Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TIDAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Jalan Kapten Suparman 39 Magelang 56116 Telp. (0293) 364113 Fax. (0293) 362438
Laman : www.untidar.ac.id Surel : fkip@untidar.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021

Mata Kuliah : Linguistik Terapan


Semester/Kelas : VI/A, B, C
Hari/Tgl. : Selasa/30 Maret 2021
Waktu : 09.00 – 10.40 WIB
Pengampu : Asri Wijayanti, S.Pd., M.A.
Jenis Ujian : Tertulis

Petunjuk
a. Ujian secara tertulis..
b. Jawablah sesuai dengan pertanyaan.
d. Jawaban dikumpulkan sesuai waktu yang disediakan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan penerapan bidang kajian linguistik pada pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah!
Uraikan minimal 5 kalimat (nilai 25)

2. Menurut pendapat Anda, apakah hubungan antara ahli bahasa dengan guru bahasa? Mengapa
mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (calon guru bahasa) perlu diberi mata
kuliah terkait kebahasaan (linguistik)? Uraikan minimal 10 kalimat (2 paragraf) dengan bahasa
yang runtut dan mudah dipahami (nilai 25)

3. Jelaskan perbedaan tujuan pengajaran bahasa di tingkat SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi
menurut Pendapat Anda! Uraikan perbedaan dengan jelas! (nilai 25)

4. Gunakanlah metode kaji/simulasi (pilih salah satu) untuk mengajarkan KD ini! Tulis:
(1) nama metode,
(2) bahan ajar yang digunakan, dan
(3) langkah-langkah penerapannya!
(nilai 25)

a. KD :
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara
memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai
sumber yang dibaca dan didengar
4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara
memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah dll.) dari berbagai
sumber yang dibaca dan didengar yang dibaca dan didengar

- Selamat mengerjakan. Semoga berhasil –

1. Penerapan bidang kajian linguistik pada pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah.


Kajian linguistik sangat berguna ketika sedang pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
Adapun penerapannya yaitu pengajaran pada saat membahas tentang menulis kalimat
dengan baik dan benar. Dari sini kita ketahui bahwasannya di dalam menulis kalimat yang
baik dan benar perlu adanya pemahaman guru mulai dari morfologi, sintaksis, dan wacana.
Ketiga itu termasuk bidang dalam kajian linguistik dan setiap guru bahasa harus memiliki
kompetensi itu. Selain itu juga ada penerapan bidang kajian linguistik pada keterampilan
berbahasa berbicara. Pada aspek ini, kajian linguistik yang dapat diterapkan yaitu
pragmatik dan fonologi. Melalui pragmatik, guru dapat mengajarkan kepada siswa-
siswanya bagaimana dapat berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai
dengan konteks. Dengan fonologi, siswa dapat mengucapkan huruf-huruf serta kata dalam
bahasa Indonesia secara tepat.

2. Hubungan antara ahli bahasa dengan guru bahasa dan alasan mengapa mahasiswa
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (calon guru bahasa) perlu diberi mata
kuliah terkait kebahasaan (linguistik).

Ahli bahasa dan guru bahasa memiliki hubungan erat. Keduanya memiliki
persamaan yaitu sama-sama mempelajari bidang bahasa/linguistik. Hanya saja, ahli bahasa
mempelajarinya secara lebih detail dan mendalam, sedangkan guru bahasa yang
dipelajarinya terkhusus untuk pengajaran bahasa. Segala sesuatu yang diteliti oleh ahli
bahasa tentunya memiliki keterikatan dengan guru bahasa. Misalkan ada penemuan-
penemuan baru atau ejaan baru dalam bahasa Indonesia. Pada situasi dan kondisi tersebut,
guru bahasa harus mengikuti penemuan dan kebijakan terbaru tersebut.
Lalu mengapa mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia perlu diberi
mata kuliah terkait kebahasaan (linguistik)? Mahasiswa PBSI akan menjadi calon guru
bahasa Indonesia. Seperti nama mata pelajarannya yaitu bahasa maka dari itulah calon
guru wajib dibekali makul kebahasaan yang nantinya akan diajarkan kepada peserta
didiknya. Lebih dari itu, hal yang penting yaitu untuk mengajarkan bahasa, guru harus
memahami teori belajar/teori linguistik yang dapat membantu proses pengajaran bahasa
Indonesia. Materi-materi yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pun juga
mencakup penerapan teori-teori linguistik baik di jenjang SMP maupun SMA.

