Anda di halaman 1dari 47

STK511

Analisis Statistika

Pertemuan – 9
ANOVA (3)
9. ANOVA (3) – Diagnosis
Asumsi dalam Uji Hipotesis

1.  bersifat bebas terhadap sesamanya


2. Nilai harapan dari  nol, E     0
3. Ragam  homogen, Var      2
4. Pola sebaran dari  adalah N  0,  2 
5. Model bersifat aditif (dalam klasifikasi dua arah)

 ~ N  0,  
iid
2

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Uji Lanjut  Kontras Ortogonal

• Kontras merupakan perbandingan berstruktur antar suatu


perlakuan dengan perlakuan lain atau antar kelompok perlakuan
dengan kelompok yang lain
• Perlakuan atau kelompok perlakuan yang diperbandingan diberi
koefesien dengan tanda yg berbeda (+/-) dengan total koefesien
harus sama dengan 0
• Bentuk hipotesis yg diuji adalah sebagai berikut:

Ho : c11  ...  ct t  0
t
dengan c
i 1
i 0

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Uji Lanjut  Kontras Ortogonal

• Contoh kasus penyusunan kontras untuk 4 buah perlakuan


• Perlakuan yang diperbandingkan AB vs CD, A vs B dan C vs D
• Struktur kontrasnya adalah sebagai berikut:

Perlakuan
Kontras
A B C D
1. AB vs CD 1 1 -1 -1
2. A vs B 1 -1 0 0
2
3. C vs D 0 0 1 -1  k

  CiYi. 
JK ( Kontras )   i 1 k

r  Ci
2

i 1

db  1
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3)
Ilustrasi

Data hipotetik … Pengujian …


• Faktor 1 : F1, F2 • ANOVA
• Faktor 2 : P1, P2, P3, P4 • Uji Lanjut (LSD, Tukey, Duncan)
• Blok : 1, 2, 3 • Kontrol vs F1 & F2
• Kontrol • F1 vs F2
• P1 & P2 vs P3 & P4
• P1 vs P2
• P3 vs P4

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Ilustrasi

Data hipotetik … Data SAS


• Faktor 1 : F1, F2 DATA Data;
INPUT no PERLK$ blok Respon;
• Faktor 2 : P1, P2, P3, P4 cards;
• Blok : 1, 2, 3 1 F1P1 1 32.02
2 F1P1 2 25.76
• Kontrol 3 F1P1 3 19.72
4 F1P2 1 23.91
5 F1P2 2 21.99
.
.
.
22 F2P4 1 12.37
23 F2P4 2 16.32
24 F2P4 3 10.20
25 KONTROL 1 10.19
26 KONTROL 2 9.26
27 KONTROL 3 12.73
;

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Ilustrasi
PROC GLM; Data SAS
CLASS PERLK blok;
DATA Data;
MODEL Respon = PERLK blok;
INPUT no PERLK$ blok Respon;
CONTRAST 'KONTROL VS F1 & F2'
cards;
PERLK -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 8;
1 F1P1 1 32.02
CONTRAST 'F2 VS F3 '
PERLK 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 0; 2 F1P1 2 25.76
CONTRAST 'P1&P2 VS P3&P4 ' 3 F1P1 3 19.72
PERLK 1 1 -1 -1 1 1 -1 -1 0; 4 F1P2 1 23.91
CONTRAST 'P1 VS P2 ' 5 F1P2 2 21.99
PERLK 1 -1 0 0 1 -1 0 0 0; .
CONTRAST 'P3 VS P4 ' .
PERLK 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0; .
MEAN PERLK/lsd; 22 F2P4 1 12.37
MEAN PERLK/tukey; 23 F2P4 2 16.32
MEAN PERLK/duncan; 24 F2P4 3 10.20
RUN; 25 KONTROL 1 10.19
26 KONTROL 2 9.26
27 KONTROL 3 12.73
;

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Ilustrasi

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Uji Lanjut  Polinomial Ortogonal

• Digunakan untuk menguji trend pengaruh perlakuan


terhadap respon (linier, kuadratik, kubik, dst)  berlaku
untuk perlakuan yang kuantitatif
• Bentuk Model:
Linier  Yi = b0 + b1 Xi + I
Kuadratik  Yi = b0 + b1 Xi + b2 Xi2 + i
Kubik  Yi = b0 + b1 Xi + b2 Xi2 + b3 Xi3 + i
• Bentuk umum polinomial ordo ke-n adalah:
Y = 0P0(X) + 1P1(X) + 2P2(X) + … + nPn(X) + i

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Uji Lanjut  Polinomial Ortogonal

dimana
X  X    X  X   a 2  1 
2

P0 ( X )  1; P1 ( X )  1   ; P2 ( X )  2     
 d   d   12 
 n 2 (a 2  n 2 ) 
Pn1 ( X )  n1  P1 ( X ) Pn ( X )  Pn1 ( X ), n  2
 4(4n  1)
2

dengan: a = banyaknya taraf faktor,


d = jarak antar faktor,
n = polinomial ordo ke-n
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3)
Uji Lanjut  Polinomial Ortogonal

Tabel Kontras Polinomial Ortogonal untuk jarak taraf yang sama

Jumlah Orde
 T1 T2 T3 T4 T5
Perlakuan Polinomial
Linier 1 -1 0 1
P=3
Kuadratik 3 1 -2 1
Linier 2 -3 -1 1 3
P=4 Kuadratik 1 1 -1 -1 1
Kubik 10/3 -1 3 -3 1
Linier 1 -2 -1 0 1 2
Kuadratik 1 2 -1 -2 -1 2
P=5
Kubik 5/6 -1 2 0 -2 1
Kuartik 35/12 1 -4 6 -4 1

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Ilustrasi

Data Hipotetik :
Taraf Perlakuan (X)
10 30 50 70 90
52 21 11 5 8
45 31 10 6 6
47 26 18 13 4

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Ilustrasi

ANOVA:
One-way ANOVA: Respon versus Taraf
Source DF SS MS F P
Taraf 4 3626.4 906.6 56.66 0.000
Error 10 160.0 16.0
Total 14 3786.4
S = 4 R-Sq = 95.77% R-Sq(adj) = 94.08%
Individual 95% CIs For Mean Based on
Pooled StDev
Level N Mean StDev ---------+---------+---------+---------+
10 3 48.000 3.606 (--*--)
30 3 26.000 5.000 (--*---)
50 3 13.000 4.359 (---*--)
70 3 8.000 4.359 (--*---)
90 3 6.000 2.000 (--*--)
---------+---------+---------+---------+
15 30 45 60
Pooled StDev = 4.000
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3)
Ilustrasi

ANOVA:
Sum of
Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F
Model 4 3626.400000 906.600000 56.66 <.0001
Error 10 160.000000 16.000000
Corrected Total 14 3786.400000

R-Square Coeff Var Root MSE Respon Mean


0.957744 19.80198 4.000000 20.20000

Contrast DF Contrast SS Mean Square F Value Pr > F


Linear 1 3121.200000 3121.200000 195.08 <.0001
Kuadratik 1 493.714286 493.714286 30.86 0.0002
Kubik 1 10.800000 10.800000 0.68 0.4305
Kuartik 1 0.685714 0.685714 0.04 0.8401

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)
Ilustrasi

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3)

Percobaan Faktorial

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial

• Melibatkan lebih dari satu faktor

• Perlakuan merupakan kombinasi taraf-taraf dari faktor yang


terlibat

• Faktorial Penuh (Full-Factorial), seluruh kombinasi dicobakan.


Jika percobaan dua faktor, A dan B, dan faktor A memiliki a
taraf serta faktor B memiliki b taraf maka banyaknnya
perlakuan adalah axb.

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Ilustrasi
• Percobaan:
Melihat pengaruh jenis dan dosis bahan kimia tertentu pada
daya tahan produk makanan

• Faktor pertama:
– Jenis bahan kimia
– Terdapat 4 taraf: asam benzoate, sodium benzoate, asam
propianate, belerang dioksida

• Faktor kedua:
– Dosis bahan kimia
– Terdapat 3 taraf: 1 g / kg adonan, 2 g / kg adonan, 3 g / kg
adonan.

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Ilustrasi
• Percobaan:
Melihat pengaruh jenis dan dosis bahan kimia tertentu pada
daya tahan produk makanan

• Terdapat 12 perlakuan:

AB, 1 g SB, 1 g AP, 1 g BD, 1 g


AB, 2 g SB, 2 g AP, 2 g BD, 2 g
AB, 3 g SB, 3 g AP, 3 g BD, 3 g

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Keuntungan Percobaan Faktorial
(dibandingkan percobaan faktor tunggal)

• Memperoleh informasi pengaruh dua (atau lebih) faktor


dalam satu percobaan tunggal, tidak perlu melakukan
percobaan terpisah untuk melihat pengaruh masing-masing
faktor.

• Memperoleh informasi mengenai interaksi.


Interaksi: pengaruh suatu faktor terhadap variabel respon
tergantung pada nilai/taraf faktor yang lain.

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Interaksi

• Percobaan:
melihat pengaruh jenis (Asam benzoate dan Sodium
benzoate) dan dosis (1 gr, 2 gr, 3 gr) pada daya tahan produk
makanan.

• Terdapat 6 perlakuan:

AB, 1 g SB, 1 g
AB, 2 g SB, 2 g
AB, 3 g SB, 3 g

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Interaksi
100 100

80 80

60 60

40 40

20 AB SB 20 AB SB

0 0
1 gr 2 gr 3 gr 1 gr 2 gr 3 gr
Semakin tinggi dosis, semakin Penambahan dosis AB
tinggi daya tahan produk meningkatkan daya tahan
makanan, baik pada AB produk makanan, namun tidak
maupun SB pada SB

tidak ada interaksi ada interaksi


anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Ilustrasi

• Percobaan: melihat pengaruh jenis (Pestona dan Pentana) dan


dosis (3 ltr, 4 ltr, 5 ltr) pestisida pada daya tahan tanaman
terhadap serangan penyakit.
• Terdapat 6 perlakuan:

Pestona, 3 ltr Pentana, 3 ltr


Pestona, 4 ltr Pentana, 4 ltr
Pestona, 5 ltr Pentana, 5 ltr

• Setiap perlakuan diulang 4 kali, dan diasumsikan semua


satuan percobaan dalam kondisi homogen. Terdapat 24
satuan percobaan secara total.
• Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Ilustrasi: Lay-Out Percobaan

Penempatan secara acak 24 perlakuan (6 perlakuan x 4 ulangan)


ke 24 satuan percobaan

Pestona, 3 ltr Pentana, 3 ltr Pentana, 4 ltr Pentana, 5 ltr


Pentana, 5 ltr Pestona, 3 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 4 ltr
Pestona, 4 ltr Pentana, 3 ltr Pestona, 5 ltr Pestona, 3 ltr
Pentana, 4 ltr Pestona, 3 ltr Pentana, 3 ltr Pestona, 5 ltr
Pentana, 5 ltr Pestona, 4 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 3 ltr
Pestona, 5 ltr Pentana, 4 ltr Pestona, 5 ltr Pentana, 5 ltr

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Ilustrasi: Data

1 2 3 4
Pestona, 3 ltr 52 45 52 51
Pestona, 4 ltr 63 66 63 73
Pestona, 5 ltr 85 90 88 87
Pentana, 3 ltr 53 46 55 54
Pentana, 4 ltr 57 53 49 52
Pentana, 5 ltr 52 56 49 49

Pestona Pentana Semua


3 ltr 50 52 51
4 ltr 66.25 52.75 59.5
5 ltr 87.5 51.5 69.5
Semua 67.92 52.08
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id) 60
9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Analisis Data

• Model aditif linear

Yijk     i   j   ij   ijk

Yijk = nilai variabel respon pada pengamatan dengan taraf ke-i


faktor A dan taraf ke-j faktor B untuk ulangan ke-k
 = rataan umum
i = pengaruh utama faktor A
j = pengaruh utama faktor B
(ij)= pengaruh interaksi
ijk= komponen acak yang menyebar normal (0, 2).

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Tabel ANOVA (Sidik Ragam)

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-hitung


keragaman bebas kuadrat tengah
(Db) (JK) (KT)
A a-1 JKA KTA KTA/KTG
B b-1 JKB KTB KTB/KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
Galat ab(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT

Kriteria pengambilan keputusan:


Tolak H0 jika F-hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf
nyata .

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Langkah Perhitungan Jumlah Kuadrat
2
Y
FK  ...
abr

JKT   Yijk  Y...  Yijk  FK


a b r
2 2

i 1 j 1 k 1
2 2

JKA   Yi..  Y...  JKB   Y. j.  Y...  


a b r
Yi.. a b r Y. j.
  FK
2 2
 FK
i 1 j 1 k 1 br i 1 j 1 k 1 ar

JKAB   Yij.  Yi..  Y. j.  Y...   Yij.  Y...   JKA  JKB
a b r a b r
2 2

i 1 j 1 k 1 i 1 j 1 k 1

JKAB  JKP  JKA  JKB


2

JKP   Yij .  Y...   


2 Yij.
 FK
r
JKG  JKT  JKP
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Nilai Harapan Kuadrat Tengah

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Nilai Harapan


keragam bebas kuadrat tengah Kuadrat tengah
an (Db) (JK) (KT) E(KT)
Model tetap ( faktor A dan faktor B tetap)
A a-1 JKA KTA 2 + br ( i2)/ (a-1)
B b-1 JKB KTB 2 + ar ( j2)/ (b-1)
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB 2 + r ( ij2)/ (a-1)(b-1)
Galat ab(r-1) JKG KTG 2

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
ANOVA

ANOVA: Respon2 versus Jenis, Dosis


Factor Type Levels Values
Jenis fixed 2 Pentana, Pestona
Dosis fixed 3 3, 4, 5

Analysis of Variance for Respon2


Source DF SS MS F P
Jenis 1 1504.17 1504.17 117.97 0.000
Dosis 2 1372.00 686.00 53.80 0.000
Jenis*Dosis 2 1460.33 730.17 57.27 0.000
Error 18 229.50 12.75
Total 23 4566.00

S = 3.57071 R-Sq = 94.97% R-Sq(adj) = 93.58%

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Percobaan Faktorial dalam RAKL

• Jika perlakuan yang dicobakan semakin banyak, semakin sulit


mendapatkan satuan percobaan yang homogen.

• Satuan percobaan dikelompok-kelompokkan menurut


karakteristik tertentu  RAKL

• Pengacakan dilakukan di setiap kelompok.

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Percobaan Faktorial dalam RAKL : Lay-Out Rancangan

Kelompok/Blok 1 Kelompok/Blok 2

Pestona, 4 ltr Pestona, 5 ltr Pestona, 3 ltr Pentana, 4 ltr


Pentana, 3 ltr Pentana, 5 ltr Pestona, 5 ltr Pentana, 3 ltr
Pentana, 4 ltr Pestona, 3 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 5 ltr

Kelompok/Blok 3 Kelompok/Blok 4
Pentana, 5 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 3 ltr Pestona, 3 ltr
Pestona, 3 ltr Pentana, 3 ltr Pentana, 4 ltr Pentana, 5 ltr
Pestona, 5 ltr Pentana, 4 ltr Pestona, 4 ltr Pestona, 5 ltr

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Model Linier Aditif

Yijk     i   j   ij  k   ijk

Keterangan:
Yijk Nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke-j
dan kelompok ke k
(, i , j) Komponen aditif dari rataan, pengaruh utama faktor A
dan pengaruh utama faktor B
(ij) Komponen interaksi dari faktor A dan faktor B
k Pengaruh aditif dari kelompok dan diasumsikan tidak
berinteraksi dengan perlakuan (bersifat aditif)
ijk Pengaruh acak yang menyebar Normal(0,2).

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Hipotesis
Pengaruh utama faktor A:
H0: 1 = …= a=0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: paling sedikit ada satu i dimana i  0

Pengaruh utama faktor B:


H0: 1 = …= b=0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: paling sedikit ada satu j dimana j  0

Pengaruh sederhana (interaksi) faktor A dengan faktor B:


H0: ()11 =()12 = …= ()ab=0 (Interaksi dari faktor A dengan faktor B
tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana ()ij  0

Pengaruh Pengelompokan:
H0: 1 = …= r=0 (Blok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu k dimana k  0
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Struktur Tabel Sidik Ragam

Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung


keragaman (Db) (JK) (KT)

A a-1 JKA KTA KTA/KTG


B b-1 JKB KTB KTB/KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
Blok r-1 JKK KTK KTK/KTB
Galat (ab-1)(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT

Kriteria pengambilan keputusan: tolak H0 jika F-hitung lebih


besar dari F-tabel pada taraf nyata 

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Langkah Perhitungan Jumlah Kuadrat
2
Y
FK  ...
abr
JKT   Yijk  Y...  Yijk  FK
a b r
2 2

i 1 j 1 k 1
2 2

JKA   Yi..  Y...  JKB   Y. j.  Y...  


a b r
Y a b r Y. j.
 i..  FK
2 2
 FK
i 1 j 1 k 1 br i 1 j 1 k 1 ar

JKAB   Yij.  Yi..  Y. j.  Y...   Yij.  Y...   JKA  JKB
a b r a b r
2 2

i 1 j 1 k 1 i 1 j 1 k 1

JKAB  JKP  JKA  JKB


2

JKP   Yij .  Y...   


2 Yij.
 FK
r
2
JKK   Y..k  Y... 
Y
  ..k  FK
2

ab
JKG  JKT  JKP  JKK
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Nilai Harapan Kuadrat Tengah

Derajat Jumlah Kuadrat Nilai Harapan


Sumber
bebas kuadrat tengah Kuadrat tengah
keragaman
(Db) (JK) (KT) E(KT)
Model tetap ( faktor A dan faktor B tetap)
A a-1 JKA KTA 2 + br ( i2)/ (a-1)
B b-1 JKB KTB 2 + ar ( j2)/ (b-1)
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB 2 + r ( ij2)/ (a-1)(b-1)
Blok r-1 JKK KTK 2 + ab 2
Galat (ab-1)(r-1) JKG KTG 2

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
ANOVA

ANOVA: Respon2 versus Blok, Jenis, Dosis


Factor Type Levels Values
Blok fixed 4 1, 2, 3, 4
Jenis fixed 2 Pentana, Pestona
Dosis fixed 3 3, 4, 5

Analysis of Variance for Respon2


Source DF SS MS F P
Blok 3 12.00 4.00 0.28 0.842
Jenis 1 1504.17 1504.17 103.74 0.000
Dosis 2 1372.00 686.00 47.31 0.000
Jenis*Dosis 2 1460.33 730.17 50.36 0.000
Error 15 217.50 14.50
Total 23 4566.00

S = 3.80789 R-Sq = 95.24% R-Sq(adj) = 92.70%


anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3) – Percobaan dengan Dua Faktor
Percobaan Lain …….

• Rancangan Split-Plot
• Rancangan Split-Blok
• Rancangan Split-Split-Plot
• Repeated Measurement -> split-plot in time
• Rancangan Cross-Over
• dll ……..

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan dengan Dua Faktor
Rancangan Split-Plot

Rancangan petak terpisah  bentuk khusus dari rancangan


faktorial, dimana kombinasi perlakuan diacak secara bertahap.

Beberapa pertimbangan penerapan RPT, yaitu:


1) Perbedaan kepentingan pengaruh
2) Pengembangan dari percobaan yang telah berjalan
3) Kendala teknis pengacakan dilapangan

Rancangan ini dapat diaplikasikan pada berbagai rancangan


lingkungan (RAL, RAK, dan RBSL).

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan dengan Dua Faktor
Ilustrasi : Rancangan Split-Plot dalam RAL

• Tujuan percobaan :
Melihat pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap kecepatan
reaksi dari HCL + NaOH

• Faktor yang ingin dicobakan adalah :


- Suhu : 25, 50, 75
- Konsentrasi : HCL  5 ml
NaOH  5, 10, 15 ml
Ulangan : 3 kali

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan dengan Dua Faktor
Ilustrasi : Rancangan Split-Plot dalam RAL

Perlakuan :

NaCl 5 ml NaCl 10 ml NaCl 15 ml

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan dengan Dua Faktor
Ilustrasi : Rancangan Split-Plot dalam RAL

petak utama
25 50 50 75 25 75 Pengacakan SUHU

H1 H2 H2 H1 H3 H2

Anak petak
H2 H3 H1 H2 H2 H3 Split Plot design
Rancangan petak terpisah

H3 H1 H3 H3 H1 H1

Pengacakan KONSENTRASI pada


setiap taraf SUHU
anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
9. ANOVA (3) – Percobaan dengan Dua Faktor
Model Linier Rancangan Split-Plot dalam RAL

Yijk =  + Ai + ik + Bj + ABij + ijk


dengan :
Yijk = respon dari pengaruh faktor A ke-i, faktor B ke-j, serta ulangan ke-k
 = rataan umum
Ai = pengaruh faktor A (petak utama) ke-i
ik = galat petak utama
Bj = pengaruh faktor B (anak petak) ke-j
ABij = pengaruh interaksi faktor A ke-i dan faktor B ke-j
ijk = galat dari faktor A ke-i, faktor B ke-j, serta ulangan ke-k

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
Nilai Harapan Kuadrat Tengah

Derajat Jumlah Kuadrat Nilai Harapan


Sumber
bebas kuadrat tengah Kuadrat tengah
keragaman
(Db) (JK) (KT) E(KT)
Model tetap ( faktor A dan faktor B tetap)
A a-1 JKA KTA 2 + b 2 + br ( i2)/ (a-1)
Galat (a) a(r-1) JKGa KTGa 2 + b 2
B b-1 JKB KTB 2 + ar ( j2)/ (b-1)
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB 2 + r ( ij2)/ (a-1)(b-1)
Galat (b) a(b-1)(r-1) JKGb KTGb 2

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)


9. ANOVA (3) – Percobaan Faktorial
ANOVA

ANOVA: Respon2 versus Jenis, Dosis, Blok


Factor Type Levels Values
Jenis fixed 2 Pentana, Pestona
Blok(Jenis) fixed 4 1, 2, 3, 4
Dosis fixed 3 3, 4, 5

Analysis of Variance for Respon2


Source DF SS MS F P
Jenis 1 1504.17 1504.17 95.50 0.000
Blok(Jenis) 6 40.50 6.75 0.43 0.846
Dosis 2 1372.00 686.00 43.56 0.000
Jenis*Dosis 2 1460.33 730.17 46.36 0.000
Error 12 189.00 15.75
Total 23 4566.00

S = 3.96863 R-Sq = 95.86% R-Sq(adj) = 92.07%


anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)
Bersambung …….

anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai