Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

“Menikmati Cerita Sejarah”

Nama : Zahrah
Kelas : XII MIA 2

Tahun Ajaran 2022/2023

MAN 1 Bulukumba
Kutipan Struktur Keterangan
Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun Orientasi Berisi
awan di langit. Dan bulan telah terbit (pengenalan) penjelasan
bersamaan dengan tenggelamnya matari. tentang latar
Dengan cepat ia naik dan kaki langit, waktu dan dan
mengunjungi segala dan semua yang situasi cerita
tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, yang akan
juga hewan dan manusia. Langit jernih, diceritakan
bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain yakni di Laut
lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan Jawa kira-kira
manusia tak membutuhkan ketenteraman pada abad
lagi. keenam belas
1. Abad Keenam Belas Masehi masehi.

Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan


purnama sidhi itu gelisah. Ombak-ombak
besar bergulung-gulung memanjang
terputus, menggunung, melandai,
mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap
puncak ombak dan riak, bahkan juga
busanya yang bertebaran seperti serakan
mutiara-semua-dikuningi oleh cahaya bulan.
Angin meniup tenang. Ombak-ombak
makin menggila.

Sebuah kapal peronda pantai meluncur


dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin
damai itu. Badannya yang panjang langsing,
dengan haluan dan buritan meruncing,
timbul-tenggelam di antara ombak-ombak
purnama yang menggila. Layar kemudi di
haluan menggelembung membikin tunas
menerjang serong gunung-gunung air itu-
serong ke barat laut. Barisan dayung pada
dinding kapal berkayuh berirama seperti
kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang
terbuat pilinan kapas dan benang sutra,
mengilat seperti emas, kuning dan
menyilaukan.

Sang Patih berhenti di tengah-tengah Pengungkapan Pada bagian ini


pendodop, dekat dengan damarsewu, Peristiwa penulis
menegur, “ Dingin-dingin begini anakanda menyajikan
datang. Pasti ada sesuatu terjadinya
keluarbiasaan.Mendekat sni, anakanda.” peristiwa yaitu
Dan Patragading berjalan mendekat dengan balatentara
lututnya sambil mengangkat sembah, Demak di bawah
merebahkan diri pada kaki Sang Patih. adipati kudus
“Ampuni patik, membangunkan Paduka memasuki
pada malam buta beini kabar duka, Paduka. Jepara tanpa
Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus diduga-duga.
memasuki Jepara tanpa diduga-duga.

“ Bagaimana Bupati Jepara?” Tewas enggan Puncak Pada bagian ini


menyerah Paduka, Patragading mengangkat Konflik terjadi peristiwa
sembah. “ Sisa balatentara Tuban mundur besar yaitu
ke timur kota. Jepara penuh dengan terbunuhnya
balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu Bupati Jepara
orang.” dan rusaknya
Begitulah kata warta, “Pada meneruskan bangunan-
dengan hati-hati matanya tertuju pada bangunan di
Boris,” Semua bangunan batu di atas Jepara.
wilayah kota, gapura, arca, pagoda,
kuil,candi akan dibongkar. Setiap batu
berukir telah dijatuhi hukuman buang ke
laut tinggal hanya pengumumannya.”
Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan Resolusi Pada bagian ini
dan kedamaian-kota dan pedalaman. Sang terjadi
Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh penyelesaian
Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah. konflik. Tuban
Nama barunya WIrabumi. Panggilannya dibangun
yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala kembali oleh
Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia Demak dengan
tetap memimpin pasukan gajah. menjadikan
WIrabumi
sebagai bupati.

Sang Adipati telah menjatuhkan titah: Koda Akhir cerita


kapal-kapal Tuban mendapat perkenan ditutup dengan
untuk berlabuh dan berdagan di Malaka diizinkannya
ataupun Pasai kapal Tuban
berlabuh dan
berdagang di
Malaka.

Anda mungkin juga menyukai