Anda di halaman 1dari 66

Eksekusi Ekselen

Menuju PLN Maluku Papua Terang

WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT


Menuju Kinerja Operasi Ekselen

Lama Padam / Plgg / Thn ( )


Kali Padam / Plgg / Thn ( )
Kesalahan Baca Meter ( )
Kecepatan Respon Pengaduan ( )
Layanan Pasang Baru & Perubahan Daya ( )
Kualitas Pasokan Listrik (-10% s.d +5%)

EKSEKUSI EKSELEN

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 iii


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat
menyelesaikan penyusunan Buku Visi Dstribusi Menuju kinerja Operasi Ekselen Wilayah
Papua dan Papua Barat. Terima kasih kepada semua puhak yang telah emmbantu hingga
selesainya penyusunan buku ini.

Program pembentukan Kinerja Operasi Ekselen Wilayah Papua dan Papua Barat
adalah satu langkah maju dalam usaha mewujudkan visi PLN ‘Diakui sebagai perusahaan
kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada
potensi insani’ . Dengan berjalannya program tersebut maka dirasa perlu dibuat
pendokumentasian program pembentukan Kinerja Operasi Ekselen dalam bentuk buku.

Buku ini berisi latar belakang pembentukan Kinerja Operasi Ekselen Wilayah Papua
dan Papua Barat. Pengertian, kondisi kinerja sebelum dibentuk menuju kinerja operasi
ekselen, target dan usaha yang dilakukan untuk pencapaian parameter pelayanan kelas dunia.
Program - program serta target – target dalam buku ini tidak bersifat mutlak, dapat dilakukan
revisi. Diharapkan buku ini dijadikan panduan dalam pelaksanaan Kinerja Operasi Ekselen
Wilayah Papua dan Papua Barat

Jayapura, 20 Juni 2017

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 iii


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

WILAYAH PAPUA DAN PAPUA


BARAT
MENUJU kinerja operasi ekselen

DAFTAR ISI

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 iii


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 iii


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

PT. PLN (Persero) sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia memiliki
tujuan utama yaitu mendistribusikan tenaga listrik dengan mutu dan kehandalan sesuai
standart kelas dunia dengan rasio elektrifikasi 100%. Untuk mencapai tujuan utama tersebut
PT. PLN (Persero) memiliki Visi dan Misi yang diiringi dengan tata nilai perusahaan yang
terperinci sebagai berikut :

Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Misi

 Menjalankan bisnis kelistrikan dari bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kehiatan masyarakat
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

Pada pertengahan tahun 2016 dari Kantor PLN Pusat telah terbentuk struktur
organisasi baru Regional Maluku Papua sehingga pengawasan bisa lebih fokus. Dari
Regional Maluku Papua telah menentukan Roadmap dari tahun 2015 sampai 2020 sebagai
acuan kerja khususnya untuk PLN Wilayah Papua dan Papua Barat. Sehingga muncul 9
program utama Regional Maluku Papua diantaranya sebagai berikut :

1. Meningkatkan keberadaan listrik


2. Memperbaiki kinerja operasi SAIDI, SAIFI , Susut, EAF , SFC , Tunggakan
3. Meningkatkan Kepuasan pelanggan
4. Memperbaiki Bauran Energi di sistem besar

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 1


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

5. Mengoptimalkan potensi energi LOKAL ( PLTA/PLTM/Gas /PLTS /PLT Bayu /PLT


Biomasa )
6. Meningkatkan mind set , kompetensi dan Kepemimpinan SDM
7. Memenuhi ketentuan lingkungan , K2 dan K3
8. Mengintegrasikan eksekusi Proyek Pembangkit , Transmisi , Distribusi dan Potensi
Pemasaran
9. Mensinergikan program PLN dengan Stake Holder ( EBTKE , Pemda , Mitra , dst )

Mengacu 9 program Regional Maluku Papua, maka PLN Wilayah Papua dan Papua Barat
membuat Visi Distribusi untuk 3 tahun kedepan yaitu tahun 2017 – 2019 dengan tetap
berorientasi pada kepuasan pelanggan dan meningkatkan keandalan Jaringan Distribusi serta
meningkatkan kinerja operasi. Visi Distribusi ini juga berupaya mengoptimalkan biaya
pemeliharaan agar sesuai dengan visi PLN Papua dan Papua Barat yang menitikberatkan pada
Upaya penurunan Biaya Pokok Produksi (BPP).

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 2


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

I.2 SEKILAS PT. PLN (Persero) WILAYAH PAPUA DAN


PAPUA BARAT
PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat merupakan salah satu Unit Induk
dibawah PT.PLN (Persero) Kantor Pusat. Salah satu kegiatannya adalah melaksanakan usaha
penyediaan tenaga listrik di pulau Papua dan Papua Barat. Luas Pulau Papua sekitar 21,9%
luas Indonesia atau 3,5 kali Pulau Jawa merupakan tantangan tersendiri bagi PLN WP2B
untuk meratakan pembangunan di sektor kelistrikan yang tumbuh sangat pesat.

Kantor PLN Wilayah Papua dan Papua Barat berkedudukan di kota Jayapura Provinsi
Papua. Tepatnya berada di Jl. Ahmad Yani No.18 Jayapura Utara kel. Gurabesi. Kota
Jayapura sendiri berbatasan dengan Negara Papua Nugini yang berada di sebelah Timur
Jayapura.

I.3 WILAYAH KERJA


Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat mencakup enam
wilayah kerja Operasi, secara geografis dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3 Wilayah kerja Papua dan Papua Barat

Selain menjalankan tugas dan fungsinya, PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat juga bertugas untuk melayani kebutuhan 6 Area Unit Pelayanan dari sisi teknik

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 3


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

ketenagalistrikan dan bertugas mengoperasikan Pembangkit untuk menjaga Pasokan Listrik


secara berkelanjutan, antara lain :

1. PT. PLN (Persero) Area Jayapura


2. PT. PLN (Persero) Area Timika
3. PT. PLN (Persero) Area Biak
4. PT. PLN (Persero) Area Merauke
5. PT. PLN (Persero) Area Manokwari
6. PT. PLN (Persero) Area Sorong
7. Sektor Papua dan Papua Barat

Dari enam Area Unit Pelayanan tersebut dibagi lagi menjadi Sub Unit Pelayanan yang
lebih dekat lagi yang dinamakan Rayon. Kantor Rayon di PT. PLN (Persero) Area Jayapura
terdapat 6 Unit Pelayanan yaitu Rayon Jayapura, Rayon Abepura, Rayon Sentani, Rayon
Arso, Rayon Genyem, Rayon Sarmi, dan Rayon Wamena seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.3.1.

Gambar 1.3.1 Unit Pelayanan Area Jayapura

Kantor Rayon di PT. PLN (Persero) Area Timika terdapat 2 Unit Pelayanan yaitu Rayon
Timika Kota dan Rayon Timika Jaya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.3.2.

Gambar 1.3.2 Unit Pelayanan Area Jayapura

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 4


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Kantor Rayon di PT. PLN (Persero) Area Biak terdapat 3 Unit Pelayanan yaitu Rayon Biak
Kota, Rayon Serui dan Rayon Yomdori seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.3.3. Kantor
Rayon Biak Kota sudah tergabung dengan Kantor PT. PLN (Persero) Area Biak.

Gambar 1.3.3 Unit Pelayanan Area Biak

Kantor Rayon di PT. PLN (Persero) Area Merauke terdapat 4 Unit Pelayanan yaitu Rayon
Merauke Kota, Rayon Kurik, Rayon Kuprik dan Rayon Tanah Merah seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.3.4. Kantor Rayon Merauke Kota sudah tergabung dengan
Kantor PT. PLN (Persero) Area Merauke.

Gambar 1.3.4 Unit Pelayanan Area Biak

Kantor Rayon di PT. PLN (Persero) Area Manokwari terdapat 4 Unit Pelayanan yaitu Rayon
Manokwari Kota, Rayon Nabire, Rayon Prafi dan Rayon Bintuni seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.3.5. Kantor Rayon Manokwari Kota sudah tergabung dengan Kantor PT.
PLN (Persero) Area Manokwari.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 5


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 1.3.5 Unit Pelayanan Area Manokwari

Kantor Rayon di PT. PLN (Persero) Area Sorong terdapat 6 Unit Pelayanan yaitu Rayon
Sorong Kota, Rayon Kaimana, Rayon Doom, Rayon Fakfak, Rayon Aimas dan Rayon
Teminabuan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.3.6. Kantor Rayon Sorong Kota sudah
tergabung dengan Kantor PT. PLN (Persero) Area Sorong.

Gambar 1.3.6 Unit Pelayanan Area Sorong

Pengoperasian Pasokan Listrik di PT. PLN (Persero) seluruh unit Area, dikelola oleh Sektor
Papua dan Papua Barat. Awalnya Sektor Papua dan Papua Barat hanya mengoperasikan
pasokan listrik hanya di Sistem Jayapura saja seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.3.7.
Sekarang seluruh area sudah di operasikan oleh Sektor Papua dan Paua Barat hanya di sistem
kota saja.

Gambar 1.3.7 Unit Sektor Papua dan Papua Barat

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 6


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

I.4 STRUKTUR ORGANISASI WILAYAH


Dalam menjalankan tugasnya, PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat
dibantu oleh 8 (delapan) Unit Pelaksana seperti ditunjukkan pada Gambar 1.4 berikut:

Gambar 1.4 Struktur Organisasi Wilayah Papua dan Papua Barat

Seluruh Area mengelola Aset pembangkit, jaringan Distribusi dan Pelanggan di Area
kerja masing-masing, Sektor Papua dan Papua Barat mengelola aset pembangkit di sebagian
sistem Area Jayapura, yaitu PLTD Waena, PLTD Yarmokh, PLTD Sentani, PLTD Arso,
PLTA Genyem, dan Tragi Sentani, sedangkan Unit Pelaksanan Konstruksi (UPK)
membangun jaringan distribusi untuk Listrik Pedesaan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Dan di Tahun 2017, ada 6 Area Unit Pelaksana. Kantor Wilayah dipimpin oleh General
Manager yang dibantu oleh 5 Manajer Bidang dengan struktur formasi jabatan yang
ditunjukan pada Gambar 1.4.1 sebagai berikut:

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 7


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 1.4.1 Struktur Organisasi Kantor Wilayah

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 8


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

I.5 DATA KEPEGAWAIAN


Tenaga Kerja yang ada di Kantor PT.PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat
berjumlah 134 Orang yang terdapat pada semua bidang. Apabila dilihat dari komposisi
pegawai menurut pendidikan dari 134 orang terdapat 44 Orang berpendidikan SLTA, 17
Orang berpendidikan D3, 69 Orang yang berpendidikan S1 dan 4 Orang yang sudah
berpendidikan S2 seperti ditunjukkan pada Gambar 1.5. Untuk pekerjaan Non Essensial di
kantor Wilayah bekerja sama dengan berbagai vendor tenaga kerja untuk menyediakan
tenaga kerja outsourching.

Apabila dilihat dari komposisi pegawai menurut usia dari 134 orang terdapat 32
Orang berusia (<=25), 32 Orang berusia (26-30), 3 Orang berusia (31-35), 4 Orang berusia
(36-40), 7 Orang berusia (41-45), 17 Orang berusia (46-50), 39 Orang berusia (51-55). Data
kepegawaian tersebut adalah data terupdate di bulan juni 2017 yang bisa ditunjukkan grafik

pada Gambar 1.5.1.

Gambar 1.5. Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 9


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 1.5.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan


Dari komposisi pegawai menurut usia dan pendidikannya perlu dilakukan breakdown
untuk melihat komposisi pegawai di bidang teknik dan Pelaksana Pengadaan Barang Jasa.
Pada bidang Teknik dan Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa terdapat 37 orang dimana ada
32 orang di bidang Teknik dan 5 orang di Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa. Dari 37
orang bidang teknik dan PPBJ terdapat 13 orang berpendidikan SMA/SMK, 7 orang
berpendidikan D3 dan 17 orang berpendidikan S1 ditunjukkan seperti Gambar 1.5.2.

Sedangkan bila dilihat dari komposisi pegawai menurut usia di bidang teknik dan
PPBJ dari 37 orang terdapat 8 Orang berusia (<=25), 11 Orang berusia (26-30), 2 Orang
berusia (36-40), 3 Orang berusia (41-45), 6 Orang berusia (46-50), 9 Orang berusia (51-55)

ditunjukkan grafik seperti Gambar 1.5.3.

