Anda di halaman 1dari 6

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

PT. KAMANJAYA TEKNIK


INDONESIA
NOMER DOKUMEN: REV KE: HALAMAN: TANGGAL TERBIT: TANGGAL REVISI :
SOP-QHS-50-04 00 1 of 6 1 Agustus 202 -

DISIAPKAN OLEH:: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:

ILHAM ROSID RIDWAN HERU SUBIYANTORO

JUDUL: PERMIT TO WORK

DOCUMENT CHANGE HISTORY

Rev. Date of Prepared Approved


Page Amendment Descriptions
NO Issued by by

               
                 
               
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
Form-SOP-QHS-50-04, Rev.00

1. TUJUAN

Semua informasi dalam dokumen ini bersifat rahasia --- Dokumen tidak terkontrol ketika dicetak ulang

@ 2019 PT. KAMANJAYA TEKNIK INDONESIA


STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PT. KAMANJAYA TEKNIK
INDONESIA
NOMER DOKUMEN: REV KE: HALAMAN: TANGGAL TERBIT: TANGGAL REVISI :
SOP-QHS-50-04 00 2 of 6 1 Agustus 202 -

DISIAPKAN OLEH:: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:

ILHAM ROSID RIDWAN HERU SUBIYANTORO

JUDUL: PERMIT TO WORK

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan memastikan bahwa sistem kerja yang dilakukan
dinyatakan aman dan telah mendapat persetujuan dari pihak terkait sehingga boleh untuk
dikerjakan dan ditetapkan untuk tugas tersebut sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan cara yang legal, aman, dan dapat diterima oleh lingkungan.

2. CAKUPAN DAN TANGGUNG JAWAB


Prosedur ini berlaku untuk semua jenis kegiatan ataupun program PT. Kamanjaya Teknik
Indonesia. Prosedur ini diawasi oleh pihak yang telah diberi tanggung jawab dan ditunjuk
oleh PT. Kamanjaya Teknik Indonesia, dalam hal ini HSE PT. Kamanjaya Teknik
Indonesia.

3. REFERENSI
-

4. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua instalasi, kontruksi, pembongkaran serta aktivitas
proses yang beresiko tinggi non rutin seperti pemeliharaan listrik, penyimpanan bahan
bakar, dan penyimpanan limbah berbahaya.

5. LANGKAH PELAKSANAAN
Aturan umum berikut harus diikuti :
5.1 Hanya orang yang telah terlatih dan diberi wewenang yang akan menerbitkan,
mengizinkan atau menerima surat izin kerja (working permit).
5.2 Hanya pekerjaan yang ditentukan dalam working permit yang boleh dikerjakan.
5.3 Untuk pekerjaan dengan durasi yang lama (sejauh dapat dilakukan) working permit
hanya mencakup fase tugas tertentu pada suatu waktu yang dapat ditentukan secara
lengkap dan diselesaikan dalam jangka waktu yang disebutkan dalam izin.

Semua informasi dalam dokumen ini bersifat rahasia --- Dokumen tidak terkontrol ketika dicetak ulang

@ 2019 PT. KAMANJAYA TEKNIK INDONESIA


STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PT. KAMANJAYA TEKNIK
INDONESIA
NOMER DOKUMEN: REV KE: HALAMAN: TANGGAL TERBIT: TANGGAL REVISI :
SOP-QHS-50-04 00 3 of 6 1 Agustus 202 -

DISIAPKAN OLEH:: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:

ILHAM ROSID RIDWAN HERU SUBIYANTORO

JUDUL: PERMIT TO WORK

5.4 Jika pekerjaan memerlukan isolasi yang melintasi batas operasional, working
permit isolasi harus dikeluarkan sebagai bukti bahwa tugas dapat dilanjutkan.
5.5 Masa berlaku working permit di area yang ditentukan dalam suatu site adalah
perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan, tetapi tidak lebih dari 8 jam atau dalam
jangka waktu yang telah ditentukan. Petugas harus hadir dilokasi. Pekerjaan diluar
periode harus direncanakan ulang oleh masing-masing penanggung jawab setelah
penilaian lokasi dilakukan.
5.6 Penerima izin yang hendak melanjutkan pekerjaan ke shift/periode selanjutnya
(overtime) harus menghubungi penerbit permit dan memastikan perizinan kerjanya
diperpanjang dengan catatan tidak ada perubahan yang terjadi dalam pekerjaan
tersebut.
5.7 Izin yang dikeluarkan pada hari tertentu dapat diperpanjang, jika diperlukan dan
hanya untuk shift pada hari yang sama. Untuk pekerjaan yang melampaui hari
tersebut dan berlanjut pada hari berikutnya, izin harus diterbitkan kembali.
5.8 Dalam menerima working permit, penerima izin harus :
 Memahami ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dan pastikan
telah dibaca.
 Memahami isolasi atau persiapan yang dilakukan.
 Mengunjungi lokasi kerja dengan pengawas pabrik.
 Menandatangi izin dan menyimpan salinan pertama.

6. TANGGUNG JAWAB SISTEM KERJA


Tanggung jawab penerapan prosedur terletak pada semua orang yang terlibat dalam
pekerjaan tersebut, karyawan, vendor, kontraktor, dan pelaku yang telah diberi tanggung
jawab khusus dengan tetap mengingat pentingnya standar yang berlaku.

Semua informasi dalam dokumen ini bersifat rahasia --- Dokumen tidak terkontrol ketika dicetak ulang

@ 2019 PT. KAMANJAYA TEKNIK INDONESIA


STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PT. KAMANJAYA TEKNIK
INDONESIA
NOMER DOKUMEN: REV KE: HALAMAN: TANGGAL TERBIT: TANGGAL REVISI :
SOP-QHS-50-04 00 4 of 6 1 Agustus 202 -

DISIAPKAN OLEH:: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:

ILHAM ROSID RIDWAN HERU SUBIYANTORO

JUDUL: PERMIT TO WORK

6.1 Kepala Proyek/PIC/Pemilik Proyek


Kepala proyek atau PIC atau pemilik proyek memiliki tanggung jawab
khusus sebagai berikut :
- Dipilih oleh manager (kepala departemen yang berwenang) yang
memiliki wewenang untuk menunjuk orang-orang yang dapat
mengeluarkan atau menerima working permit di wilayah tanggung
jawabnya.
- Menentukan batas area pabrik dimana tim mereka akan mengeluarkan
working permit.
- Mengeluarkan daftar tugas spesifik yang dikecualikan dari prosedur ini
di area tanggung jawab mereka, setelah berkonsultasi dengan
perwakilan keselamatan dan kesehatan kerja dan juga manager terkait.
- Lakukan pemeriksaan acak pada working permit yang telah dikeluarkan.

6.2 Perwakilan HSE Vendor/Petugas K3


Petugas HSE atau perwakilan keselamatan dan kesehatan kerja bertanggung
jawab :
- Memberikan pelatihan tentang sistem working permit dan pemeliharaan
paket pelatihan. Paket pelatihan harus didasarkan pada standar yang
berlaku.
- Melakukan audit sistem internal pada working permit setidaknya dua
bulan sekali dan melaporkan temuan kepada tim manajemen di lokasi.

Semua informasi dalam dokumen ini bersifat rahasia --- Dokumen tidak terkontrol ketika dicetak ulang

@ 2019 PT. KAMANJAYA TEKNIK INDONESIA


STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PT. KAMANJAYA TEKNIK
INDONESIA
NOMER DOKUMEN: REV KE: HALAMAN: TANGGAL TERBIT: TANGGAL REVISI :
SOP-QHS-50-04 00 5 of 6 1 Agustus 202 -

DISIAPKAN OLEH:: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:

ILHAM ROSID RIDWAN HERU SUBIYANTORO

JUDUL: PERMIT TO WORK

6.3 Penerbit Izin Kerja


Penerbit izin kerja memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
- Bertanggung jawab untuk menentukan sifat dan tingkat pekerjaan yang
akan dilakukan, kemungkinan bahaya dan tindakan pencegahan yang
perlu diambil sebelum mengeluarkan izin.
- Pastikan bahwa isolasi yang diperlukan telah dilakukan.
- Berdiskusi dengan petugas k3 terkait metode kerja dan penilaian resiko
yang diperlukan.
- Pastikan bahwa tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil
sebelum memberikan izin.
- Bertanggung jawab untuk menjelaskan metode kerja yang aman kepada
orang yang melakukan pekerjaan dan menyediakan APD yang sesuai.
- Bertangung jawab penuh akan pekerjaan tersebut.

6.4 Penerima Izin Kerja atau Supervisor Kontraktor


Penerima izin kerja diharuskan :
- Membantu penerbit izin kerja dalam hal pemeliharaan dan
pengidentifikasian bahaya serta mengembangkan metode kerja yang
aman bagi pekerja.
- Berkoordinasi dengan penerbit kerja terkait nama-nama pekerja beserta
kompetensi yang dimiliki yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
- Bertanggung jawab untuk menjelaskan sepenuhnya kepada pekerja
terkait bahaya yang mugkin terjadi dan tindakan pencegahan untuk
melindungi pekerja itu sendiri dan orang lain.
- Memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak berbeda dengan
yang dijelaskan dalam izin kerja.

Semua informasi dalam dokumen ini bersifat rahasia --- Dokumen tidak terkontrol ketika dicetak ulang

@ 2019 PT. KAMANJAYA TEKNIK INDONESIA


STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PT. KAMANJAYA TEKNIK
INDONESIA
NOMER DOKUMEN: REV KE: HALAMAN: TANGGAL TERBIT: TANGGAL REVISI :
SOP-QHS-50-04 00 6 of 6 1 Agustus 202 -

DISIAPKAN OLEH:: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH:

ILHAM ROSID RIDWAN HERU SUBIYANTORO

JUDUL: PERMIT TO WORK

Prepared by, Approved by,

Ilham Sufie Heru Subiyantoro, ST


HSE Departemen Direktur

Semua informasi dalam dokumen ini bersifat rahasia --- Dokumen tidak terkontrol ketika dicetak ulang

@ 2019 PT. KAMANJAYA TEKNIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai