Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ASURANSI BARANG MILIK DAERAH

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan Asuransi Barang Milik Daerah
Pekerjaan Belanja Premi Asuransi Kendaraan Dinas Operasional, Asuransi Bangunan
Kantor/Sekolah/Puskesmas, Asuransi Bangunan Pasar dan Asuransi Alat Kesehatan
Milik Pemerintah Kota Padang Tahun 2016
SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Padang

A. LATAR BELAKANG

Asuransi barang milik daerah adalah kegiatan pengasuransian barang milik


daerah yaitu aset/barang-barang yang diperoleh dengan menggunakan dana
APBD atau perolehan lainnya yang sah. Aset daerah tersebut terdiri atas barang
bergerak dan barang tidak bergerak. Barang bergerak seperti kendaraan dinas
operasional dan barang tidak bergerak seperti tanah dan bangunan.

Dalam hal pengelolaan aset daerah tersebut dapat dilakukan salah satunya
dengan tindakan pengamanan dan pemeliharaan. Tindakan pengamanan tersebut
tujuannya adalah untuk melindungi aset daerah dari berbagai resiko bencana
alam maupun insiden lain di luar kesengajaan. Tindakan pengamanan yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan jasa dari Perusahaan Asuransi. Salah satu
manfaat asuransi adalah dengan diasuransikannya aset-aset, maka kerusakan
aset yang terjadi karena kecelakaan, insiden, banjir, kebakaran, sabotase dan
gempa bumi dapat segera diatasi tanpa menunggu proses anggaran.

Berdasarkan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis


Pengelolaan Barang Milik Daerah, dijelaskan pada pasal 47 bahwa barang milik
daerah dapat diasuransikan sesuai kemampuan keuangan daerah dan
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berkenaan hal tersebut, pada APBD tahun 2016 Pemerintah Kota Padang
mengalokasikan dana untuk mengasuransikan barang daerah yang dianggap
mempunyai resiko tinggi terhadap kerugian dan besar manfaatnya untuk
kepentingan dinas, yaitu : asuransi kendaraan dinas operasional roda 4, asuransi
bangunan kantor/sekolah/puskesmas dan bangunan pasar milik Pemerintah Kota
Padang.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud
Maksud mengasuransikan barang Milik Pemerintah Kota Padang adalah
terlindunginya Pemerintah Daerah Kota Padang dari resiko kerugian finansial
akibat terjadinya bencana/resiko/kerusakan/kehilangan terhadap objek yang
akan diasuransikan.
2. Tujuan
- Melakukan transfer resiko atas aset milik Pemerintah Kota Padang yang
mana resiko kerugian finansial tersebut telah beralih kepada Perusahaan
Asuransi.
- Mendapatkan proteksi asuransi yang memadai dengan biaya yang wajar.
- Meningkatkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam mengantisipasi
segala resiko yang akan mengakibatkan kerugian daerah terhadap
kejadian bencana/resiko terhadap kendaraan bermotor roda 4, bangunan
kantor/sekolah/puskesmas, bangunan pasar dan alat-alat kesehatan
(sebatas yang dipertanggungkan).

C. NAMA dan ORGANISASI PENGGUNA JASA

Pengguna Jasa adalah Pemerintah Kota Padang cq. Badan Pengelolaan


Keuangan dan Aset Kota Padang.

D. RUANG LINGKUP

Objek barang daerah yang diasuransikan adalah :


1. Asuransi Kendaraan bermotor terhadap kendaraan dinas operasional roda 4
(all risk) sebanyak 289 (dua ratus delapan puluh sembilan) unit yang terdiri
dari :
- Kendaraan perorangan dinas jenis sedan
- Kendaraan operasional dinas jenis mini bus
- Kendaraan operasional dinas jenis mikro bus
- Kendaraan operasional dinas jenis bus
- Kendaraan operasional dinas jenis pick up
- Kendaraan operasional dinas jenis truck
2. Asuransi Kebakaran Bangunan kantor/sekolah/puskesmas/rumah dinas
sebanyak 321 unit yang diperluas dengan risiko RSMDCC (4.1B) dan TSFWD
(4.3), + gempa bumi.
3. Asuransi Bangunan Pasar (KARK Pasar) sebanyak 22 unit (premi kebakaran +
RSMDCC (4.1B) + gempa bumi).
4. Asuransi alat-alat kesehatan sebanyak 131 unit (premi kebakaran + RSMDCC
+ TFSWD + gempa bumi).

E. PERSYARATAN KUALIFIKASI

Untuk perusahaan asuransi yang akan mengikuti proses lelang asuransi ini harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Memiliki Kantor Cabang Operasional di Padang


2. Memiliki tenaga ahli pendidikan dengan kualifikasi profesi Ajun Ahli Asuransi
Indonesia Bidang Kerugian (AAAIK).
3. Surat Keterangan RBC dari OJK Tahun 2013 – 2015
4. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sejenis sebagai penyedia dalam
kurun 4 tahun terakhir, baik di lingkungan Pemerintah maupun swasta kecuali
bagi penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

F. KELUARAN YANG DIINGINKAN

1. Premi asuransi kendaraan bermotor, mengacu kepada :


 Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI).
 Suku premi mengacu kepada Ketentuan OJK RI Surat Edaran No.
SE-06/D.05/2013 tanggal 31 Desember 2013 lampiran I.

2. Premi asuransi bangunan kantor/sekolah/puskesmas, yang terdiri atas :


 Premi asuransi kebakaran (FLEXAS)
 Premi asuransi kebakaran yang diperluas (RSMDCC dan TSFWD)
 Premi asuransi gempa bumi
Premi mengacu kepada Ketentuan OJK RI Surat Edaran No. SE-
06/D.05/2013 tanggal 31 Desember 2013 lampiran II dan lampiran IV.

3. Premi asuransi konsorsium asuransi resiko khusus pasar (KARK) yang terdiri
dari :
 Premi asuransi kebakaran (FLEXAS)
 Premi asuransi kebakaran yang diperluas (RSMDCC )
 Premi asuransi gempa bumi
Premi mengacu kepada Ketentuan OJK RI Surat Edaran No. SE-
06/D.05/2013 tanggal 31 Desember 2013 lampiran II dan lampiran IV.

4. Premi asuransi alat kesehatan, yang terdiri atas :


 Premi asuransi kebakaran (FLEXAS)
 Premi asuransi kebakaran yang diperluas (RSMDCC dan TSFWD)
 Premi asuransi gempa bumi
Premi mengacu kepada Ketentuan OJK RI Surat Edaran No. SE-
06/D.05/2013 tanggal 31 Desember 2013 lampiran II dan lampiran IV.

1. Jenis Asuransi : Kendaraan Bermotor

a. Luas Jaminan :

Casco/Comprehensive (all risk) + AoG (Banjir, angin topan, gempa


dan tsunami) + 3B (huru-hara, kerusuhan, terorisme dan sabotase)
yakni:
1) Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
yang secara langsung disebabkan oleh:
a) Tabrakan atau benturan termasuk terbalik, tergelincir, terperosok.
b) Perbuatan jahat
c) Pencurian, termasuk pencurian yang didahului/disertai atau diikuti
dengan kekerasan ataupun dengan ancaman kekerasan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 362, 363 ayat 3, ayat 4, ayat
5 dan pasal 365 Kitab Undang – undang Hukum Pidana (KUHP).
d) Kebakaran termasuk :
 Kebakaran akibat kebakaran benda lain yang berdekatan atau
tempat penyimpanan kendaraan bermotor
 Kebakaran akibat sambaran petir
 Kerusakan karena air dan atau alat – alat lain yang
dipergunakan untuk mencegah atau memadamkan kebakaran
 Dimusnahkannya seluruh atau sebagian kendaraan bermotor
diatas perintah yang berwewenang dalam upaya pencegahan
menjalarnya kebakaran tersebut.
2) Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa yang tersebut
dalam poin 1 ayat 1 diatas dan akibat kecelakaan alat angkutan oleh
sebab apapun selama kendaraan diangkut dengan ferri atau alat
penyeberangan lain yang berada dibawah pengawasan Direktorat
jenderal perhubungan darat untuk tujuan penyeberangan.
a). Biaya wajar yang dikeluarkan oleh tertanggung jika terjadi kerugian
atau kerusakan akibat resiko yang dijamin untuk penjagaan,
pengangkutan, atau penarikan / derek ke bengkel atau tempat lain
guna menghindari atau mengurangi kerugian atau kerusakan.
b). Ganti rugi atas biaya tersebut setinggi – tingginya 0,5 % dari harga
Pertanggungan kendaraan tersebut.
3) Jaminan tanggung Jawab Hukum Terhadap Pihak Ketiga Penanggung
memberikan penggantian kepada tertanggung atas:
4) Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga yang berada diluar
kendaraan, yang secara langsung disebabkan kendaraan bermotor
sebagai akibat resiko yang dijamin Polis, baik yang diselesaikan
melalui musyawarah, arbitrase maupun melalui pengadilan yang
meliputi;
a. Kerusakan atas harta benda
b. Cedera badan dan atau kematian
Pembayaran terhadap ganti rugi poin 4 ayat a dan b tidak dikurangi
dengan resiko sendiri.
5) Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan
tanggung jawab hukum tertanggung yang terlebih dahulu disetujui
oleh penanggung secara tertulis. Terhadap kehilangan kendaraan
keseluruhan akibat pencurian dikenakan resiko sendiri sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Adanya kebebasan menunjuk bengkel tempat
perbaikan kendaraan yang dipertanggungkan.
6) Klaim on call 24 jam (pelaporan dan pelayanan klaim diberikan selama
24 jam).
7) Syarat dan kondisi dan ketentuan lainnya berpedoman kepada Polis
Standar Kendaraan Bermotor Indonesia dan ketentuan lainnya yang
lazim berlaku dalam praktek asuransi Indonesia.
b. Resiko yang dikecualikan
1). Resiko yang tidak dijamin kerugian atau kerusakan pada asuransi
kendaraan bermotor adalah :
a) Kendaraan yang digunakan untuk:
 Menarik atau mendorong kendaraan maupun benda lain, turut
serta dalam perlombaan kecakapan atau kecepatan latihan
kecepatan, penyaluran hobi kecakapan atau kecepatan,
memberikan pelajaran mengemudi, karnaval, pawai, kampanye,
demontrasi.
 Melakukan tindak kejahatan
 Penggunaan selain dari yang dicantumkan dalam iktisar
pertanggungan.
b) Pengelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya
c) Perbuatan jahat yang dilakukan oleh:
 tertanggung sendiri
 Suami atau istri, anak, orang tua dan saudara kandung
tertanggung
 Orang – orang yang disuruh tertanggung, bekerja sama pada
tertanggung orang yang sepengetahuan atau seizin tertanggung.
d) Kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah ditetapkan
pabrikan.
2) Pengecualian atas kerugian yang diakibatkan biaya atas kendaraan
bermotor atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang
langsung atau tidak langsung disebabkan oleh:
 Barang – barang yang sedang dimuat pada, ditumpuk di, dibongkar
dari, ataupun diangkut oleh kendaraan bermotor.
 Air atau benda cair lainnya baik yang berada didalam maupun diluar
kendaran bermotor yang dipertanggungkan.

3) Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau biaya


atas kendaraan bermotor dan atau tanggung jawab hukum terhadap
pihak ketiga yang langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh,
akibat dari ditimbulkan oleh :
 Kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, huru-hara,
pemberontakan, kekuatan militer, perang sudara dan permusuhan,
terorisme, sabotase, penjarahan.

4) Syarat, kondisi dan ketentuan pengecualian lainnya berpedoman kepada


Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia dan ketentuan lainnya yang
lazim berlaku dalam praktek asuransi.

c. Resiko Sendiri
 Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu) per kejadian untuk kerugian/kerusakan
sebagian maupun kerugian/kerusakan keseluruhan yang bukan
disebabkan karena hilang total.
 10% (sepuluh persen) untuk kerugian hilang secara keseluruhan/hilang
total.

2. Jenis Asuransi : Asuransi Bangunan Gedung / Kantor / Sekolah /


Puskesmas / Rumah Dinas

Asuransi Harta Benda adalah asuransi yang menjamin harta benda terhadap
risiko kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang atau benda yang
jatuh dari pesawat terbang dan asap (FLEXAS-Fire, Ligthning, Explosion,
Aircraft Impact and Smoke) yang dijamin pada Polis Standar Asuransi
Kebakaran Indonesia (PSAKI) yang diterbitkan oleh Asosiasi Asuransi Umum
Indonesia (AAUI), termasuk dan tidak terbatas pada polis.

 Kebakaran
a. Luas Jaminan
Kerugian atau kerusakan pada bangunan gedung kantor sesuai dengan
objek yang dipertanggungkan, yang secara langsung disebabkan oleh
kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, asap dan
diperluas dengan kerusakan RSMD 4.1.A dan klausul 4.3.A. Syarat,
kondisi, dan ketentuan lainnya berpedoman kepada Polis Standar
Asuransi Kebakaran Indonesia dan ketentuan lainnya yang lazim
berlaku dalam praktek asuransi Indonesia.

b. Resiko Yang Dikecualikan


1. Resiko yang tidak dijamin kerugian atau kerusakan pada asuransi
kebakaran adalah :
a. Pencurian dan atau kehilangan pada saat dan setelah terjadinya
peristiwa yang dijamin polis.
b. Kesengajaan tertanggung, wakil tertanggung atau pihak lain
atas perintah tertanggung.
c. Kesengajaan pihak lain dengan sepengetahuan tertanggung,
kecuali dapat dibuktikan bahwa hal tersebut terjadi diluar kendali
tertanggung.
d. Kesalahan atau kelalaian yang disengaja oleh tertanggung atau
wakil tertanggung.
e. Segala macam bahan peledak.
f. Reaksi nuklir termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir,
ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa
memandang apakah itu terjadi didalam atau diluar bangunan
dimana disimpan harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
g. Segala macam bentuk gangguan usaha.
2. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian atau kerusakan pada
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang
secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh, timbul dari
atau akibat dari resiko-resiko dan atau biaya berikut, kecuali jika
secara tegas dijamin dengan perluasan jaminan khusus.
3. Pengecualian lainnya yang diatur dalam polis standar asuransi
kebakaran.

 Sifat Pertanggungan : Full Cover


 Resiko sendiri :
FLEXAS : 10% dari Klaim

 RSMDCC
Memberikan ganti rugi sehubungan dengan kerugian yang diakibatkan
oleh Kerusuhan (Riot), Pemogokan (Strike), Perbuatan Jahat (Malicious
Damage), Huru-hara (Civil Commotion), dan Terorisme dan Sabotase
(Terrorism and Sabotage).
 TSFWD (Optional)
Memberikan ganti rugi sehubungan dengan kerugian akibat Angin
Topan (Typhoon), Badai (Storm), Banjir (Flood), dan Kerusakan Akibat
Air (Water Damage).
 Sifat Pertanggungan : Full Cover
 Resiko sendiri :
a. FLEXAS : 10% dari Klaim
b. RSMD : 5% dari Klaim minimal Rp. 1.000.000,-
c. CC : 10% dari Klaim minimal Rp. 1.000.000,-
d. TSFWD : 10% dari Klaim minimal Rp. 1.000.000,-
e. Kerugian lain : Minimal Rp. 1.000.000,-

 Sifat Pertanggungan : Full Cover


 Resiko sendiri : 2,5% (dua koma lima persen) dari harga pertangunggan
per lokasi resiko.

 Gempa Bumi

Asuransi Gempa Bumi adalah asuransi yang menjamin kerugian atau


kerusakan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang
secara langsung disebabkan oleh bahaya yang disebutkan dibawah ini :
a). gempa bumi;
b). letusan gunung berapi;
c). kebakaran dan ledakan yang mengikuti terjadinya gempa bumi dan atau
letusan gunung berapi;
d). tsunami

a. Luas Jaminan:
Kerugian atau kerusakan pada Bangunan Gedung Kantor sesuai
dengan objek yang dipertanggungkan, yang secara langsung
disebabkan oleh:
1. Gempa Bumi
2. Kebakaran dan peledakan setelah terjadinya gempa bumi
3. Letusan Gunung Berapi
4. Tsunami
5. Syarat, Kondisi dan ketentuan lainnya berpedoman kepada Polis
Standar Gempa Bumi Indonesia dan ketentuan lainnya yang lazim
berlaku dalam praktek asuransi
6. Resiko sendiri pada saat terjadi kerugian sesuai dengan
ketentuan polis yang berlaku.

b. Resiko yang dikecualikan


1. Reaksi nuklir termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir,
ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa memandang
apakah itu terjadi didalam atau diluar bangunan dimana disimpan
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam
pengawasannya atau tidak tidak, apakah kerugian tersebut
langsung atau tidak langsung. Proxima atau Remota atau
seluruhnya atau sebagian disebabkan oleh atau akibat dari atau
menjadi lebih buruk oleh bahaya yang dipertanggungkan.
2. Pengecualian lainnya yang diatur dalam standar asuransi gempa
bumi.

3. Jenis Asuransi : Konsorsium Asuransi Resiko Khusus Pasar (KARK)

Kerugian atau kerusakan pada bangunan pasar sesuai dengan objek yang
dipertanggungkan. Polis yang dipergunakan adalah Polis Standar Asuransi
Kebakaran Indonesia (PSAKI) dengan luas Manfaat yang mencakup :

 Kebakaran.
 Petir.
 Ledakan
 Kejatuhan Pesawat Terbang.
 Asap.

Ditambah dengan kerusuhan/huru hara dan gempa bumi.

 Kebakaran
a. Luas Jaminan
Kerugian atau kerusakan pada bangunan gedung kantor sesuai dengan
objek yang dipertanggungkan, yang secara langsung disebabkan oleh
kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, asap dan
diperluas dengan kerusakan RSMD 4.1.A dan klausul 4.3.A. Syarat,
kondisi, dan ketentuan lainnya berpedoman kepada Polis Standar
Asuransi Kebakaran Indonesia dan ketentuan lainnya yang lazim
berlaku dalam praktek asuransi Indonesia.

b. Resiko Yang Dikecualikan


2. Resiko yang tidak dijamin kerugian atau kerusakan pada asuransi
kebakaran adalah :
a. Pencurian dan atau kehilangan pada saat dan setelah terjadinya
peristiwa yang dijamin polis.
b. Kesengajaan tertanggung, wakil tertanggung atau pihak lain
atas perintah tertanggung.
c. Kesengajaan pihak lain dengan sepengetahuan tertanggung,
kecuali dapat dibuktikan bahwa hal tersebut terjadi diluar kendali
tertanggung.
d. Kesalahan atau kelalaian yang disengaja oleh tertanggung atau
wakil tertanggung.
e. Segala macam bahan peledak.
f. Reaksi nuklir termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir,
ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa
memandang apakah itu terjadi didalam atau diluar bangunan
dimana disimpan harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
g. Segala macam bentuk gangguan usaha.
2. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian atau kerusakan pada
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang
secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh, timbul dari
atau akibat dari resiko-resiko dan atau biaya berikut, kecuali jika
secara tegas dijamin dengan perluasan jaminan khusus.
3. Pengecualian lainnya yang diatur dalam polis standar asuransi
kebakaran.

 RSMDCC
Memberikan ganti rugi sehubungan dengan kerugian yang diakibatkan
oleh Kerusuhan (Riot), Pemogokan (Strike), Perbuatan Jahat (Malicious
Damage), Huru-hara (Civil Commotion), dan Terorisme dan Sabotase
(Terrorism and Sabotage).
 Sifat Pertanggungan : Full Cover
 Resiko sendiri :
f. FLEXAS : 10% dari Klaim
g. RSMD : 5% dari Klaim minimal Rp. 1.000.000,-
h. CC : 10% dari Klaim minimal Rp. 1.000.000,-
i. Kerugian lain : Minimal Rp. 1.000.000,-

 Gempa Bumi

a. Luas Jaminan:
Kerugian atau kerusakan pada Bangunan Gedung Kantor sesuai
dengan objek yang dipertanggungkan, yang secara langsung
disebabkan oleh:
1. Gempa Bumi
2. Kebakaran dan peledakan setelah terjadinya gempa bumi
3. Letusan Gunung Berapi
4. Tsunami
5. Syarat, Kondisi dan ketentuan lainnya berpedoman kepada Polis
Standar Gempa Bumi Indonesia dan ketentuan lainnya yang lazim
berlaku dalam praktek asuransi
6. Resiko sendiri pada saat terjadi kerugian sesuai dengan ketentuan
polis yang berlaku.

b. Resiko yang dikecualikan


1. Reaksi nuklir termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir,
ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa memandang
apakah itu terjadi didalam atau diluar bangunan dimana disimpan
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam
pengawasannya atau tidak tidak, apakah kerugian tersebut
langsung atau tidak langsung. Proxima atau Remota atau
seluruhnya atau sebagian disebabkan oleh atau akibat dari atau
menjadi lebih buruk oleh bahaya yang dipertanggungkan.
2. Pengecualian lainnya yang diatur dalam standar asuransi gempa
bumi.

 Sifat Pertanggungan : Full Cover


 Resiko sendiri : 2,5% (dua koma lima persen) dari harga pertangunggan per
lokasi resiko.

G. SUMBER DANA/PREMI

Sumber dana untuk jaminan Asuransi Barang Daerah Pemerintah Kota Padang
Tahun 2015 dianggarkan pada Kegiatan Asuransi Barang Milik Daerah pada DPA
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Padang Nomor Rekening
1.20.1.20.21.17.98.5.2.2.04.02 sebesar Rp. 6.100.000.000,- (Enam Milyar
Seratus Juta Rupiah),-.

H. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu manfaat Kegiatan Asuransi Barang Milik Daerah Pekerjaan Belanja
Premi Asuransi Kendaraan Dinas Operasional, Asuransi Bangunan
Kantor/Sekolah/Puskesmas ,Asuransi Bangunan Pasar dan Asuransi Alat-alat
Kesehatan Milik Pemerintah Kota Padang Tahun 2016, dipertanggungkan selama
10 (sepuluh bulan) bulan (24 Mei 2016 sampai dengan 24 Maret 2017).
I. PERKIRAAN TOTAL PEKERJAAN

Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Harga Satuan Jumlah


No Uraian Kegiatan Sat Vol
(Rp) (Rp)
1. Asuransi Kendaraan Paket 1 - -
Bermotor
2. Asuransi bangunan 1 - -
kantor/sekolah/rumah
dinas/puskesmas
(Kebakaran + RSDMC +
TFSWD + gempa bumi)
3. Asuransi bangunan pasar 1 - -
(KARK) (Kebakaran +
RSDMC + gempa bumi)
4. Asuransi alat kesehatan 1 - -
Jumlah -

Terbilang : Enam milyar seratus juta rupiah,-

J. Penutup

Demikianlah rencana pelaksanaan Kegiatan Asuransi Barang Milik Daerah


Pemerintah Kota Padang Tahun 2016, kiranya dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk pelaksanaan selanjutnya.

Padang, April 2016


Pengguna Anggaran

SYAHRUL, SE, M.Si


Pembina Tk. I,
Nip. 19660103 19861 1 001

Anda mungkin juga menyukai