Gambar 1.5.2 Komposisi Pegawai Bidang Teknik dan PPBJ Berdasarkan Pendidikan

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 10


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 1.5.3 Komposisi Pegawai Bidang Teknik dan PPBJ Berdasarkan Usia

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 11


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

BAB II

PENGUSAHAAN DAN KINERJA DISTRIBUSI


5 TAHUN TERAKHIR

II.1 DATA PENGUSAHAAN PELANGGAN, DAYA, kWh JUAL,


PENDAPATAN
PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat mempunyai 6 Area unit pelaksana
yang tersebar di Provinsi Papua dan Papua Barat yang mengelola jumlah pelanggan dan daya
tersambung jaringan distribusi. Data terakhir jumlah pelanggan pengguna listrik gabungan sampai
dengan bulan Mei 2017 berdasarkan TUL-III09 mencapai 549,012 Pelanggan seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tabel Jumlah Pelanggan Gabungan PLN Wilayah WP2B


Unit Satuan Realisasi Realisas Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
2012 i 2013 2014 2015 2016 Mei 2017
%
Jayapura plgg 129.313 155.480 175.622 191.507 158.071 160.881 14,08
Timika plgg - - - - 47.945 49.802 3,87
Biak plgg 38.727 48.140 50.612 53.251 56.032 56.649 9,97
Merauke plgg 40.209 46.687 53.289 56.897 59.119 59.989 10,23
Manokwari plgg 58.504 71.945 82.626 95.566 102.673 105.207 15,23
Sorong plgg 71.605 87.498 97.662 103.748 113.514 116.484 12,36
Gabungan plgg 338.358 409.750 459.811 500.969 537.354 549.012 12,38

Tren kenaikan jumlah pelanggan pengguna listrik gabungan sampai dengan Mei 2017 sebanyak
549,012 pelanggan. Kenaikan pelanggan Rata - rata setiap tahun sebesar 12,38 % seperti yang
ditunjukan pada Gambar 2.1.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 12


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 2.1 Tren Jumlah Pelanggan Gabungan PLN Wilayah WP2B

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 13


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Data terakhir jumlah Daya Tersambung pengguna listrik gabungan sampai dengan bulan Mei 2017 berdasarkan TUL-III09 mencapai
915,590,122 VA seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1 Tabel Jumlah Daya Tersambung Gabungan PLN Wilayah WP2B
Unit Satu Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
an 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Jayapura VA 238.794.442 282.260.667 318.513.974 348.909.479 290.589.678 297.554.828 13,53
Timika VA - - - - 91.247.644 95.032.122 4,15
Biak VA 51.608.682 61.490.628 65.064.502 69.973.614 75.641.983 76.723.483 10,15
Merauke VA 57.874.250 67.253.357 74.913.185 80.246.915 86.458.952 88.905.745 10,61
Manokwari VA 86.691.025 104.744.823 118.187.841 137.258.567 156.141.977 162.064.665 15,89
Sorong VA 113.284.168 134.278.598 151.970.263 165.014.491 188.754.429 195.309.279 13,67
Gabungan VA 548.252.567 650.028.073 728.649.765 801.403.066 888.834.663 915.590.122 12,89

Tren kenaikan jumlah pelanggan pengguna listrik gabungan sampai dengan Mei 2017 sebanyak 915.590.122 VA. Kenaikan Daya Tersambung
Rata - rata setiap tahun sebesar 12,89 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.1.1

Gambar 2.1.1 Tren Jumlah Daya Tersambung Gabungan PLN Wilayah WP2B

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 14


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Data terakhir jumlah kWh Jual dari pengguna listrik gabungan sampai dengan bulan Mei 2017 berdasarkan TUL-III09 mencapai 447,653,642
kWh seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.2

Tabel 2.1.2 Tabel Jumlah kWh Jual Gabungan PLN Wilayah WP2B
Unit Satuan Realisasi Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi Rata2
2012 Mei 2017 %
Jayapura kWh 434.893.343 480.517.460 529.325.775 556.205.355 498.616.962 153.675.571 3,84
Timika kWh - - - - 102.884.095 47.159.671 -54,16
Biak kWh 82.263.309 89.691.286 93.173.185 98.505.809 105.798.013 34.576.230 6,51
Merauke kWh 83.518.315 95.661.126 102.277.855 108.615.202 123.575.016 41.723.640 10,36
Manokwari kWh 144.754.415 160.320.148 181.720.983 199.020.965 219.148.023 73.688.836 10,93
Sorong kWh 201.901.270 227.935.576 248.910.647 256.555.116 281.550.539 96.829.694 8,73
Gabungan kWh 947.330.651 1.054.125.596 1.155.408.445 1.218.902.447 1.331.572.648 447.653.642 8,91

Tren kenaikan jumlah kWh Jual pengguna listrik gabungan sampai dengan Mei 2017 sebesar 447.653.642 kWh. Kenaikan Daya Tersambung
Rata - rata setiap tahun sebesar 8,91 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.1.2.

Gambar 2.1.2 Tren Jumlah kWh Gabungan PLN Wilayah WP2B

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 15


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Data terakhir jumlah pendapatan dari pengguna listrik gabungan sampai dengan bulan Mei 2017 berdasarkan TUL-III09 mencapai
549,532,495,332 kWh seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.3
Tabel 2.1.3 Tabel Jumlah kWh Jual Gabungan PLN Wilayah WP2B
Unit Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi Mei 2017 Rata2
%
Jayapura Rp 367.030.418.420 453.822.941.000 569.011.993.108 661.720.046.570 575.303.161.347 188.631.637.006 13,07
Timika Rp - - - - 129.693.903.706 62.406.046.406 -51,88
Biak Rp 66.015.076.376 79.563.927.712 93.302.736.650 107.149.822.122 112.118.233.384 40.140.141.929 14,32
Merauke Rp 67.340.351.475 85.527.941.168 103.866.791.044 120.399.164.898 136.255.210.103 49.955.136.690 19,38
Manokwar Rp 119.046.632.206 147.975.149.749 191.159.815.938 229.963.582.025 252.450.620.048 89.483.712.177 20,89
i
Sorong Rp 166.709.166.642 207.737.305.998 260.584.750.659 295.658.452.273 320.706.462.944 118.915.821.124 18,00
Gabungan Rp 786.141.645.119 974.627.265.627 1.217.926.087.399 1.414.891.067.888 1.526.527.591.532 549.532.495.332 18,25

Tren kenaikan jumlah pendapatan dari pengguna listrik gabungan sampai dengan Mei 2017 sebesar 549.532.495.332 kWh. Kenaikan Daya
Tersambung Rata - rata setiap tahun sebesar 18,25 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.1.3

Gambar 2.1.3 Tren Jumlah Pendapatan Gabungan PLN Wilayah WP2B

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 16


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

II.2 HISTORIS PERHITUNGAN SUSUT JARINGAN 2020

Perhitungan susut jaringan sudah diatur dalam Keputusan Direksi Nomor 217.K / DIR / 2005
tentang pedoman penyusunan laporan neraca energi. Dalam tersebut ditetapkan ketentuan –
ketentuan sebagai berikut :
1. Susut energi tidak termasuk energi yang dipergunakan untuk pemakaian sendiri
sistem
2. Loko Transmisi Netto adalah penjumlahan dari kWh Produksi Sendiri Netto, kWh
dari sewa pembangkit, kWh pembelian serta kWh yang diterima dari unit lain pada
jaringan transmisi.
3. Siap Salur Transmisi adalah kWh pada sistem transmisi yang siap dikirim ke sistem
distribusi maupun ke unit lain
4. Pemakaian Sendiri adalah jumlah kWh yang dipakai untuk berbagai keperluan
peralatan pendukung dan peralatan tertentu yang tetap mengkonsumsi kWh pada saat
menyalurkan dan pada saat tidak menyalurkan energi pada sistem
pembangkitan/sentral, antara lain peralatan bantu mesin pembangkit, peralatan
kontrol, peralatan switchyard, penerangan dan pendingin ruangan.

Sehingga
I. Periode Januari s/d April 2020
Pada periode ini, perhitungan susut berupa :
pemakaian sendiri sistem distribusi dengan metode pengurangan antara kWh
siap salur distribusi dengan kWh siap jual
Pemakaian Sentral ( PS Kit ) belum mengakomodir susut transformator step
up sebagai pemakaian sendiri, sedangkan transformator masuk kedalam
katagori peralatan yang mengkonsumsi kWh pada saat menyalurkan energi.

II. Periode Juni s/d Oktober 2020

Pada
BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 17
Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

III. Periode November & Desember 2020

Tabel 2.2.1 Tabel Kondisi Sistem Pembangkitan Gabungan PLN Wilayah WP2B
Indikator Total Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
Sistem KIT (MW) 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Daya Mampu Siang - 198.245 216.92 233.58 244.58 277.47 8.81
Malam - 196.315 218.97 236.02 253.65 288.08 10.09

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 18


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Beban Puncak Siang - 130.732 154.85 178.52 159.36 175.14 8.23


Malam - 171.388 189.97 211.03 208.95 228.22 7.54
Cadangan Siang - 67.513 62.06 55.06 85.21 102.32 13.87
Malam - 24.927 29.00 27.49 44.69 62.53 28.41

Tren kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak, dan Cadangan Pembangkit listrik total
gabungan sampai dengan Mei 2017 sebesar 288.08 MW, 228.22 MW dan 102.32 MW.
Kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Pembangkit Listrik Rata - rata setiap
tahun sebesar 10,09 %, 7,54 % dan 28,41 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.1.

Gambar 2.2.1 Tren Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Total Gabungan PLN
Wilayah WP2B
Sistem Pembangkitan di PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat terdapat
22 Sistem yang tetap terpantau dalam Neraca Daya. Dari data tabel diatas terlihat pasokan
listrik di seluruh sistem pembangkit masih bisa dibilang Surplus atau tidak ada pembangkit
yang defisit. Akan tetapi apabila terjadi pemeliharaan atau gangguan yang terjadi pada mesin
pembangkit, maka bisa jadi akan berakibat Defisit untuk pasokan listrik di sistem tersebut.
Untuk menantisipasi hal tersebut, maka Perencanaan Operasi harus detail, akurat dan
konsisten agar bisa diprediksi kejadian Defisit yang akan terjadi.

Dari Data kondisi sistem pembangkit gabungan diatas juga perlu dilakukan
breakdown per sistem besar di unit Area dan Rayon di Papua dan Papua Barat yang sudah
beroperasi dengan Beban Puncak lebih dari 10 MW diantaranya adalah Sistem Jayapura,
Siatem Timika, Sistem Biak, Siatem Merauke, Sistem Manokwari, Sistem Nabire dan Sistem
Sorong agar bisa dilakukan analisa operasi pembangkit yang berkelanjutan seperti pada

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 19


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Tabel 2.2.2 sampai Tabel 2.2.7. Untuk saat ini Sistem Nabire mengalami Defisit 3.4 MW
dikarenakan gangguan pada Mesin Pembangkit.

Tabel 2.2.2 Tabel Kondisi Sistem Pembangkitan Jayapura


Indikator Total Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
Sistem KIT (MW) 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Daya Mampu Siang - 62.4 63.55 68.3 60.8 90.55 11.82
Malam - 62.4 65.6 70.1 64.4 96.05 13.25
Beban Puncak Siang - 38.58 51.25 58.074 42.23 59.47 14.92
Malam - 53.45 58.88 68.178 56.19 67.405 7.08
Cadangan Siang - 23.82 12.3 10.226 18.57 31.08 20.93
Malam - 8.95 6.72 4.422 8.21 28.645 68.86

Tren kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak, dan Cadangan Pembangkit listrik Sistem
Jayapura sampai dengan Mei 2017 sebesar 96.05 MW, 67.405 MW dan 28.645 MW.
Kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Pembangkit Listrik Rata - rata setiap
tahun sebesar 13,25 %, 7,08 % dan 68,86 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.2.

Gambar 2.2.2 Tren Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Sistem Jayapura

Tabel 2.2.3 Tabel Kondisi Sistem Pembangkitan Timika


Indikator Total Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
Sistem KIT (MW) 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Daya Mampu Siang - 18.4 20.5 26.747 19.75 23.4 8.55
Malam - 18.4 20.5 25.1 23.76 26.3 9.80
Beban Puncak Siang - 13.8 15.3 19.862 17.525 17.525 7.23
Malam - 18.1 17.75 20.752 21.227 22.97 6.37
Cadangan Siang - 4.6 5.2 6.885 2.225 5.875 35.45
Malam - 0.3 2.75 4.348 2.533 3.33 216.10

Tren kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak, dan Cadangan Pembangkit listrik Sistem
Timika sampai dengan Mei 2017 sebesar 26.3 MW, 22.97 MW dan 3.33 MW. Kenaikan

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 20


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Pembangkit Listrik Rata - rata setiap tahun
sebesar 9,80 %, 6,37 % dan 216,10 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.3.

Gambar 2.2.3 Tren Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Sistem Timika

Tabel 2.2.4 Tabel Kondisi Sistem Pembangkitan Biak


Indikator Total Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
Sistem KIT (MW) 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Daya Mampu Siang - 12.1 11.4 16.5 14.7 12.30 2.93
Malam - 12.1 11.4 16.9 14.8 12.30 3.29
Beban Puncak Siang - 7.46 7.94 8.85 8.487 8.42 3.25
Malam - 10.11 10.66 11.6 11.27 11.43 3.21
Cadangan Siang - 4.64 3.46 7.65 6.213 3.879 9.82
Malam - 1.99 0.74 5.3 3.53 0.87 111.16

Tren kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak, dan Cadangan Pembangkit listrik Sistem Biak
sampai dengan Mei 2017 sebesar 12.3 MW, 11.43 MW dan 0.87 MW. Kenaikan Daya
Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Pembangkit Listrik Rata - rata setiap tahun sebesar
3,29 %, 3,21 % dan 111,16 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.4.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 21


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 2.2.4 Tren Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Sistem Biak

Tabel 2.2.5 Tabel Kondisi Sistem Pembangkitan Merauke


Indikator Total Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
Sistem KIT (MW) 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Daya Mampu Siang - 15.55 15 16.3 18.65 18.3 4.42
Malam - 15.15 15 17 18.65 18.3 5.04
Beban Puncak Siang - 8.8 11.7 13.9 11.9 11.5 8.50
Malam - 14.64 15.9 16.78 16.5 17.3 4.33
Cadangan Siang - 6.75 3.3 2.4 6.75 6.8 25.90
Malam - 0.51 -0.9 0.22 2.15 1.0 105.72

Tren kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak, dan Cadangan Pembangkit listrik Sistem
Merauke sampai dengan Mei 2017 sebesar 18.3 MW, 17.3 MW dan 1.0 MW. Kenaikan
Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Pembangkit Listrik Rata - rata setiap tahun
sebesar 5,04 %, 4,33 % dan 105,72 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.5.

Gambar 2.2.5 Tren Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Sistem Merauke

Tabel 2.2.6 Tabel Kondisi Sistem Pembangkitan Manokwari


Indikator Total Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
Sistem KIT (MW) 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Daya Mampu Siang - 15.7 16.4 15.73 22.95 30.6 19.90
Malam - 15.7 16.4 17.45 22.95 30.7 19.04
Beban Puncak Siang - 11.39 12.09 14.25 15.46 14.71 6.91
Malam - 14 14.77 15.99 19.05 20.15 9.67
Cadangan Siang - 4.31 4.31 1.48 7.49 15.89 113.14
Malam - 1.7 1.63 1.46 3.9 10.6 80.77

Tren kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak, dan Cadangan Pembangkit listrik Sistem
Manokwari sampai dengan Mei 2017 sebesar 30.7 MW, 20.15 MW dan 10.6 MW. Kenaikan
BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 22
Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Pembangkit Listrik Rata - rata setiap tahun
sebesar 19,04 %, 9,67 % dan 80,77 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.6.

Gambar 2.2.6 Tren Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Sistem Manokwari

Tabel 2.2.7 Tabel Kondisi Sistem Pembangkitan Nabire


Indikator Total Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
Sistem KIT (MW) 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Daya Mampu Siang - 12.3 12.4 13.95 14.95 13.2 2.19
Malam - 11.4 12.4 14.145 15.3 12.5 3.18
Beban Puncak Siang - 8.97 8.94 9.876 7.605 11.1 8.27
Malam - 11.13 11.55 12.745 13.97 15.93 9.45
Cadangan Siang - 3.33 3.46 4.074 7.345 2.1 7.63
Malam - 0.27 0.85 1.4 1.33 -3.4 -20.90

Tren kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak, dan Cadangan Pembangkit listrik Sistem
Nabire sampai dengan Mei 2017 sebesar 12.5 MW, 15.93 MW dan -3.4 MW. Kenaikan
Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Pembangkit Listrik Rata - rata setiap tahun
sebesar 3,18 %, 9,45 % dan -20,90 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.6.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 23


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 2.2.7 Tren Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Sistem Nabire

Tabel 2.2.8 Tabel Kondisi Sistem Pembangkitan Sorong


Indikator Total Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
Sistem KIT (MW) 2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 %
Daya Mampu Siang - 36.4 42.45 39.95 42.00 44.9 5.69
Malam - 36.4 42.45 39.54 42 44.9 5.72
Beban Puncak Siang - 27.79 29.86 32.68 32.52 32.2 3.85
Malam - 30.87 34.1 36.84 37.84 38.79 5.93
Cadangan Siang - 8.61 12.59 7.27 9.48 12.7 17.08
Malam - 5.53 8.35 2.7 4.16 8.5 35.65

Tren kenaikan Daya Mampu, Beban Puncak, dan Cadangan Pembangkit listrik Sistem
Sorong sampai dengan Mei 2017 sebesar 44.9 MW, 38.79 MW dan 8.5 MW. Kenaikan Daya
Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Pembangkit Listrik Rata - rata setiap tahun sebesar
5.72 %, 5,93 % dan 35,65 % seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.8.

Gambar 2.2.7 Tren Daya Mampu, Beban Puncak dan Cadangan Sistem Sorong

II.3 KINERJA PEMBANGKITAN


Kinerja pembangkitan dalam kurun waktu 5 tahun mengalami kenaikan pada indikator
pemakaian BBM, SFC dan Tara Kalor serta penurunan pada indikator Fuel Mix dan EAF
seperti yang ditunjukkan pada tabel. 2.3. Walaupun demikian kinerja Fuel mix masih cukup
tinggi karena sebagian besar pembangkit yang dominan masih mengandalkan pembangkit
berbahan bakar minyak (BBM)

Tabel 2.3 Tabel Kinerja Pembangkitan Gabungan PLN Wilayah WP2B


Indikator Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2
2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 (%)
Fuel Mix % 98.6 89.87 85.99 81.39 76 75.84 -6.29
BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 24
Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Pemakaian BBM Kliter 250,466. 280,573 299,717 299,721 311,558 135,147,5 5.70
EAF % 90 88.77 89.25 89.03 87.02 74.70 -0.83
SFC Liter/kWh - 0.266 0.268 0.268 0.273 0.273 0.87
Tara Kalor Kcal/kWh 2.381 2.447 2.442 2.460 2.486 2.442 1.09

Tren kenaikan kinerja pembangkitan gabungan sampai dengan 2016 terdapat pada
pemakaian BBM sebesar 311.558 Kliter, SFC sebesar 0.273 Liter/kWh dan Tara Kalor
sebesar 2.486 Kcal/kWh. Kenaikan Pemakaian BBM, SFC dan Tara Kalor Pembangkit
Listrik Rata - rata setiap tahun sebesar 5.70 %, 0.87 % dan 1,09 % seperti yang ditunjukan
pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Tren Kenaikan Kinerja Pembangkit

II.4 KINERJA DISTRIBUSI (GANGGUAN PENYULANG,


GANGGUAN TRAFO, SUSUT, SAIDI, SAIFI, RESPONSE
TIME, RECOVERY TIME)
Kinerja Distribusi dalam kurun waktu 5 tahun hamper mengalami kenaikan pada
indikator Susut Distribusi, SAIDI, SAIFI, dan Gang.Penyulang di tahun 2016. Data di tahun
tersebut bisa dibilang masih belum valid dikarenakan kurangnya budaya Integritas Data dan
kurangnya pemantauan langsung dari PLN Pusat.

Pada pertengahan tahun 2017, semua Kinerja Distribusi mengalami kenaikan seperti
yang ditunjukkan pada tabel 2.4. Hal ini dikarenakan di awal tahun 2017 sudah mulai
dibangun kembali budaya Integritas Data dan dipantau langsung dari PLN Pusat Regional

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 25


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Maluku Papua dengan cara menggunakan Format maupun Aplikasi yang diisi langsung oleh
Area Unit Pelaksana.

Tabel 2.4 Tabel Kinerja Distribusi

Indikator Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata2


2012 2013 2014 2015 2016 Mei 2017 (%)
Susut Distribusi MWh - 102,884 102,255 100,752 123,192 67,197 -6.32
% 9.26 8.97 8.13 7.63 8.47 10.61 3.53
SAIDI Menit/Plg 458 177.39 101.17 86.52 112.73 2054.31 326.78
SAIFI Kali/Plg 9.5 3.13 2.28 1.79 1.83 26.16 243.21
Gang. Penyulang Kali/100 45.13 22.56 8.19 8.22 100.92 36.76 190.16
kms
Rasio Gang. Trafo % 0.83 0.44 0.7 0.59 0.41 0.34 -10.24
Response Time Menit 141 - - - - 218.21 -
Recovery Time Menit - 91 90 116 90 293.23 57.80

Misalnya untuk laporan SAIDI SAIFI yang sudah menjadi Aplikasi yaitu APKT SAIDI
SAIFI. Sedangkan untuk Gang. Penyulang sudah menjadi Aplikasi yairu ASIMAP. Kedua
Aplikasi ini diharapkan data yang terinput bisa sama dengan laporan bulanan yang dikirim ke
SILM pusat. Data SILM tahun 2016 belum berintegritas data sehingga realisasi Gang.
Penyulang mengikuti data dari laporan bulanan dari Unit Area sebagai tolak ukur kinerja
2017.

Tren kenaikan kinerja Distribusi gabungan sampai dengan 2016 terdapat pada
indikator Susut Distribusi, SAIDI, SAIFI, dan Gang. Penyulang sebesar 8.47 %, 112.73
Menit/Plg, 1.83 Kali/Plg dan 100.92 Kali/100 kms. Tren Sampai dengan Mei 2017 hampir
semua kinerja Distribusi mengalami kenaikan pada indikator Susut Distribusi, SAIDI, SAIFI,
Response Time dan Recovery Time sebesar 10.61 %, 2054.31 Menit/Plg, 26.16 Kali/Plg,
218.21 Menit dan 293.23 Menit. Sedangkan potensi kenaikan ada pada indikator Gang.
Penyulang dan Rasio Gang. Trafo akan terjadi sampai akhir tahun 2017 karena sampai
dengan Mei 2017 sudah mencapai 36.76 % dan 0.34 %. Kenaikan Rata - rata setiap tahun
untuk indikator Susut Distribusi sebesar 3.53 %, SAIDI sebesar 326.78 Menit/Plg, SAIFI
sebesar 243.21 Kali/Plg, Gang. Penyulang sebesar 190.16 kali/100 kms, dan Recovery Time
sebesar 57.8 Menit seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.4.1

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 26


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 2.4.1 Tren Kenaikan Kinerja Pembangkit

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 27


Eksekusi Ekselen
Eksekusi Ekselen Menuju PLN Maluku Papua Terang
Menuju PLN Maluku Papua Terang

II.5 KINERJA NIAGA 5 TAHUN TERAKHIR (PIUTANG PELANGGAN, COP)


Kinerja Niaga dalam kurun waktu 5 tahun mengalami kenaikan pada indikator Piutang Pelanggan dan COP seperti yang ditunjukkan
pada tabel. 2.5. Kinerja ini bisa mempengaruhi distribusi terutama dari sisi beban trafo distribusi serta kwh penjualan.

Tabel 2.5 Tabel Kinerja Niaga


Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016
Realisasi Mei Rata2
2017 (%)
Piutang Plgg Rupiah 32,811,058,696 106,361,505,957 126,667,781,829 138,106,099,97 151,881,491,735 165,115,357,324 54.19
1
COP Hari 7.64 26.06 34.92 34.15 34.76 34.17 54.60

Tren kenaikan kinerja Niaga sampai dengan Mei 2017 terdapat pada Piutang Pelanggan sebesar Rp 165,115,357,324 dan COP sebesar
34.17 Hari. Kenaikan Piutang Pelanggan dan COP Rata - rata setiap tahun sebesar 54.19 % dan 54.60 % seperti yang ditunjukan pada Gambar
2.5.1.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 28


Eksekusi Ekselen
Eksekusi Ekselen Menuju PLN Maluku Papua Terang
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 2.4.1 Tren Kenaikan Kinerja Niaga

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 29


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

BAB III

MENUJU KINERJA OPERASI EKSELEN SESUAI VISI


DISTRIBUSI

3.1 INDIKATOR KINERJA OPERASI EKSELEN


Berdasarkan program Maluku Papua terang 2020 dari PLN Pusat Regional MP yaitu
eksekusi ekselen mewujudkan operasi ekselen ditunjukkan pada Gambar 3.1 terdapat 2
program kerja utama pada bidang distribusi diantaranya sebagai berikut :

1. Memperbaiki kinerja operasi Distribusi


2. Meningkatkan kepuasan pelanggan

Adapun beberapa indikator yang bisa ditunjukan sebagai ukuran program tersebut agar bisa
dilakukan evaluasi berdasarkan data kinerja adalah sebagai berikut :

 SAIDI (menit/plgg/thn)
 SAIFI (kali/plgg/thn)
 Gangguan JTM (kali/100 kms)
 Gangguan Trafo Distribusi (%)
 Kepuasan Pelanggan (%)

Gambar 3.1 Eksekusi Ekselen Mewujudkan Operasional Ekselen

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 30


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Untuk menilai apakah kinerja Operasi Ekselen telah tercapai atau belum oleh PT.
PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat, diperlukan suatu proses penilaian atau
benchmarking. Proses benchmarking dilakukan dengan cara mengevaluasi kinerja untuk
mengukur efektifitas program dan strategi yang telah dilaksanakan tersebut.

3.2 ROADMAP VISI DISTRIBUSI WILAYAH


Menindaklanjuti laporan data pengusahaan 2013-2017 yang telah terjabar pada tabel-
tabel dan grafik-grafik di bab sebelumnya. Maka PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat dapat menentukan acuan rencana kerja selanjutnya. PT. PLN (Persero) Wilayah
Papua dan Papua Barat juga menyusun Visi Distribusi 2019. Visi ini disusun berdasarkan
pada tren yang ada dari perkembangan tahun-tahun sebelumnya kemudian menyusun target
per tahun sampai tahun 2019 yaitu menuju Papua Terang 2020 sebagai Unit Induk. PT. PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat juga mengacu pada acuan Visi Distribusi 2019
yang dirumuskan oleh unit diatasnya.

Kendala yang telah dihadapi adalah laporan tahun sebelumnya yang belum
berintegritas sehingga realisasi sampai dengan Mei 2017 menjadi tinggi karena mulai terisi
integritas data. Berikut Visi Distribusi 2019 PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua
Barat secara garis besar dalam bentuk Gambar 3.2 sebagi berikut.

Gambar 3.2 Visi Distribusi 2019 PLN WP2B

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 31


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Tabel 3.2 Road Map Visi Distribusi 2019 PLN WP2B


Realisasi TARGET
Realisasi
No Indikator Satuan Mei
2016 2016 2017 2018 2019
2017
Menit/plg/Thn 1134 2054.31 86.52 553.44 2465.17 1848.75
1 SAIDI
Jam/plg/Thn 18.9 34.24 1.44 9.22 41 30.75
2 SAIFI Kali/plg/Thn 9.23 26.16 1.79 7.59 31.4 23.55
3 LOSSES % 8.47 10.61 7.3 7.27 9.6 8.64
GANGGUAN Per 100 kms 100.92 36.76 8.50 8.16 44.11 33.08
4
PENYULANG kali 5,254 1,992 1,618 441 2390 1792
GANGGUAN % 0.41 0.34 0.45 0.39 0.45 0.39
5
TRAFO Buah 15 13 19 15 19 15

Road Map Visi Distribusi 2019 yang ditampilkan pada tabel diatas adalah data
Realisasi sesuai dengan SILM tahun 2016 kecuali Realisasi Gangguan Penyulang yang
diambil dari laporan bulanan masing – masing Area. Dikarenakan Realisasi data 2016
tersebut dan integritas data di tahun 2017 sudah terlihat kenaikan yang sangat signifikan,
maka perhitungan asumsi target di tahun 2018 dan 2019 terdapat kenaikan karena
menyesuaikan Realisasi Mei 2017 dan melakukan perhitungan asumsi sampai Desember
2017 sebagai dasar.

3.3 ANALISA SWOT DALAM PENCAPAIAN KINERJA


OPERASI EKSELEN
Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi faktor – faktor
penentu kesuksesan pencapaian Kinerja Operasi Ekselen.

 Strengths
o Sarana dan Prasarana memadai terutama jalan
o Kawasan Operasi Ekselen merupakan kawasan pusat kota yang memiliki
beban puncak cukup besar
o Adanya Komitmen Manajemen untuk mewujudkan Operasi Ekselen
o Mitra Kerja Pelayanan Teknik dari Anak Perusahaan PLN

 Weaknesses
o Mesin Pembangkit sudah tua
o Banyak Pegawai yang sudah mendekati pensiun
o Belum Optimal YANTEK Pola II dan Operator APKT di unit
o SOP belum update seiring dengan perkembangan pasokan listrik

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 32


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

o Pemulihan gangguan yang cukup lama

 Opportunities
o Pertumbuhan Pelanggan yang naik rata2 10% per tahun
o Mengurangi gangguan sehingga tercapainya kepuasan pelanggan
o Pemetaan data lapangan yang lebih akurat
o Pembangunan dan pemanfaatan EBT di pusat kota

 Threats
o Kemarahan Pelanggan akibat gangguan yang dialami

o Laporan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya

o Gangguan lisrik tidak bisa di prediksi akibat cuaca buruk, pohon tumbang,
binatang yang hinggap di jaringan PLN
o Defisit Pembangkit yang berakibat pemadaman bergilir

3.4 RENCANA KERJA, PROSEDUR, DAN JADWAL


PELAKSANAAN MENUJU KINERJA OPERASI
EKSELEN
3.4.1 RENCANA KERJA
Rencana Kerja (Workplan) menuju Kinerja Operasi Ekselen bidang Distribusi yaitu
menurunkan Indikator berdasarkan Roadmap yang telah tersusun diatas dengan Realisasi
sampai dengan Mei 2017 sebagai acuan ditunjukkan pada Tabel 3.4 di bawah ini.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 33


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

3.4 Rencana Kerja


NO RENCANA KERJA EVALUASI 2017 RENCANA TINDAK LANJUT
Melakukan Up skilling dalam
- Pengetahuan Operator dalam pengisian Analisa
pengoperasian APKT SAIDI
dan Evaluasi masih kurang
SAIFI
- Masih lamanya pemulihan gangguan penyulang Perbaikan dan Pembangunan
karena masih manualnya Switching SUTM SCADA Baru di semua Unit
meskipun sudah terdapat SCADA Area
Pengadaan dan pemasangan
- Beberapa JTM di Unit Belum terpasang LBS
LBS Motorized dan
Motorized khususnya di kota
Menurunkan Angka SAIDI difungsukan Remote
1
SAIFI Koordinasi dengan
- Masih adanya Defisit Pembangkit yang
pembangkit agar tidak terjadi
mengharuskan untuk pemadaman bergilir
defisit
Melakukan Pemadaman
- Pemadaman Terencana yang dilakukan terlalu
Terencana bersamaan dengan
lama ( > 3 Jam )
pekerjaan Pemeliharaan

- Manuver beban yang dilakukan masih belum


Pembangunan Gardu Hubung
Optimal
Melakukan pengawasan
- Belum Optimalnya Pemeliharaan Penyulang
pelaksanaan SE.018 di unit Tier
dengan menggunakan SE.018
- 1 dan Tier - 2
Melakukan perampalan pohon
Menurunkan Angka - Masih banyaknya gangguan Penyulang yang dan pemasangan pelindung
2
Gangguan Penyulang disebabkan oleh Pohon dan gangguan sesaat pada isolator maupun
konduktor
Pembangunan dan
- Sistem masih menggunakan 20 kV dari
Pengembangan Transmisi
pembangkit PLTD
serta Gardu Induk
Mendorong seluruh Unit Area
Belum adanya pemetaan titik transaksi di unit
untuk membuat SLD titik
Area yang cukup akurat
transaksi
Pelaksanaan P2TL dilakukan
P2TL yang dilakukan masih belum optimal oleh pihak ke tiga kan dengan
pengawasan PLN
Menurunkan Angka Susut
3 Mengganti Meter Macet,
Jaringan Distribusi Masih Adanya meter macet, buram dan Rusak
Buram dan Rusak
Melakukan perbaikan AMR
Masih adanya AMR yang tidak berfungsi Maksimal pada pelanggan dengan
dibantu oleh Icon+
Terjadinya Drop tegangan di JTM dan JTR di ujung Melakukan Inspeksi dengan
Jaringan Thermovision
Melakukan Sosialisasi kembali
- Belum Terlaksananya Pemeliharaan Gardu
ke unit untuk pemeliharaan
dengan menggunakan SE.017
Gardu Distribusi
Menurunkan Angka Evaluasi Laporan YANTEK dan
4 - Belum Optimalnya YANTEK Pola II di Unit Area
Gangguan Trafo unit Memberikan Work Order
untuk Pemeliharaan Gardu
kepada YANTEK (HAR)
Pelaporan pengukuran Trafo
Tidak2017
BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B adanya data Trafo Overload yang lebih
– 2019 34 yang
dari unit Area ke Wilayah
akurat dan berkelanjutan
dilakukan oleh YANTEK
Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

3.4.2 PROSEDUR
A. Menurunkan Angka SAIDI SAIFI
 Melakukan Up skilling dalam Pengoperasian APKT SAIDI SAIFI
Sejak berubahnya aturan mengenai pelaporan SAIDI SAIFI yang semula
mengacu pada SE DIR 031 menjadi SE DIR 0004 dan telah di integrasikan dengan
APKT sehingga laporan SAIDI SAIFI sudah berdasarkan laporan yang masuk di
APKT SAIDI SAIFI, maka operator yang melakukan input APKT SAIDI SAIFI
masih perlu dilakukan pemantauan oleh unit terkait dalam melakukan input gangguan
secara benar sesuai dengan SOP. Meskipun sebelum Go Live telah dilakukan
pemantauan melalui Chat via selular untuk dilakukan sharing, perlu dilakukan
pemahaman kembali kepada semua operator khususnya yang ada di semua Rayon
yang terdapat operator.
Kondisi sampai sekarang di unit Rayon yang sudah terdapat Operator APKT
SAIDI SAFI ditunjukkan pada Tabel 3.4.2

Tabel 3.4.2. Kondisi Unit Rayon yang terdapat Operator APKT


Jumlah Jumlah
NO Unit Area Unit Rayon Vendor
Shift SDM
Jayapura
Abepura
1 Jayapura 3 4 PT. Haleyora Powerindo
Sentani
Arso
Timika Kota
2 Timika 3 4 PT. Centro
Timika Jaya
Biak kota 3 4 PT. Lakawan
3 Biak Serui
Yomdori
Merauke Kota 3 4
Kurik 3 4
4 Merauke PT. Haleyora Powerindo
Kuprik 3 4
Tanah Merah 3 4
Manokwari Kota
3 4
Prafi PT. Haleyora Powerindo
5 Manokwari
Nabire 3 4
Bintuni
Sorong Kota 3 4
Aimas 3 4
Dum – 2019 PT. Haleyora Powerindo
BUKU VISI 6DISTRIBUSI
SorongWP2B 2017 35
Teminabuan 3 4 (Proses Kontrak)
Fakfak 3 4
Kaimana 3 4
Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

 Perbaikan dan Pembangunan SCADA Baru di semua Unit Area


Sistem Kelistrikan yang ada di seluruh Papua dan Papua Barat masih
terbangun SCADA di beberapa unit Area saja khususnya dikota. SCADA eksisting
yang terbangun pun masih terdapat kendala jaringan telekomunikasi. Jaringan
telekomunikasi yang digunakan yaitu GPRS dan kabel FO. Dari dua telekomunikasi
tersebut yang lebih handal adalah kabel FO yang saat ini masih belum bekerja
maksimal khususnya di Area Jayapura.
Perbaikan telekomunikasi di Area Jayapura lebih baiknya dilakukan oleh anak
perusahaan PLN dari Icon+ karena hasil perbaikan SCADA yang ada di Area
Jayapura masih dirasa masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Area Sorong juga
mempunyai mini SCADA dan bisa digunakan untuk melakukan eksekusi Open Close
CB maupun LBS Motorized.
Pembangunan SCADA Baru juga akan dilakukan di Area Merauke, Area
Manokwari, Area Biak dan Area Timika. Hal ini agar dilakukan penormalan
penyulang apabila terjadi gangguan di daerah kota dapat dilakukan dengan cepat dan
menghasilkan nilai SAIDI yang rendah.
 Pengadaan dan Pemasangan LBS Motorized dan difungsikan Remote
Penyulang yang ada di seluruh unit Area dan Rayon di WP2B terdapat
beberapa Switch TM yang digunakan seperti LBS sebagai Sectionalizer. Fungsi dari
LBS tersebut untuk maneuver jaringan yang bertujuan melokalisir daerah padam jika
terjadi gangguan. Saat ini kondisi existing LBS tersebut masih ada yang manual yaitu
dengan menggunakan pipa besi untuk membuka dan menutup LBS. Adapun LBS
Motorized yang terpasang existing akan tetapi tidak difungsikan Remote dan tetap
difungsikan manual. Seharusnya LBS Motorized bekerja apabila terjadi gangguan
penyulang dan berakibat padam, maka LBS Motorized tersebut bisa terbuka (open)
dengan otomatis.
Kerja LBS Motorized ini bisa mempercepat pemulihan (Recovery Time)
karena ketika penyulang padam, tidak perlu lagi memposisikan terbuka (open) untuk
LBS yang terdapat di Penyulang tersebut. Berikut data LBS Motorized yang terdapat
pada penyulang di unit Area ditunjukkan pada Tabel 3.4.3

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 36


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Tabel 3.4.3 Data LBS Motorized di Unit Area


PENYULANG
PEMUTUS JARINGAN
JUMLAH PANJANG JTM/
NO AREA
penyulan LBS LBS JUMLAH JTM/
(Pylg) (kms) Recloser
g Manual Motorized PEMUTUS Pemutus
1 JAYAPURA 50 1,237.98 24.76 96 41 16 153 8
2 SORONG 43 778.16 18.10 35 31 4 70 11
3 BIAK 15 626.36 41.76 37 11 5 53 12
4 MERAUKE 15 868.93 57.93 53 8 0 61 14
5 MANOKWARI 18 950.66 52.81 42 19 1 62 15
6 TIMIKA 4 204 51 17 13 1 31 7
WILAYAH 145 4,665.80 32.18 280 123 27 430 11

 Koordinasi dengan Pembangkitan agar tidak terjadi Defisit


Bidang pembangkitan mempunyai Rencana Operasi Bulanan (ROB) yang di
update tiap bulannya. Hal ini dilakukan agar ada antisipasi dari bidang pembangkitan
untuk menyediakan pasokan listrik nya apabila terjadi gangguan pada mesin dan
pembangkit listrik yang lain seperti PLTA atau PLTU agar pembangkit listrik masih
beroperasi tanpa harus melakukan pemadaman bergilir yang menyebabkan besarnya
nilai SAIDI SAIFI.
Meskipun ini adalah bukan kinerja Distribusi, akan tetapi di dalam APKT
SAIDI SAIFI SE.0004 terdapat padam karena kelompok Pembangkit dan kelompok
Transmisi. Jadi pasokan listrik dari pembankit juga mempengaruhi kinerja SAIDI
SAIFI yang dimiliki oleh Distribusi.
 Melaksanakan Pemadaman Terencana bersamaan dengan Pelmeliharaan
Pemadaman Terencana yang dilakukan oleh unit kalau bisa bersamaan dengan
pekerjaan perbaikan maupun pemeliharaan yang telah direncanakan sebelumnya agar
pemadaman terencana tersebut lebih efektif. Pemadaman Terencana ini harus bisa
dipastikan cepat dalam pelaksanaan nya karena Recovery Time yang telah disepakati
adalah maksimal 3 jam. Hal ini juga berlaku dalam sistem APKT SE.0004 yang akan
berpengaruh dalam perhitungan Recovery Time dn SAIDI.
Sebaiknya pemadaman ini dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang
dengan membuat SOP daerah padam dan manuver yang dilakukan serta
memberitahukan kepada pelanggan melalui media surat atau radio untuk memperbaiki

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 37


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

citra PLN di mata pelanggan. Pemberitahuan pemadaman bisa dilakukan 7 hari


sebelum pelaksanaan. Kebijakan Manajemen bisa dilakukan seperti pemadaman harus
dilakukan maksimal 2 – 2.5 jam agar nilai Recovery Time bisa didapat dan angka
SAIDI tidak terlalu besar.
 Pembangunan Gardu Hubung
Usulan Pembangunan Gardu Hubung ini adalah untuk melakukan manuver
pengendali beban listrik apabila terjadi gangguan maupun pemadaman. Hal ini
dilakukan untuk memperkecil daerah padam dan memeperbaiki kinerja SAIDI.
Usulan Pembangunan Gardu Hubung ini berasal dari Unit Area yang akan
dilaksanakan di Area Jayapura, Manokwari, Sorong, dan Merauke pada TW.II dan
TW.III.

B. Menurunkan Angka Gangguan Penyulang

 Melakukan pengawasan pelaksanaan SE.018 di unit Tier – 1


Gangguan penyulang yang terjadi sampai dengan Mei 2017sudah melebihi
target yang telah ditentukan dalm kontrak manajemen tahun 2017. Tinggi nya realisasi
ini dikarenakan data yang terinput sudah mulai berintegritas data. PT. PLN (Persero)
Wilayah Papua dan Papua Barat baru saja medapatkan penjelasan mengenai SE.018
tentang Metode Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Menengah Berbasis Kaidah
Manajemen Aset.
Penerapan yang dilakukan secara bertahap dilakukan mulai dari sosialisasi ke
Area yang ditunjuk dan langsung melakukan praktek lapangan. Kendala yang terjadi
adalah data – data pendukung belum ada di Unit Area seperti Nomer Tiang dan
Aplikasi yang mendukung saat melakukan Inspeksi Tier – 1. Pada akhirnya
menggunakan Aplikasi My Dream yang dimiliki oleh PLN Dist Bali.
Untuk menjamin penyaluran tenaga listrik yang andal, efisien dan berkualitas
kepada pelanggan. Sebagai upaya pencapaian tujuan utama tersebut, pedoman ini
secara khusus diarahkan pada pencapaian hal-hal sebagai berikut:
1. Penerapan metodologi pemeliharaan yang memadukan metoda preventif
(time base) dan prediktif (condifion-base).
2. Pemilihan metoda dan peralatan inspeksi yang tepat untuk jaringan JTM
dan Peralatan pendukungnya.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 38


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

3. Kemampuan unit PLN dalam membuat program pemeliharaan


berdasarkan skala prioritas yang mempertimbangkan faktor kelas aset,
tingkat resiko dan profil kelas pelanggan.
Metoda Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Menengah Berbasis Kaidah
Manajemen Aset ini meliputi :
1. Prosedur pemeliharaan JTM yang menggunakan integrasi metode
preventif dan prediktif dan dilengkapi dengan kaidah manajemen asset.
2. Penggunaan deskripsi kuantitatif dan kualitatif Health lndex pada aset
JTM yang menunjukan level potensi gangguan sebagai acuan untuk
pelaksanaan periode pemeliharaan.
3. Penentuan jadwal awal pelaksanaan Tier – 1 dan Tier – 2 dengan
memperhatikan maturity level manajemen aset.

Gambar 3.4.2 Model tahapan maturity


Model metodologi pemeliharaan dengan tingkat maturity ke-3 tersebut
ditandai dengan dilaksanakannya langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pembuatan Health lndex dan kelas aset untuk peralatan utama distribusi.
2. Penjadwalan pemeliharaan berdasarkan Health lndex dan kelas aset untuk
peralatan distribusi utama.
3. Pemanfaatan hasil inspeksi dalam pembuatan prioritas tindak lajut
pemeliharaan.
Metoda Inspeksi JTM Berbasis Manajemen Data Aset
Metoda ini menggunakan integrasi metode preventif dan prediktif dan
dilengkapi dengan kaidah manajemen aset.
1. Kelas Aset JTM

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 39


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

a. Penggolongan aset JTM didasarkan pada perbedaan tingkat kerawanaan


jaringan dari pengaruh polutan dan gangguan eksternal lainnya, seperti
ditunjukkan Pada tabel 3.4.21:
Tabel 3.4.21. Tipikal Pembagian Kelas Aset JTM
Kelas Tingkat
No Deskripsi Prioritas
Aset Polusi
Lokasi : Industri
berat,
1 Kelas 1 Tinggi 1
Pertambangan,
pantai
Lokasi : Perkotaan,
2 Kelas 2 CBD (*), Kantor Sedang 2
Pemerintahan
Lokasi :
Pegunungan,
3 Kelas 3 Rendah 3
Perkebunan,
Pertanian
(*). CBD = Central Bussiness District
b. Aset JTM yang berada pada kelas aset yang berbeda akan mendapat frekuensi
pemeliharaan yang berbeda. Misalnya, frekuensi pemeliharaan terhadap JTM
pada kelas 1 lebih sering/cepat dibandingkan kelas 2.
2. Health lndex
a. Nilai Health Index JTM diperoleh dari hasil inspeksi yang menggambarkan
potret sesaat kondisi JTM tersebut.
b. Nilai Health lndex pada point diatas digunakan sebagai salah satu dasar
perencanaan pemeliharaan JTM untuk mencapai optimasi antara biaya, kinerja
dan risiko.
Tabel 3.4.22 lnterpretasi skor Health Index JTM
Kecepatan
Health
Scoring Deskripsi Follow – up
Index
(hari)
Tidak diperlu kan
Baik 3 Persentase tiang - mengikuti
kondisi baik 100% inspeksi
berikutnya
Cukup 2 Nilai terendah hasil Tidak diperlukan
inspeksi adalah - mengikuti
cukup inspeksi
BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 40
Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

berikutnya
Nilai terendah hasil
Kurang 1 inspeksi adalah < 14 hari
kurang
Nilai terendah hasil
Buruk 0 inspeksi adalah < 7 hari
buruk
3. Frequency Multiplier
a. Untuk meningkatkan selektifitas kegiatan online assessment tier – 2 pada JTM,
digunakan parameter Frequency Multiplier yang akan membedakan standar
interval periode online assessment tier - 2 pada masing - masing JTM.
b. Angka Frequency Multiplier merupakan kombinasi dari 2 (dua) parameter
diferensiator, yaitu kelas aset dan Health lndex yang akan menghasilkan
koefisien pengali untuk menentukan interval online assessment tier - 2 , Seperti
ditunjukkan Pada tabel 3
c. Sebagai suatu kebijakan, aset JTM yang memiliki Health lndex "kurang" dan
"buruk" untuk ketiga kelas aset JTM akan segera ditindaklanjuti.
Tabel 3.4.23 Matriks Frequency Multiplier pemeliharaan JTM
Kelas Health Index
Aset Baik Cukup Kurang Buruk
Kelas 1 0.75 0.5 0.25 0.1
Kelas 2 1 0.75 0.5 0.25
Kelas 3 1.5 1 0.75 0.5
4. Peralatan inspeksi khusus
a. Pelaksanaan online assessmenttier - 2 pada JTM menggunakan peralatan
inspeksi khusus untuk mendeteksi kondisi aktual peralatan - peralatan kritikal
JTM, yaitu lnfrared Thermography, Ultrasound Detector, dan ADD (Arresters
Default Detection).
b. lnfrared Thermography dipergunakan untuk mendapatkan informasi
suhu/temperatur dari peralatan - peralatan kritikal yang ada pada jaringan JTM
yang akan dibandingkan dengan ambang temperatur standar.
c. Ultrasound detector dipergunakan untuk mendeteksi terjadinya proses ionisasi
dielektrik yang mengeluarkan suara pada range frekuensi ultrasonik. Secara
umum proses ionisasi dielektrik tersebut terjadi dalam bentuk corona, tracking

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 41


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

dan arcing yang ditampilkan melalui besaran dan bentuk sinyal suara / noise
pada peralatan ultrasound detector.
d. ADD (Arrester Default Detection) dipergunakan untuk mendeteksi partial
discharge pada arester yang mengindikasikan arester yang dipasang masih layak
atau tidak layak.
5. Tahapan Inspeksi JTM
Kegiatan inspeksi JTM dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu screening
berdasarkan data gangguan, dari data tersebut disusun jadwal inspeksi yang
dilaksanakan dengan metode online assessment tier – 1 menggunakan panca indra,
online assessment tier – 2 menggunakan alat ukur khusus dan corrective inspection
pasca terjadi gangguan.
6. Tahapan Screening
a. Tahapan screening dilakukan satu kali pada tahap awal pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan yang ditujukan untuk menghasilkan daftar urutan/prioritas JTM
yang akan diproses lebih lanjut ke tahapan online assessment.
b. Acuan yang digunakan dalam pembuatan daftar prioritas tersebut meliputi aspek
utama berikut ini:
i. Performance, dengan parameter total gangguan permanen dan temporer
selama tahun terakhir.
ii. Tingkat Resiko baik dampak maupun kemungkinan terjadi, dengan
parameter daerah pelayanan sesuai klasifikasi aset.
Untuk menentukan performance JTM dengan parameter penyulang kronis, sakit,
sehat, sempurna mengacu pada tabel berikut :
Tabel 3.4.24 Screening performance JTM dengan pengelompokan
berdasarkan kali gangguan.

7. Tahapan online assessment tier – 1


a. Tahapan online assessment tier – 1 dilakukan dalam keadaan JTM beroperasi
dan ditujukan untuk melakukan pemeriksaan visual terhadap kondisi JTM yang

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 42


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

meliputi peralatan - peralatan kritikalnya dan kebersihan ROW pada JTM


tersebut.
b. Hasil inspeksi pada tahapan online assessment tier - 1 akan menjadi dasar
pelaksanaan tindakan perbaikan (corrective action).
c. Tahapan online assessment tier - 1 untuk JTM dilakukan secara periodik setiap
3 bulan sekali.
d. Pelaksana pekerjaan pada tahapan online assessment tier – 1 dapat dilakukan
oleh PLN atau outsourcing (vendor).
8. Tahapan online assessment tier - 2
a. Tahapan online assessment tier - 2 dilakukan dalam keadaan beroperasi dan
ditujukan untuk memeriksa kondisi JTM dan peralatan pendukungnya dengan
menggunakan peralatan inspeksi khusus.
b. Hasil inspeksi pada tahapan online assessment tier - 2 akan menghasilkan nilai
Health lndex yang menentukan jadwal inspeksi selanjutnya. Jika hasil inspeksi
menunjukan kondisi kurang dan buruk akan dilakukan corrective action.
c. Health lndex akan diremajakan setelah pelaksanaan corrective action Pada JTM.
d. Tahapan online assessment tier – 2 untuk JTM dilakukan dengan satuan waktu 12
bulan.
e. Pelaksanaan online assessment tier - 2 pada JTM menggunakan alat inspeksi, yaitu
infrared thermography, ultrasound detector dan arrester default detection.
9. Tahapan Corrective Action (perbaikan)
a. Penentuan corrective action sebagai follow up dart online assessmenl tier - 1 pada
JTM ditunjukkan pada Tabel 3.4.25.
Tabel 3.4.25 Tindak Lanjut Pekerjaan Berdasarkan Hasil Online
AssessmentTier 1
Teknik Hasil
Next Action Detail
Diagnosa Inspeksi
Mengikuti
Baik,
WO jadwal
cukup,
Inspection pemeliharaan
kurang
Kebersihan periodik
ROW Tindakan
WO
segera
Buruk Preventive
(perbaikan,
Action
penggantian)
Visual Baik, WO Mengikuti

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 43


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

jadwal
Cukup Inspection pemeliharaan
periodik
Equipment Tindakan
WO
Kurang, segera
Preventive
Buruk (perbaikan,
Action
penggantian)
b. Penentuan corrective action sebagai follow up dari online assessment tier - 2 pada
JTM ditunjukkan pada Tabel 3.4.26.

Tabel 3.4.26 Tindak Lanjut Pekerjaan Berdasarkan Hasil Online


AssessmentTier - 2 Pada JTM
Hasil
Online Next
Detail
assessment Action
tier-2
Mengikuti
Baik, WO jadwal
Cukup Inspection pemeliharaan
periodik
Tindakan
Kurang, WO
segera
Buruk Preventive
(perbaikan
Action
penggantian)

 Perampalan pohon dan pemasangan pelindung pada isolator maupun konduktor


Gangguan Penyulang yang terjadi rata – rata disebabkan oleh penyebab
Eksternal seperti pohon, binatang, Layang-layang, dan Petir (Alam). Untuk
mengantisipasi gangguan tersebut agar tidak terjadi lagi, maka diperlukan jadwal
untuk perampalan pohon secara periodik serta pemasangan pelindung isolator maupun
konduktor. Untuk menunjang titik mana saja yang terdapat rawan pohon harus
dibuatkan peta pohon di unit setiap penyulangnya.
Perampalan yang telah dilakukan harus ada histori seperti jenis pohon yang
ditebang, tanggal perampalan, dan perkiraan waktu akan tumbuh kembali. Apabila
perampalan pohon ini dilakukan dengan data histori yang diinstruksikan, maka
diharapkan gangguan penyulang karena pohon mulai berkurang.
Antisipasi lain yang bisa dilakukan adalah memasang pelindung berbahan
isolator pada konduktor jaringan maupun isolator jaringan agar titik yang rawan

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 44


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

pohon tersebut dalam kondisi aman jikalau pohon tumbuh kembali. Langkah ini bisa
dibilang cukup efektif jika ada dukungan dari manajemen di unit setempat untuk
pemasangan secara massal. Berikut Data gangguan penyulang yang hanya disebabkan
oleh pohon sampai dengan Mei 2017 yang di harapkan turun setiap tahunnya 25%
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4.27 dibawah ini.

Gambar 3.4.27 Harapan Realisasi Gangguan TM Penyebab Pohon


 Evaluasi Kinerja YANTEK dan Unit PLN memberikan Work Order
Evaluasi YANTEK harus dilakukan disemua unit area dikarenakan sudah
terkontrak dengan menggunakan Pola II yaitu disertai dengan pekerjaan pemeliharaan
atas dasar inspeksi yang dilakukan YANTEK tersebut. Tenaga kerja tambahan ini bisa
dimanfaatkan sebagai tenaga tambahan untuk melakukan percepatan seperti
pemulihan gangguan bagi unit yang belum terdapat SCADA maupun yang sudah ada
tetapi mengalami kendala remote dari SCADA.
Pekerjaan inspeksi maupun pemeliharaan yang telah dilakukan YANTEK
tetap dalam pengawasan Pegawai PLN di unit tersebut agar pembuatan Work Order
(WO) inspeksi kepada YANTEK segera terlaksana dan eksekusi pekerjaan
pemeliharaan berjalan secara berkelanjutan. Dari Wilayah hanya melakukan
pemantauan dari laporan tagihan Vendor YANTEK mengenai Work Order (WO)
untuk pembayaran variable cost. Proses ini masih belum maksimal karena tagian
belum rutin setiap bulannya dilakukan oleh vendor tersebut ke PLN. Hal ini yang

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 45


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

membuat evaluasi oleh Wilayah juga terlambat karena pengiriman data pemeliharaan
yang dilakukan bersamaan dengan tagihan YANTEK tersebut.
Data laporan Workplan perang padam yang di laporkan dari unit Area ke
regional dan di CC kan ke wilayah menjadi tolak ukur pelaksanaan pemeliharaan baik
itu dari YANTEK maupun dari vendor lain. Contoh laporan Workplan perang padam
dari Unit Area ditunjukkan seperti Gambar 3.4.28.

REALISASI 2017 PER BULAN


TARGET AREA TOTAL REALISASI 2017 PRESENTASE REALISASI
NO URAIAN SATUAN
SORONG s.d. BULAN BERJALAN 2017 s.d. BULAN BERJALAN
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

I KELOMPOK JTM
A Anggaran Operasi
1 Rabas-rabas pohon kms 2397 66 115.88 147 150.05 478.93 19.98%
2 Inspeksi JTM kms 1920 826 479.65 350.1 424.8 2080.55 108.36%
3 Penggantian tiang keropos bh 43 1 6 19 0 26 60.47%
4 Penegakkan/perbaikan tiang miring btg 100 0 12 19 15 46 46.00%
5 Pengecoran tiang btg 71 0 2 17 1 20 28.17%
6 Pemindahan tiang btg 74 0 3 0 3 6 8.11%
7 Perbaikan/penggantian travers miring/bengkok bh 264 28 37 21 32 118 44.70%
8 Perbaikan isolator tumpu miring bh 100 0 2 11 24 37 37.00%
9 Perbaikan/pemasangan siku penyangga/arm tie bh 457 2 8 7 3 20 4.38%
10 Penggantian isolator tumpu retak bh 179 6 161 12 16 195 108.94%
11 Penggantian isolator tarik retak set 91 0 7 4 2 13 14.29%
12 Pemasangan tekep/plitor isolator bh 1500 180 133 0 0 313 20.87%
13 Perbaikan/pemasangan schoor titik 64 1 7 0 1 9 14.06%
14 Perbaikan penghantar terurai titik 57 0 8 2 3 13 22.81%
15 Perbaikan bending wire titik 357 120 167 13 50 350 98.04%
16 Perbaikan andongan SUTM kms 100 1 34.55 43.8 8.8 88.15 88.15%
17 Penambahan konsul tiang btg 114 16 14 0 6 36 31.58%
18 Pemasangan Lightning Arrester pada daerah rawan petir bh 21 31 48 9 0 88 419.05%
19 Pemasangan/penggantian CO jaring bh 21 0 3 0 3 6 28.57%
20 Pengecatan tiang besi btg 714 1 2 21 5 29 4.06%
21 Pemeliharaan LBS bh 31 6 5 1 1 13 41.94%
22 Pemeliharaan Recloser bh 6 1 0 0 0 1 16.67%
23 Pemeliharaan kubikel bh 10 0 3 0 0 3 30.00%
24 Joinisasi sambungan titik 171 6 424 332 30 792 463.16%
25 Pemasangan Westpex pada SUTM dekat bangunan titik 357 0 0 0 0 0 0.00%
26 Penggantian lampu indikator rusak (Fault Detector) bh 189 0 0 0 0 0 0.00%

Gambar 3.4.28 Laporan Perang Padam Kelompok JTM dari Unit Area

C. Menurunkan Angka Susut Jaringan Distribusi

 Mendorong seluruh Unit Area untuk membuat SLD titik transaksi


Kekurangan yang masih dialami di PLN Unit Area seiring berkembangnya
pembangunan pembangkit baru maupun eksisting adalah SLD titik transaksi yang
terupdate masih belum tersedia. Hal ini menjadi kendala dalam perhitungan susut
yang lebih akurat lagi. Misalnya pada Jaringan interkoneksi 20 kV belum terpasang
kwh meter Exim serta telah terbangunnya Gardu Induk Baru maupun Excess Power
dan Evakuasi daya yang sudah beroperasi.
Dari Wilayah tetap mendorong unit agar memperbarui SLD titik transaksi
dengan cara menyurati semua unit Area serta turun ke lapangan untuk melakukan
koreksi dan membantu titik transaksi yang dirasa perlu dilakukan pemasangan meter
agar perhitungan susut bisa terbentuk sesuai target yang di inginkan
 Pelaksanaan P2TL dilakukan oleh pihak ketiga kan dengan pengawasan PLN

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 46


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Perhitungan Susut dari segi non teknis seperti P2TL yang biasa dilakukan oleh
pegawai PLN di unit Area dan Rayon serta gabungan dari wilayah juga turut
membantu. Dikarenakan alasan kurangnya personil di unit Area dan Rayon, sehingga
pelaksanaan P2TL dirasa kurang efektif untuk mendapatkan nilai kWh. Pada akhirnya
pelaksanaan P2TL dilakukan oleh pihak ke tiga dengan pengawasan langsung
dilakukan oleh PLN bidang terakit.
Harapan dari pelaksanaan P2TL yang dilakukan oleh pihak ketiga adalah
mendapatkan nilai kWh yang maksimal dengan membandingkan pembiayaan yang
dikeluarkan. Kontrak P2TL ini dilakukan setiap 1 Tahun. Pelaksanaan ini diharapkan
juga meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik artinya bisa menyelamatkan
subsidi pemerintah dari kerugian-kerugian yang ditimbulkan dari hilangnya kWh yang
tidak terukur kWh meter PLN.
 Mengganti Meter Macet, Buram dan Rusak
kWh Meter Macet, Buram dan Rusak juga mempengaruhi perhitungan susut
dari segi non teknis. Pembacaan kWh yang kurang jelas mengakibatkan perhitungan
kWh dilakukan rata-rata. Hal ini harus dilakukan pengawasan secara berkelanjutan
oleh PLN bidang terkait. Indikasi adanya Meter Macet, Buram dan Rusak ini
diketahui oleh tim catat meter yang dilakukan oleh pihak ketiga.
Tahun 2017 ini sudah go live untuk aplikasi catat meter ini yang disebut
Aplikasi Catat Meter terpusat (ACMT). Aplikasi ini cukup membantu untuk
dilakukan percepatan pengantian kWh meter tersebut oleh Unit Rayon ke pelanggan.
Dari data ACMT tersebut bisa direncanakan untuk ketersediaan kWh meter setian
tahunnya. Data Realisasi pengantian kWh meter tahun 2017 tersebut diharapkan di
tahun 2018 dan 2019 jumlah data realisasi Meter Macet, Buram dan Rusak bisa
berkurang dan menunjukkan Tren penurunan yang baik seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3.4.29.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 47


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Gambar 3.4.29 Harapan Realisasi Meter Macet, Buram dan Rusak


 Perbaikan AMR pada pelanggan dengan dibantu oleh Icon+
Pembacaan meter AMR yang dipergunakan pada pelanggan TM yang ada di
seluruh unit Papua dan Papua Barat masih mengalami kendala. Hal ini akan
menyebabkan hilangnya kWh yang diperoleh dari pelanggan sesuai realisasi yang
sebenarnya. Kendala yang umum terjadi untuk AMR adalah masalah jaringan internet
dan tidak bisa terbacanya meter kesistem karena menggunakan modem.
PLN Wilayah Papua dan Papua Barat melakukan Perbaikan AMR ini dengan
meminta bantuan kepada anak perusahaan yaitu Icon+. Data yang perlu diketahui
adalah titik mana saja AMR yang ada di seluruh unit. Berikut data AMR yang
mengalami gangguan dalam pembacaan yang terpantau pada tahun 2017 ditunjukkan
pada Gambar 3.4.30. Diharapkan pada tahun 2018 dan 2019, tren ganggauan
pembacaan AMR pada pelanggan TM bisa menurun.

Gambar 3.4.29 Data Kondisi AMR


 Melakukan Inspeksi dengan Thermovision
Dari Jaringan Tegangan Menengah serta Gardu Distribusi juga berpotensi
menimbulkan susut Teknis yang cukup besar. Kerugian susut teknis ini dikarenakan
pendistribusian tenaga listrik belum sesuai dengan kapasitas dari peralatan tersebut

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 48


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

sehingga menimbulkan panas. Selain itu kurang sempurnanya pemasangan


sambungan pada konduktor.
Untuk mendeteksi adanya susut teknis berupa panas tersebut maka
digunakannlah alat yang biasa disebut Thermovision. Inspeksi yang dilakukan dengan
peralatan ini cukup membantu perbaikan susut teknis sehingga tim jaringan dari unit
bisa langsung mengambil tindakan dengan melakukan perbaikan.
D. Menurunkan Angka Gangguan Trafo
 Sosialisasi ke unit untuk pemeliharaan Gardu Distribusi sesuai SE.017
Tahun 2017 telah dilakukan penjelasan tentang Pemeliharaan Gardu Trafo
Distribusi berdasarkan SE.017 bersamaan juga dengan SE.018 yang dijelaskan
langsung oleh General Manager kepada DM Distribsui. Kemudian dilakukanlah
sosialisasi ke unit Area yang terdekat terlebih dahulu. Akhirnya disepakati untuk
dilakukan Pemeliharaan JTM sesuai SE.018 yang difokuskan. Untuk SE.017 tentang
Pemeliharaan Gardu Distribusi di pending terlebih dahulu setelah pelaksanaan SE.017
sudah berjalan.
Pemeliharaan Gardu Distribusi ini juga hamper sama prosesnya dengan
SE.018 yang menggunakan aplikasi My Dream dari Distribusi Bali. Untuk saat ini
proses masih sama yaitu dengan membuat Data Base Gardu Distribusi di setiap
penyulang. Proses dari SE.017 terdapat pada penjelasan dibawah ini.
Metoda Inspeksi Trafo Berbasis Manajemen Data Aset
Untuk mengurangi gangguan trafo dilakukan pemeliharaan trafo disrtribusi
mengacu pada manajemen data aset. Metode ini menggunakan integrasi metode
preventif dan prediktif dan dilengkapi dengan kaidah manajemen data aset.
Kelas dan Kategori aset trafo distribusi :
1. Berdasarkan Kelas Aset.

*) CBD (Central Bussiness District)


2. Berdasarkan Kategori Aset.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 49


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Aset trafo distribusi yang berbeda pada kelas aset yang berbeda akan
mendapat frekuensi pemeliharaan yang berbeda. Misalnya frekuensi pemeliharaan
terhadap trafo distribusi pada kelas 1 lebih sering/cepat dibanding kelas 2.
3. Health index

Nilai health index suatau trafo distribusi diperoleh dari hasil inspeksi yang
menggambarkan potret sesaat kondisi trafo tersebut. Digunakan sebagai salah satu
dasar perencanaan pemeliharaan.
4. Frequency Multiplier

Untuk meningkatkan selektifitas kegiatan inspeksi digunakan parameter


Frequency Multiplier yang membedakan standar interval periode inspeksi pada
masing-masing trafo distribusi. Sebagai ilustrasi trafo distribusi yang berada pada
kelas 3 dan memiliki health index “baik” memiliki angka Frequency Multiplier
sebesar 2 satuan waktu, apabila satuan waktunya adalah 1 tahun maka periode
inspeksi untuk trafo tersebut akan dilakukan setiap 2 tahun
 Evaluasi kinerja YANTEK dan unit Memberikan Work order kepada YANTEK
Evaluasi YANTEK pada Gardu Distribusi sama dengan yang dilakukan pada
Pemeliharaan Penyulang. Pekerjaan inspeksi maupun pemeliharaan yang telah
dilakukan YANTEK tetap dalam pengawasan Pegawai PLN di unit tersebut agar

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 50


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

pembuatan Work Order (WO) inspeksi kepada YANTEK segera terlaksana dan
eksekusi pekerjaan pemeliharaan berjalan secara berkelanjutan. Dari Wilayah hanya
melakukan pemantauan dari laporan tagihan Vendor YANTEK mengenai Work Order
(WO) untuk pembayaran variable cost. Proses ini masih belum maksimal karena
tagian belum rutin setiap bulannya dilakukan oleh vendor tersebut ke PLN. Hal ini
yang membuat evaluasi oleh Wilayah juga terlambat karena pengiriman data
pemeliharaan yang dilakukan bersamaan dengan tagihan YANTEK tersebut.
Data laporan Workplan perang padam yang di laporkan dari unit Area ke
regional dan di CC kan ke wilayah menjadi tolak ukur pelaksanaan pemeliharaan baik
REALISASI 2017 PER BULAN

itu dari YANTEK maupun dari vendor lain. Contoh laporan Workplan perang padam
TARGET AREA TOTAL REALISASI 2017 PRESENTASE REALISASI
NO URAIAN SATUAN
SORONG JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC s.d. BULAN BERJALAN 2017 s.d. BULAN BERJALAN

II KELOMPOK GARDU DISTRIBUSI


A Anggaran Operasi
1
2
dari Unit Area ditunjukkan seperti Gambar 3.4.30.
Penggantian PHB-TR
Perbaikan/penggantian Lightning Arrester
gardu
bh
17
26
2
0
3
6
0
0
0
3
5
9
29.41%
34.62%
3 Perbaikan/penggantian FCO set 26 0 7 2 4 13 50.00%
4 Mutasi trafo bh 43 0 2 1 3 6 13.95%
5 Pemasangan cover bushing trafo set 143 33 9 0 0 42 29.37%
6 Pemasangan westpex pada jumperan CO dan tutup bushing trafo set 100 0 1 0 1 2 2.00%
7 Perbaikan lantai kerja set 71 0 0 2 0 2 2.82%
8 Penyeimbangan beban trafo gardu 10 0 1 0 7 8 80.00%
9 Perbaikan pentanahan gardu titik 21 0 0 1 3 4 19.05%
10 Penggantian fuse holder bh 57 0 18 20 15 53 92.98%
11 Pemberian Vaseline bh 557 0 0 28 74 102 18.31%
12 Penggantian kabel incoming/outgoing gardu 43 0 2 1 2 5 11.63%
13 Penggantian skun kabel/sepatu kabel bh 300 0 14 7 17 38 12.67%
14 Perbaikan pondasi PHB-TR set 71 0 0 0 0 0 0.00%
15 Pengukuran gardu gardu 1087 0 6 22 48 76 6.99%
16 Penggantian trafo rusak bh 2 0 1 1 0 2 100.00%

Gambar 3.4.30 Laporan Perang Padam Kelompok Gardu dari Unit Area
 Pelaporan pengukuran Trafo dari unit Area ke Wilayah yang dilakukan oleh
YANTEK
Dalam Kontrak YANTEK Pola II terdapat pekerjaan pengukuran Gardu Trafo
Distribusi yang menjadi target rutin yang dilakukan oleh YANTEK. Diharapkan
pengukuran yang dilakukan YANTEK ini dapat membantu data pengukuran Gardu
Distribusi menjadi terupdate dan bisa dilakukan analisa untuk dilakukan eksekusi
selanjutnya.
Realisasi yang sudah berjalan selama ini, data pengukuran belum dilaporkan
ke kantor wilayah. Laporan tersebut biasanya dilaporkan bersamaan dengan tagihan
YANTEK tersebut. Diharapkan juga data pengukuran tersebut diberikan kepada unit
Area maupun Rayon terkait agar bisa dilakukan WO pemeliharaan selanjutnya. Dari
data tersebut bisa juga dilakukan pemasangan gardu distribusi sisipan oleh vendor
lain.

3.4.3 JADWAL PELAKSANAAN

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 51


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

Jadwal Pelaksanaan Pembangunan yang ada di Rencana kerja seperti ditunjukkan


pada Tabel 3.4.3 di bawah ini.

Tabel 3.4.3 Jadwal Pelaksanaan Pembangunan


PROYEK
Timeline (triwulan)
Aktivitas 2017 2018 2019
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
Jumlah 5 1 3 3 3 3
Jayapura,
Pembangunan Gardu Manokwari Jayapura, Manokwari Jayapura, Manokwari
Hubung Lokasi , Sorong, Jayapura Biak, dan , Sorong, Biak, dan , Sorong,
dan Merauke dan Timika Merauke dan Timika
Merauke
Jumlah 16 4 10 7 5 16 8
Jayapura,
Jayapura,
Pemasangan LBS Timika, Jayapura,
Timika,
Motorized + RTU dan Biak, Sorong, Timika dan Biak dan
Lokasi Manokwari Manokwari Sorong,
NonRTU Sorong, dan Biak Manokwari
dan
dan Merauke
Merauke
Merauke
Jumlah 1 1 1 1 1
Pembangunan Scada
Sorong dan Sorong dan
(Fiber Optik) Lokasi Jayapura Merauke Biak Timika
Manokwari Manokwari

Pembangunan dan Jumlah 2 1


Pengembangan Jayapura
Lokasi Jayapura
Transmisi dan Timika
Jumlah 4 2 3
Pembangunan dan Jayapura
Jayapura
Pengembangan Gardu (Skyland Jayapura/
Lokasi dan
Induk dan sentani
Timika
Holtekamp)

TAHUN 2017
A. Menurunkan Angka SAIDI SAIFI

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 52


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

1. Melakukan Up skilling dalam Pengoperasian APKT SAIDI SAIFI (Agustus –


Desember 2017) akan dilakukan setelah YANTEK di semua Area telah
melaksanakan Pola II dan kontrak YANTEK tersebut telah ditetapkan.
2. Perbaikan dan Pembangunan SCADA Baru di Area Sorong dan Manokwari
(Oktober – Desember 2017)
3. Pengadaan dan pemasangan LBS Motorized serta difungsukan Remote (April -
Desember 2017) yaitu sebanyak 20 Buah.
4. Koordinasi dengan pembangkit agar tidak terjadi defisit (Agustus - Desember
2017) yaitu Memonitor Tren Neraca Daya dan meminta data ROB.
5. Melakukan Pemadaman Terencana bersamaan dengan pekerjaan Pemeliharaan
(Agustus - Desember 2017) yaitu menginfokan untuk sepakat pemadaman tidak
boleh lebih dari 2.5 Jam.
6. Pembangunan Gardu Hubung sesuai dengan usulan Unit Area (April - September
2017)

B. Menurunkan Angka Gangguan Penyulang


1. Melakukan pengawasan pelaksanaan SE.018 di unit Tier - 1 (Agustus - Desember
2017). Selain itu juga membuat Aplikasi sementara sambil menunggu Aplikasi My
Dream telah selesai.
2. Perampalan pohon dan pemasangan pelindung pada isolator maupun konduktor
(Agustus - Desember 2017). Sesuai jadwal pohon yang telah rampal dilakukan
ulang pada bulan berikutnya.
3. Pembangunan dan Pengembangan Transmisi serta Gardu Induk sesuai dengan
RUPTL dilakukan oleh UIP masih dilakukan di Area Jayapura (Oktober -
Desember 2017).

C. Menurunkan Angka Susut Jaringan Distribusi


1. Mendorong seluruh Unit Area untuk membuat SLD titik transaksi (Juli – Desember
2017).
2. Pelaksanaan P2TL dilakukan oleh pihak ke tiga kan dengan pengawasan PLN (Juli
– Desember 2017).
3. Mengganti Meter Macet, Buram dan Rusak (Juli – Desember 2017)
4. Melakukan perbaikan AMR pada pelanggan dengan dibantu oleh Icon+ (Juli –
Desember 2017).

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 53


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

5. Melakukan Inspeksi dengan Thermovision (Agustus – Desember 2017). Masih


dilakukan pengadaan Thermovision.

D. Menurunkan Angka Gangguan Trafo


1. Sosialisasi kembali ke unit untuk pemeliharaan Gardu Distribusi (September –
Desember 2017).
2. Evaluasi kinerja YANTEK dan unit Memberikan Work order kepada YANTEK
(Agustus – Desember 2017).
3. Pelaporan pengukuran Trafo dari unit Area ke Wilayah yang dilakukan oleh
YANTEK (Juli – Desember 2017)
TAHUN 2018
A. Menurunkan Angka SAIDI SAIFI
1. Pembangunan SCADA Baru di semua Unit Area Jayapura, Area Merauke, Area
Biak (Januari - Desember 2018).
2. Pemasangan LBS Motorized sebanyak 22 Buah serta difungsukan Remote
khususnya di Kota (April - Desember 2018)
3. Koordinasi dengan pembangkit agar tidak terjadi defisit (Februari - Desember
2018) yaitu Memonitor Tren Neraca Daya dan meminta data ROB.
4. Memaksimalkan Kinerja PDKB untuk pelaksanaan pemeliharaan pada JTM sesuai
WO dari unit Area. (Februari - Desember 2018)

B. Menurunkan Angka Gangguan Penyulang


1. Pengawasan pelaksanaan SE.018 di unit Tier - 1 dan berlanjut dengan Tier - 2
(Februari – Desember 2018). Aplikasi My Dream sudah berjalan sesuai SE.018.
2. Perampalan pohon dan pemasangan pelindung pada isolator maupun konduktor
(Februari - Desember 2018). Sesuai jadwal pohon yang telah rampal dilakukan
ulang pada bulan berikutnya.
3. Pembangunan dan Pengembangan Transmisi (Juli – September 2018) di Area
Jayapura dan Timika serta Gardu Induk sesuai dengan RUPTL dilakukan oleh UIP
masih dilakukan di Area Jayapura (Oktober - Desember 2017).

C. Menurunkan Angka Susut Jaringan Distribusi


1. SLD titik transaksi di semua unit Area sudah terupdate (Februari – Desember
2018).
2. Pelaksanaan P2TL dilakukan oleh pihak ke tiga kan dengan pengawasan PLN
(Januari – Desember 2018).

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 54


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

3. Mengganti Meter Macet, Buram dan Rusak (Januari - Desember 2018)


4. Memonitoring aktifitas AMR pada pelanggan TM (Januari - Desember 2018).
5. Melakukan Inspeksi dengan Thermovision (Januari - Desember 2018).

D. Menurunkan Angka Gangguan Trafo


1. Pelaksanaan pemeliharaan Gardu Distribusi sesuai SE.017 (Januari - Desember
2018).
2. Evaluasi kinerja YANTEK dan unit Memberikan Work order kepada YANTEK
(Januari - Desember 2018).
3. Pelaporan pengukuran Trafo dari unit Area ke Wilayah yang dilakukan oleh
YANTEK (Januari - Desember 2018)

TAHUN 2019
A. Menurunkan Angka SAIDI SAIFI
1. Pembangunan SCADA Baru di semua Unit Area Timika (Maret - Juni 2019).
2. Pemasangan LBS Motorized seebanyak 24 Buah serta difungsukan Remote
khususnya di Kota (April - Desember 2019)
3. Koordinasi dengan pembangkit agar tidak terjadi defisit (Februari - Desember 2019
) yaitu Memonitor Tren Neraca Daya dan meminta data ROB.
4. Memaksimalkan Kinerja PDKB untuk pelaksanaan pemeliharaan pada JTM sesuai
WO dari unit Area. (Februari - Desember 2019)

B. Menurunkan Angka Gangguan Penyulang


1. Pengawasan pelaksanaan SE.018 di unit Tier - 1 dan berlanjut dengan Tier - 2
(Februari – Desember 2019). Aplikasi My Dream sudah berjalan sesuai SE.018.
2. Perampalan pohon dan pemasangan pelindung pada isolator maupun konduktor
(Februari - Desember 2019). Sesuai jadwal pohon yang telah rampal dilakukan
ulang pada bulan berikutnya.
3. Pembangunan dan Pengembangan Transmisi (Juli – September 2019) di Area
Jayapura dan Timika serta Gardu Induk sesuai dengan RUPTL dilakukan oleh UIP
masih dilakukan di Area Jayapura (Oktober - Desember 2019).

C. Menurunkan Angka Susut


1. SLD titik transaksi di semua unit Area sudah terupdate (Februari – Desember
2019).

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 55


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

2. Pelaksanaan P2TL dilakukan oleh pihak ke tiga kan dengan pengawasan PLN
(Januari – Desember 2019).
3. Mengganti Meter Macet, Buram dan Rusak (Januari - Desember 2019)
4. Memonitoring aktifitas AMR pada pelanggan TM (Januari - Desember 2019).
5. Melakukan Inspeksi dengan Thermovision (Januari - Desember 2019).

D. Menurunkan Angka Gangguan Trafo


1. Pelaksanaan pemeliharaan Gardu Distribusi sesuai SE.017 (Januari - Desember
2019).
2. Evaluasi kinerja YANTEK dan unit Memberikan Work order kepada YANTEK
(Januari - Desember 2019).
3. Pelaporan pengukuran Trafo dari unit Area ke Wilayah yang dilakukan oleh
YANTEK (Januari - Desember 2019)

3.5 ANALISA KEBUTUHAN DALAM PELAKSANAAN


RENCANA KERJA MENUJU KINERJA OPERASI
EKSELEN
Perencanaan Distribusi dengan tujuan menuju Kinerja Operasi Ekselen memerlukan
Anggaran Operasi yang digunakan untuk pemeliharaan agar indikator kinerja Distribusi yang
ada di KPI bisa memenuhi target yang telah ditentukan. Harapannya adalah bisa jauh
melebihi dari target sesuai dengan polaritas.

TAHUN 2017
1. Rencana kebutuhan Biaya Anggaran Operasi untuk Kontrak YANTEK dan P2TL
terdapat pada Tabel 3.5 dibawah ini.
Tabel 3.5. Rencana Kebutuhan AO YANTEK dan P2TL
Pemborongan jasa yantek 1 Tahun
2017
NO UNIT AREA SATUAN VOL HARGA SATUAN MATERIAL HARGA SATUAN JASA JUMLAH HARGA MATERIAL JUMLAH HARGA JASA JUMLAH HARGA
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 JAYAPURA Ls 1 - 14,658,715,296 - 14,658,715,296 14,658,715,296
2 TIMIKA Ls 1 - 2,069,609,520 - 2,069,609,520 2,069,609,520
3 BIAK Ls 1 - 3,304,086,887 - 3,304,086,887 3,304,086,887
4 MERAUKE Ls 1 - 12,757,124,400 - 12,757,124,400 12,757,124,400
5 MANOKWARI Ls 1 - 14,644,580,172 - 14,644,580,172 14,644,580,172
6 SORONG Ls 1 - 18,011,197,637 - 18,011,197,637 18,011,197,637
TOTAL - 65,445,313,912 - 65,445,313,912 65,445,313,912
2017
Pemborongan jasa P2TL 1 Tahun
NO UNIT AREA SATUAN VOL HARGA SATUAN MATERIAL HARGA SATUAN JASA JUMLAH HARGA MATERIAL JUMLAH HARGA JASA JUMLAH HARGA
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 JAYAPURA Ls 1 - 5,007,760,727 - 5,007,760,727 5,007,760,727
2 TIMIKA Ls 1 - 3,698,990,303 - 3,698,990,303 3,698,990,303
3 BIAK Ls 1 - 4,365,691,943 - 4,365,691,943 4,365,691,943
4 MERAUKE Ls 1 - 3,766,186,223 - 3,766,186,223 3,766,186,223
5 MANOKWARI Ls 1 - 4,108,533,503 - 4,108,533,503 4,108,533,503
6 SORONG Ls 1 - 4,103,673,263 - 4,103,673,263 4,103,673,263
TOTAL - 25,050,835,962 - 25,050,835,962 25,050,835,962
BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 56
Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

2. Rencana kebutuhan Biaya Anggaran Operasi untuk perampalan pohon yaitu


Asumsi dari Data Aset Distribusi Total Panjang JTM per Area di ambil 80%
asumsi terdapat pohon. Di asumsikan juga setiap 3 bulan sekali dilakukan Rabas di
lokasi yang sama sehingga setelah didapat nilai rupiah per 3 bulan itu dikalikan 4
diperuntukan 1 tahun serta bisa juga dari Peta Pohon.
3. Rencana kebutuhan Biaya Anggaran Operasi yang lainnya berdasarkan usulan dari
Unit Area seperti Jasa perampalan Pohon, pemasangan pelindung Isolator dan
konduktor, Penyeimbangan Beban dan lain – lain.
4. Rencana kebutuhan Biaya Anggaran Investasi untuk Pembangunan SCADA masih
dalam Rencana dan pembangunan lainnya seperti jasa Pasang tiang sudah include
dari pabrikan.

5. Usulan SPB untuk MDU yang dibutuhkan semua Area di Tahun 2017 dilebihkan
untuk cadangan.

TAHUN 2018
1. Rencana kebutuhan Biaya Anggaran Operasi untuk Kontrak YANTEK dan P2TL
dari harga tahun 2017 diatas dinaikkan 10% karena alasan kenaikan UMR.
2. Rencana kebutuhan Biaya Anggaran Operasi untuk perampalan pohon yaitu seperti
Tahun 2017 dengan menaikkan 10% juga karena alasan kenaikan UMR
3. Rencana Biaya Perampalan Pohon selama 1 Tahun dinaikkan 10% dari Tahun
sebelumnya.
4. Usulan SPB untuk MDU yang dibutuhkan semua Area di Tahun 2018 dilebihkan
untuk cadangan.
TAHUN 2019
1. Rencana kebutuhan Biaya Anggaran Operasi untuk Kontrak YANTEK dan P2TL
dari harga tahun 2018 diatas dinaikkan 10% karena alasan kenaikan UMR.
2. Rencana kebutuhan Biaya Anggaran Operasi untuk perampalan pohon yaitu seperti
Tahun 2018 dengan menaikkan 10% juga karena alasan kenaikan UMR.
3. Rencana Biaya Perampalan Pohon selama 1 Tahun dinaikkan 10% dari Tahun
sebelumnya.
4. Usulan SPB untuk MDU yang dibutuhkan semua Area di Tahun 2018 dilebihkan
untuk cadangan.

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 57


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

3.6 ANALISA RESIKO DAN MITIGASI RESIKO PADA


RENCANA KERJA MENUJU KINERJA OPERASI
EKSELEN
Dari data rencana yang telah disusun diatas tadi dapat dilakukan Analisa Resiko dan
Mitigasi Resiko pada Rencana kerja menuju kinerja operasi ekselen seperti ditunjukkan oleh
Tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6 Analisa Resiko dan Mitigasi Resiko


NO RENCANA KERJA RENCANA TINDAK LANJUT RISIKO MITIGASI
1. Belum Pahamnya 1. Penjelasan dilakukan secara
Melakukan Up skilling dalam pengoperasian APKT Penyaluran listrik PLN dan umum dan mudah dimengerti
SAIDI SAIFI Alamat lokasi gangguan 2. Memberikan pemetaan alamat
lokasi pendistribusian
1. Jaringan Komunikasi yang 1. Perbaikan Jaringan FO
Perbaikan dan Pembangunan SCADA Baru di kurang mendukung 2. Memanfaatkan SDM yang ada
semua Unit Area 2. Belum tersedianyan Teknisi untuk belajar Setting dan
SCADA Pengoperasian SCADA
1. Material belum tersedia 1. Pengadaan LBS Motorized yang
Menurunkan Angka SAIDI Pengadaan dan pemasangan LBS Motorized dan
1 2. Pemadaman cukup lama cukup banyak
SAIFI difungsukan Remote
2. Melakukan Manuver jaringan
1. Belum tersusunnya ROB 1. Dukungan Manajemen
Koordinasi dengan pembangkit agar tidak terjadi
oleh Sektor KIT P2B Pembangkit untuk menyusun
defisit
ROB Rutin
Melakukan Pemadaman Terencana bersamaan 1. Belum siapnya personil 1. Persiapan baik dari Vendor dan
dengan pekerjaan Pemeliharaan Vendor PLN sudah tersusun dalam PK

1. Pembebasan Lahan masih 1. Kesepakatan dengan vendor


Pembangunan Gardu Hubung bermasalah dituangkan dalam kontrak

1. Belum Pahamnya SE.018 1. Penjelasan kembali untuk


2. Belum berjalannya TMF SE.018
Melakukan pengawasan pelaksanaan SE.018 di
3. Belum tersedianya Alat 2. Pemberlakukan TMF di setiap
unit Tier - 1 dan Tier - 2
pendukung Tier - 2 Area
3. Pengadaan Peralatan Tier - 2
1. Pelarangan Perampalan dari 1. Memberikan pemahaman
Menurunkan Angka
2 Melakukan perampalan pohon dan pemasangan Warga setempat kepada Warga
Gangguan Penyulang
pelindung pada isolator maupun konduktor 2. Tidak tersedianya pelindung 2. Pengadaan Material Pelindung
isolator dan konduktor Isolataor dan Konduktor
1. Keterlambatan Material 1. Menggunakan Material yang
Pembangunan dan Pengembangan Transmisi 2. Pemebebasan Lahan masih ada
serta Gardu Induk bermasalah 2. Kesepakatan dengan vendor
dituangkan dalam kontrak
Mendorong seluruh Unit Area untuk membuat 1. Kurang sesuai SLD dengan 1. Evaluasi SLD yang sudah ada
BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B
SLD titik 2017 – 2019
transaksi keadaan lapangan 58
1. Biaya yang dikeluarkan 1. Perkuat Kontrak dengan SLA
Pelaksanaan P2TL dilakukan oleh pihak ke tiga cukup tinggi dan aturan yang lain
dengan pengawasan PLN 2. Hasil yang didaptkan kurang
Menurunkan Angka Susut maksimal
Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

3.7 METODE MONITORING PELAKSANAAN RENCANA


KERJA
Metode Monitoring yang digunakan dalam pelaksanaan rencana kerja adalah
menggunakan laporan manual yang dikirim bulanan dari Area ke Wilayah dengan format
work plan perang padam yang dibuat oleh regional. Work plan perang padam tersebut cukup
membantu realisasi pelaksanaan rencana kerja dalam bentuk angka sesuai satuan yang
digunakan.
A. Menurunkan Angka SAIDI SAIFI
1. Monitoring angka SAIDI SAIFI dengan menggunakan APKT SE.0004 untuk hasil
up skilling yang telah dilakukan
2. Monitoring Kontrak pekerjaan dengan menggunakan AI untuk pembangunan
SCADA, pemasangan LBS Motorized, dan pembanguanan Gardu
3. Monitoring ROB yang dibuat rutin oleh Sektor KIT P2B dengan meminta langsung
setiap bulannya
B. Menurunkan Angka Gangguan Penyulang
1. Monitoring Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai dengan SE.018 dilakukan dengan
meminta data TMF yang telah dilakukan oleh Area
2. Monitoring pelaksanaan perampalan pohon yang telah dilakukan oleh unit area
yaitu dengan laporan WorkPlan Perang padam yang dilakukan setiap bulan dikirim
ke Regional diteruskan ke Wilayah
3. Monitoring Pembangunan yang dilakukan oleh UIP yaitu dengan melihat keadaan
dilapangan serta koordinasi dengan Sektor Papua dan Papua Barat

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 59


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

C. Menurunkan Angka Susut Distribusi


1. Monitoring Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai dengan SE.018 dilakukan dengan
meminta data TMF yang telah dilakukan oleh Area
2. Monitoring pelaksanaan perampalan pohon yang telah dilakukan oleh unit area
yaitu dengan laporan WorkPlan Perang padam yang dilakukan setiap bulan dikirim
ke Regional diteruskan ke Wilayah

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 60


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

BAB IV

PENUTUP

Penyusunan Buku Rencana Kerja 2019 PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua
Barat diperlukan untuk penyusunan program rencana kerja yang sesuai oleh bidang-bidang
terkait dan unit-unit jaringan yang berada dibawah PLN Pusat Regional Maluku Papua.

Baik Visi Distribusi maupun program rencana kerja yang disusun tidaklah berhasil
bila tidak diiringi dengan komitmen dan semangat kebersamaan untuk membangun
perusahaan oleh para pelaksananya termasuk manajemen maupun pendukung-pendukung
yang terkait didalamnya.

Buku rencana kerja ini merupakan suatu sarana untuk mengubah mindset para
pelakunya dari pola satu tahunan menjadi lima tahunan dengan tujuan untuk membiasakan
para pelaku ke dalam perencanaan jangka menengah sehingga dapat disusun program rencana
kerja yang lebih sistematis, teratur dan terencana dalam lima tahun kedepan dengan sasaran
yang jelas dan terukur secara bertahap.

Visi Distribusi yang mencakup Roadmap maupun program rencana kerja yang
disusun didalamnya tidaklah bersifat mutlak dan dapt dilakukan perubahan-perubahn untuk
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terkait dengan pelaksanaannya. Sebagai
indikator suksesnya Visi Distribusi, maka diperlukan penilaian dan evaluasi dalam tiap-tiap
tahapannya.

Evaluasi yang dilaksanakan berikut solusi-solusi terhadap permasalahan yang


ditemukan merupakan dasar utama untuk melakukan perubahan dari Visi Distribusi ini. Nilai-
nilai Kejujuran dan Keunggulan serta nilai-nilai perusahaan lainnya merupakan kunci sukses
dalam pelaksanaan Visi Distribusi ini. Semoga dengan adanya Buku Rencana Kerja ini dapat
memberikan nilai lebih dalam mewujudkan Visi dan Misi perusahaan, khususnya di PT. PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat. Amin

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 61


Eksekusi Ekselen
Menuju PLN Maluku Papua Terang

BUKU VISI DISTRIBUSI WP2B 2017 – 2019 62

Anda mungkin juga menyukai