Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. HOMEWARE INTERNATIONAL INDONESIA
SLEMAN – YOGYAKARTA

PENGAWASAN K3 BIDANG: PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN DAN


MEKANIK

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 3
Alifta Dhanis Birunansa Renandian
Bobi Aditya Prabowo
Dio Afikri Dasil
Elsa Septiyarini
Moh Fajri Alfisar
Muhammad Arif Subhan Lutfi
Rahmah Lel Apradela

PENYELENGGARA
PT. MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
14 Feruari – 02 Maret

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan menyusun Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini yang disusun guna memenuhi persyaratan menjadi calon
ahli AK3U.
Kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan laporan ini:
1. PT. MUTIARA MUTU selaku penyelenggara yang telah memberikan arahan
dan bimbingannya.
2. TRAINER selaku pemateri yang telah memberikan arahan dan bimbingannya.
3. SAUDARA – SAUDARA BATCH 143 yang selalu memberi semangat.
4. PL MUTIARA MUTU yaitu kak bovi, mas joko dan kak asri yang telah
membimbing dan menyemangati dalam pelaksanaan pelatihan.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan praktik kerja
lapangan (PKL) ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun
demi kesempurnaan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Semoga penulisan Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini bermanfaat bagi para pembaca.

27 February 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL LAPORAN PKL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup .............................................................................................................. 3
1.4. Dasar Hukum ................................................................................................................ 3

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ................................................................................... 5


2.1. Profil Perusahaan .......................................................................................................... 5
2.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ................................................................................. 5
2.1.2. Struktur Organisasi ................................................................................................. 6
2.1.3. Shift Kerja .............................................................................................................. 7
2.1.4. Visi dan Misi .......................................................................................................... 8
2.1.5. Sejarah Perusahaan ................................................................................................. 8
2.1.6. Jumlah Karyawan PT. Homeware International Indonesia ....................................... 9
2.1.7. Penerapan K3 Secara Umum................................................................................... 9
2.2. Temuan Hasil Observasi .............................................................................................. 10
2.3. SOP Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Mekanik ........................................................ 10

BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH ................................................... 13


3.1. Analisa Masalah .......................................................................................................... 13

BAB IV ............................................................................................................................. 23
4.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 23
4.2. Saran ........................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25

iii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Data Waktu Kerja .......................................................................... 7

Tabel 2.2. Temuan Positif dan Negatif............................................................ 10

Tabel 3.1. Temuan Positif PT. Homeware International Indonesia .................. 13

Tabel 3.2. Temuan Negatif PT. Homeware International Indonesia ................ 19

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. PT. Homeware international Indonesia ........................................ 5

Gambar 2.2. Struktur Organisasi ..................................................................... 7

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan industri yang semakin meningkat, menyebabkan semakin

meningkatnya persaingan diantara perusahaan industri. Perusahaan dituntut untuk

bertahan dalam persaingan dengan perusahaan sejenis dengan mengoptimalkan

sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi.

Kualitas produk yang dihasilkan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja

pesawat angkat dan pesawat angkut dalam perusahaan tersebut. Dalam menjalankan

produksinya, sumber daya manusia sebagai tenaga kerja sangat berkaitan dengan K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam bekerja.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang peduli dengan K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada karyawannya dengan membuat peraturan

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dilingkungan perusahaan yang akan

dilakukan oleh seluruh sumber daya manusia diperusahaan, baik karyawan maupun

pimpinan perusahaan. Karyawan yang terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya

akan merasa aman dan nyaman yang akan bekerja dengan optimal dan akan

menghasilkan kepuasan kerja dan berdampak langsung pada produktivitas

perusahaan.

Hal ini menunjukkan nilai penting tenaga kerja untuk mendapat perlindungan

atas keselamatannya dan pencegahan bahaya dalam melakukan pekerjaan serta

1
menghindari penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan kerja. Dengan peraturan

yang semakin maju akan dicapai keamanan yang baik dan realistis yang dapat

memberikan rasa nyaman, aman, tentram, dan memberikan semangat pada pekerja

sehingga meningkatkan produktivitas kerja. Mengingat pentingnya keselamatan dan

Kesehatan kerja (K3) maka perlu adanya perlindungan dasar hukum seperti pada

Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemukan kasus kecelakaan kerja

dan penyakit akibat kerja yang terjadi akibat kurang maksimalnya pengawasan K3

yang seharusnya dapat menjamin semua pekerja seperti pada Peraturan Pemerintah

RI No. 8 tahun 2020 pasal 1 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pesawat

angkat dan pesawat angkut yang menyatakan bahwa; Keselamatan dan Kesehatan

Kerja yang selanjutnya disebut K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan

melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) ini adalah sebagai syarat dalam

pembinaan Calon Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI. Adapun tujuan dari

pelaksanaan PKL ini adalah sebagai berikut:

A. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Pesawat Uap di PT. Homeware

International Indonesia.

2
B. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Bejana Tekan di PT. Homeware

International Indonesia

C. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Pesawat Tenaga dan Produksi di PT.

Homeware International Indonesia

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Praktik Lapangan Kerja yang dilaksanakan di PT. Homeware

International Indonesia antara lain:

A. Gambaran Umum Perusahaan di PT. Homeware International Indonesia.

1. Profil perusahaan

2. Sejarah Perusahaan

3. Visi dan misi

B. Gambaran Umum Perusahaan di PT. Homeware International Indonesia.

1. Temuan K3 bidang Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekanan di PT. Homeware

International Indonesia

1.4. Dasar Hukum

A. Undang-undang Uap 1930

B. Undang Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

C. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

D. Peraturan Uap 1930

E. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/Men/1988 tentang Kwalifikasi dan

Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.

3
F. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per.02/MEN/1982 tentang

Kualifikasi Juru Las

G. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 01/Men/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-

syarat Operator Pesawat UAP

H. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja pada Bejana Tekan dan Tangki Timbun

I. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja pada Pesawat Tenaga dan Produksi

J. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 08 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Angkut.

K. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. SE.

05/MEN/DJPPK/III/2011 tentang Lisensi/Surat Ijin Operator Pesawat UAP

L. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE. 06/MEN/1990 tentang

Pewarnaan Botol Baja/Tabung Gas Bertekanan

4
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan

2.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

Gambar 2.1. PT. Homeware international Indonesia

Nama Perusahaan : PT. Homeware International Indonesia

Bidang Usaha : Ekspor Kerajinan

Alamat : Jl. Prambanan-Piyungan Km. 3.5, Bokoharjo, Prambanan, Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta, 55572, Indonesia.

Luas Area Pabrik : 9.309 m2

Website : https://www.homewaregroup.com/index

Salah satu perusahaan PT Homeware International Indonesia (PT. HII)

merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi furniture dan aksesoris rumah

tangga dengan berbahan rotan ataupun kayu. Produk yang dihasilkan seperti table

5
top, basket, home accessories, light furniture, dan ceramic. PT. Homeware

International Indonesia (PT. HII) menawarkan solusi bisnis untuk pelanggan yang

mencakup desain, sumber dan manufaktur berkualitas tinggi aksesoris rumah dan

furnitur. Selama bertahun-tahun, PT. Homeware International Indonesia (PT. HII)

melakukan banyak pekerjaan untuk menetapkan standar tertinggi untuk ETI (Ethical

Trading Initiative) dan pengendalian kualitas yang dibutuhkan oleh banyak

pelanggan dan berharap PT. Homeware International Indonesia (PT. HII) bisa

memenangkan persaingan dipasar.

2.1.2. Struktur Organisasi

Pada dasarnya, setiap perusahaan membutuhkan struktur organisasi yang jelas

untuk menunjang jalur koordinasi dan komunikasi antarrekan kerja. struktur

organisasi perusahaan juga memegang peranan penting dalam pembagian peran dan

pendistribusian pekerjaan. Definisi struktur organisasi adalah sistem yang digunakan

untuk mendefinisikan hierarki dalam perusahaan. Struktur ini menjelaskan posisi,

tanggung jawab, hak, serta kewajiban setiap karyawan di dalam perusahaan tersebut.

Struktur organisasi perusahaan yang ideal dapat menjadi salah satu penentu

efektivitas kinerja dari orang – orang yang menjalankan perusahaan tersebut. Struktur

organisasi dibuat sejelas mungkin agar mudah mengetahui setiap tanggung jawab dan

wewenang karyawan. Struktur organisasi PT. Homeware International Indonesia.

6
Gambar 2.2. Struktur Organisasi
2.1.3. Shift Kerja

PT. Homeware International Indonesia hanya menerapkan 1 (satu) shift kerja

(pagi – sore), selama 6 (enam) hari kerja. Adapun pembagian jam kerjanya sebagai

berikut:

Tabel 2.1. Data Waktu Kerja


Senin – Kamis Jumat Sabtu
Kegiatan Shift
Jam

Kerja 08.00 – 12.30 08.00 – 11.30

Istirahat 1 12.30 – 13.00 11.30 – 13.00 08.00 – 12.00

Kerja 13.00 – 16.15 13.00 – 16.00

7
2.1.4. Visi dan Misi

Visi PT. Homeware International Indonesia adalah untuk menjadi salah satu

perusahaan terbaik dengan mengutamakan desain, pengembangan sumber daya

manusia, kepuasan pelanggan dan efissiensi. Sementara Misi Perusahaan, terdiri dari:

1. Menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan

2. Mengembangkan sistem manajemen yang relevan untuk meningkatkan efisiensi

dan produktivitas.

3. Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi stakeholder dan

kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan.

4. Komitmen terhadap Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Linkungan.

5. Memperkuat kolaborasi dengan supplier melalui komunikasi dan kerjasama yang

lebih baik.

6. Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh serta siap untuk menghadapi

persaingan regional maupun global.

2.1.5. Sejarah Perusahaan

PT Homeware International Indonesia berdiri sejak tahun 1998 memiliki 3

pabrik yaitu di Tangerang, Cirebon dan Kabupaten Sleman. PT Homeware

International yang ada di Kabupaten Sleman berdiri sejak tahun 2004. Pabrik ini

bergerak di bidang kerajinan yaitu natural fiber, terracotta, dan keramik. Homeware

memiliki desainer sendiri selain itu juga memiliki modifikasi sesuai permintaan

pembeli. Pasar ekspornya 40% adalah Amerika. Sisanya Eropa dan Asia. Akibat

8
pandemic covid19 penjualan turun hingga 70%. Tanah liat yang digunakan dalam PT

ini adalah adalah tanah dari Godean.

2.1.6. Jumlah Karyawan PT. Homeware International Indonesia

PT Homeware International Indonesia memiliki tenaga kerja berjumlah 87

orang/karyawan. 87 orang ini merupakan seluruh karyawan bagian yang terbagi

dalam beberapa penempatan kerjanya dedngan jumlah tenaga kerja terdiri dari:

1. Karyawan Laki – laki : 62 Orang Karyawan

2. Karyawan Perempuan : 25 Orang Karyawan

2.1.7. Penerapan K3 Secara Umum

Penerapan manajemen K3 di PT Homeware International Indonesia sudah di

terapkan dengan baik, yaitu dengan adanya penghargaan Zero Accident Award,

adanya laporan pemeriksaan uji riksa dan pengujian peralatan kerja yang di gunakan

di PT Homeware International Indonesia yaitu terdapat bukti laporan hasil uji

pemeriksaan kompresor, APAR, listrik, dan petir. Terdapat kebijakan K3 yang

dilaksanakan oleh perusahaan. Struktur Organisasi yang sudah tersusun sesuai

dengan peraturan yang ada, serta ahli K3 yang tersertifikasi dan terdapat organisasi

P2K3 dengan bukti laporan 3 Wulan P2K3. Terlaksananya program P3K dan tanggap

darurat yang baik. Mendapatkan penghargaan OHNET se-ASEAN dengan nilai

kategori Best Pratice.

