pada proses pengerjaan, siku dan juga mata akan berperan besar, maka dari itu
diperlukan perhatian dalam proses desain meja ataupun kursi. Dengan tetap
mengutamakan sudut kenyaman untuk mata dan siku, siku minimal 90 derajat dan juga
sudut penglihatan 45 derajat, maka proses kerja akan menjadi lebih baik karena
operator tidak cepat lelah dan juga tidak ada pengaruh jangka panjang terhadap
operator sendiri.

Anda mungkin juga menyukai