Anda di halaman 1dari 7

ALGORITMA PERCABANGAN

Sebuah program tidak selamanya akan berjalan dengan mengikuti struktur berurutan, kadang-
kadang kita perlu merubah urutan pelaksanaan program dan menghendaki agar pelaksanaan
program meloncat ke baris tertentu. Peristiwa ini kadang disebut sebagai
percabangan/pemilihan atau keputusan. Algoritma percabangan pada pemrograman
umumnya menggunakan kata kunci IF (jika), THEN (maka), dan ELSE (selainnya). Berikut
kelompok saya akan mejelaskan tentang algoritma percabangan 1 kondisi dan 2 kondisi
beserta contoh kasusnya.

ALGORITMA PERCABANGAN 1 KONDISI


Algoritma percabangan dengan 1 kondisi memiliki format dasar seperti berikut :
            IF <kondisi>
            THEN <pernyataan>
Pada format diatas , jika <kondisi> bernilai benar maka <pernyataan> dikerjakan, sedangkan
jika bernilai salah, maka <pernyataan> tidak dikerjakan dan proses langsung keluar dari
percabangan.
Contoh Kasus : Nilai siswa akan gagal bila bernilai ≤ 60

ALGORITMA BAHASA NATURAL

1. Mulai
2. Menentukan nilai siswa
3. Jika nilai siswa ≤ 60
4. Siswa dinyatakan Gagal
5. Selesai

PSEUDOCODE
Var :
            nilai_siswa : integer
Pseudocode :
Read ( nilai siswa )
IF nilai siswa ≤ 60 THEN
 write ( Siswa dinyatakan gagal )

FLOWCHART
ALGORITMA PERCABANGAN 2 KONDISI
Algoritma percabangan dengan 2 kondisi memiliki format dasar seperti berikut :
            IF <kondisi>
            THEN <pernyataan 1>
            ELSE <pernyataan 2>
Pada format di atas, Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan 1 dikerjakan. Sedangkan
jika tidak (<kondisi>bernilai salah), maka pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataan 2.
Berbeda dengan percabangan 1 kondisi, pada percabangan dua kondisi ada dua pernyataan
untuk kedua kondisi,yaitu untuk <kondisi> yang bernilai benar dan <kondisi> yang bernilai
salah.
Contoh Kasus : Penggolongan nilai

ALGORITMA BAHASA NATURAL

1. Mulai
2. Menentukan nilai siswa
3. Jika nilai siswa ( 0 – 100 ) > 75 Tergolong Baik
4. Jika nilai siswa ( 0 – 100 ) ≤ 75 Tergolong Cukup
5. Tampilkan hasil
6. Selesai

PSEUDOCODE
Var :
            nilai_siswa : integer
Pseudocode
read (nilai siswa )
IF nilai siswa > 75 THEN
write ( tergolong baik )
ELSE
write ( tergolong cukup )

FLOWCHART

 ALGORITMA PERCABANGAN 1 KONDISI

Algoritma percabangan dengan 1 kondisi memiliki format dasar seperti berikut :


            IF <kondisi>
            THEN <pernyataan>
Pada format diatas , jika <kondisi> bernilai benar maka <pernyataan> dikerjakan, sedangkan
jika bernilai salah, maka <pernyataan> tidak dikerjakan dan proses langsung keluar dari
percabangan.
Contoh Kasus : Nilai siswa akan gagal bila bernilai ≤ 60.
ALGORITMA DALAM BAHASA NATURAL :
1. Mulai
2. Menentukan nilai siswa
3. Jika nilai siswa ≤ 60
4. Siswa dinyatakan Gagal
5. Selesai
 ALGORITMA DALAM BAHASA PSEUDOCODE :
Var :
            nilai_siswa : integer
Pseudocode :
Read ( nilai siswa )
IF nilai siswa ≤ 60 THEN
 write ( Siswa dinyatakan gagal )
CONTOH FLOWCHART :

                                                                                                                                                    
 ALGORITMA PERCABANGAN 2 KONDISI

Algoritma percabangan dengan 2 kondisi memiliki format dasar seperti berikut :


            IF <kondisi>
            THEN <pernyataan 1>
            ELSE <pernyataan 2>
Pada format di atas, Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan 1 dikerjakan. Sedangkan
jika tidak (<kondisi>bernilai salah), maka pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataan 2.
Berbeda dengan percabangan 1 kondisi, pada percabangan dua kondisi ada dua pernyataan
untuk kedua kondisi,yaitu untuk <kondisi> yang bernilai benar dan <kondisi> yang bernilai
salah.
Contoh Kasus : Penggolongan nilai

ALGORITMA DALAM BAHASA NATURAL :


1. Mulai
2. Menentukan nilai siswa
3. Jika nilai siswa ( 0 – 100 ) > 75 Tergolong Baik
4. Jika nilai siswa ( 0 – 100 ) ≤ 75 Tergolong Cukup
5. Tampilkan hasil
6. Selesai
 ALGORITMA DALAM BAHASA PSEUDOCODE :
Var :
            nilai_siswa : integer
Pseudocode
read (nilai siswa )
IF nilai siswa > 75 THEN
write ( tergolong baik )
ELSE
write ( tergolong cukup )
 
CONTOH FLOWCHART :
 

                                                                                                                                                     
 PERCABANGAN LEBIH DARI 2 KONDISI

Algoritma Percabangan Lebih Dari 2 Kondisi memiliki format dasar seperti berikut :
If then
                  Pernyataan1
    else if then
                  Pernyataan2
                  ...
    else if then
Pernyataan(n)
    else
                  Pernyataan(n)
 
Penjelasan :
Mula-mula <kondisi1> dicek nilai kebenarannya. Jika benar, maka dikerjakan pernyataan1.
Jika salah, maka dicek nilai kebenaran <kondisi2>. Jika <kondisi2> benar, maka
dikerjakan pernyataan2. Jika tidak algoritma akan mengecek ke kondisi berikutnya dengan
cara yang sama dengan yang sebelumnya. Terakhir, jika semua kondisi bernilai salah, maka
pernyataan yang dikerjakan adalah Pernyataan(n+1).
 
CONTOH FLOWCHART : 

 
                                                                                                                                                  
  ALGORITMA BERSARANG

Algoritma Bersarang memiliki format dasar seperti berikut : 


If  then
      if then
                  Pernyataan1
          else
                  Pernyataan2
  else
      If
                  Pernyataan3
    else
                  Pernyataan4
 
Penjelasan :
Mula-mula <kondisi1> dicek nilai kebenarannya. Jika benar, maka dicek nilai kebenaran <kondisi2>. Jika
<kondisi2> benar, maka dikerjakan pernyataan1. Jika tidak algoritma akan dikerjakan pernyataan2. Jika
<kondisi1> tidak benar maka akan dicek nilai kebenaran . Jika <kondisi3> benar, maka
dikerjakanpernyataan3. Jika tidak akan dikerjakan pernyataan4.
 
CONTOH FLOWCHART :
 
 

Anda mungkin juga menyukai