9
2.2. Temuan Hasil Observasi

Tabel 2.2 Temuan Positif dan Negatif


No Temuan Positif Temuan Negatif
Tabung gas dilengkapi dengan 2 katup pengaman, Penyimpanan tabung yang tidak
1
Pressure gauge & Identitas terorganisir
Lokasi peletakan LPG sudah dilengkapi pagar Tidak adanya pengaman pada mesin
2
pengaman potong
Tidak ada nya rambu peringatan akan
3 APAR sudah terdapat name plate
bahaya pada ruang pembuangan uap
APAR dilakukan uji riksa pemeriksaan dan
4 Tidak ditemukan safety sign di area genset
pengujian berkala oleh Disnaker
Tidak terdapat isolasi di pipa gas
5 Genset diletakkan diruang terpisah dan tertutup
pembakaran
Genset dilakukan uji riksa pemeriksaan dan Tidak ditemukan safety sign pada
6
pengujian berkala oleh Disnaker compressor
2 Compressor sudah dilakukan uji riksa Area LPG tidak dilengkapi rambu
7
pemeriksaan dan pengujian berkala oleh Disnaker peringatan
Warna tabung LPG sudah sesuai dengan aturan Penempatan LPG sembarangan di dekat
8
yang berlaku dryer room atau ruang pengering
Tidak ditemukan safety sign di area
Sudah terdapat operator khusus untuk
9 pembakaran/ furnace
pengoperasian genset

Trolly sudah memiliki pengaman (stopper) untuk


10
mengunci roda saat tidak digunakan
Mesin perkakas diberikan penutup atau cover
11 plastik ketika tidak digunakan

2.3. SOP Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Mekanik

A. Pesawat uap tidak ditemukan.

B. Bejana Tekanan

1. APAR

 Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam

 Arahkan selang ke titik pusat api.

 Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.

10
 Sapukan secara merata sampai api padam.

2. Gas LPG

 Pemantauan gas LPG dimula dengan mencium apakah ada bau yang

menyegat.

 Memastikan jarak minimal gas LPG dengan tanur 1 m.

 Memeriksa kondisi tabung gas apakah masih dalam kondisi baik.

 Memeriksa tahun pembuatan gas LPG apakah sudah melebihi 20 tahun.

 Memeriksa karburator yang menghubungkan tabung gas dan tanur apakah

sambungannya dalam kondisi baik.

3. Kompresor

 Menyalakan

 Putar Handle power warna merah kearah kanan searah jarum jam pada

posisi ke atas.

 Tunggu indikator lampu sampai menyala warna hijau dan menandakan

kompresor sudah dalam keadaan menyalah.

 Tunggu sampai instalasi alat selesai sdengan angka digital

menunjukkan angka 4 derajat.

 Buka stop kran ditangki kompresor kearah kiri atau berlawanan jarum

jam.

 Mematikan

 Putar handle power warna merah kearah kiri berlawanan jarum jam.

11
 Tutup stop kran di tangki kompresor kearah kanan atau serah jarum

jam.

 Tunggu sampai motor kompresor mati.

 Buka stop kran yang ada di bawah tangki kompresor untuk

mengeluarkan angin yang ada di dalam tangki kompresor.

 Buka stop kran ditangki kompresor kearah kiri atau berlawanan jarum

jam.

12
BAB III

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1. Analisa Masalah

Tabel 3.1 Temuan Positif PT. Homeware International Indonesia


Manfaat Yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
Pesawat Uap
Tidak ditemukan Pesawat Uap di PT.
1 - - -
Homeware International Indonesia
Bejana Tekan
 Saluran Gas
telah diberi
2 Katup  UU Nomor 1 Tahun 1970
pengaman Tentang Keselematan Kerja
(Sensor bau  Melakukan Bab 3 Pasal 3 ayat 1 (c) dan
& Desis pemeliharaan (r)
Tidak akan mudah
 Ada katup dan  Permenaker 37 tahun 2016
meledak dan selalu
1 regulator & pemeriksaan Tentang Bejana Tekanan
dalam kondisi
pressure secara berkala dan Tangki Timbun bagian
aman
gauge  Merapihkan kedua, Bejana Tekanan :
 Tertulis selang LPG o Pasal 9
Tabung gas dilengkapi dengan 2 katup
identitas gas o Pasal 14
pengaman, Pressure gauge & Identitas
di badan o Pasal 18 ayat 1 dan 2
Bejana
tekan
Sudah dilakukan Compressor akan Harus dilakukan Peraturan Menteri
2 Compressor sudah dilakukan uji riksa
2 uji riksa oleh dapat dipakai riksa uji secara Ketenagakerjaan RI Nomor 37
pemeriksaan dan pengujian berkala oleh
Disnaker dalam waktu yang berkala tahun 2016 tentang

13
Manfaat Yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
Disnaker lama Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bejana Tekan dan Tangki
Timbun pada pasal 68 ayat 1:
Setiap kegiatan perencanaan,
pembuatan, pemasangan,
pengisian, pengangkutan,
pemakaian, pemeliharaan,
perbaikan, modifikasi, dan
penyimpanan Bejana Tekanan
dan Tangki Timbun harus
dilakukan pemeriksaan dan/atau
pengujian.

Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI Nomor 37
tahun 2016 tentang
Membatasi Pagar pengaman Keselamatan dan Kesehatan
setiap orang akan membuat Kerja Bejana Tekan dan Tangki
Pagar pengaman
yang tidak lokasi LPG tidak Timbun pasal 54 ayat 4, Khusus
selalu ditutup dan
6 berkepentingan akan mudah di Bejana Tekanan berisi gas atau
diawasi oleh
untuk ke area masuki tanpa campuran gas berbahaya dan
tenaga ahli K3
pemasakan diawasi oleh ahli tekanan melebihi atmosfer harus
keramik k3 dilengkapi dengan pagar
Lokasi peletakan LPG sudah dilengkapi pengaman dan dibuatkan tanda
pagar pengaman larangan masuk kecuali bagi
yang berwenang.

14
Manfaat Yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul

Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI Nomor 37
Penggunaan Tahun 2016 tentang
Sudah sesuai Memberikan
APAR jauh lebih Keselamatan dan Kesehatan
7 dengan aturan informasi spesifik
jelas dalam Kerja pada Bejana Tekan dan
yang berlaku terkait APAR
penggunaannya Tangki Timbun Pasal 9 (1)
setiap bejana tekan diberikan
tanda pengenal.
APAR sudah terdapat name plate
Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI Nomor 37
tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bejana Tekan dan Tangki
Timbun pada pasal 68 ayat 1:
Sudah dilakukan APAR akan selalu Harus dilakukan Setiap kegiatan perencanaan,
8 uji riksa oleh dalam keadaan riksa uji secara pembuatan, pemasangan,
Disnaker ready to use berkala pengisian, pengangkutan,
pemakaian, pemeliharaan,
perbaikan, modifikasi, dan
APAR dilakukan uji riksa pemeriksaan dan penyimpanan Bejana Tekanan
pengujian berkala oleh Disnaker dan Tangki Timbun harus
dilakukan pemeriksaan dan/atau
pengujian.

15
Manfaat Yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul

Sudah Tabung LPG akan Dilakukan Peraturan Menteri


memenuhi selalu terlihat pengecekan dan Ketenagakerjaan RI Nomor 37
ketentuan terang dan mempertahnkan tahun 2016 tentang
9 pewarnaan diharapkan dapat pemberian warna. Keselamatan dan Kesehatan
bejana memberi Jika warna pudar, Kerja pada Lampiran Tabel 3
penyimpanan peringatan secara dilakukan Pewarnaan Bejana
gas visual pengecatan ulang Penyimpanan Gas
Warna tabung LPG sudah sesuai dengan
aturan yang berlaku
Pesawat Tenaga dan Produksi
Peraturan Menteri
Ruangan selalu Ketenagakerjaan RI Nomor 38
dalam kondisi Tahun 2016 tentang
Meningkatkan terkunci dan
Suara genset Keselamatan dan Kesehatan
keselamatan dan diberikan tanda
1 akan berkurang Kerja pada Pesawat Tenaga dan
kesehatan kerja safety sign
kebisingannya Produksi Pasal 30 tentang
diruangan genset
penggerak mula harus dipasang
dengan fondasi yang terpisah
Genset diletakkan diruang terpisah dan
dari bangunan dan tempat kerja
tertutup

16
Manfaat Yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
 Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI Nomor
38 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada
Pesawat Tenaga dan
Produksi pasal 129 tentang
pemeriksaan dan pengujian
Dilakukan pesawat tenaga dan
Sudah terdapat produksi
pengecekan secara
keterangan telah Penggunaan genset
berkala dan
2 dilakukan uji akan menjadi lebih
dilakukan  Peraturan Menteri
riksa oleh aman
pembersihan pada Ketenagakerjaan RI Nomor
Disnaker
ruang genset 38 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada
Genset dilakukan uji riksa pemeriksaan Pesawat Tenaga dan
dan pengujian berkala oleh Disnaker Produksi pasal 131
pemeriksaan/pengujian
secara pertama, berkala,
khusus dan ulang.

Peraturan Menteri
Menigkatkan
Ketenagakerjaan RI Nomor 38
hubungan antara
Tahun 2016 tentang
Operator pada perusahaan dan
Keselamatan dan Kesehatan
ruang genset tenaga kerja
Melakukan Kerja pada Pesawat Tenaga dan
Sudah terdapat operator khusus untuk sudah sesuai karena perusahaan
4 pengawasan Produksi Pasal 113 ayat 1:
pengoperasian genset dengan kriteria telah memberikan
terhadap genset Operator penggerak mula
pada kebijakan garansi keamanan
sebagaimana dimaksud dalam
yang berlaku penggunaan genset
Pasal 111 huruf a meliputi
dengan adanya ahli
operator motor bakar, turbin
K3
uap, turbin air, turbin gas, dan

17
Manfaat Yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
kincir angin
Peraturan Menteri
Mesin perkakas diberikan penutup atau Ketenagakerjaan RI Nomor 38
cover plastik ketika tidak digunakan tahun 2016 Pasal 3:

Pelaksanaan syarat-syarat K3
Mesin perkakas Dilakukan
Pesawat Tenaga dan Produksi
yang tidak pengecekan secara
Tercipta lingkunga bagaimana dimaksud dalam
5 digunakan sudah berkala dan
kerja yang nyaman pasal 2 bertujuan:
ditutup dengan dilakukan
cover plastik pembersihan.
Melindungi K3 Tenaga Kerja
dan orang lain yang berada di
Tempat Kerja dari potensi
bahaya Pesawat Tenaga dan
Produksi
Pesawat Angkat Angkut
Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI Nomor 08
Tahun 2020 Tentang
Keselamatan Dan Keseatan
Sudah diberikan Tidak akan ada Kerja Pesawat Angkat Dan
Memeriksa Ankut Pasal 3 (a) Tentang
pengaman pada kecelakaan kerja
kondisi pengaman pelaksanaan syarat K3 pesawat
1 roda trolly yang disebabkan
roda secara angkat, pesawat angkut dan alat
supaya tidak oleh unsafe
berkala bantu angkat dan angkut yang
terjadi slip condition
bertujuan untuk melindungi
tenaga kerja dan orang lain
Trolly sudah memiliki pengaman (stopper)
untuk mengunci roda saat tidak digunakan

18
Tabel 3.2 Temuan Negatif PT. Homeware International Indonesia
No Temuan Analisis Resiko Rekomendasi Landasan Hukum
Pesawat Uap
Tidak ditemukan Pesawat Uap di PT. Homeware
1 - - -
International Indonesia
Bejana Tekan

Menyimpan
Tempatkan
tabung gas dekat
bejana tekan Tidak akan
dengan bahan- Timbun BAB IV tentang
ditempat yang mudah meledak
1 bahan yang tidak Pengisian: pasal 42 ayat 1
sesuai dengan dan selalu dalam
mudah terbakar dan 2; Pasal 43 ayat 1,2,3,
peraturan yang kondisi aman
di beberapa dan 4
berlaku
tempat.

Penyimpanan tabung yang tidak terorganisir


Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI
Nomor 37 tahun 2016
tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bejana
Orang bisa Tekan dan Tangki Timbun
Kurang mengakses daerah pasal 54 ayat 4, Khusus
memperhatikan tersebut dengan Memasang tanda
Bejana Tekanan berisi gas
2 kelengkapan bebas yang bisa peringatan
atau campuran gas
rambu peringatan mengakibatkan bahaya
berbahaya dan tekanan
bahaya terjadinya melebihi atmosfer harus
dilengkapi dengan pagar
pengaman dan dibuatkan
Area LPG tidak dilengkapi rambu peringatan tanda larangan masuk
kecuali bagi yang
berwenang.

19
No Temuan Analisis Resiko Rekomendasi Landasan Hukum
Undang-undang No. 1
tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pada
BAB III pasal 3 huruf a
yang berbunyi “mencegah
dan mengurangi
kecelakaan”

Peraturan Menteri
Terlihat adanya
Tabung terjatuh, Penempatan Ketenagakerjaan RI
tabung LPG
menimpa atau tabung di lokasi Nomor 37 tahun 2016
3 disebelah dryer
tergelinding, yang telah tentang Keselamatan dan
room yang sudah
tergilas ditetapkan Kesehatan Kerja Bejana
tidak digunakan
Tidak ada nya rambu peringatan akan bahaya pada Tekan dan Tangki Timbun
ruang pembuangan uap pasal ayat (2) “ Bejana
Tekanan dilarang
ditempatkan atau disimpan
dekat tangga, gang, di
depan lubang angin, alat
pengangkat, atau benda
bergerak yang dapat
menyentuh atau menimpa.”
Orang bisa
Kurangnya
mengakses daerah Undang Undang Nomor 1
komitmen
tersebut dengan tahun 1970 tentang
perusahaan Memasang
bebas yang Keselamatan Kerja pasal
4 Tidak ditemukan safety sign pada compressor dalam safety sign di
mengakibatkan 14 (b) Kewajiban Pengurus
melengkapi tanda area compressor
terjadinya memasang semua gambar
bahaya di area
terpapar suhu keselamatan kerja.
compressor
panas yang tinggi
Belum terdapat Terdapatnya Memasang pipa Peraturan Menteri
pengaman atau kebocoran gas pengaman Ketenagakerjaan RI
5 Tidak terdapat isolasi di pipa gas pembakaran
rekayasa teknik yan supaya dapat Nomor 38 Tahun 2016
pipa gas mengakibatkan terkunci jika tentang Keselamatan dan

20
No Temuan Analisis Resiko Rekomendasi Landasan Hukum
pembakaran di peledakan diarea timbul bunyi dan Kesehatan Kerja pada
area pemasakan kerja suara dari pipa Pesawat Tenaga dan
keramik pemasakan Produksi pasal 8 ayat (1)
keramik pesawat tenaga dan
produksi harus dilengkapi
alat pengaman
 Undang-undang No. 1
tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
pada BAB III pasal 3
huruf a yang berbunyi
“mencegah dan
mengurangi
kecelakaan”
 Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI
Terlihat adanya Nomor 37 tahun 2016
Tabung terjatuh, Penempatan
tabung LPG tentang Keselamatan
menimpa atau tabung di lokasi
6 disebelah dryer dan Kesehatan Kerja
tergelinding, yang telah
room yang sudah Bejana Tekan dan
tergilas ditetapkan
tidak digunakan Tangki Timbun pasal
Penempatan LPG sembarangan di dekat dryer ayat (2) “ Bejana
room atau ruang pengering Tekanan dilarang
ditempatkan atau
disimpan dekat tangga,
gang, di depan lubang
angin, alat pengangkat,
atau benda bergerak
yang dapat menyentuh
atau menimpa.”

Pesawat Tenaga dan Produksi

21
No Temuan Analisis Resiko Rekomendasi Landasan Hukum

Tidak adanya pengaman pada mesin potong


Peraturan Menteri
ketenagakerjaan no 38
Tidak ada Dapat Memberikan tahun 2016 tentang
1 pengaman untuk mengakibatkan pengaman pada pesawat tenaga dan
mesin pemotong tangan terpotong mesin pemotong produksi pasal 1 (9), pasal
3 (b), pasal 8, pasal 10

Undang Undang
Orang bisa
Nomor 1 tahun 1970
Kurang mengakses daerah
tentang Keselamatan
memperhatikan tersebut dengan Memasang tanda
Kerja pasal 14 (b)
2 kelengkapan bebas yang bisa peringatan
Kewajiban Pengurus
rambu peringatan mengakibatkan bahaya
memasang semua
bahaya terjadinya
gambar keselamatan
Tidak ditemukan safety sign di area pembakaran/ kecelakaan kerja
kerja
furnace
Tidak ditemukan safety sign di area genset

Kurangnya Terjadinya Undang Undang Nomor 1


komitmen kebisingan dan tahun 1970 tentang
Memasang
perusahaan orang dapat Keselamatan Kerja pasal
3 safety sign di
dalam mengakses daerah 14 (b) Kewajiban Pengurus
area genset
melengkapi tanda tersebut dengan memasang semua gambar
bahaya bebas keselamatan kerja

22
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan observasi lapang yang telah dilaksanakan kesimpulan dari dari observasi

lapang di PT. Homeware International Indonesia adalah sebagai berikut:

A. PT. Homeware International Indonesia tidak menggunakan pesawat uap

B. PT. Homeware International Indonesia telah menerapkan 6 syarat Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) pada bidang bejana tekanan yang telah diatur oleh peraturan yang

berlaku, akan tetapi ada 3 syarat yang belum terpenuhi.

C. PT. Homeware International Indonesia telah menerapkan 4 syarat Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) pada bidang pesawat tenaga dan produksi yang telah diatur oleh

peraturan yang berlaku, akan tetapi ada 3 syarat yang belum terpenuhi.

D. PT. Homeware International Indonesia telah menerapkan 1 syarat Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) pada bidang pesawat angkat angkut yang telah diatur oleh

peraturan yang berlaku

4.2. Saran

Berdasarkan hasil temuan positif dan negatif dalam hal penerapan norma K3 di PT.

Homeware International Indonesia saran yang dapat diberikan, yaitu:

A. Pada bidang bejana tekanan untuk segera memenuhi 3 persyaratan yang belum terpenuhi

yaitu pemasangan rambu peringatan bahaya di area pembakaran dan compressor, agar

mencegah timbulnya kecelakaan kerja.

23
B. Pada bidang pesawat tenaga dan produksi untuk segera memenuhi 3 persyaratan yang

belum terpenuhi yaitu pemasangan rambu peringatan bahaya di area genset dan

pemasakan keramik, serta melakukan pemasangan pengaman pipa guna mencegah

terjadinya kecelakaan kerja.

C. Pada bidang pesawat angkat angkut untuk segera memenuhi 1 persyaratan yang belum

terpenuhi yaitu melakukan pemasangan trails pada sisi keliling troli agar tidak terjadi

hal yang tidak diinginkan

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang Uap 1930


2. Undang Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Peraturan Uap 1930
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/Men/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
syarat Operator Pesawat Uap
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per.02/MEN/1982 tentang
Kualifikasi Juru Las
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 01/Men/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
syarat Operator Pesawat UAP
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Bejana Tekan dan Tangki Timbun
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Pesawat Tenaga dan Produksi
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 08 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Angkut.
11. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. SE.
05/MEN/DJPPK/III/2011 tentang Lisensi/Surat Ijin Operator Pesawat UAP
12. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE. 06/MEN/1990 tentang
Pewarnaan Botol Baja/Tabung Gas Bertekanan.

25

Anda mungkin juga menyukai