75-100
p-ISSN 2406-8268, e-ISSN 2580-2984, DOI: https://doi.org/10.25139/ayumi.v10i1.6787
Abstrak
Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan pemilihan bunkei dan penyebab kesalahan yang
dilakukan mahasiswa tingkat II Prodi Sastra Jepang Universitas Dr. Soetomo dalam
menjawab soal kuis Enshuu 2 bab 26 sampai bab 34. Teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teori kesalahan berbahasa dan teori bunkei di bab 26-34. Manfaat penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi pembelajaran responden dan pembelajar bahasa
Jepang dalam memahami kembali bunkei tersebut dengan baik dan benar, serta dapat
menjadi referensi bagi pengajar dalam menerangkan bunkei di kelas secara lebih detail.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data berupa soal pola kalimat atau bunkei
shoutesuto Enshuu 2 yang pilihan jawabannya salah dengan jumlah pemilih lebih dari 4
orang ditambah dengan angket jawaban responden. Berdasarkan analisis, kesalahan
pemilihan responden dalam memilih bunkei yang paling sering hingga yang paling sedikit
pada bunkei …nai de,… …te…masu, …hou ga ii, … bentuk kanoukei (bentuk kemampuan)
[…raremasu], …ga miemasu/ …ga kikoemasu, …deshou, mada …te imasen, dan ..te
shimaimashita. Penyebab kesalahan tersebut karena responden masih belum memahami
konteks kalimat soal dengan baik dan tidak teliti.
kata kunci: bunkei; Enshuu 2; kesalahan berbahasa; shoutesuto.
Abstract
This study describes the mistakes in choosing bunkei and the causes of mistakes made by
second-level students of Japanese Literature Study Program, University of Dr. Soetomo in
answering the Enshuu 2 quiz questions chapters 26 to chapter 34. The theory used in this
study is the theory of language errors and the theory of bunkei in chapters 26-34. The benefits
of this research are expected to be material for evaluating the learning of respondents and
Japanese language learners in understanding the bunkei properly and correctly, and can be
a reference for teachers in explaining bunkei in class in more detail. This study uses a
qualitative method. The data is in the form of sentence pattern questions or bunkei shoutesuto
Enshuu 2 where the answer choices are wrong with more than 4 voters added to the
respondent's answer questionnaire. Based on the analysis, the respondents’ selection errors
in selecting bunkei that were most frequent to least were bunkei …nai de,… …te…masu,
…hou ga ii, …kanoukei forms (forms of ability) […raremasu], …ga miemasu/ … ga
kikoemasu, …deshou, mada …te imasen, and ..te shimaimamashita. The cause of the error
was because the respondent still did not understand the context of the question sentence
properly and was not careful.
keywords: bunkei; Enshuu 2; language errors; shoutesuto.
75
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
76
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
77
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
78
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
79
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
80
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
81
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
今夜は星がみえるでしょう。
Konya wa hoshi ga mieru deshou. 8. Bunkei ...te shimaimashita
‘Malam ini bintangnya akan kelihatan
Ichikawa (2005: 224)
lho.’
menyebutkan bahwa bunkei atau pola
(Minna no Nihongo 2, 2013: 54) kalimat …te shimaimasu/ ...te
shimaimashita digunakan untuk
7. Bunkei mada…te imasen
menyatakan berakhirnya atau
Bunkei atau pola kalimat
selesainya suatu kegiatan secara
mada…te imasen merupakan bunkei
keseluruhan. Pada saat itu, adverbia
yang digunakan untuk menunjukkan
atau fukushi yang turut melekat pada
arti suatu hal yang belum terjadi atau
bunkei ini antara lain zenbu, kanzen ni,
suatu perbuatan yang belum
subete, sukkari. Di samping itu,
dilakukan pada saat ini (Tanaka et al,
bunkei ...te shimaimashita dapat juga
2001: 39). Lebih lanjut, bunkei
digunakan untuk menyatakan
mada…te imasen ini menyatakan
82
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
II DPBJ FPBS UPI oleh Nurrakhman terhadap makna dan situasi, serta
83
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
84
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
85
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
86
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
87
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
(…しないで) yang secara struktur atas berada pada bagian soal II nomor
dan fungsinya juga sudah diterangkan 3 kuis bab 32-34. Pada soal pilihan
di bab 34 renshuu A ketika di kelas. bunkei ini, responden diminta
secara gramatikal juga memiliki arti apakah kakete (かけて) atau kaketara
88
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
tersebut tidak hanya pada saat bunkei yang seharunsya kakete (かけ
membaca koran saja memakai て ) yang secara struktur dan
kacamata, tapi dalam aktivitas sehari- fungsinya juga sudah diterangkan di
hari lainnya pun tetap ia gunakan. bab 34 renshuu A di kelas. Pola …te
Pilihan jawaban responden pada
(…て) pada verba bentuk kamus yang
jawaban kaketara (かけたら) yang
melekat pada kamus kakeru yang
memiliki arti ‘kalau memakai apabila digabung menjadi kakete,
(kacamata)’ dirasa tidak tepat. secara gramatikal juga memiliki arti
Padahal, konteks kalimat pada data 2 memakai, dan jika disambung dengan
sebenarnya yakni, si subjek bukan klausa di depannya, fungsi dari kakete
kadang-kadang saja membaca koran, ini juga menambahkan makna
melainkan menjelaskan kebiasaannya konjugatif kemudian pada klausa di
yang selalu membaca koran dan pasti depannya. Jadi, jika dipasangkan,
memakai kacamata. Dengan kata lain, pola kalimat yang benar akan
sebelum membaca koran, si subjek terbentuk dan berarti demikian.
memakai kacamata sebagai aktivitas いつもめがねをかけて新聞を読みま
pertama kemudian dilanjutkan す。
Itsumo megane wo kakete shinbun wo
dengan aktivitas kedua berupa yomimasu.
membaca koran. Hal ini ‘Dia selalu memakai kacamata
kemudian membaca koran.’
menunjukkan bahwa dua kegiatan
Dengan demikian, berdasarkan
tersebut sebagai dua kegiatan yang
pembahasan di atas, penyebab
berkelanjutan, tidak dapat dipisahkan
kesalahan pilihan jawaban responden
dan saling melengkapi. Jadi,
terletak pada faktor pemahaman
penggunaan bunkei …te (…て) pada
konteks soal kalimat yang kurang dan
verba kakeru ( か け る ) ‘memakai’
faktor ketidaktelitian.
yang kemudian menjadi kakete (かけ
て) menjadi pilihan yang paling tepat 3. Data 3
jika mengacu pada konteks di atas.
毎日(運動した/運動の)ほうが
Kedua, faktor ketidaktelitian いいです。
responden ketika memilih jawaban
89
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
90
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
91
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
ditemukan pada data di atas. Soal di merupakan pilihan yang tepat karena
atas berada pada bagian soal II nomor Gunung Fuji dapat dilihat
4 kuis bab 26-28. Pada soal pilihan (miraremasu). Jadi, bila
bunkei ini, responden diminta menggunakan pola kalimat atau
memilih jawaban yang paling tepat bunkei ini, pembicara seolah-olah
dari soal model percakapan di atas, dengan usahanya sendiri akhirnya
apakah pilihan jawaban pada mampu melihat dengan sejelasnya
92
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
Jenis verba ini merupakan jenis verba Pada soal pilihan bunkei ini,
93
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
94
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
tersebut dapat menjadi kalimat seperti kepada pembicara (A) jika belum
95
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
96
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
menerima hadiah buku agenda selalu dari sebuah peristiwa atau kegiatan
dijatuhkannya. Pemahaman ini yang sudah selesai kemudian
sebenarnya dapat dimengerti dan diutarakan pada lawan bicaranya.
diterima, namun seharusnya, masih Sebaliknya, penggunaan pola
ada pilihan yang paling benar untuk shimaimasu ( し ま い ま す ) dalam
menggambarkan kondisi di atas buku Minna no Nihongo 2 dapat
dengan pilihan shimaimashita (しま digunakan untuk menyatakan maksud
い ま し た ). Hal ini bersambung si pembicara dalam menyelesaikan
dengan ketidakpahaman terhadap seluruh aktivitas atau pekerjaan
konteks kalimatnya sebagai faktor ke- dalam satu waktu yang diceritakan
2 yang menyebabkan responden pula kepada lawan bicara, yang
tersebut keliru dalam memilih cenderung memiliki makna positif.
jawaban yang paling tepat. Selain itu, penggunaan pola kalimat
97
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
98
Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita, Kesalahan Pemilihan…
99
AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023, pp. 75-100
100