Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah sebuah

kegiatan rutin tiap tahun dalam aktivitas kemahasiswaan diberbagai perguruan

tinggi, demikian dengan perguruan tinggi pada Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer Royal Kisaran. Dalam proses pemilihan ketua BEM

STMIK Royal, ada proses seleksi administrasi terlebih dahulu dimana mahasiswa

yang telah mendaftarakan melewati seleksi administrasi.

Kemudian Pendaftar yang telah lulus seleksi administrasi akan dipilih oleh

panitia sebagai kandidat calon ketua BEM. Mahasiswa yang menjadi kandidat

calon ketua BEM harus memiliki beberapa persyaratan guna memenuhi kriteria

yang telah ditentukan oleh pihak kampus dan BEM sebelumnya berupa

mahasiswa aktif, foto copy KHS dan KRS, mengisi formulir pendaftaran, dsb.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan salah satu organisasi

mahasiswa yang mempunyai kedudukan resmi di perguruan tinggi. Yang mana

pimpinan di dalam BEM dinamakan Ketua BEM.Ketua BEM merupakan

pimpinan tertinggi dalam suatu struktur kepengurusan BEM. Sistem

kepemimpinan dari seorang ketua BEM akan sangat berpengaruh pada kemajuan

kegiatan kemahasiswaan di perguruan tinggi khususnya di Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran. Oleh karena itu Ketua

BEM merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan BEM sebagai wadah
1
2

bagi seluruh Mahasiswa dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang dapat

mengaplikasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh seluruh Mahasiswa.

Kegiatan pemilihan Ketua BEM diadakan pada setiap tahun dalam

aktivitas kemahasiswaan di STMIK Royal, Mahasiswa yang menjadi kandidat

calon ketua BEM harus memiliki beberapa persyaratan guna memenuhi kriteria

yang telah ditentukan oleh pihak kampus dan BEM sebelumnya berupa

mahasiswa aktif, foto copy KHS dan KRS, mengisi formulir pendaftaran, dsb.

Proses penyeleksian calon ketua BEM STMIK Royal Kisaran saat ini

masih kurang objektif karena tidak menerapkan system prioritas dari kriteria yang

telah ditentukan. Informasi yang tepat dan jelas dalam pemilihan ketua BEM

merupakan hal yang sangat diharapkan sebagai salah satu syarat dalam

pencalonan, namun terkendala dengan mengumpulkan bukti-bukti dari pihak

akademik dan pihak tertentu yang akan menghambat proses penyeleksian calon

ketua BEM. Dan pemilihan ketua BEM pada proses seleksi administrasi masih

bersifat Manual. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mendorong

pembangunan dalam sebuah penerapan sistem pakar dalam menyeleksi para

peserta calon agar lebih mudah.

Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari suatu kecerdasan buatan

yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara berfikir seorang pakar dalam

menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan dalam

mengambil kesimpulan (Syahputra, et al. 2017:284). Sistem ini memanfaatkan

kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.Untuk membangun sebuah

system pakar dapat digunakan beberapa metode, namun dalam penerapan system
3

pakar untuk seleksi calon ketua BEM penulis menggunakan metode Dempster

Shafer adalah suatu teknik pembobotan dengan menganalisa permasalahan yang

ada dengan membandingkan dengan kasus baru untuk penyelesaian masalah dan

menemukan solusi.

Metode Dempster Shafer merupakan teori matematika dari evidence. Teori

tersebut dapat memberikan sebuah cara untuk menggabungkan evidence dari

beberapa sumber dan mendatangkan atau memberikan tingkat kepercayaan,

dimana mengambil seluruh evidence yang telah tersedia. Metode ini dipilih karena

mampu memberikan kepastian yang tinggi. Metode Dempster Shafer adalah

representasi, kombinasi, dan propogasi ketidakpastian, dimana teori ini memiliki

beberapa karakteristik yang sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun

dengan dasar matematika yang kuat. (Mikha Dayan Sinaga & Nita sari

Br.Sembiring 2016).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin membahas dan

mencarisolusi serta menerapkan system pakar ini melalui penelitian skripsi ini

dengan judul“ Penerapan Sistem Pakar untuk seleksi Calon Ketua BEM

STMIK Royal Kisaran dengan Metode Dempster Shafer”. Diharapkan dengan

adanya system ini maka dapat memudahkan para penyeleksi dalam memilih calon

ketua BEM STMIK Royal Kisaran.


4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi

masalah dalam penulisan skripsi ini adalah :

a. Proses seleksi calon ketua BEM STMIK Royal Kisaran saat ini masih

kurang objektif karena tidak menerapkan system prioritas dari kriteria

yang telah ditentukan

b. Para penyeleksi terkendala dengan mengumpulkan bukti-bukti dari

pihak akademik dan pihak tertentu yang menghambat proses

penyeleksian calon ketua BEM STMIK Royal Kisaran

c. Dan proses seleksi berkas para calon ketua BEM masih bersifat

manual

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan Masalah yang dimaksudkan adalah untuk membatasi masalah agar

perancangan system lebih terarah. Adapun batasan masalah dari perancangan

system ini dibatasi oleh hal – hal sebagai berikut:

1. Sistem pakar yang dibangun hanya diperuntukkan untuk proses seleksi

calon ketua BEM STMIK Royal Kisaran

2. Sistem ini dirancang dengan menggunakan Bahasa pemrograman PHP

dan Database MySQL

3. Metode yang digunakan untuk membangun system pakar ini

adalahmetode Dempster Shafer


5

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dari

penelitian adalah:

a. Bagaimana cara menerapkan system pakar untuk seleksi calon ketua

BEM dengan metode Dempster shafer?

b. Bagaimana mengaplikasikan penerapan sistem pakar dengan metode

Dempster Shafer untuk seleksi calon ketua BEM STMIK Royal

Kisaran ke dalam bahasa pemograman PHP dan MySQL ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui cara dalam menerapkan sebuah Sistem Pakar untuk

melakukan penyeleksian Calon Ketua BEM STMIK Royal Kisaran

dengan Metode Dempster Shafer

2. Untuk mengetahui cara mengaplikasikan sistem pakar dengan metode

Dempster Shafer dalam penyeleksian calon ketua BEM STMIK Royal

Kisaran ke dalam bahasa pemrograman PHP dan MySQL

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

a. Dapat menerapkan ilmu – ilmu yang diperoleh selama kuliah

b. Dapat mempermudah kinerja panitia pelaksana dalam penyeleksian

calon ketua BEM


6

c. Memenuhi salah satu syarat kelulusan mahasiswa STMIK Royal

Kisaran

2. Bagi BEM STMIK Royal Kisaran

a. Sebagai bahan masukan dalam upaya membangun sistem yang dapat

mempermudah dan mengetahui dengan lebih cepat untuk penyeleksian

Calon Ketua BEM agar lebih efektif dan tidak terjadi kecurangan serta

kekacauan

b. Agar Mahasiswa memahami bagaimana tahapan dalam mencalonkan

diri sebagai Ketua BEM kedepan

c. Membantu seorang pakar dalam hal ini Pembina Organisasi ataupun

BEM demisioner agar lebih mudah dalam menyeleksi Calon Ketua

BEM yang baru

3. Bagi STMIK Royal Kisaran

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi teori

yang telah diperoleh selama kuliah

b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya juga

sebagai bahan evaluasi

c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam

menghadapi dunia kerja

4. Bagi Pihak – Pihak Lain

a. Agar pembaca mengetahui bahwa penyeleksian calon ketua BEM

dapat ditentukan dengan penerapan system pakar melalui metode

Dempster Shafer
7

b. Sebagai suatu bahan tambahan ilmu pengetahuan dan bahan referensi

yang dapat bermanfaat bagi penelitian sejenis sehingga dapat

dikembangkan untuk penelitian berikutnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam Penulisan skripsi ini, penulis membaginya menjadi 6 (enam) bab

yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas Latar Belakang, Identitas Masalah, Pembatasan

Masalah, Perumusan Masalah, TujuanPenelitian, Manfaat Penelitian, dan

Sistematika Penulisan Skripsi yang dibuat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan Skripsi

seperti teori system pakar, metode Dempster Shafer, Pengertian BEM dan

Ketua BEM, Tinjauan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Tinjuan

Perusahaan berupa sejarah dari perusahaan atau Instansi, dan juga Struktur

Organisasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas langkah-langkah yang dilaksanakan dalam proses

penelitian, yaitu Kerangka kerja Penelitian, Metode Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, Tempat dan Waktu Penelitian.


8

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang dibuat. Perancangan ini

meliputi pokok-pokok bahasan dari perancangan, baik secara perangkat

lunak atau perangkat keras dan Analisa sistem yang akan dibuat.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisikan tentang hasil-hasil yang diperoleh dan cara

pencapaiannya. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi kebutuhan

sistem, Implementasi Sistem, Pengujian Sistem, Kelebihan dan Kelemahan

Sistem.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dihasilkan dari pembahasan tentang

penerapan sistem pakar untuk seleksi calon ketua BEM STMIK Royal

Kisaran dengan Metode Dempster shafer beserta saran-saran yang

berkaitan dengan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai