Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN WEBTOON SEBAGAI KOMIK ONLINE

TERHADAP MINAT BACA PENGGUNA


(STUDI KASUS PADA REMAJA USIA 15 – 20 TAHUN DI DESA BATANG KUIS PEKAN)

HILMAN SYAFI’I NASUTION

hilman.nasty94@gmail.com

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TERBUKA

ABSTRAK

Webtoon merupakan suatu inovasi dari komik cetak menjadi komik online yang memberikan
layanan untuk membaca komik melalui jaringan internet. Sebagai suatu inovasi yang baru,
Webtoon menyediakan berbagai jenis genre komik yang dapat di baca dan di download
secara gratis oleh pengguna melalui gadget yang dimiliki untuk hiburan dan pengisi waktu
luang bagi pembaca dimana pun dan kapan pun. Genre yang disediakan oleh Webtoon
berbagai macam seperti komedi, romantis, fantasi, horor, dan masih banyak lagi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat baca pengguna terhadap pemanfaatan
komik online Webtoon pada remaja usia 15 – 20 tahun yang bertempat tinggal di Desa
Batang Kuis Pekan.

Pada penelitian yang menggunakan kuesioner dan dibagikan kepada remaja usia 15 – 20
tahun, menunjukkan bahwa hasil penelitian minat baca komik online webtoon lebih besar
dengan hasil persentase 85 % dibanding 15 % pada minat baca komik cetak, dan pengguna
yang memilih komik online lebih suka membaca komik tersebut melalui gadget smartphone
daripada melalui komputer desktop. Kemudian genre yang paling banyak dipilih dan sering
di baca adalah genre komedi, pengguna yang berjenis kelamin perempuan lebih dominan
membaca komik yang bergenre romantis.

Kata Kunci : Inovasi, Komik Online, Media Baru, Minat Baca


PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi pada era modern ini sangatlah pesat sesuai dengan
perkembangan zaman, sehingga segala kebutuhan dan pekerjaan manusia akan lebih mudah
dengan keberadaan teknologi yang canggih. Teknologi yang terkait ialah sebuah gadget
berupa smartphone, laptop ataupun computer desktop, dimana gadget tersebut merupakan
media baru yang dapat melakukan berbagai macam hal dalam sebuah perangkat yang dimiliki
oleh pengguna.

Menurut Roger Filder (2003) dalam bukunya “Mediamorfosis”, media baru (new
media) merupakan perubahan media lama (old media) yang bertransformasi dan beradaptasi
melalui suatu rangkaian proses yang ia sebut dengan mediamorphosis. Media baru tidak
termasuk televisi film, buku atau majalah, melainkan sebuah teknologi yang memungkinkan
penggunanya berinteraksi. Dalam media baru proses komunikasinya berbeda dengan
komunikasi yang dilakukan oleh media lama atau media massa yang sudah kita kenal.
Dengan kata lain, New Media merupakan media yang menggunakan internet, media online
berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara
privat maupun secara publik (Hendri Sujatmiko, 2017, p.632).

Melalui gadget yang dimiliki, pengguna dapat mencari ilmu dan belajar dari berbagai
macam artikel maupun membaca cerita atau komik yang terhubung melalui jaringan internet.
Dalam hal ini penulis berfokus pada pembahasan mengenai sejauh mana minat remaja yang
berusia antara 15 sampai 20 tahun untuk membaca komik dalam menanggapi inovasi baru
dari komik cetak menjadi komik online yaitu webtoon melalui artikel yang berjudul
“Pemanfaatan Webtoon Sebagai Komik Online Terhadap Minat Baca Pengguna”. Sehingga
agar pengguna dapat lebih bijak dalam menanggapi dan memilah hal positif atau negatif yang
diberikan oleh komik online tersebut. Menurut Santrock (2003) “Remaja (adolescence)
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional” (p.26).

Webtoon adalah perpaduan kata dari ‘web’ dan ‘cartoon’, yang berarti kartun atau
komik yang dapat dinikmati online dalam bentuk website. Webtoon adalah layanan di mana
webtoon-webtoon terbaru dirilis secara terus-menerus dan ditayangkan menurut jadwal yang
telah ditentukan oleh penulis komik yang berlisensi. Dengan Webtoon, pengguna dapat
menikmati komik-komik terbaru yang beragam setiap hari secara gratis.
Dalam mengakses Webtoon, pengguna dapat mengaksesnya melalui website desktop
atau melalui aplikasi webtoon yang dapat di download langsung dari gadget smartphone
secara gratis, baik menggunakan smartphone yang menjalankan sistem operasi berbasis
Android maupun IOS. Layanan komik Webtoon menyediakan berbagai macam genre komik
antara lain ialah komedi, horor, romantis, drama, fantasi, dan lain – lain. Komik yang
disediakan pun dapat di download langsung oleh pengguna sehingga komik yang telah di
download tersebut dapat dibaca berulang kali kapan pun dan dimana pun tanpa mengurangi
kuota jaringan internet.

Penyajian gambar dan cerita pada komik webtoon dikemas dengan cara yang menarik
agar mengundang minat pengguna untuk membaca dengan tujuan mempersuasif dan
menggunakan layanan komik tersebut. Minat seseorang baik yang bersifat sementara
maupun tetap merupakan faktor penentu internal yang mendasar. Minat meliputi :

1. Perhatian, perhatian merupakan proses ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran. Perhatian terjadi bila seseorang mengkonsentrasikan diri
pada stimuli atau pesan yang diberikan.
2. Persepsi, merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi
ialah memberikan makna pada stimuli yang diperoleh melalui indera seseorang.
3. Keinginan, merupakan usaha seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Konsep tersebut menggambarkan bahwa timbulnya minat dalam diri seseorang terhadap
layanan yang diberikan oleh webtoon karena adanya faktor seperti perhatian, persepsi, dan
keinginan. (Eli Kurniawati, 2017)
METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Batang Kuis Pekan Kecamatan Batang Kuis
Kabupaten Deli Serdang dengan penduduk yang berfariasi dari anak – anak hingga orang
dewasa. Peneliti mengambil sampel sebanyak 20 orang yang berusia 15 – 20 tahun dan
bertempat tinggal di Desa Batang Kuis Pekan. Peneliti memilih sampel remaja yang berusia
15 – 20 tahun karena pada masa tersebut rasa keingintahuan seorang anak tumbuh semakin
besar yang diikuti oleh perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional. Berikut langkah
yang dilakukan peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ini, antara lain :
a. Merumuskan masalah
b. Melakukan studi kepustakaan
c. Merumuskan hipotesis
d. Menentukan desain penelitian
e. Mengumpulkan data
f. Mengolah dan menyajikan informasi
g. Menganalisis data
h. Membuat kesimpulan, dan
i. Membuat laporan (Misbahuddin dan Iqbal Hasan, 2014)

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan melakukan survei
kepada responden terpilih menggunakan kuesioner yang dibagikan. Survei merupakan
metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian survey, peneliti menanyakan ke beberapa
orang (responden) tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu objek dan perilaku yang
telah lalu atau sekarang. Sedangkan kuesioner adalah teknik pengumpulan data dimana
partisipan/responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan
lengkap mengembalikan kepada peneliti (Sugiyono, 2015).

Peneliti memilih teknik pengumpulan data melalui survei menggunakan kuesioner


karena biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah serta waktu yang dibutuhkan dalam
pengumpulan data lebih cepat dan akurat untuk mengisi kuesioner. Desain pengumpulan data
yang dilakukan menggunakan kuesioner berjumlah 10 pertanyaan yang diantaranya bersifat
tertutup dan juga bersifat terbuka untuk mengetahui bagaimana pendapat dan minat baca
responden terhadap layanan webtoon sebagai komik online yang tersedia saat ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari kegiatan penelitian yang dilaksanakan, maka peneliti memperoleh hasil dari
kuesioner yang disebarkan dan dapat dilihat melalui tabel skala nominal kuesioner dibawah
ini.

Tabel 1. Skala Nominal Kuesioner Webtoon


No Identifikasi Pertanyaan Alternatif Pertanyaan Skala
1 Jenis kelamin a) Laki – Laki 9
b) Perempuan 11
2 Usia a) 15 1
b) 16 4
c) 17 3
d) 18 3
e) 19 3
f) 20 6
3 Apakah memiliki komik cetak a) Ya 5
b) Tidak 15
4 Jumlah komik cetak yang dimiliki a) <5 3
b) >5 2
c) Tidak ada 15
5 Lebih memilih a) Komik Online 17
b) Komik Cetak 3
6 Membaca komik online melalui a) Gadget Smartphone 18
b) Komputer Desktop 2
7 Seberapa sering membaca komik a) Sering 13
online b) Kadang – Kadang 7
c) Tidak Pernah 0
8 Genre komik yang sering dibaca a) Komedi 8
b) Fantasi 2
c) Horor 3
d) Romantis 6
e) Lain – Lain 1
Setelah melihat tabel skala nominal kuesioner tersebut maka hasil yang diperoleh
dapat diperinci dan dibahas menjadi tabel dibawah ini.

Tabel 1.1. Pertanyaan 1


Hasil Penelitian Frekuensi Persentase
a) Laki – Laki 9 45 %
b) Perempuan 11 55 %
Jumlah 20 100 %

Pembahasan : Dari tabel 1.1 diatas, diketahui bahwa dari hasil pengumpulan data yang telah
menjawab kuesioner adalah responden atau remaja yang berjenis kelamin laki
– laki sebanyak 9 orang dan memiliki persentase sebesar 45%. Sedangkan
pengguna yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 11 orang dengan
persentase sebesar 55%.

Tabel 1.2. Pertanyaan 2


Hasil Penelitian Frekuensi Persentase
a) 15 1 5%
b) 16 4 20 %
c) 17 3 15 %
d) 18 3 15 %
e) 19 3 15 %
f) 20 6 30 %
Jumlah 20 100 %

Pembahasan : Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab kuesioner
berusia 15 tahun hanya 1 orang saja dengan persentase 5 %, responden yang
berusia 16 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase 20 %, responden yang
berusia 17, 18, dan 19 tahun masing – masing berjumlah 3 orang dengan
persentase 15 %, dan yang terakhir responden berusia 20 tahun memiliki
jumlah responden yang lebih banyak yaitu 6 orang dengan persentase 30 %.
Tabel 1.3. Pertanyaan 3
Hasil Penelitian Frekuensi Persentase
a) Ya 5 25 %
b) Tidak 15 75 %
Jumlah 20 100 %

Pembahasan : Dari tabel 1.3 menunjukkan hasil responden yang memiliki komik cetak dan
jumlah responden yang menjawab Ya hanya 5 orang dengan persentase 25 %
sedangkan responden yang tidak memiliki komik cetak justru lebih banyak
dan menjawab Tidak berjumlah 15 orang dengan persentase 75 %.

Tabel 1.4. Pertanyaan 4


Hasil Penelitian Frekuensi Persentase
a) <5 3 15 %
b) >5 2 10 %
c) Tidak ada 15 75 %
Jumlah 20 100 %

Pembahasan : Di Tabel 1.4 menunjukkan hasil dari responden yang memiliki komik cetak
dan jumlah komik cetak yang dimiliki oleh responden. Dari tabel tersebut
dapat dilihat bahwa responden yang memilki komik cetak <5 (kurang dari
lima) sebanyak 3 orang dengan persentase 15 %, dan responden yang memiliki
komik cetak >5 (lebih dari lima) berjumlah 2 orang dengan persentase 10 %,
sedangkan yang menjawab tidak memiliki komik cetak persentasenya lebih
besar yaitu 75 % dengan jumlah responden 15 orang.

Tabel 1.5. Pertanyaan 5


Hasil Penelitian Frekuensi Persentase
a) Komik Online 17 85 %
b) Komik Cetak 3 15 %
Jumlah 20 100 %

Pembahasan : Dari tabel 1.5 dapat dilihat bahwa hasil responden yang memilih antara komik
online atau komik cetak. Responden yang memilih komik online sebanyak 17
orang dengan persentase 85 %, sedangkan responden yang memilih komik
cetak hanya 3 orang dengan persentase 15 %. Dari tabel tersebut menunjukkan
bahwa beberapa responden yang memiliki komik cetak justru ada yang lebih
memilih komik online dari pada komik cetak.

Tabel 1.6. Pertanyaan 6


Hasil Penelitian Frekuensi Persentase
a) Gadget Smartphone 18 90 %
b) Komputer Desktop 2 10 %
Jumlah 20 100 %

Pembahasan : Tabel 1.6 menunjukkan bahwa media yang digunakan responden untuk
membaca komik online melalui Gadget Smartphone atau Komputer Desktop.
Responden yang menggunakan Gadget Smartphone untuk membaca komik
online sebanyak 18 responden dengan persentase 90 persen sedangkan yang
memilih melalui media Komputer Desktop hanya 2 responden dengan
persentase 10 % saja.

Tabel 1.7. Pertanyaan 7


Hasil Penelitian Frekuensi Persentase
a) Sering 13 65 %
b) Kadang - Kadang 7 35 %
c) Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 20 100 %

Pembahasan : Waktu luang yang digunakan responden untuk membaca komik online dilihat
dari hasil kuesioner tabel 1.7 diatas. Responden yang sering membaca komik
online sebanyak 13 orang dengan persentase 65 %, dan responden yang
membaca komik online kadang – kadang sebanyak 7 orang dengan persentase
35 %, sedangkan responden yang tidak pernah membaca komik online
berjumlah 0 orang dan persentase 0 % dengan kata lain tidak ada yang
memilih tidak pernah membaca komik online.
Tabel 1.8. Pertanyaan 8
Hasil Penelitian Frekuensi Persentase
a) Komedi 8 40 %
b) Fantasi 2 10 %
c) Horor 3 15 %
d) Romantis 6 30 %
e) Lain – Lain 1 5%
Jumlah 20 100 %

Pembahasan : Dari tabel 1.8 diatas menunjukkan bahwa genre atau jenis komik online yang
dipilih dan yang sering dibaca oleh responden. Dalam tabel tersebut dapat
dilihat bahwa responden lebih banyak memilih komik online yang bergenre
komedi untuk dibaca dengan jumlah 8 responden dan persentase sebesar 40 %,
sedangkan genre komik fantasi sebanyak 2 orang dengan persentase 10 %,
responden yang memilih genre horor sebanyak 3 orang dengan persentase
15 %, responden yang memilih genre romantis sebanyak 6 orang dengan
persentase 30 %, dan responden yang terakhir memilih pilihan lain – lain
hanya 1 orang saja dengan persentase 5 %.

Selanjutnya dibawah ini adalah hasil dari kuesioner yang merupakan pendapat atau
alasan responden mengenai mengapa komik online atau komik cetak yang dipilih oleh
responden :

1. Adela Firza : karena isi ceritanya menarik sekali (Komik Online).


2. Afra Haikal : mudah dibaca dan gratis di download tanpa beli komik
cetak (Komik Online).
3. Andin : seru dan asik (Komik Online).
4. Baginda Faisal : karena ada toko buku didepan rumah saya dan tidak
susah mencarinya (Komik Cetak).
5. Chairul Amin : karena semua genre komik mudah dicari
(Komik Online).
6. Devi Antika Sari Lubis : karena mudah untuk mencarinya di google dan tidak
membosankan karena kita dapat memilih yang kita
inginkan dan kapan saja (Komik Online).
7. Dewi Antika Lubis : karena dapat ditemukan di toko buku dan dapat dibaca
kapan saya kita mau (Komik Cetak).
8. Dinda Susanti Lubis : karena komik online mudah didapat dan bisa dibaca
dimana saja (Komik Online).
9. Dimas Saputra : karena bisa dibaca langsung dari hp dan bisa dibawa
kemana – mana (Komik Online).
10. Eni Artika : karena komik online bisa didownload dengan gratis
(Komik Online).
11. Fahmie : lebih seru dan praktis (Komik Online).
12. Faza Lulu Arifah : karena dari komik online saya termotivasi untuk
menggambar komik (Komik Online).
13. Fia : supaya menambah wawasan (Komik Online).
14. Fitra Arnanda : lebih simple bisa dibawa kemana saja (Komik Online).
15. Jiji : karena gratis dan tampilannya menarik
(Komik Online).
16. Samsu Hary Tanjung : karena komik online lebih banyak pilihan
dibandingkan dengan cetak belum tentu yang kita
inginkan ada di komik cetak (Komik Online).
17. Suci Rahmadhani : karena lebih menarik dan jelas untuk dibaca
(Komik Cetak)
18. Syifa Safriani S. : karena dapat mengisi waktu luang saya dan menjadi
hiburan yang murah (Komik Online).
19. Taufiq Hidayat : bisa dibaca kapan saja dan dimana saja
(Komik Online)
20. Widya Agelia : karena komik online lebih lengkap, lebih simple, dan
enak dibawa kemana saja (Komik Online).
PENUTUP

Setelah peneliti menyusun dan mengolah data yang diperoleh, maka penelitian ini
menyimpulkan bahwa minat baca bagi pengguna yang berusia 15 – 20 tahun terhadap komik
online webtoon di Desa Batang Kuis Pekan sangat besar dibandingkan dengan minat baca
pengguna melalui komik cetak. Remaja yang memiliki komik cetak bahkan lebih suka dan
lebih memilih komik online daripada komik cetak yang dimilikinya. Alasan remaja yang
memilih komik online pun positif, ada yang memilih karena praktis, hemat, lebih menarik,
lebih lengkap, dan lain sebagainya, dikarenakan komik online dapat dibaca dimana pun dan
kapan pun melalui gadget smartphone yang dimiliki.

Saran peneliti bagi remaja pengguna gadget smartphone yang suka membaca komik
online agar tidak selalu tergantung dan terlalu sering membaca melalui gadget yang dimiliki,
dikarenakan dampak radiasi yang dipancarkan oleh gadget tersebut sangatlah berbahaya bagi
mata apabila terlalu sering menatap dan menggunakan gadget seperti smartphone, laptop,
komputer, dan lainnya. Terutama bagi remaja yang masih berstatus sebagai pelajar, alangkah
baiknya lebih banyak melatih minat baca terhadap buku – buku pelajaran atau pun berbagai
artikel yang bermanfaat daripada hanya membaca komik, sehingga agar menambah wawasan
ilmu pengetahuan remaja tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Sujadmiko, Hendri. (2017). Motif Penggunaan Meme Dalam Aplikasi Blackberry Messenger
(BBM) Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman. eJurnal Ilmu
Komunikasi, 5 (3), 630-642.

Santrock, John W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja, Edisi 6. Jakarta: Erlangga,


p. 26.

Corp, Naver. “Line Webtoon Help”.


https://help.naver.com/support/contents/contents.nhn?serviceNo=10541&categoryNo
=11597 (diakses tanggal 10 Oktober 2017).

Kurniawati, Eli. (2017). Hubungan Antara Menonton Iklan Line Webtoon di Televisi Dengan
Minat Pengunduhan Aplikasi di Smartphone. Universitas Lampung. Skripsi.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, p.80, p.230.

Misbahuddin, & Iqbal Hasan. (2014). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Edisi Ke-2).
Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai