Anda di halaman 1dari 6

CYBER CRIME

Teknologi berkembang dengan adanya jaringan komputer global (internet) yang melahirkan
dunia baru yang disebut cyberspace, sebuah dunia baru dalam komunikasi berbasis komputer
yang menawarkan realitas virtual. Dalam novel William Gibson yang berjudul Neuromancer
pada tahun 1984 pertama kali dikenal istilah cyberspace. Istilah cyberspace tersebut
menjelaskan dunia yang terhubung langsung (online) ke internet oleh Jhon Perry Barlow pada
tahun 1990. Jika ditelaah dari kata asalnya (etimologis), cyberspace merupakan suatu istilah
baru yang berarti internet yang dianggap sebagai sebuah daerah imajiner/khayal tanpa batas
dimana akan bertemu dengan orang lain dan menemukan informasi tentang banyak hal.
Cyberspace juga dapat diartikan sebagai sebuah elektronik yang menjadi perantara jaringan
komputer dimana komunikasi online dilakukan. Berdasarkan pengertian diatas bahwa makna
yang terkandung dari cyberspace tidak terbatas pada dunia yang tercipta ketika terjadi
hubungan melalui internet.
Selain menghasilkan berbagai hal positif teknologi komputer ternyata juga menghasilkan
berbagai bentuk kejahatan komputer di lingkungan cyberspace. Hal negatif dari teknologi
tersebut kemudian melahirkan cybercrime.
Cybercrime atau kejahatan dunia maya adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas
kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat
terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan
lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud,
penipuan identitas, pornografi anak, dll. Cybercrime terus berkembang seiring dengan
kemajuan peradaban manusia melalui teknologi.
Cybercrime di Indonesia
Joann L. Miller melakukan klasifikasi dari hasil pemikirannya sendiri dengan membagi
kategori white collar crime menjadi empat kategori, yaitu :

Organizational occupational crime

Kejahatan yang diakibatkan dari pekerjaan dan dampak negatif atau resiko dari pekerjaan
yang dilakukan oleh organisasi.

Government occupational crime

Kejahatan yang diakibatkan dari pekerjaan dan dampak negatif atau resiko dari pekerjaan
yang dilakukan oleh pemerintah.

Profesional occupational crime

Kejahatan yang diakibatkan dari pekerjaan dan dampak negatif atau resiko dari pekerjaan
profesional.

Individual occupatinal crime.

Kejahatan yang diakibatkan dari pekerjaan dan dampak negatif atau resiko dari pekerjaan
yang dilakukan oleh individu.
Agus Raharjo menyatakan pendapatnya jika cybercrime dapat dikatakan sebagai white collar
crime dengan kriteria profesional occupational crime berdasarkan kemampuan
profesionalnya.
Indonesia adalah negara dengan kejahatan dunia maya tertinggi di dunia sebagaimana dimuat
dalam Kompas pada hari Rabu, 25 Maret 2009 tepatnya pukul 18:50 WIB yang berjudul
Cyber Crime, Indonesia Tertinggi di Dunia. Faktor yang mendorong terjadinya hal tersebut
adalah karena di Indonesia terdapat banyak aktivitas para hacker. Brigjen Anton Taba, Staf
Ahli Kapolri pada tahun 2009 memang menyatakan kebenaran bahwa Kasus cybercrime di
Indonesia adalah nomor satu di dunia.
Berikut beberapa kasus cybercrime yang pernah ditangani Polri :

Cyber Smuggling

Laporan pengaduan dari US Custom (Pabean AS) adanya tindak penyelundupan via internet
yang dilakukan oleh beberapa orang Indonesia, dimana oknum-oknum tersebut telah
mendapat keuntungan dengan melakukan Webhosting gambar-gambar porno di beberapa
perusahaan Webhosting yang ada di Amerika Serikat.

Pemalsuan Kartu Kredit

Laporan pengaduan dari warga negara Jepang dan Perancis tentang tindak pemalsuan kartu
kredit yang mereka miliki untuk keperluan transaksi di Internet.

Hacking Situs

Hacking beberapa situs, termasuk situs Polri, yang pelakunya diidentifikasikan ada di
wilayah RI.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_dunia_maya
http://bolmerhutasoit.wordpress.com/tag/kejahatan-dunia-maya/
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Saat ini teknologi sudah semakin maju. Komunikasi antar pulau, Negara bahkan benua,
tidaklah sulit lagi dengan tersedianya jaringan global antar komputer yang dapat yang
berkomunikasi dari berbagai lokasi di belahan dunia bernama internet. Internet terhubung
dengan ribuan katalog perpustakaan sehingga penggunanya dapat meneliti ribuan database
yang terbuka untuk umum.
Namun kemunculan internet tersebut, tentu saja berdampak di kalangan masyarakat terutama
remaja yang dalam proses belajar menerima arus globalisasi. Apalagi dengan tersedianya
fasilitas-fasilitas akses internet di berbagai macam tempat yang di namai warung internet.
Maka kami memutuskan untuk memilih judul Pengaruh Internet Pada Pelajar MA Negeri 2
Situbondo.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana pengaruh internet bagi pada pelajar MA Negeri 2 Situbondo?
C.
1)
2)
3)

Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh internet pada pelajar MA Negeri 2 Situbondo.
Menambah referensi pustaka sekolah.
Memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

D. Pembatasan Masalah
Dengan banyaknya kehadiran internet di lingkungan sekitar MA Negeri 2 Situbondo, tentu
saja memberikan pengaruh positif dan negatif.
Bila keseluruhan tersebut di bahas, akan menjadi kajian luas dan kompleks. Oleh sebab itu,
penulis membatasi masalah dengan hanya meneliti Pengaruh Internet Pada Pelajar MA
Negeri 2 Situbondo.
E. Metodologi
Dalam pembuatan karya ilmiah Pengaruh Internet Pada Pelajar MA Negeri 2 Situbondo.
Penulis melakukan sedikit pendekatan dengan metode kepustakaan yaitu, metode dengan
mengambil data dari bahan pustaka yang relevan dengan bahan penelitian. Selain itu metode
yang di gunakan adalah metode observasi yaitu, metode dengan pengumpulan data dengan
menggunakan indra.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sejarah Internet
Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia
untuk mengakses segala bentuk informasi yang tersedia di dalam katalog databasenya.
Internet di bentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 melalui riset
tentang bagaimana cara menghubungkan sejumlah komputer untuk membentuk jaringan

organik yang di beri nama ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang
bertujuan untuk keperluan militer.
Kemudian pada tahun-tahun berikutnya jaringan ARPANET di kembangkan oleh berbagai
ilmuwan di berapa negara belahan dunia. Untuk mempermudah akses penjelajahannya pada
tahun 1990, Sir John Timothy Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser
yang dapat menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya yang membentuk
sebuah jaringan bernama Worl Wide Web (WWW).
Internet di Indonesia baru masuk pada tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia
lebih di kenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan &
gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya.
Di tahun 1986-1987 awal perkembangan jaringan internet di kenal sebagai jaringan paket
radio di Indonesia. Jaringan paket radio ini di gunakan secara individual oleh masyarakat
tertentu terutama di golongan kelas atas. Di tahun yang sama pula muncul jaringan paket
radio bernama w:ITB yang di kembangkan dengan memperoleh koneksi dari TelkomNet.
Pada akhirnya masuklah jaringan internet dalam jaringan pendidikan di Indonesia. Pada tahun
2006, ada lebih dari 4000 sekolah di Indonesia yang tersambung ke internet.
Dan hingga kini internet terus berkembang pesat secepat jaringan internet itu sendiri.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Manfaat Internet Bagi Pelajar
1. Dampak Positif
Internet dapat merupakan sebuah layanan yang memudahkan kita menambah wawasan,
berkomunikasi dan juga memudahkan kita untuk mencari suatu bahan yang mungkin sulit di
cari secara nyata. Melalui akses internet ini, kita dapat menambah wawasan, berkomunikasi
jarak jauh dan juga mencari informasi yang sangat kita butuhkan. Dengan kehadiran internet,
maka memiliki dampak positif, terutama di kalangan pelajar MA Negeri 2 Situbondo:
a) Proses pembelajaran dalam sekolah menjadi menarik karena tidak monoton lagi
melainkan lebih bervariasi.
b) Mendorong minat para pelajar untuk lebih aktif, kreatif, produktif, terampil dan mandiri
terutama dalam mengembangkan bakat, seperti minat membaca dan menulis hal-hal positif
dalam blog, catatan dan website.
c) Mempermudah mencari sumber pembelajaran yang lebih up to date (aktual).
d) Sebagai perpustakaan elektronik.
e) Sarana pendidikan mata pelajaran TIK.
f) Membantu para pelajar untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan yang
menunjang dalam proses pembelajaran di sekolah.
g) Bisa berkomunikasi dengan teman yang bukan pelajar MA Negeri 2 Situbondo bahkan
sharing tentang pendidikan di luar kota.
2. Dampak Negatif
Selain dampak positif, terdapat pula dampak negatif seperti cyber crime di dunia internet
yang di alami pelajar MA Negeri 2 Situbondo antara lain:
a) Siswa jika kurang kontrol dari guru, biasanya membuka situs-situs pornografi.
b) Siswa cenderung menghabiskan waktu dan uang hanya untuk game online, chatting,
download, surfing/browsing di waktu luang dan umumnya mereka mengalami kecanduan

membuat malas belajar, mengerjakan tugas dan sebagainya.


c) Proses belajar terganggu karna siswa diam-diam menggunakan akses hotspot atau
internet via ponsel hanya untuk twitter, plurk, facebook dan berbagai jenis situs pertemanan.
d) Kurangnya sosialisasi secara langsung dengan oranglain, mereka cenderung diam terus
di depan komputer, laptop atau ponsel jika ingin mengobrol dengan orang lain yang jauh.
e) Cyber-relational addiction adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang
terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs).
Untuk mengatasi dampak-dampak negatif tersebut, pihak sekolah melakukan beberapa hal
seperti:
1) Memasang software sederhana yang dapat mengetahui apa yang sedang di buka siswa di
komputernya.
2) Kadang kala beberapa guru merazia warnet di sekitar sekolah untuk mengetahui apa
yang para pelajar lakukan disana.
3) Di sekolah juga sudah di sediakan ekstrakulikuler Dunia Remaja Ku Seru! (DaKu) yang
bertujuan untuk membina dan membimbing para pelajar untuk dapat mengatasi hal-hal
negatif seperti yang di sebutkan, serta untuk dapat berpikir positif.
4) Memasang kamera cctv di setiap kelas untuk mengontrol siswa apabila membuka situssitus porno atau membuka ponsel.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, di peroleh kesimpulan sebagai berikut:
1) Internet adalah jaringan global yang dapat menghubungkan komputer satu dengan yang
lain dari seluruh dunia.
2) Pada umumnya pelajar MA Negeri 2 Situbondo masih menggunakan internet sebagai
sistem komunikasi, seperti surfing/browsing, download, chatting, e-mail, gaming dan lainlain.
3) Internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu
pengetahuan.
4) Agar siswa tidak terhubung pada situs-situs porno, pihak sekolah mengupayakan
berbagai cara seperti razia ke warnet, memasang kamera cctv dan software pengawas, serta
memberikan ekstrakulikuler DaKu yang dapat membimbing siswa untuk berpikir ke arah
positif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan:
a) Sebaiknya pihak sekolah membuat peraturan untuk siswa supaya tidak membuka situs
pornografi di luar maupun di dalam sekolah,
b) Pihak sekolah juga sebisa mungkin rutin mengecek software yang dapat melihat aktifitas
siswanya agar proses belajar tidak terganggu bahkan sebisa mungkin membuat software lain
yang bisa memfilter atau memblokir situs pornografi,
c) Pihak sekolah sebaiknya mengembangkan kegiatan DaKu sebagai mata pelajaran umum
untuk siswa bukan ekstrakulikuler saja,
d) Para peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai kajian awal
untuk melakukan penelitian lebih lanjut,
e) Para siswa dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan intropeksi diri, dan

f) Hendaknya siswa menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran dengan


memperhatikan etika.
DAFTAR PUSTAKA
Iswahyudi, Dian Hadi. 2009-2010. Keaktifan Belajar Siswa SMP Negeri 6 Pekanbaru. Karya
Ilmiah Sederhana: SMP Negeri 6 Pekanbaru.
Sodiqin. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Indonesia Pada
Era Globalisasi. Karya Tulis: Madrasah Aliyah Sultan Hadlirin Matingan Tahunan Jepara.
Widiatmoko, Mukhammad Luthfi. 2008. Pengaruh Internet Bagi Perkembangan Remaja.
Karya Ilmiah: SMA Negeri 1 Banjarmasin.
_____. Karya Tulis Ilmiah: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Lee, Wibowo. 2010. 10 Dampak Negatif Facebook Bagi Pelajar dan Remaja.
Maisya, Trialiana. 2009. Dampak Internet Bagi Perkembangan Anak. Kutaraja.
(http://laembateileik.blogspot.com/2009/01/dampak-internet-bagi-perkembangan-anak.html)
Nila, Anis. 2009. Dampak Internet. (http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/209/dampakinternet.html)
Octa. 2009. Dampak Negatif dan Positif Dari Internet.
(http://octahyuuga.wordpress.com/2009/03/02/dampak-negatif-dan-positif-dari-internet/)
Olija. 2008. Dampak Penggunaan Internet Pada Pendidikan. (http://putratatiratu.blogspot.com/2008/06/dampak-penggunaan-internet-pada.html)
Pita, Anggia Loka. 2007. Dampak Perkembangan Internet Bagi Remaja Di Indonesia.
Indonesia (http://anggipinonwords.blog.friendster.com/)
_____. 2009. Dampak Positif dan Negatif Internet Bagi Pelajar. Indonesia.
(http://sinau123.blogspot.com/)
_____. 2009. Internet Untuk Pendidikan dan Pengaruhnya di Pondok.
(http://mendadaksantri.blogdetik.com/)
_____. 2010. Dampak Internet dan Opportunity. Jakarta.
(http://blog.ub.ac.id/toffucooloutsider/)
_____. 2008. Dampak Internet Terhadap Prestasi Belajar.
(http://roufnet.wordpress.com/2008/06/12/dampak-internet-terhadap-prestasi-belajar/)
_____. 2010. Pengaruh Internet Dalam Kehidupan Sehari-hari.
(http://fivers.ngeblogs.com/2010/01/03/pengaruh-internet-dalam-kehidupan-sehari-hari/)
_____. Internet Sumber Masalah. (http://www.beritanet.com/Technology/Berita-IT/InternetSumber-Masalah)
_____. Dampak Virtual Worlds Bagi Pertumbuhan Anak.
(http://www.beritanet.com/Education/Dampak-Virtual-Worlds-Bagi-Pertumbuhan-Anak/)
_____. Dampak Negatif Internet. http://www.enformasi.com/2009/01/dampak-negatifinternet.html

Anda mungkin juga menyukai