Anda di halaman 1dari 3

tata letak pabrik merupakan suatu susunan fasilitas

fisik yang terdiri atas perlengkapan, tenaga,


bangunan, dan sarana lain yang harus mempunyai
tujuan mengoptimalkan hubungan antara petugas
pelaksana, aliran barang, aliran informasi
dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
secara optimal

Menurut Apple (1990), tujuan dari perancangan suatu


tata letak pabrik meliputi:

 Meminimalkan perpindahan barang yang terjadi.


 Dapat memelihara keluwesan suatu susunan dan
operasi.
 Dapat memelihara perputaran suatu barang yang
setengah jadi menjadi tinggi.
 Dapat menekan modal yang tertanam pada setiap
peralatan yang dimiliki.
 Dapat menghemat pemakaian dari ruang atau space
bangunan.
 Dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang
ada.
 Dapat memberikan kemudahan, kenyamanan dan 1. Data Masukan dan Aktivitas Data yang di-input-kan
juga keselamatan bagi pegawai yang ada dalam seperti hubungan antara masing-masing aktivitas dan
melakukan pekerjaaannya. suatu aliran material yang terjadi pada setiap
aktivitas yang dilakukan untuk pembuatan suatu
Prinsip Dasar dari Perencanaan Tata Letak
produk.
 Prinsip minimasi jarak perpindahan suatu material a. Aliran Material Aliran seperti Multi Coloumn
atau informasi Process Chart, From-to-Chart, Flow Process Chart,
 Prinsip integrasi total Flow Diagram, dan lain-lain.
 Prinsip proses kerja dalam setiap aliran. b. Hubungan Aktivitas Menentukan keterkaitan baik
 Prinsip keselamatan dan kenyamanan kerja. antar departemen maupun antar stasiun kerja,
 Prinsip alokasi atau pemanfaatan ruang. seperti: mendekatkan dua stasiun kerja yang
prosesnya sering digunakan.
 Prinsip fleksibilitas.
2. Diagram Hubungan Aktivitas dan Aliran Relationship
Systematic Layout Planning (SLP) merupakan salah satu Diagram (RD) atau diagram hubungan aktivitas
metode yang digunakan dengan tujuan menghasilkan 3. Kebutuhan Ruang
aliran yang lebih efisien melalui perancangan tata letak. 4. Ruang yang Tersedia
Metode ini memperhatikan urutan suatu proses serta 5. Diagram Hubungan Ruang Space Relationship
hubungan setiap aktivitas yang terjadi dengan melakukan Diagram (SRD) atau diagram hubungan ruang
perancangan layout dan fasilitas. 6. Modifikasi Perubahan atau modifikasi dapat
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
7. Batasan Praktis
8. metode konstruksi dan Perbaikan Tata Letak
9. Pembuatan Alternatif Tata Letak
10.Evaluasi
1 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi

Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi dapat


didefinisikan sebagai metode pengaturan dan
penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan
kedalam satu departemen secara khusus. Menurut tata
letak tipe ini, suatu produk akan dapat dikerjakan sampai
selesai di dalam departemen tersebut tanpa perlu
dipindah-pindahkan ke departemen lainnya. Tujuan
utama dari tata letak tipe ini adalah untuk mengurangi Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap
proses pemindahan bahan dan juga memudahkan
pengawasan didalam aktifitas produksinya. Untuk tata letak fasilitas yang berdasarkan posisi tetap,
material atau komponen produksi yang utamanya akan
Dasar utama
tinggal tetap pada posisinya
 Hanya ada satu atau beberapa standar produk yang  Perpindahan material dapat dikurangi.
dibuat.  Bila dilakukan pendekatan kelompok kerja dalam
 Produk yang dibuat dalam jumlah atau volume besar kegiatan produksi, maka kesinambungan operasi
untuk jangka waktu relatif lama. dan tanggung jawab kerja dapat tercapai dengan
 Memerlukan aktifitas inspeksi yang sedikit selama sebaik-baiknya.
proses produksi berlangsung.  Fleksibilitas kerja sangat tinggi.
 Satu mesin hanya digunakan untuk melaksanakan satu
Kekurangan
macam operasi kerja dari jenis komponen yang serupa.
 Peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas
Kelebihan
produksi atau operator.
 Layout berhubungan dengan urutan operasi, terbentuk  Memerlukan operator dengan kemampuan yang
lini dengan aliran yang logis. ahli.
 Persediaan barang setengah jadi sedikit  Adanya duplikasi peralatan kerja yang akhirnya
 Total waktu produksi per unit rendah menyebabkan space area dan tempat untuk
 Pengurangan proses material handling. barang setengah jadi.
 Tidak dibutuhkan kemampuan operator yang tinggi.  Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja
 Perencanaan dan pengendalian produksi yang yang ketat, khususnya dalam penjadwalan
sederhana. produksi.
 Hanya dibutuhkan sedikit tempat penyimpanan
sementara.

Kekurangan

 Kerusakan satu mesin dapat mengakibatkan produksi


terhenti
 Perubahan desain produk akan mengubah layout
secara keseluruhan
 Kecepatan produksi ditentukan oleh mesin yang paling
lambat
 Pengawasan dilakukan secara umum
 Investasi yang diperlukan sangat besar.
Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk Kelebihan

Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokkan  Utilitas mesin lebih baik sehingga jumlah mesin yang
produk atau komponen yang akan di buat. Produk yang dibutuhkan sedikit
tidak identik akan dikelompokkan berdasarkan langkah-  Fleksibilitas mesin dan tenaga kerja tinggi.
langkah proses, bentuk, mesin atau peralatan yang  Investasi yang dibutuhkan relatif rendah.
dipakai dan sebagainya.  Adanya perbedaan tugas operator.
 emungkinan pengawasan yang spesialis.
Kelebihan
Kekurangan
 Pendayagunaan mesin yang maksimal
 Lintasan aliran kerja menjadi lebih lancar dan jarak  Biaya material handling mahal.
perpindahan material diharapkan lebih pendek dari  Produksi, perencanaan dan sistem kontrol lebih terkait.
pada dengan process layout.  Total waktu produksi lebih lama
 Memiliki keuntungan yang dapat diperoleh dari  Persediaan barang setengah jadi sangat besar.
product layout dan process layout karena pada  Ruang dan modal yang besar untuk persediaan dalam
dasarnya tata letak fasilitas berdasarkan kelompok proses.
produk merupakan kombinasi dari kedua tipe tersebut.  Membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan
Kekurangan khusus.

 Diperlukan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi.


 Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan
pengadilan produksi
 Beberapa kerugian dari product layout dan process
layout juga akan dijumpai disini

Pola Aliran Produkstivitas yang tinggi akan dapat


diperoleh dengan cara mengatur aliran proses produksi
secara efektif dan efesien.

 Pola Umum Aliran Bahan


 Serpentine atau zig-zag (S-Shaped)
 U-Shaped
4 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam  Circular
Proses  Odd angle
Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses 
adalah metode pengaturan dan penempatan dari segala
mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe jenis
yang sama ke dalam satu departemen

Anda mungkin juga menyukai