TENTANG
Menimbang : a. Bahwa
: upaya penyelenggaraan kegiatan K3 di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi bertujuan
untuk rnelindungi seluruh karyawan dari penyakit
akibat kerja, mewujudkan rasa aman dan nyaman
bagi karyawan, mitra kerja, pasien beserta
keluarganya, pengunjung dan warga sekitar Rumah
Sakit serta memantapkan kewaspadaan dan
kesiapan menghadapi terjadinya bahaya kebakaran
dan kewaspadaan bencana didalam maupun diluar
lingkungan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Jambi maka di pandang perlu membuat Pedoman
Pengorganisasian Komite K3 RS.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor l tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja,
MEMUTUSKAN
Menetapkan : :
KESATU Merevisi
: Pedoman Pengorganisasian Komite K3RS,
Ditetapkan di : Jambi
Pada Tanggal : 9 Juni 2019
Direktur Utama
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
A. VISI :
Visi yang ingin dicapai Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
adalah :“Menjadi Rumah Sakit Jiwa HEBAT dengan Pelayanan
PRIMA“ Adapun yang dimaksud dengan prima adalah Pelayanan
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi profesional yang cepat,
tepat dengan biaya yang terjangkau dan berorientasi pada kepuasan
masyarakat.
B. MISI :
(Terlampir)
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
B. Uraian Jabatan
a .Uraian Tugas :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Koordinator
1. Dasar Hubungan
a. Direktur menghargai kemandirian Komite di dalam
Pengelolaan kegiatan operasional K3 Rumah Sakit
sehari hari sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang
dan tanggung jawab yang telah diamanatkan.
b. Penyelenggaraan dan pengelolaan di K3RS mengacu
pada ketentuan Kebijakan dan Etika Rumah Sakit.
2. Penataan Jabatan
a. Penataan dan pelaksanaan pejabat di Komite K3RS
dilakukan berdasarkanp prinsip- prinsip manajemen
mengutamakan legalitas ( kebersamaan ) dalam
menyelesaikan tugas dan kewajibannya.
b. Secara berurutan Sekretaris dan anggota dapat
mewakili Ketua Komite K3RS pada saat berhalangan
sementara atau tetap untuk jangka waktu yang dapat
diperkirakan maksimal 1 (satu) bulan, baik
terencana maupun tidak terencana
c. Apabila ketua berhalangan tetap dan/atau yang lebih
dari 1(satu) bulan, maka kebijakan pemegang jabatan
diserahkan sepenuhkan kepada Direktur untuk
menunjuk pejabat pengganti sementara dan/atau
menunjuk pejabat tetap berdasarkan periode jabatan
yang ada.
3. Penataan Pekerjaan
4. Penataan administrasi
III. Koordinator
A. Pengertian
B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
E.Metode Orientasi
1. Pegawai Baru
F. Pelaksanaan Orientasi
A. Laporan Harian
B. Laporan Bulanan
1. Pendahuluan,
2. Maksud dan tujuan,
3. Isi (Inti) Laporan memuat parameter 1-3 Laporan Bulanan,
a. Laporan Realisasi Program Kerja Bulanan,
b. Laporan Kegiatan Rutin harian,
c. Laporan Kegiatan Insidentil,
d. Laporan Peningkatan mutu bagian,
4. Evaluasi dan Analisis kegiatan/laporan,
5. Kesimpulan dan Saran,
6. Penutup,
7. Lampiran dan data pendukung
Direktur Utama