3. Perbedaan tujuan pengajaran bahasa di tingkat SD, SMP, SMA, dan perguruan
tinggi menurut Pendapat Anda.

Menurut saya, tujuan pengajaran bahasa


a. Pada tingkat SD sederajat, pengajaran bahasa bertujuan agar siswa dapat memiliki
penalaran yang bagus dalam bahasa yang kemudian akan diimplementasikan (dapat
berkomunikasi) serta menyampaikan kebudayaan atau suatu topik tertentu melalui
suatu bahasa dengan baik dan benar yang disesuaikan dengan tingkat pengalaman anak
seusia SD sederajat.
b. Pada tingkat SMP sederajat, pengajaran bahasa bertujuan agar siswa dapat bernalar,
berinteraksi, dan menyerap ilmu dalam suatu bahasa tersebut. Tujuan pengajaran ini
lebih tinggi derajatnya dibandingkan seusia SD yang hanya sampai pada tingkatan
dapat berkomunikasi.
Pada tingkat SMP ini tujuannya hingga dapat menyerap ilmu suatu bahasa. Maksud
“dapat menyerap ilmu suatu bahasa” yaitu bisa menjadi sarana untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan demi pelestarian dan pengembangan suatu bahasa serta
pengembangan bidang IPTEK dan seni.

c. Pada tingkat SMA sederajat, pengajaran bahasa bertujuan agar siswa dapat bernalar,
berinteraksi, menyerap ilmu suatu bahasa, dan sebagai sarana siswa untuk dapat
mengapresiasi dan menambah wawasan bersusastra serta untuk memahami suatu
bahasa baik dari segi makna, bentuk, macam, dan tujuan.
Tujuan pengajaran bahasa di SMA lebih kompleks bila dibandingkan dengan
tingkatan sebelumnya. Di SMA sederajat, selain tujuan pengajaran bahasa di SMP,
siswa lebih memiliki pemahaman serta dapat mengapresi karya sastra atau bersastra
dan jauh lebih dalam lagi yaitu dapat memahami bahasa dari berbagai segi makna,
bentuk, macam, dan tujuan.

d. Pada tingkat perguruan tinggi, pengajaran bahasa bertujuan agar mahasiswa dapat
menyusun suatu karya ilmiah (artikel, papper, skripsi, tesis, disertasi) dengan
menggunakan suatu bahasa yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pada tingkatan tertinggi ini, sebelumnya mahasiswa sudah mempelajari bahasa
Indonesia mulai dari SD hingga SMA dan telah mencapai tujuan pengajaran bahasa,
maka pada tingkat perguruan tinggi mahasiswa dapat membuat karya ilmiah dengan
mengutamakan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

4. KD :
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat
(cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari
berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat
(cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah dll.) dari
berbagai sumber yang dibaca dan didengar.

(1) nama metode : Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based


Learning)
(2) bahan ajar yang digunakan : Power point, alat musik ukulele.
(3) langkah-langkah penerapannya :
a. Kegiatan pendahuluan:
1. Peserta didik dan guru berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas sesuai dengan
keyakinan dan kepercayaan masing-masing.
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui buku presensi kelas.
3. Guru bertanya dengan tujuan untuk me-review materi pada pertemuan
sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5. Peserta didik menerima nomor urut sesuai untuk pembentukan kelompok seperti
yang sudah dibagi pada pertemuan sebelumnya.
6. Peserta didik berkelompok dengan anggota lainnya secara jujur.

b. Kegiatan inti:
1. Peserta didik menerima materi yang berupa power point/ salindia yang berisi
tentang teks prosedur dari guru.
2. Peserta didik memahami berbagai macam contoh teks prosedur yang berkaitan
dengan cara memainkan alat musik atau tarian daerah di Indonesia.
3. Guru bertanya kepada peserta didik siapakah yang dapat memainkan alat musik
ukulele dan peserta didik itulah yang menjelaskan kepada teman-temannya
bagaimana cara memainkan ukulele serta mempraktikannya secara langsung.
4. Peserta didik mencari contoh teks prosedur lainnya yang berkaitan dengan topik
cara memainkan alat musik atau tarian daerah di Indonesia.
5. Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan
telah membawa salah satu alat musik daerah (yang dapat terjangkau) atau
makanan daerah.
6. Setiap kelompok mengidentifikasikan bagaimana cara memainkan alat musik
atau cara membuat makanan daerah yang telah dibuat.
7. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya/hasil buatannya/hasil memainkan
yang berbentuk teks prosedur sesuai dengan struktur dan unsur kebahasaannya.
8. Masing-masing perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya.
9. Antarkelompok dapat mengajukan pertanyaan/saran/kritik. Kelompok yang
dituju dapat memberika umpan balik.
Kegiatan penutupan
1. Guru memberikan umpan balik serta memberikan apresiasi kepada semua
kelompok.
2. Guru menyimpulkan hasil diskusi selama pembelajaran berlangsung.
3. Guru memberikan penugasan berupa kuis yang harus dikerjakan setiap peserta
didik/individu.
4. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa sesuai dengan keyakinan dan
kepercayaan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai