Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN ULANG

STASIUN
KERJA UNTUK
MENGURANGI
KELUHAN BIOMEKANIK
PADA AKTIFITAS
LOUNDRY DI CV. X
REGINA MUNAA MADANI
101811133232
POSTUR KERJA DAN KELUHAN
Berdasarkan ringkasan hasil kuesioner dapat diketahui bahwa terjadi keluhan diberbagai
bagian anggota badan terutama dibagian leher, bahu, lengan, pinggang, paha lutut dan
betis. Hal ini berkorelasi dengan postur kerja selama bekerja didominasi oleh sikap kerja
membungkuk, berdiri dan sebagian kecil sikap duduk. Sedangkan durasi kerja 4-8 jam per
hari. Berdasarkan pengamatan memang pekerjaan yang memakan banyak waktu adalah
menyetrika sambil berdiri dengan jumlah pekerja 7 orang, melayani mesin cuci 3 orang
dan menandai, mengepak hasil dll 3 orang dan pembersih karpet 2 orang.

Pada sebagian besar pekerja laundry yang melakukan kegiatan setrika dengan
posisi berdiri, meja setrika sangat lebar sehingga menyebabkan punggung pekerja
sakit karena membungkuk. Meja kerja yang terlalu tinggi juga menjadi salah satu
alasan pekerja tidak merasa nyaman melakukan pekerjaannya.
GAMBARAN STASIUN KERJA
LAUDRY
POSTUR KERJA DAN KELUHAN
operator atau pekerja laundry di bagian ironing (setrika baju) harus
melakukan kegiatan setrika selama lebih dari 8 jam, dengan posisi
berdiri, kerja repetitive dn monoton. Dalam menyelesaikan pekerjaan
ini, operator harus mengambil baju dimana baju biasanya diletakkan di
samping bawah tempat kerja sehingga operator harus membungkuk dan
melakukan gerakan twist.
METODE EVALUASI
Dengan menggunakan software Jack, akan dilakukan analisis
biomekanik yaitu low back analysis, static strength prediction,
rapid upper limb assessment, dan OWAS
1) SSP
SSP digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase suatu postur kerja
dapat diterima oleh suatu populasi tertentu. Sehingga dengan SSP akan diketahui
apakah postur kerja yang dilakukan dapat diterima atau tidak.

2) LBA
Analisis LBA akan menunjukan tekanan, momen, dan gaya yang
diterima pada otot-otot tulang belakang sehingga dapat diketahui beban
yang diterima otot saat melakukan pekerjaan.
METODE EVALUASI

3) RULA
Merupakan metode ergonomi yang digunakan untuk mengevaluasi
postur kerja seorang pekerja terhadap faktor resiko dalam melakukan
pekerjaannya.
4) OWAS
Digunakan untuk memperkirakan kecukupan waktu pemulihan yang
tersedia untuk suatu pekerkajan sehingga dapat menghindari
kecelakaan kerja.
Operator
Laundry Posisi
Berdiri
Sebelum dan
Sesudah
Usulan
Redesign
GAMBARAN KURSI PEGAS
TABEL UKURAN KURSI SESUAI
ANTOPOMRTRI
● lebih hemat dalam luas area kerja yang

EVAL
dibutuhkan.
● Adanya peniadaan keranjang pakaian dan
digantinya rak pakaian yang sudah terdapat

UASI
pada meja.
● Sandaran kaki menjadi poin yang mencolok
yang membedakan stasiun kerja aktual

STASI
dengan usulan. Sandaran kaki sangat
diperlukan, terlebih untuk pekerjaan yang
dikerjakan dalam waktu yang lama.
● Adanya sisi bawah meja yang lebih luas
berfungsi untuk meletakkan baju apabila rak
disisi meja setrika telah penuh.
UN
KERJ
• Kursi kerja dirancang menggunakan data
antropometri sehingga pekerja yang duduk merasa
lebih nyaman.
EVAL
UASI
• Selain itu, konsep kombinasi gerakan duduk dan
berdiri diterapkan pada pembuatan kursi kerja ini.
Dengan gaya pegas yang menyesuaikan gerakan

STASI
operator, pekerja dapat bergerak ke atas (setengah
berdiri atau berdidi) sesuai dengan kebutuhan
pekerja.

UN
KERJ
KESIMPULAN
● Dengan menerapkan
stasiun kerja baru dan
● Postur usulan yang diberikan postur kerja baru terbukti
adalah, pekerja duduk pada dengan analisis
kursi (stasiun kerja usulan) biomekanik (OWAS,
dengan posisi tubuh tegap, LBA, RULA) dapat
arah kepala sejajar dengan menurunkan beban statis
arah objek yang dikenai pada otot sehingga dapat
pekerjaan, dan pekerja disimpulkan bahwa
dihindarkan dari posisi kerja keluhan pada otot
membungkuk dan posisi kerja muskuloskeletal dapat
twist. berkurang.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai