net/publication/341343548
CITATIONS READS
0 183
4 authors, including:
Alfan S. Praja
Meteorological Climatological and Geophysical Agency
15 PUBLICATIONS 17 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Donaldi S Permana on 13 May 2020.
Pusat, 10720
*Email: jaka.paski@yahoo.com
ABSTRAK
Pada tanggal 31 Desember 2019 hingga tanggal 1 Januari 2020, hujan ekstrim terjadi di
wilayah Jawa bagian barat yang menyebabkan banjir di daerah Jabodetabek dan
beberapa wilayah di Banten. Pengukuran curah hujan pada Pos Hujan BMKG di wilayah
Jabodetabek menunjukan curah hujan ekstrim terjadi di keseluruhan wilayah dan tertinggi
berada pada wilayah Halim yang terukur 377 mm/hari. Penelitian ini bertujuan untuk
merekonstruksi curah hujan ekstrim yang terjadi selama 24 jam menggunakan data radar
cuaca BMKG Tangerang dengan membandingkan Quantitative Precipitation Estimation
(QPE) dari perhitungan Marshall-Palmer dan Rosenfeld untuk estimasi curah hujan di
Jabodetabek. Analisis dilakukan dengan membandingkan total curah hujan setiap pos
hujan dengan hasil QPE menggunakan 2 perhitungan estimasi. Hasil menunjukan hasil
QPE Marshall Palmer memiliki korelasi dan RMSE yang lebih baik dibandingkan dengan
hasil QPE Rosenfeld, namun hasil masih underestimed dari data observasi.
ABSTRACT
From December 31, 2019 to January 1, 2020, extreme rain occurred in the western part
of Java, which caused flooding in the Greater Jakarta area and several areas in Banten.
Rainfall measurements on BMKG Rain Posts in the Greater Jakarta Area showed
extreme rainfall occurring in the whole area and the highest is in the Halim area
measured 377 mm / day. This study aims to reconstruct extreme rainfall that occurred for
24 hours using Tangerang BMKG weather radar data by comparing Quantitative
Precipitation Estimation (QPE) from Marshall-Palmer and Rosenfeld calculations for
estimation of rainfall in Jabodetabek. The analysis is done by comparing the total rainfall
for each rain post with the QPE results using 2 estimation calculations. The results show
that Marshall Palmer's QPE results have better correlation and RMSE compared to
Rosenfeld's QPE results, but the results are still underestimed from observational data.
Gambar 1. (Atas) data reflektifitas radar Tangerang yang tersedia pada tiap titik stasiun
pengamatan (71%). (Bawah) data reflektifitas setelah dilakukan interpolasi untuk mengisi
data kosong
Tabel 1. Curah hujan hasil pengukuran pos penakar hujan wilayah Jabodetabek pada
tanggal 1 Januari 2020.
Curah Hujan
No Pos Hujan Bujur Lintang
(mm/hari)
1 Angke Hulu 106.6943 -6.2183 120
2 Ciganjur 106.7823 -6.3504 172
3 Depok 106.8300 -6.4500 103
4 Halim 106.8833 -6.2783 377
5 Istana 106.8230 -6.1683 147
6 Karet PA 106.8101 -6.1983 118
7 Kedoya Selatan 106.7500 -6.1833 212
8 Kembangan Utara 106.7321 -6.1746 265
9 Krukut Hulu 106.7990 -6.3444 104
10 Lebak Bulus 106.7774 -6.3042 176
11 Manggarai 106.8486 -6.2073 107
12 Pakubuwono 106.7933 -6.2333 142
13 Pasar Minggu 106.8364 -6.2860 155
14 Pesanggrahan 106.7720 -6.3970 148
15 Pompa Cideng 106.8067 -6.1736 135
16 Pulogadung 106.9045 -6.1909 260
17 Ragunan 106.8214 -6.2945 155
18 Setiabudi Timur 106.8293 -6.2047 105
19 Stamar Tanjung Priok 106.8900 -6.1300 146
20 Stamet Kemayoran 106.8500 -6.1800 145
21 Sunter Hulu 106.9215 -6.3176 236
22 Sunter III Rawabadak 106.8966 -6.1209 144
23 Sunter Kodamar 106.8870 -6.1551 121
24 Tanjungan 106.7258 -6.1068 93
25 Teluk Gong 106.7777 -6.1336 113
26 Tomang Barat 106.7799 -6.1672 199
27 Waduk Melati 106.8178 -6.2010 191
28 Stageof Tangerang 106.6553 -6.1747 186
29 BPP Balaraja/Kaliasin 106.4183 -6.1567 59
30 BPP Carenang-Tiga Raksa 106.3890 -6.2669 17
31 BPP Caringin 106.5717 -6.3108 84
32 BPP Cisauk 106.6400 -6.3300 137
33 BPP KpMelayuTimur-TelukNaga 106.5673 -6.0668 107
34 BPP Sepatan 106.5838 -6.1170 87
35 BPP Sukadiri 106.5606 -6.0448 67
36 Jatiwaringin/Mauk 106.5423 -6.0808 86
37 Stamet Cengkareng 106.7000 -6.1400 148
38 Stamet Curug 106.5600 -6.2333 54
39 UPTD BendaSukamulya 106.4437 -6.1506 60
40 UPTD Sepatan 106.5893 -6.1290 83
41 UPTD Sindang Jaya/pasar
106.5053 -6.1666 71
kemis
42 Staklim Tangerang Selatan 106.7600 -6.2500 209
43 UPTD Serpong 106.6584 -6.3120 73
Gambar 2. Citra radar cuaca BMKG produk CMAX untuk wilayah Jabodetabek pada
tanggal 1 Januari 2020.
Sebaran dan pergerakan awan cuaca BMKG (lihat gambar 2). Produk
secara spasial pada tanggal 31 CMAX dapat merepresentasikan
Desember 2019 hingga 1 Januari sebaran awan pada analisis kejadian
2020 dapat dilihat pada citra radar ekstrim [10-11]. Jika dilihat dari
Curah hujan tinggi yang terukur pada [5] Muzayanah, L.F., Permana, D.S.,
Pos penakar hujan BMKG di wilayah Praja, A.S., Wulandari, E.S. and
Jabodetabek menunjukkan hujan Hanggoro, W. (2016). Extreme
yang turun tergolong pada kategori Rainfall Analysis using Radar-
ekstrim. Citra radar cuaca BMKG based Rainfall Estimates, Ground
produk CMAX menunjukkan sebaran Observation and Model
awan hujan yang merata pada Simulation in West Sumatra
tanggal 31 Desember 2019 hingga 1 (Case Study: Padang Floods on
Januari 2020. Hasil pengolahan data June 16. Proc. Int. Sym. on the
radar C-band Radar BMKG yang 15th Ann. of the Equator. Atm.
dikonversi menjadi data curah hujan Radar (EAR).
QPE yang dibandingkan dengan
curah hujan observasi menunjukkan [6] Burcea, S., Cheval, S.,
metode Marshall-Palmer terlihat lebih Dumitrescu, A., Antonescu, B.,
baik daripada metode Rosefeld. Hal Bell, A., Breza, T. (2012).
ini jika dilihat dari nilai korelasi dan Comparison between radar
RMSE, namun masih underestimed estimations and rain gauge
dibandingkan dengan data penakar precipitations in the Moldavian
hujan obsevasi. Plateau (Romania).
Environmental Engineering and
[7] Rossa, A.M., Cenzon, G., Monai, [11] Permana, D. S., T. D. Hutapea,
M. (2010). Quantitative A. S. Praja, J. A. I. Paski, E. E. S.
comparison of radar QPE to rain Makmur, U. Haryoko, I. H.
gauges for the 26 September Umam, M. Saepudin, and R.
2007 Venice Mestre flood. Adriyanto. (2019). The Indonesia
Natural Hazards and Earth In-House Radar Integration
System Science 10, 371–377. System (InaRAISE) of
Indonesian Agency for
[8] Marshall, J. S., & Palmer, W. M. Meteorology Climatology and
K. (1948). The distribution of Geophysics (BMKG):
raindrops with size. Journal of Development, Constraint, and
Meteorology, 5(4), 165-166 Progress. In IOP Conference
Series: Earth and Environmental
[9] Rosenfeld, D., Wolff, D. B., & Science, vol. 303, no. 1, p.
Atlas, D. (1993). General 012051. IOP Publishing, 2019.
probability-matched relations
between radar reflectivity and [12] Kamaruzaman M. A. and
rain rate. Journal of Applied Subramaniam M. (2012).
Meteorology, 32(1), 50-72. Rainfall estimation from radar
data, Malaysia Meteorological
[10] Permana, D. S., Hutapea, T. D., Department (MMD), Ministry of
Praja, A. S., Fatkhuroyan, F., & Science, Technoloy and
Muzayanah, L. F. (2016). Innovation (MOSTI), Research
Pengolahan multi data format publication no. 6/2012, pp. 1-16.
radar cuaca menggunakan