Audit Komunikasi

Rangkuman Zoom
Konferensi Penyiaran
Indonesia
RISMA ALMIRA MUTIA/E1101191043
"Menjaga Keberagaman Konten
Siaran Untuk Persatuan dan
Ketahanan Sosial Indonesia"
 1.Keragaman dan Hak Asasi Manusia
Berpespektif Gender (HAMBG) dalam Konten
Siaran
DAPAT DIKETAHUI KEMAJEMUKAN DI INDONESIA TERKADANG
MEMBAWA KEPADA PERPECAHAN DARI BERBAGAI PERSPEKTIF.
DENGAN BERBAGAI BENTUK-BENTUK KEMAJEMUKAN YANG
ADA DI INDONESIA YAITU : AGAMA, BUDAYA, RAS, KELAS
SOSIAL YANG ADA DI MASYARAKAT DAN LAIN-LAIN.
HAM : HAK YANG DILINDUNGI SECARA INTERNASIONAL
(YAITU DEKLARASI PBB DECLARATION OF HUMAN RIGHTS),
SEPERTI HAK UNTUK HIDUP, HAK KEMERDEKAAN, HAK UNTUK
MEMILIKI, HAK UNTUK MENGELUARKAN PENDAPAT.
Keragaman dan Hak Asasi Manusia Berpespektif
Gender (HAMBG) dalam Konten Siaran
Hak Asasi Manusia Berperspektif Gender (HAMBG) merupakan
sebuah perspektif atau sudut pandanh yang memandang perempuan
sebagai manusia seutuhnya, yang memiliki hak yang sama sebagai
manusia seperti laki-laki.
Perspektif Gender merupkan proses yang menilai implikasi setiap
status, kondisi atau tindakan, keyakinan/mental model, kebijakan,
program, kegiatan, serta budaya dan manajemen organisasi
terhadap perempuan dan laki-laki. Terdapat tiga konsep pda
perspektif gender yakgu kesetaraan gender sebagai tujuan, analisis
gender sebagai alat pengetahuan, pengarusutamaan gender.
Posisi perempuan di Media Penyiaran penentuan, pengisi materi
program acara, tim produksi
 DIVERSITY OF CONTENT
DI ERA DIGITALISASI
"Menjaga PENYIARAN
Keberagaman
Konten Siaran
Untuk Persatuan INTEGRASI INFORMASI
dan Ketahanan DAN HOAKS SAR
Sosial
Indonesia"

INTEGRASI INFORMASI
DAN HOAKS SARA
SEBAGAI DIGITAL
ORDINARY REALITY
Diversity of Content di Era
Digitalisasi Penyiaran
ERA ORDE BARU ; PEMUSATAN KEPEMILIKAN,
SENTRALISTIK DAN TERPUSAT DI IBUKOTA,
BETAWISENTRIS ATAU JAKARTASENTRIS
ERA REFORMASI : UU NO 32/2002 : PENYIARAN, BAHWA
UNTUK MENJAGA INTEGRASI NASIONAL MENJAMIN
TERCIPTANYA TATANAN ..
DIVERSITY OF CONTENT : SISTEM STASIUN JARINGAN
(SSJ) PROGRAM SIARAN LOKAL
ERA TELEVISI DIGITAL: SISTEM PENYIARAN
MULTIPLEXING, PENYELENGGARA LAYANAN PROGRAM
SIARANN (LPS), LPS WILAYAH JANGKAUAN NASIONAL
DAN SSJ, MUATAN LOKAL REVISI UU PENYIARAN :
REDEFINISI PENYIARAN, REKONSTRUKSI KOMISI
PENYIARAN INDONESIA
Integrasi Informasi dan Hoaks SARA
Sebagai Digital Ordinary Reality
Informasi berkonten SARA memiliki potensi memicu konflik
Ketidaktahuan individu mengenai aspek faktualitas
Hoaks SARA merupakan salah satu hoaks yang sering diterima
masyarkat (76,02%)
Tujuan : mendeskripsikann pengalaman individu ketika
berinteraksi, memahami pemaknaan indivdu
Integrasi Informasi dan Hoaks SARA
Sebagai Digital Ordinary Reality
Individu mengenai kehadiran informasi dan hoaks SARA yang
memicu konflik sosialHasil Penelitian : 2019 (individu
cenderung lebih responsive dan terbuka), 2022 (individu
cenderung lebih tertutup dan menghindar)
Informasi SARA : informasi berisi etnis agama dll, ditemukan
dalam aktivitas mengkonsumsi informasi utama
Langkah menilai hoaks sara : membaca dengan cermat,
komparasi berita lain, menilai kredibilitas sumber berita
Terim
Terimaksih
- Audit Komunikasi