Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ramadan Bagus Stya

Kelas : XII IPA 1

A. Hubungan Lingkungan Hidup dengan Pembangunan

Peningkatan usaha pembangunan, maka akan terjadi pula peningkatan


penggunaan sumber daya untuk menyokong pembangunan dan timbulnya
permasalahan-permasalahan dalam lingkungan hidup manusia.
Dalam pembangunan, sumber alam merupakan komponen yang penting
karena sumber alam ini memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan. Dalam
penggunaan sumber alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem proyek
pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadang-kadang bisa
membahayakan kehidupan umat.
Harus dicari jalan keluar yang saling menguntungkan dalam hubungan timbal
balik antara proses pembangunan, penggalian sumber daya, dan masala pengotoran
atau perusakan lingkungan hidup manusia. Sebab pada umumnya, proses
pembangunan mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup
manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan
sumber kekayaan alam secara kuantitatif & kualitatif, pencemaran biologis,
pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial budaya.
Kerugian-kerugian dan perubahan-perbahan terhadap lingkungan perlu
diperhitungkan, dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu
proyek pembangunan. Itulah sebabnya dala setiap usaha pembangunan, ongkos-
ongkos sosial untuk menjaga kelestarian lingkungan perlu diperhitungkan, sedapat
mungkin tidak memberatkan kepentingan umum masyarakat sebagai konsumen
hasil pembangunan tersebut.
beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan-
keputusan demikian, antara lain adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan
alam yang diketahui dan diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan sumber
kekayaan alam termasuk kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan alam
tersebut. Bagaiaman cara pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai
teknologi modern, termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan
terhadap memburuknya lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan
lingkungan dan menghitung biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Hal-hal di atas hanya merupakan sebagian dari daftar persoalan, atau
pertanyaan yang harus dipertimbangkan bertalian dengan setiap proyek
pembangunan. Juga sekedar menggambarkan masalah lingkungan yang konkret
yang harus dijawab. Setelah ditemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan-
pertanyaan tadi, maka disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi pelbagai
kegiatan pebangunan, baik berupa industri atau bidang lain yan gmemperhatikan
faktor perlindungan lingkungan hidup manusia.
1. Jenis Limbah yang menyebabkan Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat.
Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah berawal dari limbah domestik, limbah industri, dan limbah
pertanian
A. Limbah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk.
perdagang-an, pasar, tempat usaha hotel dan lain-lain.
“Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa
misalnya plastik, kaleng minuman, botol plastik air mineral dan lain-lain.”
“Limbah cair berupa sisa diterjen dari rumah, tinja, oli, dan lain-lain yang
meresap ke dalam tanah yang dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.”
B. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari lingkungan industri yang membuang limbah
secara langsung ke tanah tanpa proses penetralan zat-zat kimia terlebih dahulu.
“Limbah Industri bisa berupa limbah padat yang bisa berupa Lumpur yang
berasal dari sisa pengolahan misalkan sisa pengolahan kertas, gula, rayon, plywood
dan lain-lain”
“Limbah cairan yang berupa hasil pengolahan dari proses produksi industri
seperti sisa hasil pengolahan industri pelapisan logam, tembaga, perak, khrom,
boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam”
C. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari pemberian pupuk petani untuk tanamanya atau
racun untuk pembunuh hama. Misalnya pupuk urea dan pestisida.
D. Sampah dan Upaya Penanggulangannya
Budaya konsumerisme masyarakat saat ini mempunyai andil besar dalam
peningkatan jenis dan kualitas sampah. Di Era Globalisasi, para pelaku usaha dan
pebisnis bersaing sekeras mungkin untuk memasarkan produknya, tidak hanya itu
tapi mereka memiliki strategi bisnis dengan mengemas produknya dengan kemasan
yang menarik konsumen. Bervariasinya kemasan produk tersebut menimbulkan
peningkatan jenis dan kualitas sampah. Sayangnya desakan menciptakan produk
baru beserta kemasannya oleh para pelaku usaha tidak dibarengi dengan
memikirkan sistem pengelolaan persampahannya.
Kondisi ini seharusnya memacu berbagai pihak untuk turut memikirkan solusi
dari pengelolaan sampah, khususnya pemerintah yang mengatur kebijakan dan
para produsen sampah.
Dalam hal ini Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi telah
merumuskan beberapa kegiatan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat
Kota Bekasi terkait sistem pengelolaan persampahannya, melalui berbagai kegiatan
yang ada seperti Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian
Lingkungan Hidup, Pembinaan Eco School, Peringatan Hari-Hari Lingkungan
Hidup, dan berbagai kegiatan lainnya yang diharapkan.
Sampah erat kaitanya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah-
sampah tersebut akan hidup berbagai mikro organisme penyebab penyakit (bacteri
pathogen), dan juga binatang serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit
(vector). Oleh sebab itu, sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil
mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan
sampah yang baik, bukan saja untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk
keindahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah di sini adalah
meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau
pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan
kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Pengelolaan sampah didefinisikan sebagai kontrol terhadap timbulan sampah,
pewadahan, pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan, proses pembuangan
akhir sampah, di mana semua hal tersebut dikaitkan dengan prinsip – prinsip
terbaik untuk kesehatan, ekonomi, keteknikan/ engineering, konservasi, estetika,
lingkungan, juga terhadap sikap atau budaya local masyarakat itu sendiri.
3. Manfaatkan Sampah di lingkungan Kita
Dalam kehidupan, manusia tidak dapat dilepaskan dari sampah. Setiap hari
manusia selalu menghasilkan sampah yang semakin hari semakin banyak
jumlahnya. Sampah di perkotaan telah menjadi masalah yang cukup rumit
sehingga kadang sulit untuk mengatasinya.
Sampah adalah sisa-sisa barang atau benda yang sudah tak terpakai yang
akhirnya dibuang. Sampah di negara kita begitu berlimpah sehingga timbul
masalah dalam pembuangannya. Dulu pernah ada kota yang menghadapi persoalan
mengenai sampah sampai-sampai di tiap sudut kota ditemukan sampah yang
berserakan dan menggunung yang membuat kita terkejut dengan banyaknya
sampah yang ada. Sehingga kota tersebut sempat dijuluki kota sampah. Hal itu
terjadi akibat terbatasnya tempat untuk pembuangan sampah dan tidak adanya
alternatif lain untuk memanfaatkan sampah yang ada. Sampah yang bertumpuk
menimbulkan bau tak sedap dan penyakit menular yang berbahaya bagi manusia.
Sedangkan di lain tempat banyak orang yang membuang sampah sembarangan ke
selokan atau sungai yang akhirnya menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.
Sampah dapat digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diolah sedangkan sampah
anorganik adalah sampah yang dapat didaur ulang. Sampah organik dapat diolah
menjadi pupuk atau sumber energi. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh
rumah tangga adalah sampah organik (sampah basah) contohnya sampah dari
dapur, sisa sayuran, kulit buah dan daun. Sedangkan sampah anorganik contohnya
botol kaca, botol plastik, kaleng, dan kertas.
Peningkatan jumlah penduduk yang begitu pesat dan gaya hidup
masyarakatnya berpengaruh besar pada volume sampah yang dihasilkan. Bila hal
ini tidak cepat ditangani akan semakin komplek masalah yang ditimbulkan akibat
sampah. Jadi sampah perlu penanganan semua pihak bukan hanya oleh pemerintah
saja tetapi kita ikut aktif bertindak terhadap masalah tersebut. Paling tidak kita
dapat memanfaatkan sampah dari hasil rumah tangga kita sendiri.
Cara yang dapat dilakukan adalah sebelum membuang sampah pilahlah
terlebih dahulu sampah organik dan sampah anorganik. Pemanfaatan sampah
organik adalah dengan cara mengumpulkan sampah organik kemudian diolah
dengan cara pengomposan. Upaya pengolahan ini akan menghasilkan pupuk
sebagai penyubur tanah dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme, seperti
bakteri, jamur, serangga dan cacing. Bila kita mempunyai lahan/pekarangan yang
cukup luas sampah organik dapat dikubur di lahan kosong/pekarangan rumah.
Tetapi bila lahan kita terbatas, masukkan sampah sisa rumah tangga berupa sisa
sayuran atau daun-daun ke dalam kotak. Kotak ini dapat kita buat demgam ukuran
60x60x20 cm3. Kemudian isi kotak dengan daun, sisa sayuran lalu masukkan
beberapa ekor cacing tanah/merah lalu masukkan pula dua genggam tanah.
Lakukan hal tersebut setiap hari, sehingga lama kelamaan sampah tersebut berubah
menjadi kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman kita.
Pemanfaatan sampah organik yang lain adalah sampah organik dicampur
dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara dan dibiarkan
selama lebih kurang dua minggu sehingga menghasilkan biogas. Biogas ini dapat
dimanfaatkan untuk memasak yang tingkat polusinya relatif kecil.
Sampah anorganik berupa kaleng bekas dapat dimanfaatkan lagi misalnya
untuk pot tanaman, atau diberikan kepada pengumpul barang bekas untuk diolah
lagi di pabrik/industri daur ulang begitu pula botol bekas minuman. Untuk sampah
kertas/koran dapat diproses menjadi kertas daur ulang. Hancurkan kertas bersama
air dengan alat blender kemudian disaring lalu letakkan pada tempat cetakan untuk
selanjutnya dikeringkan. Produk kertas ini dapat digunakan untuk berbagai
kerajinan tangan (handycraft).
Bila kita aktif melakukan pemanfaatan sampah, sedikit banyak akan
berdampak pada lingkungan kita dan yang terpenting kita telah ikut melakukan
penghematan baik itu penghematan uang atau penghematan energi.
Dengan 4 contoh Artikel Lingkungan Hidup di atas tentunya kita sudah
paham dengan baik tentang Artikel Lingkungan Hidup dan sudah bisa mengerti
dengan baik hal-hal yang terjadi pada Lingkungan Hidup di sekitar kita. Dengan
Artikel Lingkungan Hidup ini semoga bisa memberikan manfaat bagi kita semua
dalam menjaga Lingkungan Hidup di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai