Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

ANALISIS ISU INSTANSI


PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XXXIV
GOLONGAN II KOTA PALU
AGENDA : WAWASAN KEBANGSAAN, ANALISIS ISU KONTEMPORER
DAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
NAMA PESERTA : SRI WAHYUNI
KELOMPOK : IV

1. Isu
Puskesmas menghadapi permasalahan umum dan isu strategis yang menjadi kendala
utama dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut. Adapun permasalahan yang
terkait adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya cakupan D/S di Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli, masih
dibawah 80%.
2. Masih tingginya jumlah balita pendek dan sangat pendek di Wilayah Kerja
Puskesmas Birobuli yaitu balita yang diukur tinggi badan pada bulan penimbangan
februari didapatkan status gizi TB/U pendek dan sangat pendek berjumlah 140 dari
total balita yang diukur yaitu 1.390 balita atau sekitar 10,1%.
3. Belum adanya ruangan konseling gizi di Puskesmas Birobuli.
4. Belum optimalnya penanganan kasus balita gizi buruk di Wilayah Kerja
Puskesmas Birobuli.
5. Kurangnya kepatuhan remaja putri konsumsi Tablet Tambah Darah di Sekolah
yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli

2. Menapis Isu dengan Metode APKL


Setelah didapatkan isu-isu maka akan dilakukan penapisan dengan metode APKL
sebagai berikut :
Kriteria (skor) Total Peringkat
No. Masalah/Isu
A P K L
Rendahnya cakupan D/S di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
1 5 4 3 4 16 2
Birobuli
Masih tingginya jumlah balita pendek dan sangat pendek di
2 5 5 4 5 19 1
Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli
3 Belum adanya ruangan konseling gizi di Puskesmas Birobuli 3 2 2 2 9 5
Belum optimalnya penanganan kasus gizi buruk pada balita di
4 5 4 3 3 15 3
Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli
Kurangnya kepatuhan remaja putri konsumsi Tablet Tambah Darah di
5 3 2 2 3 10 4
sekolah yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli
3. Menentukan Prioritas/Kualitas Isu
Setelah didapatkan 3 isu utama dengan menggunakan metode APKL, selanjutnya
menentukan satu isu yang menjadi prioritas dengan menggunakan metode USG
sebagai berikut :

Kriteria (skor) Total Peringkat


No. Masalah/Isu
U S G
Masih tingginya jumlah balita pendek dan sangat pendek di
1 5 4 4 13 1
Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli
Rendahnya cakupan D/S di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
2 3 3 3 9 3
Birobuli
Belum optimalnya penanganan kasus gizi buruk pada balita di Wilayah
3 4 4 4 12 2
Kerja Puskesmas Birobuli

4. Menentukan Sebab dan Akibat


Dari metode USG untuk menentukan prioritas masalah utama yang menjadi isu
prioritas yaitu masih tingginya jumlah balita pendek dan sangat pendek di Wilayah
Kerja Puskesmas Birobuli dibuktikan dengan data pada bulan penimbangan Februari
balita dengan status gizi pendek dan sangat pendek berjumlah 140 balita dari total
1.390 balita yang diukur tinggi badannya. Selanjutnya untuk mengetahui akar
permasalahan secara lebih mendalam maka dilakukan analisis berdasarkan sebab
akibat dengan menggunakan diagram tulang ikan (fishbone diagram).

Lingkungan
Manusia

Sanitasi
Masih ada hasil pengukuran lingkungan yang
antropometri yang kurang tepat masih kurang
Masih tingginya
Masih ada ibu yang tidak memberikan Kemiskinan jumlah balita
MP ASI pada anaknya
pendek dan sangat
pendek di Wilayah
Kurangnya penyuluhan Kerja Puskesmas
Masih ada alat antropometri yang tentang bahaya stunting
digunakan belum terstandar Birobuli
PMBA yang kurang tepat

Pengetahuan orang
tua yang kurang
mengenai PMBA

Sarana Metode
Possible Root Cause Discussion Root Cause ?
Lingkungan
Bukan akar masalah jika sanitasi bisa
Sanitasi lingkungan yang masih kurang diperbaiki bekerja sama dengan petugas Y
kesehatan lingkungan
Memberikan pemahaman pada masyarakat
bahwa makanan yang bergizi tidak hanya
dapat diperoleh dari makanan yang
Kemiskinan Y
harganya mahal saja, tapi makanan lokal
yang disekitar kita juga banyak makanan
yang bergizi
Manusia
Masih ada hasil pengukuran antropometri yang kurang Perlu pendampingan oleh tenaga kesehatan
Y
tepat pada kader saat melakukan pengukuran
Masih ada ibu yang tidak memberikan MP ASI pada Memberikan konseling MP ASI pada
Y
anaknya keluarga balita
Metode
Kerjasama tenaga gizi dan petugas promosi
Kurangnya penyuluhan tentang bahaya stunting kesehatan untuk memberikan penyuluhan Y
tentang stunting di posyandu
Pemberian konseling tentang PMBA pada
PMBA yang kurang tepat Y
keluarga balita
Sarana
Perlunya dinas kesehatan kota untuk
Masih ada alat antropometri yang digunakan belum
menyediakan alat antropometri terstandar di Y
terstandar
setiap posyandu

5. Rekomendasi upaya pencegahan


Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terkait dengan permasalahan yang ada, maka
rekomendasi yang dapat diaplikasikan adalah :
 Melakukan refreshing kader tentang pemantauan pertumbuhan balita khususnya
mengenai pengukuran berat badan dan tinggi badan balita di posyandu.
 Perlu pendampingan tenaga gizi untuk para kader yang melakukan pengukuran berat
badan dan tinggi badan balita di posyandu.
 Memberikan penyuluhan tentang bahaya stunting di posyandu.
 Bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya khususnya petugas kesehatan
lingkungan untuk mengatasi sanitasi lingkungan yang masih kurang.
 Memberikan penyuluhan seputar tentang makanan bergizi bahwa tidak hanya dapat
diperoleh dari makanan mahal tapi banyak makanan lokal yang kaya akan sumber
gizi.
 Memberikan penyuluhan tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) pada
keluarga balita.
 Koordinasi puskesmas dan dinas kesehatan mengenai penambahan pengadaan alat
antropometri yang terstandar di setiap posyandu.

Anda mungkin juga menyukai