Anda di halaman 1dari 5

PERANCANGAN SISTEM KERJA

“PRAKTIKUM ERGONOMI”

Nama : Angela Marelsi

NIM : 4121901094

Kelas : ABL 3B REGULER

Prodi Administrasi Bisnis Terapan

Manajemen Bisnis

Politeknik Negeri Batam

2020
LAPORAN PRAKTIKUM ERGONOMI

NIM/Nama : 4121901094/Angela Marelsi

Kelas : ABL 3B REGULER

Pekerjaan/Alat yang dianalisis : Kursi Kerja

Gambar alat yang dianalisis :

Hasil Analisis :

1. Kursi Kerja
● Penggunaan Kursi Kerja
Kursi digunakan untuk menyangga tubuh ketika bekerja di depan meja. Kursi
merupakan salah satu fasilitas kerja yang sangat penting untuk karyawan
yang bekerja duduk, terkhusus untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian
yang tinggi. Kursi yang digunakan harus ergonomis. Kursi yang tidak
ergonomis dapat menciptakan postur kerja yang beresiko dan berdampak
pada tulang belakang.

● Fungsi Kursi Kerja


Kursi digunakan untuk menyangga tubuh ketika bekerja di depan meja. Kursi
berfungsi sebagai tempat beristirahat. Oleh sebab itu kursi untuk kantor yang
tepat adalah yang memiliki bagian punggung atau alas bagian belakang agar
pegawai bisa meluruskan punggungnya setelah seharian berada di depan
meja. Kursi kantor sebaiknya model yang memiliki sandaran. Dengan adanya
sandaran penggunanya bisa menamah punggungnya saat duduk sehingga tidak
menyebabkan pegal. Sandaran punggung nyaman untuk merebahkan punggung
sejenak agar kondisi tubuh menjadi lebih segar. Sama halnya dengan bagian tangan,
memiliki fungsi untuk menyandarkan tangan yang mungkin lelah berada terus di atas
meja. Hidrolik adalah bagian kursi yang fungsinya untuk mengatur tinggi rendahnya
kursi sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan bagian roda pada kursi fungsinya untuk
memudahkan memindahkan kursi atau badan ke tempat lain.

2. Prinsip Ergonomi yang Diterapkan pada Kursi Kerja


Prinsip ergonomi yang diterapkan pada gambar di atas terlihat dari desain kursinya,
yaitu seperti di bawah ini.

Desain Kursi Ergonomis:

● TINGGI KURSI / SEAT HEIGHT (H)


Harus mewakili 5th % (persentil) wanita, agar kaki tidak menggantung yang dapat
menyebabkan tekanan pada pembuluh darah hingga menyebabkan kaki kesemutan,
kaki bengkak atau nyeri.

● KEDALAMAN KURSI / SEAT DEPTH (D)


Harus mewakili 5th % (persentil) wanita, jika dibuat terlalu sempit maka lutut bisa
terpentuk.

● SANDARAN KURSI (BACKREST)


Ada 3 tingkatan sandaran:
a. Sandaran kursi rendah (low level backrest). Biasanya berkisar antara 15-20 mm.
b. Sandaran kursi menengah (midle level backrest). Menyangga seluruh bagian bahu
(Laki-laki; 95th % ile). Biasanya 645 mm.
c. Sandaran kursi tinggi (high level backrest). Kursi direktur, kursi sopir (supaya
pada waktu pengereman mendadak leher tidak terbentur / whiplash injury).
Menyangga seluruh berat kepala dan leher. Diperlukan ketinggian 900 mm untuk
mencakup 95th  %ile kaum lelaki.

● LEBAR KURSI (SEAT WIDTH)


‘Lebar panggul maximum’ dikurang 5 cm (2.5 kanan & 2.5 kiri).

● SEAT ANGLE OR TILT (Β)


Good contact dengan sandaran kursi (backrest), keperluan umum = 5 s/d 100
● SANDARAN LENGAN TANGAN (ARMREST)
❖ Penunjang tambahan untuk postur.
❖ Membantu berdiri dan duduk ke kursi
❖ Nervus ulnaris.
● RUANG KAKI (LEGROOM)
a. Lateral legroom (500-600 mm).
b. Vertical legroom
c. - Tinggi lutut populasi laki-laki, 95th ile.
d. - Tinggi popliteal + ketebalan paha
e. Forward Legroom
Forward legroom
● SEAT SURFACE
❖ Mendistribusikan tekanan pada bokong (buttock), dengan
mempertimbang; kedalam (shapping) dan kekenyalan (padding).
❖ Konsensus dasar disepakati sebagai berikut :
a. Permukaan kursi rata, ujung depannya bulat.
b. ‘Upholstery’ agak kaku ketimbang lembek.
c. Material pelapis (covering material) yang berpori, agar menjaga
ventilasi/sirkulasi udara.

3. Prinsip Ergonomi yang Belum Diterapkan dan Sebaiknya Ada pada Kursi Kerja
Prinsip ergonomi yang belum diterapkan dan sebaiknya ada pada kursi kerja seperti
gambar di atas adalah backstreet angle orrake yang mana desain kursi seperti
gambar di atas tidak bisa diatur tingkat kemiringan sandaran kursinya. Oleh karena
itu sebaikya diadakan.

  BACKREST ANGLE ORRAKE (Α)

● Semakin miring maka semakin banyak berat badan yang disupport oleh
backrest sehingga tekanan kompresi pada batas tulang punggung dan
panggul (L5/S1) menjadi berkurang.
● Semakin besar sudut antara paha dan tulang punggung maka lordosis lumbal
bertambah sehingga bagian horizontal dari vertebra yang mengalami tekanan
kompresi semakin bertambah.
● Optimal angle = 100 -1100 , yakni cocok untuk kursi santai.
● Sudut yang berlebih adalah tidak cocok untuk ‘low’ atau ‘medium level
backrest’ karena menyebabkan bagian atas badan menjadi tidak tersangga.

Anda mungkin juga menyukai