2 PKN
5. Contoh sikap yang mencerminkan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
yaitu:
Tidak bergaya hidup mewah
Tidak bersifat boros
Bekerja keras
Menghormati hak-hak orang lain
Peduli dan membantu mengurangi penderitaan yang dialami orang lain
Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong
Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
Mendukung kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, seperti membantu akses
pendidikan bagi siapa saja, dan membantu akses sandang, pangan, dan papan yang
merata.
FUNGSI PANCASILA
1. Pancasila sebagai ideologi negara
2. Pancasila sebagai dasar negara
3. Pancasila sebagai jiwa bangsa negara
4. Pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia
5. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia
6. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi negara
republik Indonesia
7. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
8. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
9. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa
NILAI-NILAI PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
mengartikan bahwa warga negara Indonesia mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, dan
disesuaikan dengan agama serta kepercayaan masing-masing
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, saling menjaga, dan bekerja
sama untuk kedamaian negara.
3. Persatuan indonesia
menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara dari kepentingan masing-masing.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
tidak bisa memaksakan kehendak pada orang lain dan harus mengutamakan kepentingan
orang lain. Perbedaan cara pandang harus diselesaikan dengan cara bermusyawarah.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan, gotong-royong, dan bersikap
adil. Warga negara harus menyeimbangkan hak dan kewajiban diri, dan orang lain
Aliena pertama pada pembukaan UUD 1945 akan dirujuk pada makna bagaimana rasa
keteguhan dan tekad bangsa Indonesia demi menegakan sebuah cita-cita yaitu kemerdekaan
dan menentang agar terbebas dari jeratan kesengsaraan penjajahan.
Alinea kedua pembukaan UUD 1945 ditujukan kepada kebanggaan dan penghargaan atas
jerih payah dari perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih cita-cita Kemerdekaan.
Kemerdekaan yang dicapai harus bisa dan mampu untuk menghantarkan rakyat menuju
pintu kejayaan nasional yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Alinea ketiga dijelaskan bahwa sebuah cita-cita kemerdekaan berhasil dicapai berkat
adanya motivasi spiritual. Motivasi spiritual adalah cita-cita kemerdekaan yang diraih dan
berhak di dapat oleh bangsa Indonesia karena merupakan berkat dan berkah dari rahmat
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Alinea keempat pembukaan UUD NKRI tahun 1945 adalah negara Indonesia
mempunyai sebuah tujuan negara yang harus diwujudkan dan dicapai yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Setelah amendemen yang keempat, Pasal 31 UUD 1945 mengalami perubahan. Berikut isinya:
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Ayat (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
denganmenjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilaibudayanya.
Ayat (2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional.
Amandemen UUD 1945 diadakan oleh MPR sejak tahun 1999 sebanyak empat kali.
Hasil Amandemen UUD 1945 sebagai berikut:
Amandemen UUD 1945 yang pertama dilaksanakan pada tanggal 14-21 Oktober 1999.
Hasil Amandemen UUD 1945 yang pertama meliputi 9 pasal dan 16 ayat sebagai berikut:
Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 27 Pasal dalam 7 Bab sebagai berikut:
- Bab VI mengenai Pemerintah Daerah
- Bab VII mengenai Dewan Perwakilan Daerah
- Bab IXA mengenai Wilayah Negara
- Bab X mengenai Warga Negara dan Penduduk
- Bab XA mengenai Hak Asasi Manusia
- Bab XII mengenai Pertahanan dan Keamanan
- Bab XV mengenai Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 23 Pasal dalam 7 Bab sebagai berikut:
- Bab I mengenai Bentuk dan Kedaulatan
- Bab II mengenai MPR
- Bab III mengenai Kekuasaan Pemerintahan Negara
- Bab V mengenai Kementerian Negara
- Bab VIIA mengenai DPR
- Bab VIIB mengenai Pemilihan Umum
- Bab VIIIA mengenai BPK
Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 19 Pasal yang terdiri atas 31 butir ketentuan
serta 1 butir yang dihapuskan. Hasil Amandemen UUD 1945 yang keempat menetapkan:
- UUD 1945 sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat
adalah UUD 1945 yang pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959.
ss- Perubahan tersebut diputuskan dalam rapat paripurna MPR RI ke-9 tanggal 18 Agustus 2000
Sidang Tahunan MPR RI dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
- Bab IV tentang "Dewan Pertimbangan Agung" dihapuskan dan pengubahan substansi pasal 16
serta penempatannya ke dalam Bab III tentang "Kekuasaan Pemerintahan Negara"
Menurut Tap III/MPR/2000 tentang tata urutan perundang –undangan di negara Indonesia
UUD 1945
TAP MPR
Undang Undang
PERPU
PP
KEPRES
PERDA
UUD 1945
TAP MPR
Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang-sidang MPR. Itu
terdapat dua macam putusan, yakni ketetapan dan keputusan.
UNDANG-UNDANG
UU adalah bentuk peraturan perundangan yang diadakan untuk melaksanakan UUD dan
ketetapan MPR.
Lembaga yang berwenang membentuk UU adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Pemerintah (Presiden).
PERPU
Perppu merupakan peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam keadaan bahasa. Itu tanpa
melalui persetujuan DPR, tapi DPR tetap mengawasi pelaksanaan peraturan tersebut.
PP (Peraturan Pemerintah)
Peraturan Pemerintah merupakan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah yang
bertujuan untuk melaksanakan perintah UU.
Pemerintah yang dimaksud itu pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
KEPRES
Keppres adalah keputusan yang dibuat oleh presiden. Keppres berfungsi untuk mengatur
pelaksanaan administrasi negara dan administrasi pemerintah.
PERBEDAAN MA DAN MK
Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan lembaga negara yang
diberikan kewenangan dalam hal penyelenggaraan kekuasaan kehakiman.
PROKLAMASI
Telah diserukan kepada warga dunia akan adanya sebuah negara baru yang terbebas
dari penjajahan negara lain.
Telah lahir sebuah negara baru yang memiliki kedudukan yang sama dengan
negara-negara lain yang telah ada sebelumnya.
Tonggak awal munculnya negara baru dengan tatanan kenegaraannya yang harus
dihormati oleh negara-negara lain di dunia.
Puncak revolusi, tonggak sejarah perjuangan bangsa yang telah lama dilakukan
untuk dapat terbebas dari belenggu penjajah.