Anda di halaman 1dari 78

Bunga Rampai

BUDAYA DAN
PENDIDIKAN DI MASA
TRANSISI

KELOMPOK 90 KKN MIT-14 UIN WS

1|Page
BUDAYA DAN PENDIDIKAN DI MASA
TRANSISI

KKN MIT-14 Kelompok 90


UIN Walisongo Semarang

Penulis:
M. Khoirur Rofiq, SHI., MSI, Ayyu Rahmawati, Afifatul Luthfiyah, Anis Indah Lestari,
Willdan Amzam Stiawan, Luthfi Nara Sekha, Liibaan Muhuyadiin, Muhammad Yasin,
Durin Maknunah, Muhammad Nadjib, Dwi Umi Nurjannah, Muhammad Falah, Elsa
Manura, Diva Purwaningsih, Wulantri Utami, Bayu Adjie Nursanto

2|Page
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat anugrah serta karunia-Nya lah kami sekelompok dapat menyelesaikam karya
tulis pengabdian kami dalam bentuk “Buku Bunga Rampai” ini. Tidak lupa shalawat serta
salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW karena beliaulah yang membawa kita dari
zaman jahiliyah menuju zaman yang terang dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Buku ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak,
untuk itu kami haturkan rasa terimakasih. Kami yang mendalam kepada Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang yang telah
mendukung kami baik secara materil maupun moril.
Terakhir saya ingin mwngucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada teman-
teman sekelompok yang sudah berjuang bersama dalam Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif
Terprogram ke 14. Semoga buku bunga rampai hasil karya pengabdian teman-teman kelompok
90 KKN MIT Ke 14 UIN Walisongo Semarang ini akan bermanfaat bagi lingkungan sekitar
kita.

Semarang, Juli 2022

Editor

3|Page
Bunga Rampai Budaya dan Pendidikan di Masa Trasnsisi
@Kelompok 90 KKN MIT-14 UIN Walisongo, 2022

Penulis : Kelompok 90 KKN MIT-14 UIN Walisongo Semarang

Editor : M. Khoirur Rofiq, SHI., MSI

Desain Cover : Muhammad Yasin

Layout : Afifatul Luthfiyah

Cetakan 1, Agustus 2022

78 Halaman

QR-CBN 62-977-2443-439

Kknmit14kelompok90@gmail.com

4|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 3
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 4
BAGIAN PERTAMA ............................................................................................................. 6
BIDANG KEAGAMAAN ..................................................................................................... 6
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan Keagamaan Anak ............................... 7
Dampak Covid 19 Terhadap Efektivitas Bagi Ibadah Sholat Jum’at Pada Masyarakat .... 11
Kondisi Kegiatan Keagamaan Muslim Perempuan Pada Era New Normal di Desa Batu
Karangtengah Demak...................................................................................................... 15
BAGIAN KEDUA ................................................................................................................ 19
BIDANG PENDIDIKAN ................................................................................................ 19
Pendampingan Belajar Siswa Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Bimbingan Belajar Pada
Era New Normal di desa Batu, Karangtengah, Demak ................................................. 20
PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDIKAN DI ERA PASCA COVID-19 ....................... 23
Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Model Pembelajaran Area ..................................... 26
BAGIAN KETIGA ............................................................................................................... 32
BIDANG KEWIRAUSAHAAN ....................................................................................... 32
DINAMIKA SERTA PROSPEK MASA DEPAN KEJURUAN TATA BOGA DALAM
DUNIA KEWIRAUSAHAAN DI MASA TRANSISI ......................................................... 33
Peluang Bisnis dan Karier Digital bagi Millenial Pada Masa Transisi............................ 37
Tantangan Bisnis bagi Koperasi dan UMKM di era Society 5.0 .................................... 42
BAGIAN KEEMPAT ........................................................................................................... 45
BIDANG KESEHATAN .................................................................................................... 45
Pengaruh Masa Transisi Terhadap Kesehatan Mental Anak dalam Pendidikan ............. 46
Pentingnya Menjaga Kesehatan Dalam Upaya Memaksimalkan Kegiatan Belajar Anak di
Masa Transisi .................................................................................................................. 51
Tetap Belajar di Era Pandemi Menuju Endemi Dengan Menjaga Kesehatan ................... 56
BAGIAN KELIMA ............................................................................................................... 60
BIDANG LINGKUNGAN .................................................................................................. 60
MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP DIMASA TRANSISI ................................................... 61
Pengaruh Covid-19 Pada Pendidikan Karakter Anak Dalam Lingkungan Keluarga Selama
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ....................................................................................... 66
PENTINGNYA KEBERSIHAN LINGKUNGAN BAGI PENDIDIKAN DI MASA TRANSISI 71
Profil Penulis ..................................................................................................................... 74

5|Page
BAGIAN PERTAMA:
BIDANG KEAGAMAAN
ABSTRAK

Covid-19 telah melanda di berbagai belahan negara dan saat ini masih meninggalkan dampak
yang berarti, salah satu dampak yang ditimbulkan yaitu pada bidang keagamaan. Agama
merupakan peran vital dalam kehidupan. Agama merupakan sistem yang mengtur kepercayaan
peribadaaan serta tata kaidah yant berhubungan dengan budaya. Di masa padnemi, kegiatan
keagamaan mengalami perubahan, mulai dari pendidikan agama, pelaksanaan sholat Jum’at
dan kegiatan rutinan keagamaan lainnya. hal tersebut merupakan hal baru yang sebelumnya
belum pernah terjadi dan perlu ditangani dengan serisu. Karena agama merupakan hal utama
yang memperngaruhi segala kegiatan manusia di dunia.

Kata Kunci: Covid-19, Dampak, Agama, Budaya.

6|Page
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan Keagamaan Anak
Oleh:
Muhammad Yasin (1906026157)
Email: yasinmuham12@gmail.com
A. Pendahuluan
Covid-19 telah melanda di berbagai belahan negara dan saat ini masih meninggalkan
dampak yang berarti. Hampir segala lini terkena imbas dari adanya pandemi, mulai dari
ekonomi, sosial, kesehatan dan lain sebagainya, tak terkecuali pendidikan. Pendidikan menjadi
lini yang penting karena merupakan proses perkembangan seseorang. Pendidikan disini
merupakan artian pembelajaran yang ada di sekolah, pembelajaran yang biasa dilakukan
dengan tatap muka, interaksi langsung, face to face mendadak berubah berjarak berada dalam
satu platform aplikasi online. Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada
hakikatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar
(smart), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas
dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang
yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Apalagi ditambah
pembelajaran di era Covid-19 yang berbasi secara online tanpa adanya campur tangan langsung
guru pendidik (Sudrajat, 2011).
Pembelajaran yang dilakukan online tersebut memberikan dampak yang begitu drastis
bagi pemahaman seseorang apalagi bagi anak-anak. Anak-anak yang masih dalam bimbingan
orang tua tentu belum diperbolehkan memakai smartphone yang merupakan fasilitas utama
dalam melaksanakan pembelajaran online. Tentu orang tua memiliki peran tambahan menjadi
guru di dalamnya dan mau tidak mau terlibat lebih sering di dalam perkembangan pendidikan
anak. Apalagi pendidikan keagaman anak, yang merupaka siraman spiritual dan secara tidak
sadar merupakan pembentukan karakter anak dalam bersikap, beradab dan bersosial. Oleh
karena itu penulis mengambil judul “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perkembangan
Pendidikan Keagamaan Anak” untuk mengetahui dampak apa yang ditimbulkan dalam
perkembangan pendidikan keagamaan anak.
B. Pembahasan
Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang di mulai pada tahun 2019 telah melanda 210 negara.
Pemerintah di negara-negara maju maupun miskin telah berusaha untuk meminimalisir
penurunan penyebaran virus corona jenis baru ini (SARS-CoV-2), sampai pada akhirnya

7|Page
banyak negara-negara di dunia telah menubah status pandemi menjadi endemi. Pandemi Covid
yang terjadi di bulan Maret 2020 dan sekarang memasuki masa transisi telah memengaruhi
beberapa aspek kehidupan kita.
Pandemi covid merupakan periode yang berat bagi semua negara yang terdampak,
dampak yang diberikan bukan hanya bagi kesehatan, melainkan dari aspek lainnya seperti
ekonomi, sosial dan pendidikan. Secara umum, pandemi bisa dimaknai sebagai kejadian
dengan tingkat kejadian yang tinggi, terutama yang terkait dengan waktu dan memiliki cakupan
sebaran yang luas serta cepat. Morens et al (2020) mengartikan pandemi sebagai epidemi yang
terjadi secara umum. Lebih lanjut, pandemi biasa dikaitkan dengan persebaran penyakit
menular seperti pandemi Flu HIV, Flu Spanyol dan Pandemi Ebola. Sedangkan berdasarkan
cakupan kejadiannya, Pandemi dibagi menjadi tiga kategori: yang pertama trans regional,
interregional dan global. (Aeni, 2021).
Peran Pendidikan Agama
Pendidikan merupakan pembentukan karakteristik seseorang. Tingkat pendidikan juga
mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya dan menentukan cara berpikirnya, cara pandangnya
atau persepsinya. Dunia pendidikan terbagi ke-dalam tiga lingkungan, yang pertama
lingkungan keluarga, yang kedua lingkungan sekolah dan yang ketiga lingkungan. Pendidikan
informal untuk penyebutan lingkungan pendidikan keluarga, pendidikan formal untuk
penyebutan lingkungan sekolah dan pendidikan non-formal untuk penyebutan pendidikan
lingkungan masyarakat. Pendidikan tidak dapat lepas dari kehidupan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Sesuai dengan anggapan Hadirah dalam artikel H. Moh.Solikodin Djaelani (2013)
bahwa Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, tanpa adanya
pendidikan, manusia tak berdaya. Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha orang tua atau
generasi tua untuk mempersiapkan anak atau generasi mudanya agar nantinya dapat hidup
secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas-tugas dalam hidupnya secara baik.
Menurut Zuhairini, Pendidikan agama adalah usaha usaha secara sistematis dan
pragmatis untuk membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran agama.
Pendidikan agama dalam pendidikan di masa kini memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembinaan moral atau akhlak individu. Para individu diajarkan untuk berperilaku sesuai
dengan syariat agama, serta menunjang aspek moral yang nantinya di implementasikan
kedalam lingkungan masyarakat (Ariesta, 2019). Pendidikan agama memiliki tujuan:
(1) Terbentuknya jasmani dan rohani (insan kamil) yang tercermin dalam pemikiran maupun
tingkah laku terhadap sesama manusia, alam serta Tuhannya,
(2) Dapat menghasilkan manusia yang tidak hanya berguna bagi dirinya, tapi juga berguna bagi

8|Page
masyarakat dan lingkungan, serta dapat mengambil manfaat yang lebih maksimalterhadap
alam semesta untuk kepentingan hidup di dunia dan akhirat.
(3) Merupakan sumber daya pendorong dan pembangkit bagi tingkah laku dan perbuatan yang
baik, dan juga merupakan pengendali dalam mengarahkan tingkah laku dan perbuatan manusia.
Oleh karena itu pembinaan moral harus didukung pengetahuan tentang ke-Islaman pada
umumnya dan aqidah atau keimanan pada khususnya (Djaelani,2013)
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan Keagamaan Anak
Pandemi Covid telah memberikan dampak yang berarti bagi semua bidang termasuk
pendidikan. Pendidikan keagamaan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk
membentuk kepribadian anak yang dimana anak-anak masih membutuhkan bimbingan dalam
hal melangkah. Di masa pandemi covid-19, kegiatan pendidikan formal yang semula bertatap
muka dengan guru, face to face berubah menjadi pembelajaran daring, pembelajaran daring
tersebut tentu memberikan efek yang sebelumnya belum pernah dirasakan apalagi memberikan
peran ganda bagi orang tua. Pendidikan keagaman sendiri tidak bisa hanya diberikan secara
teori saja, akan tetapi pendidikan keagaman diberikan secara praktik, hal tersebut tentu tidak
akan di dapat ketika kegiatan pembelajaran online di lakukan. Tentu hal tersebut menjadi
hambatan bagi anak soal pemahaman keagaman tanpa adanya contoh yang bisa dilihat secara
langsung.
Beberapa dampak yang dittimbulkan akibat pandemi covid-19 terhadap pendidikan
keagamaan anak adalah:
1. Penjelasan guru yang sulit di pahami jika hanya terpacu pada teori di pembelajaran
daring.
2. Tidak adanya praktik langsung setelah penjelasan teori.
3. Pemahaman anak-anak dan orang tua soal penggunaan platform pembelajaran
4. Bagi anak yang seharusnya telah memahami materi keagamaan sesuai umur, secara
tidak langsung berubah pemahaman dan menghambat perkembangan pembelajaran anak.
Oleh karena itu, hal tersebut menjadi perhatian bersama untuk mengatasi permasalahan yang
dimana hal tersebut merupakan faktor penghambat pemahaman pendidikan keagamaan bagi
anak-anak. Terutama bagi pihak pihak yang terlibat di dalamnya .
Kesimpulan
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan,
terutama pendidikan keagaman anak yang dimana pendidikan keagamaan merupakan
pendidikan yang vital dalam pembentukan insan kamil. Dampak dampak yang ditimbulkan
tersebut tentu sangat merugikan berbagai pihak salah satunya bagi anak-anak sendiri, yang di

9|Page
mana anak anak masih membutuhkan pengarahan, bimbingan agar tidak terjerumus. Beberapa
dampak tersebut adalah :
1. Penjelasan guru yang sulit di pahami jika hanya terpacu pada teori di pembelajaran
daring.
2. Tidak adanya praktik langsung setelah penjelasan teori.
3. Pemahaman anak-anak dan orang tua soal penggunaan platform pembelajaran
4. Bagi anak yang seharusnya telah memahami materi keagamaan sesuai umur, secara
tidak langsung berubah pemahaman dan menghambat perkembangan pembelajaran anak.
Hal tersebut tentu menjadi perhatian bersama dalam menanggulangi permasalahan tersebut.
Perlu adanya solusi bagi pihak-pihak terlibat untuk menyelesaikan permasalahan yang di rasa
merugikan bagi perkembangan anak.
Daftar Pustaka
Aeni, N. (2021). Pandemi Covid-19: Dampak Kesehatan, Ekonomi, dan Sosial Covid-19
Pandemic: The Health, Economic, and Social Effect. Jurnal Litbang, Vol. 17 No. 1
Juni Hal 17-13.
Ariesta, F. W. (2019, April 16 ). PERAN PENDIDIKAN AGAMA DAN MORAL DALAM
PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Djaelani, H. M. (Juli-Agustus 2013). PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
KELUARGA. Jurnal Ilmiah WIDYA, Volume 1 No 2.
Sudrajat, Ajat. (2011) Mengapa Pendidikan Karakter?, FIS Universitas Negeri Yogyakarta,
Tahun 1 Nomor 1.

10 | P a g e
Dampak Covid 19 Terhadap Efektivitas Bagi Ibadah Sholat Jum’at Pada
Masyarakat
Oleh :
Durin Maknunah (1903106058)
Durin_1903106058@student.walisongo.ac.id

PENDAHULUAN
Covid-19 merupakan virus menular yang membahayakan umat manusia. Salah satu
langkah pencegahannya adalah dengan membatasi interaksi sosial secara fisik. Karena itu
pemerintah melakukan pembatasan aktivitas seperti mengadakan PSBB dan PPKM. Perintah
pemerintah ini selaras dengan hadits sahih yang menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan
ketika terjadi wabah penyakit seperti pandemi covid-19. Hadist tersebut berisi penyakit thaun
dan menahan diri untuk tidak keluar saat wabah thaun terjadi.
Hadist yang berasal dari Aisyah ra yang berisi tentang Ketika Aisyah ra bertanya
kepada Rasullah SAW perihal thaun yang kemudian Rasullah menjawab bahwa tha'un adalah
azab yang dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tetapi Allah
menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman Tiada seseorang yang sedang tertimpa
tha'un, kemudian menahan diri di rumahnya dengan bersabar serta mengharapkan ridha ilahi
seraya menyadari bahwa tha'un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi ketentuan
Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid.
Tentu saja dimana ada peraturan atau kebijakan seperti PSBB dan PPKM yang secara
drastis mempengaruhi kehidupan masyarakat seperti pada berbagai segi kehidupan masyarakat.
PSBB dan PPKM memiliki dampak yang beragam pada berbagai lapisan masyarakat dari mulai
dampak positif dan negatif dalam kehidupan. Dampak positif yang tentu adalah penyebaran
virus covid-19 menjadi lebih terkendali dan tidak menimbulkan banyaknya kasus kematian dan
positif covid-19 disisi lain tentu dampak negatif yang terasa juga cukup banyak dikarenakan
pandemi covid-19 ini, terutama pada segi sosial dan kegiatan keagamaan masyarakat.
Salah satu dampak negatifnya adalah beberapa aktivitas sosial dan keagamaan yang
memerlukan kehadiran banyak orang untuk berkumpul pun terganggu atau tidak bisa
terlaksana. Salah satu kegiatan keagamaan yang memiliki perubahan yang berbeda adalah
pelaksaan shalat berjamaah yang wajib dilaksanakan di masjid setiap hari jumat bagi para
muslim atau yang biasa disebut shalat jumat. Pelaksanaan shalat jumat sebelum pandemi
covid-19 dapat dilaksanakan dengan beribadah bebas tanpa masker dan berjaga jarak sekarang

11 | P a g e
harus melakukan itu semua demi menjauhi resiko terpapar covid-19.
Shalat jumat merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan bagi sebagian umat islam dan
sebagian lainnya tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah shalat jumat adalah para umat
muslim yang berjenis kelamin wanita, musafir, lelaki yang belum baligh, orang yang sedang
sakit dan budak.
Rukun, syarat sah dan pelaksanaan shalat jumat disaat pandemi covid-19 ini tidak
berbeda jauh dengan masa sebelumnya hanya beberapa hal yang perlu diubah sesuai fatwa
MUI yaitu diantaranya shalatnya dianggap sah dengan diperbolehkannya menjaga jarak saf
pada saat shalat walau kehilangan keutamaan & kesempurnaan shalat berjamaah dan
menggunakan masker saat berjamaah hal ini dibolehkan mengingat ini merupakan ikhtiar untuk
menghindari penyebaran virus.

PEMBAHASAN
Sholat Jum’at
Shalat Jumat hukumnya fardhu’ain bagi orang yang telah memenuhi syarat-syaratnya,
perintah pelaksanaan shalat Jumat di turunkan di Mekkah, shalat Jumat pertama kali
dilaksanakan di Madinah oleh sahabat As‟ad bin Zurarah. Syarat shalat Jumat meliputi syarat
waijib shalat dan syarat sah shalat. Syarat wajib shalat adalah islam, baligh dan berakal.
Adapun rukun shalat Jumat ada dua, yakni shalat dan khutbah. Shalat Jumat berjumlah
dua rakaat dan jahr menurut Ijma’. Pada rakaat pertama setelah membaca surat al-Fatihah,
membaca surat al-Jumu‟ah. Dan pada rakaat kedua setelah membaca al-Fatihah, membaca
surat al-Munafiqun atau surat sabbaha (al-A‟la) atau surat al-Ghasiyah. Adapun khutbah
adalah wajib, dan itu merupakan syarat sahnya shalat Jumat menurut pendapat ashah. Khutbah
Jumat berjumlah dua khutbah, dan isi dari khutbah Jumat meliputi pujian kepada Allah SWT,
shalawat kepada Nabi, nasihat dan membaca ayat Alquran. Dan dalam penyampaian khutbah
Jumat dianjurkan dilakukan secara ringkas.
Ulama sepakat laki-laki yang sehat adalah golongan yang wajib melaksanakan shalat
Jumat, maka perempuan atau orang sakit tidak wajib melaksanakan shalat Jumat. Akan tetapi
jika golongan-golongan tersebut hadir dalam shalat Jumat mereka menjadi ahli Jumat.
Menurut Mazhab Syafi‟i terdapat enam syarat sah shalat Jumat yakni :
1. Keseluruhannya termasuk dua khutbah dilaksanakan pada waktu zuhur dengan penuh
yakin
2. Dilaksanakan di tempat yang disekelilingnya terdapat bangunan-bangunan seperti kota
atau desa dan lain-lain

12 | P a g e
3. Dilaksanakan secara berjamaah
4. Dihadiri oleh 40 orang
5. Mendahulukan pelaksanaannya dari pelaksanaan shalat Jumat di wilayah lain
6. Didahului oleh dua khutbah dengan memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukunnya
Mazhab Syafi‟i mensyaratkan, sahnya shalat Jumat di suatu tempat tidak boleh
didahului atau disamai dengan pelaksanaan shalat Jumat di tempat lainnya dalam satu daerah
atau satu kampung kecuali daerah tersebut adalah daerah yang besar dan sulit untuk
mengumpulkan manusia dalam satu tempat, sebab sulitnya untuk mengumpulkan manusia
pada satu tempat bisa disebabkan karena banyaknya orang atau terjadi peperangan diantara
mereka atau jauhnya jarak antara ujung daerah tersebut dimana hal tersebut menyebabkan
mereka tidak bisa mendengar adzan.
Dampak Covid Bagi Masyarakat
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam beberapa waktu penyelenggaraan shalat jamaah
di Masjid sempat ditiadakan, hal tersebut disebabkan ancaman wabah Covid 19 yang sangat
tinggi dimana wabah tersebut dapat menyebabkan kematian.
Fatwa MUI No. 31 Tahun 2020 ditetapkan dengan menimbang telah adanya
pelonggaran aktifitas sosial akibat meredanya ancaman wabah Covid 19 di beberapa kawasan.
Salah satu bentuk pelonggaran aktifitas sosial tersebut adalah dibukanya kembali Masjid untuk
kegiatan shalat berjamaah. Akan tetapi shalat berjamaah yang dilakukan di Masjid tetap harus
memperhatikan protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan wabah Covid 19. Adanya
aturan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan ketika menyelenggaran shalat jum’at
menimbulkan pertanyaan dari masyrakat mengenai hukumnya.
Selain itu, penggunaan masker oleh jamaah shalat juga diper bolehkan. Kemudian
Seseorang yang ingin melaksanakan shalat Jum’at dianjurkan untuk membawa sajadah sendiri
dan wudhu dari rumah, perlu memperpendek pelaksanaan khutbah Jumat dan memilih bacaan
surat Alquran yang pendek saat shalat dan jamaah yang sedang sakit dianjurkan untuk shalat
di kediaman masing-masing
Dan dalam pelaksanaan shalat Jumat jika jamaah shalat Jumat tidak dapat tertampung
karena adanya penerapan physical distancing maka boleh menyelenggarakan shalat Jumat
berbilang (ta‟addud al-jumu‟ah), dengan menyelenggarakan shalat Jumat di tempat lainnya
seperti Musala, Aula, Gedung pertemuan, gedung olahraga dan stadion.

KESIMPULAN
Perubahan dikarenakan covid-19 tidak hanya berpengaruh dalam pelaksanaan shalat

13 | P a g e
jumat saja namun juga memiliki pengaruh dalam perspektif sosial. Salah satu pengaruh nya
adalah perubahan interaksi antar sesama dalam hal berangkat ke masjid untuk melaksanakan
shalat jumat, dimana sebelum covid-19 beberapa responden biasanya berangkat menuju masjid
Bersama teman, saudara, orang tua atau yang lainnya harus berubah menjadi berangkat sendiri
dikarenakan suatu bentuk upaya meminimalisir penularan covid-19 dengan mengurangi kontak
fisik. Diharapkan dengan melakukan pengurangan kontak fisik penyebaran covid-19 menjadi
semakin sedikit dan pandemi akan segera berakhir.

DAFTAR PUSTAKA
Asrorun Ni‟am Sholeh, M. Metodelogi Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia;
Penggunaan Prinsip Pencegahan dalam Fatwa. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2016
Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqh Islam wa Adillatuhu Juz Awwal. Damaskus: Darul Fikr
Bin Ahmad, Abi al-Qasim Muhammad. Qawanin al-Fiqhiyyah fi Takhshih Madzhab al-
Malikiyyah

14 | P a g e
Kondisi Kegiatan Keagamaan Muslim Perempuan Pada Era New Normal
di Desa Batu Karangtengah Demak
Oleh :
Afifatul Luthfiyah 1906026182
Email : afifatulluthfiyah680@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Pandemi covid-19 menjadi salah satu tantangan tersendiri yang harus dihadapi
setiap masyarakat. Masarakat mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-
hari, di mulai dari sekolah, bekerja, dan juga dalam beribadah. Berbagai aktivitas
dilakukan di dalam rumah, baik itu sekolah, bekerja, hingga dalam berinteraksi sosial.
Masyarakat mengenalnya dengan sebutan WFH (Work From Home), pembelajaran dari
rumah yang pada esensinya semua aktivitas dilakukan di rumah melalui daring atau
internet. Adanya perubahan tersebut menjadikan masyarakat yang pada awalnya hidup
saling berpapasan, berjabat tangan harus berfikir ulang dalam melakukannya karena
pembatasan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal tersebut dilakukan untuk
memutuskan rantai penyebaran virus corona yang telah menyebar diseluruh dunia.
Pandemi juga turut berdampak pada aktivitas keagamaan masyarakat. Adanya
pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan rumah-rumah ibadah harus
ditutup. Hal itulah yang membuat masyarakat memiliki perbedaan pendapat, ada yang
menganggap dengan membatasi beribadah berarti secara bersama-sama (berjamaah)
akan membuat Tuhan murka (Arrobi & Nadzifah, 2020), dan ada juga yang mengatakan
sebagai bentuk dari ikhtiar dalam menghindari diri bahaya penularan. Namun hal
tersebut tidak dapat menghentikan penyebaran virus covid-19. Kondisi seperti ini
membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan New Normal.
New normal dimaknai sebagai perubahan perilaku masyarakat untuk tetap
menjalankan aktivitas secara normal. Di mana di era new normal ini pelaksanaan semua
bidang baik bidang pendidikan, maupun keagamaan dilakukan secara tatap muka atau
langsung, dengan pertimbangan tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut
menjadi angin segar bagi masyarakat yang beragama Islam, yang memang memiliki
acara keagamaan tidak hanya satu acara. Perempuan sebagai sebuah elemen masyarakat
adalah bagian dari individu yang bebas memiliki pengalaman keagamaanya tersendiri
dalam melaksanakan peribadatan. Mereka memiliki kegiatan keagamaan tersendiri
yang memang sudah menjadi kegiatan rutin bagi perempuan. Maka demikian, inilah

15 | P a g e
yang melandasi penulis untuk melakukan kajian mengenai bagaimana perempuan
Muslim menghadapi situasi di era new normal dalam kaitan perilaku keberagamaannya
berdasarkan pengalaman keagamaan dan komitmen menjaga keseimbangan dalam
bermasyarakat?
B. PEMBAHASAN
Muslim perempuan memiliki kegiatan tersendiri di dalam kegiatan keagamaan
misalnya majelis taklim, yasinan dan lain-lain. Mereka berbondong-bondong pergi atau
mendatangi majlis taklim di masjid, musholla atau rumah ibu-ibu itu sendiri. Selama
pandemi Covid-19 kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh muslim perempuan di desa
Batu mengalami kesulitan. Hal tersebut dikarenakan dari pemerintah sudah menetapkan
untuk melakukan pembatasan dalam berinteraksi sosial. Banyak masyarakat yang
mengalami kesulitan dalam perubahan yang bermula dari tatap muka langsung, harus
berpindah dengan sistem daring.
Selama pandemi covid-19 muslim perempuan di Desa Batu tidak melakukan
kegiatan keagamaan secara bergerombol atau berkelompok. Adanya pandemi Covid-
19 ini membuat Muslim perempuan mengalami perubahan dalam kegiatan sosial dan
keberagamaannya. Selain perubahan yang terjadi pada setiap aktivitas masyarakat,
tetapi perubahan pun terjadi pada perasaan atau psikis masyarakat itu sendiri. Di mana
mereka hanya berdiam diri di rumah tanpa melakukan aktivitas kelompok ataupun
kegiatan yang lainnyayang bersifat sosial. Masyarakat Desa Batu khususnya muslim
perempuan hanya melakukan kegiatan keagamaan setiap sebulan sekali selama
pandemi Covid-19.
Kondisi yang seperti itu, membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru,
yang mana kebijakan ini membawa angin segar bagi masyarakat Desa Batu maupun
yang lainnya yaitu kebijakan new normal. New Normal bukan berarti kembali ke
normal seperti biasa. Tetapi New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap
menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan
guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Segala aktivitas baik ekonomi, ibadah,
maupun sosial mulai mempersiapkan menuju keadaan new normal agar tetap produktif.
Tidak dipungkiri,walaupun memasuki era New Normal tetap mematuhi protokol
kesehatan seperti selalu menggunakan masker saat berpergian, mencuci tangan dengan
air bersih atau menggunakan hand sanitizer, tetap menjaga jarak dan lain-lain.
Kebijakan New Normal yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah membuat
masyarakat Desa Batu perlahan-lahan mulai bangkit untuk membangun kembali

16 | P a g e
kegiatan-kegiatan keagamaan dan mengadakan kembali kegiatan keagamaan yang
mana sebelum pandemi Covid-19 datang. Kebanyakan para penduduk desa khususnya
muslim perempuan, mengadakan kembali kegiatan keagamaan yang dahulu pernah
dilakukan. Seperti kegiatan keagamaan yang dilakukan di masjid maupun di tempat
ibu-ibu sendiri, contohnya kegiatan yasinan. Yang mana sekarang ini di era new normal
kegiatan yasinan sudah diadakan kembali. Walaupun diadakan dalam keadaan masih
pandemi, tidak membuat muslim perempuan Desa Batu bermalas-malasan. Karena
selama pandemi ini, hal inilah yang ditunggu-tunggu oleh muslim perempuan, baik itu
remaja, ibu-ibu maupun yang sudah berumur. Tanpa mengeluh dan tanpa banyak tanya
mereka datang ke acara keagamaan yang sudah diadakan oleh warga desa.
Kegiatan yasinan dilakukan di rumah warga yang mengikuti kegiatan tersebut,
yang mana dilakukan setiap hari minggu pada jam 13.30 siang. Di RW 1 juga terdapat
pengajian yang dilakukan di musholla pada hari Rabu siang dan Minggu pagi. Selain
kegiatan yasinan ada pula kegiatan keagamaan lainnya yaitu Mujadahan yang
dilakukan setiap minggu wage pagi hari di Masjid At-Taqwa. Kegiatan mujadahan ini
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari itu, dan dihadiri oleh ibu-ibu
muslimat dan fatayat Desa Batu Karangtengah Demak.
Hal seperti itulah yang membuat muslim perempuan menyayangkan kegiatan
yang selama pandemi ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan dan tuntutan dari
pemerintah. Setelah diberlakukannya kebijakan baru, membuat para muslim
perempuan di Desa Batu merasa sangat bersyukur dapat melakukannnya kembali dan
dapat berkumpul dengan yang lainnya, walaupun harus tetap mematuhi protokol
kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.
C. KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan terhadap muslim perempuan di Desa Batu,
Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak tentang kegiatan keagamaan dapat
disimpulkan yaitu muslim perempuan di sini sudah memulai kembali kegiatan
keagamaan. Yang semulanya diberhentikan selama pandemi dan hanya melakukan
kegaiatan keagamaan sebulan sekali, sekarang ini sudah diberlakukan normal seperti
semula. Seperti kegiatan di masjid, yasinan, mujadahan dan lain-lain.

REFERENSI
Febriyani, Rina; Rahman, MT; Wibisono, MY. (2021). Kondisi Kegiatan Keagamaan Muslim
Perempuan pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Suburban. Jurnal Iman dan

17 | P a g e
Spiritualitas, Volume 1, Nomor 3: pp. 263-271.
http://dx.doi.org/10.15575/jis.v1i3.13122
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-sidempuan/baca-artikel/13169/New-Normal-di-
Tengah-Pandemi-Covid-19.html
https://blitarkota.go.id/id/node/66066
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palangkaraya/baca-artikel/13208/Beradaptasi-
dengan-Tatanan-Normal-Baru-New-Normal.html

18 | P a g e
BAGIAN KEDUA
BIDANG PENDIDIKAN
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi virus Covid-19.Corona virus 2019
(COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona
virus 2 (SARS-CoV-2). Pandemi ini sudah ada di Indonesia selama 3 Tahun. Adanya pandemi
ini menghambat segala aktvitas kehidupan manusia, terutama dalam bidang pendidikan.Segala
cara telah dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Salah satunya
adalah menutup seluruh sekolahan. Hal ini menyebabkan semua kegiatan pembelajaran yang
semula dilaksanakan secara tatap muka harus dilaksanakan secara online menggunakan gadget
atau media elektronik lainnya.
Setelah beberapa tahun mengancam negara Indonesia, kini virus covid 19 sudah mulai
berkurang. Dengan begitu akhirnya pemerintah menerapkan kebijakan New Normal. New
normal dimaknai sebagai perubahan perilaku masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitas
secara normal. Pada masa ini, masyarakat juga masih hidup berdampingan dengan covid 19.
Seluruh aktivitas masyarakat sudah bisa dilaksanakan secara offline,terutama di bidang
pendidikan.Kegiatan belajar mengajar yang semula dilaksanakan secara daring (online) kini
sudah bisa dilaksanakan secara tatap muka tetapi harus tetap memperhatikan protokol
kesehatan.

Kata kunci : Pandemi COVID-19, Era New Normal, pendidikan

19 | P a g e
Pendampingan Belajar Siswa Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Bimbingan
Belajar Pada Era New Normal di desa Batu, Karangtengah, Demak
Oleh:
Anis Indah Lestari (1903046101)
Email: anisindah833@gmail.com
A. Pendahuluan
Pandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan bagi manusia yang terjadi
hampir di seluruh dunia. Pandemi ini menghambat segala aktvitas kehidupan manusia,
terutama di bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan, pandemi Covid-19
menyebabkan penutupan sekolah di berbagai negara. Hal ini dilakukan untuk mencegah
penyebaran virus Covid-19.Berbagai upaya pencegahan virus covid 19 juga telah
dilakukan pemerintah, Namun hal tersebut tak dapat menghentikan penyebaran virus
covid 19. Kondisi tersebut pada akhirnya memberikan pemahaman kepada pemerintah
Indonesia untuk menerapkan kebijakan New Normal.
New normal dimaknai sebagai perubahan perilaku masyarakat untuk tetap
menjalankan aktivitas secara normal. Di era new normal ini pelaksanaan pembelajaran
baik di sekolah atau di lembaga pendidikan manapun mulai melakukan pembelajaran
secara langsung (Tatap Muka) dengan pertimbangan selalu mematuhi protocol
Kesehatan. Kebijakan ini membuat pihak sekolah harus mulai melakukan perencanaan
yang efektif dan efesien mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tengah
pandemi yang masih terus terjadi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pemerintah Indonesia telah
memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh atau pembelajaran online. Di mana
proses interaksi antara pendidik dan peserta didik terjadi di tempat dan dimungkinkan
di waktu yang berbeda. Hal ini di lakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Namun
Pembelajaran Jarak Jauh yang di lakukan selama ini berdampak pada kualtitas
pendidikan yang semakin menurun. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan
pendampingan belajar bagi siswa untuk mengejar ketertinggalan selama masa pandemi
covid 19.
Kegiatan pendampingan bimbingan belajar siswa merupakan proses
memberikan ilmu kepada individu (siswa) diluar jam sekolah. Pendampingan belajar
ini juga dapat membantu siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya
di sekolah. Adanya kegiatan pendampingan belajar ini diharapkandapat memudahkan

20 | P a g e
siswa dalam memahami dan mengerti pelajaran serta tugas-tugas yang diberikan oleh
guru di sekolah.

B. Pembahasan
Kegiatan bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan ilmu
kepada siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa,
sehingga tujuan dari belajar akan tercapai.Kegiatan pendampingan ini merupakan salah
satu program kerja dari divisi Pendidikan KKN MIT 14 Kelompok 90UIN Walisongo
Semarang di desa Batu, Karangtengah, Demak. Kegiatan bimbingan belajar
dilaksanakan di posko kelompok 90 pada pukul 19.00 – 20.00 WIB. Semua anggota
kelompok 90 ikut andil dalam membimbing dan mendampingi anak–anak dalam
belajar. Adanya pendampingan ini diharapkan dapat membuat anak-anak mampu
mengikuti pembelajaran secara normal kembali setelah sempat terhambat karena
adanya covid-19.
Kegiatan bimbingan belajar yang dilaksanakan oleh anggota KKN MIT 14
kelompok 90 ini mengajarkan semua mata pelajaran seperti matematika, Bahasa
inggris, Pendidikan Agama Islam, Bahasa Jawa dan lain sebagainya. Kegiatan
bimbingan belajar ini diikuti oleh siswa-siswi sekolah Dasar yang berada pada jenjang
kelas 1–6, akan tetapi yang lebih dominan mengikuti kegiatan ini yaitu siswa-siswi
kelas 4 dan 5.
Adapun metode yang digunakan dalam pendampingan kegiatan bimbingan
belajar ini yaitu dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan praktek.
Metode ceramah dan tanya jawab digunakan ketika memberikan materi tambahan,
sesuai pokok bahasan yang dibahas. Sedangkan Metode praktekyaitu metode yang
digunakan untuk praktek langsung seperti praktek menghafal doa, Praktik sholat,
praktik pengucapan Bahasa Inggris yang benar atau praktek bernyanyi untuk siswa
kelas 1.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar menggunakan 4 tahapan yaitu
memotivasi siswa, penjelasan materi sesuai mata pelajaran, tanya jawab setelah selesai
proses belajar, penilaian (reward). Tahapan memotivasi siswa dalam belajar yaitu
motivasi siswa dengan materi atau tentang kehidupan berupa cerita inspiratif. Tahapan
penjelasan materi biasanya mengacu pada buku siswa dan juga materi dari mahasiswa
KKN. Pemberian materi akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan di SD/MI untuk

21 | P a g e
jenjang kelas I sampai dengan 6. Setiap anggota KKN MIT 14 kelompok 90 biasanya
membimbing siswa berdasarkan jenjang kelas mereka.
Tahapan tanya jawab dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap penjelasan yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa memiliki
kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Setelah itu, biasanya
mahasiswa KKN memberikan soal kepada siswa untuk menguji pemahaman mereka.
Tahapan terakhir yaitu tahap penilaian. Pada tahap ini biasanya mahasiswa
KKN mengoreksi jawaban dari siswa. Sesekali siswa yang mendapat nilai tinggi diberi
hadiah berupa jajan. Anak-anak di desa Batu sangat antusias dalam mengikuti
pendampingan belajar yang di selenggarakan oleh KKN Kelompok 90. Kegiatan ini
sangat diterima oleh masyarakat sekitar karena dapat meningkatkan semangat belajar
siswa serta mereka mendapat pengalaman dan suasana baru dalam belajar.

C. Kesimpulan

Kegiatan pendampingan bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian


bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi
siswa. Adapun metode yang digunakan dalam pendampingan kegiatan bimbel ini yaitu
metode ceramah, tanya jawab dan praktek. Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar
menggunakan 4 tahapan yaitu memotivasi siswa, penjelasan materi sesuai mata
pelajaran, tanya jawab setelah selesai proses belajar, penilaian (reward). Adanya
kegiatan pendampingan bimbingan belajar yang dilaksanakan mahasiswa KKN MIT
14 Kelompok 90 ini sangat diterima oleh masyarakat karena dapat meningkatkan
semangat anak dalam belajar dan juga anak bisa mengejar ketertinggalan akademik
selama masa pandemic covid 19.
REFERENSI
Fitri, A., Rosalia, A., Anggriani, K., Zamira, S & Kusmiyati. (2022). Pendampingan
Kegiatan Belajar Nonformal pada Siswa-Siswi di Desa Sedau Narmada
Lombok Barat. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5
https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.1418
Maya, Cendi dkk. (2021). Pendampingan Belajar Siswa Pada Masa Pandemi Di Dusun
Terek Karanganyar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Radisi Volume 1
No 3

22 | P a g e
PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDIKAN DI ERA PASCA COVID-19
Oleh :
Elsa Manura (1902026035)
Email : elsamanura0305@gmail.com
PENDAHULUAN
Sudah hampir tiga tahun pandemi covid muncul di sekitar kita, semua pembelajaran
dari pelajar sampai mahasiswa dilakukan secara online menggunakan gadget dari rumah
masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memutus rantai pandemi
covid-19 yang sangat mematikan orang. Bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia.
Banyak menafsirkan bahwa covid-19 ini adalah sebagai teguran kepada umat manusia agar
semua kembali peduli terhadap ciptaan tuhan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang memungkinkan saling berinteraksi secara
langsung sehingga tingkat penyebaran pandemi covid-19 semakin pesat. Sehingga pemerintah
tengah menganjurkan untuk membatasi kerumunan orang, membatasi gerakan orang demi
keselamatan bersama. Virus ini bisa sembuh dengan sendirinya karena imunitas tubuh. Namun
orang tua lebih rentan terkena virus ini.
Karena adanya virus ini, aktivitas masyarakat di berbagai Negara jadi terganggu
sehingga membuat masyarakat di dunia harus tetap diam di rumah untuk memutus penyebaran
covid-19. Terutama terhadap lingkungan pendidikan yang sangat terganggu dalam
melaksanakan pembelajaran, dengan harus menggunakan gadget sebagai alat bantu
pembelajaran berlangsung. Untungnya akhir-akhir ini covid-19 sudah berkurang drastis bahkan
sebagian besar dan hampir semua pendidikan di Indonesia sudah dilaksankan secara offline
atau tatap muka.

PEMBAHASAN
Pemerintah menerapkan kebijakan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala
pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak
akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, kementrian
pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu meliburkan sekolah dan mengganti
proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sistem dari jaringan (daring). Dengan
menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang
dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh
guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa

23 | P a g e
karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.
Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah akses
informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses
informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang
memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh
guru. Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa,
membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas.
Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas pada siswa, juga dapat menimbulkan
kreativitas dikalangan siswa dalam mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki.
Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru, mereka dapat menciptakan suatu
produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran melalui analisis mereka
sendiri, tanpa keluar dari pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh guru. Adanya
pandemi covid-19 juga memberikan hikmah lainnya. Pembelajaran yang dilakukan di rumah,
dapat membuat orang tua lebih mudah dalam mengawasi terhadap perkembangan belajar anak
secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi belajar anak di
rumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif dan akan menimbulkan
hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua. Orang tua dapat melakukan
pembimbing secara langsung kepada anak mengenai materi pembelajaran yang belum
dimengerti oleh anak. Dimana sebenarnya orang tua adalah institusi pertama dale pendidik
anak. Dalam kegiatan pembelajaran secara online yang diberikan oleh guru, maka orang tua
dapat memantau sejauh mana kompetensi dan kemampuan anaknya. Kemudian ketidakjelasan
dari materi yang diberikan oleh guru, membuat komunikasi orang tua dengan anak semakin
terjalin dengan baik.
Hikmah selanjutnya yaitu penggunaan media seperti gadget, dapat dikontrol untuk
kebutuhan belajar anak. Peran orang tua semakin diperlukan dale melakukan pengawasan
terhadap penggunaan gadget. Hal tersebut memberikan dampak yang positif bagi anak, dalam
memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat. Anak cenderung akan menggunakan
gadget untuk mengakses berbagai sumber pembelajaran dari tugas yang diberikan oleh guru.
KESIMPULAN
Pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 ini seakan-akan memaksa semua
manusia harus siap terhadap perkembangan teknologi saat ini. jika dilihat dalam perspektif
sosiologi, kebijakan ini merupakan langkah yang tepat dilakukan dale kondisi seperti ini.
seperti ada percepatan agar masyarakat lebih cepat maju, dengan teknologi internet sekarang,
misalnya belanja dengan sistem online, lebih disukai masyarakat dan mengurangi waktu dan

24 | P a g e
biaya transport. Khususnya dale bidang pendidikan siswa lebih dekat dengan orang tua
dikarenakan belajar dari rumah menjadikan siswa sering berinteraksi dengan orang tua, selain
itu dalam penggunaan gadget siswa bisa di pantau secara langsung oleh orang tua.

DAFTAR PUSTAKA
Ayu Kurniawati, K. R., Santosa, F. H., & Bahri, S. (2020). Sosialisasi Hidup Sehat di Tengah
Wabah Virus Corona.
Watnaya, A. kusnayat, Muiz, M. hifzul, Nani Sumarni, Mansyur, A. Salim, Zaqiah (2020).
Pengaruh Teknologi Pembelajaran Online Di Era Covid-19.
Wibowo A, (2020). Strategi Pemerintah Atasi COVID-19. Gugus Tugas Percepatan
Penanganan covid-19.

25 | P a g e
Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Model Pembelajaran Area
Oleh:
Muhammad Falah (1903106070)
Email: muhammadfalah150@gmail.com
PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan anak sejak
lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk
membantu tumbuh kembang jasmani dan rohani mereka agar memiliki kesiapan memasuki
pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan
dan perkembangan. Menurut Montessori di dalam Anita Yus mengatakan bahwa pendidikan
anak usia dini penting dilaksanakan karena anak usia 0-6 tahun berada pada masa peka yaitu
masa dimana seluruh potensi anak dapat dikembangkan secara optimal baik dalam aspek fisik,
bahasa, kognitif, sosial-emosional, maupun moral-agama.
Berdasarkan pengertian pendidikan anak usia dini di atas dapat diketahui bahwa PAUD
adalah suatu lembaga pembinaan yang dilakukan pada anak usia prasekolah dasar melalui
rangsangan-rangsangan pendidikan agar anak dapat mengembangkan seluruh aspek
perkembangannya secara optimal. Anak usia dini secara kodrati masih membutuhkan
pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa. Karena anak usia dini belum mampu
membedakan mana yang baik dan yang tidak baik.
Pada hakikatnya pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diselenggarakan
dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh
atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu,
pendidikan anak usia dini memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan
kepribadian dan potensi secara maksimal. Kosekuensinya, lembaga pendidikan anak usia dini
perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek
perkembangan pada anak usia dini.

PEMBAHASAN

Perkembangan saat ini lembaga pendidikan KB/TK di Indonesia lebih banyak


menggunakan area kegiatan atau di sebut juga dengan istilah area dalam pembelajarannya.

26 | P a g e
Sebenarnya area bukanlah ide baru karena sejak dulu pun area-area kegiatan telah dilakukan
hanya saja peristilaannya berbeda.
Area pembelajaran merupakan serangkaian atau tempat atau area tempat kerja yang di
berikan wilayah kerja mandiri pada anak, namun tetap memiliki keterikatan dengan ruangan
aktivitas keseluruhan. Dengan sistem area guru menyiapkan beragam kegiatan dan anak di beri
kesempatan untuk memilih sendiri aktivitas yang di minatinya.
Model pembelajaran adalah suatu rancangan yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran,
sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Sedangkan pengertian
pembelajaran area adalah pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
spesifik anak dan menghormati keragaman budaya. Yang menekankan pada prinsip:
1. Pengalaman pembelajaran pribadi setiap anak.
2. Membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui aktivitas di dalam are
area yang disiapkan.
3. Keterlibatan keluarga dalam proses pembelajaran.
Pembelajara area ini mencakup tiga pilar utama yaitu: kontruktivitas, sesuia dengan
perkembangan dan pendidikan progresif.
1. Kontruktivisme.
Kontruktivisme meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak
berusaha memahami dunia di sekelilingnya. Pembelajaran menjadi proses
interaktif yang melibatkan teman sebaya anak. Orang dewasa dan lingkunga.
Anak membangun pemahaman mereka sendiri atas dunia dan hal-hal yang
terjadi di sekelilingnya dengan membangun pemahaman-peahaman baru dan
pengalaman atau pemahaman yang telah mereka miliki sebelumnya.
2. Sesuai perkembangan.
Pelaksanaan pemblajaran area ini metode yang selaras dengan tahap
perkembangan anak. Setiap anak berkembang melalui tahapan yang berbeda,
namun pada saat yang sama. Setiap anak adalah makhluk individual dan unik.
Demikian pendidik harus mencermati dan menyimak perbedaan antara
keterampilan dan minat anak-anak yang berusia sama.
3. Pendidikan progresif.
Semua kagiatan dalam pembelajaran ini di dasarkan pada minat, tingkat
perkembangan kognitif dan kematangan sosio emosional, mendorong rasa ingin
tahu alamiah anak. Kegembiraan terhadap pengalaman-pengalaman panca indra

27 | P a g e
dan keinginan untuk menjelajahi gagasan-gagasan baru anak itu sendiei.
Pelaksanaan pendidikan progresf di bangun berdasarkan prinsip-prinsio
perkembangan anak konstruktivitasme ini.
Adapun beberapa area pembelajaran yang lazim di KB/TK akan di jelaskan di bawah
ini:
a) Area Bahasa.
Area bahasa adalah tempat aktivitasnya anak untuk melatih kemampuan
berbahasa. Di area ini anak dapat mengembangkan kemampuan dalam
mendengarkan, berbicara, persiapan menulis, dan membaca perlengkapan.
b) Area Matematika.
Area matematika adalah wilayah permainan yang mengembangkan
kemampuan logika dan kognitif anak. Aktivitas di area matematika ini dapat
berbentuk pengenalan konsep angka, bentuk (geometri), ukuran, ruang, posisi,
dan arrah logika sederhana.
c) Area Balok.
Dalam permainan balok, terdapat kecenderungan kearah agresif dan
tindakan menyendiri. Karena itu, area balok harus mengakomodasi anak yang
ingin bekerja sendiri, mengakomodasi anak ingin bermain dengan anak lain,
atau mengakomodasi anak yang ingin bermain secara berkelompok yang etrdiri
dari empat sampai lima anak. Terdapat beberapa cara dal menata dan
menetapkan area balok di kelas. Di anytaranya adalah area balok dapat di
tamping di dalam atau di luar kelas, diteras, di permukaan lantai yang keras dan
datar, atau dapat diatur dan di kelompokkan ke dalam tempat tempat yang kecil
atau besar. Penataan area balok dapat dilakukan dengan menggunakan rak, atau
dengan menempatkan area balok di sepanjang ruangan (area balok yang kecil
berdekatan dengan pintu masuk, hal ini di tunjukan untuk anak yang penakut
atau pemalu. Sedangkan area balok yang besar berdekatan dengan area
permainan drama). Penempatan area balok bisa juga dilakukan dengan cara
menggunakan lantai yang di naiki (seperti panggung), sehingga kelas memiliki
dua lantai area balok ruang di bawah panggung untuk area balok kecil,
sedangkan diatas untuk area balok besar. Karena kontruksi balok mudah roboh
oleh lalu lalang orang yang bergerek cepat, maka area balok harus di tempatkan
di daerah yang tidak banyak dilalui orang. Sebagai penataan akhir, area balok
memerlukan bahan-bahan akustikal untuk merendam bunyi balik yang terjatuh.

28 | P a g e
Kita dapat menggunakan karpet untuk mutupi lantainya. Selain itu, rak balok
pun harus di berikan karpet untuk mengurangi bunyinya yang berisik.
d) Area Bermain Drama.
Karakteristik area permainan drama adalah mirip dengan sudut rumah
tangga. Karena perabotannya cukup besar dan banyak seperti tungku, tempat
mainan, kursi, dan meja mini, maka area permainan drama memerlukan ruangan
yang cukup luas. Jika tempat berpakaian di masukan, maka di perlukan ruangan
tambahan. Penggunaan karpet tidak di perlukan dalam area ini. Aturan yang di
tekankan di antaranya adalah anak-anak tidak di perbolehkan menggunakakan
air ketika mereka bermain masak-masakan di dapur mini. Untuk kegiatan yang
bervasiasi para guru dapat menambahkan bahan-bahan lain seperti kotak, botol,
kaleng, tali, roda, dan perkakasan di area ini.
Guru dapat mendorong anak untuk mengekspresikan pengalman apa
pun yang mereka inginkan. Dalam bermain drama, anak memainkan peran
sebgai anggota keluarga, melakukan pekerjaan masyarakat melakukan kembali
aktivitas sekolah menceritaknya kembali selain itu anak juga belajar social yang
menyenangkan seperti tata krama di meja, dan sopan santun jika berbicara
melalui telepon.
e) Area Musik.
Anak-anak dapat menyimak musik di salah satu tempat sunyi untuk
mendengarkan radio dengan menggunakan headsett. Kendatipun demikian,
tempat untuk menari dan bernyanyi harus terpisah secara fisik atau secara
akustikal di upayakan dapat mengelolah bunyi dengan baik. Pengunaan karpet
di tempat kegiatan ritmik atau tarian urang memberikan kebebassan bergerak.
Namun, penggunaan karpet ini dapat meminimalkan resiko saat terjatuh. Hal
lainnya yang perlu di perhatiakan adalah cara ,enempatkan piano yang tidak
boleh di tempatkan di dejat jendela, dekat pintu, atau dekat perlatan pemana
atau pendingin (AC).
f) Area Pasir Dan Air.
Area pasir dan air pada umumnya di tempatkan di luar kelas, karena
beresiko basah dan kotor terkena pasir dan air yang tumpah. Walaupun
demikian banyak pula TK yang mulai menempatkan air dan pasir di dalam kelas
mengingatkan anak sangat menyukainya serta kegunaanya dalam
mengembangkan daya eksplorasi dan sensoris kinestetik anak. Penyediaan area

29 | P a g e
pasir dan air diruangan kelas dapat menambah pilihan bagi anak saat kegiatan
“choich time” di laksanakan.
g) Area Sains.
Dalam area sains anak-anak mengenal konsep sebab akibat secara
langsung. Mereka dapat melakukan eksperimen dan mengeksplorasi apa pun
yang mereka inginka. Pada umumnya guru hanya menyediakan bahan-bahan
dasar untuk pembentukan konsep-konsep sederhana tentang sains. Walaupu
pada perkembangan berikutnya kadang-kadang guru merasa heran dan takjub
terhadap kemajuan yang di peroleh anak, dengan kemampuan mengkonstruk
pengetahuannya secara mandiri tersebut.
h) Area Hewan Dan Tumbuhan.
Hingga hari ini, TK di indonesia masih banyak yang memiliki program
pemeliharaan hewan dan tanaman di sekolah. Hal ini dilakukan untuk melatih
tanggung jawab dan mengembangkan perasaan kasih sayang anak terhadap
makhluk hidup lain. Permasalahan utama yang biasa dihadapi dalam progam ini
adalah perilaku yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Dengan
demikian, perencanaa penempatan akhluk hidup harus di pikirkan secara cermat
sejak awal untuk memberikan keamanan bagi makhluk tersebut, dan sekaligus
akan bermanfaat bagi pembelajaran anak.
Penempatan hewan dan tanaman dapat di letakan di atas meja yang tepat,
menempatankandang binatang di luar alau lalang orang, memberikan meja yang
kokoh (lebih di sukai setinggi anak duduk) serta menambahkan kursi biasa atau
kursi kecil di seputar meja untuk pengamatan anak. Perlu di perhatikan bahwa
tanaman membutuhkan intensitas cahaya dan kelembaban yang bervariasi,
sehingga harus di pertimbangkan dan menempatkan makhluk hidup tersebut di
dalam ruangan. Adapula TK yang menempatkan binatang dan tumbuhan di luar
kelas. Mereka pemeliharannya anak-anak mendapatkan piket untuk memberika
makanan atau menyiram tanaman.
i) Area Pengembangan Agama.
Sebagai bangsa timur, program pendidikan di indonesia senantiasa tidak
lepas dari kehidupan keberagamaan terutama dalam bidang pendidika.
Program-program ini mengedepanka nilai-nilai budi pekerti yang luhur dan
pengenalan tata cara peribadahan sesui dengan agama dan kepercayaan masing-
masing.

30 | P a g e
Pada area agama ini dapat di sediakan berbagai alat peribadaaan misalnya untuk
anak yang beragama islam di sedikan al quran iqro, kain mukena, sarung peci
dan ttasbih. Bagi anak-anak yang beragama kristen dapat di sediakan kitab injil,
dan bagi anak-anak lainnya dengan agama dan kepercayaan masing-masing
anak. Ruangan yanng di butuhkan untuk pengembangan agama adalah ruangan
yang agak tenang yang tidak terlalu di lalui lalu lintas anak.
j) Area membaca dan menulis.
Area ini merupakan tempat bagi anak unuk mengeksplorasi pengelaman
pembaca menulis kata-kata yang ada di sekitar mereka. Area membaca dan
menulis menyediakan buku-buka atau tulisan-tulisan dan bahan-bahan untuk
kegiatan menyimak atau mendengae bahasa dan menulis. Area membaca berisi
buku-buka dan bahan-bahan untuk kegiatan membaca.

KESIMPULAN

Area pembelajaran merupakan serangkaian atau tempat atau area tempat kerja
yang di berikan wilayah kerja mandiri pada anak, namun tetap memiliki keterikatan
dengan ruangan aktivitas keseluruhan. Sedangkan model pembelajaran adalah suatu
rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri anak. Ada beberapa macam-macam pembelajaran area
menggunakan 10 area, yaitu: area agama, area balok, area bahasa, area drama, area
matematika, area sains, area seni atau motorik, area pasir dan air, area musik, area
membaca dan menulis. Dan semuanya memiliki pengelolaan pembelajaran kelas yang
baik, serta mempunyai langkah-langkah kegiatan waktu pembelajaran sesuai awal
sampai akhir pembelajaran.
Referensi
Mariyana, Rita dkk. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta. Prenada Media
Rachmawati, Yeni dkk. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak.
Jakarta. Kencana Prenada Media Grup
Mulyasa,H.E. (2012). Manajamen PAUD. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

31 | P a g e
BAGIAN KETIGA
BIDANG KEWIRAUSAHAAN
ABSTRAK
Budaya dan pendidikan merupakan dua hal penting yang saling berkaitan. Pendidikan
formal bisa dilakukan melalui sekolah kejuruan maupun di bangku perkuliahan, salah satu
jurusan yang memiliki prospek kerja masa depan yang gemilang ialah tata boga. Seorang
wirausahawan di bidang makanan jika ditekuni dengan baik maka akan dapat berkembang
dengan baik dan akan sangat memberikan keuntungan yang besar. Dengan bekal ilmu dan
keterampilan yang telah di dapatkan, dapat menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi
pengangguran sekaligus dapat membantu pemerintah mengatasi pengangguran, khususnya di
era kebangkitan Pasca Covid-19 ini. Selain dalam bidang pendidikan, budaya pun
mempengaruhi peluang usaha di masa transisi. Dampak dari Covid-19 salah satunya ialah
budaya berbelanja online, dengan hal yang demikian banyak peluang bisnis kewirausahaan
yang bisa dijalankan melalui aplikasi online.
Dengan adanya kemajuan teknologi, berbagai hal bisa dilakukan dengan mudah bahkan
pada saat masa pandemi Covid-19 sekalipun. Namun dari sinilah masyarakat era Society 5.0
menghadapi tantangan yang cukup berat, khususnya dalam roda perekonomian di Indonesia.
Dimana dampak tersebut berimbas pada salah satu sektor yaitu koperasi dan UMKM, dimana
sektor tersebut pernah terperosok saat awal masa pandemi Covid-19 muncul. Inovasi menjadi
salah satu acuan sektor tersebut untuk bisa memulihkan kembali roda perekonomian rakyat.
Kata Kunci : Keterampilan, Peluang, Era Society 5.0

32 | P a g e
DINAMIKA SERTA PROSPEK MASA DEPAN KEJURUAN TATA
BOGA DALAM DUNIA KEWIRAUSAHAAN DI MASA TRANSISI
Disusun Oleh :
Diva Purwaningsih
divap_1902016165@student.walisongo.ac.id

PENDAHULUAN
Pasar kerja pada umumnya sangat membutuhkan SDM yang berkualitas, untuk
menyiapkan SDM yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar kerja atau dunia usaha, maka
perlu adanya hubungan timbal balik antara pihak dunia usaha dengan lembaga pendidikan
formal maupun nonformal. Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia. Pada dasarnya, peningkatan SDM adalah hal yang sangat mendasar dan salah
satu cara yang paling potensial untuk mencapai target tersebut adalah dengan cara
meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan dari negara yang bersangkutan.
Pendidikan kejuruan yang berupa pendidikan formal diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan kejuruan termasuk di dalamnya yang dikembangkan di perguruan tinggi. Helmut
Nolker (1983:80), mengemukakan bahwa tujuan lembaga pendidikan kejuruan adalah untuk
membimbing mahasiswa agar menjadi orang yang mampu berfikir mandiri serta mampu
mengambil keputusan begitu pula menjadi orang yang berbudi dan berperasaan, berjiwa sosial,
serta memiliki keterampilan dalam dunia bisnis.
Yang dimaksud kompetensi kejuruan adalah kesanggupan untuk melakukan tindakan
atau kerja, dengan kecakapan dan keterampilan yang diperoleh melalui latihan atau praktik
tertentu yang dimiliki individu sebagai pencerminan kecerdasan. Tujuan secara institusional
program pendidikan professional adalah menyiapkan mahasiswa untuk memasuki lapangan
kerja serta pengembangan sikap professional mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja serta
pengembangan sikap professional, menyiapkan mahasiswa agar mampu memilih karir,
berkompetensi dan mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk
mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, menyiapkan tamatan agar menjadi warga
negara yang produktif, aktif, dan kreatif.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya Pandemi Covid-19 ini merubah
seluruh tatanan pendidikan yang ada di Indonesia. Kita dituntut untuk menyesuaikan pola pikir
dan sistem pendidikan di Indonesia dengan kondisi yang sedang terjadi pada saat itu. Banyak
hal yang tidak bisa kita lakukan, khususnya dalam dunia pendidikan. Dalam kejuruan tata boga

33 | P a g e
tentunya sangat membutuhkan praktek langsung saat proses pembelajaran. Karena pada
kenyataannya, sistem pembelajaran praktek sangat mempengaruhi pola pikir kita untuk masa
depan. Pada dunia kerja yang sebenarnya kita dituntut memiliki kompetensi sesuai bidangnya,
dimana kompetensi tersebut dapat kita asah saat mengenyam bangku pendidikan. Dinamika
perubahan sistem pendidikan ini pula berpengaruh terhadap prospek kerja kejuruan tata boga
di masa transisi antara Pra Pandemi Covid-19 dan Pasca Covid-19.

PEMBAHASAN
Perguruan tinggi bidang kejuruan merupakan pencetak lulusan dengan berbekal
ketrampilan khusus dan siap masuk ke dalam pasar kerja. Perguruan tinggi bidang kejuruan
adalah tempat terbaik untuk melaksanakan pembangunan SDM, dan perguruan tinggi bidang
kejuruan mempunyai kurikulum berbasis kompetensi yang khusus untuk mempersiapkan
menjadi lulusan yang memiliki keahlian sesuai dengan bidang tertentu serta dapat bersaing
dalam pasar kerja.
Program kejuruan tata boga di era sekarang ini memiliki peranan yang cukup penting.
Program keahlian tata boga merupakan suatu bidang keahlian yang memiliki banyak
kesempatan kerja dengan banyak ruang untuk berkembang. Pemilihan karir masa depan sudah
mulai dibentuk ketika seseorang memasuki usia remaja. Havighrust menyatakan bahwa salah
satu tugas remaja dalam tahap perkembangan adalah mempersiapkan masa depan termasuk
karir. Pemilihan karir yang dibuat oleh seseorang erat kaitannya dengan kematangan karir.
Kematangan karir diartikan sebagai keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu.
Kematangan karir dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal, salah satu
faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga yang berupa keterlibatan orang tua dalam keluarga
merupakan sumber terbesar dalam menentukan kematangan karir seseorang. Dengan terjadinya
situasi yang demikian, pendidikan kejuruan tata boga juga mendapatkan imbasnya, dimana
mereka terbatas untuk melakukan pembelajaran praktek karena peraturan yang ketat saat
Pandemi Covid-19. Dengan adanya keterbatasan ini, membuat tidak maksimalnya target
pembelajaran. Dan tentunya berpengaruh pada kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
untuk menghadapi dunia kerja.
Untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan professional di masa transisi pra
Pandemi Covid-19 dan pasca Pandemi Covid-19 maka strategi yang dilakukan ialah
mahasiswa lebih diarahkan pada kegiatan ilmiah, kepemimpinan, penyaluran bakat dan
pengembangan kreativitas, serta pembinaan lembaga kemahasiswaan. Kegiatan ilmiah

34 | P a g e
meliputi diskusi ilmiah, seminar akademis, lomba karya tulis ilmiah, lomba karya inovatif
produktif, dan riset institusional. Penyaluran bakat dan pengembangan kreativitas dapat
dilakukan melalui kegiatan olahraga, kesenian, pecinta alam, lomba kreativitas, dan
kepramukaan. Dimana pada era puncak Covid-19 kegiatan tersebut hanya bisa dilakukan
secara online, namun sekarang sudah bisa dilakukan secara offline sehingga kita bisa lebih
memetik ilmu yang diberikan dan menerapkannya dalam dunia kerja.
Di era transisi, kompetensi utama yang diinginkan ialah lulusan yang professional
sebagai tenaga kependidikan, tenaga di bidang wirausaha boga dan industri boga, serta
memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan dalam mengikuti perkembangan
teknologi dalam berbagai aspek dan pengaplikasiannya. Kompetensi tersebut tentunya bisa
diwujudkan melalui penyediaan dan dan perbanyakan mata kuliah praktek di laboratorium serta
lapangan. Wirausahawan sejati memiliki daya kreatif dan inovatif, mereka adalah pencari
peluang sepanjang masa, berani mengambil resiko yang terukur dan percaya bahwa pelayanan
pelanggan adalah kunci keberhasilan.
Fakta lapangan yang dijumpai adalah bertambahnya pengangguran oleh para lulusan
perguruan tinggi, dan resisten lulusan menciptakan lapangan pekerjaan melalui wirausaha,
setidaknya terdapat tiga hal yang menghambat minat lulusan perguruan tinggi untuk
berwirausaha adalah : Pertama, persoalan mindset (pola pikir), karena banyak lulusan
perguruan tinggi yang masih berpikir sebagai pencari kerja bukan mencipta lapangan kerja.
Kedua, persoalan kurikulum kewirausahaan yang belum memadai secara kuantitas dan
kualitas. Hal tersebut dapat terlihat dari kurangnya perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pembelajaran kewirausahaan, jika ada kurikulumnya belum terintegrasi dengan baik. Ketiga,
kurangnya kesungguhan dari pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menciptakan
inkubator baru pewirausaha dari kalangan mahasiswa. (Motik, 2007).
Sikap wirausahawan tercermin dalam ciri-ciri manusia modern yang berkualitas seperti
terbuka terhadap pengalaman baru, selalu membaca perubahan sosial, lebih realistis terhadap
fakta dan pendapat, berorientasi pada masa depan, berencana, percaya diri, memiliki aspirasi,
serta berpendidikan dan mempunyai keahlian.
Seperti yang sudah diketahui bahwa jurusan tata boga merupakan salah satu jurusan
yang fokus pada bidang kuliner. Dengan hal yang demikian, nantinya lulusan tata boga bisa
menjadi seorang wirausaha kuliner, chef, baker, barista, pekerja di restoran, staff catering,
usaha rumah makan, maupun usaha makanan online.
Para wirausahawan memiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dituangkan dalam
sikap kepribadiannya. Hal terpenting untuk mempertahankan kemampuan wirausaha adalah

35 | P a g e
sikap positif, di samping itu tekad, pengalaman, ketekunan dan bekerja keras adalah syarat
untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. Wirausahawan yang berhasil adalah mereka yang
menikmati pekerjaannya dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan.

KESIMPULAN
Sekolah kejuruan maupun perguruan tinggi turut berperan dalam mendidik dan
menanamkan sikap wirausaha pada lulusan yang dihasilkan, karena dalam program kejuruan
tersebut dapat memberikan bekal keterampilan/keahlian untuk menjadi seorang wirausaha.
Seorang lulusan tata boga memiliki banyak prospek pekerjaan di masa depan, misalnya
wirausaha kuliner, bisnis makanan online, chef, dll. Usaha dalam bidang boga jika ditekuni
dengan baik maka akan dapat berkembang dengan baik dan akan sangan memberikan
keuntungan yang besar. Dengan bekal ilmu dan keterampilan yang telah mereka dapatkan,
dapat menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran sekaligus dapat
membantu pemerintah mengatasi pengangguran, khususnya di era kebangkitan Pasca Covid-
19 ini. Dimana ekonomi Indonesia harus segera dipulihkan salah satunya dengan cara menjadi
seorang wirausahawan yang sukses.

DAFTAR PUSTAKA
Fransiska, Maria dkk. Kontribusi Praktek Kerja Industri, Bimbingan Karir Kejuruan, Dan
Ekspektasi Karir Terhadap Kompetensi Kejuruan (Studi Pada Mahasiswa Jurusan
Tata Boga Undhira Bali). E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2013).
Herin, Mutiara. Dian Ratna Sawitri. Dukungan Orang Tua Dan Kematangan Karir Pada Siswa
SMK Program Keahlian Tata Boga. Jurnal Empati. Januari 2017. Volume 6 (1).
Mashabi, Nurlaila Abdullah. Strategi Program Studi Tata Boga Di Lingkungan LPTK Untuk
Mempertahankan Akreditasi. APTEKINDO (Asosiasi Pendidikan Teknologi Dan
Kejuruan Indonesia). Vol 6. No 1. 2012.
Tambingon, Henny N. Peran Pendidikan Kejuruan Dalam Menyiapkan Lulusan Berjiwa
Wirausaha. APTEKINDO (Asosiasi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Indonesia).
2010.

36 | P a g e
Peluang Bisnis dan Karier Digital bagi Millenial Pada Masa
Transisi
Oleh :
Wulantri Utami (1902016168)
Email : wulantri_1902016168@student.walisongo.ac.id

PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bahkan dunia, mau tidak mau memaksa
kita menjalani pola hidup “baru” yang berbeda dengan gaya hidup sebelumnya. Tidak hanya
mengubah gaya hidup, pada masa ini juga merambah ke dunia bisnis serta perekonomian yang
sulit bangkit. Banyak orang yang susah mendapatkan pekerjaan khususnya bagi generasi
millenial yang baru lulus sekolah dan tak jarang orang yang sudah mendapatkan pekerjaan bisa
saja di PHK secara sepihak.
Pada masa ini banyak orang beranggapan jika usaha akan tertutup namun jika bisa
manfaatkan dengan sebaik-baiknya sebenarnya bisa berkembang usaha baru khususnya bagi
generasi millenial. Modal utama seorang berwirausaha tidak semata-mata terkait uang tetapi
juga kreativitas.
Generasi millenial sebagai sosok muda, dinamis, penuh energi, optimis diharapkan
dapat menjadi agen perubahan dalam dunia bisnis ataupun dunia lainnya. Dengan
memanfaatkan perkembangan dunia digital peluang untuk menjadi pembisnis online masih
terbuka lebar. Hal ini menjadi kesempatan bagi generasi millenial untuk berinovasi dan
mengembangkan kreatifitasan mereka dalam bidang usaha. Usaha digital yang bisa
dikembangan oleh generasi millenial banyak jenisnya.
PEMBAHASAN
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bahkan dunia, mau tidak mau memaksa
kita menjalani pola hidup “baru” yang berbeda dengan gaya hidup sebelumnya. Tidak hanya
mengubah gaya hidup, pada masa ini juga merambah ke dunia bisnis serta perekonomian yang
sulit bangkit. Selain itu, pada dunia bisnis membuat para pelaku usaha harus beradaptasi
dengan keadaan Pandemi Covid-19. Termasuk mereka yang masih merintis atau hendak
memulai bisnisnya secara mandiri. Pada masa ini bukan berarti peluang untuk berbisnis itu
tertutup, justru sebaliknya ada jenis-jenis usaha yang bisa makin berkembang pada masa ini
khususnya bagi generasi millenial. Tidak sedikit pelaku usaha mulai dari tingkat UMKM
hingga skala besar yang mengalami penurunan pemasukan selama masa Covid-19.

37 | P a g e
Para pelaku usaha pada masa pandemi Covid-19 harus berputar otak agar usaha yang
sudah dijalani tetap berjalan ataupun mereka yang hendak mengembangkan usaha harus
berusaha bersaing dengan pelaku usaha lain agar kondisi perekonomian keluarga tetap stabil.
Pandemi Covid-19 memang cukup berpengaruh pada kelangsungan bisnis dan dinilai
akan membawa perubahan dalam bisnis kedepan terutama dalam perilaku konsumen dan
konsumsi. Dalam hal ini, peranan generasi millenial untuk membangun dunia bisnis sangat
besar karena memiliki pengetahuan luas serta cara berfikir yang kritis dapat menjadi pelopor
bukan hanya sekedar mengikuti tren yang sedang atau sudah berkembang akan tetapi bisa
menciptakan hal-hal yang baru bagi masyarakat sehingga masyarakat memiliki pengetahuan
baru terkait bisnis.
Modal utama seorang berwirausaha tidak semata-mata terkait uang tetapi juga
kreativitas. Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang,
kreativitas baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang
telah ada sebelumnya. Generasi millenial sebagai sosok muda, dinamis, penuh energi, optimis
diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam dunia bisnis ataupun dunia lainnya.
Pada pandemi Covid-19 yang membuat penurunan pada dunia bisnis pasti membuat
para pelaku usaha untuk mencari jalan keluar ataupun bagi generasi millenial harus berfikir
keras terkait usaha apa yang akan berkembang pada kondisi tersebut. Banyak nya
pengangguran akibat dari berhenti ataupun pengurangan aktifitas produksi usaha pada saat
pandemi Covid-19. Dengan terjadinya hal tersebut maka generasi millenial berfikir untuk
memanfaatkan perkembangan dunia digital sebagai wadah usaha mereka selama pandemi
Covid-19. Dunia digital menawarkan ruang yang luas untuk mengembangkan karir.
Dampak era digital telah memberikan perubahan pada dinamika kehidupan bisnis
karena perubahan tersebut membuat kemudahan untuk mengakses peluang usaha. Tanpa modal
usaha yang besar serta effort yang keras orang tetap bisa menjalankan usaha dengan cara
memanfaatkan teknologi digital berupa fecebook, instagram, website ataupun media sosial
lainnya. Dengan berkembangnya pemanfaatan media sosial maka Market place akan terbentuk
dengan mudah. Jika sebelumnya untuk meraih dunia pasar usaha bagi pelaku usaha itu susah
dan harus menggunakan berbagai strategi pemasarana yang efektif, maka dengan
berkembangnya teknologi digital mempermudah pelaku usaha untuk meraih pasar usaha.
Pada masa transisi pasca covid-19, generasi millenial tetap dapat mengembangkan
usaha apa yang mereka kembangan pada saat merebaknya kasus Covid-19. Bahkan bisa saja
usaha tersebut dapat lebih berkembang karena masyarakat sudah terbiasa dengan keadaan

38 | P a g e
tersebut dan mereka menganggap usaha yang dikembangkan oleh generasi millenial itu adalah
hal yang baru dan mereka baru tahu hal tersebut.

Usaha Yang Bisa Dikembangkan Millenial Pada Masa Transisi Dalam Dunia Digital
Contoh beberapa peluang usaha yang dapat dikembangkan oleh millenial pada masa transisi
dalam dunia digital atau online, antara lain :
1. Berjualan Online
Dengan banyaknya media sosial yang digemari banyak orang coba mulai manfaatkan
peluang usaha online di dalamnya, Tawarkan produk yang Anda jual melalui media sosial
untuk menjangkau lebih banyak pembeli. Untuk produk yang dijual, mulailah dengan
melakukan dropship atau menjadi reseller orang lain
2. Berjualan di Marketplace
Berjualan melalui marketplace memiliki level yang lebih tinggi dibanding dengan
berjualan melalui media sosial. Jika berencana berjualan melalui marketplace usahakan sudah
memiliki produk sendiri. Walaupun bisa menjadi reseller atau dropship, akan lebih
menguntungkan jika menjual produk sendiri karena harga bisa bersaing.
Jika kesulitan untuk membuat produk sendiri, maka dapat melakukan rebranding terhadap
produk lain dengan mencantumkan merk sendiri. Hal ini banyak dilakukan oleh orang-orang
yang mulai melakukan usaha online untuk memperkenalkan merek dagang.
3. Membuka Jasa Desain Grafis
Jika mempunyai kemampuan dalam bidang desain grafis cobalah membuka jasa desain
kepada teman-teman dekat melalui media sosial. Untuk membuka peluang usaha online lebih
luas, cobalah mencari website yang menyediakan pekerjaan desain grafis secara freelancer.
Beberapa desain paling banyak diminati yaitu poster, logo, font, flyer, layout dan magazine.
4. Membuka Jasa Web Developer
Peluang usaha online belakangan ini menjadikan website salah satu hal yang harus
dimiliki. Jika memiliki kemampuan untuk mengelola website, cobalah membuka jasa web
developer. Untuk permulaan, tidak perlu mencari project besar. Mulailah dari market
pembuatan website pribadi dan UMKM. Setelah merasa cukup mumpuni dalam mengelola
website, bisa memulai mencari project web developer melalui media sosial dan platform yang
menawarkan jasa web developer.
5. Konsultan Digital Marketing
Peluang usaha online yang cocok dijalankan di era milenial selanjutnya yaitu konsultan
digital marketing. Peluang membuka jasa konsultan digital marketing mempunyai peluang

39 | P a g e
yang sangat besar. Banyak orang yang mulai melakukan bisnis online namun tidak menguasai
dalam hal digital marketing. Disinilah konsultan digital marketing sangat dibutuhkan untuk
menjalankan bisnis online. Dengan menawarkan optimasi SEO, mengelola iklan media sosial
dan marketing branding lainnya.
6. Fotografi dan Videografi
Peluang usaha online sebagai fotografi dan videografi juga sangat menjanjikan untuk
milenials yang memiliki kemampuan tersebut. Selain membuka studio foto konvensional, juga
dapat memanfaatkan media online untuk memasarkan jasa. menawarkan foto dan video yang
bagus dan menjual ke beberapa website penyedia foto dan video seperti Shutterstock.
Shutterstock adalah website microstock terbesar yang menghubungkan antara profesional dan
klien. Semakin banyak foto dan video yang dimiliki maka akan semakin besar juga penghasilan
yang Anda dapatkan.
7. Content Writer
Content writer atau penulis konten adalah salah satu peluang usaha online di era
milenial yang cukup banyak dibutuhkan. Hanya dengan bermodal laptop dan koneksi internet,
Anda sudah dapat menjadi penulis konten. Sebagai permulaan dapat menawarkan jasa
penulisan konten atau copywriting di media sosial. Dengan banyaknya website yang
membutuhkan penulis konten hal ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha online yang
cukup menjanjikan.
KESIMPULAN
Peluang bisnis bagi generasi millenial pada masa transisi itu sangat banyak apalagi
usaha yang sudah jalan sejak dahulu ketika adanya covid-19 maka usaha tersebut akan tetap
jalan pada masa transisi apalagi usaha tersebut berbasis digital pasti akan tetap berkembang
karena masyarakat sudah terbiasa dengan hal yang berbau digital misalnya ketika ingin
berbelanja pasti mareka memilih berbelanja secara online ataupun ketika melakukan perjalanan
pasti mereka akan memilih naik ojek online. Dengan hal tersebut, generasi millenial dapat
mendapatkan digital karier yang bagus.

DAFTAR PUSTAKA
Lila Kusuma dkk, Pelatihan Kewirausahaan Sebagai Peluang Bisnis Untuk Generasi Millenial
Di Soloraya Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Budimas. Vol.03, No. 02, 2021.
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/peluang-usaha-online-yang-cocok-untuk-
milenials
https://sigada.kebumenkab.go.id/index.php/web/news_detail/16401

40 | P a g e
https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/06/22/pandemi-buka-banyak-peluang-bisnis-baru-
buat-milenial-yang-akrab-dengan-teknologi-digital
https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/06/22/pandemi-buka-banyak-peluang-bisnis-baru-
buat-milenial-yang-akrab-dengan-teknologi-digital

41 | P a g e
Tantangan Bisnis bagi Koperasi dan UMKM di era Society 5.0
Bayu Adjie Nursanto (1908096023)
Email : bayu.adjie0@gmail.com

Tantangan zaman membuat sebagian atau bahkan seluruh masyarakat terkena dampak
dari kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat, tidak terkecuali pelaku bisnis
UMKM dan Koperasi. Namun sayang, seiring pesatnya perkembangan zaman, semakin
mutakhirnya teknologi serta informasi dalam era digitalisasi saat ini, denyut nadi kehidupan
UMKM dan Koperasi justru kian melemah.Kenapa?

Kehilangan Serpihan Pondasi Ekonomi Negara


Dalam catatan sejarah negeri ini, Koperasi dan UMKM yang berbasis ekonomi
kerakyatan, terbukti senantiasa menjadi pondasi kebangkitan dan kekuatan perekonomian
negara.
Masih ingat krisis moneter (Krismon) 1998 dimana pertumbuhan ekonomi kita minus
13 persen? Hanya koperasi serta UMKM yang mampu bertahan, tetap eksis dan konsisten
menopang terpuruknya perekonomian negara kala itu, perlahan-lahan bangkit, maju dan keluar
dari Krismon 98. Ironisnya, di saat ekonomi kita jatuh, perusahaan-perusahaan bangkrut, bank
nasional maupun swasta tutup atau terpaksa merger agar bertahan, segelintir pecundang bangsa
yang tak lain swasta-swasta besar atau konglomerat, memilih kabur membawa uangnya keluar
dari Indonesia, bukannya ikut berjuang bersama segenap bangsa dan negara di masa-masa
krisis multidimensi saat itu.
Kebangkitan koperasi dan UMKM tentu sangatlah berdampak pada roda perekonomian
Negara. Namun hal tersebut tidak bertahan setelah lahirnya era globalisasi dan era digitalisasi
yang mengubah gaya hidup masyarakat lama menjadi masyarakat modern. Salah satu
kemerosotan koperasi dan UMKM yang semakin lama kian melemah yaitu pergerakannya
lambat bahkan terkesan stagnan karena kurangnya inovasi dari instrument Negara dalam
mengurusi bidang koperasi dan UMKM dengan bukti kinerja yang tidak bisa berharmoni
dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat serta kalah saing dengan lembaga keuangan
non-bank lainnya seperti financial technology (fintech) peer to peer lending alias pinjaman
online (pinjol), yang seolah berlari secepat kilat di era society 5.0.
Belum pernah terdengar gagasan besar, langkah inovatif atau inovasi luar biasa dari
instrumen negara yang mengurusi bidang koperasi, untuk menyelamatkan soko guru ekonomi

42 | P a g e
Indonesia yang mulai ditinggalkan masyarakat setelah beralih pada fintech peer to peer lending
alis pinjaman online (pinjol), yang inovasinya selalu sustainable.
Kementerian Koperasi dan UMKM seyogianya segera berbenah diri, membangkitkan
kembali serta meng-upgrade koperasi agar sejalan dengan perkembangan zaman khususnya era
digitalisasi, sehingga dapat bersaing lalu menyaingi pinjol dan menarik kembali minat
masyarakat untuk menggunakan jasa soko guru ekonomi kerakyatan ini.

UMKM dan Koperasi sebagai Pilar Utama Sistem Perekonomian Rakyat


Keberadaan UMKM dan Koperasi sebagai bagian terbesar dari seluruh entitas
usaha nasional merupakan wujud nyata kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Posisi
seperti itu seharusnya menempatkan peran UMKM dan Koperasi sebagai salah satu pilar
utama dalam mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan. Pengembangan UMKM dan
Koperasi menjadi komponen penting bagi program pembangunan nasional untuk
meletakkan landasan pembangunan sistem ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan dan
berkeadilan. Proses dan cara untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut sangat penting,
terutama melalui upaya penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas.
Konsep pengembangan UMKM dan Koperasi dalam sistem ekonomi kerakyatan
seyogyanya mempunyai perspektif tentang pentingnya: (a) peran serta aktif seluruh komponen
masyarakat; (b) jiwa dan semangat kewirausahaan yang tinggi; (c) kebebasan berusaha,
berkreasi dan berinovasi; (d) kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan, teknologi
dan informasi; (e) sistem ekonomi yang terbuka, transparan dan efisien; dan (f)
mekanisme pasar yang berkeadilan.

Penutup
Penegakan perekonomian di Indonesia menjadi lebih baik jika koperasi dan UMKM
mampu memperbaiki dan mengupgrade serta berinovasi agar mampu bersaing di era
globalisasi dan digitalisasi serta menyelamatkan roda perekonomian yang terpuruk, serta
menjadikan UMKM dan Koperasi sebagai pilar utama system perekonomian rakyat.

Referensi
Riset, J., & Dan, B. (2018). Kerakyatan Di Indonesia Program Studi Manajemen Universitas
Komputer Indonesia Bandung, VIII(1), 15–32.
Predy, M., Sutarto, J., Prihatin, T., & Yulianto, A. (2019). Generasi Milenial yang Siap
Menghadapi Era Revolusi Digital ( Society 5 . 0 dan Revolusi Industri 4 . 0 ) di

43 | P a g e
Bidang Pendidikan Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Sundari, C. (2019). Revolusi Industri 4.0 Merupakan Peluang Dan Tantangan Bisnis Bagi
Generasi Milenial Di Indonesia. Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR
PAPERS, (Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan
Industri Kreatif), 555–563.
Ghofirin, M. 2020. “Permasalahan Koperasi Di Masa Kini”.
https://opop.jatimprov.go.id/detail/10/permasalahan-koperasi-di-masa-kini diakses
pada tanggal 31 Juli 2022.
Witjaksono. 2021. "Perlunya Transformasi Koperasi dan UMKM 5.0".
https://news.detik.com/kolom/d-5766652/perlunya-transformasi-koperasi-dan-
umkm-50 diakses pada tanggal 31 Juli 2022.

44 | P a g e
BAGIAN KEEMPAT
BIDANG KESEHATAN
ABSTRAK
Kesehatan adalah hal terpenting dalam kehidupan, jika badan tidak sehat maka aktifitas akan
terbengkalai. Era Pendemi memaksa semua orang untuk dapat beradaptasi. Namun sayangnya tidak
semua orang bisa beradaptasi dengan baik. Salah satu yang mengalami tekanan adalah anak. Bagi anak
Usia Dini pendemi membuat mereka rentan terkena stress. karena mereka tidak dapat bermain bebas
dan pembelajaran membutuhkan pendampingan dari orang tua, padahal orang tua bukan guru yang
memiliki keahlian dalam mendidik seperti Guru. Maka yang timbul adalah ketegangan antara anak dan
orang tua. Metode yang digunakan ialah kualitatif deskriftif untuk mengetahui hasil dari perubahan
masa dari pandemic menuju endemic. Masa transisi ini memili pengaruh pada kesehatan mental anak
dalam pendidikan. Salah satunya depresi atau stress terhadap materi pelajaran yang belum dikuasai dan
bila mendapat perudungan/ pembullyan dari teman sejawanya sebab ia belum bisa mengusai materi
yang disampaikan guru. Apalagi setelah masa pandemic yang cukup lama menimbulkan beberap anak
tertinggal dalam hal pendidikan yang dikarenakan kurang efektifnya sistem pendidikan saat pandemic.
Solusinya adalah pembelajaran jarak jauh bermakna 5M, cara 5M adalah cara mewujudkan
pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan melibatkan anak serta Bagaimana
mengimplementasikan pembelajaran 5M didalam kelas tersebut.

Kata Kunci: Kesehatan mental, pandemic, strategi

45 | P a g e
Pengaruh Masa Transisi Terhadap Kesehatan Mental Anak dalam
Pendidikan
Oleh:
Dwi Umi Nurjannah (1903016084)
Dwiuminurjannah123@gmail.com

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam menjalani kehidupan.
Apabila tubuh tidak sehat maka segala aktivitas akan terbengkalai terlebih lagi Kesehatan
mental. Kesehatan mental ialah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose)
dan dari gejala--gejala penyakit jiwa (psychose). Akan tetapi di sebagian besar negara
berkembang, masalah kesehatan mental belum diprioritaskan. Pandemi (COVID-19)
menjadikan kesehatan mental menjadi isu penting.Masa transisi ialah perpindahan yang
awalnya pandemic menuju endemi
Masalah kesehatan mental yang muncul akibat pandemi COVID-19 berkembang
menjadi masalah kesehatan yang dapat berlangsung lama dan berpotensi menimbulkan beban
sosial yang berat. Status darurat kesehatan anak yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan dunia
dan dilanjutkan dengan pemberlakuan pembatasan sosial dan isolasi mandiri atau karantina
serta membatasi mobilitas yang berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang pada
kesehatan mental anak.
WHO menilai pandemic Civid -19 telah membuat hampir semua orang dan berbagai
kalangan harus menjalani kebiasan baru lagi yang berpotensi meruntuhkan Kesehatan mental
anak. Mulai dari para petugas kesehatan, pekerja dan siswa-siswi yang harus mampu menjalani
kebiasaan suasana new normal dengan bijak. Gaya hidup sehat yang mengedepankan protocol
kesehatan sangat penting dan harus tetap dilakukan oleh semua masyarakat dari usia balita
hingga lansia.
Pandemi bukan hanya berdampak sektor pada sosial, ekonomi, pendidikan tetapi juga
Kesehatan mental. Bombardir berita mengenai Covid-19 menjadi sumber stress yang memicu
tidak berfungsinya Kesehatan mental dengan baik. Sama halnya yang dialami siswa -siswi
SDN yang ada di desa Batu yang mana banyak anak masih sulit menerima mata pelajaran
dengan baik apalagi pelajaran dengan tingkat pemahaman tinggi. Hal ini dapat menjadikan
siswa dan siswi mengalami Permasalahan yang sering terjadi diantaranya gejala kecemasan,
depresi /stress saat alam kegiatan belajar mengajar pengaruh terburuknya ialah Kesehatan

46 | P a g e
mentalnya pun dapat terganggu.Jika Kesehatan mental terganggu maka siswa akan merasa
putus asa, tidak berdaya, rendah diri, dan merasa dirinya tidak berharga apalagi siswa juga
mengalami pembullian disekolah karena tidak bisa melakukan sesuatu hal. Kejadian ini
merupakan dampak dari Pandemi Covid 19 yang menyebabkab kurang efektifnya sistem
pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan demikian itu perlu strategi yang tepat sebagai upaya
agar kesehtan mental yang ada pada diri siswa tepat sehat ,normal dan tidak terganggu.

PEMBAHASAN
Menurut UU tentang kesehatan no. 39 tahun 2009, yang dimaksud dengan kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan sehat menurut
World Health Organization (WHO) ialah suatu keadaan dimana tidak hanya terbebas dari
penyakit atau kelemahan, tetapi juga adanya keseimbangan antara fungsi fisik, mental, dan
sosial.
Adapun Faktor yang mempengaruhi kesehatan mental anak disekolah antara lain:
Pertama, Gangguan Retardasi Mental, gangguan keterlambatan yang meluas dalam perkembangan
kognisi dan fungsi sosial anak. Gangguan ini dapat didiagnosa berdasarkan skor IQ yang rendah dan
fungsi adaptif yang buruk. Semua itu dapat terjadi karena faktor abnormalitas kromosom, genetis,
infeksi janin ataupun penyalahgunaan obat terlarang pada ibu hamil ataupun penyebab budaya-
keluarga. Apalagi ditambah adanya pandemic kegiatan KBM kurang berjalan dengan lancar. Kedua,
Gangguan belajar, gangguan defisiensi pada kemampuan belajar spesifik dalam konteks setidaknya
intelegensi rata-rata dan ada kesempatan belajar. Gangguan ini biasanya terdapat pada gangguan
matematika, gangguan menulis atau gangguan membaca (disleksia). Dari kegiatan mengajar di SD
terbukti ada beberapa anak yang tertinggal dalam hal membaca, menulis didekte dan juga mata pelajaran
matematika yang mana masih membutuhkan waktu yang lama dalam hal penjumlahan dan tertinggal
dari teman-teman yang lainnya. Dalam hal ini menjadi awal pembullyan yang mana teman-temannya
ada yang mengejek atas sesuatu yang tidak bisa dilakukan. Dengan egitu bila terjadi dengan terus
menerus akan menimbulkan terganggunya Kesehatan mental. Ketiga, Gangguan Komunikasi,
gangguan ini dapat terlihat pada gangguan bahasa ekspresif, gangguan bahasa campuran resentif &
ekspresif, gangguan fonologi dan gagap. Akibat lamanya pandemic dapat menyebabkan gangguan
komunikasi antar anak apalagi anak yang pendiam. Dengan begitu pasti anak juga akan malu untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan pendidikan yang belum dipahami. Keempat, Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Perilaku Bermasalah, merupakan gangguan pola-pola perilaku bermasalah
yang umumnya mengganggu orang. Gangguan ini dapat dicirikan pada gangguan ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity), CD (Conduct Disorder / Gangguan Tingkah laku), ODD (gangguan sikap

47 | P a g e
menentang). Terlihat dari anak-kelas yang mana tidak mudah diatur masih semaunya sendiri. Kelima,
Kecemasan dan depresi, gangguan ini mencolok terlihat pada gangguan kecemasan akan perpisahan,
fobia spesifik, fobia sosial, gangguan kecemasan menyeluruh, depresi mayor dan gangguan
bipolar. Gangguan bipolar adalah salah satu penyakit mental yang berhubungan dengan adanya faktor
kelainan otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan mood dan pergeseran yang tidak lazim di tingkat
energi dan aktivitas ynag dilakukan anak. Anak yang mengalami bipolar bisa mengalami episode
mania atau episode depresi. Saat anak mengalami episode mania, maka anak akan terlihat memiliki
banyak energi dan akan lebih aktif dari biasanya. Kemudian ada episode depresi yang akan membuat
anak terlihat selalu tidak bersemangat dan membuat anak merasa sangat terpuruk pada apapun yang
sedang dikerjakan. Apalagi bila mata pelajaran yang tidak disukai. Gangguan bipolar pada anak tidak
dapat disembuhkan, tetapi ibu bisa membantu anak untuk belajar mengatur perubahan mood-nya
dengan baik.
Dengan demikian akan menimbulkan Perilaku Regresif secara umum, semua akan
mengalami masalah selama masa transisi besar ini. Perubahan suasana hati akan berpengaruh
pada perilaku Keluhan somatik Anak-anak mungkin memiliki lebih banyak keluhan sakit
kepala, sakit perut, dan lebih sedikit energi yang tentunya menimbulkan kemalasan. Ini nyata,
tetapi kemungkinan bukan karena alasan medis melainkan karena beban pikiran yang mereka
miliki. Serta anak sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan instruksional atau ragu karena
mereka dengan cepat teralihkan. Dikarenakan mengalami masalah dengan perhatian,
konsentrasi dan pembelajaran baru, yang akan berdampak pada pendidikannya.
Peristiwa tersebut akibat dari Kurangnya Sosial Referencing dan Kecanduan Media
Digital. Sekarang ini sudah terlihat perekembangan gadget semakin pesat terutama semenjak
pandemi COVID-19 berlangsung, yang mengharuskan sekolah dilakukan secara daring. Hal
ini secara tidak langsung menciptakan kecanduan mengakses dunia digital secara berlebihan,
hingga melupakan waktu serta perannya dalam dunia nyata. Selain itu, kecanduan dunia digital
dapat mengubah prefrontal otak yang merugikan kemampuan anak untuk memprioritaskan
tugas-tugas dalam hidupnya. Kecanduan dunia digital berkaitan dengan kecemasan
dan depresi. Dimana penderita kecemasan atau depresi biasanya akan beralih ke internet untuk
mengisi kekosongan dalam kehidupan. Kecemasan dan depresi ini pula juga termasuk gangguan
dalam Kesehatan mental. Hal ini bisa disebabkan oleh aktivitas yang terus berada di rumah,
kurangnya aktivitas sosial, masalah keluarga, dan gangguan sekolah.

Sebab hal tersebut, maka diperlukan tips/cara yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan kesehatan mental yaitu dengan penerapan 5T. Pertama, Talking about mental
health. Para pelajar harus diedukasi dan dirangkul agar mudah mengungkapkan tentang kondisi

48 | P a g e
kesehatan jiwa dan mentalnya. Hal ini bertujuan agar mereka memiliki kesadaran untuk
meminta bantuan.Dengan edukasi dan keterbukaan untuk para pelajar, maka masalah yang
dihadapi dapat terselesaikan dengan tepat dan baik. Kedua, Training, disini tenaga pendidik
harus bisa memberikan informasi yang benar kepada para pelajar. Selain itu, hal ini juga dapat
mengurangi disinformasi dan tidak menimbulkan kebingungan pada siswa. Misal dalam
pengajaran materi diberikan dengan cara yang mudah dipahami dan dimengerti oleh
anak.Ketiga, Teaching, yaitu mengintegrasikan sistem pembelajaran dalam kurikulum sekolah
ataupun dalam pembelajaran mengenai kesehatan mental. Seorang pendidik harus bisa
memberikan materi pelajaran yang tidak membosankan. Menggunakan berbagai metode
pembelajaran yang tepat agar anak dapat lebih cepat untuk memahami dan mengingatnya. Agar
terhindar dari pikiran tertekan akan materi yang belum dikuasainya. Disini pendidik bisa
memberikan ice breaking disela pelajaran dan Seorang pendidik tidak boleh menyamaratakan
siswanya. Karena setiap anak memiliki pemahaman materi yang berbeda-beda. Maka dengan
begitu berbeda pula cara mengatasinya. Hal ini perlu dilakukan agar terhindar dari gangguan
Kesehatan mental. Keempat Tools, yaitu tersedianya infrastruktur untuk menyalurkan beban
mental yang dialami siswa. Misalnya dengan menyediakan saluran curhat, ruang rekreatif di
sekolah, atau sejenisnya. Terakhir, Taking care yang ditujukan kepada para tenaga pendidik
untuk peduli dengan kesehatan mental dirinya dan siswa. Kedua belah pihak harus saling
menjaga. Dengan begitu, stakeholder di sekolah dari atas hingga bawah memiliki kesadaran
yang baik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Poin terakhir itu juga sangat
menentukan, karena tenaga pendidik adalah agen utama. Jadi,
Untuk menjaga kesehatan mental pelajar, diperlukan kerja sama antara pihak sekolah, orang
tua, yang tetap pasti mempunyai andil dalam hal untuk memerhatikan pendidikan buah hatinya
dan juga keterbukaan dari pelajar itu sendiri. Keberadaan KKN MIT 14 Kelompok 90 ini juga
membuat program untuk para siswa sd sebagai wadah supaya dapat belajar bersama yang dapat
membantu KBM yang belum dipahami bisa dimengerti. Siswa Tidak boleh takut bertanya
kepada guru mengenai materi yang belum dimengerti karena semua bisa dipelajari dan tetap
harus berdoa dan beriktiar semangat dan gigih untuk belajar. Dengan demikian, tetap perlu
refresing otak agar tidak stress dalam kegiatan Belajar.
KESIMPULAN
Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Masa
tansisi ini memiliki dampak tak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak yangmana dalam

49 | P a g e
pendidikan. Dimasa pandemic anak sudah terbiasa menggunakan gadget dikarenakan segala
aktivitas pendidikan dilaksanakan melalui online. Sekarang ini pendidikan telah dilaksanakan
secara offline dimana anak sudah melakukan kegiatan membelajaran dengan full tatap muka.
Akibat lamanya pandemic ini mengakibatnya beberapa anak mengalami keterlambatan dalam
hal menulis, membaca dan menghitung. Hal ini disebabkan oleh kurang efektifnya
pembelajaran dan lingkungan hidupnya tidak mendukung untuk belajar apalgi yangorang
tuanya memilki kesibukan, anak akan mengalami gangguan belajar, selain itu dapat terganggu
juga sistem komunikasinya dengan orang lain. Tak hanya itu hal terburuknya anak bisa depresi
atau stress akibat masalah akademik yang belum ia kuasai, belum lagi aka nada pembullyan
atau penghinaan dari teman-teman sebayanya karena anak tersebut belum bisa sendiri. Maka
dari itu, perlunya dukungan dari pihak sekolah, tenaga pendidik, dan juga orang tua sebagai
motivator agar Kesehatan mentalnya tetap sehat dan tidak terganggu serta jangan lupa asupan
yang diberikan harus sehat yang dapat membantu kinerja otak dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Asmi, Yuli Rozali dkk. 2021. Meningkatkan Kesehatan mental di Masa Pandemic. Jurnal Abdimas Vol
7 (2) hal. 109.
Dewi, Dinda Silvianan . 2020. Pandemi COVID-19 Bisa Ganggu Kesehatan Mental Anak, Apa
Tandanya? https://tirto.id/eNd7 dikutip tanggal 29 Juli 2022.

Jacob, Delwien Esther Sandjaya. 2018. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Masyarakat
Karubaga District Sub district Tolikara Propinsi Papua. Vol1. Hal 2
Karimah, Dienna dkk 2014. Pengaruh kebutuhan Kesehatan Anak terhadap Perkembangan Anak.Vol 2
(1)
Katarina Suko Tri Palupi Hapsari. 2020. Gangguan Kesehatan Mental Anak.
https://rsjdahm.kaltimprov.go.id/gangguan-kesehatan-mental-anak/ dikutip tgl 29 Juli 2022
Letici, Lianna. 2021. 6 Efek Pandemi COVID-19 pada Kesehatan Mental Anak.
https://www.merdeka.com/sehat/6-efek-pandemi-covid-19-pada-kesehatan-mental-anak.html
dikutip tanggal 29 Juli 2022.
Ridlo, Ilham akhsanu. 2020. Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di
Indonesia, INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol. 5(2) hal 155-164
Writer jurnalis nuansa. 2022. Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Pelajar.
https://nuansa.nusaputra.ac.id/2022/01/20/tips-menjaga-kesehatan-mental-bagi-pelajar/
dikutip tanggal 29 Juli 2022.

50 | P a g e
Pentingnya Menjaga Kesehatan Dalam Upaya Memaksimalkan Kegiatan
Belajar Anak di Masa Transisi
Oleh :
Willdan Amzam Stiawan (1903016085)
Willdanamzam@gmail.com
PENDAHULUAN

Pandemi telah memberi gangguan besar terhadap layanan kesehatan dasar karena
banyak tenaga kesehatan dan anggaran dialihkan untuk merespons COVID-19. Meskipun
angka kematian anak akibat COVID-19 relatif rendah, terganggunya layanan kesehatan dasar
dan rutin menimbulkan risiko kematian tidak langsung bagi anak di Indonesia. Perkiraan awal
menunjukkan bahwa gangguan pada sistem layanan kesehatan dan berkurangnya akses
terhadap makanan dapat mengakibatkan tambahan 30.560 kematian anak balita hanya dalam
enam bulan.

Pandemi COVID-19 yang tengah berlangsung saat ini telah 'memisahkan' anak-anak
rutinitas harian biasanya. Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan
oleh pandemi Covid-19. Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak
keluarga di Indonesia baik di kota maupun di desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang
familier melakukan sekolah di rumah. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah
kejutan besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan
pekerjaannya di luar rumah. Demikian juga dengan problem psikologis anak-anak peserta didik
yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka. Kedua adalah dampak
jangka panjang. Banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang akan terpapar dampak jangka
panjang dari covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi waktu jangka panjang adalah aspek
keadilan dan peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antardaerah di
Indonesia. Tanpa disadari, ini juga memengaruhi kesehatannya. Selain kesehatan orang
dewasa, kesehatan anak menjadi hal yang tak bisa disepelekan. Kondisi pandemi membuat si
kecil turut terbatasi ruang geraknya dan berpotensi menurunkan kesehatannya.
Belakangan ini, banyak rakyat Indonesia dikejutkan dengan berita tentang persiapan
perubahan kondisi virus Covid-19 yang akan mengalami transisi dari awalnya yang berada
pada tingkat pandemi berubah menjadi tingkat endemi di mana hal tersebut merupakan kabar
gembira yang dinantikan banyak kalangan masyarakat, karena yang sebelumnya kegiatan
sehari-hari dibatasi jadi bebas kembali, apalagi bagi anak-anak yang mau bertemu dan bermain

51 | P a g e
bersama temanya. Walaupum dalam masa transisi semua orang harus tetap menjaga
kesehatanya masing-masing baik dari anak-anak sampai orang dewasa.

PEMBAHASAN
Masa Transisi
Pandemi sendiri berasal dari bahasa Yunani yang asal katanya yaitu "pan" yang berarti
"semua" dan "demos" yang berarti "rakyat", Pandemi menurut World Health Organization
adalah epidemi yang menyebar ke berbagai negara lain (skala Internasional) dan memengaruhi
orang di seluruh dunia dalam jumlah besar secara simultan atau berkelanjutan dan diluar
dugaan sehingga sulit dikendalikan, contohnya seperti pandemi Coronavirus disease 2019
(Covid-19). Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang
luas dan menimbulkan banyak korban, epidemi ini lebih besar dan menyebar pada tingkat
kedua keparahan suatu penyakit yang bersifat lebih besar dari endemik dan menyebar ke area
yang lebih luas dan menular dengan cepat ke banyak orang hingga di luar batas 'normal' dan
sulit dihambat.
Pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun ketiga di mana masyarakat sudah mulai
terbiasa menerapkan protokol kesehatan atau prokes, perilaku tersebut sudah menjadi bagian
dari hidup bersama dengan Covid-19 di masa sekarang maupun masa mendatang yang
termasuk dalam transisi perilaku masyarakat terhadap virus Covid-19 yang menyebabkan
transisi dari pandemi menjadi endemi menjadi tidak terhindarkan. Namun, kondisi ini tidak
bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, negara-negara dunia dalam pengendalian Covid-19
bukan hanya menargetkan kepada kondisi endemi saja, melainkan sampai kasus virus Corona
terkendali. Tentunya setelah World Health Organization atau WHO mencabut status pandemi
Covid-19. Pandemi dapat berubah menjadi endemi secara bertahap melalui penanganan kasus
yang berhasil dalam menekan jumlah kasus yang ada. Pemerintah telah melakukan berbagai
kebijakan dan upaya untuk menurunkan kasus virus Covid-19 di Indonesia, salah satunya
adalah dengan cara menggencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai tahapan persiapan menjadi
endemi.
Kondisi Masyarakat di Masa Transisi
Pandemi Covid 19 tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, akan tetapi juga
menimbulkan masalah ekonomi, dimana akibat kebijakan pembatasan sosial banyak orang
yang harus kehilangan mata pencahariannya, harus di-PHK atau dirumahkan, atau juga
keuntungan dari penjualan menurun drastis. Ketika awal pandemi terjadi, masyarakat banyak
yang tidak mempercayai bahwa Covid 19 itu ada, sebaliknya ada yang cemas / ansietas yang

52 | P a g e
berlebihan, stres yang bersifat negatif yaitu distres, hingga kepanikan massal contohnya panik
buying dimana banyak orang menimbun bahan makanan, alat kesehatan seperti masker, sarung
tangan, kacamata google, hand sanitizer, dan sabun pembersih yang berakibat pada langkanya
bahan-bahan tersebut serta harga yang melambung sangat tinggi, serta bertebarannya berita
hoax. Pandemi yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun ini pada akhirnya membuat
masyarakat secara umum mengalami kejenuhan dan perasaan bosan pada aturan-aturan
pengetatan dan pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah, sehingga tidak mengherankan
ketika pemerintah baik level negara ataupun tingkat daerah mulai melakukan berbagai
pelonggaran aturan pembatasan karena kasus Covid 19 cenderung menurun dan terkendali,
serta cakupan vaksinasi melebihi target yang ditentukan oleh WHO yaitu 70%, banyak
masyarakat langsung menyambutkan dengan cara mereka sendiri yaitu menganggap istilah
“new normal” dan adaptasi kebiasaan baru yang dicanangkan pemerintah untuk transisi endemi
Covid 19 adalah sebuah keadaan “kembali” normal sebelum terjadinya Pandemi Covid 19,
sehingga 5 M (Memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,menjaga
jarak aman, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas) yang kita kenal dan sudah terbiasa
kita lakukan saat Pandemi, beramai-ramai mulai dilupakan dan ditinggalkan layaknya virus
Covid 19 sudah musnah dari muka bumi. Kondisi yang justru berbanding terbalik 180 derajat
dengan kondisi di awal Pandemi covid 19.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Anak di Masa Transisi
Pendemi memaksa semua orang beradaptasi. Sayangnya tidak semua orang bisa
beradaptasi dengan baik. Salah satu yang mengalami tekanan adalah anak. Bagi anak Usia Dini
pendemi ini membuat mereka rentan terkena stress. karena mereka tidak dapat bermain bebas
dan pembelajaran membutuhkan pendampingan dari orang tua, padahal orang tua bukan guru
yang memiliki keahlian dalam mendidik seperti Guru. Akan tetapi memasuki masa transisi
seperti ini, orang tua harus lebih memperhatikan anaknya, karena setelah beberapa lama tetap
dirumah dan kegiatanya dibatasi, kini anak-anak sudah diperbolehkan untuk melakukan
pembelajaran tatap muka. Dalam masa transisi seperti saat ini, Kesehatan anak merupakan hal
yang sangat penting, karena anak sangat rawan terkena penyakit, dengan menjaga Kesehatan
tetap bugar diharapkan bisa menolak penyakit masuk kedalam tubuh dan kekebalan tubuh
meningkat.
Sehat dalam pengertian atau kondisi mempunyai batasan yang berbeda-beda. Secara
awam sehat diartikan keadaan seseorang dalam kondisi tidak sakit, tidak ada keluhan, dapat
menjalankan kegiatan sehari-hari, dan sebagainya. Menurut lembaga organisasi kesehatan
dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial dan

53 | P a g e
tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak hanya
diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktifitasnya, di mana
seluruh aspek kehidupan sangat mendukung kondisi kesehatan manusia.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa
“Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga dapat belajar, tumbuh, berkembang secara
harmonis sehingga diharapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Anak yang
memiliki kesehatan yang baik anak akan terlihat riang, semangat bermain, berteriak, berlari-
lari meloncat-loncat dan biasanya tidak mau berdiam diri arena masa mereka adalah masa
eksploratif (Ahmad Tabi’in 2019). Dikatakan anak yang sehat bisanya anak mempunyai
perkembangan yang optimal yaitu tumbuh kembang dengan optimal sesuai dengan umur yang
dimiliki anak, psikisnya berkembangan sesuai dengan tingkat kematangan dan umur anak,
aktif, gembira dan pola makan bisanya teratur serta mampu bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar.
Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku
yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Pembelajaran yang
dilakukan bertujuan menjadikan anak-anak mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan.
Selain itu pola tersebut (PHBS) mempunyai maksud untuk memotivasi anak-anak untuk
berperan penting dalam mewujudkan kesehatan kebugaran (jasmani) atau kesehatan tubuhnya,
guna terwujudnya hal tersebut maka di dilaksanakan pengembangan sistem kesehatan yang
baik. salah satu yang menjadi sasaran pengembangan lingkungan kesehatan tidak lain adalah
sekolah, karena sekolah merupakan instansi yang memberikan edukasi anak-anak serta sebagai
pengembangan sistem kesehatan lingkungan sosial
KESIMPULAN
Pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung lebih dari 2 tahun di Indonesia,
menyebabkan masyarakat mulai jenuh dan mengabaikan protokol kesehatan pencegahan virus
Covid 19. Istilah “New Normal” diartikan sebagian besar masyarakat adalah kondisi normal
seperti sebelum terjadi Pandemi. Apalagi Indonesia saat ini sudah mulai memasuki masa
transisi menuju endemi Covid 19. Namun, sebagaimana yang ditegaskan Presiden dan
jajarannya, tentunya memerlukan tahapan-tahapan yang dilakukan secara berhati-hati sebelum
benar-benar memasuki masa endemi.
Dalam masa transisi seperti saat ini, Kesehatan anak merupakan hal yang sangat
penting, karena anak sangat rawan terkena penyakit, dengan menjaga Kesehatan tetap bugar
diharapkan bisa menolak penyakit masuk kedalam tubuh dan kekebalan tubuh meningkat.

54 | P a g e
Salah satu caranya adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih. Pelaksanaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mempunyai maksud untuk memotivasi anak-anak untuk
berperan penting dalam mewujudkan kesehatan kebugaran (jasmani) atau kesehatan tubuhnya,
guna terwujudnya hal tersebut maka di dilaksanakan pengembangan sistem kesehatan yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI .(2021) .Protokol tatalaksana covid 19, edisi ke-
2 : Jakarta.
Hamid, A. Y., & Hamid, R. A. Panduan isolasi mandiri untuk keluarga dan masyarakat.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Risma Bella Pratiwi. 2021. Menjaga Kesehatan Mental Anak Menuju Masa Transisi Sekolah
dengan 5M. Undefined : Surakarta.
Tabi’in, A. 2020. “Pola Asuh Demokratis sebagai Upaya Menumbuhkan Kemandirian Anak
di Panti Asuhan Dewi Aminah,” 14.
Taryatman. (2016). “Budaya Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Ke-SD-
an, Vol. 3. No. 1. September
UNICEF: Menuju respons dan pemulihan COVID-19 yang berfokus pada anak: Seruan aksi,
Agustus.2021.https://www.unicef.org/indonesia/media/10671/file/Menuju%20respons%20dan%20pe
mulihan%20COVID-19%20yang%20berfokus%20pada%20anak.pdf

55 | P a g e
Tetap Belajar di Era Pandemi Menuju Endemi Dengan Menjaga
Kesehatan
Oleh :
Muhammad Nadjib (1906026093)
Muhammadnadjib99@gmail.com

Pendahuluan
Belajar merupakan suatu kewajiban dan keharusan yang harus dilakukan oleh siswa
dan mahasiswa yang ada. Oleh karena itu, pada masa pandemi siswa dan mahasiswa tetap harus
melakukan pembelajaran di masa pandemi corona tersebut karena pendidikan merupakan hal
yang wajib. Namun dalam melakukan pembelajaran di masa pandemi itu sangat penting juga
untuk menjaga kesehatan diri sendiri.
Menjaga kesehatan pada masa pandemi sangatlah penting, agar terhindar dari virus
corona yang merajalela. Dan pentingnya menjaga kesehatan sangat berguna dan terlihat saat
pandemi menyebar. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan sehingga dapat terhindar
dari virus corona dan beberapa penyakit lainnya.
Belakangan ini, rakyat Indonesia dikejutkan dengan berita tentang persiapan perubahan
virus corona yang akan berakhir, hal ini menyebabkan adanya transisi dari awalnya yang
berada pada tingkat pandemi berubah menjadi tingkat endemi dimana hal tersebut merupakan
kabar gembira yang dinantikan semua kalangan masyarakat, terutama kalangan siswa dan
mahasiswa yang sebelumnya kegiatan belajar-mengajar secara online akan dimulai secara
offline kembali. Dalam masa transisi ini kegiatan belajar-mengajar harsemua harus tetap
menjaga kesehatannya masing-masing dan mematuhi protokol kesehatan yang ada, agar
terhindar dari virus corona yang masih tersisa di masyarakat. Dalam hal itu, artikel ini akan
membahas bagaimana tetap belajar di era pandemi menuju endemi dengan menjaga kesehatan.

Pembahasan
Masa Transisi
Pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun ketiga di mana masyarakat sudah mulai
terbiasa menerapkan protokol kesehatan atau prokes, perilaku tersebut sudah menjadi bagian
dari hidup bersama dengan Covid-19 di masa sekarang maupun masa mendatang yang
termasuk dalam transisi perilaku masyarakat terhadap virus Covid-19 yang menyebabkan
transisi dari pandemi menjadi endemi menjadi tidak terhindarkan. Namun, kondisi ini tidak

56 | P a g e
bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, negara-negara dunia dalam pengendalian Covid-19
bukan hanya menargetkan kepada kondisi endemi saja, melainkan sampai kasus virus Corona
terkendali. Tentunya setelah World Health Organization atau WHO mencabut status pandemi
Covid-19. Pandemi dapat berubah menjadi endemi secara bertahap melalui penanganan kasus
yang berhasil dalam menekan jumlah kasus yang ada. Pemerintah telah melakukan berbagai
kebijakan dan upaya untuk menurunkan kasus virus Covid-19 di Indonesia, salah satunya
adalah dengan cara menggencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai tahapan persiapan menjadi
endemi.

Tetap Belajar di Era Pandemi Menuju Endemi Dengan Menjaga Kesehatan


Pandemi Corona atau sering kita sebut sebagai Covid-19 baru saja berakhir. Pada
pertengahan tahun 2022 masyarakat mulai mengalami transisi kembali ke dalam kehidupan
normal masing-masing. Khususnya dalam bidang pendidikan, kegiatan belajar mengajar baik
dari sekolah tingkat dasar hingga perguruan tingkat tinggi mulai beroperasi secara normal.
Sehingga kegiatan belajar siswa dan mahasiswa di Indonesia tidak dilakukan lagi secara online
atau daring.
Transisi kegiatan belajar-mengajar dari daring menuju offline tentu saja memerlukan
beberapa tindak pencegahan khususnya dalam bidang kesehatan. Dalam hal ini menjaga
kesehatan sangatlah penting meskipun era pandemi covid-19 akan segera berakhir.
Pemerintah sendiri dalam menghadapi masa transisi ini memiliki 3 poin himbauan
terhadap masyarakat agar mampu hidup berdampingan dengan covid-19 sehingga terhindar
dari infeksi virus covid-19 yang belum hilang di masyarakat. Berikut 3 himbauan pemerintah
terhadap masyarakat, yaitu:
1. Tidak melakukan euforia berlebihan hingga lalai dalam menerapkan protokol
kesehatan.
2. Tetap menggunakan masker dalam menjalani setiap aktivitas dan interaksi.
3. Sesegera mungkin melakukan vaksinasi Covid-19.

Meskipun virus covid-19 belum hilang sepenuhnya akan tetapi kegiatan belajar-mengajar
tetap harus dilakukan. Hal ini sama seperti saat pandemi covid-19 baru saja muncul dan
menyebar, kegiatan belajar-mengajar tidak dapat dihentikan meskipun adanya covid-19. Oleh
karena itu, dengan perkembangan zaman kita sendiri kegiatan belajar-mengajar dialihdayakan
menuju pembelajaran online. Dalam dua tahun terakhir ini pembelajaran online meskipun tidak
seefektif dengan pembelajaran offline, pembelajaran online telah merambah ke dalam

57 | P a g e
kehidupan para siswa dan mahasiswa.
Dengan merambahnya pembelajaran online ke dalam kehidupan para siswa dan mahasiswa
munculnya transisi kembali ke pembelajaran offline tentu akan menyebabkan efek tidak
nyaman untuk para siswa dan mahasiswa yang ada. Meskipun demikian pembelajaran offline
tetap harus dilakukan.
Oleh sebab itu dihimbau dan diharapkan kepada seluruh sekolah tingkat dasar hingga
perguruan tingkat tinggi yang ada diseluruh indonesia agar mulai menjalankan kegiatan
belajar-mengajar secara offline. Dalam menjalankan kegiatan belajar-mengajar secara offline
diharapkan juga agar seluruh sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tingkat tinggi
menjaga protokol kesehatan sehingga pandemi covid-19 tidak menyebar lagi.
Dalam menjaga kesehatan ketika transisi antara masa pandemi menuju endemi perlu
adanya upaya setiap individu. Tanpa upaya individu, upaya dan tindakan yang dilakukan
pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Kesimpulan
Dengan semakin mendekatnya akhir dari pandemi virus corona ini protokol kesehatan
mulai diabaikan oleh masyarakat. Dengan itu dibutuhkan upaya oleh semua pihak untuk
menjaga protokol kesehatan. Dalam bidang pendidikan sendiri dibutuhkan upaya dari sekolah,
intitusi, dan perguruan tinggi untuk tetap menjaga protokol kesehatan di tempat belajar-
menagajr siswa dan mahasiswa, diharapkan juga siswa dan mahasiswa akan melaksanakan
protokol kesehatan yang ada. Karena kesehatan sangatlah penting dalam menimba ilmu hal ini
telah kita ketahui sejak virus corona melanda menyebabkan susahnya belajar ketika kesehatan
terancam.
Dalam masa transisi saat ini, protokol kesehatan masih sangatlah penting, karena virus
corona rawan menyebar lagi. Dengan menjaga protokol kesehatan diharapkan bisa menekan
penyebaran virus corona lebih lanjut. Salah satu cara melakukan protokol kesehatan adalah
dengan memakai masker dimanapun tempat ramai berada. Pemakaian masker merupakan salah
satu cara menghindari terhindar dari virus corona di udara. Dengan dilakukan protokol
kesehatan diharapkan agar masyarakat terhindar dari infeksi virus corona yang ada.

58 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Covid19.go.id. (2022). "Mari Bersiap Transisi dari Pandemi ke Endemi",


https://covid19.go.id/masyarakat-umum/mari-bersiap-transisi-dari-pandemi-ke-endemi,
diakses pada 29 Juli 2022 pukul 11.00.

59 | P a g e
BAGIAN KELIMA
BIDANG LINGKUNGAN
ABSTRAK
Lingkungan adalah sumber utama yang berpengaruh dalam kehidupan. Menjaga lingkungan
merupakan suatu keharusan untuk dilestarikan. menjadi tolak ukur sejauh manakemampuan
dan peran manusia dalammelestarikan lingkungan.Dalam artian ada timbal balik
antaramanusia dengan lingkungan. Rasulullah Saw memerintahkan kepada umatnya agar
senantiasamenjaga dan melestarikan lingkungan. Seperti didalam hadits Rasulullah
Saw,memerintahkan agar membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon (reboisasi),
tidakmembuang hajat disembarang tempat, dan tidak melakukan kerusakan didarat maupun
dilaut. Karena melestarikan lingkungan adalah termasuk kewajiban setiap orang. Begitu juga
dengan lingkungan yang memiliki pengaruh yang berdampak pada pendidikan karakter anak
selama pembelajaran jarak jauh seperti aspek keadilan dan peningkatan ketidaksetaraan antar
kelompok masyarakat dan antardaerah di Indonesia.

Kata kunci : Lingkungan, Manusia, Al-Qur’an, Hadis

60 | P a g e
MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP DIMASA TRANSISI
Oleh :
Ayyu Rahmawati 1903096111
Ayrasaifa34@gmail.com

Pendahuluan
Allah Swt menciptakan alam semesta ini dan hanya dialah sumber
pengetahuannya.Islam adalah agama yang Syaamil (integral), kaamil (sempurna), dan
mutakaamil (menyempurnakan semua sistem yang lain). Karena alam semesta ini adalah
sistem hidupyang diturunkan oleh Allah yang maha kuasa, maha mengetahui dan maha
bijaksana. Alamsemesta ini telah diciptakan oleh Tuhan secara sempurna yang bersamaan
dengan telahdisempurnakannya agama (Islam) sebagai yang diridhai Allah untuk ajaran bagi
manusiadalam memperlakukan alam ini sesuai perintah dan larangan agama.
Pada masa pandemi covid-19 dampak pada lingkungan yang dimana telah menjadi isu yang
sering di perbincangkan. Pasalnya , selain dampak ekonomi dan sosial, wabah ini juga
memberikan dampak ekonomi dan sosial, wabah ini juga memberikan dampak yang kurang
baik terhadap lingkungan. Pentingnya menjaga lingkungan wajib harus kita tanamkan sejak
dini. Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan, polusi air dari limbah industri dan
pertambangan, polusi udara di daerah perkotaan, dan masalah mengenai rusaknya lingkungan
kita khususnya di Indonesia bukan merupakan masalah yang baru lagi, yang seharusnya
dibenahi sesegera mungkin. Bagaimana tidak, masalah ini tidak luput dari peran pemerintah
dan masyarakat yang harus berdampingan menjaga lingkungan kita ini.
Lingkungan yang merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang ada di muka
bumi, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan harus kita jaga kelestariannya. Lingkungan
sangat penting bagi kelangsungan hidup bagi makhluk hidup. Karena apabila lingkungan tidak
ada maka manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup. Namun, sekarang
lingkungan mengalami kerusakan. Itu semua akibat ulah dari manusia yang tidak bertanggung
jawab. Contohnya saja seperti menebang pohon secara liar yang tidak diselingi dengan
penanaman pohon kembali sehingga hutan menjadi gundul dan tanah tidak dapat menyerap air
bahkan pohon tidak dapat menghirup karbon dioksida diudara, penambangan batu bara secara
terus-menerus yang dapat menyebabkan tanah yang dikeruk semakin habis dan akan rusak,
penggunaan kendaraan bermotor dan pendirian industri yang menyebabkan asap pabrik pada
rumah kaca sehingga tingginya emisi gas buang diudara yang mengakibatkan polusi udara dan

61 | P a g e
pemanasan suhu dibumi, serta membuang sampah sembarangan yang berdampak buruk pada
kehidupan makhluk hidup. Ulah manusia tersebut dapat berakibat fatal, mereka berani
mengatasnamakan bisnis dan mengesampingkan lingkungan tanpa memikirkan anak cucu
mereka kelak. Mungkin berbuat itu sangat mudah tapi kalau mengembalikannya seperti semula
sangat sulit.

Pembahasan
Ketika Pandemi Covid-19 menyebar, belakangan populer juga pembahasan terkait
penularan penyakit melalui hewan, terutama satwa liar yang kerap diperjual belikan secara
ilegal. Artinya, publik pun menyoroti keharusan pemerintah dan aparat untuk benar-benar
mengendalikan perburuan dan perdagangan ilegal pada satwa liar.
Pandemi yang sedang terjadi ini memaksa pemerintah untuk melakukan tindakan
pencegahan penularannya dengan melakukan pembatasan sosial di beberapa daerah yang
berstatus waspada. Akan tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan perburuan dan perdagangan
satwa liar secara ilegal. Sehingga hal ini mencerminkan pemberlakuan New normal pun tak
berpengaruh nyata pada bisnis satwa liar secara ilegal.
Dari sekelumit contoh kasus pada isu-isu lingkungan hidup ini dapat memperlihatkan
pemberlakuan New normal dalam isu lingkungan tidak sepenuhnya berpengaruh nyata.
Sebagian isu besar lingkungan hidup memang terkait dengan kebijakan pemerintah yang
memberlakukan pembatasan sosial.
Munculnya penyakit-penyakit baru pun dapat menjadi risiko terburuk apabila kita
melakukan pembiaran terhadap perburuan dan perdagangan ilegal satwa liar. Pada contoh
kasus emisi karbon itu telah memberikan pembelajaran kepada kita dampak yang ditimbulkan
bilamana pemerintah secara tegas memberlakukan aturan protokol kesehatan.
Di mana yang dikampanyekan oleh pemerintah salah satunya ialah bekerja dari rumah dan
belajar dari rumah yang secara otomatis mengurangi beban transportasi di jalanan. Hal ini pun
mengakibatkan beban kendaraan pun berkurang dan penggunaan bahan bakar pun berkurang.
Seiring dengan beberapa hal yang telah disebutkan, pandangan penulis terkait
penderitaan lingkungan hidup ada baiknya kita kurangi dan lebih merawat lingkungan hidup
di sekitar kita. Pertama, kita mesti bisa berdamai dengan lingkungan di sekitar kita.
Masyarakat perkotaan ataupun pedesaan pun harus mendapat jaminan kesehatan dengan
menerapkan prinsip-prinsip kesehatan lingkungan, bukan hanya mengandalkan pemerintah
semata. Pemerintah sebaiknya pun memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat terkait
pemeliharaan lingkungan yang sehat.

62 | P a g e
Masyarakat dapat memperoleh hal tersebut melalui tindakan-tindakan budaya bersih
untuk diri sendiri dan keluarga serta sekeliling sekitar. Salah satu hal yang juga mesti
diupayakan ialah penggunaan pupuk dan pestisida alami untuk produksi pertanian.
Kebijakan pemerintah baiknya tidak hanya tentang penerapan protokol kesehatan.
Akan tetapi pada protokol penyelamatan lingkungan hidup yang berfungsi sebagai benteng
pertahanan terhadap penyakit. Melimpahnya sumber daya alam di dalam negeri menjadi suatu
berkah tersendiri bila pemerintah berani untuk mengeksplorasi lebih jauh manfaat dari sumber
daya alam yang dimiliki.
Penelitian-penelitian terkait berbagai macam obat penyakit-penyakit berbahaya seperti
Covid-19 ini perlu terus didukung. Selain itu penelitian untuk eksplorasi jumlah ketersediaan
dan cara budidaya tanaman-tanaman yang berguna semestinya juga diberikan perhatian yang
serius.
Maka dari itu, perlindungan atas masyarakat adat menjadi salah satu hal yang utama di
dalam konservasi keanekaragaman hayati. Sembari mendukung penelitian, pemerintah perlu
menyiapkan skema penyelamatan dengan menegakkan hukum-hukum yang berhubungan
dengan lingkungan hidup.
Berbagai macam tindakan yang telah dijabarkan tersebut tentunya dapat dilakukan bila kita
semua mau untuk bahu-membahu memperbaiki kondisi lingkungan kita di masa New normal
ini.
Pemerintah tidak akan bisa bergerak sendiri bila masyarakat tidak mendukung
kebijakannya, sebaliknya masyarakat tidak akan mampu menyelamatkan lingkungan hidup
yang sekarat ini dengan visi kehidupan lebih baik bila pemerintah tak memiliki perhatian pada
sektor lingkungan hidup. Mari bergandengan tangan untuk menyelamatkan lingkungan hidup
yang sekarat untuk kehidupan mendatang.
Oleh sebab itu, agar bencana alam tidak terulang terus-menerus, kita sebagai manusia
yang hidup dimuka bumi yang telah diberikan kekayaan alam yang melimpah, seharusnya kita
berterima kasih kepada Tuhan dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan ini. Mulai
dari sekarang marilah kita membenahi lingkungan kita.
Ilmu lingkungan (enviromental science atau envirology) adalah ilmu yangmempelajari
tentang lingkungan hidup. Ilmu lingkungan adalah suatu studi yang sistematismengenai
lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas didalam-Nya.
Menurut St. Munajat Danusaputra, Lingkungan adalah semua benda dan
kondisitermasuk didalam-Nya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang dimana
manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad

63 | P a g e
hiduplainnya.
Kemudian menurut Soedjono, Lingkungan hidup sebagai Lingkungan hidup
jasmaniatau fisik yang meliputi serta mencakup segala unsur dan faktor fisik jasmaniah yang
beradadidalam alam.
Usaha-usaha menjaga lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita bersama.
Dalam hal ini, usaha menjaga lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab
pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat.
Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat
digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak
untuk menjaga lingkungan hidup.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi
hal-hal berikut ini. 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup. 4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada
tahun 1991. Selain itu, usaha-usaha menjaga lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut ini :
1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem
irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan
sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan
pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan
Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam usaha
menjaga lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya
menjaga lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. Membuang sampah pada tempatnya,
3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,

64 | P a g e
4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta,
5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.

Hadits tentang menanam pohon


Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallohu ‘Anhudia bercerita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wa Sallam bersabda:

َ‫ص َدقَةً َو َال‬ َّ ‫ص َدقَةً َو َماأ َ َكلَ ِتال‬


َ ‫ط ْي ُرفَ ُه ََولَ ُه‬ ُ ‫ص َدقَةً َو َما‬
َ ‫س ِرقَ ِم ْن ُهلَ ُه‬ َ ‫سا ِإالَّكَانَ َماأ ُ ِكلَ ِم ْن ُهلَ ُه‬ ْ ‫ام ْن ُم‬
ُ ‫سلِمٍ َي ْغ ِر‬
ً ‫سغَ ْر‬ ِ ‫َم‬
ً‫ص َدقََ َة‬
َ ‫َي ْر َز ُؤ ُهأ َ َح ٌد ِإالَّكَانَلَ ُه‬

“Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang dimakan dari tanaman
itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah
baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.”
(HR. Imam Muslim Hadits no.1552)
Kesimpulan
Pada masa pandemi covid-19 dampak pada lingkungan yang dimana telah menjadi isu
yang sering di perbincangkan. Pasalnya , selain dampak ekonomi dan sosial, wabah ini juga
memberikan dampak ekonomi dan sosial, wabah ini juga memberikan dampak yang kurang
baik terhadap lingkungan.Sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam
usaha menjaga lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk
upaya menjaga lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. Membuang sampah pada tempatnya,
3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta,
5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.
Daftar pustaka
Yuniarto, Bambang. 2013. “Membangun Kesadaran Warga Negara dalam Pelestarian
Lingkungan”, Deepublish Publisher, Yogyakarta.
Husain, Ahmad. 2019. “Ketahanan Dasar Lingkungan”. CV SAH MEDIA, Makassar.
Indasah, 2020“Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”. (AMDAL), CV BUDI UTAMA,
Yogyakarta.

65 | P a g e
Pengaruh Covid-19 Pada Pendidikan Karakter Anak Dalam Lingkungan
Keluarga Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Oleh :
Luthfi Nara Sekha (1903046092)
sekha_1903046092@student.walisongo.ac.id

PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk bumi.
Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Banyak
negara memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas, termasuk
Indonesia. Krisis benar-benar datang tiba-tiba, pemerintah di belahan bumi manapun termasuk
Indonesia harus mengambil keputusan yang pahit menutup sekolah untuk mengurangi kontak
orang-orang secara masif dan untuk menyelamatkan hidup atau tetap harus membuka sekolah
dalam rangka survive para pekerja dalam menjaga keberlangsungan ekonomi. Ada dua dampak
bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pertama adalah
dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia baik di kota maupun
di desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familier melakukan sekolah di rumah.
Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya bagi
produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Demikian
juga dengan problem psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap muka
langsung dengan guru-guru mereka. Kedua adalah dampak jangka panjang. Banyak kelompok
masyarakat di Indonesia yang akan terpapar dampak jangka panjang dari covid-19 ini. Dampak
pendidikan dari sisi waktu jangka panjang adalah aspek keadilan dan peningkatan
ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antardaerah di Indonesia.
Guru dan orang tua harus menyediakan atau mengkondisikan wadah yang subur sebagai
tempat penyemaian nilai-nilai karakter yang nantinya dapat membentuk setiap individu
memiliki pembeda yang mencirikan dan memiliki perilaku moral yang baik. Memang
sebenarnya lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang baik dalam mengembangkan
sikap atau karakter positif siswa. Keluarga merupakan lingkungan awal seorang anak
melakukan interkasi, mengalami tumbuh kembang secara fisik dan emosinya. Selama ini juga
sesungguhnya siswa lebih banyak berinteraksi di rumah, walaupun selama ini mata kita seakan
hanya fokus terhadap pendidikan dalam hal ini pengembangan karakter anak di sekolah. Tetapi
di rumah semestinya menjadi tempat yang baik dan bahkan lebih baik untuk melakungan

66 | P a g e
pengembangan sikap karakter tersebut. Interaksi ini akan membentuk pola yang baik,
mengakrabkan para anggota keluarga dengan berkomunikasi secara intens, sehingga memiliki
quality time yang baik pula. Di sinilah orang tua mempunyai banyak waktu dalam membentuk
anaknya agar memiliki karakter yang baik dan kuat. Tentu orang tua harus menjadi seorang
pendidik, menggantikan guru di sekolah, mengambil peran yang sentral sebagai life educator
di rumah selama masa pandemi ini. Inilah saatnya kondisi yang baik ini diharapkan menjadi
momentum penanaman hal yang positif bagi anak.

PEMBAHASAN
Pendidikan di Lingkungan Keluarga
Pendidikan ialah bagian penting dalam kehidupan manusia, karena melalui Pendidikan
manusia bisa belajar untuk mengenali potensi dirinya, dan kemudian memanfaatkannya,
sehingga dengannya, akan menghasilkan kemaslahatan baik bagi dirinya sendiri, maupun
secara luas bagi lingkungan yang ada di sekelilingnya. Kehadiran keluarga pada diskursus
Pendidikan, adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, hal ini berawal dari adanya
kesadaran fundamental, bahwa keluarga ialah kelompok sosial pertama bagi manusia. Pada
keluargalah untuk pertama kalinya manusia belajar berkomunikasi serta berinteraksi dengan
manusia lainnya, dalam keluarga manusia berupaya mengenal dirinya, serta berusaha
mengkontruksi kehidupan keluarga sebagai referensi awal bagi manusia untuk membentuk
paradigma. Dalam keluarga memiliki Anggota keluarga yang terdiri dari orang tua, anak-anak
yang memiliki perannya masing-masing agar menjadi keluarga yang harmonis. Ada tiga faktor
dalam proses pendidikan terhadap anak yaitu anak sebagai peserta didik, orang tua atau guru
sebagai pendidik, dan lingkungan sebagai tempat Pendidikan. Pendidikan dalam keluarga
adalah pendidikan bersifat informal. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik
anaknya agar bisa menyesuaikan kehidupan dewasa yang terdiri dari : a) menjadi pribadi yang
kuat. b) hubungan sosial. c) tuntutan pendidikan yang diperlukan untuk mencapai kehidupan
dewasa yang bahagia. d) Vokasional, tuntutan pekerjaan yang diperlukan untuk menunjang
kehidupan. e) Marital, yaitu persiapan pernikahan f) Moral dan spiritual, yaitu penyesuaian
terhadap tugas-tugas kehidupan moral dan agama. Dalam mendidik anak tidak diperbolehkan
untuk menggunakan kekerasan. Tindakan aktif dalam kekerasan emosional dapat berupa
perkataan yang diucapkan secara langsung dari orang dewasa terhadap anak kecil, seperti selalu
menyalahkan anak untuk menjadi yang sempurna dengan menuntut kemampuan anak diluar
batas kemampuannya, serta membentak anak , memarahinya secara berlebihan ataupun
meremehkan dan menghina anak. Keluarga adalah sarana utama untuk pembentukan karakter

67 | P a g e
dan pendidikan kecakapan hidup (life Skill). Menurut Suyono (2017:175) kecakapan hidup
yang termasuk dalam meliputi kecakapan psikososial yaitu menentukan nilai-nilai perilaku,
termasuk pula kecakapan reflektif seperti kemampuan memecahkan masalah dan berpikir
kritis, kecakapan personal seperti kesadaran diri dan kecakapan antar personal.

Pembelajaran Jarak Jauh


Belajar adalah proses berpikir dan merasakan (Winataputra, 2005:2.3). Hasil dari
belajar yaitu perubahan tingkah laku baik kognitif, psikomotorik dan sikap. Menurut Suyono
(2017:128) prinsip umum dari belajar adalah dimana saja tempat. Belajar jarak jauh tidak
mudah dilakukan dibanding pembelajaran tatap muka. Dalam pembelajaran tatap muka siswa
dapat menyapa langsung dengan guru. Siswa dalam pembelajaran jarak jauh tidak dapat
berkomunikasi secara langsung sehingga pembelajaran menjadi terbatas. Dengan begitu siswa
dan walinya harus berperan akti dan kreatif dalam pembelajaran Pembelajaran jarak jauh
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya siswa lebih fleksibel dalam belajar serta
mempunyai waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan tugas dan lebih leluasa mencari
referensi sumber belajar. Tetapi kelemahannya siswa tidak dapat bersosialisasi sehingga
mempengaruhi emosi siswa. Kelemahan lainnya jaringan internet yang tidak stabil ditambah
ada beberapa siswa yang tidak mempunyai hp. Dari kelebihan dan kelemahan dalam
pembelajaran jarak jauh perlunya peran orang tua terlibat langsung dalam belajar, sehingga
tercapai tujuan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian perlunya kerjasama antara guru dan
orang tua dalam proses pembelajaran. Menurut Surya (2006:2.7) setidaknya komunikasi
berkaitan dengan : (1) memahami makna pendidikan, (2) tujuan, (3) isi, (4) proses pendidikan,
(5) unsur-unsur penunjang pendidikan
Pengaruh Covid-19 Pada Pendidikan Karakter Anak
Pandemi covid-19 saat ini telah membuat sekian dari aspek kehidupan terdampak
olehnya. Dalam ranah Pendidikan, tentu saja terdampak. Salah satu yang menjadi acuan bahwa
Pendidikan pun demikian terdampak akibat covid-19 yakni diberlakukannya kebijakan sekolah
daring atau dalam jaringan yang berbasis online tatap muka secara virtual. Hal ini bisa dilihat
dari bebasnya peserta didik ketika melakukan pembelajaran daring saat kegiatan belajar
mengajar, di sisi lain pandangan mereka pada kelasnya, namun bisa juga mereka di sisi lain
membuka platform lain untuk dijadikan hiburan saat kelas daring tersebut. Tentu saja
Pendidikan karakter saat masa pandemi yang mengharuskan tatap muka secara virtual kurang
terkontrol, dikarenakan peserta didik diharuskan dikontrol oleh guru yang bertugas memantau
perkembangan karakter mereka secara langsung. Saat pembelajaran daring tentu Pendidikan

68 | P a g e
karakter diharuskan tetap dilaksanakan dengan pemahaman kompetensi dasar yang
mengharuskan peserta didik yang tidak hanya memahami materi pembelajarannya, namun
perlu memahami makna yang dimaksud di dalam materi tersebut, agar mereka tidak hanya
mampu memahami materinya namun dapat dikembangkannya dalam penerapannya di
kehidupan sehari hari yang disebut sebagai Pendidikan karakter. Dampak dari pandemi Covid-
19 ini memberikan efek yang sangat besar terutama dalam hal pendidikan, dimana pada saat
ini orang tua dan keluarga menjadi salah satu pengaruh besar terhadap kualitas pendidikan,
moral, dan karakter anak. Karena metode pembelajaran dilakukan secara daring dari
pendidikan dasar hingga perkuliahan dilakukan, akibatnya orang tua juga berperan sebagai
guru di rumah. Banyak hal positif apabila pembelajaran dilakukan secara daring, salah satunya
yaitu orang tua dapat memahami karakter anak ketika di sekolah, dan orang tua lebih mudah
untuk mengatur pergaulan anak. Tetapi di sisi lain anak juga merasakan tekanan yang
dilakukan oleh orang tua, seperti metode pembelajaran yang dilakukan orang tua berbeda
dengan guru di sekolah. Sehingga terkadang anak-anak merasa jenuh dan mengalami mental
ilnes. Namun sedikit sekali orang tua yang dapat memahami keadaan tersebut dan menganggap
sebagai hal yang biasa. Guru di sekolah memiliki peran penting dalam membimbing anak pada
jenjang dasar untuk memberikan insight positif di usia anak-anak. Karena sejatinya mereka
belum menerima perubahan yang luas oleh lingkungan sehingga pendidikan berkarakter, moral
dapat terbentuk dengan mudah. Namun pada saat pandemi ini pendidikan berkarakter kurang
diperhatikan bagi siswa sekolah dasar. Karena waktu belajar yang cukup luang, media
pembelajaran yang kurang inovatif dan kurangnya pengaruh positif dari lingkungan sekitar.
Oleh karena itu siswa cenderung menjadi pemalas dan kurang memperhatikan dalam hal tata
krama. Selain dari beberapa hal tersebut, belajar secara daring di rumah apabila dilihat secara
seksama kurang mendapatkan respon kepuasan dari para siswa. Karena hanya beberapa saja
orang tua yang paham tentang materi pelajaran anak sehingga banyak orang tua yang
menyerahkan tentang materi sekolah terebut pada bimbingan belajar dan selebihnya
membiarkan anak belajar secara mandiri dengan bantuan internet. Pada zaman sekarang
memang pada dasarnya internet semakin canggih dan minim sekali batasan akses untuk anak-
anak. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa nantinya anak-anak dapat mengakses situs
dewasa selain digunakan untuk media pembelajaran. Pengawasan orang tua perlu dipantau
lebih lanjut agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif. Kemudian komunikasi antara
orang tua dan guru pada saat pembelajaran daring ini sangat diperlukan. Dalam hal ini peran
orang tua sangat dibutuhkan untuk memantau anaknya dalam kegiatan belajar, karena hanya
mengandalkan guru saja tidak akan membuat siswa-siswi memahami materi yang dapat

69 | P a g e
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan pendidikan karakter. Dengan
perubahan teknologi yang canggih siswa-siswi dituntut untuk memahami cara memakai
kecanggihan teknologi yang memberikan dampak positif dan dampak negatif. Peran orang tua
sangat diperlukan bagi anak-anaknya untuk dapat mengembangkan pendidikan karakter dalam
lingkungan rumah, karena dalam masa ini sopan santun dalam kegiatan belajar-mengajar harus
diterapkan.

Kesimpulan
Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk
bumi. Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Ada
dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-
19. Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia
baik di kota maupun di desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familier melakukan
sekolah di rumah. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar
khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar
rumah. Banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang akan terpapar dampak jangka panjang
dari covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi waktu jangka panjang adalah aspek keadilan
dan peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antardaerah di Indonesia.
Banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang akan terpapar dampak jangka panjang dari
covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi waktu jangka panjang adalah aspek keadilan dan
peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antardaerah di Indonesia. Banyak
kelompok masyarakat di Indonesia yang akan terpapar dampak jangka panjang dari covid-19
ini. Dampak pendidikan dari sisi waktu jangka panjang adalah aspek keadilan dan peningkatan
ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antardaerah di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Suyono dan Hariyanto. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Winataputra U. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Surya M. 2006. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

70 | P a g e
PENTINGNYA KEBERSIHAN LINGKUNGAN BAGI PENDIDIKAN DI
MASA TRANSISI
Oleh :
Liibaan muhuydin (1908096056)

PENDAHULUAN
Menjaga Kebersiham Lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu,
selain merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-Nya, Kebersihan
Lingkungan harus tetap dijaga agar keluarga kita terhindar penyakit. Karena kesehatan tidak
ternilai harganya. Terkadang pada saat kita sehat, kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika
sakit kita baru sadar dan merasakan betapa kesehatan itu sungguh sangat berharga

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat
diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala
yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia
dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Dalam hal ini kebersihan limgkungan adalah suatu hal yang membahas meneganai
kesehatan dilingkungan sekitar kita baik dari segi udara,iklim, tanah,air dan semua komponen
lingkungan lainnya. Pada masa endemi virus corona ini penulis tertarik untuk membahas
mengenai pentingnya kesehatan lingkungan bagi pendidikan di masa transisi ini.

PEMBAHASAN

Di masa pandemi ini, kebersihan lingkungan sekolah akan menjadi lebih penting lagi
untuk memastikan anak tidak tertular penyakit yang diakibatkan oleh virus corona. Anak juga
harus dididik untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekolah agar kondisi fisik dan
mentalnya tetap terjaga dengan baik.

71 | P a g e
Ketika lingkungan sekolah bersih, manfaatnya bukan hanya akan dirasakan oleh anak
murid maupun guru yang sering berkegiatan di sekolah tersebut, melainkan juga masyarakat.
Berikut beberapa manfaat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dilihat dari subjeknya:

1. Bagi peserta didik

Seperti disinggung di atas, kebersihan sekolah dapat meningkatkan kesehatan


dan semangat anak dalam belajar. Anak pun menjadi tidak mudah sakit sehingga tidak
sering absen di dalam kelas dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.

2. Bagi guru dan warga sekolah lainnya

Kebersihan lingkungan sekolah dapat menaikkan nilai akademis siswa sehingga


secara tidak langsung juga menaikkan citra guru maupun reputasi sekolah itu sendiri.
Selain itu, biaya kesehatan yang harus dikeluarkan orang tua juga bisa berkurang karena
anak beraktivitas di lingkungan sekolah yang bersih.

3. Bagi masyarakat sekitar

Kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat menular ke


masyarakat sekitar yang diharapkan mencontoh pola hidup bersih warga sekolah
tersebut. Masyarakat sekitar sekolah juga tidak akan rentan terkena penyakit yang
berhubungan dengan buruknya kebersihan, seperti diare hingga demam berdarah.

KESIMPULAN

Kebersiham reproduksi merupakan hal penting dalam kehidupan. Islam memerintahkan


semua umatnya untuk mencapai kebahagiaan hidup yang diawali dari kesehatan, baik
kesehatan fisik, maupun non fisik, Kebersiham jasmani maupun rohani. Persoalan kesehatan
reproduksi biasanya terjadi pada usia awal, yaitu remaja. Masa ini menjadi masa yang beresiko
pada masalah kesehatan reproduksi seperti seks bebas, aborsi, kekerasal seksual, hamil di luar
pernikahan, bahkan sampai kematian ibu dan anak. Hal ini karena banyak anggapan bahwa
mengetahui masalah seksualitas masih dianggap tabu dan jorok, maka para remaja
membutuhkan Pendidikan dan informasi mengenai kesehatan reproduksi agar memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai reproduksi, bagaimana fungsi-fungsi organ bekerja,
bagaimana kehamilan dan dampak yang ditimbulkannya. Penerapan Pendidikan kesehatan

72 | P a g e
reproduksi di pondon pesantren Darussalam Watu Ringkel Karangpucung adalah sebagai
upaya mencegah penyimpangan reproduksi. dalam pelaksanaan Pendidikan tersebut dapat
berjalan

DAFTAR PUSTAKA

Aisyaroh, N. 2011. Kesehatan reproduksi Remaja. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung, Vol
123. No 49:71-84. Astuti. A. 2017. Penyakit Menular Seksual.
https://www.slideshare.net/AsihAstuti1/penyakitmenular-seksual-
78110810?qid=520e78c7-7e9e-4c06-9e3004d970576ad0&v=&b=&from_search=2)

[AER10] Adams, Ernest. 2010. Fundamentals of Game Design. USA: Education. [IBM16]
BAGUS, Ida. 2016. IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY (AR)
MENGGUNAKAN UNITY 3D DAN VUPORIA SDK. Bali : Universitas Udayana.
[ASM13] ASMOKO, Hindri. 2013. Teknik Ilustrasi Masalah-Fishbone Diagrams.
Magelang: Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan.
[RIO20] RIO, Andriyat. 2020. GDLC (Game Development Life Cycle). Kuningan:
Universitas

73 | P a g e
Profil Penulis

Nama Lengkap : Ayyu Rahmawati


NIM : 1903096111
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Demak, 01 Juni 2000
Fakultas / Prodi : FITK/PGMI

Nama Lengkap : Afifatul Luthfiyah


NIM : 1906026182
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Pati, 6 Agustus 2000
Fakultas / Prodi : FISIP/ Sosiologi

Nama Lengkap : Anis Indah Lestari


NIM : 1903046101
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Grobogan, 11 Oktober 2001
Fakultas / Prodi : FITK/PBI

Nama Lengkap : Willdan Amzam Stiawan


NIM : 1903016085
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Wonosobo, 14 September 2001
Fakultas / Prodi : FITK/PAI

Nama Lengkap : Luthfi Nara Sekha


NIM : 1903046092
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 20 Maret 2001

74 | P a g e
Fakultas / Prodi : FITK/PBI

Nama Lengkap : Muhammad Yasin


NIM : 1906026157
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Demak, 10 Maret 2001
Fakultas / Prodi : FISIP/ Sosiologi

Nama Lengkap : Liibaan Muhuydiin


NIM : 1908096056
Jenis Kelamin : laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Mugadisho, 1 Januari 1995
Fakultas / Prodi : FST/Teknologi Informasi

Nama Lengkap : Muhammad Nadjib


NIM : 1906026093
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 3 mei 2000
Fakultas / Prodi : FISIP/ Sosiologi

Nama Lengkap : Durin Maknunah


NIM : 1903106058
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Gresik, 02 Desember 2000
Fakultas / Prodi : FITK/ PIAUD

Nama Lengkap : Muhammad Falah


NIM : 1903106070
Jenis Kelamin : Laki-laki

75 | P a g e
Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 15 Mei 2000
Fakultas / Prodi : FITK/ PIAUD

Nama Lengkap : Dwi Umi Nurjannah


NIM : 1903016084
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Bojonegoro, 21 November 2001
Fakultas / Prodi : FITK/PAI

Nama Lengkap : Bayu Adjie Nursanto


NIM : 1908096023
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 22 Desember 2000
Fakultas / Prodi : FST/ Teknologi Informasi

Nama Lengkap : Wulantri Utami


NIM : 1902016168
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Pemalang, 04 November 2000
Fakultas / Prodi : FSH/ Hukum Keluarga Islam

Nama Lengkap : Diva Purwaningsih


NIM : 1902016165
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 27 Februari 2002
Fakultas / Prodi : FSH/ Hukum Keluarga Islam

Nama Lengkap : Elsa Manura


NIM : 1902026035

76 | P a g e
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Jepara,03 Mei 2001
Fakultas / Prodi : FSH/ Hukum Pidana Islam

77 | P a g e
QR-CBN

78 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai