A:
Jangkauan maksimal
Note
A: lokasi penempatan peralatan yg sering digunakan
B: Jangkauan optimal
DEMENSI PERMUKAAN KERJA
Pembagian Area Kerja untuk Kontrol Peralatan Kerja
Area Kerja Maksimum dan Normal
Ilustrasi Layout Peralatan & Pekerjaan
Area Sudut Pandang
Desain layout stasiun kerja optimum harus
mempertimbangkan faktor penglihatan pekerja.
Pertimbangan sudut pandang dibagi 2:
1) Area sudut pandang optimum (bbrp objek
mungkin dpt dilihat scr fokus & simultan tanpa
harus menggerakkan mata & kepala)
2) Area sudut pandang maksimal yg
diperkenankan (objek hanya dpt dilihat dgn
menggerakkan mata, tetapi tidak harus
menggerakkan kepala)
Ilustrasi Area Sudut Pandang
Optimum & Maksimum
Desain Tempat Kerja
2 aspek penting dalam perancangan tempat kerja:
1. Daerah Kerja Horizontal
Untuk memastikan bahwa material/alat
kontrol tidak dapat ditempatkan begitu saja di
luar jangkauan tangan.
Daerah normal: lengan bawah yang berputar
pada bidang horizontal dengan siku tetap.
Daerah maximum: lengan
direntangkan keluar dan diputar
sekitar bahu.
Desain Tempat Kerja
2. Ketinggian dari atas lantai
Ada 2 dasar:
a. Bangku/mesin yg tepat utk bekerja sambil
berdiri
b. Bangku/mesin yang disesuaikan hanya
untuk pekerjaan sambil duduk
Prinsip yang harus diterapkan:
a. Hindari beban otot yang terlalu berat yang
disebabkan lengan tas yang disampingkan tertalu
tinggi
b. Hindari tekanan tajam pada sisi lengan dengan
bagian bawah dari pinggiran bangku (jika tll tinggi)
c. Hindari posisi membungkuk terus menerus
(jika tll rendah)
Desain utk Sikap Kerja Duduk
Keuntungan sikap kerja duduk :
◦ Pembebanan pada kaki dapat dikurangi
◦ Pemakaian energi dan keperluan untuk sirkulasi darah
dapat dikurangi
◦ Mempunyai derajat stabilitas tubuh tinggi
◦ Mengurangi kelelahan dan keluhan subyektif bila bekerja
lebih dari 2 jam
◦ Tenaga kerja dapat mengendalikan kaki untuk melakukan
gerakan
a) Untuk
pekerjaan
presisi dengan
arm rest
b) Untuk
pekerjaan
perakitan
c) Untuk
pekerjaan yang
perlu
pengerahan
tenaga
Tinggi Permukaan yang Direkomendasikan
untuk Posisi Kerja Berdiri
a. Pekerjaan ringan, seperti menulis atau
perakitan elektronik; 5 cm, tinggi landasan kerja
sedikit lebih rendah dari tinggi siku berdiri.
b. Pekerjaan memerlukan ketelitian (cahaya
dlm pekerjaan), seperti perakitan-line atau
pekerjaan mekanik; sekitar 5-10 cm di atas
tinggi siku berdiri.
c. Kerja Berat, pekerjaan memerlukan penekanan;
dari 20-40 cm di bawah tinggi siku berdiri.
Desain utk Sikap Kerja Dinamis
Terus-menerus berdiri atau duduk saat bekerja
merupakan sumber umum dari ketidaknyamanan dan
kelelahan.
Perubahan sering posisi tubuh, termasuk bergantian
antara duduk dan berdiri, membantu untuk menghindari
kelelahan.
Posisi duduk-berdiri merupakan posisi terbaik dan lebih
dikehendaki dari pada hanya posisi duduk saja atau
, ,
berdiri saja (Das, 91; Pulat, 92)
Posisi duduk-berdiri yang telah banyak dicobakan di
industri, ternyata mempunyai keuntungan secara
biomekanis, karena tekanan pada tulang
belakang dan pinggang 30% lebih rendah
dibandingkan dengan posisi duduk saja atau
berdiri saja (Helander, 1995).
Desain utk Sikap Kerja Dinamis
Clark (1996) mencoba mengambil keuntungan dr
ke 2 posisi tersebut & mengombinasikan desain
stasiun kerja utk posisi duduk & berdiri menjadi
satu desain dgn batasan sbb:
1) Pekerjaan dilakukan dgn duduk pd suatu saat &
saat lainnya dilakukan dgn berdiri saling
bergantian.
2) Perlu menjangkau sesuatu lebih dr 40 cm ke
depan atau 15 cm di atas landasan kerja.
3) Tinggi landasan kerja dengan kisaran
antara 90-120cm, merupakan
ketinggian yang paling tepat baik
untuk posisi duduk maupun berdiri.
Ilustrasi Desain Stasiun Kerja Dinamis
& Pertimbangan Antropometri
Pemilihan sikap kerja terhadap jenis
pekerjaan yang berbeda-beda, tercantum
pada tabel berikut :
TUGAS
1. Klasifikasikan jenis pekerjaan di tempat
kerja anda sesuai dengan desain stasiun
kerja duduk, berdiri atau dinamis (duduk-
berdiri).
2. Jelaskan alasan anda.
Terima Kasih
--- SELAMAT BELAJAR ---