Anda di halaman 1dari 10

Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1

Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

ANALISIS KESALAHAN MENYIMAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG PADA


SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 DRIYOREJO GRESIK TAHUN AJARAN 2016-2017
Ayu Arzia Rachmawanti
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Ayu.arzia@yahoo.com
Didik Nurhadi, M.Pd., M.A., Ph.D
Dosen Pembimbing Skripsi dan Jurnal

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesalahan penulisan kosakata bahasa Jepang saat
kegiatan menyimak dalam proses pembelajaran bahasa Jepang di kelas. Penelitian ini
menggunakan analisis soal tes untuk mengetahui kesalahan menyimak dalam pembelajaran
bahasa Jepang. Untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan berbahasa, peneliti
menggunakan data angket. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang
menyebabkan kesalahan menyimak dalam pembelajaran bahasa Jepang. Penelitian juga
menggunakan data wawancara untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kesalahan berbahasa. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan cara mengatasi
kesalahan menyimak dalam pembelajaran bahasa Jepang.
Dari hasil analisis soal tes kesalahan bunyi bahasa yang terjadi adalah kesalahan bunyi
yang terdiri dari kesalahan bunyi vokal panjang (chooon) sebanyak 64 kesalahan,
kesalahan bunyi konsonan rangkap (sokuon) sebanyak 9 kesalahan. Dari hasil data angket
adalah faktor eksternal, faktor internal, faktor pengalaman, dan faktor lingkungan fisik.
Dari hasil data wawancara adalah upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah penerapan
teknik pengajaran lebih bervariatif yang bertujuan untuk menunjang proses pembelajaran
bahasa Jepang di dalam kelas. Upaya yang dapat dilakukan siswa adalah harus lebih
konsentrasi, menuliskan hal-hal yang penting di buku tulis ketika menyimak materi yang
diucapkan oleh native speaker, harus sering mendengarkan percakapan berbahasa Jepang
seperti lagu-lagu, siaran TV, maupun film.
Kata Kunci: Analisis kesalahan, kesalahan berbahasa, kesalahan menyimak, pembelajaran
bahasa Jepang.

Abstract
The background of this research focusing on the Japanese vocabulary writing error
during heeds activity in learning process of Japanese language with instruction method in
class. This research used test question analysis and also questionnaire method to discover
the error within students speaking ability in learning of Japanese language during class. The
study also used the interview data to support the validation of test question and
questionnaire result in order to assume the best solution in solving the speaking errors
problem. The purpose of using three data collection above is to gather as much as
information from the sample, then conclude the solution which is used to solve most of the
problem caused in learning process of Japanese language.
According to the result of study that concern with three elements of data collection;
interview data, questionnaire and test question analysis. The first result based on the test
question analysis divided into two classifications. The first is sounds errors that divided
into four categorize, they are: sounds error of long vocal (chooon), sounds error of
multiple consonant (sokuon). The second result based on the questionnaire is generally the
factors of the errors occurred, they are external and internal factors, experience factor and
also social circumstances factor. The third result based on the interview data is mostly the
solution of occurred problem that provide from learning suspect, that is student and teacher
correlation, the implied teaching technique that should be more varies in order to support
Japanese language learning process during. The solution from the students itself is
increasing their concentration by writing the important thing in a book while concern to the
material that spoken from native speakers, have to pay more attention in Japanese
conversation, Japanese songs, Japanese TV shows or Japanese movies.
Keywords: Failure analysis, speaking error, listening error, Learning of Japanese language.

1
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

2
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

terjadi dalam proses Driyorejo Gresik tahun


PENDAHULUAN haha to ani to imouto to
pembelajaran bahasa. ajaran 2016-2017.
Dalam pembelajaran watashi desu. Chichi wa
Terutama jika yang
bahasa Jepang, terdapat go juu sai desu. Koukou KAJIAN PUSTAKA
dipelajari adalah bahasa
keterampilan berbahasa no kyoushi desu. Haha wa Membahas masalah
kedua atau bahasa asing.
seperti listening. Tarigan yon juu go sai desu. mengenai kesalahan
Namun, jika kesalahan-
(dalam Sudjianto, Kissaten wo yatte imasu. menyimak dibutuhkan
kesalahan tersebut
2010:119) mengatakan Ani wa ni juu ni sai desu. teori-teori yang
dibiarkan akan
bahwa dalam bahasa Kaishain desu. Imouto wa berhubungan dengan
menimbulkan proses
Inggris, to listen adalah juu yon sai kegiatan menyimak atau
pembelajaran menjadi
padanan kata menyimak desu.chuugakusei desu. keterampilan menyimak
tidak sesuai kaidah bahasa
sedangkan to hear adalah Dari jumlah siswa kelas
yang sedang dipelajari. dalam pembelajaran
padanan kata mendengar. XI bahasa yang berjumlah
Hal inilah yang bahasa Jepang. Untuk
Keterampilan berbahasa 26 siswa dan berikut
dilakukan oleh siswa yang pembahasan masalah
tersebut mempunyai ulasan keseluruhan siswa
kemudian dapat pertama dibutuhkan teori
beberapa hal untuk yang masih mengalami
menghambat penerimaan mengenai analisis
melakukan kegiatan kesalahan berbahasa
informasi dari guru ke kesalahan dan kesalahan
menyimak diantaranya, diantaranya, kata desu
siswa. Jika hal tersebut berbahasa, kemudian
kemampuan ditulis des, kata
berlangsung terus- untuk pembahasan
mengidentifikasi bunyi chichi jadi cici, kata
menerus akan berakibat masalah kedua dibutuhkan
suara, kemampuan juu hanya ditulis ju,
lebih serius karena teori mengenai faktor-
mengidentifikasi kata koukou ditulis
kesalahan informasi faktor yang menyebabkan
komponen-komponen koko, kata kyoushi
sekecil apapun akan kesalahan menyimak, dan
kebahasaan, kemampuan jadi kyoshi, kata
berdampak meluas. Siswa untuk rumusan masalah
memahami maknanya kissaten ditulis
tidak dapat memahami ketiga dibutuhkan teori
dengan cara kisaten ada juga siswa
kata atau kalimat yang mengenai solusi untuk
menghubungkan bunyi yang menuliskan
diucapkan dalam bahasa mengatasi kesalahan
yang didengar dengan kisateng, kata yatte
Jepang secara verbal. menyimak.
kata-kata yang sudah jadi yate, kata imasu
Sehubungan dengan hal
diketahui. Kemampuan ditulis imas, kata Kesalahan Berbahasa
itu, penulis ingin melihat
memahami arti secara kaishain ditulis
lebih jauh tentang hal-hal Menurut Yoshikawa
gramatikal, kemampuan kashain, kata imouto
yang berhubungan dengan (1997:4) kesalahan
memahami intisari, jadi imoto, kata
kesalahan bunyi suara berbahasa Jepang yaitu :
kemampuan membuat chuugakusei ditulis
yang kaitannya dalam
catatan-catatan sambil chugakusai ada juga
pembelajaran bahasa
mendengar. Kegiatan menuliskan cugakusai
Jepang.
atau chugakusei.
menyimak diperlukan Berdasarkan hal
Dari contoh masalah
beberapa pengetahuan tersebut, adapun
tersebut, terlihat adanya
seperti pengetahuan permasalahannya yaitu:
kesalahan suara vokal
tentang bunyi suara, bagaimana kesalahan
panjang ou dan uu,
kosakata, gramatika, menyimak dalam Nihongo goyou bunseki to
kesalahan konsonan
struktur wacana, dan juga pembelajaran bahasa ieba nihongo washa no
rangkap yang
keterampilan Jepang, faktor yang soredewanaku, nihongo
dilambangkan dengan
mengidentifikasi bunyi menyebabkan terjadinya gakushuusha no goyou to
tsu kecil apabila ditulis
suara, menyimak kata kesalahan menyimak iu koto ni naru, ato hodo
dengan huruf latin, bunyi
dengan benar, dan dalam pembelajaran ageru goyou rei wa
konsonan rangkap ditulis
membuat catatan. bahasa Jepang, cara subete, koushita, nihongo
sama dengan konsonan
Saat proses belajar mengatasi kesalahan gakushuusha mono de aru.
pada silabel yang ada
mengajar berlangsung menyimak dalam Kesalahan berbahasa
pada bagian berikutnya
contoh masalah tersebut pembelajaran bahasa Jepang bukan kesalahan
yaitu ss dan tt.
seperti dibawah ini: Jepang pada siswa kelas dari penutur asli bahasa
Kesalahan bahasa
watashi wa go nin XI bahasa SMA negeri 1 Jepang melainkan dari
merupakan hal yang biasa
kazoku desu. Chichi to

3
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

pembelajar bahasa Jepang kesalahan mengucapkan suara (bunyi) dengan menghargai apa yang
itu sendiri. kata yang mengakibatkan telinga, mendapat kabar, disimaknya, agar dapat
Adapun pendapat lain salah komunikasi (miss telah mendengarkan, mengkomunikasikan ide,
oleh Dulay dan Burt yang communication) yang menurut, mengindahkan, gagasan kepada orang lain
membagi 4 kategori menyimpang dari ucapan mendengarkan dengan lancar dan tepat,
kesalahan berbahasa, yaitu baku dan dapat (Depdikbud dalam agar dapat membedakan
interference goofs atau menimbulkan perbedaan Sudjianto, 2010:119). bunyi-bunyi dengan tepat
kesalahan karena makna misalnya, telur Menyimak adalah suatu mana bunyi yang
interferensi, L1 diucapkan telor, alasan proses mendengarkan membedakan arti mana
developmental goofs atau diucapkan alesan, lambang-lambang lisan bunyi yang tidak
kesalahan perkembangan gakusei vokal u tidak dengan penuh perhatian, membedakan arti, agar
B1, ambigous goofs atau terdengar menjadi gaksei pemahaman, apresiasi, dapat memecahkan
kesalahan taksa, unique diucapkan gakusei vokal serta interpretasi untuk masalah secara kreatif dan
goofs atau kesalahan unik u masih ikut dilafalkan. memperoleh informasi, analisis, untuk
(dalam Tarigan, Kesalahan ejaan adalah menangkap isi atau pesan, meyakinkan dirinya
2011:128). Kesalahan kesalahan menuliskan kata serta memahami makna terhadap suatu masalah
berbahasa dapat terjadi atau menuliskan kesalahan komunikasi yang telah atau pendapat yang selama
dalam setiap tataran penggunaan tanda baca disampaikan sang ini diragukan.
linguistik yaitu kesalahan misalnya, melihat-lihat pembicara melalui ujaran
yang terjadi dalam dituliskan me-lihat2, atau bahasa lisan (Tarigan, Faktor-faktor Yang
fonologi, morfologi, dua puluh dituliskan 1980:23). Menyimak juga Mempengaruhi Kegiatan
sintaksis, wacana dan duapuluh, isshoni ( dapat diartikan sebagai Menyimak
semantik. Kesalahan ) dituliskan kegiatan menangkap isi, Tarigan (1980:99-107)
berbahasa yang paling isshouni ( pesan atau makna yang menyatakan bahwa
umum terjadi akibat ) yang bermakna disampaikan melalui terdapat 8 faktor yang
penyimpangan kaidah bersama-sama. Kesalahan ujaran atau bahasa lisan. mempengaruhi kegiatan
bahasa. Hal itu terjadi oleh penambahan vokal u Kegiatan menyimak menyimak, diantaranya
perbedaan struktur B1 yang tidak seharusnya dan juga berperan penting faktor fisik, faktor
dengan B2. Kemudian dari menimbulkan dalam berkomunikasi psikologis, faktor
keempat kategori penyimpangan dari kata sehingga komunikasi pengalaman, faktor sikap,
kesalahan berbahasa yang seharusnya. berjalan lancar. Dalam faktor motivasi, faktor
tersebut terdapat (party atau pesta) menyimak kita diharuskan jenis kelamin, faktor
pengklasifikasian atau dituliskan . mendengar sekaligus lingkungan, dan faktor
taksonomi bagi kesalahan- Kesalahan ini terletak memahami dan peranan dalam
kesalahan berbahasa pada penulisan huruf memperhatikan apa yang masyarakat. Adapula
tersebut. Pengklasifikasian katakana tei- yang diujarkan pembicara atau pendapat yang berbeda,
taksonomi tentang seharusnya thi- karena lawan bicara kita agar menurut Hermawan
kesalahan berbahasa huruf katakana merupakan komunikasi dapat berjalan (2012:49-54) bahwa
terbagi menjadi 4, yaitu peleburan kata dari bahasa dengan baik. Tarigan faktor-faktor yang
taksonomi kategori asing seperti bahasa (1980:56) menyatakan mempengaruhi dibagi
linguistik, siasat Inggris. bahwa tujuan utama menjadi 2 faktor yaitu
permukaan, komparatif, pembelajaran menyimak faktor internal dan faktor
dan efek komunikatif. Konsep Menyimak beraneka ragam yaitu : eksternal.
Pada penelitian ini Menyimak dapat menyimak dengan tujuan Faktor internal yang
mencangkup ilmu diartikan sebagai utama agar dapat dapat mempengaruhi
fonologi (oninron). Kajian mendengarkan memperoleh pengetahuan proses menyimak adalah
tataran fonologi ini (memperhatikan) baik- dari bahan ujaran masalah pendengaran,
mencangkup ucapan baik apa yang diucapkan pembicara, untuk kelebihan masukan
untuk bahasa lisan, dan atau dibaca oleh menikmati keindahan (input), minat pribadi, dan
ejaan bagi bahasa tulis. seseorang. Istilah audial, agar dapat menilai berpikir terlampau cepat.
Kesalahan fonologi menyimak sedikit berbeda apa yang disimak dan Ketika seseorang
terbagi menjadi 2 yaitu, dengan mendengar yang mengevaluasi, agar dapat menderita masalah
kesalahan ucapan adalah berarti dapat menangkap menikmati dan pendengaran atau

4
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

kerusakan alat lebih dulu dikuasainya, yang kedua yaitu di SMAN 1


pendengaran yang dapat kekurang pahaman mendeskripsikan faktor- Driyorejo Gresik.
menghambat masuknya pemakai bahasa terhadap faktor yang menpengaruhi Teknik analisis data pada
gelombang dalam volume bahasa yang dipakainya, kesalahan berbahasa penelitian ini terdiri dari
tertentu atau menderita dan pengajaran bahasa dalam pembelajaran pengumpulan data, reduksi
kelainan dalam menerima yang kurang tepat atau bahasa Jepang. data, penyajian data, dan
frekuensi tertentu, maka kurang sempurna. Sedangkan teknik kesimpulan.
proses menyimak akan observasi digunakan
terganggu. Hilangnya METODE dimana penulis sebagai HASIL DAN
pendengaran ini tidak Penelitian ini observer yang PEMBAHASAN
hanya merugikan menggunakan metode berpartisipasi dan terlibat Analisis data
penderita, namun juga deskriptif kualitatif yang dalam kegiatan yang diperlukan untuk
bagi orang yang diajak sesuai dengan tujuan diamati. Berikut ini urutan menjawab rumusan
berbicara, sehingga dapat untuk mendeskripsikan langkah-langkah yang masalah yang pertama
menghasilkan komunikasi secara tepat kesalahan dilakukan peneliti untuk yaitu dengan
yang tidak efektif. menyimak dalam proses pengumpulan data, menggunakan analisis
Faktor lingkungan, pembelajaran bahasa yaitu : hasil soal tes, untuk
faktor materi, pembicara, Jepang. Sumber data pada 1. Membuat menjawab rumusan
gaya dan teknik berbicara penelitian ini adalah instrumen berupa soal tes masalah kedua dilakukan
juga dapat menjadi pembelajaran bahasa sebanyak 17 analisis terhadap angket
gangguan menyimak, Jepang berupa CD dari soal uraian. siswa untuk mengetahui
terutama dalam situasi buku sakura jilid 1, dan 2. Melakukan faktor-faktor yang
formal. Materi data dalam penelitian ini validasi instrumen soal tes mempengaruhi kesalahan
pembicaraan dapat adalah kesalahan kepada menyimak, dan untuk
mempengaruhi proses menyimak dalam validator supaya menjawab rumusan
penyimakan. Pendengar pembelajaran bahasa instrumen soal tes tersebut masalah ketiga dilakukan
akan lebih tertarik pada Jepang siswa kelas XI valid wawancara terhadap guru
materi baru dibandingkan bahasa SMA negeri 1 dan dapat pengajar bahasa Jepang di
dengan materi yang telah Driyorejo Gresik tahun dilakukan penelitian. SMAN 1 Driyorejo Gresik
diketahui atau dialami. ajaran 2016-2017. 3. Melakukan uji untuk mengetahui solusi
Ketertarikan itu juga Dalam penelitian ini, coba instrumen soal tes di kesalahan menyimak yang
dipengaruhi oleh tingkat menggunakan teknik sekolah dialami oleh siswa.
kepentingan materi, wawancara atau interview, SMAN 1
apakah materi tersebut teknik observasi dengan Kedamean Gresik. Analisis Kesalahan Tes
penting untuk pendengar menggunakan tes, dan 4. Mengoreksi hasil Soal tes terdiri dari 12
atau hanya sekedar untuk angket atau kuesioner. tes siswa kelas XI bahasa butir soal essai yang terdiri
kesenangan. Selain itu jika Teknik wawancara SMAN 1 dari empat romawi yaitu
materi tersebut sulit digunakan untuk Kedamean Gresik. romawi pertama dan
dimengerti maka proses mengumpulkan data yang 5. Menghitung kedua terdiri dari 4 butir
penyimakan pun akan sesuai dengan tujuan validitas dan realibilitas soal, romawi ketiga dan
terhambat. rumusan masalah yang soal untuk keempat terdiri dari 2 butir
Sedangkan menurut ketiga yaitu memperoleh mengetahui soal soal. Peneliti menfokuskan
Setyawati (2010:15-16), gambaran deskriptif tes tersebut sudah valid. kesalahan menyimak
menyatakan bahwa mengenai cara mengatasi Jika dalam tataran fonologi
penyebab kesalahan kesalahan menyimak valid dapat atau kesalahan bunyi.
bahasa ada pada orang dalam pembelajaran dilakukan pengambilan Kesalahan mungkin hanya
yang menggunakan bahasa bahasa Jepang. Teknik data. berupa salah ucap atau
bukan pada vahasa yang angket atau kuesioner 6. Melaksanakan salah tulis yang
digunakan. Berikut ini 3 dalam penelitian ini pengambilan data dengan disebabkan oleh faktor
penyebab seseorang berupa angket terbuka dan menggunakan kelelahan, emosi, atau
mengalami kesalahan tertutup. Teknik ini soal tes, angket, kerja acak-acakan. Peneliti
dalam berbahasa, yaitu digunakan sesuai dengan dan wawancara mengklasifikasikan 4 jenis
terpengaruh bahasa yang tujuan rumusan masalah kesalahan bunyi yaitu

5
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

kesalahan bunyi vokal Gakkou - Ga atau perubahan bunyi menjabarkan kesalahan


panjang (chooon), - Gak suara vokal ada di vokal- pada desu yaitu dari 26
kesalahan pelepasan bunyi Imouto - Imo vokal pada posisi posisi siswa maka terpaparkan
vokal (boin no museika), - Imo tertentu, seperti bunyi 18 kesalahan
kesalahan bunyi konsonan Otouto - Oto vokal i dan u yang penghilangan vokal u
rangkap (sokuon), dan - Ootodiapit dengan konsonan- pada akhir kata atau
kesalahan bunyi - Otookonsonan yang tidak kalimat desu.
konsonan+semi Sou desu - So desu
bersuara, bunyi vokal i
vokal+vokal (yooon). - So desdan u yang berada Kesalahan Bunyi
- Soo setelah konsonan yang Konsonan Rangkap
Kesalahan Bunyi Vokal Iie, - Ie, tidak bersuara pada akhir (Sokuon)
Panjang (Chooon) chigaimasu - Ie, jingaimasu
kata atau kalimat. Dari Bunyi konsonan
Bunyi vokal panjang - Iee, hasil analisis tes, rangkap merupakan
atau chooon adalah bunyi chingaimasu
kesalahan yang muncul sokuon yang jika ditulis
panjang seperti yuu, nee, Juuni - Junii dengan huruf romaji atau
adalah kesalahan bunyi
too pada kata yuubin, - Juni huruf latin, maka sokuon
vokal i dan u yang
neesan, otoosan. Menurut - Junni ditulis sama yaitu
berada setelah konsonan
Sudjianto dan ahmad yang tidak bersuara pada konsonan tsu kecil pada
(2012:27), bahwa bahasa Saat siswa melakukan silabel yang berada pada
akhir kata atau kalimat,
Jepang memiliki 5 macam kegiatan menyimak bagian selanjutnya. dalam
yaitu desu dan masu.
bunyi vokal yaitu a, i, u, e, dengan diperdengarkan bahasa Indonesia, bunyi
Berikut adalah tabel
dan o. Selain bunyi vokal sebuah percakapan dengan konsonan rangkap yang
analisis boin no museika.
tersebut, bahasa Jepang sebuah topik dan tema merupakan pemakaian
Tabel 2 Hasil analisis
memiliki huruf-huruf tertentu, kesalahan- bunyi konsonan yang
kesalahan pelepasan bunyi
seperti (ka) (ki) kesalahan yang bersifat sama dengan konsonan
vokal (boin no museika)
(ku) (ke) penghilangan merupakan dalam sebuah silabel yang
Kesalahan boin no museika
(ko) (sa) (shi) ketidakhadiran suatu hal berada pada bagian
(su) (se) (so). yang seharusnya ada selanjtnya. Dari hasil
Masu - Ohayo gosai
dalam ucapan yang baik
Pada soal tes ini kesalahan - Ie, cingaimasanalisis tes, kesalahan
bunyi chooon yang dan benar. Dan juga Desu - Kore wa Elan bunyisankonsonan rangkap
dianalisis yaitu bunyi kesalahan berupa jisho des atau sokuon yang muncul
vokal panjang ou dalam penambahan adalah - Ku gattsu kara yaitu
rokupada kata benda
kata ohayou, sayounara, kebalikan dari gattsu made konnichiwa dan gakkou.
gakkou, imouto, otouto, penghilangan, kesalahan Berikut
- Ni gatsu kara juuni adalah tabel
dan sou desu. Bunyi vokal penambahan merupakan gatsu made analisis sokuon.
panjang iie dalam kata iie, hadirnya suatu hal atau - Kore wa watashi Tabel 3 Hasil analisis
chigaimasu. Dan bunyi unsur yang seharusnya ototo des bunyi konsonan rangkap
vokal panjang juu dalam tidak muncul dalam - Ogenki deska (sokuon)
kata juuni. Berikut adalah ucapan yang baik dan Kesalahan sokuon
tabel analisis chooon. benar. Terlihat dalam tabel 2
Tabel 1 Hasil analisis tersebut ada beberapa Konnichiwa - Konichiwa
Kesalahan Pelepasan kesalahan penulisan bunyi - Koniciwa
kesalahan bunyi vokal
Bunyi Vokal (Boin no Gakkou - Gakou wa nan
panjang (chooon) vokal diakhir kalimat yaitu
Museika)
Kesalahan masu dan desu yang gatsu kara nan
Bunyi vokal dalam gatsu made
dilakukan oleh siswa.
bahasa Jepang merupakan desuka
Ohayou - Ohayo Peneliti menjabarkan
bunyi-bunyi yang - Gako wa nan
gosaimasu kesalahan pada masu yaitu
bersuara. Sedangkan bunyi gatsu kara nan
- Ohayo dari 26 siswa maka
konsonan dalam bahasa gatsu made desu
gozaimazu terpaparkan ada 3
Jepang ada bunyi - Gako wa nan
- Ohayoo kesalahan penghilangan
konsonan yang bersuara gatsu kara nan
Sayounara - Sayo vokal u pada akhir kata
dan ada juga yang tidak gatsu made
- Sayoo atau kalimat masu.
bersuara. Penghilangan desuka
- Sai Selanjutnya peneliti

6
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

kesalahan penulisan kata bahasa Jepang oleh siswa mengakibatkan siswa


Terlihat dalam tabel 3 jisho yang dilakukan oleh masih sangat kurang. mengalami banyak
tersebut ada beberapa siswa. Peneliti Berdasarkan hasil analisis kesalahan saat kegiatan
kesalahan penulisan kata menjabarkan kesalahan tes, siswa yang melakukan menyimak dalam
konnichiwa dan gakkou pada kata jisho yaitu dari kesalahan terbanyak yaitu pembelajaran bahasa
yang dilakukan oleh 26 siswa maka kesalahan chooon dengan Jepang di dalam kelas.
siswa. Peneliti terpaparkan ada 2 jumlah 64 kesalahan. Pembelajaran bahasa
menjabarkan kesalahan kesalahan penulisan kata Contoh: sayounara siswa Jepang sangatlah penting
pada konnichiwa yaitu dari jisho. Terjadi penambahan menuliskan sayonara, bagi siswa yang
26 siswa maka bunyi vokal i pada kata ada pula siswa yang merupakan salah satu
terpaparkan ada 4 jisho yang seharusnya menuliskan sayoonara, bagian dari keterampilan
kesalahan penulisan kata tidak ada. Jisho seharusnya gakkou berbahasa Jepang yang
konnichiwa. Selanjutnya merupakan kata benda siswa menuliskan gakko, harus diajarkan sejak awal
peneliti menjabarkan yang sering digunakan dan imouto siswa siswa mendapatkan mata
kesalahan pada gakkou memiliki makna yaitu menuliskan imotou ada pelajaran bahasa Jepang di
yaitu dari 26 siswa maka kamus. juga kesalahan lain sekolah. Belajar
terpaparkan 5 kesalahan Saat siswa melakukan imoto. Hal ini terjadi mendengarkan atau
penulisan kata gakkou. kegiatan menyimak karena banyak faktor menyimak tidaklah
dengan diperdengarkan sehingga siswa merasa mudah, maka dari itu
Kesalahan Bunyi sebuah percakapan kesulitan ketika siswa dituntut agar dapat
Konsonan+Semi sederhana, kesalahan- pembelajaran bahasa memahami secara cepat
Vokal+Vokal (Yooon) kesalahan yang bersifat Jepang di dalam kelas. kosakata maupun kalimat
Yooon adalah bunyi penambahan seperti yang Salah satu faktor yang berbahasa Jepang saat
silabel yang digambarkan terlihat pada tabel 4 mempengaruhi siswa mendengarkan ucapan
dengan dua huruf kana. tersebut merupakan mengalami kesulitan dari lawan bicara maupun
Yooon terbentuk dari hadirnya suatu hal atau adalah faktor pengalaman native speaker. Namun
gabungan dua buah silabel unsur yang seharusnya dimana siswa belum faktanya siswa masih
yaitu ki, shi, chi, ni, hi, mi, tidak muncul dalam terbiasa dalam kegiatan mengalami kesulitan
ri, gi, ji, bi, dan pi dengan ucapan yang baik dan menyimak saat ketika pembelajaran
silabel ya, yu, yo yang benar. Kesalahan berupa pembelajaran bahasa bahasa Jepang saat
ditulis dengan huruf kana penambahan adalah Jepang yang dapat kegiatan menyimak di
berukuran kecil. Jika kebalikan dari menyebabkan informasi dalam kelas. Hal ini
digabung silabel-silabel penghilangan. yang disampaikan dalam tentunya dipengaruhi oleh
tersebut menjadi kya, kyu, sebuah percakapan banyak faktor, selain itu
kyo, cha, chu, cho, dan Pembahasan Hasil berbahasa Jepang tidak gaya belajar siswa juga
masih banyak lagi. Dari Penelitian tersampaikan dengan sangat menentukan dalam
hasil analisis tes, Penelitian ini benar, selanjutnya faktor keberhasilan belajarnya.
kesalahan yooon yang mengenai kegiatan materi yang terlalu cepat Kesulitan siswa dalam
muncul hanya ditemukan menyimak yang dilakukan untuk didengarkan belajar bahasa Jepang
pada kata jisho. Berikut siswa dalam pembelajaran mengakibatkan siswa lupa sangatlah bervariasi, pasti
adalah tabel analisis bahasa Jepang di kelas. dengan apa yang telah ada cara atau solusi yang
yooon. Siswa tidak dapat disimak sehingga siswa dapat membantu siswa
Tabel 4 Hasil analisis memahami kata atau tidak memahami arti kata menghadapi kesulitan
kesalahan bunyi kalimat yang diucapkan dalam bahasa Jepang yang tersebut. Salah satu cara
konsonan+semi dalam bahasa Jepang telah diucapkan atau yang dapat dilakukan oleh
vokal+vokal (yooon) secara verbal oleh lawan diperdengarkan karena siswa adalah siswa harus
Kesalahan
bicaranya. Umumnya, adanya keterbatasan lebih konsentrasi saat
yooonsiswa sulit memahami kosakata yang siswa melakukan kegiatan
Jisho Kore wa Een no
ungkapan atau kalimat ketahui. menyimak sebuah topik
san jishio bahasa Jepang. Dapat
Hal inilah yang atau materi pelajaran,
diartikan bahwa membuat siswa sulit selanjutnya siswa harus
Terlihat dalam tabel 4 keterampilan atau dalam belajar bahasa menuliskan hal-hal yang
tersebut ada beberapa kegiatan menyimak dalam Jepang yang penting di buku tulis agar

7
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

tidak lupa apa yang telah 5 yaitu saat kegiatan apa saja kesulitan yang siswa yang tingkat
didengarkan, dan, menyimak pada tema siswa hadapi dalam pemahaman menyimaknya
mengecek kata di kamus. berikut ini 1) aisatsu, 2) pembelajaran bahasa rendah, mereka sangat
tono san no enpitsu desu Jepang? guru sulit bahkan bingung
Faktor-faktor Penyebab ka, 3) gakkou wa nan mengatakan bahwa siswa untuk memahami
Kesalahan gatsu kara desu ka, 4) mengalami masalah ungkapan kalimat yang
Berdasarkan hasil donna hito desu ka, yang dengan suara native diucapkan oleh native
penelitian dan mana sajakah dirasa sulit speaker, siswa kesulitan speaker. Hal ini
pembahasan diatas, anda pahami?. Jawaban dalam memahami merupakan kesulitan yang
ditemukan beberapa faktor siswa yang paling banyak ungkapan atau cukup berat bagi mereka
yang mempengaruhi adalah tema 3 dimana pembicaraan yang dalam pembelajaran
kesalahan yang dilakukan siswa mengalami kesulitan diucapkan oleh native bahasa Jepang. Namun
oleh siswa. Untuk saat kegiatan menyimak speaker. Hal ini terjadi jika siswa yang memiliki
mengetahui faktor-faktor yaitu tema mengenai dikarenakan siswa sering tingkat pemahaman tinggi
tersebut, maka peneliti gakkou wa nan gatsu kara mengalami dalam menyimak, maka
menggunakan angket atau desu ka. missunderstanding antara mereka akan sangat
kuesioner. Pada angket pengucapan dalam bahasa mudah dalam memahami
nomor 1 yaitu apa yang Solusi Untuk Mengatasi pertama dengan bahasa ungkapan yang diucapkan
menyebabkan anda Kesalahan Menyimak kedua dan masih sering oleh native speaker.
mengalami kesalahan Dalam Pembelajaran salah persepsi dalam Selanjutnya kesulitan
menulis bahasa Jepang Bahasa Jepang
menyimak ungkapan yang dihadapi oleh siswa
saat kegiatan menyimak?. Berdasarkan hasil
bahasa Jepang. yaitu masalah dengan
Pada angket nomor 1 yang analisis dan faktor-faktor
Kemudian masalah konsentrasi belajar siswa.
paling banyak dijawab kesalahan yang ada,
selanjutnya yaitu sebagian Banyak siswa yang tidak
oleh siswa adalah peneliti mendeskripsikan
besar siswa memiliki dapat konsentrasi ketika
penggunaan kosakata dan mengenai upaya yang
kesulitan dengan menyimak sebuah kata
pola kalimat yang belum dapat dilakukan untuk
keterbatasan arti dalam maupun kalimat yang
dipahami. Pada angket mengatasi kesalahan
pembelajaran bahasa diucapkan oleh native
nomor 2 yaitu apakah menyimak dalam
Jepang. Siswa diharuskan speaker. Dalam
yang menyebabkan pembelajaran bahasa
mengerti setiap arti kata pembelajaran bahasa
pelafalan tersebut sulit Jepang. Peneliti
yang diucapkan oleh Jepang saat kegiatan
untuk dipahami?. menggunakan lembar
native speaker. Dalam hal menyimak sangatlah
Jawaban siswa yang wawancara atau interview
ini sangat penting bagi dibutuhkan konsentrasi
paling banyak adalah salah yang ditujukan kepada
siswa sebagai upaya yang tinggi. Jika dari awal
dengar. guru pengajar bahasa
pemahaman segala sesuatu siswa tidak konsentrasi
Pada angket nomor 3 Jepang di SMAN 1
yang dapat menghasilkan dengan materi yang
yaitu apa kendala terbesar Driyorejo Gresik. Untuk
pemahaman yang kurang disimaknya, maka siswa
anda saat menyimak mengetahui upaya yang
efektif, kebingungan, tersebut akan mengalami
sebuah percakapan dapat dilakukan untuk
maupun kegagalan. Dan kesulitan dalam
berbahasa Jepang?. Pada mengatasi kesalahan
yang sering dikeluhkan memahami materi yang
angket nomor 3 yang menyimak dalam
oleh siswa yaitu masalah dibahas saat itu. Dan yang
paling banyak dijawab pembelajaran bahasa
pembicaraan native terakhir masalah mengenai
oleh siswa adalah terlalu Jepang, berikut
speaker yang yang terlalu siswa yang kelelahan
cepat percakapan tersebut. penjelasannya. Pertanyaan
cepat. Pembicaraan native maupun siswa yang malas
Pada angket nomor 4 yaitu pertama yaitu saat anda
speaker yang dianggap untuk belajar. Kendala
apa penyebab anda tidak melakukan pembelajaran
begitu cepat merupakan kemalasan dan kelelahan
dapat konsentrasi saat bahasa Jepang dikelas,
permasalahan yang untuk belajar mengenai
menyimak percakapan apakah siswa masih
menjadi hambatan bagi bahasa Jepang merupakan
bahasa Jepang dikelas?. mengalami kesulitan?
sebagian siswa. Tingkat masalah untuk sebagian
Jawaban yang paling guru mengatakan bahwa
pemahaman siswa kecil siswa. Belajar
banyak dijawab oleh siswa masih sering siswa
sangatlah bermacam- dikatakan sukses apabila
adalah suasana kelas mengalami kesulitan.
macam satu dengan yang datangnya niat dari diri
ramai. Pada angket nomor Pertanyaan kedua yaitu
lainnya. Sehingga bagi sendiri. Oleh karena itu,

8
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

jika siswa sudah tidak siswa, faktor internal percakapan berbahasa pembelajaran
tertarik dengan materi yaitu masalah Jepang, dan mengkopi audiovisual dalam
yang dipelajarinya, maka pendengaran, minat isi CD sakura dari keterampilan
hasil belajarnya pun tidak belajar dari siswa itu guru. menyimak agar
akan maksimal atau dapat sendiri, atau berpikir mendapatkan feedback
dikatakan tidak sukses. terlalu cepat, faktor Implikasi dari siswa untuk
pengalaman dimana Hasil dari penelitian memperbaiki dan
PENUTUP siswa belum terbiasa ini diharapkan dapat meminimalisasi
Simpulan dalam kegiatan belajar menjadi referensi bagi kesalahan berbahasa.
Berdasarkan dari hasil dengan cara menyimak pengajar khususnya dalam
penelitian yang telah saat pembelajaran pembelajaran bahasa DAFTAR PUSTAKA
dilakukan oleh peneliti bahasa Jepang yang Jepang dan bagi Ahmad Sudaryanto
terhadap siswa kelas XI dapat menyebabkan pembelajar bahasa Jepang. Farchan. 2013.
informasi yang Sehingga hal-hal berikut Analisis Kesulitan
bahasa SMA Negeri 1
Menyimak Mahasiswa
Driyorejo Gresik. disampaikan dalam dapat dijadikan
Semester II Prodi
Penelitian yang berjudul sebuah percakapan pertimbangan, antara lain : Pendidikan Bahasa
Analisis Kesalahan berbahasa Jepang tidak 1. Pengajar bahasa Jepang. Skripsi
Menyimak Dalam tersampaikan dengan jepang diharapkan Online.
Pembelajaran Bahasa benar, dan faktor dapat memberikan lib.unnes.ac.id/18594/1
lingkungan fisik yaitu lebih banyak latihan /2302409065.pdf
Jepang Pada Siswa Kelas
ruangan kelas yang untuk kosakata bahasa diakses 24 Februari
XI Bahasa SMA Negeri 1 2017.
Driyorejo Gresik Tahun ramai merupakan Jepang yang
Ajaran 2016-2017 faktor penting dalam menimbulkan Alwasilah, A.
terdapat tiga rumusan memotivasi kesalahan agar siswa Chaedar.1993.
masalah. Ketiga rumusan pembelajaran bahasa terbiasa Linguistik Suatu
masalah tersebut dapat Jepang sehingga siswa menuliskannya. Pengantar. Bandung:
akan sulit untuk 2. Situasi kelas, motivasi Angkasa.
diambil simpulan sebagai
berikut : melakukan kegiatan dan konsentrasi siswa
Arikunto, Suharsimi.
1. Kesalahan berbahasa menyimak. pada saat kegiatan
2010. Prosedur
yang terjadi adalah 3. Upaya yang dapat menyimak juga Penelitian:Suatu
kesalahan bunyi yang dilakukan untuk penting diperhatikan Pendekatan Praktik.
terdiri dari kesalahan mengatasi kesalahan agar kemampuan dan Jakarta: Rineka Cipta.
bunyi vokal panjang berbahasa adalah yang prestasi belajar siswa
pertama bagi seorang dalam bahasa Jepang Chaer, Abdul. 2003.
(chooon) sebanyak 64
khususnya dapat Linguistik Umum.
kesalahan, kesalahan pengajar atau guru
Jakarta: Rineka Cipta.
pelepasan bunyi vokal yaitu lebih kreatif berkembang secara
Chaer, Abdul dan Leony,
(boin no museika) dalam penyampaian optimal. Agustina. 1995.
sebanyak 21 materi, penerapan 3. Siswa diharapkan aktif Sosiolinguistik
kesalahan, kesalahan teknik pengajaran yang bertanya kepada guru Perkenalan Awal.
bunyi konsonan lebih bervariatif, dan jika mengalami Jakarta: Rineka Cipta.
rangkap (sokuon) memberikan reward kesulitan dan harus
sering berlatih Chaer, Abdul dan Leony,
sebanyak 9 kesalahan, kepada siswa yang
Agustina. 2004.
dan kesalahan bunyi berprestasi. Dan solusi mendengarkan Sosiolinguistik
konsonan+semi yang kedua bagi siswa percakapan berbahasa Perkenalan Awal.
vokal+vokal (yooon) yaitu harus lebih Jepang Jakarta: Rineka Cipta.
sebanyak 2 kesalahan. konsentrasi, menulis 4. Sebagai saran untuk
2. Faktor penyebab hal-hal yang penting di penelitian lanjutan Chaer, Abdul dan Leony,
buku tulis, sharing yang sejenis, Agustina. 2010.
terjadinya kesalahan
Sosiolinguistik
berbahasa adalah kepada teman diharapkan dapat
Perkenalan Awal.
faktor eksternal yaitu sebangku, mengecek menganalisa kesalahan Jakarta: Rineka Cipta.
faktor materi yang kata dikamus, dari segi aspek
belum dipahami oleh membiasakan berbicara, dan juga Dian, Nuzulia. 2011. Tes
mendengarkan penerapan teknik Bahasa.

9
Analisis Kesalahan Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik Tahun Ajaran 2016-2017

http://arerariena.wordp Pengajaran Bahasa Sudjianto, dan Ahmad Kuantitatif, Kualitatif,


ress.com/2011/02/02/te dan Sastra. Dahidi. 2012. dan Penelitian
sbahasa/ diakses 10 Yogyakarta: BPFE. Pengantar Linguistik Gabungan. Jakarta:
Agustus 2016. Bahasa Jepang. PRENADAMEDIA
Nurhadi. 2010. Dimensi- Jakarta: Kesaint Blanc GROUP.
Djajasudarma, Fatimah. Dimensi Dalam Publishing.
2006. Metode Belajar Bahasa Kedua.
Linguistik. Bandung: Bandung: Sinar Baru Sutedi, Dedi. 2011.
PT Refika Aditama. Algensindo. Dasar-Dasar
Linguistik Bahasa
Hermawan, Henrry. 2012. Pateda, Mansoer. 1989. Jepang. Bandung:
Menyimak: Analisis Kesalahan Humaniora.
Keterampilan Bahasa. Flores: Nusa
Berkomunikasi yang Indah. Tarigan, Henry Guntur.
Terabaikan. 1980. Menyimak
Yogyakarta: Graha Pateda, Mansoer. 1991. Sebagai Suatu
Ilmu. Linguistik Terapan. Keterampilan
Flores: Nusa Indah. Berbahasa. Bandung:
Iswatiningsih, Daroe. Angkasa.
2003. Analisis Pranowo. 1996. Analisis
Kesalahan Berbahasa Pengajaran Bahasa Tarigan, Henry Guntur
Indonesia pada Karya Untuk Mahasiswa dan Tarigan, Djago.
Tulis Mahasiswa Jurusan Bahasa dan 2011. Pengajaran
Jurusan Pendidikan Guru Bahasa. Analisis Kesalahan
Bahasa dan Sastra Yogyakarta: Gadjah Berbahasa. Bandung:
Indonesia Angkatan Mada University Press. Angkasa.
1999/2000 Universitas
Muhammadiyah Richards, Jack C dan TIM. Buku Panduan
Malang. Malang. Renandya, Willy A. Skripsi: Fakultas
2005. Methodology In Bahasa dan Seni.
Mahsun, 2005. Metode Language Teaching: 2014. Surabaya:
Penelitian Bahasa. An Anthology Of UNESA Press.
Jakarta: Raja Grafindo Current Practice.
Pers. Cambridge University Vina Savitri. 2015. Tipe
Press. Kesalahan Penulisan
Moeleong, Lexy J. 2004. dan Pengucapan
Metodologi Penelitian Setyawati, Nanik. 2010. Bahasa Indonesia
Kualitatif: Edisi Analisis Kesalahan Siswa Tunarungu
Revisi. Bandung: PT Berbahasa Indonesia. dalam Pembelajaran
Remaja Rosdakarya. Surakarta: Yuma Menyimak di SMPLB
Pustaka. Bina Wiyata Putra
Nazir. 2009. Metode Situbondo. Skripsi
Penelitian. Jakarta: Sudjianto. 1995. Online.
Ghalia Indonesia. Gramatika Bahasa http://repository.unej.a
Jepang Modern. c.id/handle/123456789
Nurgiyantoro, Burhan. Jakarta: Kesaint Blanc. /72457. Diakses 24
1987. Penilaian dalam Februari 2017.
Pengajaran Bahasa Sudjianto. 2010.
dan Sastra. Metodologi Weinreich, Uriel. 1970.
Yogyakarta: BPFE. Pembelajaran Language in Contact
Keterampilan Findings and
Nurgiyantoro, Burhan. Berbahasa Jepang. Problems. Hague:
1997. Penelitian dan Bekasi: Oriental. Mouton.
Pengembangan
Bahasa dan Sastra. Sudjianto, dan Ahmad Yoshikawa Takeji. 1997.
Yogyakarta: Sinar Dahidi. 2004. .
Dunia. Pengantar Linguistik Tokyo: Meijishouin.
Bahasa Jepang.
Nurgiyantoro, Burhan. Jakarta: Oriental. Yusuf, Muri. 2014.
2001. Penilaian dalam Metode Penelitian:

10

Anda mungkin juga menyukai