NIM : 03.2016.0077
Saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar serjana dari jurusan Pendidikan Agama Kristen
Negeri (IAKN) Kupang,Seluruhnya merupakan hasil Karya sendiri. Adapun
bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari orang lain
telah di tulis sumbernya secara jelas sesuai norma,kaidah dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila dikemudian hari seluruh atau sebagian skripsi ini bukan merupakan
karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi
lainhya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kupang, 2022
Susana Henukh
ii
MOTTO
YESAYA 41:10
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa melalui
pengorbanan anak-Nya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus, senantiasa
memberikan hikmat dan pengetahuan kepada peneliti,sehingga peneliti mampu
menyelesaikan Skripsi ini dengan judul”Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun
pada Dewasa Madya di Kelurahan Maulafa Kecamatan Maulafa Kota
Kupang”dengan baik. Penulisan ini merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi oleh semua Mahasiswa Strata Satu (SI) untuk memperoleh gelar
akademik Sarjana Agama (S.Ag) pada Jurusan Pastoral Konseling pada Institut
Agama Kristen Negeri Kupang.
v
luas kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penulisan ini dengan
baik.
Tak ada gading yang tak retak,dengan menyadari bahwa tulisan ini masih
terus dikembangkan dan di sempurnakan kritik dan saran yang bersifat
membangun akan diterima dengan senang hati. Semoga Skripsi ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Penulis
vi
PERSEMBAHAN
IAKN Kupang.
5. Kakak-Kakak dan Adik terkasih Mia, Ana, Beni, Nio, Jit, Kae, Santi, Nona,
skripsi ini.
skripsi ini.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………… i
MOTTO…………………………………………………………………………………... iii
ABSTRAK………………………………………………………………………………... iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… v
PERSEMBAHAN………………………………………………………………………... vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 1
2.1. Kecemasan.................................................................................................................... 7
viii
1.3.1. Pengertian Pensiun…………………………………………………………………… 22
3.5.4. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan (Conlusion Drawing ang Verification) ……... 27
4.1. GambaranUmumLokasiPenelitianKelurahanMaulafa 29
…………………………………. 29
4.1.1. GambaranUmumLokasi …………………………………………………………….
4.1.2. KeadaanUmum………………………………………………………………………
4.2. Analisis 35
Data……………………………………………………………………………. 35
4.2.1. Reduksi Data ……………………………………………………………………….
35
4.2.2. Hasil Observasi……………………………………………………………………...
4.2.3. Reduksi Data dan Wawancara………………………………………………………
4.2.4. Penyajian Data……………………………………………………………………… 50
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………… 67
5.1. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 68
5.2. Saran ………………………………………………………………………………… 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
melakukan aktifitas kerja sering disebut dengan istilah homo labor yang
berarti manusia yang bekerja. Manusia yang bekerja pada waktunya akan
suatu reaksi seseorang terhadap kejadian yang akan dilalui seseorang yaitu
keadaan yang tidak menyenangkan atau tidak diharapkan yang timbul pada
individu karena rasa khawatir, bingung, tidak pasti akan masa depannya, dan
11
segala akibatnya baik secara ekonomi, sosial, ataupun psikologis.
dan goncangan perasaan yang begitu berat. Reaksi individu tehadap ancaman
dan rasa sakit yang datang dari luar yang tidak dipersiapkan sebelumnya
berbahaya.
menjalaninya, karena banyak dari mereka yang tidak siap menghadapi masa
gocangan mental yang tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan karena
adanya perasaan tidak rela untuk melepaskan jabatan yang selama ini telah
dimiliki dan dinikmati, jadi pasti ada perasaan cemas dan khawatir, apabila
senggang yang begitu banyak dan bagaimana caranya untuk melibatkan diri
12
Ini biasanya terjadi saat si penderita menjadi sangat ketakutan terhadap
Apabila seluruh kebutuhan sudah terpenuhi dengan baik maka orang tersebut
tertentu setelah pensiun tiba, terutama pada PNS yang mempunyai aktivitas
kecemasan menjelang pensiun antara lain karena faktor fisik, sosial, ekonomi
13
pensiun di antaranya banyak bersyukur, menerapkan gaya hidup sehat,
dihadapi.
pensiun. Para subjek :MS (57 tahun),YT (58 tahun), JT (57 tahun)
pensiun, dan ada juga yang berpendapat (MS) bahwa tidak perlu cemas dalam
masa pensiun tersebut. Sebagai manusia kita memiliki rasa takut karena
perubahan seperti perubahan sosial, ekonomi dan psikologi untuk itu perlu
adanya kesiapan diri dalam menghadapi masa ini sehingga terhindar dari
14
bulanannya yang didapatkan akan berkurang karena hanya mendapatkan
kebutuhan hidup yang semakin berat individu tersebut juga marasa gelisah
karena belum mempunyai rencana tentang kegiatan apa yang bisa dilakukan
setelah memasuki masa pensiun nanti. Dalam menghadapi masa pensiun ada
kecemasan pada saat bekerja seperti mudah tersinggung ketika rekan kerja
dalam dirinya dan berdampak pada kehidupan dan kebutuhan keluarga oleh
karena itu perlu adanya persiapan diri secara optimal dalam menghadapi masa
A. Fokus Penelitian
Sesuai latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini hanya
terdapat satu variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kecemasan
menghadapi pensiun.
15
B. Batasan Masalah
maka penelitian ini dibatasi pada kecemasan menghadapi masa pensiun pada
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
16
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1. Kecemasan
merasa tidak tahu apapun, bingung dan takut untuk menghadapi masa
17
mengancam manusia sebagai makluk sosial misalnya adanya konflik,
Purwadi, 2007). Dalam hal ini seseorang yang akan memasuki masa
18
karena adanya ketidakpastian di masa mendatang serta ketakutan bahwa
tegang, was-was dan resah yang sifatnya tidak menentu, terlalu peka
yang sering basah dan tiba – tiba cemas tanpa adanya pemicu yang
jelas.
yaitu nyeri otot, kaku, suara tidak stabil. Gejala sensorik yaitu
19
Ghufron dan Rini dalam Yusfina (2016) menyatakan bahwa kecemasan
meliputi:
berdebar keras atau berdetak kencang, pusing, merasa lemas atau mati
20
akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa
Berdasarkan hasil dari uraian di atas, aspek kecemasan terdiri dari aspek
behavior.
c. Pengalaman pertemanan
a. Faktor fisik
b. Faktor sosial
c. Faktor ekonomi
21
Berkurangnya penghasilan pokok dan penghasilan tambahan yang
menimbulkan kecemasan.
d. Faktor psikologis
(Kuncoro, 2009):
adalah situasi pada diri sujek yang dirasakan tidak siap menghadapi
yang pada akhirnya akan menjadi suatu konflik dalam diri individu.
22
d. Dukungan sosial. Dukungan sosial dari orang-orang sekitar
individu yaitu orang tua, kakak, adik, kekasih, teman dekat, saudara
23
dalam menghadapi masa pensiunnya. Situasi lingkungan.
diri sendiri.
24
memandang suatu permasalahan sebagai tantangan hidup yang
25
Individu harus menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan
antara lain : penolakan sosial, kritikan dari orang lain, dan situasi
26
2. Gejala gangguan tingkah laku yang dialami antara lain aktifitas
bahaya yang berasal dari luar seperti api, binatang buas, orang jahat
dan ujian.
hukuman.
27
Dari uraian yang diatas maka dapat ditegaskan bahwa kecemasan dapat
mengalami kecemasan.
berkonsentrasi.
Menurut Hurlock (1999), usia madya (usia setengah baya) adalah masa
28
jasmani dan mental.Usia madya merupakan periode dalam rentang
yaitu: usia madya dini (usia 40-50 tahun) dan usia madya lanjut (usia
50-60 tahun).
baru.
yaitu:
29
1. Perubahan Biologis
2. Perkembangan Kognitif
informasi yang diterima saat ini tidak sering digunakan, dan ketika
30
artian berapa banyak waktu yang masih dimiliki dalam suatu
pekerjaan.
4. Perkembangan Psikososial
kehidupan yang lebih luas.Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa
5. Waktu Luang
Individu pada masa dewasa tengah tidak hanya butuh untuk belajar
dari aktivitas.
6. Agama
Banyak orang yang berusia madya, baik pria maupun wanita yang
31
madya, terutama wanita karena mempunyai banyak waktu luang
yang ditandai dengan perubahan sosial. Perubahan ini harus dihadapi oleh
para pensiunan berupa pensiunan diri terhadap keadaan yang tidak lagi
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
(Sugiyono, 2017)
33
masalah penelitian.Ketiga subjek penelitian sedang menghadapi masa
3.2.1. Waktu
Waktu penelitian ini selama 2 (dua) bulan terhitung bulan Mei – Juni
2020.
34
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Wawancara
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
a. Wawancara terstruktur
bersifat terbuka. Jenis ini juga biasa di sebut wawancara bebas sebab
bisa terkendali.
35
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan wawancara terstruktur.
3.4.2. Observasi
yang lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-
Jenis-jenis observasi
Observasi partisipasif
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting terhadap isi dari
suatu data yang berasal dari lapangan, sehingga data yang telah
36
3.5.2. Penyajian Data (Data Display)
naratif, tabel, matrik dan grafik dengan maksud agar data yang telah
Verification)
37
3.6. Uji Keabsahan Data
karena itu setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang
merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek peneliti
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.Dengan demikian data yang
valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sungguh terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono,
2008).
dari berbagai sumber, cara, dan waktu. Menurut Sugiyono (2008) triangulasi
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Luas wilayah.
berikut :
39
b. Sebelah barat berbatasan dengan Jl. Fetor Feonay / Kelurahan
Oepura
Oebufu
Naimata
2. Keadaan Penduduk.
Maret 2016.
1. Pemerintahan
Tabel I
40
8. Lana S. Manongga,A.md Staf - 1 1
9. Imanuel G. Ndiy,S.Sos Staf - 1 1
10. Yermias Ambi Staf - 1 1
11. Grinel Y. Dethan Staf - 1 1
12. Abdulah Kamis Staf - 1 1
JUMLAH 6 6 12
2. Kelembagaan
tugas :
pembangunan.
masyarakat.
41
berwenang untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan
masyarakat.
42
menciptakan, mengembangkan, dan mengisi kegiatan-
pembangunan.
g. Lembaga P2 KKP
43
4. Jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan
Tabel II
JENIS KELAMIN
JENIS
NO. LAKI – PEREMPUAN JUMLAH
PEKERJAAN
LAKI
1. PNS 625 394 1.019
2. TNI/ Polri 58 5 63
3. Guru/ Dosen 158 104 262
4. Tenaga Medis 15 21 36
5. Pegawai Swasta 375 487 862
6. Tukang Ojek 325 0 325
7. Pengemudi 102 0 102
8. Tukang Kayu 75 0 75
9. Tukang Batu 84 0 84
10. Petani 166 186 352
11. Nelayan 168 65 233
12. Pedagang Sayur 102 40 142
13. Pedagan Ikan 78 27 105
14. Wiraswasta 176 194 370
15. Pensiunan 174 89 263
18
16. Usaha Ternak Ayam 55 73
44
26. Tidak Produktif 30 0 30
TOTAL 5.518 5.676 11.194
a. Subjek I
Nama :J.T
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur :56 Tahun
Agama :Kristen Protestan
Peneliti melakukan observasi terhadap keempat subjek.Pertemuan
dan tidak ada pekerjaan lagi”.Ia memandang keluar dan berdiam saja
b. Subjek II
45
Nama : J. U
Jenis Kelamin :Laki-laki
Umur :52 Tahun
Agama : Kristen Protestan
subjek setiap hari setelah pulang kantor subjek parkir motor di depan
keluar dan duduk di teras kemudian istrinya keluar dari dalam rumah
c. Subjek III
Nama : M.S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 54 Tahun
Agama : Kristen Protestan
46
berjalan menuju teras lalu duduk. Setelah duduk subjek memandang
47
4. Apa yang anda N1 : Tidak takut apapun
takuti dalam karena terkadang pengaruh
menghadapi dari lingkungan teman atau
masa pensiun? sesama yang membuat
merasa takut tapi untuk
pribadi yang mempengaruhi
dia tidak tuntaskan
pekerjaannya sendiri dia
merasa kurang dan tidak
menyelesaikan tugas Negara
tapi menurut pribadi saya
sendiri harus jalankan tugas
dengan baik karena saya
takut dengan pekerjaan yang
ada dan itu pun saya
usahakan selesaikan dan
juga serahkan nya dengan
baik
N2 : Ya. Karena kalau
setelah pensiun penghasilan
sudah berkurang dan semua
tumpuan harapan keluarga
ada pada saya karena itu
yang di takuti
N3 :Tidak. Takut untuk
menghadapi masa pensiun
karena sudah siap menerima
kenyataan itu
5. Mengapa anda N1 : Tidak. Takut apabila
merasa takut apa mendengar tentang masa
bila mendengar pensiun,senang karena saya
masa pensiun? sudah siapkan kerja
sampingan seperti lahan
dandan sudah sampai akhir
N2 :Tidak. Karena saya
sudah siap untuk menerima
pensiun
N3 :Tidak takut karena
menghadapi masa pensiun
walaupun dalam susah
maupun senang tetapi terima
pensiun
3. Rasa Sedih 6. Apakah anda N1 : Tidak sedih karena
merasa sedih sudah saatnya pensiun dan
ketika teman- sudah siapkan lahan untuk
teman berbicara kerja karena itu kembalikan
48
tentang masa ke Negara.
pensiun yang N2 : Ya. karena kalau
sudah dekat? dengar teman-teman
berbicara tentang pensiun
dan merasa sedih ketika
pensiun saya usahakan tidak
seperti teman itu dengan
cara mempersiapkan lahan
atau kerja sampingan
sehingga menghilang kan
pikiran-pikiran.
N3 : Tidak sedih karena
dalam keadaan apapun
sudah siap terima untk
pensiun.
7. Mengapa anda N1 :Tidak sedih karena
merasa sedih sudah saatnya pensiun dan
tentang masa sudah siap lahan untuk kerja
pensiun yang karena itu kembali kepada
sudah dekat? Negara.
N2 :Ya. Karena kalau
dengar teman-teman
berbicara tentang pensiun
dan merasa sedih ketika
pensiun saya usahakan tidak
seperti teman itu dengan
cara mempersiapkan lahan
atau kerja sampingan
sehingga menghilangkan
pikiran-pikiran.
N3 :Tidak sedih karena
dalam keadaan apapun
sudah siap terima untuk
pensiun.
4. Sulit 8. Apakah anda N1 : Ya. karena banyak
Berkonsentras kurang pikiran bahwa dapat uang
i berkosentrasi dari dari berbagai macam
tentang masa tetapi sudah pensiun
pensiun nanti? penghasilan itu sudah
berkurang karena itu harus
cari pekerjaan lain sebelum
pensiun
N2 : Ya. kurang
berkonsentrasi karena
bingung pensiun apa yang
dikerjakan setelah pensiun
49
nanti.
N3 : Ya. karena kalau masih
aktif untuk kerja harus
konsentrasi tapi kalau sudah
pensiun tidak berkonsentrasi
lagi karena tidak sibuk
dengan kerja di kantor lagi.
9. Mengapa anda N1 :Ya.karena banyak
kurang pikiran bahwa dapat uang
berkonsentrasi dari berbagai macam tetapi
tentang masa sudah pensiun penghasilan
pensiun nanti? itu berkurang karena itu
harus cari pekerjaan lain
sebelum pensiun.
N2 :Ya. Kurang
brekosentrasi karena
bingung mau kerja apa yang
dikerjakan setelah pensiun
nanti.
N3 :Ya. Karean kalau masih
aktif untuk kerja harus
konsentrasi tapi kalau sudah
pensiun tidak berkonsentrasi
lagi karena tidak sibuk
dengan kerja dikantor lagi.
5. Mudah 10. Apakah anda N1 : Tidak karena harus
Tersingung tersingung juka punya jiwa besar untuk
anda yang menghadapi masa pensiun.
menanyakan N2 : Ya sebagai manusia
kapan pensiun? harus tersingung karena
kenapa harus tanya kapan
pensiun sudah waktunya
pensiun tetapi tidak memang
seharus nya bertanya kepada
saya.
N3 : Tidak tersingung bila
ada yang menanyakan kapan
pensiun karena sudah siap
penerima untuk pensiun.
6. Firasat Buruk 11. Apa yang N1 : Ya karena memang ada
membuat anda teman yang sudah pensiun
mudah ceritra tentang bagaimana
tersingung bila pensiun sehingga tidak
pensiun sudah terima pembicaraan teman
dekat? tetapi semuanya untuk
pribadi tidak tersingung
50
karena sebelum pensiun
sudah siapkan lahan.
N2 : Menurut pribadi sendiri
tidak tersingung masa kerja-
nya sudah selesai karena
tingkat kebosanan ada
karena kalau pensiun bebas
dari segala aturan atau
pekejaan di kantor dan
saatnya pensiun harus siap
untuk pensiun.
N3 : Tidak tersingung
karena kalau tersingung
adalah orang yang belum
siap menerima pensiun
12. Apakah anda N1 : Ya karena sesuatu yang
pernah firasat di buat harus hati-hati dan
buruk sebelum tidak mudah untuk terima
teman-teman pembicaraan teman-teman
berbicara? dan harus teliti karena
kadang-kadang membuat
terantuk saja bisa jadi sakit.
N2 : Tidak pernah karena
menurut pribadi kalau
teman-teman berbicara tidak
boleh tanggapi karena itu
bisa terbawa ingatan
sehingga bisa menjadi firasat
buruk.
N3 : Tidak pernah karena
tidak pernah dengar teman-
teman berbicara tentang
pensiun merasa buruk tetapi
teman-teman berbicara kalau
pensiun itu baik.
di peroleh data di atas adalah N1 dan N3 merasa tidak cemas karena sebelum
pensiun mereka sudah konsepkan untuk membuat lahan dan usaha kecil-kecilan
51
sehingga mereka menerima pensiun dengan iklas. Sedangkan N2 merasa cemas
karena mereka berpikir bahwa ketika pensiun nanti mereka tidak bisa kekantor
dan juga mereka berpikir bahwa ketika pensiun penghasilan akan berkurang.
Untuk pembuat perasaan tidak cemas yaitu N1, N2, N3, mereka memiliki
merasa takut diperoleh data adalah N1 berpikiran bahwa ia tidak merasa takut
apabila mengahadapi masa pensiun karena untuk pekerjaan Negara maka itu
diharapkan agar supaya selama masih aktif untuk membuat baik pada Negara.
Sedangkan N2,N3 merasa takut bahwa apabila mereka pensiun nanti mereka tidak
bekerja lagi, pendapat sudah berkurang dan mereka mendengar cerita dari teman-
teman bahwa pensiun kita bisa menikmati pensiun karena dalam keadaan sakit
rasa sedih di peroleh data adalah N1 dan N3 memiliki pemikiran yang sama
apabila mereka menghadapi pensiun mereka tidak merasa sedih karena sudah
siapkan lahan dan dalam keadaan apapun mereka tetap siap untuk menerima
pensiun. Sedangkan N2 ini memiliki pemikiran yang sama yaitu mereka merasa
52
mereka berpikiran bahwa kurang berkonsentrasi karena belum siap terima pensiun
dan dan bingung setelah pensiun penghasilan sudah berkurang dan apa yang bisa
tersingung karena kalau sudah pensiun dari pekerjaan yang ada di kantor,
d. Tabel variabel II
No
Variabel Aspek Indikator Pertanyaan Jawaban
.
1. Cemas Fisiologis Rasa 1. Apakah N1 : Tidak gelisah
Gelisah anda karena sudah ada
merasa kerja sampingan
gelisah jadi apa pun itu
tentang diterima dengan
kehilangan baik.
pangkat dan N2 : Tidak gelisa
jabatan karena jabatan itu
ketika bukan jabatan
pensiun? kekal
N3 : Tidak gelisa
karena jabatan itu
bukan untuk
selamanya bagi
kita.
N4 : Ya. Kalau
gelisa pasti karena
kalau sudah
pensiun kita akan
tinggalkan jabatan
semua
2. Mengapa N1: tidak merasa
anda gelisa karena saya
53
merasa sudah
gelisah mempersiapkannya
kehilangan N2: Tidak, karena
pangkat dan jabatan bukan
jabatan? sesuatu yang kekal
atau abadi
N3 : tidak, karena
waktunya telah tiba
jadi saya siap
menghadapinya
dengan senang hati
N4: Iya, karena
kalau kehilangan
pangkat otomatis
tunjangan pasti
tidak dapat lagi
3. Apa yang N1: kalau gelisah
membuat pasti tapi saya
anda sudah siap
merasa menghadapinya
gelisah dan N2: Saya tidak
tidak tenang merasa gelisah
ketika masa N3: Tidak merasa
pensiun gelisah karena
semakin sudah disiapkan
dekat? N4: iya, karena
kehilangan jabatan
dan tidak bekerja
lagi sebagai abdi
Negara
2. Mimpi 4. Apakah N1 : Kantor akan
Buruk anda pernah hilang karena itu
mengalami sebelum pensiun
mimpi siapkan kerja
buruk sampingan seprti
tentang lahan atau ya
masa karena kalau sudah
pensiun? pensiun maka itu
terbawah pikiran
bahwa pangkat,
jabatan dan
fasilitas ternak
babi.
N2 : Tidak karena
itu sebelum
memasuki pensiun
54
harus jaga jaga -
seperti berdoa
sehingga tidak
mengalami hal-hal
buruk.
N3 : Sebelum
menghadapi masa
pensiun harus
waspada supaya
tidak jangan ada
mimpi.
N4 : Tidak pernah
mimpi tentang
pensiun
55
pensiun karena
sudah bebas dari
pekerjaan di
kantor.
N3 :Tidak gemetar
terkecuali dengar
dari kantor pensiun
dini itu yang belum
bisa diterima.
N4 :Tidak gemetar
karena sayaa sudah
siap pensiun.
56
Berdasarkan hasil wawancara pertanyaan variabel cemas aspek fisiologis
diperoleh data rasa gelisah N1,N2 dan N3 meiliki pemikiran yang sama yaitu saat
menghadapi masa pensiun mereka tidak merasa gelisah karena sudah ada kerja
sampingan dan jabatan itu bukan jabatan kekal jadi apapun itu diterima dengan
baik. Sedangkan N4 merasa gelisah karena kalau sudah pensiun jabatan akan
ditinggalkan.
diperoleh data N1 berpikiran bahwa ia mimpi karena kalau sudah pensiun akan
terbawah pikiran bahwa pangkat,jabatan dan fasilitas itu tidak ada lagi. Sedangkan
N2,N3 dan N4 memiliki pemikiran yang sama tidak pernah mimpi buruk apabila
mereka berdoa tidak akan mengalami mimpi tersebut. Kemusian hasil wawancara
pertanyaan variabel cemas aspek fisiologis diperoleh data gemetar N1,N2,N3 dan
diperoleh data kegugupan N1,N2,N3 dan N4 ini mereka memiliki pemikiran yang
sama yaitu mereka tidak pernah merasa gugup karena itu sebelum menghadapi
masa pensiun mereka sudah memiliki kerja sampingan dan itu sudah menjadi
57
1. cemas Kognitif Khawatir 1. Bagaimana N1 : Ya. Karena
anda bisa untuk menghadapi
tidur masa pensiun saya
nyenyak tidak pernah
tanpa khawatir tentang
khawatir masa pensiun yang
masa pensiun sudah dekat.
yang segerah N2 :Ya.karena
dihadapi? kalau pensiun kita
harus terima.
N3 :Ya.karena
walaupun masa
pensiun sekain
dekat saya tetap
terima tanpa
khawatir
N4 : Ya. Karena
bagi saya kalau
pensiun sudah
bebas dari
pekerjaan di
kantor.
2. Cemas Gangguan 2. Apakah anda N1 : Tidak karena
terganggu namanya pensiun
saat kita tetap hadapi
menghadapi dan terima.
masa N2 : Tidak merasa
pensiun? terganggu karen
saya sudah punya
pekerjaan
sampingan.
N3 :Tidak karena
sudah saatnya
pensiun kita harus
terima kenyataan.
N4 :Tidak karena
usia juga
menunjukkan
bahwa pekerjaan
yang di kantor
telah selesai.
58
masa lingkungan,teman
pensiun? atau sesame yang
membuat merasa
takut tapi untuk
pribadi yang
mempengaruhi dia
tidak tuntaskan
pekerjaannya
sendiri dia merasa
kurang dan tidak
menyelesaikan
tugas Negara tapi
menurut pribadi
saya sendiri harus
jalankan tugas
dengan baik karena
saya takut dengan
pekerjaan yang ada
dan itu pun saya
usahakan
selesaikan dan juga
serahkan nya
dengan baik.
N2 : Ya. karena
kalau setelah
pensiun
penghasilan sudah
berkurang dan
semua tumpuan
harapan keluarga
ada pada saya
karena itu yang
ditakuti.
N3 : Tidak. takut
untuk menghadapi
masa pensiun
karena sudah siap
menerima
kenyataan itu
N4 : Ya. Karena
akan berpisah
dengan teman
kerja.
59
Reduksi data dari variabel III
diperoleh data khawatir adalah N1,N2,N3 dan N4 ini memiliki pemikiran yang
sama yaitu mereka tidur yenyak karena untuk menghadapi masa pensiun mereka
tidak pernah merasa khawatir tentang masa pensiun yang semakin dekat dan
dalam pemikiran mereka apapun yang terjadi setelah pensiun mereka tetap
menghadapi masa pensiun mereka tidak pernah terganggu karena mereka sudah
ketika masa pensiun semakin dekat karena sudah siap menerima kenyataan itu.
pensiun penghasilan sudah berkurang dan semua tumpuan harapan keluarga ada
pada mereka saat menghadapi masa pensiunakan tetapi N4 berkata bahwa ia takut
60
a) Aspek Emosional, kecemasan yang berkaitan dengan persepsi
orang lain.
atau gemetar.
mencemaskan.
ketegangan otot, detak jantung yang cepat dan nafas yang cepat.
61
1) Merasa cemas
pensiun di antaranya:
iklas.
62
untuk membuat tidak cemas itu tergantung dari masing-masing
orang dan dari setiap orang kalau bekerja di bidang Negara tapi
sudah tuntas tetapi itu jawib bagi pegawai yang dihadapi masa
mungkin tidak Karena itu semua diatur oleh Negara jadi siap
satu atau dua orang yang kerja tetapi banyak orang dan pada
63
saat sudah masuk usia lansia harus pansiun maka dari itu harus
pada saat memasuki masa pensiun atau pada masa akhir harus
terima itu”.
nanti
64
selama masih aktif untuk berbuat baik pada Negara yang
karena saya takut dengan pekerjaan yang ada dan itu pun saya
65
semua tumpuan harapan keluarga ada pada saya karena itu
terima pensiun”.
untuk pensiun ada juga orang yang siap diri untuk pensiun
66
oleh YT yang menyatakan bahwa “tidak sedih karena sudah
saatnya pensiun dan sudah siapkan lahan untuk kerja karena itu
“ya karena kalau masih aktif untuk kerja harus konsentrasi tapi
67
kalau sudah pensiun tidak berkonsentrasi lagi karena tidak
pensiun.”
68
tersingung karena sebelum pensiun sudah siapkan lahan”.
bahwa “ya karena sudah tahu pasti bahwa tahun depan sudah
69
yang diungkapan YT yang menyatakan bahwa “tidak tegang
dihadapi.”
70
menyatakan bahwa “tidak bisa tegang dan kita berpikir yang
2) Rasa gelisah
pensiun
71
tidak menerima pensiun karena penghasilan sudah berkurang
sudah terima SK untuk pensiun harus terima dan itu sudah jadi
sendri pensiun lebih capat lebih bagus lagi karena kalau lama
pensiun maka pindah tempat kerja lebih jauh dari keluarga tapi
72
masa pensiun tidak siap untuk pensiun maka ia tidak tenang
ada mimpi.”
73
mengahadapi pensiun tidak gemetar karena siap menerima
pensiun.”
74
pensiun karena sudah lansia jadi ketika mendengar tentang
3) Khawatir
yang ada dikantor tetapi ada pegawa yang tidak takut sehingga
apapun itu tetap siap terima kenyataan.” Hal yang sama juga
75
diungkapkan oleh MS yang menyatakan bahwa” ya karena
76
BAB V
6.1. Kesimpulan
berkurang. Hal ini menjadi persoalan yang sangat ditakuti para subjek
Upaya ini tentunya menjadi harapan besar bagi para pensiunan dalam
77
menghadapi masa - masa pensiun sehingga pada waktunya para subjek
tidak merasa cemas dan kawatir dengan kondisi dan situasi yang terjadi.
5.2. Saran
1. Bagi para abdi Negara harus lebih mempersiapkan diri lebih di dalam
78