Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN SEMENTARA MINGGU KE-8 PERTEMUAN KE-1

MODUL 2 “PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS”

MATA KULIAH PRAKTIKUM INTEGRASI 1

Oleh :

Kelompok 4

Christian Ardy C13190037 (20%)


Aldy Yonathan C13190039 (20%)
Ronny Hariono C13190083 (20%)
Daniel Jaya Harijadi C13190092 (20%)
Felix Julio C13190111 (20%)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2021
● Usulan Resiko Postural Stress
○ Kaki operator menekuk dan membentuk sudut kurang dari 90°
Usulan untuk kaki operator yang menekuk dan membungkuk sudut kurang dari 90°, yaitu
dengan mendesain ulang tempat duduk operator yang ada pada tabel dan gambar berikut ini.

Simbol Data yang diukur Simbol Ukuran Persentil

Tinggi bahu dari alas duduk


A D10 56.83 50th
pada lantai

Tinggi sisi bahu sampai bagian


B atas dari sandaran tangan pada D22 34.85 50th
kursi

Tinggi bagian atas dari


C sandaran tangan hingga alas D11 24.33 50th
duduk pada kursi

D Lebar sisi bahu pada kursi D17 40.62 50th

Lebar bahu bagian atas pada


E D18 34.5 50th
kursi
Simbol Data yang diukur Simbol Ukuran Persentil

F Lebar alas duduk pada kursi D19 34.09 50th

G Panjang alas duduk pada kursi D14 44.11 50th

Tinggi alas duduk kursi dari


H D16 42.02 50th
lantai

D10 56.83
I Tinggi kursi dari lantai 50th
D16 42.02

Alasan : Kita membuat ukuran untuk bagian yang average karena jika diamati melalui visual
video terlihat bahwa operator memiliki tinggi rata-rata, selain itu menurut kelompok kami jika
kursi menggunakan ukuran yang average maka jika operator lebih tinggi atau lebih pendek tidak
terlalu terpengaruh daripada menggunakan persentil bawah atau atas maka akan sangat
berpengaruh jika operator tersebut terlalu tinggi atau sebaliknya. Lalu dengan menggunakan
kursi yang ukurannya sesuai dengan tabel dan gambar tersebut, maka dapat dipastikan kaki
operator tidak menekuk dan membentuk lebih dari 90°.

○ Sudut lengan operator membentuk sudut kurang dari 90° dan punggung membungkuk
Usulan untuk lengan operator membentuk 90° dan punggung membungkuk, yaitu dengan
mendesain ulang meja operator yang ada pada tabel dan gambar berikut ini.
Simbol Data yang diukur Simbol Ukuran Persentil

A Lebar alas meja bagian luar D24 73.26 50th

Tinggi meja bagian luar dari D11 24.33


B 50th
lantai D16 42.02

Tinggi meja bagian dalam D12 14.26


C 50th
dari lantai D16 42.02

D Panjang meja D32 157.67 50th

D13 53.96
E Lebar meja 50th
D15 50.14

Alasan : Penggunaan persentil 50 untuk pengukuran meja dianggap merupakan persentil paling
tepat dikarenakan dengan menggunakan ukuran rata-rata, maka banyak orang akan nyaman
untuk menggunakan meja dengan ukuran rata-rata tersebut. Berdasarkan pengamatan
kelompok kami, apabila operator memiliki ukuran tubuh diatas maupun dibawah rata-rata,
operator tetap bisa nyaman dalam menggunakan meja dengan ukuran rata-rata tersebut tanpa
adanya kesulitan. Lalu dengan menggunakan meja yang ukurannya sesuai dengan tabel dan
gambar tersebut, maka dapat dipastikan lengan operator tidak membentuk 90° dan punggung
tidak membungkuk.
○ Usulan Punggung miring ke samping kiri saat pengambilan lego, badan menekuk ke samping
ketika mengambil lego yang jatuh

Usulan yang dapat dilakukan adalah dengan merubah peletakkan meja kerja yang awalnya
peletakkan lego berada di samping kiri operator dan usulannya yaitu peletakkan lego berada di
depan operator atau pengerjaan lego. Hal tersebut dapat membuat operator tidak perlu
mengambil lego dengan posisi punggung miring ke samping. Berikut merupakan usulan desain
peletakan pada gambar berikut ini.

○ Usulan Telapak tangan dan leher yang menekuk

Telapak tangan operator menekuk saat merakit, yang lama kelamaan dapat menyebabkan nyeri
dan pegal pada pergelangan telapak tangan. Lalu leher yang menekuk terlalu lama dapat
menyebabkan leher menjadi kaku dan juga leher menjadi sakit. Usulan dapat dilakukan jika
peletakan peta kerja sudah benar pada tinggi kursi maupun meja, maka akan otomatis
membentuk sudut 90° pada siku tangan sehingga operator tidak akan menekuk tangannya.
Seperti pada gambar dibawah ini.
● Analisa RULA
Analisa RULA menggunakan bantuan aplikasi ergofellow, dengan menginput data postural beberapa
anggota tubuh mulai dari upper arm, wrist, neck, legs, lower arm, wrist twist, trunk, dan muscle use
and load. Aplikasi ergofellow kemudian akan menghitung secara otomatis tindakan yang diperlukan
untuk diubah sesuai dengan RULA score.

○ Kaki operator menekuk dan membentuk sudut kurang dari 90°


Posisi upper arm pada gambar usulan menunjukan bahwa gerakan bahu dapat mencapai
+- 20° ke arah belakang dan depan, hal ini dilakukan oleh pekerja untuk menjangkau
meja operasi perakitan lego. Posisi ini dapat dikatakan cukup baik karena sangat
meminimalisasi beban yang diterima oleh sendi khususunya sendi putar di bahu
Posisi wrist pada gambar usulan menunjukan bahwa gerakan pergelangan tangan dapat
diminimalisasi, hal ini dikarenakan adanya perbaikan dalam tata letak bahan baku, yang
mulanya berada di sisi kiri pekerja dan menangkapnya cukup sulit, setelah perbaikan
dapat dilakukan cukup dengan menjangkau ke depan dan meminimalisasi penggunaan
sendi pada bagian tangan
Posisi neck pada gambar usulan menunjukan bahwa gerakan pergelangan leher
mencapai 10-20°, hal ini merupakan peningkatan dari yang sebelumnya sekitar lebih
dari 20 derajat, hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya peningkatan dan pembaharuan
layout operasi, dengan menyesuaikan tinggi kursi dan meja sehingga lebih proporsional
untuk lekukan dan penambahan bantalan lego yang membuat posisi lego menjadi lebih
tinggi sehingga gerakan menunduk pada leher dapat diminimalisasi sehingga tidak akan
menimbulkan rasa kebas atau pegal apabila bekerja dalam waktu yang lama.
Posisi legs pada gambar usulan menunjukan bahwa gerakan kaki yang tidak imbang
antara kaki kiri dan kanan, juga terlihat bahwa bantalan kaki tidak di support secara baik,
ditunjukan oleh posisi kaki yang menekuk dan tidak seimbang.
Posisi lower arm dari perbaikan layout operator berupa penataan kembali tinggi meja
dan kursi dapat membuat pergerakan sebesar 60° hingga 100°. Posisi tempat perakitan
yang lebih proporsional dari siku menyebabkan pergerakan tangan yang berada di
sekitar sudut ideal 90°. Walaupun perbaikan belum sempurna dikarenakan masih ada
gerakan yang di bawah sudut ideal, namun penataan ini sudah lebih baik dari gerakan
awal dari operator yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan cedera pada siku

Sering terjadi gerakan memutar pada pergelangan tangan, umumnya pada saat merakit
serta memposisikan perakitan benda, terkadang operator sering terbalik atau posisi
bahan tidak sesuai dengan target, sehingga perlunya memutar lengan
Operator terlihat membungkuk dengan derajat bungkuk sebesar 0° hingga 20°, posisi
layout kerja yang lebih rendah menyebabkan hal ini terjadi untuk mengakomodasi
operasi yang dilakukan oleh pekerja (membungkuk untuk merakit). Namun, untuk
gerakan twist pada operator yang disebabkan ketidakseimbangan sisi kanan dan kiri
perakitan, dimana operator mengambil bahan yang berada di sisi kiri dengan
menggunakan tangan kanan, sehingga harus melakukan gerakan twist pada persendian
tulang belakang sudah tidak terjadi dikarenakan adanya penataan kembali layout
operator sehingga operator dapat menggunakan tenaga dari anggota gerak kiri dan
kanan secara bersamaan dan sama besarnya, dan penataan bahan baku yang disebar di
depan operator juga membuat operator tidak perlu membungkuk atau twist badannya
ke salah satu sisi seperti yang terjadi pada gerakan awal operasi
Untuk beban pekerjaan, masih tergolong ringan karena umumnya gerakan yang
dilakukan adalah repetisi yaitu melakukan perakitan. Kemudian untuk keseluruhan
beban di upper arm, lower arm, wrist, neck, trunk, dan legs adalah ringan (kurang dari
4.4 lb).
Hasil dari perbaikan layout operator adalah mengurangnya score RULA operator yang
semula berkisar antara 5 hingga 6 menjadi 3. Hal ini diakibatkan dari perbaikan yang
menyeluruh mulai dari layout kerja, postur hingga lingkungan kerja yang dapat
membuat pekerja terhindar dari bahaya khususnya yang diakibatkan oleh postural
stress dan penyakit yang mungkin timbul akibat dari pekerjaaan jangka panjang. Namun,
walaupun sudah terjadi peningkatan yang lumayan signifikan dari layout sebelumnya,
RULA dengan score 3 mengindikasikan tetap diperlukan action level 2 yang adalah
menginvestigasi kembali untuk berjaga-jaga atas kemungkinan postural stress yang
mungkin tidak terlalu tampak dan membuat perbaikan kembali apabila dirasa perlu.

Anda mungkin juga menyukai