Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM ISPA PNEUMONIA


DI WILAYAH PUSKESMAS REMBANG

A. PENDAHULUAN

Salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut).Sebagian besar dari infeksi saluran pernafasan hanya bersifat ringan seperti
batuk pilek, disebabkan oleh virus, dan tidak memerlukan pengobatan dengan
antibiotik.Klasifikasi ISPA dalam pemberantasan penyakit ISPA atau P2 ISPA membagi
menjadi 2 golongan yaitu pneumonia (radang paru-paru) dan yang bukan pneumonia.
ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia atau radang paru- paru sering terjadi pada anak-
anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang
tidak sehat. Resiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi
silang , beban imunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing,
serta tidak tersediaannya atau malah terlebihnya pemakaian antibiotik

B. LATAR BELAKANG
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada
anak. Insiden kelompok umur balita diperkirakan 0,29 episode per anak/ tahun di Negara
berkembang dan 0, 05 episode per anak/ tahun di Negara maju. Pneumonia adalah pembunuh
utama balita di dunia, lebih banyak dibanding gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak.
Didunia tiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta anak balita meninggal karena pneumonia dari
9 juta total kematian balita. Diantara 5 kematian balita, 1 diantaranya disebabkan oleh
pneumonia.Sedangkan di Indonesia angka kematian ISPA diperkirakan mencapai 20%.
Dinegara berkembang 60% kasus pneumonia disebabkan oleh bakteri, menurut hasil
Riskesdas 2007 proporsi kematian balita karena pneumonia menempati urutan kedua (13,2%)
setelah diare (17,2%). Hasil survey morbiditas yang dilaksanakan oleh Subdit ISPA dan
Balitbangkes menunjukkan angka kesakitan 5,12%, angka SDKI 2007 sebesar 11,2%. Jika
dibandingkan dengan hasil penelitian oleh Rudan et al (2004) dinegara berkembang termasuk

1
Indonesia, insiden pneumonia tersebut antara lain Gizi kurang, ASI Eksklusif rendah, polusi
udara dalam ruangan, kepadatan, cakupan imunisasi campak rendah dan BBLR. Di puskesmas
Rembang..Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, Puskesmas Rembang selalu mencerminkan
budaya kerja (senyum, salam, sapa, santun) dan tata nilai Puskesmas Rembang (Memiliki
integritas, Saling menghormati dan menghargai, Ketulusan hati dan keterbukaan, Kerja tim,
inisiatif dan inovasi). Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, Puskesmas Rembang selalu
mencerminkan budaya kerja (senyum, salam, sapa, santun) dan tata nilai Puskesmas Rembang
(Memiliki integritas, Saling menghormati dan menghargai, Ketulusan hati dan keterbukaan,
Kerja tim, inisiatif dan inovasi).

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ISPA dengan pneumonia khususnya pada
anak balita.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengendalikan kasus ISPA Pneumonia balita di wilayah Puskesmas
Rembang dengan cara:
1) Tercapainya cakupan penemuan kasus ISPA Pneumonia balita;
2) Menurunkan angka kematian pneumonia balita sebagai kontribusi penurunan
angka kematian bayi dan balita
b. Untuk mengetahui penyebab penyakit ISPApada balita di wilayah Puskesmas
Rembang
c. Sebagai bentuk kesiapsiagaan dan respon terhadap pandemi Influenza serta penyakit
saluran pernapasan lain yang berpotensi wabah;
d. Untuk mengendalikan kasus ISPA umur ≥ 5 tahun dan terlaksana nya kegiatan
surveylans ISPA pneumonia diwilayah Puskesmas Rembang
e. Untuk menjalin kerjasama / kemitraan dengan lintas program atau lintas sektor dan
fasilitas kesehatan lain yang ada di wilayah puskesmas Rembang dalam
pengendalian faktor resiko ISPA khususnya Pneumonia.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Sosialisasi tentang ISPAPneumonia balita:
1) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga penderita yang dating
berobat kePuskesmas;

2
2) Memberikan penyuluhan kesehatantentang ISPA Pneumonia balita kepada
masyarakat diposyandu balita,Lansia, BPM, Klinik praktek dokter swasta dan
pertemuan lintas sektor.
b. Penemuan dan tatalaksana Pneumonia balita :
1) Penemuan penderita secara pasif : penderita datang kefasyankes;
2) Penemuan pebderita secaraaktif : petugas kesehatan bersama kader secara aktif
menemukan penderita baru dan penderita Pneumonia yang seharusnya dating
untukkunjungan ulang 2 hari setelah berobat;
c. Target penemuan penderita Pneumonia balita:
Target penemuan penderita ISPA Pneumonia balita adalah jumlah penderita ISPA
Pneumonia balita yang harus ditemukan atau dicapai di wilayah kerja Puskesmas
Rembang dalam satu tahun sesuai kebijakan yang berlaku di setiap tahun secara
nasional.

2. Peran Lintas Sektor dan Lintas Program


a. Peran Lintas Sektor
1) Kader : menjaring balita yang dideteksi ISPA/pnemoni diwilayah setempat;
2) RT/RW: motivasi sasaran untuk berobat ke puskesmas
b. Peran Lintas Program
Kesling : Inspeksi sanitasi

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Sosialisasi dan promosi kesehatan
a. Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap ibu/ keluarga yang datang ke Puskesmas
Rembang dan mempunyai balita sakit ISPA Pneumonia, yaitu tentang Apa sih ISPA
pneumonia, tanda dan gejala, tindakan yang dapat dilakukan dirumah, mengajarkan
cara pemberian obat oral dirumah, pemberian makanan dan cairan serta tanda-tanda
pada balita untuk segera dibawa kembali ke Fasilitas kesehatan terdekat.
b. Memberikan penyuluhan kesehatan dan sosialisasi tentang ISPA Pneumonia kepada
masyarakat di Posyandu Balita, Lansia, BPM, Klinik praktek dr. Swasta dan
PertemuanLintas sektor;
c. Kegiatan sosialisasi dan promosi kesehatan dilakukan dengan cara diskusi dan Tanya
jawab
2. Penemuan dan tatalaksana Pneumonia Balita
a. Penemuan penderita secara pasif : Penderita datang ke Fasyankes.
b. Penemuan penderita secara aktif :

3
1) Petugas kesehatan bersama kader secara aktif menemukan penderita baru dan
penderita Pneumonia yang seharusnya datang untuk kunjungan ulang 2 hari
setelah berobat.
2) BPM, Klinik praktek dr. Swasta secara aktif menemukan dan melaporkan setiap
bulan ke Petugas Penanggung Jawab Program ISPA Pneumonia di Puskesmas
Rembang.
c. Pola tatalaksana penderita yang dipakai dalam pelaksanaan pengendalian pneumonia
pada Balita didasarkan pada Buku Pedoman tatalaksana ISPA Pneumonia Balita yang
berasal dari WHO dan telah di sesuaikan dengan kebijakan di Indonesia saat ini.
Selain tata laksana diatas, petugas juga melaksanakan tatalaksana yang lain yaitu;
1. Melakukan pemantauan kesehatan terhadap penderita penyakit ISPA
2. Memberikan motivasi dan support terhadap penderita dan keluarga
3. Memberikan pengertian ke pasien tentang aturan minum antibiotik secara selektif yang
benar.

F. SASARAN
1. Sasaran Kegiatan :
Masyarakat di sekitar wilayah kerja Puskesmas:
a. Terutama pada penderita dan keluarga yang mengalami penyakit ISPA Pneumonia;
b. Masyarakat di Posyandu Balita, Lansia, BPM, Klinik praktek dr. Swasta dan Lintas
Sektor;
c. Penyuluhan kepada masyarakat mencapai 100%;
d. Penyuluhan tata laksana ISPA/Pneumoni dimasyarakat ;
e. Penemuan penderita secara aktif atau pasif;
f. Pengobatan Tatalaksana ISPA/Pneumoni sesuai Standar Operasional prosedur (SOP) :
Masyarakat yang berobat di Puskesmas Rembang
2. Sasaran Target ;
a. Penyuluhan kepada masyarakat mencapai 100%;
b. Penemuan kasus ISPA/Pneumoni di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja
Puskesmas Siwalankerto 10% dari target.

4
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Identifikasi kebutuhan dan Bulan ke
Harapan Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyuluhan Tatalaksana ISPA/
Pneumonia kepada kader Posyandu
Penemuan penderita secara pasif
atau aktif
Tata laksana Penderita ISPA
/Pneumonia pada balita di
Puskesmas Induk/ Puskesmas
Keliling

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Laporan evaluasi kegiatan disampaikan kepada Kepala Puskesmas oleh petugas
kesehatan yang telah melaksanakan kegiatan penyuluhan

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil kegiatan penyuluhan dicatat dalam buku kegiatan disertai dengan dokumentasi
pencatatan jumlah penderita ISPA Pneumonia , kemudian dilakukan analisis untuk pemantauan
dan evaluasi kesehatan penderita ISPA pneumonia diwilayah kerja Puskesmas Rembang

Mengetahui,

Kepala UPTD PenanggungJawab


Puskesmas Rembang Program P2 ISPA

dr. INKHUD MUAWANAH MUFIDAH


NIP. 19730324 200604 2 012 NIP .19670929 198812 2 002

Anda mungkin juga menyukai