Anda di halaman 1dari 8

Theodolite

SADIK RAMDAN KATILI


511420015
Pengertian Theodolite
Theodolite merupakan sebutan populer dari alat ukur tanah pada ilmu geodesi.Termasuk ke dalam alat optik, theodolite
dipakai untuk menentukan tinggi tanah melalui berbagai sudut, baik itu sudut horizontal maupun vertikal, serta jarak
optis.Karena alat ini mampu mengukur tanah dari sudut datar maupun tegak, maka dari penggunaan sudah pasti
theodolite berbeda dengan alat ukur tanah yang lain.Alat ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi karena hasil
pengukurannya bisa mencapai satuan detik.
Bagian Bagian Alat
Fungsi Alat
• Fungsi Theodolite Perbedaan alat ukur tanah dengan
theodolite adalah dari segi fungsinya. Selain fungsi utamanya
untuk mengukur ketinggian tanah, theodolite memiliki
sejumlah fungsi lain seperti di bawah ini.
• •Mampu mengukur sudut ketinggian tanah sesuai yang
diinginkan bahkan dalam pemetaan yang sulit.
• •Menentukan sudut siku-siku pada pembangunan pondasi
rumah atau bangunan lainnya.
• •Mengetahui ketinggian dari bangunan bertingkat, seperti
gedung pencakar langit.
• •Bisa dipakai untuk mengamati sudut arah lintas matahari.
•Membantu proses pembuatan pemetaan secara lebih rinci dan
detail.
• •Mendukung aktivitas pengukuran polygon serta
penghitungan rumus baik pada rumah maupun bangunan.
• •Berfungsi sebagai pesawat penyipat datar untuk mengetahui
beda tinggi di antara satu titik di permukaan bumi dengan titik
yang lainnya.
Cara Menggunakan Theodolite

1. Longgarkan dulu bagian sekrup pengunci perpanjangnnya.


2. Tinggikan hingga setinggi dada.
3. Setelah tingginya sejajar dada, kencangkan kembali sekrup pengunci
perpanjangannya.
4. Bentuk kaki statif menjadi berbentuk segitiga sama sisi.
5. Injak pedal kaki statifnya.
6. Atur bagian ketinggian statif agar tribar platnya mendatar.
7. Pindahkan theodolite ke tribar plat.
8. Kuatkan skrup pengunci centering yang ada di theodolite.
9. Atur bagian nivo kotak agar bagian sumbu pertama bisa berdiri tegak (vertikal)
yang dilakukan dengan cara menggerakkan bagian sekrup pendatar yang ada di
tiga sisi alat ukur secara beraturan.
10. Atur nivo tabung agar posisi sumbu keduanya bisa mendatar dengan cara yang
sama seperti mengatur sekrup sumbu pertama.
11. Tempatkan theodolite dengan cara melonggarkan sekrup pengunci centering-
nya kemudian geser ke kiri atau kanan sampai tepat di tengah titi ikat (BM)
yang bisa diketahui dengan melihat dari centering optic.
12. Uji kedudukan garis bidik menggunakan bantuan tanda T di dinding.
13. Periksaan ketepatan nilai index di sistem skala lingkaran.
Pengukuran Theodolite

Perhitungan Jarak Optis Patok Utama


D = (Ba – Bb) x 100
Dimana:
D = Jarak optis antara patok (mm)
Ba = Benang atas (mm)
Bb = Benang bawah (mm)

Perhitungan Jarak Optis Rata-Rata Patok Utama


D rata-rata= 1/2 . (Dpergi + Dpulang)
Dimana
D = Jarak optis rata-rata antara patok (mm)
Dpergi = Jarak optis antara patok pada pengukuran pergi (mm)
Dpulang = Jarak optis antara patok pada pengukuran pulang (mm)

Perhitungan beda tinggi patok utama


a. Perhitungan Beda Tinggi Pergi (ΔH Pergi)
ΔH pergi =Tp – Bt muka
Dimana :
ΔH pergi = Beda tinggi antara patok utama (mm)
Tp = Tinggi pesawat (mm)
Bt muka = Pembacaan benang tengah patok muka (mm)
b. Perhitungan Beda Tinggi Pulang (ΔH Pulang)
ΔH pulang =Tp – Bt belakang
Dimana :
ΔH pulang = Beda tinggi antara patok utama (mm)
Tp = Tinggi pesawat (mm)
Bt belakang = Pembacaan benang tengah patok belakang
(mm)

c. Perhitungan Beda Tinggi Rata-Rata Patok Utama


ΔH = 1/2 . (ΔHpergi – ΔHpulang)
Dimana :
ΔH = Beda tinggi rata-rata antara patok utama (mm)
ΔHpergi = Beda tinggi antara patok utama pengukuran pergi
(mm)
Δhpulang = Beda tinggi antara patok utama pengukuran
pulang (mm)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai