Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1 PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI

2
NAMA : REDA FIRNANDO
NIM : 031110549
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG

1. Pengertian efek komunikasi menurut beberapa pakar, antara lain :


 Piatillah (windahl, 1992: 191) memberikan definisi efek komunikasi sebagai konsekuensi
dari proses komunikasi, yang sedikitnya melibatkan elemen-elemen komunikator, oesan,
media, dan khalayak.
 Andreson dan mayer mendefinikasikan efek seabagi suatu keadaan yang itdak akan muncul
tanpa kehadiran keadaan lainnya. Suatu efek, karenanya memerlukan seorang pelaku dan
seorang penanggap dalam sebuah hubungan.
 Harold D. Lasswell mengungkapkan efek dari komunikasi merupakan rangkaian dari
komponen-komponen komunikasi lainnya, yaitu komunikator, pesan, saluran dan penerima.

2. secara lebih khusus setiap Jenis kampanye komunikasi memiliki bentuk dan tingkatan efek, Jika
khalayak menerima ide-ide inovasi maka muncul rangkaian efek seperti berikut :

I. Tahap pengetahuan (knowledge). Pada tahap ini khalayak terkena kehadiran inovasi dan
memperoleh sejumlah pemahaman tentang fungsi inovasi. Mereka menjadi tahu tentang
adanya inovasi.

2. Tahap persuasi (persuasion). Pada tahap ini khalayak menentukan sikap menyukai atau tidak
menyukai terhadap inovasi. Ada 5 faktor yang menjadi bahan pertimbangan khalayak untuk
meyakinkan diri sebelum menerima sebuah inovasi

 keuntungan relatif (relative advantage) apakah sebuah inovasi memiliki keunggulan


yang lebih baik daripada ide atau produk yang telah:
 kesesuaian dengan nilai yang ada (compatibility) apakah sebuah inovasi tidak
bertentangan dengan nilainilai setempat,
 tingkat kerumitan (complexity) sejauh mana tingkat kesulitan dari sebuah inovasi:
 dapat diuji coba (triability) apakah sebuah inovasi dapat diujicobakan, dan
 dapat dilihat (observability) apakah sebuah inovasi dilihat hasilnya.

3. Tahap pengambilan keputusan (decision). Pada tahap ini khalayak melakukan sejumlah
aktivitas dalam bentuk melakukan berbagai pertimbangan yang mengantarkan mereka
memutuskan menerima atau menolak inovasi.

4. Tahap penerapan (implementation). Jika khalayak telah memutuskan untuk menerima


sebuah inovasi, selanjutnya mereka menggunakan inovasi tersebut. Manakala pada tahap
keputusan melakukan aktivitas secara mental maka pada tahap implementasi mereka
menerapkan ide-ide baru secara praktis.

5. Tahap pemastian (confirmation). Akhirnya setelah mempraktikkan ide-ide baru itu, khalayak
masih juga menghimpun informasi guna memastikan bahwa apa yang telah dilakukannya
benar. Jika mereka menganggap keputusan menerima inovasi itu tepat maka mereka akan
melanjutkannya, namun apabila menilainya salah maka mereka akan menghentikan
penerimaannya.

CONTOH KEGIATAN PROGRAM KOMUNIKASI DI WILAYAH SAYA

Jika konsep diatas dikaitkan dengan kegiatan program komunikasi, maka dapat saya pilih yaitu
program komunikasi sosialisasi vaksinasi covid-19, saat pihak puskesmas bersama anggota
polsek Rumbia Lampung Tengah dan perangkat Desa Rekso Binangun, mensosialisasikan
vaksinasi pada awal tahun 2021 yang lalu mengalami beberapa kendala, terutama tidak terlalu
terasa efek komunikasi yang ditimbulkan, padahal ajakan untuk vaksin selalu digaungkan,
TUGAS 1 PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI
2
NAMA : REDA FIRNANDO
NIM : 031110549
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG

namun pada pertengahan tahun tepatnya setelah idul fitri, masyarakat semakin mengerti
pentingnya vaksin dikarenakan banyaknya jumlah pasien covid.

Dan akhirnya mulai bulan Oktober masyarakat semakin memahami pentingya covid, pada tahap
ini masyarakat sudah mulai memahami tahap pemastian (confirmation).

Itulah contoh nyata dari sebuah efek program komunikasi.

3. PERSPEKTIF DISPLAY

Dalam perspektif ini, komunikasi (penyampaian pesan) dianggap sebagai apaya menarik
perhatian khalayak dengan cara memajang (men-display) Karena itu, komunikasi diarahkan
kepada upaya menampilkan sebanyak-banyaknya pesan atau informasi. Dengan menampilkan
berbagai informasi diharapkan. Khalayak akan tertarik untuk memperhatikan usaha
komunikasi kita (MeOuail dan Windahl, 1993: 36-57, McOuail, 1994: 52).

Perspektif ini dikenal pula dengan model publisitas, sebuah model komunikasi yang
menekankan pentingnya usaha-usaha memberikan informasi kepada publik (publisitas) agar
mereka menjadi tahu dan sadar akan adanya program yang kita miliki. Selanjutnya, setelah
tahu dan sadar diharapkan publik memahami dan menyukai kita. Petugas humas sering kali
melakukan upaya publisitas ini, antara lain melalui pembuatan press release atau press
conferences untuk men-display kinerja institusinya di hadapan publik.

Perspektif display mengutamakan hasil dari komunikasi. Hasil di sini tiada lain adalah perhatian
(attention). Model display-attention atau model publisitas ini biasanya dicirikan oleh 3 hal
yaitu sebagai berikut :

 Perhatian umumnya hanya diberikan kepada hal-hal tentu saja dan tidak dapat dibagikan
kepada hal-hal lain. Pengiriman pesan hanya sekadar memperoleh perhatian sehingga
hasil dari proses komunikasi tidak dapat diukur.
 Perhatian dipusatkan pada masa sekarang. Masa depan tidak , diperhitungkan kecuali
sekadar kelanjutan dan pengembangan masa sekarang. Masa lalu sama sekali tidak
diperhitungkan.
 Perolehan perhatian merupakan tujuan yang berdiri sendiri dan tidak memiliki tujuan
instrumental (khusus) lainnya sehingga perolehan.

Perhatian dapat dipandang sebagai proses yang bernilai netral. Jadi pendekatan display-
attention ini dipilih sebagai strategi komunikasi untuk mencapai tujuan kampanye maka
pelaksana PPK memusatkan diri pada usaha menampilkan ragam informasi yang hendak
ditampilkan kepada khalayak.

CONTOHNYA

Saya pernah kesalah satu rumah makan ayam geprek, disana tertera banyak gambar menu
rumah makan tersebut, tentunya gambar menu yang dipajang sangat menarik, bahkan
dibumbuhi dengan daftar harga yang cukup terjangkau, hal ini membuat saya tertarik untuk
makan dirumah makan tersebut.

Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa dengan memajang gambar menu, dapat menarik
khalayak untuk mampir makan.

Sumber bacaan : SKOM4206 Perencanaan Program Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai