Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja


keras dari sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi
positif dari berbagai sektor pembangunan lainnya.
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28 Bagian H,
ayat (1) telah menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan,
kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Fungsi dimaksud memiliki makna
tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam
meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi
positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya upaya kesehatan sebagai asas pokok
program pembangunan nasional.

Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 10 ayat (2)
menyebutkan, bangunan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
terdiri atas ruang: b. ruang rawat inap; Dalam Bagian Ketiga tentang Bangunan, pasal 9 butir
(b) menyebutkan bahwa Persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut.

Dalam rangka mendukung Undang-Undang No. 44 tersebut, maka harus disusun


pedoman teknis fasilitas ruang rawat inap rumah sakit yang memenuhi standar pelayanan,
keamanan, keselamatan, kemudahan dan kenyamanan. Ruang rawat inap yang aman dan
nyaman merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan pasien,

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 1


oleh karena itu dalam merancang ruang rawat inap harus memenuhi persyaratan tertentu yang
mendukung terciptanya ruang rawat inap yang sehat, aman dan nyaman.
Perencanaan dan pengelolaan bangunan Ruangrawat inap rumah sakit pada dasarnya
adalah suatu upaya dalam menetapkan fasilitas fisik, tenaga dan peralatan yang diperlukan
untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan.

B. Tujuan.

Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Rawat Inap ini bertujuan untuk
memberikan petunjuk agar dalam perencanaan dan pengelolaan suatu bangunan Ruang rawat
inap di rumah sakit memperhatikan kaidah-kaidah pelayanan kesehatan, sehingga bagunan
Ruangrawat inap yang akan dibuat dapat menampung kebutuhan-kebutuhan pelayanan dan
dapat digunakan oleh pemakai, pengelola serta tidak berakibat buruk bagi keduanya.

C. Batasan Operasional

1. Ruang pasien rawat inap.


Ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan keperawatan dan
pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam.
Untuk tiap-tiap rumah sakit akan mempunyai ruang perawatan dengan nama sendiri-
sendiri sesuai dengan tingkat pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah
sakit kepada pasiennya
.
2. Ruang Pos Perawat.
Ruang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian asuhan dan pelayanan
keperawatan (pre dan post conference, pengaturan jadwal), dokumentasi sampai
dengan evaluasi pasien.

3. Ruang Konsultasi.
Ruang untuk melakukan konsultasi oleh profesi kesehatan kepada pasien dan
keluarganya.

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 2


4. Ruang perawat.
Ruang untuk istirahat perawat/petugas lainnya setelah melaksanakan kegiatan
pelayanan pasien atau tugas jaga.
Ruang perawat harus diatur sedemikian rupa untuk mempermudah semua pihak yang
memerlukan pelayanan pasien sehingga apabila ada keadaan darurat dapat segera
diketahui untuk diambil tindakan terhadap pasien.

5. Ruang Loker

Ruang loker adalah ruangan untuk menyimpan tas barang barang perawat sperti baju
seragam dan kebutuhan lainnya sehingga tas dan barang barang aman tersimpan dan
perawat dapat bekerja dengan tenang dan nyaman.

6. Ruang kepala rawat inap.


Ruang tempat kepala rawat inap melakukan manajemen asuhan dan pelayanan
keperawatan, diantaranya pembuatan program kerja dan pembinaan.

7. Ruang linen bersih.


Ruang untuk menyimpan bahan-bahan linen bersih yang akan digunakan di ruang
rawat.

8. Ruang linen kotor.


Ruangan untuk menyimpan bahan-bahan linen kotor yang telah digunakan di ruang
rawat inap sebelum di bawa ke ruang cuci (laundri).

9. Spoolhoek.
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khusnya yang berupa
cairan. Spoelhoek dala, bentuk bak atau kloset dengan leher angsa (water seal). Pada
ruang spoehoek juga harus disediakan kran air bersih untuk mencuci tempat cairan
atau cuci tangan. Ruang tempat spoelhoek ini harus menghadap keluar/berada di luar
area rawat inap ke arah koridor.

10. Kamar mandi/Toilet.

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 3


Fasilitas diatur sesuai kebutuhan, dan harus dijaga kebersihannya karena dengan
kamar mandi/toilet yang bersih citra rumah sakit khususnya ruang rawat inap akan
baik. Terdiri dari toilet pasien dan toilet staf.
11. Ruang Janitor.
Ruang tempat menyimpan dan mencuci alat-alat pembersih ruangan rawat inap.

12. Gudang bersih.


Gudang adalah ruangan tempat penyimpanan barang-barang/bahan-bahan dan
peralatan untuk keperluan ruang rawat inap.

D. Landasan pelayanan keperawatan

1. perawat,dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman pada


tanggungjawab yang bersumber pada adanya kebutuhan terhadap keperawatan
individu,keluarga,dan masyarakat

2. perawat dalam melaksanakan dalam bidang keperawatan memelihara suasana


lingkungan yang menghormati nilai nilai budaya adat istiadat dan kelangsungan hidup
dalam beragama dari individu keluarga dan masyarakat .

3. perawat dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu,kelurga dan


masyarakat senantiasa dilandasi rasa tulus iklas sesuai dengan martabat dan tradisi
luhur keperawatan

4. perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu,keluarga dan


masyarakat,khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya
kesehatan,serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan
kewajiban bagi kepentingan masyarakat

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 4


BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA

A. Sejarah Rumah Sakit Natar Medika

Rumah Sakit Natar Medika adalah salah satu Rumah Sakit swasta yang terletak di Jl.
Raya Natar No.4 Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan. Dibangun diatas
tanah seluas ± 5.000 M², luas bangunan= 3.363 M² dan seluruh kapasitas 104 unit tempat
tidur (TT) untuk rawat inap.

Rumah Sakit Natar Medika merupakan salah satu Rumah Sakit yang berada dibawah
naungan Yayasan Abdi Karya (YADIKA) Group yang bergerak dibidang kesehatan. Rumah
Sakit Natar Medika juga merupakan Rumah Sakit kelima yang didirikan oleh Yayasan Abdi
Karya ini.

Rumah Sakit Natar Medika didirikan tahun 2010 dan didukung oleh para Dokter dari
berbagai Disiplin Ilmu Kedokteran dengan Fasilitas Pemeriksaan, dan paramedis yang terdiri
dari perawat dan bidan yang profesional dan terampil.

B. Sarana dan Fasilitas


1. Pelayanan Rawat Jalan Terdiri dari :
- Poliklinik Umum
- Poliklinik Mata
- Poliklinik Anak
- Poliklinik Gigi
- Poliklinik Bedah
- Poliklinik Saraf
- Poliklinik Penyakit Dalam
- Poliklinik Paru
- Poliklinik Kandungan dan Kebidanan
- Poliklinik THT
2. Layanan Rawat Inap Terdiri Dari :
- Ruang Perawatan Super VIP
- Ruang Perawatan VIP
- Ruang Perawatan Kelas I

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 5


- Ruang Perawatan Kelas II
- Ruang Perawatan Kelas III
3. Sarana dan Fasilitas Lainnya :
- Ruang Operasi (OK)
- Ruang Bersalin (VK)
- Unit Gawat Darurat
- Pelayanan Laboratorium
- Pelayanan Radiologi
- Pelayanan Farmasi
- Pelayanan Ambulance
- Ruang Kamar Jenazah

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 6


BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RS NATAR MEDIKA

A. VISI RUMAH SAKIT


Mengutamakn pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan memberikan kepuasan
kepada setiap pengunjung

B. MISI RUMAH SAKIT


Memberikan pelayanan yang optimal dan baik bagi setiap pancari jasa dan pengunjung
tanpa membeda-bedakan kaya, miskin, agama, aliran, politik maupun ras

C. MOTTO RUMAH SAKIT


Rumah sakit dengan sentuhan kasih sayang

D. FALSAFAH RUMAH SAKIT


“DJITOE”
1. MINGGU : Melayani dengan sentuhan kasih sayang
2. Senin ”D” : Disiplin, Dedikasi, Dinamis
3. Selasa “J” : Jujur, Jeli
4. Rabu “I” : Inisiatif. Inovatif, Informatif
5. Kamis “T” : Taat, Tekun, teloiti, teladan, tanggung jawab, Tanggap
6. Jum’at “O” : Optimis, Objektif
7. Sabtu “E” : Empati, Edukatif

E. TUJUAN RUMAH SAKIT


1. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan
2. Pelayanan kesehatan RS Natar Medika terus berkembang dan meningkat
3. Tercapainya peningkatan produktifitasa RS Natar Medika
4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, memiliki
integritas, komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya pendidikan dan
pelatihan serta peningkatkan kesejahteraan yang adil dan manusiawi.

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 7


BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RS NATAR MEDIKA

Terlampir ada di folder luar dengan judul struktur organisasi rs natar medika karena apabila
di copy dilembar ini tdk cukup

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 8


BAB V
STRUKTUR KEPERAWATAN RAWAT INAP LANTAI IV
RS NATAR MEDIKA

DIREKTUR

Dr.ULIRIA DESIANNA SILAEN,MARS

WAKIL DIREKTUR

Dr.YEDID LEBANG Sp.Pk,M.Kes

KABID KEPERAWATAN
RISTA SILALAHI,Amd.Kep

KASIE PELAYANAN & KASIE SDM DAN


MUTU KEPERAWATAN PERALATAN
DEVIE KEPERAWATAN
CHRISTIAWATI,Amd.Kep FENI ANDRIYANI,Amd.Kep

PENANGGUNG JAWAB RAWAT


INAP LANTAI IV
GREITA ANDRIANA,Amd.Kep

PJ SHIFT PJ SHIFT PJ SHIFT PJ SHIFT

PERAWAT PELAKSANA

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 9


BAB VI

URAIAN JABATAN

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unit Keperawatan Rawat Inap

I.a. Nama Jabatan : Kepala Ruangan Unit Keperawatan Rawat inap

Atasan Langsung : Kabid Keperawatan

b. Tugas Pokok

1. Mengkoordinir pekerjaan teknis pengobatan dan pelayanan pasien pada


bagian perawatan ruangan
2. Membantu manager keperawatan dalam perencanaan,pembinaan,
koordinasi dan pengawasan pada ruang rawat inap

c. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab


1. Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP pelayanan
keperawatan
2. Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas)
3. Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga
yang ada di ruangan
4. Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat
5. Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan di
ruangan
6. Melakukan pertemuan rutin dengan semua Perawat setiap bulan untuk
membahas semua kebutuhan di ruangan
7. Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan selalu cukup
8. Mepmbuat peta resiko (menempatkan pasien di Ruang Rawat Inap
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-infeksi)
9. Mengorientasikan Pegawai baru di ruangan Rumah Sakit dengan
menggunakan format orientasi

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 10


10. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
11. Mengkoordinir tugas perawatan dalam upaya pelaksanaan asuhan
keperawatan berdasarkan proses.
12. Mengadakan kunjungan keliling ke ruangan perawatan untuk mengetahui
keadaan pasien dan kebutuhan personil perawatan
13. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan kepada kepala
perawatan
14. Memperlancar hubungan kerja antara perawatan rawat inap dengan unit
kerja lainnya di lingkungan rumah sakit
15. Bertanggung jawab atas kelengkapan status keperawatan 1x24 jam setelah
pasien pulang

d. Persyaratan

1. Berpendidikan minimal D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun


2. Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
3. Terampil dalam Praktek Keperawatan
4. Mempunyai sertifikat pelatihan menejemen bangsal

2.a. Nama Jabatan : Kepala Shift Unit Keperawatan Rawat Inap

Atasan Langsung : Kepala Ruang Unit Keperawatan Rawat Inap

Bawahan Langsung : Perawat Pelaksana

b. Tugas Pokok

a. Mengatur pembagian tugas secara merata dalam shiftnya


b. Membantu kepala ruangan dalam pengawasan alat kesehatan, inventaris
c. ruangan dan kebersihan serta perencanaan kebutuhan bulanan
c. Uraian Kegiatan

1. Mengikuti serah terima seluruh pasien dalam shiftnya


2. Bertanggung jawab atas pembukuan dan kelengkapan inventaris setiap
dinas
3. Bersama kepala ruangan mengontrol kebersihan dan kenyamanan ruangan

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 11


4. Mengkoordinir perawat untuk mengganti barang (Alkes/obat inventaris)
yang hilang dalam shiftnya
5. Melengkapi pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan dan membuat
rencana keperawatan/intervensi 1 (satu) diagnosa keperawatan
berdasarkan keluhan utama setelah pengkajian awal dilakukan
6. Melakukan persiapan alat untuk setiap tindakan keperawatan sesuai
prosedur yang didasari perencanaan keperawatan ataupun instruksi dokter
7. Mengisi tindakan keperawatan dan membuat catatan perkembangan dalam
status pasien sesuai prosedur
8. Melaporkan pasien yang akan pulang ke kasir via phone (sedini mungkin)
9. Menyiapkan blanko-blanko sesuai kebutuhan pasien: resep, pemeriksaan
laboratorium, Rontgen, surat kontrol dsb.
10. Menyusun urutan status untuk mempermudah kerja dokter dan perawat
11. Menyusun salinan pemeriksaan penunjang ke lembar rekam medis sesuai
urutan tanggal
12. Melakukan operan pasien pada pergantian dinas, terutama kondisi pasien,
perubahan terapi, rencana keperawatan maupun advise dokter yang harus
dilakukan oleh perawatan pada dinas selanjutnya
13. Mengisi pembukuan register pasien, laporan dinas, buku investaris, obat
dll
14. Melipat kassa, membuat kapas alkohol dan spalk infuse bila waktu
senggang
15. Memberikan penjelasan kepada keluarga agar mengikuti prosedur
administrasi kepulangan yang harus diselesaikan oleh pasien baik dalam
kondisi diijinkan, pulang paksa atau meninggal
16. Melengkapi status pasien
17. Mengembalikan seluruh sisa obat dan cairan pada pasien umum (obat
injeksi dan cairan yang dapat direturn
18. Menjelaskan therapy dan waktu kontrol pada pasien pulang
d. Persyaratan

1. Berpendidikan minimal D-III Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun

2. Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin

3. Terampil dalam Praktek Keperawatan

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 12


BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Resepsionis

UGD Satpam

kASIR Farmasi
POLI

Cleaning servis Radiologi


Unit Kerja Rawat Inap Lantai 4
Laboratorium
Driver
Kamar Operasi
Tekhnisi
GIZI
Sanitasi Lantai 3
Logistik
ICU
Fisioterapi

1. Hubungan Kerja Unit lantai 4 dengan Resepsionis


Unit lantai 4 bekerjasama dalam hal pemesanan kamar pasien baru rawat inap baik dari
poli maupun UGD.
2. Hubungan kerja unit dengan unit farmasi :
a. Unit Lantai 4 bekerja sama dengan unit farmasi dalam pengadaan perbekalan
obat emergensi stock di unit lantai 4, menggunakan formulir amprahan rumah
sakit.
b. Unit lantai 4 bekerja sama dengan unit farmasi dalam pengadaan perbekalan
farmasi alkes sesuai dengan SOP rumah sakit.
3. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan poliklinik
Unit kerja lantai 4 bekerja sama dengan unit poliklinik untuk jadwal dokter pesialis, dan
pasien baru yang masuk melalui poliklinik
4. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan UGD
Unit kerja lantai 4 bekerja sama dengan unit UGD dalam hal menerima pasien baru yang
masuk melalui UGD, dan pelaporan dan pengawasan pasien emergency oleh dr jaga.
5. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan Radiologi

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 13


Unit kerja Lantai 4 bekerjasam dengan Radiologi dalam pelaksanaan pemeriksaan
penunjang rontgen, ct scan, dan MRI.
6. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan Laboratorium
Unit Lantai 4 bekerja sama dengan Laboratorium dalam pelaksanaan pemeriksaan
penunjang laboratorium dan penyediaan transfusi darah.
7. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan Lantai 3
Unit Lantai 4 bekerjasama dengan lantai 3 dalam hal konsu dengan dokter spesialis
kandungan, dan memindahkan pasien yang diketahui hamil saat dirawat dan
memindahkan pasien non infeksius yang karena situasi dan kondisi dapat dirawat dilantai
3.
8. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan ICU
Unit kerja Lantai 4 bekerja sama dengan ICU dalam hal memindahkan pasien yang
memerlukan perawatan di ICU, dan menerima pasien pindahan ICU yang sudah bisa
dirawat di ruang perawatan.
9. Hubungan kerja Unit Kerja Lantai 4 dengan OK
Unit kerja Lantai 4 bekerjasama dengan OK dalam hal melaporkan dan mempersiapkan
pasien operasi.
10. Hubungan kerja Unit Lantai 4 dengan Fisioterapi
Unit Kerja Lantai 4 bekerjasama dengan fisioterapi dalam hal mengkolaborasikan pasien
yang memerlukan tindakan fisioterapi.
11. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan unit gizi :
Unit kerja lantai 4 bekerja sama dengan unit gizi dalam kolaborasi pemberian gizi/diit
pasien sesuai instruksi yang diberikan dokter.
12. Hubungan kerja Unit Lantai 4 dengan Sanitasi
Unit Kerja lantai 4 bekerja sama dengan sanitasi dalam hal pengelolaan sampah, baik
sampah medis dan sampah rumah tangga
13. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan logistik :
Unit kerja sama dengan logistik dalam pengadaan stock form-form rumah sakit, alat
kebutuhan rumah tangga, ATK, alat instrumen dan alat elektromedik menggunakan
formulir yang tersedian di rumah sakit.
14. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan tehnisi
Unit kerja lantai 4 bekerjasama dengan tehnisi dalam pemeliharaan dan perbaikan semua
sarana dan prasarana rumah tangga yang ada di uit lantai 4.
15. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan Driver

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 14


Unit kerja lantai 4 bekerja sama dengan driver dalam mengantar pasien yang dirujuk ke
rumah sakit lain, dan mengantar jenasah ke rumah.
16. Hubungan kerja unit Lantai 4 dengan cleaning service
Unit kerja lantai 4 bekerja sama dengan cleaning service dalam menjaga kebersihan
seluruh ruangan yang ada dilantai 4.
17. Hubungan Kerja Unit lantai 4 dengan satpam
Unit kerja Lantai 4 bekerja sama dengan satpam dalam menjaga keamanan dan
pengaturan pengunjung pasien rawat inap.
18. Hubungan kerja Unit Lantai 4 dengan Kasir
Unit Kerja Lantai 4 bekerjasama dengan Kasir dalam pengurusan administrasi pasien
selama dirawat.

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 15


BAB VIII

POLA KETENAGAAN

NAMA PENDIDIKAN SERTIFIKASI TENAGA YANG ADA


JABATAN
Kepala S1 Kedokteran  ATCLS -
Unit
Kepala S1/D3 1
Ruang keperawatan  Manajemen
Bangsal
Pj sift D3 BHD 4
Keperawatan
Pelaksana D3 BHD 5
Keperawatan
dan S1
keperawatan 4

Dasar Perhitungan Tenaga Unit Rawat Inap Lantai 3


Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori meliputi:
a. Asuhan Keperawatan Minimal
b. Asuhan Keperawatan Sedang
c. Asuhan Keperawatan Berat
No. Kategori Rata-rata jmlh Jmlh jam Jmlh jam perawatan / hari
pasien/hari perawatan/hari
a b c d e
1. Askep minimal 2 (c X d)
2. Askep sedang 3.08 ( c X d)
3. Askep berat 4,15 ( c X d)

Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :


jmlh jam perawatan diruangan perhari
jam efektif perawat
Jam efektif = 7 jam

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 16


Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan :
1. Hari libur / cuti / hari besar (loss day)
jmlh hari minggu dlm 1thn 1 X cuti+hari besar
+ jmlh prwt yg diperlukan
jumlah hari kerja efektif

2. Tenaga keperawatan yang mengerjakan pekerjaan non keperawatan (non nursing


jobs) seperti membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, dll diperkirakan
25% dalam jam pelayanan keperawatan
jumlah tenaga perawat + loss day X 25
100

 Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah hasil perhitungan tenaga yang
tersedia + faktor koreksi ( loss day + non nursing jobs )

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 17


BAB IX

PENILAIAN KARYAWAN

Penilaian karyawan dilakukan pada saat kontrak karyawan akan berakhir, karyawan
dipromosikan untuk menduduki jabatan dan proses pengajuan karyawan tetap.

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 18


BAB X

KEGIATAN ORIENTASI

Hari Materi Waktu Metoda Penanggung


Ke Jawab
Minggu Pembekalan oleh bagian 08.00-15.00 Pemberian materi Personalia
1 diklat dan SDM dan Tanya jawab kepegawaian
Minggu Orientasi perawat baru 07.00-14.00 Praktek Kabid
2-6 keruang perawatan Keperawatan
(setiap ruang perawatan
1 minggu)
Minggu Perawat melaksanakan 07.00-14.00 Praktek PJ Unit
7 tugas di unit masing-
masing yang sudah
ditentukan
Bulan 1 a) Perkenalan dengan 07.00-14.00 Praktek PJ Unit
semua karyawan di
ruangan maupun
unit lain
b) Orientasi struktur
organisasi
c) Kebijakan dan
peraturan ruangan
d) Peralatan dan
fasilitas serta
kamar/kelas yang
ada diruangan.
e) Format dan
administrasi ruangan
f) Standar SPO
ruangan
g) Cara berkomunikasi
dengan pasien

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 19


maupun dengan
karyawan lainnya
h) Sistem kerja
diruangan
i) Penatalaksanaan
obat dan linen
j) Melakukan asuhan
keperawatan
minimal
Bulan 2  Mulai belajar Sesuai Praktek PJ Unit
merawat 2 pasien jadwal shift
dengan tingkat
ketergantungan
minimal secara
mandiri
 Memantapkan
pelaksanaan
prosedur lanjut dan
diagnostik test
 Belajar mengikuti
visite dokter
spesialis/dokter
umum
Bulan 3  Mampu merawat Sesuai Praktek PJ Unit
pasien lebih dari 2 jadwal shift
pasien dengan
tingkat
ketergantungan
minimal – parsial
secara mandiri
 Memantapkan
pelaksanaan
prosedur lanjut dan

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 20


diagnostik test
 Mulai mengikuti
shift ruangan (pagi,
sore, malam)

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 21


BAB XIII

PERTEMUAN /RAPAT

Pertemuan dan rapat rutin yang dilakukan diruang rawat inap lantai 4 adalah rapat
berkala yang terdiri dari :

1. Rapat Rutin
Rapat rutin ruangan diselenggarakan pada :
Waktu : setiap minggu pertama tiap bulannya, tanggal sesuai kesepakatan
ruangan
Jam : 09 – selesai
Tempat : Ruang nurse station unit lantai 4
Peserta : Kepala Ruangan, PJ shift, perawat pelaksana unit Lantai 4
Materi :
 evaluasi kinerja mutu
 Masalah dan pemecahanannya
 evaluasi dan rekomendasi.
2. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.
Waktu : ditentukan sewaktu waktu ada masalah
Tempat : Ruang Nurse Station Unit Lantai 4
Peserta : Kepala Ruang, PJ sift dan Perawat pelaksana
Materi :
 Pembahasan masalah dan pemecahan
 Langkah Perbaikan untuk selanjutnya
3. Morning Report
Rapat rutin 2 hari sekali.
Waktu : setiap hari senin, rabu, dan jum’at
Tempat : Ruang Rapat
Peserta : Kabid Keperawatan, Kasie askep, Kasie SDM, Kabid pelayanan
medik, dan Kepala Ruangan unit keperawatan
Materi : Laporan jumlah pasien dan pembahasan masalah yang ada saat itu.

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 22


4. Rapat Bulanan
Rapat rutin bulanan seluruh unit keperawatan.
Waktu : jadwal menyesuaikan
Tempat : Ruang rapat
Peserta : Kabid Keperawatan, Kasie askep, Kasie SDM, Kepala Ruangan
Materi :
 evaluasi kinerja mutu
 Masalah dan pemecahanannya
 evaluasi dan rekomendasi

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 23


BAB XII

PELAPORAN

Sistem pelaporan di unit rawat inap lantai 4 meliputi :

1. Laporan harian
Laporan harian rawat inap meliputi sensus rawat inap, dan laporan per pasien di buku
laporan harian.
2. Lapopran Bulanan
Laporan bulanan meliputi jumlah pasien termasuk didalamnya pasien lama dan baru,
jumlah pasien keluar, penanggung jawab pasien, Jumlah BOR, ALOS, BTO, TOI,
dan diagnosa terbanyak.
3. Laporan Tri Wulan
Laporan tri wulan meliputi laporan per tiga bulan yang dibandingkan dengan tri wulan
sebelumnya, dan di bandingkan dengan tri wulan yang sama ditahun sebelumnya
4. Laporan Tahunan
Laporan Tahunan meliputi laporan per satu tahun.

Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Lantai 4 24

Anda mungkin juga menyukai