Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI OBAT KADALUARSA

No. Dokumen No. Revisi


Halama
n
1/3

SOP Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS. Permata Bunda
22 JANUARI 2022

Pengertian Kegiatan menganalisa jumlah obat kadaluarsa


Tujuan Untuk meminimalkan jumlah obat kadaluarsa
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009
Kebijakan tentang Narkotika.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
tentang Psikotropika.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun
2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
6. Peraturan pemerintahan No. 72 tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1197 tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor1796/MENKES/PER / VIII / 2011 Tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
10. SKRSPB
11. Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Kefarmasiaan.
12. Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Bidang Rumah Sakit.
13. Peraturan Menteri Kesehatan No.72/2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasiaan di Rumah Sakit.
EVALUASI OBAT KADALUARSA

No. Dokumen No.


Revisi Halama
n
2/3

SOP Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RS. Permata Bunda
22 JANUARI 2022

14. Peraturan Pemerintah Tentang Pelayanan Kefarmasiaan di Rumah Sakit


Tahun 2019
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Kebijakan
HK.01.07/MENKES/6485/2021 tentang Kefarmasiaan Nasional.
16.

17.Surat keputusan direktur no 006 B./ SK / RSPB /I/


2022 Tentang Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi.
18. Surat keputusan direktur no 006 A./ SK / RSPB /I/ 2022
Tentang Pedoman pelayanan Instalasi Farmasi.
EVALUASI OBAT KADALUARSA

No. Dokumen No. Revisi


Halama
n

3/3

SOP Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RS. Permata Bunda
22 JANUARI 2022

dr. Rita Dewi Sahara


NRP :0108025

 Evaluasi dilakukan setiap tiap 3 bulan dan dilaporkan ke


Kepala Instalasi Farmasi dan Direktur
 Target terukur jumlah obat kadaluarsa sebesar ≤ 5%.

1. Petugas evaluasi melakukan pengambilan data di Sub Depo


Farmasi KABER, IRJ, OK, IRI, Perina dan IGD yang telah
Prosedur disampling secara acak.
2. Petugas evaluasi mencatat jumlah obat yang kadaluarsa dan
jumlah total obat.
3. Petugas evaluasi menganalisa data yang diperoleh dengan cara
perbandingan jumlah obat yang kadaluarsa dengan jumlah
total obat.
4. Petugas evaluasi melaporkan hasil evaluasi ke Kepala Instalasi
Farmasi dan Direktur
 Sub Depo Farmasi
Unit Terkait
 Urusan Pelayanan Depo
 Urusan Evaluasi dan Klaim

Anda mungkin juga menyukai