lainnya
pindai edisi
Majalah Cerita Pelaksanaan Anggaran dan Capaian Ekonomi
Purwadhi Adhiputranto
Kepala Kanwil DJPb
Provinsi Papua Barat
DAFTAR ISI
Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional 2
Perkembangan dan Analisis APBN Regional 3
Perkembangan dan Analisis APBD Regional 4
Perkembangan Penyaluran Kredit Program 5
KUR-UMi di Papua Barat
Industri Pakan Ternak di Distrik Masni : 6
Redaksi
Peluang Usaha Bidang Peternakan di Kabupaten Manokwari
Pengarah: Purwadhi Adhiputranto
Penanggung Jawab: Wahyu Penyaluran TKD Tumbuh Positif 1,17 Persen Secara Tahunan 7
Widhianto Ekonomi Inklusif yang Mandiri dan Sejahtera 8
Pimpinan Redaksi: Muhammad
Perempuan Tangguh: UMKM Maju, Perekonomian Tumbuh 9
Jihad
Editor: M. Aji Ma’ruf Saputro Wisata Kali Biru Warsambin: Salah Satu Pesona Raja Ampat 12
Kontributor | Desain | Layout Pojok Kegiatan (Bulan Juni 2023) 13
Ardyan Gulit Prasetya
Inovasi Layanan Perbendaharaan 15
Pendik Saputro
Brillian Praptawijaya
Yohanes Ibertus Goo
Kevin Oloan Simanungkalit
M. Aji Ma’ruf Saputro
Kinerja realisasi pendapatan negara di Papua Barat Sebagian besar peningkatan belanja modal disebabkan oleh
sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat telah mencapai kontribusi pembangunan infrastruktur konektivitas
Rp1.212,24 miliar. Angka tersebut mencapai 37,52 transportasi udara pada Bandar Udara Rendani dan Bandar
persen dari target pendapatan negara secara Udara Siboru serta pembangunan jalan Trans Papua.
keseluruhan (Rp3.230,87 miliar). Secara rinci,
Kinerja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKD)
penerimaan pajak (DJP) mampu mencapai Rp1.025,71
miliar atau 35,12 persen dari target (Rp2.920,52 miliar). Realisasi TKD s.d. 30 Juni 2023 (miliar, rupiah)
Capaian tersebut tumbuh 2,86 persen jika dibandingkan DID, 63,17 Dana Otsus, Dana Desa,
1.120,50 548,33
dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selama
DAK Non DAU, 3.475,59
Juni 2023, kinerja penerimaan ditopang oleh adanya Fisik, 451,56
adanya peningkatan pembayaran Wajib Pajak. antara lain
peningkatan setoran PPh Pasal 21, PPh Pasal 25/29, PPN
Dalam Negeri, PPh Final dan PPh pasal 23. Sementara itu,
realisasi PNBP pada periode yang sama juga tercatat
mampu tumbuh 0,92 persen (yoy) sebesar Rp184,65 DAK Fisik, 79,78 Sumber:
OMSPAN,
miliar. Penopang pendapatan PNBP seperti periode- DBH, 2.201,04 Simtrada
(data diolah)
periode sebelumnya masih didominasi dari jasa
kepelabuhan. Sedangkan kinerja realisasi belanja Pada pos TKD, realisasi sampai dengan 30 Juni 2023 telah
pemerintah pusat di Papua Barat sampai dengan 30 Juni mencapai Rp7.939,98 miliar atau 36,24 persen dari alokasi
2023 tercatat telah mencapai Rp3.409,76 miliar atau dan mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen (yoy).
mencapai 40,14 persen dari alokasi (Rp8.494,32 miliar). Realisasi TKD pada Bulan Juni disumbang oleh peningkatan
Kinerja belanja pemerintah pusat pada bulan Juni realisasi DBH hingga 103,57 persen (yoy) seiring dengan
menunjukkan peningkatan sebesar 24,65 persen (yoy). proses penyaluran yang dilaksanakan lebih cepat, namun di
Kondisi tersebut disebabkan oleh lonjakan yang sangat sisi lain pada komponen Dana Otsus dan DAK Fisik baru
signifikan pada belanja barang dan modal yang mencapai tersalur pada beberapa Pemda sehingga menyebabkan
42,17 persen (yoy) dan 15,58 persen (yoy). Lebih Lanjut, penurunan yang cukup signifikan secara tahunan.
Pada belanja pegawai, realisasi tumbuh 15,91 persen Penurunan realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar
(yoy) menjadi Rp1.282,96 miliar. Adapun peningkatan 13,71 persen (yoy) disebabkan karena DAU Spesific Grant
realisasi belanja sosial mampu tumbuh 6,84 persen (yoy). P3K yang belum tersalurkan.
Belanja Daerah
Sampai dengan 30 Juni 2023, realisasi belanja daerah di Papua Barat mencapai Rp 4.633,25 miliar. Realisasi ini
terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp1.722,25 miliar, belanja barang dan jasa Rp1.165,94 miliar, belanja modal
Rp376,34 miliar, belanja bunga sebesar Rp11,65 miliar, belanja Hibah sebesar Rp269,38 miliar belanja bantuan
sosial sebesar Rp90,51 miliar, belanja tidak terduga sebesar Rp56,78 miliar, belanja subsidi Rp3,81 miliar, belanja
bagi hasil Rp89,97 miliar dan belanja bantuan keuangan Rp846,62 miliar.
Belanja pemerintah daerah menjadi bagian vital dari jalannya roda kehidupan dan perekononomian masyarakat
Papua Barat di tengah konflik geopolitik, risiko global, dan ancaman lainnya, optimalisasi dan percepatan belanja
negara maupun daerah berperan penting dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi serta menjadi stimulus
perekonomian masyarakat. Serapan APBD secara umum akan mendorong perputaran uang beredar di masyarakat
yang pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi rumah tangga – yang merupakan leading sectors pertumbuhan
ekonomi.
Pembiayaan
Realisasi pembiayaan sampai dengan 30 Juni 2023 mencapai Rp604,22 miliar. Realisasi ini terdiri dari
penerimaan pembiayaan sebesar Rp678,36 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp74,14 miliar.
Terdapat pula defisit pendapatan sebesar Rp2.829,72 miliar. Angka defisit pendapatan yang lebih tinggi dari
defisit pembiayaan menimbulkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp3.433,94 miliar.
Kota Sorong
Kab. Kaimana
Kab. Fakfak
Kab. Manokwari
Foto:
Kios Penjual Noken
Pakan merupakan salah satu komoditi atau penyedia Berdasarkan data Statistik Peternakan dan Kesehatan
utama dalam budi daya ternak. Sebagai faktor yang cukup Hewan (Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal
vital, komponen pakan tidak bisa dilepaskan dari budi daya Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2018), dilaporkan
ternak. Sehingga indusri usaha peternakan, tidak bisa bahwa di Provinsi Papua Barat terjadi peningkatan
lepas dari industri usaha pakan, dan saling melengkapi. produksi daging dan telur ayam ras dari masing-masing
komoditi sebanyak 1.337 ton dan 2.238 ton pada tahun
Dikutip dari Proposal Pembangunan Pabrik Pakan Ternak
2017 menjadi 1.383 ton dan 2.300 ton pada tahun 2018,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua
atau masing-masing meningkat sebesar 3,4 % dan 2,8 %.
Barat Tahun 2022, biaya pakan dalam budi daya ternak
dapat mencapai 70% dari total biaya usaha. Besarnya Keadaan ini mengindikasikan bahwa permintaan produk-
komponen biaya pakan dalam pembiayaan usaha ternak, produk peternakan akan terus meningkat dari tahun ke
memyebabkan usaha ini sangat tergantung pada harga tahun, sehingga mau tidak mau produktivitas usaha-
pakan. Salah satu upaya untuk menekan harga pakan usaha peternakan harus meningkat pula agar dapat
adalah dengan memproduksi pakan secara lokal. dicapai suatu keseimbangan antara “supply” dan
“demand”. Usaha-usaha peternakan ayam ras baik
Provinsi Papua Barat sebaga salah satu provinsi yang
pedaging maupun petelur yang ada di Provinsi Papua
mempunyai potensi besar dalam pertanian dan
Barat banyak yang tidak dapat “survive” karena tingginya
peternakan, terutama di Distrik Masni Kabupaten
biaya produksi terutama harga pakan. Sehingga, Usaha
Manokwari tentu sangat cocok untuk mempunyai pabrik
Industri Pakan Ternak bisa menjadi peluang usaha yang
pakan yang dapat memproduki pakan secara komersil,
cukup menjanjikan di Papua Barat
sehingga tidak perlu bergantung pada daerah lain.
Foto:
Peternakan Sapi
di Manokwari
Real Pagu
TKD merupakan dana yang bersumber dari APBN dan Secara tahunan, penyaluran TKD naik tipis di angka 1,17
merupakan bagian dari belanja negara yang persen (yoy). Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh
dialokasikan dan disalurkan kepada daerah untuk peningkatan yang sangat signifikan pada komponen
dikelola oleh daerah dalam rangka mendanai Insentif Fiskal yang mencapai 394,62 persen (yoy) serta
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi komponen DAU yang meningkat 103,57 persen
kewenangan daerah. TKD terdiri dari Dana Bagi Hasil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
(DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Sementara itu, DAK Fisik turun signifikan di angka minus
Khusus (DAK), Insentif Fiskal, Dana Desa dan Dana 68,76 persen (yoy). Penurunan ini disebabkan oleh belum
Otonomi Khusus (Dana Otsus). Agar TKD disalurkan ke disampaikannya dokumen syarat penyaluran oleh Pemda
daerah, Pemda diwajibkan untuk memenuhi sejumlah ke KPA BUN Penyaluran Dana Transfer Khusus. Dana
syarat yang telah ditentukan di dalam peraturan Otsus sampai dengan Semester I 2023 baru tersalur
perundang undangan. sebesar 24,34 persen atau turun 20,34 persen secara
tahunan sebagai akibat dari penyesuaian yang dilakukan
Sepanjang Semester I 2023, seluruh jenis TKD telah oleh Pemda karena adanya penerapan tata kelola Otsus
disalurkan ke Pemda di wilayah Papua Barat dan Papua yang baru.
Barat Daya yang jumlahnya mencapai Rp7.939,98
miliar atau 36,45 persen dari pagu sebesar Masih terdapat potensi pemda mengalami penundaan
Rp21.782,88 miliar. Secara presentase, penyaluran penyaluran TKD, khususnya DAU dikarenakan terlambat
tertinggi berada di Kota Sorong yang telah mencapai atau belum menyampaikan syarat salur. Hal ini tentunya
42,95 persen atau Rp404,56 miliar dari pagu. harus menjadi perhatian pimpinan daerah masing-masing
Sementara di posisi kedua Pemda Kaimana dengan pemda agar memperhatikan syarat salur yang harus
presentase penyaluran sebesar 40,82 persen. dipenuhi dan batas waktu penyampaiannya.
Kabupaten Manokwari Selatan menjadi daerah dengan
penyaluran TKD terendah, yakni baru mencapai 26,46
persen dari pagu Rp961,87 miliar.
Hidup sejahtera seringkali kita dengar sebagai Hal ini menunjukkan pentingnya bagi kita ‘Tangga’ kemandirian yang disediakan pemerintah
tujuan, harapan, atau bahkan kebutuhan setiap untuk sadar dan yakin akan kemampuan untuk dapat berupa akses dan kesempatan. R.A. Kartini
manusia. Perkataan ini muncul karena hidup bisa mandiri dan bergantung pada diri sendiri menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Habis
sejahtera dapat diartikan sebagai sebagai individu. Kesadaran akan hal ini bukan Gelap Terbitlah Terang”, bahwa untuk
terpenuhinya kebutuhan manusia. Menurut berarti hidup tanpa bantuan orang lain. mendapatkan kebebasan dan persamaan bagi
Abraham Maslow, ada lima tingkatan Sasaran perilaku yang kedua menunjukkan dirinya, bukankah harus dimulainya dengan
kebutuhan manusia yaitu kebutuhan fisiologis, bahwa hidup harus harmonis dengan memberikan hal itu kepada orang lain?
kebutuhan atas rasa aman, kebutuhan atas masyarakat sebagaimana mestinya. Kebebasan dan persamaan inilah yang menjadi
rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan Harmoni sosial seringkali tidak tercapai tolak ukur bagaimana penyediaan akses dan
atas penghargaan, dan kebutuhan akan karena adanya ketidaksepahaman dan kesempatan. Apakah semua individu bisa bebas
aktualisasi diri. Sementara itu, sejahtera intervensi akan pembagian tugas. Meskipun mengakses dan memiliki kesempatan yang
menurut KBBI berarti aman, makmur, dan tujuannya baik, intervensi yang salah bisa sama? Lalu bagaimana konsep yang sesuai untuk
sentosa. Sejahtera juga dapat diartikan berdampak buruk. Contohnya adalah tugas penyediaan akses dan kesempatan dalam rangka
selamat (terlepas dari segala macam belajar. Belajar sudah tentu menjadi tanggung pemenuhan kesejahteraan umum?
gangguan) yang mana hal-hal tersebut jawab dan tugas bagi pelajar. Meskipun Emily Garr Paceti dalam artikelnya yang dilansir
termasuk dalam kebutuhan manusia menurut demikian, dalam beberapa kasus ada guru rockefellerfoundation.org, menjelaskan bahwa
Maslow. Oleh karena itu, memajukan dan atau orang tua yang ikut intervensi dalam hal ekonomi inklusif dipercaya sebagai salah satu
mencapai kesejahteraan harus dilakukan demi ini, dengan tujuan yang sebenarnya baik tapi cara untuk memperluas kesempatan untuk
terpenuhinya kebutuhan. caranya salah. Misalnya anak atau murid kemakmuran terutama bagi mereka yang
Pentingnya memajukan kesejahteraan ini dipaksa untuk belajar jam sekian, dilarang menghadapi hambatan terbesar kesejahteraan.
dituangkan dalam Pembukaan Undang- untuk main, mengajar langsung saat Ada lima karakteristik ekonomi inklusif yaitu
Undang Dasar Negara Republik Indonesia mengerjakan PR, dan lain-lain sebagainya. partisipasi, ekuitabilitas, keberlanjutan,
Tahun 1945 sebagai salah satu tujuan Seharusnya yang dilakukan guru atau orang pertumbuhan, dan kestabilan.
dibentuknya Pemerintah Negara Indonesia. tua adalah menyediakan ‘tangga’ kemandirian.
Partisipasi maksudnya seluruh masyarakat dapat
Dengan kata lain, segala kebijakan yang Maksudnya guru atau orang tua bertindak
ikut serta dalam menikmati ‘kue’ ekonomi
direncanakan dan dilakukan pemerintah harus sebagai fasilitator dan pendamping yang siap
Indonesia. Seluruh lapisan masyarakat bisa
ditujukan salah satunya untuk memajukan membantu apabila anak atau murid belum
menjadi distributor, konsumen, produsen, atau
kesejahteraan umum rakyat Indonesia. mampu mandiri dalam belajar.
pihak apapun dalam ‘pasar ekonomi’. Kuncinya
Meskipun demikian, bukan berarti tugas untuk Ketidakmampuan untuk mandiri inilah yang
adalah dengan transparansi informasi dan
memenuhi kebutuhan dan mencapai hidup seharusnya menjadi salah satu perhatian dan
penyediaan teknologi di semua wilayah.
yang sejahtera setiap individu menjadi beban tantangan dalam memajukan kesejahteraan
Ekuitabilitas menunjukkan kesetaraan dan
negara. Tugas tersebut tetap menjadi umum.
kesamaan hak seluruh masyarakat untuk
tanggung jawab masing-masing individu. Kita tahu bahwa memenuhi kebutuhan dan mengakses seluruh fasilitas publik tanpa
Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga, dalam mencapai kesejahteraan adalah tugas masing- terkecuali. Adapun karakteristik lainnya juga perlu
bukunya yang berjudul “Berani Tidak Disukai”, masing individu. Akan tetapi, tidak semua peran pemerintah yang besar di dalamnya.
mengatakan bahwa sasaran perilaku manusia individu mampu untuk mandiri dalam
adalah untuk menjadi mandiri dan hidup memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa dari
harmonis dengan masyarakat. kita ada yang berkebutuhan khusus, ada yang Referensi : The Five Characteristics of an Inclusive
tinggal di daerah pelosok, ada yang tinggal di Economy: Getting Beyond the Equity-Growth
daerah konflik, dan lain sebagainya. Mereka Dichotomy - The Rockefeller Foundation
memang memiliki tugas yang sama dengan http://inclusiveeconomies.everettprogram.org/w
kita untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi p-content/uploads/2018/03/Rockefeller-
kemampuan untuk mandiri dalam Foundation-Featured-Article.pdf
memenuhinya tentu berbeda. Oleh karena itu, Buku “Berani Tidak Disukai”, Ichiro Kishimi dan
Pemerintah harus bisa menyediakan ‘tangga’ Fumitake Koga
kemandirian untuk mereka semua. Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”, R.A. Kartini
Sebagai amanat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Sehingga prinsip egaliter pada pelaku usaha menjadi komitmen
Indonesia Tahun 1945, untuk mencapai tujuan berbangsa dan bersama dalam meningkatkan akses, peran, dan pelibatan
bernegara melalui kegiatan pembangunan oleh pemerintah tidak perempuan dalam pembangunan baik di bidang perekonomian,
terlepas dari keterkaitan kebijakan fiskal yang efektif dan efisien. ketenagakerjaan, hingga ranah politik. Kepedulian terhadap
Pada dasarnya kebijakan fiskal menjadi stimulus pemerintah sensitivitas gender dan kebijakan pemerintah yang responsif
dalam mengupayakan percepatan pemulihan ekonomi. Namun, gender diharapkan mampu mendorong tingkat keberhasilan
pada pelaksanaannya, isu yang beredar di tengah masyarakat pembangunan berbasis gender yang diukur melalui Indeks
beranggapan bahwa anggaran prioritas yang berubah-ubah tiap Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender
tahunnya menyebabkan target pembangunan belum tercapai. (IDG). IPG mengukur ketidaksetaraan gender dalam
Padahal faktanya, anggaran yang menunjang program telah pencapaian dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia
disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi (seperti pandemi yaitu kesehatan, diukur dengan usia harapan hidup perempuan
dan ketidakpastian global) sehingga mampu mendongkrak dan laki-laki saat lahir; pendidikan, diukur dengan harapan lama
capaian dari sisi ekonomi makro sesuai dengan sasaran. Sebagai sekolah dan rata-rata lama sekolah perempuan dan laki-laki;
contoh, kebijakan fiskal pada tahun 2022 menjadi salah satu serta ekonomi, diukur dengan perkiraan pengeluaran per kapita
pendorong tercapainya target perekonomian seperti perempuan dan laki-laki. Sementara IDG mengukur
pertumbuhan ekonomi (5,31 persen, ctc), tingkat inflasi (5,51 ketidaksetaraan gender dalam tiga dimensi dasar
persen, yoy), tingkat pengangguran terbuka (5,86 persen), tingkat pemberdayaan (partisipasi ekonomi, politik, dan distribusi
kemiskinan (9,57 persen), rasio gini (0,381), indeks pendapatan) (UNDP, 1995).
pembangunan manusia (72,91), nilai tukar petani (109,00), serta
nilai tukar nelayan (105,23). Capaian tersebut masih berada pada Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia,
rentang outlook perekonomian yang tertuang pada RKP Tahun 2010-2022
91,63
2022. 92 91,07 91,06 91,27
91,03
90,82 90,96 90,99
Kebijakan fiskal berperan pada upaya peningkatan produktivitas 91 90,34
90,07 90,19
di semua sektor ekonomi melalui agenda transformasi ekonomi 90 89,42 89,52
yang inklusif dan berkelanjutan yang mampu menjaga stabilitas
89
ekonomi makro pada tahun berkenaan. Salah satu program yang
mendukung penguatan perekonomian secara menyeluruh 88
(inklusif) yaitu pemberdayaan UMKM perempuan, terutama bagi
mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan, Sumber: BPS (data diolah)
perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga, disabilitas, IDG Indonesia terus mengalami peningkatan sejak perhitungan
serta penyintas kekerasan dan bencana. Pemberdayaan UMKM pertama pada tahun 2010 hingga tahun 2022 menjadi 76,59.
perempuan menjadi salah satu pendorong pencapaian prioritas Berdasarkan capaian antarwilayah, capaian tertinggi berada
nasional (PN) 3 yaitu Meningkatkan Sumber Daya Manusia pada Kalimantan Selatan (81,98) dan capaian terendah yaitu
Berkualitas dan Berdaya Saing. Pengembangan SDM pada Nusa Tenggara Barat (53,47).Tercatat masih terdapat
perempuan sebagai pelaku usaha selain bertujuan untuk ketimpangan yang cukup besar pada capaian IDG antar
meningkatkan kualifikasi dan kualitas, juga bertujuan untuk wilayah. Sementara IPG Indonesia berada pada tren yang
menyelesaikan permasalahan isu ketimpangan gender. fluktuatif sejak tahun 2010. Pada tahun 2022 capaian IPG
mencapai 91,63. Untuk dapat membandingkan capaian IPG
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia,
antar wilayah, digunakan klasifikasi tingkat IPG ke dua kategori,
2010-2022
yaitu: IPG rendah, IPG < 90 dan IPG tinggi, IPG ≥ 90. Tercatat
80 76,26 76,59 terdapat 13 provinsi yang memiliki nilai IPG dengan kategori
75,24 75,57
75 rendah dengan capaian terendah yaitu Papua (81,04) dan
71,74 72,1
70,07 70,46 70,68 70,83 71,39
68,15 69,14
capaian IPG tertinggi yaitu DI Yogyakarta (94,99) (BPS, 2023).
70
Disparitas IPG dan IDG tersebut menggambarkan masih adanya
65 kesenjangan antar daerah yang cukup besar pada sensivitas
60 gender. Adanya kesenjangan ini pada jangka panjang akan
semakin meningkatkan ketimpangan gender. Pembangunan
manusia yang melibatkan perempuan di Indonesia masih
menghadapi tantangan yang besar, terutama yang berkaitan
Sumber: BPS (data diolah)
dengan pemerataan.
Rasyd Hardiansyah
ASN Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat