2
NAMA : REDA FIRNANDO
NIM : 031110549
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG
2. secara lebih khusus setiap Jenis kampanye komunikasi memiliki bentuk dan tingkatan efek, Jika
khalayak menerima ide-ide inovasi maka muncul rangkaian efek seperti berikut :
I. Tahap pengetahuan (knowledge). Pada tahap ini khalayak terkena kehadiran inovasi dan
memperoleh sejumlah pemahaman tentang fungsi inovasi. Mereka menjadi tahu tentang
adanya inovasi.
2. Tahap persuasi (persuasion). Pada tahap ini khalayak menentukan sikap menyukai atau tidak
menyukai terhadap inovasi. Ada 5 faktor yang menjadi bahan pertimbangan khalayak untuk
meyakinkan diri sebelum menerima sebuah inovasi
3. Tahap pengambilan keputusan (decision). Pada tahap ini khalayak melakukan sejumlah
aktivitas dalam bentuk melakukan berbagai pertimbangan yang mengantarkan mereka
memutuskan menerima atau menolak inovasi.
5. Tahap pemastian (confirmation). Akhirnya setelah mempraktikkan ide-ide baru itu, khalayak
masih juga menghimpun informasi guna memastikan bahwa apa yang telah dilakukannya
benar. Jika mereka menganggap keputusan menerima inovasi itu tepat maka mereka akan
melanjutkannya, namun apabila menilainya salah maka mereka akan menghentikan
penerimaannya.
Jika konsep diatas dikaitkan dengan kegiatan program komunikasi, maka dapat saya pilih yaitu
program komunikasi sosialisasi vaksinasi covid-19, saat pihak puskesmas bersama anggota
polsek Rumbia Lampung Tengah dan perangkat Desa Rekso Binangun, mensosialisasikan
vaksinasi pada awal tahun 2021 yang lalu mengalami beberapa kendala, terutama tidak terlalu
terasa efek komunikasi yang ditimbulkan, padahal ajakan untuk vaksin selalu digaungkan,
TUGAS 1 PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI
2
NAMA : REDA FIRNANDO
NIM : 031110549
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG
namun pada pertengahan tahun tepatnya setelah idul fitri, masyarakat semakin mengerti
pentingnya vaksin dikarenakan banyaknya jumlah pasien covid.
Dan akhirnya mulai bulan Oktober masyarakat semakin memahami pentingya covid, pada tahap
ini masyarakat sudah mulai memahami tahap pemastian (confirmation).
3. PERSPEKTIF DISPLAY
Dalam perspektif ini, komunikasi (penyampaian pesan) dianggap sebagai apaya menarik
perhatian khalayak dengan cara memajang (men-display) Karena itu, komunikasi diarahkan
kepada upaya menampilkan sebanyak-banyaknya pesan atau informasi. Dengan menampilkan
berbagai informasi diharapkan. Khalayak akan tertarik untuk memperhatikan usaha
komunikasi kita (MeOuail dan Windahl, 1993: 36-57, McOuail, 1994: 52).
Perspektif ini dikenal pula dengan model publisitas, sebuah model komunikasi yang
menekankan pentingnya usaha-usaha memberikan informasi kepada publik (publisitas) agar
mereka menjadi tahu dan sadar akan adanya program yang kita miliki. Selanjutnya, setelah
tahu dan sadar diharapkan publik memahami dan menyukai kita. Petugas humas sering kali
melakukan upaya publisitas ini, antara lain melalui pembuatan press release atau press
conferences untuk men-display kinerja institusinya di hadapan publik.
Perspektif display mengutamakan hasil dari komunikasi. Hasil di sini tiada lain adalah perhatian
(attention). Model display-attention atau model publisitas ini biasanya dicirikan oleh 3 hal
yaitu sebagai berikut :
Perhatian umumnya hanya diberikan kepada hal-hal tentu saja dan tidak dapat dibagikan
kepada hal-hal lain. Pengiriman pesan hanya sekadar memperoleh perhatian sehingga
hasil dari proses komunikasi tidak dapat diukur.
Perhatian dipusatkan pada masa sekarang. Masa depan tidak , diperhitungkan kecuali
sekadar kelanjutan dan pengembangan masa sekarang. Masa lalu sama sekali tidak
diperhitungkan.
Perolehan perhatian merupakan tujuan yang berdiri sendiri dan tidak memiliki tujuan
instrumental (khusus) lainnya sehingga perolehan.
Perhatian dapat dipandang sebagai proses yang bernilai netral. Jadi pendekatan display-
attention ini dipilih sebagai strategi komunikasi untuk mencapai tujuan kampanye maka
pelaksana PPK memusatkan diri pada usaha menampilkan ragam informasi yang hendak
ditampilkan kepada khalayak.
CONTOHNYA
Saya pernah kesalah satu rumah makan ayam geprek, disana tertera banyak gambar menu
rumah makan tersebut, tentunya gambar menu yang dipajang sangat menarik, bahkan
dibumbuhi dengan daftar harga yang cukup terjangkau, hal ini membuat saya tertarik untuk
makan dirumah makan tersebut.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa dengan memajang gambar menu, dapat menarik
khalayak untuk mampir makan.