Anda di halaman 1dari 3

Journal Industrial Servicess Vol. 7, No.

2, April 2022 001-101

Available online at: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jiss

JOURNAL INDUSTRIAL SERVICESS


Industrial Engineering Advance Research & Application

Perancangan Tata Letak pada Fasilitas Gudang Dengan Menggunakan


Metode Craft di PT. XYZ
Sigit Nurahman*
Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Jend. Sudirman KM 3, Cilegon 42435, Banten, Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRACT

Keywords: CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Techniques) adalah mempertukarkan lokasi
Metode Craft kegiatan pada tata letak awal untuk menemukan pemecahan yang lebih baik berdasarkan aliran
Peraancangan Tata Letak Fasilitas Gudang bahan. Pertukaran-pertukaran selanjutnya membawa ke arah tata letak yang mendekati biaya
ARC minimum (sub-optimum). Oleh karena itu, perlu adanya alternatif pemecahan masalah yang
terjadi di gudang ini, yaitu dengan merencanakan ulang tata letak gudang yang lebih efektif.
Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk merencanakan ulang tata letak gudang yaitu
dengan metode Computerized Relative Allocation of Facilities Technique (CRAFT). Metode
CRAFT dilakukan dengan mempertukarkan lokasi kegiatan pada layout awal unuk menemukan
pemecahan yang lebih baik berdasarkan peta hubungan aktifitas. Pertukaran-pertukaran
selanjutnya membawa ke arah layout yang mendekati jarak tempuh yang minimum. Perhitungan
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode CRAFT dimana melihat kebutuhan dari
setiap bagian di gudang dengan menggunakan metode Acitiviy Relationship Chart (ARC) bagian
mana saja yang sering berhubungan atau berkomunikasi. Dengan itu kita dapat membandingkan
layout awal dengan layout perbaikan mana yang dapat membuat pekerjanya pekerja lebih
maksimal.

1. PENDAHULUAN keberadaan gudang/ruang penyimpanan barang sebelum


Gudang atau storage merupakan tempat menyimpan digunakan. Gudang Warehouse Quary yang terletak di PT. XYZ.
barang, baik bahan baku yang akan dilakukan proses Di gudang ini, barang-barang yang dikirim supplier akan
manufacturing maupun barang jadi yang siap untuk ditampung dan disimpan terlebih dahulu sebelum digunakan.
dipasarkan (Purnomo, 2004). Pengaturan tata letak gudang Luas area gudang hasil pengukuran adalah 475,2 m2. Luas
yang baik akan mempengaruhi kelancaran operasi gudang yang terbatas ini, mempengaruhi penyimpanan barang
pergudangan dan aktivitas-aktivitas penting lainnya dalam dan waktu pemindahan barang menjadi kurang efisien.
perusahaan, diantaranya adalah proses pemindahan barang Oleh karena itu, perlu adanya alternatif pemecahan
yang biasa disebut dengan material handling. Keragaman masalah yang terjadi di gudang ini, yaitu dengan
produk yang disimpan dalam gudang mempunyai pengaruh merencanakan ulang tata letak gudang yang lebih efektif. Salah
langsung pada tata letak yang optimal. Faktor-faktor yang satu alternatif yang bisa digunakan untuk merencanakan ulang
harus dipertimbangkan dalam layout gudang adalah nilai tata letak gudang yaitu dengan metode Computerized Relative
investasi, bongkar muat barang, fleksibilitas, lingkungan kerja, Allocation of Facilities Technique (CRAFT). Metode CRAFT
dan keselamatan atau keutuhan barang yang disimpan. Gudang dilakukan dengan mempertukarkan lokasi kegiatan pada
juga merupakan sarana yang didesain secara khusus untuk layout awal unuk menemukan pemecahan yang lebih baik
dapat menunjang pencapaian tujuan pelayanan barang dengan berdasarkan peta hubungan aktifitas. Pertukaran-pertukaran
biaya dan waktu seminimal mungkin. Salah satu usaha yang selanjutnya membawa ke arah layout yang mendekati jarak
dapat dilakukan untuk meminimalkan biaya dan waktu tempuh yang minimum. Perhitungan tersebut dapat dilakukan
perpindahan adalah dengan cara meminimalisir jarak dengan menggunakan metode CRAFT dimana melihat
pemindahan dan tata letak penempatan barang yang kebutuhan dari setiap bagian di gudang dengan menggunakan
memungkinkan barang yang tersimpan dapat terjangkau juga metode Acitiviy Relationship Chart (ARC) bagian mana saja
meminimumkan investasi peralatan dan memanfaatkan area yang sering berhubungan atau berkomunikasi. Dengan itu kita
yang ada. dapat membandingkan layout awal dengan layout perbaikan
Warehouse Quary dapat digambarkan sebagai bagian mana yang dapat membuat pekerjanya pekerja lebih maksimal.
dari suatu sistem logistik sebuah perusahaan yang berfungsi Pada penelitian sebelumnya (Effendy, 2010), dibahas
untuk menyimpan sparepart untuk kebutuhan alat-alat besar tentang usulan rancang ulang tata letak dengan menggunakan
dan bahan peledak. Ada 9 Warehouse yaitu di PT. XYZ dan 8 metode CRAFT untuk mengefisiensikan proses produksi
cabang lainnya masing-masing didaerah PT.XYZ Inti. dengan cara mengurangi jarak atau lintasan produksi dan juga
Pengoperasian Warehouse Quary tentunya tidak lepas dari dapat menghemat biaya penanganan bahan. Sedangkan untuk

Journal Industrial Servicess is licensed under a Creative Commons


Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
http://dx.doi.org/10.36055/jiss.v7i1.12774
Kurniawan et al. (2021) Journal Industrial Servicess Vol. 7, No. 1, Oktober 2021 001-101

penelitian ini, penggunaan metode CRAFT digunakan untuk


mengefisiensikan proses pergudangan dengan cara
meminimumkan jarak material handling.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian Dilaksanakan pada Fasilitas Gudang di PT. XYZ,


data yang dikumpulkan yaitu Layout Gudang Kondisi awal
beserta dimensinya dan diperlukannya ARC (activity
relationship chart) yang menunjukan hubungan antara
kedekatan stasiun dengan stasiun lainnya yang didapat
berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan kepala
gudang Quary, yang sehingga didapatkannya layout Terbaik.

Diagram alir pada penelitan dengan menggunakan metode


CRAFT adalah sebagai berikut: Gambar 2
Perhitungan jarak tempuh total pada layout eksisting adalah
2.661,46 meter.
ARC (activity relationship chart)
Berikut ini merupakan activity relationship chart yang
menunjukan hubungan antara kedekatan stasiun dengan
stasiun lainnya yang didapat berdasarkan observasi dan hasil
wawancara dengan kepala gudang Quary.

Gambar 3. activity relationship chart

Tabel 1. Derajat Kedekatan ARC


Kode Warna Derajat Kedekatan
A Merah Mutlak
E Orange Sangat Penting
I Hijau Muda Penting
O Biru Muda Biasa
U Kuning Tidak Penting
X Coklat Tidak Diinginkan

Tabel 2. Alasan Kedekatan


Kode Derajat Kedekatan
Gambar 1. Diagram Alir metode CRAFT 1 Tidak Terlalu signifikan
2 Part sama
3 Tidak ada hubungannya
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 4 Pengambilan Barang Tinggi
5 Pengambilan Barang Sedang
Data yang dibutuhkan untuk mengolah data dengan 6 Pengambilan Barang Rendah
metode CRAFT adalah layout gudang kondisi awal/eksisting. 7 Mempermudah Proses Penempatan
Berikut layout gudang hasil pengamatan beserta dimensinya : 8 Arus Informasi
9 Masuk dan Keluar
10 Pengecekan Barang

2
Kurniawan et al. (2021) Journal Industrial Servicess Vol. 7, No. 1, Oktober 2021 001-101

Berdasarkan activity relationship chart diatas menunjukan Perhitungan jarak tempuh total pada layout iterasi 2 adalah
hubungan kedekatan antar stasiun yang terdapat pada gudang 3070,35 meter
Quary di PT.XYZ antaranya stasiun Receiving and Transit Area
dengan stasiun Pintu 2 memiliki derajat kedekatan A (Mutlak) Berikut ini merupakan rekapilutasi hasil adalah
dengan alasan untuk mempermudah masuk dan keluarnya sebagai berikut:
barang.
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil
Kondisi Total Jarak Selisih Persentasi (%)
(m) Jarak (m)
Eksistin 2661,46 - -
g
2 2410,95 250,51 9,4%
3 3070,35 -408,89 0,2%
4 2438,78 222,68 8,3%

Dari tabel diatas, didapat hasil rekap ilutasi dengan persentase


yang didapat dari iterasi 1 sebesar 9,4%, iterasi 2 sebesar
0,2% dan iterasi 3 sebesar 8,3%. Jadi kesimpulannya
persentase yang paling baik adalah iterasi 1 karena memiliki
persentase yang paling besar.

Gambar 4. Layout Iterasi 1 Gambar 6. Layout Iterasi 3

Perhitungan jarak tempuh total pada layout iterasi 1 adalah


2.410,95 meter.

4. KESIMPULAN

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode


CRAFT layout eksisting dan usulan didapatkan layout yang
terbaik yaitu layout usulan engan iterasi 1 memiliki jarak
tempuh total 2410,95 m dengan persentase 9,4% hingga
meminimumkan jarak tempuh total sebesar 250,51 m dari
layout awal dari perpindahan stasiun counter medekati RTA
dan Block A karena dari hasil ARC, RTA medapatkan nilai
penting (I) dan Block A mendapatkan nilai sangat penting (E).

REFERENSI

[1] Effendy, E.N., 2010, Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas pada
Industri Sandal, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Depok. (Tidak
Gambar 5. Layout Iterasi 2 Publikasi). doi: 10.1080/00207540412331285841.
[2] Apple, James M. 1990. Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan Edisi
Perhitungan jarak tempuh total pada layout iterasi 2 adalah Ketiga. ITB. Bandung.
3070,35 meter.
[3] Purnomo,H. 2004. Perencanaan & Perancangan Fasilitas. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
[4] Wignjosoebroto, Sritomo. (2003). Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan. Edition. Guna Widya, Surabaya.
[5] Chandry, W. (2006),“Usulan Block Layout Lantai Produksi dengan
Menggunakan Metode Craft, Corelap, dan Aldep untuk Meminimasi
Biaya Material Handling di PT. Aneka Medium Garment”,Teknik
Industri, Universitas Bina Nusantara, Jakarta
[6] Tompkins, J. A., et al. (2003). “Facilities Planning”. 3rd ed. New
Jersey: John Wiley & Sons, Inc

Anda mungkin juga menyukai