1, Februari 2021
ISSN: 2613-9618
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) metode pembelajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa, 2) strategi pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa, 3) kendala yang
dihadapi dalam proses pembelajaran bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa. Subjek pada penelitian ini
adalah dua orang pengajar bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa. Pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) metode
yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa yaitu GTM, direct method,
dan metode audiolingual. (2) strategi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang yaitu
strategi drill, tanya jawab, dan pemberian tugas. (3) kendala yang dihadapi dalam pembelajaran
bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa yaitu kemampuan pemahaman siswa yang berbeda-beda.
要旨
本研究の目的は 1) ブラン・パラパ技能訓練協会における日本学習法、2)日本学習のストラテ
ジー, 3)日本学習の問題点を明らかにすることである。調査対象はブラン・パラパ技能訓練協会の日
本語教師である。データ収集方法は観察、インタビュー、及び教授法、教科書、教材などである。そ
れを定性的な記述法により分析した。結果、1)指導法は GTM、ダイレクト法、視聴覚方法、2) 日本
学習法はドリル、応答練習、習得のタスク、3) 問題点として、学習者の理解力はざまざまであるこ
とが分かった。
キーワード:学習法、授業のストラテジー、ブラン・パラパ技能訓練協会の学習
1. Pendahuluan
2. Metode
a. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan observasi secara
langsung dengan pengajar bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa. Selain itu, untuk
memperkuat dan melengkapi informasi dari wawancara dan observasi juga bersumber dari
RPP, silabus, dan bahan ajar yang digunakan pada saat proses pembelajaran bahasa
Jepang di LPK Bulan Palapa.
Subjek dalam penelitian ini yaitu pengajar bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa.
Sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu (1) Metode pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa, (2) Strategi pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa, dan (3) Kendala yang
dihadapi dalam pembelajaran bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa. Dari ketiga hal pokok
tersebut, itulah yang menjadi sasaran utama dalam penelitian ini.
Hasil Observasi
Observasi pertama dilakukan pada 20 Januari 2020 di kelas kursus pada pukul
08.00-13.00 WITA dengan materi bab 16 dalam buku minna no nihongo I. Materi yang
dibahas pada bab 16 yaitu memperkenalkan kosakata baru.
Observasi kedua dilakukan pada 21 Januari 2020 di kelas kursus pada pukul 08.00-
13.00 dengan materi bab 16 pada buku minna no nihongo I. Materi yang dibahasa yaitu pola
kalimat.
Observasi ketiga dilakukan pada 4 Maret 2020 di kelas kursus pada pukul 08.00-
13.00 dengan materi kaiwa bab 10-25 pada buku minna no nihongo I. Materi yang dibahas
yaitu ga arimasu/imasu, joshuushi (hitotsu, futatsu-), bentuk kata sifat dan benda menurut
waktu (deshita, dewa arimasen, dewa arimasendeshita), ga hoshii, te kudasai, te mo iidesu,
kegiatan yang berturut-turut (KK te,KK te-), kata kerja bentuk negatif (nai), koto ga dekimasu,
kata kerja bentuk lampau (ta), teneikei dan futsukei, to omoimasu, keterangan kata benda
oleh anak kalimat, toki, kuremasu dan tara.
Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan dilakukan pada tanggal 28 November 2019 dan 11 Desember
2019 di ruang tamu LPK Bulan Palapa. Selain itu, wawancara juga dilakukan pada tanggal
20 Januari 2020, 21 Januari 2020 dan 4 Maret 2020 disela-sela waktu istirahat pembelajaran
bahasa Jepang. Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari dua pengajar bahasa Jepang
di LPK Bulan Palapa, sebagai berikut.
Pembelajaran di LPK Bulan Palapa adalah pembelajaran yang dikhususkan untuk
mempelajari bahasa Jepang dan tidak ada bahasa lain yang diajarakan di LPK Bulan Palapa.
Pembelajaran bahasa Jepang di LPK Bulan Palapa dilaksanakan pada setiap hari senin
sampai jumat selama enam jam yaitu dari pukul 08.00-13.00 WITA. Dalam proses
pembelajaran, pengajar maupun siswa menggunakan buku penunjang yaitu Minna no
Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi pertama dan ketiga di kelas A bagi siswa yang
kursusmengenai pembelajaran bahasa Jepang di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bulan
Palapa desa Landih Bangli, menemukan bahwa pengajar menggunakan beberapa metode
dalam pembelajaran bahasa Jepang. Metode pembelajaran tersebut, antara lain.
2) Direct method
Direct method merupakan metode dengan berbicara langsung dengan bahasa target.
Proses belajar mengajar menggunakan direct method dilakukan secara langsung
menggunakan bahasa target tanpa bantuan terjemahan bahasa ibu. Hal ini dapat
meningkatkan motivasi belajar bahasa Jepang siswa dan merangsang siswa untuk berbicara
menggunakan bahasa direct method Jepang.
Penggunaan saat proses pembelajaran dilakukan pada bagian-bagian tertentu pada
kegiatan pembelajaran. Kegiatan menggunakan direct method yaitu pada kegiatan tanya
jawab. Tanya jawab dilakukan dengan menggunakan bahasa Jepang secara langsung tanpa
menterjemahkan lagi ke dalam bahasa sumber. Siswa akan menjawab pertanyaan yang
diberikan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan menggunakan bahasa Jepang. Dengan
kegiatan tanya jawab tersebut siswa diharapkan mampu menyimak yang disampikan oleh
pengajar.
Kegiatan menggunakan direct method juga dilakukan pada saat kaiwa atau
percakapan. Kegiatan kaiwa dilakukan dengan menggunakan bahasa Jepang. Dengan
kaiwa siswa dapat meningkatkan keterampilan komunikasi menggunakan bahasa Jepang
secara langsung tanpa adanya proses menterjemahkan. Kegiatan kaiwa ini dilakukan
sebagai bagian dari peningkatan komunikasi siswa seiring dengan pemahaman tata bahasa
dan pengucapan yang benar.
Tujuan pengajar menggunakan direct method agar keterampilan komunikasi bahasa
Jepang siswa meningkat dan pelafalannya dapat menyerupai lafal orang Jepang. Dengan
teknik menirukan dan melafalkan kosakata, kalimat dan percakapan akan lebih membantu
siswa dalam memantapkan bahasa Jepangnya.
3) Metode Audiolingual
Dalam proses pembelajaran metode audiolingual sering digunakan pada pengenalan
kosakata baru dan pola kalimat baru yang dilatih secara berulang-ulang. Pengenalan
kosakata baru dan pola kalimat oleh pengajar dilakukan secara lisan, siswa akan mengulangi
ucapan dari guru dalam bahasa Jepang. Sehingga siswa terbiasa mendengar dan berbicara
menggunakan bahasa sasaran. Penggunaan metode audiolingual ditekankan pada
keterampilan menyimak dengan latihan secara berulang-ulang dalam pelafalan kata, latihan
pola kalimat.
Metode audiolingual dilakukan pada saat latihan pengulangan dalam mengucapkan
kosakata. Siswa terlebih dahulu menyimak ucapan kosakata dari pengajar kemudian
ditirukan. Pada setiap pengucapan siswa, pengajar akan mengamati cara pengucapan siswa,
jika terjadi kesalahan siswa dalam mengucapkan, pengajar akan memberikan contoh
pengucapan yang tepat kepada siswa secara berulang hingga pengucapan pelafalan siswa
tepat. Penggunaan metode audiolingual dilakukan saat membaca kalimat. Siswa akan
membaca kalimat sesuai dengan apa yang didengar. Pengajar akan mengucapkan kalimat
yang ada di buku sesuai dengan materi, siswa terlebih dahulu menyimak ucapan pengajar
kemudian menirukannya. Siswa lebih sering dilatih dalam menirukan ucapan pengajar.
Siswa yang menyimak dengan baik akan mampu menunjang keterampilan berbicara,
membaca dan menulis.
Kegiatan pembelajaran menggunakan metode audiolingual, awalnya siswa harus
terbiasa belajar dengan menyimak kemudian diikuti denga berbicara, membaca dan menulis.
Melalui proses menyimak, siswa dapat berkomunikasi dengan baik. Siswa dituntut untuk
menirukan ucapan pengajar. Materi yang diberikan bertahap dari materi yang mudah ke
materi yang sulit.
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pembelajaran bahasa
Jepang di LPK Bulan Palapa desa Landih Bangli dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar bahasa yaitu metode Grammar
Translation Method (GTM) digunakan ketika memperkenalkan kosakata dan pola kalimat
dengan menterjemahkan kosakata dan kalimat yang sudah diajar ataupun sedang diajarkan
dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia atau sebaiknya. Direct method digunakan
ketika proses pembelajaran kaiwa dengan menggunakan bahasa Jepang langsung tanpa
proses menterjemahkan lagi ke dalam bahasa sumber, dan metode audiolingual yang
digunakan ketika menperkenalkan kosakata baru dan pola kalimat baru dengan cara
menyimak ucapan pengajar kemudian menirukannya yang dilatih secara terus menerus.
Latihan ini akan mengakibatkan siswa menjadi kebiasaan dalam menggunakan bahasa
sasaran.
2. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh pengajar bahasa Jepang ialah drill, tanya
jawab dan pemberian tugas. Strategi drill digunakan ketika memperkenalkan kosakata dan
membuat kalimat sesuai dengan pola kalimat. Drill dilakukan secara bertahap dan berulang-
ulang demi meningkatkan ingatan siswa akan kosakata dan pola kalimat. Strategi tanya
jawab digunakan untuk mendapatkan respon dari pertanyaan yang diberikan oleh pengajar.
Penggunaan strategi tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi
pelajaran bahasa Jepang yang telah diajarkan atau sedang diajarkan. Strategi pemberian
tugas dapat meningkatkan pelajaran yang sudah dipelajari. Pemberian tugas dapat
merangsang pemahaman siswa dalam materi pembelajaran. Tugas yang sering diberikan
oleh pengajar adalah tugas tertulis seperti menjawab soal-soal yang ada di buku penunjang.
3. Kendala dalam proses pembelajaran bahasa Jepang yang paling mempengaruhi
yaitu kemampuan pemahaman siswa berbeda-beda. Ada siswa yang dapat mencapai
pemahaman pelajaran tanpa adanya kesulitan, namun tidak sedikit siswa yang dapat
mengalami kesulitan. Sehingga guru harus menyadari bahwa setiap siswa memiliki
perbedaan kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru agar dalam proses pembelajaran
dapat berjalan dengan aktif. Upaya yang dapat dilakukan oleh pengajar ialah merancang
pelajaran bagi siswa yang lambat, menghafal kosakata, serta penggunaan metode dan
strategi yang tepat, memberikan tugas atau pekerjaan rumah secara rutin, dan mengadakan
tes sebelum atau sesudah pelajaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.
b. Saran
Berdasarkan hasil temuan selama melaksanakan penelitian ini, maka ada beberapa
saran yang perlu disampaikan, yaitu sebagai beriku.
Daftar Pustaka
Adiatman. 2011. Efektifitas Penerapan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Sungguminasa Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Uin Alauddin Makassar.
Anggriani, Risva. 2017. Keefektifan Metode Role Playing Terhadap Keaktifan dan Kerja
Sama Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Harmoni Sosial.Volume 4. Nomor 2 (Hal 212-
221)
Astina, I Ketut Widi. 2019. Profil Strategi Pembelajaran Bahasa Jepang di LPK Terakoya Bali.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa Asing, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Astutik, Yuli. 2017. “Metode Total Physical Response (TPR) pada Pengajaran Bahasa
Inggris Siswa Taman Kanak-kanak”. http//dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i2.9658,
Volume 17, Nomor 12 (hal.196-207)
Basrudin, dkk. 2013. Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN Fatufia Kecamatan
Bahodopi. Kreatif Tadulako Online. Volume 1, Nomor 1 (hal 214-227)
DPN SBMI. 2020. Daftar Sending Organization atau LPK Pemagangan Jepang. Tersedia di
https://sbmi.or.id/?p=10809 (Diakses pada 13 November 2020)
Fuadah, Evi Nur. 2014. Efektivitas Metode Audiolingual untuk Meningkatkan Penguasaan
Bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Ungaran. Skripsi. Prodi Pendidikan Bahasa Jepang,
Jurusan Bahasa Asing dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Semarang
Irwan, dkk. 2018. Penerapan Metode Diskusi dalam Peningkatan Minat Belajar. IQRO.
Volume 1, Nomor 1 (hal 43-54)
Jati, Aufrida Wulan Cahyeng. 2014. Faktor-Faktor Penghambat Proses Pembelajaran Biola
Grade 1 di Jogja Music School (JMS) Yogyakarya. Skripsi. Jurusan Pendidikan Musik,
Fakultas Baahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.
Kartikasari, Dewi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pelajaran Bahasa Inggris
Melalui Metode Kerja Kelompok di SMP Negeri 3 Palembang. Wahana Didaktika.
Volume 15, Nomor 3 (hal 42-52)
Lailaa, Hikmatul. 2016. Penerapan Metode Community Language Learning di Luar Kelas
dalam Pembelajaran Mahárah Al-Kalám. Skripsi. Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Sari, Mila. 2016. “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Drill and Practive Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa (Studi Kasus Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal
Umum Kelas X SMAN 5 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2015-2016) ”. Skripsi.. Program
Studi Pendidikan Ekonomi (Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasudan, Bandung.
Tambak, Syahraini. 2014. Metode Ceramah: Konsep dan Aplikasi pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. TARBIYAH. Volume 21, Nomor 2 (hal 375-401)
The Japan Foundation. 2018. Survey Report on Japanese Language Education Abroad 2018.
Tersedia pada https://www.jpf.go.jp/e/project/japanese/survey/result/survey18.html
(diakses pada 24 September 2020)