Manual Mutu Puskesmas Kalibagor Oke
Manual Mutu Puskesmas Kalibagor Oke
PUSKESMAS KALIBAGOR
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan rangkaian pembangunan
nasional, yang diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk dalam rangka terwujudnya
derajat kesehatan yang optimal, atau dengan kata lain masyarakat mampu
mengatasi masalah kesehatan sendiri
Sejalan dengan hal tersebut pelaksanaan program pembangunan
kesehatan diarahkan untuk mencapai tujuan SDGs (Sustainable Development
Goals) tahun 2020, Departemen Kesehatan telah menyusun strategi
pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, profesionalisme,
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan desentralisasi. Sedangkan untuk
kebijakan anggaran pembangunan kesehatan yang menjadi perhatian utama
adalah penurunan AKI dan AKB, perbaikan gizi masyarakat, peningkatan mutu
dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar serta rujukan terutama bagi
penduduk miskin, yang didukung oleh sumber daya manusia dibidang
kesehatan yang baik dan profesional.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerjanya.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan
bahwasanya Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75 tahun 2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa Puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan. Kegiatan Utama Puskesmas dalam usaha
pelayanan kesehatan perorangan adalah dengan pendekatan pelayanan
medis, tindakan medik dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan
upaya rujukan serta didukung dengan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan core bisnis adalah pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.
Puskesmas Kalibagor merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyumas yang bertugas melaksanakan dan
mengkoordinasikan serta memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat secara paripurna di wilayah kerjanya, sesuai dengan Peraturan
Bupati Banyumas Nomor 7 tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi pada Dinas Daerah Kabupaten Banyumas. Akan tetapi mulai
tanggal 9 Juni 2014 Pemerintah Kabupaten menghapus Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) dengan tujuan efisiensi dan efektifitas serta peningkatan
pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih sejahtera dan untuk
mewujudkan good goverment dan clean goverment.
Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas
Auditor Internal
f. Tata nilai ;
a. Kejujuran ,
b. Keterbukaan,
c. Kesediaan melayani,
d. Kerja keras,
e. Kerja cerdas,
f. Kasih sayang,
g. Kesetiaan,.
h. Kerjasama
2) Kebijakan Mutu
Kami seluruh karyawan Puskesmas Kalibagor dalam meningkatkan
kepuasan pelanggan berkomitmen :
1. Memberikan Pelayanan yang berkualitas
2. Meningkatkan kompetensi Petugas untuk menunjang profesionalisme
tenaga kesehatan
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat
c. Indikator Mutu
1. Indikator Mutu Pelayanan Klinis/ UKP:
N
INDIKATOR MUTU BAGIAN TARGET 2016
O
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya
puskesmas maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.
A. Persyaratan Umum:
Puskesmas Kalibagor menetapkan, mendokumentasikan, dan
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi
puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas
maupun pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayananan, kejelasan
penanggungjawab, penyediaan sumberdaya, penyelenggaraan pelayanan itu
sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkan kebutuhan
masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-
hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen:
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang
disusun meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan
Dokumen level 2 : Pedoman/Manual
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di Puskesmas Kalibagor meliputi proses penyusunan
dokumen, pengesahan, penomoran, pemberlakuan, distribusi, penyimpanan,
pencarian kembali, proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa,
perubahan/revisi dan pemusnahan dokumen.
3. Penomoran Dokumen
Metode penomoran dokumen menggunakan buku pedoman penyusunan
akreditasi Puskesmas Kalibagor.
4. Pemberlakuan Dokumen
5. Distribusi
Dalam pendistribusian dokumen yang sudah disusun dan telah disahkan oleh
Kepala Puskesmas Kalibagor dikendalikan dengan:
6. Penyimpanan
Dokumen asli (Master dokumen) disimpan di sekretariat Tim Mutu Puskesmas
Kalibagor dan dokumen foto copy disimpan di masing-masing unit /upaya di
Puskesmas Kalibagor.
7. Pencarian Kembali
Untuk memudahkan di dalam pencarian kembali dokumen-dokumen akreditasi
Puskesmas Kalibagor agar dikelompokkan per masing-masing bab/ kelompok
pelayanan/upaya.
C. Pengendalian Rekaman
Pengendalian rekaman di puskesmas meliputi:
1) Pengidentifikasian rekaman (jenis-jenis rekaman diidentifikasikan pada masing-
masing SOP).
2) Penggunaan Daftar Induk Rekaman yang menguraikan dimana saja rekaman
disimpan, bagian yang bertanggung jawab, dan masa simpan rekaman.
3) Pengambilan, pendisposisian, dan penggandaan rekaman secara internal dan
terbatas. Hal ini perlu diatur dalam prosedur karena pada umumnya seluruh
rekaman bersifat rahasia.
4) Pemusnahan rekaman yang berisi uraian mengenai tata cara penarikan
rekaman yang telah habis masa simpannya dan bagaimana cara
memusnahkannya.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Mutu/Wakil Manajemen Mutu,
Penanggung Jawab Admen/Kepala Tata Usaha, Penanggungjawab UKM,
Penanggungjawab UKP, dan seluruh karyawan Puskesmas Kalibagor
bertanggungjawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada
manual mutu ini.
Manajemen Puskesmas Kalibagor membuktikan komitmen untuk
mengembangkan dan meningkatkan serta memperbaiki kinerja sistem
manajemen mutu dengan:
1. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan kegiatan
5S ( Senyum, Sapa, Sopan, Santun, Sehat ).
2. Mensosialisasikan kepada seluruh pegawai agar lebih memahami pedoman
program sebagai landasan dalam melakukan pekerjaan.
3. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai tentang fungsi dan tugas
masing-masing karyawan sesuai SK dan SOP yang telah ditetapkan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta perbaikan mutu dan kinerja secara
berkesinambungan tiga bulan sekali.
C. Kebijakan Mutu
Puskesmas menetapkan Kebijakan Mutu yang ditinjau secara berkala.
Kebijakan Mutu yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Kami seluruh karyawan Puskesmas Kalibagor berkomitmen :
1. Memberikan Pelayanan yang berkualitas
2. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan yang ada.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
memberdayakan perilaku hidup bersih dan sehat
4. Pengelolaan manajemen puskesmas yang efektif dan efisien
5. Menyelenggarakan sistem informasi puskesmas yang cepat dan akurat.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya),
pertemuan, breafing pagi, diskusi, email, sms, Whats App “Group Karyawan
Puskesmas Kalibagor” dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap penerapan
sistem manajemen mutu, serta rekomendasi perbaikan dan peningkatan yang
diperlukan untuk efektivitas dan efisiensi penerapan sistem tersebut. Rapat
tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun. Prosedur ini
mencakup mulai proses penentuan jadwal dan peserta, pembuatan undangan,
pelaksanaan, pembuatan risalah rapat, distribusi hasil rapat, tindak lanjut hasil
rapat dan verifikasi hasil pelaksanaan keputusan rapat.
Penyelenggaraan Tinjauan Manajemen meliputi:
▪ Tinjauan manajemen dihadiri oleh kepala puskesmas, penanggung jawab
manajemen mutu, koordinator administrasi dan manajemen, koordinator
upaya puskesmas, koordinator klinis dan seluruh karyawan.
▪ Tinjauan manajemen dilakukan untuk memastikan penerapan Sistem
Manajemen Mutu berjalan secara efektif dan efisien dan dilakukan sesuai
dokumentasi Sistem Manajemen Mutu sehingga dapat diketahui perlu
tidaknya mengadakan perubahan dalam Kebijakan Mutu dan dokumentasi
Sistem Manajemen Mutu.
▪ Tinjauan Manajemen dilaksanakan secara periodik sekurang-kurangnya
setiap 6 (enam) bulan sekali.
Dalam tinjauan manajemen, agenda yang dibahas mencakup :
1. Kebijakan Mutu dan Pencapaian Sasaran Mutu setiap bagian.
2. Hasil pencapaian Rencana Manajemen Mutu, termasuk kinerja proses dan
Pelayanan
3. Hasil audit internal maupun eksternal.
4. Umpan balik pelanggan, termasuk hasil pengukuran kepuasan pelanggan
serta keluhan pelanggan.
5. Status Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
6. Hasil tindak lanjut dari Tinjauan Manajemen sebelumnya.
7. Perubahan Sistem Manajemen Mutu
8. Rekomendasi untuk peningkatan
9. Tinjauan manajemen tidak terjadwal, dapat dilakukan bila dibutuhkan.
C. Luaran Tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
system manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan
sumberdaya yang perlu dilakukan.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. Infrastruktur
Penataan ruang pelayanan menjadi fokus manajemen agar terjadi kenyamaan
saat menunggu antrian maupun pada saat pelayanan berlangsung.
D. Lingkungan Kerja
Pemeliharaan lingkungan setiap saat untuk mempertahankan kebersihan,
keamanan dan keasrian.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Manual mutu ini disusun oleh Tim Manajemen Mutu Puskesmas Kalibagor sebagai
acuan dalam proses kegiatan manajemen mutu Puskesmas Kalibagor dan juga
digunakan sebagai implementasi dari sistem manajemen mutu akreditasi Puskesmas.
Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat dioptimalkan, yang pada
akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA