Anda di halaman 1dari 5

PT MAKMUR AGRO FARM

NOMOR : AHU- 001663.AH01.30.Tahun2022

PERJANJIAN AKAD “Wakalah bil Ujrah”


NOMOR : 2/MAKMUR AGRO FARM/VIII/2022

Pada hari, Rabu tanggal sepuluh bulan Agustus dua ribu dua puluh dua di Kabupaten Bogor,
telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Akad Wakalah (selanjutnya disebut “Perjanjian”), oleh
dan diantara :

Bertindak untuk dan atas nama orang pribadi.

1.Nama : JAYADI, S.Ak

NIK KTP : 3201123301870005

NO HP : 081288114663

Alamat KTP : Kp Nagrog RT.008/006 Desa Tegal Kec. Kemang Kab. Bogor Jawa Barat

Selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA.” ......................................................

2. Nama : AHMAD SAYIDININGRAT

NIK KTP : 3201182310940003

Alamat KTP : Kp. Siang Ganjor RT.002/004 cidokom,Rumpin Kab. Bogor

Selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA.” ..............................................................

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama sama disebut “PARA PIHAK” dan
secara sendirI-sendiri disebut “PIHAK”

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Ttd Ttd

JAYADI,S.Ak AHMAD SAYIDININGRAT


PT MAKMUR AGRO FARM
NOMOR : AHU- 001663.AH01.30.Tahun 2022

PERJANJIAN AKAD “Wakalah bil Ujrah”


NOMOR : 2/MAKMUR AGRO FARM/VIII/2022

Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

- Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemilik pabrik yang bermaksud melimpahkan kekuasaan
dalam hal yang diwakilkan dalam pembelian pakan kepada pihak kedua dengan akad
“Wakalah bil Ujrah”
- Bahwa PIHAK KEDUA selaku penerima kuasa pelimpahan untuk memberikan dana dalam
pembelian pakan ternak dalam hal ini pembelian bahan pakan akan diserahkan kepada
PIHAK PERTAMA
- Perjanjian Kerjasama ini dituangkan dan dijalankan mengikuti kaidah hukum hukum syariah
islam yaitu kaidah “Wakalah bil Ujrah”
- Bahwa mengingat satu dan lain hal maka para pihak saling setuju dan sepakat untuk
membuat dan menandatangi perjanjian ini.

Berdasarkan Penjelasan-penjelasan tersebut diatas, maka para pihak telah setuju dan sepakat untuk
membuat dan menandatangani perjanjian ini dengan menggunakan syarat syarat dan ketentuan
sebagai berikut :

PASAL I

DEFINISI, KETENTUAN UMUM DAN KETENTUAN POKOK HUKUM SYARA AKAD “Wakalah bil Ujrah”

(1) Bahwa PARA PIHAK tunduk dan taat terhadap norma-norma yang berada dalam perjanjian
ini;
(2) Bahwa yang dimaksud kuasa pembelian adalah untuk pembelian pakan berdasarkan norma
yang berada didalam objek perjanjian
(3) Bahwa yang dimaksud wakalah itu juga diartikan perlindungan (Al-hifzh), pencukupan (al-
kifayah), tanggungan (al-dhamah) atau pendelegasian (al-tafwidh) yang diartikan juga
dengan memberikan kuasa atau mewakilkan.
(4) Akad wakalah adalah akad pemberian kuasa dari muwakkil kepada wakil untuk melakukan
perbuatan hukum tertentu
(5) Akad Wakalah Bil Ujrah adalah akad wakalah yang disertai dengan imbalan burapa ujrah
(fee)
(6) Muwakkil adalah pihak yang memberikan kuasa , baik berupa orang maupun yang di
persamakan dengan orang , baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum.
(7) Wakil adalah pihak yang menerima kuasa , baik berupa orang maupun yang di persamakan
dengan orang , baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum
(8) Ujrah adalah imbalan yang wajib dibayar atas jasa yang dilakukan oleh wakil.
(9) Akad wakalah bil Ujrah boleh dilakukan dengan tunduk dan patuh pada ketentuan dan
batasan yang berlaku sesuai fatwa DSN MUI.
(10) Akad wakalah bi Ujrah harus dinyatakan secara tegasdan jelas serta dimengerti baik oleh
wakil maupun muwakkil
(11) Akad wakalah bil Ujrah boleh dilakukan secara lisan, tertulis, isyarat, dan perbuatan atau
tindakan, serta dapat dilakukan secara elektronik sesuai syariah dan peraturan dan
perundang undangan yang berlaku.
(12) Wakah bil Ujrah hanhya boleh dilakukan terhadap kegiatan atau perbuatan hukum yang
boleh diwakalahkan
(13) Objek wakalah bil Ujrah harus berupa pekerjaan atau perbuatan tertentu dan wajib
diketahui secara jelas oleh wakil dan muwakkil
(14) Akad wakalah bil Ujrah boleh dibatasi jangka waktunya.
(15) Akad antara PIHAK PERTAMA dan penanggungjawab yang dilakukan secara kolektif atau
secara individu dengan tujuan yang bersifat komersil dengan memberikan kuasa kepada
penanggung sebagai wakil peserta untuk mengelola dana tabarru (sumbangan dana
kebajikan) dan/atau dana investasi peserta , sesuai kuasa dan wewenang yang diberikan
dengan imbalan yang berupa ujrah (biaya)
(16) Bahwa akad dalam perjanjian ini memiliki jangka waktu tertentu. Apabila terjadi pemutusan
akad atau akadnya terputus , maka segala konsekuensi hukum akad “wakalah bil Ujrah”
berlaku atas jangka waktu akad yang sudah dijalankan atau tidak berlaku atas waktu yang
belum dijalankan. Sedangkan konpenasi dan tanggungjawab atas akad yang sudah dijalani
ditentukan menurut kesepakatan.
(17) Bahwa pihak yang mangkir atau wanprestasi diwajibkan memenuhi kewajibannya sesuai
akad yang disepakati dan dalam hal terjadi perselisihan ujrah dan tidak tercapai kesepakatan
maka akan diserahkan kepada ketentuan hukum yang berlaku.

PASAL II
OBJEK PENGIKATAN

1. Objek perjanjian para pihak adalah atas AKAD “Wakalah bil Ujrah” untuk rincian per 60
ton pakan dengan harga sebesar 1500/kg dengan total Rp. 90.000.000
2. Total objek pengikat kerjasama selama 6 bulan atau 10 ton/bln

PASAL III

KETENTUAN TERKAIT IMBALAN (Ujrah)

1. Ujrah boleh berupa uang atau barang yang boleh dimanfaatkan menurut syariah
(mutaqawwam) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kuantitas dan/atau kualitad ujrah harus jelad, baik berupa angka nominal, prosentase
tertentu, atau rumus yang disepakti dan diketahui oleh para pihak yang melakukan akad.
3. Ujrah boleh dibayar secara tunai, angsuran/bertahap, dan ditangguhkan , sesuai syariah,
kesepakatan dan/atau peraturan perundangundangan yang berlaku.
4. Ujrah yang disepakati boleh ditinjau ulang atas manfaat yang belum diterima oleh
muwakkil sesuai kesepakatan.
5. Ujrah yang diberikan dari pihak kedua ke pihak pertama sebesar Rp 300/kg dengan
rincian Rp. 18.000.000 dengan berat 60 ton sehingga total keseluruhan dengan pokok
Rp. 90.000.000 menjadi total Rp. 108.000.000 yang dibayarkan oleh pihak kedua kepada
pihak pertama sampai dengan jangka waktu yang disepakati dalam akad “Wakalah bil
Ujrah” ini.
PASAL IV

JANGKA WAKTU

1. Bahwa jangka waktu pelaksanaan akad “wakalah bil Ujrah” sampai dengan tanggal 10
Februari 2023 sejak tanggal yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.
2. Kuantitas dan/atau kualitas ujrah harus jelas, baik berupa angka nominal, prosentase
tertentu, atau rumus yang disepakatidan diketahui oleh para pihak yang melakukan akad.

PASAL V

HAL LAIN LAIN

1. Bahwa perjanjian ini adalah perjanjian satu satunya yang mengikat antara pihak pertama
dan pihak kedua;
2. Bahwa apabila terjadi sesuatu yang tidak diatur dalam perjanjian ini, atau terdapat
perbedaan penafsiran perjanjian, atau adanya perselisihan yang mungkin terjadi antara para
pihak mengenai pelaksanaan isi perjanjian ini, maka para pihak setuju dan sepakat untuk
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
3. Bahwa perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dengan berdasarkan itikad
baik dan dalam keadaaan sehat jasmani maupun rohani serta tanpa adanya paksaan atau
tekanan dari piahk manapun juga dan oleh karenanya perjanjian ini berlaku mengikat bagi
para pihak.
4. Kuntitas dan/atau kualitas ujrah harus jelas, baik berupa angka nimonal, prosentase
tertentu, atau rumus yang disepakati dan diketahui oleh para pihak yang melakukan akad

PASAL VI
PENUTUP

Demikianlah perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai
cukup, masing masing mempunyai kekeuatan hukum yang sama mulaiberlaku sejak tanggal,
bulan dan tahum sebagaimana tersebut dalam perjanjian ini.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Ttd ttd

Jayadi,S.Ak Ahmad Sayidiningrat


PT MAKMUR AGRO FARM
NOMOR : AHU- 001663.AH01.30.Tahun 2022

PERJANJIAN AKAD “Wakalah bil Ujrah”


NOMOR : 2/MAKMUR AGRO FARM/VIII/2022

Pihak I Pihak II

Jayadi,S.Ak Ahmad Sayidiningrat

SAKSI –SAKSI

SAKSI PIHAK I, SAKSI PIHAK II,

Rojak Nurhadi Siti Nur Sopiah

Anda mungkin juga menyukai