Anda di halaman 1dari 3

1.

Cumulative Trauma Disorders (CTDs) adalah sekumpulan gangguan, luka, atau kekacauan
pada sistem musculoskeletal (musculoskeletal disorders) berupa cedera pada syaraf, otot,
tendon, ligamen, tulang dan persendian pada titik-titik ekstrim, tubuh bagian atas (tangan,
pergelangan, siku dan bahu), tubuh bagian bawah (kaki, lutut dan pinggul) dan tulang
belakang (punggung dan leher)
B. Sikap kerja yang tidak sesuai dengan an- tropometri dan dipaksakan merupakan salah satu
penyebab umum CTD. Sikap tubuh yang buruk dalam bekerja baik dalam posisi duduk
maupun berdiri akan meningkatkan risiko ter- jadinya CTD. Posisi-posisi tubuh yang ekstrim
akan meningkatkan tekanan pada otot, tendon, dan syaraf.
C. Perbaikan Ergonomi merupakan upaya Preventif agar pekerja dapat bekerja dengan
nyaman dan terhindar dari penyakit akibat kerja. Perbaikan dilakukan dengan menyesuaikan
tuntutan tugas dengan kemampuan fisik dan mental pekerja serta mengendalikan factor
risiko Ergonomi yang bersumber dari pekerjaan. Sebagai contoh, desain mesin, desain work
station, posisi duduk, alat bantu tangan, beban angkat angkut di upayakan agar pekerja
terhindar dari postur janggal yang menimbulkan gangguan muskuloskletal (trauma
kumulatif).
2. Pada gambar A aktivitas yang dilakukan adalah penggunaan komputer, penggunaan tersebut
kurang efektif dan membuat operator akan mengalami cidera dengan penggunaan yang terus
menerus. Dengan menggunakan metode rula kita dapat mengetahui bagian pada tubuh operator
yang mengalami rasa sakit. Setelah diketahui rasa sakit pada tubuh operator kita bisa melakukan
perbaikan sistem kerja tubuh operator dengan menggantikan kursi yang bisa menopang bagian
tubuh belakang operator agar tegak lurus serta menaikan posisi komputer yang sejajar dengan
mata maka dengan itu operator dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pada gambar B sedang
dilakukan aktivitas kerja mengangkat beban dari bawah. Kita dapat mengukur rasa sakit pada
operator dengan metode Reba. Dengan diketahui rasa sakit pada tubuh kita dapat memperbaiki
sistem kerja yang tidak efektif. Dengan cara Menaikkannya beban agar sejajar dengan tangan
kita tanpa harus menundukkan badan yang membuat cidera pada tubuh bagian belakang
penambahan material guna menaikkan posisi beban yang akan di angkat bisa meningkatkan
produktivitas kerja
3. Kenali batas kemampuan Mengenali sampai mana batas kemampuan pekerja dalam
menanggung beban pekerjaan adalah hal yang penting untuk mengurangi stres dalam
pekerjaan. Dengan begini, pekerja juga dapat memperhitungkan berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan beban kerja. Selain itu, pekerja dapat terhindar dari rasa lelah
berlebihan
Melakukan olahraga atau aktivitas lain Beberapa olahraga dan aktivitas yang dapat
menghilangkan stres dan tentu saja meningkatkan stamina, antara lain: jalan santai atau jalan
cepat,Menari,Yoga atau meditasi,Tai chi,Renang,Menyanyi
2 3 50 70 100 210 MD

2 2 60 60 120 120 PD

T
2 3 70 60 140 180
D

3 2 70 50 210 100 PER

3 3 80 90 240 270 EFF

3 2 60 80 180 180 FRUS

15 15 990 1040

66 69,33

Weight Weight Rating Rating Produk Produk


A B A B A B

Wight x Rating = Produk


Total Produk : Total Weight = Mean wwl

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, untuk Pekerja X yaitu 66 dan Pekerja Y yaitu 69,33. Sehingga
baik dari Pekerja X maupun pekerja Y termasuk kedalam golongan beban kerja yang tinggi. Dengan
variabel yang dominan untuk Pekerja X yaitu pada EFF nilai WWL sebesar 240. Kemudian untuk Pekerja Y
yang paling dominan adalah EFF nilai WWL sebesar 270.

UAS

1. Aktivitas yang dilakukan oleh operator adalah pengoperasian kasir. Gambar diatas dianggap tidak
efektif dan efisien karena posisi tangan pada operator yang lebih tinggi daripada kasir itu tersebut
hal tersebut dapat membuat cidera pada telapak tangan yang yang dilakukan terus menerus tidak
hanya itu jarak antara operator dan customer dinilai tidak dengan jarak yang tepat sehingga
operator harus menjulurkan tangan dengan ekstra untuk mencapai customer maka jarak operator
dan customer harus menyesuaikan tangan operator tersebut untuk mengurangi rasa sakit pada
bagian tangan operator
2. Pengertian lingkungan kerja fisik sendiri adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja
dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Seperti
suara bising dari mesin produksi, penerangan dan lain sebagainya. Lingkungan kerja fisik
mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran operasional organisasi sehingga akan
berpengaruh padaproduktivitas organisasi pada umumnya. Kualitas bukan hanya mencakup
produk dan jasa, tetapi juga meliputi proses, lingkungan, dan manusia. Jadi sebuah perusahaan
harus menyediakan lingkungan yang berkualitas agar para karyawannya nyaman sehingga akan
meningkatnya produktifitas Kerja.

Anda mungkin juga menyukai