Anda di halaman 1dari 38

STASIUN KERJA

Ns. Nur Falah Setyawati, S.Kep., MPH


Stasiun Kerja (work station)
 Apple (1977) mendefinisikannya sebagai
“the space occupied by a machine or work
bench, auxiliary equipment required, and
operator; or it may contain a group of
smaller or a group of similar machines,
and may require more than one operator”
Pendahuluan
 Desain stasiun kerja yg ergonomis adl hal
penting utk mencapai produktivitas tinggi.
 Stasiun kerja harus didesain menyesuaikan
antara kebutuhan individu pekerja dgn tetap
mempertimbangkan jenis mesin yg digunakan
& pekerjaan yg dilakukan.
 Pengaturan stasiun kerja yg baik
dpt meningkatkan efisiensi &
menekan kelelahan kerja.
Pendekatan Dlm Desain Stasiun Kerja

 Kendala mendesain stasiun kerja: keleluasaan


modifikasi, ketersediaan ruang, lingkungan,
ukuran frekuensi alat yg digunakan,
kesinambungan pekerjaan & populasi target.
 Kompromi: pertimbangan antropometri &
lokasi elemen mesin thdp posisi kerja,
jangkauan, pandangan, ruang
gerak & interaksi tubuh operator
dgn mesin.
Pendekatan sistemik utk menentukan dimensi
stasiun kerja (Das & Sengupta, 1993):
1) Identifikasi variabilitas populasi pemakai
2) Dapatkan data antropometri yg relevan dgn
populasi pemakai
3) Pertimbangkan pakaian, sepatu & posisi normal
dlm pengukuran antropometri
4) Tentukan kisaran ketinggian pekerjaan utama
5) Lay out peralatan diatur agar kontrol
dlm kisaran jangkauan optimum
6) Tempatkan display scr tepat agar
operator dpt melihat objek dgn
pandangan yg tepat & nyaman
7) Review thdp desain stasiun kerja scr
berkala
Desain Ketinggian Area Kerja
 Stasiun kerja harus dpt mengakomodasi
rentangan tinggi badan dr seluruh pekerja utk
menjamin persentasi terbesar populasi dpt
bekerja optimal.
 Desain stasiun kerja harus didasarkan pd
berbagai karakteristik fisik dr
masing2 populasi negara
pengguna.
Faktor2 yg penting dlm desain
stasiun kerja & peralatan kerja
a) Ketinggian area/ objek kerja
b) Area jangkauan optimum
c) Penyediaan ruang gerak utk kaki
d) Faktor sudut pandang yg
natural
Ketinggian Area Kerja Optimum Utk Seluruh
Grup Populasi

A:

A: rerata ketinggian area kerja optimum (menggunakan


ukuran rerata tinggi siku posisi berdiri laki2)
Layout Stasiun Kerja
 Jika stasiun kerja tidak didesain scr ergonomis,
dpt menyebabkan:
a) Cedera/ nyeri pinggang
b) Terjadi gangguan kesehatan, mis: Repetitive
Strain Injuries (ggn. kes. pd bahu & lengan,
lengan atas, siku, pergelangan tangan, tangan
& jari tangan)
c) Permasalahan sirkulasi darah di
bagian kaki.
Pengaturan Layout Stasiun Kerja
a) Area kerja harus cukup luas shg dpt
mengakomodasi seluruh aktivitas.
b) Identifikasi peralatan yg sering digunakan
selama bekerja.
c) Dekstop harus diatur shg objek yg sering
digunakan ditempatkan dekat dgn pekerja utk
menghindari jangkauan berlebih.
d) Letakkan peralatan kerja yg sering
digunakan pd area kerja primer,
yg agak sering digunakan/
digunakan sebentar pd area
sekunder.
Pengaturan Layout Stasiun Kerja
e) Gunakan rak, filling kabinet & sejenisnya dgn
posisi di bag. depan dr garis atas kepala utk
menyimpan material & peralatan yg jarang
digunakan.
f) Peralatan yg ukurannya kecil dpt ditempatkan
dlm kotak tersendiri & dlm jangkauan yg dekat
dgn lengan.
g) Kontainer perlu disediakan utk
input & output material.
Kontainer tdk terlalu dlm &
pertimbangkan agar mudah
dipindahkan/ dibawa lbh cepat
ke operasi selanjutnya.
Ilustrasi Layout Stasiun Kerja terhadap
Jangkauan & Akses Pekerja
Area kerja primer
Area kerja sekunder

Area kerja tersier


A

Jangkauan maksimal

Note
A: lokasi penempatan peralatan yg sering digunakan
B: Jangkauan optimal
DEMENSI PERMUKAAN KERJA
Pembagian Area Kerja untuk Kontrol Peralatan Kerja
Area Kerja Maksimum dan Normal
Ilustrasi Layout Peralatan & Pekerjaan
Area Sudut Pandang
 Desain layout stasiun kerja optimum harus
mempertimbangkan faktor penglihatan pekerja.
 Pertimbangan sudut pandang dibagi 2:
1) Area sudut pandang optimum (bbrp objek
mungkin dpt dilihat scr fokus & simultan tanpa
harus menggerakkan mata & kepala)
2) Area sudut pandang maksimal yg
diperkenankan (objek hanya dpt dilihat dgn
menggerakkan mata, tetapi tidak harus
menggerakkan kepala)
Ilustrasi Area Sudut Pandang
Optimum & Maksimum
Desain Tempat Kerja
2 aspek penting dalam perancangan tempat kerja:
1. Daerah Kerja Horizontal
 Untuk memastikan bahwa material/alat
kontrol tidak dapat ditempatkan begitu saja di
luar jangkauan tangan.
 Daerah normal: lengan bawah yang berputar
pada bidang horizontal dengan siku tetap.
 Daerah maximum: lengan
direntangkan keluar dan diputar
sekitar bahu.
Desain Tempat Kerja
2. Ketinggian dari atas lantai
 Ada 2 dasar:
a. Bangku/mesin yg tepat utk bekerja sambil
berdiri
b. Bangku/mesin yang disesuaikan hanya
untuk pekerjaan sambil duduk
 Prinsip yang harus diterapkan:
a. Hindari beban otot yang terlalu berat yang
disebabkan lengan tas yang disampingkan tertalu
tinggi
b. Hindari tekanan tajam pada sisi lengan dengan
bagian bawah dari pinggiran bangku (jika tll tinggi)
c. Hindari posisi membungkuk terus menerus
(jika tll rendah)
Desain utk Sikap Kerja Duduk
 Keuntungan sikap kerja duduk :
◦ Pembebanan pada kaki dapat dikurangi
◦ Pemakaian energi dan keperluan untuk sirkulasi darah
dapat dikurangi
◦ Mempunyai derajat stabilitas tubuh tinggi
◦ Mengurangi kelelahan dan keluhan subyektif bila bekerja
lebih dari 2 jam
◦ Tenaga kerja dapat mengendalikan kaki untuk melakukan
gerakan

 Kelemahan sikap kerja duduk :


◦ Sikap duduk yang terlalu lama dapat
menyebabkan otot perut melembek, tulang
belakang akan melengkung sehingga cepat lelah
Sikap Kerja Duduk
Ilustrasi Desain Stasiun Kerja Duduk &
Pertimbangan Antropometri
Pertimbangan tentang pekerjaan yang paling
baik dilakukan dengan posisi duduk adalah :
a) Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti
pada kaki
b) Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan
ketelitian pada tangan
c) Tidak memerlukan tenaga dorong yang besar
d) Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan
bekerja pada ketinggian lebih dari 15cm dari
landasan kerja
e) Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi
f) Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama
g) Seluruh objek yang dikerjakan masih dalam
jangkauan dengan posisi duduk
 Pada pekerjaan yang dilakukan dengan duduk,
tempat duduk yang dipakai harus memungkinkan
untuk melakukan variasi perubahan posisi.
 Ukuran tempat duduk disesuaikan dengan
dimensi ukuran antropometri.
 Pedoman untuk mengatur ketinggian landasan
kerja pada posisi duduk (Sanders & McCormick,
1987):
a) Bila mungkin sediakan meja yang dapat
diatur turun atau naik.
b) Landasan kerja harus memungkinkan lengan
menggantung pada posisi rileks dari bahu,
dengan lengan bawah mendekati posisi
horizontal atau sedikit menurun.
c) Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan
fleksi tulang belakang yang berlebihan.
Bangku untuk pekerjaan sambil
duduk
 Ketinggian bangku:
a) Pria: 55 cm (tinggi lutut) + 2,5 cm(sepatu) +
2,5 cm (kelonggaran) = 60 cm
b) Wanita: 54 cm (tinggi lutut) + 4 cm (sepatu)
+ 2,5 cm (kelonggaran) = 64,5 cm
Desain utk Sikap Kerja Berdiri
 Keuntungan :
 Sikap berdiri merupakan siap siaga baik fisik
maupun mental, sehingga aktivitas kerja lebih
cepat, kuat dan teliti
 Kerugian :
 Mengubah posisi duduk ke berdiri dengan
peralatan kerja yang sama, akan melelahkan
 Berdiri lebih melelahkan daripada
duduk, energi yang dikeluarkan
lebih banyak 10-15% dibandingkan
duduk
Desain utk Sikap Kerja Berdiri
 Untuk meminimalkan pengaruh kelelahan dan
keluhan subyektif maka pekerjaan harus didesain
agar tidak terlalu banyak menjangkau,
membungkuk, atau melakukan gerakan dengan
posisi kepala yang tidak alamiah
Pekerjaan yang paling baik dilakukan
dengan posisi berdiri adalah :
a) Tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut
b) Harus memegang obyek yang berat (lebih dari
4,5kg)
c) Sering menjangkau ke atas, ke bawah, dan ke
samping
d) Sering dilakukan pekerjaan dengan menekan ke
bawah
e) Diperlukan mobilitas tinggi
Rekomendasi Dimensi Stasiun Kerja
Berdiri

a) Untuk
pekerjaan
presisi dengan
arm rest

b) Untuk
pekerjaan
perakitan

c) Untuk
pekerjaan yang
perlu
pengerahan
tenaga
Tinggi Permukaan yang Direkomendasikan
untuk Posisi Kerja Berdiri
a. Pekerjaan ringan, seperti menulis atau
perakitan elektronik; 5 cm, tinggi landasan kerja
sedikit lebih rendah dari tinggi siku berdiri.
b. Pekerjaan memerlukan ketelitian (cahaya
dlm pekerjaan), seperti perakitan-line atau
pekerjaan mekanik; sekitar 5-10 cm di atas
tinggi siku berdiri.
c. Kerja Berat, pekerjaan memerlukan penekanan;
dari 20-40 cm di bawah tinggi siku berdiri.
Desain utk Sikap Kerja Dinamis
 Terus-menerus berdiri atau duduk saat bekerja
merupakan sumber umum dari ketidaknyamanan dan
kelelahan.
 Perubahan sering posisi tubuh, termasuk bergantian
antara duduk dan berdiri, membantu untuk menghindari
kelelahan.
 Posisi duduk-berdiri merupakan posisi terbaik dan lebih
dikehendaki dari pada hanya posisi duduk saja atau
, ,
berdiri saja (Das, 91; Pulat, 92)
 Posisi duduk-berdiri yang telah banyak dicobakan di
industri, ternyata mempunyai keuntungan secara
biomekanis, karena tekanan pada tulang
belakang dan pinggang 30% lebih rendah
dibandingkan dengan posisi duduk saja atau
berdiri saja (Helander, 1995).
Desain utk Sikap Kerja Dinamis
 Clark (1996) mencoba mengambil keuntungan dr
ke 2 posisi tersebut & mengombinasikan desain
stasiun kerja utk posisi duduk & berdiri menjadi
satu desain dgn batasan sbb:
1) Pekerjaan dilakukan dgn duduk pd suatu saat &
saat lainnya dilakukan dgn berdiri saling
bergantian.
2) Perlu menjangkau sesuatu lebih dr 40 cm ke
depan atau 15 cm di atas landasan kerja.
3) Tinggi landasan kerja dengan kisaran
antara 90-120cm, merupakan
ketinggian yang paling tepat baik
untuk posisi duduk maupun berdiri.
Ilustrasi Desain Stasiun Kerja Dinamis
& Pertimbangan Antropometri
Pemilihan sikap kerja terhadap jenis
pekerjaan yang berbeda-beda, tercantum
pada tabel berikut :
TUGAS
1. Klasifikasikan jenis pekerjaan di tempat
kerja anda sesuai dengan desain stasiun
kerja duduk, berdiri atau dinamis (duduk-
berdiri).
2. Jelaskan alasan anda.
Terima Kasih
--- SELAMAT BELAJAR ---

Anda mungkin juga menyukai